10 - metoda ucd
DESCRIPTION
UCDTRANSCRIPT
IMK - Metoda UCD 2
Pendahuluan
Aspek utama dalam UCD adalah keterlibatan pengguna pada keseluruhan proses.
Pengguna tidak hanya memberi komentar tentang ide perancangan.
Mereka harus secara intensif dilibatkan dalam semua aspek, termasuk bagaimana implementasi sistem yang baru akan mempengaruhi pekerjaan mereka.
IMK - Metoda UCD 3
Pendahuluan
Pengguna juga dilibatkan dalam pengujian awal dan evaluasi serta perancangan secara iteratif.
Namun bergantung pada kompleksitas sistem yang dibangun, terdapat beberapa variasi dalam pendekatannya.
Eason (1992) menggambarkan empat langkah kunci dalam pengembangan, yaitu perencanaan, perancangan, implementasi dan pengkelolaan sistem.
IMK - Metoda UCD 4
Metoda UCD (Eason, 1992)
Plan for System
Design
Implement
M anage
Open System Task Analysis(OSTA)
Strategic informationsystem planning
Job designtechnical support
Usabilityevaluation
Usabilitystudies
M anagementof change
Implementation
strategy
PeopleW ork
Technology
Soft System M ethodology(SSM )
Des
ign
Met
ho
do
log
y:th
e st
ar li
fe c
ycle
Des
ign
Met
ho
do
log
y:M
ult
i vie
w
IMK - Metoda UCD 5
Metoda UCD (Eason, 1992)
Pada gambar di atas terdapat empat pendekatan dalam pengembangan sistem Soft System Methodology (SSM) Open system Task Analysis (OSTA) Multiview Star Life Circle
Keempat pendekatan di atas mempunyai fokus pengembangan yang berbeda.
IMK - Metoda UCD 6
Metoda UCD (Eason, 1992)
Soft System Methodology (SSM) berfokus pada perencanaan.
Open system Task Analysis (OSTA) berfokus pada langkah awal perancangan
Multiview, merupakan metodologi yang lengkap, dengan rentang meulai dari perencanaan sampai ke implementasi.
Star Life Circle fokus utamanya pada perancangan.
IMK - Metoda UCD 7
Soft System Methodology (SSM)
Interaksi manusia dengan komputer perlu dipandang sebagai satu kesatuan sistem yang utuh.
Penekanan SSM tidak pada pencarian solusi untuk suatu masalah, tetapi pada pemahaman situasi dimana masalah yang dirasakan dianggap sebagai suatu kebohongan.
IMK - Metoda UCD 8
Stages in the soft system methodology
1. The problemsituation
7. Action to improvethe situation
6. Feasible anddesirable shanges
5. Comparation of 4w ith 2
4. Buildingconceptual models
3. Root definition ofrelevant systems
2. The problemsituation expressed
'Real w orld'
'Abstract'
IMK - Metoda UCD 9
Langkah-langkah SMM
Langkah 1 dan 2 difokuskan pada pencarian pernyataan yang lengkap atas situasi permasalahan.
Pada langkah ini dilakukan pertemuan yang melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholders).
Umumnya stakeholders yang berbeda akan mempunyai pandangan yang berbeda pula tentang tujuan sistem.
IMK - Metoda UCD 10
Langkah-langkah SMM
Perbedaan pandangan ini tidak perlu dipertentangkan, karena mereka menekankan pada aspek yang berbeda atas situasi keseluruhan dan mereka harus difasilitasi.
Langkah 3 mencoba untuk membuat definisi sistem yang presisi.
Langkah 4 menggunakan hasil dari langkah 3 untuk membuat model konseptual, yang berupa pernyataan sistem secara abstrak.
IMK - Metoda UCD 11
Langkah-langkah SMM
Langkah-langkah SMMsalah satu aspek vitas dari pendekatan SMM adalah membawa langkah 3 dan 4 dari dunia nyata , yang memungkinkan untuk menghasilkan suatu pernyataan yang tidak dipengaruhi oleh batasan-batasan dalam dunia nyata.
Chekland (1981) dan Wilson (1984) menyediakan sejumlah metoda yang dapat digunakan untuk menghasilkan suatu definisi yang formal dan komprehensif tentang sistem.
IMK - Metoda UCD 12
Langkah-langkah SMM
Checkland menamakannya sebagai root definition, yang dapat membantu perancang untuk memastikan bahwa mereka telah mencakup seluruh aspek dari sistem dan menghasilkan akar definisi yang kuat.
Definisi tersebut adalah elemen CATWOE: Clien atau pelanggan, Actors, Transformation, Weltanschauung (pandangan dunia), Owners, dan Environtment.
IMK - Metoda UCD 13
Akar Definisi
Akar Definisi harus mampu mengidentifikasi berbagai orang yang terlibat dalam sistem.
Siapa yang akan memberi keuntungan atau merugikan sistem (client), siapa yang terlibat dalam sistem (the actors), dan siapa yang memesan sistem (the owners).
IMK - Metoda UCD 14
CATWOE
Misal dalam kasus sistem manajemen rumah sakit, maka manajer rumah sakit adalah sebagai pemilik sistem, administrator sebagai klien (orang yang akan memperoleh keuntungan dari sistem yang baru), dan perawat, dokter, dan pasien sebagai aktor sistem.
Umumnya aktor sistem hanya memperoleh keuntungan kecil atau bahkan tidak sama sekali, namun diharapkan untuk mengubah praktek kerjanya dalam rangka menyediakan data untuk klien.
IMK - Metoda UCD 15
CATWOE
Hal ini dapat menyebabkan beberapa masalah, karena para aktor merasa diminta untuk melakukan kerja lebih tanpa mendapatkan keuntungan.
Model CATWOE juga menekankan dasar transformasi, atau tujuan sistem, batasan lingkungan pada sistem, dan Weltanschauung (perspektif dari mana akar definisi dirumuskan).
IMK - Metoda UCD 16
Cooperative Design
Terdapat beberapa nama yang digunakan dalam pendekatan yang melibatkan pekerjaan dengan pengguna dalam perancangan.
Terdapat perbedaan utama dalam filosofi dan praktek yang diadopsi oleh masing-masing pendekatan.
Terdapat dua pendekatan utama, yaitu: Participative design Sociotechnical design
IMK - Metoda UCD 17
Participative Design
Kadang disebut juga sebagai pendekatan skandinavian.
Menerima pentingnya keterlibatan pengguna dalam proses perancangan dengan argumen bahwa mereka berhak untuk dilibatkan dalam perancangan sistem yang nantinya akan mereka gunakan.
Partisipasi penggunya dilakukan dengan menganalisa kebutuhan organisasi dan perencanaan struktur sosial dan teknis yang tepat untuk mendukung kebutuhan individu dan organisasi.
IMK - Metoda UCD 18
Sociotechnical Design
Merupakan bentuk kerjasama perancangan yang berfokus padakelengkapan pengembangan dan sistem manusia-mesin yang koheren.
Pendekatan ini menekankan pada pertimbangan alternatif sosial dan teknis atas suatu masalah.
Penekanan pendekatan sosioteknis dalam perancangan sistem adalah pada pemahaman pada sistem sosial dan sistem teknis.
IMK - Metoda UCD 19
Open Sistem Task Analysis (OSTA)
OSTA merupakan model analisis sistem sosioteknis dimana kebutuhan teknis (struktur dan fungsi ) ditentukan sepanjang kebutuhan kebutuhan sosial (usability dan acceptability).
Tujuan utamanya adalah menyediakan metodologi untuk memahami transformasi yang terjadi saat sistem komputer diperkenalkan dalam lingkungan kerja.
IMK - Metoda UCD 20
OSTA for user requirements specification
(4) Functional transformations
(5)Social System
(7)Performance satisfaction
(6)Technical System
(8)Functionality usability
acceptability
(3) Relevant environment
(1)Primary
task(2) Input
W ork environments
W orkperforming
system
FutureCriteria
IMK - Metoda UCD 21
Langkah-langkah dalam OSTA
1. Menentukan tugas utama sistem dimana sasaran dari kelompok kerja teridentifikasi
2. Mengidentifikasi masukan tugas. Umumnya datang dari luar sistem dengan karakter yang bervariasi (misal pesanan pelanggan dapat dalam bentuk tulisan tangan, telepon, atau terketik), yang dapat mempengaruhi karakteristik sistem.
IMK - Metoda UCD 22
Langkah-langkah dalam OSTA
3. Selanjutnya menetapkan lingkungan eksternal yang mencakup lingkungan fisik, ekonomi dan kondisi politik, dan kebutuhan keluaran. Misal untuk sistem kerja yang berurusan langsung dengan masyarakat umum akan mempunyai cakupan dengan rentang kondisi eksternal yang lebar.
IMK - Metoda UCD 23
Langkah-langkah dalam OSTA
4. Menggambarkan proses transformasi, yang meliputi penggambaran fungsi yang harus dikerjakan untuk mentransformasi masukan menjadi keluaran sesuai dengan sasaran.
Umumnya dilakukan dengan menyusun suatu diagram alir tindakan untuk mengidentifikasi obyek yang akan ditransformasikan dan tindakan yang diperlukan.
IMK - Metoda UCD 24
Langkah-langkah dalam OSTA
Misal dalam suatu rumah sakit, pasien adalah obyek, dan sasarannya adalah untuk membuat obyek lebih baik dengan melalui tindakan operasi yang dilakukan,
5. Menganalisa sistem sosial, memperkirakan aturan yang mengatur hubungan antar orang satu dengan yang lain dalam orgrnisasi. Merinci karakteristik dan kualitas orang yang akan menjadi pengguna sistem yang baru.
IMK - Metoda UCD 25
Langkah-langkah dalam OSTA
6. Menganalisa sistem teknis dalam hal bagaimana sistem baru akan diintegrasikan dengan sistem yang lain, dan apa-apa yang masih dipertahankan dalam sistem lama. Juga mempertimbangkan akibat dalam sifat-sifat pekerjaan.
7. Kepuasan kinerja yang mengacu pada standard yang telah dibuat untuk sistem sosial baru saat diperkenalkan sistem teknis yang baru.
IMK - Metoda UCD 26
Langkah-langkah dalam OSTA
8. Menetapkan kebutuhan sistem teknis baru berdasarkan analisis tugas.
Mendefinisikan banyak aspek fungsionalitas, bersama dengan kriteria kegunaan dan penerimaan untuk sistem teknis. Membuat aturan tentang teknologi baru dan orang-orang yang terlibat.
Dibuat pernyataan tentang bentuk antarmuka ke sistem, perubahan apa yang diperlukan dan pelatihan yang dibutuhkan pegawai.
IMK - Metoda UCD 27
Multiview : a user-centered methodology
Merupakan metodologi perancangan sistem informasi yang menggabungkan beberapa pendekatan berbeda menjadi suatu metodologi bertingkat yang terkontrol.
Primary Task Model (PTM) mirip dengan root definition dari Checkland, yang menggambarkan tujuan sistem, stakeholder yang terlibat, dan perpektif dari pemilik sistem.
IMK - Metoda UCD 28
Multiview : a user-centered methodology
Tahap kedua, analyse information memfokuskan pada pemodelan konseptual dari aliran dan struktur informasi.
Fungctional models (FM) digunakan dalam tahap ke tiga digunakan sebagai dasar pengalokasian tugas, perancangan tugas pengguna (people task (PT)), role set (RS), dan computer task requirement (CTR).
IMK - Metoda UCD 29
Multiview : a user-centered methodology
Selanjutnya hanya kebutuhan teknis yang digunakan untuk sistem komputer.
Bagian dari metodologi inimancakup pendekatan sosioteknis yang kuat.
Hanya jika sistem manusia telah didefinisikan barulah aspek teknis dari sistem komputer dapat ditentukan.
IMK - Metoda UCD 30
Multiview : a user-centered methodology
Kelebihannya adalah dalam kemampuan untuk membantu perancang bahwa sistem dikembangkan secara hati-hati dan logis.
Kelemahannya adalah kadang sulit untuk mencocokkan perancangan yang spesifik dengan kerangka kerja yang kaku.
IMK - Metoda UCD 31
Multiview Methodology (Avison, 1990)
5 . D es ign techn ica laspec t
4 . D es ign H C I
3 . A na lys is & des ignsoc io techn ica l aspec t
2 . A na lyse in fo rm a tion
1 . A na lyse hum anac tiv ity
T echn ica lrequ irem en ts
R S , P TC T R
F M
P T M
Entity
mod
elEntity
model
IMK - Metoda UCD 32
Model Star
Diturunkan mengikuti analisis ekstensif dari paraktek perancangan aktual dari banyak perancang HCI.
Mengambil ide lebih lanjut dari prototipe dan evaluasi.
Evaluasi merupakan bagian pusat dari metoda ini.
Semua aspek pengembangan sistem merupakan pokok evaluasi oleh pengguna dan pakar.
IMK - Metoda UCD 33
The Star Model (Hartson & Hix, 1993)
Task analysis/functional analysis
Implementation
EvaluationPrototypingRequirementsspecification
Conceptual design/formal design
IMK - Metoda UCD 34
Model Star
Jika pada model tradisional dan sebagian besar metodologi menganjurkan metoda top-down atau pendekatan analitis, maka model star perlu dilengkapi dengan pendekatan bottom-up atau sintesis.
Model ini juga menekankan pada prototiping cepat dan pengembangan bertingkat dari produk akhir.
IMK - Metoda UCD 35
Model Star
Pada pendekatan star, pengembangan sistem dapat dimulai pada sembarang tingkat (ditunjukkan oleh tanda panah masuk), dan dapat diikuti oleh sembarang tingkat yang lain (ditunjukkan oleh tanda panah ganda).
Model ini juga menekankan perbedaan penting antara perancangan konseptual dan perancangan fisik.
IMK - Metoda UCD 36
Model Star
Perancangan konseptual fokus dengan pertanyaan tentang apa yang dibutuhkan, apa yang harus dilakukan sistem, data apa yang dibutuhkan, apa yang ingin diketahui pengguna, dan seterusnya.
Perancangan fisik fokus dengan pertanyaan tentang bagaimana hal ini dapat dicapai.