168353601 tuberkulosis paru dengan komplikasi efusi pleura ppt 1
DESCRIPTION
presentasiTRANSCRIPT
![Page 1: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/1.jpg)
TUBERKULOSIS PARU KASUS KAMBUH
Pembimbing : dr. Erfin Muhapril, Sp. PPenyusun : Heni Handayani
Kepaniteraan klinik IlmuPenyakit Dalam
Periode 6 Januari-15 Maret 2014
![Page 2: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/2.jpg)
Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberkulosis.
Jumlah pasien TB di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak didunia setelah India dan China dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasien TB didunia. Diperkirakan tahun 2004, setiap tahun ada 539.000 kasus baru dan kematian 101.000 orang. Insiden kasus TB BTA (+) sekitar 110/100.000 penduduk.
![Page 3: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/3.jpg)
Perjalanan penyakit dan gejalanya bervariasi tergantung pada umur dan keadaan penderita saat terinfeksi.
Pada penderita infeksi primer yang menjadi progresif dan sakit (3-4% dari yang terinfeksi) karena penurunan daya tahan tubuh akibat bertambahnya umur (proses menua), alkoholisme, defisiensi nutrisi, sakit berat, diabetes melitus, dan HIV/AIDS
![Page 4: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/4.jpg)
Tuberkulosis disebabkan oleh kuman yaitu mycobacterium tuberculosis. Kuman ini berbentuk batang dan tahan asam, serta banyak mengandung lemak yang tinggi pada membran selnya sehingga menyebabkan kuman ini tahan asam dan pertumbuhannya sangat lambat, kuman ini tidak tahan terhadap sinar ultraviolet karena itu penularannya terutama terjadi pada malam hari. Ukuran dari kuman tuberkulosiss ini kurang lebih 0,3 x 2 sampai 4 mm, ukuran ini lebih kecil dari pada ukuran sel darah merah (Sumantri, 2008).
![Page 5: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/5.jpg)
TB Primer TB post primer
![Page 6: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/6.jpg)
![Page 7: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/7.jpg)
Skema perkembangan sarang tuberkulosis postprimer dan perjalanan penyembuhannya
![Page 8: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/8.jpg)
TB Paru TB Ekstra Paru
![Page 9: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/9.jpg)
![Page 10: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/10.jpg)
Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya kelenjar getah bening, selaput otak, tulang, ginjal, saluran kencing dan lain-lain. Diagnosis sebaiknya didasarkan atas kultur positif atau patologi anatomi dari tempat lesi.
![Page 11: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/11.jpg)
![Page 12: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/12.jpg)
Manifestasi klinisGejala respiratorik : batuk > 2 minggu batuk darah sesak napas nyeri dada
Gejala sistemik Demam gejala sistemik lain adalah
malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun
Gejala tuberkulosis ekstraparu Gejala tuberkulosis ekstraparu
tergantung dari organ yang terlibat
![Page 13: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/13.jpg)
Pada pemeriksaan jasmani dapat ditemukan antara lain suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah, tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum.
Pada pleuritis tuberkulosis, kelainan pemeriksaan fisis tergantung dari banyaknya cairan di rongga pleura.
Pada limfadenitis tuberkulosis, terlihat pembesaran kelenjar getah bening, tersering di daerah leher (pikirkan kemungkinan metastasis tumor), kadang-kadang di daerah ketiak. Pembesaran kelenjar tersebut dapat menjadi “cold abscess”
![Page 14: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/14.jpg)
Bahan untuk pemeriksaan bakteriologi ini dapat berasal dari dahak, cairan pleura, liquor cerebrospinal, bilasan bronkus, bilasan lambung, kurasan bronkoalveolar (bronchoalveolar lavage/BAL), urin, faeces dan jaringan biopsi (termasuk biopsi jarum halus/BJH)
Cara pengambilan dahak 3 kali (SPS): Sewaktu / spot (dahak sewaktu saat kunjungan) Pagi ( keesokan harinya ) Sewaktu / spot ( pada saat mengantarkan dahak pagi) atau
setiap pagi 3 hari berturut-turut
![Page 15: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/15.jpg)
Gambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi TB aktif : Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan posterior
lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan
opak berawan atau nodular Bayangan bercak milier Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang)
![Page 16: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/16.jpg)
1. Pemeriksaan BACTEC M tuberculosis memetabolisme asam lemak yang kemudian
menghasilkan CO2 yang akan dideteksi growth indexnya oleh mesin ini.
2. Pemeriksaan serologi Enzym linked immunosorbent assay (ELISA) ICT Mycodot Uji serologi yang baru / IgG TB Uji peroksidase anti peroksidase (PAP)
![Page 17: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/17.jpg)
Polymerase chain reaction (PCR):Pemeriksaan PCR adalah teknologi canggih yang dapat mendeteksi DNA, termasuk DNA M.tuberculosis.
3. Pemeriksaan Penunjang lain Analisis Cairan Pleura Pemeriksaan histopatologi jaringan Pemeriksaan darah Uji tuberkulin
![Page 18: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/18.jpg)
![Page 19: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/19.jpg)
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan. Paduan obat yang digunakan terdiri dari paduan obat utama dan tambahan
Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah: INH, Rifampisin, Pirazinamid, Streptomisin , Etambutol
Jenis obat tambahan lainnya (lini 2): Kanamisin, Amikasin, Kuinolon
![Page 20: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/20.jpg)
Obat Dosis
(Mg/Kg
BB/Hari)
Dosis yg dianjurkan DosisMaks (mg)
Dosis (mg) / berat badan (kg)
Harian (mg/ kgBB / hari)
Intermitten (mg/Kg/BB/kali)
< 40 40-60
>60
R 8-12 10 10 600 300 450 600
H 4-6 5 10 300 150 300 450
Z 20-30 25 35 750 1000 1500
E 15-20 15 30 750 1000 1500
S 15-18 15 15 1000Sesuai
BB750 1000
![Page 21: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/21.jpg)
TB Paru (kasus baru), BTA negatif, pada foto toraks: lesi minimal Paduan obat yang dianjurkan : 2 RHZE / 4 RH atau : 6 RHE atau 2 RHZE/ 4R3H3
TB paru kasus kambuh Sebelum ada hasil uji resistensi dapat diberikan 2 RHZES / 1 RHZE. Fase lanjutan sesuai dengan hasil uji resistensi. Bila tidak terdapat hasil uji resistensi dapat diberikan obat RHE selama 5 bulan
TB Paru kasus gagal pengobatan Sebelum ada hasil uji resistensi seharusnya diberikan obat lini 2 (contoh paduan: 3-6 bulan kanamisin, ofloksasin, etionamid, sikloserin dilanjutkan 15-18 bulan ofloksasin, etionamid, sikloserin). Dalam keadaan tidak memungkinkan pada fase awal dapat diberikan 2 RHZES / 1 RHZE. Fase lanjutan sesuai dengan hasil uji resistensi. Bila tidak terdapat hasil uji resistensi dapat diberikan obat RHE selama 5 bulan.
![Page 22: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/22.jpg)
Efek samping Kemungkinan Penyebab
Tatalaksana
Minor
OAT diteruskan
Tidak nafsu makan, mual, sakit perut Rifampisin Obat diminum malam sebelum tidur
Nyeri sendi Pyrazinamid Beri aspirin /allopurinol
Kesemutan s/d rasa terbakar di kaki INH Beri vitamin B6 (piridoksin) 1 x 100 mg perhari
Warna kemerahan pada air seni Rifampisin Beri penjelasan, tidak perlu diberi apa-apa
![Page 23: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/23.jpg)
Mayor
Hentikan obat
Gatal dan kemerahan pada kulit
Semua jenis OAT Beri antihistamin dan dievaluasi ketat
Tuli Streptomisin Streptomisin dihentikan
Gangguan keseimbangan (vertigo dan nistagmus)
Streptomisin Streptomisin dihentikan
Ikterik / Hepatitis Imbas Obat (penyebab lain disingkirkan)
Sebagian besar OAT Hentikan semua OAT sampai ikterik menghilang dan boleh diberikan hepatoprotektor
Muntah dan confusion (suspected drug-induced pre-icteric hepatitis)
Sebagian besar OAT Hentikan semua OAT dan lakukan uji fungsi hati
Gangguan penglihatan Etambutol Hentikan etambutol
Kelainan sistemik, termasuk syok dan purpura Rimpafisin Hentikan Rimpafisin
![Page 24: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/24.jpg)
Pem. fisik / DD
TB Hemothorax Pneumonia Efusi pleura Asma akut Pneumothorax
Fremitus taktil Menurun Menurun Meningkat menurun Menurun Meningkat
Perkusi Sonor Redup Redup redupSonor sampai
hipersonorhipersonor
AuskultasiSDV
menurun,amforik, ronki
SDV menurun, ST (-)
SDV menurun,ronki
basah kasar
SDV menurun, pleural friction
rub
SDV normal / menurun, whe
![Page 25: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/25.jpg)
Resistensi ganda menunjukkan M.tuberculosis resisten terhadap rifampisin dan INH dengan atau tanpa OAT lainnya
![Page 26: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/26.jpg)
Secara umum resistensi terhadap obat tuberkulosis dibagi menjadi :
- Resistensi primer ialah apabila pasien sebelumnya tidak pernah mendapat pengobatan TB
- Resistensi inisial ialah apabila kita tidak tahu pasti apakah pasiennya sudah pernah ada riwayat pengobatan sebelumnya atau tidak
- Resistensi sekunder ialah apabila pasien telah punya riwayat pengobatan sebelumnya
![Page 27: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/27.jpg)
Tingkatan Obat Dosis harian Aktiviti antibakteriRasio kadar puncak
serum terhadap MIC
1 Aminoglikosid
a. Streptomisin
b. Kanamisin atau
amikasin
c. Kapreomisin
15 mg/kg Bakterisid menghambat
organisme yang
multiplikasi aktif
20-30
5-7.5
10-15
2 Thiomides
(Etionamid protionamid)
10-20 mg/kg Bakterisid 4-8
3 Pirazinamid 20-30 mg/kg Bakterisid pada pH asam 7.5-10
4 Ofloksasin 7.5-15 mg/kg Bakterisid mingguan 2.5-5
5 Etambutol 15-20 mg/kg Bakteriostatik 2-3
6 Sikloserin 10-20 mg/kg Bakteriostatik 2-4
7 PAS asam 10-12 g Bakteriostatik 100
![Page 28: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/28.jpg)
- Batuk darah - Pneumotoraks - Luluh paru - Gagal napas - Gagal jantung - Efusi pleura
![Page 29: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/29.jpg)
Jika berobat teratur sembuh total (95%) Jika dalam 2 tahun penyakit tidak aktif, hanya sekitar 1 %
yang mungkin relaps Terapi yang cepat dan legeartis akan sembuh baik Bila daya tahan baik dapat sembuh sendiri.
![Page 30: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/30.jpg)
IDENTITAS PASIEN Nama lengkap : Ny. A Jenis kelamin : Perempuan Usia : 52 tahun Suku bangsa : Sunda Status perkawinan : Sudah Menikah Agama : Islam Pekerjaan : Ibu Rumah tangga Pendidikan : Tamat SD Alamat : Pontang Tanggal masuk RS : 14 Januari 2014 Tanggal Pemeriksaan: 16 Januari 2014
![Page 31: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/31.jpg)
Keluhan utama : batuk Keluhan tambahan : sesak nafas, nyeri dada sebelah kiri bawah, demam Riwayat penyalit sekarang : pasien datang ke RSUD Serang dengan keluhan batuk-batuk.
Batuk dialami penderita sejak 1 tahun yang lalu. Batuk berdahak, dahak berwarna putih. Batuk disertai dahak bercampur darah disangkal. Batuk munculnya tiba-tiba. Sesak dialami sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, namun semakin berat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak timbul, setelah pasien batuk, meningkat saat beraktivitas dan berkurang saat beristirahat. Sesak pada malam hari saat tidur tidak pernah dirasakan oleh penderita. Nyeri dada dialami penderita jika penderita mengalami batuk. Nyeri menjalar ke ulu hati. Demam sejak 3 bulan terakhir hilang timbul. Keringat malam dialami penderita sudah 3 bulan terakhir. Nafsu makan penderita menurun sejak satu bulan terakhir . Penurunan berat badan sebanyak ± 10 selama 3 bulan. Buang air kecil biasa dan buang air besar biasa. Riwayat minum obat OAT pada tahun 2011 sampai tuntas dan sembuh.
![Page 32: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/32.jpg)
RPD : diabetes melitus, hipertensi, asam urat, liver. riwayat trauma sebelumnya disangkal.
Riwayat alergi : penderita mengaku tidak pernah minum obat atau makan makanan yang menyebabkan penderita mengalami gatal-gatal.
Riwayat penyakit keluarga : penderita mengaku bahwa hanya penderita yang menderita penyakit seperti ini. Dalam keluarga inti dan kelurga besar. Pasien mengaku tetangga didekat rumahnya ada yang memiliki penyakit paru-paru dan sekarang sudah meninggal.
![Page 33: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/33.jpg)
Keadaan Umum :sedang Kesadaran :CM T: 100/60 mmHg N: 98 x / mnt, reguler, R: 34 x / mnt S:
36,7ºC, TB :160 cm BB: 40 kg keadaan gizi agak kurang (IMT 15,6) umur : 52 tahun Pemeriksaan kulit : warna sawo matang
suhu teraba hangat lapisan lemak tipistidak ada edema.
![Page 34: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/34.jpg)
Pemeriksaan kepala : ekspresi tampak sakitrambut beruban agak tipis dan tidak mudah dicabut konjungtiva anemis (-) sklera ikterik (-)
Pemeriksaan telinga : tophi (-) lubang (N) cairan (-) Pemeriksaan hidung : deviasi (-) sekret(-) perdarahan(-) Pemeriksaan mulut : bibir sianosis(-) gigi caries (-) faring
hiperemis(-) mukosa basah (+) pembesaran tonsil (-) Pemeriksaan leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)
trakhea letakdi tangah JVP: 5±2 cmH2O
![Page 35: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/35.jpg)
Pemeriksaan thoraks : dada tampak datar tidak cembung Pemeriksaan jantung : S1 dan S2 reguler, tidak ditemukan
suara bising murmur dan gallop pada pasien ini. Pemeriksaan paru : I : simetris pada saat statis dan dinamisP :fremitus taktil simetris kanan dan kiri. Fremitus vokal
simetris kanan dan kiri. Nyeri dada sebelah kiri P : terdengar sonor pada seluruh lapang paruA : suara pernapasan vesikuler +/+. Bunyi ronkhi -/-, bunyi
wheezing -/-
![Page 36: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/36.jpg)
Pemeriksaan abdomen :bising usus normal. nyeri ulu hati(+), hepar dan lien tidak teraba. ballotemen (-), nyeri ketok CVA (-).
Pemeriksaan ekstremitas kulit telapak tangan dan kaki warna kemerahan, tidak ada kelainan di jari, CRT <2, akral hangat dan edema (-).
![Page 37: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/37.jpg)
LED 55 mm/jam hemoglobin 10,8gr% leukosit 15.990 /µL Hematokrit 33,5 Trombosit 439.000 /µL differential count :
basofil : 0%eosinofil : 0 %batang : 0 %Segmen : 91%Limfosit : 4%Monosit : 5%.
GDS 144 mg/dl ureum 18 mg/dL kreatinin 1,0 mg/dL natrium 126,6 mEq kalium 3,32 mEq klorida 93 mEq SGOT 306, SGPT 111
![Page 38: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/38.jpg)
Diagnosis Kerja : Dyspnea ec TB paru Kasus Kambuh suspek MDR TB
Diagnosis Banding Pneumonia
Penatalaksanaan : O2 3 lpm Infus Ringer Laktat 20 tts/menit Cefotaxim 2x1 gram IV Ranitidin 2x1 amp IV Paracetamol tab 3x1 Cek sputum, jika BTA (+) diberi OAT
![Page 39: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/39.jpg)
Dalam kasus ini pasien didiagnosis dengan Tb paru kasus kambuh karena dengan suspek MDR karen pasien pernah mendapatkan pengobatan Tb paru 2 tahun yang lalu selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh, tetapi selama 1 tahun ini pasien mengatakan sering batuk-batuk dan mengalami beberapa gejala Tb selama 3 bulan dan mengalami sesak yang semakin memberat selama 1 hari SMRS. Untuk memastikan pasien mengalami kasus kambuh maka dilakukan pemeriksaan sputum terlebih dahulu, jika cek sputum hasilnya (+) maka direncanakan untuk pemberian OAT : 2 RHZES / 1 RHZE dan pemeriksaan uji resistensi. Jika tidak dilakukan uji resistensi maka RHE selama 5 bulan.
![Page 40: 168353601 Tuberkulosis Paru Dengan Komplikasi Efusi Pleura Ppt 1](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022020712/55cf996a550346d0339d4a6b/html5/thumbnails/40.jpg)