1. al manar post april edisi i

13
MENCETAK KADER UMMAT UNTUK KEJAYAAN ACEH itu. Dalam suasana alam pendidikan seperti di atas eksistensi pesantren dengan segala ke- kurangannya dianggap sebagai cikal-bakal sebagai solusi pendidikan umat, dengan biaya yang relative terjangkau, banyak masyarakat pedesaan yang mempercayakan pendidikan putra-putrinya disana. Mereka banyak menaruh harapan pada pesantren, karena disanalah anak-anak dikenalkan dengan ragam ilmu pengetahuan, dunia maupun akhirat dengan system dan alamnya yang begitu kondusif. Di pesantren, para santri tidak hanya dididik bagaimana menjalankan ibadah dengan baik, tapi juga cara arif dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Sentuhan sosial para santri akan kian terasah, karena dalam menempuh kehidupan sehari -hari di pesantren, tidak jarang mereka langsung terjun ke medan. Ketika para tetangga sekitar membu- tuhkan bantuan, para santri tidak segan-segan un- tuk memberikan bantuan, tanpa pamrih. Tidak jarang sang Kyai/Tengku justru yang harus mengin- truksikan langsung kepada para santri untuk terjun langsung kepada para santri untuk terjun memberi- kan pertolongan. Maka, bukankah ini yang dimak- sud dengan Manajemen Berbasis Sekolah?, dimana salah satu aplikasi dari manajemennya para anak didik terlibat secara langsung dalam kegiatan- kegiatan kemasyarakatan. Baik yang berupa kegiatan sosial kemasyarakatan maupun kegiatan sosial ke agamaan. Membangun Sumber Daya Manusia seutuhnya yang han- dal dan berdedikasi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Perlu ban- yak factor pendukung yang benar- benar memadai, kalaulah di meja- meja perkuliahan diperkenalkan dan diajarkan beberapa teori dan metode mendidik yang sangat efektif dan efisien dalam wacananya, belum tentu di dalam aplikasinya bisa me- capai target yang diharapkan. Secara tekstual memang Tri pusat pendidikan masih menjadi objek yang setrategis dalam menanamkan moral (karakter/ kepribadian yang baik), intlektualitas dan life skill (ketrampilan) yang den- gan semuanya tadi diharapkan mampu membentuk generasi yang berakhlak mulia, berwawasan luas dan siap bersaing dalam bidang apapun dengan berbekal ketrampi- lan. Akan tetapi secara kontekstual kita dibenturkan dengan beragam persoalan kompleks diluar teori dan metode yang kita pelajari di dalam perkuliahan, diantranya adalah Bu- daya Modern, Gaya Hidup dan Ideal- isme Global yang saat ini masih disikapi dengan permisif sekali oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya Aceh tapi juga Indonesia. Apa yang harus kita laku- kan saat ini adalah berbuat, ke- mudian berbuat, membuat peruba- han dan penyadaran-penyadaran kepada siapa saja yang tidak men- yadari betapa mereka telah terinter- vensi dari segala sisi kehidupannya oleh budaya-budaya yang tidak mereka kenal, oleh gaya hidup yang bukan dari ajaran agamanya, dan pola pikir yang kapitalismatrealis yang selalu mengedepankan rasio- rasio yang banyak kelemahannya AL MANARPOST [email protected] | 0852 9619 0093 | www.shahibulqalampost.com Media Informasi Untuk Santri TANTANGAN DAN HARAPAN: TANTANGAN DAN HARAPAN: TANTANGAN DAN HARAPAN: PERAN PESANTREN DAN KIPRAH PERAN PESANTREN DAN KIPRAH PERAN PESANTREN DAN KIPRAH ALUMNI DALAM MEMBANGUN UMAT ALUMNI DALAM MEMBANGUN UMAT ALUMNI DALAM MEMBANGUN UMAT SALAM REDAKSI Mencari Generasi Penulis “Ilmu bagaikan binatang liar dan menulis sebagai tali pengikatnya. Ikatlah hewan buruanmu dengan tali yang kuat . Adalah bodoh sekali jika kamu memburu seekor kijang, kemudian kamu lepaskan begitu saja tanpa tali pengikat yang kuat.” (Imam Syafi’ie) Itulah ungkapan Imam Syafi’ie yang mengajnurkan kita untuk menulis setiap ilmu yang kita dapatkan. Beliau mengkias- kan ilmu itu bagaikan binatang liar yang sewaktu-waktu dia kan lepas apabila kita tidak menjaganya dan tidak mengikatnya dengan tali yang kuat. Terlepas dari penggalan diatas, bahwa- sanya menulis ini adalah sebuah anjuran bagi kita sebagai penuntut ilmu. Memulis apapun yang kita inginkan, apa yang kita- rasakan, apa yang kita pikirkan hendaknya dituangkan dalam bentuk tulisan. Karena dengan setetes tinta dapat menggerakkan sejuta jiwa untuk bekerja. Mari kita menulis ! Menjadi kuli tinta kebaikan adalah berdakwah secara qalam. Menulis adalah intrepretasi dari sifat tabgligh Rasulullah yaitu, menyam- paikan. Menyampaikan sesuatu yang baik walaupun hanya satu kalimat. Maka dengan hadirnya Al Manar Post ini diharapkan dapat membangkitkan minat santri untuk menulis sesuatu yang baik untuk disampaikan kepada yang lain. Kita juga berharap media ini dapat dibaca oleh seluruh santri sebagai tambahan ilmu pengetahuan selama di pesantren. Edisi I / Jum’at, 10 April 2015

Upload: ijal-elselatany

Post on 16-Aug-2015

67 views

Category:

News & Politics


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. al manar post april edisi I

MENCETAK KADER UMMAT UNTUK KEJAYAAN ACEH

itu.

Dalam suasana alam pendidikan seperti di atas eksistensi pesantren dengan segala ke-kurangannya dianggap sebagai cikal-bakal sebagai solusi pendidikan umat, dengan biaya yang relative terjangkau, banyak masyarakat pedesaan yang mempercayakan pendidikan putra-putrinya disana. Mereka banyak menaruh harapan pada pesantren, karena disanalah anak-anak dikenalkan dengan ragam ilmu pengetahuan, dunia maupun akhirat

dengan system dan alamnya yang begitu kondusif.

Di pesantren, para santri tidak hanya dididik bagaimana menjalankan ibadah dengan baik, tapi juga cara arif dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Sentuhan sosial para santri akan kian terasah, karena dalam menempuh kehidupan sehari-hari di pesantren, tidak jarang mereka langsung

terjun ke medan.

Ketika para tetangga sekitar membu-tuhkan bantuan, para santri tidak segan-segan un-tuk memberikan bantuan, tanpa pamrih. Tidak jarang sang Kyai/Tengku justru yang harus mengin-truksikan langsung kepada para santri untuk terjun langsung kepada para santri untuk terjun memberi-kan pertolongan. Maka, bukankah ini yang dimak-sud dengan Manajemen Berbasis Sekolah?, dimana salah satu aplikasi dari manajemennya para anak didik terlibat secara langsung dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Baik yang berupa kegiatan sosial kemasyarakatan maupun kegiatan

sosial ke agamaan.

Membangun Sumber

Daya Manusia seutuhnya yang han-dal dan berdedikasi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Perlu ban-yak factor pendukung yang benar-benar memadai, kalaulah di meja-meja perkuliahan diperkenalkan dan diajarkan beberapa teori dan metode mendidik yang sangat efektif dan efisien dalam wacananya, belum tentu di dalam aplikasinya bisa me-

capai target yang diharapkan.

Secara tekstual memang Tri pusat pendidikan masih menjadi objek yang setrategis dalam menanamkan moral (karakter/kepribadian yang baik), intlektualitas dan life skill (ketrampilan) yang den-gan semuanya tadi diharapkan mampu membentuk generasi yang berakhlak mulia, berwawasan luas dan siap bersaing dalam bidang apapun dengan berbekal ketrampi-lan. Akan tetapi secara kontekstual kita dibenturkan dengan beragam persoalan kompleks diluar teori dan metode yang kita pelajari di dalam perkuliahan, diantranya adalah Bu-daya Modern, Gaya Hidup dan Ideal-isme Global yang saat ini masih disikapi dengan permisif sekali oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak

hanya Aceh tapi juga Indonesia.

Apa yang harus kita laku-kan saat ini adalah berbuat, ke-mudian berbuat, membuat peruba-han dan penyadaran-penyadaran kepada siapa saja yang tidak men-yadari betapa mereka telah terinter-vensi dari segala sisi kehidupannya oleh budaya-budaya yang tidak mereka kenal, oleh gaya hidup yang bukan dari ajaran agamanya, dan pola pikir yang kapitalis– matrealis yang selalu mengedepankan rasio-rasio yang banyak kelemahannya

AL MANARPOST [email protected] | 0852 9619 0093 | www.shahibulqalampost.com

Media Informasi Untuk Santri

TANTANGAN DAN HARAPAN: TANTANGAN DAN HARAPAN: TANTANGAN DAN HARAPAN:

PERAN PESANTREN DAN KIPRAH PERAN PESANTREN DAN KIPRAH PERAN PESANTREN DAN KIPRAH

ALUMNI DALAM MEMBANGUN UMATALUMNI DALAM MEMBANGUN UMATALUMNI DALAM MEMBANGUN UMAT

SALAM REDAKSI

Mencari Generasi Penulis “Ilmu bagaikan binatang liar dan

menulis sebagai tali pengikatnya. Ikatlah

hewan buruanmu dengan tali yang kuat .

Adalah bodoh sekali jika kamu memburu

seekor kijang, kemudian kamu lepaskan

begitu saja tanpa tali pengikat yang kuat.”

(Imam Syafi’ie)

Itulah ungkapan Imam Syafi’ie yang

mengajnurkan kita untuk menulis setiap

ilmu yang kita dapatkan. Beliau mengkias-

kan ilmu itu bagaikan binatang liar yang

sewaktu-waktu dia kan lepas apabila kita

tidak menjaganya dan tidak mengikatnya

dengan tali yang kuat.

Terlepas dari penggalan diatas, bahwa-

sanya menulis ini adalah sebuah anjuran

bagi kita sebagai penuntut ilmu. Memulis

apapun yang kita inginkan, apa yang kita-

rasakan, apa yang kita pikirkan hendaknya

dituangkan dalam bentuk tulisan. Karena

dengan setetes tinta dapat menggerakkan

sejuta jiwa untuk bekerja.

Mari kita menulis ! Menjadi kuli

tinta kebaikan adalah berdakwah secara

qalam. Menulis adalah intrepretasi dari

sifat tabgligh Rasulullah yaitu, menyam-

paikan. Menyampaikan sesuatu yang baik

walaupun hanya satu kalimat.

Maka dengan hadirnya Al Manar

Post ini diharapkan dapat membangkitkan

minat santri untuk menulis sesuatu yang

baik untuk disampaikan kepada yang lain.

Kita juga berharap media ini dapat dibaca

oleh seluruh santri sebagai tambahan ilmu

pengetahuan selama di pesantren.

Edisi I / Jum’at, 10 April 2015

Page 2: 1. al manar post april edisi I

2 www.shahibulqalampost.com

Manajemen ini justru telah ada dan menyatu-padu pada system pesantren semenjak kemun-culannya, padahal di sekolah-sekolah non pesantren yang seharusnya memiliki system MBS ini, masih harus berpikir seribu kalimasalah dana, tenaga dan opersionalnya untuk mengap-likasikannya.

Dalam kenyataannya, pesantren me-mang dekat dengan masyarakat sekitar. Se-hingga masyarakat merasa memilikinya. Bahkan jika sang Kyai/Tengku wafat, ribuan orang ber-bondong-bondong ta’ziyah (melawat) mengantar kepergiannya, sebagai bentuk penghormatan terakhir, inilah yang menjadi keunggulan tersendiri dalam system pendidikan pesantren, merakyat dan memasyarakat.

Keunggulan lain yang dapat kita temu-kan dalam pola pendidikan pesantren adalah system pendidikan 24 jam setiap hari, para santri tidak pernah berhenti belajar. Pagi, siang, malam hingga menjelang pagi berikutnya dan begitu seterusnya, pesantren tak lekang dari kegiatan belajar.

System pengajaran pesantren yang non stop itu telah terbukti mencerdaskan santri secara utuh. Semua sasaran pendidikan, seba-gaimana diungkapkan oleh Benjamin S. Bloom, yaitu Kognitif(Pikiran dan hafalan), Afektif(Feeling atau emosi), dan Psikomotorik(Tindakan) telah digarap dalam system penga-jaran pesantren.

Sebab dalam pesantren pengalaman para santri diramu dengan pengalaman dan praktek. Bahkan, ketika seorang santriingin din-yatakan lulus oleh Kyai, terlebih dahulu mereka diharuskan khidmah(mengabdi) kepada pesantren dengan praktek mengajar disana dalam jangka waktu tertentu.

Tantangan masa depan

Karena pesantren bukan merupakan pusat pendidikan teknologi, maka pengemban-gan sumber daya manusia alam bidang ini diakui belum memberikan kontribusi besar. Meskipun ada beberapa alumninya yang melek teknologi, tetapi pengetahuan mereka tentang hal itu tidak diperoleh dari pesantren. Padahal, untuk menjadi

pilar perubahan sosial, teknologi adalah hal yang mutlak dikuasai.

Dulu, jika seseorang ingin men-guasai atau merubah sesuatu cukup den-gan memobilisasi massa. Dengan men-gumpulkan dan memberikan pengarahan dan pengaruh, sebuah misi akan tercapai.

Namun, seiring dengan perkem-bangan teknologi komunikasi dan infor-masi, jika cara semacam itu masih ditem-puh sebagai satu-satunyajalan alternative, tentu akan ketinggalan, termasuk juga den-gan system pendidikan pesantren itu sendiri. Padahal selama ini pesantren dianggap sebagai pilar pendidikan yang paling dekat dengan masyarakat. Kita tentu mengetahui bagaimana sebuah perubahan dalam setiap lini kehidupan ini banyak yang dikendalikan oleh sebuah jaringan ber-basis teknologi. Jika dulu pergeseran para-digma dan sosial dimotori oleh pergerakan berbasis massa, people, maka kini disetir oleh dunia ide berbasis jaringan.

Sedemikian dahsyatnya kekuatan jaringan, ketika tombol di tangan ditekan, akan menimbulkan ledakan besar di bela-han dunia lain. Kecepatan pertumbuhan teknologi internet, kini memang telah meli-pat jarak dan waktu. Untuk berkompetisi dalam dunia jaringan seperti ini, hal yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan kualitas.

Maka benar apa yang dikatakan oleh seorang saintis, bahwa, pada dasarnya dunia adalah sebuah ide. Telah terbukti, pengendalian relitas kini berubah dari yang dulu menggunakan cara konven-sional, berbasis massa, kini beralih kepada pengendalian berbasis ide, komunikasi melalui jaringan internet. Inilah yang men-jadi tantangan masa depan pesantren. Menyadari hal itu, kini banyak pesantren yang meningkatkan kompetensi dengan menggunakan internetsebagai medium komunikasi dan informasi. Bahkan akhir-

akhir ini, banyak pesantren yang telah memiliki website atau blog di internet. Paling tidak hal itu akan menjadi alat untuk memobilisasi ide dan gagasan kaum akademisi pesantren ke masyara-kat luas, lintas ruang dan waktu.

Jika penguasaan jaringan pesantren telah dimiliki, maka pesantren akan menjadi pusat pergerakan sosial modern yang akan diperhitungkan. Se-bab, pengaruhnya tidak hanya dirasakan oleh kalangan regional-local semata, namun juga global, dunia. Demikian juga para alumninya akan semakin menda-patkan tempat di tengah kompetisi yang semakin sulit dan kompleks ini. Apalagi dengan dua keunggulan pesantren yag telah disebutkan diatas, dekat secara emosional dengan umat dan system 24 jam yang memberikan keutuhan sasaran pendidikan; kognitif, afektif dan psikomo-torik, maka semakin siap menyongsong masa depan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menuju jaringan pesantren. Pertama, sikap terbuka terha-dap perubahan. Keterbukaan sikap akan menjadi modal awal membangun kesa-daran mempelajari budaya dan kema-juan yang diraih oleh orang lain. Kedua, kemerdekaan berpikir santri. Selam ini santri dicitrakan sebagai kaum bersa-rung yang penuh dengan kejumudan dan budaya taqlid buta. Pemahaman keagamaan harus diperluas dengan pemahaman bahwa, membangun ke-hidupan yang lebih baik di dunia ini den-gan penguasaan jaringan internet meru-pakan bagian dari perintah Allah SWT sebagai Khalifah fil Ardl (Manager). Ketiga, menjalin kerjasama dengan ber-bagai pihak untuk menyediakan jasa internet bagi para santri. Keempat, men-girim atau mengintruksikan kepada para alumni pilihan untuk melanjutkan proses studinya pada bidang teknologi ke per-guruan tinggi. Dengan begitu, mereka diharapkan bisa memesantrenkan teknologi dan menteknologikan pesantren.

Page 3: 1. al manar post april edisi I

3 www.shahibulqalampost.com

MENGINTIP KESUKSESAN PENTAS SENI SANTRI AL-MANAR

Al Manar Post | Pesantren Modern Al Manar sukses menggelar Pentas Seni Santri pada 21 Maret 2015 yang lalu. Acara yang di gelar di lapangan Uuama ini berhasil memukau ratusan bahkan ribuan penonton. Para penonton sangat kagum dengan kraetifitas santri Al Manar setalah melihat panggung yang spektakuler serta acara-acara yang sangat menarik ditampilkan oleh selu-ruh santri. Acara ini di buka langsung oleh Wakil Ketua DPR Aceh, Teuku Irwan Djohan. Dalam sambutannya beliau sangat men-gagumi hasil kreatifitas santri Al Manar. Dan beliau juga berharap kepada seluruh santri agar terus meningkatkan kreatifitas dan karya anak pesantren.

Adapun rangkaian acara yang ditampilkan berupa ; Tari Likok Pulo, Rapai Geleng, Tari Laweut, Tari Keuneubah Indatu, Tari Krueng Meuseunoh, Tari Padang , atraksi seni beladiri, pantomim, dan drama cabaret.

Pentas seni tahun ini juga dilirik oleh beberapa media, baik itu media cetak atapun media elektronik, di antaranya ; Aceh TV,

TVRI Aceh, Sindo TV dan Harian Aceh. Yuk kita lihat beberapa gambar pentas seni tahun ini !

TEUKU IRWAN DJOHAN MEMBUKA ACARA

SUASANA PANGGUNG DI MALAM HARI

SUASANA PANGGUNG DI SORE HARI

ATRAKSI PENCAK SILAT

PENTAS SENI DI TVRI ACEH

Page 4: 1. al manar post april edisi I

KEWAJIBAN SANTRI PUTRA/PUTRI Yang perlu dilakukan santri saat ini HANYA SATU; TAAT, jika nilai ketaatan dan kepatuhan para santri di pesantren ini tinggi insya Allah kita se-mua akan merasakan betapa nyaman dan damainya hidup di alam pendidikan Islam. Lihatlah tanaman yang ada di lading, kemudian bandingkan antara yang ditanam secara teratur dan yang ditanam asal-asalan atau bahkan tum-buh liar dengan sendirinya, mana yang lebih menghasilkan? Tentu tanaman yang taat diaturlah yang menghasilkan panen yang maksimal. Sebagai santri yang berpikir, seharusnya kita belajar dari fenomena alam ini. Iqra’! Dan selanjutnya jika ditanya-kan, mana yang lebih kerasan tinggal di pesantren antara yang taat dan yang tidak taat kepada Ustadz/ustadzah? Jawabannya sudah pasti yang hidup dengan penuh ketaatan di pesantren ini akan lebih kerasan dibandingkan yang hari-harinya selalu bermasalah diisi den-gan pelanggaran-pelanggaran. Ada kemudian yang bilang “capek disuruh-suruh terus”, “Kesana ikut jaros kesini ikut jaros” dan lain sebagainya, ini berarti modal untuk taat saja be-lum punya. Apakah modal untuk taat itu? IKHLAS dan SIAP di didik, tanpa dua hal ini di suruh mengerja-kan yang enakpun –tidur/makan- akan terasa tidak enak karena memang hati-

nya tertutup oleh egonya, oleh sikap k e r a s a n kepalanya. K a l a u orang sudah ikhlas dan siap didik maka dia akan menjadi seorang yang taat serta m e n j a l a n k a n disiplin dengan penuh kesadaran, bahwa semua yang dilakukan adalah sebuah

proses untuk men-jadi orang yang hebat. Dan semua proses butuh perjuangan dan semua perjuangan butuh pengorbanan dan berkorban. Maka para santri yang cen-geng/anak mama, dia hanya omong kosong saja mau belajar di pesantren, sedikit-sedikit ingin pulang, sedikit-sedikit telepon, mana pengorbanannya?, mana kehebatannya? Semua masih panggil mama, ayah. Ditengah-tengah alam pendidi-kan yang begitu sibuk ini, tunjukkanlah diri kita adalah bagian dari sebuah pro-gram/kegiatan yang akan memberikan persembahan-persembahan bagi komu-nitas terpelajar ini, katakan pada diri kita, bahwa kita layak juga dipuji seperti pe-main bola yang menendang bola dan masuk kegawang lawan dengan canti-knya. Dengan disiplin yang di-jalankan dengan baik kita akan menjadi diri kita yang maksimal, diri kita yang mampu menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dalam kompleksitas hidup di

pesantren memang perlu adanya sebuah aturan yang jelas, disiplin yang tegas dan bijaksana. Namun seolah ada sebuah retorika yang terpadu dalam satu struktur kalimat “dimana ada disiplin disana ada pelangga-ran.” inilah ungkapan yang harus segera dihi-langkan dari kampus pesantren kita ini. Berbagai upaya telah dilakukan staf pengasuhan santri dan keamanan untuk men-gantisipasi keterlambatan para santri datang ke Masjid, namun fenomena ini terus saja menjadi pemandangan yang sangat men-yedihkan, setiap hari, bahkan setiap waktu sholat ada saja santri yang terlambat dengan berbagai alasannya. Maka dari itu pen-gashuan telah membentuk piket yang bertu-gas untuk mengecek setiap Asrama setiap 5 atau 10 menit setelah adzan. Begitu pula dalam hal keamanan. Maraknya kasus kehilangan yang terjadi pada bulan-bulan yang lalu, entah kehilangan makanan maupun yang lainnya yang bersifat materi sempat membuat suasana menjadi kurang nyaman. Dalam hal ini, pengasuhan akan tetap melakukan tindakan tegas teru-tama yang dengan terang-terangan keda-patan mengambil hak milik orang lain atau hak milik pesantren dengan tidak sah/halal. Namun untuk kasus pencurian makanan yang pelakunya khilaf, maka akan ditindak sesuai ketentuan Syari’at Islam. Jadi kebijakan yang diambil haruslah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di pesantren, tergantung bobot kasusnya, tidak semua pelaku tindak pencu-rian diusir sebagai hukuman. Sedangkan un-tuk masalah kehilangan sandal, insya Allah staf pengasuhan santri akan berusaha untuk mewujudkan tas sandal setelah libur lebaran nanti. Untuk pola penanganan disiplin santri Tsanawiyah dan Aliyah tentunya tidak sama, untuk santri pada jenjang Tsanawiyah masih diperlukan adanya mahkamah untuk lebih memahami letak kesalahan dan mereka ha-rus dinasehati oleh ustadz secara langsung dalam mahkamah tersebut. Sedangkan untuk Aliyah, dituntut untuk menjalankan disiplin dengan kesadaran yang tumbuh dari hati nurani mereka masing-masing, walaupun pada saat terjadi pelanggaran mereka juga akan dipanggil secara langsung dan dikena-kan sanksi sesuai dengan haknya, dari pe-langgaran ringan sampai pelanggaran berat semuanya tetap mendapatkan sanksi tanpa dispensasi/keringanan. (ra)

DISIPLIN DIACAKDISIPLIN DIACAKDISIPLIN DIACAK---ACAK, ACAK, ACAK,

PENGASUHAN BERTINDAKPENGASUHAN BERTINDAKPENGASUHAN BERTINDAK

4 www.shahibulqalampost.com

Pohon pun taat berdisiplin demi menjaga keindahan Pohon pun taat berdisiplin demi menjaga keindahan

Alam, bagaimana dengan diri anda?Alam, bagaimana dengan diri anda?

Page 5: 1. al manar post april edisi I

“In god time and god condition”, kaum intelek/cendikiawan mengatakan hal itu untuk menggambarkan be-tapa enaknya situasi dan keadaan Aceh saat ini. Kita adalah bagian dari aceh dan kita layak bersyukur untuk itu. Pesantren adalah tempat kita dan kita bangga berada di dalamnya, akan tetapi itu saja tidak cukup, harus ada aksi, kreatifitas dan program kegiatan untuk mewujudkan rasa syukur kita ini. Dengan apa? Selaku santri kita harus lebih giat berjuang dengan menghasilkan prestasi-prestasi. Ada sejarah/legenda yang menarik tentang jiwa-jiwa yang sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Para santri pada zaman dahulu memang tetap pantas dijadikan contoh dalam hal semangat dan ke-

mauan dalam menggapai cita-cita. Pada beberapa tahun yang lampau ada sebuah pesantren kecil di jawa, yang kegiatannya tidak kalah padatnya dengan

pesantren-pesantren modern, akan tetapi karena waktu itu ma-sih sangat sederhana maka segala sesuatunya dikerjakan secara mandiri dan manual, san-tri masak sendiri dengan hasil bertani yang ia kelola sendiri pula, waktu siang banyak di-habiskan di lading dan malam-nya mengaji bersama para us-tadz, lelah dan latih mereka dio-bati dengan kekhusyu’an mereka mendengarkan kajian kitab kuning dari ustadz dan diakhiri dengan shalat tahajud dan witir, begitulah kehidupan yang mereka jalani dengan penuh sahaja dan keceriaan. Sampai suatu ketika datang seorang yang berperilaku kasar dan menyatakan ingin menjadi santri. Orang ini menda-pat sambutan khusus dari para penghuni pesantren karena peri-lakunya yang tidak sesuai den-gan alam, ia sering disendirikan

oleh teman-temannya karena memang hobynya kelahi, harinya tampak kurang lengkap sebelum dapat menonjok orang. Singkat cerita ia dipanggil oleh pak kyai untuk dinasehati, disamping ia

duduk terdapat keranjang dan tali serta sabit. Oleh pak kyai dipesan satu hal: “Tugas mencari rum-put tidak akan berhenti jika kamu belum bias mengen-dalikan emosi, bersabar.” Akhirnya dia men-jalankan tugas itu hari demi hari, berminggu-minggu, berbu-lan-bulan, sampai akhirnya ber-tahun-tahun, sampai pada suatu malam menjelang pagi terden-gar oleh pak kyai sebuah suara di sudut surau, suara isak tangis seseorang diiringi doa agar dir-inya diberikan kekuatan dan ketabahan untuk bisa bersabar dan menjadi santri, ia lama ber-muhasabah dalam doanya se-hingga pak kyai tahu betul isi hatinya yang paling dalam, bahwa sesungguhnya dia anak baik dan tahan uji, serta mene-mukan dirinya sendiri dengan penuh kesadaran bahwa se-benarnya ia akan tetap bodoh karena diperbudak oleh emos-inya. Maka keesokan harinya dipanggillah ia, dan satu kabar gembira ia terima, “Kamu diperbolehkan ikut masuk kelas ngaji kitab”. Tentunya ia banyak ketinggalan materi pengajian, karena niat-nya untuk belajar sempat ter-tunda beberapa tahun karena tugas special dari pak kyai, yaitu cari rumput. akan tetapi semangat belajarnya men-galahkan kelemahan dan ketertinggalannya, ia baca dan habiskan semua buku yang dikasihkan kepadanya walau-pun tidak paham, akan tetapi dengan banyak bertanya dia kemudian menjadi orang yang paling kritis dan cerdas men-galahkan santri-santri yang su-dah masuk lebih dulu diband-ingkan dia. Modal semangat dan tidak mudah tidur di kelas mem-

SUDAH LENGKAPKAH BUKU

PELAJARAN ANDA?

SEMANGAT DI LAPANGAN, akankah antusiasme dan semangat dalam belajar seperti se-mangat kita pada saat mengikuti upacara apel tahunan? Semoga lebih. Siap…? Siap!

PENGAJARAN: SADARKAN MEREKA YANG KHILAF

“Maka santri

putra/putri yang

masih merasa

bahwa tidur

adalah enak,

melanggar

disiplin adalah

hal yang biasa

adalah

KESALAHAN

BESAR yang

pernah ia

lakukan dalam

hidupnya, berhati

-hatilah.”

5 www.shahibulqalampost.com

File Pengajaran

Page 6: 1. al manar post april edisi I

buahkan hasil yang tidak mengecewakan, beberapa kali dia mewakili pesantren kecilnya itu untuk maju menjadi Hafidz Al-Quran di tingkat local-nasional dan bahkan sempat direkomendasikan men-jadi utusan ke beberapa Negara tetangga untuk lomba tartil dan tilawah. Kesadaran yang tumbuh dari dalam diri untuk berdisiplin masih lebih baik diband-ingkan kita dipaksa orang lain untuk men-yadari kesalahan-kesalahan kita. Maka santri putra/putri yang masih merasa bahwa tidur adalah enak, melanggar disiplin adalah hal yang bi-asa adalah KESALAHAN BESAR yang pernah ia lakukan dalam hidupnya, ber-hati-hatilah, kalaulah saat ini hanya ada sedikit orang yang mau menegur dan mengingatkan, maka suatu saat nanti si pemalas ini akan mendapat teguran keras dari dirinya sendiri dan masyara-katnya kelak. Kalau ingin hal itu tidak ingin terjadi maka JANGAN TIDUR dan JANGAN MELANGGAR DISIPLIN mulai sekarang. BAHAYA LATEN TIDUR PAGI Naumatushubhi turtsul faqra/tidur pagi mewarisi kemiskinan. Begitu-

lah rasulullah telah mengingatkan dalam sebuah wasiatnya. Adapun kemiskinan ini maknanya amat sangat luas, bias miskin harta, miskin kreatifitas, miskin ide/pikiran dan yang lebih ngeri lagi adalah miskin ilmu. Maka hati-hatilah yang suka tidur pagi, apalagi di pesantren kita yang padat aktifitas ini, orang yang benar-benar berniat belajar akan merasa kehilangan banyak hal ketika tidur saat pagi, dia sudah buang-buang waktu dan diperbu-

dak nafsunya, dia masih kalah dengan hal-hal yang melenakan. Kasihan hidupnya miskin, lihat saja. Padahal banyak sekali hal-hal yang bisa dilakukan di pagi hari untuk memperkaya diri, Misalnya, menghafal pelajaran (tafsir, mahfudzat, hadits, muthalaah, dan lain sebagainya) atau mencari kesibukan lain yang lebih produktif, yaitu belajar bersama ustadz, olah raga, belajar bahasa, atau ketrampilan, dan lain-lain.(aa)

HIMBAUAN-HIMBAUAN DARI BAGIAN PENGAJARAN

6 www.shahibulqalampost.com

masih tidur paling lambat jam 08.30 WIB. Keterlambatan membangunkan bias dikenakan sanksi disiplin baik yang membangunkan atau yang diban-gunkan.

6. Melaporkan secepatnya kepada Bagian Pengajaran apabila didapatkan ada santri putra/putri yang pulang ke rayon dengan tiba-tiba dengan alasan apapun.

7. Buku laporan dikembalikan ke kantor paling lambat jam 12.00 WIB.

SANTRI PUTRA/PUTRI YANG SAKIT 1. Para santri putra/putri yang sakit agar

meminta izin/rekomendasi secepatnya kepada Bagian Pengajaran, untuk yang putri meminta izin kepada ustadzah, dan semua harus dipastikan ada reko-mendasi tidak masuk kelas.

2. Apabila sakitnya mendadak ditengah-tengah pelajaran, maka harus ada yang memintakan rekomendasi ke Bagian Pengajaran.

3. Jika ada yang sakit mendadak dan

PIKET RAYON Para piket rayon hendaknya melakukan kewajibannya dengan baik sesuai dengan tugas yang telah ditne-tukan, juga ada beberapa hal yang harus dikerjakan sehubungan dengan lancarnya kegiatan belajar mengajar, diantaranya: 1. Mengambil buku pegangan khusus

piket rayon di kantor sebelum jam 07.30 setiap hari, sambil mengam-bil rekomendasi. Apabila terlambat maka bisa dikenakan sanksi.

2. Piket rayon harus mengisi buku laporan tersebut sesuai dengan keadaan dan sesuai dengan kolom yang telah tersedia.

3. Setelah diisi maka dimintakan tanda tangan kepada pengurus rayon masing-masing.

4. Mencatat santri yang pulang/tidur di kamar pada saat jam pelajaran berlangsung, siapapun yang tidur tanpa terkecuali.

5. Membangunkan piket malam yang

tidak ada yang mengambilakan rekomen-dasi, maka bagi yang sakit bias dianggap kabur dari kelas, sedang seluruh teman sekelas akan mendapatkan sanksi.

PIKET PESANTREN PADA MALAM HARI 1. Piket malam bias mengganti tidurnya

hanya sampai jam pelajaran ke-2, maka apabila terlambat berarti berhak mendapat-kan sanksi.

2. Tidak ada alasan tidak dibangunkan oleh piket rayon.

3. Paling lambat pergi ke kelas pada jam 08.45 WIB.

PIKET KELAS 1. Agar selalu menjaga kebersihan dan

ketertiban kelasnya. 2. Menjaga alat kebersihan kelas. Suasana kegiatan belajar mengajar yang nyaman adalah salah satu faktor yang mendukung meningkatnya prestasi, maka harapan selanjutnya adalah: Pahami dan ker-jakan dengan penuh tanggung jawab! Maka kita semua akan menjadi bagian dari komuni-tas yang penuh prestasi.

Page 7: 1. al manar post april edisi I

Al-Khawarizmi, adalah seorang ilmuan yang tersohor dalam bidang matematika, astronomi, dan geografi, di daerah Barat, Al-Khawarizmi lebih

di kenal dengan nama Al-Qoarisme dan Al-Qorisme.

Di dalam hidupnya Al-Khawarizmi sangat rajin dan tekun dalam belajar, sehingga dengan ketekunannya dalam memperdalam ilmu mate-matika ia berhasil memperkenalkan kepada dunia Islam angka dan metode perhitungan India yang digalinya dari literature Hindu. Dengan demikian karya besar Al-Khawarizmi ini tersebar di Eropa dan

semakin di kembangkan para ilmuan Barat.

Al-Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka nol (0) yang dalam bahasa Arab disebut sifr. Sebelum beliau memperk-enalkan angka 0, para ilmuan Barat memperguna-kan Abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya. Hal ini digunakan untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentu-kan dalam hitungan.tetapi hitunan seperti ini tidak mendapat sambutan dari kalangan ilmuan Barat ketika itu, dan mereka lebih tertarik untuk memper-gunakan ragam al-binji (daftar angka arab termasuk nol) hasil penemuan Al-Khawarizmi. Dengan demikian angka 0 baru dikenal dan di pergunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan Al-

Khawarizmi.

Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila ia dijuluki Bapak Alja-bar. Bahkan menurut gandz, matematikawan barat, dalam bukunya “The Source of Al– Khawarizmis Al-gebra “, Al-Khawarizmi lebih berhak mendapat-kan julukan ‘Bapak Aljabar’ dibandingkan dengan “Diophantus” karena dialah orang pertama yang mengajarkan Aljabar dalam bentuk Elemnter serta

menerapkannya dalam hal yang berkaitan dengannya.( Munandar / Zulfikar )

FIGUR SAINTIS

7 www.shahibulqalampost.com

THE WAY OF DEFENDER

Ramallah, 29 July Sudah puluhan tahun lalu Israel menggempur Palestina, korban

berjatuhan, bukan hanya orang-orang alim yang dianggap militan saja jadi korban keganasan pasukan iblis, tetapi juga rakyat sipil termasuk wanita

dan anak-anak. Desing peluru, bau amis darah, mayat berserakan, pekik

takbir, bocah-bocah Intifadha yang siap menjemput maut. Gedung –gedung yang runtuh adalah potret dari negeri kecil Palestina saat ini. Asap

mengepul dari tanah Ramallah, tepi Barat Palestina. Sebuah roket canggih

sang iblis baru saja meluluh lantakkan sebuah gedung, sedangkan disisi lain bocah-bocah Intifadha menyerang barisan tentara Israel dengan batu

disertai pekikan takbir, entah kapan kemerdekaan aknan diraih oleh Negeri kecil bernama Palestina. Yang pasti kaum muslimin akan dimenang-

kan oleh Allah Ta’ala kelak.

Seorang anak tengah mengendap-ngendap menemui seseorang, “Assalamu’alaikum ya Abu Djibril” ucap anak berumur 19 tahun tersebut

seraya terisak pelan, “Wa’alaikumussalam” ya Zaid ‘Ujar sang lelaki yang

berjenggot lebat dan selalu tersenyum itu,”Ayo masuklah ya Zaid, sambung lelaki tersebut dengan tertegun. Anak yang bernama Zaidlangsung menu-

bruk pelan Abu Djibril dan menangis dalam pelukannya, ya Abu Djibril, Israel keparat itu telah menyiksa dan membunuh orang tua aku dua hari yang lalu,

ucap Zaid disertai linangan air mata ,Abu Djibril menatap iba kepada Zaid

yang ada dipelukannya. “sabarlah Zaid, istighfar…ayah dan ibumu telah

syahid, apkah kau tahu Allah telah menjanjikan kemenangan bag kita,bagi kaum

muslimin kelak,” ujar Abu Djibril pelan seraya mengusap kepala Zaid, “Kapan itu

akan terjadi ya Abu Djibril? Aku sudah tak tahan lagi melihat kondisi kita hingga saat ini, ingin rasanya kuremukkan Israel jahannam itu satu persatu “geram Zaid

disertai emosi yang memuncak” astaghfirullah... beristighfarlah Zaid , sabarlah , hapuslah dendam dari hatimu. Berjihadlah karena Allah. Jangan karena dendam,

“balas Abu Djibril dengan senyumannya yang khas, Zaid hanya menunduk dan

bergumam pelan melantunkan kalimat istighfar.

Yerussalem, 1 Agustus Ratusan bocah-bocah Intifadha memenuhi jalanan, hari itu Israel ber-maksud mengepung dan mengambil alih Masjidil Aqsa, kiblat pertama kaum mus-

limin, Pasukan Inti-

fadha yang tidak ter-ima dengan perbua-

tannya Para Zionist, langsung menyerang

tentara Israel dengan

batu disertai pekikan takbir, pasukan Israel

berusaha berlindung dibalik perisai mereka,

(Bersambung ke edisi

berikutnya…………).

Page 8: 1. al manar post april edisi I

Pada suatu hari oziel dan kawan-kawan pergi ke masjid dengan pakaian yang lengkap dan rapi, mulai ujung kepala sampai ujung kaki. Setibanya di masjid mereka lalu menunaikan shalat beerjamaah, setelah shalat mereka mengaji / membaca Al-Quran bersama-sama, seusai itu mereka keluar dari masjid dan melakukan aktifitas pesantren selanjutnya. Tapi apa yang terjadi? ketika oziel ingin memakai sandalnya tiba-tiba sandal yang ia pakai untuk pergi ke masjid tadi su-dah ra’ib didahului orang yang tidak diketahui identitasnya, kemudian ia pun pulang dengan telanjang kaki, tanpa putus asa ia terus berusaha mencari sandalnya yang hilang dibawa orang yang kurang iman. Setiap orang yang lewat atau berpapasan dengannya selalu dilihat kakinya. Ketika oziel beranjak menuju dapur, tiba-tiba ia melihat seorang yang berpostur tubuh tinggi, hitam dan gemuk memakai sandal yang mirip dengan sandalnya. Oziel mencoba menegur anak itu, “akhi liman Anna’l?” kemudian anak itu menjawab: “La a’rif, soalnya tadi ketika saya keluar dari masjid sandal yang saya pakai tiba-tiba hilang, dari pada malu lebih baik saya ambil sandal yang ada di depan saya.” Oziel: “Dasar mental pencuri,” anak itu membalas: “Emangnya punya siapa sich?” dengan agak kesal oziel men-jawab: “LIY”, kemudian si pencuripun mengembalikan sandal yang ia ambil sambil minta maaf. Itulah kejadian yang sering kita dapatkan dalam kampus ini, dan kita sering pula mendapatkan cerita semacamnya di pesantren-pesantren lain, beginikah kepantasan seorang santri? Seorang penuntut ilmu? Yang hari-harinya disibukkan dengan pelanggaran dan kemaksiatan. Lalu bagaimana ia akan bias belajar dengan tenang dan ilmu yang bermanfaat, serta mendapatkan cahaya dari ilmu yang mereka miliki? Mungkin staf pengasuhan pada hari-hari mendatang memang akan mengadakan beberapa lang-kah untuk mengatasi kasus ‘ghasap’ pencurian sandal ini dengan menyediakan tas sandal dan lain seba-gainya, juga dengan peningkatan disiplin dan tindakan tegas bagi yang kedapatan mengambil hak milik orang lain apapun barangnya. Akan tetapi tidak ada yang bisa menjamin bahwa kasus sandal ini akan selesai begitu saja. Lalu dimana letak solusinya? Letaknya di dalam diri kita masing-masing, dimana? Di dalam pengua-tan iman dan kekhusyu’an dalam beribadah. Bagaimana itu? Pada saat santri sudah bisa khusyu’ beri-badah ia akan selalu merasakan ke-hadiran Allah Swt dalam setiap gerak dan aktifitasnya, maka ia akan selalu berprinsip/menggunakan ukuran benar atau salah, halal atau haram dalam melakukan tindakan sekecil apapun. Maka ia akan merasa ber-salah ketika memakai hak milik orang lain tanpa seizin pemiliknya. Disinilah letak pentingnya disiplin diri dan ketegasan. Pada awalnya memang tidak enak, akan tetapi untuk kemashlahatan ber-sama, sekali-kali tegaslah terhadap diri sendiri. (Fitra/Nanda) JANGAN SAMPAI MENDZOLIMI ORANG LAIN, HANYA KARENA KITA DI DZOLIMI. Rumusannya begini: 1. Kedzoliman ditutup dengan kedzoliman akan menghasilkan dosa dan membuat kita masuk neraka.

Dzolim >< dzolim > Dosa = Neraka 2. Kedzoliman diimbangi dengan kebaikan akan menghasilkan pahala dan membuat kita masuk surga.

Dzolim >< Baik > Pahala = Surga Yang pertama perbuatan orang yang kafir, yang kedua adalah perbuatan orang beriman.

8 www.shahibulqalampost.com

Allah….

SANDAL GANTI TUAN

Page 9: 1. al manar post april edisi I

Kisah Supir Taksi Muslim di Inggris Kembalikan Tas Berisi

Uang Rp 200 Juta

Al Manar Post | Mohammed Nisar supir taksi

menuai pujian karena kejujurannya setelah ia mengem-

balikan sebuah tas berisi uang 10.000 poundsterling atau

Rp 200 juta milik penumpangnya yang tertinggal di kursi

mobilnya.

Supir taksi berusia 55 tahun bernama Mohammed Nisar

ini membawa seorang pedagang bernama Adrian Quinn

ke stasiun kereta api Walsall. Saat tiba di tujuan, sang

penumpang turun dengan tergesa-gesar sehingga melu-

pakan tasnya.

Quinn membawa uang yang cukup banyak setelah men-

cairkan cek yang ia terima sebagai warisan dari ibunya

yang baru saja meninggal dunia. Dan, saat menyadari

tasnya tertinggal, ia mengaku kebingungan.

“Kehilangan uang sebanyak itu bisa berarti akhir dari bis-

nis saya. Saya benar-benar sakit secara fisik!,” kata

Quinn yang berusia 46 tahun.

Quinn menyadari tas itu tertinggal di dalam taksi yang

ditumpanginya.

“Saya tengah berjalan melewati tempat parkir saat saya

menyadari saya tak membawa tas itu dan saya panik.

Saya mencoba menyetop taksi lain untuk mengejar taksi

tadi, tapi semuanya penuh.

“Saya lalu merasa sakit. Tubuh saya seperti lumpuh dan

saya tak tahu apa yang harus saya lakukan.. Saya men-

jadi linglung. Jika saya kehilangan uang itu, bisnis saya

9 www.shahibulqalampost.com

akan tamat.

“Kami membangun bisnis ini dari nol dalam sembilan tahun

terakhir dan kami adalah pedagang. Kami tak punya pinja-

man dari bank. Semua itu adalah kerja keras.

Setelah menyetop satu taksi lainnya, Quinn akhirnya kem-

bali ke tempat mangkal taksi dan menemukan Nisar duduk

di dalam mobilnya dengan tas yang disimpan aman di jok

penumpang.

“Saya sangat emosional saat itu. Saya bilang kepadanya,

‘Tahukah Anda apa yang ada di dalam tas itu? Begini, itu

bukan sekotak roti lapis atau koran. Ada 10 ribu poundster-

ling di dalamnya’.”

Quinn kemudian memberikan imbalan uang kepada Nisar

sebagai ucapan terima kasih. Ia bahkan mengundang supir

taksi itu bersama istrinya untuk makan bersama keluar-

ganya.

“Ia hampir kena serangan jantung, ia benar-benar cemas!,”

kata Nisar.

“Ia menghampiri saya dan bertanya apakah saya tahu apa

yang ada di dalam tas miliknya. Ia sangat berterima kasih.

Ia baru saja membeli mobil, tapi lupa tasnya yang penuh

uang.”

Karenanya, Adrian pun mengapresiasi kejujuran Nizar. Ia

memberi sejumlah uang di dalam amplop dengan sebuah

catatan.

“Untuk sahabat terbaikku di dunia,” tulis Adrian.

Ini bukan kali pertama Nisar yang telah telah 15 tahun men-

jadi supor taksi, menemukan barang-barang penumpang

yang tertinggal di dalam mobilnya.

Dua tahun lalu seorang penumpang meninggalkan dompet-

nya yang berisi uang 150 poundsterling dan Nisar langsung

memutar balik ke rumah orang itu untuk mengem-

balikannya.

Kini, Nisar mengajak rekan-rekannya sesama supir taksi

agar melakukan hal serupa jika berada dalam situasi seperti

dirinya.

Page 10: 1. al manar post april edisi I

10 www.shahibulqalampost.com

FOTO: Wisata Ekstrim Para Turis Nekad di Ketinggian 3,500 Kaki

Al Manar Post | Pemandangan dari Preikestolen atau yang dikenal dengan Pulpit Point di Forsand, Norwegia mampu

membuat siapapun yang menyaksikannya terkesima. Preikestolen adalah salah satu destinasi wisata alam populer Nor-

wegia, dengan tebing curam menjulang setinggi 604 meter.

Mau cetak foto atau mau di foto?

Pribadi, Kelompok, atau Tim?

Abadikan moment terbaik anda bersama

kami !

HARGA PAS, FOTO BERKUALITAS

Page 11: 1. al manar post april edisi I

dankan, dia lupa siapa yang

telah menciptakan biji kopi,

kadang-kadang kita berbuat

maksid kepada Allah kita

sendiri menyaksikan atas ke-

kufuran kita, kita tau shalat itu

wajib tetapi kenapa masih ban-

yak orang yang tidak menunai-

kan shalat?

Yang paling sederhana

kita perhatikan dalam keluarga

kita sendiri, kakak, abang , ayah

atau ibu kita sediri apakah

nmereka sudah melakukan sha-

lat, atau sudah tepatklah waktu

shlat mereka, apa lagi kita mau

mengkaji lebih jauh lagi apakah

gerakan dan bacaan

yang mereka baca

dalam shalat sudah

benar, Allah Swt

berfirman dalam

surat At –Tahri ayat

6 yang artinya :

“Jagalah diri kalian

dan Keluarga kalian

Shalat

merupakan rukun Islam

yang kedua, serta yang

membedakaan muslim dan

orang kafir yaitu pada shalat,

bahkan Rasulluh Saw men-

gatakan dalam matan hadis-

nya menyebutkan, Siapa saja

yang meninggalkan shalat

secara sengaja maka dia

telah kafir secara terang ter-

angan, dalam hadist yang

lain Rasullulah menyebut

barang siapa yang mening-

galkan shalat sengaja maka

dia telah keluar dari agama

Islam, maka dari itu betapa

banyak telah kafir orang

mukmin yang sengaja men-

inggalkan shaltnya, dewasa

ini di kampong-kampung

kita sendiri lebih banyak

orang yang berada di warung

kopi dengan menikmati se-

cangcir kopi ketimbang

orang-orang yang shalat di

mesjid dikala azan dikoman-

dari siksaan api neraka”

Sesorang hendaknya dikala mela-

kukan shalat harus memiliki keri-

sauan dalam dirinya, apakah shalat

saya diterima oleh Allah atau di

tolak atau paling tidak dia ber-

tanya pada dirinya apakah shalat

yang saya lakukan udah betul

gerakannya atau bacaannya, seo-

rang mukmin yang hakiki harus

memiliki kerisauan yang tinggi.

Karena pentingnya shalat

sehingga Rasullullah Saw, dalam

sebuah hadis yang artinya :

“Suruhlah anak-anak kalian shalat

pada usia 7 tahun, dan pukullah

mereka pada usia 10 tahun,”

Sebetulnya kalau oring

tua yang taat pasti dia akan me-

jalankan perintah yang telah di-

gariskan oleh baginda Saw, karena

pentingnya shalat sehingga rasul-

luh saw menyuruh memukul anak

yang lalai atau tidak mau shalat

pada usia 10 tahun, apabila orang

tua tidak melakukan hal tersebut

berdosalah orangtua tersebut.

KEWAJIBAN SHALAT

Oleh : Tgk. Ikhram M. Amin, M.Pd

Pimpinan Pesantren Modern Al-Manar

PENASEHAT:

Pimpinan

Pesantren Modern Al-Manar

PEMBIMBING:

Asatidz dan Ustadzat

REDAKTUR

PELAKSANA:

Ust. Syafrizal Elselatany

REDAKTUR :

Ust. Darul Kamal

Ust. AMsal Bunaiya

Ust. Azhari

Ust. M. Farhan

EDITOR :

Kasela Sidabutar

REPORTER:

Rais Amin Utomo

Afdhal Ahmadi

Teguh Munara

Muhammad Fadzaki

Annisa Azzahra

Wildanun Mukhalladun

Miftakhul Jannah

Nabila Umami O

Siska Faradila

Alamat Redaksi :

Pesantren Modern

Al-Manar,

Jl. Blang Bintang Lama

Lam Permei Cot Irie (Ulee

Kareng) Krueng Barona Jaya

Aceh Besar.

Telp. 0852 9619 0093

[email protected]

www.shahibulqalampost.com

DEWAN REDAKSI DEWAN REDAKSI DEWAN REDAKSI

AL MANAR POSTAL MANAR POSTAL MANAR POST

11 www.shahibulqalampost.com

Redaksi menerima berbagai

bentuk karya tulis yang

sesuai alam pendidikan un-

tuk dipublikasikan

Page 12: 1. al manar post april edisi I

Di pesantren kita mencoba membantu wali santri untuk menunaikan amanah Allah, dengan menghalau santri

untuk melakukan shalat berjamaah di mesjid, karena para wali telah menitip amanah anaknya pada tengku sewaktu dia mendaf-

tar anaknya untuk menjadi santri di Pesantren Al - Manar ini. Maka pertanyaanmnya apakah ust atau ustzh salah kalau memberi

hukuman bagi santri yang tidak melakukan shalat, justru ustadz/ustadzah akan berdosa pada Allah andaik ata tidak menyuruh

para santri untuk menunaikan shalat fardhu.

Sebetulnya Pesantren Modern Al-Manar mendidik santrinya untuk selalu mengingat Allah, apalagi dikala suara azan

dikomandangkan oleh muazin, segera menunaikan kewajiban dengan harapan dikala santri pulang kerumahnya sewaktu liburan

tiba, tidak ada lagi santri Al Manar yang berada di depan TV atau duduk-duduk diwarung kopi dikala azan di mesjid di koman-

dangkan,,, kejarlah rahmat Allah yang ada di rumahnya.

Ingatlah pesan Baginda Nabi Muhammad Saw. Shalat itu tiang Agama, Siapa saja yang menegakkannya dialah yang telah

mendirikan agama dan barang siapa yang meninggalkannnya sebetulnya dialah yang telah menghancurkan Agama.

12 www.shahibulqalampost.com

DEWAN REDAKSI AL MANARPOST Mengucapkan

Selamat Berbahagia Atas Pernikahan

Ust. Awaluddin & Busrawati Sabtu, 11 April 2015 di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Semoga Menjadi Keluarga Yang Sakinah, Mawaddah Wa Rahmah

FOTO SANTRI

Santri Al Manat belajar dalam rangka menghadapi Ulangan

Umum | Al Manar Photography

Siapakah santri dalam gambar dibawah ini?

Redaksi menyediakan hadiah bagi santri yang bisa mene-

bak gambar diatas, cara ; tuliskan nama santri yang di

maksud beserta komentar positif terhadap santri tersebut.

Serahkan kepada pihak redaksi. Hadiah hanya diberikan

kepada 2 (dua) orang santri tercepat menyerahkan hasil

tebakannya. Buruannnn !

Page 13: 1. al manar post april edisi I