2. perkembangan reproduksi
DESCRIPTION
Perkembangan Reproduksi pada manusiaTRANSCRIPT
Tujuan PembelajaranUmumMahasiswa mampu memahami fisiologi
reproduksi wanita sepanjang proses kehidupan.
KhususMahasiswa dapat menjelaskan perkembangan reproduksi pada masa :
Konsepsi – janin Bayi Kanak – kanak Pubertas Usia Subur Klimakterium Menopause
Pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi.
Pertumbuhan dan perkembangan organ genetal.
Ovarium janin: oogonium → oosit primer. Oogonium di ektoderm embrional dari saccus
vitellinus → migrasi ke epitelium germinativum (mgg ke 6 intrauteri).
Dikelilingi sel pregranulosa (pelindung & penutrien) → membentuk folikel primordial
Masa Konsepsi - Janin
Masa Bayi
Organ reproduksi lengkap (ovarium, tuba, uterus, vagina dan genetalia eksterna)
Jumlah folikel primordial ± 750.000 butir. Oosit primer mereplikasi DNA dan masuk
fase profase I melalui pembelahan meiosis. Oosit primer istirahat hingga masa pubertas. 1 – 2 mg pasca lahir kadang uterus > besar,
mammae membesar, sekresi cairan (spt susu), pseudomenstruasi.
Ratio serviks dan korpus uteri 1 : 1 (hypertrophi korpus)
Estrogen & gonadotropin ↓↓
Asiditas vagina ↓ rendah → mudah infeksi.
Pengaruh hormon Adrenarke hipofisis: sekresi androgen ↑→ pertumbuhan badan.
Tampak perbedaan perilaku perempuan & laki-laki, karena lingkungan & pendidikan
Masa Kanak-Kanak
Masa Pubertas
Hormon gonadarke: gonadotopin dan estrogen ↑
Perubahan biologis dan maturasi seksual Terjadi oogenesis oleh stimulasi FSH (Follicle
stimulating hormone) Dipengaruhi: genetik, nutirisi & budaya,
stress. Berlangsung ± 8 – 13 th (Laki 9,5 – 14 th) Ratio serviks dan korpus uteri:
Pubertas 2 : 1 karena pengaruh estrogen Dewasa 1 : 2
• Estrogen oleh sel granuosa
• Inhibitor folikel• Spermatogenesis oleh sel sertoli (♂)
Pubertas Perempuan
Hypothalamus
Hypofisis
Ovarium:Folikel berkembang
GnRH
FSH LH
• Ovulasi• Androgen oleh sel theca
• Testosteron oleh sel leydig (♂)
Masa Pubertas Estrogen:
Penutupan garis epifisis tulang → pertumbuhan badan berhenti.
Terjadinya ciri-ciri kelamin sekunder, menarche dan perubahan psikis.
Pematangan organ genetal eksterna. Progesteron
Endometrium pada fase sekretori. Pertumbuhan kelenjar mamae ↑ Membantu relaksasi uterus
Androgen ---> pembentukan badan.
Perubahan Fisik Pubertas
Perubahan ukuran badan: TB lebih dulu dari BB
Perbandingan badan: Panjang kaki & tangan menyesuaikan
perubahan TB dan BB. Perkembangan ciri-ciri seks primer:
♀: pematangan ovum ditandai menarche. ♂: pembentukan sperma ditandai emisi
nocturnal (mimpi basah) Perubahan ciri seks sekunder
Perempuan: Pembesaran
payudara & putting susu
Pelebaran panggul & pelvis: gynekoid
Tumbuh rambut pubis, aksila, lengan & kaki
Perubahan suara Aktifitas kelenjar
minyak kulit & sebum↑
Perubahan Seks Sekunder Pubertas
Laki- laki Pelebaran dada Ukuran testis &
penis ↑ Penyempitan
panggul dan pelvis: android
Tumbuh rambut pubis, aksila, dada, lengan, kaki & wajah.
Pembesaran jakun dan perubahan suara.
Aktifitas kelenjar minyak kulit & sebum↑
Perubahan Psikis Pubertas
Ketertarikan pada lawan jenis Kesadaran/aktualisasi diri berlebihan Emosi tak stabil Timbul kemandirian
konflik psikologis
Masa Reproduksi Masa terpenting bagi perempuan. Berlangsung ± 33 tahun. Ovulasi ± 450 kali, haid 1800 hari Dibagi 3 tahap:
Masa menunda kehamilan Masa mengatur kehamilan Masa mengakiri kehamilan
Usia 40 th. fertilitas menurun
Masa Menunda Kehamilan (16 – 20 th) Karakteristik Fisik
- Alat reproduksi & tanda seks sekunder belum matang
- Hymen utuh- Siklus haid kadang blm teratur- Menstruasi tanpa ovulasi
Karakteristik Psikis- Fungsi psikis belum matang (sering
cemas & ragu)
Masa Mengatur Kehamilan (20 -30 th)
Perubahan fisik:- Alat reproduksi & tanda seks sekunder >
matang - Siklus haid teratur (26 – 36 hr/ rata-rata
28 hr)
Perubahan psikis- Bertanggung jawab- Mandiri- Produktif
Masa Mengakhiri Kehamilan (>30 th)
Perubahan fisik Haid tdk lancar / tdk teratur Payudara menjadi lembek Vulva kering dan uterus mengecil Kulit & rambut keriput dan mengering
Perubahan psikis Masa yang ditakuti Masa transisi Masa penyesuaian Masa berprestasi
Klimakterium Masa peralihan masa reproduksi & masa
senium pada wanita Lama ± 13 tahun (Biasanya umur 40-65
th) Pra menopause (± 6 th sbl menopause) Pasca menopause (± 6-7 th ssd
menopause) Menopause: saat terjadi haid terakhir.
Diagnosis ± 1 th.amenorrhe Rata-rata terjadi pada usia 50 tahun
Penyebab Klimakterium Penurunan fungsi pada ovarium:
Sklerosis pembuluh darah Jumlah folikel ↓ Sintesis steroid seks ↓ Sekresi estrogen ↓ Gangguan umpan balik pada hipofise
Perubahan Klimakterium Produksi FSH dan LH Vagina kering: jaringan dinding vagina tipis. 80% siklus haid tak teratur 25 % siklus haid anovulatoir Perdarahan tidak teratur (Oligomenore,
polimenore, & hipermenore) Postur tubuh: gendut Gangguan nerovegetatif, gangguan
metabolisme Gangguan psikis: Mudah tersinggung, lekas
lelah, kurang semangat, susah tidur, gatal, pelupa.
Gangguan Neurovegetatif Klimakterium
Hot flushes: kulit merah, hangat & keringat >> o/k aliran darah di wajah, leher, dada & punggung ↑ 75% wanita menopause Terjadi > 1 tahun & 25-50% > 5 tahun Berlangsung 30 detik sampai 5 menit. Banyak keringat → Rasa kedinginan →
haus Desing dalam telinga, Jari-jari atrofi, Gangguan usus (meteorismus). Sakit kepala, kesemutan dan palpitasi
Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (beser).
infark miokard, atherosklerosis, kolpitis, disuria, dispareunia, artritis,
Gejala endokrinium: hipertirosis, defeminisasi, virilasi dan gangguan libido.
Osteoporosis, terutama pada wanita: Kurus Perokok, alkoholism, kortikosteroid >> Asupan kalsium yang rendah Jarang berolah raga.
Gangguan Organik Klimakterium
Faktor yang mempengaruhi gejala:
Genetik: usia menarche mempengaruhi cepat lambatnya terjadi menopause.
Nutrisi (kolesterol, kalsium, fosfat ,vitamin).
Kadar hormon estrogen. Kebiasaan hidup (olahraga, minum teh,
kopi, alkohol, perokok ). Tingkat pendidikan dan status ekonomi. Pengangkatan kedua ovarium.
Penatalaksanaan Klimakterium Sedatif, psikofarma. Psikoterapi. Diet Hormon estrogen, syarat:
Tekanan darah & kelenjar tiroid normal Pemeriksaan sitologi/ pap smear normal. Tidak ada mioma uterus, varises, obesitas Kadar Hb, kolesterol total, HDL,
trigliserida,kalsium, fungsi hati normal. Efek samping pemberian estrogen:
Metrorragia, menorragia, mual, sakit kepala, pruritus berat
Pencegahan Sindrom Klimakterium Pengaturan makanan (rendah lemak
cukup vitamin A, C, D, E & serat) Konsumsi makanan mengandung
fitoestrogen: Isoflavon (kacang-kacangan) Lignan (padi, sereal & sayur-
sayuran) Caumestran (daun semanggi)
Tambahan asupan Kalsium 1000-15000 mg/hari
Konsumsi makanan rendah gula Hindari kegemukan, kenaikan tekanan
darah dan obstipasi Olahraga dan tidur yang teratur Hidup tenang & dekatkan diri pada
Tuhan Jauhkan dari pekerjaan yang
menjemukan Pap Smear rutin 1 tahun sekali
Pencegahan Sindrom Klimakterium
Masa Senium
Masa setelah pasca menopause dan tercapai keseimbangan baru shg tidak terjadi gangguan vegetatif & psikis
Atrofi selaput & alat-alat genital Mamae menjadi lebih lembek. Sering mengalami osteoporosis
Proses Menstruasi Menstruasi : pelepasan endometrium yang disertai
dengan pendarahan dan terjadi setiap bulan kecuali saat kehamilan.
Menstruasi yang terjadi terus-menerus setiap bulannya disebut sebagai siklus menstruasi.
Menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan berlangsung hingga menopause (biasanya sekitar usia 45 – 55 tahun).
Normalnya, menstruasi berlangsung selama 3 – 7 hari
Proses Menstruasi Diawali produksi FSH (Follicle Stimulating
Hormone) oleh hipofisis. FSH → sel telur tumbuh menjadi folikel degraaf →
fase folikuler. Folikel de graaf menghasilkan estrogen. Estrogen
↑↑ hambat FSH → hipofisis memproduksi Luteinizing Hormone (LH). → fase estrus
LH → ovulasi dan merangsang folikel kosong menjadi badan kuning/korpus luteum.
Corpus luteum menghasilkan progesteron → fase luteal
Progesteron hambat FSH & LH → korpus lisut → progesteron ↓ → menstruasi
Siklus menstruasi Pengendali: Poros endokrin hipotalamus – hipofisis –
ovarium Hipotalamus mempengaruhi hipofisis melalui GnRH –
Gonadotrophin Releasing Hormone GnRH → hipofise anterior memproduksi
FSH (Follicle Stimulating Hormone): stimulasi maturasi folikel & produksi estrogen oleh folikel
LH (Luteinizing Hormon): stimulasi ovulasi & produksi progesteron oleh corpus luteum
Macam: Siklus Uterus dan Siklus Ovarium
SIKLUS UTERUS Terjadi perubahan pada endometrium & lendir
servik akibat produksi hormon steroid. Endometrium terdiri dari :
Lapisan superfisial (stratum fungsional): mengelupas saat haid
Lapisan profundus (stratum basalis): tumbuh mengganti lapisan superfisial yg terkelupas saat haid
Terdiri dari 3 fase: Fase proliferasi Fase sekresi Fase menstruasi: endometrium menebal
SIKLUS UTERUS: Endometrium Fase proliferasi
Fase folikuler: endometrium terpapar estrogen. Proses regenerasi endometrium Bentuk kelenjar lurus dan teratur sejajar satu
sama lain dengan sekresi kelenjar yang minimal Fase sekresi
Setelah ovulasi: progesteron → pertumbuhan endometrium (-) & kelenjar endometrium aktif/ fase sekretorik
Kelenjar memanjang dan berkelok-kelok dan sel epitel mengandung banyak vakuole
SIKLUS UTERUS: Endometrium Fase menstruasi
Estrogen & progesteron ↓ di akhir fase luteal. Terjadi kontraksi spasmodik arteri spiralis →
nekrosis iskemik endometrium → pengelupasan endometrium (HAID)
SIKLUS UTERUS: Lendir Servik Kualitas lendir servik bervariasi Fase folikuler dini : lendir servik kental &
impermeabel • Fase folikuler lanjut : estrogen ↑ → komposisi
lendir servik encer & mudah dipenetrasi sperma (spinnbarkheit)
Pasca ovulasi : progesteron ↑ → lendir servik kental dan impermeabel cervical mucus - Ferning
SIKLUS OVARIUM
Mengendalikan perkembangan endometrium. Durasi rata-rata siklus menstruasi 28 hari Terdiri dari :
Fase Folikuler Fase Ovulasi Fase Luteal (pasca ovulasi)
Siklus memanjang ( > 28 hari ): fase luteal tetap 14 hari, fase folikuler berubah
SIKLUS OVARIUM
Fase Folikuler (hari 1 – 10) Awal siklus: FSH dan LH relatif tinggi & memicu proses
maturasi 10 – 20 folikel folikel dominan (hanya satu, yang lain atresia )
FSH & LH ↑ karena estrogen dan progesteron ↓ pasca fase haid sebelumnya.
SIKLUS OVARIUM
Fase Folikuler/Pra ovulasi (hari 9 -14) Folikel membesar & membentuk ruang penuh cairan
(antrum) - follicle d’graaf. Follicle d’graaf : oosit dikelilingi 2 – 3 lapisan sel
granulosa (cumulus oophorus) Maturasi folikel → estrogen (terut. estradiol) oleh sel
granulosa ↑ & puncak ↑ ↑ 18 jam menjelang ovulasi. Peningkatan estradiol → FSH ↓ dan LH ↑
SIKLUS OVARIUM Fase Ovulasi: masa subur ( hari 14 )
Folikel membesar cepat & diikuti protrusi permukaan cortex ovarium serta keluarnya oosit berikut dengan cumulus oophorus (ovulasi)
Kadang disertai nyeri : mittelschmerz Estradiol ↑↑ kadar → LH ↑ & FSH ↓
SIKLUS OVARIUM Fase Luteal: pasca ovulasi (hari 15 - 28)
Sel-sel granulosa dari sisa folikel yang ovulasi berubah menjadi corpus luteum.
Corpus luteum: sumber estrogen dan progesteron. Konsepsi (+): corpus luteum bertahan oleh hCG dari
hasil konsepsi. Konsepsi (-): corpus luteum regresi & siklus haid
akan dimulai kembali.