14 markets & corporate · selain itu, tanda tangan digital juga memiliki fungsi dan kekuatan...

1
Oleh Farid Firdaus JAKARTA – PT Mandiri Sekuritas menargetkan lima mandat penawaran umum perdana ( initial public offering/IPO) saham dapat terealisasi pada semester II-2019. Perseroan turut menjadi joint lead underwriter  rencana IPO PT Pelabuhan Tanjung Priok bersama PT Bahana Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas. RABU 29 MEI 2019 14 MARKETS & CORPORATE PEMASANGAN IKLAN HUBUNGI: Fax. 021 - 5200 072 Email: [email protected] JAKARTA – Setelah vakum selama satu tahun, tujuh institusi penyeleng- gara Annual Report Award (ARA), yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Kementerian BUMN, Komite Kebijakan Governance (KNKG), Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktorat Jendral Pajak (Ditjen Pajak), dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) kembali me- nyelenggarakan ARA pada tahun ini. Annual Report Award tahun ini (ARA 2018) mengangkat tema “Keakuratan Informasi untuk Kinerja Perusahaan Se- cara Berkelanjutan dengan Memenang- kan dukungan Stakeholders”. “Dengan tema tersebut diharapkan perusahaan- perusahaan dapat memiliki kualitas keterbukaan informasi yang baik untuk mendapatkan dukungan dari seluruh stakeholders guna dalam memenangi persaingan global,” jelas Mas Achmad Daniri, ketua pelaksana ARA 2018 dalam keterangan resmi, Selasa (28/5). Dia menegaskan, penyelenggaraan kembali ARA 2018 bertujuan untuk merevitalisasi kualitas penilaian imple- mentasi governansi korporat di peru- sahaan melalui laporan tahunan yang andal dan akurat. Penekanan penguatan dalam aspek penilaian di bidang gov- ernansi korporat serta konsistensi data yang disajikan dibandingkan dengan fakta yang ada merupakan pesan utama dalam penyelenggaraan ARA 2018. Pada tahun ini, ARA 2018 melakukan terobosan baru dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan dengan menggunakan sistem pakar untuk penilaian laporan tahunan. Sistem ini selain untuk memberikan kecepatan proses penilaian juga memberikan kesempatan pada peserta untuk menda- patkan umpan balik dari dokumen yang diserahkan secara cepat dan konsisten. Sistem pakar mengakomodasi kompilasi pengetahuan dewan juri yang dimasukkan ke dalam sistem penilaian. Secara mandiri peserta ARA akan meng-input data melalui aplikasi sistem pakar, yang kemudian dianalisis dalam bentuk file dan verifikasi jawa- ban. “Terjadi proses interaksi antara peserta dengan sistem pakar melalui pertanyaan dari sistem pakar kepada peserta, sebagai bagian dari proses self assessment yang akan menuntun peserta memberikan data dengan baik dan benar,” tutur Mas Achmad Daniri. Adapun data yang dimasukan peserta akan diverifikasi ulang oleh staf dewan juri sebagai bagian dari proses penila- ian. Output dari sistem pakar terdiri dari rekomendasi, penilaian kualitatif serta kuantitatif. Dengan sistem pakar sebagian pekerjaan staf dewan juri akan dilakukan oleh sistem aplikasi, sehingga menurunkan beban kerja sekaligus meningkatkan konsistensi penilaian dan rekomendasi. Intinya, output sistem pakar menitikberatkan pada proses penghitungan skor dan pemberian rekomendasi. Pendaftaran ARA 2018 dilakukan secara online melalui situs araward.id. Langkah pendaftaran adalah membuat akun, mendaftarkan user untuk perusa- haan peserta yang akan memasukkan data serta tim yang akan melakukan pemeriksaan di internal perusahaan (verifikator) sebelum di- submit ke website. (jm) Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengatakan, selain rencana IPO anak usaha PT Pelindo II tersebut, perseroan juga menangani mandat IPO dua perusahaan swasta masing-masing di bidang kesehatan dan penambangan. “Kemudian yang masih dalam pen- dekatan atau tahap diskusi ada dua pe- rusahaan di sektor food and beverage. Target emisi IPO ada yang di bawah Rp 1 triliun dan di atas Rp 1 triliun,” jelas dia di Jakarta, Selasa (28/5). Hingga Mei ini, lanjut Silvano, pers- eroan memang belum merealisasikan satu pun mandat IPO. Sebelumnya para calon emiten menyatakan cender- ung menunggu kondisi politik dalam negeri lebih stabil. Hal ini pun terbukti, dari konfirmasi para calon emiten yang memantapkan aksi IPO setelah periode pilpres berakhir. “Kalau nanti calon emiten ini pakai buku Juni 2019 sebagai dasar valuasi aksi IPO maka paling lambat realisas- inya adalah Desember 2019. Tapi ada juga yang rencananya menggunakan Reg S atau penawaran global,” kata Silvano Seperti diketahui,  rencana IPO Pelabuhan Tanjung Priok telah di- gaungkan sejak akhir tahun lalu. Perseroan dikabarkan bakal melepas hingga 30% saham ke publik. Dana IPO akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi perusahaan tahun ini. Adapun, perseroan yang didirikan pada 10 Juni 2013 lalu ini memiliki tugas untuk melayani kapal penump- ang, barang domestik dan mancanega- ra. Perseroan pelayanan jasa terminal petikemas, jasa curah kering, curah cair, bunkering serta jasa pergudangan dan lapangan. Lebih lanjut, Pelindo II tercatat sudah dua kali mengantar anak usa- hanya melantai di Bursa Efek Indo- nesia (BEI) sejak 2017 lalu. Pertama, PT Jasa Armada Tbk (IPCM) yang mencatatkan saham perdananya pada Desember 2017, kemudian PT Indone- sia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mendarat di lantai BEI pada Juli 2018. Menarik Investor Silvano menjelaskan, meski mandat IPO termasuk sepi, perseroan masih menangani banyak mandat obligasi serta aksi korporasi lainnya. Sepanjang tahun berjalan (year to date/Ytd), Man- diri Sekuritas telah menangani dua JAKARTA – PT Hotel Fitra International Tbk menetapkan harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) senilai Rp 102 per saham. Dengan demikia total dana yang diraup dari aksi korporasi ini ditargetkan mencapai Rp 22,4 miliar. Perseroan sebelumnya telah menggelar due diligence dengan rencana melepas sebanyak 220 juta saham kepada investor publik. Perseroa juga menerbitkan sebanyak 132 juta waran yang diberikan secara cuma-cuma kepada setiap pemegang lima saham perseroan berhak men- dapatkan tiga waran. Sedangan harga tebus waran ditetapkan berada pada level Rp 138 per saham. IPO saham perseroan juga sudah mendapatkan pernyataan efek- tif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT Lotus Andalan Sekuritas. Sedangkan masa penawaran saham perseroan telah dirampungkan pada 28-29 Mei 2019. Berdasarkan pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta, Selasa (28/5), emiten ini akan mencatatkan saham dan waran di Bursa Efek Indonesia pada 11 Juni 2019. Manajemen Hotel Fitra mela- lui prospektusnya, Selasa (28/5), menyebutkan bahwa sekitar 50% dana hasil IPO saham tersebut akan digunakan untuk menambah cadangan lahan oleh anak usahanya, PT Bumi Majalengka Permai yang merupakan pengelola Hotel Fitra. Sekitar 30% dana IPO akan diguna- kan untuk pembangunan convention hall di Hotel Fitra, dan sisanya 20% untuk modal kerja. Tahun ini, Hotel Fitra menarget- kan pendapatan Rp 17 miliar atau bertumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2018 sebe- sar Rp 8,07 miliar. Meski meraup kenaikan pendapatan, perseroan diprediksi masih merugi hingga Rp 472 juta dan baru akan mengan- tongi laba di tahun 2020 sekitar Rp 3,2 miliar. Sebelumnya BEI mencatat seban- yak 25 calon emiten yang tercatat di daftar pipeline IPO BEI per 17 Mei 2019. Mayoritas dari calon emiten ini menggunakan dasar valuasi lapo- ran keuangan 31 Desember 2018. Keduapuluh lima emiten tersebut antara lain, perusahaan di sektor pe- nyiaran PT Net Visi Media, kemudi- an ada PT Arkha Jayanti Persada, PT Itama Ranoraya, PT Berkah Prima Perkasa, dan PT Envy Technologies Indonesia. Empat calon emiten ini bergerak di sektor perdagangan, jasa dan investasi. Lalu, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG yang bergerak di bidang asuransi.  Selanjutnya, PT Fuji Finance Indonesia yang bergerak di sektor keuangan menjadi satu-satunya yang menggunakan dasar valu- asi laporan keuangan Maret 2019. Kemudian, PT Satyamitra Kemas Lestari dan PT Inocyle Technology Group yang bergerak di sektor in- dustri dasar dan kimia. Di sektor properti ada PT Andalan Sakti Primarindo, PT DMS Proper- tindo, PT Hotel Fitria International, dan PT Bima Sakti Pertiwi. Sedan- gkan di sektor pertambangan, PT Ifishdeco dan PT Dana Brata Luhur juga berniat IPO. Lebih lanjut PT MNC Vision Networks milih Grup MNC masuk dalam pipeline BEI, yang diikuti perusahaan di bidang jasa dan per- dagangan PT Surya Fajar Capital, PT Eatparc Hotel, PT Bali Bintang Sejahtera dan PT Hensel Davest Indonesia. PT Communications Cable Systems Indonesia dan PT Krida Jaringan Nusantara bergerak di bidang infrastrktur.  Terkahir, PT Indonesia Tobacco menjadi satu-satunya perusahaan consumer goods yang masuk daf- tar, PT Darmi Bersaudara yang bergerak di bisnis industri dasar dan kimia, dan PT Golden Flower. (hut) aksi global bond, 13 aksi penerbitan obligasi dalam negeri, 1 aksi place- ment, 7 arrangers medium term note (MTN), dan 11 advisory. “Kami juga berupaya mempertahan- kan posisi sebagai broker lokal teraktif di pasar modal dengan membukukan nilai transaksi saham sebesar Rp 202 triliun sepanjnag Januari – April 2019. Nilai tersebut naik signifikan dibaning posisi tahun Ytd April tahun lalu Rp 70,8 triliun,” jelas dia. Sementara itu, lanjutnya, posisi nasabah Mandiri Sekuritas per April sebanyak 102.600. Untuk menarik in- vestor retail perseroan terus melaku- kan berbagai pengembangan dalam transaksi elektronik investasi. April lalu, Mandiri Sekuritas kem- bali berinovasi dengan MOST Di- giSign atau fitur tanda tangan ele- ktronik yang tersertifikasi (digital signature) yang mempercepat pem- bukaan rekening efek dan rekening dana nasabah secara  online hanya dalam tempo sehari. Fitur ini memberikan kemuda- han bagi masyarakat untuk menjadi investor di pasar modal aman dan mudah. Fitur ini mengadopsi teknolo- gi asymetric cyrptography sehingga mampu memberikan keamanan ke- pada nasabah yang bakal mengin- vestasikan asetnya di pasar modal. Selain itu, tanda tangan digital juga memiliki fungsi dan kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan kon- vensional. “Jadi disamping pengemban- gan platform dan adanya kenaikan transaksi. Perseroan juga ingin men- ingkatkan cost to income. Selain mem- impin di pasar, kami juga tak berhenti melakukan inovasi,” ujar Silvano. IPO Indonesia Tobacco Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk Djonny Saksono (dua dari kanan) berbincang dengan Komisaris Utama Shirley Suwantina (tengah) serta Direksi dan Komisaris (ki-ka): Helly Ardiani Adi Pertiwi, Samsul Hidayat, dan Direktur Utama PT Philips Sekuritas Indonesia Daniel Tedja usai paparan publik dalam rangka pena- waran umum perdana saham di Jakarta, Selasa (28/5). Emiten tembakau dan rokok PT Indone- sian Tobacco Tbk berencana me- lepas 29,13% saham dari modal yang disetor penuh atau setara dengan 274,06 juta lembar sahamdengan harga Rp 180– Rp 230 per saham. Perkiraan pencatatan Indonesian Tobacco di Bursa Efek Indonesia pada 4 Juli 2019. Investor Daily/David Gita Roza

Upload: others

Post on 14-Aug-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 14 MARKETS & CORPORATE · Selain itu, tanda tangan digital juga memiliki fungsi dan kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan kon-vensional. “Jadi disamping pengemban-gan platform

Oleh Farid Firdaus

JAKARTA – PT Mandiri Sekuritas menargetkan lima mandat penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dapat terealisasi pada semester II-2019. Perseroan turut menjadi joint lead underwriter rencana IPO PT Pelabuhan Tanjung Priok bersama PT Bahana Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas.

RABU 29 mei 2019

14 MARKETS & CORPORATE

PEMASANGAN IKLAN HUBUNGI:

Fax. 021 - 5200 072 Email: [email protected]

JAKARTA – Setelah vakum selama satu tahun, tujuh institusi penyeleng-gara Annual Report Award (ARA), yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Kementerian BUMN, Komite Kebijakan Governance (KNKG), Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktorat Jendral Pajak (Ditjen Pajak), dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) kembali me-nyelenggarakan ARA pada tahun ini.

Annual Report Award tahun ini (ARA 2018) mengangkat tema “Keakuratan Informasi untuk Kinerja Perusahaan Se-cara Berkelanjutan dengan Memenang-kan dukungan Stakeholders”. “Dengan tema tersebut diharapkan perusahaan-perusahaan dapat memiliki kualitas keterbukaan informasi yang baik untuk mendapatkan dukungan dari seluruh stakeholders guna dalam memenangi persaingan global,” jelas Mas Achmad Daniri, ketua pelaksana ARA 2018 dalam keterangan resmi, Selasa (28/5).

Dia menegaskan, penyelenggaraan kembali ARA 2018 bertujuan untuk merevitalisasi kualitas penilaian imple-mentasi governansi korporat di peru-

sahaan melalui laporan tahunan yang andal dan akurat. Penekanan penguatan dalam aspek penilaian di bidang gov-ernansi korporat serta konsistensi data yang disajikan dibandingkan dengan fakta yang ada merupakan pesan utama dalam penyelenggaraan ARA 2018.

Pada tahun ini, ARA 2018 melakukan terobosan baru dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan dengan menggunakan sistem pakar untuk penilaian laporan tahunan. Sistem ini selain untuk memberikan kecepatan proses penilaian juga memberikan kesempatan pada peserta untuk menda-patkan umpan balik dari dokumen yang diserahkan secara cepat dan konsisten.

Sistem pakar mengakomodasi kompilasi pengetahuan dewan juri yang dimasukkan ke dalam sistem penilaian. Secara mandiri peserta ARA akan meng-input data melalui aplikasi sistem pakar, yang kemudian dianalisis dalam bentuk file dan verifikasi jawa-ban. “Terjadi proses interaksi antara peserta dengan sistem pakar melalui pertanyaan dari sistem pakar kepada

peserta, sebagai bagian dari proses self assessment yang akan menuntun peserta memberikan data dengan baik dan benar,” tutur Mas Achmad Daniri.

Adapun data yang dimasukan peserta akan diverifikasi ulang oleh staf dewan juri sebagai bagian dari proses penila-ian. Output dari sistem pakar terdiri dari rekomendasi, penilaian kualitatif serta kuantitatif. Dengan sistem pakar sebagian pekerjaan staf dewan juri akan dilakukan oleh sistem aplikasi, sehingga menurunkan beban kerja sekaligus meningkatkan konsistensi penilaian dan rekomendasi. Intinya, output sistem pakar menitikberatkan pada proses penghitungan skor dan pemberian rekomendasi.

Pendaftaran ARA 2018 dilakukan secara online melalui situs araward.id. Langkah pendaftaran adalah membuat akun, mendaftarkan user untuk perusa-haan peserta yang akan memasukkan data serta tim yang akan melakukan pemeriksaan di internal perusahaan (verifikator) sebelum di-submit ke website. (jm)

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengatakan, selain rencana IPO anak usaha PT Pelindo II tersebut, perseroan juga menangani mandat IPO dua perusahaan swasta masing-masing di bidang kesehatan dan penambangan.

“Kemudian yang masih dalam pen-dekatan atau tahap diskusi ada dua pe-rusahaan di sektor food and beverage. Target emisi IPO ada yang di bawah Rp 1 triliun dan di atas Rp 1 triliun,” jelas dia di Jakarta, Selasa (28/5).

Hingga Mei ini, lanjut Silvano, pers-eroan memang belum merealisasikan satu pun mandat IPO. Sebelumnya para calon emiten menyatakan cender-ung menunggu kondisi politik dalam negeri lebih stabil. Hal ini pun terbukti, dari konfirmasi para calon emiten yang memantapkan aksi IPO setelah periode pilpres berakhir.

“Kalau nanti calon emiten ini pakai buku Juni 2019 sebagai dasar valuasi aksi IPO maka paling lambat realisas-inya adalah Desember 2019. Tapi ada juga yang rencananya menggunakan Reg S atau penawaran global,” kata Silvano

Seperti diketahui,    rencana IPO

Pelabuhan Tanjung Priok telah di-gaungkan sejak akhir tahun lalu. Perseroan dikabarkan bakal melepas hingga 30% saham ke publik.  Dana IPO akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi perusahaan tahun ini.

Adapun, perseroan yang didirikan pada 10 Juni 2013 lalu ini memiliki tugas untuk melayani kapal penump-ang, barang domestik dan mancanega-ra. Perseroan pelayanan jasa terminal petikemas, jasa curah kering, curah cair, bunkering serta jasa pergudangan dan lapangan.

Lebih lanjut, Pelindo II tercatat sudah dua kali mengantar anak usa-hanya melantai di Bursa Efek Indo-nesia (BEI) sejak 2017 lalu. Pertama, PT Jasa Armada Tbk (IPCM) yang mencatatkan saham perdananya pada Desember 2017, kemudian PT Indone-sia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mendarat di lantai BEI pada Juli 2018.

Menarik InvestorSilvano menjelaskan, meski mandat

IPO termasuk sepi, perseroan masih menangani banyak mandat obligasi serta aksi korporasi lainnya. Sepanjang tahun berjalan (year to date/Ytd), Man-diri Sekuritas telah menangani dua

JAKAR TA – PT Hotel Fitra International Tbk menetapkan harga  penawaran umum perdana (initial public of fering/IPO) senilai Rp 102 per saham. Dengan demikia total dana yang diraup dari aksi korporasi ini ditargetkan mencapai Rp 22,4 miliar.

Perseroan sebelumnya telah menggelar  due diligence  dengan rencana melepas sebanyak 220 juta saham kepada investor publik. Perseroa juga menerbitkan sebanyak 132 juta waran yang diberikan secara cuma-cuma kepada setiap pemegang lima saham perseroan berhak men-dapatkan tiga waran. Sedangan harga tebus waran ditetapkan berada pada level Rp 138 per saham.

IPO saham perseroan juga sudah mendapatkan pernyataan efek-tif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT Lotus Andalan Sekuritas. Sedangkan masa penawaran saham perseroan telah dirampungkan pada 28-29 Mei 2019.

Ber dasarkan pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta, Selasa (28/5), emiten ini akan mencatatkan saham dan waran di Bursa Efek Indonesia pada 11 Juni 2019. 

Manajemen Hotel Fitra mela-lui prospektusnya, Selasa (28/5),

menyebutkan bahwa sekitar 50% dana hasil IPO saham tersebut akan digunakan untuk menambah cadangan lahan oleh anak usahanya, PT Bumi Majalengka Permai yang merupakan pengelola Hotel Fitra. Sekitar 30% dana IPO akan diguna-kan untuk pembangunan convention hall di Hotel Fitra, dan sisanya 20% untuk modal kerja.

Tahun ini, Hotel Fitra menarget-kan pendapatan Rp 17 miliar atau bertumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2018 sebe-sar Rp 8,07 miliar. Meski meraup kenaikan pendapatan, perseroan diprediksi masih merugi hingga Rp 472 juta dan baru akan mengan-tongi laba di tahun 2020 sekitar Rp 3,2 miliar.

Sebelumnya BEI mencatat seban-yak 25 calon emiten yang tercatat di daftar pipeline IPO BEI per 17 Mei 2019. Mayoritas dari calon emiten ini menggunakan dasar valuasi lapo-ran keuangan 31 Desember 2018.

Keduapuluh lima emiten tersebut antara lain, perusahaan di sektor pe-nyiaran PT Net Visi Media, kemudi-an ada PT Arkha Jayanti Persada, PT Itama Ranoraya, PT Berkah Prima Perkasa, dan PT Envy Technologies Indonesia. Empat calon emiten ini bergerak di sektor perdagangan, jasa dan investasi. Lalu, PT Asuransi

Jiwa Sinarmas MSIG yang bergerak di bidang asuransi. 

  Selanjutnya, PT Fuji Finance Indonesia yang bergerak di sektor keuangan menjadi satu-satunya yang menggunakan dasar valu-asi laporan keuangan Maret 2019. Kemudian, PT Satyamitra Kemas Lestari dan PT Inocyle Technology Group yang bergerak di sektor in-dustri dasar dan kimia.

Di sektor properti ada PT Andalan Sakti Primarindo, PT DMS Proper-tindo, PT Hotel Fitria International, dan PT Bima Sakti Pertiwi. Sedan-gkan di sektor pertambangan, PT Ifishdeco dan PT Dana Brata Luhur juga berniat IPO.

Lebih lanjut PT MNC Vision Networks milih Grup MNC masuk dalam pipeline BEI, yang diikuti perusahaan di bidang jasa dan per-dagangan PT Surya Fajar Capital, PT Eatparc Hotel, PT Bali Bintang Sejahtera dan PT Hensel Davest Indonesia. PT Communications Cable Systems Indonesia dan PT Krida Jaringan Nusantara bergerak di bidang infrastrktur.  

Terkahir, PT Indonesia Tobacco menjadi satu-satunya perusahaan consumer goods yang masuk daf-tar, PT Darmi Bersaudara yang bergerak di bisnis industri dasar dan kimia, dan PT Golden Flower. (hut) 

aksi global bond, 13 aksi penerbitan obligasi dalam negeri, 1 aksi  place-ment, 7 arrangers medium term note (MTN), dan 11 advisory.

“Kami juga berupaya mempertahan-kan posisi sebagai broker lokal teraktif di pasar modal dengan membukukan nilai transaksi saham sebesar Rp 202 triliun sepanjnag Januari – April 2019. Nilai tersebut naik signifikan dibaning posisi tahun Ytd April tahun lalu Rp

70,8 triliun,” jelas dia.Sementara itu, lanjutnya, posisi

nasabah Mandiri Sekuritas per April sebanyak 102.600. Untuk menarik in-vestor retail perseroan terus melaku-kan berbagai pengembangan dalam transaksi elektronik investasi.

April lalu, Mandiri Sekuritas kem-bali berinovasi dengan MOST Di-giSign atau fitur tanda tangan ele-ktronik yang tersertifikasi  (digital

signature)  yang mempercepat pem-bukaan rekening efek dan rekening dana nasabah secara   online  hanya dalam tempo sehari.

Fitur ini memberikan kemuda-han bagi masyarakat untuk menjadi investor di pasar modal aman dan mudah. Fitur ini mengadopsi teknolo-gi  asymetric cyrptography  sehingga mampu memberikan keamanan ke-pada nasabah yang bakal mengin-

vestasikan asetnya di pasar modal. Selain itu, tanda tangan digital juga memiliki fungsi dan kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan kon-vensional.

“Jadi disamping pengemban-gan  platform  dan adanya kenaikan transaksi. Perseroan juga ingin men-ingkatkan cost to income. Selain mem-impin di pasar, kami juga tak berhenti melakukan inovasi,” ujar Silvano.

IPO Indonesia TobaccoDirektur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk Djonny Saksono (dua dari kanan) berbincang dengan Komisaris Utama Shirley Suwantina (tengah) serta Direksi dan Komisaris (ki-ka): Helly Ardiani Adi Pertiwi, Samsul Hidayat, dan Direktur Utama PT Philips Sekuritas Indonesia Daniel Tedja usai paparan publik dalam rangka pena-waran umum perdana saham di Jakarta, Selasa (28/5). Emiten tembakau dan rokok PT Indone-sian Tobacco Tbk berencana me-lepas 29,13% saham dari modal yang disetor penuh atau setara dengan 274,06 juta lembar sahamdengan harga Rp 180–Rp 230 per saham. Perkiraan pencatatan Indonesian Tobacco di Bursa Efek Indonesia pada 4 Juli 2019.

Investor Daily/David Gita Roza