1 analisis pengaruh profitabilitas, kebijakan...

31
1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN UTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN, SIZE, MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2010) Indah Yunita Drs. Prasetiono, M.Si. Abstract Purpose of this research is to examine influence of profitability, debt policy, dividend policy, size, and Good Corporate Governance mechanism to firm’s value of manufacturing companies listed at Indonesian Stock Exchange during 2005-2010. Firm’s value is calculated by using Tobin’s Q. Meanwhile Good Corporate Governance mechanism is measured by independent commissioners and institutional ownership. Samples used in this research are manufacturing companies listed at Indonesian Stock Exchange on period 2005-2010. This research uses purposive sampling method to choose samples so it is resulted 10 companies as samples. Data is analyzed by using multiple regression method and descriptive statistics. This study finds that profitability has significant positive effect to firm’s value. Besides, this research proves there is significant positive influence between size and firm’s value. Whereas, other variables like debt policy, dividend policy, independent commissioners, and institutional ownership have no significant effect to firm’s value. Keywords: profitabilitas, kebijakan utang, kebijakan dividen, size, mekanisme Good Corporate Governance, komisaris independen, kepemilikan institusional, nilai perusahaan, ROA, DER, DPR, total aset, Tobin’s Q

Upload: vuongtuong

Post on 01-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

1

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN UTANG,

KEBIJAKAN DIVIDEN, SIZE, MEKANISME GOOD CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2005-2010)

Indah Yunita

Drs. Prasetiono, M.Si.

Abstract

Purpose of this research is to examine influence of profitability, debt

policy, dividend policy, size, and Good Corporate Governance mechanism to

firm’s value of manufacturing companies listed at Indonesian Stock Exchange

during 2005-2010. Firm’s value is calculated by using Tobin’s Q. Meanwhile

Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

commissioners and institutional ownership.

Samples used in this research are manufacturing companies listed at

Indonesian Stock Exchange on period 2005-2010. This research uses purposive

sampling method to choose samples so it is resulted 10 companies as samples.

Data is analyzed by using multiple regression method and descriptive statistics.

This study finds that profitability has significant positive effect to firm’s

value. Besides, this research proves there is significant positive influence between

size and firm’s value. Whereas, other variables like debt policy, dividend policy,

independent commissioners, and institutional ownership have no significant effect

to firm’s value.

Keywords: profitabilitas, kebijakan utang, kebijakan dividen, size, mekanisme

Good Corporate Governance, komisaris independen, kepemilikan institusional,

nilai perusahaan, ROA, DER, DPR, total aset, Tobin’s Q

Page 2: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

2

I. PENDAHULUAN

Globalisasi mendorong munculnya persaingan usaha yang semakin ketat.

Oleh karena itu, perusahaan berupaya terus-menerus meningkatkan kinerja yang

tercermin dalam nilai perusahaan. Nilai penting bagi perusahan sebab tujuan

utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri. Nilai

perusahaan yang tinggi merupakan keinginan setiap pemilik perusahaan karena

nilai yang tinggi menunjukkan besarnya kemakmuran para pemegang saham. Hal

ini senada dengan pendapat Salvatore (2005) yang menyatakan bahwa tujuan

utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran

pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan erat kaitannya dengan Good Corporate Governance

(GCG). Hal ini karena tujuan GCG adalah memaksimalkan nilai perusahaan guna

meningkatkan kemakmuran para pemegang saham. Suprayitno, dkk (2004)

mengatakan bahwa … Penerapan Tata Kelola Korporasi Yang Baik (Good

Corporate Governance / GCG) ini dapat memberikan inspirasi kepada perbaikan

pengelolaan perusahaan yang sehat di Indonesia, baik di lingkungan perusahaan

secara umum maupun di sektor tertentu atau lembaga perbankan, serta bila perlu

menjadi bahan kajian di lembaga-lembaga pendidikan manajemen. Suprayitno,

dkk (2004) juga menjelaskan bahwa dari perspektif perusahaan sebagai badan

usaha, tujuan yang diharapkan melalui penerapan Good Corporate Governance

(GCG) adalah memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham. Tujuan ini

dicapai melalui upaya perusahaan dalam memberikan kinerja yang maksimal, baik

kinerja keuangan maupun kinerja usaha lainnya melalui aspek-aspek kewajaran,

transparansi, akuntabilitas, dan tanggung jawab.

Suprayitno, dkk (2004) mengatakan bahwa Corporate Governance

menjadi isu penting sejak terjadinya krisis moneter di beberapa negara Asia

Tenggara, terutama di Indonesia. Solomon (2007) menyatakan bahwa corporate

governance menjadi istilah yang paling sering digunakan dalam bisnis global.

Runtuhnya Enron pada 2001, salah satu perusahaan terbesar di Amerika, menjadi

perhatian internasional mengenai kegagalan dan peran perusahaan dimana

corporate governance yang kuat perlu dijalankan sebagai upaya pencegahan.

Page 3: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

3

Keterpurukan bisnis yang ada pada saat itu merupakan akibat kurang efektifnya

perusahaan oleh manajemen serta lemahnya mekanisme pengawasan oleh dewan

komisaris. Selain itu, dikatakan bahwa muncul berbagai tuntutan terhadap

pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan, dan peningkatan

kebutuhan dana eksternal untuk kegiatan dalam rangka peningkatan daya saing

perusahaan.

Berdasarkan phenomenon gap yang menunjukkan hubungan tidak

konsisten antara variabel independen dengan variabel dependen serta research

gap antarpenelitian terdahulu, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan?

2. Bagaimana pengaruh kebijakan utang terhadap nilai perusahaan?

3. Bagaimana pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan?

4. Bagaimana pengaruh size terhadap nilai perusahaan?

5. Bagaimana pengaruh mekanisme Good Corporate Governance yang

diimplementasikan melalui komisaris independen dan kepemilikan

institusional terhadap nilai perusahaan?

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk

1. menganalisis pengaruh variabel profitabilitas terhadap nilai perusahaan

2. menganalisis pengaruh variabel kebijakan utang terhadap nilai perusahaan

3. menganalisis pengaruh variabel kebijakan dividen terhadap nilai

perusahaan

4. menganalisis pengaruh variabel size terhadap nilai perusahaan

5. menganalisis pengaruh variabel mekanisme Good Corporate Governance

yang diproksikan dengan komisaris independen dan kepemilikan

institusional terhadap nilai perusahaan

Page 4: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

4

II. TELAAH TEORI

2.1 Nilai Perusahaan

Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk

memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore,

2005). Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu

perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga

memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama

perusahaan (Euis dan Taswan, 2002). Menurut Husnan (2000) dalam Mulianti

(2010), nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon

pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Sedangkan menurut Keown (2004)

nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas

perusahaan yang beredar.

2.2 Good Corporate Governance dan Agency Theory

Pada prinsipnya Good Corporate Governance merupakan azas yang

menjadi landasan hubungan antara semua pihak yang berkepentingan dengan

perusahaan, baik pengelola, pemegang saham, maupun stakeholders lain agar

melakukan pengelolaan perusahaan dengan baik, maka perlu diatur sedemikian

rupa agar semua pihak harmonis dan terlindungi, tidak saling merugikan.

Agency Theory yang dikembangkan Michael Johnson, profesor dari

Harvard, memandang bahwa manajemen perusahaan sebagai agen bagi pemegang

saham, akan bertindak dengan penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri,

bukan sebagai pihak yang arif dan bijaksana serta adil terhadap pemegang saham

sebagaimana diasumsikan dalam stewardship model.

Agency Theory mendasarkan hubungan kontrak antar anggota-anggota

dalam perusahaan, prinsipal dan agen sebagai pelaku utama. Prinsipal merupakan

pihak yang memberikan mandat kepada agen untuk bertindak atas nama prinsipal,

sedangkan agen merupakan pihak yang diberi amanat oleh prinsipal untuk

menjalankan perusahaan. Agen berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan

apa yang telah diamanatkan oleh prinsipal.

Asumsi tentang sifat manusia menekankan bahwa manusia memiliki sifat

untuk mementingkan diri sendiri (self interest), memiliki keterbatasan rasionalitas

Page 5: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

5

(bounded rationality), dan tidak menyukai risiko (risk aversion). Asumsi

keorganisasian adalah adanya konflik antara anggota organisasi, efisiensi sebagai

kriteria produktivitas, dan adanya asymmetric information antara prinsipal dan

agen. Sedangkan asumsi tentang informasi adalah informasi dipandang sebagai

barang komoditi yang bisa diperjualbelikan.

Adanya posisi, fungsi, kepentingan, dan latar belakang prinsipal dan agen

yang berbeda dan saling bertolak belakang, namun saling membutuhkan. Mau

tidak mau dalam praktiknya akan menimbulkan pertentangan, saling tarik-

menarik kepentingan dan pengaruh antara satu dengan yang lain. Permasalahan

timbul apabila terdapat perbedaan kepentingan antara agen dan prinsipal. Kondisi

ini disebut agency probolems.

Salah satu penyebab agency problem adalah adanya Asymmetric

Information. Asymmetric Information adalah informasi yang tidak seimbang yang

disebabkan adanya distribusi informasi yang tidak sama antara prinsipal dan agen

yang berakibat dapat menimbulkan dua permasalahan yang disebabkan adanya

kesulitan prinsipal untuk memonitor dan melakukan kontrol terhadap tindakan-

tindakan agen.

Pada prinsipnya, kedua teori tersebut menjelaskan bagaimana

menyelesaikan konflik kepentingan antara pihak dan stakeholder dalam kegiatan

bisnis yang berdampak merugikan. Untuk menghindarkan konflik, kerugian,

diperlukan prinsip-prinsip dasar pengelolaan perusahaan yang baik yaitu prinsip

Good Corporate Governance (GCG). Good Corporate Governance (GCG)

adalah sistem yang mengatur, mengelola dan mengawasi proses

pengendalian usaha menaikkan nilai saham, sekaligus sebagai bentuk

perhatian kepada stakeholder, karyawan, kreditur, dan masyarakat sekitar

(Emirzon, 2007).

2.3 Hubungan Variabel Independen dengan Variabel Dependen

2.3.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan yang berhasil diraih oleh

perusahaan selama menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan

kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin

Page 6: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

6

tinggi keuntungan yang dihasilkan, semakin baik kemampuan perusahaan dalam

memaksimalkan pengoperasian aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dapat

dikatakan bahwa tingkat keuntungan yang tinggi mencerminkan kinerja manajer

yang baik sehingga prospek perusahaan pada masa mendatang juga baik. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Paranita (2007). Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh secara positif

signifikan terhadap nilai perusahaan. Demikian pula dengan penelitian Sujoko

(2007). Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa profitabilitas mempengaruhi

nilai perusahaan secara positif signifikan. Hasil penelitian serupa diungkapkan

oleh Sujoko dan Soebiantoro (2007). Temuan-temuan tersebut memperkuat

argumen Ang (1997) yang menyatakan bahwa rasio profitabilitas menunjukkan

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Berdasarkan uraian

tersebut, dapat ditarik hipotesis :

H1: Profitabilitas berpengaruh secara positif terhadap nilai

perusahaan.

2.3.2 Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan

Penggunaan utang dalam struktur modal dianggap berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan karena dapat menghemat pajak. Akan tetapi,

penggunaan utang yang terlalu tinggi dapat memicu terjadinya terjadinya

financial distress. Dalam penelitian Sujoko (2007), Sujoko dan Soebiantoro

(2007), serta Asnawi (2001) menunjukkan adanya hubungan negatif signifikan

antara kebijakan utang dan nilai perusahaan.Oleh karena itu, hipotesis yang dapat

dibangun adalah sebagai berikut :

H2 : Kebijakan utang berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan.

2.3.3 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

Pembayaran dividen merupakan sinyal positif bagi investor. Selain

meningkatkan kemakmuran investor, dividen yang tinggi mencerminkan baiknya

kinerja manajer perusahaan. Kenaikan pembayaran dividen merupakan indikasi

Page 7: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

7

adanya kelebihan laba bersih yang digunakan untuk investasi. Hal ini

menunjukkan prospek perusahaan semakin bagus sehingga investor akan tertarik

untuk membeli saham dan nilai perusahaan akan meningkat. Selain itu, hasil

penelitian Sujoko (2007) dan Sujoko dan Soebiantoro (2007) menunjukkan bahwa

pembayaran dividen berpengaruh secara positif signifikan terhadap nilai

perusahaan. Dengan demikian, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H3 : Kebijakan dividen memiliki pengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

2.3.4 Pengaruh Size terhadap Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami

perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan

meningkat. Sejumlah studi yang dilakukan oleh Homaifar, et all (1994) dalam

Paranita (2007) dan Moh’d, et all (1998) dalam Paranita (2007) mengemukakan

bahwa perusahaan yang berukuran besar akan lebih mudah mengakses pendanaan

melalui pasar modal. Kemudahan ini merupakan informasi baik bagi pengambilan

keputusan investasi, yang dapat merefleksikan nilai perusahaan pada masa

mendatang. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Suharli (2006)

pada periode pengamatan 2003. Hasil serupa dikemukakan oleh Paranita (2007),

Sujoko (2007), dan Sujoko dan Soebiantoro (2007) sehingga dapat disusun

hipotesis sebagai berikut :

H4 : Size memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2.3.5 Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance (GCG) terhadap

Nilai Perusahaan

Carningsih (n.d) menyatakan bahwa indikator mekanisme Corporate

Governnace yang digunakan dalam penelitiannya yaitu komisaris independen.

Sedangkan Praditia (2010) menyatakan bahwa kepemilikan institusional

merupakan bagian dari mekanisme corporate governance pada perusahaan. Oleh

karena itu, penelitian ini menggunakan komisaris independen dan kepemilikan

institusional sebagai indikator mekanisme corporate governance.

Page 8: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

8

2.3.5.1 Pengaruh Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan

Salah satu proksi Good Corporate Governance (GCG) adalah komisaris

independen. Ini didasarkan pemikiran bahwa semakin tinggi proporsi komisaris

independen dalam perusahaan, diharapkan dewan komisaris dapat melakukan

tugas pengawasan dan memberikan nasihat kepada dewan direksi secara efektif.

Oleh karena itu, keberadaan komisaris independen dapat memicu manajemen

untuk bekerja lebih baik sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi

perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian Wiesantana (2008) dan Anugrah

(2010) yang menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh secara positif

signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, dapat dibangun hipotesis

sebagai berikut :

H5a : Komisaris independen berpengaruh secara positif terhadap

nilai perusahaan

2.3.5.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan

Kepemilikan institusional merupakan bagian dari mekanisme corporate

governance. Kepemilikan institusional oleh beberapa peneliti dipercaya dapat

mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap

kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai

perusahaan. Pada umumnya, institusi yang memiliki saham di sebuah perusahaan

ikut memonitoring perusahaan tersebut. Semakin besar kepemilikan institusional,

akan semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan serta akan dilakukan

tindakan pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan oleh manajemen

(Faisal, 2004).

Penelitian Subagio (2010) menunjukkan bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh secara positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu,

dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H5b : Kepemilikan institusional berpengaruh secara positif terhadap

nilai perusahaan

Page 9: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

9

III. METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1 Variabel Dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi atau tertanggung

oleh variabel lain. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

nilai perusahaan, yang diproksi dengan menggunakan Tobin’s Q. Menurut

Herawaty (2008), Tobin’s Q dapat diformulasikan sebagai berikut :

Keterangan :

Q = nilai perusahaan

MVE = nilai pasar ekuitas (Equity Market Value)

BVE = nilai buku dari total ekuitas (Equity Book Value)

D = nilai buku dari total utang

Market Value Equity (MVE) diperoleh dari hasil perkalian harga saham

dan penutupan (closing price) akhir tahun dengan jumlah saham yang beredar

pada akhir tahun. Equity Book Value (BVE) diperoleh dari selisih total aset

perusahaan dengan total kewajibannya.

3.1.2 Variabel Independen, yaitu variabel bebas dan tidak terpengaruh oleh

variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(1) Profitabilitas

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba selama periode tertentu. Rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis rasio yang

menunjukkan efektivitas dengan investasinya. Kedua rasio ini bersama-sama

menunjukkan efektivitas rasio profitabilitas dalam hubungannya antara laba bersih

setelah pajak dengan total aset. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan adalah

Return on Assets (ROA). Return on Assets (ROA) merupakan perbandingan

antara laba bersih setelah pajak dengan total aset.

Q =

ROA =

Page 10: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

10

(2) Kebijakan Utang

Kebijakan utang diukur melalui proporsi utang terhadap modal atau debt

to equity ratio (DER). Dalam Paranita (2007), kebijakan utang diformulasikan

sebagai berikut :

(3) Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen diformulasikan dengan menggunakan dividend payout

ratio (DPR), yang merupakan rasio dividen per lembar saham dengan laba per

lembar saham. Dengan demikian, dividend payout ratio dapat dirumuskan sebagai

berikut :

(4) Size

Size diproksi dengan menggunakan Ln total aset sehingga dapat

dirumuskan sebagai berikut :

(5) Mekanisme Good Corporate Governance (GCG)

Carningsih (n.d) menyatakan bahwa indikator mekanisme Corporate

Governnace yang digunakan dalam penelitiannya yaitu komisaris independen.

Sedangkan Praditia (2010) menyatakan bahwa kepemilikan institusional

merupakan bagian dari mekanisme corporate governance pada perusahaan. Oleh

karena itu, penelitian ini menggunakan komisaris independen dan kepemilikan

institusional sebagai indikator mekanisme corporate governance.

DER =

DPR =

Size = Ln total assets

Page 11: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

11

a) Komisaris Independen

Komisaris independen diproksi dengan menggunakan proporsi jumlah

komisaris independen terhadap total dewan komisaris yang ada di perusahaan

sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

b) Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional diproksi dengan menggunakan proporsi jumlah

saham yang dimiliki oleh institusi, seperti pemerintah, institusi keuangan, institusi

berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian, serta institusi lainnya pada

akhir tahun. Dengan demikian, kepemilikan institusional diproksikan sebagai

berikut :

3.2 Populasi dan Penentuan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan dilakukan sejak tahun 2005 hingga

2010 dengan menggunakan metode purposive sampling. Kriteria pemilihan

sampel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun

2005 sampai tahun 2010.

2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan selama periode

pengamatan 2005 hingga 2010.

3. Perusahaan yang memiliki komisaris independen mulai 2005 hingga 2010.

4. Perusahaan yang mempunyai kepemilikan institusional selama 2005

hingga 2010.

5. Perusahaan yang membagikan dividen tunai selama enam tahun berturut-

turut, mulai 2005 hingga 2010.

Komisaris Independen (Kind) =

Kepemilikan institusional (Kinst) =

Page 12: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

12

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

berupa laporan keuangan lengkap yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia

selama periode 2005 hingga 2010.

Data diperoleh dari

a. Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id

b. Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

c. Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro, Semarang

d. www.yahoo.finance.com

3.4 Metode Analisa Data

Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

linier berganda. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu pengaruh

profitabilitas, kebijakan utang, kebijakan dividen, size, komisaris independen, dan

kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. Model yang digunakan untuk

menguji pengaruh variabel-variabel secara spesifik terhadap nilai perusahaan

dalam penelitian ini dinyatakan dalam persamaan regresi di bawah ini :

Y =α + b1 ROA + b2 DER + b3 DPR + b4 (Ln Size) + b5 KIND + b6 KINST+ e

Keterangan :

Y = nilai perusahaan

α = konstanta

b1, b2, b3, b4, b5, b6 = koefisien regresi

ROA = Return on Equity

DER = Debt to Equity Ratio

DPR = Dividend Payout Ratio

Ln Size = logaritma natural total aset

KIND = komisaris independen

KINST = kepemilikan institusional

e = error term

Page 13: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

13

Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, terlebih dahulu

dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji

heteroskedasdisitas, uji autokorelasi, dan uji multikolonieritas. Pengujian hipotesis

menggunakan uji t untuk melihat pengaruh signifikan variabel secara parsial

terhadap variabel dependennya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Data

4.1.1 Statistik Deskriptif

Hasil pengujian statistik deskriptif variabel Q, ROA, DER, DPR, SIZE,

KIND, dan KINST sejak 2005 hingga 2010 disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Q 60 .792 6.514 1.71662 .978119

ROA 60 .008 .392 .11646 .071799

DER 60 .383 3.441 1.18525 .656499

DPR 60 .015 .993 .37213 .258347

SIZE 60 3.E11 1.E14 1.24E13 2.320E13

KIND 60 .200 .670 .39120 .081185

KINST 60 .501 .982 .76597 .144402

Valid N (listwise) 60

Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17, 2011

Berdasarkan tabel hasil uji statistik di atas, didapatkan informasi sebagai

berikut :

Variabel nilai perusahaan (Q) yang diukur dengan menggunakan Tobin’s

Q menunjukkan nilai minimum sebesar 0,792 dan nilai maksimum senilai 6,514.

Nilai minimum dimiliki oleh PT. Tunas Ridean Tbk pada 2006 sedangkan nilai

maksimum dicapai oleh PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk pada 2010. Nilai

rata-rata Q sebesar 1,71662 dan deviasi standarnya bernilai 0,978119. Susanti

(2010) menyatakan bahwa nilai standar deviasi Tobin’s Q yang berada dibawah

rata-rata menggambarkan bahwa kesenjangan antara nilai maksimum dan

minimum rendah. Sedangkan rata-rata nilai perusahaan dianggap menarik karena

Page 14: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

14

rasio diatas satu. Praditia (2010) menyatakan bahwa pada umumnya investor lebih

memilih perusahaan yang memiliki rasio Q diatas satu sebab hal itu menunjukkan

bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang

lebih tinggi daripada pengeluaran investasi.

Variabel profitabilitas diproksi dengan Return on Assets (ROA). Nilai

minimum ROA sebesar 0,8%. Sedangkan nilai maksimum mencapai 39,2%. Nilai

minimum dimiliki oleh PT. Tunas Ridean Tbk pada 2006. Sedangkan nilai

maksimum dicapai oleh PT. Sepatu Bata Tbk pada tahun 2008. Rata-rata ROA

sebesar 11,646% dan deviasi standar mencapai 7,1799%. Hal ini menunjukkan

bahwa perusahaan sampel memiliki kemampuan rata-rata untuk menghasilkan

laba sebesar 11,646% dari total aset yang dimiliki. Selain itu, kesenjangan antara

nilai minimum dan maksimum rendah karena standar deviasi lebih kecil daripada

nilai rata-rata.

DER memiliki nilai minimum sebesar 38,3%, yang terdapat pada PT.

Sepatu Bata Tbk pada 2009. Sedangkan nilai maksimum sebesar 344,1% dimiliki

oleh PT. Tunas Ridean Tbk pada 2005. Nilai rata-rata DER sebesar 118,525%

menunjukkan bahwa jumlah utang lebih besar daripada modal. Deviasi standar

sebesar 65,6499% menunjukkan bahwa kesenjangan antara nilai minimum dan

maksimum rendah karena nilainya dibawah nilai rata-rata.

DPR memiliki nilai minimum sebesar 1,5% yang dicapai oleh PT. Citra

Tubindo pada 2009. Nilai maksimum sebesar 99,3% dicapai oleh PT. Hanjaya

Mandala Sampoerna Tbk pada 2005. Nilai rata-rata yang mencapai 37,213%

menunjukkan bahwa dividen per lembar saham yang dibagikan kepada pemegang

saham sebanyak 37,213% dari laba per lembar saham yang dihasilkan oleh

perusahaan. Sedangkan deviasi standar sebesar 25,8347% menunjukkan

kesenjangan antara nilai minimum dan maksimum rendah karena nilainya

dibawah rata-rata.

SIZE memiliki nilai minimum sebesar 300.000.000.000 yang dimiliki oleh

PT. Sepatu Bata Tbk pada 2006. Sedangkan nilai maksimum terdapat di PT. Astra

International Tbk pada 2010 dengan nilai sebesar 100.000.000.000.000. Rata-rata

size mencapai 12.400.000.000.000. Sedangkan deviasi standar sebesar

Page 15: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

15

23.200.000.000.000 mencerminkan tingginya kesenjangan antara nilai minimum

dan maksimum.

Komisaris independen (KIND) memiliki nilai minimum sebesar 20%.yang

dimiliki oleh PT. Tunas Ridean Tbk pada 2010. Nilai maksimum terdapat di PT.

Arwana Citramulia Tbk pada 2010 dengan nilai 67%. Nilai rata-rata sebesar

39,12%. Adapun deviasi standar sebesar 8,1185% mencerminkan rendahnya

kesenjangan antara nilai minimum dan maksimum karena dibawah nilai rata-rata.

Kepemilikan institusional (KINST) mempunyai nilai minimum sebesar

50,1% dan nilai maksimum sebesar 98,2%. Nilai tertinggi dicapai oleh PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk pada 2010. Sedangkan nilai terendah terdapat

di PT. Astra International Tbk pada 2005 hingga 2010. Nilai rata-rata mencapai

76,597%. Sedangkan deviasi standar sebesar 14,4402% menunjukkan rendahnya

kesenjangan antara nilai maksimum dan minimum.

4.1.2 Uji Asumsi Klasik

4.1.2.1 Uji Normalitas

Gambar 1

Grafik Histogram

Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17, 2011

Gambar 2

Grafik Normal P-P Plot

Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17, 2011

Page 16: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

16

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik,

yaitu dengan menggunakan grafik histogram dan grafik normal plot, menunjukkan

bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal yang mendekati

normal. Sedangkan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis

diagonal serta penyebarannya ada di sekitar garis diagonal. Untuk lebih

memastikan apakah data residual terdistribusi secara normal atau tidak, maka

dilakukan pengujian One Sample Kolmogorov-Smirnov.

Tabel 4.2

Uji Normalitas Data dengan Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Mean .0000000 Normal Parametersa,,b

Std. Deviation .63662648

Absolute .117

Positive .117

Most Extreme Differences

Negative -.081

Kolmogorov-Smirnov Z .909

Asymp. Sig. (2-tailed) .380

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17, 2011.

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.2 menunjukkan nilai

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,909 dengan taraf signifikansi sebesar 0,380.

Karena taraf signifikansi lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data

residual terdistribusi secara normal. Dengan kata lain, model regresi yang

digunakan memenuhi asumsi normalitas.

4.1.2.2 Hasil Uji Heteroskedasdisitas

Pengujian heteroskedasdisitas menggunakan grafik scatterplots. Hasil uji

heteroskedasdisitas pada gambar 3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar

secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 sumbu Y. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasdisitas pada model regresi

sehingga model regresi layak dipakai.

Page 17: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

17

Gambar 3

Uji Heteroskedasdisitas dengan Grafik Scatterplots

Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17, 2011.

Akan tetapi, analisis dengan grafik scatterplots memiliki kelemahan yang

cukup signifikan karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting.

Semakin sedikit jumlah pengamatan, semakin sulit menginterpretasikan hasil

grafik plot. Oleh sebab itu, diperlukan uji statistik yang lebih dapat menjamin

keakuratan hasil (Ghozali, 2009). Penelitian ini juga menggunakan Uji Park untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedasdisitas.

Tabel 4.3

Uji Heteroskedasdisitas dengan Uji Park

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

(Constant) -9.005 6.130 -1.469 .148

ROA 11.042 7.273 .288 1.518 .135 .452 2.210

DER -.038 .655 -.009 -.059 .953 .667 1.500

DPR .057 1.421 .005 .040 .968 .916 1.092

SIZE .207 .289 .123 .717 .477 .556 1.798

KIND 1.121 4.590 .033 .244 .808 .888 1.126

1

KINST 1.830 3.457 .096 .529 .599 .495 2.020

a. Dependent Variable: LnU2i

Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17, 2011.

Berdasarkan Uji Park, diperoleh nilai signifikansi ROA, DER, DPR, SIZE,

KIND, dan KINST masing-masing sebesar 0,135; 0,953; 0,968; 0,477; 0,808; dan

0,599. Karena tingkat probabilitas signifikansi ROA, DER, DPR, SIZE, KIND,

dan KINST masing-masing > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data residual

tidak mengalami heteroskedasdisitas.

Page 18: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

18

4.1.2.3 Hasil Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson yang hasilnya

ditunjukkan pada tabel di bawah berikut. Nilai DW sebesar 1,466. Nilai ini akan

dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi 5%. Untuk

jumlah sampel n = 60, nilai dl = 1,372 dan du 1,808. Oleh karena 1,372 ≤ nilai

DW 1,466 ≤ 1,808, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif

(no decision).

Tabel 4.4

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .759a .576 .528 .671696 1.466

a. Predictors: (Constant), KINST, DER, DPR, KIND, SIZE, ROA

b. Dependent Variable: Q

Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17, 2011.

Oleh karena itu, autokorelasi perlu diuji dengan Run Test. Run test,

sebagai bagian dari statistik nonparametrik, dapat pula digunakan untuk menguji

apakah antarresidual terdapat korelasi yang tinggi (Ghozali, 2009).

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea .00135

Cases < Test Value 30

Cases >= Test Value 30

Total Cases 60

Number of Runs 28

Z -.781

Asymp. Sig. (2-tailed) .435

a. Median

Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17, 2011.

Hasil ouput SPSS menunjukkan bahwa nilai test adalah 0,00135 dengan

probabilitas 0,435 signifikan pada 0,05. Karena probabilitas > 0,05, hipotesis nol

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak

terjadi autokorelasi antarnilai residual.

Page 19: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

19

4.1.2.4 Hasil Uji Multikolonieritas

Output SPSS pada tabel 4.8 berikut menunjukkan bahwa antarvariabel

independen memiliki korelasi dibawah 95%. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi multikolonieritas secara serius.

Tabel 4.6 Uji Multikolonieritas

Coefficient Correlationsa

Model KINST DER DPR KIND SIZE ROA

KINST 1.000 -.275 -.013 .195 .597 -.600

DER -.275 1.000 -.131 -.088 -.382 .551

DPR -.013 -.131 1.000 .224 .086 -.078

KIND .195 -.088 .224 1.000 .047 -.060

SIZE .597 -.382 .086 .047 1.000 -.563

Correlations

ROA -.600 .551 -.078 -.060 -.563 1.000

KINST .741 -.039 -.004 .192 .037 -.936

DER -.039 .027 -.008 -.016 -.004 .163

DPR -.004 -.008 .125 .091 .002 -.050

KIND .192 -.016 .091 1.306 .004 -.125

SIZE .037 -.004 .002 .004 .005 -.073

1

Covariances

ROA -.936 .163 -.050 -.125 -.073 3.279

a. Dependent Variable: Q

Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17, 2011.

Output SPSS pada tabel 4.7 berikut menunjukkan semua variabel

independen mempunyai nilai VIF < 10 yang berarti data terbebas dari

multikolinearitas.

Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

(Constant) -4.283 1.526 -2.806 .007

ROA 5.864 1.811 .430 3.238 .002 .452 2.210

DER -.038 .163 -.026 -.234 .816 .667 1.500

DPR .626 .354 .165 1.770 .083 .916 1.092

SIZE .301 .072 .500 4.175 .000 .556 1.798

KIND -.478 1.143 -.040 -.418 .678 .888 1.126

1

KINST 1.035 .861 .153 1.203 .234 .495 2.020

a. Dependent Variable: Q

Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17, 2011.

Page 20: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

20

4.1.3 Persamaan Model Regresi

Berdasarkan tabel 4.8 berikut dan hasil analisa data dengan menggunakan

alat analisa metode regresi linier berganda, dihasilkan persamaan sebagai berikut :

Q = -4,283 + 5,864 ROA – 0,038 DER + 0,626 DPR + 0,301 SIZE – 0,478 KIND

+ 1,035 KINST

Tabel 4.8

Uji Parsial

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) -4.283 1.526 -2.806 .007

ROA 5.864 1.811 .430 3.238 .002

DER -.038 .163 -.026 -.234 .816

DPR .626 .354 .165 1.770 .083

SIZE .301 .072 .500 4.175 .000

KIND -.478 1.143 -.040 -.418 .678

1

KINST 1.035 .861 .153 1.203 .234

Sumber: Data sekunder diolah melalui SPSS 17, 2011.

Hasil persamaan regresi di atas dapat menjelaskan bahwa jika variabel

independen dianggap konstan, maka nilai variabel (Y) sebesar -4,283%.

Koefisien regresi ROA sebesar 5,864 menggambarkan bahwa setiap

kenaikan atau peningkatan ROA sebesar 1 persen akan meningkatkan nilai

perusahaan sebesar 5,864 persen. Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa

variabel ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini

mengindikasikan bahwa semakin tinggi ROA, akan semakin tinggi pula nilai

perusahaan.

Koefisien regresi DER sebesar 0,038 menggambarkan bahwa setiap

kenaikan atau peningkatan DER sebesar 1 persen akan menurunkan nilai

perusahaan sebesar 0,038 persen. Nilai koefisien negatif menunjukkan bahwa

variabel DER berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini

mengindikasikan bahwa semakin tinggi DER, akan semakin rendah nilai

perusahaan.

Page 21: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

21

Koefisien regresi DPR sebesar 0,626 menggambarkan bahwa setiap

kenaikan atau peningkatan DPR sebesar 1 persen akan meningkatkan nilai

perusahaan sebesar 0,626 persen. Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa

variabel DPR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini

mengindikasikan bahwa semakin tinggi DPR, akan semakin naik nilai perusahaan.

Koefisien regresi Size sebesar 0,301 menggambarkan bahwa setiap

kenaikan atau peningkatan Size sebesar 1 persen akan meningkatkan nilai

perusahaan sebesar 0,301 persen. Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa

variabel Size berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini

mengindikasikan bahwa semakin tinggi Size, akan semakin tinggi pula nilai

perusahaan.

Koefisien regresi Komisaris Independen sebesar 0,478 menggambarkan

bahwa setiap kenaikan atau peningkatan Komisaris Independen sebesar 1 persen

akan menurunkan nilai perusahaan sebesar 0,478 persen. Nilai koefisien negatif

menunjukkan bahwa variabel Komisaris Independen berpengaruh negatif terhadap

nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi Komisaris

Independen, akan semakin rendah nilai perusahaan.

Koefisien regresi Kepemilikan Institusional sebesar 1,035

menggambarkan bahwa setiap kenaikan atau peningkatan Kepemilikan

Institusional sebesar 1 persen akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 1,035

persen. Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa variabel Kepemilikan

Institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini

mengindikasikan bahwa semakin tinggi Kepemilikan Institusional, akan semakin

naik nilai perusahaan.

Page 22: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

22

V. SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas, kebijakan utang, kebijakan

dividen, size, komisaris independen, dan kepemilikan institusional terhadap nilai

perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian, dua hipotesis diterima dan empat

hipotesis tidak diterima. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

(1) Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi profitabilitas,

semakin tinggi nilai perusahaan. Begitu juga sebaliknya. Profitabilitas

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama

periode tertentu. Kusumawati dalam Wiesantana (2008) menyatakan

bahwa profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indikator

keberhasilan operasi perusahaan.

(2) Kebijakan utang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

S dan K (2011) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh secara kuat

terhadap investasi di perusahaan berukuran sedang walaupun hubungannya

negatif selama periode pengamatan (1998-2009). Hal ini mengindikasikan

bahwa kebijakan utang (leverage) tidak berpengaruh secara kuat terhadap

keputusan investasi di perusahaan berukuran sedang. Hal ini disebabkan

oleh kurangnya aliran kas (cash flow) dan perputaran dana (ploughing

back of funds). Oleh karena itu, perusahaan berukuran sedang membuat

keputusan investasi berdasarkan sumber keuangan internal sehingga dapat

disimpulkan bahwa penggunaan utang di perusahaan berukuran sedang

kurang memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

(3) Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Menurut

Harjito dan Nurfauziah (2006), pembayaran dividen yang tinggi ternyata

belum tentu menunjukkan tanda bagi investor bahwa masalah agensi dapat

Page 23: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

23

dikurangi. Pembayaran dividen sebagai mekanisme pengurang masalah

agensi belum digunakan sebagai alat pengawasan oleh pemilik

(shareholders) untuk mengurangi masalah agensi sehingga kebijakan

dividen berpengaruh secara tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

(4) Ukuran perusahaan (size) berpengaruh secara positif signifikan terhadap

nilai perusahaan. Wahidawati (2002) dalam Wiesantana (2008)

menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar dapat mengakses pasar

modal dalam memperoleh pendanaan. Karena kemudahan tersebut, maka

perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan

dana. Perusahaan besar memiliki kontrol yang lebih baik terhadap kondisi

pasar sehingga mereka mampu menghadapi persaingan ekonomi, yang

membuat mereka menjadi kurang rentan terhadap fluktuasi ekonomi.

Selain itu, perusahaan-perusahaan besar memiliki lebih banyak sumber

daya untuk meningkatkan nilai perusahaan karena memiliki akses yang

lebih baik terhadap sumber-sumber informasi eksternal dibanding

perusahaan kecil (Hagerman and Ruland, 1998 dalam Wiesantana, 2008).

(5) Komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Menurut Carningsih (n.d), hal ini terjadi karena proporsi komisaris

independen dalam perusahaan yang diobservasi hanyalah bersifat

formalitas untuk memenuhi regulasi saja dan tidak dimaksudkan untuk

menjalankan fungsi monitoring yang baik. Selain itu, komisaris

independen tidak menggunakan independensinya untuk mengawasi

kebijakan direksi. Fungsi pengawasan yang seharusnya menjadi

tanggungjawab anggota dewan menjadi tidak efektif sehingga kinerja

perusahaan akan menurun. Dengan begitu, nilai perusahaan tidak dapat

dicapai. Hasil yang tidak signifikan menunjukkan bahwa pasar tidak

menggunakan informasi mengenai proporsi komisaris independen dalam

melakukan penilaian investasi (Carningsih, n.d).

Page 24: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

24

(6) Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Pound dalam Diyah dan Erman (2009) menyatakan bahwa investor

institusional mayoritas memiliki kecenderungan untuk berkompromi atau

berpihak kepada manajemen dan mengabaikan kepentingan pemegang

saham minoritas. Anggapan bahwa manajemen sering mengambil tindakan

atau kebijakan yang nonoptimal dan cenderung mengarah kepentingan

pribadi dapat mengakibatkan strategi aliansi antara investor institusional

dengan pihak manajemen ditanggapi secara negatif oleh pasar. Hal ini

akan berdampak terhadap penurunan harga saham perusahaan di pasar

modal sehingga kepemilikan institusional belum mampu menjadi

mekanisme yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Terdapat keterbatasan sampel penelitian, yaitu hanya terdapat 10

perusahaan sampel. Keterbatasan ini terjadi karena data yang dibutuhkan tidak

tersedia secara konsisten. Selain itu, beberapa laporan keuangan yang

dipublikasikan oleh perusahaan belum diaudit sehingga tidak dapat digunakan

untuk penelitian.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik

beberapa saran sebagai berikut :

(1) Bagi Pemegang Saham (Investor)

Pemegang saham diharapkan memberdayakan komisaris independen secara

maksimal agar komisaris independen dapat menggunakan independensinya

dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada manajemen

secara efektif. Pemberdayaan ini diharapkan dapat memberikan nilai

tambah bagi perusahaan.

Page 25: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

25

(2) Bagi Manajemen

Manajer perusahaan diharapkan selalu berusaha meningkatkan

profitabilitas karena dapat meningkatkan nilai perusahaan secara

signifikan. Profitabilitas yang tinggi diharapkan dapat menaikkan laba

cadangan untuk investasi. Peningkatan investasi dapat menaikkan aset

perusahaan sehingga memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Kenaikan

nilai perusahaan merupakan sinyal positif bagi manajemen karena dapat

meningkatkan insentif bagi para manajer.

(3) Bagi Akademisi

Disarankan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan periode

yang lebih lama. Selain itu, penelitian selanjutnya perlu

mempertimbangkan sampel yang lebih luas. Hal ini bertujuan agar

kesimpulan yang dihasilkan memiliki cakupan yang lebih luas pula.

Page 26: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

26

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia. Mediasoft, Indonesia

Anugrah, Dwi Irfana. 2010. “Analisis Pengaruh Institutional Ownership,

Profitabilitas, Size Perusahaan dan Komisaris Independen terhadap Nilai

Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan yang Listed di

BEI Periode 2003-2007)”. Tesis Tidak Dipublikasikan, Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro

Asnawi, Said Kelana. 2001. “Interelasi antara Nilai Perusahaan, Investasi, dan

Utang: Pendekatan Empiris.” Jurnal Ekonomi Perusahaan, Juli, h. 113-

137

Carningsih. n.d. “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Hubungan

antara Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada

Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia).”

http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2009/Arti

kel_20205242.pdf. Diakses tanggal 5 Januari 2011.

Diyah, Pujiati dan Widanar Erman. 2009. “Pengaruh Struktur Kepemilikan

terhadap Nilai Perusahaan: keputusan Keuangan sebagai Variabel

Intervening.” Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Ventura, Vol. 12,

No.1, h. 71-86

Emirzon, Joni. 2007. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance. Yogyakarta:

Genta Press

Euis dan Taswan. 2002. “Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan

Serta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya”. Jurnal Bisnis dan

Ekonomi

Page 27: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

27

Faisal. 2004. “Analisis Agency Cost, Struktur Kepemilikan dan Mekanisme

Corporate Governance.” Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar,

Bali, 2-3 Desember

Fauziyanti, Wachidah. 2008. “Pengaruh DER, Investasi, dan Mekanisme

Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada

Perusahaan Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia)”. Tesis Tidak

Dipublikasikan, Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas

Diponegoro

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS

Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gultom, Corry Margaretha dan Firman Syarif. n.d. “Pengaruh Kebijakan

Leverage, Kebijakan Dividen dan Earning Per Share terhadap Nilai

Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.” Jurnal Akuntansi, 47, n.p, http://akuntansi.usu.ac.id/jurnal-

akuntansi-47.html. Diakses tanggal 5 Januari 2011.

Harjito, D. Agus dan Nurfauziah. 2006. “Hubungan Kebijakan Hutang, Insider

Ownership dan Kebijakan Dividen dalam Mekanisme Pengawasan

Masalah Agensi di Indonesia.” JAAI, Vol. 10, No.2, p. 121-136,

http://journal.uii.ac.id/index.php/JAAI/article/viewFile/393/307. Diakses

tanggal 24 Mei 2011.

Herawaty, Vinola. 2008. “Peran Praktek Corporate Governance sebagai

Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai

Perusahaan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, November, h. 97-108,

http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/aku/article/shop/17083/1703

6. Diakses 5 Januari 2011

Horne, James. C. Van dan John M. Wachowicz J.R. 2005. Fundamentals of

Financial Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Buku 1

Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat

Page 28: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

28

Horne, James. C. Van dan John M. Wachowicz J.R. 2007. Fundamentals of

Financial Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Buku 2

Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat

Indonesia Stock Exchange (IDX) Bursa Efek Indonesia. 2006. Indonesian Capital

Market Directory. Jakarta

Indonesia Stock Exchange (IDX) Bursa Efek Indonesia. 2007. Indonesian Capital

Market Directory. Jakarta

Indonesia Stock Exchange (IDX) Bursa Efek Indonesia. 2008. Indonesian Capital

Market Directory. Jakarta

Indonesia Stock Exchange (IDX) Bursa Efek Indonesia. 2009. Indonesian Capital

Market Directory. Jakarta

Indonesia Stock Exchange (IDX) Bursa Efek Indonesia. 2010. Indonesian Capital

Market Directory. Jakarta

Keown.et.al. 2004. Manajemen Keuangan : Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Edisi 9.

Jakarta: Indeks

Mulianti, Fitri Mega. 2010. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kebijakan Hutang dan Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan (Studi

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) Periode Tahun 2004-2007)”. Tesis Dipublikasikan, Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro

Paranita, Ekayana Sangkasari. 2007. “Analisis Pengaruh Insider Ownership,

Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai

Perusahaan (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2001-2005).” ASET, Vol. 9, No. 2,

h. 464-492

Permanasari, Wien Ika. 2010. “Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan

Institusional, dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai

Page 29: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

29

Perusahaan”. Skripsi Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro

Praditia, Okta Rezika. 2010. “Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance terhadap Manajemen Laba dan Nilai Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Tahun 2005-2008”.

Skripsi Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

S, Franklin John dan Muthusamy K. 2011. “Impact of Leverage on Firms

Investment Decision.” International Journal of Scientific & Engineering

Research, Vol. 2, Issue 4, h. 1-16,

http://www.ijser.org/researchpaper%5CImpact_of_Leverage_on_Firms_I

nvestment_Decision.pdf, diakses tanggal 25 Mei 2011.

Sabrinna, Anindhita Ira. 2010. “Pengaruh Corporate Governance dan Struktur

Kepemilikan terhadap Kinerja Perusahaan”. Skripsi Dipublikasikan,

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global.

Jakarta: Salemba

Solomon, Jill. 2007. Second Edition Corporate Governance and Accountability.

Chichester, England: John Wiley & Sons, Ltd

Subagio, Astuti Nirmalasari. 2010. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Nilai Perusahaan yang Dimediasi oleh Profitabilitas sebagai Variabel

Intervening (Studi pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Listed

di BEI Tahun 2004-2009)”. Tesis Tidak Dipublikasikan, Program Pasca

Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro

Suharli, Michell. 2006. “Studi Empiris terhadap Faktor yang Mempengaruhi Nilai

Perusahaan pada Perusahaan Go Public di Indonesia.” Jurnal Maksi, Vol.

6, No. 1, h. 23-40

Page 30: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

30

Sujoko. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Strategi Diversifikasi, Leverage,

Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan (Studi

Empirik Pada Perusahaan Manufaktur Dan Non Manufaktur Di Bursa

Efek Jakarta).” Ekuitas, Vol. 11, No. 2, h. 237-251,

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/11207236254.pdf. Diakses

tanggal 6 Januari 2011.

Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,

Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan

(Studi empirik pada perusahaan manufaktur dan non manufaktur di Bursa

Efek Jakarta).” Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, h.

41-47

Suprayitno, G, dkk. 2004. Komitmen Menegakkan Good Corporate Governance.

Jakarta: The Indonesian Institute for Corporate Governance

Taswan. 2003. “Analisis Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan Hutang dan

Dividen terhadap Nilai Perusahaan serta Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya.” Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 10, No. 2, h. 162-

178

Van Horne, J.C. dan Wachowicz. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan

Buku 1 Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat

Weston, J. F. dan T.E. Copeland. 1999. Manajemen Keuangan Edisi 9. Jakarta:

Binarupa Aksara

Wiesantana, 2008, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI)”, Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas

Diponegoro”, (tidak dipublikasikan)

www.idx.co.id

www.yahoo.finance.com

Page 31: 1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN …eprints.undip.ac.id/29164/1/Indah_Yunita_Jurnal_Nilai_Perusahaan.pdf · Good Corporate Governance mechanism is measured by independent

31

Zulfikar. 2006. “Analisis Good Corporate Governance di Sektor Manufaktur:

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance, Return on Aset, dan

Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Pasar Perusahaan.” Benefit, Vol. 10,

No. 2, h. 130-140