147311173 sap terapi bermain

13
TINJAUAN TEORI A. MEWARNAI GAMBAR 1. Definisi Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara optimal. Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak. (www.pediatric.com ) 2. Manfaat a. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik (sebagai permainan penyembuh/ ”therapeutic play”). b. Dengan menggambar berarti anak dapat mengekspresikan ”feelingnya” atau memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata. c. Sebagai terapi kognitif, pada saat anak menghadapi kecemasan karena proses hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan sterss, kognitifnya tidak akurat dan negatif. d. Mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan ekspresi emosional anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci.

Upload: putu-bagus-genjing

Post on 08-Feb-2016

58 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

,k

TRANSCRIPT

Page 1: 147311173 SAP Terapi Bermain

TINJAUAN TEORI

A. MEWARNAI GAMBAR

1. Definisi

Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan

anak secara optimal.

Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk

mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak.

(www.pediatric.com)

2. Manfaat

a. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat

terapeutik (sebagai permainan penyembuh/ ”therapeutic play”).

b. Dengan menggambar berarti anak dapat mengekspresikan ”feelingnya”

atau memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa

menggunakan kata.

c. Sebagai terapi kognitif, pada saat anak menghadapi kecemasan karena

proses hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan sterss, kognitifnya

tidak akurat dan negatif.

d. Mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan

ekspresi emosional anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa

marah dan benci.

e. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan

metode penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama

dirawat di rumah sakit. (www.pediatric.com)

B. TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRE-SCHOOL

1. Perkembangan Biologi

a. Berat badan meningkat 14,6 kg (3 tahun), 16,7 kg (4 tahun)

b. Tinggi badan rata-rata bertambah 6,75-7,5 cm.

c. Perhitungan BB menurut Soetjiningsih: Umur (dalam tahun) x 2 + 8

Page 2: 147311173 SAP Terapi Bermain

2. Perkembangan Motorik Kasar

a. Perkembangan motorik kasar untuk anak usia 36 bulan

1) Pakai dan ganti baju sendiri

2) Berjalan mundur

3) Naik turun tangga berganti-ganti kaki

4) Berdiri sesaat dengan 1 kaki

b. Perkembangan motorik kasar untuk anak usia 4 tahun

1) Melompat dengan satu kaki

2) Memanjat dan melompat

3) Melempar bola cukup banyak

4) Naik tangga dengan lancar

3. Perkembangan Motorik Halus

a.Perkembangan motorik halus untuk anak usia 36 bulan

1) Memasang manik-manik besar

2) Melukis tanda silang dan bulat

3) Membuka kancing depan dan samping

4) Menyusun 10 balok tanpa jatuh

b. Perkembangan motorik halus untuk anak usia 4 Tahun

1) Menggunting gambar sederhana

2) Menggambar bujur sangkar

4. Perkembangan Kognitif

a. Fase prekonseptual

1) Memory span increase

2) Centre on one aspect of situation

3) Classify object according to one characteristic

b. Fase intuitive

1) Attention span increase

2) Classify object in terms of their use

3) Egosentric interpretation of events

4) Irreversible thought

Page 3: 147311173 SAP Terapi Bermain

5. Perkembangan Moral

a. Orientasi pada hukum dan kepatuhan

b. Anak berorientasi pada hal sebenarnya

6. Perkembangan Bahasa

a. Usia 3 tahun

1) Banyak bertanya

2) Berbicara saat ada atau tidak ada orang

3) Menggunakan bahasa telegravis

4) Menggunakan konsonan d,b,t,k,y

5) Menghilangkan w dari pembicaraan

6) Pembedaharaan kata 900 kata

7) Membuat kesalahan suara spesifik (s,sh,ch,z,th,r,l)

b. Usia 4 tahun

1) Perbendaharaan kata 1500 kata

2) Menghitung 1 s/d 3

3) Menceritakan cerita jantung

7. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN

a. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan

b. Status kesehatan anak sakit →perkembangan psikomotor kognitif

terganggu

c. Jenis kelamin

d. Lingkungan→lokasi, negara, kultur

e. Alat permainan → senang dapat menggunakan Intelegensia dan status

sosial ekonomi

8. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN

a. Tahap eksplorasi

Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain

b. Tahap permainan

Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap

permainan

c. Tahap bermain sungguhan

Page 4: 147311173 SAP Terapi Bermain

Anak sudah ikut dalam permainan

d. Tahap melamun

Merupakan tahap terakhir anak membayangkan permainan

berikutnya

9. PRINSIP BERMAIN DI RUMAH SAKIT

a. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana

b. Tidak mengganggu jadwal kegiatan keperawatan dan medis

c. Tidak ada kontra indikasi dengan kondisi penyakit pasien

d. Permainan harus sesuai dengan tahap tumbuh kembang pasien

e. Jenis permainan disesuaikan dengan kesenangan anak

f. Permainan melibatkan orang tua untuk melancarkan proses

kegiatan

10. HAMBATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

a. Usia antar pasien tidak dalam satu kelompok usia

b. Pasien tidak kooperatif atau tidak antusias terhadap permainan

c. Adanya jadwal kegiatan pemeriksaan terhadap pasien pada waktu

yang bersamaan.

11. ANTISIPASI HAMBATAN

a. Mencari pasien dengan kelompok usia yang sama

b. Libatkan orang tua dalam proses terapi bermain

c. Jika anak tidak kooperatif, ajak anak bermain secara perlahan-

lahan

d. Perawat lebih aktif dalam memfokuskan pasien terhadap

permainan

e. Kolaborasi jadwal kegiatan pemeriksaan pasien dengan tenaga

kesehatan lainnya.

Page 5: 147311173 SAP Terapi Bermain

SAP TERAPI BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak

Sub Pokok Bahasan : Terapi Barmain Anak Usia Pre School

Tujuan : Mengoptimalkan Tingkat Perkembangan Anak

Hari / Tanggal :

Jam / Durasi :

Tempat Bermain :

Peserta :

1. Usia Pre-School (yang berusia 3-4 tahun )

2. Tidak mempunyai keterbatasan fisik

3. Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga

4. Pasien kooperatif

Peserta terdiri dari :

1. Pasien anak “ P ” dengan umur 3 tahun

2. Praktikan 1 orang.

A. Sarana dan Media

1. Sarana:

a. Ruangan tempat bermain dengan luas 12 x 8 meter persegi.

b. Kursi untuk orang tua.

2. Media:

a. Kertas berisi gambar-gambar yang belum diwarnai.

b. Pensil warna (spidol, krayon)

B. Rancangan Bermain :

Permainan yang kita lakukan adalah menggambar. Anak diberikan kertas

bergambar yang belum diwarnai dan krayon atau spido. Kemudian

praktikan memimpin jalannya permaianan dengan mengintruksikan kepada

Page 6: 147311173 SAP Terapi Bermain

anak untuk mewarnai gambar sesuai dengan apa yang diinginkan dan

praktikan juga memfasilitasi anak dalam berkreasi.

C. Susunan Acara Bermain

NOWAKTU KEGIATAN BERMAIN KEGIATAN PESERTA

1. 5 menit Pembukaan :

1. Membuka kegiatan dengan

mengucapkan salam.

2. Memperkenalkan nama

praktikan

3. Menjelaskan tujuan dari

permainan

4. Kontrak waktu

Menjawab salam

Mendengarkan

Memperhatikan

Memperhatikan

2. 25 menit Pelaksanaan :

1. Praktikan mengatur posisi

duduk

2. Praktikan membagikan kertas

bergambar dan Crayon kepada

pasien.

3. Praktikan mengajak dan

memotivasi klien (anak) untuk

mengungkapkan gambar apa

yang ada pada kertas.

4. Memulai mewarnai gambar

didampingi oleh praktikan.

5. Memberi semangat pada anak

selama proses mewarnai

6. Memotivasi anak untuk dapat

memilih warna yang

disukainya

Berpindah posisi

Menerima kertas dan krayon

Menjawab

Mewarnai gambar

Page 7: 147311173 SAP Terapi Bermain

Apabila anak tidak mau aktif,

melibatkan orang tua atau

pendamping anak untuk

membantu anak mewarnai

gambar yang telah diberikan.

3. 10 menit Evaluasi :

1. Menanyakan kepada anak

tentang pemilihan warna yang

telah dilakukan untuk

mewarnai gambarnya

2. Menanyakan tentang perasaan

anak setelah diberi terapi

bermain mewarnai

Menjawab pertanyaan

4. 5 menit Terminasi :

1. Menutup acara permainan

dengan memberikan reward

kepada peserta

2. Salam penutup

Memperhatikan

Menjawab salam

D. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai

b. Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan

c. Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi bermain

dilakukan 1 hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan

dilaksanakan.

2. Evaluasi Proses

a. Praktikan memandu terapi bermain dari awal hingga akhir kegiatan

b. Respon anak baik selama proses bermain berlangsung

c. Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung

Page 8: 147311173 SAP Terapi Bermain

d. Anak mau dan dapat mewarnai gambar dengan baik didampingi oleh

Praktikan

e. Keluarga ikut membantu anak selama pelaksanaan proses bermain

f. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai

dengan baik

3. Evaluasi Hasil

a. Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan

b. Anak dapat melakukan pemilihan warna sesuai dengan yang

disukainya

c. Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir

d. Pasien / anak ikut berpartisipasi aktif dalam terapi bermain dan dapat

menyelesaikan proses mewarnai hingga selesai.

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: 147311173 SAP Terapi Bermain

Erlita., 2006, Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak. Terdapat Pada

http://info.balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 21 Desember 2009

Foster and Humsberger., 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB

sauders Company, Philadelpia USA.

Hurlock, E B., 1991, Perkembangan Anak Jilid I., Erlangga : Jakarta.

Kliegman, Robert M., 2000, Ilmu Keshatan Anak Nelson Vol 3, Editor Bahasa

Indonesia: A. Samik Wahab-Ed.15 EGC : Jakarta

Markum, dkk., 1990, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak., IDI : Jakarta

Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC: Jakarta

Wong, Donna L. ,2003, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi-4., EGC:

Jakarta