13150127 miftakhul fariz

15

Upload: miftakhul-fariz

Post on 24-Jul-2016

240 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pengantar Pembelajaran E-Learning

TRANSCRIPT

Page 1: 13150127 miftakhul fariz
Page 2: 13150127 miftakhul fariz
Page 3: 13150127 miftakhul fariz

Pentingnya E-Learning Miftakhul Fariz

13150127 ([email protected])

Prolog

Internet ( International Network ) sudah terbang keseluruh penjuru negeri, bahkan pulau paling ujung dan pelosokpun sudah bisa mencicipi rasa sedap dan pahitnya dalam penggunaan media yang bisa menerobos batasan batasan jendela dunia ini, mulai dari pengetahuan yang bersifat intern maupun yang bersifat umum, kita bisa mengakses berita-berita terkini yang uptodate, teknologi, olahraga, sains, bahkan kesehatan. Tapi tidak semua didalam Internet ini mengandung unsur yang berpendidikan, ada juga yang kurang baik untuk di akses. Disini kita akan menggunakan media ini untuk digunakan agar bisa bermanfaat dan mendatangkan suatu output yang kita inginkan sebagai seorang yang berpendidikan. Karena kita sendiri berposisi sebagai seoarang pengajar yang nantinya akan memberikan sesuatu kepada peserta didik, yang bisa disebut Ilmu. Disini kita dituntut untuk bisa menggunakan internet, karena dengan media inilah yang bisa menghantarkan dan menjadikan jembatan untuk menyamapaikan sebuah ilmu kepada para siswa didik dengan baik dan bisa dikemas lebih menarik, sehingga diharapkan untuk bisa lebih mudah dalam penyampaian dan lebih mudah dalam peserta didik untuk menangkapnya. Dizaman ini kita sering mendengar pendidikan yang telah menggunakan basis dalam belajarnya dengan media media canggih dan terkini, yaitu E-Learning.

Pengertian E-Learning

Pengertian E-Learning: Apa itu E-Learning - E-learning

dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi

pendidikan dalam bentuk elektronik. Pengertian ini sejalan

dengan huruf “E” pada kata E-Learning yang berarti

Page 4: 13150127 miftakhul fariz

“Elektronik”. Pengertian e-learning sendiri sebenarnya sangat luas, namun istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha

untuk membuat transformasi proses belajar mengajar yang ada di

sekolah atau kampus ke dalam bentuk digital yang dijembatani

oleh teknologi internet. Dalam teknologi e-learning, semua

proses belajar mengajar yang biasa didapatkan di dalam sebuah kelas dilakukan secara live namun virtual. Artinya pada saat yang

sama seorang pendidik mengajar di depan sebuah komputer yang

ada di suatu tempat.

Banyak ahli yang menguraikan pengertian e-learning dari

berbagai sudut pandang. Salah satunya adalah Hartley yang

mendefinisikan e-learning sebagai suatu jenis cara belajar

mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke

siswa dengan menggunakan media internet, intranet, atau media jaringan komputer lainnya. E-learning merupakan upaya

menghubungkan pembelajar (peserta didik) yang secara fisik

terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling

berkomunikasi, berinteraksi, atau berkolaborasi secara langsung

(synchronous) maupun secara tidak langsung (asynchronous). Jadi, e-

learning adalah bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang

memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi.1

E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan

yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber: 1. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan

sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran.

1 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP - UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi

Pendidikan Bagian 4 Pendidikan Lintas Bidang. Bandung: PT IMTIMA.

Page 5: 13150127 miftakhul fariz

2. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi

3. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa.

Karakteristik E-learning

Munir, Suyanto mengungkapkan beberapa karakteristik e-learning, yakni: “Memanfaatkan teknologi, menggunakan media komputer, pendekatan mandiri, tersimpan di media komputer, otomatisasi proses pembelajaran”. Masing-masing karakteristik diuraikan sebagai berikut:

1. Memanfaatkan jasa teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi yang digunakan dapat berupa internet sehingga penyampaian pesan dan komunikasi antara pebelajar dengan pebelajar, pebelajar dengan pembelajar, dan pembelajar dengan pembelajar dapat dilakukan secara mudah dan cepat.

2. Memanfaatkan media komputer seperti jaringan komputer (computer networks atau digital media).

3. Menggunakan pendekatan pembelajaran mandiri. Dengan menggunakan e-learning, pebelajar dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap pembelajar karena pembelajaran tidak dilakukan secara langsung. Dabbagh menjelaskan online learner harus memiliki kemampuan learn how to learn, memiliki disiplin, mampu memonitor perkembangannya sendiri, mampu memotivasi diri, dan mampu memanajemen diri. Intinya, dengan menggunakan e-learning pebelajar dituntut untuk dapat mengorganisir dirinya sendiri dalam belajar. Oleh karena itu pembelajar harus dapat mendesain e-learning yang dapat memotivasi pebelajar. Menurut Allen memotivasi pebelajar dalam e-learning dapat dilakukan melalui konteks, tantangan, aktivitas yang bervariasi, dan umpan balik yang membangun.

4. Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer.

Page 6: 13150127 miftakhul fariz

5. Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga mengetahui hasil kemajuan belajar, administrasi pendidikan, serta untuk mengetahui informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi.2

Menurut Rosenberg karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.

Karakteristik E-learning menurut Nursalam adalah: 1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. 2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan

komputer networks) 3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning

materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.

4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di

komputer.3 Manfaat E-learning Manfaat E-learning adalah: 1. Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih

waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.

2 https://fatamorghana.wordpress.com/2010/12/01/karakteristik-e-

learning/25-09-15. 07:47 3 Nursalam dan Ferry Efendi. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika.

Page 7: 13150127 miftakhul fariz

2. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.

3. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.

Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk adalah: 1. Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan

proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.

2. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa. 3. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa. 4. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa. 5. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan. 6. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan

perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat

biasa sulit dilakukan.4 Kelebihan E-learning

Kelebihan E-learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media. Menurut L. Tjokro, E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu :

1. Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas

multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video.

4 Pranoto, Alvini.dkk. 2009. Sains dan Teknologi. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama

Page 8: 13150127 miftakhul fariz

2. Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.

3. Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.

4. Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.

Kekurangan E-learning

Menurut Bullen dan Beam, paling tidak ada 8 kekurangan dalam pembelajaran berbasis elektronik dan networking, yaitu:

1. Kurangnya interaksi antara dosen dan mahasiswa atau bahkan antar mahasiswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.

Interaksi secara face to face, bahkan harus dilakukan

untuk beberapa mata pelajaran tertentu, seperti: belajar ilmu tajwid atau baca al-Quran yang menurut para ulama Quran harus musyafahah (saling melihat lisan) sehingga keharusan ini jelas tidak mungkin pada model e-learning. Mungkin, bisa saja belajar face to face ilmu tajwid melalui e-learning karena saat ini sudah ada jaringan super cepat semisal 3.5 G yang memungkinkan ada model video call, atau murid bisa merekam bacaannya lalu dikirim ke guru. Namun, tehnik semacam ini jelas butuh waktu lebih lama daripada model konvensional, butuh koneksi cepat, butuh dana besar, dan yang jelas makin ribet. Karena itu, tidak semua pelajaran bisa dengan e-learning.

Page 9: 13150127 miftakhul fariz

2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis (komersial).

Adanya programmer yang bisa membuat program berwajah pendidikan, jelas membuka ruang bisnis. Seorang guru bisa saja membuat pasword untuk file-nya lalu file itu dijual dengan paswordnya. Tanpa paswaord, pengguna hanya bisa merasakan trial-nya saja. Bukankah hal-hal semacam ini, yang berbau komersial akan sangat mudah diterapkan dalam model e-learning? Disinilah kelemahan yang cukup mengkhawatirkan!

3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

Jika pendidikan mengarah pada pendewasaan dan penanaman budi pekerti, maka e-learning akan lebih banyak mengarah pada pelatihan sesaat yang itu sangat jauh dari proses pembentukan jiwa. Apalagi, jika proses pembelajaran ala e-learning masih membutuhkan trik dan `cara penggunaan sotfware, maka jelas pelatihan yang lebih dominan daripada pendidikan.

4. Berubahnya peran dosen atau guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan TIK.

Perubahan peran ini, di satu sisi akan kian memperkuat bagaimana posisi guru atau dosen hanya sekedar fasilitator dan bukan lagi sebagai sumber ilmu. Jika demikian kenyataannya, ada satu hal yang perlu dipertanyakan: jika guru hanya sekedar fasilitator –atau yang lebih ektrem saya sebut hanya sebagai “makelar”-, maka mungkinkah siswa memiliki kepercayaan yang dalam terhadap gurunya? Padahal, dalam pendidikan, faktor kepercayaan itulah yang justru penting dan saat ini makin

Page 10: 13150127 miftakhul fariz

menipis akibat banyak didengungkannya fungsi guru hanya sebagai fasilitator! 5. Mahasiswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

Dengan e-learning, mahasiswa yang tidak punya minat terhadap teknologi modern, tidak punya dana untuk memiliki perangkat keras yang memadai, maka ia jelas akan tertinggal oleh rekan-rekannya yang itu berarti ia tengah menuju kegagalan. 6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet. 7. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet.

8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

Bagaimana menurut Anda? Meski e-learning memiliki kekurangan, tapi ke depan, era pendidikan bersistem e-learning akan menghampiri dunia pendidikan. Karenanya, dengan mengetahui kelemahan itu, para praktisi pendidikan dapat mengantisipasinya sejak sekarang agar jangan sampai teknologi modern di dunia pendidikan diacuhkan hanya gara-gara kita tidak

mampu mengatasi kekurangan itu.5

5 http://www.taufiq.net/2012/01/kelemahan-e-learning.html 25-09-

15. 07:50

Page 11: 13150127 miftakhul fariz

Epilog Kita sedikit banyak sudah bisa mengenal dan memahami tentang E-Learning, tentang karakteristiknya itu bagaimana, ketika kita menerapkan dan menggunakan e-Learning dalam proses pembelajaran kita, maka kita akan bisa memilih dan memilah bagaimana kita akan memberikan suatu metode kepada peserta didik dalam pembelajaran dengan menggunakan media ini, diharapkan agar para peserta didik bisa menerima materi yang diajarkan dengan maksimal dan membekas dalam pembelajarannya, kita bisa memakai ini sebagai sarana untuk mempermudah tujuan dari pembelajaran kita.

Page 12: 13150127 miftakhul fariz

Daftar Pustaka Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP - UPI. 2007. Ilmu dan

Aplikasi Pendidikan Bagian 4 Pendidikan Lintas Bidang. Bandung: PT

Imtima.

Nursalam dan Ferry Efendi. 2008. Pendidikan dalam

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Pranoto, Alvini.dkk. 2009. Sains dan Teknologi. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama

http://www.taufiq.net/2012/01/kelemahan-e-learning.html 25-

09-15. 07:50

https://fatamorghana.wordpress.com/2010/12/01/karakteristik-

e-learning/25-09-15. 07:47

Page 13: 13150127 miftakhul fariz
Page 14: 13150127 miftakhul fariz
Page 15: 13150127 miftakhul fariz