125750928 sifat koligatif larutanbhxysayc jurnal repaired

Upload: anonymous-zqykdatdy

Post on 07-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 125750928 Sifat Koligatif Larutanbhxysayc JURNAL Repaired

    1/8

    SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

     Asri nisa sakinah

    113020056 

     Nadya charisma

     Abstract Colligative properties of solution is a uality solution that does not depend on the type of  solute but depends only on the concentration of the solute particle! Colligative properties of 

     solution consists of t"o types# namely the colligative properties of electrolyte solutions and 

    colligative properties of nonelectrolyte solutions! Although colligative properties involve solutions#

    colligative properties do not depend on the interaction bet"een solvent and solute molecules# but 

    bergatung on the amount of solute dissolved in a solution! Colligative properties consist of the

    reduction in vapor pressure# elevation of boiling point# free$ing point depression# and stress

    osmotic!

    %he purpose of the e&periment colligative properties of the solution is to determine the

    decrease in vapor pressure# free$ing point of the solution# determining the boiling point of the

     solution and determine the osmotic pressure on a solution! %he principle of the colligative

     properties of solution is based on the principle that states that the decline 'oult free$ing point of 

     solution () %b* is proportional to the concentration of the solution e&pressed

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Sifat koligatif larutan adalah sifat

    larutan yang tidak bergantung pada jenis

    zat terlarut tetapi hanya bergantung pada

    konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Sifat

    koligatif larutan terdiri dari dua jenis,

    yaitu sifat koligatif  larutan elektrolit dan

    sifat koligatif larutan nonelektrolit.Meskipun sifat koligatif melibatkan

    larutan, sifat koligatif tidak bergantung

     pada interaksi antara molekul pelarut

    dan zat terlarut, tetapi bergatung pada

     jumlah zat terlarut yang larut pada suatu

    larutan. Sifat koligatif terdiri dari

     penurunan tekanan uap, kenaikan titik 

    didih, penurunan titik beku, dan tekanan

    osmotik.

    Pembentukan suatu larutan tidak 

    menimbulkan pengaruh terhadap sifat-

    sifat kimia zat penyusun larutantersebut. Air suling (air murni) dan air 

    sumur (air yang mengandung zat

    terlarut) memperlihatkan reaksi yang

    sama jika misalnya direaksikan dengan

    logam natrium. Akan tetapi sifat fisik 

    suatu zat berubah apabila zat itu menjadi

    komponen larutan.

    Tujuan Percobaan

    ujuan dari per!obaan sifat

    koligatif larutan adalah untuk 

    menentukan penurunan tekanan uap,

    titik beku larutan, menentukan titik didih

    larutan dan menentukan tekanan

    osmotik pada suatu larutan.

    Prn!" Percobaan

    Prinsip dari sifat koligatif larutanadalah berdasarkan prinsip "oult yang

    menyatakan bah#a penurunan titik beku

    larutan ($ b) sebanding dengan

    konsentrasi larutan yang dinyatakan

    dengan metode molaritas yaitu %

    &. Penurunan tekanan uap

     

    $P ' . P

    *. Penurunan titik beku

     $b ' +b . m

    . +enaikkan titk didih

     

    $d ' +d . m

    . ekanan smotik 

     

    π ' M".

    http://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat_terlarut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Larutan_elektrolit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Larutan_nonelektrolit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat_terlarut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Larutan_elektrolit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Larutan_nonelektrolit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan

  • 8/19/2019 125750928 Sifat Koligatif Larutanbhxysayc JURNAL Repaired

    2/8

     ∆P = P0 – P

      = P0 – P0 . XA

      = P0 ( 1- XA)

     ∆P = P0 . XB

      +urnal kimia dasar ,ifat -oligatif .arutan

    TIN#AUAN PUSTAKA

    S$at Kolgat$ Larutan

    Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yangtidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya

     bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya.Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu

    sifat koligatif larutan elektrolit  dan sifat koligatif 

    larutan nonelektrolit. Meskipun sifat koligatif 

    melibatkan larutan, sifat koligatif tidak bergantung

     pada interaksi antara molekul pelarut dan zat

    terlarut, tetapi bergatung pada jumlah zat terlarut

    yang larut pada suatu larutan. Sifat koligatif terdiri

    dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,

     penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.

    (Anonim, *&&)

    Penurunan Tekanan Ua"

    ekanan uap (vapor pressure) adalah ukuranke!enderungan molekul-molekul suatu !airan untuk 

    lolos menguap. Makin besar tekanan uap suatu

    !airan, makin mudah molekul-molekul !airan itu

     berubah menjadi uap. /arga tekanan uap akanmembesar (!airan makin mudah menguap) apabila

    suhu dinaikkan.

    ekanan uap suatu !airan bergantung pada

     banyaknya molekul di permukaan yang memiliki

    !ukup energi kinetik untuk lolos dari tarikanmolekul-moleku tetangganya. 0ika ke dalam !airan

    itu dilarutkan suatu zat, maka kini yang menempati

     permukaan bukan hanya molekul pelarut, tetapi juga

    molekul zat terlarut. +arena molekul pelarut di

     permukaan makin sedikit, maka laju penguapan

    akan berkurang. 1engan kata lain, tekanan uap

    cairan itu turun! Makin banyak zat terlarut, makin

     besar pula penurunan tekanan uap.

    2esarnya tekanan uap dirumuskan sebagai berikut %

    menurut "aoult,

    maka,

    atau

    +eterangan %

    P ' tekanan uap pelarut murni

    A ' fraksi mol pelarut

    $P ' penurunan tekanan uap

    2 ' fraksi mol terlarut

    P  3 P (tekanan uap pelarut murni lebih besar 

    dibandingkan tekanan uap larutan).

    Kenakan Ttk D%&

    itik didih zat !air adalah suhu tetap pada saat

    zat !air mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat

    !air sama dengan tekanan udara di sekitarnya. /alini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh

     bagian zat !air. itik didih zat !air diukur padatekanan & atmosfer .  1ari hasil penelitian, ternyata

    titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih

     pelarut murninya. /al ini disebabkan adanya

     partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan

    menghalangi peristi#a penguapan partikel - partikel

     pelarut. leh karena itu, penguapan partikel -

     partikel pelarut membutuhkan energi  yang lebih

     besar. Perbedaan titik didih larutan dengan titik 

    didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih

    yang dinyatakan dengan (4%b).

    (Anonim, *&&)

    Persamaannya dapat ditulis%

    4%b ' %blarutan 5 %bpelarut 

    +eterangan %

    4b ' kenaikan titik didih

    kb ' tetapan kenaikan titik didih molal

    $P ' P - P

    P ' Po A

    $P ' P 6 mol zat terlarut  mol seluruh zat

    http://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat_terlarut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Larutan_elektrolit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Larutan_nonelektrolit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan#cite_note-kenaikan-3http://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan#cite_note-kenaikan-3http://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Zat_terlarut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Larutan_elektrolit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Larutan_nonelektrolit&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Suhuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan#cite_note-kenaikan-3http://id.wikipedia.org/wiki/Energi

  • 8/19/2019 125750928 Sifat Koligatif Larutanbhxysayc JURNAL Repaired

    3/8

      +urnal kimia dasar ,ifat -oligatif .arutan

    m ' massa zat terlarut

    Mr ' massa molekul relatif 

    Penurunan Ttk Beku

    Penurunan tekanan uap akibat zat terlarut

    yang tidak menguap juga dapat menyebabkan

     penurunan titik beku larutan. 7ejala ini terjadikarena zat terlarut tidak terlarut dalam fasa padat

     pelarut. 8ontohnya es murni selalu memisah ketika

    larutan dalam air membeku. Agar tidak terjadi

     pemisahan zat terlarut dan pelarut ketika larutanmembeku, maka diperlukan suhu lebih rendah lagi

    untuk mengubah seluruh larutan menjadi fasa

     padatnya.

    Seperti halnya titik didih, penurunan titik 

     beku, $f berbanding lurus dengan molalitas

    larutan.

    $f ' fp 9 fl

    menurut "aoult,

    atau

    +et. %

    fp ' titik beku pelarut

    fl ' titik beku larutan

    m ' molalitas larutan

    +f ' konstanta titik beku molal

    P ' berat pelarut

    Tekanan O!'otk

    Suatu larutan yang en!er memiliki tekanan

    uap yang lebih besar daripada larutan yang pekat.

    Artinya, molekul-molekul pelarut dalam larutan

    en!er memiliki ke!enderungan lolos yang lebih besar.

    ekanan osmotik adalah tekanan yang

    diberikan kepada larutan sehingga dapat men!egahmengalirnya molekul. Pelarut memasuki sela-sela

    selaput semipermeabel.

    Misalnya suatu larutan en!er dan suatu

    larutan pekat dipisahkan oleh selaput (membran)

    yang semipermeabel, yaitu selaput yang dapat

    ditembus oleh molekul pelarut, tetapi tidak mampu

    ditembus oleh molekul zat terlarut. Selaput

    semipermeabel ini dapat berupa gelatin, kertas

     perkamen, lapisan film selofan, atau membran sel

    makhluk hidup. Maka terjadilah peristi#a osmosis,

    yaitu perpindahan molekul pelarut dari larutan yang

    memiliki konsentrasi lebih rendah (en!er) ke larutanyang konsentrasinya lebih tinggi (pekat) melalui

    sela-sela membran semipermeabel.

    Peristi#a osmosis menyebabkan naiknya permukaan larutan pekat, sehingga tekanan

    membesar yang pada gilirannya akan

    memperlambat laju osmosis. Akhirnya ter!apailah

    suatu tekanan yang mampu menghentikan osmosis

    atau perpindahan molekul pelarut atau disebut

    tekanan osmosis.

    ekanan osmosis merupakan salah satu sifat

    koligatif yang terdapat kesamaan rumus dengan gas

    ideal.

    P: ' n "

    0ika P adalah tekanan osmoti! (;), sedangkan

    v

    n

    adalah kemolaran (M), maka %

    atau

    +et. %

    M ' mol< l

    " ' ,=*

    ' + ( 8 > *?)

    Dagra' Fa!e (ar

    Sampel yang digunakan pada per!obaan ini

    adalah naftalen (8&/=), belerang (S dan

    sukrosa(8&*/**&&). Suhu a#al lelehan nafatalen

     berkisar =@8 - @8. Sedangkan belerangmempunyai bentuk kristal, ber#arna kuning, kuning

    kegelapan, dan kehitam-hitaman, karena pengaruhdari unsur pengotornya. itik lebur belerang yaitu

    &*@8 dan titik didihnya yaitu B@8. 2elerang

    tidak dapat larut dalam air dan larutan /*S.Sukrosa adalah gula yang kita kenal sehari-hari, baik baik yang berasal dari tebu atau dari bit,

    sukrosa terdapat pula dalam tumbuhan, misalnya

    dalam buah nanas dan dalam #ortel. Sukrosa

     

     /r 

    0ram

     

     1 

    &)))

     

    ; ' M"$f ' m . +f 

     

    n

     

  • 8/19/2019 125750928 Sifat Koligatif Larutanbhxysayc JURNAL Repaired

    4/8

      +urnal kimia dasar ,ifat -oligatif .arutan

    merupakan oligosakarida. 1engan hidrolisis sukrosa

    akan terpe!ah menjadi glukosa dan fruktosa.

    Sukrosa tidak mempunyai sifat dapat mereduksi

    ion-ion 8u>> atau Ag> (Anonim, *&).

    7ambar &. diagram fase !air 

    1iagram sebelah kiri, sempa dan fase antara !air 

    dan gas tidak berlanjut sampai tak terhingga. Ca

    akan berhenti pada sebuah titik pada diagaram fase

    yang disebut sebagai titik kritis.   Cni menunjukkan

     bah#a pada temperatur dan tekanan yang sangat

    tinggi, fase !air dan gas menjadi tidak dapat

    dibedakan, yang dikenal sebagai fluida superkritis.

    Pada air, titik kritis ada pada sekitar B? + dan

    **,B MPa (.*,& psi)

    +eberadaan titik kritis !air-gas menunjukkan

    ambiguitas pada definisi di atas. +etika dari !air 

    menjadi gas, biasanya akan mele#ati sebuah

    sempadan fase, namun adalah mungkin untuk 

    memilih lajur yang tidak mele#ati sempadan

    dengan berjalan menuju fase superkritis. leh

    karena itu, fase !air dan gas dapat di!ampur terusmenerus. Sempadan padat-!air pada diagram fase

    kebanyakan zat memiliki gradien  yang positif. /al

    ini dikarenakan fase padat memiliki densitas  yang

    lebih tinggi daripada fase !air, sehingga peningkatan

    tekanan akan meningkatkan titik leleh. Pada

     beberapa bagian diagram fase air, sempadan fase

     padat-!air air memiliki gradien yang negatif,

    menunjukkan bah#a es mempunyai densitas yang

    lebih ke!il daripada air(akeu!hi, *=).

    )ETODOLOGI PER(OBAAN

    Alat *ang Dgunakan

    Alat yang digunakan pada per!obaan ini adalah

    nera!a digital, kertas timbang, botol semprot,

    termometer, tabung reaksi, penjepit tabung, gelas

    kimia, ka#at kassa, kaki tiga, pembakar bunsen,

    statif, dan klem.

    Ba&an *ang Dgunakan

    2ahan-bahan yang digunakan selama per!obaan sifat koligatif yaitu * ml air, & g gula

     pasir, D g naftalena, dan & g belerang.

    )eto%e Percobaan

    Penentuan itik 2eku Eaftalena

    imbang D gram naftalena, kemudian masukan

    kedalam tabung reaksi yang bersih dan kering.

    7elas kimia diisi dengan aFuadest sebanyak * ml.

    Panaskan aFuadest dalam gelas kimia se!ara perlahan sampai semua naftalena men!air.

    +eluarkan pembakar dan padamkan apinya,

    selanjutnya setiap & menit suhu di!atat sampai

    men!apai G ?H8. 2uat grafik hubungan #aktu

    dengan suhu, dan tentukan titik beku naftalena.

    Termometer 

    Tabung reaksi

    Gelas Kimia

    Kaki Tiga

    Pembakar Bunsen

    Statip Air 

    http://id.wikipedia.org/wiki/Titik_kritishttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_kritishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fluida_superkritis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gradienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gradienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Densitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Densitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_lelehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_kritishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fluida_superkritis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gradienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Densitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_leleh

  • 8/19/2019 125750928 Sifat Koligatif Larutanbhxysayc JURNAL Repaired

    5/8

      +urnal kimia dasar ,ifat -oligatif .arutan

    7ambar &. "angkaian Alat Penentuan itik 2eku

     Eaftalena

    Penentuan itik 2eku Eaftalena > 2elerang

    imbang serbuk belerang sebanyak & g.

    Panaskan kembali aFuadest dalam gelas kimia

    sampai semua naftalena menjadi !air kembali.

    Masukkan serbuk belerang dalam tabung reaksi

    yang berisi naftalena aduk sampai semua belerang

    terlarut dalam naftalena. +eluarkan pembakaran dan

     padamkan apinya, selanjutnya lakukan pengamatan

    seperti pada langkah diatas sampai suhu G ?H8.

    2uatlah grafik hubungan #aktu dengan suhu dan

    tentukan titik beku belerang dalam naftalena.

    7ambar *. "angkaian Alat Penentuan itik 2eku

    Iarutan 2elerang > Eaftalena

    Penentuan itik 1idih Iarutan 7ula

    AFuadest * ml dimasukkan ke dalam gelas

    kimia lalu dipanaskan (suhu di!atat sebagai suhua#al). 7ula dilarutkan sebanyak & g ke dalam air 

    yang sudah dipanaskan lalu diaduk. Iarutan guladipanaskan sampai mendidih (suhu di!atat sebagai

    suhu akhir). Perubahan kenaikan titik didih dihitung

    dan tentukan titik didihnya.

    7ambar . "angkaian Alat Penentuan itik 1idih

    Iarutan 7ula

    HASIL PENGA)ATAN DAN PE)BAHASAN

    Ha!l "enga'atan +

    abel &. Penurunan itik 2eku Eaftalena

    (Sumber% Asri Eisa Sakinah, Meja , +elompok 8,

    *&&)

    Termometer 

    Tabung reaksi

    Gelas Kimia

    Kaki Tiga

    Pembakar Bunsen

    Statip Air 

    Termometer 

    Tabung reaksi

    Gelas Kimia

    Kaki Tiga

    Pembakar Bunsen

    Statip Air 

    No, t -'ent. T -!u&u.

    -/(.

    naftalena '

    - &,D8

    &. & *8

    *. * =8

    . =D8

    . =8D. D =8

    B. B ?=8

    ?. ? ?=8

    =. = ??8

    . ?D8

    &. & ?8

    &&. && ?*8

    &*. &* ?8

  • 8/19/2019 125750928 Sifat Koligatif Larutanbhxysayc JURNAL Repaired

    6/8

      +urnal kimia dasar ,ifat -oligatif .arutan

    7rafik &. Penurunan itik 2eku Eaftalena

    0 2 4 6 8 10 12 14 1668

    78

    88

    Jaktu (menit)

    abel *.

    Penurunanitik 2eku

     Eaftalena >

    2elerang

    No, t -'ent. T -!u&u.

    -/(.

    naftalena '

    - &,D8

     belerang '- &,?

    8

    &. & 8

    *. * *8

    . ==

    8. =B8

    D. D =8

    B. B =8

    ?. ? ?=8

    =. = ?B8

    . ?D8

    &. & ?8

    &&. && ?8

    &*. &* ?8

    &. & ?*8

    &. & ?

    8(Sumber % Asri Eisa Sakinah, Meja , +elompok 8,

    *&&)

    7rafik *. Penurunan itik 2eku Eaftalena

    0 2 4 6 8 10 12 14 1668

    78

    88

    Jaktu (menit)

    .

    abel . itik 1idih Iarutan 7ula(Sumber % Asri Eisa Sakinah, Meja ,

    +elompok 8, *&&)

    Pe'ba&a!an

    Pada per!obaan sifat koligatif larutan suhu

    a#al penentuan titik beku naftalen pelelehannya

    yaitu *@8 dan diperlukan #aktu &D menit untuk 

    men!apai suhu ?@8, pada per!obaan penentuan

    titik beku belerang suhu a#al pelelehannya yaitu

    @8 dan diperlukan #aktu &D menit untuk 

    men!apai suhu ?@8 sedangkan pada per!obaan penentuan titik didih larutan gula suhu a#alnya

    =@8 dan suhu akhirnya *@8.

    2eberapa faktor yang menyebabkan hasil

     pengamatan penentuan titik beku dan titik didih

     berbeda-beda yaitu pengaruh tekanan eksternal

    terhadap titik didih sukrosa. Sehingga semakin

    tinggi dataran maka tekanan eksternal semakin

    rendah. /al ini menyebabkan suhu rendah dan

     pengamatan titik didih menjadi berbeda-beda

    hasilnya.

    Penurunan dan kenaikan titik beku atau titik 

    didih dari suatu larutan dapat diketahui dengan !aramendidihkan suatu zat, sehingga zat tersebut larut

    atau men!air, setelah itu kita dapat menghitung suhu

    a#al dan #aktu yang digunakan, juga setelah zat

    atau larutan tersebut kembali mengalami

     pengkristalan atau pembekuan.

    2esarnya penurunan titik beku ($% f ) dan

    kenaikan titik didih ($%  b) hanya di tentukan oleh

     jumlah partikel zat terlarut, makin banyak partikel

    zat terlarut, makin besar pula harga $% f   1an $%  b

    Ta0al =

    8Tak&r *8

    1Tb &* 8

    1T &* 8

    Kb = 8

  • 8/19/2019 125750928 Sifat Koligatif Larutanbhxysayc JURNAL Repaired

    7/8

      +urnal kimia dasar ,ifat -oligatif .arutan

    ekanan osmotik Suatu larutan yang en!er memiliki

    tekanan uap yang lebih besar daripada larutan yang

     pekat. Artinya, molekul-molekul pelarut dalam

    larutan en!er memiliki ke!enderungan lolos

    (escaping tendency) yang lebih besar . Eaftalen juga dikenal sebagai nafthalin, tar 

    kapur, tar putih, albokarbon, atau nafthene. Sifat

    fisik naftalen % rumus kimia 8&/=, massa molar 

    &*=,&? g(gamma) &,* g

    lebur  &,=& g

    *,= HN).

    itik didih zat !air adalah suhu tetap pada saat

    zat !air mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat!air sama dengan tekanan udara di sekitarnya. /alini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh

     bagian zat !air. itik didih zat !air diukur pada

    tekanan & atmosfer .  1ari hasil penelitian, ternyata

    titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih

     pelarut murninya. /al ini disebabkan adanya

     partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan

    menghalangi peristi#a penguapan partikel - partikel

     pelarut. leh karena itu, penguapan partikel -

     partikel pelarut membutuhkan energi  yang lebih

     besar. Perbedaan titik didih larutan dengan titik 

    didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih

    yang dinyatakan dengan (4%b).

    (Anonim, *&&)

    Selaput semi permiabel yaitu selaput yang

    hanya dapat dile#ati oleh pelarut atau molekul air 

    dan zat-zat non polar lainnya. smosis adalah

     perpindahan  air   melalui membran   permeabel

    selektif dari bagian yang lebih en!er ke bagian yang

    lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat

    ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut,

    yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang

    membran. smosis merupakan suatu fenomena

    alami, tapi dapat dihambat se!ara buatan dengan

    meningkatkan tekanan pada bagian dengan

    konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan

    konsentrasi yang lebih en!er. ekanan osmotik 

    merupakan sifat koligatif, yang berarti bah#a sifat

    ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan

     bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. 'everse smosis ("

  • 8/19/2019 125750928 Sifat Koligatif Larutanbhxysayc JURNAL Repaired

    8/8

      +urnal kimia dasar ,ifat -oligatif .arutan

     beku, kenaikan titik didih dan tekanan osmotik.

    Sebaiknya sebelum dan sesudah melakukan

     per!obaan praktikan men!u!i alat-alat yang

    digunakan, agar tidak terjadi kesalahn pada hasil

    akhir.

    Selain itu, dalam per!obaan penentuan titik didih dan penentuan titik beku diperlukan ketelitian

    dan ke!ermatan dalam perhitungan #aktu sehingga

    diperoleh penurunan yang sesuai. 1an setelahmelakukan per!obaan sebaiknya alat-alat yang

    sudah digunakan kembali dibersihkan karena sisa

     pelelehan naftalen dan belerang menjadi mengeras

    di tabung reaksi nya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, (*&), S$at Kolgat$ Larutan,

    http%