111766793 brushless dc motor

Upload: wayz-cah-lunggupz

Post on 14-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

motor brushless

TRANSCRIPT

  • BRUSHLESS DC MOTOR (BLDC MOTOR)

    Pendahuluan

    Brushless DC motor telah digunakan secara komersial sejak Tahun 1886. Motor BLDC

    mulai populer pada tahun 1992. Keterbatasan motor DC (menggunakan sikat

    sebagai media hantar arus dari sumber ke komutator), telah diatasi oleh motor BLDC

    ini, penggunaan sumber DC untuk pengontrolan, dan tanpa adanya brush adalah ciri

    utama dari motor BLDC.

    BLDC motor menghasilkan torsi maksimal saat putaran awal, selanjutnya torsi akan

    menurun seiring dengan bertambahnya kecepatan motor.

    Gambar 1. Grafik torsi terhadap kecepatan motor

    BLDC motor adalah suatu jenis motor sinkron. Artinya medan magnet yang dihasilkan

    oleh stator dan medan magnet rotor berputar di frekuensi dan kecepatan yang

    sama. BLDC motor tidak mengalami slip, tidak seperti yang terjadi pada motor

    induksi biasa.

    BLDC Motor merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi

    listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk memutar impeller

    pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll.

    Digunakan di industri mapun di rumah, seperti: mixer, bor listrik, kipas angin. BLDC

    Motor kadangkala disebut kuda kerja nya industri sebab diperkirakan bahwa

    motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

  • Bagian-bagian Utama

    Motor ini terdiri dari empat bagian utama, yaitu: rotor, stator, hall sensor, dan

    rangkaian kontrol.

    Stator. Stator suatu BLDC motor terdiri dari tumpukan baja laminasi dengan lilitan

    ditempatkan di slot. Secara kebiasaan, stator menyerupai motor induksi; tetapi

    lilitannya dibuat sedikit berbeda. Kebanyakan BLDC motor mempunyai tiga

    gulungan-stator dihubungkan secara bintang. Masing-Masing ini lilitan dibangun

    dengan banyak coil saling behubungan untuk membentuk suatu lilitan. Satu atau lebih

    coil ditempatkan dalam slot dan mereka saling behubungan untuk membuat suatu

    lilitan. Masing-Masing ini lilitan dibagi-bagikan diatas batas luar stator untuk

    membentuk suatu bilangan genap kutub.

    Ada dua jenis gulungan-stator: bentuk trapesium dan motor sinusoidal. Pembedaan

    ini dibuat atas dasar interkoneksi coil di dalam gulungan-stator untuk memberikan

    tipe yang berbeda terhadap Back Electromotive Force (EMF) terdapat dua macam

    koneksi gulungan yang digunakan pada stator motor BLDC,yaitu koneksi bintang dan

    segitiga.

    Bentuk stator Bentuk koneksi pada stator

    Rotor. Rotor dibuat dari magnet tetap dan dapat desain dari dua sampai delapan

    kutub Magnet Utara (N) atau Selatan (S).

    Material magnetis yang bagus sangat diperlukan untuk mendapatkan kerapatan

    medan magnet yang bagus pula. Biasanya magnet ferit yang dipakai untuk

    membuat magnet tetap. Tetapi dewasa ini dengan kemajuan teknologi, campuran

  • logam sudah kurang populer untuk digunakan.Benar sekali magnet Ferrit lebih

    murah, tetapi material ini mempunyai kekurangan yaitu flux yang rendah untuk

    ukuran volume material yang diperlukan untuk membuat rotor.

    Seakarang ini sedang dikembangkan material campuran logam yang diharapkan

    bisa memberikan perbandingan size-to-weight yang lebih tinggi dan tenaga putaran

    yang lebih untuk motor ukuran sama yang menggunakan magnit ferrite.

    Neodymium (Nd), Samarium Unsur kimia/kobalt (Smco) dan campuran logam

    Neodymium, dan Ferrite Borium ( Ndfeb) adalah beberapa contoh logam magnit

    yang sudah mulai jarang.

    Sebuah motor BLDC mempunyai magnet permanen yang berputar dengan tetap

    pada sumbu motor, dengan menggunakan rotor berupa magnet maka tidak

    dibutuhkan lagi komutator.

    Gambar 2. Rotor BLDC motor

    Hall Sensor

    Tidak sama dengan DC motor brushed, putaran suatu BLDC motor dikendalikan

    secara elektronis. Dalam proses berputarnya motor BLDC, gulungan-stator harus

    diberi tenaga dengan suatu urutan. Hal ini penting untuk mengetahui posisi rotor

    sehingga kontrol dapat mengetahui lilitan mana yang harus diberi tegangan sesuai

    urutan.Posisi rotor, digunakanlah Hall Sensor yang ditempelkan ke dalam stator.

    Pemasangan Hall sensor ini harus benar-benar sesuai dengan posisi magnet pada

    rotor. Kesalahan posisi pada pemasangan akan menyebabkan kesalahan pula pada

    saat pemberian tegangan pada lilitan stator. Biasanya Hall sensor ini dipasang

  • pada suatu board atau PCB dengan posisi yang sudah fix kira-kira selisih 60

    sampai 120 antara sensor yang satu dengan yang lain.

    Gambar 3. Bentuk hall sensor Gambar 3. Bentuk hall sensor

    Namun sekarang hall sensor mulai ditinggalkan, dan diganti dengan resolver. Fungsi

    dari Resolver ini sama dengan Hall Sensor hanya bentuk dan cara menentukan posisi

    magnet rotor berbeda. Resolver sebenarnya gabungan dari Rotary Encoder dan

    Hall Sensor. Satu sisi Encoder difungsikan sebagai Speed feedback sekaligus juga

    sebagai penentu posisi rotor, sedangkan hall sensor untuk melihat posisi medan

    magnet rotor.

    Rangkaian Pengendalian

    Untuk menghasilkan medan putar pada motor DC,koneksi sumber ke rotor

    menggunakan brush namun pada BLDC motor,pemberian sumber dilakukan oleh

    sebuah rangkaian pengontrol,rangkaian ini mendapat sumber dari listrik DC yang

    kemudian diolah sehingga menghasilkan gelombang sinusoida atau kotak stator,

    Kontrol ini mendapat masukan data dari hall sensor utuk mengatur pemberian

    sumber pada stator.

    Gambar 4. Rangkaian kontrol

    Keunggulan

    Jika dibandingkan antara motor DC dan motor AC, maka BLDC motor mempunyai

    banyak keunggulan, diantaranya adalah:

  • . Torsi lebih besar. Motor BLDC pada umumnya mempunyai torsi yang lebih

    besar,hal ini disebabkan medan tarik yang dihasilkan oleh stator sepenuhnya

    diterima oleh rotor karena rotor terbuat dari medan magnet permanen.

    . Tidak menyebabkan kebisingan. Saat kita menggunakan motor dc,gesekan

    antara komutator dan brush akan menghasilkan suara,hal ini akan

    menghasilkan ketidak nyamanan,tetapi tidak sama halnya dengan motor

    BLDC,dengan tidak adanya komutatot,menyebabkan tidak adanya

    kebisingan yang ditimbulkan.

    . Lebih tahan lama. Bagian yang sering diganti pada penggunan motor DC

    adalah Brush dan komutator,hal ini karena pada saat motor DC

    bekerja,terjadi gesekan secara terus menerus antara komutator dan

    brush,permukaan brush akan menipis sedikit demi sedikit seiring berjalannya

    waktu,sehingga kita harus melakukan penggantian brush motor,tetapi jika

    kita menggunakan BLDC motor,dengan tidak adanya brush dan komutator

    maka motor akan tahan lama.

    . Tidak adanya bunga api pada komutator. Hubungan antara brush dan

    komutator yang longgar menyebabkan terjadinya percikan api diantara

    keduanya,hal ini akan berbahaya jika motor digunakan pada industri yang

    sensitif terhadap percikan api,tetapi dengan menggunakan BLDC

    motor,dengan tidak adanya komutator dan brush menyebabkan tidak

    adanya percikan api yang dirimbulkan oleh motor.

    . Tidak adanya belitan pada rotor. Motor BLDC tidak mengalami gaya

    sentrifugal, karena gulungan didukung oleh suatu body sehingga motor

    dapat didinginkan dengan mudah. Jadi, tidak membutuhkan aliran udara

    untuk mendinginkan motor. Hal ini menyebabkan motor BLDC tersebut dapat

    sepenuhnya tetutup dan terlindung dari kotoran atau bahan asing lainnya.

    . Area pengaplikasiannya dapat diperluas, termasuk daerah-daerah ledakan

  • berbahaya.

    Kelemahan

    Selain keunggulan yang dimiliki, motor BLDCpun memiliki kelemahan. Diantaranya

    adalah:

    . Biaya pengadaan yang tinggi. Hal ini disebabkan karena Hall sensor

    mempunyai berbgai alat pengontrol untuk menjalankannya,sedangkan pada

    motor DC hanya menggunakan pengontrol berupa variable resistor.

    . membutuhkan pengendali kecepatan elektronik untuk menjalankannya.

    Namun dari kelebihan dan kelemahan yang dimiliki,Motor BLDC tetap lebih

    efisien untuk mengkonversi listrik menjadi energi mekanik dari motor DC

    bersikat. kelebihan ini terutama disebabkan tidak adanya kerugian listrik

    dan gesekan brush. Di bawah beban mekanik tinggi, motor BLDC dan motor

    dengan sikat berkualitas tinggi sebanding dalam efisiensinya.

    Ada 2 konfigurasi listrik yang digunakan untuk menjalankan stator yaitu kofigurasi

    delta dan wye. Motor yang menggunakan konfigurasi delta mempunyai torsi yang

    rendah pada kecepatan yang rendah, namun dapat menghasilkan putaran yang

    tinggi. Sedangkan konfigurasi wye mempunyai torsi yang tinggi pada kecepatan

    yang rendah, tetapi tidak bisa menghasilkan putaran yang tinggi. Meskipun efisiensi

    sangat dipengaruhi oleh konstruksi motor, konfigrasi bintang biasanya lebih efisien.

    Meskipun BLDC motor identik dengan motor DC permanen, namun sinyal sinusoida

    yang menyuplai stator BLDC dihasilkan dari suatu sumber DC yang diolah oleh

    pengontrol. Vector drive adalah pengendali motor yang mengubah sinyal DC

    menjadi AC. Alat ini adalah suatu alat inverter yang sangat canggih.

    Inverter atau alat pengubah arus DC ke AC biasanya mahal dan kurang efisien.

    Tetapi inverter ini memiliki keuntungan, yaitu dapat menjalankkan motor dengan

    lancar pada kecepatan yang rendah. Lain halnya dengan motor DC, yang

    putarannya tidak konstan saat kecepatannya rendah.

  • Aplikasi

    Aplikasi Motor BLDC yang dapat kita jumpai pada kehidupan seharihari,

    diantaranya adalah pada :

    . Cooling fan pada CPU computer

    . Motor penggerak pada disket

    . CD atau DVD player

    . Baling-baling pada helikopter mainan

    . Pada kendaraan listrik dan kendaraan hibrida

    Pada motor yang digunakan di industri, aplikasi motor BLDC semakin meningkat.

    Karena daya motor BLDC lebih kecil dibandingkan dengan motor AC. Tidak adanya

    kapasitor dan motor DC secara keseluruhan lebih efisisen. Daya yang kecil, putaran

    yang tinggi, dan torsi yang besar, tersedianya berbagai macam ukuran, menjadikan

    prodesen memilih motor BLDC dibandingkan dengan motor DC biasa.

    Cara Kerja

    Cara kerja motor BLDC ini adalah sebagai berikut:

    1. Arus U masuk ke lilitan L1, arus tersebut akan melewati dan keluar dari L2 menuju

    V.

    2. Arus W masuk ke lilitan L3, arus tersebut akan melewati dan keluar dari L2 menuju

    V.

    3.Arus W masuk ke lilitan L3, arus tersebut akan melewati dan keluar dari L1 menuju

    U.

    4. Arus V masuk ke lilitan L2, arus tersebut akan melewati dan keluar dari L1 menuju

    U.

    5. Arus U masuk ke lilitan L1, arus tersebut akan melewati dan keluar dari L3 menuju

    W.

  • 6. Arus V masuk ke lilitan L2, arus tersebut akan melewati dan keluar dari L3 menuju

    W.

    7. Arus U masuk ke lilitan L1, arus tersebut akan melewati dan keluar dari L2 menuju

    V.

    Cara Kerja Hall Sensor

    Magnet pada stator mengalami perubahan kutub-kutub yang konstan, sehingga

    rotor akan berputar mengikuti perubahan muatan pada stator.

    Gambar 5. Cara kerja hall sensor

    Berdasarkan percobaan dan praktek yang dilakukan pada modul ini, keluaran dari

    suatu motor BLDC sendiri adalah pulsa kotak-kotak dan pulsa sinusoidal.

    Gambar 6. Pulsa Kotak-Kotak

    Gambar 7. Pulsa sinusoidal

    Skema Rangkaian Pengendalian

    Skema pengontrolan pada motor BLDC adalah Sumber listrik DC masuk ke dalam

    rangkaian decoder (background hijau). Keluaran dari decoder adalah listrik 3 fase,

    listrik ini digunakan untuk memberi suplay pada stator,sehingga menghasilkan

    putaran medan magnet pada stator (background merah). Mikrokontroler digunakan

  • untuk sinkronisasi putaran medan magnet antara stator dengan rotor.

    Gambar 8. Rangkaian motor BLDC

    Gambar 9. Rangkaian Close loop control of BLDC

    Gambar 10. Rangkaian Close loop current control

    Gambar 11. Skema rangkaian pada saat sebelum Braking dan sesudah Braking.

    Gambar 12. Sebelum Braking, Motor masih berputar.

    Gambar 13. Pada saat Braking, motor berhenti berputar.

    Pada saat motor dalam keadaan berputar, hanya terdapat 2 sumber arus yang

    masuk kedalam stator untuk membuat medan magnet yang dapat memutarkan

    stator. Dalam hal ini, untuk memberhentikan putaran rotor yang bergantung pada

    magnet stator adalah dengan memberikan arus yang sama pada ketiga masukan.