library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2011-2... · web viewmenurut...

27
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Umum Pada bab ini, penulis akan menuliskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, teori-teori ini terdiri dari teori umum maupun teori khusus. Teori- teori tersebut mengenai strategi, komunikasi, public relations, brand, dan citra maupun brand image. 2.1.1 Pengertian Strategi Menurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata pada mulanya disebut sebagai strategos. Kata “strategos” ini berasal dari kata “stratos” yang berarti militer dan ‘sg’ yang artinya memimpin. Menurut Gareth R. Jones (2007: 32) memaparkan pengertian strategi, yakni “ strategy is the specific pattern of decisions and action that manager take to use lose competences to achieve a competitive advantage and out perform competitors.“ Strategi merupakan tindakan untuk membuat suatu pola 11

Upload: vocong

Post on 26-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Teori Umum

Pada bab ini, penulis akan menuliskan teori-teori yang berhubungan

dengan penelitian ini, teori-teori ini terdiri dari teori umum maupun teori khusus.

Teori-teori tersebut mengenai strategi, komunikasi, public relations, brand, dan

citra maupun brand image.

2.1.1 Pengertian Strategi

Menurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8),

strategi sebagai sebuah kosakata pada mulanya disebut sebagai strategos. Kata

“strategos” ini berasal dari kata “stratos” yang berarti militer dan ‘sg’ yang

artinya memimpin.

Menurut Gareth R. Jones (2007: 32) memaparkan pengertian strategi,

yakni “ strategy is the specific pattern of decisions and action that manager

take to use lose competences to achieve a competitive advantage and out

perform competitors.“ Strategi merupakan tindakan untuk membuat suatu pola

yang dbuat oleh manager dengan tujuan untuk mengalahkan pesaing.

Strategi adalah penetapan tujuan dasar jangka panjang dan sasaran

perusahaan , dan penerapan serangkaian tindakan , serta alokasi sumber daya

yang penting untuk melaksanakan sasaran ini. (Amstrong, 2003: 37)

Jadi strategi merupakan penetapan, tindakan yang di dasari dengan

rencana jangka panjang dalam membuat suatu pola suatu perusahaan dengan

11

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

12

mengatur, menerapkan serangkaian aksi dalam mengembangkan maupun

mengalahkan saingan dari perusahaan.

2.1.2 Pengertian Komunikasi

Menurut Houland dalam Effendy (2001: 4) proses komunikasi adalah

“the process by which individual (the communicator) stimuli (ussualy verbal

symbol) to modify the behaviour of other individual (communicates)“ yang

artinya proses individu menyampaikan stimulus (biasanya berupa simnol

verbal) untuk merubah perilaku individu lainnya yaitu komunikan.

Komunikasi mengandung makna bersama-sama. Istilah komunikasi atau

communication yang berasal dari bahasa latin, yaitu communication yang

artinya pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis yang

bermakna umum atau bersama-sama.

Menurut beberapa pakar yang lain komunikasi adalah:

1. Menurut William Albig dalam Suprapto (2009: 6) “komunikasi merupakan

proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/ lambang yang mana mau atau

tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat

pada bentuk perilaku manusiadan adat istiadat.”

2. Theodorson dalam Suparpto (2009: 6) “komunikasi adalah penyebaran

informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain

terutama simbol-simbol.”

3. Lasweel dalam Suprapto (2009: 5) “komunikasi adalah proses yang

menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa

dengan efek apa.”

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

13

2.1.3 Komunikasi Pemasaran Terpadu (Intregrated Marketing Communication/

IMC)

Menurut dewan pengajar marketing di Universitas Northwestern dalam

Shimp (2003: 24) IMC adalah proses pengembangan dan implementasi

berbagai bentuk program komunikasi persuasive kepada pelanggan dan calon

pelanggan secara berkelanjutan. Tujuan IMC adalah mempengaruhi atau

memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya.

IMC menganggap pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek atau

perusahaan, adalah jalur yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa

datang. Lebih jauh lagi, IMC menggunakan semua bentuk komunikasi yang

relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan.

Dengan kata lain proses IMC berawal dari pelanggan atau calon

pelanggan kemudian berbalik kepada perusahaan untuk menentukan dan

mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikembangkan bagi program

komunikasi yang persuasive. Selain itu komunikasi pemasaran terpadu juga

sebuah proses perencanaan marketing yang memperkenalkan konsep

perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai

elemen komunikasi pemasaran, seperti public relation,  advertising,  direct

selling,  sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan

kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum.

Komunikasi Pemasaran Terpadu sering disebut dengan IMC merupakan sebuah

proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang

intinya untuk menggerakkan brand value.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

14

Ciri – Ciri Utama IMC

Lima ciri yang melekat pada filosofi dan aplikasi dari komunikasi pemasaran

terpadu. Sebagai berikut :

1. Mempengaruhi Perilaku

2. Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan (prospect)

3. Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan ‘kontak’

4. Berusaha menciptakan sinergi

5. Menjalin hubungan.

2.1.4 Public Relations

1. Definisi Public Relations

Menurut IPRA (The International Public relations associations), PR

adalah fungsi manajemen yang terencana dan berkesinambungan, yang dengan itu

organisasi – organisasi dan lembaga – lembaga yang bersifat umum dan pribadi

berupaya membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada

kaitanya atau yang mungki nada hubungannya dengan jalan menilai pendapat

umum diantara mereka, untuk mengorelasikan, sedapat mungkin,

kebijaksanaan dan tata cara mereka, yang dengan informasi yang bercencana

dan tersebar luas, mencapai kerja sama yang lebih produktif dan pemenuhan

kepentingan bersama yang lebih efisien. (Effendi, 2006: 117)

Menurut Harlow dalam Effendi (2006: 120) Public Relations adalah

fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan

jalur bersama antara organisasi dengan publiknya dalam komunikasi dan kerja

sama dalam melibatkan manajemen seperti bila terjadi persoalan serta

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

15

membantu manajemen menjadi mengerti dan mengetahui terhadap opini

publik.

Berdasarkan pengertian diatas jadi Public relations (PR) adalah fungsi

manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan

bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan

atau kegagalan organisasi tersebut.

2. Fungsi dan Peranan Public Relations

Fungsi dari PR menurut Cutlip (2002: 4) sebagai berikut :

a. Menunjang aktivitas utama manajemen untuk mencapai tujuan bersama

b. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan beragam

publik sasaran.

c. Mengidentifikasi opini, persepsi, dan tanggapan publik terhadap

organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.

d. Melayani keinginan publik organisasi dan memberikan saran kepada

pihak manajemen demi tercapainya tujuan dan manfaat bersama.

e. Menciptakan komunikasi dua arah dan mengatur arus informasi,

publikasi, serta pesan dari organisasi kepada publiknya, atau

sebaliknya, demi tercapainya citra positif dari kedua belah pihak.

Setelah membahas fungsi dari PR, berikut adalah bagian-bagian dari Fungsi PR:

1. Hubungan Internal

Merupakan bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan

hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat

organisasi mengantungkan kesuksesannya.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

16

2. Publikasi dan Publisitas

Mengenalkan perusaan kepada publik. Misalnya dengan membuat tulisan yang

disebarkan ke media seperti newslatter, advertorial, dan lainnya.

Merupakan informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh

media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan di

media ini adalah metode yang tak bisa dikontrol (uncontrolled) sebab sumber

informasi tidak memberikan bayaran kepada media untuk pematan informasi

tersebut.

3. Advertising

Merupakan informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang

jelas identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu penempatan informasi

tersebut, ini adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media.

4. Press Agentry

Merupakan penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik

perhatian media massa dan mendpatkan perhatian publik.

5. Public Affairs

Merupakan bagian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan

hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka mempengaruhi

kebijakan publik.

6. Lobbying

Merupakan bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan

memelihara hubungan dan upaya persuasi dan negosiasi dengan berbagai pihak

termasuk dengan pemerintah yang biasanya dengan tujuan mempengaruhi

penyusunan undang-undang dan regulasi.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

17

7. Manajemen Isu

Merupakan proses proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi,

mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik yang mempengaruhi

hubungan organisasi dengan publik mereka.

8. Hubungan Investor

Merupakan bagian dari PR dalam perusahaan korporat yang membangun dan

menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling menguntungkan dengan

shareholder dan pihak lain di dalam komunitas keuangan dalam rangka

memaksimalkan nilai pasar.

9. Pengembangan

Merupakan bagian khusus dari PR dalam organisasi nirlaba yang bertugas

membangun dan memelihara hubungan dengan donor dan anggota dengan

tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela.

2.1.5 Brand

Kata brand dalam bahasa inggris pada mulanya adalah “sepotong

kayu yang hangus.” Sekarang ini merek merupakan bagian dari sebuah produk.

Semakin penting fungsi marketing bagi suatu perusahanaan biasanya semakin

penting pula fungsi merek. Jadi yang dimaksud dengan merek atau brand

adalah suatu lambang yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu produk

dalam perdagangan sehingga lambang itu dapat membedakannya dari produk

serupa dari pesaingnya. (Sastradipoera, 2003: 133)

Definisi Merek atau brand menurut Straub and Artner (1994: 391) adalah: “brand it a name, symbol design or combination of them that indentifies the goods or service of a company “

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

18

American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai “nama,

tanda, symbol, desain, atau kombinasi dari keseluruhannya yang dimaksudkan

untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari penjual atau sekelompok penjual,

agar dapat dibedakan dari kompetitornya.” (Shimp, 2003: 8)

Merek adalah sebuah janji kepada konsumen bahwa dengan hanya

menyebut namanya, timbul harapan bahwa merek tersebut akan memberikan

kualitas yang terbaik, kenyamanan, status dan lain-lain yang menjadi

pertimbangan konsumen ketika melakukan pembelian. (Shimp, 2003: 8)

Komunikasi merek (Brand communication) adalah komunikasi

pemasaran yang difokuskan pada pembangunan merek menuju penciptaan

brand equity dan brand loyalty. (Estaswara, 2008: 261)

Proses branding

Branding adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam usaha

membesarkan sebuah brand. Pencapaian tujuan brand bisa diukur apabila sejak

awal sudah jelas ditetapkan tujuan atau cita-citanya. Untuk memperoleh posisi

brand kuat tentu tidak sederhana dibutuhkan waktu dan strategi pemasaran

yang tepat. Kevin Keller dalam Maulana (2012: 7) menerangkan proses

branding dalam konsep CBBE (Customer Based Brand Equity Pyramid) seperti

pada tahap berikut :

Brand Salience – proses menjadi kenal (Aware)

Brand Imagery and Performance – proses pemahaman,

Brand Trial, Response and Feelings – proses judgement setelah berinteraksi

secara intensif, tingkatan bertambah.

Brand Resonance – proses terbentuknya loyalitas.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

19

Gambar 2.1 (Sumber: Maulana, 2005)

Proses Pertama: Proses perkenalan

Analogi dalam CBBE adalah proses terciptanya brand awareness, kenal terhadap

brand tetapi belum tahu secara persis siapa atau seperti apa brand tersebut.

Proses kedua: Proses pemahamaan

Pada tahap ini yang tercipta bukan lagi awareness, melainkan sudah terisi

pemahaman akan siapa kita di lingkungan baru tersebut. Proses pemahaman ini bila

tidak diantisipasi dengan baik maka akan terjadi perbedaan pengertian mengenai

seperti apa kita (brand)

Proses ketiga: Proses Menyukai

Pada tahap ini dikatakan bahwa perusahaan harus melakukan penyesuaian yang baik

terhadap kebutuhan atau keinginan dari mereka dengan adanya proses ini maka pihak

kita dapat menjadi pilihan dari mereka. Memang tidak semua khalayak dapat kita

bentuk untuk menyukai pihak kita karena mungkin adanya perbedaan pikiran

maupun minat yang tidak sesuai. Jadi pada tahap ini ada baiknya untuk melihat

kebutuhan dari konsumen target audience, hal ini perlu dilakukan untuk penyesuaian

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

20

terhadap benefit yang ditawarkan. Karena tidak bisa hanya berdiam diri dan tidak

merespon permintaan mereka.

Proses keempat: Proses Ketertarikan secara emosi

Ini adalah tahap terberat karena untuk membuat konsumen memiliki ketertarikan

secara emosional terhadap branding kita adalah sesuatu penggapaiaan asset yang

luar biasa. Untuk membuat mereka hanya membeli dan tetap membeli lagi dan juga

ikut menceritakan kebaikan brand kita kepada lingkungan yang lebih luas

merupakan suatu tingkat kesetiaan pelanggan yang menguntungkan bagi pihak

perusahaan.

Tiga karakter utama dari brand yang kuat adalah :

Relevance

Brand yang relevan adalah brand yang mengerti kebutuhan dan aspirasi target

audiencenya, bukan hanya di masa peluncuran produk di awal saja, tetapi selalu bisa

menyesuaikan dengan perubahan needs yang terjadi dan menterjemahkannya dengan

baik. Adakalanya perusahaan terlena dengan kekuatan brand pada masa ini tetapi

lupa mengikuti trend customer valuenya, sehingga propossisi tawaran benefitnya

menjadi tidak menarik lagi, dan sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan oleh

konsumennya.

f. Consistency

Brand harus konsisten dalam setiap interaksinya dengan publik, pada setiap

penampilannya, apa yang menjelaskan siapa dirinya, positioning seperti apa yang

diusungnya. Konsistensi ini bukan sebatas pada konsistensi dalam presentasi logo,

presentasi materi komunikasi seperti yang sering dipandang oleh pebisnis. Mereka

sangat memperhatikan konsistensi dalam hal-hal yang teknis yang berkaitaan dengan

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

21

desain materi tetapi kurang mengerti akan esensi konsistensi dalam brand

positioning.

g. Distinctive

Sebagai brand yang lahir di era persaingan yang ketat seperti sekarang, mempunyai

keunikan dibanding pesaing merupakan keharusan. Brand yang dipilih oleh

konsumennya adalah brand yang memiliki kelebihan tertentu dibandingkan yang

lainnya, outstanding di tengah kerumunan brand lainnya.

Setiap merek memiliki tujuan tertentu , dengan memahami definisi merek,

kita dapat mengenal tujuan dari pemasangan merek (branding) , dua fungsi utama

dari fungsi merek meliputi (Sastradipoera, 2003: 133)

1. Fungsi Pencitraan

Merek digunakan untuk meraih citra merek (brand image). Yang dimaksud dengan

citra merek adalah lukisan, bayangan, kesan, penampakan secara simbolis, atau

anggapan tentang merek suatu barang atau jasa.

2. Fungsi Identifikasi

Merek digunakan untuk mengidentifikasi penawaran di pasar dan sekaligus

membedakannya dari pesaing.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Lobbying

Menurut Reddi (2009:21) lobbying berasal dari kata latin lobia yang

berarti percakapan berjalan yang pertama kali digunakan dalam arti biara

monastik. Dari kata latin munculah lobbying sebagai salah satu teknik

manajemen untuk mempengaruhi proses legislatif. Jadi lobbying adalah

proses di mana individu atau kelompok berusaha untuk mempengaruhi

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

22

mereka yang berkuasa. Melobi ditujukan untuk mengarahkan perhatian untuk

mempengaruhi urusan legislatif dan peraturan pemerintah di negara lokal dan

tingkat nasional. Hal ini juga diarahkan terhadap masyarakat non pemerintah

yang suaranya didengar oleh anggota parlemen/anggota DPR dan atau pejabat

dalam pemerintahan. Ini adalah proses yang panjang menempa hubungan

interaktif antara lobi industri tertentu dan politisi yang bermanfaat bagi

organisasi.

Melobi di sisi lain adalah kegiatan yang lebih spesifik dimana seorang

pelobi bergerak atas nama sebuah kelompok atau organisasi tidak hanya

dengan urusan pemerintahan praktis lobbying ini juga sering kali digunakan

dalam hubungan perusahaan atau bisnis dalam bernegosiasi dan melakukan

persuasi. Lobbying juga merupakan bagian dari Public Relations dimana

sebagai alat komunikasi dan persuasi untuk mempengaruhi anggota parlemen

ataupun kegiatan perusahaan dalam meningkatkan, menjual, memperkenalkan

merek mereka. Dalam melakukan lobbying diperlukan ketrampilan Public

Relations terutama ketika mencoba mengbangkan koalisi dalam kepentingan

bersama untuk menciptakan suatu kesepakatan dengan tetap mempertahankan

prinsip-prinsip. Pelobi memang banyak yang tidak berasal dari spesialis

Public Relations. Tapi banyak praktisi Public Relations yang terlibat dalam

kegiatan lobbying melalui pekerjaan mereka dengan perusahaan atau industri

tertentu. Cabang spesialis Public relation dalam melakukan lobbying

berdedikasi juga terhadap organisasi komersial, citra perdagangan amal

maupun kelompok pemerintahan.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

23

Fungsi Lobbying

1. Untuk menginformasikan dan menyampaikan fungsi persuasive kepada

para pejabat atau badan organisasi atau perusahaan lain.

2. Untuk membujuk dan bertindak.

3. Untuk memantau pelaksanaan keputusan dan hokum yang

mempengaruhi perusahaan.

Kegiatan Lobbying

1. Menginformasikan latar belakang sebelum melakukan usaha lobbying,

tugas pertama dari lobbying adalah untuk mengumpulkan informasi

mengenai latar belakang masalah yang akan ditangani melalui lobbying.

2. Interprestasi, fungsi utama dari lobbying adalah untuk menafsirkan

informasi latar belakang masalah yang terkait dengan organisasi klien

dengan mengimplikasikan potensial dari perusahaan.

3. Pandangan perusahaan, ini adalah fungsi dari seorang lobbying dalam

menafsirkan titik pandang perusahaan dalam masalah.

4. Advokat, lobbying akhirnya mengasumsikan peran advokat untuk

menyajikan isu klien di pengadilan pemerintahan. Serta menjadi

perwakilan dengan inforasi pendukung terhadap perubahan atau

keuntungan untuk perusahaan.

2.2.2 Publisitas

Scott M Cutlip dalam Reddi (2009: 10) mendefinisikan publisitas

sebagai “dissemination of information , making matters public from the point

of view on one who wishes to inform others” selain itu disebut juga sebagai

distribusi informasi sistematis public tentang lembaga, individu, produk, ide

ataupun layanan jasa. Dalam menempatkan informasi dalam media berita

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

24

untuk menarik perhatian public terhadap produk maupun jasa merupakan

suatu publisitas. Publisitas juga melibatkan penyampaian informasi ke massa

atau pemirsa yang ditargetkan berdasarkan suatu produk atau program dalam

bentuk berita maupun iklan.

Publisitas merupakan bagian dari Public Relations . Keduanya bebas

karena mereka menyediakan berita kepentingan umum. Publisitas adalah

salah satu helai utama dari Public Relations digambarkan sebagai agentry

pers istilah yang hubungan masyarakat melalui surat kabar. Hubungan Public

Relations dan publisitas bukanlah dua disiplin independen, tetapi dua sisi

mata uang yang sama. Oleh karena itu publisitas telah didefinisikan sebagai

seni berurusan dengan orang-orang dalam massa. Fungsi utamanya adalah

untuk mendapatkan perhatian publik untuk perusahaan, produk klien, atau

jasa. Publisitas mencapai tujuannya bila memberikan informasi kepada target

audiens. Dalam publikasi berita ini diterbitkan bebas biaya atas kebijakan

media. (Reddi, 2009: 10)

Menurut Frank Jefkins (2003: 113) hubungan pers (press relations)

adalah usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas

suatu pesan atau informasi public relations dalam rangka menciptakan

pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan

yang bersangkutan.

2.2.3 Brand Positioning

Brand positioning adalah sebuah konsep, dimana memiliki

penegertian sebagai proses yang digunakan dalam pemasaran untuk posisi

atau membuat identitas atau citra nama sebuah merek di benak konsumen.

Untuk penentuan posisi merek, perusahaan mengidentifikasi keadaan di pasar

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

25

untuk produk tertentu maka mereka memanfaatkan strategi pemasaran

tradisional seperti distribusi, promosi, harga, persaingan, dan kemasan untuk

membuat kesan di benak konsumen. (Al Ries dan Jack Trout, 2001: 90)

Masih dalam buku The Battle For Your Mind, Al Ries mengakatan bahwa

salah satu kunci sukses merek yang mencoba memposisikan produknya di

benak pelanggan adalah jika si merek ini mampu memiliki satu atau dua kata

sakti yang dalam membenam di benak mereka. Sehingga dikemudian dalam

menentukan target market harus jelas juga bagaimana positioning dari merek

mereka.

2.2.4 Citra Merek (Brand Image)

Citra merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul di

benak konsumen ketika mengigat sebuah merek tertentu . Asosiasi tersebut

secara sendirinya dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu

yang dikaitkan kepada suatu merek, sama halnya ketika kita berpikir

mengenai orang lain. Berbedanya citra yang terbayangkan ini mengenai suatu

merek seperti merek produk salah satunya. Citra merek yang positif selalu

diharapkan dan menjadi salah satu tujuan dari setiap perusahaan karena jika

suatu merek sudah memiliki citra merek yang baik maka kelangsungan merek

tersebut akan mudah untuk berkembang dan mulai mengambil posisi di hati

konsumennya. Maka sebuah perusahaan harus dapat memposisikan citra

merek mereka di pasaran. Citra merek ini dapat dibentuk melalui beberapa

point seperti jenis, dukungan, kekuatan dan keunikan suatu brand tersebut.

(Shimp, 2003: 12)

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

26

Unsur-unsur utama citra merek :

Positif-logo unik yang mencerminkan citra organisasi

Slogan yang menggambarkan bisnis organisasi dalam pengenal singkat

Merek yang mendukung nilai-nilai kunci.

Menurut Management study guide, Ide di balik citra merek adalah

bahwa konsumen tidak membeli hanya produk / jasa tetapi juga citra yang

terkait dengan produk / layanan. Brand image harus positif, unik dan

instan. Brand image dapat diperkuat dengan menggunakan komunikasi merek

seperti iklan, kata kemasan, publisitas mulut, alat-alat promosi lainnya, dan

lain-lain. Brand image tidak akan dibuat, tetapi secara otomatis

terbentuk. Brand image mencakup banding produk, kemudahan penggunaan,

fungsionalitas, ketenaran, dan nilai keseluruhan. Brand image sebenarnya isi

merek. Ketika konsumen membeli produk, mereka juga membeli gambar

itu. Citra merek adalah umpan balik yang obyektif dan mental konsumen

ketika mereka membeli suatu produk. Brand image positif melebihi harapan

pelanggan. Brand image positif meningkatkan nilai goodwill dan merek suatu

organisasi. (http://www.managementstudyguide.com/brand-image.htm)

Singkatnya, ini tidak lain adalah persepsi konsumen tentang produk.

Ini adalah cara di mana merek tertentu diposisikan di pasar. Citra merek

menyampaikan nilai emosional dan bukan hanya sebuah gambaran mental.

Citra merek tidak lain adalah karakter organisasi. Ini harus menyoroti misi

organisasi dan visi untuk semua.

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewMenurut Santoso dalam Purnomo dan Zulkieflimansyah (2005: 8), strategi sebagai sebuah kosakata

27

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan latar belakang penelitian yang meneliti strategi komunikasi

terpadu (IMC) yang digunakan oleh PT Cipta Sumber Sejahtera maka penelitian ini

didasari dengan beberapa teori yakni, strategi IMC, public relations, brand.

Berdasarkan teori-teori umum tersebut penelitian ini menjadi lebih khusus pada teori

yang digunakan seperti public relations dan brand yang menjadi bagian dari IMC.

Pada public relations dikhususkan lagi pada lobbying dan publisitas dan dari brand

akan dikhususkan pada brand positioning dimana semuanya ini akan memiliki peran

dan pengaruh terhadapa pengelolaan brand image Andre Valentino. Maka dari

penelitian ini diharapkan dapat lebih jelas dan mengetahui peran-peran dari public

relations, strategi yang digunakan dan peran brand dalam mengelola,

mengembangkan brand Andre Valentino yang telah dilakukan oleh PT Cipta Sumber

Sejahtera.