0609u104 - dwi aditya herfiansyahrevisi
DESCRIPTION
tTRANSCRIPT
Jurnal Penelitian Teknik Informatika, Februari 2014
PEMBANGUNAN ELECTRICAL CONTROL SYSTEM BERBASIS
SMARTPHONE ANDROID DENGAN MEDIA INTERNET
(IMPLEMENTASI SISTEM SMART HOME)
Dwi Aditya Herfiansyah
Teknik Informatika-Universitas Widyatama, Bandung, Indonesia
40124
ABSTRAK
Smart home merupakan sistem yang digunakan untuk mengintegrasikan berbagai sistem yang umumnya
terdapat dalam suatu rumah (bangunan). Sistem smart home ini sudah mendukung dan membantu pemilik rumah
agar dapat mengontrol peralatan listrik dari jarak jauh. Dengan bantuan Microcontroller ATMega328P-PU yang
telah dipaket menjadi development board Arduino Duemilanove sebagai pengendali utama dan juga Ethernet Shield
sebagai penghubung data ke web service sehingga memungkinkan sistem dapat terhubung dengan internet.
Electrical Control System merupakan salah satu sistem Smart Home yang dapat mengontrol peralatan listrik
dari jarak jauh melalui internet. Selain itu, piranti yang digunakan untuk mengontrol peralatan listrik dari jarak jauh
menggunakan aplikasi pada Smartphone Android. Pada aplikasi ini dapat memberikan instruksi menghidupkan atau
mematikan peralatan listrik, dimana data instruksi tersebut disimpan pada server database web service. Pada aplikasi
Android ini dapat mengingatkan apabila pemilik lupa terhadap peralatan listriknya yang masih menyala ketika
pemilik sedang berada di luar rumah.
Pemodelan yang digunakan dalam pembangunan electrical control system ini menggunakan model prototyping.
Secara garis besar pemodelan ini melakukan proses tahap pengumpulan kebutuhan dan analisis, perancangan dan
implementasi, dan pengujian. Prototyping ini merupakan model proses perangkat lunak yang telah secara eksplisit
dirancang untuk mengakomodasi suatu produk yang akan berubah secara perlahan sepanjang waktu dan model
proses yang berdiri sendiri[1].
Kata Kunci: Driver Relay, Android, Electrical Control System, Smart Home, Arduino
1. PENDAHULUAN
Pemanfaatan energi listrik dewasa ini kurang diterapkan pada kehidupan sehari-hari pasalnya banyak pengguna
yang menggunakan peralatan elektronik dengan mengonsumsi listrik secara berlebihan. Salah satu masalah yang
sering terjadi yaitu pengguna lupa untuk mematikan peralatan elektronik saat meninggalkan rumah dalam keadaan
sedang menggunakan daya listrik. Sehingga listrik yang digunakan kurang bermanfaat dan masalah tersebut
merupakan salah satu pemborosan energi listrik.
Ketidaknyamanan timbul ketika rumah sedang ditinggalkan namun ditengah perjalanan ternyata pengguna lupa
belum mematikan peralatan elektronik yang terhubung dengan peralatan listrik dimana salah satunya yaitu stop
kontak, sehingga efeknya timbul kekhawatiran terhadap pengguna akan terjadinya konsleting, biaya untuk membayar
tagihan listrik semakin tinggi dan timbul kekhawatiran lainnya. Hal tersebut menjadi salah satu kendala bagi para
pengguna listrik dimana pengguna tidak dapat mengontrol peralatan listrik dari jarak jauh dan yang bisa pengguna
lakukan hanyalah kembali ke rumah untuk mematikan peralatan listrik tersebut.
Dalam melakukan pengontrolan peralatan listrik yang ada rumah dari jarak jauh, dibutuhkan media penghantar
yang dapat memberikan perintah dari jarak jauh guna dapat mempermudah pengguna apabila lupa mematikan
peralatan elektronik setelah meninggalkan rumah dan memberikan informasi secara visual terhadap kondisi peralatan
listrik yang sedang hidup. Ketersediaan media penghantar atau instruksi merupakan hal penting dalam penggunaan
sistem yang dapat mengontrol peralatan listrik rumah dari jarak jauh. Penggunaan teknologi yang tepat diperlukan
agar perintah dari pengendali dapat diterima baik oleh hardware yang disimpan di dalam rumah.
Perkembangan terhadap teknologi tidak pernah berhenti. Dalam beberapa tahun terakhir perangkat elektronika
berkembang dengan pesat. Smartphone merupakan salah satu perangkat elektronika yang berkembang dengan pesat.
Jurnal Penelitian Teknik Informatika, Februari 2014
Smartphone tidak terlepas dari operating system yang terus mengalami kemajuan dari waktu ke waktu. Android
merupakan salah satu operating system yang mengalami kemajuan dengan cepat. Namun ditinjau dari segi
penggunaannya, penggunaan smartphone berbasis Android saat ini belum begitu optimal [4].
Maksud dan tujuan membangun sistem ini adalah dapat mengantisipasi kelupaan dalam mematikan atau
menghidupkan peralatan listrik ketika rumah sudah ditinggalkan oleh penghuni rumah dan dalam pembangunan
sistem ini menggunakan model pengembangan sistem prototyping.
Model Prototyping adalah pemodelan evolusioner yang bersifat iteratif yang merupakan model proses
perangkat lunak yang telah secara eksplisit dirancang untuk mengakomodasi suatu produk yang akan berubah secara
perlahan (berevolusi) sepanjang waktu. Pembuatan Prototipe dapat digunakan sebagai model proses yang berdiri
sendiri, pembuatan prototipe lebih umum digunakan sebagai teknik yang dapat diimplementasikan di dalam konteks
setiap model perangkat lunak.[1]
Adapun sistematika penulisan jurnal ini terdiri dari pendahuluan, analisis dan perancangan, implementasi dan
pengujian, kesimpulan dan referensi yang digunakan oleh penulis.
2. STUDI TERKAIT
Dalam pembangunan sistem smart home electrical control ini, terdapat studi terkait yang menjadi dasar dalam
pelaksanaan penelitian. Arduino Duemilanove merupakan salah satu jenis board Arduino yang diproduksi oleh tim
developer Arduino. Arduino Duemilanove menggunakan ATMega328P-PU sebagai microcontroller[5]. Selain itu
dalam pembangunan electrical control system ini, memiliki sebuah Arduino Ethernet Shield sebagai modul yang
dapat menghubungkan antara peralatan listrik dengan internet[6]. Tidak terlepas dari microcontroller, bahwa smart
home memiliki piranti perangkat lunak yang digunakan sebagai pengontrol agar peralatan listrik tersebut dapat
dikontrol dari jarak jauh. Android merupakan sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat seluler
layar sentuh seperti smartphone dan komputer tablet[4]. Kelebihan dari Android adalah sistem operasi yang open
source sehingga para developer dapat mengembangkan aplikasi pada Android ini. Salah satunya dapat
dikembangkan menjadi piranti lunak yang dapat mengontrol peralatan listrik dari jarak jauh melalui internet.
3. PENGEMBANGAN PROTOTYPE
Dalam penelitian smart home electrical control system ini, dilakukan pemodelan sistem dengan menggunakan
prototyping sehingga akan dijelaskan mengenai prototype pertama sampai prototype akhir mulai dari tahap analisis,
perancangan, serta implementasi dan pengujian.
3.1 PROTOTYPE PERTAMA
Pada tahap prototype pertama ini dilakukan sebuah analisis terlebih dahulu untuk dapat mengontrol peralatan
listrik dari jarak jauh. Analisis yang dilakukan meliputi terhadap komunikasi yang digunakan agar dapat saling
berkomunikasi dari Arduino dengan web service dan web service dengan Android. Analisis untuk prototype pertama
ini bahwa untuk komunikasi dari Arduino dengan web service yaitu dengan cara Arduino membaca halaman web.
Sedangkan komunikasi yang digunakan antara Android dengan web service yaitu menggunakan bahasa JSON,
method POST dan GET. Komunikasi menggunakan Bahasa JSON apabila dari Android ingin membaca data yang
ada pada database server dengan cara ditampilkan menggunakan fungsi jsonencode pada PHP. Sedangkan apabila
Android ingin mengirimkan data ke web service yaitu menggunakan method POST atau GET. Perbedaannya adalah
apabila menggunakan method GET, pengiriman datanya dengan cara menambahkan pada URI sedangkan method
POST pengiriman datanya ke server dengan diincludekan pada sebuah permintaan (body of request) dan bukan
melalui URI dan hasil dari method POST ini tidak bersifat cacheable (dapat disimpan dalam cache). Gambaran
secara umum dari smart home electrical control system[3] ini adalah sebagai berikut :
Jurnal Penelitian Teknik Informatika, Februari 2014
Gambar 1 Gambaran Sistem Baru Prototype Pertama
Pada tahap perancangan untuk prototype pertama ini dapat terlihat pada gambar 1 yang menunjukan rancangan
sistem prototype pertama. Perancangan dilakukan mulai dari pembangunan aplikasi pada perangkat pengontrol pada
Android sampai penyimpanan data pada web service dan juga pembangunan perangkat keras yaitu dengan
membangun driver relay agar dapat memutuskan atau menghubungkan tegangan peralatan listrik dari jarak jauh.
Driver relay yang dibuat akan dihubungkan pada peralatan listrik dan juga Arduino[2]. Arduino memberikan
perintah kepada driver relay untuk memutuskan atau menghubungkan tegangan pada peralatan listrik. Perintah
tersebut didapat dari database server yang ditampilkan pada sebuah halaman web agar dapat dibaca oleh Arduino.
Dan perintah pada database server tersebut didapat dari user melalui aplikasi Android.
Tahap pengujian untuk prototype pertama meliputi pengujian pada komunikasi antara Arduino, web service, dan
aplikasi Android. Pengujian terhadap Arduino dan web service dilakukan dengan cara Arduino secara berulang untuk
request data ke halaman web tersebut. Data pada halaman web tersebut didapat dari perintah user terhadap peralatan
listrik yang di kirim melalui aplikasi Android yang disimpan pada database server. Halaman web yang diujikan pada
prototype pertama dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2 Pengujian Komunikasi Arduino dan Web Service
Separator # menunjukan bahwa apabila Arduino membaca karakter tersebut maka karakter setelah itu adalah
perintah yang harus dijalankan oleh Arduino ke driver relay. Pada gambar 2 tersebut, setelah separator # sampai
ditemukannya separator ^ terdapat 6 data yang merupakan perintah menyala atau mati untuk 6 driver relay. Dan
apabila Arduino membaca karakter ^ itu artinya Arduino harus berhenti membaca data pada halaman web tersebut.
Sedangkan untuk pengujian pada Android dan web service yaitu terhadap pengiriman data agar dapat disimpan pada
database server. Selain itu dilakukan pengujian terhadap pengecekan pada kondisi peralatan listrik, baik yang sedang
menyala maupun mati yang ditampilan pada halaman dari sebuah aplikasi Android yang dibangun.
Setelah dilakukan pengujian pada prototype pertama ini ternyata sistem memiliki kekurangan dari segi
keamanan. Tidak adanya halaman login pada saat awal membuka aplikasi menunjukan bahwa aplikasi ini masih bisa
diakses oleh siapa saja. Lalu kekurangan lainnya yaitu apabila terjadi kealpaan terhadap peralatan listrik dan pemilik
rumah tidak ingat bahwa peralatan listrik dirumah masih menyala yang seharusnya peralatan listrik tersebut tidak
terhubung dengan peralatan elektronik lainnya yang dapat menyebabkan pemborosan listrik dan juga bisa
menyebabkan terjadinya konsleting. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya sistem yang dapat mengingatkan
kepada pemilik rumah terhadap kealpaan yang terjadi pada peralatan listrik tersebut. Maka dari itu dibutuhkan
prototype kedua agar kekurangan dari sistem prototype pertama ini dapat dilakukan.
Jurnal Penelitian Teknik Informatika, Februari 2014
3.2 PROTOTYPE KEDUA
Pada proses prototype pertama, ternyata sistem masih memiliki kekurangan dari keamanan sistem yang dimana
tidak adanya halaman login ketika pertama membuka aplikasi. Dan juga tidak adanya sistem yang dapat
mengingatkan pemilik rumah apabila terjadi kealpaan terhadap peralatan listrik. Sehingga pada prototype kedua ini
akan dilakukan analisis, perancangan serta implementasi dan pengujian terhadap kekurangan sistem pada prototype
pertama tersebut. Sistem reminder merupakan salah satu fitur yang akan digunakan pada sistem smart home ini agar
pemilik rumah dapat diingatkan ketika terjadi kealpaan terhadap peralatan listrik saat pemilik rumah sedang berada
jauh dari lingkungan rumahnya. Selain itu apabila terdapat halaman login maka tentunya user dapat melakukan
registrasi. Registrasi ini merupakan fitur untuk mendaftarkan akun pada aplikasi ini agar dapat mengakses fitur
didalamnya seperti pengontrolan peralatan listrik dan juga kelola reminder.
Tahap perancangan untuk prototype kedua ini dibuat use case diagram yang menggambarkan bagaimana
kebutuhan sistem secara fungsional. Pada gambar 3 merupakan use case diagram prototype kedua.
Gambar 3 Use Case Diagram Electrical Control System Gambar 4 Perangkat Keras Smart Home
Perancangan juga dilakukan terhadap user interface pada aplikasi mobile dan juga rangkaian keseluruhan
terhadap perangkat keras. Perangkat keras yang dirancang pada tahap prototype kedua ini dibangun sebuah maket
rumah agar pengimplementasian lebih jelas. Implementasi terhadap maket yang dibangun menggunakan bahan
acrylic dan dirangkai menjadi sebuah rumah-rumahan kecil dimana terdapat 6 ruangan yang disesuaikan banyaknya
driver relay yang dibangun. Dapat terlihat pada gambar 4 yang menunjukan keseluruhan perangkat keras pada smart
home electrical control system mulai dari maket rumah, led sebagai pengganti peralatan listrik, driver relay, Arduino
Duemilanove dan Modul Ethernet Shield.
Gambar 5 User Interface pada Aplikasi Android
Kelola
Petunjuk Pengunaan
Kelola
Tentang Pengembang
Registrasi Akun
Login User
Mengelola Reminder
Peralatan Listrik
Request Data Instruksi Web
Server
User
Kirim Instruksi Mematikan
Peralatan Listrik
Mengelola Kontrol
Peralatan Listrik
<<include>>
<<include>>
Kirim Instruksi Menghidupkan
Peralatan Listrik<<include>>
Kelola Registrasi Kode
Admin
Login Admin
Jurnal Penelitian Teknik Informatika, Februari 2014
Pengujian yang dilakukan pada tahap prototype kedua ini adalah melakukan sistem terhadap halaman login dan
juga fitur reminder. Untuk halaman login ketika mengisi form dengan benar maka akan di lempar ke halaman
dashboard pada smart home, namun apabila mengisi form yang salah atau kosong maka sistem akan memberikan
informasi error baik itu salah username atau password ataupun belum mengisi form. Lalu pengujian terhadap
reminder yaitu menguji terhadap fungsi yang dilakukan. Sebelum dapat menjalankan fungsi reminder, user harus
terlebih dahulu mengisi form Add Reminder agar reminder yang telah dibuat dapat disimpan oleh database server.
Sehingga apabila waktu dan hari tersebut cocok dengan data yang ada pada database server maka aplikasi akan
memberikan notifikasi terhadap user melalui aplikasi Android. Pada proses prototype kedua ini telah dilakukan
tujuan yang telah dijelaskan pada poin pendahuluan.
Tujuan pembuatan sistem ini adalah membangun sistem yang dapat mengantisipasi kelupaan dalam mematikan
atau menghidupkan peralatan listrik ketika rumah sudah ditinggalkan oleh penghuni rumah dengan membangun
sebuah hardware yang terhubung dengan peralatan listrik rumah, membangun sistem berbasis mobile Android
sebagai media pengontrol peralatan listrik dari jarak jauh. Pada prototytpe membahas pengumpulan kebutuhan
diantaranya pembahasan tentang kebutuhan pembangunan sistem, diagram use case, skenario use case, diagram
class tahap analisis, diagram sequence, analisis kebutuhan perangkat, perancangan user interface, dan implementasi
sistem.
4. HASIL PEMBAHASAN
Hasil pembahasan untuk smart home electrical control system bertujuan untuk membangun sistem yang dapat
mengantisipasi kelupaan dalam mematikan atau menghidupkan peralatan listrik ketika rumah sudah ditinggalkan
oleh penghuni rumah. Dengan membangun sebuah perangkat keras pada smart home yang terhubung dengan
peralatan listrik rumah. Perangkat keras yang dimaksud meliputi Arduino Duemilanove, Modul Ethernet Shield,
driver relay, led sebagai pengganti peralatan listrik dan router. Selain itu dibangun sistem sebagai piranti pengontrol
peralatan listrik dari jarak jauh menggunakan internet berbasis mobile Android. Setelah dilakukan proses prototype
kedua ternyata tujuan yang diharapkan sudah tercapai sehingga proses prototyping dilakukan sampai tahap prototype
kedua.
5. PENUTUP
Setelah dilakukan pengujian serta implementasi maka kesimpulan yang diambil dari hasil pembangunan
electrical control system dengan berbasis smartphone Android dengan media internet yaitu,
1. Adanya sistem smart home ini, dengan menggunakan rangkaian hardware berupa microcontroller
development board Arduino yang dihubungkan dengan driver relay dan disambungkan dengan koneksi
internet menggunakan Ethernet Shield serta dihubungkan dengan peralatan listrik rumah sehingga
pengontrolan peralatan listrik dapat diakses oleh internet melalui web service.
2. penggunaan smartphone berbasis Android digunakan sebagai media untuk mengontrol seluruh peralatan
listrik rumah dari jarak jauh yang dapat memberikan informasi secara visual dengan menggunakan internet
sebagai jalur komunikasinya ke web service.
3. Sistem ini dapat memberikan reminder berupa notifikasi pada smartphone Android sebagai sistem pengingat
bagi penghuni rumah jika dalam kondisi tertentu ingin mematikan atau menghidupkan peralatan listrik ketika
rumah sudah ditinggalkan.
Dalam pembangunan smart home electrical control system ini, dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Adapun dibawah ini merupakan saran dari pengembang agar pengembangan terhadap smart home dapat dilakukan
pada tahap selanjutnya,
1. Diharapkan aplikasi smart home ini, dapat dikembangkan untuk smartphone pada berbagai sistme operasi
seperti, Windows Mobile, IOS, dan Blackberry atau bahkan sistem operasi yang nantinya akan berkembang
kedepannya.
Jurnal Penelitian Teknik Informatika, Februari 2014
2. Pada sistem smart home untuk pengembangan berikutnya diharapkan terdapat fitur mematikan atau
menyalakan peralatan listrik secara otomatis apabila dirumah tidak ada pergerakan. Maka dari itu
diharapkan dapat menambah sebuah sensor dalam membaca pergerakan manusia jadi jika didalam rumah
tidak ada pergerakan sama sekali beberapa peralatan listrik dapat di set untuk mengaktifkan fitur dari point
2 tersebut.
3. Pada pengembangan selanjutnya, sistem smart home ini diharapkan dapat memberikan notifikasi kepada
pengguna listrik apabila terjadi peralatan listrik yang rusak
REFERENSI
[1] Pressman, Roger S., Rekayasa Perangkat Lunak Edisi 7 Buku 1, Andi, Yogyakarta, 2012.
[2] Tim Pustena ITB. Jurus Kilat Jago Membuat Robotika. Dunia Komputer, Bekasi, 2011.
[3] Yurmama, TriFajar. “Perancangan Software Aplikasi Pervasive Smart Home.” Jurnal Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informasi, Yogyakarta, 2009.
[4] Safaat H, Nazruddin. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android
Edisi Revisi. Informatika, Bandung, 2012.
[5] Arduino. “Arduino Duemilanove.” 16 September 2013
<http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardDuemilanove>
[6] Arduino. “Arduino Ethernet Shield.” 20 September 2013 <http://arduino.cc/en/Main/ArduinoEthernetShield>