skullsmokers.files.wordpress.com …  · web viewkata geografi berasal dari bahasa yunani yaitu...

50
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengetahuan tentang filsafat ilmu biasanya diberikan kepada mahasiswa pascasarjana khususnya program doktor sebagai pondasi dalam memahami filosofi bidang ilmunya pada saat para mahasiswa melakukan kegiatan penelitian ilmiah atau seminar ilmiah. Manfaat setelah memperoleh pengetahuan filsafat ilmu adalah semakin meningkatkan kesadaran kita dalam meletakkan hakekat “kebenarantentang suatu hal pada tempat yang tepat. Kita semakin menyadari bahwa kebenaran dalam ilmu pengetahuan yang kita peroleh ternyata bersifat relative (tidak bersifat absolute). Dalam konteks inilah latar belakang tulisan ini dihadapkan pada persoalan bagaimana perkembangan ilmu geografi (di Indonesia) saat ini. Masalah yang dibahas tampak sederhana namun menurut hemat penulis hal yang sederhana tersebut justru memiliki implikasi yang sangat luas dan mendalam. Paling tidak ada dua pendapat terhadap perkembangan bidang ilmu geografi saat ini. Pendapat pertama menganut faham geografi sebagai ilmu yang bersifat generalis yang tidak memerlukan bidang spesialisasi. Pendapat kedua memiliki pemikiran bahwa geografi dapat dikembangkan dalam spesialisasi spesialisasi (cabang atau bahkan ranting) tertentu. Ke dua pendapat tersebut 1

Upload: others

Post on 22-Jan-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengetahuan tentang filsafat ilmu biasanya diberikan kepada mahasiswa

pascasarjana khususnya program doktor sebagai pondasi dalam memahami filosofi

bidang ilmunya pada saat para mahasiswa melakukan kegiatan penelitian ilmiah

atau seminar ilmiah. Manfaat setelah memperoleh pengetahuan filsafat ilmu adalah

semakin meningkatkan kesadaran kita dalam meletakkan hakekat “kebenaran”

tentang suatu hal pada tempat yang tepat. Kita semakin menyadari bahwa

kebenaran dalam ilmu pengetahuan yang kita peroleh ternyata bersifat relative

(tidak bersifat absolute). Dalam konteks inilah latar belakang tulisan ini

dihadapkan pada persoalan bagaimana perkembangan ilmu geografi (di Indonesia)

saat ini. Masalah yang dibahas tampak sederhana namun menurut hemat penulis hal

yang sederhana tersebut justru memiliki implikasi yang sangat luas dan mendalam.

Paling tidak ada dua pendapat terhadap perkembangan bidang ilmu geografi

saat ini. Pendapat pertama menganut faham geografi sebagai ilmu yang bersifat

generalis yang tidak memerlukan bidang spesialisasi. Pendapat kedua memiliki

pemikiran bahwa geografi dapat dikembangkan dalam spesialisasi spesialisasi

(cabang atau bahkan ranting) tertentu. Ke dua pendapat tersebut mengetengahkan

kebenaran masing masing sebagai dasar pertimbangan.

Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bumi

dengan segenap isinya. Terlebih lagi bidang kajian geografi sangatlah luas. Sebagai

pengetahuan tentang bumi, geografi sudah dikembangkan sejak zaman Yunani

kuno, pada saat itu belum dapat disebut sebagai ilmu. Seiring dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, maka konsep-konsep geografi

juga mengalami perubahan-perubahan. Cakupan bidang kajiannya semakin luas,

metode analisisnya semakin berkembang.

Permukaan bumi yang berbeda-beda keadaannya, satu dengan yang lain,

tanah, air, tumbuhan, masyarakat, budaya, dan perilakunya tidak ada yang persis

sama, terlebih lagi untuk daerah yang luas. Perbedaan-perbedaan itu yang

mengakibatkan terjadinya interaksi dan integrasi serta interdependensi keruangan.

1

Page 2: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

Pemahaman atas perasamaan dan perbedaan antar tempat dan antar penghuninya

sangat diperlukan agar interaksi dan interdependensi dapat diarahkan dengan baik

untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Untuk itulah maka diperlukan

ilmu pengetahuan tentang karakteristik tempat, manusia, serta perpaduan diantara

keduanya secara keruangan. Ilmu pengetahuan yang mempelajari hal-hal tersebut

adalah ilmu geografi.

Dibidang pendidikan geografi juga memegang peranan penting, geografi

melalui pendekatan keruangan, ekologi, dan kewilayahan, ikut membina perilaku

manusia dan berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk dapat mencapai sasaran

tersebut maka perlu memahami hakikat dan kedudukan geografi sebagai ilmu.

Sudah semestinya bahwa hasil pemikiran dalam tulisan ini memerlukan

kritik sehingga dapat menghasilkan kesamaan pandangan dan bermanfaat bagi

perkembangan bidang ilmu geografi di Indonesia. Pada akhirnya, berbagai

pemikiran yang dihasilkan dalam seminar tentang filsafat ilmu geografi ini

seyogyanya ditindaklanjuti oleh pengelola program pendidikan khususnya

pendidikan geografi di Indonesia sebagai bahan untuk meninjau kembali kurikulum

baik pada program Sarjana hingga program Doktor. Tulisan ini sepenuhnya

menjadi tanggung jawab penulis

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan filsafat geografi?

2. Bagaimana hakikat dan kedudukan geografi sebagai ilmu?

2

Page 3: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Geografi

Kata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein

(menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti “uraian atau gambaran”

(graphein) mengenai “bumi(geo)”, tetapi sekarang disamping berpegang pada

definisi yang sederhana geografi difahamkan berbagai definisi berikut: (1)

pengkajian mengenai gejala alam sekitar terhadap kehidupan manusia (Chappell

Jr); (2) suatu disiplin yang mempelajari keberlainan kawasan (Harsthone); (3) suatu

ilmu yang mempelajari tentang organisasi keruangan kehidupan manusia (Hagget);

(4) suatu disiplin ilmu yang mengkaji ruang dari segi struktur, organisasi dan

formasi sosialnya (Peet & Lyons); (5) suatu anggota pengetahuan mengenai alam

kehidupan manusia dalam fenomenologi ruang (Relph); (6) mempelajari fenomena

ruang sebagai realita kehidupan manusia yang bersifat subyektif (Guelke), dan (7)

suatu ilmu yang mengkaji keruangan sebagai ekspresi keseluruhan kehidupan sejak

manusia (Samuels) (Supardi, 2013: 62-63).

Roger Minshull (1970; 142-143) mengutip sebagian dari sekian banyak

definisi geografi yang dikemukakan orang, yang antara lain disebutkan sebagai

studi tentang: (1) Bentang alam muka bumi, (2) tempat-tempat di muka bumi

(James, Lukerman), (3) Ruang, khususnya pada muka bumi (Kant), (4) Efek-efek

partial lingkungan alami atas manusia (Houston, Martin), (5) Pola-pola konservasi

kedaerahan (Lewthwalte), (6) Lokasi, distribusi, saling bergantungan sedunia dan

interaksi dalam keteraturan (Lukerman), (7) Kombinasi fenomena di muka bumi,

(8) Sistem yang luas yang menyangkut manusia dan alam (The Vast System of Man

and Nature), (9) Sistem manusia-bumi (Berry), (10) Hubungan-hubungan dan

pengaruh timbale balik dalam ekosistem (Morgan dan Moss), (11) Ekologi

manusia, (12) Diferensiasi aeral fenomena-fenomena yang bertautan di muka bumi

dalam arti pentingnya bagi manusia (Harshorne).

Menurut rumusan geografian Indonesia pada seminar dan Lokakarya

Nasional Peningkatan Kulaitas Pengajaran geografi di Semarang, 1988 sebagai

berikut: “geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan

3

Page 4: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

fenomena geosfer dengan sudut pandang lingkungan atau kewilayahan dalam

konteks keruangan” (Nursid Sumaatmadja, 2008: 2.5).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian geografi adalah

ilmu yang mempelajari keragaman ruang permukaan bumi sebagai tempat hidup

manusia dengan aspek aspek alamiah dan sosialnya, serta interelasi dari kedua

aspek tersebut.

B. Perkembangan Filsafat Geografi

1. Geografi di Zaman Kuno, Abad Pertengahan, dan Renaisans

A. Geografi di Zaman Kuno/Klasik : Herodotus (485-425SM) sampai

Marco Polo (1254-1324)

Geografi Di Zaman Yunani Dan Romawi

Pada zaman Yunani muncullah tulisan-tulisan tentang Oikoumene

(dunia yang dihuni manusia), bintang-bintang yang tersebar dilangit atas;

juga langit itu sendiri yang oleh bangsa Mesir kuno telah ditelaah.

Pengetahuan mengenai isi permukaan bumi dapat digali oleh Homerus

(±850 SM) penulis Folklore Yunani kuno. Homerus dijuluki sebagai bapak

dari geografi; namun banyak sarjana yang lebih memilih tokoh Herodotus

sebagai bapak geografi dan sekaligus bapak dari ilmu sejarah. Herodotus

dikenal sebagai petualang Yunani yang pernah berkeliling Timur Tengah

dengan maksud mempelajari sejarah. Sekaligus dalam rangka ikut tercatat

kondisi geografis dunia kuno di masa itu. Yang membentang dari India di

Timur hingga Selat Gibraltar di Barat. Adapun dari selatan hingga utara

meliputi Sudan hinggga kawasan stepa di Ukraina (Daljoeni, 1996:2-3).

Segala bahan yang dihasilkan zaman klasik telah mengalami telaah

lanjut lewat diskusi serta pembandingan di kalangan sarjana, sehingga

memberi bahan yang cukup untuk menguraikan bumi sebagai tempat tinggal

manusia di masa renaisans nantinya. Tokoh ilmuan Erasthostenes (± 230

SM), yang menguraikan seluk beluk sungai Nil, mengalkulasi garis

lingkaran bumi secara cukup akurat. Adapun bahwa bumi kita ini berbangun

bulat sudah diketahui sebelumnya dari telaah Aristhoteles (384-322 SM).

Plato (428-348) dan Aristhoteles (384-322 SM) merupakan dua

Filosuf Yunani terkemuka yang juga memberi sumbangan penting bagi

4

Page 5: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

perkembangan gagasan dalam geografi. Mereka berfikir bahwa bentuk

simetris yang paling sempurna dan ada pada bentuk bola, karena bumi

diciptakan dalam bentuk sempurna sebagai tempat hunian manusia mestinya

berbentuk bola (Suharyono & Moch Amin, 2013: 78). Kemudian Hipparcus

(± 160-125 SM) mulai memperhatikan dasar-dasar dari astronomi. Ini

bersumber pada obeservasinya terhadap gerakan-gerakan matahari, bulan,

bintang-bintang, serta pembagian bola bumi atas meridian-meridian dan

zone iklim. Ia menduga adanya kawasan yang terlalu dingin atau terlalu

panas untuk dihuni oleh manusia. Demikianlah lahirnya peta meskipun

masih dalam bentuk yang sederhana.

Pengertian geografi dari bangsa Yunani kemudian diwariskan kepada

bangsa Romawi yang mengembangkannya lebih lanjut. Lahirlah geografi

kuno dengan tokoh Strabo (± 64 SM- 21M) yang menulis buku berjudul

Geographia. Isinya uraian tentang dunia ini yang dialami manusia (istilah

dalam bahasa Yunani Oikumene). Tokoh lainnya adalah Ptolomeus yang

hidup di zaman sekitar 150M. ia tertarik kepada aspek-aspek matematis dari

geografi dan mengkonsumsikan berbagai peta serta lokasi tempat. Dalam

melukiskan peta dipakainya sistem koordinat dengan garis bujur dan garis

lintang. Tokoh lain lagi, Posidonius (100 SM), dengan lebih cermat ia

berusaha mengukur keliling bumi dibandingkan Erasthothenes, hasilnya

hanya berselisih 7.000 mil saja dari ukuran yang kita kenal sekarang.

Ptolomeus juga menyusun daftar nama tempat dilengkapi lokasi menurut

garis bujur dan garis lintang. Dasarnya adalah tinggi matahari pada tengah

hari pada tanggal tertentu. Dengan demikian diketahui orang di zaman itu

image mundi yakni citra dunia (Daljoeni, 1997: 54-55).

B. Abad Pertengahan: Geografi Arab dan Eropa

Perlu dicatat jasa dari persebaran agama Islam bagi kemajuan

geografi, karena para geograf arab mengembangkan lebih lanjut hal-hal

yang pernah diupayakan oleh para geograf Yunani. Para geograf Arab

menghargai penemuan Ptolomaeus yang berupa garis meridian pertama

yang melewati kepulauan Kanari (Fortuna): juga meneliti kembali peta

dunia. Warisan tentang citra bumi di teruskan, bahkan peta bumi dilengkapi

5

Page 6: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

dengan hasil-hasil kunjungan para saudagar dan pelancong yang menjelajahi

benua Afrika, negeri India serta Cina, Ibnu Batuta (1304-1378) besar

jasanya menguraikan dunia di masa itu. Geograf Arab lain, Al Idrisi (1099-

1166) telah menyempurnakan pembagian lima daerah iklim bumi menurut

konsep Yunani (Daljoeni, 1997: 56).

Perkembangan geografi dan ilmu lain di kawasan dunia arab didukung

juga oleh beberapa hal yang tak terdapat di eropa pada masa abad

pertengahan. Suasana yang menunjang itu meliputi antara lain: (1)

perjalanan perdagangan yang cukup ramai berkat lokasi kawasan yang

menghubungkan tiga benua; (2) bahasa dan agama yang sama; (3) kerajaan

atau kesultanan mendukung sepenuhnya pengembangan ilmu dan seni; (4)

diterjemahkannya karya-karya tentang pengetahuan keruangan (geografi,

astronomi) masa Ptolomaeus ke dalam bahasa Arab; (5) telah

dikembangkannya ilmu-ilmu dasar (biologi, ilmu hitung, dan kedokteran

serta juga sistem decimal termasuk bilangan nol) yang diramu dari hasil-

hasil pengembangan dari berbagai pusat peradaban di Asia dan Afrika

(Suharyono & Moch Amin, 2013: 96).

Filsuf Arab Ibn Khaldun (1332-1406) berhasil menulis buku geografi

kesejarahan (historical geography), yang boleh dipandang sebagai embrio

dari ilmu pengetahuan kemasyarakat. Diperhatikannya masalah irigasi,

kehidupan bangsa normad, perdagangan di daerah-daerah gurun. Semua itu

kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa barat.

Laporan perjalanan Marco Polo (1414-1425) yang berhasil

menghadap Kublai Khan dan menjelajahi Cina Utara dan Cina selatan lewat

jalur utara dan tiba kembali ke Venesia tahun 1295 dalam perjalanan pulang

singgah beberapa bulan di Jawa dan Sumatra serta kemudian di Srilangka

dan india. Pengetahuan geografi bertambah lagi ketika ditulis hasil

petualangan bangsa Nor dari Eropa Barat Laut dengan menyusuri Lautan

Atlantik. Keberhasilan mereka dalam menemukan benua Amerika dan Asia

lewat pelayaran meningkatkan observasi astronomis dan semakin akuratnya

perhitungan dengan aneka peralatannya. Berkat keberanian para pelaut dari

Eropa di masa itu, telah memungkinkan pembuatan dan penyebaran peta-

6

Page 7: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

peta wilayah di permukaan bumi dan peta langit. Zaman tersebut dinamakan

pula zaman penemuan, karena sesudah Columbus, Chabot dan Vasco de

Gama, magelhaes berhasil mengelilingi bumi (1519-1523) (Suharyono &

Moch Amin, 2013: 98)

C. Geografi Masa Renaisan / Masa Eksplorasi dan Menjelang Pertumbuhan Sebagai Ilmu

Pada abad ke 14 sampai 17 dikenal sebagi masa renaisans, dimana

ilmu pengetahuan kembali memperoleh tempat layak di Eropa. Munculnya

humanisme, renaisans, dan reformasi gereja disusul kemudian masa

Aufklarung merupakan masa pencerahan bagi kawasan Eropa.

Perkembangan ini tentu sangat beriringan dengan proses perluasan politik

islam ke Asia dan Eropa. Namun demikian dalam sudut pandang

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perpaduan antara Barat dan

Timur tersebut telah memunculkan kemajuan ilmu pengetahuan, termasuk

ilmu geografi. Kesadaran bangsa Eropa akan ketertinggalannya terhadap

bangsa Islam telah turut membangunkannya kembali untuk bangkit dengan

keberhasilannya memukul mundur kekuatan Islam baik dari pintu barat dan

timur. Bahkan kemudian bangsa-bangsa Eropa memasuki zaman baru yakni

melakukan kolonialisme dan imperalisme. (Supardi, 2011: 77).

Setidaknya ada tiga rangkaian peristiwa sejarah penting yang

menyangkut Eropa berkaitan dengan dan turut berpengaruh atas

kebangkitan kembali Eropa dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan.

Tiga peristiwa itu adalah: (1) ekspansi kekuasaan orang islam ke Eropa

sejak aabad kedelapan, (2) rangkaian ekspedisi perang salib yang telah

berlangsung dari abad 11 hingga abad 13, dan (3) peristiwa jatuhnya

Konstatinopel (Instambung sekarang) ke tangan orang Islam (Turki) pada

tahun 1453.

Adapun salah satu catatan penting dalam sejarah perkembangan ilmu

geografi adalah eksistensi tokoh Nicolaus Copernicus (1473-1543) yang

terkenal dengan teori heliosentris. Copernicus yakin bahwa prinsip

heliosentris akan sangat memudahkan perhitungan, tetapi ia tidak berniat

untuk mengumumkan penemuannya, terutama mengingat keadaan

7

Page 8: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

zamannya yang masih kurang memungkinkan. Naskah bukunya yang antara

lain membentangkan keterangan bahwa bumi berputar pada sumbunya

sudah siap cetak pada tahun 1530, tetapi baru dapat diterbitkan tahun 1543.

Menurut keadaan perkembangan pengetahuan pada masa itu, prinsip

heliosentrislah yang dipandang benar. Kenyataannya siang dan malam hari

orang dapat melihat bahwa semua yang ada dilangit mengelilingi bumi.

Pandangan agama bahwa hal itu ditetapkan oleh Tuhan. Dengan susasana

yang demikian munculnya pandangan heliosentris dapat dianggap sebagai

penyebab rusaknya seluruh tata kehidupan manusia (Suharyono & Moch

Amin, 2013: 108)

Bernand Verenius (1662-1650) dan Salmon (abad ke-18)

Pengetahuan geografi dikembangkan lanjut dan Bernand Varenius

(1662-1650) menerbitkan bukunya berjudul Geographia Generalis di

Amsterdam pada tahun 1650. Ia memecah uraian tentang bumi atas dua

bagian; bagian yang alami sehingga lahir geografi fisis dan bagian yang

sosial, dimana dibicarakan gejala-gejala sosial budaya masyarakat. Tetapi

Verenius menanamkannya geografi umum dan geografi khusus. Geografi

umum menurut gagasan Verenius mencakup tiga bagian: (1) bagian

terestrial yakni pengetahuan tentang bumi sebagai keseluruhan, bentuknya

dan ukurannya; (2) bagian falakiah yang membicarakan relasinya dengan

bintang-bintang lain sehingga dari sini muncul kosmografi; (3) bagian

komparatif yang menyajikan deskripsi lengkap mengenai bumi, letak relatif

dari tempat-tempat dipermukaan bumi dan prinsip-prinsip dari pelayaran di

lautan. Adapun geografi yang khusus juga dibaginya atas tiga bagian : (1)

aspek langit yang secara khusus membicarakan iklim; (2) aspek permukaan

bumi atau lithosfera yang menyajikan relief, vegetasi, fauna di berbagai

negeri; (3) aspek manusia yang membicarakan berbagai penduduk,

perniagaan, dan pemerintahan di berbagai negeri (Daljoeni, 1997: 57-58).

Meskipun pengaruh gagasan Verenius cukup kuat pada para geograf

di kemudian hari, nyatanya kebanyakan buku yang terbit dalam abad ke-18

cenderung meremehkan gagasannya tadi. Misalnya suatu terbitan dari tahun

1785 yang berjudul Geographical and Astronomical Grammer dari Salmon

8

Page 9: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

terbagi atas dua bagian yaitu General Geography dan Particular

Geography. Di sepanjang abad ke-17 dan 18 pengetahuan faktual tentang

dunia bertambah terus, ini dibuktikan pada tahun 1785 ketika dicetak untuk

ke-13 kalinya buku Salmon berjudul Geographical and Astronomical

Grammer (Daljoeni, 1996: 23).

2. Awal Geografi Modern

1) Immanuel Kant (1724-1821)

Verenius dipandang sebagai tokoh yang meletakkan dasar-dasar bagi

lahirnya geografi sebagai ilmu yang semestinya. Barulah kemudian di zaman

flsuf Immanuel Kant, geografi diberi dasar-dasar filsafatnya. Menurut ia

semua pengetahuan itu dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok. Pertama

ilmu-sistematis, misalnya botani menstudi tetumbuhan; geologi menstudi

kulit bumi; sosiologi menstudi masyarakat kelompok. Kedua, ilmu-ilmu

historis; yang distudi adalah fakta-fakta dalam relasinya dengan waktu,

misalnya: sejarah, pra sejarah, sejarah geologi. Ke tig, ilmu-ilmu geografis

yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau gejala-gejala yang

tersebar di dalam ruang, misalnya: geografi dan kosmografi (Daljoeni, 1997:

59).

Sumbangan Kant kepada geografi diperlukan uraian yang agak panjang

seperti berikut: ia bukanlah seorang tokoh lapangan, keahliannya lebihlah di

kamar studi dan mimbar kuliah. Itu semuanya karena berkat ketajamannya

dalam menstudi filsafat dan perhatiannya yang mendalam kepada geografi

fisis. Menurut Kant pengetahuan manusia itu diawali oleh kegiatan akal

murni, melalui inderanya. Persepsi inderawi dibaginya menjadi dua macam

yakni indera batiniah dan indera lahiriah. Dunia sebagaimana dipersepsi oleh

indera batiniah adalah Seele (jiwa) dan Mensch (manusia) yakni diri sendiri.

Adapun dari persepsi oleh indera lahiriah Natur (alam). Ilmu yang

mempelajari jiwa atau manusia adalah Antropologie (ilmu manusia dalam arti

ilmu jiwa). Adapun alam dipelajari oleh Physische Geographie oder

Erdbeschreibung (geografi alam atau uraian bumi). Dengan demikian maka

geografi fisis itu pertama-tama adalah suatu Weltkenntnis (pengetahuan

9

Page 10: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

tentang dunia) dan ini berfungsi sebagai dasar bagi pemahaman dunia

selanjutnya melalui persepsi (Daljoeni, 1997: 59-60).

Dalam memahami alam diperlukan sejarah alam dan uraian alam.

Dalam hal ini geografi fisis menyajikan sejarah permukaan bumi dan dari situ

dapat diuraikan aspek-aspek lain dari geografi yang menurut Kant

jumlayhnya ada lima: geografi matematis, geografi normal, geografi politik,

geografi perniagaan, dan geografi teologis (Daljoeni, 1997: 59-60).

2) Alexander Von Humboldt (1768-1859)

Jasa dunia geograf Jerman lainnya adalah Alexander Von Humboldt ,

yang membentuk isi pengetahuan geografi menjadi ilmiah benar. Humboldt

adalah ahli geografi karena petualangannya mengelilingi benua-benua,

khususnya Amerika sekaligus seorang ahli kosmografi. Dengan

pengalamannya itu ia melihat relasi yang jelas antara gejala-gejala sosial dan

latar belakang alamnya. Adapun di bidang geografi alam ia menonjol dengan

usahanya memisahkan aspek fisis dan biotisnya. Buku yang ditulisnya

berjudul Cosmos yang merupakan hasil karya penjelajahan ke berbagai

wilayah Asia, Eropa, Mesir dan wilayah Amerika, dimana dijelaskan berbagai

zona berdasarkan suhu secara vertikal, istilah Isoterm berasal dari Humboldt.

Dalam mempelajari budaya manusia ia melihat kemiripan evolusi antara

penduduk asli di Amerika yang ada di Asia. Deskripsi geografinya yang

khusus adalah tentang negeri Kuba dan Meksiko (Suharyono & Moch Amien,

2013: 116-117).

Dalam karya tulisnya pertama yang berjudul Flora Fribergensis,

Humboldt membicarakan batas-batas yang ada antara ilmu-ilmu pengetahuan

dan membaginya atas tiga golongan: (1) Physiographie (ilmu-ilmu alamiah

yang sistematis); (2) Naturgeschichte (sejarah alam) dengan tekanan pada

perkembangan segala hal dalam waktu; (3) Geognesie Oder

Weltbeschreibung (uraian tentang bumi atau uraian tentang dunia) yang

membahas persebaran spatial. Bagi Humboldt geografi itu sinonim dengan

geografis fisis; ia menguraikan aspek-aspek keplanetan bumi. Adapun yang

menguraikan aspek keantariksaan dengan planet-planet lain di luar bumi

10

Page 11: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

disebutnya Uranographie yakni apa yang sekarang disebut astronomi atau

ilmu falak deskriptif (Daljoeni, 1997: 61)

3) Karl Ritter (1779-1859) dan Ferdinand Von Richthofen (1813-1875)

Sebagai penyempurnaan Humboldt muncul geograf Jerman lain yaitu

Karl Ritter; ia mementingkan studi terhadap geografi regional. Setelah

mengunjungi beberapa negeri di Eropa, ditulisnya buku berjudul Erdkunde

(ilmu bumi) yang dilengkapi jilid ke dua mengenai Asia. Ia melihat bumi

sebagai tempat tinggal manusia, ia membagi permukaan bumi atas wilayah-

wilayah alami yang ada pada umumnya berdasarkan morfologinya. Kemudian

diperiksa makna masing-masing unit bagi masyarakat manusia yang

bertempat tinggal di situ. Selain itu, ia mempelajari peradaban kuno umat

manusia di lembah Nil dan Efrat-Tigris. Kemudian ditulisnya tentang

peradaban Yunani dan Romawi akhirnya proses pergeseran peradaban yang

bergerak pindah ke Eropa Barat Laut setelah lautan Tengah selesai tugasnya

sebagai lautan dunia. Kemudian ditulisnya tentang peradaban Yunani dan

Romawi. Terbitnya buku Erdkunde Ritter menjadikan banyak ahli tidak ragu

lagi untuk menganggap Ritter sebagai tokoh pembaharu geografi. Sumbangan

pentingnya dalam pertumbuhan geografi sebagai ilmu tercermin dalam

prinsip pertamanya yang memandang bahwa geografi harus merupakan ilmu

empirik, dan tidak sebagai ilmu hasil deduksi baik dari dasar-dasar pemikiran

(hasil filsafat) ataupun dari teori-teori apriori yang bersumber dari geografi

umum (Suharyono & Moch Amien, 2013: 120).

Perubahan mendasar yang ditampilkan Ritter juga tercermin dari

usulnya untuk menghentikan langkah-langkah usaha yang akan mengarah

pada pemikiran teoretis mengenai sistem-sitem tentang bentuk-bentuk bumi.

Ia merupakan orang yang pertama-tama menunjukkan bahwa teori mengenai

jaringan rangkaian pegunungan yang berkelanjutan dapat disanggah dengan

himpunan fakta-fakta hasil pengamatan. Ritter yang berpangkal tolak dari

sejarah dalam pengembangan karya geografinya melakukan banyak

pengamatan tentang daerah pegunungan. Hal itu tidak semata-mata untuk

mendapatkan akumulasi informasi tentang daerah pegunungan, tetapi hasil

pengamatan yang multi kompleks itu disusun berdasar prinsip korologi ayau

11

Page 12: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

kekurangannya, baik dalam arti horizontal maupun vertikal (menurut

ketinggian tempat). Hal yang demikian tidaklah hanya untuk mengetahui

adanya fakta di wilayah tertentu, tetapi berlanjut untuk memahami adanya

saling hubungan atau bahkan saling bergantungan dalam arti sampai pada

kemungkinan hubungan sebab akibat antara gejala yang berlainan.

Rittel mengusulkan sasaran kajian geografi bukanlah semata

mempelajari wilayah-wilayah di bumi itu sendiri, tetapi hendaknya sampai

karakter tertentu yang terwujud sebagai hasil interelasi fenomena dan

kaitannya dengan bumi yang menjadikan isi suatu wilayah (Suharyono &

Moch Amien, 2013; 122).

Ferdinand Von Richlhofen titik balik dalam karirnya tercapai pada

tahun 1869 ketika Richlhofen mengunjungi Cina, suatu perjalanan yang

menjadikan dirinya tersohor. Negeri tersebut dijelajahinya selama tiga tahun,

khususnya bagian Baratdaya dan Kiansu. Mula-mula distudinya struktur

geologis kawasan-kawasan yang dilaluinya dan kemudian dipetakan. Secara

khusus Richlhofen menelaah daerah bertanah Loss sebagai suatu gejala

geografis dan juga sebagai contoh dari pengaruh timbale balik kegiatan

manusia dengan lingkungan alam. Buku laporannya berjudul China, the

results of personal journeys and studies based therin, baru diterbitkan secara

pusthume, yaitu setelah ia meninggal.

Orang mengatakan bahwa Richlhofen berangkat ke Cina sebagai

geolog tetapi pulangnya sebagai geograf. Yang betul adalah bahwa ia amat

memperhatikan benua-benua serta pengaruhnya atas struktur intern dan

perkembangannya serta ciri-ciri bentuk permukaan bumi. Dari sini ia menguji

relasinya dengan berbagai kegiatan manusia. Sumbangannya yang besar

kepada bidang geografi fisis yaitu geomorfologi. Keunggulan ada dibidang

observasi bentuk permukaan bumi, lewat studi lapangan ditemukannya tipe-

tipe universal dari bentuk permukaan bumi. Richlhofen juga dikenal terkenal

karena pertama kali membedakan Fyord (hasil kerja erosi glasial), selain itu

juga mengembangkan konsep dataran oleh deposit erosi (pene-plains) dan

mengemukakan dasar-dasar dari geografi tanah beserta ciri-ciri nya.

Perhatiannya mencakup zone bertemunya permukaan bumi atau litosfer

12

Page 13: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

dengan atmosfer dan hidrosfer dan juga kehidupan organism serta manuisa.

Apa yang diajarkan Richlhofen yang memberikan tekanan pada dasar-dasar

fisis dari geografi memberikan pengaruh yang terkuat kepada geografi

modern (Daldjoeni, 1997: 56-58).

3. Pandangan Geografi Pada Akhir Abad Ke-19

Friedrich Ratzel (1844-1904) dan Elworth Huntington (1876-1947)

Friendrich Ratzel menulis tentang antropogeografi sebagai dasar kajian

yang menghubungkan ilmu bumi dan sejarah (Anthropogeographie Oder

Grundzulge der Anwendung der Erdkunde ouf die Geschichte). Pada tahun 1882,

yang merupakan tokoh terkemuka yang karyanya menjadi sumber bahan rujukan

untuk mengembangkan geografi baik di Eropa maupun Amerika. Dalam sejarah

pertumbuhan geografi terbitlah Antropogeografi Ratzel merupakan peristiwa

penting karena secara tidak langsung telah berpengaruh dalam perkembangan

metodologi. Sebutan anthropogeografi yang mencerminkan terkandungnya suatu

paham dalam perkembangan geografi (paham atau pandangan determinisme

lingkungan) terkait erat dengan nama Ratzel (Suharyono & Moch Amien, 2013:

122-123)

Paham antropogeografi yang dikembangkan Ratzel memuat tiga ciri

yang menggambarkan pendangannya dalam mempelajari kehidupan manusia di

bumi ialah : (1) manusia dipandang sebagai bagian dari alam (bumi) dan tunduk

pada alam, (2) manusia belajar dari lingkungan alam disekitarnya, (3) bumi

dipandang sebagai organisme (yang seperti makhluk lain mengalami lahir,

tumbuh berkembang, tua, sakit, dan mati). Paham evolusi tidak hanya

berpengaruh pada perkembangan pandangan dalam geografi, tetapi juga dalam

berbagai ilmu yang tumbuh abad 19 dan bahkan juga ilmu-ilmu sosial yang

muncul lebih kemudian (Suharyono & Moch Amien, 2013: 124).

Orang Amerika lain yaitu tokoh geografi Elsworth Huntinton juga amat

dipengaruhi Ratzel khususnya yang menyangkut peranan iklim bagi peradaban

manusia. Ditulisnya buku The Pulse Of The Earth (1907) setelah melakukan

perjalanannya ke Asia Tengah (1903-1907). Disitu diuraikannya bahwa

keagungan dan keruntuhan peradaban di benua Eropa ada kaitannya dengan

sejarah iklimnya dari abad ke abad. Dalam buku yang diterbitkannya kemudian

13

Page 14: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

yaitu Civilization and Climat (1915), Huntington menguraikan bahwa peradaban

dapat maju atau mundur lewat respon manusia terhadap iklim. Huntington yang

kemudian terkenal sebagai determinis iklim, membelokkan gagasannya menjadi

suatu teori tentang tantangan; peradaban-peradaban yang besar tidak lahir dalam

kondisi-kondisi yang mudah, tetapi justru dalam kondisi yang sulit dan berat

(Daldjoeni, 1996: 65-66).

4. Kecenderungan Geografi Mutakhir

Sesudah Perang Dunia II permasalahan kehidupan menjadi makin

kompleks dan kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang yang dicapai selama

perang juga berpengaruh besar dalam cara berpikir para ilmuan. Demikian pula

kerja sama antara bidang serta pendekatan sistem yang dipakai dalam rangka

untuk segera mengakhiri dan memenangkan perang berpengaruh pada cara

pendekatan, cara kerja, serta analisis yang dipakai dalam berbagai disiplin.

Pada awal tahun 1950-an di lingkungan perguruan tinggi di Amerika

Serikat muncul kericuhan mengenai kedudukan geografi regional yang sejak

tahun 1920-an merupakan paradigma yang sangat dominan dan dianut secara

meluas diberbagai Negara. Reaksi pemikiran baru muncul setelah terbitnya

tulisan Harshorne berjudul The Nature Of Geography pada tahun 1939. Sejalan

dengan kemajuan zaman para geograf mendambakan geografi baru atau

orientasi baru dalam disiplinnya. Preston E. James yang pada tahun 1952

menampilkan pengertian “region” dan menunjukkan bahwa konsep regional

merupakan inti kajian geografi juga mendapat kecaman pedas. Pandangannya

yang konvensional dipandang sudah ketinggalan zaman. Orang mulai

meragukan konsepsi geografi sebagai pengetahuan korologi, yang sasarannya

mempelajari wilayah-wilayah yang bersifat unik (Suharyono & Moch Amien,

2013; 126-127).

Schaefer yang mulanya ahli ekonomi dan bergabung dengan kelompok

ahli geografi yang mengajar pada departemen ekonomi di University of Lowa

mengingatkan agar geografi menerima filsafat dan metodologi aliran posivitisme

ilmu. Suatu ilmu akan dapat diketahui karakteristiknya melalui penjelasan-

penjelasan. Schaefer menginginkan perubahan geografi tidak saja dalam hal

14

Page 15: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

metodologinya, tetapi juga filsafatnya. Dengan menggantikan cara kerja

ideografis dengan yang nomoteris maka geografi akan menjadi ilmu seperti

ilmu-ilmu yang lain. Ia menginginkan agar geografi jangan lagi merupakan ilmu

tentang keanekaragamn wilayah (areal differentiation) yang memuat kajian-

kajian mengenai region secara sistematis belaka. Penekanan telaahnya harus

diubah dari sintesis menjadi analisis. Geografi secara primer harus menjadi ilmu

yang tugasnya mengkaji pola-pola keruangan (Daldjoeni, 1996: 267-268).

Pergeseran paradigma regional ke analisis keruangan makin nyata terjadi

dalam geografi ekonomi yang mendapat dukungan para ahli yang berlatar

belakang disiplin ilmu ekonomi. Metode kuantitatif dengan bantuan komputer,

pemakaian model-model untuk menggambarkan secara ideal tentang sifat atau

keadaan tertentu mengenai realita dalam kehidupan di muka bumi, pengutamaan

pendekatan nomotetik, serta cara analisis dengan mendasarkan pada analisis

sistem yang telah dikembangkan dalam geografi ekonomi telah mewarnai

kecenderungan baru dalam geografi mutakhir (Suharyono & Moch. Amien,

2013; 128).

5. Geografi Baru : Impian Dan Kenyataan (1960-1971)

Perubahan-perubahan dalam geografi sebenarnya disebabkan karena

orang merasa tidak puas terhadap geografi klasik. Meski hasil-hasilnya cukup

menakjupkan, geografi klasik kerap kali menjadikan kita merasa tidak mampu

berbuat apa-apa, karena kita tetap ada diluar realitas. Dalam membahas

pembaharuan geografi, geograf perancis Claval dalam bukunya Essai sur

I’evolution de la Geograghie Humaine menulis : “geografi lama itu sifatnya

retrospektif sedang yang kita inginkan itu yang prospektif. Yang lama

berorientasi kepada masa lampau, dan tata kerjanya serba ideologis artinya

menguraikan. Yang dikehendaki sekarang adalah geografi yang nomotetis

artinya yang mampu mjenemukan hukum-hukum dari gejala-gejala yang

ditelaah. Dengan demikian geografi akan mampu meramaikan isi masa depan.

Untuk sampai kesitu geografi diharapkan mampu menemukan tempatnya

yang layak di dalam lingkungan ilmu-ilmu sosial. Caranya melalui usaha yang

lebih memperhatikan aspek-aspek sosial dari relasi manusia dengan lingkungan.

Sehubungan ini geografi harus banyak mengoper pemikiran-pemikiran yang

15

Page 16: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

terdapat di dalam sosiologi dan ekonomi. Kerja sama antara para geograf dengan

para sosiolog dan ekonom diharapkan makin lancar (Daldjoeni, 1997: 79).

Sebagai contoh kemajuan kerja sama diambilnya sumbangan geografi kepada

akhirnya ilmu keruangan (regional science) dan ilmu perencanaan kota dan

wilayahnya (planologie). Dengan cara ini geografi akan mampu membantu

pembangunan Negara melalui perencanaan fisik maupun perencanaan sosial.

Seperti halnya dalam pembaharuan bidang-bidang kehidupan lain, geografi

menghadapi pihak-pihak yang merestui pembaharuan dan yang menolaknya.

Mereka yang meragukan manfaat dari geografi baru yang bersaifat prospektif itu

takut akan lenyapnya hak hidup geografi jika dipakai metode-metode pinjaman

dari ilmu lain.

Hagget (1983) dalam rangka pengembangan suatu bentuk sintesis dari

geografi, yang lain dari jenis pembagian intern geografi secara tradisional.

Hasilnya ternyata lebih baik dan cukup memuaskan karena geografi dapat dibagi

menjadi bagian-bagian begitu rupa sehingga analisisnya (spasial, ekologis, dan

regional kompleks) mudah ditelaah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan

dibawah ini:

16

Page 17: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

Gambar 1. Struktur Intern Ilmu Geografi menurut Hagget

Tiga jenis analisis diatas erat hubungannya dengan tiga pendekatan yang

kini diakui luas, dengan sebutan yang sama. Ketiga analisis itu mewujudkan

hasil dari pengkajian geografis secara sistematis dan regional. Adapun filsafat

geografi dan tekhnik geografi, bukanlah cabang dari disiplin geografi. Filsafat

geografi membahas metodologinya, sejarah perekmbangannya dan lain-lain;

adapun yang tershisap teknik geografis: kartografi atau perpetaan, metode

kuantitatif yang dipakainya (matematik dan statistik), dan lain-lain. Penjelasan

dari masing-masing analisis tersebut sebagai berikut:

a) Analisis Spatial bertalian dengan lokalisasi dan distribusi (persebaran) suatu

atau kelompok gejala. Contoh analisis terhadap perbedaannya kepadatan

penduduk atau kemiskinan di kawasan pedesaan miskin

b) Analisis ekologis diterapkan pada telaah atas hubungan antara vaiabel alami.

Dalam telaah tersebut yang diambil relasi yang terdapat dalam satu ruang

geografis yang khusus, jadi bukannya membandingkan keadaan di dua atau

lebih wilayah

17

Page 18: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

c) Analisis regional kompleks tugasnya mengkombinasikan hasil dari dua

analisis di atas (spatial dan ekologis). Kesatuan-kesatuan wilayah yang

cocok untuk telaahnya diidentifikasikan oleh berbedanya yang satu dari

lainnya (areal differention) (Daldjoeni, 1997: 145-146)

C. Hakikat dan Kedudukan Geografi Sebagai Ilmu

1. Cakupan kajian Ilmu Tentang Bumi

a) Geografis Menurut Blink, Boerman, dan Visscher

Blink, Boerman dan Visscher mengikhtisarkan cakupan kajian geografi

dengan beberapa lingkaran konsentris yang terbagi atas beberapa segmen

permukaan bumi yang menjadi sasaran kajian cabang-cabang geografi.

Gambar 2. Millieu Geografis menurut Blinkm Boerman, dan Visscher

Dalam gambar diatas lingkungan kehidupan manusia ditempatkan

sebagai bagian pusat dari gambar, sedangkan atmosfer, litosfer, hidrosfer,

dan biosfer merupakan segmen-segmen lingkungan yang mengelilingi

manusia. Penggambaran yang demikian tentunya dimaksudkan untuk

memberi pengertian bahwa manusia dikelilingi oleh atmosfer, litosfer,

hidrosfer, dan biosfer walaupun manusia sendiri (dalam lingkungan

antroposfer) sebenarnya merupakan bagian dari biosfer yang meliputi

18

Page 19: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

lingkungan kehidupan tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia (Suharyono

& Moch Amien, 2013: 3-4).

b) Keududukan Geografi dalam Hubungannya Dengan Ilmu-Ilmu

Sistematik

Untuk memudahkan memberi gambaran mengenai kedudukan ilmu

geografi di antara ilmu-ilmu alami dan ilmu-ilmu sosial, Daldjoeni (1997:

109) mencoba menampilkan bagan studi geografi yang mengkotakkan

geografi lingkungan alam dan geografi masyarakat manusia pada tempat

(wilayah) yang berlainan dengan geografi regional dan geografi kesejarahan

yang seolah-oleh merupakan bidang kajian yang menjembatani atau

mempertemukan keduanya. Dalam bagan ini juga diungkapkan bahwa

meskipun sama-sama memperlajari aspek manusianya, ada cabang-cabang

geografis sistematik tentang manusia, yaitu geografi ras-ras manusia,

geografi masyarakat manusia atau “human geography” (geografi sosial

dalam arti luas) dan geografi sosial (dalam arti sempit) yang kedudukannya

dalam bagan itu berjalan berlainan.

Gambar 3. Studi Geografi menurut Daldjoeni

c) Konsep Dasar dan Konsep Esensial Geografi

Menurut Getrude Whipple dalam buku Supardi (2011: 66) terdapat lima

konsep dasar dalam ilmu geografi, yakni: (1) Bumi sebagai planet, (2),

19

Page 20: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

Variasi cara hidup, (3) Variasi wilayah-wilayah alamiah, (4) makna wilayah

(region) bagi manusia, (5) pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa

dunia. Disisi lain, Harry J. Warman mengemukakan 15 konsep dasar dalam

ilmu geografi yakni: (1) kewilayahan atau konsep regional, (2) lapisan

kehidupan atau konsep biosfer, (3) manusia sebagai faktor ekologi yang

dominan, (4) Globalisme atau konsep bumi sebagai planet, (5) Interaksi

keruangan, (6) Hubungan Areal (wilayah), (7) Persamaan areal (wilayah),

(8) perbedaan areal (wilayah), (9) keunikan areal (wilayah), (10) persebaran

areal (wilayah), (11) lokasi relatif, (12) keunggulan komparatif, (13)

perubahan yang terus menerus atau perubahan studi, (14) sumber daya

dibatasi secara budaya, (15) bumi yang bundar di atas kertas yang datar atau

konsep peta.

Suharyono dalam makalahnya, mengusulkan 10 konsep esensial atau

konsep utama dalam pengajaran geografi yaitu: konsep lokasi, konsep jarak,

konsep keterjangkauan, konsep pola, konsep morfologi, konsep aglomerasi,

konsep nilai kegunaan, konsep interaksi interpendensi, konsep diferensial

areal, konsep keterkaitan keruangan.

2. Pendekatan dan Metode dalam Kajian Geografi

a) Beberapa Macam Pendekatan Geografi

Dalam kenyataannya dapat diidentifikasi lebih banyak lagi bentuk

pendekatan yang telah dikembangkan dalam kajian geografi, secara pokok

telah diakui banyak orang bahwa setidak-tidaknya ada empat bentuk

pendekatan yang telah dipakai dalam mempelajari geografi, baik pada masa-

masa geografi masih dalam keududukan pra-ilmu (masa geografi klasik)

maupun setelah perkembangannya sebagai ilmu (geografi modern). Keempat

bentuk pendekatan yang oleh Pattison dalam buku Suharyono & Moch

Amien disebut juga sebagai tradisi-tradisi geografi yang meliputi: 1) tradisi

keruangan, yang perhatiannya lebih terpusat pada persoalan geometri

hubungan-hubungan keruangan dan juga perpindahan keruangan; 2) tradisi

studi wilayah, yang perhatiannya terpusat pada kajian karakteristik esensial

tempat-tempat atau kawasan; 3) tradisi kajian hubungan manusia-alam, yang

perhatiannya terpusat pada perkara interaksi manusia dengan lingkungannya;

20

Page 21: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

dan 4) tradisi bilmu kebumian, yang perhatiannya terutama terpusat pada

upaya mendeskripsikan dan menjelaskan ciri-ciri permukaan bumi

(Suharyono & Moch Amien, 2013; 46-47).

b) Filsafat, Paradigma, dan Metodologi

1) Filsafat dalam geografi

Pada masa pertumbuhan geografi mutakhir berbagai pandangan

filsafat juga berpengaruh pada cara kerja dan sasaran kajian geografi,

bahkan juga pada timbulnya pandangan kontroversial yang

mempersoalkan kedudukan geografi. Penganut positivisme ilmu

meragukan geografi dengan tradisi studi wilayah (geografi regional)

sebagai ilmu mengingat cara kerja ideografis yang berpusat pada

kegiatan pendeskripsian dan pemberian penjelasan mengenai keunikan

daerah-daerah di muka bumi. Dalam kaitannya dengan perkembangan

geografi, setidak-tidaknya empat macam (kategori) filsafat telah

berpengaruh dalam mengarahkan pendekatan-pendekatan kajian

geografi. Keempat kategori filsafat tersebut adalah: Empirisme,

Positivisme, humanisme, dan Strukturalisme (Suharyono & Moch

Amien, 2013: 59).

Berbagai filsafat yang lain seperti pragmatisme, fungsionalisme,

fenomenologi, eksistensialisme, idelaisme, dan realism telah

berpengaruh pula dalam praktek-praktek geografi, walaupun penganut

atau pengembangannya dalam kajian geografi masih terbatas jumlahnya.

Pragmatisme dalam geografi misalnya telah menghasilkan sejumlah ahli

geografi yang memberi penekanan pada faktor pengalaman manusia

dalam ruang yang lebih terpusat perhatiannya pada upaya pemecahan

maslah praktis dalam kehidupan modern (Suharyono & Moch Amien,

2013: 60).

2) Paradigma dalam geografi

Paradigma yang berakar pada filsafat dan pendekatan ilmu

merupakan hasil pengembangan paham atau pandangan dasar tertentu

yang memberi corak tersendiri dalam praktek operasional ilmu yang

bersangkutan. Paradigma menggambarkan pandangan global secara

21

Page 22: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

keseluruhan tentang ilmu. Paradigma ini menampilkan tiga fungsi dasar,

yaitu:

1) Menetapkan apa saja yang sebenarnya (dan yang bukan) menjadi

urusan masyarakat ilmiah tertentu

2) Memberi petunjuk kepada ilmuan kea rah mana melihat (dan arah

yang tidak usah dilihat) agar menemukan apa-apa yang sebenarnya

menjadi urusannya

3) Memberi petunjuk kepada ilmuan apa yang dapat diharap untuk

ditemukan jika ia mendapatkan dan menyelidiki apa-apa yang

sebenarnya menjadi urusan dalam bidang ilmunya (Suharyono &

Moch Amien, 2013: 61)

3) Metodologi Geografi

Metodologi sangat erat kaitanyya dengan paradigma dan filsafat

suatu ilmu. Semua disiplin (ilmu) berkepentingan untuk memberi

penjelasan dan prediksi. Dalam proses penjelasan filsafat berperan

menilai secara kritis tujuan penjelasan dan bagaimana tujuan itu dapat

dicapai. Teori dipakai untuk memberi dasar-dasar penjelasan. The Liang

Gie dalam buku Nursid Sumaatmadja (1988: 75) secara luas

mengemukakan pengertian metodologi sebagai berikut:

Metodologi diartikan sebagai ilmu tentang metode, studi tentang metode,

khususnya metode ilmiah, yaitu cara-cara yang dipakai untuk mengejar

suatu bidang ilmu. Metodologi diartikan pula sebagai studi mengenai

asas-asas didasari penyelidikan, seringkali melibatkan masalah-masalah

tentang logika, penggolongan dan asumsi-asumsi dasar. Selanjutnya juga

diartikan sebagai analisis dan pengaturan secara sistematis penyelidikan

ilmiah, atau yang menyusun strukutur ilmu-ilmu khusus secara lebih

khusus.

Dari beberapa uraian diatas, metodologi sebagai bagian suatu

ilmu yang menelaah cara kerja, sasaran yang hendak dicapai, konsep-

konsep dasar dan lingkup cakupan kajian beserta pandangan dasar

ataupun filsafat yang melatarbelakanginya.

22

Page 23: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

Berdasarkan hal hal yang telah diuraikan sebelumnya sampailah kita

pada pertanyaan bagaimana menjelaskan geografi sebagai bidang ilmu

yang dapat disejajarkan dengan bidang bidang ilmu lainnya. Untuk

menjawab hal itu maka akan ditelaah secara singkat bagaimana ilmu

geografi menjawab ke tiga pertanyaan dasar ontologi ilmu, epistemologi

ilmu dan axiologi ilmu.

Ontologi ilmu geografi

Mengacu pengertian geografi yang telah disampaikan di atas maka

dapat dijelaskan bahwa apa yang ingin diketahui ilmu geografi adalah

“berbagai gejala keruangan dari penduduk, tempat beraktifitas dan

lingkungannya baik dalam dimensi fisik maupun dimensi manusia”.

Perbedaan dan persamaan pola keruangan (spatial pattern) dari struktur,

proses dan perkembangannya adalah penjelasan lebih lanjut dari apa yang

ingin diketahui bidang ilmu geografi.

Sebagai salah satu penjelasan lebih rinci, pola keruangan dari gejala yang

berlangsung di muka bumi biasanya disajikan dalam model simbolik (dalam

bentuk peta). Peta region misalnya, menggambarkan informasi keruangan

atau informasi geografis dalam tingkatan kelas (klasifikasi) dari mulai yang

paling rendah sampai yang paling tinggi dari suatu obyek. Di samping

informasi kuantitatif, peta tersebut juga dapat memberikan informasi arah

dan laju perubahannya. Fakta spasial suatu gejala tertentu dapat dianalisis

lebih jauh untuk menghasilkan informasi keterkaitannya dengan gejala

lainnya.

Obyek material studi geografi meliputi lapisan atmosfer, lapisan litosfer,

lapisan hidrosfer dan lapisan biosfer (pengetahuan ini telah dijadikan bahan

ajar geografi di tingkat SLTP/SLTA). Pengetahuan pengetahuan tersebut

sangat diperlukan dalam menjelaskan berbagai gejala keruangan dari suatu

obyek yang diteliti untuk dapat memenuhi sifat integratif sebagaimana telah

didefinisikan di atas. Berikut disampaikan contoh sederhana elaborasi hasil

penelitian yang memperlihatkan sifat integratif.

23

Page 24: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

1. Fakta penelitian yang menunjukkan pola kerusakan bangunan semakin

besar jika jarak lokasi bangunan ke pusat gempa semakin dekat dapat

dijelaskan dari pengetahuan geologi dan fisika yang menyatakan bahwa

besaran enersi yang didifusikan semakin kecil jika semakin jauh dari pusat

gempa karena mengalami hambatan struktur batuan yang dilewatinya sebagai

media difusi.

2. Penelitian tentang bentang alam (geomorfologi) di suatu daerah

memperlihatkan hubungannya dengan aktivitas penduduk di mana ada

kecenderungan kegiatan penduduk terkonsentrasi di wilayah dataran alluvial

dibanding unit bentang alam lainnya. Hal ini dapat dijelaskan antara lain

berdasarkan teori ekonomi (efisiensi biaya dan aksesibilitas). Teori pusat

(central place theory) Christaller dengan model hexagonalnya yang terkenal

menggunakan salah satu asumsi yaitu hanya berlaku pada daerah yang

memiliki bentang alam homogin.

3. Faktor fisik menentukan perbedaan pola spasial migrasi penduduk, misalnya di daerah dataran dan di daerah pegunungan, di samping dapat dijelaskan dari teori gravitasi atau push-pull factor.

Pengetahuan tentang berbagai gejala (fisik maupun sosial) yang berlangsung di muka bumi yang direpresentasikan sebagai gejala keruangan (spatial phenomena) suatu obyek tertentu (yang dapat diamati oleh panca indra manusia) merupakan jawaban dari “apa yang ingin diketahui” ilmu geografi. Persoalan selanjutnya adalah “ bagaimana ilmu geografi menjawab pertanyaan tersebut”. Berkenaan dengan itu secara singkat akan ditelaah tentang epistemology ilmu geografi.Epistemologi ilmu geografi

Seperti bidang bidang ilmu lainnya, bidang ilmu geografi dapat menggunakan metode deduktif, metode induktif atau gabungan ke dua metode tersebut, tergantung persoalan yang ingin dijawab. Sebagai contoh sederhana, apabila ingin mengetahui hubungan antara bentuk bentang alam dan pola sebaran pemukiman penduduk maka yang pertama harus dilakukan adalah menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

- apakah terdapat hubungan logis antara bentuk bentang alam dan pola pemukiman?

- jika ya, apakah hubungannya bersifat satu arah atau dua arah?

- selanjutnya, apakah hal tersebut pernah diteliti dan teori apa yang digunakan peneliti- peneliti sebelumnya?

24

Page 25: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

Apabila kerangka berpikir rasionalisme terpenuhi maka sebagai seorang

peneliti kita harus dapat membuktikan sendiri bagaimana hubungan dari gejala

gejala tersebut dengan menggunakan kerangka berpikir empirisme. Artinya,

adanya dukungan teori dasar untuk meneliti dan ketersediaan data empiris

merupakan hal yang pokok untuk menemukan jawaban yang benar dari

pertanyaan yang diajukan. Selanjutnya, peneliti harus menetapkan metode

apa yang akan digunakan :

1. Apabila telah ada konsep dan teori yang secara rasional dapat

menjelaskan hubungan logis ke dua variable tersebut, maka dapat dipilih

metode deduktif untuk memperkuat suatu teori yang sudah ada.

2. Apabila ingin mengetahui pola umum hubungan ke dua gejala tersebut di

suatu daerah yang lebih luas (misalnya untuk Indonesia) maka dapat

menggunakan metode induktif – deduktif. Perlu dicatat, data yang

diperlukan dalam penggunaan metode induktif adalah data sampling

dalam statistik inferensial.

Dalam paragraph di atas dapat dicermati bahwa butir 1 menghasilkan

pembuktian teori tertentu untuk memperkuat atau apabila memenuhi syarat

tertentu dapat meningkatkan teori menjadi hukum yang bersifat universal

(axioma). Sedangkan contoh butir 2 menghasilkan pembuktian penemuan

teori baru berdasarkan teori sebelumnya, misalnya menghasilkan model

prediksi. Mungkin kita perlu merenung, selama ini penelitian apa yang telah

kita lakukan untuk mengembangkan ilmu geografi ? Apakah kita baru

sebatas menerapkan konsep dan teori yang sudah ada atau sudah ada teori

baru yang kita hasilkan?

Metode atau teknik?

Setelah metode dipilih selanjutnya ditetapkan cara atau teknik apa yang

akan digunakan dalam pengumpulan data, pengolahan dan analisis data

penelitian. Metode induktif misalnya, tidak dapat mengabaikan peranan

statistik dalam pengumpulan, pengolahan dan analisis data. Sampai di sini

kita harus dapat membedakan makna metode dan teknik atau cara penelitian.

25

Page 26: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

Overlay atau superimposed peta dapat dipandang sebagai sebuah teknik

analisis dan bukan metode analisis.

Menjadi lebih menarik jika selanjutnya ditelaah tentang pemanfaatan

teknologi informasi yang semakin intens di lingkungan penelitian geografi.

Misalnya penggunaan GIS (sebagai sebuah sistem) atau penggunaan data

citra, sebagai upaya untuk memperoleh data empiris dengan memanfaatkan

sarana teknologi satelit. Sementara ini kita sepakat bahwa ketersediaan

sistem dan tekonologi tersebut sangat membantu (mempermudah dan

mempercepat) penelitian geografi dalam kegiatan pengumpulan sampai

analisis data hasil penelitian, sebagaimana kita menggunakan cara statistik.

Jelas kiranya bahwa dalam konteks penelitian geografi, teknologi RS dan

GIS adalah sebuah pilihan cara atau teknik dalam kita mengumpulkan data

geografi, mengolah dan menganalisis data. Pilihannya terletak pada sarana

atau alat untuk analisis, yang dinilai lebih baik dibanding teknik sebelumnya.

Sampai saat ini kita mengetahui bahwa teknologi penginderaan jauh dan

teknologi GIS merupakan produk dari R&D bidang ilmu teknik

telekomunikasi, komputer dan informatika. Bidang geografi lebih berperan

dalam melakukan interpretasi secara lebih cepat (karena memiliki bekal

cukup pengetahuan fisik permukaan bumi) atau paling jauh membuat

pemodelan aplikasinya. Teknik teknik interpretasinyapun merupakan hasil

pengembangan para ahli bidang ilmu lain seperti fisika. Gambar 3 di bawah

ini secara sederhana ingin menunjukkan posisi pengetahuan PJ dan GIS

dalam proses berpikir keilmuan geografi.

26

Page 27: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

Konsep ontology ilmu

Konsep epistemology ilmu

Konsep ontology ilmu

Masalah penelitian

Pilihan metode, teknik atau cara meneliti Kesimpulan

Proses berpikir komperhensif Proses menetapkan pilihan metode, Proses penarikan I======================I======================= I==========I dalam menyusun proposal cara/teknik meneliti, proses kumpul, kesimpulan penelitian olah dan analisis data PJ dan GIS

Gambar 3. Posisi pengetahuan PJ dan GIS dalam konsep keilmuan geografi.

Geografi adalah bukan bidang ilmu tentang semua hal yang ada dalam

kehidupan manusia, walaupun ada yang berpendapat bahwa geografi adalah

mothers of science atau ilmu yang bersifat generalis. Sebuah kalimat yang

sering diungkapkan adalah bahwa “semua hal bisa di-geografi-kan

sepanjang masih dapat dianalisis secara spasial”. Kalimat ini sangat

sederhana namun mempunyai implikasi yang sangat luas terutama bagi para

geograf yang kritis. Pertanyaan kritis yang kemudian dapat dikemukakan

adalah “apakah dapat dibuktikan bahwa semua hal dapat dianalisis dalam

perspektif spasial?”.

Oleh karena begitu banyak hal dapat digeografikan maka muncul

usaha usaha membuat spesialisasi geografi. Upaya untuk memikirkan

spesialisasi di bidang ilmu geografi layak untuk diapresiasi. Namun, cabang

atau ranting ilmu yang dirumuskan hendaknya memenuhi kaidah kaidah

yang benar sehingga tidak menyimpang dari pohon ilmunya. Salah satu

27

Page 28: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

contoh adalah pohon ilmu geografi jelas berbeda dengan pohon ilmu

informatika yang fokus dalam rekayasa teknik system pengolahan data

menjadi informasi. Demikian pula pohon ilmu geografi jelas berbeda

dengan pohon ilmu psikologi yang fokus dalam perilaku (behaviour)

manusia. Sampai saat ini belum ada yang mampu untuk mengspasialkan

sebuah persepsi dan menyajikan serta menjelaskannya dalam perspektif

keruangan.

Axiologi ilmu geografi

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, peta dikatakan sebagai satu

satunya sarana untuk dapat menyajikan fakta geografi yang memenuhi pola

berpikir keruangan, secara cepat dan mudah dipahami. Dari sebuah peta

dapat dikenali berbagai elemen ukuran sebuah gejala seperti titik, garis,

area, arah, jarak, luas, kepadatan, kerapatan dan lainnya sebagai satuan

ukuran karena bidang ilmu geografi harus dapat terukur. Dari skala peta

dapat dinilai tingkatan informasinya, dari yang bersifat umum sampai

informasi yang lebih rinci dari sebuah populasi.

Bidang ilmu geografi sampai saat ini masih eksis karena memang

memiliki nilai kegunaan bagi umat manusia baik untuk pengembangan

keilmuannya maupun terapannya untuk peningkatan kesejahteraan. Oleh

karena ilmu bersifat netral maka pengetahuan yang dihasilkan apakah

bermanfaat atau bahkan menyebabkan bencana bagi umat manusia pada

dasarnya ditentukan oleh para ilmuwan itu sendiri. Sebuah peta yang

disajikan secara sengaja untuk menyesatkan pihak lain merupakan sebuah

bencana bagi penggunanya karena informasinya tidak tepat, akurat dan

lengkap. Akibatnya, pengguna peta tidak menemukan informasi yang

dibutuhkan setelah menghabiskan sumberdaya yang tidak sedikit. Dalam

sebuah peperangan, peta dapat menjadi senjata andal untuk mengecoh dan

mengalahkan musuh karena legenda peta sengaja diubah sehingga senjata

musuh tidak mengenai sasaran.

28

Page 29: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

Dalam kaitan ini suatu kegiatan analisis citra satelit yang dilakukan

tanpa ground-check yang cermat akan menghasilkan peta citra satelit yang

menyesatkan. Apalagi jika secara mentah mentah data citra digital

digunakan untuk membuat pemodelan maka akan dapat diduga informasi

hasil interpretasi citra yang dihasilkan sulit dibuktikan kebenarannya. Oleh

karena itu, apapun kelemahan yang ada dengan menggunakan sarana citra

satelit perlu dikemukakan selengkapnya, bukan hanya keunggulannya. Di

sini menyangkut dasar epistemologisnya dimana “jika putih katakan putih”

atau “jika ada kelemahan katakan kelemahannya dengan jujur”.

Esensi dasar axiology ilmu geografi erat kaitannya dengan ontologinya

dan karena itu sebaik-baiknya pengetahuan yang dihasilkan sangat

tergantung dari yang memiliki pengetahuan tersebut. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa moral pemilik ilmu tersebut merupakan factor yang

menentukan apa sebenarnya nilai manfaat pengetahuan yang dimiliki bagi

umat manusia.

29

Page 30: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Perkembangan filsafat geografi meliputi lima perkembangan, yaitu :

1. Geografi di zaman kuno, abad pertengahan dan renaisans.

Herodotus mengungkapkan bagaimana seluk beluk keadaan suatu tempat atau

topografi serta menerangkan sebab terjadinya. Eratosthenes (176-194 SM)

memastikan bahwa bumi berbentuk seperti bola dengan ukuran-ukurannya secara

detail sehingga lahirlah peta. Perkembangan ilmu geografi yang diwariskan dari

zaman Yunani ini melahirkan geografi kuno yang dipelopori oleh Strabo (64 SM –

21M) yang menulis buku Geographia. Ptolomeus yang membahas tentang aspek

matematis dalam geografi dan kemudian menerapkannya pada peta dan lokasinya.

Posidonius menentukan keliling bumi yang akhirnya diperoleh ukurannya hanya

berselisih 7000 mil dari ukuran sekarang.

Pada zaman pertengahan, bangsa Arab seperti Al-Idris, Ibnu Battuta dan Ibnu

Khaldun memelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi.

Dengan perjalanan Marco Polo, geografi menyebar ke seluruh Eropa.

Selama zaman Renaisans dan pada abad ke 16 dan 17 banyak perjalanan besar

dilakukan untuk mrencari landasan teoritis dan detil yang lebih akurat. Geographia

Generalis oleh Bernhardus Verenius.

2. Awal Geografi Modern

Menurut Kant (1724-1821), geografi merupakan disiplin ilmiah yang objek

studinya adalah benda-benda atau gejala-gejala yang keberadaannya tersebar dan

berasosiasi dalam ruang (space). Alexander von Humboldt (1768-1859) lebih

berminat pada kajian fisik dan biologi. Karl Ritter (1779-1859) membuat uraian

yang sejalan dengan pemikiran Humboldt, yaitu menjelaskan kegiatan manusia

dalam suatu wilayah.

3. Pandangan geografi pada akhir abad ke-19,

Pada akhir abad ke-19 pandangan geografi dipusatkan terhadap iklim,

tumbuhan, dan hewan (biogeografi) terutama pada bentang alamnya. Perhatian

utama geografi pada masa ini adalah gejala-gejala fisik sehingga gejala-gejala

30

Page 31: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

sosial (manusia) tidak mengalami kemajuan. Perhatian geografi terhadap manusia

pada akhir abad ke-19 tetap becorak pada pandangan Ritter, yaitu mengkaji

hubungan manusia dengan lingkungannya. Friedrich Ratzel (1844-1904)

mempelajari pengaruh lingkungan fisik terhadap kehidupan manusia.

4. Kecenderungan Geografi Mutakhir

Pergeseran paradigma regional ke analisis keruangan makin nyata terjadi dalam

geografi ekonomi yang mendapat dukungan para ahli yang berlatar belakang disiplin

ilmu ekonomi. Metode kuantitatif dengan bantuan komputer, pemakaian model-

model untuk menggambarkan secara ideal tentang sifat atau keadaan tertentu

mengenai realita dalam kehidupan di muka bumi, pengutamaan pendekatan

nomotetik, serta cara analisis dengan mendasarkan pada analisis sistem yang telah

dikembangkan dalam geografi ekonomi telah mewarnai kecenderungan baru dalam

geografi mutakhir.

5. Geografi baru: Impian dan Kenyataan

Geografi lama berorientasi kepada masa lampau, dan tata kerjanya serba

ideologis artinya menguraikan. Yang dikehendaki sekarang adalah geografi yang

nomotetis artinya yang mampu mjenemukan hukum-hukum dari gejala-gejala yang

ditelaah. Dengan demikian geografi akan mampu meramaikan isi masa depan.

Untuk sampai kesitu geografi diharapkan mampu menemukan tempatnya yang

layak di dalam lingkungan ilmu-ilmu sosial. Caranya melalui usaha yang lebih

memperhatikan aspek-aspek sosial dari relasi manusia dengan lingkungan.

Sehubungan ini geografi harus banyak mengoper pemikiran-pemikiran yang

terdapat di dalam sosiologi dan ekonomi. Kerja sama antara para geograf dengan

para sosiolog dan ekonom diharapkan makin lancar.

Hakikat dan kedudukan Geografi sebagai ilmu meliputi: 1) kajian ilmu tentang

bumi yang mencakup kedudukan geografi dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu

sistematik, konsep dasar dan konsep esensial geografi. 2) pendekatan dan metode dalam

kajian geografi yang meliputi: macam-macam pendekatan, filsafat, paradigma, dan

metodologi.

31

Page 32: skullsmokers.files.wordpress.com …  · Web viewKata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo (bumi) dan graphein (menulis atau menjelaskan). Pada asalnya geografi berarti

DAFTAR PUSTAKA

Daldjoeni. 1996. Perkembangan Filsafat Geografi. Bandung: Alumni

Daldjoeni. 1997. Pengantar Geografi Untuk Mahasiswa dan Guru. Yogyakarta: Alumni

Hagget, Peter. 1983. Geography: A Modern Synthesis Revised Edition. New York: Harper & Row Publishers

Minsull, Roger. 1970. The Changing Nature Of Geography. London: Hutchinson University Library

Moch. Amin, & Suharyono. 2013. Pengantar Filsafat Geografi. Yogyakarta: Ombak

Suharyono. 1990. Implementasi Konsep-konsep Esensial Geografi Dalam Pengajaran. Makalah Pada Seminar/Lokakarya Implementasi Konsep-konsep Esensial Geografi dalam Proses Belajar mengajar, Semarang 26-27 Februari 1990.

Sumaatmadja, Nursid. 1988. Studi Geografi; Suatu pendekatan dan Analisis Keruangan. Bandung: Alumni

Sumaatmadja Nursid, dkk. 2008. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka

Supardi. 2011. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Ombak

32