11. rempah

29
Komoditas rempah 11. KOMODITAS REMPAH Tanaman rempah merupakan tanaman yang mengandung khasiat baik sebagai bumbu masak yang biasa digunakan sehari-hari atau tanaman obat-obatan atau tanaman untuk bahan pembuatan jamu. Tanaman rempah adalah tumbuhan asli Indonesia yang biasa menjadi ramuan jamu tradisional maupun disantap sebagai lalapan. Tanaman ini mempunyai nilai ekonomi yang penting, karena peranannya dalam berbagai aspek kegunaan, perdagangan, kehidupan, dan adat kebiasaan masyarakat. Industri rempah memiliki prospek yang cukup cerah, hal ini dikarenakan melimpahnya bahan baku yang diperlukan di Indonesia, kemudahan proses produksi, peralatan yang sederhana dengan harga relatif murah, serta kecenderungan permintaan yang terus meningkat. Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk pengembangan agroindustri rempah : Teknologi Budidaya Pengetahuan bahan baku Proses produksi Sarana dan prasarana industri Pemasaran Analisis usaha A. Jenis Rempah-rempah a. Jahe 385

Upload: eko-nopianto

Post on 21-Jun-2015

764 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: 11. REMPAH

Komoditas rempah

11. KOMODITAS REMPAH

Tanaman rempah merupakan tanaman yang mengandung khasiat baik sebagai

bumbu masak yang biasa digunakan sehari-hari atau tanaman obat-obatan atau tanaman

untuk bahan pembuatan jamu. Tanaman rempah adalah tumbuhan asli Indonesia yang

biasa menjadi ramuan jamu tradisional maupun disantap sebagai lalapan. Tanaman ini

mempunyai nilai ekonomi yang penting, karena peranannya dalam berbagai aspek

kegunaan, perdagangan, kehidupan, dan adat kebiasaan masyarakat.

Industri rempah memiliki prospek yang cukup cerah, hal ini dikarenakan

melimpahnya bahan baku yang diperlukan di Indonesia, kemudahan proses produksi,

peralatan yang sederhana dengan harga relatif murah, serta kecenderungan permintaan

yang terus meningkat.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk pengembangan agroindustri rempah :

Teknologi Budidaya

Pengetahuan bahan baku

Proses produksi

Sarana dan prasarana industri

Pemasaran

Analisis usaha

A. Jenis Rempah-rempah

a. Jahe

Tanaman terna berbatang semu, tumbuh berumpun, tinggi 30 cm –

1m, tegak, tidak bercabang, tersusun atas lembaran pelepah daun,

berbentuk bulat, berwarna hijau pucat dengan warna pangkal batang

kemerahan. Bagian tanaman yang digunakan untuk bahan industri

yaitu rimpangnya. Jahe mengandung sejumlah kecil minyak volatil dan fixed oil yang

mengandung zat resin yang pedas, 40—60% pati, 9% protein, beberapa jenis mineral dan

vitamin. Khasiatnya antara lain bermanfaat untuk mengurangi gejala flu, pilek, batuk,

masuk angin, pegal-pegal, sebagai penyegar badan, serta berkhasiat sebagai obat kuat.

Syarat tumbuh tanaman jahe :

Jahe dapat di budidayaan terutama pada daerah tropis dengan ketinggian tempat 0 –

1.700 m dpl. Tumbuh optimum pada ketinggian 200 – 600 m dpl

385

Page 2: 11. REMPAH

Komoditas rempah

Umumnya jahe ditanam pada daerah dengan curah hujan 2.500 – 4.000 mm

Iklim ideal yang dikehendaki adalah panas sampai sedang

Pada pertumbuhan vegetatif, tanaman jahe memerlukan sinar matahari yang banyak

sehingga akan membentuk rumpun dengan rimpang banyak dan berukuran besar

Pada kondisi ternaungi, tanaman jahe akan memperlihatkan pertumbuhan daun yang

besar tapi rimpangnya kecil.

Tanah yang digunakan untuk penanaman jahe harus yang mudah diolah, gembur,

banyak mengandung bahan organik atau humus dan subur. Umumnya pada tanah latosol,

andosol dengan tekstur lempung berpasir, lempung berdebu atau liat berpasir. Jahe

sangat baik tumbuhnya pada lahan hutan yag baru dibuka, lahan yang mengandung air

berlebihan tidak cocok untuk ditanami jahe.

Persiapan lahan :

Lakukan pengolahan lahan dua kali, yaitu pengolahan kasar dan halus

Lakukan pengolahan tanah 1 sedalam 25 – 35 cm. Balik tanah dan hancurkan.

Setelah itu biarkan tanah selama 1 minggu agar gas-gas beracun menguap dan

mikroba tanah yang tidak menguntungkan mati terkena sinar matahari langsung

Lakukan pengolahan tanah II hingga tanah benar-banar gembur

Buat bedengan dengan ukuran lebar 60-120 cm, tinggi 25-30 cm, lebar antar

bedengan 30 cm dan panjang bedengan disesuaikan dengan panjang lahan

Pembibitan :

Gunakan rimpang dari tanaman yang telah berumur 10-12 bulan dan merupakan

rimpang lateral (sebaiknya tidak menggunakan rimpang utama/induk)

Potong-potong rimpang jahe yang akan dijadikan bibit. Setiap potongan berukuran 30-

80 g dan mempunyai 2-3 mata tunas

Taburi bagian luka dengan abu gosok untuk menghindarkan rimpang dari jamur

Keringkan rimpang. Letakkan potongan rimpang pada tempat yang teduh dan lembab

yaitu tumpukan jerami atau diatas karung goni yang telah dibasahi

Potongan rimpang jahe akan bertunas setelah 1-1,5 bulan

Penanaman :

Lakukan awal penanaman pada awal musim hujan

386

Page 3: 11. REMPAH

Komoditas rempah

Buat lubang tanam dengan diameter 25 cm dan kedalaman 25 cm dengan jarak antar

lubang pada bedengan sekitar 30-60 cm

Pupuk lubang tanam dengan pupuk kandang sebanyak 1 kg per lubang tanam.

Hindarkan penggunaan pupuk buatan atau pupuk anorganik

Biarkan selama 1 minggu lalu tanam bibit. Usahakan bibit tidak langsung menyentuh

pupuk sehingga pupuk perlu dilapisi dengan tanah sebelum penenaman

Letakkan bibit pada lubang tanam dengan posisi rebah. Setiap lubang tanam hanya

untuk 1 bibit

Pemeliharaan tanaman :

Lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau tunasnya tidak tumbuh

Lakukan pembumbunan setelah tanaman berumur 2-4 minggu

Lakukan pemupukan susulan pada umur 6-8 minggu setelah tanam

Lakukan pemupukan selanjutnya setiap 1,5-2 bulan seklai menggunakan pupuk

kandang atau kompos dengan dosis 15-20 ton per hektar

Siangi gulma yang tumbuh di lahan penanaman secara manual dengan menggunakan

koret atau tangan secara hati-hati sehingga tidak mengganngu perakaran tanaman

jahe

Lakukan penyianagn setiap bulan atau tergantung kondisi gulma dan hentikan setelah

tanaman berumur 6 bulan. Hindari penggunaan herbisida organik pada saat

pengendalian gulma

Bersamaan dengan penyianag, lakukan pembumbunan pada tanah di permukaan

pertanaman. Tanah bumbunan diambil dari tanah-tanah di saluran air/parit yang mulai

dangkal. Pembumbunan dimaksudkan untuk menghindari rimpang keluar dari tanah

Pengendalian hama dan penyakit :

Hindari penggunaan bahan-bahan anorganik dalam pengendalian hama dan penyakit.

Bila ditemukan serangan hama atau penyakit segera potong bagian yang diserang,

musnahkan dengan cara dibakar atau dipendam dalam tanah

Lakukan tindakan preventif dengan melakukan pengamanan rutin terhadap tanaman

untuk menghindari gangguan hama dan penyakit serius

Pemanenan :

387

Page 4: 11. REMPAH

Komoditas rempah

Pemanenan tanaman pada umur 10-12 bulan setelah tanam. Gunakan garpu tanah

yang dibenamkan disekitar rumpun

Bongkar rimpang kahe kemudian angkat secara perlahan

Bersihkan rimpang yang telah dipanen kemudian masukkan ke dalam keranjang

mambu atau kotak kayu yang memiliki rongga udara

b. Kunyit

Tanaman terna, berbatang semu, bentuk

batangnya bulat, berwarna hijau keunguan, tinggi dapat

mencapai 1 m, berakar serabut, berwarna coklat muda.

Bagian tanaman yang digunakan untuk bahan industri

yaitu rimpangnya. Senyawa kimia yang terkandung

dalam kunyit yaitu minyak asiri 3—5%, yaitu turmeron,

simen, dan artumeron; kuekumin; pati; tanin; serta damar. Khasiatnya antara lain

bermanfaat mengatasi penyakit diabetes melitus, tifus, usus buntu, disentri, sakit

keputihan, haid tidak lancar, perut mulas saat haid, memperlancar ASI, amandel, berak

lendir, dan jerawat.

Syarat tumbuh tanaman kunyit :

Tanaman kunyit mempunyai daya adaptasi yang cukup luas di daerah tropis

Tanaman ini tumbuh baik di tanah yangh berpengairan baik, curah hujan sekitar 2.000-

4.000 mm setiap tahunnya dan area yang sedikit terlindung

Untuk menfhasilkan rimpang yang cukup besar, yanaman kunyit menghendaki tempat

terbuka sedikit ternaungi.

Kunyit dapat tumbuh pada berbagai janis tanah, tetapi seperti tanaman rimpang

lainnya, kunyit tidak toleran terhadap tanah yang tergenang dan salinitasnya tinggi. Jenis

tanah yang disukai adalah tanah yang ringan dan berpasir dan memiliki drainase yang baik

serta selalu dalam kondisi lembab, misalnya saja jenis tanah lempung berpasir. Pada

lahan terbuka, dengan kondisi tanah yang baik, hasil rimpang yang dipanen akan lebih

tinggi. Bila tanah yang digunakan kurang subur, sebaiknya kunyit ditanam pada tempat

yang ternanungi.

Pembibitan :

388

Page 5: 11. REMPAH

Komoditas rempah

Gunakan bibit dari setek rimpang yang sudah tua berumur 9 bulan, seragam jenisnya

dan berukuran 20-25 g tiap seteknya. Untuk indukan sebaiknya gunakan rimpang yang

seragam dan bedakan antara rimpang induk dan rimpang anakan karena rimpang

induk dan anakan tidak sama sehingga waktu panennya tidak bersamaan

Semaikan dulu rimpang yang akan digunakan sebagai bibit sehingga tumbuh tunas.

Setelah 1-2 bulan dipersemaian, tunas pada rimpang mulai tumbuh. Setiap potongan

bibit rimpang sebaiknya terdiri atas 2-3 tunas

Taburi rimpang yang sudah dipotong dengan abu dapur. Bibit siap untuk ditanam

dilahan setelah luka bekas potongan mengering dan tunas sudah tumbuh baik.

Pengolahan tanah :

Olah tanah menggunakan cangkul atau garpu agar tanah menjadi gembur sehingga

pertumbuhan perakaran tanaman dan rimpang menjadi lebih baik

Cangkul lahan pada kedalaman lapisan olah antara 20-30 cm. setelah itu lahan

dibiarkan selama 1-2 minggu

Lakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk organik sebanyak 20ton/ha

Campurkan tanah dengan pupuk kemudian ratakan

Buat bedengan sesuai kontur tanah. Ukuran bedengan umumnya lebar 1-2 m dan

panjangnya disesuaikan dengan keadaan tanah. Jarak antar bedengan 30-50 cm.

Penanaman :

Lakukan penanaman pada saat awal musim hujan

Buat lubang tanam pada bedengan dengan jarak tanam panjang 60 cm dan lebar 60

cm. kebutuhan bibit sebanyak 500-600 kg rimpang per hektar. Jarak lubang tanam

adalah panjang 40-60 cm

Tanam bibit dengan kedalaman 7,5-10 cm

Lakukan pemupukan dasar dengan pupuk organik pada lubang tanam

Tanamkan bibit ke dalam lubang tanam dengan mengendapkan mata tunas atau tunas

yang sudah tumbuh ke arah permukaan tanah

Tutup lubang tanam beserta bibit dengan tanah sampai rata dengan permukaan tanah

Perawatan tanaman :

389

Page 6: 11. REMPAH

Komoditas rempah

Lakukan penyulaman pada 2-3 minggu setelah penanaman agar populasi optimum

tanaman tetap terjaga. Penyulaman dilakukan dengan menggunakan bibit yang jenis

dan umurnya sama dengan yang sudah ditanam

Lakukan pendangiran atau pembumbunan tanaman apabila akar atau rimpang terlihat

muncul dipermukaan tanah biasanya pada saat tanaman berumur 2-3 bulan

Lakukan penyiangan bersamaan pembumbunan agar tanaman tidak bersaing dengan

gulma

Lakukan pemupukan susulan bagi tanaman yang berasal dari bibit rimpang induk pada

umur 4 bulan atau 6-7 bulan pada tanaman yang berasal dari rimpang cabang atau

anakan

Pengendalian hama dan penyakit :

Untuk meminimalkan serangan hama dan penyakit, lakukan tindakan prventif dengan

menjaga kebersihan areal pertanaman dari gulma, menjaga kelembaban iklim mikro

tanaman agar tidak terlalu lembab serta melakukan rotasi tanaman

Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara manual (demgan membakar atau

menguburnya) atau dengan bahan-bahan organik bila serangan hama masih sedikit

dan belum meluas

Lakukan pengendalian hama dengan penyemprotan pestisida nabati apabila serangan

hama dan penyakit tanaman sudah meluas

Pemanenan :

Lakukan pemanenan pada saat musim kemarau sehingga bagian tanaman yang

berada di atas permukaan tanah sudah mengering

Panen tanaman sesudah berumur setahun atau lebih

Bersihkan rimpang yang baru dibongkar. Basuh rimpang dengan air mengalir

Simpan rimpang dalam bentuk simplisia kering agar dapat disimpan dalam jangka

waktu yang lama

c. Temulawak

Tanaman terna tahunan, berbatang semu yang merupakan

metamorfosis atau penjelmaan dari daun tanaman. Tinggi tanaman

dapat mencapai 2 m bahkan lebih. Bagian tanaman yang digunakan

untuk bahan industri yaitu rimpangnya. Senyawa kimia dalam rimpang

temulawak yaitu curcumin,monodesmetoksi-curcumin dan minyak

asiri. Tanaman ini berkhasiat : menurunkan panas badan, sakit kuning,

390

Page 7: 11. REMPAH

Komoditas rempah

radang kronis, mencegah penyakit hati, menghilangkan rasa nyeri, menyegarkan badan,

perut kembung, pencahar, menambah ASI, memulihkan kesehatan setelah melahirkan,

haid tidak lancar, wasir, tonikum, dan antibakteri.

Syarat tumbuh temulawak :

Temulawak mempunyai daya adaptasi yang cukup luas didaerah tropis

Temulawak dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik pada dataran rendah sampai

dataran tinggi (5-1.500 m dpl) dengan curah hujan 1.500-4.000 mm setahun

Habitat tanaman ini pada tempat yang ternaung seperti di hutan atau padang rumput

rumput dan semak belukar

Bila temulawak ditanam di dataran rendah maka kandungan patinya lebih tinggi

dibandingkan yang ditanam didataran rendah

Bila temulawak ditanam didataran tinggi maka kandungan minyak atsirinya lebih tinggi

dibandingkan rimpang yang berasal dari dataran rendah

Temulawak dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, tetapi tidak toleran terhadap

tanah yang tergenang dan salinitasnya tinggi. Jenis tanah yang disukai adalah tanah yang

berpasir dan memiliki drainase baik serta selalu dalam kondisi lembab. Bila tanah yang

digunakan kurang subur, sebaiknya temulawak ditanam pada tempat yang ternaungi.

Pembibitan :

a. Pembibitan dengan rimpang

Pilih rimpang yang berumur 9 bulan dan seragam jenisnya

Semaikan rimpang agar tumbuh tunas

Potong-potong rimpang untuk efisiensi bahan tanam

Taburi bagian luka dengan abu gosok untuk menghindarkan rimpang dari jamur

Bibit siap ditanam dilahan setelah luka bekas potongan mengering

b. Pembibitan dengan anakan

Cara seperti ini umumnya dilakukan untuk penanaman dalam skala kecil. Apabila

diaplikasikan untuk penanaman pada lahan yang luas, cara pembibitan semacam ini

kurang efisien

Pengolahan tanah :

Olah tanah menggunakan cangkul atau garpu agar tanah menjadi gembur sehingga

pertumbuhan perakaran tanaman dan rimpang menjadi lebih baik

391

Page 8: 11. REMPAH

Komoditas rempah

Cangkul lahan pada kedalaman lapisan olah antara 20-30 cm. Setelah itu lahan

dibiarkan selama 1-2 minggu

Lakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk organik sebanyak 20ton/ha

Campurkan tanah dengan pupuk kemudian ratakan

Buat bedengan sesuai kontur tanah. Ukuran bedengan umumnya lebar 1-2 m dan

panjangnya disesuaikan dengan keadaan tanah. Jarak antar bedengan 30-50 cm

Penanaman :

Lakukan penanaman pada saat awal musim hujan

Buat lubang tanam pada bedengan dengan jarak tanam panjang 60 cm dan lebar 60

cm. jumlah bibit yang diperlukan adalah 18-24 kuintal rimpang/ha induk segar atau 5-7

kuintal rimpang anakan

Lakukan pemupukan dasar dengan pupuk organik pada lubang tanam

Aduk pupuk dengan tanah sampai merata, setalah itu baru bibit siap ditanam

Tanamkan bibit ke dalam lubang tanam dengan mengendapkan mata tunas atau tunas

yang sudah tumbuh ke arah permukaan tanah

Tutup lubang tanam beserta bibit dengan tanah sampai rata dengan permukaan tanah

Perawatan Tanaman :

Lakukan penyulaman pada 2-3 minggu setelah penanaman bila ada tanaman yang

mati atau tunasnya tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan menggunakan bibit

yang jenis dan umurnya sama dengan yang sudah ditanam

Lakukan pendangiran atau pembumbunan tanaman apabila akar atau rimpang terlihat

muncul dipermukaan tanah biasanya pada saat tanaman berumur 2-3 bulan

Lakukan penyiangan bersamaan pembumbunan agar tanaman tidak bersaing dengan

gulma

Lakukan pemupukan susulan bagi tanaman yang berasal dari bibit rimpang induk pada

umur 4 bulan atau 6-7 bulan pada tanaman yang berasal dari rimpang cabang atau

anakan

Pengendalian hama dan penyakit :

Untuk meminimalkan serangan hama dan penyakit, lakukan tindakan preventif dengan

menjaga kebersihan areal pertanaman dari gulma, menjaga kelembaban iklim mikro

tanaman agar tidak terlalu lembab serta melakukan rotasi tanaman

392

Page 9: 11. REMPAH

Komoditas rempah

Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara manual (demgan membakar atau

menguburnya) atau dengan bahan-bahan organik bila serangan hama masih sedikit

dan belum meluas

Hama yang potensial menyerang temulawak adalah cendawan. Hal ini dapat

dikendalikan dengan menggunakan pestisida nabati ekstrak cengkih. Penyemprotan

dengan ekstrak cengkih dengan dosisi 100 cc/l

d. Bangle

Tanaman herba dengan rimpang kuat, menjalar

berdaging. Batang semu terdiri dari pelepah daun yang di

pinggir ujungnya berbulu sikat, tangkai daun pendek.

Bagian tanaman yang digunakan untuk bahan industri yaitu

rimpangnya. Senyawa kimia yang terdapat pada bangle

yaitu minyak asiri (sineol dan tinen), damar, pati, tanin, flavonoid, dan alkaloid. Khasiat

tanaman ini : pelangsing tubuh; membantu menyembuhkan cacingan, demam dan masuk

angin; menyembuhkan perut mules dan sakit kuning.

Syarat tumbuh bangle :

Tanaman bangle dapat tumbuh baik pada daerah tropis hingga ketinggian 1.300 m dpl

Tanaman ini menghasilkan rimpang bermutu baik pada tanah yang gembur, subur dan

berdrainase baik

Persiapan Lahan :

Olah tanah sedalam 20-35 cm dengan cara dibalik menggunakan cangkul. Namun

dalam kondisi tertentu misalnya tanah terlalu keras, dapat juga menggunakan traktor

Pengolahan kedua dilakukan dengan menghancurkan bongkahan tanah yang besar

untuk mendapatkan struktur tanah yang lebih remah, gembur dan mudah ditanami

Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 30-50

cm, bedengan disesuaikan dengan lahan

Pembibitan :

Tanaman bangle diperbanyak dengan rimpang. Ambil rimpang dari induk tanaman

yang berumur 7-10 bulqn, sehat, berdaun banyak, tidak terserang hama dan penyakit

Potong-potong rimpang minimal memiliki 2 mata tunas. Bekas potongannya ditutp

dengan abu dapur agar terhindar dari serangan jamur

393

Page 10: 11. REMPAH

Komoditas rempah

Letakkan rimpang ditempat yang teduh dan lembab

Siram setiap hari (pagi dan sore). Pertahankan agar suhu media 25-28 o C

Rimpang akan bertunas setelah 1-1,5 bulan

Penanaman :

Pupuk lahan yang telah diolah dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 15 ton

per hektar. Pemupukan dapat dilakukan pada lubang tanam (0,5 kg per lubang tanam)

atau dicampur rata pada bedengan

Buat lubang tanam sedalam 7,5-10 cm dan lebar 10-15 cm

Letakkan bibit tepat di tengah lubang sehingga leher bibit rata dengan bedengan

Tutup lubang tanam dengan tanah galian. Bila pemupukan menggunakan lubang

tanam, sebaiknya pupuk kandang atau kompos dicampur rata terlebih dahulu dengan

tanah media tanam

Siram tanaman hingga jenuh air

Perawatan Tanaman :

Lakukan penyulaman bila ada tanaman yang mati, abnormal atau tidak tumbuh

Siram tanaman muda sehari sekali

Kurangi penyiraman pada saat rimpang mulai terbentuk. Usahana agar tidak ada

genangan air pada areal pertanaman

Lakukan pupuk susulan 1-2 bulan setelah penanaman dengan menggunakan pupuk

kandang atau kompos sebanyak 15 ton/ha

Lakukan pemupukan berikutnya setiap 2 bulan sekali

Lakukan penyiangan dan pembumbunan pada 2-4 minggu setelah tanam, selanjutnya

lakukan setiap bulan

Hentikan perawatan pada umur 6 bulan setelah tanam atau bila tanaman mulai kuning

atau layu

Pengendalian hama dan penyakit

Hindari penggunaan bahan-bahan anorganik dalam pengendalian hama dan penyakit

Potong segera bagian tanaman yang terserang hama atau penyakit dan musnahkan

dengan cara dibakar atau dipendam dalam tanah. Beberapa lama dapat digunakan

sebagai pengendali hama dan penyakit secara organik, misalnya dengan ekstrak

bunga atau daun cengkih dan ekstrak daun atau batang sereh

394

Page 11: 11. REMPAH

Komoditas rempah

Lakukan tindakan preventif dengan menggunakan bibit dari tanaman yang baik dan

lakukan pengamatan rutin agar tanaman terhindar dari gangguan hama dan penyakit

yang serius

Pemanenan :

Pemanenan tanaman pada umur 10-12 bulan setelah tanam. Gunakan garpu tanah

yang dibenamkan di sekitar rumpun dan bongkaran rimpang bangle dan diangkat

secara perlahan

Bersihkan rimpang yang telah dipanen dari tanah kemudian mesukkan ke dalam

keranjang bambu atau kotak kayu yang memiliki rongga udara

d. Kencur

Tanaman terna yang hampir menutupi tanah, tidak berbatang,

rimpang bercabang-cabang dan berdesak-desakan. Bagian

tanaman yang digunakan untuk bahan industri yaitu rimpangnya.

Senyawa kimia yang terkandung : minyak asiri yang terdiri dari etil

ester asam sinamat, etil ester asam para metoksi sinamat,

borneol, camphen, p-metoksistiren, karen, n-pentadekan, p-

metoksistiren, dan golongan senyawa flavonoid. Khasiatnya antara lain dapat digunakan

untuk membantu menghangatkan badan, sebagai penyegar tubuh, meredakan sakit

kepala, membantu mengeluarkan gas dari perut, dan mengeluarkan dahak.

Syarat tumbuh kencur :

Kencur dapat tumbuh pada tempat rendah hingga pegunungan antara 80-700 m dpl

Tanaman ini menghendaki tanah yang subur dan gembur seperti latosol, regosol dan

kombinasinya

Kencur dapat tumbuh baik pada tempat yang sedikit terlindungi

Persiapan lahan :

Olah tanah menggunakan cangkul. Lakukan dua tahap pengolahan apabila lahan

belum pernah diolah yaitu pengolahan kasar dan halus

Kedalaman tanah olahan 20-30 cm

395

Page 12: 11. REMPAH

Komoditas rempah

Buat bedengan dengan ketinggian 20-30 cm, lebar 60-120 cm, panjang disesuaikan

dengan lahan

Pembibitan :

Gunakan rimpang untuk bibit yang berukuran 5-`0 g atau dapat pula dengan

memisahkan anakan

Tunaskan rimpang terlebih dahulu selama 1-2 minggu agar pertumbuhan nya seragam

Penanaman :

Taburkan pupuk kandang atau kompos dengan dosis 10-15 ton/ha pada bedengan

yang telah terbentuk seminggu sebelum penanaman

Tanam bibit kencur dengan lubang kedalaman 5-7,5 cm, mata tunas menghadap ke

atas. Jarak tanam untuk pola penanaman monokultur ada;ah 20cm x 15 cm atau 25

cm x 10 cm, kebutuhan bibit 1,5-3 ton/ha

Perawatan tanaman :

Lakukan penyulaman pada saat tanaman berumur 15 hari dengan menggunakan bibit

yang sama umurnya

Lakukan penyiraman secara tepat. Pada awal penanaman diperlukan banyak air untuk

penyiraman. Apabila tanaman sudah memasuki fase pembentukan rimpang,

penyiraman dikurangi agar rimpang tidak membusuk

Lakukan pendangiran, pembumbunan dan pemupukan secara bersamaan.

Pendangiran dilakukan dengan membuang gulma yang tumbuh di sekitar pertanaman

hingga ke perakaran gulma

Pemupukan dengan kompos atau pupuk kandang sebanyak 10-15 ton/ha dengan cara

ditabur pada bedengan

Pengendalian hama dan penyakit :

Kencur muda (2-4 bulan) sering terserang penyakit layu yang disebabkan jamur

Pseudomonas solanacearum. Gejalanya seluruh tanaman jadi berlendir dan

mengeluarkan bau yang tidak enak

Musnahkan segera tanaman yang terserang hama dan penyakit dengan membakar

atau menguburnya

Gunakan bibit yang sehat

396

Page 13: 11. REMPAH

Komoditas rempah

Pemanenan :

Pemanenan tanaman pada umur 9-12 bulan setelah tanam yang ditandai dengan

daun telah menguning, kering dan luruh ketanah

Lakukan pemanenan secara hati-hati dengan menggunakan cangkul. Pisahkan antara

tanah dan rimpang

Cuci rimpang yang telah dipanen dengan air yang mengalir, tiriskan kemudian simpan

pada media yang memiliki aerasi yang baik seperti karung goni atau keranjang bambu

d. Temu Ireng

Tanaman terna tahunan yang biasanya hidup dibawah

tanaman lain, berbatang semu yang tingginya bisa mencapai

2 m, warna batang hijau gelap atau cokelat gelap. Bagian

tanaman yang digunakan untuk bahan industri yaitu

rimpangnya. Rimpang temu hitam mengandung minyak asiri,

tanin, kurkumol, kurkumenol, isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton,

germakron, a, ß, g-elemene, linderazulene, kurkumin, demethyoxykurkumin,

bisdemethyoxykurkumin. Khasiat : menyuburkan kandungan, cacingan, nyeri haid,

membersihkan darah setelah melahirkan, batuk, meningkatkan stamina, menambah nafsu

makan, air kemih mengandung darah, menetralkan racun dalam tubuh, penyakit kulit.

Syarat tumbuh temu ireng :

Temu ireng tumbuh pada kisaran iklim yang luas di daerah tropis dan subtropis (asia

selatan dan tenggara)

Tanaman ini memiliki daerah yang memiliki curah hujan 900-1.250 mm pertahun dan

memiliki musim kering yang nyata

Temu ireng dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi (0-1.000 m dpl)

Habitat yang paling sesuai adalah daerah yang ternaungi

Biasanya tanaman ini ditanam sebagai tanaman sekunder pada pertanian agroforestry

Pembibitan :

a. Pembibitan dengan rimpang

397

Page 14: 11. REMPAH

Komoditas rempah

Semaikan rimpang yang akan digunakan sebagai bibit agar tumbuh tunas, caranya

kubur rimpang dengan tanah sedalam 10-15 cm pada tempat yang teduh dan cukup

lembab

Siram persemaian pada pagi dan sore

Potong-potong rimpang yang berukuran cukup besar dan bertunas banyak untuk

menghemat bahan banam. Setiap potongan rimpang sebaiknya terdiri dari 2-3 tunas

Angin-anginkan rimpang yang telah dipotong ditempat yang teduh delama 2 hari agar

luka atau bekas belahan mengering

b. Pembibitan dengan anakan

Pisahkan anakan yang belum terlalu besar dari induknya dengan cara menggali tanah

disekitar induknya

Potong rimpang yang menghubungkan anakan dengan induknya

Setelah dipisahkan dari induknya, anakan tersebut langsung ditanam

Persiapan lahan :

Bersihkan lahan dari gulma kemudian olah dengan menggunakan cangkul

Lakukan pengolahan tanah pertama dengan cara membalik tanah memakai cangkul,

setelah itu pengolahan kasar dengan lahan diistirahatkan selama 1 minggu

Lakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 15-20 ton/ha

dengan cara menabur pupuk secara merata pada lahan

Lakukan pengolahan kedua yaitu pengolahan halus agar tanah menjadi gembur

Buat bedengan dengan ukuran lebar 2 m dan panjangnya sesuai dengan keadaaan

lahan. Tinggi bedengan 25-45 cm dan jarak antar bedengan 30-50 cm

Penanaman :

Buatlah lubang tanam berdiameter 25 cm dan kedalaman 20 cm dengan jarak

antarlubang dalam satu barisan 25 cm dan jarak antar barisan 45 cm. biarkan lubang

tanam tersebut selama 1 minggu agar terkena sinar matahari

Masukkan bibit ke dalam lubang tanam dengan posisi tunas tegak lalu tibun dan

ratakan dengan permukaan tanah

Pemeliharaan tanaman :

Lakukan penyulaman 2 minggu setelah penanaman, bila ada tanaman yang mati atau

tunasnya tidak tumbuh

Penyiangan gulma dilakukan secara manual dengan menggunakan koret atau dengan

tangan secara hati-hati sehingga tidak mengganggu perakaran tanaman

398

Page 15: 11. REMPAH

Komoditas rempah

Beri pupuk susulan setelah tanaman berumur 6 bulan. Pupuk ini berupa pupuk organik

yang berasal dari kotoran hewan atau serasah tanaman

Lakukan perairan sistem lab untuk memenuhi kebutuhan air tanaman bila tidak ada

hujan turun

Pengendalian hama dan penyakit :

Musnahkan tanaman atau bagian tanaman yang terserang hama atau penyakit

dengan cara memotong kemudian membakarnya agar tidak menulari tanaman lainnya

Kendalikan secara manual bila serangan ulat masih sedikit

Lakukan penyemprotan dengan pestisida nabati apabila serangan sudah meluas

Pemanenan :

Pemanenan temu ireng pada saat bagian tanaman yang berada diatas permukaan

tanah sudah mengering dan tanaman sudah berumur 10 bulanbila menggunakan bibit

yang berasal dari rimpang induk atau berumur 2 tahun bila bibit yang ditanam berasal

dari rimpang cabang atau anakan

Temu ireng dipanen pada musim kemarau

Untuk memanen, gali rimpang menggunakan garpu

Bersihkan rimpang dari sisa akar atau kotorasn lainnya lalu cuci dengan air bersih

Angin-anginkan sampai air cucian yang menempel pada rimpang mengering

Simpan rimpang pada tempat yang bersih dan kering serta terlindungi dari sinar

matahari dan hujan. Apabila disimpan dalam waktu lama, sebaiknya rimpang

dikeringkan dan disimpan dalam bentuk simplisia

B. Proses Produksi Rempah-rempah

1. Sortasi

Sortasi dilakukan dengan memilih dan memisahkan bahan baku segar dengan

bahan yang jelek serta bahan pengotor, seperti tanah, lumpur, dan kerikil. Sortasi ini

bertujuan untuk memilih bahan baku sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Tahap ini

merupakan tahap yang penting karena pemilihan bahan baku yang baik akan

menentukan hasil akhir yang berkualitas.

2. Pencucian

399

Page 16: 11. REMPAH

Komoditas rempah

Pencucian dilakukan dengan membersihkan sisa-sisa kulit yang telah dipotong

dan kotoran berupa tanah atau debu yang menempel selama proses pemotongan atau

sortasi. Proses ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kotoran yang terbawa dari

bahan baku segar yang diperoleh. Proses pencucian yang tidak sempurna akan

sangat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.

3. Penirisan

Penirisan bahan dilakukan menggunakan wadah yang berlubang-lubang agar air

yang tertinggal bisa dipisahkan. Penirisan dilakukan untuk mempercepat pengeringan.

4. Pengecilan ukuran

Proses ini bertujuan untuk mempermudah proses pengeringan, pengolahan dan

pengemasan.

5. Perajangan

Proses ini bertujuan untuk mempermudah proses pengeringan atau pengolahan.

6. Pengolahan

- Pemasakan

- Perebusan

7. Penyaringan

Tujuan dari proses penyaringan adalah untuk memisahkan ampas dengan larutan

yang dihasilkan. Penyaringan dapat dilakukan menggunakan kain bersih, saringan

stainless steel, atau saringan plastik.

8. Pengeringan

Proses ini bertujuan untuk mengurangi kadar air, mempertahankan daya fisiologi

bahan, mengawetkan produk, mempertahankan kualitas produk, serta untuk

mempermudah proses pengangkutan produk. Pengeringan dapat dilakukan dengan

dua cara :

Pengeringan dengan bantuan sinar matahari

Pengeringan ini dilakukan selama 3-5 hari atau sampai kadar air bahan

mencapai 8%

Pengeringan dengan bantuan mesin pengering (oven)

Lama pengeringan tergantung dari jenis bahan yang digunakan. Proses ini

memiliki kelebihan dibandingkan dengan pengeringan dengan sinar matahari.

Kelebihannya adalah tidak tergantung pada faktor cuaca, proses pengeringan

dapat dilakukan kapan saja serta kualitas produk yang dihasilkan lebih baik

dibandingkan pengeringan dengan sinar matahari.

400

Page 17: 11. REMPAH

Komoditas rempah

401