07140094-anang-s.pdf

Upload: yudi-kamil-aden-zain

Post on 08-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    1/18

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    2/18

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    3/18

    54

     penelitian, yakni: (1) perencanaan, (2) implementasi, (3) pengamatan, dan (4)

    refleksi.7 

    Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kurt Lewin terdiri dari

    empat komponen, yaitu: a) perencanaan (planning),   b) tindakan (acting), c)

     pengamatan (observing),  d) refleksi (reflecting).  Hubungan keempat

    komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus yang dapat digambarkan

    sebagai berikut :8 

    Gambar 3.1.

    Desain PTK Model Kurt Lewin

    B. 

    Kehadiran peneliti

    Kehadiran peneliti di lapangan sebagai instrument kunci penelitian

    mutlak diperlukan karena terkait dengan desain penelitian yang dipilih adalah

    Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan pendekatan kualitatif jenis

    kolaboratif- partisipatoris. Lexy J. Moeloeng dalam bukunya yang berjudul

    Metodelogi Penelitian Kualitatif mengungkapkan bahwa selama penelitian

    7  Ibid ., hlm.73 – 74.8 Wahidmurni dan Nur Ali, op.cit, hlm. 41.

    Acting

    (Tindakan)

    Reflecting

    (Refleksi)

    Observing

    (Observasi)Planning

    (Perencanaan)

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    4/18

    55

    tindakan kelas ini dilakukan peneliti bertindak menjadi pengumpul data,

     perencana, pelaksana, penganalisis, penafsir, dan pelapor hasil penelitian yang

    nantinya akan terlibat langsung dengan siswa dalam proses penelitian.9 

    C. 

    Lokasi penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI MIN Kauman Utara Jombang.

    Penentuan MIN Kauman Utara Jombang sebagai objek penelitian karena

     peneliti mencari Madrasah Ibtidaiyah unggulan dan memiliki kapasitas siswa

    yang banyak, dengan asumsi paneliti tertarik dengan permasalahan yang ada

    di Madrasah tersebut, di sisi lain penentuan MIN Kauman Utara Jombang

    karena MIN Kauman Utara Jombang salah satu Madrasah yang dekat dengan

    tempat tinggal peneliti, sehingga memudahkan di dalam pelaksanaan

     penelitian. Selain itu setelah melakukan wawancara dengan guru mata

     pelajaran IPS bahwa pembelajaran multimedia berbasis CAI (Computer

     Assisted Instruction) dalam meningkatkan pemahaman materi IPS belum

     pernah diterapkan. Sehingga peneliti tertarik untuk menerapkan model

     pembelajaran tersebut. Hal ini dilakukan agar siswa antusias dan aktif dalam

     pembelajaran IPS, sehingga akan menciptakan suasana yang kondusif yang

    tidak membuat siswa pasif dan bosan.

    9  Lexy J. Meulong, "Metodelogi Penelitian Kualitatif", (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

    2002), hlm. 95.

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    5/18

    56

    D. 

    Data dan Sumber data Penelitian

    Terkait dengan penelitian ini yang akan dijadikan sebagai sumber data

    adalah seluruh siswa-siswi kelas VI MIN Kauman Utara Jombang dengan

     jumlah 33 siswa, khususnya data tentang hasil pengamatan keadaan siswa

    saat terlaksanakannya proses pembelajaran, indikator-indikator yang

    digunakan sebagai penentu keberhasilan peningkatan pemahaman materi,

    serta hasil tes belajar mereka tentang tingkat kemampuan siswa dalam

    memahami materi.

    Wawancara dilakukan pada siswa dan juga pada guru mata pelajaran

    yang membantu peneliti mengobservasi kegiatan pembelajaran. Dari 33 siswa

    kelas VI MIN Kauman Utara Jombang sebagian besar dipilih dari siswa yang

    tingkat pemahamannya terbaik, sedang dan rendah untuk dijadikan sample

    wawancara.

    Rancangan penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini merupakan

    rancangan PTK dengan melibatkan data kualitatif. Data kualitatif tersebut

     berupa deskripsi atas suasana kelas saat pembelajaran sedang berlangsung,

    motivasi siswa saat mengikuti proses pembelajaran, keaktifan siswa dalam

     bertanya dan keantusiasan siswa dalam mendengarkan guru ketika

    menjelaskan materi dengan menggunakan media presentasi. Data kualitatif

    tersebut diperoleh dari: (1) dokumentasi, (2) observasi, dan (3) interview.

    Terkait dengan penelitian ini yang akan dijadikan sumber data adalah

    siswa-siswi kelas VI dengan jumlah 33 siswa dan guru mata pelajaran IPS

    MIN Kauman Utara Jombang, dimana siswa-siswi tidak hanya diperlukan

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    6/18

    57

    sebagai objek yang dikenai tindakan, tetapi juga aktif dalam kegiatan yang

    dilakukan dan guru bidang studi memfasilitasi prose pembelajaran.

    Untuk jelasnya mengenai Data dan sumber data pada penelitian ini

    adalah sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Data dan Sumber Data

     No Data Sumber Data

    1. Perencanaan model

     pembelajaran Multimedia

     berbasis CAI (Computer Assisted Instruction) IPS kelas

    VI

    Wawancara

    a. Wawancara dengan kepala

    sekolah dan guru IPS kelas VI b.

     

    Hasil pre tes

    (data primer)

    Dokumen

    a. Silabus

     b. RPP

    c. 

    Pembuatan media pembelajaran

    (data sekunder)

    2. Proses pembelajaran

    Multimedia berbasis CAI

    (Computer Assisted

     Instruction) IPS kelas VI

    Observasi

    a. 

    Interaksi guru dengan siswa

     b.Interaksi siswa dengan siswa

    c. 

    Interaksi siswa dengan

    media/sumber belaja

    d.Proses pelaksanaan pembelajaran

    dengan menggunakan media

     pembelajaran intraktif

    Keempat ini adalah data primer,

    yang dieroleh melalui pengamatan.

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    7/18

    58

    3. Penilaian pembelajaran

    Multimedia berbasis CAI

    (Computer Assisted

     Instruction) IPS kelas VI

    Dokumentasi

    a. Dokumen penilaian hasil belajar

    melalui tes

     b.Hasil pemberian soal tanya

     jawab sebagai barometer

    terhadap pemahaman siswa

    c. 

    respon siswa terhadap proses

     pembelajaran yang tertulis dalam

    draf observasi

    Wawancara

    a. 

    wawancara dengan guru IPS

    Kelas VI (tidak terstruktur)

     b. wawancara dengan siswa-siswi

    kelas VI (tidak terstruktur)

    E.  Prosedur pengumpulan data

    Data yang akurat akan diperoleh ketika proses pengumpulan data

    tersebut dipersiapkan dengan matang. Dalam penelitian ini, penulis

    menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data, yaitu:

    1. Metode Observasi

    Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan

    mengadakan pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap kenyataan-

    kenyataan yang akan diselidiki.

    Metode observasi sering diartikan sebagai pengamatan, yaitu

    kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    8/18

    59

    seluruh alat indra (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap dan

     peraba).7 

    Dilihat dari hubungan antara observasi dan observan (yang

    diobservasi), dapat dibedakan menjadi observasi partisipan dan observasi

    non partisipan.

    a. Observasi Partisipan

    Dalam observasi partisipan, observer  berperan ganda yaitu sebagai

     pengamat sekaligus menjadi bagian dari yang diamati.

     b. Observasi Nonpartisipan

    Observer  hanya memerankan diri sebagai pengamat. Perhatian peneliti

    terfokus pada bagaimana mengamati, merekam, memotret,

    mempelajari, dan mencatat tingkah laku atau fenomena yang diteliti.8 

    Berkaitan dengan judul skripsi ini maka peneliti melakukan

    kegiatan observasi dengan cara partisipatif. Jadi peneliti terjun langsung

    kelapangan dengan mengadakan pengamatan terhadap subyek terteliti

    dengan mengambil bagian dalam suatu kegiatan.

    Melalui tehnik observasi ini diperoleh data tentang; keadaan MIN

    Kauman Utara Jombang sebagai obyek penelitian, yang meliputi: PBM

    dikelas, keadaan guru dan keadaan peserta didik, serta keadaan sarana dan

     prasarananya.

    Selain itu metode observasi ini juga dilakukan pada saat

     prosespembelajaran IPS yang berlangsung dengan tujuan untuk

    7 Ibid ., hlm. 1468Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi dan wawancara (Malang: Banyumedia,

    2004), hlm. 15

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    9/18

    60

    mengetahui perilaku siswa yang berkaitan dengan motivasi siswa belajar

    IPS

    Menurut Marzuki metode observasi diartikan sebagai ”pengamatan

    dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang

    diselidiki”.10 

    Untuk mengetahui data secara langsung pada lokasi penelitan, maka

     pengamatan yang akan dilakukan peneliti meliputi:

    1) 

    Respon guru IPS terhadap adanya penerapan Multimedia berbasis

    CAI (Computer Assisted Instruction)  pada mata pelajaran IPS kalas

    VI MIN Kauman Utara Jombang

    2) 

    Respon siswa terhadap adanya penerapan Multimedia berbasis CAI

    (Computer Assisted Instruction)  pada mata pelajaran IPS kalas VI

    MIN Kauman Utara Jombang

    3) 

    Dokumen penilaian hasil belajar melalui tes.

    Jenis obeservasi yang akan dilakukan peneliti adalah dengan

    menggunakan observasi partisipasi yaitu dengan mengamati proses

     pembelajaran dengan model Multimedia berbasis CAI (Computer Assisted

     Instruction) dan hasil penerapan model pembelajaran Multimedia berbasis

    CAI (Computer Assisted Instruction) dengan mengamati kondisi kelas saat

     proses belajar mengajar dilaksanakan.

    10 Marzuki,  Metodologi Riset , (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII, 1989), hlm. 58

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    10/18

    61

    2. Tes hasil belajar

    Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan

     pemahaman belajar, tes tersebut juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan

    dalam pembelajaran berbasis multimedia karena dalam pelaksanaanya tes

    dilakukan secara intraktif.

    Tes yang dimaksud meliputi tes awal/ tes pengetahuan pra syarat,

    yang akan digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep materi

     pelajaran sebelum pemberian tindakan. Selanjutnya tes pengetahuan pra

    syarat tersebut juga akan dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan

    media interaksi, disamping menggunakan nilai raport selanjutnya skor tes

    awal ini juga akan dijadikan sebagai skor awal bagi penentuan poin

     perkembangan individu siswa. 

    Selain tes awal juga dilakukan tes pada setiap akhir tindakan, hasil

    tes ini akan digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi dan pemahaman

    siswa terhadap materi pelajaran IPS melalui model pembelajaran

    Multimedia berbasis CAI (Computer Assisted Instruction)

    Untuk mengukur ketuntasan belajar siswa, peneliti mengacu pada

     petunjuk belajar mengajar KTSP 2006 yaitu seorang siswa telah tuntas

     belajar bila telah mencapai skor 75% atau nilai 75 dan kelas tersebut

    tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya

    serap lebih dari sama dengan 75%.11

     

    11  Depdiknas , "Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI (KTSP)" ,

    (Jakarta::

    Depdiknas KKPS Kabupaten Malang, 2006), hlm. 15.

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    11/18

    62

    Berdasarkan pernyataan di atas, maka penilaian di kelas VI MIN

    Kauman Utara Jombang apabila nilai individu siswa mencapai nilai

    minimal 75 maka dianggap telah mencapai ketuntasan dalam berlajar.

    Sedangkan untuk klasikal jika nilai rata-rata seluruh siswa mencapai 85

    maka dianggap telah tuntas. Untuk menghitung prosentase ketuntasan

     belajar, digunakan rumus sebagai berikut:

    P = Jumlah siswa yang tuntas belajar x 100%12

     

    Jumlah siswa

    3. Wawancara (interview)

    Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

    Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) 

    yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee)  yang

    memberikan jawaban atas pertanyaan itu.13 

    Untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan model pembelajaran

    Multimedia berbasis CAI (Computer Assisted Instruction)  pada mata

     pelajaran IPS kelas VI, maka peneliti akan melakukan wawancara

    terhadap orang-orang yang bersangkutan dengan pelaksanaan penerapan

    model pembelajaran Multimedia berbasis CAI (Computer Assisted

     Instruction)  pada mata pelajaran IPS kelas VI, diantaranya:

    12 Wahyu Miftahul Jannah , "Peningkatan Pembelajaran Kemampuan Berbicara Melalui The

     Role Playying Model di Kelas III SDN Selodono",  Skripsi, Program Studi S1 PGSD, Fakultas

    Pendidikan Universitas Malang, 2009, hlm. 60. 13 Lexy J, Moleong,  Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

    2007),hlm. 186

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    12/18

    63

    a. Guru mata pelajaran IPS kelas VI sebagai pengamat.

     b. Sebagian siswa untuk memperkuat apakah model pembelajaran

    Multimedia berbasis CAI (Computer Assisted Instruction)  dapat dapat

    dilaksanakan dengan baik.

    Wawancara yang akan dilakukan oleh peneliti kepada informan

    yang telah disebutkan diatas adalah dengan menggunakan wawancara

    tidak terstruktur karena dirasakan dengan menggunakan wawancara tidak

    terstruktur akan lebih memperbanyak data dan informasi

    4. Dokumentasi

    Metode dokumentasi adalah yaitu mencari data mengenai hal-hal

    atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

     prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.11

     

    Metode dokumentasi merupakan tekhnik pengumpulan data dengan

     jalan memanfaatkan dokumen yang ada (bahan tertulis, gambar-gambar

     penting atau film yang mendukung objektivitas peneliti).12  Metode ini

    digunakan untuk memperoleh data tentang:

    a. 

    Latar belakang MIN Kauman Utara Jombang

     b. 

    Data guru, siswa, karyawan dan struktur organisasi MIN Kauman Utara

    Jombang

    c. 

    Data program-program sekolah yang direncanakan dalam pembelajaran

    d. 

    Perangkat Pembelajaran (Kalender pendidikan, Analisis Pekan Efektif,

    Prota, Promes, Silabus, RPP)

    11Suharsimi, op.cit, hlm. 23612

    Lexy J. Moleong, op.cit, hlm. 103

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    13/18

    64

    e. 

     Nilai prestasi belajar siswa Khusunya mata pelajaran kelas VI MIN

    kauman Utara Jombang.

    F. Analisis data

    Analisa Data  adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

    ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan

    tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti disarankan data.14

     

    Merujuk pada pandangan Miles dan Huberman tentang analisis

    kualitatif, bahwa: Pertama data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan

    rangkaian angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam

    cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman), dan biasanya

    “diproses” kira-kira sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan,

     penyuntingan, atau alih tulis), tetapi analisis kualitataif tetap menggunakan

    kata-kata, yang biasanya disusun kedalam teks yang diperluas. Mereka

    menganggap bahwa analisis kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi

    secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan

    atau verifikasi.15

     

    1. 

    Reduksi Data

    Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

     perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data

    14 Lexy J, Moleong, op.cit, hlm. 280

    15  Miles dan Huberman,  Analisis Data Kualitatif,  sebagaimana yang dikutip oleh Wahid

    Murni, Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian Lapangan (Malang: UM Press,

    2008), hlm. 53

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    14/18

    65

    “kasar”yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.16

      Hal-hal

    yang akan di lakukakn peneliti pada tahap reduksi data ini adalah sebagai

     berikut:

    a. 

    Identifikasi satuan (unit). Pada mulanya di indentifikasikan adanya

    satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki

    makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian.

     b. 

    Menyusun kategori. Katagorisasi adalah upaya memilah-milah setiap

    satuan kedalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan.

    2. 

    Penyajian data

    Penyajian sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberi

    kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

    Dengan melihat penyajian-penyajian , maka dapat dipahami apa yang

    sedang terjadi dan apa yang harus di lakukan lebih jauh menganalisis

    ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman dari penyajian-

     penyajian tersebut.17 

    Untuk mengatasi hubungan-hubungan diantara katagori-katagori

    dari data yang sering menjadi rumit dan kompleks, maka peneliti

    menggunakan diagram matrik dan peta. Matrik digunakan untuk membuat

     perbandingan diantara kasus-kasus, dan peta digunakan untuk menyajikan

     bentuk dan lingkup konsep-konsep dan hubungan dalam analisis. Peneliti

    nantinya juga akan menggunakan penyajian data dalam bentuk teks naratif

    untuk menguraikan kata-kata yang perlu penjelasan.

    16 Murni Wahid, Cara Mudah Menulis Proposal dan Laporan Penelitian Lapangan (Malang:

    UM Press, 2008), hlm. 5417

      Ibid., hlm. 54

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    15/18

    66

    3. 

    Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

    Dari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai mencari arti

     benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-

    konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat dan proposisi. Peneliti akan

    menangani kesimpulan-kesimpulan itu dengan longgar, tetap terbuka dan

    skeptis, tetapi kesimpulan sudah disediakan, mula-mula belum jelas, namun

    dengan meminjam istilah klasik dari Glaser dan Strauss18

      kemudian

    meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan-

    kesimpulan final mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data

     berakhir, tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan,

     pengkodeannya, penyimpanan dan metode pencarian ulang yang

    digunakan, kecakapan peneliti.

    G. Pengecekan Keabsahan Data

    Sebelum masing-masing teknik pemeriksaan diuraikan, terlebih dahulu

    ikhtisarnya dikemukakan. Ikhtisar itu terdiri dari kriteria yang diperiksa dengan

    satu atau beberapa teknik pemeriksaan tertentu. Ikhtisar tersebut dikemukakan

    dalam tabel berikut ini:19

     

    1. Ketekunan atau Keajegan Pengamatan

    Ketekunan atau keajegan pengamatan berarti mencari secara konsisten

    interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang

    konstan dan tentatif. Mencari suatau usaha membatasi berbagai pengaruh.

    18 Miles dan Huberman, op.cit, hlm. 5519

     Lexy J. Moleong, op.cit, hlm. 327

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    16/18

    67

    Mencari apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak dapat

    diperhitungkan.20

     

    Dalam ketekunan atau keajegan pengamatan ini, hal-hal yang akan

    dilakukan peneliti ketika di lapangan, antara lain:

    a. 

    Mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara

     berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol.

     b. 

    Menelaah pengamatan tersebut secara rinci sampai pada suatu titik

    sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh

    faktor yang ditelaah sudah difahami dengan cara yang biasa.

    c. 

    Menguraikan secara rinci bagaimana proses penemuan secara tentatif

    dan penelaahan secara rinci tersebut dapat dilakukan.

    2. Triangulasi

    Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

    memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan

     pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.21 

    Untuk membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan

    informasi yang diperoleh peneliti, maka peneliti menggunakan teknik

    triangulasi dengan sumber. Hal-hal yang akan dilakukan peneliti antara

    lain:

    a. 

    Membandingkan data hasil pengamatan (hasil penerapan model

     pembelajaran Multimedia berbasis CAI (Computer Assisted Instruction) 

    20  Ibid , hlm. 32921

      Ibid , hlm. 330

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    17/18

    68

     pada mata pelajaran IPS kelas VI MIN Kauman Utara Jombang) dengan

    hasil wawancara (tidak terstruktur) dengan siswa.

     b. 

    Membandingkan apa yang dikatakan guru mata pelajaran IPS kelas VI

    dengan apa yang dikatakan siswa-siswi kelas VI MIN Kauman Utara

    Jombang (berkaitan dengan jawaban dari pertanyaan tentang

     pelaksanaan penerapan model pembelajaran Multimedia berbasis CAI

    (Computer Assisted Instruction) pada mata pelajaran IPS kelas VI MIN

    Kauman Utara Jombang yang di ajukan oleh peneliti).

    c. 

    Membandingkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS

     berkaitan tentang model pembelajaran Multimedia berbasis CAI

    (Computer Assisted Instruction)  pada mata pelajaran IPS kelas VI

    dengan isi dokumen perencanaan di MIN Kauman Utara Jombang.

    H. Tahapan Penelitian

    Tahapan dalam penelitian ini mengikuti model yang dikembangkan

    oleh Kemmis dan Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu:  paln, act,

    observe, dan reflect . pada tahap perencanaan ( plan) peneliti menyusun

     pedoman observasi, menyusun rencana dan strategi pembelajaran serta

    membuat media dan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan software

    Macromedia Flash 8.0. Pada kotak tindakan (act ), kegiatan mengaplikasikan

    dan mengevaluasi pembelajaran multimedia berbasis CAI (Computer Assisted

     Instruction) dalam meningkatkan pemahaman materi siswa pada mata pelajaran

    IPS di kelas VI MIN Kauman Utara Jombang. Pada kotak pengamatan

  • 8/19/2019 07140094-anang-s.pdf

    18/18

    69

    (observe), mengobservasi proses pembelajaran dengan menggunakan check list  

    observasi. Dalam kotak refleksi (reflect ), peneliti melakukan refleksi terhadap

     pengaplikasian pembelajaran multimedia berbasis CAI (Computer Assisted

     Instruction)  pada mata pelajaran IPS. Adapun penerapan model Kemmis dan

    Taggart dalam peneliti ini dilakukan dalam tiga siklus pembelajaran. Pada

    setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan.

    Empat komponen model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan

    Taggart tersebut sebagaimana tergambar dalam bagan dibawah ini :

    Gambar 3.2. Bagan PTK (Model Kemmis dan Taggart)22

     

    22 Rochiati Wiriaatmadja, op.cit , hlm. 66.

    REVISED

    PLAN

    PLAN 

       R   E   F   L   E   C   T

       R   E   F   L   E   C   T

     OBSERVE 

    OBSERVE