13. flowmeter
TRANSCRIPT
Universitas Andalas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Percobaan
Banyak masalah-masalah yang melibatkan keahlian seorang engineer dalam
menyelesaikan masalah yang terjadi dilapangan. Salah satu yang mungkin
dihadapi adalah masalah tentang pemipaan Masalah yang dihadapi yaitu mengenai
agar bagaimana fluida yang masuk dengan yang keluar memiliki debit dan
kecepatan yang sama untuk setiap keluaran . Oleh sebab itu, di dalam praktikum
fenomena dasar mesin ada objek yang mempelajari karakteristik – karakteristik
dari alat ukur aliran fluida, yaitu “ FLOWMETER”. Dimana alat ukur aliran
fluida yang dipelajari disini adalah Venturi, Orifis dan Rotatmeter. Flowmeter
merupakan alat ukur kecepatan aliran fluida yang penggunanya berhubungan
dengan Venturimeter dan Manometer
1.2 Tujuan Percobaan
1. Mengetahui karakteristik alat ukur aliran fluida seperti venturimeter,
orifis, dan rotameter serta manometer.
2. Mengetahui hubungan koefisien gesek dengan debit aliran.
3. Mengetahui losses dan penurunan tekanan pada alat ukur aliran
fluida.
1.3 Manfaat
Dari praktikum ini dapat diketahui karakteristik dari masing-masing alat
ukur kecepatan aliran fluida, seperti venturimeter, orifis, dan rotameter. Dari
praktikum juga dapat mengetahui hubungan antara koefisien gesek dengan debit
aliran serta perubahan tekanan pada alat ukur aliran fluida
Flowmeter (Kelompok 9) 79
Universitas Andalas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Dasar Objek
Secara garis besar, semua bahan terdiri dari 2 keadaan saja, yaitu fluida
dan zat padat. Secara teknis perbedaan terletak pada pada reaksi kedua zat tersebut
terhadap tegangan geser atau tegangan singgung yang dialaminya. Zat padat dapat
menahan tegangan geser dengan deformasi statis, sedangkan fluida adalah
sebaliknya. Jadi fluida adalah suatu zat yang tidak dapat menahan tegangan geser.
Aliran fluida pada dasarnya banyak sekali terpakai dan berpengaruh pada
ilmu rekayasa dan perancangan. Salah satu faktor yang utama adalah kecepatan
aliran fluida tersebut. Untuk mengukur kecepatan aliran fluida salah satunya
digunakan flowmeter. Flowmeter merupakan alat ukur kecepatan aliran fluida
yang penggunaannya berhubungan dengan Venturimeter dan Manometer.
Persamaan dasar yang dipakai pada penentuan debit aliran dan kecepatan adalah
penerapan persamaan Bernaully melaui persamaan berikut :
Q = Cd .A2 [1-( )2]-0.5.[ ]0.5
Nilai Cd diasumsikan 0,98 untuk venturimeter dan 0,63 untuk plat orifis.
2.1.1. Venturi meter
Gambar 3.1 venturimeter
sumber: www.engineering.com
Flowmeter (Kelompok 9) 80
Universitas Andalas
Venturimeter yaitu suatu tabung yang memiliki variasi diameter dimana debit
disetiap posisi pada diameter tersebut adalah sama, sehingga terdapat hubungan
yang berbanding terbalik antara luas penampang atau diameter dengan kecepatan
aliran. Aplikasi dari venturimeter ini dapat dijumpai pada alat injeksi bahan bakar
serta alat penyemprot obat nyamuk.
Untuk venturi dan orifis memiliki penurunan rumus yang sama yaitu :
Q1 = Q2
A.V1 = A.V2
Untuk h1 = h2
ΔP =
Flowmeter (Kelompok 9) 81
Universitas Andalas
Dimana Q1 : debit masuk
Q2 : debit keluar
A1 : luas penampang masuk
V1 : kecepatan masuk
A2 : Luas penampang keluar
v2 : kecepatan aliran keluar
ρ : massa jenis fluida
P1 : tekanan fluida masuk
P2 : tekanan fluida keluar
g : percepatan gravitasi.
Aplikasi venturimeter yaitu pada karburator yang dinamakan tabung
venturi yang berfungsi untuk menaikkan kecepatan udara yang masuk ke
ruang bakar.
2.1.2 Orifis
Orifis yaitu suatu plat yang dipasang pada suatu pipa, sehingga terjadi
pengecilan penampang tiba – tiba pada pipa tersebut (fenomena
venakontrakta ).
Gambar 3.2 orifis
Sumber www.meltasmakina.com
Aplikasi Orifis yaitu pada pipa perminyakan, berfungsi untuk pipa yang
mempunyai elbow, sebelum melalui elbow aliran fluida ditahan debitnya
dengan orifis.
orifis memiliki penurunan rumus yang sama dengan venturimetr yaitu :
Q1 = Q2
A.V1 = A.V2
Untuk h1 = h2
Flowmeter (Kelompok 9) 82
Universitas Andalas
ΔP =
Dimana Q1 : debit masuk
Q2 : debit keluar
A1 : luas penampang masuk
V1 : kecepatan masuk
A2 : Luas penampang keluar
v2 : kecepatan aliran keluar
ρ : massa jenis fluida
P1 : tekanan fluida masuk
P2 : tekanan fluida keluar
g : percepatan gravitasi.
2.1.3 Rotameter
Flowmeter (Kelompok 9) 83
Universitas Andalas
Rotameter terdiri dari sutu tabung yang disertai float ( apung – apung )
dan skala. Float akan bergerak naik atau turun sesuai dengan gaya dorong
yang diberikan fluida. Posisi float tersebut dikonversikan pada skala yang
terdapat pada dinding tabung.
Gambar 3.3 rotameter
Gambar Rotameter sumber google
Penurunan rumus rotameter W
Dimana Q : debit lairan
A : luas penampang
Vb : volume benda
ρb : massa jenis benda
ρf : massa jenis fluida
Flowmeter (Kelompok 9) 84
pemberat
Fb
Fc
Universitas Andalas
Ab : luas daerah benda
Cd : koefisien buang
Aplikasi rotameter yaitu pada perusahaan air minum, untuk melihat
distribusi debit aliran yang menuju kerumah penduduk.
2.1.4. Manometer
Manometer adalah alat ukur tekanan dan manometer tertua adalah
manometer kolom cairan. Alat ukur ini sangat sederhana, pengamatan dapat
dilakukan langsung dan cukup teliti pada beberapa daerah pengukuran.
Manometer kolom cairan biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan yang
tidak terlalu tinggi (mendekati tekanan atmosfir). Manometer adalah alat yang
digunakan secara luas pada audit energi untuk mengukur perbedaan tekanan di
dua titik yang berlawanan. Jenis manometer tertua adalah manometer kolom
cairan. Versi manometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U yang diisi
cairan setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau air raksa) dimana pengukuran
dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan (yang mungkin terjadi karena
atmosfir) diterapkan pada tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan
memperlihatkan tekanan yang diterapkan.
Gambar 3.4Manometer (sumber : google.co.id)
Gambar a. Merupakan gambaran sederhana manometer tabung U yang
diisi cairan setengahnya, dengan kedua ujung tabung terbuka berisi cairan
sama tinggi.
Flowmeter (Kelompok 9) 85
Universitas Andalas
Gambar b. Bila tekanan positif diterapkan pada salah satu sisi kaki
tabung, cairan ditekan kebawah pada kaki tabung tersebut dan naik pada
sisi tabung yang lainnya. Perbedaan pada ketinggian, “h”, merupakan
penjumlahan hasil pembacaan diatas dan dibawah angka nol yang
menunjukkan adanya tekanan.
Gambar c. Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung,
cairan akan meningkat pada sisi tersebut dan cairan akan turun pada sisi
lainnya. Perbedaan ketinggian “h” merupakan hasil penjumlahan
pembacaan diatas dan dibawah nol yang menunjukkan jumlah tekanan
vakum
2.2 Teori Dasar Alat Ukur
Flowmeter merupakan alat ukur kecepatan aliran fluida, yang penggunaannya
berhubungan dengan venturimeter dan manometer. Pada flowmeter terdapat
beberapa komponen alat ukur lainnya, diantaranya orifis, rotameter, venturimeter,
dan katup kontrol aliran.
1. Manometer adalah alat ukur tekanan dan manometer tertua adalah
manometer kolom cairan. Alat ukur ini sangat sederhana, pengamatan
dapat dilakukan langsung dan cukup teliti pada beberapa daerah
pengukuran. Manometer kolom cairan biasanya digunakan untuk
pengukuran tekanan yang tidak terlalu tinggi (mendekati tekanan
atmosfir).
Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi
untuk mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis
manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Versi manometer
sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U yang diisi cairan
setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau air raksa) dimana .
Flowmeter (Kelompok 9) 86
Universitas Andalas
Gambar 3.5 manometer
(sumber: www.oldbookillustration.com)
2. Venturimeter
Venturimeter berguna untuk meningkatkan kecepatan aliran fluida
dengan prinsip penurunan tekanan aliran fluida yang melewatinya.
Gambar 3.6 venturimeter
(sumber : google.co.id)
3. Rotameter
Rotameter berguna untuk melihat aliran fluida yang melewati suatu
pipa dengan adanya perubahan volume dengan menggunakan pemberat
didalamnya.
Gambar 3.7 rotameter
(Sumber : unitechengineers.com)
Flowmeter (Kelompok 9) 87
Universitas Andalas
4. Stopwacth
Digunakan untuk mengetahui lamanya waktu yang diperlukan dalam
sekali putaran. Stopwatch yang umum dipakai dapat dilihat pada
gambar dibawah ini
Gambar 3.8 stopwatch
(Sumber : yudhiapr.blogdetik.com)
5. Orifis
Orifis merupakan suatu plat berlobang yang berfungsi untuk
mengecilkan penampang secara tiba tiba pada aliran suatu fluida.
Konstruksi dari orifis sangat berguna untuk memberikan perlawanan
yang berbeda dari aliran fluida. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
karakteristik aliran fluida sebelum dan sesudah mengalami pengecilan
penampang.
Gambar 3.9 orifis
Gambar sumber www.epaendustri.com
Flowmeter (Kelompok 9) 88
Universitas Andalas
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Gambar Peralatan
Gambar 3.10 Alat Uji Flowmeter
Keterangan gambar :
1. Tabung keluaran
2. Katup kontrol aliran
3. Plat Orifis
4. Katup pengatur
5. Rotameter
6. Pelat manometer
Flowmeter (Kelompok 9) 89
Universitas Andalas
7. Venturimeter
8. Saluran masuk fluida
3.2 Asumsi-asumsi
1. Rugi-rugi aliran diabaikan
2. Tekanan temperatur ruangan konstan
3. Daya keluaran pompa konstan
3.3 Prosedur Percobaan
1. Prosedur pemasangan alat
1. Ambil flowmeter apparatus pada rak penyimpanan alat.
2. Pastikan alat dalam kondisi baik dan lengkap.
3. Posisikan alat di atas hydraulic bench.
4. Hubungkan saluran masuk dari apparatus ke keluaran hydraulic
bench.
2. Kalibrasi manometer
1. Hidupkan pompa.
2. Pastikan semua gelembung udara keluar dari saluran dengan cara
mengatur katup keluaran manometer.
3. Atur skala ketinggian pada tabung manometer sehingga ketinggian
pada tiap tabung sama dengan cara memompa dengan pompa tangan
pada pentil.
3. Pengambilan data
1. Hidupkan pompa, lalu atur ketinggian rotameter dengan mengatur
katup keluar apparatus.
2. Catat skala yang terdapat pada tabung manometer.
3. Hitung waktu yang dibutuhkan jika volume yang diinginkan untuk
melihat skala pada manometer adalah 5 liter.
4. Variasikan debit air yang dapat dilihat pada skala rotameter (max 15
l/min).
Flowmeter (Kelompok 9) 90
Universitas Andalas
BAB IV
DATA dan PEMBAHASAN
4.1 Data Percobaan
No Vol QR H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 t
m3 m3/s (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (s)
10.005
0.0000830.317 0.300 0.308 0.305 0.251 0.252 0.218 0.240
51
20.005
0.0001000.312 0.290 0.300 0.297 0.244 0.244 0.230 0.228
43
30.005
0.0001170.309 0.280 0.295 0.290 0.234 0.235 0.225 0.215
37
40.005
0.0001330.307 0.270 0.290 0.284 0.228 0.230 0.208 0.205
34
50.005
0.0001500.304 0.258 0.283 0.275 0.218 0.220 0.198 0.188
31
60.005
0.0001670.301 0.246 0.279 0.268 0.209 0.211 0.185 0.174
27
70.005
0.0001830.296 0.231 0.270 0.258 0.198 0.200 0.170 0.150
26
80.005
0.0002000.290 0.215 0.262 0.248 0.187 0.190 0.150 0.132
22
90.005
0.0002170.285 0.198 0.252 0.238 0.174 0.177 0.136 0.115
22
100.005
0.0002330.275 0.178 0.242 0.223 0.158 0.164 0.116 0.093
14
Flowmeter (Kelompok 9) 91
Universitas Andalas
4.2 Contoh Perhitungan
Adapun data yang digunakan sebagai contoh perhitungan dalam laporan
ini adalah data percobaan nomor 1, dengan data sebagai berikut :
V = 5 liter = 0,005 m3
QR = 8.33 m3/s
ρ = 998 kg/m3
g = 9,8 m/s2
t = 51 s
h1 = 0,317 m h5 = 0,251 m
h2 = 0,300 m h6 = 0,252 m
h3 = 0,308 m h7 = 0,218 m
h4 = 0,305 m h8 = 0,240 m
1. Venturimeter
Diketahui : D1 = 31,75 mm = 0.03175
D2 = 15 mm = 0.015
Sebagai acuan untuk analisa, dimana untuk venturimeter
dengan Cd = 0,98
Perhitungan :
A1 =
=
= 0,00079 m2
A2 =
=
= 0,00018 m2
Δh = h1 – h2
= 317 mm - 300 mm
= 17 mm
= 0.017 m
Flowmeter (Kelompok 9) 92
Universitas Andalas
Δhloss = h1 – h3
= 317 mm - 308 mm
= 22 mm
= 0,009 m
ΔP = ρ . g . Δh
= (998 kg/m3) x (9,81 m/s2) x (0,017 m)
= 166.44 Pa
QHB =
=
= 9.8x 10-5 m3/s
QTH = cd
= 0.98 x
= 0,000099m3/s
Cd1 =
= (8.3 x 10-5 m3/s) : (9.8 x 10-5 m3/s)
= 0,85
Cd2 =
= (8.3 x 10-5 m3/s) : (0.000099 m3/s)
= 0.838
2. Orifis
Diketahui : D1 = 31,75 mm
D2 = 20 mm
Flowmeter (Kelompok 9) 93
Universitas Andalas
Sebagai bahan acuan untuk analisa, dimana untuk orifis de-
ngan Cd = 0,63
Perhitungan :
A1 =
=
= 0,00079 m2
A2 =
=
= 0,000314 m2
Δh = h6 – h8
= 252 mm - 240 mm
= 12 mm
= 0,012 m
Δhloss = h6 – h7
= 252 mm - 218 mm
= 34 mm
= 0,034 m
ΔP = ρ . g . Δh
= (998 kg/ m3) x (9,81 m/s2) x (0,012 m)
= 117.485 Pa
QHB =
=
= 2.195 x 10-4 m3/s
Flowmeter (Kelompok 9) 94
Universitas Andalas
QTH = Cd
= 0.63 x
= 1 x 10-4 m3/s
Cd1 =
= (8.3 x 10-5 m3/s) : (2,195x 10-4 m3/s)
= 0,85
Cd2 =
= (8.3 x 10-5 m3/s): ( 1 x 10-4 m3/s)
= 0.83
3. Rotameter
Perhitungan :
Δh = h4 – h5
= 305 mm - 251 mm
= 54 mm
= 0,054 m
Δhloss = h4 – h5
= 305 mm - 251 mm
= 54 mm
= 0,54 m
ΔP = ρ . g . Δh
= (998 kg/m3) x (9,81 m/s2) x (0,054 m)
= 528,680 Pa
QHB =
Flowmeter (Kelompok 9) 95
Universitas Andalas
=
= 9.8 x 10-5 m3/s
Cd1 =
=
= 0,847
Flowmeter (Kelompok 9) 96
Universitas Andalas
4.3 Data Hasil Perhitungan
Flowmeter (Kelompok 9) 97
Universitas Andalas
4.4 Grafik Hasil Perhitungan
Flowmeter (Kelompok 9) 98
Universitas Andalas
Flowmeter (Kelompok 9) 99
Universitas Andalas
Flowmeter (Kelompok 9) 100
Universitas Andalas
4.5. Analisa
Dari hasil praktikum yang dilakukan untuk objek flowmeter
digunakan beberapa perangkat alat untuk mengukur aliran fluida adapun
perangkat yang digunakan itu meliputi orifis,rotameter dan venturimeter
Adapun volume air yang diukur pada percobaan ini yaitu 5 liter dan
dari grafik dapat dianalisa yaitu:
Grafik Qr vs Qth
Terdapat hubungan berbanding lurus dimana Qth semakin besar Qr
juga akan semakin besar, Qth sangat ditentukan oleh Δh dimana Δh
mempengaruhi nilai ΔP
Grafik Qr vs Qhb
Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa perbandingan antar
Qr dengan Qhb adalah perbandingan lurus,Qhb yang ditujukan memperlihatakan
kenaiakm saat waktu yang dibutuhkan semakin kecil artinya Qhb berbanding
terbalik dengan waktu, jika Qhb naik,maka waktu yang di butuhkan untuk volume
tertentu akan semakin kecil
Grafik Qth Vs Qhb
Terdapat hubungan yang berbanding lurus,dimana semakin besar
Qth maka Qhb juga bertambah besar,disini Qth dipengaruhi oleh perubahan
kentinggian sedangkan Qhb dipengaruhioleh t,untuk nilai Δh dan t juga
berbanding lurusa dimana semakin besar Δh ,t juga semakin besar ,Qth juga di
pengaruhi oleh diameter penampang,dimana pada orifis terjadi pengecilan
penampang yang berujung pada kenaikan tekanan
.Grafik Qr Vs Cd
Flowmeter (Kelompok 9) 101
Universitas Andalas
Secara umum dapat dilihat perbandingan antara Qr dan Cd adalah
berbanding lurus dimana semakin besar nilai Qr maka nilai CD juga akan
semakin besar
Hal ini membenarkan persamaan yang menyatakan :
Dimana Qr berbanding lurus dengan Cd
.Grafik Qth Vs Cd
Dari hasil pengolahan data terlihat perbandingan secara umum yang menyatakan semakin besar Cd maka nilai Qth akan semakin kecil sesuai dengan persamaan berikut
Grafik Qhb Vs Cd
Dari table dan Grafik terlihat perbandingan antar Cd dan Qhb yang
berbanding lurus dimana,seharu perbandingan Cd dengan Qhb adalah berbanding
terbalik dengan :
Karena Qhb dipengaruhi oleh waktu dan Qr
Flowmeter (Kelompok 9) 102
Universitas Andalas
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan analisa data disimpulkan bahwa:
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
1. Dapat mengetahui tekanan masuk dan tekanan yang keluar pada tiap alat
ukur yang digunakan serta tekanan normal aliran, tetapi pada venturimeter
juga dapat diketahui tekanan yang terjadi pada saat pengecilan
penampang.
2. Hubungan antara koefisien buang terhadap debit aliran adalah tidak
berbanding lurus dan tidak pula berbanding terbalik tetapi harga koefisien
buang yang besar pada kondisi maksimum.
3. Hubungan losses degan tekanan adalah berbanding lurus, semakin besar
losses maka akan semakin besar pula perbedaan tekanan
5.2 Saran
Untuk praktikan yang lain yang akan melakukan percobaan ini penulis
menyarankan agar :
Pada saat pencatatan skala manometer usahakan agar posisi mata
pengamat sejajar dengan permukaan fluida dalam tabung
Pembacaan skala sebaiknya dilakukan setelah fluida pada masing-masing
tabung manometer diam atau berada dalam keadaasn stabil.
Pastikan tidak ada lagi gelembung udara yang terperangkap di dalam alat
ukur agar hasil yang diperoleh lebih akurat dan fenomena-fenomena yang
terjadi dapat diamati dengan lebih jelas.
Flowmeter (Kelompok 9) 103
Universitas Andalas
LAMPIRAN
A. Tugas sebelum Praktikum
1. Jelaskanlah prinsip kerja venturimeter dan manometer yang digunakan
dalam praktikum anda..?
Jawaban :
- Venturimeter : mengukur aliran fluida dengan memanfaatkan
perbedaan luas antara 2 buah penampang
-
- Gambar 3.11 venturimeter
- Sumber www.engineeringtoolbox.com
-
- Manometer : mengukur tekanan fluida dengan memanfaatkan
perbedaan pembacaan ketinggian yang terbaca pada skala
Gambar 3.12 manometer
Sumber gambar google
Flowmeter (Kelompok 9) 104
Universitas Andalas
2. Jelaskan hubungan antara hukum archimedes dengan rumus rotameter
Jawaban : air masuk dengan kecepatan v, sehingga mengangkat bal
sampai dengan daya apung sama dengan berat bal
Gambar 3.13 rotameter
Gambar Rotameter sumber google
Penurunan rumus rotameter W
Flowmeter (Kelompok 9) 105
pemberat
Fb
Fc
Universitas Andalas
3. Apa fungsi plat orifis dari objek yang akan anda praktikumkan ini ?
Jawaban : Berfungsi untuk mengecilkan penampang secara tiba-tiba pada
aliran suatu fluida
Gambar 3.14 orifis
Sumber www.meltasmakina.com
B. Tugas Setelah Praktikum
1. Jelaskan 3 pemakaian alat dari flowmeter di dunia kerja teknik mesin ?
Jawaban : Venturimeter berguna untuk meningkatkan kecepatan aliran
fluida misalnya digunakan pada pipa minyak. Aplikasi dari
venturimeter ini dapat dijumpai pada alat injeksi bahan bakar serta alat
penyemprot obat nyamuk.
Gambar 3.15 venturimeter
Sumber www.engineeringtoolbox.com
Orifis yaitu suatu plat yang dipasang pada suatu pipa, sehingga terjadi
pengecilan penampang tiba – tiba pada pipa tersebut (fenomena
venakontrakta ).
Flowmeter (Kelompok 9) 106
Universitas Andalas
Gambar 3.16 orifis
Sumber www.meltasmakina.com
Aplikasi Orifis yaitu pada pipa perminyakan, berfungsi untuk pipa yang
mempunyai elbow, sebelum melalui elbow aliran fluida ditahan debitnya
dengan orifis.
Rotameter untuk mengetahui kecepatan aliran fluida dengan cara mengatur
pemberat yang menyatakan besarnya debit aliran fluida. Aplikasi rotameter
yaitu pada perusahaan air minum, untuk melihat distribusi debit aliran yang
menuju kerumah penduduk.
Gambar 3.17 rotameter
(Sumber : unitechengineers.com)
2. Jelaskan hubungan antara koefisien buang dengan debit aliran ?
Jawaban : hubungannya berbanding lurus yaitu semakin besar debit aliran
maka koefisien buang makin besar,
Flowmeter (Kelompok 9) 107