04. issue-issue ekternal dan management style dalam organisasi konstruksi
DESCRIPTION
ESDMTRANSCRIPT
ISSUE-ISSUE EXTERNAL DAN MANAGEMENT STYLE DALAM
ORGANISASI KONSTRUKSI
Issue-issue External
• Kondisi dan Perubahan/perkembangan demografis dan dampaknya terhadap konstruksi
• Pemilahan/klasifikasi bidang kerja industri konstruksi
• Perkembangan teknologi :
• Perkembangan mutakhir
• Dampak teknologi terhadap kebutuhan skill
• Dampak perubahan terhadap Manajer SDM
• Perubahan pola kerja :
• Subkontrakting
• Unit fungsional yang lebih kecil
• Pertimbangan SDM di masa depan (finansial, kualitas pekerjaan dan layanan, hubungan industrial)
• Model kerja fleksibel
• Regulasi terkait industri kontruksi dan ketenagaan kerjaan
Issue-issue ExternalKlasifikasi Bidang Kerja Industri Konstruksi
Bidang
7. Operasi dan Pemeliharaan
8. Demolisi
Kualifikasi (Manajemen, Keuangan, Teknik)
Jenis
Besar
Menengah
Kecil
1.GagasanA S M E T
Bangunan Gedung
Bangunan Sipil
Konstruksi Spesifik
(CPC)
(Siklus Proyek)
KLASIFIKASI
2. Perencanaan & perancangan3. Pengadaan
4. Pelaksanaan
6. Serah terima5. Pengawasan
Issue-issue ExternalPerubahan Pola Kerja (Flexible Workforce Model)
Issue-issue ExternalNilai-nilai sosial
• Individualisme
• Bekerja sebagai kebutuhan hidup
• Perbedaan umur pekerja :
• Kematangan pekerja
• Senioritas
• Generasi
• Perubahan nilai sesuai perubahan usia
• Perbedaan kebutuhan antara pekerja pria/wanita (gender sensitive)
• Realitas dalam konstruksi
Issue-issue ExternalNilai-nilai Sosial
Issue-issue ExternalRealitas dalam Konstruksi
Managerial style
• Continuum of Managerial Styles :
• Job centred :
• Formal rules & procedures
• Hierarchy
• Specialisation
• Job separation
• Top down information
• Employee centred:
• Flexibility
• Openness
• Collective responsibility
• Participative decision making
• Trust
• Absence of rules and procedure(Likert, 1961)
Budaya Konstruksi :Employee-Oriented
• Karakteristik proyek konstruksi :
• Small batch
• One-off products, unique-prototype nature
• Small mechanisation, labour intensive
• Low-tech production process
• Relies heavily on creativity of professionals and craftsmen
• Value autonomy and intellectual freedom
• Uncertain and unpredictable production environment
• Increasingly Competitive
• Saturated with risk and uncertainty
CONSTRUCTION
PROJECT
Employee-Oriented : Kecocokan Manajemen Proyek Konstruksi dengan Employee-centred style
ANALYSABILITY
V A
RIA
BIL
ITY
LOW HIGH
LO
WH
IGH
CRAFT ROUTINE
NON-ROUTINE ENGINEERING
Perrow, 1970
Budaya Konstruksi :Scientific – Job-centred
• Banyak faktor dalam industri konstruksi mendorong digunakannya pendekatan job-centred :• Pendidikan – pengetahuan dalam konstruksi : scientific based-
scientific techniques, formal process of education delivery and evaluation
• Pengadaan : prosedur pengadaan (tradisional) yang memilah2 pelaku, undang2-peraturan yang berlaku,proses competitive bidding-formal process, struktur BoQ yang kaku dan sangat detail sebagai dokumen yang mengikat
• Kontrak konstruksi : proses mengurangi ketidak pastian, mengalokasikan risiko, legal implications dari tidak mengikuti kontrak, ambiguitas dari pasal2, ketidak percayaan terhadap pihak2 yang bersepakat, ketentuan2 bersifat preskriptif (harus diikuti)
Mengubah Budaya Konstruksi
• Kesulitan mengubah pandangan job-centred employee centred :• Mengubah pandangan/kebiasaan para profesional industri
• Mengubah pola pendidikan
• Mengubah pola hubungan pendidikan – industri
• Perlunya institusi-institusi profesional meredifinisi peran dan hubungan yang tradisional kearah managerial, employee-oriented
• Perlunya meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberikan lingkungan belajar yang lebih menantang, student-centred learning, research based.
Penetuan Manaagerial Style
• Tidak dapat ditentukan style mana yang lebih baik: tidak ada cara terbaik untuk mengelola
• Dalam realitanya : manajemen kebanyakan berada diantara kedua sisi ekstrim
• Style paling sesuai bergantung kepada :
• Manusia yang dihadapi
• Task
• Teknologi
• Lingkungan (kerja)
Penentuan Manaagerial Style
• Employee centred, lebih cocok untuk :
• mereka yang mempunyai kemampuan dan menginginkan kebebasan,
• Complex task with low technology
• Unmechanised procedures
• Uncertain, ever changing environment
• Job-centred, lebih cocok untuk :
• Routine task
• Stable environment with highly mechanised technology
• People who do not desire autonomy
SELESAI