$1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7(...

140
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK PALCOMTECH LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI INDEKS LQ45 BURSA EFEK INDONESIA Diajukan Oleh : WULANDARI 041140020 Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya PALEMBANG 2017

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK PALCOMTECH

LAPORAN TUGAS AKHIR

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG

TERDAFTAR DI INDEKS LQ45

BURSA EFEK INDONESIA

Diajukan Oleh :

WULANDARI

041140020

Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya

PALEMBANG

2017

Page 2: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

ii

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK PALCOMTECH

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING LTA

NAMA : WULANDARI

NOMOR POKOK : 041140020

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JENJANG PENDIDIKAN : DIPLOMA TIGA (D3)

JUDUL LTA : ANALISIS KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL

ESTATE YANG TERDAFTAR DI

INDEKS LQ45 BURSA EFEK

INDONESIA

Tanggal : Juli 2017

Pembimbing,

Mutiara Lusiana Annisa, S.E., M.SI.

NIDN: 0225128802

Mengetahui,

Direktur

Benedictus Effendi, S.T., M.T.

NIP: 09.PCT.13

Page 3: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

iii

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK PALCOMTECH

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI LTA

NAMA : WULANDARI

NOMOR POKOK : 041140020

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JENJANG PENDIDIKAN : DIPLOMA TIGA (D3)

JUDUL LTA : ANALISIS KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL

ESTATE YANG TERDAFTAR DI

INDEKS LQ45 BURSA EFEK

INDONESIA

Tanggal : Juli 2017

Penguji 1,

Dr. Febrianty, S.E., M.Si.

NIDN: 0013028001

Tanggal : Juli 2017

Penguji 2,

Jovan Febriantoko, S.E., M.ACC., Ak.

NIDN: 0202029101

Mengetahui,

Direktur

Benedictus Effendi, S.T., M.T.

NIP: 09.PCT.13

Page 4: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Barang siapa memberi kemudahan kepada orang lain yang sedang

kesulitan, maka Allah akan memudahkan kepadanya di dunia dan

diakhirat (HR. Ibnu Majjah dari Ali Hurairah).

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya

yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang

khusuk. (Q. S Al Baqarah : 45)

Kupersembahkan kepada :

Papa dan Mamaku tercinta yang selalu

memberikan dukungan serta do’a

Semua kakak-kakak ku yang aku sayangi

Seseorang yang selalu dihatiku dan yang

selalu kucintai

Almamaterku

Page 5: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur dan terima kasih kepada Allah SWT,

karena atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini

yang berjudul “ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI INDEKS LQ45

BURSA EFEK INDONESIA”. Tugas akhir ini dibuat untuk memenuhi

persyaratan akademis meraih gelar Ahli Madya (DIII) Program Studi Akuntansi

Komputer, Politeknik Palcomtech.

Adapun selama penulisan dan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, Penulis

mendapatkan banyak bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi Penulis untuk mengucapkan terima

kasih kepada berbagai pihak tersebut, yaitu kepada Direktur Politeknik

PalComTech, Bapak Benedictus Effendi, S.T., M.T., Pembantu Direktur 1, Bapak

D.Tri Octafian, S.Kom., M.Kom., Ketua Program Studi Akuntansi, Ibu Rizki Fitri

Amalia, S.E., M.Si., Dosen Pembimbing LTA, Mutiara Lusiana Annisa, S.E.,

M.Si. yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan

Tugas Akhir ini, Kepada kedua orang tuaku tercinta, kakak, mbak dan teman-

teman terima kasih atas do’a serta dukungannya yang diberikan kepada penulis,

Page 6: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Demikian kata pengantar dari Penulis, dengan harapan semoga laporan LTA

ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca, dengan kesadaran Penulis

bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih mempunyai banyak kekurangan

dan kelemahan sehingga membutuhkan banyak saran dan kritik yang membangun

untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Terima kasih.

Palembang, Agustus 2017

Penulis

Page 7: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI .................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL........................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

ABSTRACT ..................................................................................................... xiii

ABSTRAK ........................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................ 6

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan ........................................ 6

1.4. Tujuan Penelitian .......................................................... 6

1.5. Manfaat Penelitian ........................................................ 7

1.5.1. Manfaat Bagi Mahasiswa ............................... 7

1.5.2. Manfaat Bagi Perusahaan ............................... 7

1.5.3. Manfaat Bagi Akademik ................................. 7

1.6. Sistematika Penulisan ................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori ............................................................. 10

2.1.1. Teori Stakeholder ........................................... 10

2.1.2. Pengertian Laporan Keuangan ....................... 11

2.1.3. Kinerja Keuangan ........................................... 12

Page 8: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

vii

2.1.4. Kriteria LQ45 ................................................. 13

2.1.5. Analisis Rasio Keuangan ................................ 14

2.1.6. Manfaat Analisis Rasio Keuangan ................. 14

2.1.7. Jenis-jenis Rasio Keuangan ............................ 15

2.1.8. Pengukuran Rasio ........................................... 24

2.1.9. Perkembangan Sub Sektor Property dan Real

Estate Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia . 26

2.2. Penelitian Terdahulu ..................................................... 29

2.3. Kerangka Pemikiran ..................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................ 34

3.2. Jenis Penelitian ............................................................. 34

3.3. Jenis dan Sumber Data ................................................. 35

3.4. Populasi dan Sampel ..................................................... 36

3.4.1. Populasi .......................................................... 36

3.4.2. Sampel ............................................................ 36

3.5. Definisi Operasional Variabel ...................................... 38

3.6. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 42

3.7. Teknik Analisis Data .................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian .......................................... 46

4.2. Hasil Perhitungan Rasio Keuangan .............................. 49

4.3. Pembahasan Hasil Analisis Perhitungan

Rasio Keuangan ............................................................ 54

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ................................................................... 121

5.2. Saran ............................................................................. 121

Page 9: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

viii

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... xv

HALAMAN LAMPIRAN

Page 10: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

ix

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Peringkat Kapitalisasi Pasar Perusahaan Property dan Real

Estate yang termasuk Indeks LQ45 Periode 2013-2016 ............ 4

2. Tabel 2.1 Rata-rata Standar Industri Per Jenis Rasio ................................. 25

3. Tabel 3.1 Populasi Perusahaan ................................................................... 36

4. Tabel 3.2 Sampel Perusahaan .................................................................... 38

5. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Alam Sutera Realty Tbk

Periode 2012-2016 ..................................................................... 50

6. Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Bumi Serpong Damai Tbk

Periode 2012-2016 ..................................................................... 51

7. Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Lippo Karawaci Tbk

Periode 2012-2016 ..................................................................... 52

8. Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Pakuwon Jati Tbk

Periode 2012-2016 ..................................................................... 53

9. Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Summarecon Agung Tbk

Periode 2012-2016 ..................................................................... 54

10. Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Analisis Rasio Keuangan Alam Sutera

Realty Tbk Periode 2012-2016 .................................................. 109

11. Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Analisis Rasio Keuangan Bumi Serpong

Damai Tbk Periode 2012-2016 .................................................. 110

12. Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Rasio Keuangan Lippo Karawaci

Tbk Periode 2012-2016 ............................................................. 111

13. Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Analisis Rasio Keuangan Pakuwon Jati Tbk

Periode 2012-2016 ..................................................................... 112

14. Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Analisis Rasio Keuangan Summarecon

Agung Tbk Periode 2012-2016 ................................................ 113

15. Tabel 4.11 Kapitalisasi Pasar Perusahaan Property dan Real Estate

yang termasuk Indeks LQ45 Periode 2013-2016 .................... 116

Page 11: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

x

16. Tabel 4.12 Aktivitas Transaksi Perusahaan Property dan Real Estate

yang termasuk Indeks LQ45 Periode 2013-2016 .................... 119

Page 12: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

xi

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.1 Grafik Total Assets Perusahaan Property dan Real Estate

yang termasuk dalam Indeks LQ45........................................ 3

2. Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................... 33

3. Gambar 4.1 Grafik Kapitalisasi Pasar Perusahaan Property dan Real Estate

yang termasuk dalam Indeks LQ45........................................ 118

4. Gambar 4.2 Grafik Aktivitas Transaksi Perusahaan Property dan Real Estate

yang termasuk dalam Indeks LQ45........................................ 120

Page 13: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Form Topik dan Judul LTA (Fotocopy)

2. Lampiran 2. Form Konsultasi Laporan Tugas Akhir Politeknik (Fotocopy)

3. Lampiran 3. Surat Pernyataan (Fotocopy)

4. Lampiran 4. Form Revisi Ujian Proposal (Fotocopy)

5. Lampiran 5. Form Revisi Ujian LTA (Asli)

6. Lampiran 6. Perhitungan Rasio Keuangan Alam Sutera Realty Tbk, Bumi

Serpong Damai Tbk, Lippo Karawaci Tbk, Pakuwon Jati Tbk,

dan Summarecon Agung Tbk Periode 2012-2016

7. Lampiran 7. Laporan Neraca dan Laba Rugi Alam Sutera Realty Tbk, Bumi

Serpong Damai Tbk, Lippo Karawaci Tbk, Pakuwon Jati Tbk,

dan Summarecon Agung Tbk Periode 2012-2016

Page 14: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

xiii

ABSTRACT

WULANDARI. Analysis of the Financial Performance of Property and Real

Estate Companies Listed in the LQ45 Index of Indonesia Stock Exchange.

Assessment of the company’s financial performance can be done by analyzing the

financial statements using financial ratio analysis. The main objective in this

study is to knowing the financial performance by calculating the financial ratios

of property and real estate companies included in the LQ45 index period 2012-

2016. The method of analysis used is descriptive analysis of quantitative and

qualitative using measure of liquidity, solvency, avtivity, and profitability ratios.

The result showed that the financial perfomance of Alam Sutera Realty Tbk

company is experiencing unfavorable conditions when viewed from industry

standard that have been a set, while the Bumi Serpong Damai Tbk company looks

experienced a good condition or the able in financial performance because it has

a good ratio average in meeting industry standard. The result of Lippo Karawaci

Tbk company’s analysis showed that the condition is not good, but good in terms

of liquidity because it meets the industry standard that have been a set, while the

Pakuwon Jati Tbk company in a bad condition, but the company’s profit is good

and on the Summarecon Agung Tbk company in a bad condition, but the

company’s profit can be good.

Keywords: Financial Statements, Financial Ratios, Financial Performance

Page 15: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

xiv

ABSTRAK

WULANDARI. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estate

yang Terdaftar di Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia.

Penilaian kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis

laporan keuangan menggunakan analisis rasio keuangan. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui kinerja keuangan dengan menghitung rasio keuangan

perusahaan property dan real estate yang termasuk dalam Indeks LQ45 periode

2012-2016. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif

dan kualitatif menggunakan pengukuran rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan

profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan kinerja keuangan perusahaan Alam

Sutera Realty Tbk mengalami kondisi yang kurang baik apabila dilihat dari

standar industri yang telah ditetapkan, sedangkan perusahaan Bumi Serpong

Damai Tbk terlihat mengalami kondisi yang baik atau mampu dalam kinerja

keuangan karena memiliki rata-rata rasio yang baik dalam memenuhi standar

industri. Hasil analisis perusahaan Lippo Karawaci Tbk menunjukkan kondisi

yang kurang baik, namun baik dalam hal likuiditas karena memenuhi standar

industri yang telah ditetapkan, sedangkan perusahaan Pakuwon Jati Tbk berada

pada kondisi kurang baik, namun pada profit perusahaan dapat dikatakan baik dan

pada perusahaan Summarecon Agung Tbk dalam kondisi kurang baik, namun

profit perusahaan dapat dikatakan baik.

Kata Kunci: Laporan Keuangan, Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan

Page 16: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia mempunyai potensi besar dalam pertumbuhan dari

berbagai sektor, terutama sektor infrastruktur. Saat ini Indonesia sudah

menuju kearah perbaikan dibidang infrastruktur. Hal ini dibuktikan oleh

pemerintah dengan adanya pembangunan infrastruktur-infrastruktur yang

vital dan dapat menunjang perkembangan perekonomian di Indonesia

(Fransiska, 2014 : 1). Pertumbuhan perekonomian di Indonesia salah

satunya dapat dilihat dari sektor industri, baik itu industri kecil maupun

industri besar. Salah satu sektor yang akan mendapatkan manfaat dari

pembangunan infrastruktur ini adalah perusahaan di bidang property dan

real estate (Hasanah, dkk, 2017 : 1).

Industri sektor property dan real estate akan selalu mengalami

perkembangan pesat dan akan meningkat setiap tahunnya, karena tanah

memiliki ketersediaan tetap dengan bertambahnya jumlah penduduk serta

bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal setiap tahunnya.

Perusahaan property dan real estate merupakan kelompok sektor yang

paling banyak terdaftar di Bursa Efek Indonesia selain perbankan. Industri

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami

peningkatan dari 40 perusahaan pada tahun 2010 menjadi 49 perusahaan

ditahun 2016, sedangkan di tahun 2017 jumlahnya turun menjadi 47

Page 17: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

2

perusahaan dikarenakan terdapat dua perusahaan delisting karena merger

dengan perusahaan lain (www.sahamok.com, 2017).

Sub sektor property dan real estate juga memiliki beberapa

perusahaan likuid setiap periode 6 bulan sekali yang termasuk dalam

Indeks LQ45. Indeks LQ45 merupakan salah satu Indeks di Bursa Efek

Indonesia. Indeks LQ45 terdiri dari 45 emiten dengan likuiditas (likuid)

tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian

atas likuiditas perusahaan, seleksi atas emiten-emiten tersebut juga

mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Adapun alasan peneliti memilih

sampel LQ45 adalah karena saham-saham LQ45 merupakan saham-saham

yang paling banyak diminati investor di pasar modal Indonesia, memiliki

tingkat likuiditas tinggi, dan nilai kapitalisasi pasar yang tinggi.

Pertumbuhan property di Indonesia dilain sisi dipengaruhi oleh beberapa

faktor ekonomi yang lemah, sehingga memerlukan emiten-emiten yang

bersifat likuid agar pengaruh dari faktor tersebut dapat diukur dengan

segera dan relatif lebih akurat.

Perusahaan property dan real estate yang termasuk dalam Indeks

LQ45 sebanyak 6 (Enam) perusahaan yaitu Alam Sutera Realty Tbk

(ASRI), Bumi Resources Tbk (BSDE), Lippo Karawaci Tbk (LPKR),

Pakuwon Jati Tbk (PWON), PP Properti Tbk (PPRO), dan Summarecon

Agung Tbk (SMRA). PP Properti Tbk (PPRO) tidak termasuk dalam

penelitian ini karena PT. PP Property Tbk yang semula adalah divisi

properti PT. PP Tbk (PTPP) kemudian resmi dipisahkan (spin off) dan

Page 18: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

3

berdiri sebagai anak perusahaan PT. PP Tbk (PTPP) pada 12 Desember

2013. Tahun 2015 PP Properti Tbk (PPRO) baru listing di Bursa Efek

Indonesia (www.idx.co.id, 2017).

Berikut ini ditampilkan grafik total assets dari beberapa perusahaan

property dan real estate yang termasuk dalam Indeks LQ45 pada gambar

1.1 sebagai berikut:

Sumber: Data yang Diolah dari Laporan Keuangan Perusahaan

www.idx.co.id, 2017

Gambar 1.1 Grafik Total Assets Perusahaan Property dan Real

Estate yang termasuk dalam Indeks LQ45

Berdasarkan pada grafik diatas dapat terlihat total assets

perusahaan property dan real estate yang termasuk dalam Indeks LQ45

periode Februari 2017-Juli 2017 yang menunjukkan bahwa total assets

tertinggi adalah perusahaan Lippo Karawaci Tbk. Sedangkan total assets

terendah adalah perusahaan Pakuwon Jati Tbk. Secara keseluruhan total

assets perusahaan property dan real estate yang termasuk dalam LQ45

periode Februari 2017-Juli 2017 dapat dikatakan mengalami peningkatan.

0

10.000.000.000

20.000.000.000

30.000.000.000

40.000.000.000

50.000.000.000

ASRI BSDE LPKR PWON SMRA

Ass

ets

2012

2013

2014

2015

2016

Page 19: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

4

Berdasarkan pada grafik diatas ditampilkan tabel 1.1 peringkat

kapitalisasi pasar perusahaan property dan real estate yang termasuk

dalam Indeks LQ45, yang telah diurutkan dari seluruh emiten yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2016 sebagai

berikut:

Tabel 1.1

Peringkat Kapitalisasi Pasar Perusahaan Property dan Real Estate

yang termasuk Indeks LQ45 Periode 2013-2016

No Nama Perusahaan

Peringkat Perusahaan Property

dan

Real Estate yang termasuk

Indeks LQ45

2013 2014 2015 2016

1. Alam Sutera Realty Tbk 87 84 107 118

2. Bumi Serpong Damai Tbk 38 30 24 30

3. Lippo Karawaci Tbk 41 36 37 62

4. Pakuwon Jati Tbk 59 34 36 37

5. Summarecon Agung Tbk 67 43 38 54

Sumber: Data olahan dari www.sahamok.com, 2013-2016

Berdasarkan pada tabel diatas terlihat peringkat Bumi Serpong

Damai Tbk (BSDE) memiliki peringkat tertinggi selama empat tahun

berturut-turut dibandingkan dengan (4) empat perusahaan lainnya.

Sedangkan peringkat terendah selama empat tahun berturut-turut adalah

perusahaan Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Secara keseluruhan terlihat

urutan peringkat perusahaan property dan real estate yang termasuk

Indeks LQ45 dapat dikatakan mengalami naik turun dalam meraih posisi

kapitalisasi pasar berdasarkan pengurutan oleh Bursa Efek Indonesia.

Pertumbuhan industri property dilain sisi dipengaruhi oleh

beberapa faktor, di kuartal ketiga (Q3) 2016 sebagian besar produk

properti di wilayah Jabodetabek mengalami permintaan yang lebih rendah,

Page 20: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

5

hanya lahan industri yang menikmati peningkatan yang signifikan. Tahun

2009-2013 lalu, penjualan akan tanah, rumah, apartemen dan lahan di

Indonesia menyebabkan sektor property mengalami pertumbuhan yang

signifikan sehingga mengakibatkan harga property mengalami kenaikan

yang tidak terkendali dan sudah terindikasi kemahalan (Over Value)

(Tribun Sumsel, 2017). Industri property nasional juga turut mendapatkan

pengaruh dari terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini

dirasakan pasca melemahnya penjualan property selama tiga tahun

terakhir, seiring dengan pergerakan sektor property yang dipengaruhi oleh

beberapa faktor di antaranya harga komoditas yang lesu dan terjadinya

perlambatan ekonomi dunia (Detik Finance, 2017). Tahun 2017

pengembang tidak bisa menaikkan harga dengan terlalu tinggi karena

penjualan sudah mengalami hambatan. Ini akan berdampak tidak bagus

pada kinerja perusahaan property dalam memperoleh keuntungan atau

laba.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk membahas

lebih lanjut permasalahan yang ada tersebut terkait keberlangsungan

kinerja keuangan perusahaan property, dengan menganalisis rasio

keuangan terhadap laporan keuangan disaat kondisi lemahnya sektor

property di Indonesia dan menuangkannya dalam Laporan Tugas Akhir

dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan

Real Estate yang Terdaftar di Indeks LQ45 Bursa EFek Indonesia”.

Page 21: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

6

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Kinerja Keuangan

Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Indeks LQ45

Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016?”

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan

Agar dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini tidak menyimpang dari

permasalahan yang ada, penulis perlu membatasi ruang lingkup

pembahasan hanya pada kinerja keuangan perusahaan property dan real

estate yang termasuk dalam Indeks LQ45 periode Februari 2017-Juli 2017

dan perusahaan yang menyajikan laporan keuangan lengkap dari tahun

2012-2016 dengan menghitung rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas,

dan aktivitas.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui kinerja keuangan dengan menghitung rasio keuangan

perusahaan property dan real estate yang termasuk dalam Indeks LQ45

periode 2012-2016.

Page 22: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

7

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari diadakannya penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1.5.1. Manfaat Bagi Mahasiswa

Menambah ilmu pengetahuan serta sebagai gambaran dalam

praktik menganalisis kinerja keuangan yang sedang terjadi di

perusahaan property dan real estate yang termasuk Indeks LQ 45

untuk mempelajari masalah yang ada dengan mengkaji laporan

keuangan.

1.5.2. Manfaat Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberikan informasi atau masukan yang

bermanfaat bagi manajemen perusahaan property dan real estate

yang termasuk di Indeks LQ 45 Bursa Efek Indonesia agar dapat

menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Selain

itu, diharapkan dapat mendorong peningkatan dan perbaikan

perusahaan ke arah yang lebih baik dimasa depan.

1.5.3. Manfaat Bagi Akademik

Memberikan informasi untuk dijadikan bahan referensi dan acuan

dalam penelitian selanjutnya.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan garis besar

mengenai isi Laporan Tugas Akhir secara singkat dan jelas. Sehingga

Page 23: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

8

terdapat gambaran hubungan antara masing-masing bab, dimana bab

tersebut dibagi menjadi beberapa sub-sub secara keseluruhan. Adapun

sistematika penulisan terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Penulis pada bab ini mengemukakan tentang apa yang

melatar belakangi penulisan dalam memilih judul,

perumusan masalah, ruang lingkup pembahasan, tujuan dan

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penulis pada bab ini akan menguraikan mengenai landasan

teori yang berisi teori pendukung, pengertian laporan

keuangan, definisi kinerja keuangan, kriteria LQ45, analisis

rasio keuangan, manfaat analisis rasio keuangan, jenis-jenis

rasio keuangan, pengukuran rasio, perkembangan sub sektor

property dan real estate yang terdaftar di Indeks LQ45

Bursa Efek Indonesia, serta penelitian terdahulu, dan

kerangka pemikiran.

BAB III METODE PENELITIAN

Penulis pada bab ini akan menjelaskan tentang metode

penelitian yang terdiri dari lokasi dan waktu penelitian,

Page 24: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

9

jenis penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan

data, populasi dan sampel, definisi operasional variabel

serta teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penulis pada bab ini menjelaskan hasil dan pembahasan

yang berisi deskripsi obyek penelitian, hasil perhitungan

rasio keuangan, pembahasan dan analisis kinerja keuangan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penulis pada bab ini memberikan suatu kesimpulan dari isi

pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab

sebelumnya. Penulis juga memberikan saran-saran yang

diharapkan akan bermanfaat dalam pemecahan masalah dan

penelitian selanjutnya.

Page 25: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Stakeholder

Penelitian ini didasarkan pada Stakeholder theory, dimana

teori ini lebih menitik beratkan pada posisi para stakeholder yang

dipandang lebih memiliki pengaruh. Kelompok inilah yang menjadi

pertimbangan utama bagi perusahaan untuk mengungkapkan atau

tidak mengungkapkan suatu informasi dalam laporan keuangan.

Kelompok-kelompok stakeholder bukan hanya mencakup pelaku

usaha dan pemegang saham perusahaan, tetapi juga para pekerja,

pelanggan, pemasok, kreditor, pemerintah, masyarakat dan

lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan (Iqbal,

2016 : 2).

Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah

entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun

harus mampu memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Dengan

demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh

dukungan yang diberikan oleh stakeholder perusahaan tersebut

(Puspita, 2014 : 12). Stakeholder di definisikan sebagai pihak-pihak

yang dapat terpengaruh dan mempengaruhi kebijakan serta operasi

perusahaan. Perusahaan besar telah mengetahui, bahwa yang harus

Page 26: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

11

diperhatikan bukan hanya kepentingan pemilik modal, melainkan

juga stakeholders lain yang lebih luas (Freeman dalam Puspita,

2014 : 12).

Mengkaitkan antara teori stakeholder dengan kinerja sosial

dan kinerja keuangan. Teori ini mengasumsikan bahwa eksistensi

perusahaan ditentukan oleh para stakeholder. Oleh karena itu

perusahaan akan mempertimbangkan kepentingan pemangku

kepentingan karena adanya komitmen moral dari manajemen

perusahaan terhadap para pemangku kepentingan, komitmen moral

ini akan mendorong perusahaan untuk merumuskan strategi

perusahaan (yang memperhatikan kepentingan para pemangku

kepentingan) di mana strategi perusahaan akan berpengaruh

terhadap pencapaian kinerja keuangan perusahaan (Luthfia, 2012 :

14).

2.1.2. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan adalah laporan yang menunjukkan

kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu

periode tertentu. Maksud laporan keuangan yang menunjukkan

kondisi perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi terkini.

Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan

pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk

laporan laba rugi) (Kasmir, 2012 : 6).

Page 27: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

12

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang

menggambarkan kondisi suatu informasi yang menggambarkan

tentang kinerja suatu perusahaan (Fahmi, 2011 : 22).

Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan

perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Dalam praktiknya

dikenal beberapa macam laporan keuangan sebagai berikut

(Kasmir, 2012 : 6):

1. Neraca

2. Laporan laba rugi

3. Laporan perubahan modal

4. Laporan catatan atas laporan keuangan

5. Laporan kas

2.1.3. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan

untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara

baik dan benar (Fahmi, 2011 : 2). Penilaian kinerja setiap

perusahaan adalah berbeda-beda karena itu tergantung kepada

ruang lingkup bisnis yang dijalankannya (Fahmi, 2011 : 3). Maka

di sini ada 5 (lima) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan

suatu perusahaan secara umum, yaitu:

Page 28: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

13

1. Melakukan review terhadap data laporan keuangan.

2. Melakukan perhitungan.

3. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah

diperoleh.

4. Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai

permasalahan yang ditemukan.

5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution)

terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan.

2.1.4. Kriteria LQ45

Sejak diluncurkan pada bulan Februari 1997 ukuran utama

likuiditas transaksi adalah nilai transaksi di pasar reguler. Sesuai

dengan perkembangan pasar dan untuk lebih mempertajam kriteria

likuiditas, maka sejak review bulan januari 2005, jumlah hari

perdagangan dan frekuensi transaksi dimasukkan sebagai ukuran

likuiditas (www.sahamok.com). Dikatakan likuid karena

pergerakan harga saham dipengaruhi oleh banyaknya transaksi jual

beli saham di Bursa Efek Indonesia, artinya saham tersebut banyak

diminati investor. Sehingga kriteria suatu emiten untuk dapat

masuk dalam perhitungan Indeks LQ45 adalah mempertimbangkan

faktor-faktor sebagai berikut:

Page 29: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

14

1. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan.

2. Aktivitas transaksi dipasar reguler yaitu nilai, volume dan

frekuensi transaksi.

3. Jumlah hari perdagangan dipasar reguler.

4. Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu. Kapitalisasi

pasar merupakan perkalian harga saham di bursa (Market

Price) dengan jumlah lembar saham yang telah disetor.

5. mempertimbangkan kriteria likuiditas dengan melihat keadaan

keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut.

2.1.5. Analisis Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan

angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara

membagi satu angka dengan angka lainnya. Hasil rasio keuangan

ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu

periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan.

Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen dalam

memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif (Kasmir,

2012 : 104).

2.1.6. Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Adapun manfaat analisis yang dapat diambil dengan

dipergunakannya rasio keuangan (Fahmi, 2011 : 47):

Page 30: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

15

1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan

sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan.

2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak

manajemen sebagai rujukan untuk membuat perencanaan.

3. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk

mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif

keuangan.

4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor

dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang

akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan

pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.

5. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi

pihak stakeholder organisasi.

2.1.7. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan

menggunakan rasio-rasio keuangan, dapat dilakukan dengan

beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan,

kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil dari rasio yang

diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan

keputusan (Kasmir, 2012 : 106).

Berikut ini adalah jenis-jenis rasio keuangan yang

digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu:

Page 31: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

16

1. Rasio Likuiditas (Likuidity Ratio)

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek

(utang lancar) pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

aktiva lancar. Semakin tinggi rasio ini adalah semakin baik

artinya aktiva lancar dapat menutupi kewajiban lancar yang

disebut likuid. Akan tetapi terlalu tinggi rasio ini juga tidak

baik, karena perusahaan tidak dapat mengelola aktiva lancar

dengan efektif (Syahrial dan Purba, 2013 : 37). Jenis-jenis rasio

likuiditas diatas antara lain:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat

ditagih secara keseluruhan (Kasmir, 2012 : 134). Dalam

praktiknya sering kali dipakai bahwa rasio lancar dengan

standar 200% (2:1) yang terkadang sudah dianggap sebagai

ukuran yang cukup baik atau memuaskan bagi suatu

perusahaan. Rata-rata industri untuk current ratio adalah

dua kali.

Rumus untuk mencari rasio lancar dapat digunakan

sebagai berikut:

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Aktiva Lancar

Utang Lancar

Page 32: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

17

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar

kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan

aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan

(inventory). Artinya nilai persediaan kita abaikan, dengan

cara dikurangi dari nilai total aktiva lancar. Rata-rata

industri untuk rasio cepat adalah 1,5 kali (Kasmir, 2012 :

136).

Rumus untuk mencari rasio cepat dapat digunakan

sebagai berikut:

Atau

c. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk

membayar utang. Rata-rata industri untuk cash ratio adalah

50% (Kasmir, 2012 : 138).

Rumus untuk mencari rasio kas dapat digunakan

sebagai berikut:

𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 − 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Kas + Bank + Efek + Piutang

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑜𝑟 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑡

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

Page 33: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

18

Atau

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka panjang

apabila perusahaan dilikuidasi. Semakin kecil rasio ini adalah

semakin baik (terkecuali rasio kelipatan bunga yang dihasilkan)

karena kewajiban jangka panjang lebih sedikit dari modal atau

aktiva, dan juga kewajiban jangka panjang yang besar memiliki

konsekuensi beban bunga yang besar pula. Dari keterangan

diatas dapat diketahui bahwa dasar perhitungan rasio adalah

perbandingan kewajiban perusahaan dengan modal atau aktiva

(Syahrial dan Purba, 2013 : 37). Jenis-jenis rasio solvabilitas

antara lain:

a. Total Debt to Total Asset Ratio

Total Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang

yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total

utang dengan total aktiva. Rata-rata industri Debt to Asset

Ratio adalah 35% (Kasmir, 2012 : 156).

Rumus untuk mencari Debt to Asset Ratio dapat

digunakan sebagai berikut:

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Total Utang

Total Aktiva 𝑥 100%

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Kas + Bank

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

Page 34: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

19

b. Total Debt to Total Equity Ratio

Total Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang

digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rata-rata

industri Debt to Equity Ratio adalah 80% (Kasmir, 2012 :

157).

Rumus untuk mencari Debt to Equity Ratio dapat

digunakan sebagai berikut:

c. Long Term Debt to Equity Ratio

Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio

antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.

Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari

setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang

jangka panjang dengan cara membandingkan antara hutang

jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh

perusahaan (Kasmir, 2012 : 159).

Rumus untuk mencari Long Term Debt to Equity

Ratio dapat digunakan sebagai berikut:

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan memanfaatkan aktiva yang dimiliki

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Total Utang

Ekuitas x 100%

𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =Utang Jangka Panjang

Ekuitas𝑥100%

Page 35: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

20

dalam memperoleh penghasilan melalui penjualan. Mengenai

rasio aktivitas tidak semata-mata mengukur tinggi rendahnya

rasio yang dihitung untuk mengetahui baik atau tidaknya

keuangan perusahaan. Hal ini dapat dipahami karena rasio

aktivitas untuk mengukur kinerja manajemen dalam

menjalankan perusahaan untuk mencapai target atau sasaran

yang telah ditentukan. Hasil perhitungan rasio aktivitas bukan

dalam persentase, melainkan berapa kali atau beberapa hari

(Syahrial dan Purba, 2013 : 38).

Berikut ini ada beberapa jenis-jenis rasio aktivitas

sebagai berikut:

a. Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)

Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu

periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang

ini berputar dalam satu periode. Rata-rata standar industri

perputaran piutang adalah 15 kali (Kasmir, 2012 : 176).

Rumus untuk mencari perputaran piutang adalah

sebagai berikut:

Atau

𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =Penjualan

Piutang Dagang

𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =Penjualan Kredit

Piutang Dagang

Page 36: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

21

b. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)

Perputaran persediaan merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam

dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu

periode. Rata-rata standar industri untuk inventory turn over

adalah 20 kali (Kasmir, 2012 : 180).

Rumus untuk mencari inventory turn over adalah

sebagai berikut:

c. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)

Perputaran modal kerja atau working capital turn

over merupakan salah satu rasio yang mengukur atau

menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode

tertentu. Rata-rata standar industri working capital turn over

adalah 6 kali (Kasmir, 2012 : 182).

Rumus untuk mencari working capital turn over

adalah sebagai berikut:

Yang dimaksud dengan modal kerja bersih adalah total

aktiva lancar dikurangi total kewajiban lancar. Sedangkan

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =Penjualan

Persediaan

Perputaran Modal kerja =Penjualan bersih

Modal kerja

Page 37: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

22

modal kerja bersih rata-rata adalah modal kerja bersih awal

ditambah modal kerja bersih akhir dibagi dua.

d. Perputaran Aktiva Tetap (fixed Asset Turn Over)

Fixed asset turn over merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang

ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.

Atau dengan kata lain, untuk mengukur apakah perusahaan

sudah menggunakan kapasitas aktiva tetap sepenuhnya atau

belum. Rata-rata standar industri fixed asset turn over

adalah 5 kali (Kasmir, 2012 : 184).

Rumus untuk mencari fixed asset turn over adalah

sebagai berikut:

e. Total Assets Turn Over

Total assets turn over merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang

dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan

yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Rata-rata standar

industri total asset turn over adalah 2 kali perputaran

(Kasmir, 2012 : 185).

Rumus untuk mencari total asset turn over adalah

sebagai berikut:

𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =Penjualan Bersih

Aktiva Tetap

Page 38: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

23

4. Rasio Rentabilitas (Profitability Ratio)

Rasio profitabilitas merupakan pengukuran kemampuan

dalam memperoleh laba dengan menggunakan aset atau modal

perusahaan. Dapat dipastikan bahwa semakin tinggi rasio ini

adalah semakin baik karena laba yang diperoleh semakin besar .

perlu diketahui bahwa kata laba sangat banyak, untuk itu

dibatasi dengan kata laba kotor (Gross Profit) dan laba bersih

setelah pajak (Net Income atau Profit atau Earning After Tax

atau EAT) (Syahrial dan Purba, 2013 : 40). Berikut ini ada

beberapa jenis-jenis rasio profitabilitas sebagai berikut:

a. Net Profit Margin (Rasio Laba Bersih)

Net profit margin atau profit margin on sale atau

ratio profit margin atau margin laba atas penjualan

merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk

mengukur margin laba atas penjualan. Rata-rata standar

industri NPM adalah 20% untuk margin laba bersih dan

30% untuk margin laba kotor (Kasmir, 2012 : 199).

Rumus yang digunakan untuk mencari net profit

margin adalah sebagai berikut:

𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =Earning After Interest and Tax

Penjualan Bersihx 100%

Total 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =Penjualan

Total Aktiva

Page 39: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

24

b. Rasio Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Gross Profit Margin atau rasio laba kotor adalah rasio atau

pertimbangan antara laba kotor yang diperoleh perusahaan

dengan tingkat penjualan yang telah dicapai pada periode

yang sama (Fransiska, 2012 : 16).

Rumus yang digunakan untuk mencari Gross Profit

Margin adalah sebagai berikut:

c. Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity/ROE)

Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity

(ROE) atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio

untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri. Rata-rata standar industri ROE adalah 40%

(Kasmir, 2012 : 204).

Rumus yang digunakan untuk mencari return on

equity adalah sebagai berikut:

2.1.8. Pengukuran Rasio

Semua rasio di atas akan lebih bermakna jika ada standar

pengukuran, seperti perusahaan sejenis yang terbaik atau rata-rata

industri. Dengan kata lain, apakah rasio perusahaan yang dianalisis

berada di atas atau dibawah rata-rata industri. Prinsipnya jika rasio

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =EAIT

Ekuitas x 100%

𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =Laba Kotor

Penjualan Bersihx 100%

Page 40: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

25

perusahaan yang sedang dianalisis lebih tinggi dari rata-rata

industri adalah baik, jika rasio tersebut tentang hasil atau laba dan

aktiva atau harta, sebaliknya rasio perusahaan yang dianalisis lebih

tinggi dari rata-rata industri adalah tidak baik, tentang biaya atau

beban dan utang (Syahrial dan Purba, 2013 : 41).

Berikut ini adalah pengukuran standar industri dari jenis-

jenis rasio sebagai berikut (Kasmir, 2012):

Tabel 2.1

Rata-rata Standar Industri Per Jenis Rasio

No. Jenis-jenis Rasio

Rata-

rata

Industri

1. Rasio Likuiditas

a. Current Ratio 2 kali

b. Quick Ratio 1,5 kali

c. Cash Ratio 50%

2. Rasio Solvabilitas

a. Total Debt to Equity Ratio 80%

b. Long Term Debt to Equity Ratio 10 kali

c. Total Debt to Total Assets 35%

3. Rasio Aktivitas

a. Receivable Turn Over 15 kali

b. Inventory Turn Over 20 kali

c. Working Capital Turn Over 6 kali

d. Total Assets Turn Over 2 kali

e. Fixed Assets Turn Over 5 kali

4. Rasio Profitabilitas

a. Gross Profit Margin 30%

b. Net Profit Margin 20%

c. Return on Equity 40%

Sumber: Analisis Laporan Keuangan, 2013

Page 41: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

26

2.1.9. Perkembangan Sub Sektor Property dan Real Estate Indeks

LQ45 di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2012 PT. Surya Inti Permata Tbk dengan kode SIIP

delisting dari bursa. Tanggal 22 Januari 2013 RODA mengganti

nama perusahaan dari PT. Royal Oak Development Asia Tbk

menjadi PT. Pikko Land Development Tbk. Februari 2013 RDTX

(PT. Roda Vivatex) masuk sub sektor property dan real estate

yang sebelumnya termasuk dalam sub sektor tekstil dan garment.

Tanggal 17 Mei 2013 PWSI (PT. Panca Wirasakti Tbk)

delisting dari bursa. Tanggal 26 Juni 2013 JIHD (PT. Jakarta

International Hotels and Development Tbk berpindah sektor,

sekarang masuk dalam sub sektor restoran, hotel dan pariwisata.

Tanggal 26 Juni 2013 PUPD (PT. Pudjiasti Prestige) berpindah

sektor yang sebelumnya berada di sub sektor restoran, hotel dan

pariwisata. Tanggal 26 Juni 2013 RODA (PT. Pikko Land

Development berpindah sektor yang sebelumnya berada di sub

sektor keuangan.

Tahun 2014 MNC Land Tbk dengan kode saham KPIG

berpindah ke sub sektor restoran, hotel dan pariwisata. Tanggal 19

Mei 2015 PT. PP Property Tbk (PPRO) bergabung di bursa. PT. PP

Property Tbk merupakan anak perusahaan dari PT. PP Tbk (PTPP).

Tanggal 29 Mei 2015 DMAS (PT. Pura Delta Lestari Tbk)

bergabung di bursa.

Page 42: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

27

Tanggal 12 Juni 2015 MMLP (Mega Manunggal Property

Tbk) bergabung di bursa. Tanggal 14 Juli 2015 BIKA (Binakarya

Jaya Abadi Tbk) mulai bergabung di bursa. Tanggal 19 Januari

2017 perusahaan Ciputra Property (CTRP) dan perusahaan Ciputra

Surya (CTRS) delisting dari bursa karena merger dengan Ciputra

Development (CTRA).

Sub sektor Property dan Real estate yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia mengalami peningkatan dari 40 perusahaan pada

tahun 2010 menjadi 49 perusahaan di tahun 2016, sedangkan

ditahun 2017 jumlahnya turun menjadi 47 perusahaan dikarenakan

terdapat dua perusahaan delisting karena merger dengan

perusahaan lain (www.sahamok.com, 2017). Sub sektor property

dan real estate juga memiliki beberapa perusahaan likuid setiap

periode 6 bulan sekali yang termasuk dalam Indeks LQ45. Indeks

LQ45 merupakan salah satu Indeks di Bursa Efek Indonesia.

Indeks LQ45 terdiri dari 45 emiten dengan likuiditas

(likuid) tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan.

Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas emiten-emiten tersebut

juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Sejak diluncurkan pada

bulan Februari 1997 ukuran utama likuiditas transaksi adalah nilai

transaksi dipasar reguler. Sesuai dengan perkembangan pasar dan

untuk lebih mempertajam kriteria likuiditas, maka sejak review di

Januari 2005, jumlah hari perdagangan dan frekuensi transaksi

Page 43: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

28

dimasukkan sebagai ukuran likuiditas (www.sahamok.com, 2017).

Tujuan Indeks LQ45 adalah sebagai pelengkap IHSG dan

khususnya untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya

bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati

pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan harga dari

saham-saham yang aktif diperdagangkan.

Bursa Efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan

kinerja emiten-emiten yang masuk dalam perhitungan Indeks

LQ45. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan

urutan saham-saham tersebut. Daftar saham yang menjadi acuan

perhitungan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia diperbaharui

setiap 6 bulan sekali dengan periode perhitungan Indeks LQ45

yaitu, Februari-Juli dan Agustus-Januari. Perusahaan property dan

real estate yang termasuk dalam Indeks LQ45 untuk periode

Februari 2017-Juli 2017 pada Bursa Efek Indonesia adalah

sebanyak 6 (Enam) perusahaan yaitu Alam Sutera Realty Tbk

(ASRI), Bumi Resources Tbk (BSDE), Lippo Karawaci Tbk

(LPKR), Pakuwon Jati Tbk (PWON), PP Properti Tbk (PPRO),

dan Summarecon Agung Tbk (SMRA) (www.idx.co.id, 2017).

Page 44: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

29

2.2. Penelitian Terdahulu

Berikut ini terdapat beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan referensi

oleh penulis yaitu:

1. Maith (2013), berjudul Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur

Kinerja Keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Hanjaya

Mandala Sampoerna Tbk ditinjau dari analisis rasio keuangan. Metode

analisis yang digunakan adalah analisa horizontal dengan jenis

penelitian deskriptif menggunakan pengukuran rasio likuiditas,

solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Hasil penelitian ini

menunjukkan berdasarkan rasio likuiditas setiap tahunnya perusahaan

mengalami peningkatan sehingga dikategorikan dalam keadaan baik

(likuid).

Perbedaan pada penelitian ini yaitu terletak pada perusahaan

yang di teliti, peneliti hanya meneliti secara lebih spesifik satu

perusahaan saja yaitu perusahaan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna

Tbk. Selain itu penelitian ini menggunakan metode analisa horizontal.

Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama melakukan analisis

kinerja keuangan dengan menggunakan rasio keuangan.

2. Penelitian Lahonda, Ilat dan Tirayoh (2014), berjudul Analisis Kinerja

Keuangan pada PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Area

Manado. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja

keuangan PT. PLN (Persero). Metode analisis yang digunakan adalah

Page 45: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

30

metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan

pengukuran rasio rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas. Hasil

penelitian ini menunjukkan rasio rentabilitas dimana keseluruhan

keadaan perusahaan berada pada keadaan kurang baik. Rasio

solvabilitas perusahaan dari tahun 2010-2012 berada pada posisi

solvable. Sedangkan profitabilitas secara keseluruhan menunjukkan

keadaan perusahaan berada pada posisi yang baik, meskipun selama

kurun waktu tahun 2010-2012 berfluktuasi.

Perbedaan penelitian ini terdapat pada metode analisis yang

digunakan hanya rasio rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas. Objek

yang diteliti juga hanya spesifik pada satu perusahaan. Persamaan

penelitian ini terdapat pada analisis kinerja keuangan.

3. Penelitian Kaunang (2013), berjudul Analisis Kinerja Keuangan

Perusahaan pada PT. Cipta Daya Nusantara Manado. Tujuan penelitian

ini adalah untuk menganalisis kinerja keuangan PT. Cipta Daya

Nusantara Manado dari tahun 2010-2012. Metode yang digunakan

adalah metode deskriptif.

Hasil penelitian ini secara umum berdasarkan rasio keuangan

yaitu posisi likuiditas dalam keadaan baik dalam hal perhitungan

current ratio dan quick ratio, akan tetapi pada cash ratio perusahaan

masih kurang dimana uang kas yang dimiliki perusahaan belum

mampu melunasi utang perusahaan. Rasio solvabilitas dapat dilihat

bahwa hanya debt to assets ratio yang cukup meningkat, dan untuk

Page 46: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

31

perhitungan debt to equity ratio dan LTDtER mengalami penurunan.

Hal ini disebabkan perusahaan belum mampu mengelola keuangan

yang ada. Selanjutnya untuk rasio rentabilitas, perusahaan mengalami

penurunan, dimana keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan

sangatlah rendah.

Perbedaan penelitian ini terdapat pada analisis yang digunakan

hanya menggunakan analisis rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas.

Selain itu penelitian ini hanya menggunakan satu objek perusahaan.

Persamaan penelitian ini adalah sama-sama melakukan analisis kinerja

keuangan.

4. Penelitian Pongoh (2013), berjudul Analisis Laporan Keuangan untuk

Menilai Kinerja Keuangan PT. Bumi Resources Tbk. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan PT. Bumi

Resources Tbk berdasarkan analisis rasio rentabilitas, likuiditas, dan

solvabilitas. Metode penelitian ini adalah meode deskriptif kuantitatif

menggunakan rasio rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas. Hasil

penelitian ini berdasarkan rasio likuiditas secara keseluruhan keadaan

perusahaan berada dalam keadaan baik, meski selama kurun waktu

dari tahun 2009-2011 berfluktuasi. Berdasarkan rasio solvabilitas

keadaan perusahaan pada posisi solvable karena modal perusahaan

dalam keadaan cukup untuk menjamin utang yang diberikan oleh

kreditor. Berdasarkan rasio profitabilitas secara keseluruhan

perusahaan berada dalam keadaan posisi baik.

Page 47: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

32

Perbedaan penelitian ini hanya menggunakan tiga rasio

keuangan yaitu rasio rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas. Objek

penelitian yang digunakan hanya satu perusahaan. Persamaan

penelitian ini adalah sama-sama melakukan analisis kinerja keuangan.

5. Penelitian Sulistyowati (2015), berjudul Analisis Laporan Keuangan

sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Pelabuhan

Indonesia III Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

kinerja keuangan PT. Pelabuhan Indonesia III Surabaya selama lima

tahun dari tahun 2006-2010. Metode penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dengan menggunakan data sekunder dan menggunakan

metode pengumpulan data secara dokumenter. Hasil penelitian ini

adalah menunjukkan bahwa aktivitas dan leverage selama lima tahun

mengalami peningkatan sedangkan rasio likuiditas dan rasio

profitabilitas mengalami fluktuasi bahkan cenderung menurun.

Perbedaan penelitian ini hanya pada objek yang diteliti yaitu

satu perusahaan. Penelitian ini juga meneliti tahun 2006-2010 yang

lalu. Persamaan penelitian ini terdapat pada analisis kinerja keuangan

dengan menggunakan rasio keuangan solvabilitas, likuiditas, aktivitas,

dan profitabilitas.

Page 48: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

33

2.3. Kerangka Pemikiran

Berikut ini merupakan kerangka pemikiran yang dikemukakan

penulis dalam Laporan Tugas Akhir ini:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan gambar diatas terlihat penulis mengumpulkan data

laporan keuangan perusahaan property dan real estate yang termasuk

Indeks LQ45 serta menghitung rasio keuangan dengan jenis rasio

likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Penulis juga

menganalisis hasil perhitungan dari masing-masing jenis rasio keuangan

dengan mendeskripsikan kinerja keuangan perusahaan property dan real

estate yang termasuk Indeks LQ45 hingga menarik kesimpulan dan saran.

Pengumpulan Laporan Keuangan Perusahaan Property dan Real Estate

yang termasuk Indeks LQ45

Perhitungan Rasio Keuangan

Solvabilitas Likuiditas Profitabilitas Aktivitas

Analisis Rasio Keuangan

Deskripsi Kinerja

Keuangan

Kesimpulan dan Saran

Page 49: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah pada perusahaan

property dan real estate yang termasuk Indeks LQ45 periode Februari

2017-Juli 2017 yang data atau laporan keuangan dari perusahaan tersebut

diterbitkan secara berkala dan dapat diunduh oleh masyarakat luas. Data

diunduh melalui www.idx.co.id dan www.sahamok.com. Waktu penelitian

dilaksanakan pada Maret 2017 sampai Juni 2017.

3.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2014 : 43).

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perusahaan

property dan real estate yang termasuk Indeks LQ45 periode

Februari 2017-Juli 2017. Alasan pemilihan perusahaan property

dan real estate karena Indonesia

Page 50: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

34

34

sedang dalam perbaikan infrastruktur yang vital dan salah satu sektor yang

akan mendapatkan manfaat dari pembangunan infrastruktur adalah

perusahaan di bidang property dan real estate. Serta adanya industri sektor

property dan real estate yang selalu mengalami perkembangan pesat dan

akan meningkat setiap tahunnya, karena bertambahnya jumlah penduduk

serta bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal setiap

tahunnya.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada

perusahaan dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi

kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya

dengan obyek penelitian atau dapat dilakukan dengan menggunakan data

dari Biro Pusat Statistik (BPS) (Sunyoto, 2013 : 21). Adapun data

sekunder yang diperoleh adalah laporan keuangan perusahaan property

dan real estate yang termasuk Indeks LQ45 periode 2012- 2016 yang

bersumber dari www.idx.co.id, data urutan peringkat kapitalisasi pasar

seluruh emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, terutama

perusahaan property dan real estate yang termasuk Indeks LQ45 periode

Februari 2017-Juli 2017, serta berita-berita yang berhubungan dengan

sektor property dan real estate.

3.4. Populasi dan Sampel

Page 51: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

35

3.4.1. Populasi

Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-

ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan.

Jadi, kumpulan elemen itu menunjukkan jumlah, sedangkan ciri-

ciri tertentu menunjukkan karakteristik dari kumpulan itu (Sanusi,

2011 : 87). Penelitian ini menggunakan populasi yaitu perusahaan-

perusahaan sub sektor property dan real estate yang termasuk

Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016 sebanyak

6 perusahaan. Populasi perusahaan dapat dilihat pada tabel 3.1

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Populasi Perusahaan

No Kode Nama perusahaan

1. ASRI Alam Sutera Realty Tbk

2. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

3. LPKR Lippo Karawaci Tbk

4. PPRO PP Properti Tbk

5. PWON Pakuwon Jati Tbk

6. SMRA Summarecon Agung Tbk

Sumber: Data olahan www.idx.co.id, 2017

3.4.2. Sampel

Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan

individu penelitian. Sampel yang baik adalah sampel yang

memiliki populasi atau yang representatif artinya yang

menggambarkan keadaan populasi atau mencerminkan populasi

secara maksimal walaupun mewakili sampel bukan merupakan

duplikat dari populasi (Narbuko dan Achmadi, 2012 : 107).

Page 52: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

36

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

pengambilan sampel non random atau metode non probability yang

berupa purposive sampling. purposive sampling adalah cara

pengambilan sampel tipe ini disebut pula dengan judgement

sampling, yaitu cara pengambilan sampel yang didasarkan pada

pertimbangan-pertimbangan tertentu, terutama pertimbangan yang

diberikan oleh sekelompok pakar atau expert (Sanusi, 2013 : 95).

Kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan property dan real estate yang termasuk dalam

Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-

2016.

2. Perusahaan property dan real estate yang termasuk ke dalam

Indeks LQ45 yang menyajikan laporan keuangan lengkap dan

dapat di download untuk umum periode 2012-2016.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka perusahaan yang menjadi

sampel dalam penelitian ini berjumlah 5 (lima) perusahaan dari 6

perusahaan property dan real estate yang termasuk Indeks LQ45 di

Bursa Efek Indonesia. Sampel perusahaan dapat dilihat pada tabel

3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2

Sampel Perusahaan

No Kode Nama perusahaan

1. ASRI Alam Sutera Realty Tbk

Page 53: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

37

2. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

3. LPKR Lippo Karawaci Tbk

4. PWON Pakuwon Jati Tbk

5. SMRA Summarecon Agung Tbk

Sumber: Data olahan www.idx.co.id, 2017

3.5. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan bagian dari penelitian yang menjelaskan

karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat di observasi

(Fransiska, 2014 : 31). Berdasarkan variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, maka dapat diuraikan dalam berbagai variabel operasional

yang didefinisikan sebagai berikut:

5. Rasio Likuiditas (Likuidity Ratio)

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan membayar kewajiban jangka pendek (utang lancar) pada

saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar (Syahrial dan

Purba, 2013 : 37). Jenis-jenis rasio likuiditas diatas antara lain:

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rumus untuk mencari rasio lancar dapat digunakan sebagai berikut:

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rumus untuk mencari rasio cepat dapat digunakan sebagai berikut:

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Aktiva Lancar

Utang Lancar

𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜

=𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 − 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

Page 54: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

38

c. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rumus untuk mencari rasio kas dapat digunakan sebagai berikut:

6. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan melunasi kewajiban jangka panjang apabila perusahaan

dilikuidasi (Syahrial dan Purba, 2013 : 37). Jenis-jenis rasio

solvabilitas antara lain:

a. Total Debt to Total Asset Ratio

Rumus untuk mencari Debt to Asset Ratio dapat digunakan sebagai

berikut:

b. Total Debt to Total Equity Ratio

Rumus untuk mencari Debt to Equity Ratio dapat digunakan sebagai

berikut:

c. Long Term Debt to Equity Ratio

Rumus untuk mencari Long Term Debt to Equity Ratio dapat

digunakan sebagai berikut:

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Kas + Bank

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜

=Total Utang

Total Aktiva 𝑥 100%

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Total Utang

Ekuitas x 100%

𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

=Utang Jangka Panjang

Ekuitas𝑥100%

Page 55: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

39

7. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan memanfaatkan aktiva yang dimiliki dalam memperoleh

penghasilan melalui penjualan (Syahrial dan Purba, 2013 : 38).

Berikut ini ada beberapa jenis-jenis rasio aktivitas sebagai berikut:

f. Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)

Rumus untuk mencari perputaran piutang adalah sebagai berikut:

g. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)

Rumus untuk mencari inventory turn over adalah sebagai berikut:

h. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)

Rumus untuk mencari working capital turn over adalah sebagai

berikut:

i. Perputaran Aktiva tetap (fixed Asset Turn Over)

Rumus untuk mencari fixed asset turn over adalah sebagai berikut:

j. Total Assets Turn Over

Rumus untuk mencari total asset turn over adalah sebagai berikut:

𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟

=Penjualan

Piutang Dagang

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =Penjualan

Persediaan

Perputaran Modal kerja

=Penjualan bersih

Modal kerja

𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟

=Penjualan Bersih

Aktiva Tetap

Total 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟

=Penjualan

Total Aktiva

Page 56: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

40

8. Rasio Rentabilitas (Profitability ratio)

Rasio profitabilitas merupakan pengukuran kemampuan dalam

memperoleh laba dengan menggunakan aset atau modal perusahaan

(Syahrial dan Purba, 2013 : 40). Berikut ini ada beberapa jenis-jenis

rasio profitabilitas sebagai berikut:

d. Net Profit Margin (Rasio Laba Bersih)

Rumus yang digunakan untuk mencari net profit margin adalah

sebagai berikut:

e. Rasio Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Rumus yang digunakan untuk mencari Gross Profit Margin adalah

sebagai berikut:

f. Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity/ROE)

Rumus yang digunakan untuk mencari return on equity adalah

sebagai berikut:

3.6. Teknik Pengumpulan Data

𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛

=𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥

Penjualan Bersihx 100%

𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛

=Laba Kotor

Penjualan Bersihx 100%

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =EAIT

Ekuitas x 100%

Page 57: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

41

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian dengan cara membaca dan mempelajari literatur seperti buku-

buku, jurnal, koran, dan berbagai macam sumber tertulis lainnya yang

berkaitan dengan topik penelitian (Fransiska, 2014 : 30). Penelitian

kepustakaan ini adalah dengan membaca koran, jurnal, berita online

resmi, dan membaca buku-buku yang berhubungan dengan penelitian

di perpustakaan STMIK-Politeknik Palcomtech.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan berbagai data melalui bukti-

bukti tertulis seperti arsip, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda,

termasuk juga buku tentang teori-teori yang berhubungan dengan

masalah yang sedang diteliti (Hasanah, dkk, 2017 : 10). Dokumentasi

yang diperoleh dalam penelitian ini adalah buku-buku yang dirangkum

dan laporan keuangan perusahaan property dan real estate periode

2012-2016.

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis

yang menggunakan rumus-rumus statistik yang disesuaikan judul

penelitian dan rumusan masalah, untuk perhitungan angka-angka dalam

rangka menganalisis data yang diperoleh (Sunyoto, 2013 : 26). Analisis

kualitatif adalah analisis non statistik yang membantu dalam penelitian.

Page 58: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

42

Data-data yang diperoleh baik yang berupa angka maupun yang berupa

tabel kemudian ditafsirkan dengan baik (Sunyoto, 2013 : 24). Teknik

analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif yang digunakan pada penelitian

ini adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi terhadap data-data yang telah dikumpulkan dari

perusahaan.

2. Melakukan perhitungan rasio keuangan perusahaan dengan

perhitungan berdasarkan teori sehingga dapat diketahui perbedaannya

sebagai berikut:

a. Rasio Likuiditas

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Aktiva Lancar

Utang Lancar

𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 − 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Kas + Bank

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

b. Rasio Solvabilitas

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Total Utang

Total Aktiva 𝑥 100%

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Total Utang

Ekuitas x 100%

Page 59: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

43

𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =Utang Jangka Panjang

Ekuitas𝑥100%

c. Rasio Aktivitas

𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =Penjualan

Piutang Dagang

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =Penjualan

Persediaan

Perputaran Modal kerja =Penjualan bersih

Modal kerja

𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =Penjualan Bersih

Aktiva Tetap

Total 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =Penjualan

Total Aktiva

d. Rasio Profitabilitas

𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥

Penjualan Bersihx 100%

𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =Laba Kotor

Penjualan Bersihx 100%

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =EAIT

Ekuitas x 100%

Page 60: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

44

3. Analisis terhadap hasil perhitungan rasio keuangan perusahaan dengan

standar industri rasio yang sudah ditetapkan berdasarkan teori yang ada

untuk mendeskripsikan kinerja keuangan perusahaan.

4. Menarik kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian.

Page 61: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

46

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditentukan dengan

menggunakan metode purposive sampling, maka dari 6 perusahaan

property dan real estate yang termasuk Indeks LQ45 di Bursa Efek

Indonesia diperoleh 5 perusahaan yang memenuhi kriteria, sedangkan 1

perusahaan tidak memenuhi kriteria. Sehingga terdapat 5 perusahaan

property dan real estate yang termasuk Indeks LQ45 yang digunakan

dalam penelitian ini. Berikut ini terdapat gambaran umum setiap

perusahaan yang dijadikan sampel penelitian:

1. Alam Sutera Realty Tbk

Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) didirikan pada tanggal 3

November 1993 dengan nama PT Adhihutama Manunggal oleh

Harjanto Tirtohadiguno beserta keluarga yang memfokuskan kegiatan

usahanya di bidang properti. Perusahaan mengganti nama menjadi PT

Alam Sutera Realty Tbk dengan akta tertanggal 19 September 2007.

Pada tanggal 18 Desember 2007, PT Alam Sutera Realty Tbk menjadi

perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Setelah

lebih dari 19 tahun sejak didirikan, PT Alam Sutera Realty Tbk telah

menjadi pengembang properti terintegrasi yang memfokuskan kegiatan

usahanya dalam pembangunan dan pengelolaan perumahan, kawasan

Page 62: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

47

komersial, kawasan industri, dan juga pengelolaan pusat perbelanjaan,

pusat rekreasi dan perhotelan. Pada tahun 1994, perusahaan mulai

mengembangkan proyek pertama disebuah kawasan terpadu bernama

Alam Sutera yang terletak di Serpong, Tangerang.

2. Bumi Serpong Damai Tbk

Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) didirikan 16 Januari 1984

dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Proyek real

estate BSDE berupa Perumahan Bumi Serpong Damai yang berlokasi

di Kecamatan Serpong, Kecamatan Legok, Kecamatan Cisauk dan

Kecamatan Pagedangan. Saat ini, BSDE memiliki anak usaha yang

juga tercatat di Bursa Efek Indonesia, yaitu Duta Pertiwi Tbk (DUTI).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan BSDE adalah berusaha dalam bidang pembangunan real

estate. Saat ini BSDE melaksanakan pembangunan kota baru sebagai

wilayah pemukiman yang terencana dan terpadu yang dilengkapi

dengan prasarana-prasarana, fasilitas lingkungan dan penghijauan

dengan nama BSD City.

3. Lippo Karawaci Tbk

Lippo Karawaci Tbk (LPKR) didirikan tanggal 15 Oktober 1990

dengan nama PT Tunggal Reksakencana. Lippo Karawaci Tbk

didirikan dengan visi untuk mempengaruhi kehidupan melalui

pengembangan terencana kota-kota mandiri yang berkelanjutan dalam

lingkungan hijau dan kelas infrastruktur fisik dan sosial pertama.

Page 63: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

48

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

LPKR adalah dalam bidang real estate, pengembangan perkotaan,

pengolahan, membangun sarana dan prasarana/infrastruktur, seperti

membangun, menyewakan, menjual, dan mengusahakan gedung-

gedung, perumahan, perkantoran, perindustrian, perhotelan, rumah

sakit, pusat perbelanjaan, pusat sarana olah raga dan sarana penunjang,

menyediakan pengelolaan kawasan siap bangun, membangun jaringan

prasarana lingkungan dan pengelolaannya serta membangun dan

mengelola fasilitas umum. Lippo Karawaci Tbk sekarang adalah

perusahaan properti terbesar di Indonesia berdasarkan total aset dan

pendapatan, dengan model bisnis yang unik dan terpadu.

4. Pakuwon Jati Tbk

Pakuwon Jati Tbk (PWON) didirikan tanggal 20 September 1982 dan

memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan Mei 1986. Tahun

1989, PT Pakuwon Jati Tbk menjadi perusahaan properti pertama yang

tercatat di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PWON bergerak dalam bidang

pengusahaan, antara lain: pusat perbelanjaan, pusat perkantoran, hotel

dan apartemen, serta real estate.

5. Summarecon Agung Tbk

Summarecon Agung Tbk (SMRA), didirikan pada tahun 1975

oleh Bapak Soetjipto Nagaria dan rekan-rekannya untuk melakukan

pembangunan real estate dan pengembangan. Kegiatan utamanya real

Page 64: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

49

estate layanan penyewaan. SMRA beroperasi dalam pengembangan

real estate, penyewaan properti, investasi properti dan mengoperasikan

fasilitas rekreasi dan restoran. Pembangunan andalan SMRA adalah

Summarecon Kelapa Gading, sebuah kawasan pemukiman dan

komersial terpadu di Jakarta. Perkembangan perumahan SMRA terdiri

dari kawasan Summarecon Kelapa Gading Dan Summarecon Serpong.

4.2. Hasil Perhitungan Rasio Keuangan

Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan laporan keuangan

perusahaan yang telah dipublikasikan, kemudian dianalisis dengan

menggunakan rasio-rasio keuangan dan dapat menunjukkan informasi

mengenai likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Berikut ini

hasil perhitungan rasio keuangan dengan menggunakan laporan keuangan

neraca dan laba rugi perusahaan property dan real estate yang termasuk

LQ45 periode 2012-2016:

1. Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Alam Sutera Realty Tbk

Hasil perhitungan rasio keuangan Alam Sutera Realty Tbk yang

menggunakan laporan keuangan periode 2012-2016 untuk menghitung

rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Berikut ini

hasil perhitungan rasio keuangan Alam Sutera Realty Tbk periode

2012-2016:

Page 65: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

50

Tabel 4.1

Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Alam Sutera Realty Tbk

Periode 2012-2016

No Jenis Rasio Tahun Standar

Industri 2012 2013 2014 2015 2016

I Rasio Likuiditas

1 Current Ratio 1,23 0,75 1,14 0,72 0,90 2 kali

2 Quick Ratio 0,71 0,50 0,81 0,41 0,55 1,5 kali

3 Cash Ratio 51,89 23,94 31,42 17,01 34,64 50%

II Rasio Solvabilitas

1 Total Debt to Asset

Ratio 56,77 63,05 62,35 64,71 64,39 35%

2 Total Debt to Equity

Ratio 131,33 170,61 165,64 183,38 180,84 80%

3 Long Term Debt to

Equity Ratio 0,64 1,01 1,22 1,27 1,33 10 kali

III Rasio Aktivitas

1 Perputaran Piutang 82,31 38,26 18,89 18,18 13,62 15 kali

2 Perputaran Persediaan 1,47 3,93 3,90 2,41 2,25 20 kali

3 Perputaran Modal

Kerja 3,29 -4,01 9,43 -2,64 -7,72 6 kali

4 Perputaran Total

Aktiva 0,22 0,26 0,21 0,15 0,13 2 kali

5 Perputaran Total

Aktiva Tetap 3,45 4,60 3,79 2,54 2,36 5 kali

IV Rasio Profitabilitas

1 Gross Profit Margin 59,96 49,87 63,53 73,86 53,94 30%

2 Return On Equity 25,70 16,68 18,47 10,36 7,10 40%

3 Net Profit Margin 49,71 24,15 32,41 24,58 18,79 20%

Sumber: Data yang diolah dari www.idx.co.id, 2012-2016

2. Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Bumi Serpong Damai Tbk

Hasil perhitungan rasio keuangan Bumi Serpong Damai Tbk yang

menggunakan laporan keuangan periode 2012-2016 untuk menghitung

rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Berikut ini

hasil perhitungan rasio keuangan Bumi Serpong Damai Tbk periode

2012-2016:

Page 66: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

51

Tabel 4.2

Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Bumi Serpong Damai Tbk

Periode 2012-2016

No Jenis Rasio Tahun Standar

Industri 2012 2013 2014 2015 2016

I Rasio Likuiditas

1 Current Ratio 2,90 2,67 2,18 2,73 2,94 2 kali

2 Quick Ratio 1,74 1,81 1,20 1,67 1,60 1,5 kali

3 Cash Ratio 136,20 97,64 55,67 99,40 64,12 50%

II Rasio Solvabilitas

1 Total Debt to Asset

Ratio 37,15 40,57 34,34 38,66 36,40 35%

2 Total Debt to Equity

Ratio 59,11 68,26 52,30 63,02 57,24 80%

3 Long Term Debt to

Equity Ratio 0,31 0,35 0,23 0,35 0,34 10 kali

III Rasio Aktivitas

1 Perputaran Piutang 44,81 52,04 40,19 37,51 12,63 15 kali

2 Perputaran Persediaan 1,10 1,51 1,06 0,95 0,88 20 kali

3 Perputaran Modal

Kerja 0,67 0,78 0,89 0,58 0,61 6 kali

4 Perputaran Total

Aktiva 0,22 0,25 0,20 0,17 0,17 2 kali

5 Perputaran Total

Aktiva Tetap 8,97 13,11 9,17 7,73 7,92 5 kali

IV Rasio Profitabilitas

1 Gross Profit Margin 63,87 72,56 74,15 74,69 71,78 30%

2 Return On Equity 14,04 21,66 21,63 10,64 8,37 40%

3 Net Profit Margin 39,67 50,61 71,73 37,87 31,24 20%

Sumber: Data yang diolah dari www.idx.co.id, 2012-2016

3. Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Lippo Karawaci Tbk

Hasil perhitungan rasio keuangan Lippo Karawaci Tbk yang

menggunakan laporan keuangan periode 2012-2016 untuk menghitung

rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Berikut ini

hasil perhitungan rasio keuangan Alam Sutera Realty Tbk periode

2012-2016:

Page 67: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

52

Tabel 4.3

Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Lippo Karawaci Tbk

Periode 2012-2016

No Jenis Rasio Tahun Standar

Industri 2012 2013 2014 2015 2016

I Rasio Likuiditas

1 Current Ratio 5,60 4,96 5,23 6,91 5,45 2 kali

2 Quick Ratio 2,58 2,09 2,34 2,70 2,05 1,5 kali

3 Cash Ratio 95,92 38,31 61,64 37,87 47,33 50%

II Rasio Solvabilitas

1 Total Debt to Asset

Ratio 53,88 54,70 53,27 54,23 51,59 35%

2 Total Debt to Equity

Ratio 116,82 120,77 113,99 118,47 106,58 80%

3 Long Term Debt to

Equity Ratio 0,86 0,87 0,82 0,93 0,75 10 kali

III Rasio Aktivitas

1 Perputaran Piutang 10,17 8,53 12,25 6,07 5,66 15 kali

2 Perputaran

Persediaan 0,59 0,48 0,70 0,43 0,44 20 kali

3 Perputaran Modal

Kerja 0,39 0,35 0,48 0,30 0,34 6 kali

4 Perputaran Total

Aktiva 0,25 0,21 0,31 0,21 0,23 2 kali

5 Perputaran Total

Aktiva Tetap 2,77 2,37 3,63 3,19 3,56 5 kali

IV Rasio Profitabilitas

1 Gross Profit Margin 45,79 45,70 46,31 44,95 41,69 30%

2 Return On Equity 11,53 11,23 17,77 5,41 5,56 40%

3 Net Profit Margin 21,47 23,89 26,90 11,77 11,89 20%

Sumber: Data yang diolah dari www.idx.co.id, 2012-2016

4. Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Pakuwon Jati Tbk

Hasil perhitungan rasio keuangan Pakuwon Jati Tbk yang

menggunakan laporan keuangan periode 2012-2016 untuk menghitung

rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Berikut ini

hasil perhitungan rasio keuangan Pakuwon Jati Tbk periode 2012-

2016:

Page 68: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

53

Tabel 4.4

Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Pakuwon Jati Tbk

Periode 2012-2016

No Jenis Rasio Tahun Standar

Industri 2012 2013 2014 2015 2016

I Rasio Likuiditas

1 Current Ratio 1,34 1,30 1,41 1,22 1,33 2 kali

2 Quick Ratio 0,72 0,93 0,98 0,71 0,71 1,5 kali

3 Cash Ratio 65,16 74,61 71,78 46,82 52,67 50%

II Rasio Solvabilitas

1 Total Debt to Asset

Ratio 58,57 55,88 50,61 49,65 46,70 35%

2 Total Debt to Equity

Ratio 141,37 126,65 102,47 98,60 87,61 80%

3 Long Term Debt to

Equity Ratio 0,77 0,57 0,55 0,52 0,46 10 kali

III Rasio Aktivitas

1 Perputaran Piutang 15,63 18,15 12,77 15,34 20,40 15 kali

2 Perputaran Persediaan 1,72 2,88 2,32 2,05 1,69 20 kali

3 Perputaran Modal

Kerja 3,13 3,52 2,43 4,70 3,21 6 kali

4 Perputaran Total

Aktiva 0,29 0,33 0,23 0,25 0,23 2 kali

5 Perputaran Total

Aktiva Tetap 2,56 4,50 4,02 3,17 2,85 5 kali

IV Rasio Profitabilitas

1 Gross Profit Margin 56,98 58,25 55,73 57,70 56,88 30%

2 Return On Equity 24,45 27,70 31,38 14,81 16,16 40%

3 Net Profit Margin 35,40 37,51 67,12 30,28 36,77 20%

Sumber: Data yang diolah dari www.idx.co.id, 2012-2016

5. Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Summarecon Agung Tbk

Hasil perhitungan rasio keuangan Summarecon Agung Tbk yang

menggunakan laporan keuangan periode 2012-2016 untuk menghitung

rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Berikut ini

hasil perhitungan rasio keuangan Summarecon Agung Tbk periode

2012-2016:

Page 69: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

54

Tabel 4.5

Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Summarecon Agung Tbk

Periode 2012-2016

No Jenis Rasio Tahun Standar

Industri 2012 2013 2014 2015 2016

I Rasio Likuiditas

1 Current Ratio 1,17 1,28 1,37 1,65 2,06 2 kali

2 Quick Ratio 0,63 0,67 0,59 0,54 0,75 1,5 kali

3 Cash Ratio 46,71 50,47 42,46 34,10 49,23 50%

II Rasio Solvabilitas

1 Total Debt to Asset

Ratio 64,92 65,90 61,03 59,86 60,76 35%

2 Total Debt to Equity

Ratio 185,07 193,26 156,64 149,12 154,85 80%

3 Long Term Debt to

Equity Ratio 0,49 0,85 0,90 0,91 1,03 10 kali

III Rasio Aktivitas

1 Perputaran Piutang 24,93 14,83 62,37 36,99 9,84 15 kali

2 Perputaran

Persediaan 1,23 1,34 1,72 1,14 0,98 20 kali

3 Perputaran Modal

Kerja 3,93 2,90 3,62 1,95 1,20 6 kali

4 Perputaran Total

Aktiva 0,32 0,30 0,35 0,30 0,26 2 kali

5 Perputaran Total

Aktiva Tetap 12,26 11,64 14,54 13,37 11,96 5 kali

IV Rasio Profitabilitas

1 Gross Profit Margin 45,97 52,53 52,27 51,69 48,14 30%

2 Return On Equity 20,76 23,53 23,15 14,13 7,41 40%

3 Net Profit Margin 22,87 26,77 26,01 18,92 11,21 20%

Sumber: Data yang diolah dari www.idx.co.id, 2012-2016

4.3. Pembahasan Hasil Analisis Perhitungan Rasio Keuangan

Berdasarkan pada perhitungan rasio keuangan dengan menggunakan rasio

likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas terhadap laporan

keuangan masing-masing perusahaan property dan real estate yang

termasuk dalam Indeks LQ45, Penulis juga menganalisis hasil perhitungan

dari masing-masing jenis rasio keuangan dengan mendeskripsikan kinerja

Page 70: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

55

keuangan perusahaan Property dan Real Estate yang termasuk Indeks

LQ45 periode 2012-2016 sebagai berikut:

1. Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)

a. Analisis Rasio Likuiditas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio likuiditas

adalah sebagai berikut:

- Current Ratio

Hasil perhitungan current ratio Alam Sutera Realty

Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012 sebesar 1,23 kali.

Tahun 2013 terjadi penurunan rasio menjadi 0,75 kali,

Sedangkan di tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 1,14

kali. Tahun 2015 menurun menjadi 0,72 kali, dan di tahun

2016 naik menjadi 0,90 kali. Hal ini disebabkan karena nilai

aktiva lancar dan nilai utang lancar fluktuatif selama periode

2012-2016.

Berdasarkan current ratio pada Alam Sutera Realty

Tbk periode 2012-2016 dilihat dari jumlah nilai aktiva lancar

dan utang lancar berada dalam kondisi tidak likuid karena nilai

aktiva lancar mengalami naik-turun. Tahun 2013 dan 2015

nilai aktiva lancar lebih kecil dari nilai utang lancar, sehingga

aktiva lancar belum mampu untuk membayar atau menjamin

utang lancar. Namun apabila dilihat dari standar industri Alam

Sutera Realty Tbk berada dalam kondisi yang belum likuid

Page 71: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

56

karena nilai rata-rata current ratio masih dibawah standar yang

telah ditetapkan.

- Quick ratio

Hasil perhitungan quick ratio Alam Sutera Realty Tbk

menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016 mengalami

peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 quick ratio yang

dimiliki Alam Sutera Realty Tbk adalah 0,71 kali, tahun 2013

menurun menjadi 0,50 kali. Tahun 2014 meningkat menjadi

0,81 kali, tahun 2015 menurun menjadi 0,41 kali dan tahun

2016 meningkat menjadi 0,55.

Quick ratio Alam Sutera Realty Tbk periode 2012-

2016 dilihat dari jumlah nilai kelebihan aktiva lancar dan utang

lancar berada dalam kondisi tidak likuid karena aktiva lancar

yang dikurangi dengan persediaan selalu lebih kecil dari pada

nilai utang lancar. Artinya perusahaan belum mampu untuk

membayar atau melunasi utang jangka pendeknya yang telah

jatuh tempo, namun apabila dilihat dari segi standar industri

quick ratio Alam Sutera Realty Tbk belum likuid karena masih

dibawah standar industri yang ditetapkan.

- Cash Ratio

Hasil perhitungan cash ratio Alam Sutera Realty Tbk

menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016 mengalami

peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 cash ratio Alam

Page 72: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

57

Sutera Realty Tbk sebesar 51,89%, tahun 2013 menurun

menjadi 23,94%. Tahun 2014 meningkat menjadi 31,42%,

ditahun 2015 menurun menjadi 17,01%, dan tahun 2016

meningkat menjadi 34,64%.

Hal ini disebabkan karena nilai kas dan setara kas serta

nilai utang lancar periode 2012-2016 mengalami fluktuatif.

Cash ratio Alam Sutera Realty Tbk periode 2012-2016 dilihat

dari jumlah nilai kas dan setara kas serta nilai utang lancar

menunjukan bahwa perusahaan belum likuid karena nilai kas

dan setara kas lebih kecil dari pada nilai utang lancar sama

halnya apabila dilihat dari standar rata-rata industri, meskipun

tahun 2012 melebihi standar industri.

b. Analisis Rasio Solvabilitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio solvabilitas

adalah sebagai berikut:

- Total Debt to Assets Ratio

Hasil perhitungan total debt to assets ratio Alam Sutera

Realty Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016

mengalami peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 total debt

to asset ratio Alam Sutera Realty Tbk menunjukkan sebesar

56,77%, sedangkan tahun 2013 meningkat menjadi 63,05%.

Tahun 2014 menurun menjadi 62,35%, kemudian di tahun

Page 73: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

58

2015 meningkat kembali menjadi 64,71%, dan tahun 2016

menurun menjadi 64,39%. Hal ini disebabkan karena nilai total

aset dan total utang meningkat setiap tahunnya.

Total debt to asset ratio Alam Sutera Realty Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari nilai total aset dan total utang

serta dilihat dari standar industri Alam Sutera Realty Tbk

tahun 2012-2016 menunjukan tidak solvabel karena melebihi

standar yang ditetapkan artinya pendanaan dengan utang

semakin banyak, maka sulit untuk memperoleh tambahan

pinjaman karena dikhawatirkan tidak mampu menutupi utang

dengan aktiva yang dimiliki.

- Total Debt to Equity Ratio

Hasil perhitungan total debt to equity ratio Alam Sutera

Realty Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016

mengalami peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 total debt

to equity ratio Alam Sutera Realty Tbk adalah 131,33%,

sedangkan di tahun 2013 meningkat menjadi 170,61%. Tahun

2014 menurun sebesar 165,64%, tahun 2015 meningkat

menjadi 183,38% dan tahun 2016 menurun sebesar 180,84%.

Total debt to equity ratio Alam Sutera Realty Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari jumlah nilai utang dan ekuitas

serta standar industri menunjukan kondisi keuangan yang

belum solvabel, karena total utang lebih besar dari modal yang

Page 74: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

59

dimiliki perusahaan, sehingga modal sendiri tidak dapat

menjadi jaminan untuk membayar utang dan masih dianggap

kurang baik karena berada diatas rata-rata industri.

- Long Term Debt to Equity Ratio

Hasil perhitungan long term debt to equity ratio Alam

Sutera Realty Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016

mengalami peningkatan. Tahun 2012 long term debt to equity

ratio Alam Sutera Realty Tbk adalah 0,64%, sedangkan tahun

2013 meningkat menjadi 1,01%. Tahun 2014 meningkat

menjadi 1,22%, ditahun 2015 meningkat menjadi 1,27% dan

tahun 2016 meningkat menjadi 1,33%. Hal ini disebabkan

karena nilai utang jangka panjang dan nilai ekuitas perusahaan

meningkat setiap tahunnya.

Long term debt to equity ratio Alam Sutera Realty Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari jumlah nilai utang jangka

panjang dan ekuitas serta standar rata-rata industri menunjukan

kondisi keuangan yang solvabel karena perusahaan mampu

melunasi utang jangka panjang.

c. Analisis Rasio Aktivitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio aktivitas

adalah sebagai berikut:

Page 75: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

60

- Perputaran Piutang

Hasil perhitungan perputaran piutang Alam Sutera

Realty Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016

mengalami penurunan. Tahun 2012 rasio perputaran sebesar

82,31 kali, tahun 2013 menurun menjadi 38,26 kali. Tahun

2014 menurun menjadi 18,89 kali, sedangkan tahun 2015

menurun menjadi 18,18 kali dan tahun 2016 menurun menjadi

13,62 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai penjualan dan nilai

piutang perusahaan fluktuatif. Rasio perputaran piutang Alam

Sutera Realty Tbk periode 2012-2016 berdasarkan standar

industri menunjukan bahwa perusahaan efektif dalam menagih

piutang perusahaan sampai melebihi standar industri, kecuali

tahun 2016 karena nilai perputaran piutang perusahaan kurang

dari standar industri yang ditetapkan.

- Perputaran Persediaan

Hasil perhitungan perputaran persediaan Alam Sutera

Realty Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio perputaran

persediaan Alam Sutera Realty Tbk adalah 1,47 kali, tahun

2013 meningkat menjadi 3,93 kali. Tahun 2014 menurun

menjadi 3,90 kali, tahun 2015 menurun menjadi 2,41 kali dan

tahun 2016 menurun menjadi 2,25 kali.

Page 76: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

61

Hal ini disebabkan karena nilai persediaan dan

penjualan perusahaan fluktuatif. Rasio perputaran persediaan

Alam Sutera Realty Tbk periode 2012-2016 dilihat dari standar

industri menunjukan bahwa manajemen belum mampu

mengontrol persediaan yang digunakan untuk kegiatan

operasional.

- Perputaran Modal Kerja

Hasil perhitungan perputaran modal kerja Alam Sutera

Realty Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio modal kerja Alam

Sutera Realty Tbk adalah 3,29 kali, tahun 2013 menurun

menjadi -4,01 kali. Tahun 2014 meningkat menjadi 9,43 kali,

tahun 2015 menurun menjadi -2,64 kali dan tahun 2016

menurun menjadi -7,72 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai penjualan dan nilai

modal kerja perusahaan fluktuatif. Rasio perputaran modal

kerja Alam Sutera Realty Tbk periode 2012-2016 berdasarkan

standar industri menunjukan bahwa perusahaan masih belum

efektif dalam mengelola kelebihan nilai aktiva lancar terhadap

utang lancar (modal kerja bersih), terkecuali di tahun 2014

melebihi standar industri.

Page 77: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

62

- Perputaran Total Aktiva

Hasil perhitungan perputaran total aktiva Alam Sutera

Realty Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio perputaran aktiva

perusahaan adalah 0,22 kali, tahun 2013 meningkat menjadi

0,26 kali. Tahun 2014 menurun menjadi 0,21 kali, tahun 2015-

2016 menurun menjadi 0,15 kali dan 0,13 kali. Hal ini

disebabkan karena nilai aktiva meningkat setiap tahunnya, dan

nilai penjualan perusahaan fluktuatif. Rasio perputaran aktiva

Alam Sutera Realty Tbk periode 2012-2016 dilihat dari standar

industri menunjukan bahwa perusahaan masih belum mampu

dalam mengelola nilai aktiva.

- Perputaran Total Aktiva Tetap

Hasil perhitungan perputaran total aktiva tetap Alam

Sutera Realty Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016

rasio mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio perputaran

aktiva tetap perusahaan adalah 3,45 kali, tahun 2013

meningkat menjadi 4,60 kali. Tahun 2014 menurun menjadi

3,79 kali, tahun 2015-2016 menurun menjadi 2,54 kali dan

2,36 kali. Hal ini disebabkan karena nilai aktiva tetap

meningkat setiap tahunnya dan penjualan perusahaan

mengalami naik-turun.

Page 78: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

63

Rasio perputaran aktiva tetap Alam Sutera Realty Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari standar industri menunjukan

bahwa perusahaan kurang efektif karena terjadi penurunan

setiap tahunnya terkecuali tahun 2013 yang mengalami

kenaikan. Oleh karena itu, naik-turunnya dapat berpengaruh

terhadap rupiah penjualan yang dihasilkan oleh setiap rupiah

yang diinvestasikan pada aktiva tetap.

d. Analisis Rasio Profitabilitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio

profitabilitas adalah sebagai berikut:

- Gross Profit Margin

Hasil perhitungan gross profit margin Alam Sutera

Realty Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami turun-naik. Tahun 2012 gross profit margin Alam

Sutera Realty Tbk adalah 59,96%, tahun 2013 menurun

menjadi 49,87%. Tahun 2014 meningkat menjadi 63,53%,

tahun 2015 meningkat menjadi 73,86%. Tahun 2016 menurun

menjadi 53,94%. Hal ini disebabkan karena nilai laba kotor dan

nilai perusahaan fluktuatif. Rasio gross profit margin Alam

Sutera Realty Tbk periode 2012-2016 berdasarkan standar

industri menunjukan bahwa perusahaan efisien dalam

Page 79: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

64

mengendalikan harga pokok atau biaya produksi karena

melebihi standar industri.

- Return On Equity

Hasil perhitungan return on equity Alam Sutera Realty

Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio mengalami

turun-naik. Tahun 2012 ROE Alam Sutera Realty Tbk adalah

25,70%, sedangkan tahun 2013 menurun menjadi 16,68%.

Tahun 2014 meningkat menjadi 18,47%, tahun 2015 terjadi

penurunan kembali menjadi 10,36%. Tahun 2016 menurun

menjadi 7,10%.

Hal ini disebabkan karena nilai laba bersih mengalami

naik-turun dan nilai ekuitas perusahaan meningkat setiap

tahunnya. ROE Alam Sutera Realty Tbk periode 2012-2016

dilihat dari standar industri menunjukan bahwa penghasilan

(income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan

(pemegang saham) atas modal yang mereka investasikan di

dalam perusahaan masih belum efisien karena jumlah

persentase masih dibawah atau kurang dari standar rata-rata

yang ditetapkan.

- Net Profit Margin

Hasil perhitungan net profit margin Alam Sutera Realty

Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio mengalami

kenaikan dan penurunan. Tahun 2012 net profit margin Alam

Page 80: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

65

Sutera Realty Tbk adalah 49,71%, tahun 2013 menurun

menjadi 24,15%. Tahun 2014 meningkat menjadi 32,41%,

tahun 2015 menurun menjadi 24,58% dan tahun 2016 menurun

menjadi 18,79%.

Hal ini disebabkan karena nilai laba bersih dan nilai

penjualan fluktuatif. Net profit margin Alam Sutera Realty Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari standar industri menunjukan

bahwa perusahaan mampu dalam menghasilkan laba operasi

secara efisien karena jumlah persentase NPM diatas standar

industri, kecuali di tahun 2016 NPM mengalami penurunan

yang berada di bawah standar industri.

2. Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

a. Analisis Rasio Likuiditas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio likuiditas

adalah sebagai berikut:

- Current Ratio

Hasil perhitungan current ratio Bumi Serpong Damai

Tbk (BSDE) menunjukkan bahwa ditahun 2012 sebesar 2,90

kali. Tahun 2013 terjadi penurunan rasio menjadi 2,67 kali,

Sedangkan di tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 2,18

kali. Tahun 2015 meningkat menjadi 2,73 kali, dan di tahun

2016 naik menjadi 2,94 kali. Hal ini disebabkan karena nilai

Page 81: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

66

aktiva lancar mengalami fluktuatif dan nilai utang lancar

meningkat setiap tahunnya meskipun ditahun 2016 menurun.

Berdasarkan current ratio pada Bumi Serpong Damai

Tbk periode 2012-2016 dilihat dari jumlah nilai aktiva lancar

dan nilai utang lancar menunjukan kondisi likuid, karena nilai

aktiva lancar lebih besar dari pada nilai utang lancar, Artinya

perusahaan mampu untuk melunasi utang jangka pendeknya

yang telah jatuh tempo. Namun apabila dilihat dari standar

industri BSDE menunjukan kondisi yang likuid walaupun

melebihi standar industri.

- Quick Ratio

Hasil perhitungan quick ratio Bumi Serpong Damai

Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016 mengalami

peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 quick ratio yang

dimiliki Bumi Serpong Damai Tbk adalah 1,74 kali, tahun

2013 meningkat menjadi 1,81 kali. Tahun 2014 menurun

menjadi 1,20 kali, tahun 2015 meningkat menjadi 1,67 kali dan

tahun 2016 menurun menjadi 1,60 kali.

Quick ratio Bumi Serpong Damai Tbk periode 2012-

2016 dilihat dari jumlah nilai kelebihan aktiva lancar dan utang

lancar berada dalam kondisi likuid karena aktiva lancar yang

dikurangi dengan persediaan selalu lebih besar dari pada nilai

utang lancar. Artinya perusahaan mampu untuk membayar atau

Page 82: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

67

melunasi utang jangka pendeknya yang telah jatuh tempo,

namun apabila dilihat dari segi standar industri quick ratio

Bumi Serpong Damai Tbk termasuk likuid meskipun berada

diatas standar industri yang ditetapkan.

- Cash Ratio

Hasil perhitungan cash ratio Bumi Serpong Damai Tbk

menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016 mengalami

peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 cash ratio Bumi

Serpong Damai Tbk sebesar 136,20%, tahun 2013 menurun

menjadi 97,64%. Tahun 2014 menurun menjadi 55,67%,

ditahun 2015 meningkat menjadi 99,40%, dan tahun 2016

menurun menjadi 64,12%.

Hal ini disebabkan karena nilai kas dan setara kas serta

nilai utang lancar periode 2012-2016 mengalami fluktuatif.

Cash ratio Bumi Serpong Damai Tbk periode 2012-2016

dilihat dari jumlah nilai kas dan setara kas serta utang lancar

dan berdasarkan standar industri berada diposisi yang likuid

karena nilai persentasenya diatas standar industri yang telah

ditetapkan walaupun tahun 2013-2016 nilai utang lancarnya

lebih besar dari pada nilai kas dan setara kas, artinya

perusahaan masih tergolong mampu untuk melunasi utang

jangka pendeknya yang telah jatuh tempo.

Page 83: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

68

b. Analisis Rasio Solvabilitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio solvabilitas

adalah sebagai berikut:

- Total Debt to Assets Ratio

Hasil perhitungan total debt to assets ratio Bumi

Serpong Damai Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016

mengalami peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 total debt

to asset ratio Bumi Serpong Damai Tbk menunjukkan sebesar

37,15%, sedangkan tahun 2013 meningkat menjadi 40,57%.

Tahun 2014 menurun menjadi 34,34%, kemudian di tahun

2015 meningkat kembali menjadi 38,66%, dan tahun 2016

menurun menjadi 36,40%. Hal ini disebabkan karena nilai total

aset dan total utang meningkat setiap tahunnya.

Total debt to asset ratio Bumi Serpong Damai Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari nilai total aset dan total utang

serta dilihat dari standar industri menunjukan tidak solvabel

karena melebihi standar yang ditetapkan artinya pendanaan

dengan utang semakin banyak, maka sulit untuk memperoleh

tambahan pinjaman karena dikhawatirkan tidak mampu

menutupi utang dengan aktiva yang dimiliki. Meskipun

ditahun 2014 solvabel karena berada dibawah standar industri.

Page 84: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

69

- Total Debt to Equity Ratio

Hasil perhitungan total debt to equity ratio Bumi

Serpong Damai Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016

mengalami peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 total debt

to equity ratio Bumi Serpong Damai Tbk adalah 59,11%,

sedangkan di tahun 2013 meningkat menjadi 68,26%. Tahun

2014 menurun sebesar 52,30%, tahun 2015 meningkat menjadi

63,02% dan tahun 2016 menurun sebesar 57,24%.

Total debt to equity ratio Bumi Serpong Damai Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari jumlah nilai utang dan ekuitas

berada dalam kondisi yang solvabel, karena semakin tinggi

tingkat pendanaan yang disediakan pemilik. Artinya

perusahaan efektif dalam mengelola modal. Selain itu dilihat

dari standar industri total debt to equity ratio menunjukkan

solvabel karena berada dibawah standar indusrti yang telah

ditetapkan.

- Long Term Debt to Equity Ratio

Hasil perhitungan long term debt to equity ratio Bumi

Serpong Damai Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016

rasio mengalami peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 long

term debt to equity ratio Bumi Serpong Damai Tbk adalah

0,31%, sedangkan tahun 2013 meningkat menjadi 0,35%.

Tahun 2014 menurun menjadi 0,23%, ditahun 2015 meningkat

Page 85: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

70

menjadi 0,35% dan tahun 2016 menurun menjadi 0,34%. Hal

ini disebabkan karena nilai utang jangka panjang mengalami

fluktuatif, dan nilai ekuitas perusahaan meningkat setiap

tahunnya. Long term debt to equity ratio Bumi Serpong Damai

Tbk periode 2012-2016 dilihat dari standar industri dan jumlah

nilai utang jangka panjang dan ekuitas menunjukan perusahaan

mampu untuk melunasi utang jangka panjangnya karena nilai

ekuitas sebagai jaminan atas utang jangka panjangnya lebih

besar.

c. Analisis Rasio Aktivitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio aktivitas

adalah sebagai berikut:

- Perputaran Piutang

Hasil perhitungan perputaran piutang Bumi Serpong

Damai Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016

mengalami peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 rasio

perputaran sebesar 44,81 kali, tahun 2013 meningkat menjadi

52,04 kali. Tahun 2014 menurun menjadi 40,19 kali,

sedangkan tahun 2015 menurun menjadi 37,51 kali dan tahun

2016 menurun menjadi 12,63 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai penjualan dan nilai

piutang perusahaan mengalami fluktuatif. Rasio perputaran

Page 86: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

71

piutang Bumi Serpong Damai Tbk periode 2012-2015

berdasarkan standar industri menunjukan bahwa perusahaan

efektif dalam menagih piutang perusahaan sampai melebihi

standar industri, kecuali tahun 2016 karena nilai perputaran

piutang perusahaan kurang dari standar industri yang

ditetapkan.

- Perputaran Persediaan

Hasil perhitungan perputaran persediaan Bumi Serpong

Damai Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio perputaran

persediaan Bumi Serpong Damai Tbk adalah 1,10 kali, tahun

2013 meningkat menjadi 1,51 kali. Tahun 2014 menurun

menjadi 1,06 kali, tahun 2015 menurun menjadi 0,95 kali dan

tahun 2016 menurun menjadi 0,88 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai persediaan meningkat

setiap tahunnya dan nilai penjualan perusahaan mengalami

fluktuatif. Rasio perputaran persediaan Bumi Serpong Damai

Tbk periode 2012-2016 dilihat dari standar industri

menunjukan bahwa manajemen belum mampu mengontrol

persediaan yang digunakan untuk kegiatan operasional, artinya

manajemen masih belum mampu mengontrol modal yang

tersedia di dalam persediaan.

Page 87: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

72

- Perputaran Modal Kerja

Hasil perhitungan perputaran modal kerja Bumi

Serpong Damai Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016

rasio mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio modal kerja

Bumi Serpong Damai Tbk adalah 0,67 kali, tahun 2013

meningkat menjadi 0,78 kali. Tahun 2014 meningkat menjadi

0,89 kali, tahun 2015 menurun menjadi 0,58 kali dan tahun

2016 meningkat menjadi 0,61 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai penjualan dan nilai

modal kerja perusahaan fluktuatif. Rasio perputaran modal

kerja Bumi Serpong Damai Tbk periode 2012-2016

berdasarkan standar industri menunjukan bahwa perusahaan

masih belum efektif dalam mengelola kelebihan nilai aktiva

lancar terhadap utang lancar (modal kerja bersih).

- Perputaran Total Aktiva

Hasil perhitungan perputaran total aktiva Bumi

Serpong Damai Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016

rasio mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio perputaran

aktiva perusahaan adalah 0,22 kali, tahun 2013 meningkat

menjadi 0,25 kali. Tahun 2014 menurun menjadi 0,20 kali,

tahun 2015 menurun menjadi 0,17 kali dan tahun 2016

menurun menjadi 0,17 kali.

Page 88: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

73

Hal ini disebabkan karena nilai aktiva meningkat setiap

tahunnya, dan nilai penjualan perusahaan fluktuatif. Rasio

perputaran aktiva Bumi Serpong Damai Tbk periode 2012-

2016 dilihat dari standar industri menunjukan bahwa

perusahaan masih belum mampu dalam mengelola nilai aktiva

dan mengembalikan aktiva yang digunakan untuk penjualan,

karena nilai perputaran total aktiva masih berada di bawah

rata-rata industri yang ditetapkan.

- Perputaran Total Aktiva Tetap

Hasil perhitungan perputaran total aktiva tetap Bumi

Serpong Damai Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016

rasio mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio perputaran

aktiva tetap perusahaan adalah 8,97 kali, tahun 2013

meningkat menjadi 13,11 kali. Tahun 2014 menurun menjadi

9,17 kali, tahun 2015 menurun menjadi 7,73 kali dan tahun

2016 meningkat menjadi 7,92 kali. Hal ini disebabkan karena

nilai aktiva tetap meningkat setiap tahunnya dan penjualan

perusahaan mengalami naik-turun.

Rasio perputaran aktiva tetap Bumi Serpong Damai

Tbk periode 2012-2016 dilihat dari standar industri perusahaan

tergolong efektif dalam memanfaatkan aktiva tetap yang ada

untuk digunakan dalam menghasilkan penjualan. Artinya

perusahaan mampu dalam mengelola berapa rupiah penjualan

Page 89: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

74

yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada

aktiva tetap walaupun melebihi standar industri yang telah

ditetapkan.

d. Analisis Rasio Profitabilitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio

profitabilitas adalah sebagai berikut:

- Gross Profit Margin

Hasil perhitungan gross profit margin Bumi Serpong

Damai Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2015 rasio

mengalami peningkatan, sedangkan di tahun 2016 mengalami

penurunan. Tahun 2012 gross profit margin Bumi Serpong

Damai Tbk adalah 63,87%, tahun 2013 meningkat menjadi

72,56%. Tahun 2014 meningkat menjadi 74,15%, tahun 2015

meningkat menjadi 74,69%. Tahun 2016 menurun menjadi

71,78%.

Hal ini disebabkan karena nilai laba kotor dan nilai

penjualan fluktuatif. Rasio gross profit margin Bumi Serpong

Damai Tbk periode 2012-2016 berdasarkan standar industri

menunjukan bahwa perusahaan efisien dalam mengendalikan

harga pokok atau biaya produksi karena nilai gross profit

margin melebihi standar industri rata-rata yang ditetapkan.

Page 90: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

75

- Return On Equity

Hasil perhitungan return on equity Bumi Serpong

Damai Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami turun-naik. Tahun 2012 ROE Bumi Serpong Damai

Tbk adalah 14,04%, sedangkan tahun 2013 meningkat menjadi

21,66%. Tahun 2014 menurun menjadi 21,63%, tahun 2015

terjadi penurunan kembali menjadi 10,64%. Tahun 2016

menurun menjadi 8,37%.

Hal ini disebabkan karena nilai laba bersih mengalami

naik-turun dan nilai ekuitas perusahaan meningkat setiap

tahunnya. ROE Bumi Serpong Damai Tbk periode 2012-2016

dilihat dari standar industri menunjukan bahwa penghasilan

(income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan

(pemegang saham) atas modal yang mereka investasikan di

dalam perusahaan masih belum efisien karena jumlah

persentase masih dibawah atau kurang dari standar rata-rata

yang ditetapkan.

- Net Profit Margin

Hasil perhitungan net profit margin Bumi Serpong

Damai Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami kenaikan dan penurunan. Tahun 2012 net profit

margin Bumi Serpong Damai Tbk adalah 39,67%, tahun 2013

meningkat menjadi 50,61%. Tahun 2014 meningkat menjadi

Page 91: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

76

71,73%, tahun 2015 menurun menjadi 37,87% dan tahun 2016

menurun menjadi 31,24%.

Hal ini disebabkan karena nilai laba bersih dan nilai

penjualan fluktuatif. Net profit margin Bumi Serpong Damai

Tbk periode 2012-2016 dilihat dari standar industri

menunjukan bahwa perusahaan mampu dalam menghasilkan

laba operasi secara efisien karena jumlah persentase NPM

diatas standar industri.

3. Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

a. Analisis Rasio Likuiditas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio likuiditas

adalah sebagai berikut:

- Current Ratio

Hasil perhitungan current ratio Lippo Karawaci Tbk

(LPKR) menunjukkan bahwa ditahun 2012 sebesar 5,60 kali.

Tahun 2013 terjadi penurunan rasio menjadi 4,96 kali,

sedangkan di tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 5,23

kali. Tahun 2015 meningkat menjadi 6,91 kali, dan di tahun

2016 mengalami penurunan menjadi 5,45 kali. Hal ini

disebabkan karena nilai aktiva lancar meningkat setiap

tahunnya dan nilai utang lancar mengalami kenaikan meskipun

ditahun 2015 menurun.

Page 92: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

77

Berdasarkan current ratio pada Lippo Karawaci Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari jumlah nilai aktiva lancar dan

nilai utang lancar menunjukan kondisi likuid, karena nilai

aktiva lancar lebih besar dari pada nilai utang lancar, Artinya

perusahaan mampu untuk melunasi utang jangka pendeknya

yang telah jatuh tempo. Namun apabila dilihat dari standar

industri LPKR menunjukkan kondisi yang likuid walaupun

melebihi standar industri.

- Quick Ratio

Hasil perhitungan quick ratio Lippo Karawaci Tbk

menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016 mengalami

peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 quick ratio yang

dimiliki Lippo Karawaci Tbk adalah 2,58 kali, tahun 2013

menurun menjadi 2,09 kali. Tahun 2014 meningkat menjadi

2,34 kali, tahun 2015 meningkat menjadi 2,70 kali dan tahun

2016 menurun menjadi 2,05 kali.

Quick ratio Lippo Karawaci Tbk periode 2012-2016

dilihat dari jumlah nilai kelebihan aktiva lancar dan utang

lancar berada dalam kondisi likuid karena aktiva lancar yang

dikurangi dengan persediaan selalu lebih besar dari pada nilai

utang lancar. Artinya perusahaan mampu untuk membayar atau

melunasi utang jangka pendeknya yang telah jatuh tempo,

namun apabila dilihat dari segi standar industri quick ratio

Page 93: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

78

Lippo Karawaci Tbk termasuk likuid meskipun berada diatas

standar industri yang ditetapkan.

- Cash Ratio

Hasil perhitungan cash ratio Lippo Karawaci Tbk

menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016 mengalami

peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 cash ratio Lippo

Karawaci Tbk sebesar 95,92%, tahun 2013 menurun menjadi

38,31%. Tahun 2014 meningkat menjadi 61,64%, ditahun

2015 menurun menjadi 37,87%, dan tahun 2016 meningkat

menjadi 47,33%.

Hal ini disebabkan karena nilai kas dan setara kas serta

nilai utang lancar periode 2012-2016 mengalami fluktuatif.

Cash ratio Lippo Karawaci Tbk tahun 2013 dan tahun 2015-

2016 dilihat dari jumlah nilai kas dan setara kas serta utang

lancar menunjukan bahwa perusahaan belum likuid karena

nilai kas dan setara kas lebih kecil dari pada nilai utang, yang

mana nilai kas dan setara kas terhadap nilai utang harus

berbanding 50 : 50 dan nilai cash ratio belum mencapai

standar industri yang telah di tetapkan. Sedangkan ditahun

2012 dan 2014 nilai cash ratio melebihi standar industri yang

telah ditetapkan.

Page 94: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

79

b. Analisis Rasio Solvabilitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio solvabilitas

adalah sebagai berikut:

- Total Debt to Assets Ratio

Hasil perhitungan total debt to assets ratio Lippo

Karawaci Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016

mengalami peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 total debt

to asset ratio Lippo Karawaci Tbk menunjukkan sebesar

53,88%, sedangkan tahun 2013 meningkat menjadi 54,70%.

Tahun 2014 menurun menjadi 53,27%, kemudian di tahun

2015 meningkat kembali menjadi 54,23%, dan tahun 2016

menurun menjadi 51,59%. Hal ini disebabkan karena nilai total

aset dan total utang meningkat setiap tahunnya.

Total debt to asset ratio Lippo Karawaci Tbk periode

2012-2016 dilihat dari nilai total aset dan total utang

menunjukan tidak solvabel karena melebihi standar yang

ditetapkan artinya pendanaan dengan utang semakin banyak,

maka sulit untuk memperoleh tambahan pinjaman karena

dikhawatirkan tidak mampu menutupi utang dengan aktiva

yang dimiliki.

- Total Debt to Equity Ratio

Hasil perhitungan total debt to equity ratio Lippo

Karawaci Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016

Page 95: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

80

mengalami peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 total debt

to equity ratio Lippo Karawaci Tbk adalah 116,82%,

sedangkan di tahun 2013 meningkat menjadi 120,77%. Tahun

2014 menurun sebesar 113,99%, tahun 2015 meningkat

menjadi 118,47% dan tahun 2016 menurun sebesar 106,58%.

Total debt to equity ratio Lippo Karawaci Tbk periode

2012-2016 dilihat dari jumlah nilai utang dan ekuitas berada

dalam kondisi yang sangat beresiko atau kurang baik karena

modal tidak dapat menjamin untuk membayar utang. Artinya

perusahaan masih kurang efektif dalam mengelola modal.

Total debt to equity ratio melebihi dari standar industri yang

ada dianggap kurang baik.

- Long Term Debt to Equity Ratio

Hasil perhitungan long term debt to equity ratio Lippo

Karawaci Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 long term

debt to equity ratio Lippo Karawaci Tbk adalah 0,86%,

sedangkan tahun 2013 meningkat menjadi 0,87%. Tahun 2014

menurun menjadi 0,82%, ditahun 2015 meningkat menjadi

0,93% dan tahun 2016 menurun menjadi 0,75%.

Hal ini disebabkan karena nilai utang jangka panjang

dan nilai ekuitas perusahaan meningkat setiap tahunnya,

terkecuali di tahun 2016 utang jangka panjang mengalami

Page 96: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

81

penurunan. Long term debt to equity ratio Lippo Karawaci Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari standar industri dan jumlah nilai

utang jangka panjang dan ekuitas menunjukan kondisi yang

solvabel karena perusahaan mampu untuk melunasi utang

jangka panjangnya dan nilai ekuitas sebagai jaminan atas utang

jangka panjangnya lebih besar.

c. Analisis Rasio Aktivitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio aktivitas

adalah sebagai berikut:

- Perputaran Piutang

Hasil perhitungan perputaran piutang Lippo Karawaci

Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016 mengalami

penurunan dan kenaikan. Tahun 2012 rasio perputaran sebesar

10,17 kali, tahun 2013 menurun menjadi 8,53 kali. Tahun 2014

meningkat menjadi 12,25 kali, sedangkan tahun 2015 menurun

menjadi 6,07 kali dan tahun 2016 menurun menjadi 5,66 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai penjualan fluktuatif dan

nilai piutang perusahaan mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Rasio perputaran piutang Lippo Karawaci Tbk

periode 2012-2016 berdasarkan standar industri menunjukan

bahwa perusahaan masih belum efektif dalam menagih piutang

Page 97: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

82

perusahaan, karena nilai perputaran piutang perusahaan kurang

dari standar industri yang ditetapkan.

- Perputaran Persediaan

Hasil perhitungan perputaran persediaan Lippo

Karawaci Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio perputaran persediaan

Lippo Karawaci Tbk adalah 0,59 kali, tahun 2013 menurun

menjadi 0,48 kali. Tahun 2014 meningkat menjadi 0,70 kali,

tahun 2015 menurun menjadi 0,43 kali dan tahun 2016

meningkat menjadi 0,44 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai persediaan mengalami

peningkatan setiap tahunnya dan penjualan perusahaan

fluktuatif. Rasio perputaran persediaan Lippo Karawaci Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari standar industri menunjukan

bahwa manajemen belum mampu mengontrol persediaan yang

digunakan untuk kegiatan operasional.

- Perputaran Modal Kerja

Hasil perhitungan perputaran modal kerja Lippo

Karawaci Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio modal kerja Lippo

Karawaci Tbk adalah 0,39 kali, tahun 2013 menurun menjadi

0,35 kali. Tahun 2014 meningkat menjadi 0,48 kali, tahun

Page 98: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

83

2015 menurun menjadi 0,30 kali dan tahun 2016 meningkat

menjadi 0,34 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai penjualan fluktuatif dan

nilai modal kerja perusahaan mengalami peningkatan setiap

tahun. Rasio perputaran modal kerja Lippo Karawaci Tbk

periode 2012-2016 berdasarkan standar industri menunjukan

bahwa perusahaan masih belum efektif dalam mengelola

kelebihan nilai aktiva lancar terhadap utang lancar (modal

kerja bersih).

- Perputaran Total Aktiva

Hasil perhitungan perputaran total aktiva Lippo

Karawaci Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio perputaran aktiva

perusahaan adalah 0,25 kali, tahun 2013 menurun menjadi 0,21

kali. Tahun 2014 meningkat menjadi 0,31 kali, tahun 2015

menurun kembali menjadi 0,21 kali dan di tahun 2016

meningkat menjadi 0,23 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai aktiva meningkat setiap

tahunnya, dan nilai penjualan perusahaan fluktuatif. Rasio

perputaran aktiva Lippo Karawaci Tbk periode 2012-2016

dilihat dari standar industri menunjukan bahwa perusahaan

masih belum mampu dalam mengelola nilai aktiva dan

mengembalikan aktiva yang digunakan untuk penjualan,

Page 99: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

84

karena nilai perputaran total aktiva masih berada di bawah

rata-rata industri yang ditetapkan.

- Perputaran Total Aktiva Tetap

Hasil perhitungan perputaran total aktiva tetap Lippo

Karawaci Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio perputaran aktiva

tetap perusahaan adalah 2,77 kali, tahun 2013 menurun

menjadi 2,37 kali. Tahun 2014 meningkat menjadi 3,63 kali,

tahun 2015 menurun menjadi 3,19 kali dan tahun 2016

meningkat menjadi 3,56 kali. Hal ini disebabkan karena nilai

aktiva tetap dan penjualan perusahaan mengalami naik-turun.

Rasio perputaran aktiva tetap Lippo Karawaci Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari standar industri perusahaan

tergolong tidak efektif dalam memanfaatkan aktiva tetap yang

ada untuk digunakan dalam menghasilkan penjualan. Artinya

perusahaan tidak mampu dalam mengelola berapa rupiah

penjualan yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang

diinvestasikan pada aktiva tetap.

d. Analisis Rasio Profitabilitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio

profitabilitas adalah sebagai berikut:

Page 100: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

85

- Gross Profit Margin

Hasil perhitungan gross profit margin Lippo Karawaci

Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio mengalami

peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 gross profit margin

Lippo Karawaci Tbk adalah 45,79%, tahun 2013 menurun

menjadi 45,70%. Tahun 2014 meningkat menjadi 46,31%,

tahun 2015 menurun menjadi 44,95%. Tahun 2016 menurun

menjadi 41,69%.

Hal ini disebabkan karena nilai laba kotor dan nilai

penjualan naik dan turun. Rasio gross profit margin Lippo

Karawaci Tbk periode 2012-2016 berdasarkan standar industri

menunjukan bahwa perusahaan efisien dalam mengendalikan

harga pokok atau biaya produksi karena nilai gross profit

margin melebihi standar industri rata-rata yang ditetapkan.

- Return On Equity

Hasil perhitungan return on equity Lippo Karawaci Tbk

menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio mengalami

turun-naik. Tahun 2012 ROE Lippo Karawaci Tbk adalah

11,53%, sedangkan tahun 2013 menurun menjadi 11,23%.

Tahun 2014 meningkat menjadi 17,77%, tahun 2015 terjadi

penurunan kembali menjadi 5,41%. Tahun 2016 meningkat

menjadi 5,56%.

Page 101: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

86

Hal ini disebabkan karena nilai laba bersih mengalami

naik-turun dan nilai ekuitas perusahaan meningkat setiap

tahunnya. ROE Lippo Karawaci Tbk periode 2012-2016 dilihat

dari standar industri menunjukan bahwa penghasilan (income)

yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (pemegang saham)

atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan

masih belum efisien karena jumlah persentase masih dibawah

atau kurang dari standar rata-rata yang ditetapkan.

- Net Profit Margin

Hasil perhitungan net profit margin Lippo Karawaci

Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio mengalami

kenaikan dan penurunan. Tahun 2012 net profit margin Lippo

Karawaci Tbk adalah 21,47%, tahun 2013 meningkat menjadi

23,89%. Tahun 2014 meningkat menjadi 26,90%, tahun 2015

menurun menjadi 11,77% dan tahun 2016 meningkat menjadi

11,89%.

Hal ini disebabkan karena nilai laba bersih dan nilai

penjualan naik dan turun. Net profit margin Lippo Karawaci

Tbk periode 2012-2014 dilihat dari standar industri

menunjukan bahwa perusahaan mampu dalam menghasilkan

laba operasi secara efisien karena jumlah persentase NPM

diatas standar industri. Tahun 2015-2016 mengalami

penurunan rasio karena persentase dibawah batas standar

Page 102: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

87

industri yang bisa dikatakan kurang efisien dalam memperoleh

laba.

4. Pakuwon Jati Tbk (PWON)

a. Analisis Rasio Likuiditas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio likuiditas

adalah sebagai berikut:

- Current Ratio

Hasil perhitungan current ratio Pakuwon Jati Tbk

(PWON) menunjukkan bahwa ditahun 2012 sebesar 1,34 kali.

Tahun 2013 terjadi penurunan rasio menjadi 1,30 kali,

Sedangkan di tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 1,41

kali. Tahun 2015 menurun menjadi 1,22 kali, dan di tahun

2016 naik menjadi 1,33 kali. Hal ini disebabkan karena nilai

aktiva lancar mengalami naik-turun dan nilai utang lancar

meningkat setiap tahunnya meskipun ditahun 2016 menurun.

Berdasarkan current ratio pada Pakuwon Jati Tbk

(PWON) periode 2012-2016 dilihat dari jumlah nilai aktiva

lancar dan nilai utang lancar menunjukan kondisi likuid,

karena nilai aktiva lancar lebih besar dari pada nilai utang

lancar, Artinya perusahaan mampu untuk melunasi utang

jangka pendeknya yang telah jatuh tempo. Namun apabila

dilihat dari standar industri PWON menunjukan kondisi yang

Page 103: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

88

masih kurang likuid karena dibawah standar industri walaupun

nilai aktiva lancar lebih besar dari nilai utang jangka pendek.

- Quick Ratio

Hasil perhitungan quick ratio Pakuwon Jati Tbk

(PWON) menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016 mengalami

peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 quick ratio yang

dimiliki Pakuwon Jati Tbk (PWON) adalah 0,72 kali, tahun

2013 meningkat menjadi 0,93 kali. Tahun 2014 meningkat

menjadi 0,98 kali, tahun 2015 menurun menjadi 0,71 kali dan

2016 sama menjadi 0,71 kali.

Quick ratio Pakuwon Jati Tbk periode 2012-2016

dilihat dari jumlah nilai kelebihan aktiva lancar dan utang

lancar berada dalam kondisi tidak likuid karena aktiva lancar

yang dikurangi dengan persediaan selalu lebih kecil dari pada

nilai utang lancar. Artinya perusahaan belum mampu untuk

membayar atau melunasi utang jangka pendeknya yang telah

jatuh tempo. Apabila dilihat dari segi standar industri quick

ratio Pakuwon Jati Tbk termasuk tidak likuid karena berada

dibawah standar industri yang ditetapkan.

- Cash Ratio

Hasil perhitungan cash ratio Pakuwon Jati Tbk

menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016 mengalami

peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 cash ratio Pakuwon

Page 104: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

89

Jati Tbk sebesar 65,16%, tahun 2013 meningkat menjadi

74,61%. Tahun 2014 menurun menjadi 71,78%, ditahun 2015

menurun menjadi 46,82%, dan tahun 2016 meningkat menjadi

52,67%.

Hal ini disebabkan karena nilai kas dan setara kas

mengalami naik-turun serta nilai utang lancar periode 2012-

2016 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Cash ratio

Pakuwon Jati Tbk periode 2012-2016 dilihat dari jumlah nilai

kas dan setara kas serta utang lancar dan berdasarkan standar

industri berada diposisi yang likuid karena nilai persentasenya

diatas standar industri yang telah ditetapkan walaupun nilai

utang lancarnya lebih besar dari pada nilai kas dan setara kas,

artinya perusahaan masih tergolong mampu untuk melunasi

utang jangka pendeknya yang telah jatuh tempo.

b. Analisis Rasio Solvabilitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio solvabilitas

adalah sebagai berikut:

- Total Debt to Assets Ratio

Hasil perhitungan total debt to assets ratio Pakuwon

Jati Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016 mengalami

penurunan. Tahun 2012 total debt to asset ratio Pakuwon Jati

Tbk menunjukkan sebesar 58,57%, sedangkan tahun 2013

Page 105: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

90

menurun menjadi 55,88%. Tahun 2014 menurun menjadi

50,61%, kemudian di tahun 2015 menurun kembali menjadi

49,65%, dan tahun 2016 menurun menjadi 46,70%. Hal ini

disebabkan karena nilai total aset dan total utang meningkat

setiap tahunnya.

Total debt to asset ratio Pakuwon Jati Tbk periode

2012-2016 dilihat dari nilai total aset dan total utang

menunjukan tidak solvabel karena melebihi standar yang

ditetapkan artinya pendanaan dengan utang semakin banyak,

maka sulit untuk memperoleh tambahan pinjaman karena

dikhawatirkan tidak mampu menutupi utang dengan aktiva

yang dimiliki.

- Total Debt to Equity Ratio

Hasil perhitungan total debt to equity ratio Pakuwon

Jati Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016 mengalami

penurunan. Tahun 2012 total debt to equity ratio Pakuwon Jati

Tbk adalah 141,37%, sedangkan di tahun 2013 menurun

menjadi 126,65%. Tahun 2014 menurun sebesar 102,47%,

tahun 2015 menurun menjadi 98,60% dan tahun 2016 menurun

sebesar 87,61%.

Total debt to equity ratio Pakuwon Jati Tbk periode

2012-2014 dilihat dari jumlah nilai utang dan ekuitas serta

standar industri menunjukan kondisi keuangan yang belum

Page 106: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

91

solvabel, karena total utang lebih besar dari modal yang

dimiliki perusahaan, sehingga modal sendiri tidak dapat

menjadi jaminan untuk membayar utang dan masih dianggap

kurang baik karena berada diatas rata-rata industri. Tahun

2015-2016 total modal lebih besar dari total utang.

- Long Term Debt to Equity Ratio

Hasil perhitungan long term debt to equity ratio

Pakuwon Jati Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016

mengalami penurunan. Tahun 2012 long term debt to equity

ratio Pakuwon Jati Tbk adalah 0,77%, sedangkan tahun 2013

menurun menjadi 0,57%. Tahun 2014 menurun menjadi

0,55%, ditahun 2015 menurun menjadi 0,52% dan tahun 2016

menurun kembali menjadi 0,46%. Hal ini disebabkan karena

nilai utang jangka panjang meningkat setiap tahunnya,

meskipun tahun 2013 menurun dan nilai ekuitas perusahaan

meningkat setiap tahunnya.

Long term debt to equity ratio Pakuwon Jati Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari jumlah nilai utang jangka

panjang dan ekuitas serta standar industri menunjukan kondisi

yang solvabel karena perusahaan mampu untuk melunasi utang

jangka panjangnya. Selain itu juga nilai ekuitas perusahaan

selalu lebih besar dari pada nilai utang jangka panjangnya.

Page 107: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

92

c. Analisis Rasio Aktivitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio aktivitas

adalah sebagai berikut:

- Perputaran Piutang

Hasil perhitungan perputaran piutang Pakuwon Jati Tbk

menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016 mengalami penurunan

dan kenaikan. Tahun 2012 rasio perputaran sebesar 15,63 kali,

tahun 2013 meningkat menjadi 18,15 kali. Tahun 2014

menurun menjadi 12,77 kali, sedangkan tahun 2015 meningkat

menjadi 15,34 kali dan tahun 2016 meningkat menjadi 20,40

kali.

Hal ini disebabkan karena nilai penjualan mengalami

peningkatan setiap tahunnya dan nilai piutang perusahaan

mengalami fluktuatif. Rasio perputaran piutang Pakuwon Jati

Tbk berdasarkan standar industri menunjukan bahwa

perusahaan efektif dalam menagih piutang perusahaan, karena

nilai perputaran piutang perusahaan melebihi dari standar

industri yang ditetapkan kecuali tahun 2014 masih dibawah

standar industri.

- Perputaran Persediaan

Hasil perhitungan perputaran persediaan Pakuwon Jati

Tbk bahwa di tahun 2012-2016 rasio mengalami turun-naik.

Tahun 2012 rasio perputaran persediaan Pakuwon Jati Tbk

Page 108: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

93

adalah 1,72 kali, tahun 2013 meningkat menjadi 2,88 kali.

Tahun 2014 menurun menjadi 2,32 kali, tahun 2015 menurun

menjadi 2,05 kali dan tahun 2016 menurun menjadi 1,69 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai persediaan mengalami

naik-turun dan penjualan perusahaan mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Rasio perputaran persediaan Pakuwon Jati

Tbk periode 2012-2016 dilihat dari standar industri

menunjukan bahwa manajemen belum mampu mengontrol

persediaan yang digunakan untuk kegiatan operasional.

- Perputaran Modal Kerja

Hasil perhitungan perputaran modal kerja Pakuwon Jati

Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio mengalami

turun-naik. Tahun 2012 rasio modal kerja Pakuwon Jati Tbk

adalah 3,13 kali, tahun 2013 meningkat menjadi 3,52 kali.

Tahun 2014 menurun menjadi 2,43 kali, tahun 2015 meningkat

menjadi 4,70 kali dan tahun 2016 menurun menjadi 3,21 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai penjualan mengalami

peningkatan setiap tahun dan nilai modal kerja naik-turun.

Rasio perputaran modal kerja Pakuwon Jati Tbk periode 2012-

2016 berdasarkan standar industri menunjukan bahwa

perusahaan masih belum efektif dalam mengelola kelebihan

nilai aktiva lancar terhadap utang lancar (modal kerja bersih).

Page 109: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

94

- Perputaran Total Aktiva

Hasil perhitungan perputaran total aktiva Pakuwon Jati

Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio mengalami

turun-naik. Tahun 2012 rasio perputaran aktiva perusahaan

adalah 0,29 kali, tahun 2013 meningkat menjadi 0,33 kali.

Tahun 2014 menurun menjadi 0,23 kali, tahun 2015 meningkat

kembali menjadi 0,25 kali dan di tahun 2016 menurun menjadi

0,23 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai aktiva dan nilai

penjualan meningkat setiap tahunnya. Rasio perputaran aktiva

Pakuwon Jati Tbk periode 2012-2016 dilihat dari standar

industri menunjukan bahwa perusahaan masih belum mampu

dalam mengelola nilai aktiva dan mengembalikan aktiva yang

digunakan untuk penjualan, karena nilai perputaran total aktiva

masih berada di bawah rata-rata industri yang ditetapkan.

- Perputaran Total Aktiva Tetap

Hasil perhitungan perputaran total aktiva tetap

Pakuwon Jati Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016

rasio mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio perputaran

aktiva tetap perusahaan adalah 2,56 kali, tahun 2013

meningkat menjadi 4,50 kali. Tahun 2014 menurun menjadi

4,02 kali, tahun 2015 menurun menjadi 3,17 kali dan tahun

2016 menurun menjadi 2,85 kali. Hal ini disebabkan karena

Page 110: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

95

nilai aktiva tetap mengalami naik-turun dan penjualan

perusahaan meningkat setiap tahunnya.

Rasio perputaran aktiva tetap Pakuwon Jati Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari standar industri perusahaan

tergolong tidak efektif dalam memanfaatkan aktiva tetap yang

ada untuk digunakan dalam menghasilkan penjualan. Artinya

perusahaan tidak mampu dalam mengelola berapa rupiah

penjualan yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang di

investasikan pada aktiva tetap.

d. Analisis Rasio Profitabilitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio

profitabilitas adalah sebagai berikut:

- Gross Profit Margin

Hasil perhitungan gross profit margin Pakuwon Jati

Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio mengalami

peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 gross profit margin

Pakuwon Jati Tbk adalah 56,98%, tahun 2013 meningkat

menjadi 58,25%. Tahun 2014 menurun menjadi 55,73%, tahun

2015 meningkat menjadi 57,70%. Tahun 2016 menurun

menjadi 56,88%.

Hal ini disebabkan karena nilai laba kotor dan nilai

penjualan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Rasio gross

Page 111: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

96

profit margin Pakuwon Jati Tbk periode 2012-2016

berdasarkan standar industri menunjukan bahwa perusahaan

efisien dalam mengendalikan harga pokok atau biaya produksi

karena nilai gross profit margin melebihi standar industri rata-

rata yang ditetapkan.

- Return On Equity

Hasil perhitungan return on equity Pakuwon Jati Tbk

menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio mengalami

turun-naik. Tahun 2012 ROE Pakuwon Jati Tbk adalah

24,45%, sedangkan tahun 2013 meningkat menjadi 27,70%.

Tahun 2014 meningkat menjadi 31,38%, tahun 2015 terjadi

penurunan kembali menjadi 14,81%. Tahun 2016 meningkat

menjadi 16,16%.

Hal ini disebabkan karena nilai laba bersih mengalami

naik-turun dan nilai ekuitas perusahaan meningkat setiap

tahunnya. ROE Pakuwon Jati Tbk periode 2012-2016 dilihat

dari standar industri menunjukan bahwa penghasilan (income)

yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (pemegang saham)

atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan

masih belum efisien karena jumlah persentase masih dibawah

atau kurang dari standar rata-rata yang ditetapkan.

Page 112: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

97

- Net Profit Margin

Hasil perhitungan net profit margin Pakuwon Jati Tbk

menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio mengalami

kenaikan dan penurunan. Tahun 2012 net profit margin

Pakuwon Jati Tbk adalah 35,40%, tahun 2013 meningkat

menjadi 37,51%. Tahun 2014 meningkat menjadi 67,12%,

tahun 2015 menurun menjadi 30,28% dan tahun 2016

meningkat menjadi 36,77%.

Hal ini disebabkan karena nilai laba bersih naik dan

turun dan nilai penjualan meningkat setiap tahunnya. Net profit

margin Pakuwon Jati Tbk periode 2012-2016 dilihat dari

standar industri menunjukan bahwa perusahaan mampu dalam

menghasilkan laba operasi secara efisien karena jumlah

persentase NPM diatas standar industri.

5. Summarecon Agung Tbk (SMRA)

a. Analisis Rasio Likuiditas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio likuiditas

adalah sebagai berikut:

- Current Ratio

Hasil perhitungan current ratio Summarecon Agung

Tbk (SMRA) menunjukkan bahwa ditahun 2012 sebesar 1,17

kali. Tahun 2013 terjadi peningkatan rasio menjadi 1,28 kali,

Page 113: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

98

sedangkan di tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 1,37

kali. Tahun 2015 meningkat menjadi 1,65 kali, dan di tahun

2016 mengalami peningkatan menjadi 2,06 kali. Hal ini

disebabkan karena nilai aktiva lancar meningkat setiap

tahunnya terkecuali di tahun 2014 nilai aktiva menurun dan

nilai utang lancar mengalami penurunan setiap tahunnya

meskipun ditahun 2015 meningkat.

Berdasarkan current ratio pada Summarecon Agung

Tbk periode 2012-2016 dilihat dari jumlah nilai aktiva lancar

dan nilai utang lancar menunjukan kurang likuid. Artinya

perusahaan kurang mampu untuk melunasi utang jangka

pendeknya yang telah jatuh tempo. Namun apabila dilihat dari

standar industri Summarecon Agung Tbk menunjukkan

kondisi yang tidak likuid karena berada dibawah standar

industri, kecuali tahun 2016 nilai rasio mencapai standar

industri yang telah ditetapkan.

- Quick Ratio

Hasil perhitungan quick ratio Summarecon Agung Tbk

(SMRA) menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016 mengalami

peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 quick ratio yang

dimiliki Summarecon Agung Tbk adalah 0,63 kali, tahun 2013

meningkat menjadi 0,67 kali. Tahun 2014 menurun menjadi

Page 114: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

99

0,59 kali, tahun 2015 menurun menjadi 0,54 kali dan tahun

2016 meningkat menjadi 0,75 kali.

Quick ratio Summarecon Agung Tbk periode 2012-

2016 dilihat dari jumlah nilai kelebihan aktiva lancar dan utang

lancar berada dalam kondisi tidak likuid karena aktiva lancar

yang dikurangi dengan persediaan selalu lebih kecil dari pada

nilai utang lancar. Artinya perusahaan tidak mampu untuk

membayar atau melunasi utang jangka pendeknya yang telah

jatuh tempo, namun apabila dilihat dari segi standar industri

quick ratio Summarecon Agung Tbk termasuk tidak likuid

karena berada dibawah standar industri yang ditetapkan.

- Cash Ratio

Hasil perhitungan cash ratio Summarecon Agung Tbk

menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016 mengalami

peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 cash ratio

Summarecon Agung Tbk sebesar 46,71%, tahun 2013

meningkat menjadi 50,47%. Tahun 2014 menurun menjadi

42,46%, ditahun 2015 menurun menjadi 34,10%, dan tahun

2016 meningkat menjadi 49,23%.

Hal ini disebabkan karena nilai kas dan setara kas serta

nilai utang lancar periode 2012-2016 mengalami fluktuatif.

Cash ratio Summarecon Agung Tbk tahun 2012 dan tahun

2014-2016 dilihat dari jumlah nilai kas dan setara kas serta

Page 115: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

100

utang lancar menunjukan bahwa perusahaan belum likuid

karena nilai kas dan setara kas lebih kecil dari pada nilai utang,

yang mana nilai kas dan setara kas terhadap nilai utang harus

berbanding 50 : 50 dan nilai cash ratio belum mencapai

standar industri yang telah di tetapkan. Sedangkan ditahun

2013 nilai cash ratio melebihi standar industri yang telah

ditetapkan.

b. Analisis Rasio Solvabilitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio solvabilitas

adalah sebagai berikut:

- Total Debt to Assets Ratio

Hasil perhitungan total debt to assets ratio

Summarecon Agung Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-

2016 mengalami peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 total

debt to asset ratio Summarecon Agung Tbk menunjukkan

sebesar 64,92%, sedangkan tahun 2013 meningkat menjadi

65,90%. Tahun 2014 menurun menjadi 61,03%, kemudian di

tahun 2015 menurun kembali menjadi 59,86%, dan tahun 2016

meningkat menjadi 60,76%. Hal ini disebabkan karena nilai

total aset dan total utang meningkat setiap tahunnya.

Total debt to asset ratio Summarecon Agung Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari nilai total aset dan total utang

Page 116: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

101

menunjukan tidak solvabel karena melebihi standar yang

ditetapkan artinya pendanaan dengan utang semakin banyak,

maka sulit untuk memperoleh tambahan pinjaman karena

dikhawatirkan tidak mampu menutupi utang dengan aktiva

yang dimiliki.

- Total Debt to Equity Ratio

Hasil perhitungan dari total debt to equity ratio

Summarecon Agung Tbk menunjukkan bahwa ditahun 2012-

2016 mengalami peningkatan dan penurunan. Tahun 2012 total

debt to equity ratio Summarecon Agung Tbk adalah 185,07%,

sedangkan di tahun 2013 meningkat menjadi 193,26%. Tahun

2014 menurun sebesar 156,64%, tahun 2015 menurun menjadi

149,12% dan tahun 2016 meningkat sebesar 154,85%.

Total debt to equity ratio Summarecon Agung Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari jumlah nilai utang dan ekuitas

berada dalam kondisi yang sangat beresiko atau kurang baik

karena modal tidak dapat menjamin untuk membayar utang.

Artinya perusahaan masih kurang efektif dalam mengelola

modal. Total debt to equity ratio melebihi dari standar industri

yang ada masih dianggap kurang baik.

- Long Term Debt to Equity Ratio

Hasil perhitungan long term debt to equity ratio

Summarecon Agung Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-

Page 117: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

102

2016 rasio mengalami peningkatan. Tahun 2012 long term

debt to equity ratio Summarecon Agung Tbk adalah 0,49%,

sedangkan tahun 2013 meningkat menjadi 0,85%. Tahun 2014

meningkat menjadi 0,90%, ditahun 2015 meningkat menjadi

0,91% dan tahun 2016 meningkat menjadi 1,03%.

Hal ini disebabkan karena nilai utang jangka panjang

dan nilai ekuitas perusahaan meningkat setiap tahunnya. Long

term debt to equity ratio Summarecon Agung Tbk periode

2012-2016 dilihat dari standar industri dan jumlah nilai utang

jangka panjang dan ekuitas menunjukan kondisi yang solvabel

karena perusahaan mampu untuk melunasi utang jangka

panjangnya dan nilai ekuitas sebagai jaminan atas utang jangka

panjangnya lebih besar.

c. Analisis Rasio Aktivitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio aktivitas

adalah sebagai berikut:

- Perputaran Piutang

Hasil perhitungan perputaran piutang Summarecon

Agung Tbk (SMRA) menunjukkan bahwa ditahun 2012-2016

mengalami penurunan dan kenaikan. Tahun 2012 rasio

perputaran sebesar 24,93 kali, tahun 2013 menurun menjadi

14,83 kali. Tahun 2014 meningkat menjadi 62,37 kali,

Page 118: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

103

sedangkan tahun 2015 menurun menjadi 36,99 kali dan tahun

2016 menurun menjadi 9,84 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai penjualan mengalami

peningkatan setiap tahunnya dan nilai piutang perusahaan

mengalami peningkatan dan penurunan. Rasio perputaran

piutang Summarecon Agung Tbk tahun 2012 dan 2014-2015

berdasarkan standar industri menunjukan bahwa perusahaan

efektif dalam menagih piutang perusahaan, karena nilai

perputaran piutang perusahaan melebihi dari standar industri

yang ditetapkan, sedangkan tahun 2013 dan 2016 masih

dibawah standar industri.

- Perputaran Persediaan

Hasil perhitungan perputaran persediaan Summarecon

Agung Tbk bahwa di tahun 2012-2016 rasio mengalami turun-

naik. Tahun 2012 rasio perputaran persediaan Summarecon

Agung Tbk adalah 1,23 kali, tahun 2013 meningkat menjadi

1,34 kali. Tahun 2014 meningkat menjadi 1,72 kali, tahun

2015 menurun menjadi 1,14 kali dan tahun 2016 menurun

menjadi 0,98 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai persediaan dan

penjualan perusahaan mengalami peningkatan setiap tahunnya,

sedangkan di tahun 2016 nilai penjualan menurun. Rasio

perputaran persediaan Pakuwon Jati Tbk periode 2012-2016

Page 119: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

104

dilihat dari standar industri menunjukan bahwa manajemen

belum mampu mengontrol persediaan yang digunakan untuk

kegiatan operasional.

- Perputaran Modal Kerja

Hasil perhitungan perputaran modal kerja Summarecon

Agung Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio modal kerja

Summarecon Agung Tbk adalah 3,93 kali, tahun 2013

menurun menjadi 2,90 kali. Tahun 2014 meningkat menjadi

3,62 kali, tahun 2015 menurun menjadi 1,95 kali dan tahun

2016 menurun menjadi 1,20 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai penjualan dan nilai

modal kerja mengalami peningkatan setiap tahun, sedangkan

tahun 2016 nilai penjualan menurun. Rasio perputaran modal

kerja Summarecon Agung Tbk periode 2012-2016 berdasarkan

standar industri menunjukan bahwa perusahaan masih belum

efektif dalam mengelola kelebihan nilai aktiva lancar terhadap

utang lancar (modal kerja bersih).

- Perputaran Total Aktiva

Hasil perhitungan perputaran total aktiva Summarecon

Agung Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio perputaran aktiva

perusahaan adalah 0,32 kali, tahun 2013 menurun menjadi 0,30

Page 120: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

105

kali. Tahun 2014 meningkat menjadi 0,35 kali, tahun 2015

menurun kembali menjadi 0,30 kali dan di tahun 2016

menurun menjadi 0,26 kali.

Hal ini disebabkan karena nilai aktiva dan nilai

penjualan meningkat setiap tahunnya, sedangkan tahun 2016

nilai penjualan menurun. Rasio perputaran aktiva Summarecon

Agung Tbk periode 2012-2016 dilihat dari standar industri

menunjukan bahwa perusahaan masih belum mampu dalam

mengelola nilai aktiva dan mengembalikan aktiva yang

digunakan untuk penjualan, karena nilai perputaran total aktiva

masih berada di bawah rata-rata industri yang ditetapkan.

- Perputaran Total Aktiva Tetap

Hasil perhitungan perputaran total aktiva tetap

Summarecon Agung Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-

2016 rasio mengalami turun-naik. Tahun 2012 rasio perputaran

aktiva tetap perusahaan adalah 12,26 kali, tahun 2013 menurun

menjadi 11,64 kali. Tahun 2014 meningkat menjadi 14,54 kali,

tahun 2015 menurun menjadi 13,37 kali dan tahun 2016

menurun menjadi 11,96 kali. Hal ini disebabkan karena nilai

aktiva tetap mengalami peningkatan setiap tahunnya dan

penjualan perusahaan meningkat setiap tahunnya, meskipun

tahun 2016 nilai penjualan menurun.

Page 121: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

106

Rasio perputaran aktiva tetap Summarecon Agung Tbk

periode 2012-2016 dilihat dari standar industri perusahaan

tergolong efektif dalam memanfaatkan aktiva tetap yang ada

untuk digunakan dalam menghasilkan penjualan. Artinya

perusahaan mampu dalam mengelola berapa rupiah penjualan

yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang di investasikan pada

aktiva tetap.

d. Analisis Rasio Profitabilitas

Rasio yang digunakan penulis dalam menghitung rasio

profitabilitas adalah sebagai berikut:

- Gross Profit Margin

Hasil perhitungan gross profit margin Summarecon

Agung Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami turun-naik. Tahun 2012 gross profit margin

Summarecon Agung Tbk adalah 45,97%, tahun 2013

meningkat menjadi 52,53%. Tahun 2014 menurun menjadi

52,27%, tahun 2015 menurun menjadi 51,69%. Tahun 2016

menurun menjadi 48,14%.

Hal ini disebabkan karena nilai laba kotor meningkat,

meskipun tahun 2016 nilai laba kotor menurun dan nilai

penjualan meningkat, meskipun tahun2016 nilai penjualan

menurun. Rasio gross profit margin Summarecon Agung Tbk

Page 122: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

107

periode 2012-2016 berdasarkan standar industri menunjukan

bahwa perusahaan sudah efisien dalam mengendalikan harga

pokok atau biaya produksi walaupun melebihi standar industri

yang telah ditetapkan.

- Return On Equity

Hasil perhitungan return on equity Summarecon Agung

Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio mengalami

turun-naik. Tahun 2012 ROE Summarecon Agung Tbk adalah

20,76%, sedangkan tahun 2013 meningkat menjadi 23,53%.

Tahun 2014 menurun menjadi 23,15%, tahun 2015 terjadi

penurunan kembali menjadi 14,13%. Tahun 2016 menurun

menjadi 7,41%.

Hal ini disebabkan karena nilai laba bersih mengalami

naik-turun dan nilai ekuitas perusahaan meningkat setiap

tahunnya. ROE Summarecon Agung Tbk periode 2012-2016

dilihat dari standar industri menunjukan bahwa penghasilan

(income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan

(pemegang saham) atas modal yang mereka investasikan di

dalam perusahaan masih belum efisien karena jumlah

persentase masih dibawah atau kurang dari standar rata-rata

yang ditetapkan.

Page 123: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

108

- Net Profit Margin

Hasil perhitungan net profit margin Summarecon

Agung Tbk menunjukkan bahwa di tahun 2012-2016 rasio

mengalami kenaikan dan penurunan. Tahun 2012 net profit

margin Summarecon Agung Tbk adalah 22,87%, tahun 2013

meningkat menjadi 26,77%. Tahun 2014 menurun menjadi

26,01%, tahun 2015 menurun menjadi 18,92% dan tahun 2016

menurun menjadi 11,21%.

Hal ini disebabkan karena nilai laba bersih fluktuatif

dan nilai penjualan meningkat setiap tahunnya, meskipun nilai

penjualan di tahun 2016 menurun. Net profit margin

Summarecon Agung Tbk periode 2012-2014 dilihat dari

standar industri menunjukan bahwa perusahaan mampu dalam

menghasilkan laba operasi secara efisien karena jumlah

persentase NPM diatas standar industri, kecuali di tahun 2015-

2016 NPM mengalami penurunan yang berada di bawah

standar industri.

Berdasarkan pada pembahasan hasil analisis perhitungan rasio

keuangan yang telah di bahas diatas ditampilkan tabel rekapitulasi hasil

analisis penilaian rata-rata rasio keuangan masing-masing perusahaan

sebagai berikut:

Page 124: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

109

Tabel 4.6

Rekapitulasi Hasil Analisis Rasio Keuangan

Alam Sutera Realty Tbk

Periode 2012-2016

No Jenis Rasio

Rata-

rata

Rasio

Standar

Industri Kriteria Kinerja

I Rasio Likuiditas

1 current ratio 0,95 2 kali ilikuid kurang baik

2 quick ratio 0,60 1,5 kali ilikuid kurang baik

3 cash ratio 31,78 50% ilikuid kurang baik

II Rasio Solvabilitas

1 total debt to asset ratio 62,25 35% insolvabel kurang baik

2 total debt to equity ratio 166,36 80% insolvabel kurang baik

3 long term debt to equity ratio 1,09 10 kali solvabel baik

III Rasio Aktivitas

1 perputaran piutang 34,25 15 kali baik baik

2 perputaran persediaan 2,79 20 kali kurang baik kurang baik

3 perputaran modal kerja -0,33 6 kali kurang baik kurang baik

4 perputaran total aktiva 0,19 2 kali kurang baik kurang baik

5 perputaran total aktiva tetap 3,35 5 kali kurang baik kurang baik

IV Rasio Profitabilitas

1 gross profit margin 60,23 30% efektif baik

2 return on equity 15,66 40% kurang efektif kurang baik

3 net profit margin 29,93 20% efektif baik

Sumber: Data yang diolah, 2012-2016

Berdasarkan pada tabel 4.6 diketahui bahwa, Alam Sutera Realty

Tbk hampir keseluruhan mengalami kondisi yang kurang baik dalam

kinerja karena belum memenuhi standar industri yang telah ditetapkan.

Namun apabila dilihat dari long term debt to equity ratio mampu

memenuhi batas standar industri, perputaran piutang yang efektif, dan

kemampuan menghasilkan laba mengalami kondisi yang baik karena

berada di atas standar rasio meskipun kemampuan penghasilan yang

tersedia atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan masih

belum efisien.

Page 125: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

110

Tabel 4.7

Rekapitulasi Hasil Analisis Rasio Keuangan

Bumi Serpong Damai Tbk

Periode 2012-2016

No Jenis Rasio

Rata-

rata

Rasio

Standar

Industri Kriteria Kinerja

I Rasio Likuiditas

1 current ratio 2,68 2 kali likuid baik

2 quick ratio 1,60 1,5 kali likuid baik

3 cash ratio 90,61 50% likuid baik

II Rasio Solvabilitas

1 total debt to asset ratio 37,42 35% insolvabel kurang baik

2 total debt to equity ratio 59,99 80% solvabel baik

3 long term debt to equity ratio 0,32 10 kali solvabel baik

III Rasio Aktivitas

1 perputaran piutang 37,44 15 kali baik baik

2 perputaran persediaan 1,01 20 kali kurang baik kurang baik

3 perputaran modal kerja 0,71 6 kali kurang baik kurang baik

4 perputaran total aktiva 0,20 2 kali kurang baik kurang baik

5 perputaran total aktiva tetap 9,38 5 kali baik baik

IV Rasio Profitabilitas

1 gross profit margin 71,41 30% efektif baik

2 return on equity 15,27 40% kurang efektif kurang baik

3 net profit margin 46,22 20% efektif baik

Sumber: Data yang diolah, 2012-2016

Berdasarkan pada tabel 4.7 diketahui bahwa, Bumi Serpong Damai

Tbk hampir keseluruhan mengalami kondisi yang mampu dalam

membayar kewajiban jangka pendek. Sedangkan untuk kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek

maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi)

dikatakan mampu meskipun pada total debt to asset ratio kurang baik

dalam kinerja karena belum memenuhi standar industri yang telah

ditetapkan.

Namun apabila dilihat dari kemampuan memanfaatkan sumber

daya yang ada seperti persediaan, modal, dan aktiva mengalami kondisi

Page 126: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

111

yang kurang baik karena berada di bawah standar rasio. Sedangkan

perputaran piutang bekerja dengan baik karena modal kerja yang

ditanamkan dalam piutang rendah dan perputaran aktiva tetap

menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan.

kemampuan menghasilkan laba mengalami kondisi yang baik karena

berada di atas standar rasio meskipun kemampuan penghasilan yang

tersedia atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan masih

belum efisien.

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Analisis Rasio Keuangan

Lippo Karawaci Tbk

Periode 2012-2016

No Jenis Rasio

Rata-

rata

Rasio

Standar

Industri Kriteria Kinerja

I Rasio Likuiditas

1 current ratio 5,63 2 kali likuid baik

2 quick ratio 2,35 1,5 kali likuid baik

3 cash ratio 56,21 50% likuid baik

II Rasio Solvabilitas

1 total debt to asset ratio 53,53 35% insolvabel kurang baik

2 total debt to equity ratio 115,33 80% insolvabel kurang baik

3 long term debt to equity ratio 0,85 10 kali solvabel baik

III Rasio Aktivitas

1 perputaran piutang 8,54 15 kali kurang baik kurang baik

2 perputaran persediaan 0,53 20 kali kurang baik kurang baik

3 perputaran modal kerja 0,37 6 kali kurang baik kurang baik

4 perputaran total aktiva 0,24 2 kali kurang baik kurang baik

5 perputaran total aktiva tetap 3,10 5 kali kurang baik kurang baik

IV Rasio Profitabilitas

1 gross profit margin 44,89 30% efektif baik

2 return on equity 10,03 40% kurang efektif kurang baik

3 net profit margin 19,18 20% kurang efektif kurang baik

Sumber: Data yang diolah, 2012-2016

Berdasarkan pada tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa, Lippo

Karawaci Tbk hampir keseluruhan mengalami kondisi yang mampu dalam

Page 127: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

112

membayar kewajiban jangka pendek. Sedangkan untuk kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek

maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi)

dikatakan kurang mampu meskipun pada long term debt to equity ratio

dalam keadaan baik karena modal sendiri dapat dijadikan jaminan utang

jangka panjang dan memenuhi standar industri yang telah ditetapkan.

Namun apabila dilihat dari kemampuan memanfaatkan sumber

daya yang ada seperti piutang, persediaan, modal, aktiva dan aktiva tetap

mengalami kondisi yang kurang baik karena berada di bawah standar

rasio. Sedangkan kemampuan menghasilkan laba mengalami kondisi yang

kurang baik karena berada di bawah standar rasio meskipun kemampuan

perusahaan untuk berproduksi secara efisien mengalami kondisi yang baik.

Tabel 4.9

Rekapitulasi Hasil Analisis Rasio Keuangan

Pakuwon jati Tbk

Periode 2012-2016

No Jenis Rasio

Rata-

rata

Rasio

Standar

Industri Kriteria Kinerja

I Rasio Likuiditas

1 current ratio 1,32 2 kali ilikuid kurang baik

2 quick ratio 0,81 1,5 kali ilikuid kurang baik

3 cash ratio 62,21 50% likuid baik

II Rasio Solvabilitas

1 total debt to asset ratio 52,28 35% insolvabel kurang baik

2 total debt to equity ratio 111,34 80% insolvabel kurang baik

3 long term debt to equity ratio 0,57 10 kali solvabel baik

III Rasio Aktivitas 1 perputaran piutang 16,46 15 kali baik baik

2 perputaran persediaan 2,13 20 kali kurang baik kurang baik

3 perputaran modal kerja 3,40 6 kali kurang baik kurang baik

4 perputaran total aktiva 0,27 2 kali kurang baik kurang baik

5 perputaran total aktiva tetap 3,42 5 kali kurang baik kurang baik

IV Rasio Profitabilitas

1 gross profit margin 57,11 30% efektif baik

2 return on equity 22,09 40% kurang efektif kurang baik

3 net profit margin 41,42 20% efektif baik

Sumber: Data yang diolah, 2012-2016

Page 128: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

113

Berdasarkan pada tabel 4.9 diketahui bahwa, Pakuwon Jati Tbk

hampir keseluruhan mengalami kondisi yang kurang baik dalam kinerja

karena belum memenuhi standar industri yang telah ditetapkan. Namun

apabila dilihat dari cash ratio kemampuan besar uang kas yang tersedia

untuk membayar utang melebihi batas standar industri, long term debt to

equity ratio dalam keadaan baik, perputaran piutang yang efektif, dan

kemampuan menghasilkan laba mengalami kondisi yang baik karena

berada di atas standar rasio meskipun kemampuan penghasilan yang

tersedia atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan masih

belum efisien.

Tabel 4.10

Rekapitulasi Hasil Analisis Rasio Keuangan

Summarecon Agung Tbk

Periode 2012-2016

No Jenis Rasio

Rata-

rata

Rasio

Standar

Industri Kriteria Kinerja

I Rasio Likuiditas 1 current ratio 1,51 2 kali ilikuid kurang baik

2 quick ratio 0,64 1,5 kali ilikuid kurang baik

3 cash ratio 44,59 50% ilikuid kurang baik

II Rasio Solvabilitas

1 total debt to asset ratio 62,49 35% insolvabel kurang baik

2 total debt to equity ratio 167,79 80% insolvabel kurang baik

3 long term debt to equity ratio 0,84 10 kali solvabel baik

III Rasio Aktivitas 1 perputaran piutang 29,79 15 kali baik baik

2 perputaran persediaan 1,28 20 kali kurang baik kurang baik

3 perputaran modal kerja 2,72 6 kali kurang baik kurang baik

4 perputaran total aktiva 0,31 2 kali kurang baik kurang baik

5 perputaran total aktiva tetap 12,75 5 kali baik baik

IV Rasio Profitabilitas

1 gross profit margin 50,12 30% efektif baik

2 return on equity 17,80 40% kurang efektif kurang baik

3 net profit margin 21,16 20% efektif baik

Sumber: Data yang diolah, 2012-2016

Page 129: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

114

Berdasarkan pada tabel 4.10 diketahui bahwa, Summarecon Agung

Tbk hampir keseluruhan mengalami kondisi yang kurang baik dalam

kinerja keuangan karena belum memenuhi standar industri yang telah

ditetapkan. Sedangkan long term debt to equity ratio dalam keadaan baik,

perputaran piutang bekerja dengan baik karena modal kerja yang

ditanamkan dalam piutang rendah yang dapat dikatakan efektif dan

perputaran aktiva tetap menggunakan aktivanya secara efektif untuk

meningkatkan pendapatan. Kemampuan menghasilkan laba mengalami

kondisi yang baik karena berada di atas standar rasio meskipun

kemampuan penghasilan yang tersedia atas modal yang mereka

investasikan di dalam perusahaan masih belum efisien.

Berdasarkan dari rekapitulasi hasil analisis rasio keuangan yang

telah dibahas sebelumnya terlihat bahwa kinerja keuangan dari masing-

masing perusahaan berbeda-beda yang mana kinerja keuangan perusahaan

Alam Sutera Realty Tbk mengalami kondisi yang kurang baik apabila

dilihat dari standar industri yang telah ditetapkan, sedangkan perusahaan

Bumi Serpong damai Tbk terlihat mengalami kondisi yang baik atau

mampu dalam kinerja keuangan karena memiliki rata-rata rasio yang baik

dalam memenuhi standar industri. Hasil analisis perusahaan Lippo

Karawaci Tbk menunjukkan kondisi yang kurang baik, namun baik dalam

hal likuiditas karena memenuhi standar industri yang telah ditetapkan,

sedangkan perusahaan Pakuwon Jati Tbk berada pada kondisi kurang baik,

namun pada profit perusahaan baik dan pada perusahaan Summarecon

Page 130: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

115

Agung Tbk dalam kondisi kurang baik, namun profit perusahaan dapat

dikatakan baik.

Perusahaan property yang termasuk LQ45 lebih dominan tercatat di BEI

minimal 3 bulan, dikatakan termasuk likuid dengan melihat ukuran utama

likuiditas aktivitas transaksi yaitu nilai transaksi di pasar reguler. Sesuai

dengan perkembangan pasar dan untuk lebih mempertajam kriteria

likuiditas, maka jumlah hari perdagangan dan frekuensi transaksi

dimasukkan sebagai ukuran likuiditas. Indeks LQ45 memudahkan investor

dalam memilih investasi dari segi likuiditasnya. Dikatakan likuid karena

pergerakan harga saham dipengaruhi oleh banyaknya transaksi jual beli

saham di Bursa Efek Indonesia, artinya saham tersebut banyak diminati

investor. Saham yang banyak diminati juga tergolong memiliki nilai

profitabilitas yang baik karena salah satu indikator investor memilih

saham adalah berdasarkan profit yang akan didapat. Sehingga kriteria

suatu emiten untuk dapat masuk dalam perhitungan Indeks LQ45 adalah

mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

6. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan.

7. Aktivitas transaksi dipasar reguler yaitu nilai, volume dan frekuensi

transaksi.

8. Jumlah hari perdagangan dipasar reguler.

9. Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu. Kapitalisasi pasar

merupakan perkalian harga saham di bursa (Market Price) dengan

jumlah lembar saham yang telah disetor.

Page 131: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

116

10. Mempertimbangkan kriteria likuiditas dengan melihat keadaan

keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut.

Berikut ditampilkan tabel kapitalisasi pasar perusahaan property

yang termasuk LQ45 yang telah diurutkan dari seluruh emiten yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016:

Tabel 4.11

Kapitalisasi Pasar Perusahaan Property dan Real Estate

yang termasuk Indeks LQ45 Periode 2013-2016

Peringkat Nama

Entitas

Harga

Penutupan Saham Beredar (lembar) Kapitalisasi Pasar

Tahun 2013

38 BSDE 1.290 17.496.996.592 22.571.125.603.680

41 LPKR 910 23.077.689.619 21.000.697.553.290

59 PWON 270 48.159.602.400 13.003.092.648.000

67 SMRA 780 14.426.781.680 11.252.889.710.400

87 ASRI 430 19.649.411.888 8.449.247.111.840

Tahun 2014

30 BSDE 1.805 18.371.846.392 33.161.182.737.560

34 PWON 515 48.159.602.400 24.802.195.236.000

36 LPKR 1.020 23.077.689.619 23.539.243.411.380

43 SMRA 1.520 14.426.781.680 21.928.708.153.600

84 ASRI 560 19.649.411.888 11.003.670.657.280

Tahun 2015

24 BSDE 1.800 19.246.696.192 34.644.053.145.600

36 PWON 496 48.159.602.400 23.887.162.790.400

37 LPKR 1.035 23.077.689.619 23.885.408.755.665

38 SMRA 1.650 14.426.781.680 23.804.189.772.000

107 ASRI 343 19.649.411.888 6.739.748.277.584

Tahun 2016

30 BSDE 1.755 19.246.696.192 33.777.951.816.960

37 PWON 565 48.159.602.400 27.210.175.356.000

54 SMRA 1.325 14.426.781.680 19.115.485.726.000

62 LPKR 720 23.077.689.619 16.615.936.525.680

118 ASRI 352 19.649.411.888 6.916.592.984.576

Sumber: Data yang diolah, 2013-2016

Kapitalisasi pasar merupakan sebuah ukuran besar atau tidaknya

suatu perusahaan. Besar tidaknya sebuah perusahaan di bursa saham

adalah dengan melihat ukuran ini. Kapitalisasi pasar yang besar umumnya

menjadi salah satu daya tarik para investor dalam memilih saham. Saham

berkapitalisasi besar memiliki kapitalisasi pasar diatas Rp 1 triliun, saham

berkapitalisasi medium dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 100 miliar

sampai dengan kurang dari Rp 1 triliun, sedangkan saham berkapitalisasi

Page 132: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

117

kecil memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp 100 miliar. Menurut

Hidayanti (2012), kapitalisasi pasar mempunyai hubungan secara simultan

terhadap kinerja keuangan, yang artinya semakin tinggi kapitalisasi pasar

maka akan semakin baik kinerja keuangan sebuah perusahaan.

Berdasarkan pada tabel 4.11 kapitalisasi pasar perusahaan property

dan real estate pada perusahaan Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

memiliki kapitalisasi pasar tertinggi selama empat tahun berturut-turut

dibandingkan dengan (4) empat perusahaan lainnya, artinya semakin tinggi

kapitalisasi pasar Bumi Serpong Damai Tbk maka akan semakin baik

kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan kapitalisasi pasar terendah

selama empat tahun berturut-turut adalah perusahaan Alam Sutera Realty

Tbk (ASRI). Secara keseluruhan terlihat peringkat perusahaan property

dan real estate yang termasuk Indeks LQ45 tahun 2013-2016 dapat

dikatakan saham berkapitalisasi besar yang memiliki kapitalisasi pasar

diatas Rp 1 triliun meskipun kapitalisasinya mengalami turun-naik dalam

meraih posisi kapitalisasi pasar berdasarkan pengurutan oleh Bursa Efek

Indonesia.

Berdasarkan Tabel 4.11 diatas ditampilkan grafik kapitalisasi pasar

perusahaan property dan real estate yang termasuk dalam Indeks LQ45

pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Page 133: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

118

Sumber: Data olahan dari www.sahamok.com, 2013-2016

Gambar 4.1 Grafik Kapitalisasi Pasar Perusahaan Property dan Real

Estate yang termasuk dalam Indeks LQ45

Berdasarkan pada gambar 4.1 dapat dilihat kapitalisasi pasar

perusahaan property dan real estate yang termasuk Indeks LQ45

menunjukkan perusahaan Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memiliki

kapitalisasi pasar tertinggi selama empat tahun berturut-turut dibandingkan

dengan (4) empat perusahaan lainnya, artinya semakin tinggi kapitalisasi

pasar Bumi Serpong Damai Tbk maka akan semakin baik kinerja

keuangan perusahaan. Sedangkan kapitalisasi pasar terendah selama empat

tahun berturut-turut adalah perusahaan Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Secara keseluruhan terlihat peringkat perusahaan property dan real estate

yang termasuk Indeks LQ45 tahun 2013-2016 dapat dikatakan mengalami

turun-naik dalam meraih posisi kapitalisasi pasar berdasarkan pengurutan

oleh Bursa Efek Indonesia.

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

ASRI BSDE LPKR PWON SMRA

Kap

itali

sasi

Pasa

r

(Mil

iara

n R

up

iah

)2013

2014

2015

2016

Page 134: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

119

Berdasarkan kriteria Indeks LQ45 diatas selain kapitalisasi pasar

ditampilkan juga tabel aktivitas transaksi perusahaan property yang

termasuk LQ45 sebagai berikut:

Tabel 4.12

Aktivitas Transaksi Perusahaan Property dan Real Estate

yang termasuk Indeks LQ45

Periode 2013-2016 Shares

Traded 2013 2014 2015 2016

Alam Sutera Realty Tbk

Volume 31.672 22.540 22.460 15.469

Nilai 24.781 12.104 11.426 6.795

Frekuensi 511 545 578 500

Jumlah hari 244 242 244 246

Bumi Serpong Damai Tbk

Volume 11.028 6.167 7.020 9.687

Nilai 17.817 9.857 13.220 18.663

Frekuensi 404 441 584 634

Jumlah hari 244 242 244 246

Lippo Karawaci Tbk

Volume 26.782 23.222 18.995 21.170

Nilai 33.257 24.164 22.149 20.524

Frekuensi 548 527 664 954

Jumlah hari 244 242 244 246

Pakuwon Jati Tbk

Volume 26.640 19.148 30.404 23.230

Nilai 8.934 7.765 13.785 13.889

Frekuensi 480 674 892 815

Jumlah hari 244 242 244 246

Summarecon Agung Tbk

Volume 6.799 6.517 9.191 7.236

Nilai 9.117 7.826 15.247 11.635

Frekuensi 262 363 769 581

Jumlah hari 244 242 244 246

Sumber: Data yang diolah dari www.idx.co.id, 2013-2016

Berdasarkan pada tabel 4.12 dapat dilihat aktivitas transaksi pada

nilai, volume, dan frekuensi perusahaan property dan real estate yang

termasuk Indeks LQ45 periode 2013-2016, sama-sama mengalami

kenaikan dan penurunan. Sedangkan pada jumlah hari terdapat persamaan

hari.

Berikut ini ditampilkan grafik aktivitas transaksi dari beberapa

perusahaan property dan real estate yang termasuk Indeks LQ45 pada

gambar 4.2 sebagai berikut:

Page 135: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

120

Sumber: Data yang diolah dari www. idx.co.id. 2013-2016

Gambar 4.2 Grafik Aktivitas Transaksi Perusahaan Property dan

Real Estate yang termasuk dalam Indeks LQ45

Berdasarkan pada gambar 4.2 terlihat aktivitas transaksi

perusahaan property dan real estate yang termasuk Indeks LQ45 periode

2013-2016 mengalami naik turun setiap tahunnya. Kesimpulannya

kapitalisasi pasar dan aktivitas transaksi perusahaan property dan real

estate yang termasuk Indeks LQ45 periode 2013-2016, sama-sama

mengalami kenaikan dan penurunan yang mana dipengaruhi oleh

pergerakan harga saham yang disebabkan oleh banyak atau sedikitnya

transaksi jual beli saham di Bursa Efek Indonesia.

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

ASRI BSDE LPKR PWON SMRA

Volume 2013Volume 2014Volume 2015Volume 2016Nilai 2013Nilai 2014Nilai 2015Nilai 2016Frekuensi 2013Frekuensi 2014Frekuensi 2015Frekuensi 2016J.hari 2013J.hari 2014J.hari 2015 J.hari 2016

Page 136: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

121

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari rekapitulasi hasil analisis rasio keuangan yang

telah dibahas sebelumnya terlihat bahwa kinerja keuangan dari masing-

masing perusahaan berbeda-beda, yang mana kinerja keuangan perusahaan

Alam Sutera Realty Tbk mengalami kondisi yang kurang baik apabila

dilihat dari standar industri yang telah ditetapkan, sedangkan perusahaan

Bumi Serpong Damai Tbk terlihat mengalami kondisi yang baik atau

mampu dalam kinerja keuangan karena memiliki rata-rata rasio yang baik

dalam memenuhi standar industri. Hasil analisis perusahaan Lippo

Karawaci Tbk menunjukkan kondisi yang kurang baik, namun baik dalam

hal likuiditas karena memenuhi standar industri yang telah ditetapkan,

sedangkan perusahaan Pakuwon Jati Tbk berada pada kondisi kurang baik,

namun pada profit perusahaan dapat dikatakan baik dan pada perusahaan

Summarecon Agung Tbk dalam kondisi kurang baik, namun profit

perusahaan dapat dikatakan baik.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah di uraikan diatas, maka penulis

memberikan masukan atau saran sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-

pihak yang berkepentingan,adapun beberapa saran sebagai berikut:

Page 137: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

122

1. Sebaiknya manajemen lebih memperhatikan kinerja keuangan

perusahaan yang bisa dikatakan belum memuaskan, agar dapat

memperbaiki kinerja perusahaan yang mana terlihat belum memenuhi

standar yang telah ditentukan, meskipun terdapat beberapa kinerja

yang dikatakan cukup mampu memenuhi kinerja keuangan perusahaan.

2. perusahaan diharapkan untuk dapat selalu meningkatkan kinerja

keuangannya, kinerja yang baik memberikan signal untuk para investor

agar tertarik menanamkan modalnya atau berinvestasi.

3. Perusahaan diharapkan dapat mampu bersaing ketat dalam meraih

tingkat posisinya di dalam Indeks LQ45 agar tidak tergeser.

Page 138: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan
Page 139: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

DAFTAR PUSTAKA

Fransiska, Yessy. 2014. Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Total Assets to

Turnover (TATO), Gross Profit Margin (GPM) Terhadap Pertumbuhan

Laba pada Perusahaan Property dan Real Estate yang di Bursa Efek

Indonesia. LTA tidak diterbitkan. Palembang: Program Studi Akuntansi

Politeknik Negeri Sriwijaya.

Hasanah, Ilmiatul., Susyanti, Jeni., dan Wahono, Budi. 2017. Analisis Kinerja

Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Sebelum dan Sesudah Pemerintahan Presiden Jokowi. Jurnal

Warta Ekonomi. Vol 07. No 17. Hal: 1.

https://www.sahamok.com/emiten/sektor-property-real-estate/sub-sektor-

property- realestate/. (Diakses pada tanggal 07 Maret 2017. Jam 10.10

WIB).

Tribun Sumsel. 21 Februari 2017. Bisnis Properti Malas Bergerak, hlm. 3.

https://m.detik.com/finance/properti/d-3471183/ekonomi-dunia-melambat-

industri- properti-ri-tertekan. (Diakses pada tanggal 14 April 2017.

Jam 15.32 WIB).

Iqbal, Muhammad. 2016. Pengaruh Intellectual Capital dan Corporate social

Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan. Artikel. Padang: Program

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Luthfia, Khaula. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan, Struktur

Modal dan Corporate Governance Terhadap Publikasi Sustainability

Report. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Diponegoro Semarang.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 5. PT Rajagrafindo Persada.

Jakarta.

Page 140: $1$/,6,6 .,1(5-$ .(8$1*$1 3(586$+$$1 3523(57< '$1 5($/ (67$7( …library.palcomtech.com/pdf/5889.pdf · 2018. 8. 7. · Komputer, Politeknik Palcomtech. Adapun selama penulisan dan

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan Panduan bagi Akademis,

Manajer, dan Investor untuk Menilai dan Menganalisis Bisnis dari Aspek

Keuangan. Edisi Kesatu. Alfabeta. Bandung.

Syahrial, Dermawan dan Purba, Djahotman. 2013. Analisis Laporan Keuangan.

Edisi 2. Mitra Wacana Media. Jakarta.

Maith, Hendry Andres. 2013. Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur

Kinerja Keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Jurnal

EMBA. Vol 1. No 3. ISSN 2303-1174. Hal: 619-628.

Lahonda, Finolitha Yulieth., Ilat, Ventje., dan Tirayoh, Victorina Z. 2014.

Analisis Kinerja Keuangan pada PT. PLN (Persero) Wilayah

Suluttenggo Area Manado. Jurnal EMBA. Vol 2. No 1. ISSN 2303-

1174. Hal: 627-637.

Kaunang, Swita Angelina. 2013. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT.

Cipta Daya Nusantara Manado. Jurnal EMBA. Vol 1. No 4. ISSN 2303-

1174. Hal: 1993-2003.

Pongoh, Marsel. 2013. Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja

Keuangan PT. Bumi Resources Tbk. Jurnal EMBA. Vol 1. No 3. ISSN 2303-

1174. Hal: 669-679.

Sulistyowati, Nur Wahyuning. 2015. Analisis Laporan Keuangan Sebagai

Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan PT Pelabuhan Indonesia III

Surabaya. Jurnal Akuntansi dan Pendidikan. Vol 4. No 2. Hal: 99-107.

Sanusi, Anwar. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Ketiga. Salemba Empat.

Jakarta.

Sunyoto, Danang. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Edisi Kesatu. PT

Refika Aditama. Bandung.