2 - mengenal indeks pembangunan manusia-yonathan

Upload: megha-sari

Post on 09-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 2 - Mengenal Indeks Pembangunan Manusia-Yonathan

    1/4

    Sumber : Bapeda Prov. Jabar

    Mengenal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai

    Ukuran Keberhasilan Pembangunan di Jawa BaratOleh : Drs. Yonatan Wiyoso, M.Si.

    erbagai upaya Pemerintah termasukPemerintah Provinsi Jawa Barat pada hakekatnyauntuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Dituangkan dalam bentuk program dan kegiatandilengkapi dengan sarana dan prasarana sertakebijakan pemerintah, disusun suatu tahapan kegiatandan program yang berurutan yang satu sama laindiharapkan saling menunjang. Arah program dankegiatan difokuskan pada visi dan misi setiap unit kerja

    yang menjadi kesepakatan bersama untuk memberikankontribusi sesuai dengan bidang tugas masing-masing.Secara umum hakekat pembangunan dapatdigambarkan sebagai berikut :

    Gambar 1 : Hakekat Pembangunan Nasional

    Untuk mengetahui hasil yang dicapai olehPemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat khususnya,dipergunakan alat ukur yang disusun oleh UNDP padatahun 1990, yang disebut Indeks PembangunanManusia (IPM) atau Human Depelovment Index(HDI).Komponen yang diukur secara makro meliputi, tingkatkesehatan, pendidikan dan daya beli, yang mem-berikan penilaian secara kumulatif menjadi capaian

    pembangunan manusia yang diperoleh dalam suatutempat. Komponen pengukuran dapat terungkapmelalui gambar di bawah ini :

    Gambar 2 : Komponen IPM

    Pemahaman terhadap komponen pengukuran

    IPM dapat diperjelas melalui pengertian (definisi)menurut BPS (Badan Pusat Statistik) (2004 :4),sebagai berikut :1. Angka Harapan Hidup (AHH) adalah perkiraan rata-

    rata lamanya hidup sejak lahir yang akan dicapaioleh sekelompok penduduk.

    2. Angka Melek Huruf (AMH) adalah proporsipenduduk usia 15 tahun ke atas yang bisamembaca dan menulis (baik huruf latin maupunhuruf lainnya).

    3. Indeks Daya Beli Masyarakat adalah perbandinganantara selisih nilai standar hidup layak konsumsi

    perkapita dengan nilai minimumnya dan selisih nilaimaksimum dan minimum standar hidup layakkonsumsi perkapita tersebut.

    Hakekat Pembangunan

    Nasional

    Membangun manusia seutuhnya danMasyarakat Indonesia seluruhnya

    Manusia adalah fokus, muara, obyek

    sekaligus subyek pembangunan

    Bagaimana dan apa ukuran keberhasilanpembangunan manusia ?

    INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

    BisaBisadibandingkandibandingkanantarantarnegaranegaraBisaBisadibandingkandibandingkanantarantardaerahdaerah

    INDEKSINDEKS

    PENGETAHUANPENGETAHUAN

    INDEKSINDEKS

    KESEHATANKESEHATANINDEKS EKONOMIINDEKS EKONOMI

    IPM Alat Ukur / Indikator Keberhasilan Pembangunan Manusia

    Sumber : Ba eda Prov.

    B u l e t i n D i k l a t 5

  • 7/22/2019 2 - Mengenal Indeks Pembangunan Manusia-Yonathan

    2/4

    4. Indeks Peluang Hidup adalah perbandingan antaraselisih angka harapan hidup dengan nilaiminimumnya dan selisih nilai maksimum danminimum angka harapan hidup tersebut.

    5. Indeks Pengetahuan adalah penjumlahan antaraindeks melek huruf dengan indeks rata-rata lamasekolah.

    6. Konsumsi Perkapita adalah pengeluaran perkapitauntuk makanan dan bukan makanan. Makananmencakup seluruh jenis makanan termasukmakanan jadi, minuman, tembakau dan sirih. Bukanmakanan mencakup perumahan, sandang, biayakesehatan, pendidikan dan sebagainya.

    7. Rata-rata Lama Sekolah adalah rata-rata jumlahtahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15tahun ke atas untuk menempuh semua jenispendidikan formal yang pernah dijalani.

    Metode Perhitungan IPMPengolahan data yang dimiliki oleh tiap

    komponen indikator dilakukan dengan metodeperhitungan IPM menurut BPS (Badan Pusat Statistik)(2004 :5), antara lain sebagai berikut :1) Komponen Usia Hidup (long life) diukur dengan

    angka harapan hidup atau e0 yang dihitungmenggunakan metode tidak langsung (metode

    Brass, varian Trussel) berdasarkan variabel rata-rata anak lahir hidup dan rata-rata anak yang masihhidup.

    2) Komponen pengetahuan (knowledge) diukurdengan angka melek huruf dan rata-rata lamasekolah yang dihitung berdasarkan dataSUSENAS, komponen indikator angka melek hurufdiperoleh dari variabel kemampuan membaca danmenulis. Sedangkan indikator rata-rata lamasekolah dihitung dengan menggunakan duavariabel secara simultan, yaitu tingkat/kelas yangsedang/pernah dijalani dan jenjang pendidikan

    tertinggi yang ditamatkan.3) Komponen hidup layak (decent living) diukur

    dengan indikator rata-rata konsumsi riil yang telah

    disesuaikan. Penghitungan indikator konsumsi riilperkapita yang telah disesuaikan dilakukan melaluitahapan pekerjaan sebagai berikut : Menghitung pengeluaran konsumsi perkapita

    dari SUSENAS Modul (=A); Mendeflasikan nilai dengan IHK yang sesuai

    (=B); Menghitung daya beli per unit (Post Parity

    Purchase/PPP/unit), dengan rumus :

    E (i j) = Pengeluaran untuk komoditi ke-jP (9 j) = Harga komoditi j di DKI JakartaQ (i j) = Jumlah komoditi j (unit) yang dikonsumsi

    di provinsi i

    Membagi nilai B dengan PPP/unit (=C) Menyesuaikan nilai C dengan formula Atkinson

    sebagai upaya untuk memperkirakan nilaimarginal dari C.

    Tabel 1Daftar Komoditi Terpilih untuk Menghitung Paritas Daya Beli (PPP)

    N0. KOMODITI UNITSUMBANGAN

    TERHADAP TOTALKONSUMSI (%)

    1 Beras lokal Kg 7,252 Tepung terigu Kg 0,10

    3 Ketela Pohon Kg 0,224 Ikan Tongkol/tuna/ cakalang

    Kg 0,50

    5 Ikan Teri Ons 0,32

    6 Daging Sapi Kg 0,78

    7 Daging ayamkampung

    Kg 0,65

    8 Telur ayam Butir 1,48

    9 Susu kental manis 397 gram 0,48

    10 Bayam Kg 0,30

    11 Kacang panjang Kg 0,32

    12 Kacang tanah Kg 0,22

    13 Tempe Kg 0,79

    14 Jeruk Kg 0,3915 Pepaya Kg 0,18

    16 Kelapa Butir 0,56

    17 Gula pasir Ons 1,61

    18 Kopi bubuk Ons 0,60

    19 Garam Ons 0,15

    20 Merica/lada Ons 0,13

    21 Mei Instan 80 gram 0,79

    22 Rokok Kretek/filter 10 batang 2,86

    23 Listrik Kwh 2,06

    24 Air minum M3 0,46

    25 Bensin Liter 1,02

    26 Minyak tanah Liter 1,7427 Sewa rumah Unit 11,56

    T o t a l 100Sumber : BPS Kota Bandung

    j E (i j)PPP/unit =

    j (pi 9j).q(i j)

    6 B u l e t i n D i k l a t

  • 7/22/2019 2 - Mengenal Indeks Pembangunan Manusia-Yonathan

    3/4

    Unit kualitas rumah dihitung berdasarkan indeks

    kualitas rumah yang dibentuk dari tujuh komponenkualitas tempat tinggal yang diperoleh dari Susenas.Ketujuh komponen kualitas yang digunakan dalampenghitungan indeks kualitas rumah diberi skor sebagaiberikut :

    Lantai : keramik, marmer atau granit = 1 Luas lantai per kapita : 10 m = 1, lainnya =

    0 Dinding : tembok = 1 lainnya = 0Atap :kayu/sirap, beton = 1, lannya = 0 Fasilitas penerangan : listrik = 1, lainnya = 0 Jamban : milik sendiri = 1, lainnya = 0 Skor awal untuk setiap rumah = 1Indeks kualitas rumah merupakan penjumlahan

    dari skor yang dimiliki oleh suatu tempat tinggal dan

    bernilai antara 1 sampai dengan 8. Kuantitas darirumah yang dikonsumsi oleh suatu rumah tanggaadalah Indeks Kualitas Rumah dibagi 8.

    Rumus Atkinson yang digunakan untukpenyesuaian rata-rata konsumsi riil secara matematisdinyatakan sebagai berikut :

    C(i)* = Jika C(i)Z= Z + 2 (J C(i)- Z) () jika Z< C(i) )2Z= Z + 2 (Z) (1/2) + 3( C(1)- Z) (1/3) jika 2Z

  • 7/22/2019 2 - Mengenal Indeks Pembangunan Manusia-Yonathan

    4/4

    Gambar 7 Pencapaian IPM 80 Tahun 2010Sumber : Bappeda Prov. Jawa Barat

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    9 2002 3 4 2005 6 7 8 9 2010

    (IPM)

    IPM Maksimum (Kota)

    IPM Jabar

    Target Jabar

    IPM Minimum (Kab)

    Tabel 6Rencana Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

    Tahun 20042008

    Tahun

    Indeks

    IPMPendidikan Kesehatan

    DayaBeli

    2004 81,2 69,2 70,2 73,32005 82,0 69,6 72,3 74,52006 82,8 69,8 74,2 75,62007 83,6 70,0 76,3 76,62008 84,3 70,2 78,7 77,7

    Sumber : Bappeda Prov. Jabar

    Tabel 7Rencana Pencapaian Indeks Pendidikan, Kesehatan dan Daya Beli

    Tahun 20042008

    Sumber : Bapeda Prov. Jabar

    Visi akselerasi cukup strategis untuk dilaksanakandan didukung oleh setiap instansi terkait mengingatcapaian target IPM yang idealis termasuk pada kategori

    baik/maju, diharapkan berbagai persoalan di masyarakatdapat teratasi.

    TahunPendidikan Kesehatan Daya Beli

    Angka MelekHuruf (%)

    Rereta LamaSekolah (tahun)

    Angka HarapanHidup (tahun)

    KonsumsiPerkapita ( Rp 000)

    2004 95,13 7,68 66,5 604

    2005 95,75 7,92 66,8 613

    2006 96,37 8,16 66,9 621

    2007 97,00 8,41 67,0 630

    2008 97,64 8,66 67,1 640

    8 B u l e t i n D i k l a t