1276_pengendalian mutu beton sesuai sni aci dan astm.pdf
DESCRIPTION
-TRANSCRIPT
-
PengendalianMutlr BetonSffiTru gNI, ACI dAN ASTM
-
s\9St\$\)A)\Q\\ a
-\\
s"s $s''NsN
e F 2.4)
" 1.7)-
2.1)-
2.4)
Kontrol Kualitas IstimewaKontrol Kualitas Sangat BaikKontrol Kualitas BaikKontrol Kualitas CukupKontrol Kualitas Kurang
catatan: angka dalam kurung berlaku untuk produksi di rabo-ratorium. sNI 2847 Pasal 7-3.1.2 mengijinkan penentuan deviasistandar dari 2 kelompok catatan hasil uji masing-masing berjum-lah 15
- 29 hasil uji secara berurutan. Hasil uji iiu adalahdari beton yang memenuhi syarat (a) dan (b) SNI 2847 pasal
7'3'1.1 dan pengujian-pengujian itu telah dilakukan berurutan
7879
6.4. PERANCAN(iAN I,II()I '0I IiiI (;NMI'[-'IIAN BERDASARKAN PENGALAMANLAPANGAN DAN/AIAI' IIN:iII (;N MI'I.JHAN UJI
rlalarrr periorla wiLktu tidak kurang dari 45 hari kalender. Deviasislandar dari 2 kelompok hasil uji itu dilakukan sebagai berikut:
(r, -
1)(r,)2 * (nz -(ry+nz-2)
1) (.'z)25: I
dimana, .
5 : deviasi standarrata-rata stat istik di-mana dua catatarruji digunakan untukmengestimasi deviasistandar.
SL 52 : deviasi sLan-dar dihitung dari duacatatan uji berturut-turut, setelah mengalami koreksi oleh faktormodifikasi pada Tabel 4 (SNI 2847 PasalT).rlt, TLz: jumlah uii berturut-turut dalam setiap kelompok catatanuji-l(yaitu sebanyak 15 sampai 29)
Standard deviasiS, 51 maUpUn S2yang diperoleh darijumlah uji kurangdari 30 tetapi palingsedikit 15 uji, hanrsditingkatkan dengarrfaktor modifikasi rlal;rrrr
Ptnenftran e boleh terdiri dari 2kelompok haril uii asalkan $peflfika$irnattrial nI dan n2 sarna, b*da mutur 7 MPa,n=nl +n2?3CI,nI dan n! dipercleh dalanr S,l5 hari
Standar deviari s, q dan E yangdiperoleh dari tS #d 29 huah uii
tekan harus dikenai faktor modiflkasidalarn Tabel4
Tabel 4 (SNI 2847 Pasal T).
-
6.4. PERANCANGAN PROPORS] CAMPUHAN BERDASARKAN PLN(iALAMANLApANGAN oAN/ATAU HASIL cAMFunalr [ii "-"'
6.4.2 Kuat Rata-Rata perluKuat tekan rata-rataperlu /j, yurrg Jig.,-nakan sebagai dasarpemilihan campuranbeton (lihat Contoh6.2) harus diambil se-bagai rrilai terbesardari Pers.(6.1) atau Pers.(6.2) dengan nilai deviasi standard s ataus tersebut di atas:
f,., : fl+t.Sl" (6.1)atau
f'",_ : f,.+Z.lZs- S.S (6.2)
Ferryaratam nrutu beton (f,") ini lebihrilgan dari tata cara p$l I97I (o,b*).Akibatnya diperoleh kuat tekan rali-
rata (f*) lebih kecil/ekoncmis
. {sal usul Pers.(6.1) dan pers.(6.2) diperoleh clari 3 syarat (li_hal Bab 3). yaitu:
1. Hanya 70 % dari hasil uji boleh clibawah / atau p[fl" ll* 1.34s
3. Hanya t Yo dari hasil uji boleh dibawah (fl _ 3.5) ataLrP[f l" < Ul - Z.b)] ( 1% seshingga diperolehf'", > ff|- 3.5) * 2.33s
6.5. PENC^T InN l)AlA KUAI lt^lA IIATA
Karr:ntr syarat 2. rnemberikan fl, sedikit lebih besar darisyarat 1. maka syarat 2. dan 3. dipakai untuk menentukanfl. dirnana:f'.u: ktat uji individual silinder betonf '"ut : rata-r'ata kuat uji dari 3 buah fl,
Bila fasilitas pro-duksi beton tidakmemiliki catatan Produsen heton yang tidak nnerfiilikihasll uji lapaugarr ca1;tam standar deviari, harus pal6isebagaimana diten- fl.. tercehut di Tahd 5tukan oleh SNI 2847Pasal 7.3.1.1 atau 7.3.7.2 maka kuat rata-rata perlu fl, harusditetapkan berdasarkan Tabel. 5 SNI 2847. Disini nampak per-syaratan fl, ditetapkan lebih konservatip berdasarkan deviasistandar > 4.2 NIPa.
6.5 Pencatatan data kuat rata-rataDari SNI 2847Pasal 7.3.2 dipahamibahwa untrtk tnem-produksi ntutu be-ton sebesar fl telahdisyaratkan f'., yungdigunakan sebagaidasar pemililtatt t'rrt n-puran beton. Perrtililta,tt calnpuran beton ini harus menghasilkankuat rata-rata pirlitrg sc
-
6.5. PENCATATAN DATA KUAT RATA.RATA
memenuhi persyaratan pengarllh lingkungan khusus dari SNI2847 Pasal6.
Dokumen catatanuii kuat tekan hasillapangarr, keduan-nya menggunakanbahan dasar betonyang sama sepertiyang dipakai untukmenentukan deviasi
uji kuat tekan itu dapat berupa cat,atarrcampuran percobaan laboratorium atau
Desain campuran percobaan dilahoratorium harus mrmenuhi 6{enam) ketentuan Fasal 7.3.3.2
standar dipandang cukup bila sudah terseclia sedikitnya 10 contohuji secara berurutan yang menghasilkan kuat tekan rata-rata yangdisyaratkan, f !, dan catatan itu mencakup periode waktu tidakkurang dari 45 hari seperti yang ditentukan di SNI 2842 pasal7.3.3.1. Akan tetapi, bila catatn uji ini menunjukkan f,., yanglebilr rendah atau lebih tiuggi dari f'., yurg disyaratkan, urakaperubahan proporsi canrpulan lain mungkin perlu diadakan.
Bila tidak tersedia catatan hasil uji lapangan yang memenuhisyarat, rnaka, proporsi campuran beton boleh diambilkan darihasil carnpuran percobaan yang memenuhi batasan-batasanberikut ini: (lih. Contoh 6.3)
1. Tentukan f|, yung disyaratkan sesuai Tabel. 5 (pasal Z SNI2847)Kombinasi bahan, yang akan digunakan harus sama denganyang akan dipakai
Campuran percobaan yang harus dibuat menggunakansedikitnya tiga jenis rasio air-semen atau kandungan semenyang berbeda-beda untuk menghasilkan kisaran (range) ft",vang disvaratkan.
2.
,r)-
82 rJ:i
6.6. PERANOAN(;nN ( :AMl',llllANCAMPUBAN PLI-I(X )I IAAN
IANI'A tsEBDASARKAN DATA LAPANGAN ATAU
4. Calnpurarr uji harus direncanakan untuk menghasilkan kela-cakan dengan kisaran t 20 mm dari nilai maksimum yangdiijinkan.
5. Llntuk tiap rasio air-semen atau kadar semen) minimumharus dibuat 3 buah silinderr uji dan dirawat sesuai SNI03-2492-7991. Silinder harus diuji pada umur 28 hari.
6. Buat kurva yang memperlihatkan hubungan antara rasioair-semen atau kadar serren terhadap kuat tekaprata-rata.
7. Dari krrva tersebut dapat diperoleh rasio air-semen rnak-simum atau kadar semen minimum untuk beton yangdigunakan pada proyek yang akan datang dengan bantuanperpotongan f'", yang disyaratkan dengan kurva rata-rata(lihat Contoh 6.3)
6.6 Perancangan Campuran Tanpa BerdasarkanData Lapangan atau Campuran Per-cobaan
Perancangan camplt-ran dengan alternatifini dilakukan bilabidak ada data pen-galanran sebelunr-nya (SNI 2847 Pasal7.3.3.1) atau taktersedia data catrtpr r-ran percobaan (SNI
Bila sanra mlflli tida* tercdia datapengalaman proporsi campurail
heton, maka proporsi f,ampuran yangdipakai harus rnendapat persstuiuanpirnpinan proyek dan nilai f", harut
rnengikuti Tahel S
-
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
2847 Pasal 7-3.3.2) maka pengalarnan lain boleh digunakan un-tuk menentukan rasio air-semen. Namun pemilihan proporsicampuran beton hanya diperkenankan bilamana disctujui olehpimpinan proyek (lihat SNI 2847 Pasal7.4). Karena bahan-bahanpembentuk betonnya bisa sangat bervariatif maka alternatif per-ancangan ini hanya boleh dipakai untuk mutu beton f!. < 28MPa dan kuat rata-rata yarrg disyaratkan /f" harus bersifatkonservatif, yaitu f'", > f! * 8.5 MPa. Bila, misalkan diinginkanmutu beton f '. : 25 MPa maka kuat rata-rata untuk menentukanpropolsi camuran beton (rasio air-semen) harus didasarkan padaflr:33.5 MPa. Dipanclang dari sudut ekonomi pernakaian ma-terial, pemakaian opsi ini sewajarnya dibatasi untuk proyek kecilsaja. Bila dituntut mutu beton yang lebih tinggi, maka syaratperancangar] campuran berdasarkan pengalaman Iapangan ataudata campuran percobaan harus dipenuhi.
Alternatip ini harus pula rnemenuhi svarat keawetan beton(SNI 2847 Pasal 6) dan kriteria pengujian kuat tekan beton (SNI2847 Pasal 7.6)
6.7 Evaluasi dan Penerimaan Beton
6.7. EVALUAIJI I)N N I'I NI IIIMAAN BETON
pr:rlorrran scra,trgkaian tindakantekan tidak meutuaskan.
6.7.1 Evaluasi
Beton harus diujidengan ketentuanSNI 2847 Pasal 7.6.2hingga 7.6.5. Teknisipengujian lapanganharus melakukanpengujian beton
untuk diikuti bila hasil uii kuat
Harus diingat bahwa tiap haeil uiitekaei sepnsang henda uii (silind*r)mewakili suatu hagian beton yang
dicor di proyek
Dalam tata cara initelah disediakan se-buah dasar yang jelasuntuk mernutuskanapakah tiap konr-porlen struktur be-ton bertulang yangsedang dilaksanakandalam suatu proyek
Tslmici lapangan dan laboratoriumharur nrelalmanakan tugas penguiian
heton herdasarkan SNI 03-2458-1 99I,SNl CI3-48l0-1998 dan $Nl CI3-1e74-
I990
dapat diterima, begitu pula memberikan
segar di proyek, pntbuatan silinder yang diperlukan dan catataniderrtitas tiap silinder. Sedangkan teknisi laboratorium melakukansemua pengujian laboratorium yang disyaratkan (lihat SNI 03-1974-1990 atau ASTM C39M-01)
6.7.2 FYekuensi PengujianEvaluasi kuat tekan rata-rata, f l, yung dicapai oleh suatu campu-ran beton dilakukan berdasarkan prinsip probabilistik. Irri men-syaratkan bahwa harus ditentukan volume beton yangdapat di-wakili oleh satu trasil uji tekan benda uji beton. Karena itu terse-dia kriteria frekuensi rnininrum pembuatan benda uji berdasarkanvolume beton yang dicor tiap hari untuk masing-masing mutu be-ton yang
-
16.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
2. Satu uii kuat tekan per 120 rn3 pengecoran'
3. Satu uji kuat tekan per 500 rn2 luas permukaan lantai atau
dinding Yang di cor'
Ilustrasi kasus ini diberikan di Contoh 6'4
Jurnlah minimum uji kuat tekan Perdari:
proyek harus tidak kurang
6.7. EVALUA9I DAN PENERIMAAI.IJEIg!
frekuensi Fenguiiil kuar telon heton'' ;;;;r'i ter[antu ns fud " Ii-tTl1,volume beton Yang dicor tiaP nartnamun minimal harus dibuat satu"p*r;rh-nda
uii te*an tiaP hari
ffi:Tl"i:, beton vang alan. 1i,'o:.,h3"a kurang'dari'4! rn3'
uji kuat tekan b";;-b"i;h tidak dilakukan bila clisetujui oleh
pengawas lapangan (SNI 2847 Pasal7 '6'2'2)
6.7.g SYarat Penerimaan beton
Bih ada uii tekan tidak mernenuhi*r."t*.i" bagian struktur beton
,rin t"*"kili fidak memenuhi sYaratt - o hukan seluruh struktur
rata dari tiga uji kuat tekan yangJ;;;;";au lebih besar dari fl2. Tidak acla nilaiuii kuat tekan (Yaitukuat tekan rata-rata lumlah rninimum uii kuat beton
per
dari 2 hasil uji contoh proyek harus tidak kurang dari limail#;;;"g diamtit '' -' -'ii tekan pw mutu hetonclari 1 (satu) adukan)mempunyai nilai tli lawah /l nrelebihi clari
3'5 MPa
Contoh 6'6 dan 6'7 memberikan ilustrasi hasil uji kuat
tekan "yang auput'iiili*Ji au' I:'"* kuat" berturut-turut
berdasarkan kriteria tata cara penerimaan di atas'
6.7.4 Perawatan trenda uji di lapangan
Uji Kuat tekan silinder yang clirawat di bawah kondisi lapangan
bisa diminta oleh pengawas lapangan,untuk rnengecek kecukupan
perawatan au" plilitiaungan beton pada struktur yang sedang
dilaksanakan'
trerurutan harus memPunYai
Tata cara telah \Umenetapkan bah-wa n!r* 6a,6r.,t*n dan oedindungln
lirna uji kuat Yanbdiarnbil secara acakdari lima adukanyang diPilih sebelum-nya (SNI 2847 Pasal7 .6.2.2) - Ilustrasi ka-sus ini diberikan di
Tingkat kuat te'kansuatu kellas mutubeton' dianggaPmemenuhi sYarat bila
-
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
tersebut tidak berlaku jika kuat tekan silinder beton yang dirawatdi lapangan itu menghasilkan nilai yang melebihi fl + S.S Upa,meskipun gagal untuk mencapai 85% kuat silinder pasangannyayang di rawat di laboratorium.
6.7.5 Penyelidikan untuk hasil uji kuat beton yangrendah
Penyelidikan ini harus dilakukan bila benda uji silinder yangdirawat di laboratorium menghasilkan kuat tekan kurang dari(f'"
- 3.5) MPa [ihat SNI 2847 Pasal 7.6.3.3(b)] atau bila uji
kuat tekan benda uji yang dirawat di lapangan menunjukkan kuattekan yang kurang dari 85% kuat tekan dari benda uji yang di-rawat di laboratorium (lihat SNI 2847 Pasal 7.6.4.4). Tujuanpenyelidikan adalah untuk mendapatkan jaminan bahwa keta-hanan struktur dalam memikul beban masih dalam batas-batasyang aman.
6.7. EVALUASI DAN PLNEHIMAAN BETON
7.6.5.3) yaitu pertama untuk struktur yang berada dalam kondisikering dalarn masa layan dan kedua yang selalu berada dalamkondisi basah. Pada yang pertama benda uji beton inti harusdibuat kering udara (pada temperatur 15 hingga 25"C, kelemba-ban relatif kurang dari 60%) selama 7 hari sebelum pengujian,dan harus diuji dalam keadaan kering. Pada yang kedua, betoninti harus direndam dalam air sekurang-kurangnya dalam waktu40 jam dan diuji dalam keadaan basah.
Ada dua nlacamprosedrrr proses pen-gujian kuat tekanbenda uji beton inti(lihat SNI 2847 Pasal
Hasil uii kuat tsilran beton inti harusdikorcksi bila rasio pnniang terhadap
diameternya < I"00
Peagujian lapangan hanya dllakutr
-
16.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
Tabel. 6.1: Faktor koreksi kuat tekan beton intiRasio l!"t"?s Faktor Koreksi Ku-dzanleter
at Tekant.75
1.50
7.25
1.00
0.98
0.96
0.93
0.87
Bila kriteria kuat tekan beton inti tersebut di atas tidakdipenuhi , apalagi bila hasil analisa ketahanan konrponen strukturmasih diragukan, maka pengawas lapangan dapat meminta untukdilakukan pengujian Iapangan sesuai dengan SNI 2847 Pasal 22atau melakukan langkah-Iangkah lainnya vang dianggap tepat.Umumnya pengujian lapangan cocok untuk komponen lentur,tapi kadang-kadang diterapkan pada komponen lain.
Yang .jelas, pil-
guJran Iapanganadalah suatu usahakhusus yang harusdilakukan dan diin-terpretasikan oleh se-orang insinyur yangmenguasai teknik yang tepat. Dalam kasus pengujian lapanganpada suatu komponen struktur yang ketahanan atau kestabilan-nya kurang memadai, maka alternatif yang memungkinkan dapatdipakai adalah:
l(ekuat*n kornponen struktur yarrykurang memadai hanya holeh dipaloidengan mengurangi hehan keria atau
diperku,at kapasitasnya
90 1)t
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
Mengurangi beban yang semula direncanakan pada tingkatsesuai dengan kuat beton aktual.
Memperbesar atau mengubah dimensi komponen struk-tur sehingga diperoleh kapasitas semula. Ini bisa berupamenambah komponen struktur baru.
Perlu dicatat disini, bahwa penyelidikan kuat tekan beton danstruktur yang sudah jadi menurut ASTM 805-02 tidak bisa diper-oleh dari hasil pantulan secara langsung dari alat Schmid Hammeratau spring-driven steel hammer, tapi pantulan itu hanya akanmemberikan korelasi antara nilai pantulan pada struktur yangbersangkutan dengan uji kuat tekan beton inti yang diambil darilokasi struktur yang sama.
-
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
Contoh 6.1 -
Laporan data uji kuatDiketahui:
Kuat rata-rata 30 hasil uji di rabel. 6.2. Hasil perhitungan iniakan dipakai untuk konstrukti beton yang memiliki nilai fl:30MPa.
Ditanyakan:Ientukan standar deviasi dari hasil uji tersebut dengan ke-
tentuan sNI 2847 Pasal 7.3.1 dan apakah hasil uji ini memenuhiuntuk
"fj : 30 MPa
Tabel.6.2: Perhitungan kuat tekan dan kuat tekan rata-rata3 silinder
Kuat Tekan 28 Hari
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
KuatTekan 28Hari 3Silinderberturut
02 Mei 0706 Mei 0710 Mei 0712 Mei 0715 Mei 0718 Mei 0719 Mei 0723 Mei 0724Mei 0727 Mei 0729 Mei 0720 Mei 0701 Juni 0702 Juni 0703 Juni 0706 Juni 0708 Juni 0710 Juni 0713 Juni 0715 Juni 0716 Juni 07
33.8 35.030.7 29.330.5 25.833.8 34.831.4 35.929.6 33.328.5 33.432.t 36.131.6 34.636.7 39.734.2 37.832.7 35.433.0 31.6
38.8 39.237.8 38.233.6 34.034.8 35.935.7 34.834.3 33.330.3 31.3
34.4 34.530.0 33.328.r 30.834.3 30.833.6 32.03r.4 33.130.9 32.034.1 32.233.1 32.738.2 35.136.0 35.834.0 36.032.3 34.1
39.0 35.838.0 37.733.8 36.935.4 35.735.3 34.833.8 34.830.8 33.3
10
11
t2i3t415
16
L7
18
19
20
21
22
24
25
26
27
28
29
30
36.236.3 34.2
SilinderUji No Tgl Buat Sil a Sil b rata-rataBenda uji
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 April 0711 April 0713 April 0716 April 0719 April 0723 April 0724 April0T27 Apri10730 April 07
33.0 34 .035.0 36.432.6 34.034.3 36.335.7 35.031.3 32.633.0 34.434.3 33.335.8 35.2
92
.)o.,)
33.3
OO. J
32.4,lt c
33.6
35.5
34.2
34.8
34.6
34.3
33.8
33.2
34.3
Jawaban & Diskusi:Perhitungan kuat rata-rata dan deviasi standard dilakukan di
Tabel.6.3. Deviasi bernilai 2.48 MPa ini menunjukkan tingkatkontrol kualitas yang lraik scka,li untuk mutu beton fl: Z\Mpa
f )ii
-
6.7. EVALUASI DAN I,I NI IIIMAAN tsL]ON
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
Tabel. 6.3: Perhitunf1an deviasi standar
Uji No Kuat 28 Hari, ri -
r MPa (ro -
*)2r, MPa33.5
35.7
33.3
35.5
35.3
32.4
33.7
33.6
35.5
34.4
30.0
28.7
34.3
33.6
31.4
30.9
34.7
33.1
0.25
2.89
0.49
1.69
1.69
2.59
0.09
0.16
2.25
0.16
16.00
34.81
0.09
0.16
12.96
16.81
0.01
0.81
28.2
36.0
34.0
32.3
36.2
39 .0
38 .0
33.8
35.4qt ,Jt .d
33.8
30.8
-4.2
2.0
0.0
-r.7
2.2
5.0
4.0
-0.2
L.4
1.3
-0.2,.\
-().a
77.64
4.00
0.00
2.89
4.84
25.00
16.00
0.04
1.96
1.69
0.04
10.24
19
20
2L
22
1
2
J
4
5
6
7
8
I10
11
L2
13
t4
15
16
t718
23
24
25
26
27
28
29
30
1021 t78.22
n:30 l
Kuat minimum:28.1 MPaKuat maksimum:38.2 MPaKuat tekan rata-rata : 13# : 34.03
= 34 MPa
Deviasi standar : ,W :2.4g!Tabel.6.2 menunjukkan bahwa pembuatan beton untuk kon-
struksi beton yang mensyaratkan mutu fl : 30 MPa telahmemenuhi syarat terscrbut di SNI 2847 Pasal7.6.3, tidak ada satupun hasil uji tekan (rata-ra,ta, rlari 2 silinder benda uji dan diuji
94
9i-r
-
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
pada umur 28 hari) berada di bawah (fl -
3.5) MPa : 26.5 MPadan rata-rata dari kuat tekan 3 silinder uji berturut-turut bernilaidi atas
"fj : 30 MPa.Terlihat di kolom 5 Tabel.6.2, hasil satu uji tekan yang
agak rendah (28.1 MPa), sebagai akibat kuat tekan silinderb (25.8 MPa). Perbedaan mencolok antara silinder b dana ini mungkin disebabkan dalam massalah prosedur pem-buatan benda uji dan pengujiannya. Namun hasil evaluasimutu beton tersebut di atas menunjukkan bahwa campuranbeton memenuhi syarat untuk konstruksi yang dilaksanakan.Data statistik terse-but di Tabe1.6.3,pada kesempatanlain dapat digunakanuntuk memprediksidesain campuran be-ton proyek lain yangmensyaratkan rnutubeton bernilai antara 23
- 37 MPa dan memiliki sifat-sifat bahan
dasar beton dan cara pelaksanaan yang sama. Standard deviasiuntuk proporsi campuran baru ini boleh memakai harga 2.48MPa.
lfuat tekan rata-rata henda uji no 12bernihi rndah (2S.1 MPa) merylrindisehabkam oleh masalah prosedurpembuaten dan penguiien rilinder
No.2
6.7. EVALUASI IJAN l'l Nt lllMAAN tlt' ION
Contoh 6.2 -
Pemilihan rasio air-semen un-tuk suatu mutu dan keawetan beton
Diketahui:Dibutuhkan beton untuk konstruksi lantai dermaga yang
terkena pengaruh lingkungan air laut. Diperlukan beton mutu.fl, : 25 MPa untuk disain strukturnya. Ditentukan pula akancligunakan senen Tipe 1 dan agregat biasa berttkura, maksimum20 mm.
Ditanyakan:Tentukan syarat-syarat desain campuran beton untuk lantai
derrnaga
Jawaban & Diskusi:Beton yarlS clikehendaki untuk struktur dermaga ini
harus tahan pengaruh lingkungan laut, maka Tabel'1 disNI 2847 Pasal 6.2 menentukan mutu beton minimurn harusfl : 35 MPa dan faktor air-semen maksimum harus 0'4'Mutu beton 35MPa ini menentukanwalau desain struk-turnya hanya perluf'.:25 MPa'
Rasio air-senrert0.4 dan mutu bctott35 MPa harus dipakri rrrrtrrk menentukan proporsi campuranberdasarkan carrtplrrirtt pcr
-
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
disi kualitas kontrol yang sama dengan Contoh 6.1, maka deviasistandar sebesar 2.4g Mpa (lihat contoh 6.1) bisa dipakai danharga kuat tekan rata-rata fl, yargharus dicapai oleh iercobaanproporsi campuran harus lebih besar dari:
6.7. EVALUASI DAN I't NI IIIMNNN E}ETON
Contoh 6.3 -
Pemilihan proporsi beton den-gan Campuran Percobaan
Diketahui:Suatu struktur beton bertulang untuk bangunan kantor diten-
tukan spesifikasi betonnya sebagai berikut:
t f '.: 22'5 MPao ukuran maksimum agregat 20 mm
o slump maksimum 100 mm
o pasir dan agregat dari perushaan XYS, Pandaan (memenuhisyarat gradasi ASTM C33)
o PC pakai Tipe 1
Anggap tidak ada data tekan uji untuk menentukan /j,, rasioair-semen ditentukan dari hasil campuran percobaan (lihat SNI2847 Pasal7.3.3.2)
Ditanyakan:Tentukan rasio air-semen dan proporsi campuran beton vang
memenuhi syarat beton untuk disain konstruksi beton bertulangyang memenuhi syarat tersebut di atasJawaban & Diskusi:
Menentukan /j, dengan bantuan Tabel.5 (lihat SNI 2847 Pasat7.3.2.2) untuk f'. : 2'2.5 MPa berlaku:fL:22.s * 8.5 : ill MPa
f,., : fl+t.lq": 35 + 1.84(2.48): 38 MPa
atau
fl, : f,.+Z.lSs_Z.S: 35 + 2.33(2.48)
- 3.b
: 37 NfPa
Dalam kasus ini f'-: J8 Mpa menentukan.Untuk menyimpulkan pemenuhan kuat rata_rata proporsi
carnpuran, produsen beton cukup menyajikan catatan irasil ujiyang kurang dari 30 contoh tetapi tidak kurang dari 10 contohpengujian secara berurutan yang menunjukkan nilai kuat tekanrata-rata lebih besar dari 3g Mpa.catatan: bila proyek tidak memiliki data ,,track record,,, untukperhitungan standar deviasi, maka deviasi standar ditetapkansebesar di rabel 5 dan proporsi campuran beton harus memenuhiketentuan SNI 2842 pasal T.J.2.2.
98 99
-
6,7. EVALUASI DAN PENEFIIMAAN BETON 6.7. EVALUASI t)AN I't NI IIIMAAN tsETON I
Carnpuran percobaan memakai sumber bahan sesuai spesi-fikasi proyek. Dibuat tiga macam campuran beton dengan 3macam rasio air-semen yang menghasilkan kuat rata-rata dalamkisaran (range)
"fj, : 31 NIPa.Carnpuran per-
cobaan harus punyaslump (100 + 20) mm Bila dari data alrtual diperoleh nilaiatau (80
- 120) mm. hmbah leblh kecil dari iahel 5, maka
untuk tiap macam fl., bolah dikurangi uerd&saikancampuran percobaan pers(E.t) d;il (6.2)harus dibuat tigabuah silinder uji yang akan diuji pada umur 28 hari. Hasil prosespercobaan campuran ini dicatat di Tabel.6.4 dan selanjutnyadigambarkan dalam kurva di Gbr. 6.1.
Tabel. 6.4: Data hasil campuran percobaanCampuran Percobaan Adukan 1 Adukan 2 Adukan 3Rasio a/c dipilihSlump Terukur [mm]Hasil Uji [MPa]
Silinder No.1Silinder No.2Silinder No.3Rata-rata
Dari Gbr. 6.1 ini, sasaran f'., : 31 MPa dinyatakan akan
40 'r
E:oECt.Ig;i2s
...+-Sil No.l*,*.*Sil No.2---e*sil No",-.llf .Re6-s313
0.46
94
34.3
32.1
33.6
33.3
0.56
105
28.8
zl.l
26.9
27.8
0.66,
1i5
20.3
21.4
2r.0
20.9
0.ir5 0.5 0.55 0.5 0.65,lc
Gbr. 6.1: Kurva kuat tekan campuran percobaan
100 101
-
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
tercapai pada rasio af c : 0.49, sehingga selanjutnya rasio 0.49ini akan dipakai sebagai dasar menentukan proporsi beton..
Biasanya dengan rasio air-semen 0.49 untuk menghasilkanfl : 22.5 MPa, setelah dipraktekkan, akan dinilai ap1kuf, u;ikuat tekan akan memberikan hasil fl rebih tinggi. seterah cukuptersedia data hasil uji aktual (lihat sNI 2B4T pasal z.3.3.1) dannilai tambah ternyata lebih kecil dari g.b Mpa sebagaimana di-tentukan oleh rabel.s (sNI 2B4T), maka nilai fl, bisa dikurangisehingga bisa diproduksi campuran betorr yang lebih ekonomis.
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
Contoh 6.4 -
Flekuensi PengujianDiketahui:
Suatu proyek untuk struktur beton bertulang berupa pur,balok dan kolom butuh total 1400 rn3 beton yang harus dicorselesai dalam waktu 8 hari. Beton dipesan dari perusahaan betonsiap campur (ready mir) dan diangkut oleh truk pengaduk betonberkapasitas 7 rn3.
Ditanyakan:Tentukan jumlah uji silinder yang harus dibuat agar
memenuhi syarat tata cara minimum frekuensi pengujian un-tuk uji kuat tekan. Contoh ini mengilustrasikan frekuensi ujitekan yang lebih dari satu contoh uji per hari.
Jawaban & Diskusi:
1. Total beton yarrg dicor 1400 m3
2. Sehari jumlah pengecoran # : L75 m3 > L20 rn3 (lihat7.6.2.1)
3. Jumlah pengiriman beton # :200 truk pengaduk4. Jumlah truk pengaduk tiap hari yang perlu diambil contoh
beton silinder i# :1.f0 = 2 (lihat SNI 2847 Pasal 7.6.2.1)5. Tiap hari ada dua tnrk adukan yang masing-masing harus
siap diambil betolr
-
6.7, EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
berjumlah 2 x 8 : 16 pasang silinder yang dipilih secararandom dari 200 truk.
7. Jumlah total uji tekan yang disyaratkan untuk dibuatproyek ini minimum : 16 pasang silinder (2 silinder per1 uji tekan) : 32 silinder.
Perlu diketahuibahwa perhitunganjumlah total silin-der uji yang harusdibuat pada proyekini adalah hanya un-tuk memenuhi syaratminimum yang diperlukan untuk menentukan syarat penerimaanmutu beton. Tambahan jumlah silinder uji mungkin diperlukanuntuk misalkan kontrol kekuatan beton pada umur 7 atau 14 hariuntuk kebutuhan pembukaan bekisting, atau untuk peneganganIebih awal tendon prategang, dan memelihara 1 ata:u 2 uji silindersebagai cadangan bila terjadi kuat tekan silinder yang rendahpada umur 28 hari.
Catatan: Di depanditerangkan bahwafrekuensi pengujianbeton ini didasarkarrpada kaidah statis-tik yang menentukantiap uji tekan betonmewakili suatu jumlah beton tertentu yang dicor (contoh di atasmewakili 720 m3). Karena itu adalah penting sekali tersediacatatan lokasi di struktur beton bertulang yang dikerjakan yangdiwakili oleh tiap silinder uji tekan, agar dikemudian hari jika
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
berjadi kuat tekan betonfikasi oleh suatu silinderbetonnya.
yang kurang memuaskan yang diidenti-uii dapat dengan mudah diketahui lokasi
lumlah pengambilan $ilnrpcl uii te*anheton harus ditamhah bila diinginkanmutu heton sehin yang berumur 28
hari
Penting seluli untuk buat catatantempat lokari beton dalam wtruktur
yan6 nrutunya diwakili oleh sepasangbenda uii silinder
t04 I ( )l-r
-
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
Contoh 6.5 -
Fbekuensi PengujianDiketahui:
Untuk pengecoran suatu lantai seluas Tb\ m2 dengan20 cm, butuh beton sebanyak 750 m3. Beton di pesanperusahaan ready r,';rix xyz dan diangkut truk pengadukberkapasitas 7 rn3.
tebalpa.da
beton
Ditanyakan:Berapa minimum
jumlah silinder yangharus dibuat untukmemenuhi syarat-syarat minimumfrekuensi pengujianuji kuat. Contoh inimengilusLrasikan su-atu proyek kecil dimana syarat jumlah minimum silinder ujididasarkan pada kriteria frekuensi SNI 2847 Pasal T.6.2.2.Jawaban & Diskusi:
Jumlah luas lantai :750 m2Jumlah beton yang di cor : 150 rn3
Jumlah 750 m3 beton dikirim oleh f :22 trtk.Jumlah truk yang diambil contoh silinder per hari diambilyang paling besar dari nilai ffi :7.25 atau ffi : 1.5 (lihatPasal 7.6.2.1), namun,
lumlah henda uji rilinder untukmenilai mutu beton sangat terf,anfung
pada ryarat fielffen$i penguiian uiikuat (SNl28/f7 pasal 7.62.2, namun
tak boleh kurarg dari lima
1.
2.
.).
4.
106 I07
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
5. Hanrs acla 5 truk adukan secara acak cliambil silinder(lihat SNI 2847 Pasal7.6.2.2).
6. Total minimum uji silinrler untuk proyek ini : 5siliner/uji) : 10 silinder.
Sekali lagi dijelaskan, bahwa jumlah 5 uji atau 10 silinder ituadalah jurnlah rninimum untuk proses penerirnaan kekuatan be-ton. .Iumlah ini bisa lebih untuk kebutuhan lain-lain.
uji
(2
-
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
Contoh 6.6 -
Penerimaan Beton Sesuai Per-syaratan
Diketahui:Tabel.6.5 menunjukkan daftar hasil uji silinder kuat beton dari
5 tmk adukan yang telah mengirirn beton ke tempat pekerjaan.Dari tiap truk adukan telah dibuat 2 silinder dan diuji pada umur28 hari. Mutu beton ditentukan
"fl : 30 MPa.
Tabel. 6.5: Hasil suatu pengetesan beton
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
t. Tidak ada nilai uji rata-rat dari dua silinder yang kurang dariffi,
-
35): (30 -
3.5) : 27.5 MPa.2. Setiap nilai rata-raLa dari 3 u.ji kuat tekan yang berurutanrnempunyai nilai tidak kurang dari
"fj : 30 MPa.Hasil uji tekan silinder ditunjukkan di kolom 4 Tabel.6.5. Ter-
lihat tiap uji tekan beton sernuannya berada lebih besar dari 27.5MPa. Memang ada satu hasil uji (28 MPa) berada di bawah nilaif'.: 30 MPa, tapi nilai ini (28 MPa) masih berada di atas 27.5MPa.
No.UjiSilinder
Silindera
Silinderb
Rata-RataUji Tekan R.ata-R.ata 3Uji Tekan
Dalarn kokrnr5 Tabel.6.5 ditun-jukkarr nilai rata-rata 3 rrji lekan. Ni-lai 31.4 adalah hasilclari (31.4 + 29.6 +33.2) 13, kernudian
Ho Uii di kolom pertama Tahl 6.5dan Tabel 6.6 menuniukkam tanda
nomor lokasi heton dl strulttur yangdiwakili oleh benda ujirilinder
:t0.8
28.8
33.1
:J4.6
:11..4
29.6,, a
28.0
34.4
:17.4
30.3
31.9
31.9
30.4
33.4
28.6
34.3
Ditanyakan:
Apakah hasil uiikuat beton ini dapat Mutu beton tiap bagian struktur hetondikategorikan seba- hertlrlang dinilai haik hila rnemenuhigai memenuhi syarat 2 syarat (SNl 2847 Pasal 7.6.3.3)rrntuk diterima,.
Jawaban & Diskusi:Kualitas beton dapat dinyatakan diterima apabila memenuhi
2 syarat berikut ini (lihat Pasal 7.6.3.3):
nilai 30.3 diperoleh dari (29.6 + 33.2 + 28)13 dst. Terlihat semuarrilai di kolorn 5 ini tidak ada yang lebih kecil dari 30 MPa.
.Iadi berdasarkan 2 syartrt penerirnaan di SNI 2847 Pasal7.6.3.3 tersebut di atas, lirna lokasi komponen struktur yang di-wakili oleh benda uji no.l s/d 5 itu dapat dinyatakan merrenuhiurutu beton yang ditentukan.
108 I01)
-
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
Contoh G.Z -
penerimaan Beton Sesuai per-syaratan
Diketahui:
-
T3bel6'6 menunjukkan daftar hasil uji s,inder kuat beton dari5 truk adukan yang telah mengirim beton ke tempat pekerjaan.Dari tiap truk adukan telah dibuat 2 silinder dan diuji pada umur28 hari. Mutrr beton ditentukan fl : 2Z.b Mpa.
Tabel. 6.6: Hasil suatu pengetesan beton
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
SNI 2847 Pasal 7.6.5. Jika rata-rata 3 uji tekan bernilai dibawahfl, maka harus dilakukan tindakan untuk meningkatkan keku-atan dari beton. Jika hasil pengetesan nilainya lebih kecildari 3.5 MPa dibandingkan f! maka kemungkinan ada masalahvang lebih serius lagi yang membutuhkan penyelidikan untukIrremastikan stnrk-tur memiliki keku-atan yang cukup;dan sekali lagi dipcr-lukan tindakan un-tuk meningkatkanlevel kekuatan. Un-tuk penyelidikan kekuatan material yang rendah, posisi daribeton yang bermasalah pada struktur harus diketahui sehirrggainsinyur dapat melakukan evaluasi terhadap pengaruh rendahnyakekuatan pada elemen struktur.
Berdasarkan pengalaman, ada beberapa alasan pokok bilahasil test tekan memberikan nilai yang rendah:
1. Tidak sempurrranya pengambilan sample dan prosespengetesan
2. Penurunan kualitas beton karena kesalahan produksi atauadanya penambahan berlebihan air ke dalam beton di tem-pat kerja yang disebabkan penundaan waktu pengecoranatau permintaan untuk membuat beton dengan slump yanglebih tinggi dari rencana.
Hasil pengetesan beton dari 5 buah truk nilainya di-catat di Tabel 6.6. Terlihat, sebagaimana di footnote,ada 2 kriteria p
-
6- 7 -E
v4lq4s | -D_4[|EN E R TMAAN BEroN
Pers. (0.1) tidak
6.7. EVALUASI I)AN I't NTFIIMAAN BETON
Evaluasi Kompetensi Anda1. Nilai standar clevia,si, s, yang tinggi dikataktr.n akan menye-
babkan harga beton tidak ekonomis. Jelaskan!
2. Standar deviasi boleh ditentukan dari hasil ctrtatan uji tekankelornpok proses produksi'/ Apa syaratnya?
3. Apa kerugian kontraktor bila tidak memiliki standar dcvi-asi, padahal akan memproduksi betorr sendiri?
4. Apabila Anda perusahaan kontraktor yang pesan beton dariperusahaarr ready mix, apakah Anda perlu memiliki standardeviasi?,Ielaskan mengapa!
5. Nzlengapa suatu proyek tidak perlu buat 30 trji terkan?Berikan alasan jawaban Anda!
6. Bila silinder beton inti harus dibuat, bagaimana Andarneuentnkarr lokasi pengambilarr beton inti itu?
7. Ada 2 rnacarn proses pengujian kuat beton inti yaitu dalarnkondisi [6:ring dan basah,
.jelaskan masing-lnasing dipakaiurrtuk apa!
9.
Dalam Contoh 6.1 diberikan data hasil uji dari 30 pastrngbenda uji silinder lalu ditanyakan standar deviasi danapakah hasil uji itu memenuhi syarat nntuk
"fl : 30 MPa.Sekarang, anggap hanya tersedia data uji no 1 s/d 20 saja,dan hitung berapaka,h standar deviasi s; Apakah data initnemenuhi syarat f i. : 3(l MPa dan hitung kuat tekan rata-rata ft", untuk disairr carnpurirn beton ,fl : 30 MPa!
Setelah rnernbtr
-
6.7. EVALUASI DAN PENERIMAAN BETON
yang harus diberikan oleh perusahaan beton ready mix, agarbeton yang diserahkan memenuhi syarat struktur proyek?
Apu perbedaan perancangan proporsi campuranberdasarkan pengalaman lapangan dan hasil uji campu-ran percobaan? Apa perbedaan syarat persetujuan disaincampurannya?
Menurut Anda, apakah tujuan dan aturan frekuensi pengu-jian beton itu dan siapakah yang tepat bertanggung jawabmengenai ini?
10.
11.
Bab. 7
Pengendalian MutuDikaitkan denganProsedur Disain ProporsiCampuran Beton
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN: "Pelaksana la-pangan dan para petugas supervisi lebih yakin arti pen-gendalian mutu untuk mencapai mutu yang diinginkan"
7.L PendahuluanDalam usaha memperoleh beton dengan karakteristik fisik yangdiinginkan, pertama, clilakukan seleksi kornponen bahan, lalulangkah berikutrrya arlaltr,h melakukan disain proporsi campu-
114 I 1l1r
-
7.1. PENDAHULUAN
ran beton. Ini adalah suatu proses untuk mendapat kombi-,asi yang baik dari semerrl agregat, air clan bahan tambaharruntuk rrencapai ka'akteristik fisik tertentu. pengalaman rne-mrnjukkan bahwa proscs i,i diarrggap merupakan suatu hasil"seni" ketimbang "ilmu", banyak pcrloman-pecloman disain (bilatidak ada yang lain) diatur oleh tabel-taber yang dihasilkan olehhasil pengalaman/eksperimen. Banyak ahli teknik merasa ku_ra,g "puas" karena barryak hal kurang dapat clijelaskan secara"ilmiah". Tetapi pengalama, telah menunj,kkan bahwa prosedurdisain carnpuran beton yang dikenal saat irri cukup andal untukrnencapai sasaran yang diirrginkan itu yaitu keseimbangan antarasifat kelecakan, kekuatarr, keawetan clan pertimbangan harga vangdiinginkan.
Kare,a itu sangat pe,ting sckali seorang insinyur perlu r,eura-hami larrgkah-langkah disain campuran beton itu dan dengancukup yakin melaksanakan proses pengenclalian mutunya untuklrcnr:apai karaktelistik betorr yang diinginkan itu.
Daliun Bab 7 ini, akan disajikan prosedu'disain czrrnpuran be-torr kuat normal yang dikerralka, oleh ACI 211.1 "stand,a,rd prac-ti,ce for Selecti.ng Propo,rt,ions for Normal, Heatry Weight and Mo,ssConcrete". Kemudian dilengkapi oleh diskusi dan alasan pengen_dalian mutunya. untuk rnernbatasi pada kebutuhan dasar-dasarpedoman penge,dalian mutu, langkah-langkah disairl camplrranirri tidak mencakup proses percobaan di'laboratorium.
116 lt7
7.2. PROSEDUI.I I)AN I)II;KIJSI I]ISAIN CAMPURAN
7.2 Prosedur dan Diskusi Disain Campu-ran
Prosedur disain carnpuran beton rnentrrut ACI 211.1 ini hanyaakan disajikan 8 langkah (dari 9 keseluruhan langkah) yang di-pandang cukup beri perrjelasan mengapa perlu bagi pengendalianmutu pada proses penyediaan, penakaran dan pencampuran korn-ponen bahan beton.
Sedapatnva, data kornponen beton yang akan dipakai berikutini htrrus sudah tersedia sebelum disain campuran dimulai antaralain:
1. Gradasi AK, AH dan modulus kehalusannya.
2. Berat Volume AK kering3. Berat jenis dan % absorbsi Ak dan AH4. Syarat khusus: rasio a/c maks, ukuran rnaks AK, slump dll.
5. Kelembaban AK dan AHSenada clengan pdoman ini, pemesan beton memberikan spe-
sifikasi beton yang akan dipakai untuk proyeknya berikut ini:
o Kuat tekan rata-rata ft"r:24MPa dengan slump 75 100mIII
Agregat kasar memiliki ukuran nominal maksimurn 37.5 mmdan dry rodded rnass 1600 kgl*'Pakai PC Tipe I dctrgan bcrat jenis 3.15
o Agregat kasar (rrurtttcttttlti sya,rat kualitas dan batas gradasi
-
7.2, PROSEDUR OAN DISKUSI DISAIN CAMPURAN
sesuai ASTM C33) memiliki berat jenis 2.68 dan absorbsi0.5%
Agregat halus/pasir (rneme,nuhi syarat kualitas dan batasgradasi sesuai ASTM C33) merniliki berat ienis 2.64, ab-sorbsi O.Uo dan rnodulus kehalusan 2.8
Dibawah ini dicantumkan 8 langkah/prosedur disain cmpuranbeton untuk nrenghasilkan beton dengan fl, :24 MPa disertaidengan diskusi/ulasan pengendalian mutunya.
Tabel. 7.1: Proses Mix Disain dan Diskusinya
LANGKAH-LANGKAH MIXDISAIN
DISKUSI KENDALI MUTUDAN MAKNANYA
Langkah ke-l: Tentukan SlurnpSlump diinginkan 75 sampai 100 nrm.
Tabel 7.2 rnerekomenasikan slump(kelecakan) maks/min sesuai tipekonstruksi agar terjamin homogeni-tas dan konsistensinya.
Langkah ke-2: Tentukan ukuranagregat kasar (tergantung kera-patan susunan tulangan)Agregat kasar yang dipakai mernilikiukuran nominal maksimurn 37.5 mm.
Jarrgan ubah ukurarr AK untuk ter-hindari dari honeycomb dan reduksikekuatan beton.
Langkah ke-3: Tentukan Kebu-tuhan Air Dari Tabel 7.3 kebu-tuhan air untuk slump 75 100 mmdan ukuran agregat maksimum 37.5mm adalah l8l kg/rn,3
Tabel 7.3 menunjukkan volume ke-butuhan air carrpuran biia nilaislump dan ukuran rnaksimuur AKsudah tertentu. Tabel 7.3 inimengisyaratkan bahwa mengubahsalah satu komponen itu akan rnen-gubah kebutuhan air.
118I l1)
7.2. PROSEDU R DAN DlsKuslqlg^lt''l IAI'I|URAN
Langkah ke-4: Tentuka'n Faktora/cFaktor air-setnen untuk beton den-gan 1", : 2i1 MPa diPeroleh dariTabel 7.4 adalah 0'62
Tabel 7.4 merekomendasi rasio a/csesuai syarat fl
Tabel 7.5 menetaPkan rasio a/c un-tuk nrenghadapi lingkungan (keawe-tan)
Ili berarti mengubah rasio a/c akanrnengubah tujuan dari Tabei 7 '4 danatau Tabel 7.5
Langkah ke-5: Tentukan Kebu-tuhan PC
,Jumlah kebutuhan PC sebagai Pe-nentu mutu beton terkait erat
Dari informasi vang dikembangkan diIangkah ke-3 dan ke-4, daPat dihi-tung jumlah sernen yang dibutuhkanvaitrr 181/0.62 : 292 kS I rn"
Langkah ke-6: Tentukan Kebu-tuhan Agregat I(asarKuantitas agregat kasar (Yu'gmemenuhi grade ASTM C33) di-taksir dengan b:r.ntuart Tabel 7'6'Untuk agregat halus dengan rnodu-ius kehalusart sebesar 2'8 dan ukuraunominal tnaksimum agiregat kasar37.5 mm, tabel itu menetaPkan.iurnlah agregat kasar sehanyak 0'71rn'' urrtuk I tn3 betou. Berat keringyang dibutuhkan dengalr demikiana6alah 0.21 * 1600 : 1136 kg.
Jangan pakai sembarang AH! Tabel7.6 menunjukkan volume AK bilaukuran rnaksimum AK dan P- dike-tahui untuk menghasilkan kuat tekanrata-rata vang diinginkan'
AK tlan AH yang rnemenuhi gradasiASTM C33 adalah sYarat tnutlakdalam ilisain camPuran ini karenaitu pengawasa,n gradasi AK dan AHtidak boleh diluPakan.
-
7.2. PROSEDUR DAN DISKUSI DISAIN CAMPURAN
Langkah ke-7: Tentukan Kebu-tuhan Agregat HalusDengan sudah diketahuinya jumlahkebutuhan, PC dan agregat kasar,rnaka sisa bahan untuk mernenuhi 1m3 beton seharusnya berupa agregathalus dan udara/void yang terkan-dung. Kebutuhan agregat halusini dapat ditentukan berdasarkanlnASSA:Dengan bantuan Tabel 7.7, massa,(berat) satu m3 beton yang dibuatdengan agregat ukuran norninalrlaksimum 37.5 rnrn ditaksir sebesar2410 kg (untuk percobaan batch per-tarna, penyesuaian secara eksak nilaiini tidak kritikal untuk perbedaan bi-asa daiam slurnp, faktor scrnen danberat
.ienis agregat). Massa yang su-dah diketahui adalah:Air (campuran bersih)PCAgregat KasarTOTAI,
18 kg292 kg
1136 kg1609 kg
Jadi massa (berat) agregat halus, di-taksir:2470 - 1609: 801 kg
Didapat hasil akhir beratbatch beton sbb:Air (campuran bersih)PCAgregat KasarAgregat Halus
Tabel 7.7 mengingatkan perubahanpada ukuran maksirlum AK akanmengubah rencana proporsi beratAH dan kornponen pembentuk betonlainnva.
tr'rer rn3
18 kg292 kg
1136 kg801 kg
720 l2r
7.2, PROSEDUR DAN DISKUSI DISAIN CAMPURAN
Langkah ke-8 : Penyesuaian Be-rat AgregatDari pengujian % kadar kelembabandiperoleh 27o dalan agregat kasardan 67a dalam apJregat halus. Bilapercobaan proporsi dipakai dasar be-rat , maka penyesuaian berat agregatmenjadi:
Agrcgal kasar (lembab) :1136 (1.02) : 1159 kcAgregal halus (lembah) :801(1.06) : 849 kc
Air dari kelernbaban ini belum d\rer-hitungkan pada Langkah ke-3 dide-pan, karena itu air yang dibutuhkanperlu disesuaikan. .ladi, air lem-bab dari kontribusi agregat kasar se-banyak 2-0.5 : l.5o/r:,
-
7.2. PROSEDUR DAN DISKUSIDISAIN CAMPURAN
Beberapa Tambahan Catatan Diskusi:
1. Bab 8.2 menjelaskan kuat tekan beton tergantung pada vol-ume dan kualitas pasta semen yang berfungsi sebagai:
o Pengisi rongga antara butir-butir AK dan juga AHo Pengikat butir AK dan AH
2. Volurne dan kualitas pasta semen untuk rnemenuhi kuattekan dan keawetan beton tergantung pada:
oflJCTo Besar ukuran butir AK dan gradasin5,ao Gradasi AH dan
-I,1,,
o Rasio af c atau slumpo Jumlah PC
3. Disain campuran beton di langkah 1 s/d B mt-:nggunakanTabel 7.2 sld 7.7 sebagai pedoman yang andal bila tidaktersedia pengalaman lain.
4. Tabel 7.2 sld Tabel 7.7 merupakan pedornarr kuantitatifproporsi normatip campuran beton bila slump, ukuran nrak-simurn AK, gradasi AK dan AH, Fn, dari AI{ dan f!, sudalrdiketahui lebih dahulu.
KESIMPULAN:
1. Penetapan nilai slump, rasio a/c, gradasi AK dan AH, uku-ran maksimum AK, F^ dari AH dan kemudian proporsijumlah air, PC, AK dan AH adalah untuk mencapai kuattekan raha-rala, f!r.
7 2- PROSEDUR DAN DISKUSI DISAIN CAMPURAN
2. Proporsi jumlah pemakaian air, PC dengan syarat AK danAH harus memenuhi gradasi tertentu adalah untuk mem-peroleh volume dan kualitas pasta semen sebagai pengikatAK clan AH yang optimal mendukung pencapaian /j,
3. Pembatasan rasio a/c untuk faktor lingkungan adalah un-tuk memperoleh pasta semen yang padat dan permeabilitasbeton vang rendah.
Tabel. 7.22 IJrarga rekomendasi slump untuk berbagai tipekonstruksi
Tipe KonstruksiSlumr mrn
Maks* MinDinding Pondasi dan Pondasi Telapak Be- 75ton BertulangPonclasi Telapak, Kaison dan dinding sub- 75struktur dg Beton Polos
Balok dan Dinding Beton Bertulang
Kolom
Pavement dan pelatf slab
Mass Concrete
100
100
75
75
25
25
25
25
* Harga ini bisa ditambah 25 mm bila pemadatar yang tidak menggunakanvibrator
t22 t'23
-
H tJ F
Tabe
l. 7.
3: P
erki
raan
air
cam
pura
n da
n pe
rsya
rata
n ka
ndun
gan
uda
ra d
enga
n va
riasi
nila
i slu
mp
dan
uku
ran
maks
imum
agr
egat
* Ju
mla
h air
cam
pura
n untu
k be
ton-
deng
an-u
dara
ber
dasa
rkan
pad
a pe
rsya
rata
n ka
ndun
gan
uda
ra u
ntu
k ko
ndisi
mode
rat.
Jum
lah
air
cam
pura
n in
i dip
akai
untu
k m
engh
itung
juml
ah se
men u
ntu
k ..-p.
...
cobr
-cob
a (tr
iaL ;.
ir) pa
da s
uhu
20
s/d
2b d
eraja
t C. H
arga
ters
ebut
ber
nila
i min
imum
rrn
tuk
agr
egat
yan
g be
rben
tuk
tajam
. Unt
uk a
greg
at b
erbe
ntuk
bui
at b
iasa
nya
mem
butu
hkan
air
1g k
gle
bih
sedi
kit u
ntu
k be
ton-
tanp
a-ud
ara
dan
15 k
g Ie
bih
sedi
kit u
ntu
k be
tonl
deig
an-u
dara
. Pen
ggun
aan
uate
r-red
,uci,
ng a
.dm
irtur
e (A
STM
C 49
4) aka
n m
engu
rang
i juml
ah a
ir ca
mpu
ran
57o
ata
t le
bih.
Vol
ume
dari
caim
n a
dmixt
ure
diiku
tser
taka
n se
bata
i tot
al v
olu
me
cam
puta
n air.
+ N
il'i
"l"p
- 'n
tuk
beto
n ya
ng m
em
iliki u
kura
n agr
egat
lebi
h be
sar
dari
4o m
m d
idas
arka
n pa
da te
s sl
ump
yang
dib
uat s
ete
lal,
parti
kel y
ang
lebi
h be
sar
dari
4O m
m d
ihila
ngka
n de
ngan
cara
uet
scre
enxn
g$.
lum
lah
air
cam
pura
n in
i dip
akai
untu
k m
engh
itung
fak
tor
sem
en
pad
a w
akt
u m
em
buat
cam
pura
n co
ba-c
oba
ketik
a a
greg
at d
enga
nuku
ran
maks
imum
75
mm
ata
u 15
0 m
m d
ipak
ai. H
arga
ters
ebut
-e
rupr
karr
harg
a ra
ta-ra
ta u
ntu
k agr
egat
kas
ar d
enga
n m
ode
l yan
gba
ik (ue
Ll-sh
aped
, codr
se a
ggre
gate
s) da
n be
rgra
dmi
baik
dari
kasa
r ke
hal
us.
$ R
ekom
enda
si ta
mba
han
lain
untu
k ka
ndun
gan
uda
ra d
an to
lera
nsi
yang
dip
erlu
kan
pada
kan
dung
an u
dara
un
tuk
pros
es k
ontro
ldi
lapa
ngan
dije
laska
n pa
da d
okum
en A
CI s
epe
rti A
CI 2
01, 3
45,
318,
301
da;
302.
ASi
M
c94
un
tu-k
bet
on .
"a
dy m
i* jug
a me
mba
tasi
kand
unga
n uda
ra d
i bet
on. P
erat
uran
pad
a do
kum
en la
in ti
dak
sela
lu s
am
a s
ehi
ngga
pad
a w
akt
u m
enca
mpu
r bet
on p
ertig
rban
gan
haru
s di
berik
an u
ntu
k m
em
ilih k
andu
ngan
uda
ra y
ang
mem
enuhi
bai
k ke
butu
han!
'Lt".
i...
dan
pers
yara
tan
pera
tura
n.
HN
)N.)C
^JCi
ACT
TOO
TOO
TO
-{o
-.1 i" -o D o (/) m a C n o z a @ x C @ I U) z o -u C D z : N 1l rl o a m o C u o z o U) x C @ o (D z o ! C I z
d i..J I o _il 'tr oc r_l p a r_l I a o s F o ,i o n
irau A SNI 0J-2U.17-2002
3.7 Perrylmpinenbsfian.b.rhrn
1) Balron s6moo den agr6Eal haru$ dkimpan sod8mikian rupa unll,lx mencogahke{usakEn, aiau intru!}i bohan yang rnsngggnggu,
2) Soriap bahan yang talah:ergaftggrJ ariu t'rhofiEminasi tidak bobh digunai(ari ufirukpembuat&n haton.
8) Abu tcbang atsu bshM por:rr6o lsinnya yang {,i$unakafl Bobegai bahsn t&mbshdnharus msmanufii ,.Spesrirtfi,s, u$rr.rtr ebu loda4g dar, pozrolan arerni,nunni afiru ,sr*ur.srrs,onfuk d,guna&,n so,sgsi Aohsn ten,hao mid&ra! Wda iefon sorn*n pffta/r.f {ASIM C61 8).
r) xerat< &ngku pij:ar yarg diperhrirus y8ng diguflaln sebrga! brhan l8rnhahsn haruer@menuhi "qpa'r{it*ssi untt* ka$k t4iltgrtu p&r wfig diwrhstus,rffrr( dibur}**Ef, psds oar,f,ddn nld'tar(AsTM c 989).
8) Bahan tarnbf,han yang diguneksfi p6da hstsn yang mengandung sorflefl ekpan$il(ASTil C 645) ha{us oocoh dangan san*n y,ng digunskan re*eb$ dsft ms'0ha!,irkenpengsruh yang tidak rnorugiksn.
$) sdha ftram yang digunarkan sobagei bahan tombohen haru$ sasuai 6eng0n .spos,r,r(dsun{d( sifics fu'no 0ilt$k *igunshut pada btton dan mottars6.oro,"rilir.D*s" (AsrM c 1240)"
Larnpiran A -
SNI 03-2847-2002
Prfsyrrrlrn k6awGtln b6ton
Rc*!o air - semen
flesb ai..$ernon yacg drisyara{(an p8da ?sbel 1 dan ?abel 2 harus dihil{.,r}g mengguna*anberal 3am&n, sGsuai dsflgan ASIM C t50. ASTM C 5S5 N, artu ASTil{ C 845, diiambshdecgan ber&t ahu terbang da'l bahan of.zzolan,ainnya.Es*usl den{8n ASTM C 6t8, kBratsesuai dengan ASf[4 C BBg, dEn slie8 funrs sesilsi dengafl ASl]'( C 1?48, bilamsnadigunakfin.
8^2 Pangtruhlingkurrgsrr
Boton ysag sken meDoabmi pengaruh lingkungan sspDrti yaog diberil(sn psdu Tobl 1harus rnsmEnuhi rosio air"sGmBn dan perEyaretEn kti8t tEkEfl kar3.ktarislik bEtofl yangditetapkan pads tabel lorsabut.
Tnb&l I Pgrsyeratrn untuk pcl}gnruh llngkungrn khurut
0.1 Fnngarulr llogkungan yang mengandung rulfal
1) Bot!fl yang dipBngaruhi 616lr lingkun*an ysng mongandur$ sutrfal y8rq iorddpal drhrnlarulan slou tEnah trr8.us msm.$nuhi porlyarclsn pada Tonel Z, etau harus iErbut dsris'nan trhdn sulfgr dan rnernponygi raEb air"gdrnBn maksi nurn dan kual iorrcfl fi$nirnurn6esuai dengs.r Tabel 2,
3) Kakium klo.ida sbaga[ bshEn iambaian tidak boloh digunskan pda hrt.oo yafludiFaogaruhi oloh }irEkilngen sulfut ysng ber*itat berat hifigga rsnget berat, ssporti )rangdiioiaplsn pada Trbel 2.
G-r
Bak,fi dsngr,l p8Eiliuabililss refidah yangtort(ora p6,l1garuh lingtunsa* sirUntuk porl*dun{an tutarg*n trxaeap fo
-
03-2847-20(),2
T*bel 2 Porryarrt.n untuk bolofi ysr* dlp.nglruhl olch llnsfurgrrn yilngmonBan(hrng rulfil
6.4 Parlhdungon toteilgsrt tErhedep korotl
1) unluk perlindungan tutangan $i dstsm boion tefiGdsp komsi, konsenlrEsi isn k$oI*rsnak'ismum yans dspst rsrut daiam air psda bs$n ha.ros umur 2B hingga 42 hsri fid'k bo{6hrnslsbihi Dstesan ysng dib*riksn peds Ta*, 3. ts*a dirakukan pangurien unhrk msn@nrur,unkandungerl iofl klorids yeng dapst laru{. dalam sir, prossdur uji haru' sesue} dngan ASTlrfi C1218.
Trbol S KxndungBn lon khrtd: mrkrlmum untuk porlin fungio bJl tulingrnterhadep ftomslta roa uod{. rfiH (Gr- } po r*m I
I T4: Mdsmd@ Itlsm o.fiho$trg i o rx I
Bdffi D@{F{ F.g E@E li"trkrym ta@ $tp.6 hlg , ,B?&rtrId - O,'5 I
-i-". -_- ,rwtFMle$oftia 1.m I,IKffilli.'kld brrs bdrrrieq rffi*y*
*** *- -*-l-
-
-*- **** -;; *- * '.- j
,',..-..]2l Psfsyartan nirai msio air-e'm'n dan kuet tekan bt.n psde Tabst 1, dan porsyar.tant8bal sslimut b8mn pads g.T hsrus dipsnuhi epabile botofi bdrtuhng 6kan bor&ds p6dslirqkungan yang fi@rryqnd'ng kloride yqng br*sEt d&ri eir geram, ah tat t" atEU ciualan darisrmber gar3m lars6bui. N-ihat keteniuan ?0. 16 unhlk tendiln kabel Brategang tanpa l6kabn.
l,arnpiran A SNI 03-2847-2002
Ku6lttffi, perioaflrPurEfii dan pingtcofan
Unnum
1) EBtrfl herus diranceng cBd8rniklan hhgEa msnghasillan kust tEkflfl rsts-rata soper{}"dng dtssbutksn datarn 7.3(El dsr juga harus rlemenuhi kriterle ksfltsstan sepodi yenqt6rd5p6t delarn peeEl 6. Fr6kusnsi nilsi kust iaIE{} rstjs'rat8 yfing iatuh di bawah nalai f.
s8psrti yslrg ditsntultan dalarn ?.6(3(3)) h&ruslsh EB$(o,cil rnungkin, Sehin itu' nllai f; yarEdi0unalrsn pada b6ngu&an yarq diranE8n{lken gGaqEi d6ngan aturan*atuEfl d&lam tEta caraini. tk sk bolsh *iiran{ daripsds 17.5 Mpa.
2) Kntentran untuk nilfli f" frarus didasGrirEn pada uii silifitor yary dlbud dan diuiisabaEsimons )rafig diperByEratkan pada 7.8{3),
3) K8sueli ditefltulien l6FI" makE pcnentuan nfiai fo herus dida*erleau pada psnguihn bctEnyong tsl&h barurnur 28 hari, BSa urnur bsmn ysng d8unailB untul psnguiign hukan 28 leri'Eraha umur b6lsn untuk psngujbn tsrsstHJt herus sasuei d8ngan yang dimntuften @aE8rllbar rdflcsna ElEri spssmkffii l8knl*-
4l Ellrmana prq66dur ptrsncansan mon8yarstlEn ponggunasfl fd' seb8g8imeGadinyetskEn dahm 1 1.5(2{3}}, 13.2 d6n 14.?(4[ m&kr uji laborstorium h&flrs dilekul(En s68ueideftgan 8illt-03-2461-1ggx, ,S@sf,fl(8s,r agrugal r,n$fsfl unluk Oslon st urd,ur" untuikmanan{.ulffin hubunget! antsrE f* don f, .
5l Uji kuat tsri* b6bt! bston tidsk bdEh dbi,n8ksn sdbflgsi ds68r pano[frnasn b6ton dilapngan.
72 Ffinlflhafi tttnfi,urefi hctsn
't ) Proporsi rnatorial untuh carn{ffJran betofl harut dibntuksn untuk mengh8silkan $ifat'sifst:{l } Kebcakan dsn kofisiatBnsi yaflg rnBnjadiln b8iofl mudah diEsr ke delam ostahafl danke c6lsh di ssl$lilirE tulanBsft d6ngsn hGrbagsi ksndiei ps{skEanasn pang ootan ysng hsru3dihl(ukoft, tanps tBrjaditlya sEgrBg&Ei 6trEu bl'so{rJhg yang bertobih,{2) Kot8hsflan tefiadsp p6ngaruh lingkungan sBporli yang diByeratksn dal8rn p{sa! 6{3} so$ra! ddn6am p,asyaratan ujl ks*uatsn 7-6,
?.1
168 t (;9
-
Lanrpiran A -SNI OB-2B.|T-2002 l,;rtnpiran A SNI O:t-28,17-2002
2) Untuk soilap csmporsn b6!Dn ydng barb*da, bair( dari Espek maledal yang digunskanaraupun prpporsi campurannya, harus dilak{rksft pengujian.
3) Pmpor*i beion. tern'lasuk rasb a{r*sm6r}, dspat dit.tapk60 sosuar dEngoo 7.3 aLxuEelagsi alt8maiif 7.4 drn haruB mefionuhi keicr{uan pa8al 6 (c6mbar 1}_
I.3 Fir&deanlin prnps$l crmpuran bsrda$.srkar} pehgelsrnsn lapangandanlatau harll campuran ujl1) Oovia*i *tandar(1) Nilri deviasi $t ndar dsp* diF'mrett jika fosfiiia$ produk*i bh,r.r ,remp*nysi csiatanh's,l uji' Dara tusir uji yang axton diladikan sobagai dara ac,an uflruk parhitungan d',riasisiandar haru!:a) Mewak,i ianig materiar. prosedur pefigend&risn ihuiu dan kondisi yafig serupa dcnsanyong diharaptsn, dsn p'rubohan-perubahan podri ma&dol atlupun pr'ror.* campurandala{il dera p.ngujian tidak per,u diboat rsb.tr keiat.defi yng digunakan pada p'tsrjas' ysnt&kan dllaaukan.b) i'{eufskili beton yonp dtporlirkan [ntuk n*,*m*nuhr ketuaten ]4aog drsyarstk fi etsu kuattokaa t"' pada ki$ran 7 MFa dariyong dibnluksn untilk pek*{iaan yang ar*n di*ak.,kiln.e) Tordlrf dad s*kursrq*ursn*nya 30 cofiioh pcngujia* beruruian ot8u dr,ls hebmpokp6ngu$an bsru'lf.an yaftg jum&ahflya $rl(urens"tureflgnys 30 Frrtoh pBrryujian Eaporti yensdilstapkan pada 7.6{2(4}), hocuali sabogaimana yang d;t6fltuk8n pad6 7.it.t{A}},(2) Jika fosiritas produksi boron rid&k $onpunyai caratan hasir u.ii yaog m'menuhi 7.3t1(1i),teltpi m'ompunyai csr&ti'n u,i dari p6fl*ujr6n *'bsflyak 15 conrotl sampai ug conrDh Esr'reberurubn. mska doei&si s!6ndar dRenlur(En *ebagfii hasil pBrkarion unlar' nirsi d'tissiltlafldar ya,' dihirung dan faktor rnodilikasi pada Tabor 4. Agar daptrr ditedma, ma,,u catatanhasll pengujhn yan! dlgunaksn harus momsnuhri por$yoratan {atr daft {b) dan ?.3{1t1}}, donho[ye ma1t6Lili calEton turtggst dari pcrtsuiiin-pcngujian yang bazu.u!fin dalam pcrfud8r,,.aku tilok kuraog dari 4I hari kslondor,
2) Kuatrato-rauportu{1) x.,,! r""""""""8ksn rata-rate parru f* yarg diguflak'n sebsgai da56f p'rnilihan pr,po*icamgumn boto* h,ru$ diambir $eba,i niti tGrOSSr d'ri perBam'an I aiau perssms,n ?dorEen nilri dsvissi frandar sesuai dsngan 7.S(i{1)} atau 7.3{1{Z}}_
fsb4{ 4 Filktol modmkr*i untuk d6ylssl rttrndflr.llhs iumlrh pfinBu,,lsn-
_
k_urgng dyl 3_0 go.nloh . .
Jufflilh p6nsu1l'8" - -i - r'ttii J'ainrt"-ilffi d;ili
i stgnder-***Kd;nsdrrirba;tsh
- - -i-- *- dffihdf;b*i s
I- li coriton ' t. r E
I
?0 Gofltsh I 1,08"-* * * *2dtrirrtdh *
-* -- i - - --- -- " l.oirI"-
- s0cs*6h";i6;ffifl'- - - " i- - - " " - i;gd-t..
-tI
i--i
{:drarall!{lwldri ffitu8. F&t!*r tso{p[de ]qr$ hruds di #im rilui.$iE. di ffis
fon . f" +'1,34s
6tSU
r'i *4+g'lSe-1,5 {2}(2) Eila taeiiifas p6EdukEi bstsn tidak mampunya* cetsten h&Blil uji l8pdngen untukparhitungan dBlsia$i stsndar yan! tri)mGfiilhi hetBntuan pada 7.3(1(1Il ai;ail 7-3{'{PJJ, makEkuet lgta-mta p6rlu fd harus dftBtapkeft hErdas8rlmn Tab@t 5 d6n psnc8taten dfik huat rata-rat6 txflftls s8st &i d8nflan pGrsyaratan pads 7.3{3}.
Tabel 5 Nurt telmn reid-rf,tq p@rl$ Jihfi datE tld6k tcr8odtsEntul( menotepl(afi d6rylasl st8ndof
r'- --'-"Po]tyartirn tuat tckan, f;t'
I MFeL _ __] Kurang drri?lIi 21 sarnpeidsngan 35It ---i Lobih &ri 35li
3J Fanc*totan dats kuet rab-rataCatetan Ffoporsi @mpurEfl botDn yang diffiulkan untuh rnsnghasilkan kua.t t6kan rats-ratoyang ssnre at6u labih b8s8r dsripodE klet i&ksn rats*rau pBr{u (lihst 7.3[E]] hE ile tGrdki dar*safu uetaton hasil uji hpangan, hEborape c6tstBn t!8Eil i4................j k:[lf,t lokan, eteu h8sil uii carnpuranpfircobsan-
(1)
t70 t77
-
l,attrl>irarr A SNI 0:l-28.17-2(102
tll BilB catahn uli dimaksudhar untsk rnenunjukkao bahe{a proForsi campurun bGlofl yarrydiurulltsn skan rnsnghasill(en nihf kuat rata-rEta per&r f- (fihat I.3(2[" rsake caiatan !ar6e-b$t haruB flistffekili maisri8l dan kondisi }ra$g mirip dqngan kofldigl dimana campur8n tErBE-hut akan digunakan. PE.ubehari pada nxarerial. hondbi, den proporBi dari cetstan i8rseb$ttidak psrlu dibuat fiubih katat dari yang akon dihdspi pada pekorjaan ,r8ng atffin dihhr/ksn.Untuk tuiuen pcncat&tan pot8nsial kuat rata-ratE, caiatan heBil uji yEng lsfailo deri g0 cofitBhtstapi tidak tffrang deri '10 contoh perEuiian socara berurutan dapat ditsrirna Belama catalarip6nguiian tollBbul rrBnc6kup poriodo waktu tidak kirrang dari 4E h&ri. prBpo{Bi cBmpuranbston yang diporiufan dapat ditentukan melalui intGrpolasi kuat t8t(an Gsn pmposBi d,eri duaatau lobih mntoh rdi yang mssifiU-masirry marnonuhi perBy&ffii5n pade butir ini.(2) Jika tidak torBsdia cateasn irasit uji ysog marftGnutli kdt@r{s, rp"ah8 proporsi sampure{rbBton yeng diFeno{eh dari campuran pBrEobflon iraflg momenuhi batasan"batasan bsdkutdspat d$Eiuftaken:g) Kornbinasi bh&n yang digunakan harus sama dengan yang diguns,kan Ff,da pekErja&nyang ar(nn dilakuh8n.b) Garnpuran pemobson yang rnsmimki proporEi csnipuran dsn konshtsnsi yanq diperlukanuntuk pBkorjsan yang akan dilakukan harus dibuai rflonggun8kan sekurtsng-l(.lrsngnya r.tgEj6nk, rasio eir-errnsn elsu lndungan ssnnon yng b6rbEda,brda ufituk rnsrghesilk&n sr,iatuklEaran luat tekan bBton yang m8ncahBF kuet rat&rale porlu ts .c) Carnpuran uji hsrus dir8ncaflakan unluk ms,nghasilkan llecakan dengafi ki3arEn I Z0mrn deri nihi rnekgirnurn )femg dliziniffin, den unt{,}k beton d@rE6n behen tr0rnb&hsnpenBmbah udara, ktsaren kandungan udaraflya dihatosi I 0,516. rrari kdndunoafl udaramsl$imum ysng diiainksn.d) l-lntuk sotisp r8eio air.Ea{nan stau hadar Bernsn" se*urerE-fturfignya haruB dibua, tlgabuah oontoh sitindor uji untuk ma$ing-rnasing umur uii dan dirawat sEBUai dongan SNI 03.E4$2-1S91, lilol$de p8mouat8n dan porau,rclon bonds r4i bston di /a0rysfonurn. Silinderhsrljs diuri pda umur 28 tiari atau pada umOr uii )aang dilatspk8n untuk penenfuan f.e) Osri hasl| uli cantoh silkder L8rs6but harus diplot kurus yaog fir8mpor{lhattsn huburEanaritara lasio air-Be$BBn atau hsdar s8rn8n l8rhadap kust tclmn @a umur uji yailgdiistapkan.
f) Ra8io airEmafl maksirnuril atau ldar aomsn minirfluri untuk b6toD yang aksndigunakan ptsd8 p6trari6an yang akan drleltukan tlaru* Mp6rli yang dForlihsu(an pada kurvauntuk m&nghssitkon kual ratrB-rala yang djsyaratkan oleh 7"3i2), kmueli bila rasio air-sarnBnyang lebih mndah 6tau lrust tal*an yang lobih tiirggi di$.yaraflMfl olsh pas{l E. ganxbsr 1m8mpadihstkan diaqrern alir untuk perilrlcangan FrDporEi campuran.
l,;rnrlririrr ,\ lNl t):t Ji'i l7 Jlx)J
old glafik k"4 Bsn EEqlIt lsfDdBDpmpoGi Bmpff dan guks iFtBrpolEeunuA nB4raptktr k@1 hfiafl .ara#t6@rlu
{Tidse14$ -"
eaa eoauntuk 8)
qm&mnimsnbu*Ih-
Iiffir*;*p"d;I runurut p&6Bl ?.(k*-:::.**
ParBtuNs
Bembrr 1 Dlogtain sllr untr* Perancsngf,n proporBl c,tnpuron
0w l6l8'p[ qa HrrtuBn{qrJir36)
r 3d Enttrt ujr btutum
Kdd h*Bn ratE-mtE Fqtlude 'I8bsl $
Te6drwa Gmlan lB@nBBD dr 3Bhdr6f,g-ffiFdrdl hEerl uS bffirutw den0fln
bah6n ytrxg 88@ dfl P.adE
l.i,tu0g s dam lffiksimr{*unahan T&* *
tdust tsd(an .a&B{&'la Fgrlu dmEs6sssn 1 etE{ 2
Es6t ffipu&n Fffioba&n ,tsngmeng8qna*En gBk.rBnq-{ffingft ligEreE!, dtr-Men 6l8u &adEr bahs smanyEf,E h8tdd sesi P.3,{3i!}}
[uB{ iskan r&la{6ia> kuqi rata{lfroadu
Sri*h tssl rdi*iila6F*lng so#& tfirrrsn cdndldrt ]rFrrhsi urd
t72 17:t
-
Larrrpirarr A FiNI 0:1,2u.17-20O2
7"4 Faffinoongrn cerfipurdn ta|tpd borda*srlun {tdt{ lipf,ngsfl dteucafirpura& Fefs6b&8n
1) Jika da& !,fiils dhraratha,, peda r.r tid*k t.r*Bdia, rnaka pmporsr campuran batonharue ditsntul{en hafldasoriffin per*ohoan Etau inf,rnasi lEiruryfl, bilemana hal t*r$obutdisatujui olsh 'peng.urs& rapangan. Kuat tek,fi reta-rate p6rtu, 6, neton yEng dihs*in(srxdsrigsn bahan lreng mirip dsnos, yang akan digunakan harua sqkurang-.kur*rrymys B,b Mpalob& beear dedpada kuat tsrn f. yeng di*yoratkan. A,rt*rnaiif ini tidak hor'h dqlunsr*nuntuk beton dongsn kuat kkan yEng disyErstkEil l8bih bEsar {reri Eg MFa.
2) Campuran boton yan6 di,rEnc6.ng rnanurut hutir ini harus mamafluhi po*yaratanksEw8tar ped& pas6$ 6 dan kritoria pery0u$an kuet iekEn psds f.6.
?,5 RdduliBl kufi ret5,reti*enB*n t.rs.disnys d'ts
'@r'rn, perskaons'n h*nstruN*,. mak, driz,i&kan untuk meroduk'i
he&arnilsi salisihentara fH terfisdap f, yang di8yaraUffin, seliama:1) Tc*s*. 30 conlorx ahu rsbih d6t& hasif uii, dan h,sil uji fst'-rsta ril@lsbihi kstentusnyenQ dkyerstr*n orsh r.B{z(I}} yaflg dihitun0 msnggw*kan d*via'i s&fidar Ea$uar dafl0an7 3(1 (1 )), atsu
!) T6rs@i8 15 ''ntofi hilngga t9 c*nloh da& hesir u.r'i, dan ha*ir uji rata_rata mohbihik't*ntuen y,ng diEy.rEflran oloh /.J(z{{}} yamg dihnun0 fi}enggurrsr,n d*\dssi sianu'r
soBuai deflpan ?rB(1{?)}, dan
3) Pereyaratan khu8us mBngsnai pengsruh lingkungan pqds @at 6 diponirhi.
?.S Evrlu,esl dari potior{fi{st& beton1l Bston hanrs diu.li dsngan ketantusn I.B{?} hinsgs 7.fi{5}. Tettnisi pEngujian tepangonyang rnomsnufii hu&tifikasr herue rnorarrukan Fangujian botBn segsf di rokasi konetruksr,rnenyr{p,sfl cofitsh-o*ntoh uii ei$ind*r yang diporXukan @n mencatat suihu b{ton Esgar Fsdssa6t ,'ie'yrepk,n cofiich uji uniurr psngurisfl kust t6kan. Toknisi kaboraturium yangm*rnpuoysi kuer*ii{esi hanrs rnalakr&an s6mue penflujisn-psngujisn raboratorium yan}diBy8rstkan.
l,:rntlrit:r,tt A sN I o:t 2ri.17,2(x)2
2) Frskuenei @ngujisn('l) Pongulian kEkrr&tfin rnasing*masln8 rnutu bcton yEng di[or stsii]ap he,rinya hen,stloh dadsatu contffi uii p'or hsr,i, otau fi&k kilrang defi ratu ccntoh 4i umtuk 38rti8p 1?0 rml boton,stsrj tidek kursmg dari sotl] Eafitrsh u]i untu[ .ss{iap 50O m} Nr.msan psnnukaan lant!fl ataudinding.
E) Pada *ualu pehernEen pBngEcGron, jiko \slurn6 [o,t8[ adeish tsd8rn{ki8r} liiriggf, frtshu6nsipsrlgulian ysng disyara[ken o]Bh 7-6{2111} hanyo skan manghssill(sn 1{Im.lsh tIi hEkuetsflbsron ku.rang deii 5 untuk sudtu tnutu batsn, mdks (gntoh ttji horu8 disirnhil dad paling sGdikit5 adul(eft fang dip&l{h sroar& acEk atau dari masiflg"maslnu adukBn bilernsn6 i$rnhah aduli'anyang dlgunalcan adalah kurang deti llma.
{3} Jlka wlume tflisl d&r{ *uatu nnutxl bslofl yeng diguflel
-
l,:rtttgritittt A sNl ():t-2,\ lT 2(X)2Lzrrnpirtr.rr A sN I ():t-2f{.17-2()(}2
4) Fera1trat&n benda ujidi lepangantI l Jfta diminta ol6h ocflga.#Es lapan$an, mal(a hesil uii kr.{at tekao hflda uii silinder yansdirayrat dl trapangan ha.rrs dEiapkan.(?f Fercuatan benda u1i di lf,p&ogari han{e meng,ilruti SNi 03-4818[!S98, &delodepEfmiu'atua drn pordrilEtafl b6oda uf di l8psngsn.(3] Bonda-banda uii ciiindor yan0 dirarrrat di iapangan harus dicor pada wBhtl{ ysr}Eborsarnaan dan diarnbi! dari cDntoh adulmn betofl yqfig sama dengan y6ng d8unslcsn untukr,.ii di ia'borct$riu.rF.(4) Prosdur unluk pei[induflgan dafi parawBtafi beton hBrus dip8rkBtat
.iika kuat i8kanbstoB yaflff dirEwer di lapsngan msnahssilkan nilai { yanq kur&og d8ri 8596 huat rsk8rbBtsn pBmbanding ysng dir5u,rEt di laborsloriurn Batassn 8sor'o tersebui tidak bsrlaftu jikakuat tekan boion ysng dirawat di lopBnfsn mBnghaeilt(en flf{ai yang rns.lebihi f, ssbsBsrrninimal 3,5 MP6.
Sl trEnyelidtkan untut hasi{ uji kuat lBken bBtoo yan0 rsndBh{1) Jihasuatuujrku6tts.kanfiihal 7.8{2{4})} bendailii silindsryang{tirsHeldi {sborst{}riummengtlasilkem nilai di ba{s6h fo saboear minimsl 3,5 }ilpa Uihar 7.6{3{3b[1 atau bilE $ji kustlakan baBd8 uii yang dirayrat di tapangan msnun.Jukkan huranffnye parlindunEam danpera$ralan psda bend5 uJi ilthat 7.6{4i4)}1, maha harus drilekilhafl anaflieis untuk refljamiftbehr/r,e tahenan struktur dslsrfi mem,hu{ bsuan rnasih dalafii bat{E yanB aman.{2} Jfka kepastiafl nilai kust lckan baton yeng rendah tBlah diito[ahui dan ha8il Frhirun0anrBonuniukkan bah\rna tahanan struhtur dalam m8rnik4Ji bebsn bsrkuraflg Beeara signitiL8n,makE harus dilakuksn uii contoh bstcm uji !,tsfltg diarnbifi dsri da$rah yaflg digsrnrasaletlks0sesuai Sf"dil 03.?4SAlgg1, /t6lsdB psrlgsmbilan b@rldo l4i bsto') ifiri dan SNl 03"3403"1994,{tatsd6 pefigujian &LsJ /skan &eton lItli Pada uji conldt betoa inii tsrBabul haruB diambitpaling sddikit Uga benda uji untuk sBriap uji kuat tef{an yang msrnpunyai nil8i 3.5 MPs dtbowsf, nilai parsyoratan fi.(3i Blla beton pada struktur bsmda datam kofldfBi ksring s.@lan'ra masa layan. ftakE bcnd,auji bston inti harlr8 dlbuat kqflng uddrs (pada tfimpsretLir 15'tr hingga 25 eC. kelembebafire{stif kl{r&nt dari B0n6} EB[erna 7 hari sehelum pcfigl{jran, dan haru$ diuii dalam kondisrkoring. Eita belsn pada struklur harada pade kB&dasn sangat bseah selama mssa leyen.maka bstori inti harus dirandafl1dalarn sir $sk,sfang"kurangnya 40 jam dan liaru* diuj, dalernkond*si bilsah.(4) Beton pada daBrah yeng dffdakili o{sh uii betBn,inti harusdionggap cuhup sscara strukturjika kuat iokari rala"rats d&n tiga bston inli sdalah minirnal Ef,Ir,a dBnqan Bs+b f; dan tidak
Eda salupufl bB.r'on inti yang kuat takannYs kurang dsri ?5!( f; TsmbEhan Fengujiaft b8toil
inii }?ng diambil dari ichasi yang irnednpartiha&an hssit kBhuatan b6ton inti yang tidsk
bBraturn diperbclohhEfl '
(5) Bila kriteria 7.6(5{4}} 1'dak dipenuhi dan hila tahdnan struktur mae{h tnar8gul(,en' rntsha
pcngswa$ lepangan dapat maminH Untuk di*Bkukan pBnguiidn tapangen Nahansn strLtktur
boton s,$uai d*nsen ps*r 22 untuk bagisn_b'giail stfuktilr yang bErrnas.rsh ter'ebut, atsu
rnsla*ukan {angkarihldngkstt leifi nya ysng disftggap tEFat'
?.? P6rslaFan psrslstan dan tamp6t pEnyirnpsfisfl
P6rEiaps.n sBbs{um pcngasomfi bton mGliputi hsl berik'ut:
{'[ ] Sornua peralatan untuk peniarnpuran dan prnganskutan bstoff] hefiJs bemih(2) Semua sarnpah etau N(otaraft harus dihitangtm dad *etskan ydrg ahsn diieiblsn'(3) Ceteksn frarus dilapEi eol pelumas penftuka'n n6hiflSga mudah diboflgkar'(4) Bsakn dinding bata F8ngisi yEng aksn bersfltuhBn d6n8an hoton sog6r h'arus
daliarn
kondisi basah
(5) Tulangan harus hariar'bonar berBih dari lBpisan yang mtsngganggu'(81 Scbelum b@ton dicor, a*r halus dibuang dati mmpat parigecorart'kecuali
bila digunclsfl
tfamlG. \-{7) Sarnua k8toran dan bagian permukaan yarig dapat 16p65 6tsL/
yEng h$ali'tssnye hur&ng
baik hanns dibors*hkEn Babslurn pngacoran laniulen dilakukan pada p@finukaan bstqn yaftg
tolah mangsras.
,.8 P6nctmPuran'l) Eanrua b8han hshn halus di8duk sBcarB $Gksanna dan harus dituaogktn eoluruhnyasehelum pencampur diisi ksrnbali'
2) Eoion Biap Falffii hsrus dicflmp'Lir dan dbntarl(a$ sesuai p@rsyaratan SNt 03'4433-199?'Sp6$fl&flsi beton si'p p8/'[ stEu "spesfikasr ufl'tul( Dstsn yfrflg dibunt 'J"t?8/8ilJ'r
psfiatsran
wirrms dan pcncsrnpilron rnsnsrus" (Asflsrl C 6851
3) Aduksn helon yang dicarnpur di lapaflgaft haru5 dib{6t s'ebagai berikut:('l ) Poncompuran haru6 dilsisrhsn daflgan rnfin0gufiakgn lanis p&Ilcatflpur 1L*g
mt"n
disotulu!.
{2) Mesln pancampur harus diputer dnEan l(ecEflaR yang dissrsilkEn olsn pahik
psmbuaL
176177
-
l,arrrl>iliur A sNI 0:t-28.17_20()2
{3) Fencarnpuran haius dirakuk,fi saqara tfif,s /Tl&n&nJa saianra sokurang-hurangnya 1}grnanitr ssfs*aln s&mufi bah,fl b,r,da dalam \r{,sdsf, Fanrempur, ks{uali hila dspatdiperlthsr'ft bohv/e waktu yeng r*bih singkat dspet msrnenuhr pers]amren $ji ksser,gsf,encEtrprurax] SNI 0A"4430- I SSI, Spmffiks6{ &Bler} siqp ps,kei_(4) Fongoliahan, ps,{ukaran, dan p*fluampura& bah6n herue m*i},sflqhi atu{En yaftg beilEt{upe.dfl Sf',} 0E-4438- f gSI, S,e@,sffifta$, beaorl
-qjep oetflj-{$} Eatamn riilEi herus disinpan dongen dsifl_daia yaa8 flrellFutijs) jurnlah adukan yang dihssitkdfl,bJ prspnnei bahan yeftE digilnakffnit) pErkirEan lokasi pomgecbrsn psds Etrukiur:d| tanggal don rvaktu pEnsampuran daft pBr,fiseo.ran.?.tl Fongentarulr'tr) Eernn hflrus di&nterksn ddri tGrpFat pBncarflpurarn k6 lokaci p8ngE@rsn d8figan carE_cara y6flg depfi rnenssgEh t8rjadifiys pBmisahfln {segrqlasj} atau hitampn}a bfihafl.2) Psrslatfin pengantiar haru$ marnpu nrenganbrkan betsm ko ternpat p@ngoeordfl isftpspemisahaft bahan dsfi lsnpfl s6ie ysng dspat ff.engakib&tan hi$engny,e plaetisita$ carnffl{En_l.{0 Frngecorun1) Befon h&ftls dicor sedskal mungkifl pada posisi akhrmya untuk mefighindEri [email protected] skibat panangsnan kBenbarli atau ssgraga5l Ekitet pengal*mn_
2] Pengemran betDfl haruc dilekuhan dengan ketroFaton sedGiltildan hingga heton sslarp*nseoar,n tsrsabut t*tAp dsl*rn k*ildson prastis d6a dsngan mudah daper m'ngri fusng di&ntara tljlang&n.3! Beton !'a[,g t*rf,h ,rerxgEr&* sob,friafl at&u bBtsn ysng i*i{rh terk,Brarniftasi or6h bahanls4n tidak bsleh digurrlakEfl untuh pEngErfir8n.
4) Bet*n yong ditBmbatt ain iagi flrau bstsn yEng telah dicampur utaftS sEtelaill p.engikatonewal l$dak bo&h diuunaksfl, ketruali bile dis&tuiui obh pet&awas lispangaa.
$) Setslsil dimuiainya peEgecoran. mska pengficoraat tersBbut f,snj.B diiskLrksn secsremanarus hingga r*eogisi ee*ara pcnuh pon4l alau psn,&mpeflg eampai batesnya, ataussrnbuirgsfl yang ditEtapksn sEba06{rnana yanE diiein*(arc q[Eu dilarsng piah g.4.
l,rrrnpirirtt A sN I 0;r-2fr,t7-2(X)2
6) Permukean ata8 c8taN(ao trBflikal 8sc&rs u{ilum trrxrus datar.7l JikEdisGrtuk naiarpElat(ssnaan,rflslcasatr?bungsnharusdibuatsseuaiS.4.
8) Sumua bston harus dipadstkan sscre rnsnyeluruh dsfigon msfiggunak8n p8raletrnyang s86usi Bsl6[fl4 pan{&Eoram dan hafl.rE diopsy&kan rn6ngbl Esl$lfling tu&*rEEn dBRBeturuh Esl6h dsn m&stlk kts 8ernu8 sudut sataftsn"
7.r{ Psrerr5ilsfi bsti}il{ ) B6lon {sstiain bEton kusl a$.4[ tiogQi] h&ruB direilrat psda suhu di ata& t0 @C defl dslsmkondlsi lBrnbsh untuk sekjrang-kuraflgnya aa&Bma 7 had setBtah pruacqran- ks{r}ali jikadir8$rEt rnBn0rut 7. I 1{5}.
?f Batan kuat avrd tinggi heruE diral#st pada sutffl di s!68 I 0 'C dEn d*lsrfi kondi8i bmbshuntu[ sekureng-kuran*ny8 sslarr]a 3 h8d pBrtiams kscuam jihE df8wat meiiurut 7,1 1{3}-
3) F$ro#etan{ipsrcspEt(1 | Parauretan dangan uo8 bcrtBlnen tilligi, psflSl.I8p8n pada telnsn atuno3fir, panss danlBrnbab, atau prosss lalnnlra y&rq dspat diletirn8" depgt d&lakuksn untuft rnempsrwgstp6ningkatan kakuetEn dan rfiBn$urangi wakhj $elarvaten.{I} Percopetan urglritu pBrat{aian her&ls mernborilifin .ku8t l6han hqbn @8 t6fi8pp6mbBbanafl yang ditifijEu s6kuranB-hurangny estna dBngen kust sEnciila porhi @Bhehsp psmbabafl an tersobut-(3) Frosou peretr,alEn harus s8domikisn hiflgg,s bston ysng diilssiksn momputly&i tingkatksawatan p8ling tidah same dsngan yang dihesitkan olBh rndtods prswatsn psda 7.rl{1)ater, 7-'11{21.
4) 8ih d.iperlulcan d8n Fan0i rr/ss hparlgsn" rn8ka depsl dihkukan pBnambahen uii kt Eltokafl b6!on se$.lai dsilgiafi 7.6{4} untuk rnonFunin h6hws pm88s p,Brswatefl }ang iknkukEntElEfi msmonuhi parEyarat&n"
?.{l FefiyrmtDncu6captn&Sehrna cusca panas, p6tttatisn harus lqbh dihdln @a bshan das&r, cara IHEdul(Ei.p*nang8nan, pangoc;onrn, prtindung8n" dan p6ra'rlatf,n iltrtuk mslxs8gsh t6risdiny&tBrnpsratur b6ton atau ponuapan air yang b8rlet*han ysru dapat max&h6ri pBn$sruh nggstifpeda rnutu botom yang dihs8ilksn EtEu psd8 komampuar! l8yan kornponfift atau shuktur.
178 17!)
-
fndex
AH, BAK, 8MPa,25fl,, 47f'"r, 47f'", 47n,r 35rL1, 74n2,74p,48s. 33. 34. 47.72,74s1, 74s2,74
ACI277.1,7772t4-3R,48305R, 131, 135116, 138318, 25, 35
Admixtures, g, 14Agregat, 13,50Agregat Halus, BAgregat Kasar, 8, 56
Air campuran, 14, bTASTM
BO5, 86cL25,7,129c136, 14, 722c150, 12,63, 727c232,735c29,722c31,120c33, 113, 128c3g, 15, 17c403,132C42M, 84c4g4, g, 131c685, 39-47cg4,77g
Awet, 60
Batu Pecah, 8Beton, BBeton Ekonomis, 32; 34, 38Beton Normal, 10Beton Segar, 40,126.Bleeding. 134
lBi)
Carrrpuran, 50, 68Cerrrentitious, 61Clrernical admixtures, 9, 74Contoh, 51
Definisiagregat, 8agregat halus, B,agregat kasar, B,beton, 8,727kerikil, Bmortar, 8pasir, Bsemen, B
Deliverv, 136Delivery Ticket, 41Distribusi Normal, 44Doket, 38,41Drurn Perrgaduk, 1l)8
Empiris, 11
Faktor pengujian, 16Faktor variasi deviasi stanclar,
20Frekuensi,28, 80
Gradasi, 128
Hidrasi Semen, 128
Irrdikasi, 73Inspeksi, 42
Keawetan Betorr, 60, 79Kehilangan Slump, 130Kekuatan, 9Kelecakan, 78,725,129Kelernbaban, 15Kerikil, BKlorida, 58, 62Kornporren, 8Konsistensi,l29Korosi, 61Kualitas, 60, 73, 103Kuat
Geser Beton, 10Karakteristik Beton, 10Tarik Belah Beton, 10
Kubus, 26
Lingkungan, 60Lokasi, 86
Media Pengikat, BMix Disain, 113Modulus Elastisitas, 10Mortar, BMrrtn, 27, 35
NDT, 146
Pasir, BPasta, 127Pasta Semen, BPBI 7L,24Pemarnpatan, 139
t27127
181
-
Penempatan,lZTPenetrasi, 132Pengantaran, 136Pengawas, 29,42Pengikat, 8Pengikatan, 132Pengu.jian, 16Percobaan, 7l, TTProbabilitas, 46, 20, B0Proporsi, 11, 50
Quality Assurance, 40
Rasio, 12Rasio air-semen, 12,61Remixing, 131Retarding, 136Retempering, 131, 138
Segar, 40Segregasi, 134Segregation
See Segregasi, 134Semen, 56Semen Portland, 9Sementitious, 61Setting Time, 132Silinder, 25,27, GgSlump, 130Slump Loss, 130, 137Standar Deviasi, 34Standar deviasi, 33Sulfat, 67, 62
SyaratBatas Ion Klorida, 64Batas ion klorida, 5gKeawetan beton, 60menentukan f!,, 48Penerimaan, 2gUji Beban, 143{-}kuran maksimum AK, b6
Temperatur silinder. 16Tipe semen, 12Toleransi umur uji, 18uji, 54, 55Uji Beban, 143Vibrator, 13g
Daftar Pustaka
[1] ACI Comrnittee 211. ACI 211-1, Standard Practi'ce for Se-lecti,ng Proport'ions for Norrnal, Heauy Wei'ght and MassConcrete. ACI, 1991.
[2] ACI Committee 305. ACI 305R-91, Hot Weather Concreting'ACI, 1991.
[3] ACI Committee 318. Notes on ACI 318-99, Bu'ildi,ng CodeRequi,rements for Structural Concrete wi'th Desi,gn Appli'ca-ti,on. Portland Cement Association, 1999.
[4] ASTM Committee C07. ASTM C 150-02, Standard Specifi'cation for Portland Cement. ASTM International,2002'
ASTM Committee C09. ASTM C 403M - 99, Standard TestMethod, for Ti.me of Setti,ng of Concrete Mi,rtures by Pene-tration Res'istance. ASTM International, 1999.
ASTM Committee COg. ASTM C 494M-99, Standard Spec-i,ficati,on for Chemi'cal Admi,rtures for Concrete. ASTM In-terrrational, 1999.
t5l
t6l
T82 183
-
[7] ASTM Committee Cl)g. ASTI,'[ C 1.?6 01, Stan.dard TestMethorl for Si,eue Analysi,s of Fi,ne and Coarse Aggregates.ASTN{ International, 2001.
[8] ASTM Committee C09. ASTM C 39lvt - 01, Standanl TestMethod for Com,press'iue Strerr,gth of Cyli,ndri,cal ConcreteSytec'irn e'ns. ASTM International, 2001.
[9] ASTM Cornrnittee C09. ASTM C 685M 01, StandardSpecifi,cation for Concrete Made by Volu,metri,c Batching a,ndC ont'inuous Mi,ri.ng. ASTNI International, 200 1.
[10] ASTM Committee C09. ASTA,I C 805 - 02, Stan,dard, TestMethod for Rebou,nd Nurnber of Ha'rdened Concrete. ASTMInternational, 2002.
[11] ASTN'f Committee C09. ASTM C 125-03, Standard Defini-ti,on of Terms Relati,ng to Concrete and Concrete Technology.ASTNI Internal,ional, 2003.
[12] ASTM Comrnittee Ct)9. ASTM C 3J-0.?. Standard Spccifica-ti,on, for Concrete Aggregates. ASTM International, 2003.
[13] Panitia Teknik Konstruksi dan Bangunan. Tata Cara Peren-canaan Ketahanan Gernyta u.ntuk Bangunan GedrunQ (SNI A3-1726-2002). PU, 2002.
[14] N'Iehta, P.Kurnar, Monturo, and Paulo J.M. Concrete Struc-ture, Propert'ies, and Matertuls. Prentice Hall, 2nd edition,1993.
[t5] Purwono Rachrnat, Tavio, Imran Iswandy, and Raka I.G.P.Tata Cara Perhi,tungan Struktu,r Beton u,ntuk BangunanG edtrng ( S N I 03 - 2 B lt 7 - 2 0 0 2 ) D i,len gk ap i, P e n j elas arr, ( S - 2 0 0 2 ).ITS Press, Surabaya, 2007.
[16] Dinas Pekerjaan Umum' SNI 03-1974-1990' Metotla Pengu-
.iian Kuat Tekan Betort' PU' 1990'
f17] Dinas Pekerjaan Umum' SNI 03-/t810-1998' Metoda Pcrn-
buatan rlan Per,a,watan Bend,a Uji Beton tli Lo,panlan. PU,1998.
[18] Dinas Pekerjaan Umum' SNI 03-/t433-1ggg' Spesi'fikasi' Be'
ton SiaP Pakai'' PU, 1999'
[19] Dinas Pekerjaan Urnum' SNI 03-21Lgg-2002' Metoda Pem'bu-
atan d,un Pera'uatan Benda uj'i Beton d'i' Laboratorht'm" PU '2002.
l20l Dinas Pekerjaan Umum' SArlI[engeno,luasi' H asi'l Uii' K eku'atan
03-6815-2002, Tata CaraPU, 2002.
r84 185
-
Ary4Pr..-.h4,
ffientara lain satu tahun clalarr-r l>iclzing I{onstruksi Rctr>n llcrtr-rlang(KBB) clan Bcton Prategang (KBP) cli Ttl Delft, I3elancla, paclatahnn 1967 /19(r8 clan satlr tehLrn )uua rlalan-r bichns lndustrialN{anascment cli LPPNI Jaln Bcrttrlang clan lJctr>r-r Pratesans di ITSSr-rral>a1,2. l.ahir cli Jomlranq pacla tahun 1932.S'.rrjana 'l'cl.nik Sipil dipcrolch cli l'l'1) paciatahun 1954 1959, dzrn N{aeistcr (NISc)ciitcnrpr-rh rli Univcrsirr' oi W'isc, rnsin,N{aciison, pacla tahun 198()-1981. Di sarnprngitu pcrnah mcnclapat pcncliclikzrn tambahzrn
-
lllrlrrrrri,\.lrrrlrrrslr;r.,r I rrrrrrrr l'l'S. tlrrn lt,r.;r1, 1r1.st,1,,11,.11 \.rr.r I,rrrrl,, rl ,lrlr,r':rl.r'i Lrlrr lJr,lr )l) (lir) IJ;rlrrrrr ll:rrrurrrrrrrr, l,"l Sl, l,l S.Setclah pcnsir-rn, sclai, rrcr'LrsLrn btrkn ini, prrL llachm^[ tcl,rlrmenerbitkan 3 buku, \,zritr-r :
1. Pcrenca.naan Struliturr Bcton Bertulang Tahan (icmpa SesuaisNI-l726 dan sNI-2847 Tcrbaru, Tahun 2005, Ecrisi I{etiga'Ihhun 2008, iTSprcss.'[ata Cara Pcrhitungan Struktur Bcton unftrli l]angunan(ieclung (SNI 03-2847-2002) DILF)NGKAPIPIINJIiIASr\N (5-2002), Tahun 2007, tTSpressE'ah-rasi Ccpzrt Sisten-r Ranglia pemiktrl N.{omc' TahanGcmpa, Tahun 2007, ITSpress
l)t. l'rr1,, \ti rrrtrrt.rrrlrrrlr 11 l:rr Sl tt.lirrili sipilrli I'l'S ()7. 52 tli t'l'lJ 2002 rlarr sclar cloltor cliTcchr-rical []r-rir,crsitv ol (]raz tahun 2(X)(r.Sejak tahun 1998 beiiau menjacii doscn retapjutr-rsan tclinik sipil ITS clan saat ini rncngajarrli SI rnrupun prscesarjrne.Sctclah licmbali dari Grtz, bcliau semparditunjr-rk mcr-rjadi seliertaris jurusan Tclinil