fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · web viewtinjauan pustaka prinsip dasar audiometer mengukur...

30
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan dB yang ditingkatkan samapi pasien mendegar, kemusian apabila pasien sudah mendengar maka frekuensi akan dinaikan lagi yang akan diikuti dengan kenaikan dB dan hasil pengukuran akan ditampilkan pada LCD. Audiometer alat elektronik pembangkit bunyi yang dipergunakan untuk mengukur derajat ketulian. Alat elektronik ini dapat mebangkitkan bunyi pada beberapa frekuensi dan dihubungkan dengan earphone. Pemeriksa menekan knop frekuensi tertentu sedangkan penderita mengacukan tanda pada sebuah kartu yang telah ada frekuensi tertentu.

Upload: dinhkien

Post on 27-Apr-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prinsip Dasar Audiometer

Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara

memberikan frekuensi terendah dulu dengan dB yang ditingkatkan samapi

pasien mendegar, kemusian apabila pasien sudah mendengar maka frekuensi

akan dinaikan lagi yang akan diikuti dengan kenaikan dB dan hasil

pengukuran akan ditampilkan pada LCD.

Audiometer alat elektronik pembangkit bunyi yang dipergunakan

untuk mengukur derajat ketulian. Alat elektronik ini dapat mebangkitkan

bunyi pada beberapa frekuensi dan dihubungkan dengan earphone.

Pemeriksa menekan knop frekuensi tertentu sedangkan penderita

mengacukan tanda pada sebuah kartu yang telah ada frekuensi tertentu.

Gambar 2.1. Ambang pendengaran ditentukan melalui suatu tes

pendengaran dan dibubuhi pada suatu kartu. (dikutip dari John

R. Cameron and James G. Skofronick ‘”Medical physics” John

Wiley & Sons, 1978, hlm 305)

Page 2: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

2.2 Anatomi Telinga

Telinga memiliki fungsi mendengar dan mengatur keseimbangan yang

dibicarakan secara terpiah. Telinga secara anatomi dibagi menjadi tiga

bagian terpisah, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga

bagian luar berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara, bagia tengah

untuk mengtubah gelombang suara sehingga menghasilkan gerak resonansi

pada gendang telinga. Telinga dalam merubah bunyi menjadi rangsangan

listrik, yang berjalan kepusat pendengaran diotak, serta menerima sebagai

suara.

Gambar 2.2 Anatomi Telinga

Page 3: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

2.3 Intensitas Bunyi

Intensitas bunyi diukur sebagai rasio antara kekuatan dan tekanan

suara. Intensiats bunyi dinyatakan dalam dB ( decibel ).

Jika kita ingin membandingkan suara yang dipukul dengan garputala,

maka jika kita memukulkan dengan halus perpindahan energi dari garputala

akan lebih sedikit dibandingkan apabila kita memukul dengan keras,

walaupun frekuensi dari getaran itu sama akan tetapi akan memberikan efek

yang berbeda pada gendang teling. Efek pada gendang telinga ini akan lebih

besar pada kasus kedua dibandingkan dengan kasuk pertama.

Pada proses ini energi akan dipindahkan melalui udara sumber suara

ke pendengar. Keseluruhan energi akustik ini diproduksi oleh sumber yang

diukur dalam watt dan aliran energi melalui daerah unit pada beberapa point

dalam hubungan langsung dari perpindahan diukur dalam W/m2.

Intensitas suara juga dapat diukur dalam skala logaritmik yaitu decibel.

Skala ini digunakan untuk mengurangi jumlah dari langkah-langkah yang

banyak karena pada pengukuran intensitas suara biasanya dilakukan dengan

memberikan suara dengan intensitas terendah hingga intensitas tetinggi

yang mungkin dapat didengar oleh telinga manusia hingga batas ketulian.

2.4 Tingkat Tekanan Bunyi ( Sond Pressure Level )

Tingkat tekanan bunyi dinyatakan dalam dB yang mana menyatakan

tingkat dalam frekuensi yang berkaitan dengan tekanan bunyi. Kegunaan

adalah untuk mengukur atau menetukan pita frekuensi.

SPL dapat dinyatkan dengan suatu persamaan yaitu :

SPL = 20 log P1………( dB )

P0

Page 4: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

Dimana P0 adalah tegangan referensi yang didapatkan pada saran

dalam keheningan atau sepi.

2.5 Pembagian Frekuensi Bunyi

Frekuensi adalah jumlah getaran perdetik. Jadi bila dalam suatu

periode berakhir selama 1/100 detik, maka ada 100 getaran atau siklus (

cycle ) dalam sedetiknya dan kita menyebutnya sebagai frekuensinya adalah

100 cycles/sec ( c/s ). Didaratan Eropa c/s disebut Hertz ( disingkat Hz ).

Untuk menghormati ahli fisika Jerman Heinrich Hertz. Terminolginya ini

telah diberlakukan oleh badan dunia untuk pembakuan ( International

standart Association ).

Frekuensi bunyi dibedakan dlam tiga daerah frekuensi yaitu :

a. Frekuensi antara 0 – 16 Hz ( infrasound )

Frekuensi lebih keclo dari 16 Hz ahkan menyebabkan perasaan yang

kurang nayaman, kelesuan dan kadang-kadang menimbulkan perubahan

pada penglihatan. Apabila vibrasi bunyi dengan frekeunsi infra yang

mengenai tibuh kana menyebabkna resonansi dan akan terasa sakit pada

beberapa bagian tubuh

b. Frekuensi antara 16 – 20.000 Hz ( Frekuensi Pendegaran )

Frekuensi antara 16 – 20.000 Hz ( Frekuensi Pendegaran ) yaitu

frekuensi yang bias didengar oleh telinga manusia atau masih bisa

dijangkau dalam batas pendengaran manusia normal.

c. Frekuensi diatas 20.000 Hz ( Ultrasound )

Frekuensi diatas 20.000 Hz disebut juga dengan frekuensi ultrasonic.

Frekuensi ini dalam bidang kedokteran dipergunakan dalam tiga hal

Page 5: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

yaitu diagnosis, pengobatan dan penghancuran. Hal ini terjadi karena

frekuensi yang tinggi mempunyai daya tembus yang besar terhadap

jaringan.

2.6 Derajat Ketulian

Derajat ketulian seseorang diukur dengan intensitas yang sesuai

dengan frekuensi antara 125 – 8.000 Hz

0 – 25 db : Normal

26 – 40 db : Tuli Ringan

41 – 60 db : Tuli Sedang

61 – 90 db : Tuli Berat

> 90 db : Sangat Tuli

2.7 Mekanisme Pendengaran

Telinga manusia hanya bisa mendengar frekuensi yang berada diantara

20 sampai 20.000 Hz, dan lebih peka lagi pada frekuensi sekitar 800 sampai

4Khz.

2.8 Pembagian Kebisingan

Berdasarkan tingkat tekanan bunyi, tingkat bunyi dan tenaga bunyi

maka bising dapat dibagi dalam 3 ( tiga ) kategori yaitu :

a. Audioble Noise ( Bising Pendegaran )

Bising ini disebabkan oleh frekuensi bunyi anatar 31,5 – 8.000 Hz.

b. Occuptional Noise ( Bising yang berhubungan dengan pekerjaan )

Bising ini disebabkan oleh bunyi mesin ditempat kerja, bisng dari mesin

ketik.

Page 6: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

c. Impuls Noise ( Bising Implusif )

Bising yang terjadi akibat adanya bunyi yang menyetak, misalnya

pukulan palu, ledakan meriam, tembakan bedil.

Berdasarkan skala intensitas maka tingkat kebisingan dibagi dalam

sangat tenang, tenang, sedang, kuat, sanagt hiruk pikuk, dan menulikan,

yang dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 2.1 Daftar Skala Intensitas Kebisingan

Tingkat Kebisingan Intensitas ( dB ) Kondisi

Menulikan 120

110

100

Halilintar

Meriam

Mesin Uap

Sangat Hiruk Pikuk 90

80

Jalan Hiruk Pikuk

Perusahaan sangat gaduh

Pluit polisi

Kuat 70

60

KAntor Gaduh

Jalan pada umumnya

Radio, perusahaan

Sedang 50

40

Rumah Gaduh

Kantor Umum

Radio Perlahan

Percakapan Kuat

Tenang 30

20

Rumah Tenang

Kantor Perorangan

Auditorium

Percakapan

Sangat Tenag 10 Bunyi daun

Berbisik

Page 7: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

2.9 Mikrokontroler AT89S51

IC Mikrokontroler AT89S51 adalah komponen produksi Atmel yang

berorientasi pada kontrol dengan level logika CMOS. Komponen ini

termasuk keluarga MCS ’51. rangkaian integrasi tersebut memiliki

perlengkapan single chip mikrokomputer. Perlengkapan yang dimaksud

adalah CPU (Central Processing Unit) yang terdiri dari komponen yang

saling berhubungan dengan komponen yang lain. Diantaranya Register,

ALU (Arithmatic Logic Unit), Unit Pengendali. Masing-masing mempunyai

fungsi yang berbeda-beda, antara lain :

1. Register.

Sebagai memori sementara di dalam CPU. Beberapa register

mempunyai fungsi tertentu, seperti program counter dan code register,

yang lain bersifat lebih umum akumulator, B register. Tiap-tiap

komputer memiliki panjang kata yang merupakan karakteristik dari

CPU. Seperti pada keluarga MCS ’51 ini besarnya ditentukan oleh bus

dan memori internal, oleh karenanya mikrokontroller keluarga MCS ’51

ini memiliki kemampuan menyimpan data 8 bit.

2. ALU (Arithmatic Logic Unit).

Dari namanya dapat diketahui bahwa ALU mampu menjalankan operasi

aritmatika dan logika dengan bilangan-bilangan biner. Dalam keluarga

MCS ’51 operasi ALU datanya terbatas pada jumlah bilangan biner 8

bit, tidak sampai pada operasi floating point (angka mengambang).

3. Unit Pengendali.

Page 8: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

Unit pengendali digunakan untuk menyerempakkan kerja yang sangat

diperlukan oleh setiap prosessor. Sebuah instruksi diambil dan didekode,

setelah prosessor mengetahui apa yang dimaksud dengan instruksi,

maka unit pengendali akan memberikan signal pada aksi yang

dimaksud.

Mikrokontroller AT89S51 memiliki beberapa fasilitas yang dapat

dipakai oleh pengguna. Fasilitas yang dimaksud antara lain :

1. Flash program memori ROM internal sebesar 4 Kbyte. Dengan

flash PEROM ini mikrokontroller mampu diprogram dan dihapus

hingga 1000 kali.

2. Memori data RAM internal sebesar 128 Byte.

3. Kemampuan kerja clock internal dari 0 hingga 24 M Hz.

4. Terdapat 2 buah timer/counter yang dapat dipakai hingga 16 Bit.

5. Kemampuan mengalamati memori program dan data maksimum 64

Kbyte eksternal.

6. Dua buah tingkat prioritas interupsi.

7. Lima buah interupsi, yaitu 2 buah interupsi eksternal dan 3 buah

interupsi internal.

8. Empat buah I/O masing-masing 8 Bit.

9. Port serial full duplex UART (Universal Asincronous Receive

Transmitter), dengan kemampuan pendeteksian kesalahan.

10. Mode pengontrolan daya, yaitu :

Mode Idle (daya akan berkurang jika CPU dikehendaki

stand by).

Page 9: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

Mode Power Down (oscillator berhenti yang berarti daya

akan berkurang karena intruksi yang dieksekusi menghendaki power

down).

11. Pengembalian ke mode normal setelah power down karena adanya

interupsi.

12. Dapat diprogram per bit sehingga pemrograman akan lebih leluasa

dan efektif.

Dalam IC program AT89S51 terdapat beberapa port dan program-program

lain. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Port 0.

Port 0 adalah 8 bit open drain bi-directional port 1/0. Pada saat sebagai

port out, tiap pin dapat dilewatkan ke 8 input TTL. Ketika logika 1

dituliskan pada port 0, maka pin-pin ini dapat digunakan sebagai input

yang berimpedansi tinggi. Port 0 dapat dikonfigurasikan untuk

dimultiplex sebagai jalur data/address bus selama membaca program

external dan memori data. Pada mode ini P0 mempunyai internal pull

up. Port 0 juga menerima kode bit selama pemrograman flash. Dan

megeluarkan kode bit selama verifikasi program.

2. Port 1.

Port 1 adalah 8-bit bi-directional Port 1/0 denga internal pull up. Port 1

mempunyai buffer output yang dapat dihubungkan dengan 4 TTL input.

Ketika logika 1 dituliskan ke port 1, pin ini dipull high dengan

menggunakan internal pull up dan dapat digunakan sebagai input.

Ketika sebagai input, pin port 1 yang secara eksternal dipull low akan

Page 10: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

mengalirkan arus 1 L karena internal pull up. Port 1 juga menerima

address bawa selama pemrograman flash dan verifikasi.

3. Port 2.

Port 2 adalah 8 bit bi-directional port 1/0 dengan internal pull up. Port 2

output buffer dapat melewatkan 4 TTL input. Ketika logika 1 dituliskan

ke port 2, maka mereka dipull high dengan internal pull up dan dapat

digunakan sebagai input.

4. Port 3.

Port 3 adalah 8 bit bi-directional port 1/0 dengan internal pull up. Output

buffer dari port 3 dapat dilewati 4 input TTL. Ketika logika 1 dituliskan

keport 3 maka mereka akan dipull high dengan internal pull up dan

dapat digunakan sebagai input. Port 3 juga mempunyai berbagai macam

fungsi atau fasilitas. Port 3 juga menerima beberapa sinyal kontrol untuk

pemrograman flash dan verifikasi.

5. RST.

Input reset. Logika high pada pin ini akan mereset siklus mesin.

6. ALE/PROG.

Pulsa Output Address Latch Enable digunakan untuk lacthing bit bawah

dari address selama mengakses keeksternal memori. Pin ini juga

merupakan input pulsa program selama pemrograman flash. Operasi

normal dari ALE dikeluarkan pada laju konstan 1/6 dari frekuensi

oscilator, dan dapat digunakan untuk pewaktu eksternal atau pemberian

pulsa. Jika dikehendaki, operasi ALE dapat didisable dengan

memberikan setting bit 0 dari SFR pada lokasi 8 EH.

Page 11: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

7. Port Pin Alternate Functions.

P3.0 RXD (serial input port).

P3.1 TXD (serial output port).

P3.2 INT0 (eksternal interupt 0).

P3.3 INT1 (eksternal interup 1).

P3.4 T0 (timer 0 eksternal input).

P3.5 T1 (timer 1 eksternal input).

P3.6 WR (eksternal data memori write strobe).

P3.7 RD (eksternal data memori read strobe).

8. PSEN.

Program store enable merupakan sinyal yang digunakan untuk membaca

program pada memori eksternal. Ketika 8951 mengeksekusi kode dari

program memori eksternal, PSEN diaktifkan 2 kali setiap siklus mesin,

kecuali bahwa 2 aktifasi PSEN terlewati selama pembacaan ke memori

data eksternal.

9. EA/VPP.

Eksternal Access enable. EA harus diposisikan ke GND untuk

mengaktifkan divais untuk mengumpankan kode dari program memori

yang dimulai pada lokasi 0000H sampai dengan FFFFH. EA harus

diposisikan ke VCC untuk eksekusi program internal. Pin ini juga

menerima tegangan pemrograman 12 Volt (VPP) selama pemrograman

flash.

10. XTAL 1.

Page 12: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

A T8 9 S 5 1R S T

9

XTA L 21 8XTA L 11 9

P S E N29 A L E / P R O G30

E A / V P P3 1

P 1 . 01

P 1 . 12

P 1 . 23

P 1 . 34

P 1 . 45

P 1 . 56

P 1 . 67

P 1 . 78

P 2 . 0 / A 821

P 2 . 1 / A 922

P 2 . 2 / A 1 023

P 2 . 3 / A 1 124

P 2 . 4 / A 1 225

P 2 . 5 / A 1 326

P 2 . 6 / A 1 427

P 2 . 7 / A 1 528

P 3 . 0 / R XD10

P 3 . 1 / TXD11

P 3 . 2 / I N T012

P 3 . 3 / I N T113

P 3 . 4 / T014

P 3 . 5 / T115

P 3 . 6 / W R16

P 3 . 7 / R D17

P 0 . 0 / A D 03 9

P 0 . 1 / A D 13 8

P 0 . 2 / A D 23 7

P 0 . 3 / A D 33 6

P 0 . 4 / A D 43 5

P 0 . 5 / A D 53 4

P 0 . 6 / A D 63 3

P 0 . 7 / A D 73 2

Input oscilator inverting amplifier dan input untuk internal clock untuk

pengoperasian 2.

11. XTAL 2.

Output dari inverting oscilator amplifier.

Gambar 2.3. Konfigurasi Pin AT89S51

2.10 Headphone

Head Phone adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah besaran

listrik kesuara yang bisa didengar oleh manusia. Head phone biasanya

berbentuk kop kepala dengan kedua ujung yang pas ditelinga.

Gambar 2.4. Head phone

Page 13: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

2.11 DAC 0808

Digital to Analog Converter (DAC) adalah suatu converter yang

mempunyai kemampuan mengubah data tegangan digital menjadi tegangan

analog sesuai dengan kombinasi logika biner pada input data digital.

Gambar 2.5. Rangkaian DAC 0808

Arus output pada pin 4 bergantung pada nilai D7-D0 dan arus

referensi. Hubungan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

Io=Vref / Ri X Rf

Arus referensi If =Vref / Ri =10 / 5K = 2mA

Sehingga tegangan output pada penguat :

Vo=2.10-3X5.103

Vo = 10

P 212345678

T0 RANGK HEADPHONE

+

-

U 3

L M 7 4 1

3

26

7145

R 1

1 K

R 25 k

R 6

1 0 k

C 13 0 p

F ro m M u lt ip le x e r

U 4

D A C 0 8 0 8

A 81 2

A 71 1

A 61 0

A 59

A 48

A 37

A 26

A 15

V R +1 4

V R -1 5

IO U T4

IO U T2

C O M P1 6

+ 1 2 V

-1 5 V

-1 2 V

Page 14: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

2.12 Rangkaian Pembangkit Frekuensi (Oscilator)

LM 301 merupakan IC keluarga Operational Amplifier (OP-AMP).

Tetapi pada pembuatan ini IC LM 301 difungsikan sebagai pembangkit

frekuensi yang dapat diatur keluarannya. Pada tugas akhir dibuat beberapa

pembangkit frekuensi dengan frekuensi 125 Hz, 250 Hz, 500 Hz, 1 KHz, 2

KHz, 4 KHz, dan 8 KHz

dengan persamaan.

Gambar 2.6. Rangkaian Oscillator dengan LM 301 (dikutip dari buku penguat Operasional dan rangkaian terpadu linear “Robert F.Coughlin Frederick F. Driscoll Herman Widodo Soemitro”halaman 135)

2.13 Rangkaian Adder

Adder adalah menjumlah, mengurangi,mengali, dan membagi, semua

pekerjaan itu dapat dipandang sebagai “penjumlahan”. Itulah sebabnya

penjumlah (adders) penting penerapannya dalam rangkaian2 logika.

Rangkaian Adder disini berfungsi untuk menaikan dan menurunkan

+

- L M 3 0 1

3

26

41

7

8 5

-1 5 V +1 5 V

20 p F

C

CD Z4 , 7

R2 K

1 0 K

1 0 K

R

50 K

TO R. ADDER

Page 15: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

Amplitudo (Db) dengan tidak mengubah bentuk isyarat pada masukan tadi

dengan persamaan.

Rf

R2

R1

1 0 K

V1

-

+

L M 7 4 17

62

4

3+1 2 V

+1 2 V

-1 2 V

-1 2 V

F R O M O S C I L A TO R

V2

TO M U X 4 0 5 1

Gambar 2.7. Rangkaian Adder

2.14 Rangkaian Multiplexer Analog 4051

IC 4051 berfungsi sebagai Multiplexer analog dengan masukan

(input) 8 kanal dan keluaran 3 kanal. Yang bertujuan untuk mengeluarkan

salah satu input dari oscilator.

U 7

4 0 5 1

X01 3

X11 4

X21 5

X31 2

X41

X55

X62

X74

I N H6

A1 1

B1 0

C9

X3

T0 DAC

o s ila t o r 2 k H zo s ila t o r 1 k H z

P1.2

o s ila t o r 8 k H zo s ila t o r 4 k H z

P1.0P1.1

o s ila t o r 5 0 0 H zo s ila t o r 2 5 0 H zo s ila t o r 1 2 5 H z

Gambar 2.8. Muliplexer 4051

Page 16: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

74 L S 1 2 3

A1 B2 C L R3

Q13

Q4

C X1 4

R X/ C X1 5

R

C

TO M B O L P A S IE N

1 K

V C C

V C C

TO M I K R O

V C C

Tabel. 2.2. Multiplexer 4051

No INPUT A B C1 X0 0 0 02 X1 0 0 13 X2 0 1 04 X3 0 1 15 Ā³ 1 0 06 X5 1 0 17 X6 1 1 08 X7 - - -

2.15 Rangkaian Monostabil

IC TTL Monostabil 74LS123 merupakan IC pembagiagkit pulsa

tersulut ulang, dengan IC ini dapat diatur untuk keluaran lebar denyut yang

ditentukan dengan catatan Cext > 1000pf, maka lebar denyut keluaran di

definisikan sebagai:

Tw = 0,45.Rext.Cext

Dimana: Rt dalam K : 5K Rt 2600K

Cext dalam pf

Tw dalam nanodetik

Gambar 2.9. Monostabil 74LS123

2.16 LCD (Liquid Cristal Display)

Page 17: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

LCD adalah sebuah display dot matrix yang difungsikan untuk

menampilkan tulisan berupa angka atau huruf sesuai dengan yang

diinginkan (sesuai dengan program yang digunakan untuk mengontrolnya).

Pada tugas akhir ini penulis menggunakan LCD dot matrix dengan

kharakter 2 x 16, sehingga kaki-kakinya berjumlah 16 pin.

LCD yang penulis gunakan adalah M1632, yang mana digunakan

untuk menampilkan proses pengujian pada Audiometri dari awal sampai

akhir dan didapat hasilnya yaitu apakah pasien tersebut normal atau

abnormal. LCD ini hanya memerlukan daya yang sangat kecil, tegangan

yang dibutuhkan juga sangat rendah yaitu +5 VDC. Panel TN LCD untuk

pengaturan kekontrasan cahaya pada display dan CMOS LCD drive sudah

terdapat di dalamnya. Semua fungsi display dapat dikontrol dengan

memberikan instruksi dan dapat dengan mudah dipisahkan oleh MPU. Ini

membuat LCD berguna untuk range yang luas dari terminal display unit

untuk mikrokomputer dan display unit measuring gages.

Gambar 2.10. Rangkaian Driver LCD

Cara kerja menjalankan LCD :

Page 18: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

Langkah 1 : Inisialisasi LCD.

Langkah 2 : Arahkan pada alamat yang dikehendaki (lihat tabel alamat).

Langkah 3 : Tuliskan data ke LCD, maka karakter akan tampil pada alamat

tersebut.

Beberapa keterangan dari fungsi pin pada LCD Character 2 x 16

antara lain sebagai berikut :

Tabel 2.3. Fungsi Pin Pada LCD

No. Symbol Level Keterangan1 Vss - Dihubungkan ke 0 V (Ground)

2 Vcc -Dihubungkan dengan tegangan supply +5V dengan toleransi ± 10%.

3 Vee - Digunakan untuk mengatur tingkat kontras LCD.

³ RS H/L Bernilai logika ‘0’ untuk input instruksi dan bernilai logika ‘1’ untuk input data.

5 R/W H/LBernilai logika ‘0’ untuk proses ‘write’ dan bernilai logika ‘1’ untuk proses ‘read’.

6 E HMerupakan sinyal enable. Sinyal ini akan aktif pada failing edge dari logika ‘1’ ke logika ‘0’.

7 DB0 H/L Pin data D08 DB1 H/L Pin data D19 DB2 H/L Pin data D210 DB3 H/L Pin data D311 DB³ H/L Pin data D³12 DB5 H/L Pin data D513 DB6 H/L Pin data D614 DB7 H/L Pin data D7

15 V+BL -Back Light pada LCD ini dihubungkan dengan tegangan sebesar 4 – 4,2 V dengan arus 50 – 200 mA

16 V-BL - Back Light pada LCD ini dihubungkan dengan ground

Beberapa fungsi instruksi dari LCD, yaitu :

Page 19: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

1. Display Clear.

RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Display Clear membersihkan semua tampilan dan mengembalikan

cursor pada posisi semula (address 0). Ruang kode 20 (heksadesimal)

ditulis ke semua alamat dari DD RAM, dan alamat 0 dari DD RAM diset

ke AC (Address Counter). Jika diubah, display akan kembali ke posisi

semula. Setelah perintah eksekusi pada Display Clear, mode entry akan

ditambahkan.

2. Cursor Home.

RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB00 0 0 0 0 0 0 0 1 *

* : invalid bit

Cursor Home mengembalikan cursor ke posisi semula (address 0).

DD RAM alamat 0 diset ke AC dan cursor kembali ke posisi semula.Isi

DD RAM jangan dirubah. Jika cursor sedang ON, maka akan kembali ke

sebelah kiri.

3. Entry Mode Set.

RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB00 0 0 0 0 0 0 1 I/D S

Entry Mode Set diset untuk menunjukkan perpindahan cursor dan apakah

display akan dirubah.

Page 20: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

I/D : ketika I/D = 1, alamat akan ditambah satu dan cursor berpindah ke kanan. Ketika I/D = 0, alamat akan dikurangi satu dan cursor berpindah ke kiri.

S : ketika S = 1 dan I/D = 1, display berpindah ke kiri.

ketika S = 1 dan I/D = 0, display berpindah ke kanan.

ketika S = 0 , display tak berpindah.

4. Display ON/OFF Control.

RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB00 0 0 0 0 0 1 D C B

Display ON/OFF Control mengembalikan total dispay dan cursor

ON dan OFF, dan membuat posisi cursor mulai berkedip.

D : ketika D = 1, display ON

ketika D = 0, display OFF

C : ketika C = 1, cursor ditampilkan

ketika C = 0, cursor tidak ditampilkan

B : ketika B = 1, karakter pada posisi cursor berkedip

ketika B = 0, karakter pada posisi cursor tidak berkedip.

Contoh : C = 1 (cursor display)

Page 21: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

Cursor

B = 1 (blinking)

Gambar 2.9. Penampakan Cursor pada LCD

5. Cursor/ Display Shift

RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB00 0 0 0 0 1 S/C R/L * *

* : invalid bit

Cursor Disply Shift memindah cursor dan mengubah display tanpa

merubah isi dari DD RAM. Berikut ini tabel penunjukan cursor, yaitu :

Tabel 2.3. Penunjukkan cursor

S/C R/L Operasi

0 0 Posisi cursor dipindah ke kiri

0 1 Posisi cursor dipindah ke kanan

1 0 Semua display dipindah ke kiri dengan cursor

1 1 Semua display dipindah ke kanan dengan cursor

6. Function Set.

RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0

Page 22: fajarahmadfauzi.files.wordpress.com · Web viewTINJAUAN PUSTAKA Prinsip Dasar Audiometer Mengukur kemampuan pendegaran seseorang denagn cara memberikan frekuensi terendah dulu dengan

0 0 0 0 1 DL 1 * * *

* : invalid bit

Function Set digunakan untuk mengeset pemisahan data length.

DL : ketika DL =1, data length diset untuk 8 bit (DB7 sampai DB0).

Ketika DL =0, data length diset untuk 4 bit (DB7 sampai DB4). Untuk bit

tas ditransfer lebih dulu, kemudian dilanjutkan bit bawah.

Tabel 2.5. Posisi Karakter Pada LCD Karakter 2 X 16

80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 8a 8b 8c 8d 8e 8f

C0 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 Ca Cb Cc Cd Ce Cf