133745831-pencernaan-repaired.pdf

8
Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 1 PENCERNAAN Egi Yulianty (066111091), Irma Nur Rahmawati (066111092), Lucky Setia Rahman (066111093), Nandika Putri Trisani (066111094), Raditya Rizky Apriyansyah (06611101) . 6 Mahasiswa Program Studi Farmasi 2011 (kelompok 6) ABSTRAK Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Sistem pencernaan manusia secara fisiologis akan mengkaji segala hal yang berhubungan dengan proses dan keterkaitannya dengan struktur organ serta kelenjar pencernaan. Pada percobaan kali ini, kami menggunakan katak dan kelinci sebagai bahan percobaan. Pada katak terdapat rambut getar atau silia. Silia merupakan organel yang dapat ditemukan pada organisme eukariotik. Pada saluran pencernaan rambut getar/silia berperan dalam tranportasi bahan makanan.Aktivitas rambut getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan oleh karenaitu, hanya ditemukan pada permukaan yang terendam atau paling tidak pada permukaan yang berlapis selaput basah. Kelinci memiliki sistem pencernaan yang amat rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua makanan dengan cara yang sama baiknya. Pada posisi rahang datar kecepatan kontraksi rambut getar lebih cepat. Jenis-jenis gerakan pada masing-masing bagian pencernaan menunjukkan perbedaan. Kata kunci: Rambut getar, saluran pencernaan, gerakan peristaltik, gerakan antiperistaltik, gerakan segmentasi, gerakan pendulum. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencer- naan mulai dari mulut sampai ke anus yang berfungsi menyalurkan & mencerna serta menyerap makanan dibantu oleh adanya rambut getar pada daerah langit-langit dan adanya kelenjar pencernaan. Dalam menja- lankan fungsinya tentu akan terjadi gerakan dari satu bagian ke bagian yang lain pada saluran pencernaan. Gerakan dalam saluran pencernaan yaitu,gerakan peristaltik, gerakan an- tiperistaltik, gerakan segmentasi dan gerakan pendulum. 1.2.Tujuan Percobaan Mengamati aktifitas rambut getar dalam rongga mulut katak dan mempe-lajari gerakan atau kontraksi bagian-bagian saluran pencernaan kelinci. 1.3.Hipotesis a. Kecepatan aktifitas rambut getar pada rongga mulut katak dengan posisi rahang datar lebih cepat

Upload: deta-meila-putri

Post on 23-Oct-2015

330 views

Category:

Documents


89 download

TRANSCRIPT

Page 1: 133745831-Pencernaan-Repaired.pdf

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 1

PENCERNAAN

Egi Yulianty (066111091), Irma Nur Rahmawati (066111092), Lucky Setia

Rahman (066111093), Nandika Putri Trisani (066111094), Raditya Rizky

Apriyansyah (06611101) .

6Mahasiswa Program Studi Farmasi 2011 (kelompok 6)

ABSTRAK

Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel

yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta

mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu

hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Sistem pencernaan

manusia secara fisiologis akan mengkaji segala hal yang berhubungan dengan

proses dan keterkaitannya dengan struktur organ serta kelenjar pencernaan.

Pada percobaan kali ini, kami menggunakan katak dan kelinci sebagai bahan

percobaan. Pada katak terdapat rambut getar atau silia. Silia merupakan organel

yang dapat ditemukan pada organisme eukariotik. Pada saluran pencernaan

rambut getar/silia berperan dalam tranportasi bahan makanan.Aktivitas rambut

getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan oleh karenaitu, hanya

ditemukan pada permukaan yang terendam atau paling tidak pada permukaan

yang berlapis selaput basah. Kelinci memiliki sistem pencernaan yang amat

rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua makanan dengan cara yang sama

baiknya. Pada posisi rahang datar kecepatan kontraksi rambut getar lebih cepat.

Jenis-jenis gerakan pada masing-masing bagian pencernaan menunjukkan

perbedaan.

Kata kunci: Rambut getar, saluran pencernaan, gerakan peristaltik, gerakan

antiperistaltik, gerakan segmentasi, gerakan pendulum.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam sistem pencernaan

terdiri atas saluran pencernaan dan

kelenjar pencernaan. Saluran pencer-

naan mulai dari mulut sampai ke

anus yang berfungsi menyalurkan &

mencerna serta menyerap makanan

dibantu oleh adanya rambut getar

pada daerah langit-langit dan adanya

kelenjar pencernaan. Dalam menja-

lankan fungsinya tentu akan terjadi

gerakan dari satu bagian ke bagian

yang lain pada saluran pencernaan.

Gerakan dalam saluran pencernaan

yaitu,gerakan peristaltik, gerakan an-

tiperistaltik, gerakan segmentasi dan

gerakan pendulum.

1.2.Tujuan Percobaan

Mengamati aktifitas rambut

getar dalam rongga mulut katak dan

mempe-lajari gerakan atau kontraksi

bagian-bagian saluran pencernaan

kelinci.

1.3.Hipotesis

a. Kecepatan aktifitas rambut getar

pada rongga mulut katak dengan

posisi rahang datar lebih cepat

Page 2: 133745831-Pencernaan-Repaired.pdf

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 2

daripada posisi rahang ke depan

dan ke belakang.

b. Pada beberapa bagian saluran

pencernaan memiliki jenis ge-

rakan saluran pencernaan yang

sama seperti pada duodenum,

jejunum, ileum & caecum.

1.4.Tinjauan Pustaka

Semua organisme di bumi ini

me-merlukan persediaan makanan

yang tetap untuk dapat terus hidup.

Salah satu caranya adalah dengan

meng asimilasi makanan atau nutrisi

(Volk and Wheeler, 1993). Kata nu-

trisi berasal dari bahasa Inggris, yaitu

nutrient yang berarti rangkaian pro-

ses dimana suatu organisme mema-

sukkan makanan ke dalam tubuhnya,

dicerna, kemudian makanan tersebut

diubah menjadi sel, jaringan baru dan

energi yang penting bagi aktivitas

dalam tubuh (Wulangi, 19-93). Mak-

hluk hidup yang membeku biasanya

menghadapi banyak risikokematian.

Namun katak tidak mengalami itu.

Dalam keadaan membeku, katak me-

miliki keistimewaan mampu mem-

buat banyak glukosa. Seperti meng-

idap diabetes, kadar gula dalam

darahnya naik tinggi sekali. Kadang

sampai 550 milimol/liter.(Angka ya-

ng normal untuk katak adalah 1-5

mmol/liter sedangkan manusia 4-5

mmol/liter). Dalam kondisi normal,

konsentrasi glukosa setinggi ini bisa

menyebabkan masalah serius (Yas-

min, 2007). Salah satu bagian mor-

fologi khas pada katak adalah pada

sistem pencernaannya. Morfologi pa-

da katak terdiri dari kulit, mata,

tangan, kaki dan berbagai macam

morfologi lainnya. Pencernaan pada

katak yang meliputi, esophagus,

kemudian lambung, pancreas, dan

kemudian menuju usus halus, duo-

denum (usus 12 jari), dan selanjutnya

usus besar, limfa kloaka dan yang

terakhir pada kantong kemih (Volk

and Wheeler, 1993). Silia merupakan

organel yang dapat ditemukan pada

organisme eukariotik. Silia memiliki

peran bermacam-macam sesuai de-

ngan tempatnya. Pada saluran pen-

cernaan rambut getar/silia berperan

dalam tran-portasi bahan makanan.

Aktivitas rambut getar terbatas hanya

pada medium yang basah, dan oleh

karenaitu, hanya ditemukan pada

permukaan yang terendam atau

paling tidak pada permukaan yang

berlapis selaput basah (Wulangi, 19

93). Pada katak, aktivitas rambut ge-

tar pada epitel rongga mulut bergerak

dari mulut ke anus, sambil menyapu

bersih segala kotoran (debris) yang

ada di sepanjang saluran pencernaan.

Hal tersebut menyerupai aktivitas

rambut getar yang ditemukan pada

sistem respirasi mamalia (Wulangi,

1993).

Rambut getar merupakan

suatu selaput lendir yang terdapat

dalam rongga mulut katak dan ber-

fungsi untuk menimbulkan aliran

dari cairan mulut dan permukaan di-

nding cavum oris. Untuk memu-

dahkan proses masuknya makanan

kedalam oesophagus ada rambut

getar pada jaringan epitel yang

mengalirkan cairan atau benda par-

tikel yang diarahkan ke suatu arah di

atas epitel Mulut katak mempunyai

bagian-bagian yang sangat kompleks

dan fungsi khusus dalam pencernaan

seperti lidah sebagai alat untuk me-

nangkap mangsa juga sebagai alat

untuk menelan. Saliva pada saluran

pencernaan untuk memudahkan ma-

suknya makanan ke dalam esopha-

gus, ada rambut getar pada jaringan

epitel yang dapat mengalirkan cairan

Page 3: 133745831-Pencernaan-Repaired.pdf

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 3

atau partikel yang dialirkan ke arah

epitel bersilia tersebut (Schmidt,

1990).

Gerakan rambut getar ini

didukung oleh adanya ATP, jumlah

rambut banyak sekali, terletak pada

langit-langit rahang atas terutama

pada pallatum Kelenjar ludah yang

dihasilkan oleh mulut katak ini di-

lengkapi oleh rambut getar yang

memungkinkan proses pencernaan

lebih mudah dilakukan.Untuk memu-

dahkan proses pencernaan pada katak

maka dipergunakan dua macam lu-

dah yaitu yang berbentuk cair dan

yang berbentuk lendir (Wulangi, 19

93).

Kelinci termasuk pseudoru-

minant yaitu herbivora yang tidak

dapat mencerna serat kasar dengan

baik. Kelinci memfermentasikan pa-

kan di caecum yang kurang lebih 50

% dari seluruh kapasitas saluran pen-

cernaannya (Sarwono, 2001).

Sistem pencernaan makanan

pada kelinci (Lepus nigricollis) ter-

diri dari saluran-saluran pencernaan

dan kelenjar pencernaan. Saluran pe-

ncernaan dimulai dari rongga mulut,

pharynk, esophagus, ventriculus, in-

testinum dan berakhir di anus. Rong-

ga mulut pada kelinci (Lepus nigri-

collis) dibentuk oleh atap dan dasar,

atap terdiri atas palatum durun yang

berupa langit-langit keras disebelah

anterior dan palatum molle yang me-

rupakan langit-langit lunak dan di-

dalam rongga mulut terdapat gigi

yang tertanam dalam alveolus (lu-

bang dalam rahang). Gigi pada ke-

linci (lepus nigricollis) berfungsi un-

tuk memotong atau mengerat ma-

kanan. Pharynk berfungsi untuk ro-

ngga dibelakang mulut yang meru-

pakan persimpangan jalan ma-kanan

dari jalan respirasi. Oesophagus me-

rupakan pipa musculus yang sempit

yang menembus diafragma masuk ke

dalam abdomen. Ventriculus meru-

pakan kantong sebagai lanjutan dari

oesophagus yang dapat dibedakan

atas cardia, pylorus yang bersam-

bung dengan deodenum dan fun-dus.

Selain itu terdapat juga kelenjar pen-

cernaan yang meliputi kelenjar lu-

dah, menghasilkan saliva yang me-

ngandung enzim-enzim pencernaan.

Kelenjar empedu dikeluarkan oleh

hati, pankreas menghasilkan hormon

insulin & kelenjar pencernaan (Bro-

towidjoyo, 1994).

Lidah mempunyai papila pe-

rasa. Terdapat 4 pasang kelenjar lu-

dah, yaitu parotid, infraorbital, sub-

maxilari dan sublingual. Terdapat ka-

ndung empedu dengan saluran getah

pankreas yang bermuara kedalam

duodenum. Sekum (caecum) bedar

berdinding tipis, panjangnya kira-

kira 50 cm dengan apendiks fermi-

formis (umbai cacing) yang bentuk-

nya seperti jari (Brotowidjoyo,1994).

Urutan sistem digesti kelinci

adalah sebagai berikut:

o Mulut. Di dalam mulut terjadi pen-

cernaan secara mekanik yaitu dengan

jalan mastikasi bertujuan untuk me-

mecah pakan agar menjadi bagian-

bagian yang lebih kecil dan menca-

mpurnya dengan saliva yang meng-

andung enzim amilase yang mengu-

Page 4: 133745831-Pencernaan-Repaired.pdf

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 4

bah pati menjadi maltosa agar mudah

ditelan (Kamal, 1982).

o Oesophagus. Merupakan lanjutan da-

ri pharing dan masuk ke dalam ca-

vum abdominale dan bermuara pada

bagian ventriculus (Anonimous,19

90 ).

o Ventriculus. Lambung kelinci disebut

juga ventrikulus yang terdiri dari tiga

bagian yaitu bagian awal (kardia),

bagian tengah (fundus) dan bagian

akhir (pilorus). Ventrikulus berfungsi

sebagai tempat penyimpanan pakan

dan tempat terjadinya proses pen-

cernaan dimana dinding lambung

mensekresikan getah lambung yang

terdiri dari air, garam anorganik, mu-

cus, HCl, pepsinogen dan faktor in-

trinsik yang penting untuk efisiensi

absorbsi vitamin B12. Keasaman ge-

tah lambung bervariasi sesuai dengan

macam makanannya. Pada umumnya

sekitar 0,1N atau ber-pH lebih ku-

rang dari 2 (Kamal, 1982).

o Usus halus. Terdiri dari duodenum,

jejenum dan illeum. Kelenjar branner

menghasilkan getah duodenum dan

disekresikan ke dalam duodenum

melalui vili-vili dan getah ini bersifat

basa. Getah pankreas yang dihasilkan

disekresikan ke dalam duodenum

melalui ductus pancreaticus. Jejenum

merupakan kelanjutan dari duode-

num dan illeum di sebelah caudal

ventriculus dan berfungsi sebagai te-

mpat absorbsi makanan (Kamal,

1982).

o Coecum. Berbentuk seperti kantung

berwarna hijau tua keabu-abuan. Da-

lam coecum makanan disimpan da-

lam waktu sementara. Pencernaan se-

lulosa dilakuakan oleh bakteri yang

menghasilkan asam asetat, propionat

dan butirat (Aminudin, 1986).

o Intestinum crassum. Colon berjalan

ke arah caudal diagonal menyilang

coecum. Di sini terdapat ascenden

dan colon transverasum, colon de-

scenden dan colon sigmoideum yang

belum jelas (Aminudin, 1986).

o Rectum. Rectum merupakan kelan-

jutan dari colon dan membentuk

feses. Rektum berakhir sebagai anus

(Aminudin, 1986).

o Anus. Feses yang keluar lewat anus

mengandung air. Feses merupakan

sisa makanan yang tidak tercerna.

Cairan dari tractus digestivus, sel-sel

epitel usus, mikroorganisme, garam

organik, stearol dan hasil dekompo-

sisi dari bakteri keluar melalui anus

(Kamal, 1982).

Gambar 2. Saluran Pencernaan Pada Kelinci

BAB II METODELOGI KERJA

2.1. Alat dan Bahan

Katak, kelinci, larutan fisi-

ologis, larutan ringer, alat disek-

si, serbuk gergaji/gabus, jarum

pentul.

2.2 Cara Kerja

Untuk mengamati aktifitas

rambut getar, telentangkan katak de-

serebrasi pada papan fiksasi, gunting

sudut mulut kiri dan kanan serta

seluruh rahang bawahnya, basahi

langit-langit dengan larutan fisiolo-

Page 5: 133745831-Pencernaan-Repaired.pdf

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 5

gis, ambil serbuk gergaji yang kecil,

letakkan pada langit-langit, amati

pergerakan serbuk gergaji dan catat

waktunya. Miringkan posisi katak ke

arah depan kemudian ke belakang

catat masing-masing waktunya.

Untuk mengamatai pergerakan

pada saluran cerna, sembelih seekor

kelinci, segera kuliti dan bedah ba-

gian perutnya, tambahkan larutan

ringer pada rongga perut dan amati

gerakan saluran pencernaan dan ca-

tat.

BAB III HASIL DAN

PEMBAHASAN

3.1 Hasil Percobaan

Tabel 1. Tabel pengamatan kece-

patan aktifitas rambut getar pada

rongga mulut katak

Dilihat dari mikroskop tampak

rambut getar yang diambil dari ro-

ngga mulut katak bergerak.

Gambar 3. Rambut getar pada katak

Tabel 2. Pengamatan pergerakan pa-

da bagian saluran pencernaan

Bagian saluran

pencernaan

Jenis gerakan

Lambung -

Duodenum Peristaltik

Jejenum Segmentasi

Ileum Segmentasi

Cecum Pendulum

Colon Peristaltik

3.1 Pembahasan

Esophagus katak yang telah

dibedah, kemudian ditetesi NaCl

fisiologis. Pemberian larutan NaCl

fisiologi bertujuan agar esophagus

katak tidak kering dan juga untuk

mempertahankan cairan tubuhnya,

agar silia-silia pada pencernaan katak

berada pada kondisi fisologisnya

sehingga silia-silia tersebut dapat

berkerja seperti pada saat katak

hidup. Rambut getar pada rongga

mulut katak berfungsi untuk menimb

ulkan aliran dari cairan mulut dan

permukaan dinding cavum oris, agar

memudahkan proses masuknya ma-

kanan ke dalam esophagus dan ak-

hirnya masuk ke lambung.

Hasil yang didapatkan pada

pengamatan gerakan rambut getar ka

tak pada berbagai keadaan papan

fiksasi yaitu pada katak keadaan

papan fiksasi rata yang hanya tertin-

ggal kepala, eshopagus yang dibelah

dan ditetesi larutan NaCl dengan

waktu yang diperlukan 60 detik. Un-

tuk papan fiksasi yang miring ke

depan dengan waktu 3 menit, 1 menit

59 detik. Sedangkan pada papan

fiksasi dengan keadaan miring ke

belakang dengan waktu 4 menit 27

detik, Didapatkan hasil waktu yang

berbeda-beda mungkin dikarenakan

dengan keadaan papan fiksasi terse-

but.

Untuk pengamatan gerakan

rambut getar dibawah mikroskop

didapatkan hasil dengan terlihatnya

rambut getar (cilia) pada katak. Se-

harusnya dapat terlihat adanya

pallatum molle dam pallatum durum

Posisi Rahang Kecepatan

Kontraksi rambut

getar

Datar 60 detik

Miring ke Depan 1 menit 59 detik

Miring ke Belakang 4 menit 27 detik

Page 6: 133745831-Pencernaan-Repaired.pdf

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 6

pada cava oris dan kelenjar lainnya

dibawah mikroskop. Kedua pallatum

dari katak terdiri dari dua jaringan

yaitu jaringan fibrik dan selaput len-

dir yang mengandung rambut-rambut

getar yang membantu dalam proses

menelan. Pallatum durum tersusun ol

eh tajuk-tajuk pallatum, dari sebelah

depan tulang maxillaries dan sebelah

belakang tersusun oleh tajuk-tajuk

pallatum, dari sebelah depan tulang

maxillaries dan dibelakang pallatum

inter dalam pallatum molle. Larutan

NaCl itu sendiri yaitu mempunyai

garam ion-ion yang pada daerahnya

me-nyebabkan darah semakin encer

karena efek persenyawaan. Dapat

menimbulkan tekanan osmotik dalam

darah lebih kecil dari tekanan os-

motik jaringan sehingga zat dapat

masuk. Sehingga sebelum digunakan

untuk aktivitas rambut getar cairan

yang ada di dalam esopaghus atau

lambung tersebut tidak akan meng-

ental atau membeku terlebih dahulu.

Gambar 3. Gerakan rambut getar (cilia)

o Kerongkongan

Otot kerongkongan dapat ber-

kontraksi secara bergelombang se-

hingga mendorong makanan masuk

ke dalam lambung. Gerakan kerong-

kongan ini disebut gerak peristalsis.

Gerak ini terjadi karena otot yang

memanjang dan melingkari dinding

kerongkongan mengkerut secara ber-

gantian. Jadi, gerak peristalsis meru-

pakan gerakan kembang kempis ke-

rongkongan untuk mendorong maka-

nan masuk ke dalam lambung.

o Lambung

Di dalam lambung terjadi ge-

rakan mengaduk. Gerakan mengaduk

dimulai dari kardiak sampai di da-

erah pilorus. Gerak mengaduk terjadi

terus menerus baik pada saat lam-

bung berisi makanan maupun pada

saat lambung kosong. Jika lambung

berisi makanan, gerak mengaduk le-

bih giat dibanding saat lambung da-

lam keadaan kosong. Setiap bagian

lambung berkontraksi akan mempe-

ngaruhi bagian yang lainnya. Perge-

rakan-pergerakan itu menghasilkan

gerakan pencampuran dan gerakan

ke atas dari bahan-bahan dalam ru-

men, kembalinya digesta ke mulut

untuk ruminansi dan eruktasi gas.

Gambar 4. Lambung kelinci

o Duodenum

Usus dua belas jari bagian

pertama usus halus adalah usus sua

belas jari (duodenum), yang pan-

jangnya dua belas jari orang dewasa.

Proses pencernaan pada usus dua

belas jari dibantu oleh cairan empedu

yang dihasilkan oleh hati. Jadi dalam

usus dua belas jari makanan masih

dicerna lagi karena ada bahan maka-

nan yang belum hancur di lambung.

Setelah mengalami penghancuran di

usus dua belas jari makanan itu

berupa cairan bubur yang sangat

Page 7: 133745831-Pencernaan-Repaired.pdf

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 7

halus. Selanjutnya dengan gerakan

pe-ristaltik masuk ke dalam usus

halus. Sedangkan pada usus halus

terjadi gerakan segmentasi. Di dalam

ileum terjadi penyerapan sari maka-

nan hasil pencernaan. Dinding dalam

dari ileum berlipat-lipat yang disebut

de-ngan jonjot (villi). Villi berfungsi

untuk memperluas bidang penyera-

pan sari makanan. Sari makanan ya-

ng larut dalam air (seperti glukosa,

asam amino, vitamin B dan C)

diserap oleh darah dalam pembuluh

kapiler kemudian diedarkan ke selu-

ruh sel yang membutuhkan. Molekul

glukosa diserap secara difusi dengan

kecepatan maksimum 120 gram tiap

jam. Otot yang terutama berperan

pada kontraksi untuk mencampur

makanan adalah otot longitudinal.

Bila bagian mengalami distensi oleh

makanan, dinding usus halus akan

berkontraksi secara lokal. Tiap

kontraksi ini melibatkan segmen usus

halus sekitar 1-4cm, pada saat suatu

segmen usus halus yang berkontraksi

mengalami relaksasi, segmen lainnya

segera berkontraksi, sehingga maka-

nan bercampur dengan enzim pen-

cernaan dan mengadakan hubungan

dengan mukosa usus halus lalu ter-

jadi absorsi.

o Colon

Ukuran lebih besar daripada

usus halus, terdapat sakulasi (kan-

tong–kantong). Disini terjadi Ferm-

entasi dan absorpsi air dan elektrolit

secara intensif. Hanya sedikit gerak

peristaltik.Gerak Kolon dalam colon

dan caecum hanya terdapat sedikit

gerakan, gerakan itu terutama untuk

mencampur agar memudahkan pe-

ranan usus besar sebagai wadah fer-

mentasi dan daerah absorpsi, khu-

susnya pada herbivora.

Gambar 5. Usus besar pada kelinci

o Jejenum

Gerakan segmental berperan

memisahkan satu bagian makanan di

usus dari beberapa bagian lainnya

agar bisa dicerna dan diserap. Oleh

karenanya terdapat bagian kosong di

usus puasa (jejunum).

o Caecum

Pada monogaster bentuknya

kecil, dan herbivora lebih besar

daripada karnivora. Pada kuda (non-

ruminansia) ukurannya sangat besar

karena tempat fermentasi. Gerakan

penduler (mencampur) sehingga pe-

nyerapannya maksimal. Sementara

gerakan pendulum, menyebabkan isi

usus bercampur dengan empedu yang

berasal dari hati dan getah pankreas

dari pankreas. Sementara itu isi usus

yang cair akan dijalankan oleh sera-

ngkaian gerak bergelombang yang

memompa dengan cepat. Setiap ge-

rakan lamanya satu detik dan antara

satu gerakan ada istirahat beberapa

detik. Gerakan Caecum, dalam colon

dan caecum terjadi absorpsi air dan

elektrolit yang intensif dan terdapat

proliferasi bakteria yang nyata, se-

hingga bakteria dan bagian-bagia-

nnya turut membentuk feces. Gera-

kan caecum bertugas untuk menca-

mpur ingesta agar absorpsi air dan

elektrolit dari usus besar terlaksana

secara maximal.

Page 8: 133745831-Pencernaan-Repaired.pdf

Jurnal Anatomi Fisiologi Manusia “Pencernaan” Page 8

Gambar 6. Caecum pada kelinci

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan Fisiologi bertujuan agar eso-

phagus dan lambung katak tidak

kering dan juga untuk memperta-

hankan cairan tubuhnya. Rambut ge-

tar pada katak berfungsi untuk me-

nimbulkan aliran dari cairan mulut

dan permukaan dinding cavum oris,

agar memudahkan proses masuknya

makanan ke dalam esophagus dan

akhirnya masuk ke lambung. Kelinci

ini sangat menarik sekali untuk dikaji

lebih lanjut, diantaranya yaitu dari

segi morfologi dan anatominya. Ke-

linci memiliki saluran pencernaan

yang terdiri atas: Mulut(cavum oris),

pharynx, esophagus, lambung (ru-

men, reticulum, dan leumums), usus

halus (duodenum,jejunum, dan Ile-

um), usus besar (coecum,colon, dan

rectum)

4.1 SARAN

Praktikan hendaknya berhati-

hati dalam membedah hewan yang

akan diteliti, agar organ-organ yang

ada didalam tubuh hewan tersebut

dapat diteliti dengan jelas. Praktikan

harus berkerja sesuai dengan prose-

dur yang ada didalam panduan buku

pratikum.

DAFTAR PUSTAKA

Blakely, James dan David H. Bade.

1991. Ilmu Peternakan. Gadjah

Mada University Press.

Yogyakarta.

Fitria, Eka. 2010. Panduan

Praktikum Zoologi Vertebrata.

Cirebon : Pusat Laboratorium

IAIN Syakh Nurjati Cirebon.

Kusnadi & Didik Priyandoko. 2004.

Biologi Umum. Jakarta : Piranti.

Schmidt-Nielsen, K. 1990. Animal

Physiology Adaptation and

Environment Fourth Edition.

Cambridge University Press,

Cambridge.

St. Mainah, Henni , Lovita Ariani

,dkk. 2009. Penuntun Praktikum

Fisiologi Ternak . Jatinangor.

Subowo. 1992.Histologi Umum.

Bumi aksara, Jakarta.

Volk and Wheeler. 1993.

Mikrobiologi Dasar, Edisi ke lima

jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Warren F, Walker Jr, dkk. 1984.

Zoologi Umum Edisi Keenam.

Jakarta : Erlangga.

Wulangi, K. 1993. Prinsip-Prinsip

Fisiologi Hewan. Gadjah Mada

UniversityPress. Yogyakarta.

Yasmin, Nuraini. 2007.Silia Pada

Katak.Jakarta