02 bab 2 akhir
DESCRIPTION
RDTRTRANSCRIPT
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Ibukota Kab. Bone Bolango Tahun 2013 - 2033
BAB 2 HAL - I - 1
22..11 TTiinnjjaauuaann RRPPJJMMDD KKaabbuuppaatteenn BBoonnee BBoollaannggoo 22001100--22001155
RPJMD Kabupaten Bone Bolango memberikan gambaran umum tentang
berbagai program yang menjadi arahan pemerintah daerah dan seluruh komponen
masyarakat dalam mendorong proses pembangunan di daerahnya menuju
terwujudnya kesejahtaraan bagi seluruh masyarakat Bone Bolango.
2.1.1 Isu Strategis
Hasil tinjauan dokumen RPJMD Kabupaten Bone Bolango terdapat 7 (tujuh) isu strategis sebagai berikut :
a. Bidang Pemerintahan.
Isu utama bidang pemerintahan Kabupaten Bone Bolango adalah Reformasi
Birokrasi dan Tata Kelola. Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan perlu
dilakukan untuk memantapkan tatakelola pemerintahan yang lebih baik, dengan
melakukan peningkatan kinerja secara terpadu. Implementasi Good Governance
berupa penerapan prinsip transparansi, partisipasi, akuntabilitas, supremasi
hukum, efektifitas, efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintahan masih perlu
diperkuat pelaksanaannya.
b. Bidang Ekonomi
Didalam dokumen RPJMD dijelaskan bahwa Kinerja sktor-sektor ekonomi
belum menunjukkan keterpaduan arah dalam mempercepat laju pertumbuhan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Ibukota Kab. Bone Bolango Tahun 2013 - 2033
BAB 2 HAL - II - 2
daerah. Sektor industri yang diharapkan menjadi sektor pemberi value added
terbesar masih tertinggal geliat pertumbuhannya dibanding sektor-sektor ekonomi
lainnya. Perkembangan sektor industri belum bersimbiosis dengan perkembangan
sektor pertanian, perikanan, peternakan, pertambangan dan penggalian yang
mempunyai basis sumber daya terbesar di Kabupaten Bone Bolango. Kondisi di atas
diperburuk pula oleh belum adanya komoditas unggulan daerah yang dapat menjadi
“Prime Mover” akselerasi pertumbuhan pembangunan ekonomi daerah.
c. Bidang Sosial Kemasyarakatan
Didalam dokumen RPJMD dijelaskan bahwa masalah sosial di Bone Bolango
masih perlu penanganan secara terintegrasi antar sektor. Kondisi nyata yang baru
saja dialami adalah terpuruknya kualitas pendidikan yang disebabkan oleh
pemerolehan nilai ujian nasional menempati urutan terbawah di seluruh Provinsi
Gorontalo. Seiring dengan itu pula, hal ini berdampak pada keterpurukan penilaian
masyarakat terhadap dunia dan kualitas pendidikan Bone Bolango secara umum.
Penyelenggaraan program peningkatan kesejahteraan harus dilaksanakan seiring
dengan upaya peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, agar
mampu memberi kontribusi terhadap penyelenggaraan program pembangunan
ekonomi yang makin berkualitas berlandaskan peningkatan produktivitas dan daya
saing, serta semakin terciptanya kreativitas dan daya inovasi daerah. Demikian pula
halnya dengan sektor kesehatan, walaupun telah terjadi perubahan dalam kualitas
pelayanan melalui berbagai macam bentuk program dan kegiatan, namun masih
perlu peningkatan, terutama pemenuhan akses layanan yang berkualitas dan merata
untuk semua wilayah, penduduk dan terutama bagi masyarakat miskin yang berada
di wilayah terpencil. Pemenuhan akses kesehatan yang merata dan berkualitas
dapat memicu peningkatan derajat kesehatan masyarakat setempat, sehingga
mereka mampu berperan secara aktif dalam memenuhi tuntutan dinamika hidup.
d. Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Didalam dokumen RPJMD dijelaskan bahwa akselarasi pembangunan di
daerah ini harus diimbangi dengan perbaikan kualitas manajemen dan eksploitas
sumber daya alam yang berwawasan lingkungan serta tidak menimbulkan dampak
negatif untuk wilayahnya sendiri dan sekitarnya. Hal ini dimaksudkan agar
pembangunan daerah tidak hanya bisa dinikmati oleh generasi sekarang, namun
juga untuk generasi yang akan datang (sustainable development). Perlu
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Ibukota Kab. Bone Bolango Tahun 2013 - 2033
BAB 2 HAL - II - 3
implementasi prinsip – prinsip kelestarian lingkungan dan keutuhan ekosistem
hutan, terutama yang berkenaan dengan rentannya sebagian besar wilayah tertentu
terhadap bencana alam, seperti banjir, tanah longsor serta pencemaran air akibat
penggundulan hutan yang tidak terkendali dan penambangan liar.
Dengan luas kurang lebih 16% dari luas wilayah Propinsi Gorontalo,
berbagai keunggulan sumberdaya (National resource Adavantage) dimiliki
Kabupaten Bone Bolango. Potensi pertambangan antaranya galian C, emas dan
tembaga, potensi energy seperti panas bumi (geothermal), potensi sumber daya air,
potensi perikanan dan kelautan serta berbagai potensi strategis lainnya harus
diarahkan pengelolaanya dengan pendekatan pengelolaan yang berwawasan
lingkungan.
e. Bidang Penataan Ruang
Didalam dokumen RPJMD dijelaskan bahwa belum jelasnya arahan spasial
pembangunan wilayah telah berdampak simultan pada belum adanya arahan pusat-
pusat pertumbuhan wilayah yang menjadi simpul utama penggerak perhubungan
wilayah. Kondisi existing spasial yang telah tumbuh menjadi titik-titik pertumbuhan
wilayah harus diarahkan secara lebih terintegrasi dan bersinergi dengan wilayah-
wilayah lainnya melalui disain skenario pembangunan spasial jangka panjang.
f. Bidang Infrastruktur
Didalam dokumen RPJMD dijelaskan bahwa saat ini kondisi dan design
infrastruktur wilayah di Bone Bolango belum terpetakan sesuai perencanaan
penataan ruang dan analisa kebutuhan sektoral dan perwilayahan. Pembangunan
prasarana dan sarana untuk semua sektor masih sangat kurang, baik dari aspek
kualitas maupun kuantitas, seperti jaringan transportasi, prasarana dan sarana
perhubungan dan pariwisata sebagai potensi peningkatan pendapatan daerah,
telekomunikasi dan informasi, sumber daya air, sarana air bersih dasn sanitasi di
daerah – daerah terisolir dan terpencil, perumahan, bahkan infrastruktur
pemerintahan daerah belum tercipta dan tertata dengan baik untuk memenuhi
sebuah bentuk blok atau kawasan pusat pemerintahan daerah yang representatif.
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Ibukota Kab. Bone Bolango Tahun 2013 - 2033
BAB 2 HAL - II - 4
g. Supremasi Hukum
Didalam dokumen RPJMD dijelaskan bahwa proses penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat adalah tiga aspek
penting yang telah dilaksanakan secara terpadu di Daerah Bone Bolango. Aspek –
aspek ini telah berjalan dan bersinergi dengan baik dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi dengan melibatkan unsur eksekutif, legislatif
dan yudikatif yang terbentuk dalam wadah musyawarah pimpinan daerah. Namun
demikian, perbaikan dan pembenahan pemerintahan perlu dilakukan secara
berkesinambukan, baik dari aspek struktur, manajerial, mekanisme maupun segala
bentuk sistim yang digunakan, guna terciptanya mutu layanan dan penyelenggaraan
pemerintahan yang credible, dalam menjalankan amanah rakyat sesuai prinsip Good
Governance. Pengurangan berbagai macam bentuk ketimpangan dan penyimpangan
dalam pengambilan keputusan dan penyalahgunaan wewenang masih memerlukan
perhatian khusus guna perbaikan proses penyelenggaraan pemerintahan.
2.1.2 Visi dan misi
Visi kabupaten Bone Bolango adalah
“Terwujudnya pemerintahan yang amanah, demi terciptanya masyarakat madani”.
Untuk mencapai Visi Pembangunan tersebut, maka ditetapkan Misi
Pembangunan Kabupaten Bone Bolango 2010 – 2015 adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pemerintah yang bersih, taat hukum dan demokratis.
2. Menciptakan masyarakat yang sejahtera, mandiri dan berkeadilan.
22..22 TTiinnjjaauuaann PPeerrddaa NNoo..88 TTaahhuunn 22001122 tteennttaanngg RRTTRRWW KKaabbuuppaatteenn BBoonneeBBoollaannggoo TTaahhuunn 22001111 –– 22003311..
Tinjauan Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah dilakukan dalam
pengembangan struktur maupun pola ruang wilayah Kabupaten Bone Bolango.
2.1.3 Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah
Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bone Bolango disusun
untuk kurun waktu 20 tahun mendatang (2011-2031) meliputi :
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Ibukota Kab. Bone Bolango Tahun 2013 - 2033
BAB 2 HAL - II - 5
Pengembangan Pusat-Pusat Kegiatan, yang meliputi Pusat Kegiatan Wilayah
Promosi (PKWp), Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Utama, yang meliputi Sistem
Jaringan Transportasi darat, Sistem Jaringan Transportasi Perkeretaapian
dan Sistem Jaringan Transportasi Laut
Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Lainnya, yang meliputi Sistem
Jaringan Energi, Sistem Jaringan Telekomunikasi, Sistem Jaringan Sumber
Daya Air dan Sistem Prasarana Pengelolaan lingkungan.
2.1.4 Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan
Pengembangan sistem perkotaan (sistem kota-kota) bertujuan untuk
mewujudkan keseimbangan dan keselarasan pembangunan antarwilayah sesuai
fungsi yang diembannya, daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup guna
mendukung struktur tata ruang yang telah direncanakan.
Pusat kegiatan perkotaan dalam hierarki dan skup pelayanannya berupa
Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), Pusat Kegiatan lokal (PKL), Pusat
Pelayanan Kawasan (PPK) dan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).
Rencana pengembangan sistem kota-kota di Kabupaten Bone Bolango
adalah :
Menata dan mengarahkan perkembangan pusat-pusat kegiatan di bagian
timur (Suwawa), Barat (Kabila), dan Utara (Tapa)
Mengembangkan secara terbatas pusat-pusat kegiatan di bagian selatan
(Bone Pesisir).
Menata distribusi Pusat Kegiatan Lokal (PKL)dan Sub Pusat Kegiatan Lokal
(PPK) yang mendukung keserasian perkembangan kegiatan pembangunan
antarwilayah
Menata Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) sehingga dapat meningkatkan
pelayanan kegiatan skala antar desa.
Sasaran dari rencana pengembangan tersebut adalah:
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Ibukota Kab. Bone Bolango Tahun 2013 - 2033
BAB 2 HAL - II - 6
Mengusulkan pengembangan (menaikan) status Pusat Kegiatan Lokal
(PKL) kecamatan Suwawa dari Pusat Kegiatan Lokal (PKL) menjadi Pusat
Kegiatan Wilayah (PKW), dimana Kecamatan Suwawa sebagai ibukota
Kabupaten dan merupakan pusat pemerintahan dan diarahkan pada
perencanaan pusat jasa pelayanan keuangan/bank, simpul transportasi,
dan pusat pelayanan jasa lainnya.
Berkembangnya 2 (dua) Pusat Kegiatan Lokal (PKL), meliputi: Kecamatan
Tilongkabila dan Bone Raya.
Berkembangnya 4 (empat) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), meliputi:
Kecamatan Tapa (Talumopatu), Kecamatan Kabila (Oluhuta), Kecamatan
Kabila Bone (Batu Barani) dan Kecamatan Bone Pantai (Bilungala).
2.1.5 Rencana Pola Ruang
Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Bone Bolango meliputi rencana
kawasan lindung dan kawasan budidaya yang mempunyai nilai strategis.
A. Kawasan Lindung
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian dan kemampuan lingkungan hidup yang mencakup
sumberdaya alam dan sumberdaya buatan guna kepentingan pembangunan yang
berkelanjutan. Kawasan lindung adalah:
a. Kawasan hutan lindung adalah kawasan yang memiliki kemiringan lereng
>45 % dan wilayah dengan ketinggian > 2.000 meter dari permukaan laut.
b. Kawasan Yang Memberikan Pelindungan Kawasan Bawahannya, antara
lain, kawasan hutan lindung, kawasan bergambut, dan kawasan resapan
air.
c. Kawasan Perlindungan Setempat, antara lain, sempadan pantai, sempadan
sungai, kawasan sekitar danau/waduk, dan kawasan sekitar mata air.
d. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya, antara lain, kawasan suaka alam,
kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya, kawasan pantai berhutan
bakau, taman nasional, taman hutan raya, taman wisata alam, cagar alam,
suaka margasatwa, serta kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Ibukota Kab. Bone Bolango Tahun 2013 - 2033
BAB 2 HAL - II - 7
e. Kawasan Rawan Bencana Alam, antara lain kawasan rawan letusan gunung
berapi, kawasan rawan gempa bumi, kawasan rawan tanah longsor,
kawasan rawan gelombang pasang, dan kawasan rawan banjir; dan
f. Kawasan Lindung Lainnya, misalnya taman buru, cagar biosfer, kawasan
perlindungan plasma nutfah, kawasan pengungsian satwa, dan terumbu
karang.
Pada wilayah perencanaan yaitu Kecamatan Suwawa terdapat bagian dari
rencana Kawasan Lindung Yaitu :
a. Kawasan danau/waduk yang ada di Kabupaten Bone Bolango terdapat di
sebagian Kecamatan Suwawa di Desa Ulantha. Rencana penetapan
kawasan sempadan danau perlu dilakukan secara terintegrasi, kawasan
sempadan danau dapat ditetapkan antara 50 – 100 meter dari titik
permukaan air tertinggi ke arah darat. Lebar zona tersebut tergantung
topografi (lereng) kawasan sekitar danau, dimana kawasan yang landai >
8%, sempadan cukup ditetapkan 50 meter. Namun, jika muka lahan datar,
sempadan dapat lebih dari 50 meter s/d 100 meter.
b. Kawasan taman nasional tersebar di beberapa kecamatan antara lain ;
Kecamatan Bulango Ulu dengan luas 20.226,04 Ha ; Kecamatan Bulango
Utara seluas 143,22 Ha ; Kecamatan Tilongkabila dengan luas 1.346,07 Ha ;
Kecamatan Suwawa dengan luas 4.511,64 Ha ; Kecamatan Suwawa Tengah
dengan luas 835,71 Ha ; Kecamatan Suwawa Timur dengan luas 69.691,32
Ha ; Kecamatan Bone Raya seluas 69,14 Ha dan Kecamatan Bone dengan
luas 8.940,91 Ha. Penetapan ini merujuk pada Peta Penunjukkan Kawasan
Hutan Provinsi Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango memiliki luasan
Taman Nasional Bogani Nani Wartabone sebesar 104.740,15 Ha atau 53,5
% dari total luasan Kabupaten Bone Bolango.
c. Penetapan kawasan rawan bencana alam dalam hal ini bencana longsor
kecamatan suwawa masuk dalam kerawanan rendah 1.154,4 ha ;
kerawanan sedang 3.505,54 ha ; kerawanan tinggi 1.047,31.
d. Kawasan rawan banjir di Kabupaten Bone Bolango lebih banyak
dipengaruhi oleh faktor alam seperti kondisi fisik topografis, alur aliran air,
curah hujan yang tinggi, peresapan air yang rendah, pendangkalan dan
penyempitan alur sungai dan pendangkalan muara sungai. Di Kecamatan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Ibukota Kab. Bone Bolango Tahun 2013 - 2033
BAB 2 HAL - II - 8
suwawa desa yang masuk kategori rawan banjir adalah desa Boludawa,
Bube, Bube Baru, Bubeya, Tinelo, Tingkohobu, Tingkohobu Timur dan desa
Ulanta.
e. Kawasan rawan bancana gempa bumi kecamatan suwawa masuk kategori
stabil.
B. Rencana Kawasan Budidaya
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bone Bolango di wilayah
perencanaan terdapat berbagai peruntukan untuk kegiatan budidaya antara lain:
1. Kecamatan suwawa masuk kedalam rencana kawasan peruntukan
pertanian tanaman pangan.
2. Arahan pengembangan kawasan peruntukan untuk sub sektor peternakan,
yaitu
Sentra ayam kampung di Kecamatan Suwawa Desa Tingkohobu
Sentra ayam ras petelur di Kecamatan Suwawa Desa Huluduotamo
Sentra sapi potong di Kecamatan Kecamatan Suwawa Desa
Huluduotamo.
3. Kawasan peruntukan budidaya perikanan air tawar.
4. Adapun potensi kawasan pertambangan di wilayah kajian, terdiri atas :
Potensi pertambangan pasir dan batu
Potensi pertambangan mineral bukan logam dan batuan serta potensi
mineral logam, meliputi :
Batuan Basal, sebarannya meliputi Desa Boludawa, Tingkohubu dan
desa Ulatha;
Mineral logam di Kecamatan Suwawa, Desa Tingkohubu, Helumo,
Huluduatamo dan Desa Ulantha;
5. Adapun untuk kawasan peruntukan industri adalah industri sedang, yaitu
kawasan agroindustri yang, meliputi :
6. Adapun potensi kawasan pariwisata di wilayah kajian, terdiri atas :
Kawasan peruntukan pariwisata budaya yaitu Makam Nani Wartabone
terletak di Kecamatan Suwawa, Desa Bube Baru
Kawasan peruntukan pariwisata alam yaitu Danau Perintis.
Kawasan peruntukan pariwisata buatan yaitu riverside
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Ibukota Kab. Bone Bolango Tahun 2013 - 2033
BAB 2 HAL - II - 9
7. Adapun kawasa permukiman, kecamatan suwawa masuk kedalam rencana
Kawasan Siap Bangun (KASIBA) di desa Huluduotamo.
2.1.6 Rencana Kawasan Startegis
Kawasan Strategis Provinsi yang ada di wilayah perencanaan, terdiri atas
Kawasan Pendidikan Kabila dan Suwawa.
Kawasan Strategis Kabupaten ialah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan atau lingkungan.
Kawasan Strategis Kabupaten, yang ada di wilayah perencanaan antara lain ialah :
1. Kawasan pusat pemerintahan Kabupaten di Kecamatan Suwawa
2. Kawasan Industri, di Kecamatan Tapa dan kawasan industri agropolitan di
Kecamatan Suwawa.
3. Kawasan Danau Perintis, Kecamatan Suwawa merupakan Kawasan Yang
Memiliki Nilai Strategis dari Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan.
4. Kawas Kawasan Yang Memiliki Nilai Strategis Dari Sudut Kepentingan
Sosial Budaya, yaitu
Kawasan Siap Bangun (KASIBA), di Kecamatan Tilongkabila Desa
Moutong, Desa Iloheluma, Desa Butu dan Kecamatan Suwawa Desa
Huluduotamo;
Cagar Budaya Makam Nani Wartabone yang terletak di Kecamatan
Suwawa, Desa Bube Baru;
Kawasan Pendidikan, Kecamatan Tilongkabila – Suwawa;