elearning.upnjatim.ac.idelearning.upnjatim.ac.id/courses/ars2048/work/resume... · web...

16
KATA PENGANTAR P uji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. 1

Upload: dinhdieu

Post on 22-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: elearning.upnjatim.ac.idelearning.upnjatim.ac.id/courses/ARS2048/work/resume... · Web viewArsitektur memiliki pengaruh terhadap kehidupan yang dinaungi dan ditampungnya. Kehidupan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

1

Page 2: elearning.upnjatim.ac.idelearning.upnjatim.ac.id/courses/ARS2048/work/resume... · Web viewArsitektur memiliki pengaruh terhadap kehidupan yang dinaungi dan ditampungnya. Kehidupan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................1

Daftar Isi ....................................................................................................................2

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang .............................................................................................................3

1.2. Rumusan Masalah .........................................................................................................3

1.3. Tujuan ..........................................................................................................................3

Pembahasan

2.1. Pola perilaku dan lingkungan ..............................................................................4

2.2. Hubungan antara arsitektur dengan perilaku ..........................................................5

2.3. Penyesuaian desain terhadap pengguna ........................................................................6

2.4. Contoh kasus .................................................................................................................6

Kesimpulan ..............................................................................................................................11

2

Page 3: elearning.upnjatim.ac.idelearning.upnjatim.ac.id/courses/ARS2048/work/resume... · Web viewArsitektur memiliki pengaruh terhadap kehidupan yang dinaungi dan ditampungnya. Kehidupan

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Kebiasaan manusia dalam melakukan aktivitas memerlukan penunjang. Benda di sekitar memiliki peranan dalam menunjang aktivitas tersebut. Lebih penting lagi kondisi lingkungan di tempat itu merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada kelangsungan aktivitas.

Arsitektur memiliki pengaruh terhadap kehidupan yang dinaungi dan ditampungnya. Kehidupan itupun sendiri memiliki ragam aktivitas serta kebiasaan yang berlangsung setiap harinya. Arsitektur menjadi sangat berperan dalam menunjang kegiatan-kegiatan pelaku, baik berperan untuk mempermudah kegiatan tersebut atau malah mampu menghambatnya.

Dari hal-hal tersebut aktivitas dengan arsitektur, begitupula sebaliknya. Memiliki keterkaitan yang akan memunculkan kesan dan rasa yang akan berdampak pada kebiasaan sehari-hari.

1.2. Rumusan MasalahMasalah yang akan dibahas pada makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Keterkaitan antara lingkungan dengan pola perilaku manusia2. Hubungan antara arsitektur dengan perilaku3. Desain tepat untuk aktivitas pengguna

1.3. TujuanAdapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai perilaku2. Untuk menambah pengetahuan mengenai faktor desain arsitektur yang mempengaruhi

kegiatan3. Untuk mempermudah dalam mendesain yang sesuai untuk mewadahi kegiatannya

3

Page 4: elearning.upnjatim.ac.idelearning.upnjatim.ac.id/courses/ARS2048/work/resume... · Web viewArsitektur memiliki pengaruh terhadap kehidupan yang dinaungi dan ditampungnya. Kehidupan

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Pola perilaku dan lingkunganManusia tidak dapat lepas dari lingkungannya. Pola perilaku manusia sedikit banyak

juga ditentukan oleh keadaan lingkungan sekitarnya. Lingkungan dapat menjadi sarana bagi manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Tidur, bekerja, rekreasi, ibadah dan berbagai aktivitas lainnya membutuhkan ruang atau lingkungan. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, terlihat adanya pola perilaku penggunanya.

Barker seorang tokoh psikologi ekologi, mrngrmbangkan penelitian perilaku individual di lapangan, menelusuri bahwa pola perilaku manusia berkaitan dengan tatanan lingkungan fisiknya. Dari hal tersebut lahirlah konsep “tatar perilaku (behavior setting), suatu kondisi dimana terjadinya pertemuan antara individu dengan lingkungannya.

Behavior setting didefinisikan sebagai suatu kombinasi yang stabil antara aktivitas, tempat, dan kriteria sebagai berikut :

1. Terdapat suatu aktivitas yang berulang, berupa suatu perilaku (standing pattern of behavior).

2. Dengan tata lingkungan tertentu (circumjacent milieu)3. Membentuk suatu hubungan yang sama dengan keduanya (synomorphy)4. Dilakukan pada periode tertentu

Suatu pola perilaku biasa terdiri atas beberapa perilaku secara bersamaan, antara lain sebagai berikut :

1. Perilaku emosional2. Perilaku untuk menyelesaikan masalah3. Aktivitas motorik4. Interaksi interpersonal5. Manipulasi objek

Kombinasi dari perilaku tersebut membentuk suatu pola perilaku, terjadi pada lingkungan fisik tertentu.

Batas behavior setting, batasannya adalah dimana perilaku tersebut berhenti. Ada beberapa kemungkinan untuk pembatas ini. Batas yang ideal adalah batas yang jelas seperti sebuah dinding masif. Dinding pembentuk batas yang jelas merupakan batas akhir suatu setting dan batas awal setting lainnya. Apabila batas dari suatu behavior setting  tidak jelas maka masalah yang muncul adalah tidak jelasnya pemisahan aktivitas, terutama apabila sebagian aspek dalam pola perilaku harus dipisahkan dengan yang lainnya.

4

Page 5: elearning.upnjatim.ac.idelearning.upnjatim.ac.id/courses/ARS2048/work/resume... · Web viewArsitektur memiliki pengaruh terhadap kehidupan yang dinaungi dan ditampungnya. Kehidupan

Kadang-kadang juga terjadi bentrokan antara nilai estetika arsitek dan kebutuhan demi kelangsungan sebuah aktivitas, antara ideology bagaimana seharusnya sesuatu ditata menurut arsitek perancangnya dan kenyataan perilaku manusia penggunanya. Misalnya, dalam perancangan ruang kerja. Idealisme membuat ruang kerja terbuka dengan tatanan ala lansekap, akan berhadapan dengan kebutuhan dan preferensi penggunanya, terutama dalam berinteraksi dengan sesama. Kerap kali ruang kerja itu dirancang lebih fleksibel daripada fleksibilitas perilaku manusianya. Sebaliknya terlalu banyaknya dinding pembatas juga akan menimbulkan masalah bagi penggunanya karena sukarnya pengguna berinteraksi dengan sesama.

Dari uraian mengenai behavior setting  tersebut jelas bahwa beberapa objek berfungsi membentuk batas spasial dan objek lain berfungsi mendukung pola aktivitas yang terjadi didalamnya. Objek pembentuk batas spasial mempunyai hubungan circumjacent dengan perilaku, yaitu objek pembatas mengelilingi perilaku, sedangkan pada jenis objek yang kedua yaitu sebagai pendukung pola aktivitas, perilaku mengelilingi objek.

2.2. Hubungan antara arsitektur dengan perilaku

Seperti yang telah dijelaskan pada penjelasan sebelumnya, bahwa aktivitas kegiatan manusia terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Arsitektur termasuk didalamnya, sehingga suatu bangunan maupun tapak harus mendapatkan pengolahan yang baik untuk menunjang aktivitas penggunanya. Pengolahan tersebut akan memberikan dampak pada aktivitas yang berlangsung, dapat berupa dampak baik ataupun buruk.

Desain arsitektur akan menghasilkan suatu bentuk fisik yang bisa dilihat, bisa dipegang, karena itu hasil desain arsitektur dapat menjadi salah satu fasilitator tejadi maupun penghalang terjadinya perilaku.

Behavior setting  dalam desain, dalam berbagai argumentasi dikatakan bahwa desain behavior setting  yang baik adalah yang sesuai atau pas dengan struktur perilaku penggunanya. Desain arsitektur disebut suatu proses argumentatif. Argumentasi dilontarkan dalam membuat desain yang dapat diadaptasikan, fleksibel, atau terbuka (open ended). Edward Hall mengidentifikasi tiga tipe dasar pola ruang sebagai berikut :

1. Ruang Berbatas Tetap (fixed feature space)Ruang berbatas tetap dilingkupi oleh pembatas yang relative tetap dan tidak mudah digeser, seperti dinding massif, jendela, pintu, lantai.

2. Ruang Berbatas semitetap (semifixed feature space)Ruang yang pembatasnya bisa berpindah. PAda rumah-rumah tradisional Jepang misalnya, dinding dapat digeser untuk mendapatkan setting  yang berbeda sesuai

5

Page 6: elearning.upnjatim.ac.idelearning.upnjatim.ac.id/courses/ARS2048/work/resume... · Web viewArsitektur memiliki pengaruh terhadap kehidupan yang dinaungi dan ditampungnya. Kehidupan

dengan kebutuhan dan pada waktu yang berbeda. Ruang-ruang pameran yang dibatasi oleh partisi yang dapat dipindahkan ketika dibutuhkan setting yang berbeda.

3. Ruang InformalRuang yang terbentuk hanya untuk waktu singkat, seperti ruang yang terbentuk ketika dua atau lebih orang berkumpul. Ruang ini tidak tetap dan terjadi diluar kesadaran orang yang bersangkutan.

2.3. Penyesuaian desain terhadap penggunaDesain arsitektur memiliki peranan untuk memfasilitasi manusia yang berada di

dalamnya untuk melakukan segala macam kegiatan yang diinginkan dan di butuhkan oleh manusia tersebut. Terdapat pembahasan sebelumnya yang mengartikan bahwadesain arsitektur berpengaruh pada kegiatan yang berada di dalamnya.

Desain arsitektur juga menyesuaikan kepada siapakah pengguna dari desain ini. Apakah anak-anak, remaja atau orang tua, bisa juga doktor atau arsitek atau seniman. Desain arsitek dituntut untuk mampu memfasilitasi kegiatan yang akan dilakukan sesuai kebutuhan penggunanya, dengan kata lain penyesuaian terhadap pengguna dibutuhkan dalam mendesain arsitektur dengan baik.

Desain suatu bangunan pendidikan dengan tingkatan yang berbeda. Hal itu akan memberikan output yang berbeda dalam desain. Penyesuaian tersebut merupakan antisipasi terhadap apa yang akan berlangsung kelak didalamnya ketika perencanaan arsitektur telah selesai.

2.4. Contoh kasus : 1. Gallery of SM Nursery

Suatu sekolah taman kanak kanak yang berada di Tokyo, Jepang. Memiliki lahan sedang dan tidak luas. Namun tetap dapat menampung kegiatan didalamnya.

6

Page 7: elearning.upnjatim.ac.idelearning.upnjatim.ac.id/courses/ARS2048/work/resume... · Web viewArsitektur memiliki pengaruh terhadap kehidupan yang dinaungi dan ditampungnya. Kehidupan

Sang arsitek Youji Ada Shiro memiliki gagasan dimana ia ingin menghidupkan lingkungan dimana masa kanak kanak digunakan untuk bermain.

Desain taman kanak kanak ini dalam segi konstruksi meminimalisir penggunaan bahan kimia dan menggantinya dengan produk yang lebih natural.

Di bagian kelasnya posisi meja dibuat berkelompok sehingga dapat membangun suasana yang interaktif dari anak-anak baik dengan pengajar dan sesamanya.

Pada salah satu dinding dalam ruangan digunakan sebagai media kreasi anak untuk mencorat-coret-kan imajinasi dalam pikirannya.

7

Page 8: elearning.upnjatim.ac.idelearning.upnjatim.ac.id/courses/ARS2048/work/resume... · Web viewArsitektur memiliki pengaruh terhadap kehidupan yang dinaungi dan ditampungnya. Kehidupan

Pada bagian lapangan bermainnya juga di desain dengan rerumputan, pohon dan terdapat peralatan bermain tangan dari kayu serta alat bermain yang terbuat dari kayu.

Terdapat pula kolam dangkal yang digunakan untuk berbasah-basah ria oleh anak-anak, dan ada juga bukaan pada dinding yang dapat digunakan untuk media bermain anak-anak. Hal tersebut merupakan bentuk respon terhadap sifat kanak-kanak.

8

Page 9: elearning.upnjatim.ac.idelearning.upnjatim.ac.id/courses/ARS2048/work/resume... · Web viewArsitektur memiliki pengaruh terhadap kehidupan yang dinaungi dan ditampungnya. Kehidupan

2. The Moulin Junior High School

Sekolah menengah SMP yang terletak di kota Lille, Prancis. Lahannya luas dan bangunan sekolah memiliki fasilitas ruang-ruang seperti laboratorium dan lapangan olahraga dalam ruangan.

Pengguna berada pada level beranjak remaja dimana pengalaman non akademik juga dibutuhkan di samping pengetahuan akan ilmu-ilmu pendidikan.

9

Page 10: elearning.upnjatim.ac.idelearning.upnjatim.ac.id/courses/ARS2048/work/resume... · Web viewArsitektur memiliki pengaruh terhadap kehidupan yang dinaungi dan ditampungnya. Kehidupan

Pada bagian kelas, pola penataan kursi dibuat berjauhan, tidak bergerombol. Jarak tersebut memberikan dampak pada saat proses pengajaran berlangsung yang akan mengantisipasi murid untuk ramai sendiri saat pelajaran berjalan.

Terdapat lapangan di bagian tengah yang dikelilingi bangunan. Hal itu merupakan cerminan arsitek dalam memberikan kesan lapangan sebagai heart of school.

Lapangan sebagai jantung sekolah yang mampu menampung kegiatan interaksi antar individu maupun lingkup kelopok. Di dalam lapangan itu sendiri hanya terdapat plasa, rerumputan, pepohonan dan tempat duduk.

10

Page 11: elearning.upnjatim.ac.idelearning.upnjatim.ac.id/courses/ARS2048/work/resume... · Web viewArsitektur memiliki pengaruh terhadap kehidupan yang dinaungi dan ditampungnya. Kehidupan

Perbandingan contoh kasus

Dari kedua contoh kasus terdapat dua level pengguna, yakni balita dan anak usia menengah. Terdapat bagian yang kontras dimana hal tersebut memberikan dampak yang berbeda. Seperti pada bagian dalam kelas yang penataan bangkunya memiliki pola yang berbeda. Pada taman kanak-kanak penataan bangku dikelompokkan, dekat-dekat, dengan tujuan agar murid-murid dapat berinteraksi dengan mudah dengan temannya dan juga memunculkan kondisi yang interaktif didalamnya. Sedangkan pada ruang kelas sekolah menengah, penataan antar bangku dibuat berjarak dan satu meja satu murid, sehingga muncullah perilaku yang dituntut untuk konsentrasi dan fokus kepada penjelasan pengajar. Menghindari kegiatan berbicara bersama teman disaat tersebut.

Yang berbeda lagi pada bagian lapangan. Fasilitas didalamnya berpengaruh pada pengguna untuk melakukan kegiatan. Ada tidak adanya sesuatu (seperti alat bermain) sangatlah berpengaruh pada kebiasaan pengguna. Taman kanak-kanak memiliki alat bermain dan juga kolam untuk bermainnya anak-anak, sendangkan untuk sekolah menengah hanya terdapat plasa serta tempat duduk untuk memunculkan interaksi antar pengguna diluar waktu pelajaran. Disini terdapat poin perbedaan perilaku dan behavior yang dimana waktu belajar anak balita di iringi juga dengan bermain sedangkan waktu belajar anak usia menengah dikhususkan pada waktu tersebut dan diluar itu baru mereka dapat bermain dan mengobrol dengan sesamanya.

11

Page 12: elearning.upnjatim.ac.idelearning.upnjatim.ac.id/courses/ARS2048/work/resume... · Web viewArsitektur memiliki pengaruh terhadap kehidupan yang dinaungi dan ditampungnya. Kehidupan

BAB IIIKESIMPULAN

Desain arsitek memiliki peranan dan dampak pada manusia. Desain arsitek dituntut untuk mampu mememberikan dampak baik dan tepat sehingga mampu membantu kegiatan serta kebiasaan dari manusia itu sendiri. Perilaku manusia dapat dibatasi oleh desain, di sisi lain perilaku manusia juga dapat ditunjang oleh suatu desain. Desain mengacu oleh siapa desain digunakan, hal tersebutlah yang mendasari bagaimana langkah selanjutnya yang akan diambil pada saat merancang arsitektur.

12