document1
DESCRIPTION
jurnalTRANSCRIPT
![Page 1: Document1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081122/548b81f4b4795928658b4569/html5/thumbnails/1.jpg)
1
IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK
A. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi jenis senyawa organik pada suatu
sampel
B. LANDASAN TEORI
Senyawa organik sangat banyak jenisnya. Senyawa organik yang paling
sederhana terdiri atas karbon dan hidrogen, yakni hidrokarbon. Contoh senyawa organik
antara lain; alkana, alkena, alkuna, alkil halida, alkohol, aldehida, keton, dan fenol.
Adanya gugus –OH atau hidroksil adalah ciri khas alkohol dan fenol. Tergantung
pada sifat atom karbon dimana gugus OH menempel. Alkohol digolongkan menjadi 3;
yakni alkohol primer (n-butil alkohol), alkool sekunder (s-butil alkohol), alkohol tersier
(t-butil alkohol) (Ralph, 1993:269). Penggolongan ini didasarkan pada satu, dua atau tiga
gugus organik yang berhubungan dengan atom karbon pembawa hidroksil.
H
CH3CH2CH2 C OH
H
CH3
CH3CH2 C OH
H
CH3
CH3 C OH
H
Sedangkan fenol, banyak digunakan sebagai antiseptik dalam tapal gigi, sabun,
dan deoderan. Fenol yang digunakan sebagai antiseptik tersebut adalah Heksaklorofen.
Tetapi beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa konsentrasi heksaklorofen yang
i-butanol (n-butil alkohol)
(alkohol promer )
2-butnol (s-butil alkohol)
(alkohol sekunder)
2-metil-2-propanol (t-butil
alkohol) (alkohol tersier)
![Page 2: Document1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081122/548b81f4b4795928658b4569/html5/thumbnails/2.jpg)
2
rendah mampu menyebabkan kerusakan otak pada tikus, karena itu penggunaannya pada
medis dibatasi.
Fenol banyak digunakaan juga sebagai antioksidan, dimana fenol akan bereaksi
dengan dan menghancurkan radikal peroksi (ROO) dan radikal hidrosi (HO), kalau tidak
radikal tersebut akan bereaksi dengan alkena yang ada dalam makanan dan minyak, dan
mengakibatkan berkurangnya mutu.
Aldehida dan keton mengandung gugus karbonil (Ralph, 1993:271).
C=O
Jika kedua gugus yang menempel pada gugus karbonil adalah gugus-gugus
karbon, maka senyawa tersebut disebut keton. Jika salah satu dari kedua senyawa tersebut
adalah hidrogen maka senyawa tersebut tergolong aldehida.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan pada kegiatan ini antara lain:
Alat Bahan
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Alat pemanas air
- Penjepit tabung reaksi
- Larutan sampel
- Uji alkena (kloroform, bromium)
- Uji alkil halida (perak nitrat, etanol)
- Uji alkohol (aseton, asam kromat,
asam sulfat pekat)
- Uji aldehida dan keton (etanol,
dinitrofenilhidrazin)
- Uji fenol (akuades, ferriklorida)
D. PROSEDUR KERJA
1. Uji Alkena
Menyiapkan sampel,
kloroform, dan bromin
Larutan dikocok sambil
menambahkan tetes demi tetes
bromin sampai larutan tersebut
menunjukkan perubahan warna
Empat (4) tetes sampel
dilarutkan dalam kloroform
dan dikocok dengan hati-hati
![Page 3: Document1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081122/548b81f4b4795928658b4569/html5/thumbnails/3.jpg)
3
2. Uji Alkil Halida
3. Uji alkohol
4. Uji aldehid dan keton
5. Uji fenol
E. HASIL PENGAMATAN DAN REAKSI
Hasil pengamatan senyawa organik adalah sebagai berikut:
Sampel Uji
Alkena Alkil Halida Alkohol Aldehid dan Keton Fenol
A
Semula
tidak
berwarna
ditambah 3
tetes
terbentuk 2
lapisan
yaitu
bawah
Semula tidak
berwarna,
ditambah
perak nitrat
berwarna
kekuning
kuningan
bening, tidak
ada endapan.
Semula
bening, setelah
ditambah
as.kromat
berwarna biru,
setelah
ditambah as.
sulfat
berwarna
Setelah ditambah
etanol terdapat
dua lapisan.
Setelah
ditambahkan 2,4
dinitrofenil
hidrozin
menghasilkan
warna kuning
Setelah ditambah
aquades sampel
tidak larut, ada 2
lapisan, lapisan
minyak diatas.
Setelah ditambah
fenol sampel tidak
larut. Setelah
ditambah feriklorida
Campuran didiamkan 2 menit
dan setelah itu dipanskan
dalam air panas sampai
terbentuk endapan
Mencampur 4 tetes sampel
dan larutan perak nitrat 1
ml sambil dikocok
Menyiapkan sampel,
larutan perak nitrat
Menyiapkan sampel,
aseton, asam kromat,
dan asam sulfat pekat
Satu tetes sampel dilarutkan
dalam aseton, ditambah satu
tetes asam kromat, dan 5 ml
asam sulfat pekat
Mengamati reaksi
yang terjadi
Menyiapkan sampel,
etanol, dan
dinitrofenilhidrazin
Memasukan 2 ml etanol dalam
tabung reaksi, kemudian
masukan 2 tetes sampel, serta
1 ml dinitrofenilhidrazin
Setelah campuran tersebut
dikocok, campuran tersebut
dipanaskan dalam air panas 1
menit, kemudian ditambah 5
tetes air
Menyiapkan larutan
sampel, akuades,
etanol, dan ferriklorida
Sebanyak 1 tetes
sampel dilarutkan
dalam 1 ml akuades
Tambahkan 1 tetes
ferriklorida selanjutnya
larutan tersebut dikocok
![Page 4: Document1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081122/548b81f4b4795928658b4569/html5/thumbnails/4.jpg)
4
bening dan
atas coklat
Setelah
dipanaskan
tetap tidak
ada endapan
bening
kebiruan
bening. Setelah
dipanaskan warna
tetap kuning
bening dan tidak
ada endapan
sampel berubah
menjadi warna
kuning jernih
B
Semula
tidak
berwarna,
setelah
ditambah 3
tetes warna
stabil
orange
satu
lapisan
Semula
tidak
berwarna.
Setelah
ditambah
perak nitrat,
berwarna
putih keruh.
Setelah
didiamkan 1
menit tetap
bening,
dipanaskan
tetap tidak
ada endapan
Semula
bening,
ditambah
aseton
meenjadi
keruh,setelah
ditambah
as.kromat
berwarna
kuning bening,
setelah
ditambah as.
sulfat
berwarna
kuning bening
Setelah
ditambahkan
etanol terdapat 2
lapisan. Setelah
ditambahkan 2,4
dinitrovenil
hidrizin
menghasilkan
warna kuning
bening dan
dipanaskan ada
cincin
ditengahnya dan
tidak ada
endapan.
Setelah ditambahkan
aquades sampel
tidak larut, ada 2
lapisan. Lapisan
minyak dibawah.
Setelah ditambah
fenol sampel tidak
larut. Setelah
ditambah feriklorida
sampel berwarna
agak kuning .
C
Semula
tidak
berwarna,
setelah
ditambah 3
tetes
terbentuk 2
lapisan
bawah
bening,atas
kuning
Semula
tidak
berwarna.
Setelah
ditambah
perak nitrat,
berwarna
kuning
terbentuk
endapan
hitam
Semula
bening,
ditambah
aseton tetap
bening,setelah
ditambah
as.kromat
berwarna
kuning bening,
setelah
ditambah as.
sulfat
berwarna
coklat
Setelah
ditambahkan
etanol terdapat 2
lapisan. Setelah
ditambahkan 2,4
dinitrovenil
hidrizin
menghasilkan
warna kuning
bening dan
dipanaskan
berwarna kuning
keruh
Setelah ditambahkan
aquades sampel
tidak larut, ada 2
lapisan. Lapisan
minyak dibawah.
Setelah ditambah
fenol sampel tidak
larut. Setelah
ditambah feriklorida
sampel berwarna
kuning kecoklatan.
F. PEMBAHASAN
Pada beberapa percobaan ini, praktikan melakukan identifikasi apakah suatu
senyawa merupakan golongan senyawa organik atau bukan. Penggolongan didasarkan
pada ciri dan sifat suatu senyawa. Setiap percobaan dilakukan melalui 3 sampel, setiap
![Page 5: Document1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081122/548b81f4b4795928658b4569/html5/thumbnails/5.jpg)
5
sampel (A,B dan C) diberikan perlakuan yang sama namun sampel yang diberikan
berbeda-beda.
Alkena
Indikasi perubahan warna merupakan tanda bawa larutan tersebut sudah
melewati keadaan netral. Namun secara praktis (praktikum) kita dapat menganggap
bahwa pada tetesan ketiga tersebut merupakan titik netralnya. Pada tiga tabung reaksi
didapatkan hasil yang berbeda . Untuk menunjukan dari ketiga tabung reaksi tersebut
mana yang senyawa organik atau bukan adalah dengan melihat pada tabung mana
yang menunjukkan warna yang stabil. Tabung kedua atau sampel B menunjukkan
satu warna yang stabil yaitu orange,maka diperkirakan sampel B ini positif terhadap
uji alkena.
Alkil Halida
Pengujian pada uji alkyl halide menunjukan bahwa terbentuk endapan merupakan
indicator paling penting pada uji ini (alkil halida). Hasil eksperimen menunjukkan
bahwa uji alkyl halide pada ketiga sampel A ,B dan C maka yang terbentuk endapan
hanya pada sampel C, yaitu endapan berwarna hitam. Sedangkan sampel A dan B
tidak terbentuk endapan walaupun sudah dipanaskan. Dari hasil tersebut maka dapat
diasumsikan bahwa sampel C positif terhadap uji alkilhalida.
Alkohol
Pengujian pada alkohol terhadap ketiga sampel A,B dan C menunjukkan hasil yang
berbeda-beda yaitu sampel A berwarna kebiruan, sampel B berwarna kuning bening
dan sampel C berwarna coklat. Petunjuk praktikum memberi ketentuan bahwa uji
positif terhadap alkohol apabila jika sampel yang diidentifikasi berupa alkohol primer
atau sekunder maka warna orange akan berubah menjadi hijau kebiruan atau
terbentuk endapan. Dari data hasil eksperimen, praktikan berpendapat bahwa sampel
A positif terhadap uji alkohol sedangkan dan sampel B dan C menunjukkan uji
negative terhadap alkohol.
Aldehid dan keton
![Page 6: Document1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081122/548b81f4b4795928658b4569/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Dalam uji aldehida dan keton terhadap sampel A,B dan C, pada penambahan etanol
pada masing-masing sampel ketiganya sama-sama membentuk 2 lapisan yang tidak
tercampur merata berarti kedua zat pada masing-masing lapisan itu memiliki
karakteristik yang sangat berbeda, tidak memiliki daya kohesi. Setelah ditambah
dengan 2,4 dinitrofenilhidrazin pada kedua sampel masing-masing terjadi warna
kuning dan tidak terbentuk endapan. Dari kejadian ini dapat dikatakan bahwa dengan
mendasari pada pernyataan “Jika terbentuk endapan berwarna kuning hingga merah
orange menunjukkan tes positip terhadap aldehida dan keton”. Ketiga sampel
dipanaskan, sampel A tetap kuning bening, sampel B kuning bening tapi ada cincin
ditengahnya dan sampel C menjadi kuning keruh. Dari hasil tersebut dapat diambil
pendekatan kemungkinan sampel C yang positif terhadap keton, warna keruh tersebut
kemungkinan proses untuk membentuk endapan,akan tetapi karena kurang teliti dan
cermat dalam praktikum maka terbentuknya endapan tidak bisa teramati.
Fenol
Dari uji alkohol terhadap sampel A,B dan C menujukkan hasil yang berbeda-beda
yaitu kuning jernih, agak kuning dan kuning kecoklatan. Petunjuk eksperimen
mengatakan bahwa jika terbentuk campuran yang berwarna menunjukkan uji positif
terhadap fenol. Dari hasil eksperimen di atas praktikan berpendapat bahwa dengan
sampel C terjadi uji positif terhadap fenol, hal ini terlihat dengan adanya perubahan
warna menjadi kuning coklat.
G. KESIMPULAN
- Pada uji alkena didapatkan pada larutan sampel B menghasilkan warna orange,sampel ini
diperkirakan positif terhadap uji alkena.
- Pada percobaan alkil halida: sampel C positif terhada alkilhalida karena terbentuk
endapan hitam.
- Pada percobaan alkohol: Sampel A termasuk alkohol karena berwarna kebiruan.
sedangkan B dan C bukan termasuk golongan alkohol sebab tidak menunjukan ciri
alkohol
- Pada percobaan aldehid & keton: Sampel A dan B tidak menunjukan aldehid sedangkan
sampel C positif mengandung aldehid
![Page 7: Document1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081122/548b81f4b4795928658b4569/html5/thumbnails/7.jpg)
7
- Pada percobaan fenol: Sampel A dan B tidak mengandung fenol, sedangkan C
menunjukkan ciri adanya fenol
H. DAFTAR PUSTAKA
Petrucci Suminar, Ralph H. 1993. Kimia Dasar. Prinsip dan terapan modern ed.4 jilid 3.
Erlangga:Jakarta
Hart, Crain, dan Hart. 2003. Kimia Organik. Erlangga:Jakarta