09. manajemen risiko klinis
DESCRIPTION
gcdvhbjghcdfdscvxvcbTRANSCRIPT
CLINICAL GOVERNANCE
&
CLINICAL RISK MANAGEMENT
(Manajemen Risiko Klinis, MRK)
Clinical governance
Risiko rumah sakit
Risiko klinis
Musibah klinis
Malpraktik & bukan malpraktek
Strategi mencegah malpraktik
Manajemen risiko klinis
Keselamatan pasien rumah sakit.
Outline
TATA KELOLA KLINIS
(CLINICAL GOVERNANCE)
4
1. CLINICAL GOVERNANCE
Para klinisi yg kompeten melakukan
PROSES-2 klinis dgn mutu dan standar
asuhan yang tinggi,
Diagnosis,
Pengobatan,
Tindkan invasif,
Konseling,
dll.
ditunjang oleh:
1. Sarana, alat,
material, sistem2,
yg memadai/layak
2. Program-2 khusus, a.l.:
QA, , Risk Mngmnt,
Clinical Audit, dll.
OUTCOME yg AMAN, BERMUTU, dan
MEMUASKAN PASIEN
2. CLINICAL GOVERNANCE is
CORPORATE ACCOUNTABILITY for CLINICAL PERFORMANCE
STRUKTUR PROSES OUTCOME
Kewajiban
manajemenKewajiban klinisi
•Sdm pendukung
•Sarana & alat
•Sistem-2
•Sdm profesi
•Proses-2 klinis
•Program-2 penun-
jang proses-2 klinis
•Keselamatan pasien?
•Mutu?
•Efisiensi?
•Efektifitas?
•Tepat waktu?
•Keadilan?
•Kepuasan pasien?
•Mutu hidup?
AKUNTABILITAS INSTITUSI (=manajemen + klinisi)
CLINICAL PERFORMANCE
R.S. = INSTITUSI PENUH RISIKO‘Struktur’ Risiko Di Rumah Sakit
RUMAH SAKIT
Corporate
Governance
Clinical
Governance
Corporate Risks Clinical Risks
Corp. Risk Managm. Clin. Risk Managm.
HOSPITAL RISK MANAGEMENT:
-Mencegah kerugian R.S.
-Meningkatkan keamanan dan mutu asuhan pasien
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 7
KATEGORI RISIKO DI RUMAH SAKIT
• RISIKO KLINIS
Terkait dengan asuhan klinis kpd pasien.
• RISIKO NON-KLINIS (Corporate risks)
Contoh: kebakaran, keamanan, kecurian,
korupsi, kerugian bisnis, dll.
• RISIKO thdp KESEHATAN T. KERJA RS.
Contoh: dokter bedah tertular HIV-AIDS
melalui darah pasien yang dioperasinya.
• RISIKO ORGANISASI
Contoh: gagal menjaga kerahasiaan
informasi yang konfidensial.
= ADVERSE
PATIENT INCIDENT
Apakah ‘incident’ ini berakibat
cidera (harm), kehilangan (loss),
atau kerusakan (damage)?
= ADVERSE EVENT
= NEAR MISS
Tidak
Ya
Tiap kejadian atau keadaan yg
potensial atau memang nyata
berakibat cidera pada pasien
= Musibah
klinis
= Urung
musibah
SEBAB AKIBAT
•Malpraktik ?
•Bukan malpraktik ?
TIAP TINDAKAN MEDIK PUNYA RISIKO KLINIS
Medical Error
Pasien
tidak cidera
Pasien
cidera
Near Miss
Adverse Event
(NM)
(AE)Kesalahan proses
-Pelaks Plan action
tdk komplit
-Pakai Plan action yg
salah
-Krn berbuat : commission
-Krn tidak berbuat : omission
Dpt obat “c.i.”, tdk timbul (chance)
Plan, diket, dibatalkan (prevention)
Dpt obat “c.i.”, diket, beri anti-nya
(mitigation)
KTD
RISIKO KLINIS
= BAHAYA, KESIALAN, MUSIBAH, ATAU
POTENSI TERJADINYA HAL-HAL YANG
MERUGIKAN PASIEN, TERKAIT DENGAN
ATAU SEBAGAI DAMPAK ASUHAN KLI-
NIS YANG DIBERIKAN KEPADANYA.
PENYEBAB RISIKO KLINIS MUSIBAH KLINIS
1. ASUHAN DI BAWAH STANDAR
- Karena ceroboh, kurang pengetahuan, kesalahan krn
tidak terampil, penilaian yang salah, dsb.
Contoh: tidak mempelajari dgn baik keadaan pasien se-
lum tindakan invasif, tdk memperhatikan keluhan pas.,
operasi yg tidak jelas indikasinya, dsb.2. CIDERA AKIBAT KECELAKAAN TERKAIT DGN TIN-
DAKAN MEDIK (MEDICAL ACCIDENTS)
- Contoh: reaksi obat, infeksi luka operasi, perdarahan,
stroke, infark jantung, emboli paru, dsb.3. KEGAGALAN SISTEM ATAU PERALATAN.
Tidak Semua Kasus Musibah Klinis Adalah
Akibat Tindakan ‘MALPRAKTIK’
‘MALPRAKTIK’
• PERSEPSI PASIEN / KELUARGA / MASYARAKAT:
A priori ; Setiap keadaan/kejadian klinis atau non-
klinis yg tidak sesuai harapan atau keinginan adalah
kesalahan/keburukan dokter atau rumah sakit.
KRITERIA PEMBUKTIAN MALPRAKTIK
Hukum Anglo-saksis:
1. Ada Duty of Care : Dokter dan rumah sakit menyatakan
berkewajiban memberi asuhan kepada pasien.
2. Ada Breach of Duty : Terjadi pelanggaran kewajiban beru-
pa kelalaian (error of omission) atau kesalahan (error of
commission).
3. Ada cidera (harm, damage) pada pasien.
4. Harus dibuktikan (oleh pasien / klg), cidera memang
akibat langsung Breach of Duty oleh dokter dan
/atau rumah sakit.
Aksioma:
STRATEGI TERBAIK MENCEGAH
(TUDUHAN) ‘MALPRAKTIK’
= TIDAK MELAKUKAN ‘MALPRAKTIK’
= SELALU MELAKUKAN PRAKTIK YANG BAIK
(= Good Clinical Governance)
STRATEGI MENCEGAH
‘MALPRAKTIK’
STRATEGI MENGHADAPI TUDUHAN MALPRAKTIK
1. Strategi ‘HULU’ = ‘mencegah kebakaran’= Strategi preventif-proaktif:
.oleh klinisi
.oleh institusi.
2. Strategi ‘HILIR’ = ‘memadam api’= Strategi reaktif:
Mencari solusi pada situasi konflik akibat
musibah klinis yg sudah terjadi.
3. Strategi nasional :
Gerakan Nasional Menjaga Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 16
STRATEGI PREVENTIF-PROAKTIF
Oleh dokter / klinisi:
1. Memenuhi Kewajiban umum:
Kewajiban ttg diri sendiri: - fit and proper, menjaga kompetensi
Kwjbn administrasi negara: Registrasi, Izin Praktik
Kwjbn moral / etika: -etika medis tingkat individu (Kodeki)
-etika medis tingkat institusi
Kwjbn disiplin profesi medis (UU 29/2004 Ps 55)
2. Menjalankan Duty of Care dgn baik terhadap pasienKewajiban ini menyangkut aspek-aspek asuhan: diagnosis,
pengobatan (treatment), nasihat, dan konseling.
3. Tidak melakukan Breach of Duty terhadap pasien
Tidak melakukan kelalaian atau kesalahan terkait dengan
diagnosis, treatment, nasihat, dan/atau konseling.
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 17
STRATEGI PREVENTIF-PROAKTIF
Oleh Rumah Sakit:
1. Menjalankan kewajiban moral / etika.
- Menerapkan asas-2 etika institusional r.s.: (1) Berbuat yg
baik, (2) tidak menimbulkan mudharat, (3) menghormati
pasien sebagai manusia, (4) berlaku adil.
- Mentaati Kode Etik Rumah Sakit indonesia (KODERSI).
2. Menjalankan Direct Corporate Duty of Care.- Memilih SDM yang kompeten dan berkualifikasi
- Memberi instruksi dan mensupervisi mereka
- Menyediakan sarana dan peralatan yang layak
- Menyediakan sistem-2 yg perlu utk keamanan operasi r.s.
3. Tidak melakukan Corporate Breach of Duty
- Tidak melakukan kelalaian dan kesalahan
- Program-2 RISK MANAGEMENT
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 18
MANAJEMEN RISIKO KLINIS (MRK)
2. REAKTIF
Proses sistematis melakukan identifikasi, evaluasi,
dan penanganan risiko klinis jika sudah terjadi
(termasuk negosiasi besaran ganti rugi).
1. PROAKTIF
Melalui program-program yg dirancang utk men-
cegah, mengendalikan, dan membuat sesedikit
mungkin keterbukaan pasien thdp risiko klinis.
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 19
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS
.
1. Meminimumkan keterjadian ‘medical errors’,
‘adverse events’, dan ‘harms’ pada pasien
(Membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya
klaim dan mengendalikan biaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi
(Mencegah kerugian finansial bagi rs).
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 20
APA YANG INGIN DICAPAI DENGAN MRK ?
Thdp Pasien:
• Membuat sekecil mungkin cidera yg tdk diinginkan.
• Meningkatkan keamanan pasien dan mutu asuhan.
Thdp Staf:
• Meningkatkan kesehatan, kesejahteraan,dan keamanan staf
Thdp Institusi:
• Menjaga reputasi.
• Meminimumkan risiko finansial dng mnjmen yg lebih baik.
• Memenuhi objektif secara optimal dgn pemanfaatan sebaik-
baiknya sumberdaya yg ada.
Thp Publik:
• Meningkatkan kepercayaan publik, bahwa dgn program
MRK yg baik keamanan mereka lebih terjamin.
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 21
LIMA KIAT UTAMA UTK MRK YG PROAKTIF
1. Credentialing of Medical Staff.
Seleksi staf medik yang baik.
2. Incident monitoring and tracking.
Monitor dan menjejaki kejadian klinis yg tdk diinginkan
3. Complaints monitoring and tracking.
Monitor dan menjejaki keluhan pasien / publik.
4. Infection control. Pengendalian infeksi nosokomial.
5. Documentation in the medical record.
Rekam medis yang baik.
(eMJA: Wilson & Fulton, Risk Management: how doc-
tors, hospitals, and MDOs can limit the costs)
14/03/2014 22
RANGKUMAN TTG MANAJEMEN RISIKO KLINIS (MRK)
MRK = PROGRAM-2:
Penanganan RKPengendalian RKPencegahan RK
•Statuta r.s.
•Credentialing
•Clin. Privilege
•Budaya r.s.
•Good Clin. Gov.
•Informed consent
•Rekam Medis
•Asuransi profesi
•Asuransi institusi .
•Dal Infeksi r.s.
• Monit-Eval-Koreksi:
-etika / perilaku
-kinerja
-resep dan obat
-unsur2 penunj.
-laporan insiden-2
-analisis insiden-2
-keluhan konsumen
•Komunikasi
kpd pasien/klg
•Sistem laporan
•Humas
•Negosiasi utk
kompensasi
•Bantuan hukum
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 23
Keselamatan pasienKeselamatan pasienKeselamatan pasienKeselamatan pasien
1
Keselamatan pasien (Patient safety)
Keselamatan Petugas Kesehatan RS
Keselamatan bangunan dan peralatan RS
Keselamatan lingkungan (Green productivity)
Keselamatan “bisnis” RS
Keselamatan (Safety) RS Issue
Global
Prioritas utama : Keselamatan
pasien
IOM 1999 :
Keselamatan pasien :
freedom from accidental injury. Accidental injury
disebabkan karena error yang meliputi
kegagalan suatu perencanaan atau memakai
rencana yang salah dalam mencapai tujuan atau
juga akibat melaksanakan suatu tindakan
(comission) atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (omission) ) dan bukan
karena under lying disease atau kondisi pasien
Medical Error
Pasien
tidak cidera
Pasien
cidera
Near Miss
Adverse Event
(NM)
(AE)Kesalahan proses
-Pelaks Plan action
tdk komplit
-Pakai Plan action yg
salah
-Krn berbuat : commission
-Krn tidak berbuat : omission
Dpt obat “c.i.”, tdk timbul (chance)
Plan, diket, dibatalkan (prevention)
Dpt obat “c.i.”, diket, beri anti-nya
(mitigation)
KTD
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 27
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 28
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 29
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 30
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 31
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 32
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 33
Sembilan solusi keselamatan pasien rumah sakit
(WHO 2007)
1. Memperhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip
(look-alike, sound-alike medication names).
2. Mempastikan identitas pasien.
3. Mengkomunikasikan secara benar saat serah terima
atau pergantian pasien.
4. Mempastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh
yang benar.
5. Mengendalikan cairan elektrolit pekat (concentrated).
6. Mempastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan
pelayanan.
7. Menghindari salah kateter dan salah sambung slang
(tube).
8. Menggunakan alat injeksi sekali pakai.
9. Meningkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial.
Enam sasaran keselamatan pasien
(Kemenkes 2011)
Sasaran I : ketepatan identifikasi pasien,
Sasaran II : peningkatan komunikasi yang
efektif,
sasaran III : peningkatan keamanan obat yang
perlu diwaspadai (high alert),
Sasaran IV : kepastian tepat-lokasi, tepat-
prosedur, dan tepat-pasien
operasi,
Sasaran V : pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan, dan
Sasaran VI : pengurangan risiko pasien jatuh
14/03/2014Dr. Aladin Sp.OG/RSUD LUBUK BASUNG 36
STRATEGI NASIONAL:
GERAKAN NASIONAL MENJAGA KESELAMATAN PASIEN R.S.
• Raker Persi April 2005: Pembentukan Komite Keselamatan Pasien
Pasien Rumah Sakit (KKP-RS).
• Ini adalah gerakan NASIONAL: diharapkan semua r.s. di Indone-
sia pada waktunya melaksanakan program-2 Patient Safety yang
sedang disusun oleh KKP-RS.
• Ini adalah gerakan MORAL, yaitu menegakkan kembali
KAIDAH-2 DASAR MORAL dalam pelayanan r.s.:
1. Beneficence, berbuat yang baik, Amar Ma’ruf;
2. Non-maleficence, tdk menimbulkan mudharat, Nahi Mung-
kar, Primum Non Nocere, DO NO HARM thdp pasien.
3. Menghormati pasien sebagai MANUSIA
4. Berlaku ADIL (justice, fair) terhadap pasien.
• Diharapkan gerakan MORAL-NASIONAL ini akan mengembali-
kepercayaan masyarakat kpd rumah sakit nasional secara umum.
YANG PENTING : KETERBUKAAN