2. isi pkmp probiotik soyghurt

Upload: andreas-agung-kurniawan

Post on 09-Jul-2015

391 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

1

A. JUDUL Pengaruh Pemberian Probiotik Soyghurt dalam Menghambat Risiko Aterosklerosis B. LATAR BELAKANG Penyakit kardiovaskuler melibatkan proses aterosklerosis yang berkembang sebagai respons inflamasi kronik pada dinding pembuluh darah. Ateroskerosis dapat menyebabkan berbagai manifestasi klinis seperti infark miokardial, penyakit arteri perifer, dan stroke (Hansson et al., 2006). Komplikasi tromboembolik yang meningkat dari proses sistemik ini merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Amerika, Eropa, dan juga Asia (Defraigne, 2007). Walaupun beragam faktor risiko telah terbukti berperan dalam patogenesis penyakit kardiovaskuler, dislipidemia masih menjadi faktor penyebab utama pada patologi tersebut. LDL yang teroksidasi ditangkap oleh reseptor pada makrofag, selanjutnya memicu pembentukan sel busa, modulasi ekspresi growth factors, molekul adhesi dan sitokin, serta stimulasi monosit. Oksidasi LDL juga memicu terbentuknya autoantibodi terhadap oxidized LDL (oxLDL). Oleh karena itu, pengaturan kadar kolesterol dan modifikasi oksidatif lipoprotein dapat menurunkan kejadian dislipidemia (Cavallini et al., 2009). Sejumlah obat digunakan untuk menurukan kadar kolesterol seperti golongan obat inhibitor hidroksi-3-metik glutarikoenzim A (HMG-CoA) reduktase dan juga obat-obat yang dapat meningkatkan ekskresi asam empedu, ternyata mempunyai efek samping seperti timbulnya kecemasan dan dapat mempengaruhi fungsi hati. Oleh karena itu, rekomendasi diet merupakan intervensi lini pertama pada dislipidemia moderat. Salah satu bahan nabati yang dapat digunakan adalah kedelai dan hasil olahannya. Kacang kedelai merupakan jenis pangan yang diketahui bernutrisi tinggi karena mengandung berbagai komposisi fungsional seperti soy protein,

2

isoflavon, saponin, asam fitat, phytosterol, asam fenol, serat, vitamin, dan mineral (Anderson and Wolf, 1995; Wang and Wixon, 1999). Salah satu produk olahan kedelai yang memiliki banyak manfaat dalam kesehatan adalah susu kedelai yang difermentasi dengan bakteri asam laktat (BAL) atau dikenal dengan nama soyghurt. Soyghurt diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan antimutagenik yang lebih tinggi dibandingkan susu kedelai yang tidak difermentasi. Hal ini dikarenakan fermentasi mengubah profil distribusi isoflavon pada susu kedelai sehingga mengandung isoflavon aglycon bioaktif yang lebih tinggi (Chien et al., 2006). Bakteri yang terkandung dalam soyghurt merupakan probiotik yang memodulasi sistem imun dan menjaga keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan (Fuller, 1992). Probiotik juga diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol darah (Ataie-Jafari et al., 2009). Probiotik soyghurt dapat dikonsumsi sebagai suatu cara alternatif untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler melalui mekanisme perbaikan profil lipid dan penghambatan pembentukan autoantibodi terhadap oxLDL (Cavallini et al., 2009). Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh pemberian probiotik soyghurt dalam menghambat oxLDL pada patogenesis aterosklerosis, sebagai uji klinik di Surakarta. C. PERUMUSAN MASALAH Bagaimana pengaruh pemberian probiotik soyghurt dalam menghambat risiko aterosklerosis? D. TUJUAN Untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik soyghurt dalam menghambat risiko aterosklerosis. E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipublikasikan dalam jurnal terakeditasi sebagai bukti ilmiah adanya pengaruh pemberian probiotik soyghurt dalam menghambat risiko aterosklerosis.

3

F. KEGUNAAN 1. Aspek teoritis Penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai pengaruh pemberian probiotik soyghurt dalam menghambat risiko aterosklerosis dengan harapan mampu menekan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskuler. 2. Aspek aplikatif Penelitian ini dapat dijadikan dasar oleh para klinisi dalam penggunaan probiotik soyghurt untuk menghambat risiko aterosklerosis dalam penyakit kardiovaskuler.

G. TINJAUAN PUSTAKA 1. Aterosklerosis Aterosklerosis merupakan proses penyempitan aliran pembuluh darah akibat penebalan di bawah lapisan intima oleh akumulasi lipid ekstra sel, akumulasi lekosit, pembentukan sel busa, migrasi, proliferasi, dan akibat rangsangan multifaktor yang bersifat kronik progresif dan difus sehingga menyebabkan penebalan dan kekakuan arteri (Sloop et al., 1999; Libby, 2003; Fathoni, 2005). Aterosklerosis termasuk penyakit kronik inflamasi yang tidak berdiri sendiri melainkan merupakan suatu proses patogenesis yang mengarah ke penyakit infark miokardium, penyakit serebral maupun penyakit vaskuler perifer (Hansson and Libby, 2006; Santoso 2005). a. Etiologi Aterosklerosis Saat ini proses inflamasi penyebab disfungsi endotel dianggap mempunyai peranan penting dalam proses aterosklerosis (Stoll and Bendszus, 2006). Disfungsi endotel disebabkan oleh beberapa faktor seperti dislipidemia, hipertensi, diabetes mellitus, merokok dan faktor risiko lain seperti homosistein dan hemostatik (Mughni, 2007). Modifikasi LDL, radikal bebas, tegangan, dan infeksi mikroorganisme sangat berperan dalam menginduksi terjadinya disfungsi endotel (Ross, 1999).

4

Adanya kerusakan fungsi endotel dicirikan dengan menurunnya sintesis nitrit oxide dan meningkatnya oksidasi lokal dari lipoprotein yang kemudian masuk ke dalam dinding pembuluh darah (Davignon and Ganz, 2004). Endotoksin bakteri merupakan salah satu sumber potensial penyebab terjadinya inflamasi vaskuler pada aterosklerosis. Endotoksin dapat mempercepat proses aterosklerosis dengan meningkatkan produksi reactive oxygen species (ROS), faktor kemotaktik, sitokin proinflamasi dan molekul adhesi yang kemudian menginduksi terjadinya invasi dinding vaskuler oleh sistem pertahanan tubuh seperti makrofag, neutrofil dan limfosit T (Griendling et al., 2000; Stoll et al., 2004). Aktivitas proinflamasi endotoksin dimulai dari pengikatan endotoksin ke sCD14 atau mCD14 yang difasilitasi lipopolysaccharide (LPS) yang kemudian mengaktivasi sel endotel melalui jalur TLR-4. Jalur ini akan menghasilkan agen proinflamasi seperti O2-, interleukin (IL)-8 dan monocyte chemotactic protein (MCP)-1. MCP-1 menyebabkan monosit bergerak menuju daerah inflamasi. IL-8 menjadi faktor kemotaktik untuk neutrofil dan limfosit T, menginduksi neutrofil memproduksi O2-, meningkatkan adhesi leukosit ke sel endotel dan menyebabkan sel endotel selapis untuk mengaktivasi sel otot polos dan menginduksi pelepasan sitokin (Stoll et al., 2004). b. Patofisiologi Aterosklerosis Aterosklerosis merupakan penyakit inflamasi kronik yang memiliki beberapa tahapan mekanisme mulai dari proses inisiasi, progresi, ruptur plak sampai pada penyakit jantung koroner (Stoll et al., 2004).

Mekanisme terbentuknya plak aterosklerosis dimulai dari masuknya LDL ke lapisan endotel yang kemudian teroksidasi di dalam intima yang disebut sebagai oxidized LDL (ox-LDL). Ox-LDL mensekresi lipid proinflamasi dan menginduksi sitokin-sitokin seperti tumor necrosis factor (TNF)-, macrophage migration inhibitory factor (MIF), interferon (IFN)- dan colony stimulating factor (CSFs) yang merupakan faktor kunci dalam

5

patogenesis aterosklerosis (Bernhagen et al., 2007; Harvey and Ramji, 2005). Ox-LDL juga merangsang pembentukan leucocyte adhesion molecule (LAM), kemokin, faktor pertumbuhan, proliferasi otot polos, produksi radikal bebas dan menghambat vasodilatasi (Libby and Deanfield, 2001). Sifat kemotaktik ox-LDL menyebabkan monosit dan sel T darah bergerak dari sirkulasi darah menuju ke intima dinding arteri yang kemudian berubah menjadi makrofag dan menangkap ox-LDL melalui scavenger receptor (SR) membentuk sel busa (foam cell) dan kumpulan sel busa (fatty streak) (Mughni, 2007; Hansson and Libby, 2008). Perubahan menjadi makrofag tersebut dipengaruhi oleh macrofag colony stimulating factor (MCSF) yang disekresi sel endotel dan sel otot polos (Libby and Deanfield, 2001). Vascular cell adhesion molecule (VCAM)-1 dan intercellular adhesion molecules (ICAM)-1 berperan dalam proses adhesi monosit dan limfosit. MIF dan MCSF berperan sebagai faktor kemotaktik untuk monosit dan sel T. Granulocyte/macrofag colony

stimulating factor (GM-CSF) berperan sebagai pengakumulasi sel dendritik. TNF- dan MIF terlibat dalam aktivasi makrofag pada proses inflamasi, sedangkan smooth muscle cells (SMCs) berperan dalam sekresi faktor-faktor proinflamasi seperti IL-1, TNF- serta IFN- (Kleeman et al., 2008). Akumulasi fatty streak akan membentuk lipid core yang diselimuti sel otot polos. Fase lebih lanjut akan terbentuk plak fibrosa yang merupakan inti lemak yang dikelilingi oleh kapsula fibrosa (Fuster et al., 1992; Stary et al., 1995). Penumpukan plak fibrosa secara bertahap akan menyebabkan penebalan intima dan penyempitan lumen yang berpotensi menjadi tempat perdarahan dan pembentukan trombus (Silbernag, 2006). Kapsula fibrosa yang lepas akan menyebabkan inflamasi pada jaringan serta memicu terbentuknya trombus yang merupakan penyebab komplikasi akut pada aterosklerosis. Hal tersebut secara klinis dijumpai sebagai acute coronary syndrome (Libby et al., 2002).

6

c. Oxidized Low Density Lipoprotein (oxLDL) dalam Aterosklerosis Peningkatan kolesterol plasma khususnya dalam pembentukan apolipoprotein B (apo-B) memiliki peran penting dalam proses terjadinya aterosklerosis. Namun di antara berbagai penyebab aterosklerosis, modifikasi low density lipoprotein (LDL) pada dinding pembuluh darah merupakan yang memiliki peran krusial pada tahap awal pembentukan plak aterosklerosis (Steinberg, 1997). Low Density Lipoprotein adalah hasil akhir metabolisme lemak dari Very Low Density Lypoprotein (VLDL) melalui hasil antara Intermediate Density Lypoprotein (IDL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar LDL dalam plasma sangat berperan dalam proses terjadinya aterosklerosis. LDL berperan dalam proses penimbunan kolesterol dalam makrofag, sel otot polos serta matriks ekstra seluler dalam pembuluh darah sehingga bersifat aterogenik. LDL setelah masuk ke dalam tunika intima akan teroksidasi menjadi minimally modified LDL (mm - LDL). Selanjutnya mmLDL akan mengalami oksidasi lebih lanjut dan terjadilah oxLDL yang merupakan LDL yang teroksidasi sempurna. Efek aterogenik oxLDL diantaranya: 1) Menyebabkan kemotaksis monosit 2) Memacu diferensiasi atau perubahan monosit menjadi makrofag 3) Bersifat sitotoksik 4) Memacu asupan LDL ke dalam makrofag 5) Merangsang hiperkoagulasi (Fathoni, 2010) 2. Probiotik Soyghurt a. Deskripsi Probiotik berasal dari bahasa Yunani yang berarti for life, didefinisikan sebagai mikroba hidup yang secara aktif meningkatkan kesehatan dengan menyeimbangkan mikroflora dalam saluran pencernaan jika dikonsumsi pada kondisi hidup dalam jumlah yang cukup. Probiotik yang efektif harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu

7

1) memberikan efek yang menguntungkan pada host 2) aman, tak bersifat patogenik, tidak karsinogenik, serta mampu memperbaiki mikroflora usus 3) mengandung sejumlah besar sel hidup 4) mampu bertahan dan melakukan kegiatan metabolisme dalam usus 5) tetap hidup selama dalam penyimpanan dan waktu digunakan 6) mempunyai sifat sensori yang baik 7) diisolasi dari host (Fuller, 1991) Mekanisme bakteri yang terkandung dalam probiotik dalam

menurunkan kadar kolesterol diantaranya: 1) dekonjugasi empedu, garam empedu, dan deposit kolesterol 2) hidrolisis garam empedu dan pengurangan reabsorbsi garam empedu 3) peningkatan absorbsi kolesterol oleh bakteri (Barouthkoub et al., 2010). Soyghurt merupakan produk yoghurt dari susu kedelai yang diasamkan melalui proses fermentasi dengan menggunakan campuran bakteri pembentuk asam yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Fermentasi pada pembuatan soyghurt dapat meningkatkan nilai gizi pada susu kedelai. Penelitian Barouthkoub et al. (2010) menunjukkan bahwa probiotik yoghurt yang mengandung 106 bakteri/ml L. acidophilus dan Bifidobacteria dapat menurunkan kadar LDL. Probiotik yoghurt secara signifikan menurunkan kadar kolesterol total dibandingkan dengan yoghurt pada umumnya (Ataie-Jafari et al., 2009). a. Kandungan Probiotik Soyghurt Probiotik soyghurt dibuat dari bahan dasar kedelai. Secara umum kedelai merupakan sumber vitamin B, diantaranya vitamin B1, B2, niasin, piridoksin dan golongan vitamin B lainnya. Vitamin lain yang terkandung dalam jumlah cukup banyak ialah vitamin E dan K. Kedelai banyak

mengandung kalsium dan fosfor, sedangkan besi terdapat dalam jumlah yang relatif sedikit. Kandungan mineral kedelai sekitar kurang dari 0,003

8

persen berupa boron, magnesium, berilium dan seng. Kedelai juga digunakan sebagai sumber serat makanan. Produknya tidak berbau, tawar dan bentuknya dapat disesuaikan dengan tujuan penggunaanya (Santoso, 2005). Kedelai juga mengandung banyak zat gizi seperti protein, isoflavon, saponin, asam fitat, phytosterol, dan asam fenolik (Anderson and Wolf, 1995; Wang and Wixon, 1999). Analisis kimiawi menunjukkan bahwa dalam 100 gram soyghurt yang difermentasikan dengan Enterococcus faecium mengandung kalori 86,4 kcal, protein 3,39 gram, lipid 2,74 gram, karbohidrat 12,05 gram, air 81,32 gram, dan isoflavon total 5,24 mg (daidzin 0,98 mg, glycitin 0,37 mg, genistin 3,72 mg, daidzein 0,04 mg, glycitein 0,04 mg, dan genistein 0,09 mg) (Cavallini et al., 2009). b. Manfaat Probiotik Soyghurt Soyghurt merupakan salah satu bahan alam terbuat dari kedelai yang digunakan sebagai antikolesterolemia (Akalin et al., 1997). Apabila dibandingkan dengan casein susu, kedelai memiliki kemampuan antioksidan yang lebih besar dalam mencegah oksidasi lemak (Sekizaki et al., 1993). Hasil fermentasi susu kedelai tidak mengandung laktosa maupun kolesterol sehingga sangat baik untuk kesehatan. Selain itu, pada fermentasi susu kedelai terdapat senyawa antikolesterolemia yang lebih tinggi dibandingkan dalam susu nonfermentasi (Massey, 1984; Akalin et al., 1997). Konsumsi soyghurt juga bermanfaat bagi keseimbangan ekosistem pada saluran intestinal dengan meningkatkan populasi probiotik dan menurunkan populasi bakteri patogen (Cheng et al., 2005). Salah satu kandungan kedelai yang memiliki banyak manfaat adalah isoflavon. Isoflavon berperan dalam perbaikan profil lipid serum, perlindungan LDL terhadap oksidasi, modulasi sitokin, dan inhibisi agregasi platelet (McVeigh et al., 2006; Damasceno et al., 2007; Rimbagh et al., 2008). Isoflavon juga berperan dalam meningkatkan aktivitas beberapa enzim antioksidan pada hati (Wei et al., 1993). Flavonoid juga

9

memiliki efek modulasi proses molekuler melalui inhibisi protein kinase yang terlibat dalam sinyal transduksi yang selanjutnya menghambat faktor transkripsi seperti nuclear factor- (Nf-) dan AP-1. Flavonoid meningkatkan pertahanan antioksidan yang menghambat proses inflamasi melalui aktivasi NF-E2 related factor 2 (Nrf2) (Gonzlez-Gallego et al., 2007). Soyghurt mengandung 3-hydroxyanthranilic acid (3-HAA) yang merupakan produk fermentasi kedelai yang diketahui sama efektifnya dengan -tocopherol dan lebih efektif daripada genistein yang berfungsi dalam menghambat oksidasi lipid in vivo (Esaki et al., 1996; Thomas et al, 1996). Komponen lainnya seperti saponin dan soy protein juga memiliki efek sebagai antioksidan. Soyghurt dapat menurunkan kolesterol total dan akumulasi trigliserid hati pada proses stres oksidatif. Penelitian Cavallini et al. juga menunjukkan bahwa pemberian soyghurt pada hewan coba dapat meningkatkan kadar HDL-C serum serta mencegah peningkatan autoantibodi terhadap oxLDL (Cavallini et al., 2009).

10

H. KERANGKA PEMIKIRAN Endotoksin Dislipidemia

Probiotik soyghurt

Radikal Bebas Total LDL

Ox. LDL

NF-B

COX-2, INOS, CRP, Sitokin

Foam cell (sel busa)

Fatty streaks (kumpulan sel busa)

Lipid core

Penebalan intima dan penyempitan lumen pembuluh darah Komplikasi aterosklerosis

Keterangan : Mengaktifkan : Menghambat

11

I. HIPOTESIS Pemberian probiotik soyghurt berpengaruh dalam menghambat risiko aterosklerosis. J. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat clinical trial dengan single blind design. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang digunakan adalah pasien yang datang ke Posyandu Lansia Kelompok Studi Mahasiswa (KESUMA) Kedokteran FK UNS dengan kriteria inklusi: a) b) c) d) Usia 40-65 tahun Tekanan darah 120/80 mmHg Kadar kolesterol total 200 mg/dl Jarang berolahraga

Adapun kriteria eksklusi meliputi: a) Melakukan terapi hiperkolesterolemia, baik pengobatan medis maupun herbal b) Memiliki komplikasi penyakit lain Subyek penelitian ini akan dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol yang diberi susu kedelai, kelompok A yang diberi probiotik soyghurt dengan strain L. acidophilus dan Bifidobacteria, dan kelompok B yang diberi soyghurt dengan strain L. bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. 4. Teknik Sampling Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Subyek studi yang direkrut dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan secara random (acak).

12

5. Pembuatan Probiotik Soyghurt a. Bahan :

1) Susu kedelai bubuk 2) Gula 3) Yoghurt Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus. 4) Probiotik yoghurt L. acidophilus dan Bifidobacteria 5) Vanili b. Peralatan 1) Kain saring 2) Panci 3) Wadah fermentasi 4) Lemari es c. Cara pembuatan 900C. 2) Susu kedelai 1500 ml yang telah direbus didinginkan, lalu disaring dengan kain saring 3) Susu kedelai hangat (40C) 1500 ml dibagi ke dalam tiga wadah. Susu kedelai pada wadah A untuk perlakuan kontrol, susu kedelai pada wadah B ditambah dengan 75 ml probiotik yoghurt, dan susu kedelai pada wadah C ditambahkan 75 ml yoghurt. Setelah itu, pengadukan dilakukan sampai gumpalan starter larut semua. Susu kedelai tersebut dimasukkan ke dalam wadah yang tertutup rapat selama 12 jam. Hasil fermentasi ini disebut soyghurt. 4) Jika tidak langsung dikonsumsi, soyghurt dapat disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu 4-7C. Di dalam lemari pendingin, soyghurt dapat bertahan selama 5-7 hari (Tarwiyah, 2001). : :

1) Susu kedelai bubuk, air, dan gula direbus hingga mencapai sekitar

13

6. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang dipakai adalah randomized control clinical trial design.

R X

K1 K2 K3

U1 U1 U1

S1 S2 S3

U2 U2 U2 A

Keterangan : X R K1 K2 : Sampel : Random sampling : Kelompok kontrol : Kelompok probiotik soyghurt (starter L. acidophilus dan Bifidobacteria) K3 : Kelompok soyghurt (starter L. bulgaricus dan Streptococcus thermophillus) S1 S2 S3 U1 U2 : Pemberian susu kedelai : Pemberian probiotik soyghurt : Pemberian soyghurt : Pengukuran kadar oxLDL mula-mula (KO1) : Pengukuran kadar kolesterol darah akhir / setelah 30 hari perlakuan (KO2) A : Analisis data dengan uji statistik ANOVA dan uji T

7. Instrumentasi Penelitian a. Data sampel b. Probiotik soyghurt c. Soyghurt d. Susu kedelai e. oxLDL ELISA kit f. Informed concent

14

8. Variabel Penelitian a. Variabel bebas b. Variabel terikat c. Variabel Perancu 1) Terkendali Asupan makanan dan minuman yang dikendalikan dengan 24hours food recall 2) Tak terkendali a) sensitivitas responden terhadap zat yang diberikan b) keadaan lambung responden c) keadaan psikologis responden 9. Definisi Operasional a. Soyghurt Soyghurt (fermentasi yang susu digunakan terdiri atas L. probiotik soyghurt dan : Soyghurt : Penurunan kadar oxLDL responden.

kedelai

dengan

starter

acidophilus

bifidobacteria) dan soyghurt pada umumnya. (fermentasi susu kedelai dengan starter L. bulgaricus dan Streptococcus thermophillus). b. Penurunan kadar oxLDL darah pasien Penurunan kadar oxLDL darah diukur dengan pengurangan antara kadar oxLDL darah pasien sebelum perlakuan (KO1) dengan kadar oxLDL pasien setelah pemberian perlakuan (KO2). Skala ukur yang digunakan adalah skala rasio. 10. Teknik Analisa Data Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis secara statistik

menggunakan SPSS for windows release 18 dengan uji ANOVA dan uji T. Uji. ANOVA adalah uji untuk membandingkan perbedaan mean lebih dari dua kelompok, sedangkan uji T adalah uji untuk membandingkan perbedaan mean antara dua kelompok.

15

K. JADWAL PENELITIAN Minggu keJadwal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Pendataan dan pemilihan responden, persiapan alat dan bahan* Pengambilan sampel darah dan pemeriksaan oxLDL ELISA (pretest) Pembuatan dan pemberian perlakuan Pengambilan sampel darah dan pemeriksaan oxLDL ELISA (posttest) Analisis data dan pembuatan laporan Publikasi

L. RANCANGAN BIAYA No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Harga Satuan (Rp,00) (4) Pembuatan Soyghurt Susu kedelai bubuk 120 pak 19.000 Yoghurt kemasan 10 biji 6.000 Probiotik yoghurt kemasan 10 biji 6.000 Cup 15 pak 15.000 Gula pasir 20 kg 12.000 Vanili 1 pak 25.000 Alat penyaring besar 1 biji 20.000 Kassa penyaring 3 lembar 10.000 Gas 1 tabung 70.000 Panci 2 biji 40.000 Air Galon 6 galon 15.000 Kain lap 2 buah 15.000 Jenis Pengeluaran (2) Volume (3) Biaya (Rp,00) (5) 2.280.000 60.000 60.000 225.000 240.000 25.000 20.000 30.000 70.000 80.000 90.000 30.000

16

13 14

Spons Sabun cuci

2 biji 2 biji

5.000 6.000

10.000 12.000 6.480.000 286.000 10.000.000

Pemeriksaan oxLDL ELISA Pemeriksaan pretes-postes 2 kali @ 15 120.000 oxLDL ELISA 27 sampel Sewa laboratorium bimedik 16 2 kali 143.000 dan peralatan pemeriksaan Total Biaya M. DAFTAR PUSTAKA

Akalin AS, Gn S, Dzel S. 1997. Influence of Yoghurt and Acidophillus yoghurt on Serum Cholesterol Levels in Mice. J Dairy Sci. Nov;80(11):2721-5 Anderson RL, Wolf WJ. 1995. Compositional changes in trypsin inhibitors, phytic acid, saponins and isoflavones related to soybean processing. J Nutr 125: 581S-588S Ataie-Jafari A, Larijani B, Alavi MH, Tahbaz F (2009). Cholesterollowering effect of probiotic yogurt in comparison with ordinary yogurt in mildly to moderately hypercholesterolemic subjects. Ann. Nutr. Metab 54(1): 22-27 Baroutkoub A, Mehdi RZ, Beglarian R, Hassan J, Zahra S, Mohammad MS, Hadi, EM. 2010. Effects of probiotic yoghurt consumption on the serum cholesterol levels in hypercholestromic cases in Shiraz, Southern Iran. Scientific Research and Essays 5(16):2206-2209 Bernhagen J, Krohn R, Lue H, Gregory JL, Zernecke A, Koenen RR et al. 2007. MIF is a noncognate ligand of CXC chemokine receptors in inflammatory and atherogenic cell recruitment. Nat Med. 13:58796 Bruckert E. 2006. Epidemiology of low HDL-cholesterol: results of studies and surveys. Eur. Heart J. Supplements 8: 17-22 Cavallini DCU, Abdalla DSP, Vendramini RC, Bedani R, Bomdespacho LQ, Pauly-Silveira ND,1 de Valdez GF, and Rossi EA. 2009. Effects of isoflavone-supplemented soy yogurt on lipid parameters and atherosclerosis development in hypercholesterolemic rabbits: a randomized double-blind study. Lipids Health Dis; 8(40):1-10 Cheng IC, Shang HF, Lin TF, Wang TH, Lin HS, Lin SH. 2005. Effect of fermented soy milk on the intestinal bacterial ecosystem. World J Gastroenterol 2005;11(8):1225-7 Chien HL, Huang HY, and Chou CC. 2006. Transformation of isoflavone phytoestrogens during the fermentation of soymilk with lactic acid bacteria and bifidobacteria. Food Microbiol. 23: 772-8 Damasceno NRT, Apolinrio E, Flauzino FD, Fernandes I, Abdalla DSP. 2007. Soy isoflavones reduce electronegative low-density lipoprotein (LDL-) and anti-LDL- autoantibodies in experimental atherosclerosis. Eur J Nutr, 46:125-32

17

Davignon J, Ganz P. 2004. Role of endothelial dysfunction in atherosclerosis. Circulation. 109:III-27III-32 Defraigne JO. 2007. Development of Atherosclerosis for the Vascular Surgeon. European Manual of Medicine, Part 1, 23-34 Esaki H, Onozaki H, Kawakishi S, Osawa T. 1996. New antioxidant isolated from tempeh. J Agric Food Chem 44: 696-700 Fathoni M. 2005. Pathophysiology of Coronary Artery Disease. In: One Day Symposium: A New Trend on The Management of Atherosclerosis, Saturday, Sept 24th 2005 Fatoni M. 2010. Misteri Jantung. http://www.uns.ac.id/penelitian.php?act=det&idA=262 (4 Oktober 2010) Fuller R .1991. Probiotics in human medicine. Gut 32, 439442. Fuller RP. 1992. The Scientific Basis Food Technology J. Nov 53(11): 67-69 Fuster V. 1992. The Pathogenesis of Coronary Artery Disease and The Acute Coronary Syndromes. The New England of Journal Medicine (part 2) (326): 310-13 Gonzlez-Gallego J, Snchez-Campos S, Tun MJ. 2007. Anti-inflammatory properties of dietary flavonoids. Nutr Hosp. May-Jun;22(3):287-93 Hansson GK, Libby P. 2006. The immune response in atherosclerosis: a doubleedged sword. Nat Rev Immunol;6:50819 Harvey EJ, Ramji DP. 2005. Interferon-gamma and atherosclerosis: pro- or antiatherogenic? Cardiovasc Res; 67:1120 Massey,L. 1984. Effect of Changing Milk and Yoghurt Consumption on Human Nutrient Intake and Serum Lipoprotein. J Dairy Sci. Feb;67(2):255-62 McVeigh BL, Dillingham BL, Lampe JW, Duncan AM. 2006. Effect of soy protein varying in isoflavone content on serum lipids in healthy young men. Am J Clin Nutr, 83:244-51 Mughni A. 2007. Effect of Ramadhan Fasting on Risk Factors of Atherosclerosis. Universitas Diponegoro Ross R. 1999. Atherosclerois - an inflammatory disease. N Engl J Med; 340:115 126 Rimbach G, Boesch-Saadatmandi C, Frank J, Fuchs D, Wenzel U, Daniel H, Hall WL, Weinberg PD. 2008. Dietary isoflavones in the prevention of cardiovascular disease A molecular perspective. Food Chem Toxicol, 46:1308-19 Libby P, Deanfield JE. 2001. Targeting global risk in the management of aterosklerosis and vasculer disease. CME Monograph. Libby P, Ridker PM, Maseri A. 2002. Inflammation and atherosclerosis.Circulation;105:1135-43 Libby P. 2003. TheVascular Biologi of Aterosclerosis. available from URL: http:// www. Harcourthhealth.com /SIMON/Braunwald/chapter30.pdf Santoso SP. 2005. Teknologi Pengolahan Kedelai (Teori dan Praktek). Malang: Universitas Widyagama Sekizaki H, Yokosawa R, Chinen C, Adachi H, Yamane Y. 1993. Synthesis is isoflsvones and their attracting activity to Aphanomyces euteiches zoospore. Biol Pharm Bull 16: 698-701

18

Silbernag S, Lang F. 2006. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi (Color Atlas of Pathophysiology). Jakarta: EGC Sloop GD, Kevin JW, Tabas I, Peter LW , Martin RB. 1999. Atherosclerosis an inflamatory disease. The New Englang Journal of Medicine: 340 (24):192829 Stary HC, Chandler AB, Dinsmore RE, Fuster V, et al. 1995. A Definition of Advanced Types of Atherosclerotic Lessions and a Histtological Classification of Atherosclerosis. Circulation (92): 1355-74 Steinberg D and Lewis A. 1997. Circulation 95:1062-1071 Stoll G, Bendszus M. 2006. Inflammation and Atherosclerosis: Novel Insights Into Plaque Formation and Destabilization. Stroke; 37;1923-32 Stoll LL, Denning GM, Weintraub NL. 2004. Potential Role of Endotoxin as A Proinflammatory Mediator of Atherosclerosis. Arterioscler Throm Vasc Biol 24: 2227-36 Tarwiyah K. 2001. Soyghurt. http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/artikel/pangan/ DIPTI/SOYGHURT.PDF (13 Agustus 2010) Thomas SR, Witting PK, Stocker R. 1996. 3-Hydroxyanthranilic acid is an effi cient, cell-derived co-antioxidant for alpha-tocopherol, inhibiting human low density lipoprotein and plasma lipid peroxidation. J Biol Chem 271: 32714-21 Wang C, Wixon R. 1999. Phytochemicals in soybeans: their potential health benefits. Iform 10: 315-321 Wei H, Wei L, Frenkel K, Bowen R, Barnes S. 1993. Inhibition of tumor promoter-induced hydrogen peroxide formation in vitro and in vivo by genistein. Nutr Cancer 20: 1-12

19

N. LAMPIRAN 1. Biodata Ketua a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. : Nurul Fitri Syarifah : Palu, 13 Mei 1989 : Perempuan : Islam : Universitas Sebelas Maret Surakarta : Kedokteran : S1 Pendidikan Dokter : G0008149 :V : Jl. Ir. Sutarmi 36 A Kentingan Surakarta : (0271) 664178 / fax. (0271) 637400 pesawat 316/326 l. Alamat Rumah : Cabeankulon 31/06 Karangduren, Kec Tengaran, Kab. Semarang, 50775 m. Telp : 087836972573 n. Email : [email protected] o. Daftar Karya Ilmiah : 1) Potensi Soyghurt sebagai Terapi Nutrisi dalam Menghambat Aterosklerosis (2010) 2) Peran Hepatoprotektif Melatonin pada Infeksi Penyakit Malaria (2010) 3) Potensi glukagon like peptida-1 (GLP-1) pada Terapi Pasien Sepsis dengan Diabetes Mellitus (2010) 4) Potensi Pemberian Kulit Pisang terhadap Penurunan Stres pada Mencit Balb/C (2009) 5) Potensi Puasa dalam Mencegah dan Mengobati Gastritis: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi (2009) 6) Analisis Potensi Monascus purpureus rice pada Disfungsi Endotel untuk Mencegah Aterosklerosis (2009) Surakarta, 22 Oktober 2010 Nama Lengkap Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Agama Universitas Fakultas Program Studi NIM Semester Alamat Telp/fax

Nurul Fitri Syarifah NIM. G0008149

20

2. Biodata Anggota I a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Nama Lengkap Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Agama Universitas Fakultas Program Studi NIM Semester Alamat Telp/fax : Hafriliantika Ramadhani : Ngawi, 1 April 1990 : Perempuan : Islam : Universitas Sebelas Maret Surakarta : Kedokteran : S1 Pendidikan Dokter : G0008217 :V : Jl. Ir. Sutarmi 36 A Kentingan Surakarta : (0271) 664178 / fax. (0271) 637400 pesawat 316/326 : Dsn. Bulakan RT.02 RW.03, Ds. Tempuran, Paron, Ngawi, Jawa Timur 63253 : 085645093345 : [email protected]

l. Alamat Rumah m. Telp n. Email

o. Daftar Karya Ilmiah : 1) Potensi Soyghurt sebagai Terapi Nutrisi dalam Menghambat Aterosklerosis (2010) 2) Peran Propolis Lebah Madu dalam Penatalaksanaan Sepsis (2010) 3) Manajemen Tidur Berkualitas secara Islami Mampu Mencegah Stroke (2010) 4) Peran Hepatoprotektif Melatonin pada Infeksi Penyakit Malaria (2010) 5) Beras Angkak Merah (Monascus purpureus Rice) Meningkatkan Survival Rate Mencit Balb/C Model Sepsis (2010) 6) Pengembangan Alat Diagnostik Chip Matriptase-2 untuk Penapisan Penderita Anemia Defisiensi Besi yang Refrakter terhadap Preparat Besi Oral (2010) 7) Potensi Profil Kadar Melatonin Penderita Kanker Payudara dengan Kebiasaan Tidur yang Berbeda (2009) 8) Potensi Melatonin pada Tidur Berkualitas dalam Mencegah Karsinogenesis Payudara (2009) 9) Potensi Stem Cell Darah Tali Pusat dalam Penatalaksanaan Karsinoma Serviks (2009) 10) Pengaruh Olahraga Teratur terhadap Sindroma Premenstruasi (2009) 11) Detoksifikasi Tubuh sebagai Hikmah Optimalisasi Tidur di Malam Hari Berdasarkan Tuntunan Sang Maha Pengatur Hidup (2009) 12) Efektivitas Deteksi Dini Hipotiroid Kongenital Menggunakan Kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH) Darah Tali Pusat (2009) 13) Calorie Restriction (CR) sebagai Intervensi Potensial terhadap Aging pada Tingkat Molekuler dan Seluler (2009) 14) Peranan Probiotik dalam Penatalaksanaan Sepsis (2008)

21

p. Prestasi Ilmiah : 1) Juara I Lomba Karya Tulis Vegetarian Nasional yang diselenggarakan oleh Indonesian Vegeterian Society dan Asosiasi Keluarga Gizi FKM UI (2010) 2) Juara I Lomba Poster dalam Temu Ilmiah Nasional FK se-Indonesia di UNJANI Cimahi (2010) 3) Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Quran dalam acara Seminar Nasional Al-Quran dan Sains di Institut Pertanian Bogor (2010) 4) Penyaji Terbaik I Kompetisi Karya Tulis Al-Quran pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXII di Universitas Brawijaya (2009) 5) Juara III Lomba Gagasan Tertulis dalam acara Science Fesival 2009 yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengkajian dan Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2009) 6) Finalis Lomba Proposal Penelitian dalam acara Science Fesival 2009 yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengkajian dan Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2009) 7) Finalis Lomba Artikel Ilmiah Tingkat Nasional dalam Scientific Fair 2009 yang diselenggarakan oleh BEM Kedokteran Umum Universitas Diponegoro (2009) 8) Finalis Lomba Poster Ilmiah Tingkat Nasional dalam Scientific Fair 2009 yang diselenggarakan oleh BEM Kedokteran Umum Universitas Diponegoro (2009) 9) Finalis Lomba Poster Ilmiah pada Lomba Temu Ilmiah Nasional (TEMILNAS) di Universitas Sebelas Maret (2009) 10) Juara II LKTI Nasional Scientific Fair diselenggarakan oleh BEM Kedokteran Umum Universitas Diponegoro (2008) q. Pengalaman Penelitian : 1) Potensi Beras Angkak Merah (Monascus purpureus Rice) sebagai Imunonutrisi Mencit Balb/C Model Sepsis (didanai DIPA UNS 2009) 2) Hubungan Pemberian Beras Angkak Merah (Monascus purpureus Rice) terhadap Kadar C-Reactive Protein (CRP) Serum Mencit Balb/C Model Sepsis (didanai DIKTI 2010) 3) Profil Kadar Melatonin Penderita Kanker Payudara dengan Kebiasaan Tidur yang Berbeda (didanai DIKTI 2010) 4) Perbedaan Kadar Melatonin antara Wanita yang Tidur secara Islami dan yang Tidur Biasa (didanai DIKTI 2010) Surakarta, 22 Oktober 2010

Hafriliantika Ramadhani NIM. G0008217

22

2. Biodata Anggota II a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Nama Lengkap Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Agama Universitas Fakultas Program Studi NIM Semester Alamat Telp/fax : Sumayyah Syahidah : Jakarta,23 Januari 1991 : Perempuan : Islam : Universitas Sebelas Maret Surakarta : Kedokteran : S1 Pendidikan Dokter : G0009205 : III : Jl. Ir. Sutarmi 36 A Kentingan Surakarta : (0271) 664178 / fax. (0271) 637400 pesawat 316/326 : Jl.Moch Kahfi I No.4 RT.005 RW.006, Kp.Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12620 : 08561578617 : [email protected]

l. Alamat Rumah

m. Telp n. Email o. Prestasi Akademik : 1) Juara I Lomba Karya Tulis Vegetarian Nasional yang diselenggarakan oleh Indonesian Vegeterian Society dan Asosiasi Keluarga Gizi FKM UI (2010) 2) Peserta OSN Biologi (2008) 3) Juara II International Relation Quiz Universitas Paramadina (2007) 4) Juara III Cerdas Cermat se-DKI Jakarta (2006) 5) Juara III Lomba Puisi (2006) 6) Peserta OSN Fisika (2005) 7) Juara III Lomba Pidato Putri (2004) 8) Juara II Lomba Murottal Putri (2004)

Surakarta, 22 Oktober 2010

Sumayyah Syahidah NIM. G0008205

23

2. Biodata Anggota III a. b. c. d. e. f. : Sintin Khotijah Pribadi : Surakarta, 25 November 1993 : G0010178 : Kedokteran/Pendidikan Dokter : Universitas Sebelas Maret (UNS) : Jalan Punk Rock 01, ISI, Kentingan Kulon, Jebres Surakarta g. No. Telepon : 087836316813 1. Karya Tulis yang pernah dibuat: Peranan Akupuntur dalam penatalaksanaan Miopia (2010) Surakarta, 22 Oktober 2010 Nama Tempat tanggal lahir NIM Fakultas/Prodi Universitas Alamat Rumah

Sintin Khotijah Pribadi NIM. G0010178

24

BIODATA DOSEN PENDAMPING 1. Nama 2. NIP 3. Jenis Kelamin 4. Status Dosen 5. Jenjang 6. Tempat Tanggal Lahir 7. Email 8. Riwayat Pendidikan Jenjang Tempat Pendidikan S1 Univeritas Gajah Mada S2 Universitas Gajah Mada : Dr. Adi Prayitno, drg., MKes. : 195911011986011001 : Laki - laki : Dosen tetap : Doktor : Subang, 1 November 1959 : [email protected] : Kota/Negara Tahun Bidang Studi Lulus Yogyakarta 1985 Ilmu Kedokteran Gigi Yogyakarta 1999 Ilmu Kedokteran Tropis (Imunologi dan Biologi Molekuler Penyakit Tropis) Ilmu Kedokteran (Patobiologi)

S3

Universitas Airlangga

Surabaya

2009

9. Pengalaman Penelitian NO 1 2 3

: JUDUL RISET TAHUN 2008 2007 2006

4 5 6 7 8 9 10

11

Peran Protein Heat Shock Pada Patogenesis Kejadian Pasien Karsinoma Sel Skuamous Rongga Mulut (KSSRM) Odontectomy of Third Molar Wisdom Teeth in dr Muwardi Hospital Single Strand Conformational Polimorphism Analisis gena cmyc pada kanker serviks uteri dengan positif Human Papilloma Virus Finger Print Kekerabatan Gena Polimerase Chain Reaction gena c-myc pada kanker serviks uteri dengan positif Human Papilloma Virus Polimerase Chain Reaction gena p53 pada kanker serviks uteri yang positif Human Papilloma Virus Kasus-kasus Penyakit Gigi dan Mulut yang Sering Ditemui Ekspresi IL-2, IL-10, CD8+ dan MHC-I Sebagai Sistem Kekebalan Tubuh pada Penderita Kanker Serviks Uteri Imunologi Jamur : Aktivitas Fagositosis Makrofag Terhadap C. Albicans Ekspresi Protein p53, pRb Dan c-myc Sebagai Indikator Prognosis Pada Kasus Kanker Serviks Uteri Yang Terinfeksi HPV dan EBV Pengaruh Inhibitor Protein Kinase C Terhadap Fagositosis

2005 2005 2004 2004 2003 2001 2000

1999

25

12 13 14 15 16 17 18 19

Candida sp. oleh Makrofag Keadaan Jaringan Periodontal Pada Penyakit Diabetes Mellitus Tak Terkontrol Kegoyahan Gigi-geligi Pada Penyakit Diabetes Mellitus Tak Terkontrol dan Terkontrol Status Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) Pada Lesi-lesi Di Rongga Mulut Hubungan Antara Kebersihan Gigi dan Mulut Dengan Kerusakan Gigi Pada Mahasiswa UNS Hubungan Antara Proses Belajar Mengajar Dengan hasil Evaluasi Khusus Untuk Mata Ajar Patologi Anatomi Studi Karsinoma Epidermoid (Karsinoma Sel Skuamous) di Rongga Mulut Frekwensi Kelainan Kelenjar Limfe Di Karesidenan Surakarta Dan Sekitarnya tahun 1988 1991 Penentuan Kadar Lemak Dalam Berbagai Jenis Susu Berdasarkan Sifat-sifat Koloid Susu

1998 1996 1995 1994 1993 1991 1990 1988

10. PUBLIKASI ILMIAH NO 1 JUDUL Stressor, Sick and Healthy The role of heat shock protein in pathogenesis of oral squamous cell carcinoma (OSCC) The Expression of Mitochondrial Heat Shock Protein 10 in Oral Lesions with HPV Positive Dental Apartness and Tissue Dental Supportnessthat Often Find The Influence of Mineral Trioxide Aggregate as a Stopping Material of Root Dental Apec in Tissue Repair that Realize Apical Lesion Cervical Cancer with Human Papilloma Virus and Epstein Barr Virus Positif Isozyme in Sporogoni Organ of Anopheles barbirostris van der wulp vector and non vector Isozyme Variation and JURNAL Cermin Dunia Kedokteran Indonesian Journal of Dentistry TAHUN 2010 2009

2

Folia Medica Indonesiana.

2009

3

Cermin Dunia Kedokteran

2008

4

Nexus Medicus. Jurnal Ilmiah dan Penelitian Medis

2008

5

6

Journal of Carcinogenesis (BioMed Central; PubMed; MedLine) Jurnal Kedokteran YARSI

2006

2005

7

Journal of Biological

2005

26

8

9 10

11

12

13

14

15

16

17

Morphology of Anopheles subpictus Grasi Vektor and Non Vektor Malarian The Expression of p53, Rb dan c-myc proteins in cervical cancer by immunohistochemistry stain Diagnostic Test of sputum in Tuberkulosis Patiens The differences between Elisa Sandwich A dan B Method for Detection of Toxoplasma gondii membrane proteins Proliferation of Splenosit Mice after Imunization Intranasal Toxoplasma gondii Proteins The Influence of PMA as a PKC activator in RME Expression The Expression of IL-2 and IL-10 in Cervical Cancer with HPV Infection The Differences of Phagocytosis Activity of Macrophages Mice Balb/C During Toxoplasma Gondii Infection Between Before and After Stimulation With Soluble Proteins of Toxoplasma CD8+ and MHC Class I in Cervical Cancer with HPV infection The effect of tuba root extract (Derris eliptica) to the mortality of Culex quinguefasciatus larvae The Differences of Kinetic Production of Tumor Necrosis Factor Alfa (TNF-a) in Endothel Cell Culture Between Infected with Dengue Virus Serotipe-2 and 3

Diversity

Journal of Biological Diversity

2005

Journal of Biological Science BioSMART Bioteknologi, Journal of Theoritical and Applied Biotechnology

2005 2004

Jurnal Kedokteran YARSI

2004

Indonesian Journal of Patology Jurnal Kedokteran YARSI

2004

2004

Jurnal Kedokteran YARSI

2003

Jurnal Kedokteran YARSI

2003

Jurnal Kedokteran YARSI

2003

Jurnal Kedokteran YARSI

2002

27

18

19

20 21 22 23

24

25

26

27

28

29

Expression of MHC-I in Cervical Cancer with HPV Infection Profile of Il-2 Serum Patient With Nasopharing Carcinoma Which EpsteinBarr Virus Infection The Expression of IL-10 In Cervical Cancer Expression of c-myc Protein in Cervical Cancer Cervical Cancer With Virus Epstein Barr Infection To Express Cytotoxic T Lymphocyte Cells (CD8+) In Neoplasia (Cancer) By Immunohistochemistry Signal Transduction Pathway for Forming Complete Phagosomes In Phagocytosis Activity Of Macrophage Profile of Titer IgA Anti EBNA and IgA Anti VCA In Serum Patient With Nasopharing Carcinoma (WHO Tipe III) and Mononucleosis Infectiosa Which Epstein Barr Virus Infection Immunology To Fungi: Macrophage Phagocytosis Activity To Candida sp Changes of Balb/C Mice Macrophages Mobility After Protein Kinase C Inhibitor Administration The Influence of Phorbol Myristic Acetat on The Formation of Pseudopodia and Phagosomes of Makrophages Decreases the Ability of Phagocytosis of Macrophage Toward C. albicans by Inhibition The Signal Transductions

Indonesian Journal of Patology Jurnal Kedokteran YARSI

2002

2002

Indonesian Journal of Patology Jurnal Penelitian Medis, NEXUS Medicus Jurnal Penelitian Medis, NEXUS Medicus Jurnal Penelitian Medis, NEXUS Medicus

2002 2002 2002 2002

Jurnal Penelitian Medis, NEXUS Medicus

2002

Jurnal Penelitian Medis, NEXUS Medicus

2001

Jurnal Penelitian Medis, NEXUS Medicus Indonesian Journal of Clinical Pathology

2001

2001

Jurnal Kedokteran YARSI

2001

Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi, FKG-UGM

2001

28

30

31

32

33

34

Influence of Protein Kinase C Inhibitor in Phagocytosis Activity Toward Candida sp Protein Kinase C Defisiency Inhibit Lysosome Granules Forming of Macrophage Mice Balb/C In vitro The Part of Protein Kinase C in Cell Activity : The Correlation Between Concentration of Protein Kinase C Inhibitor and time Observed of Phagocytozed Activity Again C. albicans The Differences of Phagocytosis of Candida sp. carried out by Balb/C Mice Macrophages After The Administration of Bisindolylmaleimides The Interaction Between The Bisindolylmaleimides Concentration and The Explanation Time of The Balb/C Mice Macrophages Mobility

Medical Journal of Indonesia

2001

Jurnal Ilmiah Penelitian Medis NEXUS

2000

Indonesian Journal of Patology

2000

Jurnal Kedokteran YARSI

2000

Majalah Kedokteran UNBRAW

2000

Surakarta, 22 Oktober 2010 Dosen Pendamping

Dr. Adi Prayitno, drg., MKes NIP. 19591101 198601 1 001