04 analisis gravimetri

18
  T ahapan Analisa Kimia (1) sampling, (2) preparasi sampel, (3) pelarutan, (4) penguk uran, (5) analisis data, (6) intepretasi data, (7) kesimpulan

Upload: hidjazy-hamidi

Post on 05-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Dasar Kimia Analitik

TRANSCRIPT

  • Tahapan Analisa Kimia(1) sampling, (2) preparasi sampel, (3) pelarutan, (4) pengukuran, (5) analisis data, (6) intepretasi data, (7) kesimpulan

  • Analisis Gravimetri Analisis gravimetri

    Proses isolasi (pemisahan analit dari pengotornya) dan dilanjutkandengan pengukuran berat dari analit (unsur atau senyawa)

    Proses/tahapan dalam analisis gravimetri

    Pelarutan sampelPengendapan analit dengan zat pengendap: dijelaskan berikut Penyaringan Pencucian Pengeringan dan atau pembakaran Penimbangn berat endapanPerhitungan kimia (Stoikhiometri

  • 1. Pelarutan Sampel2. Pengendapan analit dg zat pengendap

    Ca2+ + C2O42- CaC2O4 (s)

    H2C2O4 2 H+ + C2O42-

    CaCO3(s), Na2CO3(s), + H+ Ca2+(aq) + Na+(aq) CO2(g) + H2O(l)

  • 3. Pengendapan dengan larutan homogen

    (NH2)2CO + 3 H2O + heat 2 NH4+ + CO2 + 2 OH-

    reaksi terjadi secara lambat, sehingga menghasilkan kristal berukuran besar

    4. Contoh contoh sistem pengendapan tercantum padatabel 1, 2, dan 3

  • Mekanisme pembentukan endapan Pembentukan inti kristal/nukleus Pertumbuhan kristal Terjadi adsorsi ion dan interaksi antar ion/counter ion

  • Faktor yang mempengaruhi pembentukan endapan

    (1) Nilai kecepatan pengendapan relatif (R) R = (Q S)/S Q : jumlah total ion dalam larutan S : konsentrasi ion saat setimbang R > diperoleh kristal berukuran besar (2) Cara memperkecil nilai R - larutan dibuat encer- reaksi secara perlahan- larutan panas- bersifat asam

  • Hal teknis yang perlu diperhatikan

    1.Perlu pengaturan pH yang sesuai

    2.Pencucian dengan akuades dapat menyebabkan peptisasi pada endapan, yaitu peristiwa keluarnya ion yang terendapkan membentuk koloid yang dapat lolos saringan sebagai akibat adanya pelarutan/pencucian

    Untuk mengatasi, maka ke dalam akuades ditambahkan sedikit ion untuk menganti ion yang tercuci. Misalnya amonium nitrat

    4.Kopresipitasi ada 2, yaitu oklusi dan adsorpsi permukaan

    Oklusi: pengotor yang terkurung diantara butir-butir endapan yang menggumpal menjadi satu.

    Jika proses pertumbuhan kristal lambat, zat pengotor akan larut lagi dan partikel akan tumbuh menjadi partikel besar dan murni.

  • Sebaliknyajika pertumbuhan cepat maka zat pengotor masuk ke dalam kisi-kisi kristal.

    Pencegahan :Penambahan pereaksi sedikit-sedikit, dan dipanaskan sambil diaduk perlahan-lahan.

    Adsorpsi permukaan:Terjadi pada permukaan lapisan induk. Jumlah zat yang diadsorpsi akan lebih banyak dengan bertambah besarnya nukleus.

  • Pospresipitasi

    Terjadinya endapan ke-2 setelah pengendapan ke-1. Ini disebabkan karena ada garam yang sukar larut.Contoh :

    Cu2+diendapkan sebagai CuS dengan adanya Zn2+ , ZnS juga akan mengendap.

  • Perhitungan dalam analisis gravimetri

    Dasar perhitungan yang perlu dipahamiberat sampel = wberat zat/senyawa yang mengendap = aMr senyawa yang mengendap (CaC2O4)= b Mr senyawa yang ditimbang/dipijarkan (CaCO3)= c berat zat yang dicari (Ca atau CaO, atau CaCO3)= dMr atau Ar zat yang dicari= f Faktor grafimetri F

    Kadar zat %X

  • Contoh PermasalahanPermasalahan 1

    Sebanyak 0,6025 gram sampel garam klorida dilarutkan dalam air. Klorida diendapkan dengan menambahkan perak nitrat berlebih. Endapan perak lorida disaring, icuci, dikeringkan dan ditimbang.Ternyata beratnya 0,7134 gram. Hitunglah persentase klorida dalam sampel. (ArCl=35,5;ArAg=108)

  • Contoh Permasalahan

    Permasalahan 2Untuk keperluan analisis fosfor dalam sampel batuan fosfat, diambil seberat 0,5428 gram. Fosfor diendapkan sebagai MgNH4PO4.6H2O dan dipanggang menjadi Mg2P2O7. Jika berat endapan panggangan adalah 0,2234 gram, Hitung persentase P dalam sampelhitunglah persentase P2O5 dalam sampel hitung berat endapan MgNH4PO4.6H2O sebelum di panggangAr Mg = 24, P=31, O= 16, N= 14, H=1

  • Contoh PermasalahanPermasalahan 3Suatu batuan dari Pulau Sumbawa diketahui mengandung magnetit Fe3O4. Untuk menentukan kadarnya, selanjutnya dilakukan analisis dengan cara melarutkan 1,5419 gram sampel dengan HCl pekat sehingga diperoleh larutan yang mengandung ion Fe2+ and Fe3+. Selanjutnya ditambahkan HNO3 untuk mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+. Ion Fe3+.ditentukan secara gravimetri dengan zat pengendap NH3. Setelah terjadi endapan selanjutnya disaring dan dicuci dengan akuades yang mengandung amonium nitrat. Setelah dikeringkan dan dipijarkan diperoleh berat endapan Fe2O3 sebesar 0,8525 gram. Tentukan persentase Fe3O4 dalam sampel Ar Fe= 56, O= 16

  • An impure sample of Na3PO3 weighing 0.1392 g was dissolved in 25 mL of water. A solution containing 50 mL of 3% w/v mercury(II) chloride, 20 mL of 10% w/v sodium acetate and 5 mL of glacial acetic acid was then prepared. The solution containing the phosphite was added dropwise to the second solution, oxidizing PO3 3 to PO4 3 and precipitating Hg2Cl2. After digesting, filtering, and rinsing, the precipitated Hg2Cl2 was found to weigh 0.4320 g. Report thepurity of the original sample as %w/w Na3PO3.

  • TITRIMETRI ATAU VOLUMETRIBagian yang dipelajari Pengertian titrimetri dan volumetri Konsep dasar satuan kimia dalam titrimetri atau volumetriPengertian zat standar Pembagian jenis titrimetri atas dasar reaksi kesetimbangan dan perhitungannya

  • PengertianTitrimetri = proses analisis kadar/konsentrsai suatu zat dalam larutan berdasarkan pengukuran volume titran yang diperlukan untuk mencapai titik ekivalen. Pada dasarnya sering disebut volumetri, karena pengukurannya didasarkan pada pengukuran volume

  • **