2. perancangan tapak 2.1 lokasi proyek 2.1.1 pemilihan ......peta kecamatan candipuro sumber:...
TRANSCRIPT
8
Universitas Kristen Petra
2. PERANCANGAN TAPAK
2.1 Lokasi Proyek
2.1.1 Pemilihan Lokasi Proyek
Proyek merupakan jenis fasilitas wisata, maka dari itu dipilih lokasi yang
memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan. Salah satunya adalah desa
Sumbermujur. Lalu kemudian melihat potensi wisata desa Sumbermujur, terutama
hutan bambu’nya, maka dibuatlah fasilitas wisata dan pemberdayaan bambu.
Fasilitas pemberdayaan bambu ini dapat disamakan arti dengan “Modal usaha
bambu” berkelanjutan.
Menurut Keputusan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan
Sosial (SK.50/V-UPR/2004) mengenai “Pedoman Pembangunan Modal Usaha
Bambu”, kriterianya antara lain:
a. Terletak di dalam maupun di luar kawasan hutan (sedapat mungkin
terletak di dalam areal mikro DAS yang ditetapkan
b. Lokasi dari segi teknis memenuhi persyaratan untuk usaha budidaya
bambu
c. Tingkat pendapatan masyarakatnya masih relatif rendah
d. Masyarakatnya mempunyai keinginan untuk mengembangkan usaha
bambu
e. Jumlah penduduk relatif padat dan cukup merata
f. Ketersediaan tenaga teknis dan penyuluh lapangan pada BPDAS/Dinas
Kabupaten agar masyarakat yang berusaha dalam bidang usaha bambu
mendapat bimbingan dan penyuluhan yang memadai
g. Sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi yang cukup
h. Dekat dengan industri yang mengolah bambu. Keberadaan industri akan
memperlancar pemasaran hasil yang diproduksi dari usaha bambu
i. Ada kepastian pasar untuk menjamin kelancaran usaha dalam jangka
panjang
9
Universitas Kristen Petra
Pemilihan tapak juga mempertimbangkan hal-hal berikut :
a. Diharapkan memiliki view yang bagus, mengingat fungsi proyek sebagai
fasilitas wisata
b. Lokasi yang terletak jauh dari keramaian
c. Pencapaian menuju tapak tidak sulit, dan sudah terdapat infrastruktur yang
cukup memadai
d. Dekat dengan obyek wisata utama desa Sumbermujur, yaitu hutan bambu
Sumber heling, agar dapat terintegrasi dengan baik
e. Masih berupa lahan kosong, memudahkan pembangunan
f. Dekat dengan pusat perdagangan, pusat bahan bangunan, memudahkan
pembangunan
Berdasarkan pertimbangan dan kriteria tersebut maka tapak dipilih tepat di
sebelah timur hutan bambu Sumber Dheling.
2.1.2. Data Tapak
Gambar 2.1. Peta kecamatan Candipuro
Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten Lumajang 2008-2028
10
Universitas Kristen Petra
Gambar Error! No text of specified style in document..1. Lokasi wisata Hutan
bambu Sumber Dheling (A). Lokasi tapak (dilingkari merah); Pemukiman
penduduk (B); Sawah (C)
Sumber: Google earth
Data administratif lokasi:
Kecamatan : Candipuro
Kabupaten : Lumajang
Propinsi : Jawa Timur
Batas-batas tapak:
Utara : Sungai; Sawah
Selatan : Jalan desa; Sawah
Timur : Sawah
Barat : Hutan Bambu Sumber Dheling
Iklim : tropis lembab – pegunungan
Suhu rata-rata : 20’-22’
Musim : 6 bulan musim penghujan
Kelembaban rata-rata : 50% - 90%
Angin : bertiup dari arah gunung (barat) menuju lembah (timur)
dan sebaliknya
Letak geografis : terletak di kaki timur Gunung Semeru
11
Universitas Kristen Petra
Dataran : dataran tinggi
Ketinggian : 650 – 800 meter dari permukaan air laut
Kemiringan tanah : landai berkisar antara 5% - 10%
Air tanah : cukup tinggi karena dekat sumber air dan aliran sungai
GSB : 6 meter dari hutan bambu
6 meter dari sungai
6 meter dari jalan
KDB : 40%
Gambar 2.3. Batas barat, hutan bambu Sumber Dheling
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 2.4. Batas utara, sawah
Sumber: Dokumentasi pribadi
12
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.5. Batas timur, sawah
Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 2.6. Batas selatan, sawah
Sumber: Dokumentasi pribadi
2.2. Analisa Tapak
2.2.1. View
Gambar 2.7. Analisa view
U
13
Universitas Kristen Petra
Potensi view yang dimiliki tapak sangat bagus, pandangan mata ke seluruh
arah mata angin sangat luas tanpa halangan.
Desain bangunan nantinya akan berorientasi ke arah view tersebut
terutama ke arah sungai, hutan bambu, sawah dan gunung semeru yang dapat
ditempatkan fasilitas yang memerlukan view yang sangat baik.
Gambar Error! No text of specified style in document..8. View di sekitar tapak
Sumber: Dokumentasi pribadi
2.2.2. Topografi
Gambar 2.9. Kontur tanah
Tapak memiliki kontur yang relatif landai, sekitar 5-10%, kontur terbawah
adalah yang paling landai.
14
Universitas Kristen Petra
Berkaitan dengan sistem struktur dan konstruksi bangunan yang tepat
digunakan pada lahan lerengan seperti ini, Juga pada penempatan massa dengan
fungsi yang tepat. (mis: massa yang berfungsi sebagai lantai kerja membutuhkan
area yang cukup luas, sehingga lebih tepat diletakkan pada lahan yang lebih
landai)
2.2.3. Hidrologi
Gambar 2.10. Analisa hidrologi
Aliran air buangan / hujan dialirkan menuju parit / selokan sepanjang jalan
di desa.
Gambar Error! No text of specified style in document..11. Sungai yang ada di
samping tapak(kiri); Mata air Sumber Dheling
Sumber: Dokumentasi pribadi
15
Universitas Kristen Petra
Adanya sumber mata air yang dekat dengan lokasi tapak dapat
memberikan keuntungan dimana sumber air bersih dapat langsung digunakan.
Air bersih langsung diambil dari mata air, lalu dipompa dan ditampung
dalam tandon / menara air, kemudian sistem distribusinya menggunakan sistem
down feed karena cocok untuk daerah berkontur (memanfaatkan gravitasi)
Tidak dibutuhkan sistem filter, karena air sungai masih bersih dan cukup
deras.
2.2.4. Angin
Angin yang berpengaruh pada tapak adalah angin lokal, dimana pada siang
hari angin pegunungan bergerak dari arah gunung (barat) ke kaki gunung (timur)
dan pada malam hari kebalikannya. Menurut pengamatan pribadi, angin di tapak
cukup banyak dan terus menerus.
Iklim mikro setempat merupakan iklim pegunungan yang cukup sejuk,
angin di sini dapat dimanfaatkan sebagai penghawaan pasif sebagai tanggapan
terhadap radiasi panas dan kelembaban yang tinggi di Indonesia yang beriklim
tropis lembab.
Desain multi masa akan memberikan keuntungan dimana pergerakan akan
dapat dikendalikan begitu pula dengan volume angin ketika terlalu kencang.
Gambar Error! No text of specified style in document..12. Analisa angin
16
Universitas Kristen Petra
2.2.5. Matahari
Gambar Error! No text of specified style in document..13. Solar Chart desa
Sumbermujur
Tapak berupa lahan persawahan yang tidak ditumbuhi vegetasi
yang cukup tinggi sebagai peneduh. Hutan bambu dari arah barat juga tidak dapat
menjadi pembayangan yang efektif bagi tapak. Maka perlu dibuat pembayangan
buatan untuk meminimal panas dari radiasi matahari khususnya matahari barat.
Tapak memiliki kontur yang menurun kearah timur, sehingga
menguntungkan apabila massa ditata dapat saling mebayangi satu sama lain.
Massa yang berorientasi ke arah barat atau yang tidak terbayangi
memerlukan penyelesaian khusus dengan shading device horizontal maupun
vertikal dengan perhitungan melalui solar chart setempat
17
Universitas Kristen Petra
Gambar Error! No text of specified style in document..14. Analisa matahari
2.3. Pencapaian Tapak
Gambar Error! No text of specified style in document..15. Sirkulasi menuju
tapak
Pencapaian menuju tapak diarahkan sesuai jalur yang eksisting, yaitu
melewati jalan yang telah beraspal.
Gambar Error! No text of specified style in document..16. Penanda memasuki
kawasan tapak
18
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.17. Analisa letak entrance tapak
Gambar 2.18. Analisa perbandingan letak entrance tapak
19
Universitas Kristen Petra