2. landasan teori 2.1. supply chain management
TRANSCRIPT
7 Universitas Kristen Petra
2. LANDASAN TEORI
2.1. Supply Chain Management
Supply chain management merupakan suatu proses mengkoordinasikan
semua kegiatan yang terlibat dalam proses produksi hingga sampai ke tangan
konsumen. Prosesnya secara berurut adalah melakukan peramalan permintaan
terhadap suatu produk, kemudian dilakukukan perencanaan dan pengelolaan
pasokkan dan permintaan, melakukan pengadaan bahan, membuat jadwal
produksi barang, gudang, mengontrol persediaan, dan melakukan distribusi
produk sampai ke konsumen. Proses ini menekankan pada pembelian dan
pengendalian persediaan dengan menjaga ketersediaan bahan baku dan harga yang
dapat berubah-ubah dapat mengontrol biaya dan menghindari persediaan barang
yang berpotensi tidak dapat terjual. Maka dengan menggunakan Supply chain
management dapat menghasilkan produk berkualitas dengan biaya yang rendah.
Perlu juga dibangun hubungan yang dinamis antara perusahaan dengan pemasok
dan setiap devisi dalam perusahaan hingga barang sampai ke tangan konsumen.
Karena dengan menjalin hubungan yang baik, setiap devisi dapat bekerja sama
untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan lebih baik.
Supply chain merupakan gambaran bagaimana organisasi saling terkait,
sebagai gambaran perusahaan. Supply chain management penting karena
perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif yang signifikan dengan
mengatur operasi supply chain (Jacobs, Chase, Aquilano, 2009)
Gambar 2.1. Supply Chain manafucture
Sumber: Smichi-Levi, Kaminsky (2008)
Supplier Manufacture
Consumer
Retail
Distribution Warehouse
8 Universitas Kristen Petra
a) Supplier
Supplier memasok bahan baku yang dibutuhkan untuk proses manufaktur.
Bahan baku tersebut disesuaikan dengan kebutuhan produksi.
b) manufacture
pada tahap manufaktur, bahan baku diolah menjadi barang jadi. Pada
perusahaan manufaktur, umumnya produk dibuat make to stock, tapi tidak
menutup kemungkinan make to order. Kadang pada tahap ini dibutuhkan
penyesuian teknologi, seperti penggantian mesin lama dengan mesin baru.
c) Warehouse
Setelah barag diproduksi, barang tersebut di simpan di gudang
(werehouse)
d) Distribution
Produk disalurkan ke distributor di masing-masing wilayah, dimana
produk akan dipasarkan.
e) Retail
Distributor menyalurkan barang ke retailer-retailer untuk dijual ke
consumer.
f) Consumers
Consumer adalah orang yang mengkonsumsi produk atau jasa.
2.2. Kegiatan atau proses- proses operasional
Proses operasional, meliputi dari penerimaan order hingga barang
sampai di tangan konsumen. Bisnis inti dan menciptakan aliran nilai utama.
Contohnya : proses pembelian, manufaktur, pemasaran, dan penjualan. Menurut
Heizer dan Render (2005) Proses Operasional yaitu “Serangkaian kegiatan yang
membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan dan keluaran”.
Menurut Hery dan Fitri (2009) Kegiatan atau proses operasional merupakan
kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada
konsumen, dan kegiatan ini menjadi fungsi utama dalam perusahaan, melalui
kegiatan tersebut segala sumber daya masukkan perusahaan diintegrasikan untuk
menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Kegiatan atau proses
merupakan kegiatan yang kompleks, tidak saja mencakup pelaksanaan fungsi
9 Universitas Kristen Petra
manajemen dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan dalam mencapai tujuan
operasional, tetapi juga mencakup kegiatan teknis untuk menghasilkan suatu
produk.
Eddy (2006) menyatakan bahwa kegiatan atau proses opersional
merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan
kepada konsumen. Kegiatan ini dalam banyak perusahaan melibatkan bagian
terbesar dari karyawan dan mencakup jumlah terbesar dari asset perusahaan, oleh
karean itu proses operasional merupakan salah satu fungsi utama dari perusahaan.
Menurut Schroeder (1993), definisi proses atau kegiatan operasional ada 3 hal
yaitu : pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkna barang dan jasa, adanya
system transformasi yang menghasilkan barang dan jasa, serta adanya
pengambilan keputusan sebagai elemen penting.
2.3. Fungsi Manajemen
Menurut Terry (2006), ada 4 macam fungsi manajemen, yaitu:
a. Perencanaan (planning)
b. Organisasi (organizing)
c. Pengarahan (actuating)
d. Pengawasan (controlling)
2.3.1 Fungsi Perencanaan
Fungsi utama dari pimpinan adalah perencanaan. Perencanaan adalah
sebuah penentuan segala sesuatu sebelum melakukan kegiatan-kegiatan.
Pada hakekatnya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang
merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan ekonomis dan efektif untuk waktu
yang akan datang. Proses ini memerlukan pemikiran tentang apa yang perlu
dikerjakan, bagaimana dan dimana suatu kegiatan perlu dilakukan serta siapa
yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaanya. (Terry, 2006)
10 Universitas Kristen Petra
2.3.2 Fungsi Organisasi
Dalam urut-urutan fungsi manajemen, maka langkah berikutnya
adalah menciptakan organisasi untuk melaksanakan rencana-rencana yang
telah di formulasikan. Organisasi pada dasarnya ada tiga komponen yaitu
fungsi, personalia dan faktor-faktor sarana fisik atau dengan kata lain
merupakan sebuah komponen dimana ada terdapat tugas-tugas dan alat-alat
yang di perlukan untuk melaksanakan fugsi-fungsi yang ditugaskan untuk
dijalankan.
Proses organisasi mempersiapkan komponen-komponen diatas untuk
memperlancar pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Oleh karena itu fugsi
pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan hubungan-
hubungan antara fugsi, personalia dan faktor fisik supaya kegiatan-kegiatan
yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian bersama.
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur
formal. Mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau
pekerjaan diantara para anggota organisasi dapat dicapai dengan efisien.
(Terry, 2006)
2.3.3 Fungsi Pengarahan
Menurut (Terry, 2006), fungsi manajemen setelah perencanaan dan
pengorganisasian adalah memulai kegiatan yang diorganisir. Fungsi
pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir suatu tindakan
agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena itu tindakan-tindakan itu dilakukan
oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan
motivasi pada personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut.
Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam
melakukan pengarahan yaitu:
a. Prinsip mengarah pada tujuan
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
c. Prinsip kesatuan komando
11 Universitas Kristen Petra
Pada umumnya pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan
dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan
diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di atas.
Cara-cara pengarahan yang dialakukan dapat berupa:
a. Orientasi
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang penting
agar kegiatan dilakukan dengan baik.
b. Perintah
Merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada
dibawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu
pada keadaan tertentu pada keadaan tertentu.
c. Delegasi wewenang
Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari
wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
2.3.4 Fungsi Pengawasan
Fugsi pengawasan pada hakekatnya merupakan tindakan mengatur
apakah kegiatan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam
rencana. Dengan demikian pengawasan membawa kita pada fungsi
perencanaan. Makin jelas, lengkap serta terkoordinir rencana-rencana makin
lengkap pula pengawasan. Pengawasan harus melihat ke depan, meskipun hal-
hal yang telah lalu perlu dipelajari. Ada tiga tipe pengawasan yaitu: (Terry,
2006)
a. Pengawasan pendahuluan
Dirancang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau
tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan
tertentu diselesaikan.
b. Pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan.
Merupakan proses di mana aspek tertentu dari suatu prosedur harus
disetujui dahulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dahulu sebelum
kegiatan - kegiatan bisa dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan
"double check" yang telah menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
12 Universitas Kristen Petra
c. Pengawasan umpan balik
Pengawasan umpan balik digunakan untuk mengukur hasil dari suatu
kegiatan yang telah diselesaikan.
2.4. Analisa Lingkungan
2.4.1. Definisi Analisis Lingkungan
Lingkungan perusahaan merupakan faktor yang berada diluar jangkuan
perusahaan yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis dan berjalannya suatu
usaha. Analisis lingkungan bisnis merupakan suatu proses perencana-perencana
strategi untuk memantau lingkungan bisnis dengan melihat suatu peluang atau
ancaman. Keberhasilan suatu perusahaan tergantung dari lingkungannya, dengan
lingkungan yang nyaman maka akan menjadi peluang bisnis yang
menguntungkan.
Mawardi (2002) menyatakan perusahaan perlu melakukan analisis
terhadap lingkungan sekitar perusahaan agar perusahaan dapat menetapkan
strategi apa yang tepat di gunakan pada perusahaan. Analisis terhadap lingkungan
perlu digunakan karena perusahaan tidak dapat lepas dari perubahan lingkungan
yang ada di sekitarnya. Analisis lingkungan usaha adalah proses awal dalam
manajemen strategi yang bertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan.
Lingkungan perusahaan mencakup semua faktor yang ada di dalam maupun di
luar perusahaan agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
2.4.1.1. Analisis Lingkungan Internal (Strengths and Weaknessess Analysis)
Pengertian strength atau kekuatan menurut Hope dan Muhlemann (1997)
adalah “those aspects which it is good and or which give it advantage over its
competitors”. Kekuatan dalam perusahaan merupakan keuntungan yang
menunjukkan jika sebuah perusahaan mempunyai nilai lebih dari perusahaan lain.
Pengertian weaknesses menurut Hope dan Muhleman (1997) adalah “those
aspects which the organization does poorly and which put it a disadvantage when
compared to its competitors”. Kekurangan dalam perusahaan merupakan kerugian
yang membuat perusahaan lebih lemah dibandingkan dengan perusahaan lain.
Dalam analisis lingkungan internal perlu juga mengidentifikasi distinctive
13 Universitas Kristen Petra
competence milik perusahaan yang menurut Robbins (1994) adalah “the unique
skills and resources that determine the organization’s competitive weapons” yang
berarti keterampilan unik dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dan
merupakan senjata untuk bersaing. Yang termasuk dalam lingkungan Internal
yaitu :
1) Sumber Daya (Resources)
Menurut Barney dan Hesterly (dalam Solihin, 2009), Sumber Daya
merupakan aset, baik dalam bentuk aset berwujud (seperti produk yang
dihasilkan oleh perusahaan, persediaan bahan baku yang dimiliki oleh
perusahaan, dan sebagainya) maupun dalam bentuk aset tidak berwujud
(seperti citra merek perusahaan atau reputasi perusahaaan) yang berada
dalam kendali perusahaan serta akan membantu perusahaan dalam
melakukan implementasi strategi untuk memperoleh keunggulan bersaing.
Yang termasuk dalam sumber daya yaitu :
a) Sumber daya manusia
Kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki
individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan
lingkungannya, Sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
b) Sumber daya modal
Kepemilikan dana yang dimiliki perusahaan yang akan menetukan
atau menghasilkan aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
c) Sumber daya teknologi
Kekuatan yang menciptakan teknologi baru, menciptakan produk,
dan peluang pasar yang baru. Teknologi sangat berpengaruh karena
dapat merubah kondisi pembuatan produk dan permintaan pasar.
(David, 1995)
d) Sumber daya budaya organisasi
Institusi dan kekuatan lain yang mempengaruhi nilai dasar, persepsi,
selera, dan perilaku masyarakat. Karakteristik budaya dalam perilaku
seseorang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran.
(kotler & Armstrong, 2008 )
14 Universitas Kristen Petra
2) Kapabilitas (Capabilities)
Kapabilitas adalah kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk
mengkoordinasikan sumber daya yang dimiliki dan memberdayakan sumber
daya tersebut secara produktif. Kapabilitas perusahaan berasal dari tiga hal,
yaitu struktur organisasi, proses organisasi, dan sistem pengendalian
organisasi. Proses organisasi yang bertumpu pada koordinasi penggunaan
sumber daya menjadi faktor penentu dalam perusahaan menggunakan
sumber daya secara efektif dan efisien untuk menjalankan strategi tertentu
guna mencapai tujuan perusahaan.
2.4.1.2. Analisis Lingkungan Eksternal (Opportunities and Threats Analysis)
Opportunities atau peluang pemasaran menurut Kottler (1997) adalah
“suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara
menguntungkan”. Peluang dapat juga di artikan sebagai suatu harapan yang terjadi
suatu kejadian, peluang sangat berhubungan dengan gagasan, kesempatan atau
kemungkinan yang ada. Sedangkan environmental threat atau ancaman
lingkungan menurut Kottler (1997) adalah “tantangan akibat kecenderungan atau
perkembangan yang kurang menguntungkan, yang akan mengurangi penjualan
dan laba jika tidak dilakukan tindakan pemasaran yang baik”. Ancaman dapat di
maksudkan dengan suatu kondisi yang membuat perusahaan harus lebih melihat
segala hal yang terjadi di sekitar, khususnya dari luar perusahaan.
Peluang dan ancaman itu bertujuan untuk menganalisis lingkungan
dengan mengetahui pilihan-pilihan apa yang ada, maksudnya kesempatan apa
yang ada dan ancaman-ancaman apa saja di luar perusahaan. Pada lingkungan
yang sama bisa membawa dampak berbeda pada perusahaan di industri yang sama
karena masing-masing perusahaan memiliki sumber daya yang berbeda.
Lingkungan eksternal tersebut meliputi (Amirullah & Budiyono, 2004):
a. Pemasok
Pemasok berfungsi sebagai penyedia fasilitas dan sarana yang dibutuhkan
oleh perusahaaan. Manajemen perlu menjalin kerja sama yang baik dengan
pemasok untuk menjamin bahwa proses dan kegiatan perusahaan dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Meningkatnya kekuatan pemasok
15 Universitas Kristen Petra
dibanding kondisi perusahaan menyebabkan daya saing organisasi semakin
rendah. Pemasok dikatakan kuat apabila:
Persaingan didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan besar dan lebih
terkonsentrasi pada industri yang menjadi pembeli mereka.
Produk pengganti yang baik tidak tersedia bagi pembeli.
Industri bukan merupakan konsumen yang penting bagi pemasok.
Pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan
kearah industri pembeli (contohnya produsen pakaian yang memilih
membuka toko pakaian sendiri).
Efektivitas produk pemasok menciptakan biaya peralihan yang tinggi
bagi pembeli.
b. Pelanggan
Pelanggan atau konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-
beda. Perbedaan itu disebabkan karena mereka memiliki latar belakang
budaya, ekonomi, dan pendidikan yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
manajemen perlu mengamati setiap perubahan perilaku dari konsumennya.
c. Lembaga Keuangan
Lembaga yang berperan sebagai penjamin sekaligus penyedia sumber dana
dan keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
d. Pesaing
Persaingan yang semakin ketat menuntut manajemen untuk memperhatikan
para pesaingnya. Manajemen harus terus waspada dan mengawasi setiap
gerak-gerik pesaing. Dengan demikian, manajemen bisa menentukan strategi
apa yang harus diambil untuk bisa bertahan dan memenangkan persaingan.
e. Pemerintah
Peranan pemerintah sangat besar dalam keberhasilan suatu organisasi.
Sebaliknya, pemerintah juga dapat menghambat kemajuan dari suatu
organisasi. Melalui kebijakannya pemerintah seringkali bertindak kurang
proposional dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dalam organisasi.
Dari beberapa indikator diatas dapat disimpulkan bahwa kurang lebih
faktor analisa lingkungan dapat diperoleh juga melalui analisa Porter Five forces,
16 Universitas Kristen Petra
merupakan indikator yang lebih lengkap dalam menentukan peluang dan ancaman
pada perusahaan.
2.5. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan strategi cara menemukan peluang menarik
dan menyusun strategi yang menguntungkan perusahaan. Strategi pemasaran
merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang saling berkaitan
melalui pasar yang di masuk dan program pemasaran yang digunakan untuk
melayani pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran bertujuan untuk mengetahui
kelompok konsumen eksternal organisasi di mana di dalamnya terdapat segmen
pasar yaitu sub kelompok pembeli dalam pasar.
Menurut cravens (2003) strategi pemasaran adalah pengembangan
strategi dari proses penggerakan pasar yang dapat mengubah lingkungan bisnis
secara terus menerus dan kebutuhan menyampaikan nilai konsumen yang lebih
tinggi. Strategi pemasaran terdiri dari analisis, strategi pengembangan dan
implementasi aktivitas. Dalam pengembangan sebuah visi mengenai pasar-pasar
yang diminati oleh organisasi, strategi memilih target pasar, menetapkan sasaran,
dan mengatur strategi penempatan program pemasaran merupakan rancang yang
dipilih untuk memenuhi syarat penilaian konsumen dalam setiap target pasar.
Menurut Tjiptono (2008), strategi pemasaran terdiri atas lima elemen
yang saling berkaitan. Kelima elemen tersebut adalah :
1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan
ini didasarkan pada faktor-faktor :
a. Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokkan teknologi
yang dapat diproteksi dan didominasi.
b. Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya
pemusatan (fokus) yang lebih sempit.
c. Pengalaman komulatif yang didasarkan pada trial-and-error di
dalam menanggapi peluang dan tantangan.
d. Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya
langkah atau pasar yang terproteksi.
17 Universitas Kristen Petra
2. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual,
pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada
masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang
dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian. Manfaat
tersebut meliputi produk itu sendiri, nama merek produk, ketersediaan
produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi, dan bantuan teknis yang
disediakan penjual, serta hubungan personal yang mungkin terbentuk
di antara pembeli dan penjual.
3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan
nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdangangan grosir dan eceran yang
dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan
menggunakannya.
5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal
selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relations.
2.5.1. Bauran Pemasaran
Menurut menurut Kotler dan Armstrong (2008), bauran pemasaran
adalah kumpulan alat pemasaran yang taktis terkendali yang dipadukan
perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran.
Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang disebut ”empat 4” :
Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi).
18 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Sumber: Kotler dan Armstrong (prinsip-prinsip pemasaran, 2008)
1. Product ( produk )
Produk merupakan elemen yang penting dalam bauran pemasaran karena
produk merupakan sesuatu yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan
pasar. Produk dapat berupa uang atau jasa uang dapat ditawarkan ke dalam
pasar untuk diperhatikan, dimiliki, bahkan dikonsumsi. Strategi produk
yang tepat akan menempatkan perusahaan dalam suatu posisi persaingan
yang lebih unggul dari para pesaingnya.
2. Price ( Harga )
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk atau jasa. Penetapan harga dan persaingan harga
adalah masalah yang paling perlu mendapat perhatian khusus dari
perusahaan, karena penetapan harga dapat berpengaruh pada pendapatan
perusahaan dan kelangsungan perusahaan dalam persaingan dengan
kompetitor (khususnya jenis yang sama).
PRICE
PLACE PROMOTION
PRODUCT
Keragaman
Produk, kualitas,
Desain, Fitur,
Nama merek,
Kemasan,
Layanan.
Promosi
Penjualan,
Periklanan,
Penjualan pribadi,
hubungan
masyrakat.
Saluran Pemasaran,
Lokasi, Cakupan
Pasar, Persediaan,
Pengelompokan,
Transportasi,
Logistik.
Daftar Harga,
Rabat/Diskon,
Potongan Harga
Khusus, Periode
Pembayaran,
Syarat Kredit Pelanggan sasaran
Positioning yang
di harapkan
19 Universitas Kristen Petra
3. Placement ( Distribusi )
Distribusi merupakan kegiatan pemasaran perusahaan agar produknya
dapat sampai ke tangan konsumen. Tanpa pendistribusian yang jelas,
pemasaran suatu produk belum dikatakan berhasil. Untuk mendapatkan
sistem pemasaran yang strategis, selain merancang produk, menetapkan
harga, promosi yang baik, perusahaan juga harus menetapkan strategi
distribusi yang tepat.
4. Promotion
Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk dan menarik
perhatian pelanggan agar memilih produk tersebut. Perusahaan harus dapat
mengalokasikan anggaran promosi diantaranya yaitu, periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, serta pemasaran langsung.
Dalam pemasaran, bauran pemasaran meupakan elemen-elemen yang
sangat penting untuk dianalisa karena elemen 4p tersebut merupakan variable
yang saling berhubungan yaitu dengan menentukan produk yang akan dibuat,
memberikan harga yang sesuai dengan perhitungan yang tepat, dimana produk
tersebut akan dijual dengan mencari tempat yang strategis dan terakhir menyusun
promosi agar konsumen dengan lebih cepat mengetahui produk tersebut.
2.5.2. Unsur Pemasaran STP (Segmenting, Targeting, Positioning)
Dalam menawarkan produk dan jasa perusahaan harus dapat melayani
konsumen dengan berbagai permintaan yang beragam. Oleh karena itu, suatu
perusahaan perlu mengidentifikasikan segmen pasarnya sehingga mereka dapat
memnuhi kebutuhan konsumennya dengan lebih efektif.
1. Segmenting
Menurut kotler dan Armstrong (2004) mengatakan bahwa:
“Market segmentation is dividing a market into smaller groups of
buyers with distinct needs, characteristic, or behaviors who might
require separate product or marketing mixes”. Segmentasi pasar
adalah membagi sebuah pasar kedalam kelompok- kelompok pembeli
20 Universitas Kristen Petra
yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah .
Segmen pasar meliputi sekelompok konsumen yang memiliki
kebutuhan yang sama. Tugas seorang pemasar bukan untuk
menciptakan segmen tapi untuk mengidentifikasikan segmen yang ada
dan menetapkan target mana yang akan dituju. Perusahaan akan lebih
mudah memilih jalur distribusi dan komunikasi yang terbaik, dan dari
identifikasi tersebut akan diketahui siapa saja para kompetitornya
secara jelas memiliki target segmen yang sama. Segmen pasar di bagi
menjadi empat yaitu : ( Kotler dan Armstrong ,2008)
a) Segmentasi Geografis
Membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda seperti
Negara, Negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan
sekitar.
b) Segmentasi Demografis
Membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan variable seperti
usia, pendidikan, agama, ras, generasi, dan kebangsaan.
c) Segmentasi Psikografis
Membagi pasar menjadi kelompok berbeda berdasarkan kelas
sosial,gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
d) Segmentasi Perilaku
Membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap,
pengunaan, atau respon konsumen terhadap semua produk.
2. Targeting
Setelah perusahaan melakukan segmentasi pasar, yang harus
dilakukan berikutnya adalah menentukan target pasar yang akan
dituju. Dengan melihat segmen yang berbeda, perusahaan dapat
mempertimbangkan lima pola dalam pemilihan target pasar, yaitu :
(Tjiptono, 2008)
Konsentrasi segmen tunggal
Perusahaan memilih berkonsentrasi pada satu segmen tertentu.
Keputusan ini didasari oleh beberapa pertimbangan, misalnya
21 Universitas Kristen Petra
perusahaan memiliki dana yag terbatas, segmen tersebut
merupakan segmen yang tidak ada pesaingnya, atau perusahaan
menganggap segmen tersebut merupakan segmen yang paling
tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.
Spesialisasi Selektif
Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan
sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki.
Spesialisasi pasar
Dalam spesialisasi pasar, perusahaan memusatkan diri dari upaya
melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan
tertentu.
Spesialisasi produk
Dalam spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada
pembuatan poduk tertentu yang akan dijual kepada berbagai
segmen pasar.
Pelayanan penuh (full market coverage)
Dalam pelayanan penuh, perusahaan berusaha melayani semua
kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin
dibutuhkan. Hanya perusahaan yang besar yang dapat
menggunakan strategi ini karena dibutuhkan sumber daya yang
sangat besar.
Ada tiga faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam menyusun
strategi targeting menurut Wilson dan Gilligan (2005) yaitu :
The size / growth potential, yaitu ukuran dan potensi pertumbuhan dari
setiap segmen.
The structural atternativeness, yaitu tingkat profitabilitas yang ada pada
setiap segmen.
The organization’s objectives and resources, apakah tujuan perusahaan
dapat tercapai dengan menarget segmen tertentu dan apakah sumber daya
yang dimiliki perusahaan mampu melayani segmen tersebut.
22 Universitas Kristen Petra
3. Positioning
Setelah kedua tahap yang dilakukan perusahaan yaitu menetapkan segmen
pasar dan mengetahui apa yang dibutuhkan konsumennya, perusahaan dapat
menyesuaikan serta menetapkan posisi produknya dipasar (market positioning).
Positioning adalah kegiatan perancangan penawaran agar mendapat tempat
khusus di benak target pasar yang akan dituju. Positioning bertujuan untuk
membentuk value proposition yang berfokus pada konsumen. Value
proposition adalah alasan yang dapat meyakinkan konsumen mengapa harus
memilih produk tersebut. (Tjiptono, 2008).
Ries dan Trout (2002) mengatakan bahwa :
“ positioning is not what you doto the product. It is what you do to the
mind of the prospect”. Positioning adalah melakukan sesuatu bukan tehadap
brand atau produk, tetapi terhadap pikiran calon konsumen, yakni bagaimana
menempatkan suatu produk agar selalu ada di benak konsumen.
2.6. Perencanaan Strategi
Perencanaan stretegi adalah sebuah proses mengembangkan strategi dan
mempertahankan kecocokan strategis antara tujuan dan kemampuan organisasi
serta peluang pemasaran yang sedang berubah ( Kotler dan Armstrong, 2008 ).
Perencanaan strategis menentukan tahap perencanaan berikutnya dalam
perusahaan. Dalam merencanakan strategi sangat dibutuhkan langkah-langkah
yang tepat dalam perencanaan strategi Pada dasarnya proses perencanaan strategi
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Gambar 2.3. Langkah-langkah perencanaan strategis
Sumber: Kotler dan Armstrong (prinsip-prinsip pemasaran, 2008)
Mendefinisikan
misi perusahaan
Menetapkan
tujuan dan
sasaran
perusahaan
Merancang
portofolio
bisnis
Merencanakan
pemasaran dan
strategi
fungsional
lainnya
23 Universitas Kristen Petra
1. Mendefinisikan misi yang berorientasi pada pasar
Pada mulanya organisasi mempunyai tujuan atau misi yang luas, tetapi
dengan berlalunya waktu misi dapat menjadi tidak jelas ketika organisai itu
tumbuh, menambah produk dan pasar baru atau mengahadapi kondisi baru di
dalam lingkungan. Misi adalah pernyataan tujuan organisasi, apa yang ingin
dicapai oleh organisasi dalam lingkungan yang lebih besar. Studi
memperlihatkan bahwa perusahaan dengan pernyataan misi yang jelas
mempunyai kinerja keuangan dan organisasi yang lebih baik. Misi yang
berorientasi pada pasar mendefinisikan bisnis yang memuaskan kebutuhan
dasar pelanggan. Misi harus bersifat realistis dan sesuai dengan lingkungan
pasar.
2. Menentukan tujuan dan sasaran perusahaan
Perusahaan harus mengubah misinya menjadi tujuan-tujuan pendukung yang
terperinci untuk setiap tingkatan manajemen. Setiap manajer harus
mempunyai tujuan dan bertanggung jawab untuk mencapainya. Dengan
menentukan tujuan yang jelas bagi tiap manajeman maka akan didapat
sasaran yang tepat yang dalam memajukan perusahaan.
3. Merancang Portofolio Bisnis
Portofolio bisnis adalah kumpulan bisnis dan produk yang membentuk
perusahaan. Dipandu oleh pernyataan misi dan tujuan perusahaan,
manajemen harus merencanakan portofolio bisnis. Portofolio bisnis terbaik
adalah portofolio yang paling sesuai dengan kekuatan dan kelemahan
perusahaan untuk mengambil peluang dalam lingkungan bisnis. Perencanaan
portofolio mempunyai dua tahap. Pertama, perusahaan harus melihat
portofolio bisnis terkini yang dimiliki perusahaan dan melihat mana yang
perlu mendapatkan perhatian dari perusahaan. Kedua, perusahaan
membentuk portofolio masa depan dengan mengembangkan strategi
pertumbuhan dan pengurangan.
4. Merencanakan pemasaran dan strategi fungsional
Dari ketiga langkah di atas dapat dilihat bagaimana cara perencanaan
pemasaran dan strategi yang baik. Perencanaan strategi yang utama adalah
menganalisis portofolio bisnis, dimana manajamen dapat mengevaluasi
24 Universitas Kristen Petra
produk dan bisnis yang membentuk perusahaan. Tujuan perencanaan strategis
adalah menemukan cara dimana perusahaan dapat menggunakan kekuatannya
dengan cara terbaik untuk mengambil keuntungan dari peluang menarik yang
ada di lingkungan.
2.6.1. Proses Perencanaan Strategi
Menurut Kotler (2000) proses perencanaan strategi adalah sebagai
berikut:
1. Misi bisnis merupakan maksud keberadaan suatu organisasi dalam
masyarakat. Pernyataan misi harus mencakup tujuan dan kebijaksanaan
umum dari unit usaha.
2. Analisa lingkungan eksternal (analisa peluang dan ancaman) perusahaan
harus memonitor faktor-faktor lingkungan eksternal yang dapat
mempengaruhi usaha. Faktor-faktor tersebut antara lain: demografi,
kondisi perekonomian, teknologi, politik, hukum dan persaingan.
3. Analisa lingkungan internal (analisa kekuatan dan kelemahan) lingkungan
internal merupakan faktor penentu bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Faktor-faktor tersebut, diantaranya adalah: pemasaran, sumber daya
manusia, produksi dan keuangan.
4. Merumuskan sasaran setelah unit usaha mendefinisikan misinya dan
menganalisa baik lingkungan eksternal maupun internal, maka unit usaha
tersebut dapat bergerak lebih lanjut untuk merumuskan tujuan dan
sasarannya untuk periode perencanaannya.
5. Penerapan strategi sasaran menunjukkan arah tujuan yang akan dituju oleh
suatu bisnis. Strategi menjabarkan cara mencapai sasaran itu. Setiap usaha
bisnis harus merancang strategi untuk mencapai sasaran. Lalu strategi
harus dijabarkan ke dalam program khusus yang diterapkan secara efisien
dan diperbaiki jika gagal.
6. Penetapan program setelah unit usaha mengembangkan strategi-strategi
pokok untuk mencapai sasarannya, program-program tersebut harus
dikembangkan untuk melaksanakan suatu strategi misalnya untuk
mencapai kepemimpinan teknologi, programprogram pengembangan harus
25 Universitas Kristen Petra
dilakukan untuk memperkuat departemen penelitian dan pengembangan,
pengumpulan informasi teknologi yang terbaru yang berpengaruh pada
usaha untuk mengembangkan produk mutakhir, melatih organisasi
penjualan dan sebagainya.
7. Implementasi merupakan penerapan dari perencanaan sasaran yang telah
ditetapkan melalui analisa-analisa baik internal maupun eksternal untuk
mencapai suatu tujuan.
2.7. Porter five forces analysis
Analisa Five Forces Porter merupakan sebuah kerangka kerja untuk
analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh
Michael E. Porter dari Harvard Business School pada tahun 1979. Menurut Five
Forces Model, sebuah industri disebut “tidak menarik” bila kombinasi dari five
forces menurunkan profitabilitas secara keseluruhan. Sebuah industri disebut
menarik bila kombinasinya menunjukkan profitabilitas yang menjanjikan.
Salah satu tools yang digunakan dalam membuat SWOT analisis di
antaranya adalah porter five forces analysis. Dalam porter five analysis dapat
memberikan gambaran bagaimana posisi bisnis dalam suatu perusahaan. Analisa
porter five forces dapat memberikan gambaran yang penuh mengenai persaingan
yang terjadi dalam suatu usaha, baik dari sisi supply chain (supplier dan
pelanggan), pangsa pasar(pemain baru dan substitusi). Dari keempat dorongan ini
memberikan kontribusi terhadap competitive rivalry atau tingkatan persaingan
dalam industri.(dalam Harvard Business Review, 2008), ada lima pemetaan yaitu
:
26 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.4 : Porter’s Five Forces Analysis
Sumber: Porter (2008)
Ada lima hal yang mencerminkan kekuatan persaingan antara lain adalah:
( Porter, 2008 ) :
1. Masuknya pendatang baru.
Masuknya pendatang baru sangat menjadi ancaman bagi perusahaan.
Perusahaan harus lebih peka terhadap lingkungan luar yang akan masuk
sebagai ancaman yang akan mengakibatkan tekanan harga dan laba
menjadi berkurang. Ancaman dari pendatang baru dapat berupa
berkurangnya pangsa pasar perusahaan. Analisis terhadap kekuatan
pendatang baru dalam persaingan industri diharapkan dapat membantu
perusahaan untuk membangun kekuatan sehingga pangsa pasar tetap
dalam perusahaan tidak direbut oleh pendatang baru yang masuk. Semakin
mudah masuknya persaing baru, ancaman terhadap keuntungan
perusahaan juga akan semakin besar. Sebuah perusahaan harus selalu peka
terhadap pendatang baru yang bermunculan dan harus siap dengan
Bargaining
Power of
Suppliers
Bargaining
Power of
Buyers
Threat of Subtitute
Products or
Services
Rivalry Among
Existing
Competitors
Threat of New
Entrants
27 Universitas Kristen Petra
strategi-strategi bersaing yang baik untuk mengahalangi pendatang baru
yang datang.
2. Ancaman produk pengganti
Ancaman terhadap produk pengganti merupakan salah satu hal yang harus
diperhatikan oleh perusahaan. Produk subtitusi adalah produk lain yang
dapat menjalankan fungsi sama seperti produk yang ditawarkan
perusahaan. Awalnya produk pengganti bersifat untuk mengurangi pangsa
pasar milik perusahaan dalam suatu industri akan tetapi pada sewaktu-
waktu dapat berubah menjadi ancaman dengan menguasai pangsa pasar
dalam perusahaan. Semakin banyaknya produk pengganti dapat juga
mengurangi kesempatan perusahaan untuk menjual produknya lebih
banyak dan akan membuat keuntungan perusahaan menjadi berkurang.
3. Kekuatan tawar menawar pemasok
Pemasok memiliki posisi tawar menawar yang berbeda terhadap
perusahaan didalam five forces model. Kekuatan tawar menawar pemasok
akan berpengaruh terhadap harga yang ditetapkan perusahaan. Pemasok
dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap harga yang di tentukan
oleh perusahaan untuk penjualan. Bila pemasok lebih kuat dalam proses
tawar-menawar maka harga yang ditawarkan oleh perusahaan akan
cenderung lebih tinggi sehingga akan sangat sulit untuk membangun
kekuatan bersaing, namun jika pemasok cenderung lebih cenderung lemah
maka harga yang ditawarkan perusahaan akan lebih rendah dan dapat
bersaing dipasaran.
4. Kekuatan tawar menawar pembeli
Pembeli memiliki posisi penting terhadap kelangsungan hidup perusahaan
karena keuntungan yang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan
produk perusahaan kepada pembeli. Kekuatan tawar menawar pembeli
perlu diperhatikan dalam analisis persaingan sebab pembeli merupakan
tujuan utama dalam sebuah perusahaan ketika ingin masuk ke sebuah
industri. Sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan pembeli,
jika perusahaan ingin tetap bertahan dalam persaingan karena pembeli
memiliki kekuatan yang besar untuk memilih perusahaan. Kekuatan tawar
28 Universitas Kristen Petra
menawar pembeli dapat dimenangkan oleh perusahaan jika perusahaan
mampu menciptakan produk baru sehingga pembeli tidak mudah
berpindah.
5. Persaingan di antara para pesaing yang ada
Dalam industri five forces model, sering tejadinya persaingan antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya. Menurut porter pencetus five
forces model, intensitas persaingan antar suatu perusahaan dalam satu
industri sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor : pertumbuhan dalam
industri tiap tahun, perbedaan produk, merek suatu produk, kosentrasi dan
keseimbangan, hambatan luar, keragaman pesaing, jumlah pesaing,
penetapan biaya, dan sebagainya. Sebuah perusahaan yang melakukan
inovasi akan dapat menikmati profit yang besar, karena pasar yang akan
dimasuk belum ada banyak atau pesaing pun belum memasuki pasar
tersebut
Porter menghubungkan kekuatan-kekuatan ini sebagai lingkungan mikro
dimana terdiri dari kekuatan-kekuatan yang begitu dekat dengan perusahaan dan
mempengaruhi kemampuan perusahaan tersebut dalam memberikan pelayanan
kepada pelanggan dan menghasilkan keuntungan. Perubahan yang terjadi pada
kekuatan tersebut membuat sebuah perusahaan harus menilai ulang pasar. Model
ini, menurut Porter seharusnya digunakan untuk tingkatan industri, tidak untuk
tingkat kelompok industri atau sektor industri. Sebuah industri dapat didefinisikan
berada pada tingkatan yang lebih rendah atau pada tingkat dasar, berada dalam
pasar yang dimana produk atau layanan yang sejenis atau yang berhubungan dekat
dijual ke pembeli.
2.8. Analisa SWOT
Analisa swot (strength,weakness,opportunity, dan threat) adalah suatu
perencanaan yang sangat strategis untuk digunakan dalam mengevalusi kekuatan,
kekurangan, peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal maupun lingkungan
internal.
Menurut Kurtz (2008), SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan
strategi yang penting untuk membantu perencanaan untuk membandingkan
29 Universitas Kristen Petra
kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari
eksternal.
Menurut Thompson (2008), analisa SWOT adalah simpel tetapi
merupakan alat bantu yang sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas serta
mengetahui ketidakefisienan sumber daya perusahaan, kesempatan dari pasar dan
ancaman eksternal untuk masa depan agar lebih baik lagi
Menurut Wilson & Gilligan (2005), analisis SWOT merupakan salah satu
alat pemasaran yang paling baik dan sering di gunakan untuk menyusun suatu
rencana pemasaran. Dimana SWOT Analysis dibuat untuk mencapai dua tujuan
utama yaitu:
1. Untuk memisahkan data-data yang penting
2. Untuk menentukan apa yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan
dengan adanya persaingan yang ketat pada tiap segmen pasar baik itu
untuk masa sekarang maupun untuk jangka panjang.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Ada empat tipe
strategi :
Stength : Merupakan keunggulan dari perusahaan yang mempunyai nilai
tinggi.
Weakness : Area yang harus menjadi zona yang paling diperhatikan oleh
perusahaan karena mempunyai kelemahan yang harus di
perbaiki.
Threats : Lingkungan yang paling menjadi pusat perhatian karena
menyangkut ancaman dari luar yang akan menghambat
aktivitas kerja suatu perusahaan.
Opportunities : Suatu lingkungan baru dimana perusahaan mempunyai
kesempatan atau peluang untuk mencapai suatu yang baru
dengan cara yang efektif.
Tujuan dari penggunaan analisa SWOT adalah untuk mengetahui faktor-
faktor kunci dari segi internal maupun eksternal yang penting dan memiliki
30 Universitas Kristen Petra
pengaruh dalam pencapaian tujuan perusahaan. Faktor-faktor itu didapatkan dari
value chain perusahaan.
Kekuatan dan kelemahan berasal dari dalam perusahaan sehingga dapat
dikendalikan oleh perusahaan itu sendiri. Dari analisis kekuatan dan kelemahan
tersebut dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan pesaingnya. Antara
lain : kepemimpinan perusahaan, susunan organisasi perusahaan dan
pengembangan sumber daya manusia. Dari analisis peluang dan ancaman dapat
diketahui faktor eksternal perusahaan seperti kondisi politik dalam Negara atau
kondisi ekonomi.
SWOT merupakan alat pencocokan yang penting dalam membantu
menyumbangkan empat tipe strategi:
Gambar 2.5. Step dari SWOT analisis
Sumber : Kurt (2008)
Mengindentifikasi kekuatan
Sumber daya perusahaan dan
kemampuan berkompetitif
Mengidentifikasi ancaman
Eksternal dari prospek bisnis
perusahaan di masa mendatang
Mengidentifikasi peluang
Pasar perusahaan
Mengidentifikasi kelemahan
Sumber daya perusahaan dan
kekurangan berkompetitif
Tindakan untuk
memperbaiki strategi
perusahaan :
- Menggunakan kekuatan dan
kemampuan perusahaan
sebagai pilar strategi.
- Mengejar peluang pasar
yang paling sesuai dengan
kekuatan dan kemampuan
perusahaan.
- Mengoreksi kelemahan dan
kekurangan yang dapat
mengagalkan pengejar
peluang pasar yang penting
atau meningkatkan
kewaspadaan terhadap
kerentanan ancaman luar.
- Penggunaan kekuatan
perusahaan untuk
mengurangi dampak
ancaman ekstenal.
-
31 Universitas Kristen Petra
2.9. Formulasi Strategi
Formulasi Strategi merupakan perencanaan strategi yang berorientasi
pada jangkauan masa depan yang jauh ( disebut visi), dan di tetapkan sebagai
keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan principil),
agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif ( disebut misi ), dalam
usaha menghasilkan sesuatu barang atau jasa yang berkualitas serta merancang
strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer
value terbaik ( Nawawi, 2003).
Untuk keperluan formulasi strategi ini manajemen perusahaan sangat
memerlukan dan mengandalkan hasil analisis lingkungan dalam hal menyediakan
data dan informasi yang dibutuhkan untuk memulai proses formulasi strategi ini.
Menurut Certo dan Peter ( dalam Purnomo & firmansyah, 2007), sebelum proses
formulasi strategi dimulai,biasanya beberapa pertanyaan mendasar harus terjawab
terlebih dahulu oleh manajemen perusahaan. Karena bagaimanapun pertanyaan-
pertanyaan ini diharapkan mampu menyediakan suatu kerangka umum untuk
menganalisis situasi perusahaan secara objektif, yang selanjutnya dapat membantu
manajemen dalam melakukan formulasi strategi secara lebih efektif. Pertanyaan–
pertanyaannya antara lain:
1. Kemana sesungguhnya perusahaan hendak di arahkan
2. Ke arah mana perusahaan bergerak sekarang ini
3. Faktor-faktor lingkungan apakah yang paling signifikan yang sedang
dihadapi perusahaan pada saat ini
4. Apa saja yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan secara lebih
efektif untuk masa yang akan datang
Jika berbagai pertanyaan kritis dan mendasar yang menyangkut analisis
lingkungan dan arah perusahaan sudah dilakukan maka formulasi strategi pun
dapat segera dilakukan.
Menurut Purnomo dan Flimansyah (2007) formulasi strategi terbagi
menjadi empat macam, yaitu:
32 Universitas Kristen Petra
1. Formulasi strategi korporat
Strategi korporat dirumuskan oleh manajemen tingkat atas dan dirancang
untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Untuk tingkat
korporat setidaknya ada tiga pilihan yang dapat digunakan untuk
melakukan formulasi strategi. Pertama, melakukan formulasi strategi
berdasarkan berbagai alternatif strategi umum yang memang sudah sangat
lazim dikenal dalam dunia usaha. Kedua, formulasi strategi ini bisa juga
dilakukan dengan menggunakan bisnis portofolio model seperti matrix
BCG dan GE. Ketiga, sebagaimana diungkapkan oleh fred david,
formulasi strategi bisa dilakukan dengan menggunakan SWOT matrix,
dimana inputnya berasal dari matrix efe dan EFE.
Menurut Thompson and Strickland (2007) Strategi korporat dirumuskan
oleh manajemen tingkat atas dan dirancang untuk mencapai tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Proses ini biasanya meliputi dua tugas
utama yang saling berkaitan yaitu proses untuk menyeleksi dan
mengembangkan strategi umum serta berbagai keputusan spesifik yang
harus diambil oleh manajemen mengenai bagaimana peran lines of
business yang berbeda dalam perusahaan akan dijalankan serta bagaimana
cara mengalokasikan sumber daya yang dimiliki.
2. Formulasi strategi bisnis
Formulasi strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan pada tingkat
divisi atau tingkat unit bisnis. Strategi ini harus konsisten dengan strategi
bisnis keseluruhan yang dikhususkan untuk line of business tersebut.
Analisis tersebut sesungguhnya didasarkan pada analisis terhadap lima
kekuatan kompetitif yaitu ancaman pesaing baru, kekuatan tawar-menawar
dari pemasok, kekuatan tawar-menawar dari pembeli, ancaman produk
pengganti serta persaingan antar perusahaan yang sudah ada dalam
industri. ( Purnomo dan Flimansyah, 2007 )
3. Formulasi strategi fungsional
Formulasi strategi fungsional diperlukan untuk masing-masing bidang
fungsional dari suatu usaha atau bisnis, dimana strategi-strategi tersebut
akan menghasilkan tugas-tugas khususnya yang dibentuk sebagai realisasi
33 Universitas Kristen Petra
strategi bisnis. Disini tugas manajemen tingkat bisnis dan bidang
fungsional harus dapat mengkoordinasikan kegiatan mereka untuk
memastikan bahwa keseluruhan strategi tetap konsisten.
Bidang fungsional di berbagai perusahaan sangat bervariasi, akan tetapi
biasanya bidang yang paling utamanya yaitu, meliputi penelitian dan
pengembangan, operasi, keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.
Untuk lebih jelasnya mengenai strategi fungsional ini maka berikut akan
diuraikan satu-persatu secara sangat sederhana.
Strategi bidang penelitian dan pengembangan
Strategi bidang operasi
Strategi bidang keuangan
Strategi bidang pemasaran
Strategi bidang sumberdaya manusia
Menurut Thompson and Strickland (2007), Agar tercipta posisi yang aman
bagi perusahaan dan perusahaan pun dapat berhasil mengungguli para
pesaingnya, juga untuk menentukan satu keunggulan bersaing yang akan
dikembangkan maka di samping beberapa pendekatan yang telah
disebutkan di depan, masih ada tiga pendekatan strategi generik yang
dapat digunakan secara sendiri-sendiri maupun dalam bentuk kombinasi.
Adapun ketiga pendekatan generik itu adalah strategi keunggulan biaya
menyeluruh, strategi diferensiasi dan strategi fokus.
4. Kendala formula strategi dan kriteria seleksi
Agar manajemen dapat memformulasi strategi secara efektif, manajemen
harus mempertimbangkan kendala-kendala tertentu dalam perusahaan dan
juga perlu menentukan seperangkat kriteria untuk menilai kualitas strategi
yang diajukan. Idealnya manajemen akan memilih strategi yang akan
mengoptimalkan kesempatan untuk mencapai tujuan perusahaan. Akan
tetapi dalam praktiknya terdapat beberapa kendala, diantaranya:
Ketersediaan sumber daya keuangan
Sikap terhadap resiko
Kapabilitas organisasi
Hubungan dengan saluran distribusi
34 Universitas Kristen Petra
2.10. Pengembangan Strategi Pemasaran
Setelah suatu ide melalui tahap pengujian konsep, maka langkah
selanjutnya adalah mengembangkan rencana bisnis untuk memperkenalkan
beberapa cara yaitu :
1. Strategi produk baru
Dalam suatu pengembangan bisnis sangat diperlukan perluasan
pengembangan produk, agar dalam sebuah perusahaan tidak mengalami
ketertinggalan dengan para pesaing baru. Dalam (Crawford dan De
Benedetto, 2008) ada enam kategori produk baru yaitu :
a. New to the world products or really new products (Produk yang
bener-bener baru)
Produk baru sebagai hasil dari inovasi yang menciptakan pasar
baru bagi perusahaan. Perusahaan harus mampu memberikan
produk yang benar-benar baru bagi para konsumen. Contohnya:
Polaroid Camera, Sony Walkman, the Palm Pilot, Hewlette
Packard’s laser printer.
b. New to the firm products or new products lines (Lini produk baru )
Produk baru yang memungkinkan perusahaan untuk memasuki
pasar yang sebelumnya telah ada untuk pertama kali. Lini produk
bukanlah produk yang baru bagi dunia tapi baru bagi perusahaan.
Contohnya : Hallmark gift items, Canon’s laser printer, AT&T’s
Universal credit card.
c. Additions to existing products lines (Tambahan pada lini produk
yang sudah ada)
Produk yang baru melengkapi lini produk yang sudah ada
(misalnya, bentuk, ukuran, dan lain-lain). Ini adalah “Pematrolian”
merek, atau perpanjangan lini yang dirancang untuk
menyempurnakan lini produk sebagai puncak yang di tawarkan
pasar perusahaan saat ini. Contoh : Hewlett-Packard’s LaserJet 7P
(laser print murah yang di rancang untuk komputer rumah).
d. Improvement and revision to existing products ( Penyempurnaan
sebagai revisi terhadap produk yang sudah ada)
35 Universitas Kristen Petra
Penyempurnaan produk merupakan pengenalan versi baru atau
model produk yang telah disempurnakan untuk menggantikan
produk lama. Penyempurnaan produk dapat dilakukan dengan cara:
Menambah ciri-ciri atau model baru
Mengubah persyaratan/ kebutuhan pemrosesan
Mengubah kandungan/ unsur-unsur produk
Contoh : P&G’s Ivory Soap and Tide Powder Laundry
detergent telah di revisi beberapa kali sepanjang sejarah
mereka.
e. Repositioning ( penentuan kembali posisi )
Produk yang di targetkan ulang untuk penggunaan dan aplikasi
baru. Contohnya : Aspirin di reposisi sebagai perlindungan
terhadap serangan jantung.
f. Cost reductions (Pengurangan biaya)
Produk yang hanya mengganti produk yang ada, memberikan
kinerja pelanggan yang sama tetapi dengan biaya yang lebih
rendah.
Tinggi
Baru bagi
Perusahaan
Rendah
Gambar 2.6. Ketegori produk baru
Sumber : Tjiptono (2008)
2. Strategi Distribusi
Menurut Daryanto (2011) pendistribusian produk dibagi menjadi tiga
yaitu :
Lini produk
Baru
Produk yang
benar-benar baru
Revisi produk
yang sudah ada
Tambahan dalam
lini produk
Penurunan
biaya
Repositioning
36 Universitas Kristen Petra
a) Saluran distribusi
Suatu perangkat organisasi yang saling bergantung dalam
menyediakan satu produk untuk di gunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen/ pengguna bisnis. Bagaiman dalam sebuah perusahaan
memasarkan produk yang secara langsung keagen saja atau melalui
banyak pengecer.
b) Distribusi fisik/ logistik pemasaran
Tugas yang mencakup perencanaan, pengimplementasian, dan
pengendalian arus material, barang jadi serta informasi yang
berkaitan secara fisik dari tempat asalnya ke tempat konsumen
untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan menghasilkan laba.
Gambar 2.7 . Alur distribusi
Sumber : Daryanto (2011)
Tujuan sistem logistik yaitu memberikan pelayanan maksimum
kepada pelanggan dengan biaya paling rendah.
c) Manajemen logistik terpadu
Konsep logistik yang menekankan kerja sama kelompok, di dalam
perusahaan dan antar semua organisasi saluran pemasaran, untuk
memaksimalkan presentasi kerja seluruh sistem distribusi.
Dalam Tjiptono (2008) Strategi ini berkaitan dengan penentuan jumlah
perantara yang digunakan untuk mendistribusikan barang dari produsen ke
konsumen. Tujuan strategi ini adalah untuk mencapai jumlah pelanggan yang
optimal pada waktu yang tepat dan dengan biaya yang rendah namun dapat
meraih dan menjaga tingkat pengendalian distribusi tertentu. Distribusi dibagi dua
yaitu:
Pemasok Pabrik Saluran Distribusi Pelanggan
37 Universitas Kristen Petra
1. Distribusi langsung (direct channel)
Dengan distribusi langsung perusahaan dapat langsung mengetahui
perubahan sikap dari pelanggan sehingga dapat menyesuaikan
bauran pemasarannya. Jika dalam menyampaikan barang itu
diperlukan jasa teknis khusus, pemasar dapat mengembangkan
armada penjual yang lebih baik daripada perantara.
2. Distribusi tidak langsung (indirect channel)
Perusahaan dapat memanfaatkan kontak hubungan, pengalaman,
spesialiasasi, dan skala ekonomi operasi para perantara, yang
karenanya perusahaan dapat menghemat pengeluarannya. Dana
yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar.
Strategi cakupan distribusi juga merupakan hal yang paling penting dalam
pendistribusian. Tujuan dari strategi ini adalah melayani pasar dengan
biaya yang minimal namun bisa menciptakan citra produk yang
diinginkan. Yang termasuk dalam cakupan distribusi yaitu :
Distribusi eksklusif
Produsen hanya menunjuk satu orang perantara khusus untuk
menyalurkan barangnya di daerah atau wilayah tertentu, dengan
syarat perantara itu tidak boleh menjual produk produsen lain.
Distribusi intensif
Produsen berusaha menyediakan produknya di semua retail outlet
yang mungkin memasarkannya,
Distribusi selektif,
yaitu strategi menempatkan produk perusahaan di beberapa retail
outlet saja dalam suatu daerah tertentu.
Dalam proses distribusi perusahaan akan lebih baik menggunakan
teori Tjiptono (2008) karena teori ini lebih detail menjelaskan bagaimana
jika pendistribusian melewati penyalur-penyalur atau langsung pada agen.
Dijelaskan juga bahwa ada solusi pendistribusian yang perusahaan belum
mencapai kesana.
38 Universitas Kristen Petra
3. Strategi promosi
Dalam Daryanto(2011) promosi terdapat beberapa kegiatan yang
dilakukan. Pada umumnya, ada empat kegiatan yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Periklanan
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang
sering dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu
dengan sejumlah biaya. Periklanan dilakukan untuk memasarkan
produk baru yang akan memasuki pasar yang tidak terjangkau oleh
salesman ataupun personal selling. Periklanan sering dilakukan
melalui surat kabar, radio, TV, dan sebagainya.
2. Personal selling
Kegiatan promosi yang dilakukan antar individu yang sering
bertemu muka yang ditunjukan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling
menguntungkan kedua belah pihak.
3. Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah suatu bentuk kegiatan promosi dengan
menggunakan alat peraga seperti : pameran, peragaan, demonstrasi,
dan sebaginya.
4. Publisitas dan humas
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan
periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang
diberikan tidak dalam bentuk iklan tapi berupa berita.
Strategi promosi adalah yang paling penting dalam pengembangan
pemasaran, kerena tanpa promosi produk yang akan dijual tidak akan
dapat langsung diketahui oleh konsumen. Tjiptono(2008) :
a. Personal selling
komunikasi langsung antar penjual dan calon pelanggan untuk
memperkenalkan produk dengan membentuk pemahaman kepada
pelanggan sehingga mereka kemudian mencoba dan membelinya.
39 Universitas Kristen Petra
b. Mass selling
Pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk
menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu.
Dengan menggunakan iklan dan publisitas makan pormosi dapat di
kelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar
ruang dan media lini bawah.
Media cetak, yaitu surat kabar, majalah, tabloid, brosur,
selebaran dan lain-lain.
Maedia elektronik, yaitu televisi dan radio
Media luar ruang, yaitu media iklan yang dipasang di temoat-
tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian,
atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti billboard, baleho,
poster, spanduk, umbul-umbul dan lain-lain.
Media lini bawah yaitu, pameran dan kalender.
Dilihat dari dua teori diatas teori yang lebih tepat dipakai oleh
perusahaan yaitu teori Tjiptono, kerena cara promosi yang dipakai lebih
singkat dan padat. Teori yang diberikan lebih mencakup hal-hal yang
belum pernah di lakukan oleh perusahan.
2.11. Peranan Anggota Keluarga
Anggota keluarga paling tidak memainkan empat peran, yaitu peran
bisnis dan keluarga, dimana masing-masing peran ini terdapat peran tugas dan
peran operasional. Peran tugas adalah pekerjaan yang ditugaskan, sedangkan
peran emosional biasanya berasal dari kepribadian masing-masing individu.
Anggota keluarga biasanya bersedia melakukan apa saja yang diperlukan bagi
kesuksesan perusahaan. Konflik peran memiliki dampak buruk bila peran
keluarga dicampur adukkan dengan peran pekerjaan. Peranan sikap dari seorang
pemimpin dalam perusahaan keluarga sangatlah berpengaruh besar. Dimana
pemimpinnya sendiri merupakan anggota keluarga itu sendiri. Hal itu dikarenakan
perusahaan keluarga yang dikelola oleh anggota keluarga itu sendiri lebih baik
daripada pengelolanya diserahkan kepada professional.
40 Universitas Kristen Petra
Susanto (2009) menyatakan bahwa isu yang paling menonjol pada
perusahaan keluarga adalah konflik. Konflik muncul karena adanya perbedaan
nilai antara hubungan kekeluargaan dan bisnis. Sebuah perusahaan didirikan
untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham, sementara tujuan keluarga
bukanlah untuk menumpuk kekayaan, namun untuk saling mendukung dan
membangun ikatan emosional yang kuat diantara sesama anggotanya. Keluarga
diberi imbalan karena status keanggotaannya, bukan atas dasar apa yang mereka
lakukan. Bisnis memberikan imbalan kepada para karyawannya karena hasil dan
kinerja yang mereka berikan. Tantangan bagi sebuah perusahaan keluarga adalah
membantu mengelola konflik-konflik ini dan mempertahankan sistem bisnis,
keluarga, dan kepemilikan yang sehat. Konflik dalam perusahaan keluarga dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu konflik antara kepentingan bisnis dan
kepentingan keluarga, konflik antar anggota keluarga, dan konflik antara keluarga
dan karyawan
Dalam (Susanto, Susanto, Wijanarko, & Mertosono, 2007) Keterlibatan
Anggota keluarga sangat peduli terhadap nama baik keluarga dalam masyarakat
dan dalam industri. Mereka memiliki sistem keyakinan dan nilai-nilai yang sama,
menjelaskan siapa diri mereka, apa cita-cita mereka, serta warisan apa yang ingin
mereka tinggalkan. Kadang-kadang mereka bersedia bekerja dengan jam kerja
yang panjang dengan bayaran yang relatif rendah. Ketidaksenangan dapat muncul,
perasaan tidak adil oleh generasi kedua dapat menciptakan rivalitas. Terlalu
banyaknya kebersamaan telah sering menyebabkan terjadinya konflik dan
kegagalan keluarga untuk melihat gambaran yang lebih besar dan menyadari
perubahan lingkungan. Hal ini sering terjadi pada perusahaan keluarga dengan
sistem yang tertutup, kurang bersedia meminta pertolongan pihak luar atau bahkan
melihat lingkungan ekonomi yang lebih besar.
41 Universitas Kristen Petra
2.12. Kerangka Berpikir
Gambar 2.11. Kerangka Berpikir
Sumber : data yang diolah
PT. Angkasa Surabaya
Garment Produksi &
Distribusi langsung pada
Agen
Indikator :
1. Ancaman
pendatang baru
2. Ancaman produk
pengganti
3. Kekuatan tawar
menawar pemasok
4. Kekuatan tawar
menawar pembeli
5. Persaingan diantara
pesaing yang ada
Lingkungan
Internal
Lingkungan
Eksternal
Indikator :
1. Sumber Daya :
a) Manusia
b) Modal
c) Teknologi
d) Budaya
organisasi
2. Kapabilitas
Melakukan
pendekatan:
Porter Five
Forces
Melakukan
pendekatan:
Resouces
Based
Capability
Formula Strategi
Bisnis Development
SW OT
Pemasaran