10 principles

12
1. the risk return trade off One of the main parts of personal financing is to save money. People save money for many reasons but it is usually to buy better things and have a better future. One of the ways to save money is by investing it. We of course want to make investments that will increase our savings in the end. We unfortunately can not see into the future to tell what investments will grow and which will flounder. Enron is a good example of this. With all investments there is a certain amount of risk involved. This is also called Risk-Return Trade-Off. The higher the risked investments usually pay the most but you could stand to loose more with these type of investments. Axioma #1: The Risk-Return Trade off (We won’t take on additional risk unless we expect to be compensated with additional return). Kurang lebihnya begini; bahwa kita tidak akan mengambil tambahan risiko kecuali jika kita mengharapkan compensasi dengan tambahan keuntungan. Apalagi kalau kita mendengar atau membaca “High Return – High Risk”, kita sudah males duluan. Binatang apa ini. Tetapi secara tidak sadar kita sebenarnya sudah seringkali menerapkan istilah-istilah itu sehari-hari. Ini hanya sebuah istilah di textbook yang artinya kurang lebih bahwa sesuatu investasi yang mendatangkan keuntungan besar, akan cenderung mempunyai dampak / risiko yang besar pula. Untuk menghilangkan risk sama sekali juga sulit. Yang bisa kita lakukan paling tidak adalah dengan mengurangi risk yang akan timbul sebagai dampak dari investasi tersebut. Menurut saya ini adalah seni, seni dalam arti mengatur jangan sampai risknya bisa melampaui yang diharapkan. Lebih bagus apabila risknya dapat ditekan sampai pada titik terendah. Masih ingat kita dengan kasus QSAR ?! Ini salah satu contoh kasus yang pernah menimpa banyak investor. Memang dilihat dari penawaran yang diberikan QSAR ke investor akan membuat semakin bernafsu untuk berinvestasi. Tetapi alhasil, hampir semua dana yang diinvestasikan ke sana ludes. (Ceritanya tidak perlu diperpanjang lagi…) Berkaca dari kondisi dan peristiwa semacam itu, kita bisa menengok case yang saat ini sedang melanda badan usaha di tempat kerja kita.

Upload: rudyjuandibu7698

Post on 01-Jul-2015

34 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 10 principles

1. the risk return trade off

One of the main parts of personal financing is to save money. People save money for many reasons but it is usually to buy better things and have a better future. One of the ways to save money is by investing it. We of course want to make investments that will increase our savings in the end. We unfortunately can not see into the future to tell what investments will grow and which will flounder. Enron is a good example of this. With all investments there is a certain amount of risk involved. This is also called Risk-Return Trade-Off. The higher the risked investments usually pay the most but you could stand to loose more with these type of investments.

Axioma #1: The Risk-Return Trade off (We won’t take on additional risk unless we expect to be compensated with additional return). Kurang lebihnya begini; bahwa kita tidak akan mengambil tambahan risiko kecuali jika kita mengharapkan compensasi dengan tambahan keuntungan.Apalagi kalau kita mendengar atau membaca “High Return – High Risk”, kita sudah males duluan. Binatang apa ini. Tetapi secara tidak sadar kita sebenarnya sudah seringkali menerapkan istilah-istilah itu sehari-hari. Ini hanya sebuah istilah di textbook yang artinya kurang lebih bahwa sesuatu investasi yang mendatangkan keuntungan besar, akan cenderung mempunyai dampak / risiko yang besar pula.Untuk menghilangkan risk sama sekali juga sulit. Yang bisa kita lakukan paling tidak adalah dengan mengurangi risk yang akan timbul sebagai dampak dari investasi tersebut. Menurut saya ini adalah seni, seni dalam arti mengatur jangan sampai risknya bisa melampaui yang diharapkan. Lebih bagus apabila risknya dapat ditekan sampai pada titik terendah.Masih ingat kita dengan kasus QSAR ?!Ini salah satu contoh kasus yang pernah menimpa banyak investor. Memang dilihat dari penawaran yang diberikan QSAR ke investor akan membuat semakin bernafsu untuk berinvestasi. Tetapi alhasil, hampir semua dana yang diinvestasikan ke sana ludes. (Ceritanya tidak perlu diperpanjang lagi…)Berkaca dari kondisi dan peristiwa semacam itu, kita bisa menengok case yang saat ini sedang melanda badan usaha di tempat kerja kita. Investasi itu menurut saya memang harus dilakukan, tetapi managing risk-nya juga perlu. Tidak bisa berjalan hanya investasinya saja.Yang perlu dicermati lagi bahwa dengan kondisi ketakutan akan timbulnya risk dan cara me-manage-nya, tidak pernah dilakukan investasi sama sekali. Justru ini salah besar…Pada saat kita tidak melakukan investasi dimana peluang sudah terbuka, secepat itu juga akan banyak pelaku-pelaku bisnis yang kan mengambil alih peran kita. Saat kita sadar dan terbangun, apa yang terjadi? Kita sudah ditinggal jauh para pesaing kita… Dan semakin jauh lagi…Apa kondisi ini yang kita harapkan?!

#2

Bahwa setiap individu berpendapat bahwa nilai uang saat ini lebih berharga daripada nanti.

Page 2: 10 principles

Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi pada akhir tahun, kalau kita memperhatikan nilai waktu uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir tahun depan.Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, maka uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan adalah sama nilainya yang kita miliki sekarang.

wikipedia : The time value of money is the value of money figuring in a given amount of interest earned over a given amount of time.For example, 100 dollars of today's money invested for one year and earning 5 percent interest will be worth 105 dollars after one year. Therefore, 100 dollars paid now or 105 dollars paid exactly one year from now both have the same value to the recipient who assumes 5 percent interest; using time value of money terminology, 100 dollars invested for one year at 5 percent interest has a future value of 105 dollars.[1] This notion dates at least to Martín de Azpilcueta (1491-1586) of the School of Salamanca .The method also allows the valuation of a likely stream of income in the future, in such a way that the annual incomes are discounted and then added together, thus providing a lump-sum "present value" of the entire income stream.All of the standard calculations for time value of money derive from the most basic algebraic expression for the present value of a future sum, "discounted" to the present by an amount equal to the time value of money. For example, a sum of FV to be received in one year is discounted (at the rate of interest r) to give a sum of PV at present: PV = FV − r·PV = FV/(1+r).Some standard calculations based on the time value of money are:Present value The current worth of a future sum of money or stream of cash flows given a specified rate of return. Future cash flows are discounted at the discount rate, and the higher the discount rate, the lower the present value of the future cash flows. Determining the appropriate discount rate is the key to properly valuing future cash flows, whether they be earnings or obligations[2].Present value of an annuity An annuity is a series of equal payments or receipts that occur at evenly spaced intervals. Leases and rental payments are examples. The payments or receipts occur at the end of each period for an ordinary annuity while they occur at the beginning of each period for an annuity due[3].Present value of a perpetuity is an infinite and constant stream of identical cash flows[4].Future value is the value of an asset or cash at a specified date in the future that is equivalent in value to a specified sum today[5].Future value of an annuity (FVA) is the future value of a stream of payments (annuity), assuming the payments are invested at a given rate of interest

okezone :

Dalam literatur investasi konsep ini merupakan konsep paling dasar. Banyak buku, jurnal, sampai media massa yang membahasnya, tapi isinya tidak pernah berubah dari waktu ke waktu. Bahasan di sini dimaksudkan sebagai bentuk pencerahan dan pengingat (reminding) betapa pentingnya membentuk perilaku investasi.

Page 3: 10 principles

Secara sederhana, konsep ini bicara bahwa nilai uang satu juta yang Anda punya sekarang tidak sama dengan satu juta pada sepuluh tahun yang lalu atau sepuluh tahun kemudian. Jika sepuluh tahun lalu dengan satu juta, Anda bisa membeli satu motor Honda produk PT Astra International Tbk (ASII). Maka sekarang dengan jumlah uang yang sama hanya bisa membeli dua rodanya saja. Sepuluh tahun kemudian, uang satu juta tadi mungkin hanya bisa untuk membeli helm motor saja.

Begitulah sifat uang. Itulah yang disebut dengan konsep: nilai waktu dari uang, yang istilah kerennya disebut dengan time value of money. Sebuah konsep yang sangat sederhana sekali namun dalam implementasi dan pengembangannya mampu melahirkan banyak produk investasi dan sekaligus strategi investasi.

Konsep ini sebenarnya ingin mengatakan bahwa jika Anda punya uang sebaiknya -bahkan seharusnya- diinvestasikan sehingga nilai uang itu tidak menyusut dimakan waktu. Sebab, jika uang itu didiamkan, ditaruh di bawah bantal, brankas, atau lemari besi maka uang itu tidak bekerja dan karenanya nilainya semakin lama semakin turun.

Apapun jenis atau pilihan investasinya, yang penting harus ada upaya mengarah ke sana. Pemilik uang tinggal menentukan pilihan investasi sesuai dengan karakternya masing-masing. Bagi pemilik modal atau pemodal yang maunya aman-aman saja, tidak suka risiko (risk averter), maka bisa memilih jenis investasi deposito atau instrumen investasi lainnya yang risikonya kecil seperti emas atau tanah.

Bagi pemodal yang menyukai tantangan atau risiko (risk taker) maka dia bisa memilih jenis instrumen yang menjanjikan pertumbuhan tinggi, dengan risiko yang juga tinggi, seperti saham.

Dengan konsep time value of money, pemodal bisa memprediksi berapa nilai uangnya pada masa mendatang, berapa pertumbuhan setiap tahunnya. Apakah pertumbuhan uangnya itu seimbang dengan laju inflasi setiap tahun atau tidak? Jika pertumbuhan imbal hasil investasi masih lebih rendah dibandingkan laju inflasi maka berarti pertumbuhan uang pemodal masih ketinggalan dibanding peningkatan harga barang. Jika uang Anda hanya tumbuh tujuh persen setahun, sementara pertumbuhan harga barang (inflasi) mencapai sembilan persen setahun maka sebenarnya uang Anda masih mengalami penyusutan dibandingkan nilai barang.

Page 4: 10 principles

Kembali ke ilustrasi Honda di atas. Misalkan, saat ini harga sebuah motor Honda Rp10 juta. Satu tahun ke depan, harga motor Honda naik sembilan persen menjadi Rp10.900.000. Sementara, uang Anda Rp10 juta yang diinvestasikan di deposito hanya menghasilkan tujuh persen menjadi Rp10.700.000. Artinya, jika diinvestasikan di deposito dengan bunga tujuh persen, maka tahun depan uang Anda tidak cukup untuk membeli satu motor Honda. Karena itu agar uang Anda tetap bisa untuk membeli motor Honda harus diinvestasikan pada instrumen investasi yang hasilnya lebih dari sembilan persen setahun. Anda mungkin memerlukan riset, strategi investasi dan juga keberanian untuk mengelola risiko.

Sebaliknya, jika pemodal berhasil mengelola investasi dengan imbal hasil 20 persen per tahun misalnya, maka nilai uang yang dimiliki semakin tinggi. Dengan imbal hasil sebesar itu, pemodal tidak hanya masih bisa membeli satu motor Honda, tetapi masih ada kelebihan uang untuk membeli aksesoris lainnya.

Nah, jika investor mampu menghasilkan imbal hasil cukup tinggi dengan stabil setiap tahun, maka dia bisa memprediksi berapa nilai kekayaan yang dikumpulkan pada masa mendatang. Andai diasumsikan imbal hasil stabil di kisaran 20 persen per tahun, maka dengan konsep time value of money, investor bisa menghitung pertumbuhan uangnya.

Jika yang diinvestasikan Rp100 juta, maka pada akhir tahun pertama akan menjadi Rp120 juta, pada akhir tahun ke dua naik lagi menjadi Rp144 juta, pada akhir tahun ke tiga tumbuh lagi menjadi Rp172,8 juta. Begitu seterusnya mengikuti formula time value of money. (Tim BEI). (//ade)

investopedia :The idea that money available at the present time is worth more than the same amount in the future due to its potential earning capacity. This core principle of finance holds that, provided money can earn interest, any amount of money is worth more the sooner it is received.

#3This means that cash on hand is important. You see, I can run a company pandering to investors looking for some earnings per share etc while running a company into debt. So while I may turn huge (taxable) profit, it really is not good for my company. I will still be in debt. One notable case of a company with huge cash reserves is Bershire hathaway. Now they could easily turn a massive profit and give dividends to their holders, but instead, they try to not turn large profits, and keep cash on hand. They have 40 billion in cash, and a AAA bond rating. This allows the company to grow, and be stable.

Page 5: 10 principles

Profit is gross income less all expenses. However, the profit may not be present in the form of cash with a company as some amounts will be due from the customers in the form of bills receivables. This is because we always make statements as on a particular date, usually the annual closing. Hence, the saying a sale is not complete till the money is received.

Read more: http :// wiki . answers . com / Q / Why _ profit _ does _ not _ equal _ to _ cash # ixzz 1 HZ 6 rvThz

Cash -- Not Profits -- is King. In measuring value we will use cash flows rather than accounting profits because it is only cash flows that the firm receives and is able to reinvest.

Solution Summary

Referring to the fact that in measuring value we will use cash flows rather than accounting profits because it is only cash flows that the firm receives and is able to reinvest, this solution debates the statement: Cash -- Not Profits -- is King.

#4What Does Incremental Cash Flow Mean? The additional operating cash flow that an organization receives from taking on a new project. A positive incremental cash flow means that the company's cash flow will increase with the acceptance of the project.

Investopedia explains Incremental Cash FlowThere are several components that must be identified when looking at incremental cash flows: the initial outlay, cash flows from taking on the project, terminal cost or value and the scale and timing of the project. A positive incremental cash flow is a good indication that an organization should spend some time and money investing in the project.

#5Whilst it is common to consider cash flows in a financial model from a financial statement analysis perspective, a good financial analyst should also consider the concept of cash flow from the perspective of assessing a new business opportunity or capital investment project.The additional operating cash flow that a company or business owner receives from taking on a new project is termed the incremental cash flow. A positive incremental cash flow means that the company’s cash flow will increase if the project is implemented, and a company should probably invest time, resources and capital in the project. A negative incremental cash flow, on

Page 6: 10 principles

the other hand, will provide a financial modeler with an indication that the company probably should not proceed with the project unless there is a strategic or competitive rationale that exceeds the need for financial viability.In a financial modeling exercise involving the assessment of incremental cash flows, there are several components that should be considered, these include: the initial capital outlay, the cash flows attained from implementing / investing in the project, the terminal value or cost, and the scale and timing of the project.Here are some examples of incremental cash flows to consider in a financial modeling exercise, in a number of basic categories:

● Net initial investment outlay: The net initial investment outlay comprises of cash expenditures, changes in net working capital, net cash flow from the sale of existing / old or non-useful equipment, and investment tax credits.

● Net operating cash flow: Net operating cash flow is the revenue net of expenses and tax liabilities for the time period under consideration.

● Net salvage value: The net salvage value is the after tax net cash flow for the termination, liquidation or sale of an investment, project or business that is financially unsustainable or which the owner simply no longer wishes to keep. This comprises of sale of assets, cleanup and removal expenses, and release of net working capital.

The additional operating cash flow that an organization receives from taking on a new project. A positive incremental cash flow means that the company's cash flow will increase with the acceptance of the project.Investopedia Says:There are several components that must be identified when looking at incremental cash flows: the initial outlay, cash flows from taking on the project, terminal cost or value and the scale and timing of the project. A positive incremental cash flow is a good indication that an organization should spend some time and money investing in the project.

Read more: http :// www . answers . com / topic / incremental - cash - flow # ixzz 1 HZ 7 lyzS 3

#5Curse of Competitive Investment Markets:Our goal is to make more money. Unfortunately that is everyone else's goal too. This concept is why a competitive market is a curse. Every one looks for a cheap investment that will give them the most return. There goal is to by cheap and then get that invest mend to be worth more. Usually cheap investments don't last long. In other words its hard to beat the system.

Read more: How to Know the 15 Basic Principles of Personal Finance | eHow . com http :// www . ehow . com / how _4817559_ basic - principles - of - personal - finance . html # ixzz 1 HZ 8 gDsAl

Not all risks are equal:

Page 7: 10 principles

It is best to put your money in both high risk investments and also low risk investments. In a perfect world the two would cancel each other out making no risk involved. However this is not the case. Every investment can be a potential risk. There are always those investments with more risk involved than others. It is up to you to evaluate the risks involved.

Read more: How to Know the 15 Basic Principles of Personal Finance | eHow . com http :// www . ehow . com / how _4817559_ basic - principles - of - personal - finance . html # ixzz 1 HZ 8 cIYiZ

Taxes:We all know that any money you make is going to be taxed. That is why for every investment you make it is important to consider the tax implications. The goal is to make more after taxes than before. When making an investment always calculate what your return will be after taxes.

Read more: How to Know the 15 Basic Principles of Personal Finance | eHow . com http :// www . ehow . com / how _4817559_ basic - principles - of - personal - finance . html # ixzz 1 HZ 8 mJ 7 xd

PASAR MODAL YANG EFISIENPengertian “pasar modal yang efisien” telah digunakan dalam beberapa konteks untuk menjabarkan karateristik operasi pasar modal. Ada perbedaan antara pasar yang efisien secara operasional (efisiensi secara internal) dan pasar modal yang efisien dalam penetapan harga (efisien secara eksternal). Dalam pasar yang efisien operasinya, para investor dapat memperoleh jasa transaksi yang mencerminkan biaya nyata yang berhubungan dengan meningkatkan jasa-jasa tersebut.Effisiensi penetapan harga mengacu pada pasar dimana harga-harga pada segalaWaktu sepenuhnya mencerminkan semua informasi yang tersedia yang sesuai dengan penilaian sekuritas.EFFISIENSI PASARSuatu pasar efisien (yang sempurna) adalah pasar tempat setiap harga sekuritas sama dengan nilai investasi sepanjang waktu.Artinya, setiap sekuritas dijual pada harga yang wajar setiap waktu. Setiap usaha untuk mengidentifikasikan kesalahan harga sekuritas adalah usaha yang sia-sia.· Perumusan Pengujian EmpirisPengujian efisiensi penetapan harga menyelidiki apakah mungkin untuk menhasilkan pengembalian yang tidak normal. Pengembalian abnormal didefinisikan sebagai perbedaan antara pengembalian aktual dan pengembalian yang diharapkan dalam strategi investasi. Pengembalian yang diharapkan yang digunakan adalah dari CAPM atau dari model yang menghasilkan pengembalian seperti model pasar.· Pengujian untuk Bentuk Efisiensi Pasar LemahPengujian bentuk lemah dari efisiensi penetapan harga apakah satu atau lebih dari hal berikut dapat digunakan untuk memproyeksikan harga-harga dimasa mendatang dengan cara seperti untuk menghasilkan pengembalian abnormal positif:1. Aturan-aturan mekanis seperti pola pergerakan harga dan volume perdagangan.2. Reaksi yang berlebihan, yang mengindikasikan reaksi yang berlebih dari para investor.

Page 8: 10 principles

1. Aturan Mekanis. Aturan mekanis adalah dimana tidak ada pertimbangan yang diberikan terhadap factor yang lain dari indicator tehnis yang disebutkan. Aturan mekanis dilakukan oleh peserta pasar yang biasanya disebut sebagai analis teknis atau chartist.2. Reaksi yang berlebih. Untuk mendapat keuntungan dari berita-berita yang diinginkan atau untuk mengurangi hasil yang bertentangan dari berita-berita yang tidak diinginkan, para investor harus bereaksi secara cepat terhadap informasi baru. Hipotesis reaksi yang berlebihan menyatakan agar ketika para investor bereaksi terhadap berita-berita yang tidak diantisipasi yang akan menguntungkan saham suatu perusahaan, peningkatan harga akan lebih besar daripada yang seharusnya diberikan informasi tersebut.· Pengujian Bentuk Efisiensi Penetapan Harga SemikuatAda penelitian-penelitian yang menyarankan bahwa para investor yang memilih saham dengan dasar analisis sekuritas mendasar.· Pengujian Bentuk Efisiensi Penetapan Harga KuatPengujian empiris tentang bentuk efisiensi penetapan harga kuat terbagi menjadi dua kelompok: penelitian terhadap kinerja manajer keuangan professional dan penelitian terhadap aktivitas “orang dalam” (individu-individu yang menjadi direktur perusahaan, pemegang saham utama)· Implikasi Melakukan Investasi dalam Saham BiasaStrategi investasi saham biasa dapat diklasifikasi menjadi strategi aktif dan strategi pasif. Strategi aktif adalah strategi yang mencoba untuk menguasai pasar dengan satu atau lebih hal berikut: waktu pemilihan transaksi, seperti salam kasus analisis teknis; pengidentifikasian analisis sekuritas; atau memilih saham-saham menurut salah satu dari penyimpangan pasar.

Agency problem Pendahuluan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan orang lain (self-interested behavior) merupaka salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia. Sifat inilah yang memicu timbulnyua masalah keagenan (agency problem) manakala perusahaan perseorangan berkembang lebih besar sehingga kepemilikan dan pengelolaan dilakukan secara terpisah. Oleh karena masalah keagenean dapat timbul antara berbagai pihak di dalam persahaan (stakeholders) maka masalah tersebut dipilah dalam tiga bentuk: pertama masalah keagenan antar manajer dengan pemegang saham; kedua masalah keagenan antara pemegang saham dengan kreditur; dan ketiga masalah keagenen antara perashaan dengan konsumen. Guna memninimisasi masalah keagenan maka perusahaan harus menanggung biaya keagenenan (agency cost) seperti pembuatan kontrak atau biaya pengawawan (audit). Beberapa solusi lain yang dapat diterapkan adalah strip financing dan mezzanine financing go public, corporate governance, security analysis dan multilevel organization

Ethical behavior is behavior that is appropriate. It is based on morals. Ethical behavior is the right way to behave. It is choosing the right and good.Ethical behavior is when someone is being on their best behavior. All of their actions and words are following good moral principles. People enjoy being around others who have a good ethical behavior.