13. altimeter
TRANSCRIPT
ALTIMETER
Fi t ri A di S u r y a n t o 13.07.1689
Meteoroogi I CAkademi Meteorologi dan Geofisika, JAKARTA
ABSTRAKAlat yang dipergunakan untuk mengukur tekanan udara adalah
barometer. Salah satu alat pengukur tekanan udara yaitu altimeter. Altimeter itu
sendiri tidak lain adalah sebuah barometer logam atau barometer aneroid, yang
disebut sedemikian rupa, sehingga skala-skalanya dapat menunjukkan altitude
(ketinggian) -Altitude ialah jarak vertikal suatu daratan (level) titik atau benda
(dianggap suatu titik) yang diukur dari rata-rata permukaan laut (sea mean level)-
.Altimeter banyak terdapat dalam dunia penerbangan yang digunakan untuk
menentukan ketinggian suatu pesawat
terbang yang sedang dalam penerbangan di udara.
1.PENDAHULUANData-data dan keterangan
mengenai tekanan udara sangat
diperlukan dalam berbagai kegiatan
masyarakat. Biasanya data-data
mengenai tekanan udara
digunakan sebagai navigasi
dalam dunia penerbangan,
pendakian dan kegiatan lain yang
berhubungan dengan
ketinggian. Dengan mengetahui data -
data mengenai tekanan udara, maka
kita dapat mencegah dari kesalahan
atau kecelakaan yang tidak diinginkan
yang mungkin terjadi.
Pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh dosen. Selain itu,
untuk membantu pembaca
agar lebih
mengetahui tentang alat ukur
tekanan udara yang skala
penunjuknya telah dikonversi
terhadap ketinggian yaitu altimeter,
baik dari hubungan antara tekanan
udara dengan altitude, prinsip dan
cara kerja altimeter sampai cara
mempergunakan altimeter.
2
Adapun metode yang dilakukan
dalam pengambilan data dan
keterangan sebagai bahan untuk
makalah ini berasal dari berbagai
sumber seperti internet, literature
(buku) dan diskusi pada pelajaran
alat
- alat meteorologi.
2.TEORI DASARSebagai akibat dari
benturan- benturan molekul-molekul
dan atom- atom gas-gas yang
merupakan atmosfer pada
suatu permukaan akan dihasilkan
suatu gaya yang merupakan tekanan
atmosfer yang umumnya
disebut sebagai “Tekanan Udara”. Jadi
tekanan udara pada permukaan
bumi adalah merupakan berat
sekolom udara persatuan luas
tegak lurus pada permukaan bumi
yang menjulang dari permukaan
bumi sampai batas luar
daripada atmosfer bumi [ 1 ].
Oleh karena molekul-molekul
dan atom-atom gas-gas tersebut
bergerak kesegala arah, dengan
demikian dapat dikatakan bahwa
tekanan udara mengarah pula
kesegala arah, atau dengan kata
lain bahwa udara menimbulkan
tekanan
udara kesegala arah[ 1 ].
3
Massa udara dipengaruhi
tekanan atmosfer umum didalam
massa tersebut, yang menciptakan
daerah dengan tekanan tinggi
(anti siklon) dan tekanan rendah
(depresi). Daerah bertekanan rendah
memiliki massa atmosfer
yang lebih sedikit diatas
lokasinya, dimana
sebaliknya,daerah bertekanan tinggi
memiliki massa atmosfer lebih
besar
diatas lokasinya [ 4 ].
Sehubungan dengan
pengertian tekanan udara yang
tidak lain merupakan berat
dari udara persatuan luas, maka
makin meningkatnya
ketinggian menyebabkan
berkurangnya jumlah molekul
udara
secara eksponensial[ 4 ]. Karenanya,
tekanan udara semakin menurun
seiring dengan semakin
meningkatnya ketinggian
dalam artialtitude -
berdasarkan
pertimbangan-
pertimbangan dalam praktek,
maka ketinggian tekanan
1 mb (milibar) setara
dengan 30 feet (9,1 m), sedang untuk
ketinggian 5000 feet kebawah 1
mb setara dengan 28 feet (8,5 m)[ 1
]-
dan yang paling besar tekanan
udaranya adalah pada permukaan
bumi pada permukaan laut.
Altitude (Km) Tekanan Udara
(mb)
-1 1.139,29
-0,5 1.074,77
0 1.031,25
0,5 954,608
1 898,745
5 540,199
10 265
20 55,3
30 12,0
40 2,87
50 0,798
60 0,225
70 0,0552
80 0,0104
90 0,0016
100 0,0003
Sebenarnya angka laju
penurunan tekanan udara dengan
tinggi adalah tidak tetap. Sebagai
contoh pada permukaan laut
tekanan udara akan turun 1
mb untuk kenaikkan 8,5
m, tetapi pada ketinggian
5,5 Km penurunan tekanan udara
1 mb akan dicapai pada
kenaikkan 15 m[ 1 ].
Variasi Tekanan Udara dengan
Tinggi
Selain itu, dengan adanya
perubahan - perubahan yang
disebabkan oleh faktor suhu,
fakor gravitasi dan faktor tinggi
tempat pengukuran tekanan
udara tersebut serta agar data
hasil pengamatan tekanan
udara dapat diperbandingkan antara
tempat yang satu dengan yang lain,
maka didalam meteorologi
ditentukan suatu keadaan yang disebut
sebagai keadaan standar[ 2 ].
Keadaan standar yang dimaksud
adalah meliputi [ 2 ] :
1. Keadaan suhu standar, ialah
keadaan pada suhu 00 C, dimana kerapatan air raksa pada
suhu 00 C adalah 13595,1 Kg/m3.
2. Keadan gravitasi standar, ialah
gravitasi pada lintang 450,
dimana sesuai dengan
konversi adalah
9,80665 m/detik2.
3. Keadaan tinggi standar, ialah timggi
pada rata-rata tinggi air laut (sea
mean level).
Hubungan antara tekanan udara
dengan altitude dapat dirumuskan[ 1 ]sebagai berikut :
H = 221,15 Tm log P o P
Dimana :
H =Altitude dalam feet
P S =Tekanan udara permukaan
Po=Tekanan udara pada
ketinggian H
Tm=Temperatur udara rata-rata
dari permukaan sampai
ketinggian H dalam
derajat Kelvin
Rumus diatas hanya dapat
dipergunakan apabila atmosfer
dianggap dalam keadaan standar.
3.PRINSIP KERJA DAN CARA PENGGUNAAN ALTIMETER Altimeter ditemukan pertama kali
oleh seorang fisikawan Perancis yang
bernama Louis Paul Cailletet (1832-
1928). Pada tahun 1928, Paul
Kollsman seorang penemu dari
Jerman mengubah dunia penerbangan
dengan penemuan barometric
altimeter yang disebut “Kollsman
Window”. Radio altimeter
pertama kali ditemukan oleh Llyod
Espenschied pada tahun 1938,
altimeter radio fm pertama kali
didemonstrasikan di New York
oleh Laboratorium Bell, sinyal radio
dipantulkan oleh tanah dan
menunjukkan pilot ketinggian
pesawat
dari permukaan tanah [ 6 ] .
Prinsip kerja altimeter tidak
ubahnya seperti prinsip kerja
barometer aneroid atau barometer
logam, karena altimeter itu sendiri
adalah sebuah barometer aneroid,
yang disebut sedemikian rupa,
sehingga skala - skalanya dapat
menunjukan altitude disamping
tekanan udara <Lihat Gambar 3.1>
Gambar 3.1 Altimeter
Komponen utama altimeter
terletak pada cell aneroid/aneroid
chamber (disebut juga kotak vidi)
tipis yang terbuat dari bahan logam
(baja atau tembaga) dimana
bagian dalamnya telah
dikosongkan (divakumkan)
yang memiliki sifat
melentur atau elastis dan sistem pegas
yang kuat didalam cell aneroid,
untuk mencegah cell aneroid yang
vakum tersebut dari kerusakan
yang disebabkan adanya
tekanan dari luar. Sehingga pada
setiap tekanan udara
akan selalu dalam keadaan seimbang
antara tekanan udara dari luar dengan
kekuatan pegas dari dalam.
Altimeter dapat bekerja
berdasarkan pada
perubahan ketinggian dari cell
aneroid yang vakum. Cell aneroid
ini akan mengembang jika
tekanan udara sekitarnya
kecil dan mengempis jika tekanan
udara sekitarnya besar. Ketika tekanan
udara berubah-ubah, maka
ketinggian cell aneroid pun akan
berubah - ubah juga. Agar
perubahan jarakdinding cell
aneroid pada altimeter yang
disebabkan perubahan tekanan udara
diluar dapat lebih jelas, maka untuk
satu altimeter biasanya
menggunakan lebih dari satu cell
aneroid yang saling ditempelkan
satu dengan lainnya <Lihat Gambar
3.2>.
Gambar 3.2 aneroid
Dinding luar dari cell aneroid
yang paling luar dihubungkan dengan
suatu penunjuk yang akan menunjuk
harga
tekanan udara pada saat tersebut,
sedang dinding luar pada cell aneroid
yang paling luar lainnya ditempelkan
pada titik yang tetap <Lihat Gambar
3.3>.
Gambar 3.3 bagian dalam altimeter
Dalam mempergunakan
altimeter perlu diingat bahwa
tekanan udara dipengaruhi oleh
density atau kerapatan dari gas-
gas didalam atmosfer, dimana
density itu sendiri dipengaruhi oleh
temperatur dari gas- gas yang
merupakan atmosfer. Dengan
adanya variasi temperatur
terhadap ketinggian dalam arti
altitude dalam atmosfer, akan
menimbulkan kesulitan-kesulitan
dalam pengukuran altitude dengan
mempergunakan alat altimeter. Untuk
mengatasi masalah- masalah
tersebut perlu adanya suatu
hipotesa, dimana variasi
temperatur
dengan altitude adalah tertentu[ 1 ].
Ketentuan-ketentuan tentang
atmosfer berdasarkan International
Civil Aviation Organization (ICAO)
dianggap bahwa udara tersebut
adalah kering, dengan spesifikasi[ 1 ] :
Tekanan udara pada permukaan
laut = 1013,25 mb
Temperatur udara pada permukaan
laut = 150C
Lapse rate
Hingga ketinggian tropopause
( ±11 Km) = 6,50C/Km
Atmosfer dibagian bawah stratosfer
adalah isohermis sampai ketinggian
20 Km, selanjutnya lapse rate
menjadi negatif dengan
kenaikkan temperatur 10C/Km.
Untuk keperluan
penerbangan dinggap cukup
untuk menentukan
atmosfer standar hingga ketinggian
32
Km[ 1 ].
Meskipun keadaan atmosfer
sesuai dengan keadaan atmosfer
standar ICAO, altimeter hanya akan
dapat menunjukan altitude dengan
benar apabila titik nol altimeter
telah disetel ataudisesuaikan
dengan keadaan tekanan
udara di permukaan laut dengan
cara mengaturnya,
sehingga posisi jarum penunjuk
altimeter menunjukkan harga nol,
apabila altimeter tersebut berada di
permukaan laut[ 1 ].
Karena tekanan udara selalu
berubah-ubah dari waktu ke waktu
dan tempat ke tempat yang
lain,maka titik nol altimeter yang
telah disetel terhadap
suatu waktu dan suatu
tempat, perlu mengalami
perubahan untuk suatu waktu dan
suatu tempat yang berlainan,
sehingga titik nol altimeter
tersebut perlu mengalami
penyetelan kembali. Pada altimeter
biasanya dilengkapi dengan tombol
untuk mengatur atau menyetel jarum
penunjuk (disebut setting knob) dan
pembacaan sub skala dalam milibar
atau inchiHg (1 inchiHg = 33,864
mb) yang dapat dilihat pada
kollsman window pada altimeter
<Lihat Gambar
3.4 dan Gambar 3.5>.
Gambar 3.4 Kollsman Window dalam
milibar
ketinggian induk barometer,kemudian dijabarkanketekanan permukaa
n
Gambar 3.5 Kollsman Window dalam
inchiHg
Ada beberapa cara dalam
penyetelan dalam sub skala tersebut
dalam usaha menghilangkan
perbedaan antara tekanan udara
permukaan laut berdasarkan
atmosfer standar ICAO. Tekanan
udara yang dipergunakan sebagai
patokan disetel pada sub skala
altimeter, biasanya dinyatakan
dalam bentuk sandi Q
internasional sebagai berikut[ 1 ] :
-QFE : Tekanan udara pada
permukaan lapangan
terbang, yang didapat
dari tekanan udara yang
diamati pada
lapangan terbang.
Demikian jika QFE
tersebut disetelkan pada sub
skala altimeter sebagai
harga titik nol altimeter yang
ada di pesawat
terbang yang sedang
terbang, maka jarum altimeter
akan menunjukkan titik nol
(ketinggian nol) pada saat
pesawat menyentuh
landasan dalam
pendaratannya.
-QFE : Tekanan udara pada
suatu tempat ataustasiun,
yang dijabarkan
ketekanan permukaan laut
sesuai dengan meteorologi.
-QNH : Tekanan udara pada
lapangan terbang atau
stasiun, yang dijabarkan
ketekanan permukaan
laut sesuai dengan spesifikasi
dari atmosfer
standar ICAO.
Jika QNH tersebut disetelkan
pada sub skala altimeter pada
pesawat terbang yang sedang
terbang, maka jarum
altimeter akan
menunjukkan elevasi
lapangan terbang atau stasiun,
pada saat pesawat menyentuh
landasan dalam pendaratan.
-QNE : Ketinggian tekanan
(pressure high) terhadap
lapang terbang (QFE). Jika
pada sub skala disetelkan
1013,25 mb maka jarum akan
menunjukkan QNE. Hal
tersebut dipergunakan sebagai
petunjuk terhadap daya kerja
pesawat terbang pada saat-
saat mendarat atau
mengudara dan untuk
memperoleh ketinggian
kerapatan udara (density
height).
Dalam praktek sehari-hari
ditemukan kenyataan bahwa jarang
sekali keadaan atmosfer tersebut tepat
sama dengan atmosfer ICAO
yang ada. Namun demikian
atmosfer standar ICAO
yang ada sudah
merupakan suatu keadaan
pendekatan
yang dapat dipertanggungjawabkan[ 1 ].
Contoh menghitung tekanan
udara dan QNH[ 1 ].
Diketahui :
Elevasi stasiun / lapangan terbang
2.000 feet dengan QFE = 980 mb
Ditanya ;
1. Ketinggian tekanan
2. QNH
Perhitungan :
Tekanan atmosfer standar ICAO
= 1.013,25 mb
QFE (tekanan udara dilapangan)
= 980 mb
selisih tekanan udara
= 33,25 mb
1 mb setara dengan 28 feet
33,25 sama dengan 931 feet
Ketinggian tekanan
= elevasi stasiun – selisih tekanan
udara
= 2.000 feet – 931 feet
= 1069 feet
maka, 1069 feet setara dengan
= 106 9 x 1 mb = 38,18 mb28
Jadi QNH = 1013,25 mb + 38,18 mb
=1051,43
4.KALIBRASIAltimeter yang baik memiliki
perbedaan akurasi tidak lebih dari
0,2 mb (setara dengan 6 feet)
ketika di kalibrasi. Jadi, ketika pada
barometer menunjukkan tekanan
sebesar 850 mb, pada altimeter
harus menunjukkan ketinggian 5000
± 6 feet ( 4994 feet sampai 5006
feet).
Untuk menyetel ketinggian
altimeter dipenunjuk 0 (nol)
dengan benar, kita daoat membawa
altimeter kedekat permukaan laut.
Ketinggian rata-rata dari ketinggian
pantai pada saat air laut sedang
surut dan pasang adalah tempat (titik)
nol pada altimeter.
Hal – hal yang harus
diperhatikan dalam pemakaian
altimeter [ 7 ] :
1. Setiap altimeter yang dipakai
harus di kalibrasi. Periksa
ketinggian altimeter dititik-titik
yang pasti.
2. Penunjukkan tekanan pada
jendela kollsman harus
dikoreksi dengan barometer air
raksa.
3. Altimeter peka terhadap
guncangan, perubahan cuaca,
dan perubahan temperatur.
5.KESIMPULAN‹ Altimeter adalah barometer
aneroid yang skala-skala
penunjuknya dapat
menunjukkan altitude
(ketinggian) disamping tekanan
udara.
‹ Tekanan udara adalah berat
sekolom udara per satuan
luas tegak lurus pada
permukaan bumi yang
menjulang dari
permukaan bumi sampai batas
luar daripada atmosfer bumi.
ketinggian 5.000 feet kebawah 1
mb ≈ 28 feet).
‹ Prinsip kerja altimeter sama
halnya dengan barometer
aneroid, yang komponen
utamanya terletak pada cell
aneroid dari bahan logam
yang telah divakumkan dan
system pegas yang mencegah
cell aneroid dari
kerusakan oleh
tekanan udara dari luar.
‹ Altimeter yang baik memiliki
perbedaan akurasi tidak
lebih dari 0,2 mb (6 feet)
ketika dikalibrasi.
‹ Tekanan udara semakin
menurun seiring dengan
semakin meningkatnya
ketinggian dalam arti altitude (1
mb ≈ 30 feet sedang untuk
REFERENSI1. Soepangkat. Pengantar
Meteorologi. Badan Diklat Metorologi dan Geofisika. Jakarta.
2. Soepangkat. 1992. Pengantar Pengamatan Permukaan Meteorologi. Balai Diklat meteorologi dan Geofisika. Jakarta
3. World Meteorological Organization.1990. Guide On Meteorological Observation
and Information Distribution At Aerodromes. WMO. Geneva
4. ww w . wiki ped i a . o r g pada 29 Januari 2008
5. ww w . Ba r o m e t r s pa r e par ts.c o . u k pada 19 Januari 2008
6. ww w .I n v en t o r s. a b ou t. c o m pada 29 Januari 2008
7. ww w . he l o s en .c o m pada 29 Januari 2008
8. ww w . a v i a ti on . u i u c. e d u pada 29 Januari 2008