01 04 - widodopranowo.idwidodopranowo.id/home/wp-content/uploads/2017/04/purmono_dkk_hidro... ·...

11
01 04 Juli 2018

Upload: lamkhanh

Post on 12-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 01 04 - widodopranowo.idwidodopranowo.id/home/wp-content/uploads/2017/04/Purmono_dkk_Hidro... · PENENTUAN POSISI TITIK TETAP MENGGUNAKAN SATU RECEIVER GPS YANG DIOLAH SECARA DIFERENSIAL

01 04 Juli 2018

Page 2: 01 04 - widodopranowo.idwidodopranowo.id/home/wp-content/uploads/2017/04/Purmono_dkk_Hidro... · PENENTUAN POSISI TITIK TETAP MENGGUNAKAN SATU RECEIVER GPS YANG DIOLAH SECARA DIFERENSIAL

ISSN 2460 - 4607

JURNAL HIDROPILAR VOLUME 01 NO.04 JULI 2018

Jurnal HIDROPILAR adalah jurnal yang diasuh oleh Program Studi D-III Hidro-Oseanografi, Direktorat Pembinaan Diploma, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), dengan tujuan menyebarluaskan informasi tentang perkembangan keilmuan dan teknologi peralatan bidang Hidro-Oseanografi di Indonesia. Naskah yang dimuat dalam jurnal ini berasal dari penelitian, kajian ilmiah maupun hasil kerja praktek yang dilakukan oleh para peneliti, akademisi, mahasiswa dan pemangku kepentingan bidang kelautan khususnya Hidro-Oseanografi. Edisi volume 1 No.4 ini adalah terbitan ketujuh setelah terbit pertama kali tahun 2015 dengan frekuensi terbit dua kali dalam satu tahun.

DEWAN REDAKSI

Pelindung : Laksamana Pertama TNI Ir. Avando Bastari

Penasehat : Kolonel Laut (T) Abdul Rahman, ST., MT.

Penanggung Jawab : Kolonel Laut (KH) Dr. I Made Jiwa Astika, ST, M.MT.

Pimpinan Redaksi : Mayor Laut (KH) Johar Setiyadi, ST., MT.

Wk. Pimpinan Redaksi : Mayor Laut (KH) Endro Sigit Kurniawan, ST., MT.

Dewan Editor : Kolonel Laut (KH) Kamija, S.Si., M.Si. (Pushidrosal)

Mayor Laut (KH) Sahat Monang, S.Si., M.T. (Pushidrosal)

Dr. Ir. Irsan S Brodjonegoro, M.Sc. (ITB)

Dr. A. Rita Tisiana Dwi K, S.Si., MT. (Pusriskel KKP RI)

Gathot Winarso, ST., M.Sc. (LAPAN)

Ir. Sudarman, MT. (ITB)

Anggota Dewan Redaksi : Pelda Bah Endang Sumirat, SH.

Serma Nav Sasmito Ningtyas

Serma Mar Ibnu Sofi, A.Md.

Serka Pdk Arifin

Sertu Eko Isnu Sutopo

Dessy Gandiarty Holle

Redaksi Jurnal Hidropilar Bertempat di Prodi D-III Hidro-Oseanografi STTAL :

Alamat : JL. Pantai Kuta V No.1Ancol Timur Jakarta Utara 14430

Telepon : (021) 6413176

Faksimili : (021) 6413176

E-mail : [email protected]

Jurnal Ilmiah Hidropilar Volume 1 No.4 Bulan Juli Tahun 2018 diterbitkan oleh :

Program Studi D-III Hidro-Oseanografi

Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Tahun Anggaran 2018

Page 3: 01 04 - widodopranowo.idwidodopranowo.id/home/wp-content/uploads/2017/04/Purmono_dkk_Hidro... · PENENTUAN POSISI TITIK TETAP MENGGUNAKAN SATU RECEIVER GPS YANG DIOLAH SECARA DIFERENSIAL

Jurnal Hidropilar

Program Studi D-III Hidro-Oseanografi

Direktorat Pembinaan Diploma

Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut Volume 1 Juli Tahun 2018

Hal.1 - 45

ISSN 2460 – 4607

PENGOLAHAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER MENGGUNAKAN

PERANGKAT LUNAK CARIS HIPS AND SIPS VERSI 9.0 DENGAN METODE

CUBE Teguh Utomo, Leonardo Rexano B, Aditya Prayoga, Gathot Winarso

AKUISISI DATA BATIMETRI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SPOT-7 DIPERAIRAN TELUK HALONG KOTA AMBON Ihlas, Gathot Winarso, Agus Iwan Santoso, Johar Setiyadi

PEMBUATAN PETA TEMPUR GABUNGAN WILAYAH SITUBONDO MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CARIS PAPER CHART COMPOSER 2.1 Kurniadi Putra H.B., Ahmad Lufti Ibrahim, Dady Suryanegara, Leonardo Rexano B

REZIM HORISONTAL DAN VERTIKAL ARUS MONSUN DI SELAT SUNDA Purmono, Sahat Monang, Tasdik Mustika Alam, Widodo S Pranawo

PENENTUAN POSISI TITIK TETAP MENGGUNAKAN SATU RECEIVER GPS YANG DIOLAH SECARA DIFERENSIAL DENGAN TITIK IKAT CORS MENGGUNAKAN SOFTWARE, DIOLAH SECARA ON-LINE, DAN DIOLAH SECARA STATISTIK

Budi Hardianto , Sudarman , Johar Setiyadi , Trijoko

STUDI KARTOGRAFI UNTUK PENGOLAHAN DATA BATHYMETRIC ENC (STUDI KASUS ALUR PELABUHAN BAKAHUENI, LAMPUNG) Rudy Purwanto, Leonardo Rexano, M Qisthi Amarona

Page 4: 01 04 - widodopranowo.idwidodopranowo.id/home/wp-content/uploads/2017/04/Purmono_dkk_Hidro... · PENENTUAN POSISI TITIK TETAP MENGGUNAKAN SATU RECEIVER GPS YANG DIOLAH SECARA DIFERENSIAL

i

PENGANTAR REDAKSI

Jurnal Hidropilar adalah jurnal yang diterbitkan dan didanai oleh Program Studi D-III Hidro-

Oseanografi, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL).

Jurnal Hidro Pilar Juli 2018 merupakan terbitan pertama di Tahun Anggaran 2018 dan terbitan

ketujuh sejak pertama kali terbit di bulan Juli 2015. Naskah yang dimuat dalam Jurnal STTAL berasal dari

hasil penelitian maupun kajian konseptual yang berkaitan dengan kelautan Indonesia, yang dilakukan oleh

para dosen, peneliti, akademisi, mahasiswa, maupun pemerhati permasalahan kelautan baik dari internal

maupun eksternal TNI AL.

Pada edisi pertama Juli 2018, jurnal ini menampilkan 6 artikel ilmiah hasil penelitian tentang :

Pengolahan Data Multibeam Echosounder Menggunakan Perangkat Lunak CARIS HIPS and SIPS Versi 9.0

Dengan Menggunakan Metode CUBE, Akuisisi Data Batimetri Menggunakan Citra Satelit Spot-7 Diperairan

Teluk Halong Kota Ambon, Pembuatan Peta Tempur Gabungan Wilayah Situbondo Menggunakan

Perangkat Lunak Caris Paper Chart Composer 2.1, Rezim Horisontal dan Vertikal Arus Monsun di Selat

Sunda, Penentuan Posisi Titik Tetap Menggunakan Satu Receiver GPS Yang Diolah Secara Diferensial

Dengan Titik Ikat Cors Menggunakan Software Diolah Secara On-Line Dan Diolah Secara Statistik, Studi

Kartografi Untuk Pengolahan Data Bathymetric ENC (Studi Kasus Alur Pelabuhan Bakauheni, Lampung)

Diharapkan artikel tersebut dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi dibidang kelautan Indonesia. Akhir kata, Redaksi mengucapkan terimakasih yang sedalam-

dalamnya atas partisipasi aktif semua pihak yang membantu dalam mengisi jurnal ini.

REDAKSI

Page 5: 01 04 - widodopranowo.idwidodopranowo.id/home/wp-content/uploads/2017/04/Purmono_dkk_Hidro... · PENENTUAN POSISI TITIK TETAP MENGGUNAKAN SATU RECEIVER GPS YANG DIOLAH SECARA DIFERENSIAL

ISSN 2460 - 4607

JURNAL HIDROPILAR JULI 2018

DAFTAR ISI Halaman

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….. ii

LEMBAR ABSTRAK …………………………………………………………………………… iii – vii

PENGOLAHAN DATA MULTIBEAM ECHOSOUNDER MENGGUNAKAN

PERANGKAT LUNAK CARIS HIPS AND SIPS VERSI 9.0 DENGAN METODE

CUBE

Teguh Utomo, Leonardo Rexano B, Aditya Prayoga, Gathot Winarso ………………………………………... 1 – 8

AKUISISI DATA BATIMETRI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SPOT-7 DIPERAIRAN TELUK HALONG KOTA AMBON

Ihlas, Gathot Winarso, Agus Iwan Santoso, Johar Setiyadi ……………………………………………......

9 – 17

PEMBUATAN PETA TEMPUR GABUNGAN WILAYAH SITUBONDO MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CARIS PAPER CHART COMPOSER 2.1

Kurniadi Putra H.B., Ahmad Lufti Ibrahim, Dady Suryanegara, Leonardo Rexano B ……………………………

18 – 22

REZIM HORISONTAL DAN VERTIKAL ARUS MONSUN DI SELAT SUNDA Purmono, Sahat Monang, Tasdik Mustika Alam, Widodo S Pranawo …………………………………………

23 – 28

PENENTUAN POSISI TITIK TETAP MENGGUNAKAN SATU RECEIVER GPS YANG DIOLAH SECARA DIFERENSIAL DENGAN TITIK IKAT CORS MENGGUNAKAN SOFTWARE, DIOLAH SECARA ON-LINE, DAN DIOLAH SECARA STATISTIK Budi Hardianto, Sudarman, Johar Setiyadi, Trijoko ………….............................................................

STUDI KARTOGRAFI UNTUK PENGOLAHAN DATA BATHYMETRIC ENC (STUDI KASUS ALUR PELABUHAN BAKAHUENI, LAMPUNG) Rudy Purwanto, Leonardo Rexano, M Qisthi Amarona .......................................................................

29 – 39

40 – 45

ii

Page 6: 01 04 - widodopranowo.idwidodopranowo.id/home/wp-content/uploads/2017/04/Purmono_dkk_Hidro... · PENENTUAN POSISI TITIK TETAP MENGGUNAKAN SATU RECEIVER GPS YANG DIOLAH SECARA DIFERENSIAL

Rezim Horisontal dan Vertikal Arus Monsun di Selat Sunda (Purmono, et., al)

REZIM HORISONTAL DAN VERTIKAL ARUS MONSUN DI SELAT SUNDA

Purmono

1, Sahat Monang

2, Tasdik Mustika Alam

3, Widodo S Pranawo

4

1 Mahasiswa Prodi Diploma III Hidro-Oseanografi, STTAL

2 Dosen Pembimbing / Staf Pengajar Prodi D-III Hidro-Oseanografi, STTAL

3 Dosen Pengajar Prodi S-1 Hidrografi, STTAL

4 Peneliti dari Pusat Riset Kelautan, KKP RI

ABSTRAK

Penggambaran pola arus secara horisontal dan vertikal dilakukan dengan menggunakan

perangkat lunak ODV V.4.5.3, untuk menentukan pola arus horisontal dan vertikal di Selat Sunda. Penelitian ini dilakukan dengan dengan tujuan melakukan proses pengolahan dan menampilkan pola sirkulasi arus secara horisontal dan runtut waktu, melakukan proses pengolahan dan menampilkan pola sirkulasi arus vertikal dan runtut waktu, menentukan zonasi pola arus secara horisontal, dan menentukan zonasi pola arus secara vertikal. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pengolahan telah terlaksana dengan baik dan menampilkan pola sirkulasi arus secara horisontal ( 3 layer utama : layer 1 untuk permukaan, layer 18 untuk pertengahan, dan layer 21 untuk dekat dasar). Hasil ditampilkan pula secara runtut waktu (rerata bulanan mewakili musim, bulan Januari (musim barat), bulan April (musim peralihan pertama), bulan Juli (musim timur), dan bulan Oktober (musim peralihan kedua). Total telah dihasilkan 171 gambar grafik ( terdiri dari 144 dua dimensi horisontal dan 27 grafik mawar arus). Dilakukan pula proses pengolahan dan menampilkan pola sirkulasi arus penampang vertikal berdasarkan potongan melintang (per 2 grid dengan total 24 penampang) dan membujur (per 1 grid dengan total 32 penampang). Berdasarkan 56 gambar grafik (yang terdiri dari 24 penampang melintang dan 32 penampang membujur), teridentifikasi antara 2 hingga 3 zonasi pola arus secara horisontal. Dua zonasi pola arus utama secara horisontal di lapisan permukaan adalah alur arus yang menyusur di tenggara Sumatra dan alur arus yang menyusur barat laut Jawa. Sedangkan satu zonasi lagi terkadang muncul, dimana pada alur arus yang menyusur barat laut Jawa terkadang terbagi menjadi 2 sub zona arus yang bergerak berlawanan arah. Pola arus secara per lapisan vertikal teridentifikasi 2 zonasi. Dua zona pola arus utama tersebut adalah alur arus yang menyusur lapisan permukaan (layer 1), dan alur arus yang menyusur lapisan bawah permukaan(mulai dari layer 18 hingga layer dekat dasar) . Dimana pada alur arus lapisan permukaan dominan arah arus dari Selat Sunda menuju ke Samudra Hindia, sedangkan pada lapisan di bawahnya arah arus di Selat Sunda ada yang masuk dari Samudra Hindia dan ada yang masuk dari arah mulut utara Selat Sunda.

Kata Kunci : Zonasi, Pola arus secara horisontal dan vertikal, dan ODV v.4.5.3.

ABSTRACT In an easy way. ODV V.4.5.3, to determine the horizontal and vertical flow patterns in the Sunda Strait. This study was conducted with the aim of processing and displaying the pattern and speed. The results show that the treatment process has performed well and displays the current pattern for the layer, layer 18 for the middle, and layer 21 for the base). The results of the preparations are also rotated (the average of autumn season, January (west season), April (first transition season), July (east season), and October (second transition season) Total 171 graphic images have been produced from 144 two horizontal dimensions and 27 flow roses graphs). How to transverse (per 2 grids with a total of 24 cross-sections) and lengthwise (per 1 grid with a total of 32 cross-sections). Based on 56 graphic images (consisting of 24 cross-sections and 32 longitudinal cross-sections), identified between 2 and 3 horizontal current pattern zoning. Two mainstream zoning patterns in the hagadontal are the shrinking current platforms in the southeast of Sumatra and the currents of currents that shrink northwest of Java. While one more zonation row appears, where the current flow that shrinks northwest Java had divided into 2 sub-zone of the current moving in the opposite direction. 2 zoning. The two zones of the mainstream pattern are the flow current that shrinks the layer (layer 1), and the current flows shrinking the bottom layer (from layer 18 to layer near

Page 7: 01 04 - widodopranowo.idwidodopranowo.id/home/wp-content/uploads/2017/04/Purmono_dkk_Hidro... · PENENTUAN POSISI TITIK TETAP MENGGUNAKAN SATU RECEIVER GPS YANG DIOLAH SECARA DIFERENSIAL

24

the base). Where on the flow of the flow from the Sunda Strait to the Indian Ocean, whereas in the underlying layer of the current flow in the Sunda Strait there are entering from the Indian Ocean and some enter from the direction of the north of the Sunda Strait.

Keywords : Zonation, Horizontal and vertical current patterns, and ODV v.4.5.3.

Latar Belakang

Dalam kegiatan survey penting untuk menggambarkan arus, arus adalah pergerakan massa air (bulk of water), gaya pembangkit dan peubah, dan koneksi antar parameter. Ketiga hal ini merupakan satu kesatuan yang memberikan pemahaman dari awal hingga lanjutan tentang perjalanan massa air yang disebut dengan arus laut. Dalam koneksi global arus laut ini akan mempunyai sifat-sifat yang sama untuk semua tempat di belahan bumi namun secara lokal akan di pengaruhi oleh geografis dan faktor lain seperti letak, interaksi dengan daratan, dan interaksi dengan atmosfer sekitarnya (Purba dan Pranowo, 2015).

Menurut letaknya arus laut dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut. Longshore current merupakan arah arus yang sejajar pantai yang bergerak menyusuri pantai dan terbentuk ketika angin yang berhembus sejajar dengan garis pantai atau membentuk sudut kecil dengan garis pantai dan Rip current adalah arus balik yang terbentuk akibat arus datang tegak lurus pantai dan menemui garis pantai yang melengkung. Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup diatasnya dan pasang surut. Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter (Bernawis,2000). Fenomena lainya yang berhubungan dengan arus adalah pasang surut, pasang merujuk kepada naiknya muka air laut yang sering disebut dengan (flood) dan kebalikanya disebut dengan surut (ebb). Namun sebaliknya, bahwa pasang surut dapat terjadi dimana saja, termasuk pada perairan darat (Purba dan Pranowo,2015).

Dalam tugas akhir ini penulis ingin membahas bagaimana proses penentuan dan penggambaran pola arus dua dimensi ruang dan satu dimensi waktu secara time series, sebaran horisontal, dan sebaran vertikal dengan perangkat lunak ODV (Ocean Data View ). Penulisan tugas akhir ini, selanjutnya penulis akan membahasan tentang penggambaran pola arus serta data yang digunakan adalah data arus dua dimensi ruang dan satu dimensi waktu di Selat Sunda.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan tugas akhir ini menjelaskan tentang :

a. Melakukan proses pengolahan dan menampilkan pola sirkulasi arus secara horisontal dan runtut waktu.

b. Melakukan proses pengolahan dan menampilkan pola sirkulasi arus vertikal dan runtut waktu.

c. Menentukan zonasi pola arus secara horisontal.

Menentukan zonasi pola arus secara vertikal

Batasan Masalah

Pada penulisan tugas akhir ini memberikan informasi serta karakteristik pola arus horisontal dan vertikal, serta menentukan zonasi pola arus di Selat Sunda yang ditampilkan dalam bentuk gambar tiga dimensi dengan menggunakan Perangkat lunak ODV v.4.5.3.

Page 8: 01 04 - widodopranowo.idwidodopranowo.id/home/wp-content/uploads/2017/04/Purmono_dkk_Hidro... · PENENTUAN POSISI TITIK TETAP MENGGUNAKAN SATU RECEIVER GPS YANG DIOLAH SECARA DIFERENSIAL

25

Alur Penelitian

Mulai

Data arus

Pengolahan dengan

perangkat lunak ODV

Penentuan pola arus

Informasi :

1. Grafik

2. Plot arus

Kesimpulan

Selesai

Grafik garis atau scatter

Sebaran horisontal

Sebaran vertikal

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam lokasi penelitian ini,penelitian

berada pada daerah Selat Sunda. Pemilihan daerah Selat Sunda karena daerah tersebut sangat strategis untuk keluar dan masuknya kapal selam, baik kapal selam milik TNI – AL maupun milik musuh pada gambar 3.2.

1. Lokasi Penelitian

Adapun data yang kami olah adalah data hasil permodel dari Pusat Riset Kelautan KKP dengan data 4 bulan sebagai berikut :

a. Tanggal 1 s/d 31 Januari, Tahun 2016 merupakan musim barat. b. Tanggal 1 s/d 30 April, Tahun 2016 merupakan musim peralihan pertama.

c. Tanggal 1 s/d 30 Juli , Tahun 2016 merupakan musim timur. d. Tanggal 1 s/d 31 OKtober, Tahun 2016 merupakan peralihan kedua. e. Untuk resolusi data 9,25 Km x 9,25 Km. 2. Pengolahan Data

Tahapan pengolahan data meliputi kegiatan atau proses yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penulisan yaitu menggambarkan pola arus horisontal dan vertikal serta karakteristik pola arus baik secara horisontal dan secara vertikal, dan menentukan zonasi arus di Selat Sunda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. PERANCANGAN

Perancangan adalah suatu proses awal yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu proyek yang akan dikerjakan. Perancangan yang baik akan memudahkan dalam menyelesaikan proyek sehingga menghasilkan suatu hasil yang mengkonfigurasikan perangkat keras dan perangkat lunak sehingga dapat menyelesaikan masalah secara maksimal. Pada peoses penggambaran pola arus dua dimensi ruang dan satu dimensi waktu ini dengan hasil gambar dan informasi di harapkan dadat bermanfaat untuk mengetahui karakteristik pola sirkulasi arus secara horisontal, vertikal dan bahan pertimbangan kegiatan operasi militer, misalnya penyusunan peta tematik khususnya di Selat Sunda.

2. Karakteristik Arus Penampang Horisontal

Proses pengolahan data arus penampang horizontal menggunakan perangkat lunak ODV v .4.5.3 merupakan data hasil permodelan numerik yang di laksanakan oleh KKP di Selat Sunda, yang di laksanakan pada bulan, Januari mewakili musim barat, April mewakili musim peralihan pertama, Juli mewakili musim timur, dan Oktober mewakili musim peralihan kedua yang merupakan perwakilan musim pada satu tahun.

a. Penampang Permukaan (Layer pertama, kedalaman 0.49 meter)

Page 9: 01 04 - widodopranowo.idwidodopranowo.id/home/wp-content/uploads/2017/04/Purmono_dkk_Hidro... · PENENTUAN POSISI TITIK TETAP MENGGUNAKAN SATU RECEIVER GPS YANG DIOLAH SECARA DIFERENSIAL

26

1. Bualan Januari

2. Bulan April

3. Bulan Juli

4. Bulan Oktober

b. Penampang pertengahan (Layer 18, kedalaman 47 meter) 1. Bualan Januari

2. Bulan April

3. Bulan Juli

4. Bulan Oktober

c. Penampang Dekat dengan dasar (Layer 21, kedalaman 65 meter) 1. Bualan Januari

2. Bulan April

Page 10: 01 04 - widodopranowo.idwidodopranowo.id/home/wp-content/uploads/2017/04/Purmono_dkk_Hidro... · PENENTUAN POSISI TITIK TETAP MENGGUNAKAN SATU RECEIVER GPS YANG DIOLAH SECARA DIFERENSIAL

27

3. Bulan Juli

4. Bulan Oktober

3. Karakteristik Arus Penampang Vertikal a. Penampang vertical berdarsarkan potongan melintang (Dari Utara - Ke Selatan) 1. Bulan Januari

2. Bulan April

3. Bulan Juli

4. Bulan Oktober

b. Penampang vertical berdarsarkan potongan membujur (Dari Barat - Ke Timur) 1. Bulan Januari

2. Bulan April

3. Bulan Juli

4. Bulan Oktober

Page 11: 01 04 - widodopranowo.idwidodopranowo.id/home/wp-content/uploads/2017/04/Purmono_dkk_Hidro... · PENENTUAN POSISI TITIK TETAP MENGGUNAKAN SATU RECEIVER GPS YANG DIOLAH SECARA DIFERENSIAL

28

5. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdarsarkan hasil proses pengolahan, adapun kesimpulan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

a. Proses pengolahan dan menampilkan pola sirkulasi arus secara horisontal ( 3 layer utama : layer 1 untuk permukaan, layer 18 untuk pertengahaan, dan layer 21 untuk dekat dasar) dan runtut waktu (rerata bulanan mewakili musim, bulan Januari (musim barat), bulan April (musim peralihan pertama), bulan Juli (musim timur), dan bulan Oktober (musim peralihan kedua) telah terlaksana dengan baik, menghasilkan 171 gambar grafik ( terdiri dari 144 dua dimensi horisontal dan 27 grafik mawar arus).

b. Proses pengolahan dan menampilkan pola sirkulasi arus penampang vertikal berdarsarkan potongan melintang(per 2 grid dengan total 24 penampang) dan membujur (per 1 grid dengan total 32 penampang), dan runtut waktu (rerata bulanan mewakili musim, bulan Januari (musim barat), bulan April (musim peralihan pertama), bulan Juli (musim timur), bulan Oktober (musim peralihan kedua) telah terlaksana dengan baik dan lancar, menghasilkan 56 gambar grafik (yang terdiri dari 24 penampang melintang dan 32 penampang membujur).

c. Teridentifikasi antara 2 hingga 3 zonasi pola arus secara horisontal. Dua zona pola arus utama adalah alur arus yang menyusur di tenggara Sumatra dan alur arus yang menyusur barat laut Jawa. Dimana pada alur arus yang menyusur barat laut Jawa terkadang terbagi menjadi 2 sub zona arus yang bergerak berlawanan arah.

d. Teridentifikasi 2 zonasi pola arus secara vertikal. Dua zona pola arus utama adalah alur arus yang menyusur lapisan permukaan (layer 1),dan alur arus yang menyusur lapisan bawah permukaan(mulai dari layer 18 hingga layer dekat dasar).

Dimana pada alur arus lapisan permukaan dominan arah arus dari Selat Sunda menuju ke Samudra Hindia, sedangkan pada lapisan di bawahnya arah arus di Selat Sunda ada yang masuk dari Samudra Hindia dan ada yang masuk dari arah mulut utara Selat Sunda.

SARAN

1. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan diperairan lain sehingga seluruh perairan dapat diketahui pola dan karakteristik arus di kedalaman yang belum tentu sama di seluruh perairan Indonesia.

2. Memberikan masukan agar pembaca dapat membuat data primer menjadi data atau file *nc melalui proses permodelan numerik yang dilaksanakan oleh KKP.

DAFTAR PUSTAKA

Bernawis, L. I. 2000. The JSPS-DGHE Internasional Symposium on Fisheries Science in Tropical Area.

Hadi S dan Radjawane I.M, (2009). Arus Laut. ITB. Bandung. ISBN : 978-602-9056-06-8 168 hlm.

Hutabarat dan Evans, 2008. Jakarta : Pengantar Oceanografi Uneversitas Indonesia.

KLH, (2013) Deskripsi peta Ekoregion Laut Indonesia Buku II : Sebaran Arus Di Indonesia. ISBN : 978-602-8773-10-2. 192 hlm.

Pushidros TNI-AL (2011). Peta Jawa Bagian Barat (Peta Laut No.68 Sekala 1 : 500 000).

Purba, NP., W.S Pranowo. 2015 Dinamika Oseanografi, Diskripsi Karakteristik Masa Air dan Sirkulasi Laut. ISBN 978-602-0810-20-1.

Suryabrata, S. 1992. Metodologi Penelitian PT. Raja Grafindo Perkasa : Jakarta.