133745831-pencernaan-repaired.pdf
TRANSCRIPT
Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 1
PENCERNAAN
Egi Yulianty (066111091), Irma Nur Rahmawati (066111092), Lucky Setia
Rahman (066111093), Nandika Putri Trisani (066111094), Raditya Rizky
Apriyansyah (06611101) .
6Mahasiswa Program Studi Farmasi 2011 (kelompok 6)
ABSTRAK
Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel
yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu
hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Sistem pencernaan
manusia secara fisiologis akan mengkaji segala hal yang berhubungan dengan
proses dan keterkaitannya dengan struktur organ serta kelenjar pencernaan.
Pada percobaan kali ini, kami menggunakan katak dan kelinci sebagai bahan
percobaan. Pada katak terdapat rambut getar atau silia. Silia merupakan organel
yang dapat ditemukan pada organisme eukariotik. Pada saluran pencernaan
rambut getar/silia berperan dalam tranportasi bahan makanan.Aktivitas rambut
getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan oleh karenaitu, hanya
ditemukan pada permukaan yang terendam atau paling tidak pada permukaan
yang berlapis selaput basah. Kelinci memiliki sistem pencernaan yang amat
rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua makanan dengan cara yang sama
baiknya. Pada posisi rahang datar kecepatan kontraksi rambut getar lebih cepat.
Jenis-jenis gerakan pada masing-masing bagian pencernaan menunjukkan
perbedaan.
Kata kunci: Rambut getar, saluran pencernaan, gerakan peristaltik, gerakan
antiperistaltik, gerakan segmentasi, gerakan pendulum.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam sistem pencernaan
terdiri atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencer-
naan mulai dari mulut sampai ke
anus yang berfungsi menyalurkan &
mencerna serta menyerap makanan
dibantu oleh adanya rambut getar
pada daerah langit-langit dan adanya
kelenjar pencernaan. Dalam menja-
lankan fungsinya tentu akan terjadi
gerakan dari satu bagian ke bagian
yang lain pada saluran pencernaan.
Gerakan dalam saluran pencernaan
yaitu,gerakan peristaltik, gerakan an-
tiperistaltik, gerakan segmentasi dan
gerakan pendulum.
1.2.Tujuan Percobaan
Mengamati aktifitas rambut
getar dalam rongga mulut katak dan
mempe-lajari gerakan atau kontraksi
bagian-bagian saluran pencernaan
kelinci.
1.3.Hipotesis
a. Kecepatan aktifitas rambut getar
pada rongga mulut katak dengan
posisi rahang datar lebih cepat
Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 2
daripada posisi rahang ke depan
dan ke belakang.
b. Pada beberapa bagian saluran
pencernaan memiliki jenis ge-
rakan saluran pencernaan yang
sama seperti pada duodenum,
jejunum, ileum & caecum.
1.4.Tinjauan Pustaka
Semua organisme di bumi ini
me-merlukan persediaan makanan
yang tetap untuk dapat terus hidup.
Salah satu caranya adalah dengan
meng asimilasi makanan atau nutrisi
(Volk and Wheeler, 1993). Kata nu-
trisi berasal dari bahasa Inggris, yaitu
nutrient yang berarti rangkaian pro-
ses dimana suatu organisme mema-
sukkan makanan ke dalam tubuhnya,
dicerna, kemudian makanan tersebut
diubah menjadi sel, jaringan baru dan
energi yang penting bagi aktivitas
dalam tubuh (Wulangi, 19-93). Mak-
hluk hidup yang membeku biasanya
menghadapi banyak risikokematian.
Namun katak tidak mengalami itu.
Dalam keadaan membeku, katak me-
miliki keistimewaan mampu mem-
buat banyak glukosa. Seperti meng-
idap diabetes, kadar gula dalam
darahnya naik tinggi sekali. Kadang
sampai 550 milimol/liter.(Angka ya-
ng normal untuk katak adalah 1-5
mmol/liter sedangkan manusia 4-5
mmol/liter). Dalam kondisi normal,
konsentrasi glukosa setinggi ini bisa
menyebabkan masalah serius (Yas-
min, 2007). Salah satu bagian mor-
fologi khas pada katak adalah pada
sistem pencernaannya. Morfologi pa-
da katak terdiri dari kulit, mata,
tangan, kaki dan berbagai macam
morfologi lainnya. Pencernaan pada
katak yang meliputi, esophagus,
kemudian lambung, pancreas, dan
kemudian menuju usus halus, duo-
denum (usus 12 jari), dan selanjutnya
usus besar, limfa kloaka dan yang
terakhir pada kantong kemih (Volk
and Wheeler, 1993). Silia merupakan
organel yang dapat ditemukan pada
organisme eukariotik. Silia memiliki
peran bermacam-macam sesuai de-
ngan tempatnya. Pada saluran pen-
cernaan rambut getar/silia berperan
dalam tran-portasi bahan makanan.
Aktivitas rambut getar terbatas hanya
pada medium yang basah, dan oleh
karenaitu, hanya ditemukan pada
permukaan yang terendam atau
paling tidak pada permukaan yang
berlapis selaput basah (Wulangi, 19
93). Pada katak, aktivitas rambut ge-
tar pada epitel rongga mulut bergerak
dari mulut ke anus, sambil menyapu
bersih segala kotoran (debris) yang
ada di sepanjang saluran pencernaan.
Hal tersebut menyerupai aktivitas
rambut getar yang ditemukan pada
sistem respirasi mamalia (Wulangi,
1993).
Rambut getar merupakan
suatu selaput lendir yang terdapat
dalam rongga mulut katak dan ber-
fungsi untuk menimbulkan aliran
dari cairan mulut dan permukaan di-
nding cavum oris. Untuk memu-
dahkan proses masuknya makanan
kedalam oesophagus ada rambut
getar pada jaringan epitel yang
mengalirkan cairan atau benda par-
tikel yang diarahkan ke suatu arah di
atas epitel Mulut katak mempunyai
bagian-bagian yang sangat kompleks
dan fungsi khusus dalam pencernaan
seperti lidah sebagai alat untuk me-
nangkap mangsa juga sebagai alat
untuk menelan. Saliva pada saluran
pencernaan untuk memudahkan ma-
suknya makanan ke dalam esopha-
gus, ada rambut getar pada jaringan
epitel yang dapat mengalirkan cairan
Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 3
atau partikel yang dialirkan ke arah
epitel bersilia tersebut (Schmidt,
1990).
Gerakan rambut getar ini
didukung oleh adanya ATP, jumlah
rambut banyak sekali, terletak pada
langit-langit rahang atas terutama
pada pallatum Kelenjar ludah yang
dihasilkan oleh mulut katak ini di-
lengkapi oleh rambut getar yang
memungkinkan proses pencernaan
lebih mudah dilakukan.Untuk memu-
dahkan proses pencernaan pada katak
maka dipergunakan dua macam lu-
dah yaitu yang berbentuk cair dan
yang berbentuk lendir (Wulangi, 19
93).
Kelinci termasuk pseudoru-
minant yaitu herbivora yang tidak
dapat mencerna serat kasar dengan
baik. Kelinci memfermentasikan pa-
kan di caecum yang kurang lebih 50
% dari seluruh kapasitas saluran pen-
cernaannya (Sarwono, 2001).
Sistem pencernaan makanan
pada kelinci (Lepus nigricollis) ter-
diri dari saluran-saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Saluran pe-
ncernaan dimulai dari rongga mulut,
pharynk, esophagus, ventriculus, in-
testinum dan berakhir di anus. Rong-
ga mulut pada kelinci (Lepus nigri-
collis) dibentuk oleh atap dan dasar,
atap terdiri atas palatum durun yang
berupa langit-langit keras disebelah
anterior dan palatum molle yang me-
rupakan langit-langit lunak dan di-
dalam rongga mulut terdapat gigi
yang tertanam dalam alveolus (lu-
bang dalam rahang). Gigi pada ke-
linci (lepus nigricollis) berfungsi un-
tuk memotong atau mengerat ma-
kanan. Pharynk berfungsi untuk ro-
ngga dibelakang mulut yang meru-
pakan persimpangan jalan ma-kanan
dari jalan respirasi. Oesophagus me-
rupakan pipa musculus yang sempit
yang menembus diafragma masuk ke
dalam abdomen. Ventriculus meru-
pakan kantong sebagai lanjutan dari
oesophagus yang dapat dibedakan
atas cardia, pylorus yang bersam-
bung dengan deodenum dan fun-dus.
Selain itu terdapat juga kelenjar pen-
cernaan yang meliputi kelenjar lu-
dah, menghasilkan saliva yang me-
ngandung enzim-enzim pencernaan.
Kelenjar empedu dikeluarkan oleh
hati, pankreas menghasilkan hormon
insulin & kelenjar pencernaan (Bro-
towidjoyo, 1994).
Lidah mempunyai papila pe-
rasa. Terdapat 4 pasang kelenjar lu-
dah, yaitu parotid, infraorbital, sub-
maxilari dan sublingual. Terdapat ka-
ndung empedu dengan saluran getah
pankreas yang bermuara kedalam
duodenum. Sekum (caecum) bedar
berdinding tipis, panjangnya kira-
kira 50 cm dengan apendiks fermi-
formis (umbai cacing) yang bentuk-
nya seperti jari (Brotowidjoyo,1994).
Urutan sistem digesti kelinci
adalah sebagai berikut:
o Mulut. Di dalam mulut terjadi pen-
cernaan secara mekanik yaitu dengan
jalan mastikasi bertujuan untuk me-
mecah pakan agar menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil dan menca-
mpurnya dengan saliva yang meng-
andung enzim amilase yang mengu-
Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 4
bah pati menjadi maltosa agar mudah
ditelan (Kamal, 1982).
o Oesophagus. Merupakan lanjutan da-
ri pharing dan masuk ke dalam ca-
vum abdominale dan bermuara pada
bagian ventriculus (Anonimous,19
90 ).
o Ventriculus. Lambung kelinci disebut
juga ventrikulus yang terdiri dari tiga
bagian yaitu bagian awal (kardia),
bagian tengah (fundus) dan bagian
akhir (pilorus). Ventrikulus berfungsi
sebagai tempat penyimpanan pakan
dan tempat terjadinya proses pen-
cernaan dimana dinding lambung
mensekresikan getah lambung yang
terdiri dari air, garam anorganik, mu-
cus, HCl, pepsinogen dan faktor in-
trinsik yang penting untuk efisiensi
absorbsi vitamin B12. Keasaman ge-
tah lambung bervariasi sesuai dengan
macam makanannya. Pada umumnya
sekitar 0,1N atau ber-pH lebih ku-
rang dari 2 (Kamal, 1982).
o Usus halus. Terdiri dari duodenum,
jejenum dan illeum. Kelenjar branner
menghasilkan getah duodenum dan
disekresikan ke dalam duodenum
melalui vili-vili dan getah ini bersifat
basa. Getah pankreas yang dihasilkan
disekresikan ke dalam duodenum
melalui ductus pancreaticus. Jejenum
merupakan kelanjutan dari duode-
num dan illeum di sebelah caudal
ventriculus dan berfungsi sebagai te-
mpat absorbsi makanan (Kamal,
1982).
o Coecum. Berbentuk seperti kantung
berwarna hijau tua keabu-abuan. Da-
lam coecum makanan disimpan da-
lam waktu sementara. Pencernaan se-
lulosa dilakuakan oleh bakteri yang
menghasilkan asam asetat, propionat
dan butirat (Aminudin, 1986).
o Intestinum crassum. Colon berjalan
ke arah caudal diagonal menyilang
coecum. Di sini terdapat ascenden
dan colon transverasum, colon de-
scenden dan colon sigmoideum yang
belum jelas (Aminudin, 1986).
o Rectum. Rectum merupakan kelan-
jutan dari colon dan membentuk
feses. Rektum berakhir sebagai anus
(Aminudin, 1986).
o Anus. Feses yang keluar lewat anus
mengandung air. Feses merupakan
sisa makanan yang tidak tercerna.
Cairan dari tractus digestivus, sel-sel
epitel usus, mikroorganisme, garam
organik, stearol dan hasil dekompo-
sisi dari bakteri keluar melalui anus
(Kamal, 1982).
Gambar 2. Saluran Pencernaan Pada Kelinci
BAB II METODELOGI KERJA
2.1. Alat dan Bahan
Katak, kelinci, larutan fisi-
ologis, larutan ringer, alat disek-
si, serbuk gergaji/gabus, jarum
pentul.
2.2 Cara Kerja
Untuk mengamati aktifitas
rambut getar, telentangkan katak de-
serebrasi pada papan fiksasi, gunting
sudut mulut kiri dan kanan serta
seluruh rahang bawahnya, basahi
langit-langit dengan larutan fisiolo-
Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 5
gis, ambil serbuk gergaji yang kecil,
letakkan pada langit-langit, amati
pergerakan serbuk gergaji dan catat
waktunya. Miringkan posisi katak ke
arah depan kemudian ke belakang
catat masing-masing waktunya.
Untuk mengamatai pergerakan
pada saluran cerna, sembelih seekor
kelinci, segera kuliti dan bedah ba-
gian perutnya, tambahkan larutan
ringer pada rongga perut dan amati
gerakan saluran pencernaan dan ca-
tat.
BAB III HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Percobaan
Tabel 1. Tabel pengamatan kece-
patan aktifitas rambut getar pada
rongga mulut katak
Dilihat dari mikroskop tampak
rambut getar yang diambil dari ro-
ngga mulut katak bergerak.
Gambar 3. Rambut getar pada katak
Tabel 2. Pengamatan pergerakan pa-
da bagian saluran pencernaan
Bagian saluran
pencernaan
Jenis gerakan
Lambung -
Duodenum Peristaltik
Jejenum Segmentasi
Ileum Segmentasi
Cecum Pendulum
Colon Peristaltik
3.1 Pembahasan
Esophagus katak yang telah
dibedah, kemudian ditetesi NaCl
fisiologis. Pemberian larutan NaCl
fisiologi bertujuan agar esophagus
katak tidak kering dan juga untuk
mempertahankan cairan tubuhnya,
agar silia-silia pada pencernaan katak
berada pada kondisi fisologisnya
sehingga silia-silia tersebut dapat
berkerja seperti pada saat katak
hidup. Rambut getar pada rongga
mulut katak berfungsi untuk menimb
ulkan aliran dari cairan mulut dan
permukaan dinding cavum oris, agar
memudahkan proses masuknya ma-
kanan ke dalam esophagus dan ak-
hirnya masuk ke lambung.
Hasil yang didapatkan pada
pengamatan gerakan rambut getar ka
tak pada berbagai keadaan papan
fiksasi yaitu pada katak keadaan
papan fiksasi rata yang hanya tertin-
ggal kepala, eshopagus yang dibelah
dan ditetesi larutan NaCl dengan
waktu yang diperlukan 60 detik. Un-
tuk papan fiksasi yang miring ke
depan dengan waktu 3 menit, 1 menit
59 detik. Sedangkan pada papan
fiksasi dengan keadaan miring ke
belakang dengan waktu 4 menit 27
detik, Didapatkan hasil waktu yang
berbeda-beda mungkin dikarenakan
dengan keadaan papan fiksasi terse-
but.
Untuk pengamatan gerakan
rambut getar dibawah mikroskop
didapatkan hasil dengan terlihatnya
rambut getar (cilia) pada katak. Se-
harusnya dapat terlihat adanya
pallatum molle dam pallatum durum
Posisi Rahang Kecepatan
Kontraksi rambut
getar
Datar 60 detik
Miring ke Depan 1 menit 59 detik
Miring ke Belakang 4 menit 27 detik
Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 6
pada cava oris dan kelenjar lainnya
dibawah mikroskop. Kedua pallatum
dari katak terdiri dari dua jaringan
yaitu jaringan fibrik dan selaput len-
dir yang mengandung rambut-rambut
getar yang membantu dalam proses
menelan. Pallatum durum tersusun ol
eh tajuk-tajuk pallatum, dari sebelah
depan tulang maxillaries dan sebelah
belakang tersusun oleh tajuk-tajuk
pallatum, dari sebelah depan tulang
maxillaries dan dibelakang pallatum
inter dalam pallatum molle. Larutan
NaCl itu sendiri yaitu mempunyai
garam ion-ion yang pada daerahnya
me-nyebabkan darah semakin encer
karena efek persenyawaan. Dapat
menimbulkan tekanan osmotik dalam
darah lebih kecil dari tekanan os-
motik jaringan sehingga zat dapat
masuk. Sehingga sebelum digunakan
untuk aktivitas rambut getar cairan
yang ada di dalam esopaghus atau
lambung tersebut tidak akan meng-
ental atau membeku terlebih dahulu.
Gambar 3. Gerakan rambut getar (cilia)
o Kerongkongan
Otot kerongkongan dapat ber-
kontraksi secara bergelombang se-
hingga mendorong makanan masuk
ke dalam lambung. Gerakan kerong-
kongan ini disebut gerak peristalsis.
Gerak ini terjadi karena otot yang
memanjang dan melingkari dinding
kerongkongan mengkerut secara ber-
gantian. Jadi, gerak peristalsis meru-
pakan gerakan kembang kempis ke-
rongkongan untuk mendorong maka-
nan masuk ke dalam lambung.
o Lambung
Di dalam lambung terjadi ge-
rakan mengaduk. Gerakan mengaduk
dimulai dari kardiak sampai di da-
erah pilorus. Gerak mengaduk terjadi
terus menerus baik pada saat lam-
bung berisi makanan maupun pada
saat lambung kosong. Jika lambung
berisi makanan, gerak mengaduk le-
bih giat dibanding saat lambung da-
lam keadaan kosong. Setiap bagian
lambung berkontraksi akan mempe-
ngaruhi bagian yang lainnya. Perge-
rakan-pergerakan itu menghasilkan
gerakan pencampuran dan gerakan
ke atas dari bahan-bahan dalam ru-
men, kembalinya digesta ke mulut
untuk ruminansi dan eruktasi gas.
Gambar 4. Lambung kelinci
o Duodenum
Usus dua belas jari bagian
pertama usus halus adalah usus sua
belas jari (duodenum), yang pan-
jangnya dua belas jari orang dewasa.
Proses pencernaan pada usus dua
belas jari dibantu oleh cairan empedu
yang dihasilkan oleh hati. Jadi dalam
usus dua belas jari makanan masih
dicerna lagi karena ada bahan maka-
nan yang belum hancur di lambung.
Setelah mengalami penghancuran di
usus dua belas jari makanan itu
berupa cairan bubur yang sangat
Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 7
halus. Selanjutnya dengan gerakan
pe-ristaltik masuk ke dalam usus
halus. Sedangkan pada usus halus
terjadi gerakan segmentasi. Di dalam
ileum terjadi penyerapan sari maka-
nan hasil pencernaan. Dinding dalam
dari ileum berlipat-lipat yang disebut
de-ngan jonjot (villi). Villi berfungsi
untuk memperluas bidang penyera-
pan sari makanan. Sari makanan ya-
ng larut dalam air (seperti glukosa,
asam amino, vitamin B dan C)
diserap oleh darah dalam pembuluh
kapiler kemudian diedarkan ke selu-
ruh sel yang membutuhkan. Molekul
glukosa diserap secara difusi dengan
kecepatan maksimum 120 gram tiap
jam. Otot yang terutama berperan
pada kontraksi untuk mencampur
makanan adalah otot longitudinal.
Bila bagian mengalami distensi oleh
makanan, dinding usus halus akan
berkontraksi secara lokal. Tiap
kontraksi ini melibatkan segmen usus
halus sekitar 1-4cm, pada saat suatu
segmen usus halus yang berkontraksi
mengalami relaksasi, segmen lainnya
segera berkontraksi, sehingga maka-
nan bercampur dengan enzim pen-
cernaan dan mengadakan hubungan
dengan mukosa usus halus lalu ter-
jadi absorsi.
o Colon
Ukuran lebih besar daripada
usus halus, terdapat sakulasi (kan-
tong–kantong). Disini terjadi Ferm-
entasi dan absorpsi air dan elektrolit
secara intensif. Hanya sedikit gerak
peristaltik.Gerak Kolon dalam colon
dan caecum hanya terdapat sedikit
gerakan, gerakan itu terutama untuk
mencampur agar memudahkan pe-
ranan usus besar sebagai wadah fer-
mentasi dan daerah absorpsi, khu-
susnya pada herbivora.
Gambar 5. Usus besar pada kelinci
o Jejenum
Gerakan segmental berperan
memisahkan satu bagian makanan di
usus dari beberapa bagian lainnya
agar bisa dicerna dan diserap. Oleh
karenanya terdapat bagian kosong di
usus puasa (jejunum).
o Caecum
Pada monogaster bentuknya
kecil, dan herbivora lebih besar
daripada karnivora. Pada kuda (non-
ruminansia) ukurannya sangat besar
karena tempat fermentasi. Gerakan
penduler (mencampur) sehingga pe-
nyerapannya maksimal. Sementara
gerakan pendulum, menyebabkan isi
usus bercampur dengan empedu yang
berasal dari hati dan getah pankreas
dari pankreas. Sementara itu isi usus
yang cair akan dijalankan oleh sera-
ngkaian gerak bergelombang yang
memompa dengan cepat. Setiap ge-
rakan lamanya satu detik dan antara
satu gerakan ada istirahat beberapa
detik. Gerakan Caecum, dalam colon
dan caecum terjadi absorpsi air dan
elektrolit yang intensif dan terdapat
proliferasi bakteria yang nyata, se-
hingga bakteria dan bagian-bagia-
nnya turut membentuk feces. Gera-
kan caecum bertugas untuk menca-
mpur ingesta agar absorpsi air dan
elektrolit dari usus besar terlaksana
secara maximal.
Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 8
Gambar 6. Caecum pada kelinci
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Fisiologi bertujuan agar eso-
phagus dan lambung katak tidak
kering dan juga untuk memperta-
hankan cairan tubuhnya. Rambut ge-
tar pada katak berfungsi untuk me-
nimbulkan aliran dari cairan mulut
dan permukaan dinding cavum oris,
agar memudahkan proses masuknya
makanan ke dalam esophagus dan
akhirnya masuk ke lambung. Kelinci
ini sangat menarik sekali untuk dikaji
lebih lanjut, diantaranya yaitu dari
segi morfologi dan anatominya. Ke-
linci memiliki saluran pencernaan
yang terdiri atas: Mulut(cavum oris),
pharynx, esophagus, lambung (ru-
men, reticulum, dan leumums), usus
halus (duodenum,jejunum, dan Ile-
um), usus besar (coecum,colon, dan
rectum)
4.1 SARAN
Praktikan hendaknya berhati-
hati dalam membedah hewan yang
akan diteliti, agar organ-organ yang
ada didalam tubuh hewan tersebut
dapat diteliti dengan jelas. Praktikan
harus berkerja sesuai dengan prose-
dur yang ada didalam panduan buku
pratikum.
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, James dan David H. Bade.
1991. Ilmu Peternakan. Gadjah
Mada University Press.
Yogyakarta.
Fitria, Eka. 2010. Panduan
Praktikum Zoologi Vertebrata.
Cirebon : Pusat Laboratorium
IAIN Syakh Nurjati Cirebon.
Kusnadi & Didik Priyandoko. 2004.
Biologi Umum. Jakarta : Piranti.
Schmidt-Nielsen, K. 1990. Animal
Physiology Adaptation and
Environment Fourth Edition.
Cambridge University Press,
Cambridge.
St. Mainah, Henni , Lovita Ariani
,dkk. 2009. Penuntun Praktikum
Fisiologi Ternak . Jatinangor.
Subowo. 1992.Histologi Umum.
Bumi aksara, Jakarta.
Volk and Wheeler. 1993.
Mikrobiologi Dasar, Edisi ke lima
jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Warren F, Walker Jr, dkk. 1984.
Zoologi Umum Edisi Keenam.
Jakarta : Erlangga.
Wulangi, K. 1993. Prinsip-Prinsip
Fisiologi Hewan. Gadjah Mada
UniversityPress. Yogyakarta.
Yasmin, Nuraini. 2007.Silia Pada
Katak.Jakarta