dakrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...dak wah media daring akun instagram @n...

152
 

Upload: others

Post on 14-Jul-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

 

Page 2: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

DAKWAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM

@NUTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN

INFORMASI HOAKS:

PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memeroleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Kabir Al Fadly Habibullah

NIM 11150510000011

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

 

Page 3: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

 

Page 4: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

 

Page 5: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

 

Page 6: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

iv

ABSTRAK

Kabir Al Fadly H

Dakwah Media Daring Akun Instagram @nutizen dalam Melawan

Penyebaran Informasi Hoaks: Perspektif Inokulasi Komunikasi

Era keberlimpahan informasi membuat berbagai macam

informasi dikonsumsi masyarakat baik yang faktual maupun yang

terindikasi hoaks. Bersamaan itu muncul juga tren dakwah media

daring yang tumbuh menjamur sebab perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi termasuk akun Instagram @nutizen.

@nutizen tampak berbeda dengan kebanyakan akun dakwah, terutama

dalam gerakan memerangi hoaks. Berdasar permasalahan tersebut

peneliti tertarik untuk menggali Bagaimana upaya inokulasi

komunikasi dakwah media daring @nutizen dalam melawan

penyebaran informasi hoaks?

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif

dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan datanya berupa

observasi, wawancara dan studi dukumentasi untuk dianalisis dalam teknik

pengumpulan data berupa deskriptif analisis.

Adapun teori yang digunakan sebagai pisau bedah penelitian adalah

teori Inokulasi Komunikasi dari William McGuire yang menjelaskan

tentang mekanisme memberikan vaksin argumentasi terhadap individu agar

kebal dan resisten dalam menghadapi virus dalam hal ini informasi hoaks.

Konsep-konsep dakwah juga digunakan peneliti untuk mempertajam

analisis penelitian tentang @nutizen ini.

Hasil penelitian menunjukkan upaya yang dilakukan @nutizen

dalam melakukan inokulasi komunikasi dakwah media daring terhadap

perlawanan akan penyebaran informasi hoaks. Elemen-elemen inokulasi

seperti threat, refutantional preemption, delay dan involvement aktif

digunakan sebagai upaya inokulasi komunikasi melawan hoaks dengan

terus melaksanakan kegiatan dan aktivitas dakwah.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dakwah media

daring dapat digunakan sebagai vaksin untuk mencegah dan menangkal

informasi hoaks yang dapat memapar individu atau warganet dengan

mekanisme inokulasi komunikasi yang dilakukan beserta elemen-

elemennya. Juga aktivitas dakwah dari @nutizen yang bekerja dengan

baik.

Kata Kunci: Informasi Hoaks, Inokulasi Komunikasi, @nutizen, Dakwah

Media Daring

 

Page 7: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji bagi Allah

Ta‟ala yang telah menganugerahkan berbagai macam

nikmat kepada peneliti, terutama nikmat Islam, Iman, sehat

dan nikmat pendidikan, yang dengan nikmat tersebut

sempurnalah segala upaya untuk mencapai kebaikan yang

buahnya tertuang pada selesainya tugas akhir ini. Shalawat

beriring salam semoga senantiasa terlimpah kepada

manusia yang menjadi rujukan akademik dan keilmuan

seluruh sivitas akademika se-dunia dan lintas masa yakni

Baginda Nabi Besar Muhammad Sholallahu „Alaihi wa

Sallam, beserta keluarga, sahabat, pengikut dan siapa saja

yang senantiasa merujuk baik sikap maupun keilmuannya

kepada beliau.

Peneliti menyadari bahwa rampungnya tulisan ilmiah ini

sebagai tugas akhir tidak bisa lepas dari bantuan berbagai

pihak. Sebab itu, izinkan peneliti mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Amany B. Lubis, M.A sebagai rektor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D, sebagai dekan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

3. Ibu Dr. Armawati Arbi, M.Si dan Dr. Edi Amin,

M.A sebagai ketua dan sekretaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam periode saat ini.

 

Page 8: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

vi

4. Ibu Fita Fatkhurakhmah, M.Si sebagai dosen

penasihat akademik yang selalu memberikan

dukungan kepada peneliti.

5. Ibu Nunung Khoiriyah, M.A, sebagai dosen

pembimbing yang selalu memberikan bimbingan

dengan penuh ketelatenan sekaligus motivasi untuk

peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir ini

dengan cepat dan baik.

6. Segenap dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, atas segala asupan akademik dan

moril selama empat tahun terakhir ini bagi peneliti,

semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfat dunia

dan akhirat peneliti.

7. Keluarga peneliti Bapih H. Hasanudin, BS dan

Mamah Yohahah HS terimakasih atas tiap bait

do‟anya juga tak terlupa Ndang, Teh Alfi, A

Kamal, A Fahmy, Teh Intan, Zamzam, Zafina,

Zaydan dan Misykah, tempat pulang dan berteduh

yang begitu menenangkan

8. Jajaran direksi hingga editor @nutizen mulai dari

para direktur Pak Baha, Bu Luli dan Bu Rita

beserta seluruh jajaran atas kesempatan yang

diberikan kepada peneliti untuk melaksanakan

penelitian di Nutizen

9. Keluarga Besar Pondok Pesantren Asshiddiqiyah,

Abah DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ

beserta keluarga, Abah KH. Muhammad Ulil

 

Page 9: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

vii

Abshor, Lc, Al-Hafidzh beserta keluarga, para Kyai

dan seluruh Asatidz juga para santri atas

supportnya selama ini.

10. Rekan-rekan KPI A dan Public Speaking yang telah

menemani perjuangan selama di kampus tercinta

semoga ilmu rekan-rekan semua berkah.

11. Sahabat-sahabat di Magang Anti Mainstream

@mediapencerah Kak Dani, Kak Mul dan Kak

Yuzar, terima kasih dan yang terbaik untuk kalian.

12. Para pembaca, terima kasih atas waktunya untuk

mengapresiasi karya ilmiah ini lewat membacanya.

13. Dan seluruh orang yang telah mendukung

perjuangan selama di kampus terkhusus selama

penelitian dan penyusunan tugas akhir ini. Semoga

Allah Ta‟ala memberikan balasan yang tak terkira.

Pada akhirnya peneliti menyadari bahwa dalam

penelitian ini masih banyak kekurangan, sebab itu peneliti

mengharapkan saran serta kritik juga masukan agar ke

depan dapat lebih baik. Jika dalam penulisan karya ilmiah

ini terdapat banyak ketidakberkenanan peneliti haturkan

permohonan maaf dan harapan. Semoga penelitian ini

dapat bermanfaat sebagai sumbangan khazanah keilmuan

dalam dakwah dan komunikasi.

Tangerang, 29 Juni 2019

Kabir Al FAdly H

 

Page 10: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

viii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ......................................................................... …...ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................. ii

ABSTRAK ....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ...................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................. 11

C. Batasan Masalah.................................................................... 11

D. Rumusan Masalah ................................................................. 12

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 12

F. Tinjauan Kajian Terdahulu ................................................... 13

G. Metodologi Penelitian ........................................................... 15

H. Sistematika Penulisan ........................................................... 20

BAB II KAJIAN TEORI DAN KONSEP .................................... 23

A. Teori Inokulasi Komunikasi .................................................. 23

B. Dakwah ................................................................................. 27

C. Media Daring ........................................................................ 33

D. Instagram ............................................................................... 36

E. Informasi Hoaks .................................................................... 40

BAB III GAMBARAN UMUM..................................................... 48

A. Latar Belakang dan Sejarah Nutizen ..................................... 48

B. Profil dan Keorganisasian Nutizen ....................................... 50

C. Deskripsi Akun Instagram @nutizen .................................... 54

 

Page 11: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

ix

BAB IV TEMUAN PENELITIAN ............................................... 60

A. Inokulasi Komunikasi Dakwah Media Daring Akun

Instagram @nutizen ...................................................................... 60

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................... 92

A. Analisis Inokulasi Komunikasi Dakwah Media Daring

Akun Instagram @nutizen ............................................................ 92

BAB VI PENUTUP ........................................................................ 95

A. Kesimpulan ........................................................................... 95

B. Saran ...................................................................................... 96

C. Implikasi ................................................................................ 98

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 99

LAMPIRAN .................................................................................. 103

 

Page 12: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

 

Page 13: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era serba digital kini mau tidak mau membuat

masyarakat terperangkap ke dalam sebuah kondisi yang

disebut communicative abundance atau era keberlimpahan

informasi, di mana informasi tidak lagi dicari tapi merangsek

masuk untuk dapat diakses setiap waktu. Selain itu, pada era

ini informasi menjadi begitu berlimpah dan tak terbendung

berseliweran di tengah masyarakat dan masuk dengan

berbagai macam kanal yang ada ke ruang-ruang informasi.

Berbagai informasi, baik yang terverifikasi maupun yang

belum jelas keabsahannya hilir-mudik memenuhi bahkan

menembus ranah privasi masyarakat.1

Tren tersebut sebetulnya muncul dipicu oleh kehadiran

media baru atau new media yang menyebabkan pergeseran

cara pandang orang terhadap sebuah informasi maupun

kejadian di belakang yang membangunnya. Media baru

sederhananya dapat digambarkan sebagai sebuah media yang

jenisnya di luar media-media yang umum dan terlebih dahulu

ada seperti televisi, radio dan koran (media mainstream).

Media baru eksistensinya tidak bisa lepas dari keberadaan

internet, bentuknya dapat berupa media sosial, Youtube,

1John Keane. The Humbling of The Intelectuals Public Life in the Era of

Communicative Abundance,(Jurnal Time LS, 2013)

 

Page 14: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

2

website, blog, portal dan media lainnya.2 Keberadaan media

baru sangat memberi warna tersendiri dalam interaksi

masyarakat kini.

Masyarakat kini tidak asing dengan penggunaan media

baru, bagaimana tidak, hampir setiap saat waktunya

dihabiskan hanya untuk berselancar di media sosial yang

merupakan produk utama media baru. Aktivitas baik berupa

sekedar mengonsumsi informasi, memproduksi juga

mendistribusikan berbagai informasi yang ada. Tak peduli

siang dan malam, dalam berkegiatan maupun luang, gawai

beserta media sosialnya tidak mampu lepas dari tangan dan

pikiran masyarakat kini. Keadaan ini otomatis menyebabkan

masyarakat pada era ini sangat mudah terpapar informasi

bohong atau hoaks sebagai buntut dari era keberlimpahan

informasi yang disikapi fanatis oleh sebagian masyarakat.

Hoaks dalam Cambridge Dictionary diartikan sebagai

rencana menipu sekelompok besar orang.3

Sederhananya

hoaks adalah informasi yang meniadakan fakta dan data

justru mengdepankan kebohongan dan manipulasi dengan

tujuan tertentu seperti memengaruhi masyarakat dengan

penyebaran informasi yang masif. Hoaks memang bukan

barang baru, tapi era ini memberikan tempat tersendiri

hingga hoaks mampu bertransformasi menjadi sebuah

kejahatan yang sangat merugikan banyak orang. Hoaks

2

Gun Gun Heryanto. Media Komunikasi Politik. (Yogyakarta:

IRCiSoD. 2018), hal. 25 3

Robert Audi. Cambridge Dictionary of Philosophy, (Cambridge:

Cambridge University Press, 2015)

 

Page 15: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

3

menjadi cara tersendiri bagi pihak tertentu dalam mencapai

tujuannya baik kepentingan bisnis, politik hingga kejahatan

lain seperti terorisme dan upaya-upaya pemecah belah

bangsa lainnya.

Penipuan publik merupakan kata kunci dalam

memahami hoaks, sebab yang membedakan hoaks dengan

kebohongan atau penipuan lainnya terlihat dari beberapa

karakterisitiknya berupa menjangkit khalayak luas, populer

dan masif dengan tujuan tertentu. Maka, hampir bisa

dipastikan ada jejaring yang menghubungkan hoaks dari

rantai produksi, reproduksi, distribusi hingga konsumsinya.

Wabah hoaks semakin meluas dan berbahaya sebab

difasilitasi oleh masyarakat sendiri, yakni dengan perangkat

gawai atau smartphone yang dimilikinya, dengan mudahnya

masing-masing kita menyebarkan informasi yang belum jelas

validitas dan keabsahannya lewat media-media seperti

Facebook, Instagam, Line, Twitter, YouTube dan lainnya.4

Kini, sadar atau tidak masyarakat kita sedang

menghadapi perang tak kasap mata namun sangat

mematikan. Bayangkan, Kementerian Komunikasi dan

Informatika merilis data bahwa ada 800.000 situs di internet

yang terindikasi menyebarkan hoaks.5 Lazim pula kita temui

berbagai macam broadcast dalam grup WhatsApp kita yang

4

Gun Gun Heryanto. Media Komunikasi Politik. (Yogyakarta:

IRCiSoD. 2018), hal. 71 5https://kominfo.go.id/content/detail/12008/ada-800000-situs-penyebar-

hoax-di-indonesia/0/sorotan_media, diakses pada 18 Desember 2018, pukul

14.42

 

Page 16: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

4

teridentifikasi penyakit hoaks namun begitu mudahnya untuk

disebar laiknya virus. Belum lagi muatan-muatan informasi

di media sosial lain seperti Instagram, Facebook, Line,

Twitter, media online dan lainnya, Badan Intelijen Negara

merilis data bahwa 60% konten di media sosial adalah

hoaks.6 Bahkan tidak jarang hoaks mulai menjangkit media-

media mainstream yang dahulu terkenal sebagai klarifikator

sekaligus verifikator terhadap sebuah informasi. Kondisi ini

jika dibiarkan berlarut akan mengganggu keutuhan

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Penyebaran informasi bohong atau hoaks di musim

kampanye sangat memprihatinkan, per Oktober 2018 saja,

Kementerian Komunikasi dan Informatika merilis data

bahwa ada 1000 berita hoaks yang berkaitan dengan politik

selama masa kampanye yang ketika itu baru selama sebulan.7

Masih hangat dalam pikiran kita kasus hoaks yang begitu

menyita perhatian khalayak, seperti kasus Ratna Sarumpaet

di awal Oktober lalu. Ratna mengaku mengalami

penganiayaan oleh sekelompok orang sehingga membuat

luka dan memar di sekujur wajahnya. Pernyataan ini

dikuatkan oleh beberapa pihak hingga akhirnya polisi

mengadakan penyelidikan dan menyanggah informasi

tersebut. Pada akhirnya Ratnapun mengakui kebohongan

6

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/15/06475551/bin-60-

persen-konten-media-sosial-adalah-informasi-hoaks, diakses pada 18

Desember 2018, pukul 14.43 7

https://news.detik.com/berita/d-4264513/kemenkominfo-ada-1000-

berita-hoax-selama-masa-kampanye-pemilu diakses pada 13 Maret 2019 pukul

10.34

 

Page 17: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

5

yang sudah dibuat sedemikian rupa di muka publik dan

meminta maaf kepada khalayak serta menjelaskan bahwa

kondisi wajahnya demikian adalah disebabkan operasi

plastik. Masih banyak informasi-informasi hoaks yang

bertebaran di kanal-kanal informasi masyarakat yang

muaranya memberikan label buruk ke masing-masing calon

yang akan berkontestasi di pemilu 2019 baik pemilu presiden

dan wakil presiden juga pemilu legislatif.

Bukan tanpa upaya dan larangan, perundang-undangan

kita juga sudah jelas mengatur tentang tata aturan dalam

bertukar informasi di wilayah daring. Salah satu aturan

mainnya adalah UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi

dan Transaksi Elektronik. Terbukti sudah banyak orang yang

terjerat dengan undang-undang ini, namun di sisi lain tidak

membuat jera sebagian orang yang masih asyik menjadikan

hoaks sebagai mainan dalam bertukar informasi di media

baru. Bahkan dalam rangka menangkal penyakit ini UNESCO

yang merupakan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang

mengurusi ilmu pengetahuan dan budaya merilis sebuah buku

pegangan yang bertema “Journalism, Fake News and

Disinformation” bersama Universitas Gajah Mada. Buku ini

merupakan panduan praktis bagi para akademisi, pegiat literasi,

jurnalis dan publik sendiri dalam menghadapi era disrupsi

teknologi 4.0.8

Al-Qur‟an sendiri sebagai sumber hokum tertinggi

Islam sudah memberikan peringatan soal berkata yang baik

8

https://www.kompasiana.com/girilu/5c53f27a6ddcae2ca45a1e63/jurna

lisme-badai-disinformasi-dan-indonesia?page=all

 

Page 18: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

6

dan ancaman berkata yang buruk, salah satunya dalam QS

Ibrahim ayat 24-26:

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah

telah membuat perumpamaan kalimat yang baik, seperti

pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya

(menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya

pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah

membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia

supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat

yang buruk, seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut

dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat

tetap (tegak) sedikitpun” (QS Ibrahim 24-26)

Seiring dengan tren buruk tersebut, ternyata di media

baru atau yang kita kenal dengan media daring (dalam

jaringan) banyak juga kita temui banyaknya portal-portal

media maupun akun media sosial yang gencar memerangi

informasi hoaks yang terjadi di tengah masyarakat.

Media daring sendiri adalah pemanfaatan media

dengan menggunakan perangkat internet sebab dari istilah

pun disebut daring atau dalam jaringan yang menandai

 

Page 19: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

7

bahwa media ini harus selalu terhubung dengan jaringan atau

internet. Meskipun kehadirannya tergolong baru, media ini

sangat tumbuh pesat dan hampir dapat diakses semua orang,

siapapun yang di tangannya memiliki gawai yang terhubung

dengan jaringan maka dipastikan ia dapat mengakses media

tersebut. Kehadiran tren tersebut diiringi dengan massifnya

pertumbuhan akun media sosial di Instagram yang bergenre

dakwah.

Dakwah kini dijadikan alat sebagai upaya terdepan

dalam memerangi informasi hoaks yang berseliweran, tentu

ini tidak keluar dari esensi dakwah yakni sebagai ajakan dan

dorongan kepada manusia agar berbuat baik dan ikut kepada

jalan petunjuk Allah Ta‟ala, menyeru kepada kebaikan dan

mencegah kemungkaran agar mendapat kesuksesan dan

kebahagiaan dunia dan akhirat9. Ini tepat, yakni menjadikan

dakwah sebagai seruan kebaikan yang dapat menggeser

posisi informasi bohong di sekeliling masyarakat.

Dakwah secara etimologis berasal dari bahasa Arab

yakni da‟a, yad‟u, da‟watan yang berarti mengajak. Akar

kata dakwah ini juga bisa diartikan sebagai menyeru,

memanggil, meminta dan memohon tergantung susunan dan

konteks kalimat yang menyertainya. Kata dakwah dalam

berbagai bentuk atau wazan di dalam Al-Qur‟an sendiri

disebutkan lebih dari 100 kata. Konteksnya tentu bermacam-

9 Syeikh Ali Mahfuzh. Hidayatul Mursyidin Ila Thuruqil Wa‟zi wal

Khithobah.. (Beirut: Daarul Ma‟arif.1997), hal.17

 

Page 20: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

8

macam, mulai dari ajakan dakwah, metode dakwah,

keutamaan dakwah hingga sejarah dakwah.10

Dakwah yang hakikatnya menyeru kepada kebaikan

dewasa ini mengalami transformasi luar biasa. Seiring

dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi membuat cara pandang orang terhadap dakwah

menjadi lebih maju dan terbuka. Dakwah kini tidak melulu

soal menyampaikan ceramah di pengajian-pengajian dan

tabligh akbar, berpidato dari satu mimbar ke mimbar lainnya

dari satu masjid ke masjid lainnya. Dakwah pada era ini

dipahami dan disampaikan dengan berbagai metode dan cara.

Mulai dari dakwah melalui lagu, film, shalawat, kesenian

bahkan olahraga. Sekalipun metode yang dilakukan adalah

mainstream seperti ceramah, maka wasilah atau medianya

yang bertransformasi.

Jika dahulu seorang ustadz berceramah pada satu

masjid maka yang dapat mendengar pesan-pesannya adalah

jemaah yang berada di dalam masjid dan lingkungan masjid.

Namun, dengan perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi, ustadz yang berceramah di masjid tadi kini

pesannya dapat diperluas tanpa batas dan dapat di dengar

oleh siapa saja. Salah satu mad‟u atau pendengarnya dapat

dengan mudah melakukan siaran langsung dengan perantara

fitur Instagram maupun Facebook, sehingga yang mendengar

10

Wahidin Saputra. Pengantar Ilmu Dakwah. (Jakarta: Rajagrafindo

Perkasa. 2011, hal.1

 

Page 21: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

9

ceramahnya bukan hanya sekitar lingkungan masjid lagi,

namun bisa meluas menembus batas teritori dan georafis.

Keadaan ini yang coba dimanfaatkan oleh berbagai

orang untuk meluaskan sepak terjang dakwah dan jangkauan

dakwah agar dakwah betul-betul bisa di terima siapa saja,

kapan saja dan di mana saja. Era ini membuat masyarakat

menjadi tidak perlu berlelah-lelah duduk berjam-jam di

masjid untuk mendengarkan ceramah, pasalnya hanya

dengan membuka gawai yang ada di genggamannya ribuan

video ceramah multi bahasa dan dari ustadz manapun yang

dikehendaki akan keluar dan siap disaksikan walau dari

tempat tidurnya. Ini sebuah pergeseran fenomena dakwah

yang tentu pada akhirnya memunculkan dua sisi kebaikan

dan keburukannya.

Akun-akun Instagram, channel YouTube, page

Facebook bermuatan dakwah muncul dan menjamur.

Berbagai macam model, metode dan cara dakwah serta para

da‟i bermunculan di kanal-kanal media baru. Tujuan utama

tentu seperti hakikat dakwah yakni mengajak manusia

menuju jalan Allah Ta‟ala di samping tujuan-tujuan lain yang

masing-masing dikehendaki.

Termasuk yang dilakukan oleh akun Instagram

@nutizen yang secara periodik dan sistematis aktif

memberikan konten-konten dakwah di media Instagram

dengan berbagai macam maksud tujuan salah satunya

memerangi informasi hoaks seperti yang telah disinggung di

atas. Akun @nutizen menyajikan video dengan konten

 

Page 22: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

10

dakwah media daring baik berupa video klarifikasi,

pemberitaan juga dakwah-dakwah yang di dalamnya berisi

ajakan untuk bersatu, mendinginkan suasana dan

memberikan argumentasi logis dan faktual serta pencerahan

kepada warganet.

Salah satu video dengan maksud memerangi begitu

banyaknya hoaks terutama di musim politik yang tak

menentu ini memberikan penjelasan tentang hoaks yang

menyerang Nahdhatul Ulama, berjudul NU Dukung

Nasakom. Video tersebut diunggah pada tanggal 14 Februari

2019, dengan jumlah tayangan sebanyak 28.399 views atau

yang menyaksikan dan mendapat 138 komentar dari

warganet. Video ini diunggah dalam rangka meluruskan

berita yang berseliweran di media sosial yang menyatakan

bahwa NU mendukung Nasakom atau spirit ajaran Partai

Komunis Indonesia di masa lalu. Ini juga merupakan salah

satu pembicaraan Ahmad Dhani yang kemudian menyebar

menjadi hoaks tanpa terbendung.11

Masih banyak konten-konten lain di akun @nutizen

yang tidak hanya di dalamnya terdapat pesan dakwah, namun

juga upaya untuk memerangi peredaran informasi hoaks.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis

memformulisikan dalam sebuah rencana penelitian berjudul

“Dakwah Media Daring Akun Instagram @nutizen

11

www.instagram.com/nutizen diakses pada Ahad, 20 Januari 2019,

pukul 09.19

 

Page 23: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

11

dalam Melawan Penyebaran Informasi Hoaks: Perspektif

Inokulasi Komunikasi”

B. Identifikasi Masalah

Pada era keberlimpahan informasi yang arusnya tidak

terbendung masyarakat kini dihadapkan pada masalah

informasi bohong (hoaks) yang menjamur memasuki ruang-

ruang informasi di segala lini media masyarakat terutama

lewat media baru. Informasi yang terpapar berita bohong

meliputi dimensi-dimensi seperti kesehatan, politik,

ekonomi, sosial bahkan agama. Hoaks sudah begitu meluas

dan menjangkit informasi apa saja yang terpapar olehnya.

Jika terus dibiarkan keadaan ini akan mengancam keutuhan

kehidupan beragama bahkan berbangsa dan bernegara.

Menghadapi hal demikian banyak akun-akun media sosial di

Instagram yang mencoba melaksanakan kegiatan dakwah

sambil berupaya memerangi informasi hoaks yang

berseliweran di media baru khususnya Instagram. Pada

penelitian ini peneliti melihat sebuah akun Instagram yang

giat melakukan perang terhadap informasi hoaks yaitu

@nutizen.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi dan difokuskan untuk melihat upaya

akun media dakwah daring Instagram @nutizen terutama dalam

memerangi arus informasi hoaks dalam perspektif inokulasi

komunikasi yang berseliweran baik di dunia nyata maupun di

dunia maya dan media lama maupun media baru serta aktivitas

dakwah dalam akun @nutizen dalam melaksanakan dakwah

 

Page 24: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

12

media daring sebagai alat perlawanan terhadap informasi hoaks

terutama soal hoaks dalam dakwah dan gerakan-gerakan

dakwah serta tidak menyentuh pada tataran studi efek. Batasan

ini dibuat, ditujukan agar penelitian bisa lebih fokus dan

komprehensif dalam melakukan penelitian.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaran di atas maka perumusan masalah

dalam penelitian dapat dibuat dalam bentuk pertanyaan

sebagai berikut:

a. Bagaimana upaya inokulasi komunikasi dakwah media

daring akun Instagram @nutizen dalam melawan

penyebaran informasi hoaks?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian

ini memiliki beberapa manfaat dan tujuan penelitian, yakni:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui upaya inokulasi komunikasi

dakwah media daring akun Instagram @nutizen dalam

melawan penyebaran informasi hoaks.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat penelitian ini ditinjau dari sisi teoritis adalah

untuk memberikan sumbangan dan wawasan

keilmuan baru soal dakwah media daring dalam

melawan penyebaran hoaks. Selain itu juga untuk

memberikan tambahan keluasan khazanah soal

komunikasi yang kini tatanannya sudah meluas ke

 

Page 25: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

13

berbegai lini kehidupan dan menggunakan berbagai

macam model media yang tidak lagi melulu soal

metode dan media konvensional. Ini juga dapat

menjadi pelajaran bagi para da‟i dan siapapun

penggiat dakwah untuk mulai mengembangkan

sayap dakwah bukan hanya pada dakwah

mainstream tapi jugamenembus media baru.

b. Sementara secara praktis penelitian ini dapat

dikembangkan sebagai alat dalam melihat dakwah

dari sisi media daring yang kini sudah sangat pesat

perkembangannya. Jika diseriuskan dakwah dengan

model ini akan benar-benar menjadi harapan baru

dalam dunia dakwah dalam menjalankan tujuannya

untuk mengajak mansuia ke jalan Allah guna

mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

a. Skripsi dengan judul “Metode Dakwah Media Online:

Studi Kasus LDK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”,

yang ditulis oleh Aditya Nugroho, Mahasiswa jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

metode dakwah yang dilakukan oleh LDK UIN Jakarta

dengan menggunakan media online. Persamaannya yakni

sama-sama meneliti tentang dakwah media online, namun

objek dan subjeknya sangat berbeda dengan penelitian yang

dilakukan peneliti.

 

Page 26: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

14

b. Skripsi dengan judul “Memerangi Berita Hoaks di Media

Sosial: Studi Terhadap Masyarakat Anti Fitnah

Indonesia”, yang ditulis oleh Dwi Putri Aulia mahasiswi

Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2018.

Pnelitian ini melihat strategi komunikasi yang dilakukan

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia dalam memerangi hoaks

di media sosial. Penelitian ini mirip dengan yang dilakukan

peneliti yakni soal hoaks, namun secara teoritis dan konteks

sangat berbeda. Penelitian ini mengandalkan strategi

komunikasi dalam memerangi hoaks sedang peneliti

menggunakan dakwah media daring dalam bungkus teori

inokulasi komunikasi dalam melawan penyebaran

informasi hoaks. Subjek dan objeknya juga berbeda, penulis

secara langsung mencoba mendeskripsikan peran akun

Instagram @nutizen sedang penelitian ini Masyarakat Anti

Fitnah Indonesia.

c. Skripsi dengan judul “Pesan Anti Radikalisme Islam

dalam Konten Aplikasi Nutizen ”, yang ditulis oleh M.

Nur Irfan Faiz, mahasiswa jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta tahun 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran

deskriptif tentang isi pesan anti radikalisme yang berada

dalam beberapa konten video di Nutizen dengan teknis

analisis isi deskriptif yang memadukan antara pendekatan

kualitatif dan kuantitatif. Persamaanya yakni sama-sama

 

Page 27: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

15

meneliti tentang objek berupa Nutizen sedang

perbedaannya yakni metode penelitian, subjek dan tentu

teori yang digunakan pun berbeda.

d. Tesis dengan judul “Literasi Media Baru dan

Penyebaran Informasi Hoaks (Studi Fenomenologi

pada Pengguna Whatsapp periode Januari-Maret 2015)

yang ditulis oleh Clara Novita A mahasiswa PascaSarjana

Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 2016.

Penelitian ini masih berbicara tentang hoaks bahkan strategi

untuk melawannya dengan menggunakan literasi media.

Perbedaan mencolok dengan penelitian penelitu ada pada

metodologi, teori serta objek dan subjek penelitiaannya

yang menggunakan stu fenomenologi.

G. Metodologi Penelitian

a. Paradigma Penelitian

Paradigma adalah suatu cara pandang untuk

memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma bersifat

normatif yaitu menunjukkan kepada praktisnya apa yang

perlu dilakukan. Paradigma juga disebut sebagai ideologi

atau praktik suatu komunitas ilmuwan yang menganut suatu

pandangan yang sama atas realitas, memiliki seperangkat

kriteria yang sama untuk menilai aktivitas penelitian dan

menggunakan metode serupa12

12

Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif ,(Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2010), hal.9

 

Page 28: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

16

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini

adalah konstruktivis, yaitu cara pandang yang menyatakan

bahwa individu menginterpretasikan dan beraksi menurut

kategori konseptual dan pikiran. Realitas tidak

menggambarkan diri individu namun harus disaring melalui

cara pandang orang terhadap realitas tersebut. Robyn

Penmann dalam salah satu penjelasannya tentang

konstruktivis menyebut bahwa komunikasi dan

konstruktivis berkaitan dalam beberapa hal diantaranya

pembuat komunikasi dalam hal ini komunikator adalah

subjek yang memiliki pilihan bebas, walaupun lingkungan

sosial membatasi apa yang dapat dan telah dilakukan, maka

tindakan komunikasi dianggap sukarela berdasarkan pilihan

subjeknya.13

b. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

untuk mengkaji, mendeskripsikan, menginterpretasi dan

menganilisis data menggunakan deskriptif analisis berupa

studi kasus untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

Pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai sebuah

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata dan ucapan dari perilaku orang yang diteliti.14

Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif

bertujuan untuk mmenjelaskan fenomena dengan sedalam-

13

Elvinaro Ardianto dan BQ. Anees. Filsafat Ilmu

Komunikasi,(Bandung SR Media, 2007), hal.158 14

Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,

2007), hal.88

 

Page 29: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

17

dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya,

sebab dalam kualitatif yang ditekankan adalah soal

kedalaman (kualitas) bukan banyaknya (kuantitas) data.15

c. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah seperangkat pengetahuan

tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu

untuk diolah, dianalisis dan diambil kesimpulan untuk

selanjutnya dicarikan cara pemecahan masalahnya.16

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah deskriptif analisis, yaitu sebuah metode yang

mengungkapkan masalah dengan cara menggambarkan dan

memaparkan apa adanya sesuai dengan keadaan yang

diteliti.17

Artinya penulis akan berusaha menjelaskan serta

menggambarkan segala sesuatu yang ditemui dan terjadi di

lapangan untuk nantinya dianalisis sesuai metodologi yang

ada dan menjawab tujuan penelitian.

Metode studi kasus menjadi pilihan peneliti untuk

mempertajam penelitian ini, studi kasus bertujuan untuk

menjelaskan dan memhami objek yang diteliti secara

mendalam sebagai suatu kasus. Selanjutnya metode ini

tidak hanya menggambarkan seperti apa kasus tersebut

15

Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi,(Jakarta:

Kencana, 2007), hal.58 16

Wardi Bachtiar. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwh, (Jakarta: Logos,

1997), hal.1 17

Winanrno. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar,Metode dan Teknik,

(Bandung: Tarsito, 1989) hal.138

 

Page 30: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

18

namun lebih dari itu juga menjelaskan bagaimana

keberadaan dan kasus tersebut dapat terjadi.18

d. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian kali ini adalah

para admin dan juga pengisi konten serta organisatoris yang

berada di belakang akun Instagram @nutizen. Tentu

masing-masing dari mereka punya peran dalam

menjalankan aktivitas dakwah media daring akun ini

terutama melaksanakana inokulasi komunikasi dalam

memvaksin warganet terutama pengikut @nutizen sendiri

yang jumlahnya sudah lebih dari 130.000 pengikut.

Sementara objek penelitiannya adalah aktivitas daring dan

upaya-upaya dakwah media daring akun @nutizen itu

sendiri dalam rangka memerangi dan melawan penyebaran

informasi hoaks

e. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a) Wawancara Mendalam

Penulis melaksanakan wawancara mendalam atau in-

depth interview sekaligus wawancara terarah dengan

subjek penelitian dalam hal ini para admin @nutizen

dan tentunya pengisi konten termasuk seluruh anggota

organisasi yang terlibat di dalamnya, juga mnaci

pandangan dari pihak di luar @nutizen agar tidak

terjadi bias informaai.

18

Robert K Yin. Studi Kasus, Desain dan Metode, (Bandung: Raja

Grafindo, 2013), hal.5

 

Page 31: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

19

b) Observasi

Observasi dalam metode ilmiah dikatakan sebagai

pencatatan dan pengamatan secara sistematik

fenomena-fenomena yang diteliti.19

Observasi

dilakukan dengan mengamati intensitas pergerakan

akun Instagram @nutizen mulai dari deskripsi data

profil, pergerakan follower hingga aktivitas feedback

yang diberikan warganet. Observasi juga dapat

dilakukan di kantor @nutizen yang menjadi tempat

berkegiatan seluruh elemen yang terlibat

c) Studi Dokumentasi

Dokumentasi dapat diartikan sebagai studi dokumen

tertulis yang mengandung keterangan, penjelasan dan

pemikiran tentang fenomena yang aktual.20

Untuk

memperkuat data penulis juga akan menambahkan data

sekunder berupa capture dokumentasi dari akun

Instagram @nutizen dan pergerakan daring lainnya.

f. Teknik Analisis Data

Analaisis data sederhananya adalah proses

penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih sederhana

yang mudah dibaca untuk diinterpretasikan.21

Data yang

didapatkan dari hasil pengumpulan berupa wawancara,

observasi dan dokumentasi akan dianalisis menggunakan

19

Sutrisna Hadi. Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset,

1989), hal.139 20

Nurul Hidayati. Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan

Kualitatif, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), hal.63 21

Masrih Pangarimbun dan Sopian Efendi. Metodologi Penelitian

Survey, (Jakarta: LP3ES, 1989), hal. 4

 

Page 32: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

20

metode deskriptif kualitatif dan ditafsirkan serta

dikomentari sesuai pisau analisis teori untuk menjawab

rumusan masalah dalam penelitian dan dipertajam dengan

tahapan-tahapan studi kasus berupa deskripsi, tema dan

penegasan.

g. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian secara khusus dipusatkan di kantor

PT Nutizen Digital Media Indonesia yang bertempat di

lantai Jl. Kembang Elok II, Blok H3 No.61 RT 01/01,

Perumahan Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat, DKI

Jakarta 11610, namun observasi juga dilakukan secara

tentatif dan periodik menyesuaikan masa penelitian tanpa

harus datang ke kantor dengan melakukan observasi dan

studi dokumentasi pada aktivitas akun instagram @nutizen.

Penelitian dilakukan empat bulan ke depan terhitung mulai

Maret hingga Juni 2019 namun observasi dan studi

dokumentasi mulai dilakukan pada Desember lalu.

H. Sistematika Penulisan

Bagian ini memberikan penjelasana secara singkat

tentang skema dam sistematika penulisan skripsi sesuai

dengan aturan yang berlaku, yaitu:

BAB I: Pendahuluan

Bagian ini merupakan bagian pembuka yang terdiri dari latar

belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kajian

terdahulu, metodologi penelitian serta sistematika penelitian.

 

Page 33: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

21

BAB II: Kajian Teori dan Konsep

Bagian ini berisi uraian teori secara komprehensif terutama

tentang teori inokulasi komunikasi serta teori-teori dakwah.

Pada bagian ini juga dijelaskan beberapa konsep yang

berkaitan seperti Instagram, informasi hoaks dan media

daring serta media baru.

BAB III: Gambaran Umum

Bagian ini mencoba menguraikan tentang objek serta subjek

penelitian yakni akun Instagram @nutizen secara

komprehensif dan terperinci mengenai profil media,

kelembagaan, latar belakang pendirian, tujuan pendirian serta

berbagai gambaran lain yang berkaitan dengan @nutizen

terutama akun Instagramnya dan siapa saja admin yang

berada di belakang aktivitas akun Instagram @nutizen.

BAB IV: Temuan Penelitian

Bagian ini menguraikan tentang berbagai macam data yang

diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumen

yang dilakukan baik secara langsung di kantor @nutizen

maupun yang dilakukan secara tidak langsung dengan

mengobservasi pergerakan aktivitas daring akun Instagram

@nutizen

BAB V: Analisis dan Pembahasan

Bagian ini merupakan bagian inti yang menguraikan tentang

analisis dan pembahasan penelitian berupa uraian jawaban

dari rumusan masalah di awal serta analisis antara teori,

konsep, latar belakang dengan data-data yang ditemukan di

lapangan terutama soal inokulasi komunikasi dakwah media

 

Page 34: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

22

daring akun Instagram @nutizen dalam melawan

penyebaran informasi hoaks.

BAB VI: Penutup

Bagian terakhir ini berisi kesimpulan dari peneilitian yang

dilakukan dan saran baik untuk pribadi peneliti, pembaca,

subjek penelitian dan sivitas akademik kampus.

 

Page 35: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

23

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KONSEP

A. Teori Inokulasi Komunikasi

Teori inokulasi komunikasi awalnya dikembangkan oleh

psikolog Amerika tahun 1960-an, William McGuire.

Sederhananya teori ini membahas fungsi resistensi terhadap

perubahan, tujuannya adalah menjelaskan bagaimana

mempertahankan sikap dan keyakinan awal secara konsisten di

tengah upaya-upaya persuasi. Argumen utama dari teori ini

adalah kebanyakan sikap dibentuk dalam lingkungan yang tidak

mempertemukan individu dengan kontra-argumen dan serangan

sikap baru, karena itu individu hanya punya sedikit kesempatan

untuk mengembangkan resistensi terhadap serangan di masa

depan. Teori ini berpendapat bahwa untuk mencegah sikap

berubah perlu menguatkan sikap yang sudah ada.22

Untuk memahami konsep teori inokulasi komunikasi

McGuire menggunakan analogi konsep suntikan atau vaksinasi.

Analogi dan konsep yang digunakan McGuire sangat unik sebab

memodifikasi konsep yang biasa digunakan dalam dunia medis,

dalam vaksinasi yang normal, virus yang telah dilemahkan

kemudian disuntikkan kepada individu dalam rangka untuk

membangun resistensi atau ketahanan terhadap penyakit.

Mekanisme yang sama untuk kemudian dapat digunakan dalam

menginokulasi individu dari serangan terhadap sikap, keyakinan

22

Stephen Littlejohn dan Karen Foss.Ensiklopedia Teori Komunikasi

Jilid 1. (Jakarta:Kencana, 2016), hal.72

 

Page 36: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

24

dan perilaku yang dimiliki termasuk pesan dan muatan

komunikasi lainnya.

Berdasarkan teori inokulasi, argumen berlawanan dengan

dosis yang lebih kecil atau argument yang lebih lemah disebut

pesan inokulasi yang diberikan ke setiap individu. Masing-

masing individu yang telah terpapar oleh argumen yang lebih

lemah kemudian membangun system pertahanan yang

membantu mereka mempertahankan keyakinan dan tidak

merubah sikap mereka ketika mereka dikonfrontir dengan

argument yang jauh lebih kuat.23

Ada empat komponen utama yang menjadi elemen

keberhasilan dari teori inokulasi komunikasi. Elemen-elemen itu

adalah threat atau ancaman, refutantional preemption atau

penolakan sejak dini, delay atau penundaan dan involvement

atau keterlibatan:

a. Threat

Tantangan dalam teori inokulasi komunikasi

mengacu pada peringatan akan kemungkinan

serangan terhadap sikap dan kepercayaan

seseorang. Orang tersebut sadar akan

kerentanannya terhadap serangan persuasif.

Persepsi bahwa ada ancaman yang akan terjadi

secara psikologis memotivasi seseorang untuk

mempertahankan keyakinan dan sikapnya.

23

https://pakarkomunikasi.com/teori-inokulasi diakses pada Senin, 14

Januari

2019 pukul 10.10

 

Page 37: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

25

b. Refutantional Premption

Penolakan sejak dini merupakan bagian dari

kognitif proses, ini adalah kemampuan untuk

mengaktifkan argumen untuk pembelaan di masa

depan dan memperkuat sikap yang sudah ada

melalui kontra-argumen. Target potensial untuk

serangan persuasi seharusnya tidak hanya

diperingatkan tapi pesan inokulasi juga harus

mendahului tindakan balasan yang mungkin

terjadi. Sambil meyiapkan pesan inokulasi,

argumen yang akan diajukan pihak lain harus

diantisipasi dan cara melawannya juga harus

dipersiapkan.

c. Delay

Penundaan merupakan elemen selanjutnya

yang diperlukan dalan teori inokulasi

komunikasi. Banyak perdebatan mengenai

apakah ada periode waktu tertentu yang

diperlukan secara pasti antara inokulasi dengan

serangan selanjutnya mengenai sikap

seseorang yang paling efektif dalam

memperkuat keyakinan dan sikapnya.

McGuire menyarankan penundaan ini sangat

diperlukan untuk melihat kinerja vaksin

argumen yang telah disuntikkan, ditambah

peneliti-peneliti yang memperkuat dan

mendukung gagasan ini. Pada sisi lain ada juga

 

Page 38: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

26

yang berpendapat bahwa penundaan yang

terlalu lama akan mengurangi efek penguatan

inokulasi, paling tidak efek inokulasi masih

dapat resisten untuk menolak secara signifikan

dalam jangka waktu beberapa pekan atau bulan

setelah tahap pengenalan awal atau suntikkan

yang menjelaskan bahwa hal tersebut dapat

menghasilkan efek jangka waktu yang lebih

panjang.

d. Involvement

Keterlibatan merupakan elemen terakhir dari

inokulasi komunikasi, elemen ini begitu

penting dalam proses keberhasilan inokulasi.

Keterlibatan individu sangat memengaruhi dan

mendominasi bagaimana proses inokulasi akan

efektif dan berhasil. Jika individu tidak tertarik

dan terlibat terhadap argumen atau vaksin yang

disuntikkan, maka individu tidak akan

merasakan ancaman terhadap sikap mereka

dan tidak merasa perlu untuk mempertahankan

dan memperkuat opini serta keyakinan

awalnya dan tentunya ini akan membuat proses

inokulasi menjadi sia-sia.24

24

Michael Pfau. The Inoculation Model of Resistance to Influence. In

Barnet and Boster Jurnal Progress in Communication Sciences Advances in

Persuation (New York: Ablex, 1997) hal. 98-100

 

Page 39: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

27

B. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Dakwah dari segi bahasa “da‟wah” berarti

panggilan, seruan atau ajakan. Bentuknya dalam bahasa

Arab disebut sebagai mashdar. Sedang kata kerjanya atau

dalam bahasa Arab disebut fi‟il yakni da‟a. yad‟u da‟watan

yang berarti mengajak, menyeru atau memamanggil. Orang

yang melaksanakan kegiatan dakwah disebut da‟I dan yang

menerimanya disebut mad‟u. Salah satu pendapat

mendefinisikan dakwah sebagai ajakan dan dorongan

kepada manusia agar berbuat baik dan ikut kepada jalan

petunjuk Allah Ta‟ala, menyeru kepada kebaikan dan

mencegah kemungkaran agar mendapat kesuksesan dan

kebahagiaan dunia dan akhirat.25

Secaha istilah meminjam pendapat dari Syekh Ali

Mahfudz dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin

mendefinisikan dakwah secara gamblang yakni sebagai

ajakan dan dorongan kepada manusia agar berbuat baik

dan ikut kepada jalan petunjuk Allah Ta‟ala, menyeru

kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran agar

mendapat kesuksesan dan kebahagiaan dunia dan

akhirat26

. Tujuan dakwah tidak hanya berorientasi pada

kesuskesan dan kebahagiaan dunia saja, namun dakwah

25

Wahidin Saputra. Pengantar Ilmu Dakwah, (Depok: Rajagrafindo

Persada, 2011), hal.1 26

Syeikh Ali Mahfuzh. Hidayatul Mursyidin Ila Thuruqil Wa‟zi wal

Khithobah.. (Beirut: Daarul Ma‟arif.1997), hal.17

 

Page 40: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

28

harus tembus sebagai jalan untuk menggapai

kebahagiaan akhirat.

Toha Yahya Oemar memberikan definisi tentang

dakwah sebagai upaya mengajak umat dengan cara-cara

yang bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan

perintah Tuhan untuk kemaslahatan baik di dunia lebih-

lebih di akhirat kelak.27

Sementara KH. Zainudin MZ

seorang da‟i terkemuka pada zamannya memberikan

pandangannya tentang definisi dakwah sebagai usaha

memberikan jawaban kepada umat dalam sudut pandang

Islam terhadap segala peroaalan yang terjadi, di mana

dari langkah tersebut melahirkan jalan-jalan yang di seru

oleh para da‟i.28

Masih banyak pendapat yang mendefiniskan serta

menjabarkan pengertian dakwah secara istilah yang pada

intinya dalam pandangan peneliti bahwa dakwah adalah

sebuah ikhtiar mengajak menuju kebaikan dan jalan

Allah ta‟ala agar mendapat keselamatan dunia dan

keselamatan akhirat. Al-Qur‟an sendiri sebagai sumber

ajaran Islam tertinggi sekaligus sumber rujukan dakwah

yang paling utama banyak sekali menyebutkan tentang

dakwah. Dakwah dalam Al-Qur‟an dijelaskan dalam

berbagai ayat dan sudut pandang. Ada ayat Al-Qur‟an

yang menjelaskan tentang keutamaan, metode,

27

Toha Yahya Oemar. Dakwah Islam. (Jakarta: Wijaya. 1983), hal.1 28

Zainudin M Zein. Rahasia Keberhasilan Dakwah. (Surabaya: Ampel

Suci. 1994), hal.110

 

Page 41: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

29

pengertian dan tujuan dakwah itu sendiri salah satunya

QS Ali Imran ayat 104 dan An-Nahl ayat 125:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan

umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada

yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkarmerekalah

orang-orang yang beruntung”.(QS. An-Nahl ayat 125)

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu

dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah

mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat

dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran ayat

104)

Ayat yang pertama menjelaskan tentang kewajiban

dakwah secara parsial, sebab redaksi yang digunakan

mengarah kepada sebagian orang atau dalam Islam biasa

disebut dengan Fardhu Kifayah, ketika sudah ada yang

mengerjakan maka bagi yang lain kewajiban tersebut

 

Page 42: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

30

gugur dan tidak menjadi suatu keharusan lagi.

Sedangkan ayat kedua menggunakan fi‟il amr atau

perintah dalam tatanan bahasa Arab yang

mengisyaratkan bahwa dakwah atau menyeru kebaikan

diwajibkan kepada siapa saja umat Islam yang

berpegang teguh kepada Al-Qur‟an

Jika ayat yang pertama menyebutkan bentuk-

bentuk kegiatan dakwah yang dapat dilakukan seperti

amar ma‟ruf dan nahi munkar serta keutamaan bagi para

pelaksananya di ayat kedua menjelaskan tentang metode-

metode dakwah yang bisa dilakukan sesuai arahan Al-

Qur‟an yakni hikmah, nasihat yang baik serta perdebatan

yang baik.

Masih banyak ayat-ayat lain dalam Al-Qur‟an

yang menjelaskan tentang hakikat dakwah secara

gamblang dan jelas yang menyiratkan bahwa dakwah

jika dilihat dalam kacamata komunikasi sebagai kegiatan

mengomunikasikan ajaran Islam yang bersumber dari

Al-Qur‟an itu sendiri maupun hadits-hadits Rasul.

Artinya dakwah berusaha memanggil dan mengajak

umat manusia agar menganut ajaran Islam, memberi

informasi tentang amar ma‟ruf nahi munkar agar

tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat serta terlaksana

ketentuan Allah Ta‟ala.

Dakwah menjadi unik sebagai kajian ilmu

pengetahuan dan mendapat porsi sendiri dalam disiplin

ilmu sebab menurut pandangan Al-Qur‟an sendiri

 

Page 43: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

31

menyatakan bahwa proses dakwah sangat ilmiah. Ini

terlihat dari landasan pokok dakwah yaitu iman dan amal

saleh yang didasari ilmu pengetahuan atau dikenal

dengan bahasa Al-Qur‟an dengan amanuu wa „amilu.

Sampai disini dapat dikemukakan bahwa dakwah

merupakan kegiatan yang melibatkan unsure-unsur, sifat

bahkan sasaran komunikasi. Sederhananya dakwah dapat

dikatakan sebagai komunikasi yang Islami sebab

memiliki irisan dengan ilmu komunikasi dengan sifat

khasnya yang Islami.29

2. Bentuk Dakwah

Secara umum dakwah dapat dikelompokkan

menurut bentuknya, bentuk-bentuk dakwah tersebut

yakni:

a) Dakwah bil lisan. Ini adalah bentuk dakwah yang

paling mainstream yakni menyampaikan materi

dakwah dengan lisan. Produknya banyak sekali dan

umum diketahui di masyarakat seperti khotbah,

tabligh akbar, seminar, workshop, penyuluhan,

Forum Group Discussion (FGD), pengajian, liqo,

halaqoh, majlis ta‟lim, majlis dzikr dan lainnya. Ini

adalah bentuk dakwah yang paling umum dilakukan

oleh masyaratar

b) Dakwah bil qolam. Ini adalah bentuk dakwah

dengan menggunakan media tulisan sebagai alat

29

Kustadi Suhandang.Ilmu Dakwah, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2013), hal.12-14

 

Page 44: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

32

menyampaikan dakwah. Produknya juga banyak

seperti buku, brosur, pamvlet, majalah, jurnal,

bulletin dan media cetak lain. Bahkan di era digital

ini bentuk dakwah bil qolam juga merambah pada

dunia elektronik seperti dakwah di web, blog, media

sosial, portal daring dan media elektronik lainnya.

Pada sisi ini dakwah menemukan wajah barunya

yang bisa menjangkau masyarakat lebih luas lagi.

c) Dakwah bil haal. Ini adalah bentuk dakwah yang

komprehensif dan terpadu. Menyentuh segala aspek

terutama aspek amaliyah atau teladan yang bisa

dilakukan para juru dakwah. Produknya bisa berupa

tingkah laku, keseharian, berinfaq di masjid,

mengasuh yayasan atau pesantren, memelihara anak

yatim dan kegiatan-kegiatan lain yang berorientasi

dakwah Islam.30

3. Unsur-unsur Dakwah

Selanjutnya jika diperhatikan secra seksama dalam

proses dakwah akan tampak keterlibatan unsur-unsur

yang terdiri atas:

a. Sumber Dakwah

b. Komunikator atau Da‟i

c. Pesan Dakwah atau Maddah

d. Media Dakwah atau Wasilah

e. Metode Dakwah atau Thoriqoh

f. Komunikan Dakwah atau Mad‟u

30

Samsul Munir. Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), hal.11

 

Page 45: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

33

g. Tujuan Dakwah atau Ghoyah

h. Efek Dakwah atau Atsar31

C. Media Daring

Media daring atau yang kita lebih kenal denga media

online adalah sebuah produk media baru atau new media.

Media baru merupakan sebuah kombinasi dari konten-konten

media-media mainstream yang sudah lebih dulu ada dan

eksis seperti koran, film televisi dan radio yang direproduksi

dan dikonversi menjadi media digital setelah mengalami

perkembangan dan kemajuan generasi.32

Pada sisi lain media daring juga merupakan sebutan

lain untuk media baru sama halnya dengan sebutan-sebutan

lain seperti media siber, media virtual, media digital, e-media,

media web dan lainnya. Penyebutan ini merujuk pada

masing-masing dari karakteristik maupun hal teknis seperti

teknologi itu sendiri, yang bermuara pada satu pemahaman

baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya.33

Media

daring kehadirannya tidak bisa lepas dari internet dan

bentuknya bisa berbagai macam mulai dari portal, website,

blog termasuk media sosial yang menambah khazanah jenis

media daring ini.

Internet seolah menjadi ruh dalam pergerakan media

daring terutama dengan karakternya yakti multimedia dan

31

Kustadi Suhandang.Ilmu Dakwah, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2013), hal.15 32

Gun Gun Heryanto. Media Komunikasi Politik. (Yogyakarta:

IRCiSoD, 2018), hal.23-26 33

Rulli Nasrullah. Teori dan Riset Media Siber (Jakarta: Kencana,

2014), hal 13

 

Page 46: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

34

interactivity. Lister berpendapat internet adalah kumpulan

dari jaringan-jaringan yang menghubungkan komputer-

komputer dan peladen bersama-sama. Internet mengacu pada

suatu system yang terhubung secara global dan menyeluruh

dan menghubungkan dari suatu jaringan ke jaringan lain

dengan ruang alamat global yang unik berbasis Internet

Protocol (IP) serta mampu menyokong komunikasi dengan

Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).34

Sejak kehadirannya internet mempermudah proses

komunikasi dan bertukar informasi di seluruh dunia, di mana

komputer-komputer saling terhubung dan memudahkan

proses komunikasi dan pertukaran informasi. Pengguna

internet dari tahun ke tahun semakin meningkat membuat

media daring semakin diminati oleh kebanyakan masyakarat

terutama masyarakat indormasi. 35

Untuk Indonesia saja

menurut data dari Hootsuite dan WeareSocial.net, sebuah

perusahaan platform media sosial asal Kanada dan Inggris

merilis data bahwa pengguna internet di Indonesia sudah

menyentuh angka 150 juta pengguna di 2019 atau 56% dari

total populasi yang berjumlah 268.2 juta. Angka ini

menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pengguna

internet terbesar ke-6 di dunia setelah Tiongkok, Amerika

Serikat, India, Jepang dan Brazil.36

34

Gun Gun Heryanto. Media Komunikasi Politik. (Yogyakarta:

IRCiSoD, 2018), hal. 26 35

Shiefti Dyah Alyusi. Media Sosial: Interaksi, Identitas dan Modal

Sosial. (Jakarta: Kencana, 2006), hal.27 36

https://www.boc.web.id/statistik-pengguna-digital-dan-internet-

indonesia-2019/ diakses pada 2 Mei 2019 pukul 10.32

 

Page 47: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

35

Angka-angka tersebut membuat internet semakin

Berjaya sebagai salah satu gaya hidup orang masa kini.

Akibatnya media daring kini menjadi sesuatu yang begitu

populer dan khas, kekhasannya adalah bahwa media ini

sangat diukur dari sisi jaringan, informasi, arsip, interaksi,

simulasi, kecepatan, kemudahan akses, digitalisasi dan

tentunya internet itu sendiri sebagai modal utama media yang

satu ini.

Media daring dapat disamakan dengan pemanfaatan

media dengan menggunakan perangkat internet sebab dari

istilah pun disebut daring atau dalam jaringan yang menandai

bahwa media ini harus selalu terhubung dengan jaringan atau

internet. Meskipun kehadirannya tergolong baru, media ini

sangat tumbuh pesat dan hampir dapat diakses semua orang,

siapapun yang di tangannya memiliki gawai yang terhubung

dengan jaringan maka dipastikan ia dapat mengakses media

tersebut.

Seiring perkembangannya media ini meluas pada ranah

yang bukan hanya soal penyampaian informasi tapi berbasis

pendidikan, sosial, bisnis dan budaya yang tak terikat ruang

dan waktu. Keunikan lainnya adalah bahwa tidak bisa

dipungkiri bahwa media ini memiliki keunggulan soal

kecepatan waktu atau actuality yang begitu real time. Jika

ada peristiwa terjadi di Amerika pada saat ini, maka

informasinya akan sampai di Indonesia pada saat ini juga. Ini

juga disinggung oleh John Vivian yang mengatakan bahwa

keberadaan media baru dapat melampaui pola penyebaran

 

Page 48: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

36

pesan dan informasi media lama, karakter internet yang dapat

menghilangkan sekat geografis serta kapasitas interaksi yang

berbasis kecepatan dan dilakukan secara real time.37

Sederhananya media daring merupakan pemanfaatan

media baru dan terkini yang berbasis teknologi jaringan

internet yang akan terus berkembang pesat sesuai tuntunan

zaman. Media daring terbit di dunia virtual dengan bentuk

yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu sehingga warganet

dapat mengakses dengan mudah di manapun dan kapanpun

selagi ada jaringan internet yang menghubungkan. 38

D. Instagram

Instagram didirikan Kevin Sysrom dan Mike Krieger

yang merupakan CEO perusahaan Burbn. Instagram adalah

salah satu produk media baru berupa media sosial yang dapat

diartikan sebagai sebuah aplikasi jejaring sosial yang populer

dalam kalangan pengguna telepon pintar untuk mengirim

pesan dan berorientasi pada gambar sesuai namanya insta

yang berasal dari kata instan dan gram yang berasal dari kata

telegram. Sederhananya instagram adalah alat untuk

mengirim informasi berupa foto dan video yang juga dapat

diunggah sebagai konsumsi publik media sosial.

Instagram yang kemampuannya hampir sama dengan

Facebook maupun Twitter yang membuat kita dapat saling

mengikuti antar teman dan mengakses informasi terhadap

37

ibid, hal.13-14 38

Syafrudin Yunus. Jurnalistik Terapan, (Bogor: Ghalia Indonesia,

2010), hal. 27

 

Page 49: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

37

siapapun yang kita inginkan. Kini Instagram menjelma

menjadi aplikasi media yang besar dan digunakan ratusan

juta orang bahkan mengalami pergeseran bukan hanya

sekedar media berkomunikasi namun juga sebagai media

sebagai lahan bisnis yang sangat menjanjikan.39

Berdasar

data yang dirilis Hootsuite dan WeAreSocial, akun Instagram

global yang mengikuti atau following pada akun bisnis

mencapai 80% dari seluruh pengguna, delapan juta akun

bisnis tercatat secara global sebaga pengguna Instagram aktif

dan satu juta pengiklan aktif yang tiap hari berseliweran di

Instagram secara global.40

Jumlah pengguna Instagram aktif di dunia pada Juni

2018 saja, masih menurut data Hootsuite dan

WeAreSocial.net sudah menyentuh angka 1 miliar pengguna.

Angka ini membuat Instagram menjadi platform dengan

pengguna terbanyak ke-7 secara global. Untuk Indonesia saja

pada tahun tersebut pengguna aktif Instagram mencapai

angka 53 juta pengguna, tentu ditahun ini peningkatan

jumlah akan semakin pesat berbarengan dengan berbagai

macam perkembangan teknologi komunikasi.41

Ribuan follower bahkan jutaan dapat menjadi pasar

yang sangat bagus untuk kepentingan iklan dan bisnis. Ini

39

Miliza Ghazali, Buat Duit Dengan Facebook dan Instagram :

Panduan Menjana Pendapatan dengan Facebook dan Instagram, (Malaysia:

Publishing House, 2016), hal. 8 40

https://jelajahdigital.com/data-dan-fakta-instagram-dalam-statistik/

diakses pada 3 Mei 2019 pukul 10.38 41

https://jelajahdigital.com/data-dan-fakta-instagram-dalam-statistik/

diakses pada 3 Mei 2019 pukul 10.33

 

Page 50: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

38

juga yang menjadi peluang bagi dakwah sebab dengannya

dakwah bisa menyebar ke sebanyak-banyaknya orang dengan

cepat dan instan. Kini fitur-fitur Instagram semakin beragam

dan unik mulai dari foto, home, search, notifikasi, video,

tanda pagar, Insta-Story bahkan Ig-TV dan lainnya.

Beberapa fitur-fitur yang dimiliki Instagram,

diantaranya:

a. Kamera, fitur utama Instagram ini memungkinkan para

pengguna untuk mengunggah foto maupun video yang

ada di galeri juga langsung mengambil gambar dan

video momen yang ada di sekitar dan langsung mengedit

serta mengunggahnya

b. Editor, fitur yang memungkinkan untuk mengedit foto

baik yang sudah ada di galeri maupun yang baru diambil

pada momen di sekitar pengguna. 10 tooleditorakan

pengguna jumpai di sini, seperti pencahayaan, kontras,

emoticon dan lainnya.

c. Rewind, fitur merekam video dengan mundur ini cukup

digemari para pengguna sebab unik dank has, ada juga

boomerang yang dapat mengambil video secara berulang

dan unik.

d. Tag dan Tanda Pagar, fitur ini sebagaimana media sosial

lain berfungsi untuk menandai teman dan juga

mengelompokkan foto maupun video dalam sebuah tema

tertentu yang jangkauannya bisa sangat luas dan global.

e. Post dan Caption, merupakan salah satu fitur utama

Instagram untuk mengunggah foto maupun video dan

 

Page 51: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

39

bisa dilihat di home para pengikut kita. Kini, di fitur ini

kita dapat memaksimalkan dengan mengunggah 10 foto

maupun video bersamaan. Caption dapat digambarkan

sebagai deskripsi foto-foto yang kita unggah tersebut.

f. Instastory atau Snapgram, merupakan fitur implementasi

dari kamera yang berada di pojok kiri Instagram.

Instastory akun yang kita follow akan sevara periodic

timbul di halaman utama kita selama 24 jam dan

didahului akun yang memiliki intensitas interaksi yang

tinggi.

g. Ig-TV, salah satu fitur baru Instagram untuk menjawab

keterbatasan waktu dalam mengunggah video di

Instagram. Pada fitur ini para pengguna lebih bebas

mengekspresikan unggahan videonya dengan maksimal

waktu 60 menit.

h. Follower dan Following, fitur standar bagi beberapa

media sosial berfungsi dalam mengaali interaksi dengan

pengguna lain, tanpa follow mem-follow kita tidak akan

bisa leluasa untuk berinterkasi di Instagram

i. Sorotan, fitur ini terbilang baru di Instagram, ada di

halaman profil kita masing-masing. Berfungsi untuk

mengabadikan instastory-instastory kita dalam tema-

tema tertentu seperti travelling, hobi, makanan, tulisan

dan lainnya.

j. Bookmark atau Saving, fitur yang memudahkan kita

untuk menyimpan video atau foto yang kita temui baik

di home maupun pencarian agar awet dan dapat dilihat

 

Page 52: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

40

kembali suatu waktu, mengingat begitu rumit dan

ramainya lalulintas foto dan video di Instagram

k. Search, fitur standar untuk melakukan pencarian baik

profil pengguna maupun tandan pagar tertentu.

l. Direct Message, fitur utama ini digunakan untuk

mengirim pesan langsung secara tertutup pada akun

pengguna yang kita tuju, untuk kini, fitur ini juga

ditambahkan pesan suara yang dapat memudahkan

pengguna pada kondisi tertentu.

m. Tautan, fitur yang digunakan untuk menjadikan sebuah

postingan, baik postingan probadi maupun pengguna

lain dalam instastory kita maupun ke orang lain. Juga

fitur-fitur lainnya yang tiap waktu terus diperbaharui dan

ditambah guna menyempurnakan dan menjawab

tantangan zaman dan para pengguna.42

E. Informasi Hoaks

1. Konseptualisasi Informasi Hoaks

Dalam Oxford Dictionary, hoax is a humorous or

malicious deception yang berarti tipuan atau lelucon.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hoaks

adalah berita bohong. Hoaks juga terkadang disebut

dengan fake news atau berita palsu. Sementara itu,

seorang ahli berpendapat bahwa hoaks mengembangkan

definisi hoax dari MacDougall dan menjelaskannya

42

Elsa Carinta Putri. Skripsi: Pengaruh Penggunaan Media Sosial

terhadap Efektivitas Dakwah (Studi Kasus: Instagram @nunuzoo). (Jakarta:

UIN Syarif Hidayatullah, 2018), hal.19-20

 

Page 53: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

41

sebagai sebuah kebohongan yang dikarang sedemikian

rupa oleh seseorang untuk menutupi atau mengalihkan

perhatian dari kebenaran, yang digunakan untuk

kepentingan pribadi, baik itu secara intrinsik maupun

ekstrinsik. Informasi hoaks berarti sebuah informasi

yang di dalamnya berisi kebohongan yang dibuat

sedemikian rupa dengan tujuan tertentu43

Dalam sebuah jurnal diuraikan bahwa hoaks juga

dikatakan sebagai upaya menipu agar percaya atau

menerima sebagai sesuatu yang asli dan sering tak

masuk akal. Awal mula penggunaan istilah hoaks sudah

ada sejak tahun 1800-an pada era awal revolusi industri

di Inggris. Asal katanya diyakini bersumber dari kata

hocus pocus yang telah ada ratusan tahun lalu sebagai

mantra para pesulap dalam mengelabui para

penontonnya. Kata ini sepengertian dengan kata-kata

seperti sim salabim atau abra kadabra. Menurt Boese

istilah hoaks pertama kali terpublikasi melalui kalender

atau penanggalan bohong yang dibuat Isac Bickerstaff

pada tahun 1709 untuk meramalkan kematin astrolog

John Partridge 44

43

Rut Rismanta Silalahi. Puri Bestari, Windhi Tia Saputra,

“Karakteristik Strategi Crowdsourcing untuk Membatasi Penyebaran Hoaxs

di Indonesia, Studi Kasus: Masyarakat Anti Fitnah Indonesia,” Jurnal

Komunikasi, (Jakarta: UPN Veteran Jakarta, 2017),hal.130-131

44Kennorton Hutasoit. Analisis Hoaks Pemilu 2019: Upaya Bawaslu

Mencegah Hoaks. Jurnal Bawaslu DKI, (Jakarta: Bawaslu DKI Jakarta. 2018),

hal. 96

 

Page 54: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

42

Hoaks juga dibangun tanpa material fakta dan

data, melainkan hanya bermuatan tipuan dengan tujuan

memperdaya masyarakat yang menerimanya dengan

model penyebaran informasi yang massif. Atas dasar itu

ada dua karakter dari sekian banyak karakter yang

menonjol dalam informasi hoaks yaitu selalu

direncanakan dan tipuannya ditujukan untuk memapar

banyak orang dalam waktu yang bersamaan45

Ada

beberapa karakteristik informasi hoaks diantaranya ada

tekanan untuk disebarkan kepada orang lain, struktur

bahasnya kurang rapih, tidak ada sumber rujukan yang

mendukung, umumnya tidak logis, tidak ada bukti

pendukung, umumnya pesan berantai dan menghalalkan

segala cara termasuk menyantumkan sumber rujukan

semaunya.46

Jika diperinci maka karakter-karakter hoaks

antara lain:

a. Terencana

b. Massif

c. Struktur bahasanya tidak rapih

d. Biasanya tidak logis

e. Tidak ada sumber rujukan

f. Kurangnya bukti pendukung

45

Gun Gun Heryanto. Problematika Komunikasi Politik: Bingkai Politik

Indonesia Kontemporer. (Yogyakarta: IRCiSoD, 2018, Hal. 362-363 46

Muhmmad Arsad Nasution. Hoax Sebagai Bentuk Hudud Menurut

Hukum Islam.Jurnal, (Padangsidumpuan: IAIN Padangsidimpuan, 2017), hal.

17-18

 

Page 55: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

43

Secara sederhana hoaks dapat dipahami sebagai

penipuan publik, sebab hoaks relatif berbeda dengan

kasus kebohongan lain dengan karakternya yang

menjangkau masyarakat atau khalayak luas, biasanya

berkaitan dengan hal popular dan tentunya massif.

Sehingga terkadang hoaks terhubung dalam sebuah

jejaring yang sistematis melalui media massa maupun

media baru. Bisa saja hoaks digerakkan oleh yang

sekarang terkenal dengan sebutan akun-akun robot

namun dapat tersebar secara sistematis.47

Lebih lanjut hoaks juga disinggung dalam undang-

undang yang mengisyaratkan bahwa praktik ini adalah

sebuah tindak pidana yang dapat membuat pelakunya

mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan

hukuman kurungan maupun denda. Undang-undang itu

adalah pasal 28 ayat 1 UU No. 11 tahun 2008 tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik yang menyatakan

bahwa setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak

menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang

mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaki

elektronik.48

Sudah banyak orang yang terjerat dengan undang-

undang ini sebab menjadi pelaku dalam penyebaran

informasi hoaks, apa lagi di situasi menejelang pemilu

47

Gun Gun Heryanto. Media Komunikasi Politik. (Yogyakarta:

IRCiSoD. 2018), hal. 71 48

UU ITE No.11 tahun 2008

 

Page 56: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

44

lalu. Kita ketahui bersama kasus Ratna Sarumpaet yang

begitu menyita perhatian publik, Ratna didakwa

melakukan penyebaran berita bohong atau informasi

hoaks dengan sengaja di depan publik terkait

pemberitaan bohong bahwa dirinya dianiaya pihak

tertentu, yang ternyata adalah bekas operasi plastik di

wajahnya.

2. Hoaks Menurut Pandangan Islam

Informasi hoaks sebagai salah satu penyakit dalam

masyarakat sebetulnya sudah tidak asing dalam kamus

Islam dan Al-Qur‟an. Bahkan, sesuatu yang paling sakral

sekalipun dalam Islam sebagai salah satu landasan hokum

tertinggi yakni Al-Hadits atau segala sesuatu yang

bersumber dari Rosulullah Muhammad tidak lepas dari

pusaran informasi-informasi hoaks. Dalam ilmu Mustolahul

Hadits dikenal hadits-hadits yang mengandung berita

bohong bahkan palsu terkenal dengan istilah hadits ifki yag

disinggung dalam beberapa ayat Al-Qur‟an bahkan hingga

kini masih ada beberapa hadits-hadits palsu yang sampai ke

tangan masyarakat Islam modern atau dikenal dengan

hadits maudhu‟.

Penyelewengan kabar atau hadits dari Baginda Nabi

dilakukan dengan tujuan-tujuan tertentu seperti ekonomi,

kekuasaan dan politik. Apa lahi saat memanasnya konflik

antara Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah nin Abi

Sufyan, banyak sekali muncul hadits palsu bernada

provokasi dan fitnah. Memang sungguh keterlaluan namun

 

Page 57: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

45

fakta ini betul-betul terjadi dan menjadi salah satu fokus

kajian dalam mempelajari hadtis-hadits.49

Informasi hoaks secara spesifik juga mendapat

sorotan dalam beberapa ayat Al-Qur‟an termasuk dalam

memberikan klarifikasi terhadap pembahasan tentang

penyelewengan hadits yang terjadi bahkan mulai pada

zaman Kanjeng nabi masih hidup, di antaranya adalah QS

An-Nur ayat 11 yang memberikan jawaban atas beredarnya

berita palsu tentan Aisyah istri Rasulullah dalam

peperangan menghadapi Bani Musthaliq. Padanan kata

yang digunakan Al-Qur‟an untuk menyebut informasi

hoaks dalam ayat ini adalah menggunakan kata ifkun atau

ifki yang berarti berita bohong.

“Sesungguhnya orang-orang yang membawa

berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga.

janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi

kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. tiap-tiap

seseorang dari mereka mendapat Balasan dari dosa yang

dikerjakannya. dan siapa di antara mereka yang

49

Rabitul Aslamiyah. Hadits Maudhu dan Akibatnya. Jurnal Ilmu dan

Teknik Dakwah, (Jakarta: Alhiwar, 2016), hal.24-25

 

Page 58: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

46

mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran

berita bohong itu baginya azab yang besar.”(QS An-Nur

ayat 11)

Ayat lain juga yang paling sering digunakan untuk

menjelaskan pandangan Islam dan Al-Qur‟an tentang

berita bohong adalah Al-Qur‟an surat Al-Hujurat ayat 6.

Ayat ini menjelaskan bahwa ketika ada seorang yang

fasik datang kepada kita membawa sebuah berita

hendaknya langkah yang harus dilakukan menurt Al-

Qur‟an adalah tabayyun atau klarifikasi ke semua

saluran. Adakah kebenaran dari berita tersebut atau

justru yang dibawa adalah sebuah kebohongan. Ayat ini

sebetulnya selain memberikan keterangan juga

memberikan gambaran solusi pada kita agar tidak larut

dalam infromasi hoaks yang dibawa orang tertentu

dengan berbagai macam tujuan. Solusi tersebut sekali

lagi adalah konsep tabayun atau klarifikasi yang sangat

ditekankan dalam Islam pada saat mengolah informasi

baik saat memproduksi, mereproduksi, mendistribusi

hingga mengonsumsi informasi.

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang

kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka

periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan

suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui

 

Page 59: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

47

keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas

perbuatanmu itu.” (QS Al-Hujurat ayat 6)

Islam tentu sangat mengecam tindakan penyebaran

informasi hoaks, masih banyak ayat yang menjelaskan

tentang informasi-informasi hoaks dengan berbagai

term. Termasuk hadits Nabi yang mengecam siapapun

yang berbohong apa lagi mengatasnamakan Nabi.

Dari al-Mughirah Radhiyallahu anhu, dia

berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu

alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya

berdusta atasku tidak seperti berdusta atas orang

yang lain. Barangsiapa berdusta atasku dengan

sengaja, maka hendaklah dia mengambil tempat

tinggalnya di neraka”. (HR. Al-Bukhâri, no.

1229)50

Tindakan demikian sangat merugikan dan

muaranya dapat menyebabkan perpecahan hingga

berujung peperangan dan sudah banyak sekali sejarah

yang menjelaskan tentang itu. Islam memberikan solusi

untuk senantiasa bertabayun atau klarifikasi, meminta

penjelasan pihak-pihak terhadap sesuatu yang terjadi

termasuk berbagai kabar dan informasi yang kini

menyesaki kanal-kanal informasi kita.

50

https://almanhaj.or.id/4204 diakses pada Senin 13 Mei 2019 pukul

11.49

 

Page 60: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

48

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Latar Belakang dan Sejarah Nutizen

PT. Nutizen Digital Indonesia atau Nutizen adalah

lembaga media yang terbilang baru dalam industri media

kreatif berbasis daring. Lahir dari kegelisahan banjirnya

informasi maupun penyampaian dakwah yang berlandaskan

pada sentiment kebencian, provokasi, hoaks dan tanpa

sumber yang begitu mewarnai kanal-kana informasi

masyarakat baik media lama telebih media baru. Masyarakat

hampir setiap hari disediakam informasi yang mengandung

hate speech atau ujaran kebencian serta permusuhan yang

akan berakibat fatal bagi kelangsungan kehidupan berbangsa

dan bernegara.

Nutizen didirikan pada Januari 2016 bermula dari

platform aplikasi berbasis android dan Apple Store, kini

jangkauannya sudah meluas hampir di seluruh platform

media daring dan akun media sosial seperti Instagram,

Facebook, YouTube, Twitter dan Website. Periode awal

pembentukan Nutizen, lembaga ini fokus pada informasi

media Muslim dengan berbasis internet dan TV streaming.

Kini dikenal sebagai penyedia video dakwah kreatif di

sosisal media lintas platform seperti yang sudah disebutkan

di atas.

Kini Nutizen telah memiliki tempat tersendiri di hati

masyarakat terutama masyarakat Islam Ahlus Sunnah Wal

 

Page 61: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

49

Jama‟ah. Terbukti dari 130.000 pengikut aktif di akun

Instagram dan ribuan di akun YouTube dan puluhan ribu

pengguna aplikasi Nutizen di Play Store dan Apple Store.

Mayoritas pengakses Nutizen tentu dari kalangan Nahdhiyah

sebab secara tidak langsung media ini terafilisasi dengan

organisasi kemasyarakatan NU atau Nahdhatul Ulama

terutama dari kalangan milenialnya.

Konten yang disajikanpun mini semakin beragama

mulai dari informasi keIslaman, sejarah, riwayat para tokoh

ulama, berita dalam sudut pandang Islam, tips dan anjuran

dalam syariah dan hal-hal ringan lain yang sangat membantu

warganet dalam mencari informasi keIslaman. Tidak jarang,

video yang diunggah setiap harinya oleh Nutizen mendapat

feedback berupa komentar, retweet, repost, share dan

berbagai tanggapan lain dari masyarakat tentu dengan

berbagai macam pro dan kontranya.

Kini Nutizen berfokus pada pengadaan konten yang

menyejukan dan verifikatif guna menangkal paham radikal,

gerakan massif informasi hoaks dan ancaman-ancaman lain

berbasis media yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Sebagai media muslim dan media

dakwah, tentu nafas keIslaman menjadi nadi dalam

bergeraknya aktivitas daring Nutizen. Prinsip amar ma‟ruf

nahi munkar selalu diutamakan dalam menyajikan dan

menyiapkan konten untuk warganet dalam rangka memenuhi

tugas dan panggilan dakwah.

 

Page 62: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

50

 

Page 63: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

51

3. Visi dan Misi

Terwujudnya Media Daring Muslim yang Berasaskan

Ahlus Sunnah wal Jama‟ah dan Menjadi Trendsetter

Baik dalam Konten Ibadah serta Sosial

Kemasyarakatan

3. Tagline

New Moeslem Media

4. Platform Media yang Digunakan

a. Facbook

b. Twitter

c. Aplikasi Android dan Apple Store

d. Website

e. Instagram

f. YouTube

4. Struktur Keorganisasian

Direktur Utama : Gus.M.

Bahaudin

Direktur SDM : Rita

Direktur Keuangan : Lulik

Silvia

Sekretaris Perusahaan : Deby

Bagian Keuangan : Annisa

Divisi Produksi

- Script Writer : Rifa

- Editor Video : Kurniawan

Saiful

Edo

Kevin

Diky

Divisi Promosi : Dwi

Aat

 

Page 64: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

52

Gambar 3. 2 Bagan Struktur Organisasi Nutizen52

52

Email Nutizen diakses pada Ahad 1 Juni 2019 pukul 21.25

 

Page 65: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

53

5. Profil Direktur

a. Gus. Muhammad Bahaudin

Merupakan komisaris sekaligus arsitek PT.

Matrakosala Digdaya yang bergerak di bidang

konstruksi, rumah tinggal, rumah susun, gedung dan

lainnya. PT. Matrakosala memiliki visi menjadi

perusahaan berskala nasional dan berkualitas

terhadap hasil pekerjaan dan sumber daya manusia.

Selain itu, Gus Baha sapaan akrabnya, aktif sebagai

Sekjen Forum Santri Nasional, Ketua RMI NU DKI

Jakarta, Wakil ketua LP Ma‟aruf PBNU, pengurus

komisi dakwah MUI DKI Jakarta , Ketua tim

Ma‟ruf Smart School dan Sekretaris pondok

pesantren Asshiddiqiyah. Gus Baha memegang

gelar sarjana dari Unversitas Brawijaya, Jawa

Timur.

b. Rita

Rita memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman

dalam bisnis pengembangan dan pemasaran produk.

Menangani bisnis development house selling,

trading, properti, retail, media, euangan, hingga

yang terakhir fiber internet, Rita kini menjabat

sebagai Direktur Sumber Daya Manusia di Nutizen.

c. Lulik Silvia

Berpengalaman dalam dunia bisnis dan

kuangan, masuk ke Nutizen untuk memperkuat basis

keuangan media Nutizen. Terbukti setelah

 

Page 66: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

54

masuknya Lulik, periklanan, keuangan dan

pemasaran Nutizen meningkat pesat53

C. Deskripsi Akun Instagram @nutizen

Akun Instagram @nutizen mulai eksis dan pertama kali

mengudara 9 Februari 2016, lebih dari tiga tahun lalu. Rilis

pertama ini ditandai dengan sebuah postingan tentang

platform media Nutizen yang memiliki banyak sekali varian

mulai dari TV, berita, quote, live streaming dan video on

demand. Semua dibungkus dalam satu unggahan dengan

caption:

Bismillahirrohmanirrohim. Ikhtiar menyebarkan

suara dan gambar yang indah, layak, sesuai dengan

nilai agama yang menebar kasih, transfirmatif.

#aswaja #pesantren #islamnusantara #santri

#pesantren #kiai #ulama54

Unggahan tersebut sekaligus menyatakan dimulainya

eksistensi akun Instagram @nutizen di jagat media sosial.

Instagram @nutizen sebetulnya adalah produk turunan

dari platform besarnya yakni Nutizen. @nutizen menyebut

dirinya sebagai New Moeslem Media atau Media Muslim

Baru dengan selogan informatif, inspiratif dan edukatif

dengan terus mengupayakan untuk memberikan informasi-

informasi Islami bermuatan dakwah dan konten-konten

kekinian sesuai dengan kebutuhan masyarakat Islam tentang

informasi yang aktual dan terpercaya.

53

Email Nutizen diakses pada Jum‟at 31 Mei 2019 pukul 16.10 54

www.instagram.com/nutizen diakses pada 19 Mei 2019 pukul 11.19

 

Page 67: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

55

Kini akun Instagram @nutizen, per tanggal 19 Mei

2019 sudah memiliki 119 ribu pengikut dan mengikuti 127

akun dengan unggahan sebanyak 2.737 postingan. Melihat

angka ini, akun Instagram @nutizen sangat tinggi intensitas

memberikan informasinya lewat media sosial Instagram, pun

dari sisi pengikut yang sudah melewati angka 100 ribu

follower. Jumlah yang sangat banyak untuk sebuah akun

media Muslim baru.

Gambar 3.3 Profil akun Instagram @nutizen55

Untuk konten, pada awalnya di saat akun ini tergolong

baru, konten yang diunggahpun berbagai macam dan

terkesan random, seperti info event, kata motivasi Islami,

kutipan kitab tertentu, kutipan ceramah, potongan ceramah,

informasi Islami, berita, hingga unggahan-unggahan iseng

seperti makanan atau tempat tertentu. Namun, lain dulu lain

55

www.instagram.com/nutizen diakses pada 19 Mei 2019 pukul 11.44

 

Page 68: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

56

dengan kini, akun Instagram @nutizen semakin memperbaiki

diri.

Ini terbukti dari konten-kontennya yang kini sudah

tersusun rapih bahkan ada klasifikasi tema tertentu dan

program tertentu. Ini pernah disampaikan secara langsung

lewat sebuah video oleh @nutizen. Video yang diunggah

pada tanggal 23 Februari 2019 yang berisi tentang penjelasan

program-program konten di Instagram @nutizen juga

selogan dan orientasi akun Instagram tersebut.

Gambar 3.4 Video tentang program-program @nutizen56

Dalam video dijelaskan ada tiga program utama

ditambah satu program tambahan, pun ada satu program lagi

yang secara periodik diunggah namun tidak disebutkan

56

www.instagram.com/nutizen diakses pada 19 Mei 2019 pukul 11.57

 

Page 69: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

57

dalam video yakni video-video penggalan ceramah para

ulama, program-program tersebut yakni:

1. #Whats‟up

Program #Whats‟up adalah sebuah konten video

satu menit yang berisi tentang ulasan berita dan isu yang

aktual juga faktual berdasarkan data dan statement resmi

seseorang berkaitan dengan berita atau isu yang

disampaikan. #Whats‟up dikemas dalam sudut pandang

Islam yang mengedepankan sikap tabayun atau

klarifikasi terhadap suatu berita dan latar kejadian

tertentu. Program ini juga digunakan @nutizen dalam

meluruskan berbagai macam berita bohong, palsu dan

kabar-bara yang tidak berdasar yang merugikan

masyarakat. Kabar-kabar viral yang bermunculan akan

ditanggapi oleh program ini dengan menyajikan

kronologi sebenarnya termasuk dalam menanggapi

berbagai macam informasi hoaks yang berseliweran

seperti saat Nahdhatul „Ulama diguncang dengan fitnah

Nasakom, @nutizen memberikan informasi lewat

#Whats‟up mengenai sanggahan atas informasi hoaks

tersebut, video diunggah 13 Februari 2019 dan mendapat

28.350 tayangan, 2.871 suka dan 138 komentar.

2. #Insight

Program #Insight adalah sebuah program yang

memberikan informasi yang inspiratif dan edukatif

tentang seorang tokoh. Tokoh yang diangkat umumnya

adalah tokoh-tokoh ulama Indonesia yang sangat berpera

 

Page 70: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

58

dalam perjuangan baik pra-kemerdekaan juga pasca-

kemerdekaan hingga ulama-ulama terkini. Sudut yang

diambil bisa dari keilmuan, perjuangan, keunikan,

karomah atau kebisaan luar biasa, nasab, kisah

kehidupan termasuk biografi singkatnya seperti salah

satu videonya yang membahas tentang kisah ulama

nusantara yang mendunia yakni Syekh Mahfudz At-

Termasi. Video ini diunggah pada 24 Februari 2019

dengan 23.685 tayangan, 3.965 suka dan 38 komentar

3. #Infonutiez

Program yang satu ini berisi ulasan tentang tips

dan trik dalam kehidupan sehari-hari mulai dari hal-hal

sepele seperti hobi hingga hal-hal dalam tuntunan

beribadah dijelaskan dalam program ini. Program ini

sangat bermanfaat dalam menambah khazanah informasi

dan wawasan para pengikut akun Instagram @nutizen,

seperti video tentang resep memiliki ketutrunan ala Nabi

Ibrahim AS dan Nabi Zakaria AS, video yang diunggah

pada 21 Februari 2019 ini mendapat respon dari 8.669

tayangan berupa 38 komentar dan 1.765 suka.

4. #NutiezTrend

Ini adalah program baru yang berisi tentang ulasan

prodak, sejauh ini belum ditemukan video mengenai ini,

hanya ada beberapa iklan yang kadang masuk di sela-

sela video program lainnya.

 

Page 71: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

59

5. Video Ceramah

Video-video ceramah juga sangat mendominasi

dalam akun Instagram @nutizen. Video ceramah satu

menit memang sedang digandrungi warganet terkini,

sebab selain singkat yang membuat mudah untuk me-

repost, video-video dakwah satu menit juga sangat to the

point dan terkesan sampai terhadap masalah apa yang

ingin dikemukakan. Keunikan lain dari program ini

adalah ulama yang dimuat cermahnya sangat beragam

dan banyak sekali, dapat dikatakan menyasar semua

generasi dan lapisan kelompok masyarakat. Para ualama

yang videonya rutin dipublikasikan akun @nutizen di

antaranya seperti KH. Anwar Zahid, Prof. Said Aqil

Siraj, Gus Muwafiq, Prof. Qurais Shihab, Habib Syech,

Ustad Abdul Somad, Alm. KH. Zainudin MZ, Alm. KH.

Asrori Ishaqi, KH. Mustofa Bisri, KH. Marzuki

Mustamar, Cak Nun, Alm. KH. Hasyim Muzadi, Alm

Gus Dur, Mbah Maimoen Zubair, Ustad Adi Hidayat,

Habib Jindan dan ulama lainnya, seperti ceramah Alm.

KH Zainudin MZ dengan judul video Ketika Ampunan

Allah lebih Besar dari Dosamu, diunggah pada 28

Februari 2019, mendapat 25.835 tayangan, 30 komentar

dan 3.811 suka.

6. Konten Lainnya

Konten lainnya, sama seperti umumnya akun

Instagram dakwah lainnya. Ada ucapan-ucapan selamat

merayakan hari keagamaan tertentu, quote, event tertentu

dan postingan lainnya di luar program di atas.

 

Page 72: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

60

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN

A. Inokulasi Komunikasi Dakwah Media Daring Akun

Instagram @nutizen

Era keberlimpahan informasi memang tidak bisa

dipungkiri memicu derasnya berbagai macam berita, kabar

dan informasi masuk ke kanal-kanal media yang dimiliki

masyarakat. Keadaan itu memaksa untuk mau tidak mau

masyarakat mengonsumsi berbagai macam informasi baik

yang teverifikasi secara faktual juga informasi tanpa berdasar

fakta dan bersifat hoaks atau menipu.

Hoaks secara sederhana adalah Informasi yang di

dalamnya berisi kebohongan yang dibuat sedemikian rupa

dengan tujuan tertentu tanpa berdasar fakta dan data.57

Informasi hoaks yang berseliweran di kanal-kanal media

masyarakat sangat berbahaya dan mengancam keutuhan

berbangsa dan bernegara. Informasi hoaks juga menjadi

pemicu lahirnya peretengkaran yang dimulai dari ujaran

kebencian dan fitnah hasil memercayai informasi hoaks

tersebut.

Sebetulnya banyak upaya yang sudah dilakukan dalam

rangka menangkal meluasnya penyakit hoaks tersebut,

termasuk menerbitkan regulasi untuk menjerat para

57

Rut Rismanta Silalahi. Puri Bestari, Windhi Tia Saputra,

“Karakteristik Strategi Crowdsourcing untuk Membatasi Penyebaran Hoaxs

di Indonesia, Studi Kasus: Masyarakat Anti Fitnah Indonesia,” Jurnal

Komunikasi, (Jakarta: UPN Veteran Jakarta, 2017),hal.130-131

 

Page 73: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

61

pelakunya. Regulasi tersebut di antaranya Undang-Undang

No. 11 Tahun 2008 yang disempurnakan Undang-Undang

No. 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik.

Undang-undang ITE ini dapat menjerat para pelaku

hoaks terutama di media elektronik termasuk daring dengan

ancaman hukuman yang juga tidak main-main. Pidana enam

tahun penjara dan denda hingga satu miliar rupiah disiapkan

bagi siapa saja yang dengan jelas melanggar ketentuan

undang-undang tersebut terutama soal penyebaran informasi

hoaks.58

Namun, ancaman pidana ini tidak begitu saja

membuat para penyebar informasi hoaks takut apalagi jera,

terbukti walapun banyak yang sudah terjerat aturan ini, hoaks

masih saja tumbuh subur dalam kehidupan kita baik di dunia

nyata maupun maya.

Banjir informasi di tengah masyarakat dewasa ini yang

muaranya melahirkan penyakit hoaks juga begitu mudah

berkembang dengan mudahnya akses masyarakat terhadap

informasi melalui saluran media daring terutama media

sosial. Media sosial berperan besar dalam menyebarkan

informasi yang bisa langsung diakses dalam genggaman

masyarakat melalui gawainya, termasuk informasi hoaks.

Dalam salah satu survey yang dirilis oleh Masyarakat

Telematika Indonesia atau Mastel, media sosial memegang

posisi pertama sebagai saluran penyebaran informasi dan

58

https://kominfo.go.id/content/detail/8863/penebar-hoax-bisa-dijerat-

segudang-pasal/0/sorotan_media diakses pada Rabu 19 Juni 2019 pukul 21.40

 

Page 74: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

62

berita hoaks dengan presentase mencapai 92,40% di tahun

2017 dan 87,50% di tahun 2019. Meskipun angkanya turun

di tahun 2019, namun media sosial masih menjadi peringkat

tertinggi sebagai saluran penyebaran informasi hoaks.

Gambar 4.1 Survey Masyarakat Telekomuniaksi

Indonesia tentang Saluran Hoaks Tahun 201959

Menjadi saluran utama penyebaran informasi hoaks,

pada sisi lain, media daring khususnya media sosial juga

banyak menunjukkan perannya sebagai kontra-narasi dalam

penyebaran informasi hoaks. Salah satunya Instagram,

Instagram merupakan salah satu platform yang banyak paling

banyak digemari warganet kini, penggunanya meningkat dari

tahun ke tahun. Pada 2018 saja menurut survey dari

59

https://mastel.id/hasil-survey-wabah-hoax-nasional-2019/ diakses

pada Rabu, 19 Juni 2019 pukul 22.36

 

Page 75: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

63

WeAreSocial pengguna aktif Instagram di Indonesia

mencapai 53 juta pengguna atau sekitar 20% dari total

populasi penduduk Indonesia di mana 51% penggunannya

adalah pria.

Gambar 4.2 Statistik Jumlah Pengguna Instagram di

Indonesia60

Seiring dengan pertumbuhan jumlah pengguna

Isntagram, kini banyak akun-akun di Instagram yang secara

intens dan terang-terangan memberikan perlawanan terhadap

penyebaran informasi hoaks yang sangat masif, termasuk

akun-akun bergenre Islam khususnya dakwah. Akun

Instagram @nutizen adalah salah satunya, akun media sosial

berbasis dakwah yang secara intensif mulai melaksanakan

kegiatan kontra melawan penyebaran hoaks.

Akun Instagram @nutizen sejatinya adalah akun

dakwah dengan motto New Moeslem Media, sesuai dengan

60

https://www.tek.id/tek/instagram-di-indonesia-didominasi-pengguna-

pria-b1U2A9bXi diakses pada Ahad, 23 Juni pukul 11.31

 

Page 76: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

64

pernyataan salah seorang crew dalam wawancara dengan

peneliti:

“Iya kami akun dakwah dengan motto New

Moeslem Media”61

Kemudian dengan perannya sebagai akun dakwah

media daring @nutizen pun mengedepankan kontra-narasi

bahkan bisa dikatakan perlawanan terhadap informasi hoaks.

Akun Instagram @nutizen menilai hoaks sangat berbahaya

serta mengancam keutuhan dan eksistensi sebuah bangsa.

Sebuah bangsa dapat hancur dengan penyakit hoaks yang

menggerogoti sendi-sendi kehidupan berbangsa dan

bernegaranya. Seperti yang dikatakan salah satu direksi yakni

Pa Bahaudin dalam sebuah wawancara:

“Nutizen kami dirikan dengan dasar sebuah

keresahan atas masifnya paham-paham radikal,

informasi hoaks dan ujaran-ujaran kebencian

yang sebetulnya sudah mulai marak beberapa

tahun lalu. Paham-paham demikian berbahaya

dan mengancam keutuhan berbangsa dan

bernegara.“62

Selanjutnya, akun Instagram @nutizen dilihat malalui

perspektif inokulasi komunikasi menurut penelitian yang

peneliti lakukan, terbilang intens melaksanakan dakwah

media daring berbarengan dengan melawan penyebaran

informasi hoaks. Sederhananya inokulasi komunikasi adalah

sebuah teori yang dipinjam dari kamus medis tentang

61

Wawancara dengan Mbak D salah seorang crew di @nutuzen pada

27 Mei 2019 62

Wawancara dengan Pak Bahaudin salah seorang direksi @nutizen

pada 27 Mei 2019

 

Page 77: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

65

bagaimana menyuntikkan vaksin ke tubuh seseorang agar

mekanisme tubuhnya menjadi terangsang dan kebal serta

resisten terhadap serangan penyakit maupun virus. Begitu

juga dalam teori ini, seorang individu atau komunikan, dalam

hal ini warganet diberikan vaksin, untuk merangsang daya

tahan sikap dan pikirannya terhdap penyakit hoaks yang

begitu menjamur bagaikan virus menggerogoti tubuh. Jika

rajin divaksin secara teratur maka otomatis sikapnya ke

depan akan kebal terhadap serangan informasi hoaks.63

Proses vaksinasi inilah yang kemudian menjadi temunan-

temuan penelitian ini dan peneliti tuangkan dalam bab ini

dan bab lima nanti.

Upaya inokulasi komunikasi dakwah media daring

akun Instagram @nutizen dalam melawan penyebaran

informasi hoaks dapat dilihat dari masing-masing elemen

yang ada dalam teori inokulasi komunikasi:

1. Threat atau Tantangan

Tantangan sebagai elemen dari teori inokulasi

komunikasi adalah sebuah mekanisme yang mengacu

pada peringatan akan kemungkinan serangan terhadap sikap

dan kepercayaan seseorang. Orang tersebut sadar akan

kerentanannya terhadap serangan persuasif dari informasi

hoaks. Jika seseorang sadar akan kerentanannya terhadap

informasi hoaks maka seseorang tersebut akan mampu

63

Gun Gun Heryanto. Media Komunikasi Politik. (Yogyakarta:

IRCiSoD. 2018), hal. 76

 

Page 78: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

66

mempertahankan pikiran dan sikapnya dari pengaruh yang

dibawa oleh informasi hoaks.

Inilah yang kemudian dilakukan oleh akun Instagram

@nutizen dalam melawan penyebaran informasi hoaks

dengan memberikan threat atau tantangan berupa konten-

konten akan peringatan bahaya hoaks. Hoaks menjadi salah

satu fokus dari @nutizen sebab dalam pandangannya hoaks

sangat berbahaya dan sejak awal @nutizen mengajak

warganet untuk melihat informasi secara utuh dari semua

sudut pandang sesuai pendapat salah satu direktur:

“Jadi, kita mencoba melihat permasalahan itu

dari all view, semua sudut pandang, sehingga

tidak separo-separo, sepotong-sepotong, melihat

sesuatu tidak berdasarkan parsial, tidak suka-suka

kita, nggak ikut-ikutan…….”64

Informasi utuh inilah yang coba dihadirkan

@nutizen dalam memberikan threat kepada warganet,

ketika informasi diberikan secara utuh, paripurna dan

jelas dari mana sumbernya serta logis, maka informasi

tersebut akan dapat menghalangi informasi lainnya yang

sepotong-sepotong dan biasanya berindikasi hoaks.

Threat lain juga diberikan akun Instagram

@nutizen kepada warganet dalam hal ini followers akun

Instagram @nutizen yang jumlahnya kini mencapai 131

ribuan followers. Di antaranya sebuah video dengan

judul Lagi-lagi Semua Repot Gara-gara Hoax tertanggal

64

Wawancara dengan Bu Lulik salah seorang direksi @nutizen pada 27

Mei 2019

 

Page 79: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

67

8 Januari 2019 yang mendapatkan 2.402 tayangan, 243

suka dan 5 komentar.

Gambar 4.3 Salah satu Upaya Threat @nutizen Melalui

Konten Video65

Video tersebut menjelaskan semakin maraknya

penyebaran informasi hoaks terutama lewat media sosial

seperti hoaks tentang politik dan kesehatan serta bahayanya

hoaks yang dapat membuat para penikmatnya celaka. Video

65

www.instagram.com/nutizen diakses pada Selasa, 25 Juni 2019 pukul

14.00

 

Page 80: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

68

tersebut mengajak warganet untuk mengedepankan

tabayyun sebagai solusi menghindari hoaks dan ancaman

tentang ayat Allah Ta‟ala dalam Al-Qur‟an Surat An-Nur

ayat 5 yang berbiacara soal ancaman Allah bagi orang yang

menganggap ringan ketika menyebarkan suatu berita yang

ia dapat padahal ia tidak mengetahuinya.

Threat juga dibangun oleh @nutizen dengan

mengdepankan sikap tabayyun seperti penjelasan di atas.

Sikap tabayyun atau klarifikasi adalah prinsip ajaran Islam

yang digunakan dalam rangka mencegah meluasnya efek

dan akibat buruk dari informasi hoaks. Prinsip ini dilakukan

oleh @nutizen dalam menyiapkan sebuah konten yang

bernuansa inokulasi komunikasi tanpa harus

membernturkan diri dengan media lain, maka jalan yang

dugunakan adalah persuasi dengan sindiran dan juga kajian-

kajian yang tentu landasannya adalah tabayyun sana-sini

untuk menyiapkan materinya.

“Berarti harus lebih giat lagi menanamkan buat

tabayyun gitu-gitu, karena yang kita hadapi nih

nggak cuma sepuluh dua puluh orang, banyak gitu

loh, dan belum tentu semua media tuh satu barisan

dengan kita. Jadi, ya kita ga pengen juga gitu kan

menghantam media lain kan,ini lho gua benar,

nggak, nggak bagus juga kan kaya gitu. Jadi, ya

dengan cara kaya tadi, nyindir-nyindir kajian

terus pelan-pelan kita merangkul, yang penting

harus lebih giat lagi dari tim internal Nutizen

sendiri”66

66

Wawancara dengan Mbak R salah seorang crew di @nutuzen pada 27

Mei 2019

 

Page 81: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

69

Selain itu, indikasi dari threat yang dilakukan oleh

akun Instagram @nutzien dalam memerangi informasi

hoaks adalah dibuatnya rubrik Whatss‟Up, sebuah rubrik

yang lahir dari keresahan agar setiap berita dapat ditarik

dalam sudut pandang Islam, jika sudah dilihat dalam sudut

pandang Islam besertaan dengan view yang lebih luas

seharusnya berita tersebut menjadi jernih bahkan bernuansa

dakwah bukan justru bermuatan informasi hoaks.

“Karena Whats‟up itu tercetus, sebenarnya dulu

itu nggak ada Whats‟up, dulu tuh kita cuma punya

kajian, cuma karena kita ngeliat wah media-media

mainstream lainnya, yang daring tidak

mengangkat itu dalam sudut pandang Islam, tidak

memuarakan konten-kontennya itu (ke sudut

pandang Islam). Nah kita ingin nih kaya gitu, jadi

kita bentuklah Whats‟Up itu, jadi gimana caranya

kita tetap bikin berita kaya mereka-mereka, cuma

pembedanya kita tarik itu ke sudut pandang

Islam.”67

Nahi Munkar sebagai peringatanpun disiapkan

sebagai sebuah ikhtiar berkelajutan dalam memerangi

informasi hoaks dan mengamalkan konsep Nahi Munkar itu

sendiri yakni mencegah kemungkaran. Ini merupakan

bagian dakwah yang sulit, banyak orang begitu mudah

memerintahkan kebaikan atau Amar Ma‟ruf namun jarang

orang dapat mencegah dan memberi peringatan pada

kemungkaran, bersesuaian dengan salah satu kutipan

wawancara dengan direktur Nutizen:

67

Wawancara dengan Mbak R salah seorang crew di @nutuzen pada 27

Mei 2019

 

Page 82: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

70

“…….Nutizen adalah ikhtiar mengedepankan

paham dan ajaran Islam khususnya Ahlus Sunnah

wal Jama‟ah dengan prinsip-prnsip dakwah ya,

salah satunya Amar Ma‟ruf Nahi Munkar itu……68

2. Refutantional Premption atau Penolakan Sejak Dini

Elemen yang satu ini juga merupakan bagian inti

dalam teori inokulasi komunikasi, penolakan sejak dini

adalah kemampuan untuk mengaktifkan argumen guna

memersiapkan pembelaan di masa depan dan memerkuat

sikap yang sudah ada melalui kontra-argumen.

Sederhananya bagian ini merupakan kerja memersuasi

warganet dalam hal ini followers akun Instagram @nutizen

agar proses kognisinya menjadi kuat dalam mekanisme

mempertahankan diri dari serangan hoaks di masa-masa

mendatang. Pada bagian ini argumen harus dipersiapkan

dan diajukan sebagai antisipasi dan cara melawan serangan

penyakit dalam hal ini penyebaran haoks.

Perihal ini @nutizen cukup kuat memberikan

banyak langkah persuasi dengan berbagai macam cara

dan ini memang menjadi salah satu fokus dari @nutizen,

sesuai salah satu pendapat dari crew @nutizen:

“Kita persuasif ke masyarakat, kalau dari segi

konten kita lebih cenderung ke persuasif sih

ketimbang preventif , karena gimana ya, nyindir,

ini kena nggak dengan sindiran dari kajian kita,

dari judul-judul dan trigger yang kita bikin gitu,

itu dari kajian.”69

68

Wawancara dengan Pak Bahaudin salah seorang direksi @nutizen

pada 27 Mei 2019 69

Wawancara dengan Mbak R salah seorang crew di @nutuzen pada 27

Mei 2019

 

Page 83: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

71

Persuasi memberikan masukan kognisi ke pikiran

warganet sedini mungkin, agar dampak penyebaran

informasi hoaks tidak meluas dan berefek negatif.

Bentuknya bisa berupa konten video seperti ceramah,

klarifikasi hoaks, pemberitaan faktual yang kesemuanya

dilakukan oleh @nutizen.

Upaya lain lewat elemen satu ini adalah proses

pembentukan materi berita atau materi konten yang sejak

awalnya sudah dibuat sedemikian rupa agar jangan sampai

ingin memerangi hoaks, justru produksi berita sendiri juga

mengandung muatan hoaks.

“Untuk program Whats‟up dalam memerangi

hoaks untuk sumbernya sebenarnya kita melihat

dari sumber mana saja sih selama kita, lagi-lagi

kroscek itu dulu. Kalau misalnya kaya kita

mengambil sumber dari yang sudah biasa kita

ambil nih, media A, kita ambil dari situ terus dari

situ semua, nggak juga. Kalau tiba-tiba dia ada

pemberitaan yang tidak bagus juga nggak kita

ambil, materinya saja kita siapkan agar tidak

hoaks sebelum menjadi bahan konfirmasi

masyarakat……..”70

Pernyataan tersebut sekaligus menegaskan bahwa

rubrik Whats‟Up mengambil peran besar di posisi baik

yang awal sebagai tantangan atau threat juga sebagai

penolakan dini bagi penyebaran informasi hoaks yang

dilakukan @nutizen. Sedikit beda dengan rubrik Whats‟Up

sebagai upaya dalam elemen pertama, jika pada elemen

threat konten berisi seperti ancaman dan konsekuensi jika

70

Wawancara dengan Mbak D salah seorang crew di @nutuzen pada

27 Mei 2019

 

Page 84: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

72

hoaks misalnya, beredar di tengah masyarkat akan

mengakibatkan banyak efek negatif. Pada ranah ini, rubrik

Whats‟Up mulai vokal melakukan penolakan terhadap

informasi hoaks dengan kontennya yang berisi klarifikasi

dan penjelasan sesungguhnya seperti beberapa kasus hoaks

yang dilakukan refutantional preemption oleh @nutizen:

No Kasus Hoaks dan

Link Media

Refutantional Preemption

Lewat Rubrik Whats’Up Pembahasan

1.

Hoaks tentang Haram

Menunda Nikah

https://www.merdek

a.com/peristiwa/men

abung-dosa-karena-

menunda-nikah.html

Gambar 4.4

Video berjudul “Menunda

Menikah Haram?” tertanggal

21 Juni 2019, berdurasi satu

menit dengan 16.602 tayangan,

77 komentar dan 2.697 suka

Kasus hoaks ini

bermunculan di media-

media internet berawal

dari pendapat tentang

menunda pernikahan

haram. Pendapat ini

terbilang buru-buru dan

tidak melihat berbagai

macam literature

keagamaan dan Fiqih

tentang pernikahan

secara utuh. Perihal ini

disikapi dengan sebuah

video dari @nutizen

yang menjelaskan

secara komprehensif

tentang boleh tidaknya

menunda pernikahan

beserta penjelasannya

berdasar berbagai

macam sumber.

 

Page 85: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

73

2.

Hoaks tentang

Haramanya Make Up

https://www.quora.c

om/Is-makeup-

haram-shirk-in-

Islam

Gam

bar

4.5

Video

berju

dul

“Mak

e Up

Hara

m?”

tertanggal 16 Juni 2019,

berdurasi satu menit dengan

37.479 tayangan, 135 komentar

dan 6.390 suka

Ini juga pendapat yang

terlalu terburu-buru,

mengatakan bahwa

bermake-up haram.

Padahal harus dilihat

dari berbagai sisi agar

pendapat yang ada

tidak meluas dan

dijadikan salah kaprah

oleh masyarakat.

Perihal ini @nutizen

meng-counter dengan

video penjelasan dari

Ust. Abdul Somad

yang menjelaskan

perihal make up secara

gamblang dari berbagai

sumber.

3.

Hoaks tentang Pidato

Kyai Said Anggap

Selain NU Salah

Semua

https://bincangsyariah

.com/kalam/meralat-

berita-detik-com-

khatib-kua-harus-

dari-nu-selain-nu-

salah-semua/

Ga

mba

r 4.6

Vide

o

berj

udul

“Be

gini

Isi

Pidato Kyai Said Aqil

Sebenarnya” tertanggal 30

Januari 2019, berdurasi satu

menit dengan 48.615tayangan,

333 komentar dan 5.673 suka

Untuk kasus hoaks

yang ini berisi

pemenggalan pidato

yang disampaikan Kyai

Said saat Harlah

Muslimat NU. Polemik

ini diluruskan salah

satu Ketua PBNU KH.

Marsudi S dengan

menekankan

kelengkapan video

yang konteksnya sangat

berbeda jika dipotong

dan dengan video utuh,

ditujukannya berbeda

 

Page 86: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

74

Tabel. 2 Temuan-temuan tentang Kasus Hoaks yang Mendapat

Refutantional Preemption dari @nutizen71

71

www.instagram.com/nutizen diakses pada 26 Juni 2019 pukul 09.20

4.

Hoaks tentang Haram

Kawin Mendahului

Kakak Kandung

https://www.kompas

iana.com/mertamup

u.co.id/552c40986ea

8345e2f8b4597/hara

m-kawin-

mendahului-kakak-

kandung

Gamb

ar 4.7

Video

berjud

ul

“Boleh

kah

Adik

Mendahului Kakak Menikah?”

tertanggal 15 Juli 2019,

berdurasi satu menit dengan

51.401 tayangan, 97komentar

dan 5.115 suka

Hoaks ini lahir

dibentuk dari budaya-

budaya setempat yang

melarang jika adik

menikah duluan

sementara kakaknya

belum menikah. Aturan

ini tentu dalam agama

tidak ada, sebab nikah

urusan siapa yan lebih

siap bukan siapa kakak

dan adiknya, jadi tidak

ada aturan yang

eksplisit tentang

larangan tersebut dan

dijelaskan dalam video

@nutizen yang bertema

Bolehkah Adik

Mendahului Kakak

Menikah?

5.

Hoaks tentang NU

Menganut Ajaran

Nasakom (Nasionalis

Agama Komunis)

https://news.solopos.c

om/read/20190212/4

96/971293/heboh-

video-diduga-ahmad-

dhani-kaitkan-nu-

dengan-naskom-

gaya-baru

Gamb

ar 4.8 Video

berjud

ul

“NU

Dukun

g

Nasak

om?”

tertanggal 13 Februari 2019,

berdurasi satu menit dengan

28.399 tayangan, 138 komentar

dan 2.870 suka

Hoaks satu ini berupa

penggiringan opini

yang dibuat oleh

Ahmad Dani seolah

NU masih eksis

memperjuangkan

Nasakom. Statement ini

dibantah langsung salah

satu Ketua PBNU

Robikin Emhas yang

dikutip dalam rubrik

Whats‟Up @nutizen

 

Page 87: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

75

Terbukti hoaks-hoaks seperti beberapa kasus di atas

sangat berbahaya dan mengancam baik kesatuan persatuan,

hubungan silaturahmi, memunculkan permusuhan dan efek

negatif lainnya. Model dan cara kerjanya berbagai macam

ada berupa penggiringan opini, pemenggalan video,

statement yang kabur dan ngawur serta metoda lain yang

digunakan. Refutantional preemption yang dilakukan

@nutizen dalam memerangi hoaks cukup berpola yakni

ketika ada hoaks datang maka dengan segera pihak

@nutizen akan mencarikan klarifikasi dan data juga

fakta yang sesungguhnya tentang apa yang terjadi atau

dalam bahasa agama disebut tabayyun. Proses ini

diharapkan akan meminamilisir serta mencegah penyakit

hoaks agar tidak menjalar lebih luas sebab warganet

telah terlebih dahulu diberikan vaksin penolakan dini

melalui argumen dalam bingkai dakwah media daring

sebelum mendapatkan muatan hoaks dari sumber yang

lain.

Demikian juga yang dikemukakan oleh seorang

penggiat sosial, bahwa jika argument-argumen positif

terus disuarakan, dibanjirkan dan diangkat di lini masa,

lama-lama hoaks akan habis dan mati dengan sendirinya:

“Warganet harus diberikan konten-konten positif

dan mencerahkan. Kalau kebaikan membanjiri

dunia maya, hoaks tak akan punya tempat.

Sekarang ini eranya ketapatan kalah dengan

kecepatan. Makanya hoax dan berita bohong cepat

nyebar. Sebagai kaum terdidik, tugas kita adalah

 

Page 88: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

76

mencerdaskan masyarakat akan bahaya berita

bohong (disinformasi). ”72

Inilah yang kemudian kita sebut dan upayakan

dengan memberikan vaksin sebanyak-banyaknya dalam

arti teratur agar pada waktunya hoaks benar-benar tidak

punya tempat lagi.

3. Delay atau Penundaan

Penundaan atau delay adalah elemen ketiga yang

diperlukan dalan teori inokulasi komunikasi. Banyak

perdebatan soal berapa periode waktu yang diperlukan

secara pasti antara inokulasi dengan serangan

selanjutnya mengenai sikap seseorang yang paling

efektif dalam memperkuat keyakinan dan sikapnya.

Sederhananya penundaan ini merupakan vaksin

selanjutnya yang dilakukan dengan jeda waktu tertentu

dari elemen penolakan dini untuk meliihat kinerja vaksin

yang telah disuntukkan, walaupun kita tidak melakukan

studi efek, minimal dari elemen satu ini peneliti

menemukan ada tindakan-tindakan delay yang dilakukan

oleh @nutizen.

Tindakan tersebut di antaranya memberikan

penegasan atas suatu kasus hoaks yang sudah terlebih

dahuku ditolak di awal. Outputnya dapat berupa video

ceramah, rubrik Insight dan video lain guna memperkuat

argumen sebelumnya. Kemudian yang unik, yang juga

72

Wawancara dengan Penggiat Media Sosial Khairi Fuady pada 04 Juni

2019

 

Page 89: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

77

ditemukan dalam akun Instagram @nutizen adalah soal

kekayaan materi, ini sangat dibutuhkan. Kekayaan

materi atau konten sangat dibutuhkan dengan asumsi

sederhana semakin banyak dalam arti rutin vaksin

disuntikan dalam periode tertentu, tentu akan membuat

tubuh semakin kuat dan resisten.

Inilah yang dilakukan @nutizen untuk

memperkaya materi sebab kekayaan materi menjadi

salah satu upaya menangkal kekayaan informasi yang

berindikasi hoaks. Kekayaan materi ini tentu harus

diimbangi dengan data yang faktual dan

bertanggungjawab.

“Kekayaan materi itu kita gali bukan hanya dari

media daring, kita juga dari diskusi. Kaya misal

Pak Baha, ini saya pernah pengalaman gini, coba

dikroscek deh, hubungin nih ada nomer teleponnya

saya. Terus dari followes juga, A1 itu yang juga

tadi disampaikan Bu Lulik, jadi kita itu kan kyai-

kyai itu Masya Allah ya, tiga tahun terakhir ini.

Kami punya data dua puluh ribulah kyai khos itu

ada datanya, semakin ke sini semakin sedikit

sebab pada wafat satu per satu, makin ke sini

makin susah. Nah, seperti itu kadang coba,

hubungi kyai ini, langsung dapat A1 lah, informasi

yang kita dapat…….”73

Materi memang disiapkan sedemikian rupa oleh

@nutizen bahkan terkadang, untuk melahirkan sebuah

video saja harus melewati sebuah diskusi panjang hingga

beberapa kali pengecekan atau quality control.

73

Wawancara dengan Mbak R salah seorang crew di @nutuzen pada 27

Mei 201

 

Page 90: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

78

Tujuannya tidak lain agar betul-betuk informasi yang

disampaikan tepat, jernih, faktual dan

bertanggungjawab. Langkah ini semakin menegaskan

bahwa @nutizen serius dalam rangka melawan

penyebaran informasi hoaks bahkan dari hulunya sudah

mulai dilakukan. Tentu dengan diskusi yang matang

membuat proses produksi, distribusi hingan konsumsi

berita oleh warganet nanti menjadi proses yang bersih

dari hoaks. Jangan sampai kita membuat sebuah vaksin

yang ternyata vaksin tersebut saat proses produksinya

sudah terpapar virus yang disebabkan tidak telitinya

proses produksi.

“……Jadi kita ada tiga lapis quality control.

Pertama, materi dari beliau selaku pemred juga,

terus setelah diproduksi di-qc lagi, qc video, nanti

pas akan naik tayang (upload) diqc dulu, jadi ada

tiga lapis gitu sih. Jadi ada, ini benar ga sih,

benar lagi ga sih, benar ga gitu. Itu salah satu

strategi agar jangan sampai yang kita keluarkan

itu hoaks, jangan sampai yang kita keluarin tuh

bikin suasana masyarakat jadi keruh gitu. Kita kan

inginnya jadi mata air yang bersih buat netizen

semuanya, kaya gitu.”74

Upaya delay dapat dilihat dalam tabel berikut

sebagai lanjutan tahap vaksin setelah elemen penolakan

dini yang dilakukan @nutizen dalam melawan

penyebaran informasi hoaks:

74

Wawancara dengan Mbak R salah seorang crew di @nutuzen pada 27

Mei 2019

 

Page 91: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

79

No

Kasus Hoaks dan

Langkah

Refutantional

Preemption

Upaya Delay sebagai

Lanjutan Langkah

Refutantional

Preemption @nutizen

Pembahasan

1.

Hoaks tentang

Menunda Nikah Haram

Gambar 4.9

Video dengan Judul “Para

Wanita Janganlah

Menyulitkan Maharmu”

tertanggal 22 Juni 2019

berdurasi satu menit

dengan 10.084 tayangan,

44 komentar dan 1.538

suka

Tahapan delay untuk

kasus yang satu ini dengan

diunggahnya video

penjelasan bahwa pihak

perempuang jangan

sampai memersulit dengan

memberikan permintaan

mahar yang besar dan

muluk. Tentu ini dapat

menjadi alasan para laki-

laki bisa saja menunda

keinginannya menikah ini

merupakan wujud

suntikan delay terhadap

suntikan sebelumnya, jeda

waktu berselang satu hari

2.

Hoaks tentang Make

Gambar. 4.10

Video dengan Judul “Istri

Video ini ringan, bertugas

sebagai vaksin penunda

dari video penolakan

pertama. Isisnya ringan

tentang criteria istri cantik

dalam Islam. Tidak melulu

cantik secara fisik. Video

ini dapat menjadi vaksin

dalam menangkal berita

hoaks make up haram

dengan lanjutan video

sebelumnya dan memiliki

jeda selama tiga hari dari

 

Page 92: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

80

Up Haram

HArus Cantik” tertanggal

19 Juni 2019 berdurasi

satu menit dengan 30.856

tayangan, 82 komentar

dan 4.642 suka

video sebelumnya tentang

haram tidaknya make up

3.

Hoaks tentang Pidato

Kyai Said Anggap

Selain NU Salah

Semua

Gambar 4.11

Video dengan Judul

“Kontribusi NU untuk

NKRI dari Masa ke Masa”

tertanggal 8 Februari 2019

berdurasi satu menit

dengan 10.598 tayangan,

22 komentar dan 2.333

suka

Delay untuk kasus ini

diberikan sebuah

gambaran video tentang

perjuangan dan kontribusi

Nahdhatul Ulama mulai

dari perjuangan

kemerdekaan,

mempertahankan

kemerdekaan hingga

melawan PKI pada 1965.

Video ini merupaka upaya

delay untuk memberikan

penegasan bahwa NU

banyak sekali

kontribusinya untuk

negara sebagai lanjutan

dari klarifikasi di rubrik

Whats‟Up video

sebelumnya, dengan jeda

waktu Sembilan hari.

4.

Hoaks tentang Fadli

Zon Dianggap

Menghina Mbah Moen

Video ini menjadi penguat

penolakan pertama sebagai

vaksin penolakan dini

yang menjelaskan

 

Page 93: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

81

Gambar 4.12

Video dengan Judul

“Wahai Suami Istri

Lakukan Ini” tertanggal 18

Juli 2019 berdurasi satu

menit dengan 18.775

tayangan, 17 komentar dan

2.817 suka

hubungan antara suami

dan istri. Sebab dalam

Islam tidak mengantur

adik-kakak mana yang

harus terlebih dahulu.

Aturannya akan jadi dan

wajib diikuti letika benar-

benar sudah dalam ikatan

pernikahan salah satu baik

adik maupun kakak mana

yang terlebih dahulu,

video ini diunggah dengan

jeda waktu 3 hari dari

video sebelumnya

5.

Hoaks tentang NU

Menganut Ajaran

Nasakom (Nasionalis

Agama Komunis)

Delay ini menjelaskan

tentang penyimpangan

sejarah atau

kesalahpahaman sejarah

tentang dekatnya NU

dengan PKI pada masa

lalu, ini kesalahpahaman

yang diluruskan dalam

video cuplikan ceramah

KH. Ahmad Muwafiq

sebagai delay dari

@nutizen terhadap video

sebelumnya, jeda waktu

13 hari.

 

Page 94: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

82

Tabel. 3 Upaya Delay yang Dilakukan @nutizen dalam

Rangka Melawan Penyebaran Informasi Hoaks75

4. Involvement atau Keterlibatan

Unsur terakhir yang tak kalah penting dalam

proses inokulasi adalah keterlibatan individu dalam hal

ini warganet yang menjadi followers @nutizen. Jika

individu abai, dan tidak tertarik apalagi terlibat terhadap

argumen atau vaksin yang disuntikkan berupa video-

video dakwah media daring dan rubrik lainnya, maka

proses tidak akan sempurna sebab individu merasa tidak

perlu mempertahankan dan memerkuat bangunan

opininya .

75

www.instagram.com/nutizen diakses pada 27 Juni 2019 pukul 11.01

Gambar 4. 13 Video dengan Judul “Ini

Alasan NU Dukung

Nasakom” tertanggal 26

Februari 2019 berdurasi

satu menit dengan 35.168

tayangan, 244 komentar

dan 3..060 suka

 

Page 95: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

83

Tanpa proses yang satu ini tentulah inokulasi

menjadi sia-sia dan tidak akan mampu membuat sebuah

mekanisme pertahanan diri sebagai vaksin bagi kognisi

dan sikap individu.

Peneliti menemukan bahwa elemen terakhir ini

juga secara intens diperhatikan oleh @nutizen. @nutizen

sadar bahwa mereka melakukan sebuah pola dakwah dan

komunikasi termasuk gaya dalam menyampaikan konten

dengan berbagai pertimbangan salah satunya adalah

request dari warganet, ini yang dalam pandangan

peneliti @nutizen sangat mengedepankan prinsip-prinsip

involvement ini. Seperti yang termaktub dengan salah

satu petikan wawancara di bawa ini:

“Kalau menyikapi hoaks itu kan, hoaks itu ga akan

kesebar kalau misalnya ngga viral gitu lho, ke sini

lagi, ke sini lagi, ke sini lagi gitu. Lagi-lagi

kedewasaan si pengguna, karena ketika misalnya

contoh, Mba kirim ke saya gitu, terus saya main

asal nyebarin, oiya bener nih, langsung ke trigger

untuk nge-share itu, jadilah hoaks itu menyebar.

Kalau misalnya Mba ngasih berita ke saya terus

saya gak nyebarin, belum tentu jadi hoaks, jadi

viralkan. Jadi perlunya ditingkatkan lagi

kesadaran masyarakatnya, tugasnya siapa? Salah

satunya tugas kita juga, sebagai media, untuk

menggawangi ini, pikiran-pikiran netizen

semuanya supaya nggak terjerembab ke yang

namanya hoaks itu, kaya gitu. Jadi, kalau

misalnya, yang penting, kaya sekarang Nutizen,

kita mau berdakwah, kita pengen ga mau ada

hoaks gitu, secara gak langsung kan kita

membentuk pola pikir masyarakat, oh jadi

Nutizen tuh kaya gini ya gitu, kredibel gini-gini

 

Page 96: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

84

gitu beritanya. Nanti kan mau ga mau ada, kok

Nutizen bisa ya?banyak tuh pendapat, misalnya

followers atau viewers banyak ya, ditirulah. ATM,

Amati, Tiru dan Modifikasi ke kita, kan jadi secara

gak langsung juga kita ngebikin persepsi orang

tuh buat, yaudah jangan hoaks”76

Jelas dalam pandangan @nutizen bahwa peran dari

individu sendiri juga sangat penting dan menentukan

bahwa hoaks itu akan menjadi tersebar atau berhenti

sampai pada individu tersebut, inilah yang menjadi poin

dari elemen keterlibatan tersebut. Individu atau warganet

diajak untuk sama-sama menyadari dan ikut terlibat,

terlibat untuk tidak menyebarkan hoaks sebab dalam

kognisinya mulai tertanam bahwa hoaks sangat

berbahaya dan menimbulkan berbagai macam

kerusakan, itulah yang coba dibangun@nutizen terhadap

warganet sambil terus juga menyadari bahwa ini tugas

bersama termasuk tugas media, tugas kita dan tugas

masyarakat semua, tidak bisa kerja parsial dan masing-

masing faksi saja akan tetapi tanggung jawab bersama.

Temuan tersebut juga peneliti perkuat dengan

pendapat dari salah seorang pengikut aktif @nutizen,

seperti dijelaskan sebelumnya, tidak bisa sebuah media

saja memberikan vaksin sementara tubuh yang diberikan

dalam arti lain individu sudah menolak terlebih dahulu

dan tidak terlibat.

76

Wawancara dengan Mbak R salah seorang crew di @nutuzen pada 27

Mei 2019

 

Page 97: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

85

“Jika terjebak hoaks, saya klarifikasi kembali dan

saya cari tahu lagi agar informasi yang saya

dapat semata-mata bukan hanya dari satu sumber

saja,melainkan dari berbagai sumber.”77

Sampai di sini jelas bahwa keterlibatan individu

masing-masing juga menjadi kunci dalam berhasilnya

proses inokulasi komunikasi untuk melawan penyebaran

hoaks. Indikasi lain yang bisa dilihat juga dari begitu

banyak komentar yang dituangkan warganet dalam

setiap unggahan @nutizen baik komentar bernada

partisipatif, kritis dan ejekan hingga apresiasi, seperti

sebuah capture kolom komentar pada sebuah rubrik

Whats‟Up berikut:

Gambar 4.14 Satu Capture Involvement Warganet terhadap

Konten @nutizen78

Kemudian yang menjadi inti dari upaya yang

dilakukan oleh @nutizen dalam melawan informasi

77

Wawancara dengan @nayfauziah Salah Satu akun yang Menjadi

Follower Akitf @nutizen pada 1 Juni 2019 melalui Email. 78

www.instagram.com/nutizen diakses pada 27 Juni 2019 pukul 11.00

 

Page 98: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

86

hoaks adalah dengan berupaya menyajikan informasi

secara utuh dan tidak parsial. Keutuhan informasi inilah

yang menjadi cikal-bakal kuatnya individu dalam

melakukan mekanisme resistensi terhadap hoaks,

termasuk medianya. Ketika media terbiasa menyajikan

informasi secara full tentu dengan prinsip faktual dan

aktual, kondisi ini akan menutup celah informasi hoaks

untuk turut andil dalam proses penyebaran informasi

tersebut.

“Informasi harus lengkap, jangan parsial, jangan

sepotong-sepotong, mendengar sesuatu itu jangan

sepotong-sepotong dan itu sering banget dilakukan

oleh orang di luar sana. Ceramahnya Kyai Said,

wah itu paling sering, dipotong-potong, terus

pidatonya Pak Tito dipotong-potong. Untuk apa?

Ya kan, buat mencapai sesuatu itu lho. Lah kalau

kita buat apa, kita kan nggak punya kepentingan?

Kita nggak perlu mencapai sesuatu, kita nggak

perlu membentuk stigma, kita nggak perlu, kita

Cuma mau nunjukin, ini lho keseluruhan

informasi, just it. Ya tapi tetap aja lah yang

namanya begitu nggak pantas, ya itu terserah, itu

bukan ranah kita lagi, kita hanya memperlihatkan

informasi itu secara sempurna, dari Bismillah,

Assalaamu‟alaikum sampai Wa‟alaikumsalam

sampai selesai.”79

Sejak awal @nutizen mengatakan bahwa akun

Instagramnya merupakan akun dakwah bertajuk New

Moeslem Media.

79

Wawancara dengan Mbak R salah seorang crew di @nutuzen pada 27

Mei 2019

 

Page 99: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

87

“……..Untuk latar belakang, ya media dakwah

lah lewat media sosial pastinya…..”80

Secara umum polanya sama dengan akun dakwah

yang bermunculan dewasa ini namun di sisi lain

@nutizen memiliki keyakinan bahwa mereka berbeda

dan punya kekhasan tersendiri dengan apa-apa yang

menjadi mekanisme bekerjanya dalam menghadirkan

sebuah sajian atau konten dakwah, sesuai dengan

kutipan wawancara bersama salah seorang direkturnya:

“Di situ kita tidak mau muluk-muluk, oh aku biar

bisa merangkul semua maka aku harus gini,

jadinya tidak punya ciri khas, langkah itu tidak

akan kita lakukan. Kita justru akan semakin

meruncing, kita ingin dakwah kita Istiqomah di

jalan yang memang sudah kita bataskan, tidak

lebih dari itu. kalaupun memang ada orang luar

yang memang sengaja tertarik ya Alhamdulillah,

toh itu bagian dari pilihan mereka. Tapi saya tidak

akan menjadi siapapun untuk, Nutizen harus

menjadi diri sendiri. Terserah orang lain bisa

menerima atau tidak, kalau saya gitu sih. Lebih ke

situ sih, yaudah kita NU, Ahlus Sunnah wal

Jama‟ah, Kyai-kyai NU kita yang kita ikuti.”81

Ikhtiar dakwah ini terus dibangun dan dikuatkan

@nutizen sebagai akun dakwah media daring yang terus

mempertahankan prinsip-prinsipnya dan berfokus pada

dakwah dalam tataran daring yang mau tidak mau diakui

sekarang sebagai salah satu bentuk transformasi dakwah

akibat eskalasi perkembangan teknologi informasi yang

semakin cepat.

80

Wawancara dengan Bu Lulik salah seorang direksi @nutizen pada 27

Mei 2019 81

Wawancara dengan Mbak R salah seorang crew di @nutuzen pada 27

Mei 2019

 

Page 100: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

88

Dakwah kini seperti yang bisa kita amati pada

akun Instagram @nutizen seolah menemukan bentuk-

bentuk baru yang relevan dengan zamannya sehingga

esensi dakwah yakni transfer nilai-nilai kebaikan akan

lebih mudah sampai, diterima dan tepat sasaran.

Sehingga dakwah bisa menjadi bagian tak terpisahkan

dari sendi-sendi kehidupan setiap muslim, bukan justru

antipati dengan dakwah yang terlihat kuno dan monoton.

Transformasi dakwah melalui media daring di era

milenial ini membuka saluran baru dan juga tren baru

dalam dakwah. Melalui saluran ini sekarang setiap orang

benar-benar bisa melaksanakan dakwah tanpa harus

menjadi da‟i atau melalui forum seperti pengajian.

Media baru tembus hingga kamar-kamar tiap orang

lewat gawainya menjadikan setiap orang bisa aktif

sebagai pendakwah dan melakukan kegiatan tersebut

kapanpun dan dimanapun berada.

Itulah yang kemudian dicermati oleh @nutizen

untuk terus melakukan kegiatan dakwah media daring.

Berikut salah satu capture video-video dakwah di akun

Instagram @nutzien. @nutizen intens membuat konten

dakwah baik berupa kutipan ceramah beberapa tokoh,

kisah-kisah tokoh, informasi seputar syariah, sejarah dan

materi dakwah lainnya. Ulama yang dijadikan

rujukanpun sangat beragam dan lintas lantar belakang

yang menurut peneliti merupakan salah satu keunikan

akun Instagram @nutizen. yang menjadi unggahan dan

 

Page 101: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

89

cukup mendominasi, lebih jelas akan dipaparkan pada

poin da‟i sebagai bagian dari unsur dakwah @nutizen:

Gambar 4.15 Capture Unggahan Video-video Dakwah

@nutizen

Ada yang unik dalam mengkaji metode dakwah

yang digunakan @nutizen, yakni soal hubungan dakwah

dengan perspektif teori yang digunakan yakni inokulasi

komunikasi memiliki titik temu.

Konsep sederhana inokulasi komunikasi adalah

menyuntikan vaksin agar pikiran individu menjadi

resisten terhadap penyakit, dalam hal ini penyakit hoaks.

Jika dalam kajian teoritisnya vaksin yang digunakan

untuk proses inokulasi komunikasi adalah vaksin

argumen sebagai alat untuk memberikan mekanisme

resisten pada pikiran individu. Maka, vaksin yang

 

Page 102: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

90

digunakan @nutizen dalam melawan virus penyebaran

hoaks adalah vaksin dakwah media daring.

Ini sangat berkaitan dengan teori aslinya sebab

salah satu metode atau thoriqoh dakwah seperti yang

sudah dijelaskan pada kajian teori sesuai tuntunan ayat

Al-Qur‟an surah An-Nahl ayat 125 adalah metode

argumentasi atau berdebat dengan perdebatan dan

argumen yang baik, wa jadilhum bi allatii hiya ahsan

dan ini dilakukan @nutizen dalam rangka melawan

penyebaran informasi hoaks. Ini terlihat dari @nutizen

mempertahankan konsistensinya yang justru dalam

pandangan sebagian warganet adalah inkonsistensi.

“Jangan karena saya milih A atau mungkin ustad

saya bilang A, karena memang dia sudah pasti ke

partai tertentu, maka hanya itu yang saya adopsi.

Kita memperbanyak sudut pandang, banyak

mendengar, lebih banyak mendengar dari pada

berbicara, semakin kompleks lah pandangan-

pandangan yang bisa dibagi. Seperti itulah

Nutizen melihat sesuatu. Jadi, kenapa sih bisa

pada posisi bertentangan dengan ini, satu sisi

kadang belain si ini, terlihat seperti itu, justru

inkonsistensi yang terlihat itu dari luar itu justru

konsistensi kami, konsistensi kami untuk melawan

dari manapun dari siapapun ya Undzur maa

Qoola wa laa Tandzur man Qoola. Jangan dilihat

siapa yang mengatakan, apa yang dikatakan ya

kita dengarkan dulu, o ini yang dikatakan o ini

yang dikatakan, coba deh kita lihat, kita ramu, oh

gini, gini. Nah sekarang kan, gitu, dari segi syariat

apalagi jelas kan, apalagi sifatnya di luar dari

akidah, jelas banget kan, oh ini hoaks. Kaya dari

segi khilafiyah, yaudah jangan dibantahkan,

paling kan cuma, NU pakai apa, oh NU pakai ini,

 

Page 103: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

91

yaudah, yang namanya syariah. Tapi kalau

ngomongin masalah hoaks kan biasanya politik,

kebijakan pemerintah, kaya gitu, itu kan like

dislike sih. Tapi kan kita harus bisa melihatnya

sesuatu, oh itu nggak benar harusnya gini lho,

kamu suka ga diginiin, sebenarnya gini lho, ini

bukan suka ga suka tapi ngomongin benar dan ga

benar.”82

82

Wawancara dengan Bu Lulik salah seorang direksi @nutizen pada 27

Mei 2019

 

Page 104: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

92

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Inokulasi Komunikasi Dakwah Media Daring

Akun Instagram @nutizen

Berdasarkan temuan-temuan yang didiskusikan pada

bab sebelumnya peneliti menganalisis bahwa upaya inokulasi

komunikasi dakwah media daring dalam rangka melakukan

perlawanan terhadap penyebaran informasi hoaks benar-

benar dilakukan oleh akun Instagram @nutizen. Indikasi ini

dapat terjawab setelah dilakukan observasi, wawancara dan

studi dokumentasi yang komprehensif melalui pisau bedah

teori inokulasi komunikasi yang memiliki empat elemen.

Empat elemen yang sudah dijelaskan di atas baik

threat, refutantional preemption, delay dan involvement,

keempatnya digunakan dengan baik oleh akun instagram

@nutizen. Upaya memberi tantangan, penolakan sejak dini,

penundaan dan keterlibatan digunakan @nutizen untuk

melaksanakan kegiatan dakwah media daring dalam

perlawanan menghadapi informasi hoaks.

Polanya sangat jelas, jika dilihat dari konsep utama

teori inokulasi komunikasi yang sederhananya adalah proses

vaksinasi agar tubuh menjadi kebal dan resisten terhadap

virus, itu jika dilihat dalam literatur awalnya di dunia medis.

Berkaitan dengan penerapannya dalam analisis kasus ini

akun Instagram @nutizen melakukan inokulasi komunikasi

 

Page 105: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

93

melalui dakwah media daring untuk membuat warganet

resisten terhadap informasi hoaks.

Jika dalam teori yang dikemukakan oleh penggagasnya

William McGuire vaksin yang digunakan untuk membuat

sikap menjadi kebal dan resisten adalah vaksin argumen

maka yang digunakan oleh @nutizen adalah vaksin berupa

dakwah media daring dengan penjabaran melalui elemen-

elemen yang empat tadi. Ini juga bersesuaian dengan konsep

metode dakwah yang salah satunya adalah metode berdebat

dengan debat yang baik artinya memberikan argumen yang

baik agar target komunikan atau mad‟u bisa menerima pesan

dakwah dan bisa resisten terhadap virus hoaks.

Peneliti tidak mengunggulkan salah satu elemen di

antara empat elemen inokulasi komunikasi yang digunakan

@nutizen. Masing-masing digunakan sesuai porsinya dengan

baik dalam rangka melawan penyebaran informasi hoaks dan

semuanya terkonfirmasi lewat kajian metodologi yang

dilakukan peneliti untuk mendeskripsikan penerapan dari

masing-masing elemen itu secara khusus dan penerapan teori

inokulasi secara umum.

Dakwah media daring seperti @nutizen ini memang

untuk saat ini sedang menjamur dan muncul ribuan akun

dengan genre dakwah media daring. Namun, kekhasan yang

diniliki @nutizen terutama soal eksistensinya melawan

penyebaran hoaks dengan prinsipnya menyajikan informasi

yang Islami dengan berbagai macam sudut pandang rasanya

tidak dimiliki oleh kebanyakan akun dakwah media daring

 

Page 106: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

94

yang lain di Instagram. Inilah yang menjadi kekuatan untuk

@nutizen untuk terus melaksanakan kegiatan dakwah media

daring beriringan dengan itu melakukan inokulasi

komunikasi terhadap perlawanan penyebaran informasi

hoaks yang sangat membahayakan.

 

Page 107: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

95

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Upaya inokulasi komunikasi dilakukan dengan baik oleh

akun Instagram @nutizen. Jika dilihat dari materi

dakwahnya maka rubrik-rubrik seperti Whats‟Up,

Insight, Infonutiez dan Kajian-kajian Ceramah turut

mendorong upaya inokulasi komunikasi dakwah media

daring yang dilakukan dalam memerangi informasi

hoaks. Begitupun jika dilihat dari sisi elemen inokulasi

komunikasi, pertama therat. Threat atau tantangan

diupayakan @nutizen dalam memberikan peingatan dini

akan bahaya hoaks dilakukan salah satunya dengan

mengunggah video tentang bahaya hoaks dan membuat

rubruk Whats‟Up itu sendiri. Kedua, refutantional

preemption atau penolakan dini difokuskan dalam

membuat klarifikasi langsung atas informasi hoaks yang

mulai mewabah di masyarakat termasuk dengan intens

mengisi konten-konten Whats‟Upnya. Ketiga, delay atau

penundaan dilakukan dengan memberikan vaksin

selanjutnya atas munculnya kasus hoaks setelah

serangan pertama dengan penolakan dini, biasanya

berupa konten dalam kajian ceramah. Keempat,

involvement atau keterlibatan juga dilakukan dengan

memertimbangkan masukan-masukan warganet

termasuk menyusun sebuah konten berdasarkan request

 

Page 108: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

96

dari followersnya. Dakwah media daring dapat berperan

penuh dalam upaya pencegahan terhadap informasi

hoaks. Dakwah bisa menjadi vaksin yang cukup efektif

terhadap hoaks jika diberikan secara periodik dan sesuai

prinsip-prinsip yang ada dalam dakwah serta dilibatkan

secara aktif dan proporsional.

B. Saran

Berikut saran yang peneliti sampaikan berdasar

penelitian yang sudah dilakukan:

1. Untuk Nutizen

a. Nutizen hendaknya dapat mengkategorisasi konten-

konten yang bermuatan politik praktis agar tidak

bercampur dengan konten dakwah. Bukan untuk

memisahkan antara politik dan Islam, namun agar

lebih leluasa ketika menjelaskan tentang politik dan

tanpa beban ketika menjelaskan soal dakwah. Jika

meilihat peristiwa politik dilihat dari kacamata

Islam boleh-boleh saja, namun harus dengan porsi

yang proporsional.

b. Untuk kiranya mempertahankan prinsip-prinsip

yang selama ini telah dibangun secara konsisten

oleh Nutizen untuk menghadirkan informasi yang

utuh, jernih dan berdasarkan berbagai sudut pandang

terutama sudut pandang Islam.

c. Untuk terus mengupayakan perlawanan terhadap

penyakit hoaks yang sangat berbahaya bagi

 

Page 109: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

97

masyarakat salah satunya dengan memelihiara apa

yang sudah dilakukan besertaan dengan itu

senantiasa menyampaikan informasi yang aktual,

faktual, bertanggungjawab dan terpercaya.

2. Untuk Warganet Khususnya Pengikut @nutizen

a. Untuk kiranya selalu bertabayun terhadap apa-apa

yang diterima berupa informasi agar tidak tersesat

dalam pusaran informasi hoaks.

b. Selalu menyaring informasi dan memerhatikannya

sebelum dibagikan ke pihak lain di lini massa atau

media sosial.

c. Untuk sama-sama bertekad melawan penyebaran

informasi hoaks dan jangan mudah memercayai

suatu informasi tanpa dilakukan berbagai klarifikasi

terlebih dahulu

3. Untuk Akademisi

a. Riset dakwah yang kekinian harus terus diupayakan

dan dimaksimalkan, sebab dakwah kini variannya

sudah berbagai macam dan mulai bertransformasi

dari dakwah konvensional ke dakwah berbasis

media daring. Ke depan harus banyak kajian-kajian

yang mengarah ke sana sambil terus turut serta

bersama melawan penyebaran informasi hoaks yang

bisa dilakukan salah satunya dengan menggiatkan

kinerja dakwah media daring yang sesuai dengan

tuntunan Islam dan dunia akademik.

 

Page 110: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

98

C. Implikasi

Penelitian ini sesungguhnya membuka khazanah

keilmuan baru tentang dimensi lain dari dakwah yang telah

bertransformasi sebab eskalasi perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi yang begitu cepat. Penelitian ini

dapat melihat bahwa dakwah kini bukan sesuatu yang kolot,

sulit dan monoton, soal melulu harus dengan mimbar, di

sebuah pengajian dengan jumlah jamaah tertentu. Dakwah

kini kajian ilmiahnya bisa diperluas hingga mampu mengkaji

fenomena dakwah kekinian berbasis media daring tanpa ada

tempat, jamaah dan da‟i secara fisik yang berkumpul dalam

satu dimensi tertentu. Penelitian ini juga dapat digunakan

melihat upaya-upaya yang bisa kita lakukan dalam mencegah

dan menangkal massifnya penyebaran informasi hoaks yang

muaranya akan mengganggu dan mengancam keutuhan dan

kesatuan bangsa.

 

Page 111: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

99

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Ardianto, Elvinaro dan BQ. Anees. 2007. Filsafat Ilmu

Komunikasi. Bandung: SR Media

Audi, Robert. 2015 Cambridge Dictionary of Philosophy.

Cambridge: Cambridge University Press

Bachtiar, Wardi. 1997. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah.

Jakarta: Logos

Dyah Alyusi, Shiefti. 2006. Media Sosial: Interaksi, Identitas dan

Modal Sosial. Jakarta: Kencana

Ghazali, Miliza. 2016. Buat Duit Dengan Facebook dan

Instagram : Panduan Menjana Pendapatan dengan

Facebook dan Instagram. Malaysia: Publishing House

Hadi, Sutrisna. 1989. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi

Offset

Heryanto Gun Gun. 2018. Media Komunikasi Politik.

Yogyakarta: IRCiSoD.

Heryanto, Gun Gun. 2018. Problematika Komunikasi Politik:

Bingkai Politik Indonesia Kontemporer. Yogyakarta:

IRCiSoD

Hidayati, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Dakwah dengan

Pendekatan Kualitatif. Jakarta: UIN Jakarta Press

Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi.

Jakarta: Kencana

Littlejohn, Stephen dan Karen Foss. 2016. Ensiklopedia Teori

Komunikasi Jilid 1. Jakarta:Kencana

 

Page 112: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

100

Mahfuzh, Ali Syekh. 1997. Hidayatul Mursyidin Ila Thuruqil

Wa‟zi wal Khithobah. Beirut: Daarul Ma‟arif

Mulyana, Deddy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif .

Bandung: Remaja Rosdakarya

Munir, M dan wahyu Ilahi. 2006. Manajemen Dakwah. Jakarta:

Pranadamedia Group

MZ, Zainudin. 1994. Rahasia Keberhasilan Dakwah. Surabaya:

Ampel Suci. 1994

Nasrullah, Rulli. 2014. Teori dan Riset Media Siber. Jakarta:

Kencana

Pangarimbun, Masrih dan Sopian Efendi. 1989. Metodologi

Penelitian Survey Jakarta: LP3ES

Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah

Saputra, Wahidin. 2011. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta:

Rajagrafindo Perkasa.

Sugiono. 2007 Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta

Suhandang, Kustadi. 2013. Ilmu Dakwah. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2013

Winanrno. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar,Metode dan

Teknik. Bandung: Tarsito

Yahya Oemar, Toha. 1983. Dakwah Islam. Jakarta: Wijaya

Yin, Robert K. 2013. Studi Kasus, Desain dan Metode. Bandung:

Raja Grafindo

Yunus, Syafrudin. 2010. Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia

Indonesia

 

Page 113: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

101

JURNAL DAN KARYA ILMIAH

Arsad Nasution, Muhmmad. 2017. Hoax Sebagai Bentuk Hudud

Menurut Hukum Islam. Jurna Komunikasi.

Padangsidumpuan: IAIN Padangsidimpuan

Aslamiyah, Rabitul. 2016. Hadits Maudhu dan Akibatnya. Jurnal

Ilmu dan Teknik Dakwah. Jakarta: Alhiwar

Carinta Putri, Elsa. 2018. “Pengaruh Penggunaan Media Sosial

terhadap Efektivitas Dakwah (Studi Kasus: Instagram

@nunuzoo). Skripsi Mahasiswa UIN Jakarta. Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah

Hutasoit, Kennorton. 2018 Analisis Hoaks Pemilu 2019: Upaya

Bawaslu Mencegah Hoaks. Jurnal Bawaslu DKI. Jakarta:

Bawaslu DKI Jakarta

Keane, Joh. 1998. “The Humbling of The Intelectuals Public Life

in the Era of Communicative Abundance. Jurnal Time LS

(1998)

Pfau, Michael. 1997. “The Inoculation Model of Resistance to

Influence” In Barnet and Boster Jurnal Progress in

Communication Sciences Advances in Persuation, 1997

Rismanta Silalahi, Rut. Puri Bestari, Windhi Tia Saputra 2017

“Karakteristik Strategi Crowdsourcing untuk Membatasi

Penyebaran Hoaxs di Indonesia, Studi Kasus: Masyarakat

Anti Fitnah Indonesia,” Jurnal Komunikasi. Jakarta: UPN

Veteran Jakarta

 

Page 114: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

102

WEB DAN SUMBER LAIN

https://almanhaj.or.id

https://www.boc.web.id

https://gmail.com

www.instagram.com

https://jelajahdigital.com

https://kominfo.go.id

https://kompasiana.com

https://mastel.id

https://nasional.kompas.com

https://news.detik.com

https://pakarkomunikasi.com

https://www.tek.id

UU ITE No.11 Tahun 2008

UU ITE No.19 Tahun 2016

Wawancara dengan Direktur Nutizen Gus M, Bahaudin

Wawancara dengan Direktur Nutizen Bu Lulik Silvia

Wawancara dengan Crew Nutizen Mbak R

Wawancara dengan Crew Nutizen Mbak D

Wawancara dengan Penggiat Dakwah Khairi Fuady

Wawancara dengan Pengikut Nutizen Zihlila Naily

 

Page 115: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

103

LAMPIRAN

 

Page 116: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

 

Page 117: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

LAMPIRAN WAWANCARA

Transkrip Wawancara 1

Informan : Gus Muhammad Bahaudin (Direktur

Utama @nutizen)

Pekerjaan : Direktur

Waktu : Senin, 27 Mei 2019

Tempat : Kantor Nutizen, Kembangan, Jakarta

Barat

1. Bagaimana latar belakang, gambaran umum dan

positioning Nutizen?

Nutizen kami dirikan dengan dasar sebuah keresahan

atas masifnya paham-paham radikal, informasi hoaks

dan ujaran-ujaran kebencian yang sebetulnya sudah

mulai marak beberapa tahun lalu. Paham-paham

demikian berbahaya dan mengancam keutuhan

berbangsa dan bernegara. Nutizen adalah ikhtiar

mengedepankan paham dan ajaran Islam khususnya

Ahlus Sunnah wal Jama‟ah dengan prinsip-prnsip

dakwah ya, salahsatunya Amar Ma‟ruf Nahi Munkar

itu. Kini di Nutizen, dikelola oleh banyak anak-anak

muda yang concern dan berkeinginan keras terutama

tentang Islam Ahlus Sunnah wal Jama‟ah, juga yang

merasa satu visi kumpul di sini. Lah dalam rangka itu

tumbuhlah semangat Ahlus Sunnah wal Jama‟ah yang

cabang-cabang ajarannya salah satunya memerangi

berita hoaks itu. Lantaran hoakslah satu negara, satu

bangsa bisa hancur dan Nutizen tidak mau itu terjadi.

 

Page 118: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

Pimpinan di manapun itu dihormati, tapi di Indonesia

tidak, dijelek-jelekkan, untuk itulah kita

mengembalikan posisi pada tempatnya. Kita

mendukung 01, bisa diamnggap seperti itu, tapi

sebenarnya kita sangat netral. Hoaks apapun yang

berkaitan dengan, apa itu, baik itu kebangsaan,

sejarah itu pasti kita perangi. Itu kita ada Insight,kita

punya 4mpat item. Insight itu bicara kisah-kisah yang

menginspirasi. Kalau bisa dilihat, bagaimana kisah-

kisah Wali Songo, bagaimana kisah-kisah kyai kita,

kita munculkan di situ dan itu ternyata menarik.

Memang,akhirnya selama kurun itu, mulai bulan

November sampai Desember ya, itu baru mulai

dimunculkan di puncak, sehingga kita dari dulu

viewrs sekitar 20 ribuan di Instagram, mendekati

akhirJanuari sudah 100 ribu mendekati 110-120 ribu

karena kita kemarin banyak turbulence, di antaranya

pindahan. Jadi kita pindahan di sini, semangat

kekeluargaanya lebih kuat, anak-anak juga, temen-

temen crew bisa nginep di sini dan juga dari Pondok

Asshiddiqiyah kan juga dekat, bagian dari visnya Kyai

Noer.

TTD

M. Bahaudin

 

Page 119: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

Transkrip Wawancara 2

Informan : Lulik Silvia (Direktur @nutizen)

Pekerjaan : Direktur

Waktu : Senin, 27 Mei 2019

Tempat : Kantor Nutizen, Kembangan, Jakarta

Barat

1. Apa latar belakang dibentuknya Nutizen serta

gambaran umum dan visi Nutizen?

Saya sebenarnya di sini baru, saya baru bergabung,

cuma beberapa kali diajak Pak Udin Rapat gitu.

Terus menambahkan untuk apa sih kelebihan dari

kita? Kalau membicarakan masalah hoaks gitu kan,

kebanyakan hoaks-hoaks sekarang itukan yang

banyak hoaks-hoaks yang menentang pemerintah.

Makanya kelebihan kita adalah kita punya jaringan

yang Alhamdulillah dekat dengan orang terdekat.

Jadi, kita punya informasi-informasi yang kita

dapatkan ya, mungkin belum ada di berita kita udah

dapat, mungkin itu kelebihan kita di banding dengan

yang lain. Yang lain mungkin followers atau malah

justru banyak yang mengambil dari kita dari

informasi yang kita dapat tapi tentunya harus digodok

sedemikan rupa karena hoaks yang sedang kita

hadapis ekarang hoaks yang massif. Untuk latar

belakang, ya media dakwah lah lewat media sosial

pastinya. Tapi, kalau kita ngomongin udah banyak

media dakwah lewat media sosial, bukan puluhan

 

Page 120: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

ribuan mungkin. Tapi, melebihi yang lain nggak, kita

tidak seperti itu yang kita tuju adalah bahwa kita itu

beda, bedanya apa? Ya itu sih, kita bedanya kita tidak

hanya sekedar ngomongin syariah, agama dalam hal

peribadatan saja, tapi kita juga masuk ke dalam

politik pembahasan tentang berita apa gitu,malah

lebih kaffah ya, menyeluruh. Dan mungkin kita

menyentuh hal-hal yang lebih banyak jarang disentuh

sama orang. Jadi visi kita sebetulnya Youtube,

Instagram, Facebook apa segala macam sebenarnya

itu riil dakwah kita itu di Youtube, Youtubenya Aswaja

itu Nutizen, kita mau jadi sumber, jadi informasi

A1nya Aswaja itu ya Nutizen, jadi Youtubenya yangk

kita pegang, Youtubenya yang kita kuatkan dan itu

jadi visi kita sampai ke depannya, dan ternyata

memang Youtube itu lebih luas, konten yang bisa kita

sampaikan lebih panjang batasannya, lebih banyak

yang bisa kita bagikan.

2. Bagaimana positioning Nutizen dalam hiruk pikuk

dunia digital tanah air?

Adakah aviliasi politik atau murni turunan Nahdhatul

Ulama?

Prinsipnya karena kita netral, kita selama ini apa

namanya, dari diri kita sendiri salah satunya kita

ingin menetralkan diri ya kita harus punya

penyandang dana sendiri agar jangan sampai bisa

disetir sama orang. Makanya, ya kita madiri itu ya

 

Page 121: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

salah satunya lewat Youtube itu, lewat paid promo

dan lain sebagainya. Kita mencari uang sendiri, terus

salah satu alasan saya bergabung juga agar kita lebih

mandiri soal keuangan, saya membantu memang dari

sisi itu. Agar konten apappun berapa yang kita sebar

bukan orderan dari siapapun, sehingga kita tetap bisa

mudah melihat mana yang benar mana yang salah

dalam segi kacamata bukan orang biasa tapi segi

Ahlus Sunnah wal Jama‟ahnya dan itu nggak mudah

karena apalagi dalam pemilu sekarang terlihat

Aswaja itu memang sudah memilih, kita sudah

berpihak. Tapi, berpihak itu kan bukan berart tidak

bisa menerima kebenaran, itu hal yang berbeda

menurut saya dan Nutizen harus bisa di situ. Cuma,

yang tadi saya bilang, karena paling banyak hoaks-

hoaks yang kita tangkap itu hoaks yang menyerang

pemerintah terus kita meng-counter tentunya dengan

data yang kita punya, jadinya terkesan kok belain

sih?yang dilihat itu belainnya bukan konten yang kita

lempar gitu kan sehingga ya ga masalah, itu akan kita

telan, pahit itu akan kita telan, nggak masalah.

3. Apa fokus utama yang ingin dicapai oleh Nutizen?

Kalau saya sih semakin menguatkan dalam jangka

dekat lebih ke Youtubenya, itu jangka pendek kami

karena semakin kita mandiri semakin kita gencar

mengkritisi apapun apalagi ini presiden sudah terpilih

kita sebagai Ahlus Sunnah wal Jama‟ah semakin

 

Page 122: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

pintar untuk mengkritisi. Yang kedua hubungannya

dengan HTI dan lain sebagainya, Ahlus Sunnah

memang harus saklek, kita menentang itu. Untuk itu

kita harus semakin banyak, kalau sekarang karyawan

kita hanya segitu ke depan harus semakin banyak,

biar berita kita semakin berbobot, informasi-informasi

yang kita dapat juga semakin bagus. Kalau sekarang

ya, sudah lumayan lah tapi kan itu masih bagi kamiitu

belum cukup, kita harus lebih giat lagi.

4. Kegiatan daring Nutizen mencakup apa saja?

Instagram, Facebook, Twiiter, Website, Aplikasi

semua bertautan, tapi sebetulnya ujungnya satu yaitu

Youtube. Segala macam apa itu semua adalah

penunjang.

5. Bagaimana pandangan Nutizen tentang dakwah media

daring?

Saya sangat bangga sebagai orang-orang NU dan ini

akan saya turunkan pada anak-anak saya. Anak saya

sekolah di sekolah yang mereka sebut As-Sunnah,

yang mereka tidak kenal kitab-kitab kuning, sengaja

memang saya. Lalu anak saya bertanya, Bu kok di

sekolahku musik tuh haram ya Bu? Tapi aku suka

Habib Syech yang Shalawatan pakai musik, ini pakai

musik, tapi itu bukan poin, bukan soal perbedaan itu

poinnya. NU itu mengajarkan kita untuk tidak

kagetan, kita cukup begini, aku begini kamu begitu ya

sudah, itu indah banget menurut saya, Rahmatan lil

 

Page 123: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

„Alaminnya di situ kalau menurut saya. Jadi

perbedaannyalah yang Rahmatan lil „ Alamin, jadi

bukan hanya berbuat baik dengan tetangga, Islam itu

berbuat baik, berbuat baik dengan tetangga. Kamu

berbuat baik dengan orang tapi nggak bisa menerima

perbedaan ya no sense, itu omong kosong. Kamu akan

selalu menyindir, ya kamu akan selalu berkata buruk,

bermuram durja walaupun sedekah banyak juga.

Islam menerima perbedaan yang ada, itu kacamata

yang kita ambil untuk melihat yang lain. Kita tidak

perlu menyalahkan, mencari kekurangan dari satu

konten dengan konten yang lain. Kita Cuma bisa gini

aja, oh kita bedanya gini, kalau madia itu gini, tapi

kalau untuk mencari kesalahan, NU nggak begitu ya,

kalau menurut saya NU tidak begitu. Kita orangnya

nggak kagetan, menerima perbedaan, menurut saya

ya orang yang paling bisa menerima perbedaan ya

(NU) kita lahir di situ. Saya sih nggak mau

berkomentar dengan pihak-pihak lain, ya kita punya

jalan sendiri-sendiri.

6. Bagaimana Nutizen membuat pattern atau pola

dakwah media daring?

Lebih ke strategi dan aktivitas dakwah

Kalau ini, yang namanya masyarakat, masyarakat ini

sudah memilih. Jadi, ada yang tidak suka gaya

Nutizen, sukanya yang gayanya Islam atau apa.

Semua orang sudah memilih, kita memang tidak mau

 

Page 124: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

terlalu ekstrim, kita sudah punya pangsa pasar yang

jelas. Di situ kita tidak mau muluk-muluk, oh aku biar

bisa merangkul semua maka aku harus gini, jadinya

tidak punya ciri khas, langkah itu tidak akan kita

lakukan. Kita justru akan semakin meruncing, kita

ingin dakwah kita Istiqomah di jalan yang memang

sudah kita bataskan, tidak lebih dari itu. kalaupun

memang ada orang luar yang memang sengaja

tertarik ya Alhamdulillah, toh itu bagian dari pilihan

mereka. Tapi saya tidak akan menjadi siapapun untuk,

Nutizen harus menjadi diri sendiri. Terserah orang

lain bisa menerima atau tidak, kalau saya gitu sih.

Lebih ke situ sih, yaudah kita NU, Ahlus Sunnah wal

Jama‟ah, Kyai-kyai NU kita yang kita ikuti. Kitakan

muaranya sudah di Aswaja gitu, ya konten yang kita

bikin ga akan jauh dari itu. Jadi bukan kita yang

mem-pattern tapi masyarakatmya yang mem-pattern

kita. Kaya dari , aduh bosan nih melihat media ini

politik-politik lagi, nah kita menyuguhkan kaya kisah-

ksiah ulama-ulama, nah itu yang menarik dan kita

nggak minta itu buat kaya gitu, karena memang kita

pikirnya kaya gini kok, memang ciri khas kita bikin

kaya gini gitu, memang mungkin belum banyak juga

yang bikin kaya gitu, yaudah mereka jadi senang, ya

itu patern dari masyarakat.

7. Bagaimana pandangan Nutizen tentang informasi

hoaks?

 

Page 125: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

Kalau menurut saya sih ini bagian dari tugas kita,

karena tidak bisa dipungkiri banyak sekali orang yang

salah,mengambil kesimpulan, bertindak salah karena

hoaks. Hoaks itukan sebenarnya fitnah, tidak seperti

itu adanya atau bisa jadi banyak sekali, contoh saja

kaya Pangeran Charles, dia begini nih (menunjukan

isyarat jari) tapi sebnarnya kan dilihat dari view

sebelah sini dia tuh begini (menunjukan isyarat jari

yang lain) nah itu saya bilang hoaks. Jadi, kita

mencoba melihat permasalahan itu dari all view,

semua sudut pandang, sehingga tidak separo-separo,

sepotong-sepotong, melihat sesuatu tidak berdasarkan

parsial, tidak suka-suka kita, nggak ikut-ikutan

8. Bagaimana upaya yang dilakukan Nutizen dalam

melawan hoaks?

Informasi harus lengkap, jangan parsial, jangan

sepotong-sepotong, mendengar sesuatu itu jangan

sepotong-sepotong dan itu sering banget dilakukan

oleh orang di luar sana. Ceramahnya Kyai Said, wah

itu paling sering, dipotong-potong, terus pidatonya

Pak Tito dipotong-potong. Untuk apa? Ya kan, buat

mencapai sesuatu itu lho. Lah kalau kita buat apa,

kita kan nggak punya kepentingan? Kita nggak perlu

mencapai sesuatu, kita nggak perlu membentuk

stigma, kita nggak perlu, kita Cuma mau nunjukin, ini

lho keseluruhan informasi, just it. Ya tapi tetap aja lah

yang namanya begitu nggak pantas, ya itu terserah,

 

Page 126: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

itu bukan ranah kita lagi, kita hanya memperlihatkan

informasi itu secara sempurna, dari Bismillah,

Assalaamu‟alaikum sampai Wa‟alaikumsalam sampai

selesai.

9. Bagaimana Nutizen memberikan pemahaman kepada

warganet tentang bahaya hoaks?

Jangan karena saya milih A atau mungkin ustad saya

bilang A, karena memang dia sudah pasti ke partai

tertentu, maka hanya itu yang saya adopsi. Kita

memperbanyak sudut pandang, banyak mendengar,

lebih banyak mendengar dari pada berbicara,

semakin kompleks lah pandangan-pandangan yang

bisa dibagi. Seperti itulah Nutizen melihat sesuatu.

Jadi, kenapa sih bisa pada posisi bertentangan

dengan ini, satu sisi kadang belain si ini, terlihat

seperti itu, justru inkonsistensi yang terlihat itu dari

luar itu justru konsistensi kami, konsistensi kami untuk

melawan dari manapun dari siapapun ya Undzur maa

Qoola wa laa Tandzur man Qoola. Jangan dilihat

siapa yang mengatakan, apa yang dikatakan ya kita

dengarkan dulu, o ini yang dikatakan o ini yang

dikatakan, coba deh kita lihat, kita ramu, oh gini, gini.

Nah sekarang kan, gitu, dari segi syariat apalagi jelas

kan, apalagi sifatnya di luar dari akidah, jelas banget

kan, oh ini hoaks. Kaya dari segi khilafiyah, yaudah

jangan dibantahkan, paling kan Cuma, NU pakai apa,

oh NU pakai ini, yaudah, yang namanya syariah. Tapi

 

Page 127: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

kalau ngomongin masalah hoaks kan biasanya politik,

kebijakan pemerintah, kaya gitu, itu kan like dislike

sih. Tapi kan kita harus bisa melihatnya sesuatu, oh

itu nggak benar harusnya gini lho, kamu suka ga

diginiin, sebenarnya gini lho, ini bukan suka ga suka

tapi ngomongin benar dan ga benar.

10. Apa saja tantangan dan kendala dalam melaksanakan

kegiatan daring Nutizen, terutama soal perlawanan

terhadap hoaks.

Kita pernah berbenturan, sepertinya tidak, paling ada

sesekali,padahal udah diangkat beberapa kali, masih

bertanya kok ustad ini min yang diangkat? Banyak sih

yang nyinyir, mungkin karena kita terjun ke politik itu

ya. Harusnya gini nih nggak kaya gitu, terus giliran

ada yang bagusnya kita nggak di-tag.

TTD

Lulik Silvia

 

Page 128: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

Transkrip Wawancara 3

Informan : Mbak R (Admin akun Instagram

@nutizen)

Pekerjaan : Staf di Nutizen

Waktu : Senin, 27 Mei 2019

Tempat : Kantor Nutizen, Kembangan, Jakarta

Barat

1. Bagaimana pandangan admin tentang dakwah media

daring?

Menyikapi kemunculan media-media online berbasis

dakwah, sebenarnya pada intinya yang penting

visinya sama, untuk berdakwah. Kalau tujuan

awalnya sudah jelas gitupasti ke sananya juga enak-

enak aja, aman gitulah, kaya yaudah kita bikin media

gak hanya untuk menginformasikan, karenakan itu

memang tujuan utamanya media untuk

menginformasikan berita, kita mau merangkuljuga

dalam satu visi gitu, berdakwah, ada nilai Islam yang

kita kasih, gitu kan. Nah, Cuma, memang namanya

media itusih kaya punya agenda setting dan lainnya

segala macam. Itu balik lagi ke setiappengguna media

sosia, tinggal gimana kebijakan dari probadi-

pribadinya untuk melihat itu, karena setiap media ga

bisa kita buktiin kan kalo misalnya media Aakan sama

gitu, sama-sama media B, sekalipun tujuan kita sama

untuk berdakwah, itu balik lagi ke kebijakan

 

Page 129: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

pengguna, yang penting kuncinya ambillah sisi positif

dari media-media itu.

2. Bagaimana pandangan admin tentang informasi

hoaks?

Kalau menyikapi hoaks itu kan, hoaks itu ga akan

kesebar kalau misalnya ngga viral gitu lho, ke sini

lagi, ke sini lagi, ke sini lagi gitu. Lagi-lagi

kedewasaan si pengguna, karena ketika misalnya

contoh, Mba kirim ke saya gitu, terus saya main asal

nyebarin, oiya bener nih, langsung ke trigger untuk

nge-share itu, jadilah hoaks itu menyebar. Kalau

misalnya Mba ngasihberita ke saya terus saya gak

nyebarin, belum tentu jadi hoaks, jadi viralkan. Jadi

perlunya ditingkatkan lagi kesadaran masyarakatnya,

tugasnya siapa? Salah satunya tugas kita juga,

sebagai media, untuk menggawangi ini, pikiran-

pikiran netizen semuanya supaya nggak terjerembab

ke yang namanya hoaks itu, kaya gitu. Jadi, kalau

misalnya, yang penting, kaya sekarang Nutizen, kita

mau berdakwah, kita pengen ga mau ada hoaks gitu,

secara gak langsung kan kita membentuk pola pikir

masyarakat, oh jadi Nutizen tuh kaya gini ya gitu,

kredibel gini-gini gitu beritanya. Nanti kan mau ga

mau ada,kok Nutizen bisa ya?banyak tuh pendapat,

misalnya followers atau viewers banyak ya, ditirulah.

ATM, Amati, Tiru dan Modifikasi ke kita, kan jadi

 

Page 130: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

secara gak langsung juga kita ngebikin persepsi

orang tuh buat, yaudah jangan hoaks

3. Apa yang dilakukan akun Instagram @nutizen dalam

melawan penyebaran informasi hoaks dan strategi-

strateginya?

Pertama kalau berita kita ada beberapa kerjasama

juga dengan media lain, jadinya tidak pure berdiri

sendiri Nutizen. Kalau berita kan juga kita ada

menyerap, mengutip atau melansir dari beberapa

media daring lainnya. Itu pertama cek dulu kan sudah

pasti,udah pasti di mana-mana kalau kita dapat

apapun itu, sekecil apapun itu informasi kita pasti

ngecek lagi. Kedua, gak cuma Whats‟up, kita tuh

punya rubrik tuh ada empat, Whats‟up itu berita,

Insight judulnya itu, Infonutiez dan kajian tentang

ceramah-ceramah. Kalau Whats‟up kan jelas ya

tentang berita-berita. Kalau Insight, Infonutiez

terutama, Infonutiez itu kan membahas syariat-

syariat, hukum-hukum, ga bisa dong kita main asal,

oh ini bid‟ah, ini haram, ini blab la bla dan segala

macam ga bisa. Jadi, pertama itu kan ada dari

pimpinan kita, mungkin dari Bu Lulik sama Pak Baha,

jadi pimpinan kita mengkroscek lagi gitu. Jadi kita

ada tiga lapis quality control. Pertama, materi dari

beliau selaku pemred juga, terus setelah diproduksi

di-qc lagi, qc video, nanti pas akan naik tayang

(upload) diqc dulu, jadi ada tiga lapis gitu sih. Jadi

 

Page 131: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

ada, ini benar ga sih,benar lagi ga sih, benar ga gitu.

Itu salah satu strategi agar jangan sampai yang kita

keluarkan itu hoaks, jangan sampai yang kita keluarin

tuh bikin suasana masyarakat jadi keruh gitu. Kita

kan inginnya jadi mata air yang bersih buat netizen

semuanya, kaya gitu. Terus, sama yang tadi, untuk

Ramadhan ini kita tambah satu rubrik ada Ramadhan

karim.

4. Tolong jabarkan tentang program-program seperti

Whats‟up, Infonutiez, Insight dll?

Bisa saya jelaskan, Whats‟up itu berita, jadi ga semua

berita nih layak kita angkat, hanya berita yang kita

tarik ke sudut pandang Islam. Contoh kaya

pembubaran jama‟ah Nahdhiyin sama Wahabi, gitu-

gitu, terus pernah juga tuh kita angkat video hoaksnya

Teuku Zulkarnaen, jadi kita angkat itu, yang hadits-

hadits itu. Jadi, mungkin itu salah satu juga ya,ini

contohnya nih gini, bukti riilnya gitu. Jadi, beritanya

itu kita kemas ke dalam sudut pandang Islam. Terus,

Insight itu, kan kalau dalam bahasa Indonesia artinya

wawasan ya, kita ingin ngasih wawasan nih, kita kan

berbasis NU medianya. Kasih tahulah, tokoh-tokoh

yang berpengaruh, biar kita termotivasi janganlah

jadi anak muda, janganlah jadi milenial yang ga tau

apa-apa gitu, ga tau sejarah, ga tau bapak-bapak lo

siapa, kaya gitu. Terus, itu kita lebih mengangkat ke

sisi lain, undercovernya seorang tokoh, karomahnya

 

Page 132: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

beliau kah, kisahnya, kisah inspiratif, pesan-pesannya

belaiu, pokoknya kaya gitu-gitu. Terus, Infonutiez itu

yang tadi aku bilang, itu syariat-syariat, kaya

misalnya pakai kutek cewek itu gimana, yang ringan-

ringan, yang selama ini orang anggap sepele gitu lah,

masuk rumah, mengucap salam, kaya gitu-gitu, terus

kaya do‟a-do‟a juga kita ngangkat, pesantren-

pesantren kaya gitu, sejarah-sejarah pesantrem,

keunikan-keunikannya, sama satu lagi kajian-kajian

yang kita sebenarnya nggak milih-milih ustad siapa,

semuanya diangkat dari berbagai macam latar

belakang, kaya Wahabi-Wahabi, Salaf berbagai

macam gitu, yang penting selama dia ngasihnya baik

gitu. Satu lagi Ramadhan karim itu kurang lebih sama

kaya Infonutiez cuma dia lebih ngangkat di

Ramadhannya, kaya missal kenapa raka‟at Tarawih

delapan atau sebelas. Satu lagi Nutieztrend sampai

saat ini masih tahap pengolahan karena itu kan

bekerjasama dengan media lain, bukan produksi kita

(in house), misalnya ada brand yang mau kita angkat

itu masuk ke Nutieztrend, kaya company profile dan

lain sebagianya.

5. Apakah program Whats‟up secara khusus

diperuntukkan untuk memerangi hoaks?

Karena Whats‟up itu tercetus, sebenarnya dulu itu

nggak ada Whats‟up, dulu tuh kita cuma punya kajian,

Cuma karena kita ngeliat wah media-media

 

Page 133: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

mainstream lainnya, yang daring tidak mengangkat

itu dalam sudut pandang Islam, tidak memuarakan

konten-kontennya itu (ke sudut pandang Islam). Nah

kita ingin nih kaya gitu, jadi kita bentuklah Whats‟up

itu, jadi gimana caranya kita tetap bikin berita kaya

mereka-mereka, Cuma pembedannya kita tarik itu ke

sudut pandang Islam. Makannya kenapa di setiap

akhir konten itu selalu ada quote atau hadits-hadits

kaya gitu, itu yang narik itu semua ke situ

6. Apakah Instagram menjadi platfotm utama bagi

Nutizen? Jika iya, alasannya?

Ya kalau Instagram memang jadi acuan utama,tapi

untuk kontennya semua sama, itu juga jadi acuan.

Kalau misalnya kan beda-beda ya, misalnya kalau

konten ini di Instagram naik gitu, komentarnya

banyak gitu, di Facebook belum tentu, Facebook

punya konten tersendiri yang diminati, segmentasi

masing-masing setiap platform.

7. Bagaimana awal terbentuknya Instagram? Bukankah

awalnya hanya aplikasi? Termasuk latar belakangnya

dan kesan pesan sekarang sudah memiliki lebih dari

100 ribu pengikut?

Dulu kita berbasis aplikasi dan website, terus

sekarang merambah ke mana-mana. Karena tujuan

kita juga merangkul banyak orang kan, nah kita

ngeliat pasarnya di situ bagaimana kita mentrigger

banyak orang di sosial media kan ya. Untuk kesan dan

 

Page 134: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

harapan sebaga crew atau orang yang dibalik akun

itu timnya, nggak cuma makin banyak tapi ada lah sisi

baik yang dia terapkan juga gitu. Kaya misalnya,

Nutizen bikin sosok teladan KH. Hasyim Asy‟ari, ada

lah yang dia amalin, oh abis ini, oh iya ya ini nggak

relevan ya sama gue sekarang. Ada lah yang dia

terrapin, jadi manfaatnya nyata nggak Cuma mereka

follow terus off. Sekalipun kita senang melihat

follower kita banyak, oh banyak nih berarti kan

diminati tapi kan nggak, kurang afdol gitu kalo cuma

dalam angka, dalam artian nggak ada kualitas dari

masyarakat gitu.

8. Adakah langkah khusus yang dilakukan ke warganet

dalam memvaksin warganet agar kebal terhadap

informasi hoaks? Lebih ke strategi dan upaya?

Menegaskan pertanyaan nomor 3

Kita persuasif ke masyarakat, kalau dari segi konten

kita lebih cenderung ke persuasif sih ketimbang

preventif , karena gimana ya, nyindir, ini kena nggak

dengan sindiran dari kajian kita, dari judul-judul dan

trigger yang kita bikin gitu, itu dari kajian. Kalau dari

berita lebih ke mengatasinya nih, contoh kaya tadi

deh hadits palsu gitu, ini udah kaya gini udah

disebarin termasuk sama Teuku Zul, ya harusnya

sikap kita setelah tahu berita itu, ya kaya gini dong.

Oiya kita, juga sempat kebobolan waktu itu kita

angkat soal Fadhillah Tarawih, mungkin Masnya

 

Page 135: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

tahu. Hem, apa, pahala Tarawih malam pertama ini,

kedua ini segala macam. Untungnya karena kita

berlapis-lapis qcnya dan ada beberapa yang lebih

paham, mungkin ketika saya keliru ada teman yang

lain. Ini jangan kaya gini dong, ini emang loe nggak

tau? Kaya kemarin kebetulan diingatkan sama Mas

Aad. Mbak, ini kok bikin konten kaya gini ya, ini dicek

lagi coba, haditsnya benar atau nggak, gitu. Jadi kita

nggak pengen pas udah keluar kitu, masalah, nah

byarrrr, dari kitanya dulu benar-benar.

9. Apa saja tantangan dalam menghadapi masifnya

penyebaran informasi hoaks?

Berarti harus lebih giat lagi menanamkan buat

tabayyun gitu-gitu, karena yang kita hadapi nih nggak

cuma sepuluh dua puluh orang, banyak gitu loh, dan

belum tentu semua media tuh satu barisan dengan

kita. Jadi, ya kita ga pengen juga gitu kan

menghantam media lain kan,ini lho gua benar, nggak,

nggak bagus juga kan kaya gitu. Jadi, ya dengan cara

kaya tadi, nyindir-nyindir kajian terus pelan-pelan

kita merangkul, yang penting harus lebih giat lagi

dari tim internal Nutizen sendiri.

10. Adakah yang sedang disiapkan untuk ke depan?

Kita lagi mendepelov konten-konten buat Youtube sih,

karena makin ke sini, makin lama kan makin digital

banget ya, jadinya kita kaya tadi dari aplikasi website

kita mengikuti ke sosial media sekarang kita ngikuti ke

 

Page 136: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

Youtube, jadi pandangan orang nggak ke ohh dakwah,

kolot. Kita kan milenial banget dilihat dari umur kita

yang masih muda-muda.

TTD

Mbak R

 

Page 137: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

Transkrip Wawancara 4

Informan : Mbak D (Konten Kreator akun Instagram

@nutizen)

Pekerjaan : Staf di Nutizen

Waktu : Senin, 27 Mei 2019

Tempat : Kantor Nutizen, Kembangan, Jakarta

Barat

1. Apa sebetulnya materi utama Instagram @nutizen?

Kebijakan konten-konten kita balik lagi sih, karena

kita sudah ngeliat masyarakat mem-patternkan

Nutizen di situ, jadi kita bikin yang kaya gitu-gitu.

Kan kita juga materi nggak tiba-tiba bikin sendiri,

ada yangs eperti tadi saya bilang, materinya diqc dulu

sama Pak Bahakan, jadi ada kebijakannya juga.

2. Apakah @nutizen menempatkan diri sebagai akun

dakwah, bagaimana memosisikan diri? Sedang

kontennya dakwah?

Iya kami akun dakwah dengan motto New Moeslem

Media

3. Siapa yang menyiapkan materi, lalu sumbernya seperti

apa dan agaimana cara kerja suatu materi mulai dari

awal, sumber higga diunggah?

Jadi pertama tuh kita biasa dulu ngangkat hari besar,

kita ngeliat ada momen apa, itu tim dari Pak Baha

sama tim produksi kita. Itu ada momen apa di satu

minggu sampai satu bulan ini, oh ini ada momen-

momen ini, ngangkat ini-ini, dicari sama tim riset, tim

 

Page 138: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

riset itu masuk ke tim produksi, dicari dapatlah ini ini

ini.tim riset itu bisa dikatakan bukan tim ya, di bawah

tim produksi, kalau dikatakan tim, kecil saja. Kalau

misalnya itu akan cenderung sensitif kaya misalnya

berbau politikkah atau berbau hokum kesyariatan itu

pasti akan diqc lagi sama Pak Baha, kalau nggak

misalnya kita udah yakinin diri sendiri kita mampu

untuk oh ini nggak apa-apa, aman kok, itu langsung

biasanya, langsung diproduksi dibuat naskahnya,

narasinya baru ke tahap editing, habis ke tahap

editing diqc kedua, qc video, masalah kaya kebenaran

potonya, ini benar nggak sih poto kyai ini bukan

orangnya. Pesantren ini benar nggak nih di sini

tempatnya, terus kalau udah lolos itu dilempar ke

promosi, dari promosi dibuat lagi captionnya ditata

lagi kalau ada revisi direvisi, diqc lagi sama Pak

Baha baru lolos dan tayang. Bagaimana tanggapan

anda tentang dakwah media daring dan informasi

hoaks?

4. Apakah konten anti hoaks seperti Whats‟up sengaja

disiapkan? Sebagai upaya melawan atau bagaimana?

Untuk program Whats‟up dalam memerangi hoaks

untuk sumbernya sebenarnya kita melihat dari sumber

mana saja sih selama kita, lagi-lagi kroscek itu dulu.

Kalau misalnya kaya kita mengambil sumber dari

yang sudah biasa kita ambil nih, media A, kita ambil

dari situ terus dari situ semua, nggak juga. Kalau

 

Page 139: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

tiba-tiba dia ada pemberitaan yang tidak bagus juga

nggak kita ambil, materinya saja kita siapkan agar

tidak hoaks sebelum menjadi bahan konfirmasi

masyarakat.

5. Apa tantangan terberat dalam menyiapkan konten di

tengah masifnya penyebaran hoaks?

Itu sih balik lagi yah, kita tidak bisa kontrol

sepenuhnya kenyinyiran netizen. Prinsipnya, selama

kita sudah bikin yang benar, pasti kita bisa

mempertanggungjawabkan, kalau misal kita bikin

asal, ketika diterpa kaya gitu pasti, eh iya ya, gimana

ya, pasti panic. Kita pernah dihantam kompas, kita

berani, sebab kita benar perihal ada permasalahan

sumber. Masalah Pak Sutopo waktu itu, kita pernah

bikin satu konten terus diserang, ini kan punyanya

kompas dan bla bla segala macam, ini punya kompas.

Ya kita jelasin ini salah satu sumber kita, nulis

porsinya di situ, kita sempat hubungi reporter kompas

langsung, langsung didm gitu yang mengangkat itu,

ya selesai akhirnya, selama kita di jalan yang benar

ya kenapa takut, ga usah takut, kita nggak bisa

mengontrol omongan orang yang hoaks ini itu, bukan

urusan kita kalau nyinyir.

6. Strategi apa yang dilakukan hingga materi di

@nutizen terkesan tidak habis-habis?

Kekayaan materi itu kita gali bukan hanya dari media

daring, kita juga dari diskusi. Kaya misal Pak Baha,

 

Page 140: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

ini saya pernah pengalaman gini, coba dikroscek deh,

hubungin nih ada nomer teleponnya saya. Terus dari

followes juga, A1 itu yang juga tadi disampaikan Bu

Lulik, jadi kita itu kan kyai-kyai itu Masya Allah ya,

tiga tahun terakhir ini. Kami punya data dua puluh

ribulah kyai khos itu ada datanya, semakin ke sini

semakin sedikit sebab pada wafat satu per satu, makin

ke sini makin susah. Nah, seperti itu kadang coba,

hubungi kyai ini, langsung dapat A1 lah, informasi

yang kita dapat. Kita juga menerima masukan dari

followers, tidak jarang juga, min angkat ini dong,

terus kita kroscek benar nggak, ada nggak, kredibel

nggak kalo iya, kita naikkan.

TTD

Mbak D

 

Page 141: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

Transkrip Wawancara 5

Informan : Khairi Fuady (Pemggiat Media Sosial dan

Founder Al-Mahabbah)

Pekerjaan : Public Speaker

Waktu : 04 Juli 2019

Tempat : Via Whats‟app

i. Bagaimana tanggapan Ka Khairi tentang dakwah

media daring yang kini sedang populer?

Ini memang eranya populisme. Jadi apapun bisa

ngepop, termasuk dakwah. Dan bagus-bagus aja.

Artinya ruang publik kita, termasuk dunia maya, diisi

dengan hal hal yang baik.

2. Bagaimana tanggapan Kakak tentang informasi hoaks

yang begitu massif dewasa ini?

Sekarang ini eranya ketapatan kalah dengan

kecepatan. Makanya hoax dan berita bohong cepat

nyebar. Sebagai kaum terdidik, tugas kita adalah

mencerdaskan masyarakat akan bahaya berita

bohong (disinformasi).

3. Bagaimana Kakak melihat Instagram @nutizen yang

memosisikan dirinya sebagai New Moslem Media

sekaligus media dakwah daring?

Nutizen bagus, dan wajib kita support. Di tengah

fenomena dakwah medsos yang didominasi oleh

kelompok modernis, Nutizen hadir sebagai

representasi dakwah medsos dari kelompok

tradisional.

 

Page 142: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

4. Apakah Kakak melihat upaya akun Instagram

@nutizen dalam memerangi penyebaran iformasi

hoaks? Jika melihat, sudah tepatkah? Dan bagaimana

tanggapannya mengenai itu?

Iya. Sudah tepat. Konten dakwah nutizen yang

bercerita tentang ulama ulama terdahulu juga bagus

agar kita tak lupa sejarah.

5. Jika kita melihat hoaks sebagai penyakit, dalam

pandangan Kakak kira-kira vaksin apa yang paling

tepat untuk disuntikkan ke warganet agar kebal

terhadap penyebaran informasi hoaks?

Warganet harus diberikan konten-konten positif dan

mencerahkan. Kalau kebaikan membanjiri dunia

maya, hoaks tak akan punya tempat.

6. Bagaimana kesan dan juga masukan (kritik) Kakak

untuk @nutizen kini dan untuk masa yang akan

datang?

Tak ada kritik. Mari sama sama berbuat sesuai

kapasitas kita.

7. Apa pesan Kakak untuk warganet agar tidak mudah

terpapar informasi hoaks?

Tingkatkan daya kritis, jangan mudah percaya.

 

Page 143: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

Transkrip Wawancara 6

Informan : Zihlila Naili Fauziah (Pengikut akun

Instagram @nutizen)

Pekerjaan : Mahasiswa

Waktu : Sabtu, 1 Juni 2019

Tempat : Via Email

1. Bagaimana pendapat informan tentang dakwah media

daring?

Dakwah itu adalah menyampaikan atau menyiarkan

dakwahnya kepada ummat,tetapi dengam seiring

perkembangan zaman yang mana berkembangnya

teknologi dengan ini dakwah tak hanya membuka

forum atau berdiskusi dengan banyak orang namun

dengan adanya teknologi dan semakin berkembang ini

para pendakwah bisa memanfaatkannya.

2. Bagaimana pendapat informan tentang informasi

hoaks?

Hoax sudah bertebaran di dunia maya,para oknum

yang tidak bertanggung jawab atas perbuatannyayang

mana akan merugikan para pengguna media sosial

karena informasi yang ia dapatkan hanya semata-

mata dari satu sumber saja,tidak mengklarifikasi lagi

kemudian timbullah fiitnah,pertikaian,provokasi dan

menyebabkan kebencian.

3. Sejauh mana respon yang informan berikan terhadap

akun Instagram @nutizen?

Sejauh ini informasi yang di sebarkan cukup baik

 

Page 144: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

4. Apa saja yang informan dapatkan dari akun Instagram

@nutizen? Informasi misalanya atau nilai tertentu?

Banyak sekali informasi-informasi yang saya dapat

dari akun tersebut, banyak yang saya tidak tahu

menjadi tahu,banyak pengetahuan yang saya

dapatkan dari akun tersebut.

5. Apakah informan melihat upaya yang dilakukan akun

Instagram @nutizen dalam memerangi informasi

hoaks? Jika iya apa tanggapan Informan

Iya, yang saya lihat dalam akun tersebut informasi

dan video yang disebarkam sudah tercantum jelas

sumber atau asal muasalnya dari informasi

sebelumnya yang ia ringkas dan dibuatkan menjadi

video.

6. Bagaimana tindakan yang dilakukan informan dalam

mencermati sebuah informasi agar tidak terjebak

dalam informasi hoaks?

Jika terjebak hoax,saya klarifikasi kembali dan saya

cari tahu lagi agar informasi yang say dapat semata-

mata bukan hanya dari 1 sumber saja,melainkan dari

berbagai sumber

7. Apa saran dan kritik untuk @nutizen?

Saran : agar kedepannya bisa memuat informasi-

informasi yang bermanfaat terus untuk pengguna

media sosial.

Kritik : Kalau akun tersebut adalah untuk

menebarkan informasi tentang sejarah islam atau

 

Page 145: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

biografi para Kyai besar jangan dìmuatkan informasi

tentang politik.

TTD

Zihlila Naily F

 

Page 146: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

LAMPIRAN POTO

Poto Bersama Salah Satu Direktur dan Beberapa Crew

@nutizen di Kantor Nutizen, Kembangan Jakarta Barat

 

Page 147: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

LAMPIRAN SURAT DAN LAIN-LAIN

 

Page 148: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

 

Page 149: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

 

Page 150: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

 

Page 151: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI

 

Page 152: DAKrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48047...DAK WAH MEDIA DARING AKUN INSTAGRAM @N UTIZEN DALAM MELAWAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS: PERSPEKTIF INOKULASI KOMUNIKASI