2. routine infection prevention ( ch04)
DESCRIPTION
kjn vjhfda vjfdk dfjk jf dfkj dfjka dfjk dfjvn dfalkj dfkjTRANSCRIPT
Infection
International
ROUTINE INFECTION
PREVENTION
Infection
International
ROUTINE INFECTION PREVENTION
• Hand washing
• Universal precautions
• Safe handling of sharps
Infection
International
STERILISATION
• Instruments must be cleaned first
• Sterilize with steam autoclave or hot-air oven
• Preferable over disinfection for “critical”instruments
Infection
International
HIGH LEVEL DISINFECTION
• Boiling for 20 minutes, completely covered
with water
• Chemical: bleach 1:50 dilution for 20
minutes… corrosive to stainless steel
Infection
International
ANTISEPTICS• Patient skin prep
•Wound cleanser
•Hand washing/surgical scrub
•Examples
•isopropyl alcohol
•chlorhexidine gluconate
•iodine/iodophor
Infection
International
DISINFECTING WORK AREAS
• Clean dirty areas with detergent
• Disinfect area with bleach 1:100
dilution
• Wear gloves
• Exam tables should be disinfected
daily
Infection
International
KEJADIAN CEDERA KARENA
BENDA TAJAM• 800.000 kejadian cedera karena benda tajam
terjadi setiap tahunnya
• 21% terjadi selama pembedahan
• kebanyakan cedera benda tajam di ruang operasi terjadi ketika melakukan penjahitan
• 75% kejadian cedera benda tajam di ruang operasi terjadi ketika melakukan penjahitan
• 39% dari semua cedera pisau bedah karena mengenai diri sendiri
Infection
International
KEJADIAN CEDERA KARENA BENDA TAJAM
• 61% cedera karena pisau bedah melukai pengguna
pisau bedah (operator) atau asistennya
• pada 33% cedera yang terjadi pada saat menjahit di
ruang operasi, pengguna jarum melukai rekan kerjanya
• 25% cedera saat menjahit terjadi pada saat mengoper
benda tajam dari orang yang satu ke yang lain
• HIV, HCV dan HBV adalah sumber utama infeksi yang
menyebar melalui darah
• Biaya rata-rata tindak lanjut kejadian cedera karena
benda tajam meskipun tanpa infeksi berkisar $500-
$3.000
Infection
International
PERKIRAAN KEJADIAN INFEKSI SAAT INI
Cedera akibat benda tajam yang terjadi pada petugas kesehatan setiap tahun :
– 39 : HIV
– 400 : HBV
– 1.000 : HCV
Infection
International
JARUM BERUJUNG BUNDAR
• Tidak menimbulkan luka pada kulit
• Mengurangi kontak darah sampai 8 kali
• Diterima dengan baik oleh para ahli
Infection
International
STRATEGI PENGGUNAAN BENDA
TAJAM DENGAN AMAN
• Membatasi penggunaan benda tajam
jika memungkinkan
• Memegang benda tajam sesuai dengan
rencana yang sudah ditentukan
sebelumnya
• Berkomunikasi secara efektif
• Berfikir dan bekerja sebagai tim
Infection
International
Proses dan tingkatan eradikasi mikroorganisme pada instrumen
DEKONTAMINASI
CUCI DAN BILAS
STERILISASI DISINFEKSI TINGKAT TINGGI
Otoklaf
106 KPa
121C
20-30
menit
Oven
170C
60 menit
Rebus
100aC
20
menit
Kimiawi
20 menit
DINGINKAN, SIAP PAKAI ATAU SIMPAN
Metode AlternatifMetode Terbaik
Kimiawi
Glutaraldehid
2-4%
10 jam
Infection
International
KEAMANAN PETUGAS
• Masker
• Kacamata
• Sarung tangan
Tidak mengenai mukosa atau luka
Infection
International
4 PROSES
1. DEKONTAMINASI
2. CUCI & BILAS
3. STERILISASI/ DISINFEKSI TINGKAT
TINGGI
4. PENYIMPANAN
Infection
International
DEKONTAMINASI
BAHAN PENGENCER PERBAND. KONSENT. KET.
KLORIN 5%
(Bayclin,
Sunclin )
Air bersih
mentah1:9 0,5% Mikroorganisme
Infection
International
CUCI & BILAS
• CUCI
– Deterjen/sabun (bukan sabun tangan)
– Sikat gigi
– Busa
• BILAS
– Air bersih
– Keringkan• Udara
• Kain kering
Infection
International
STERILISASI KIMIAWI
BAHAN KONSENT. CARA LAMA PERHATIAN
Glutaraldehida
(Cidex)2-4% Penuh 10 jam
Ganti
setelah 7-
28 hari
Formaldehida 8%
1 bag.
formaldehid
35-40% :
4 bag. air
24 jam
Ganti
setelah 14
hari atau
keruh
Infection
International
DISINFEKSI TINGKAT TINGGI
ALAT DISINFEKTAN KONSENT. LAMA KET.
Logam &
Kanul
Rebus20’ stl.
mendidih
Kanul
diambil
lembut
Glutaraldehid 2-4% 20’Ganti 7-28
hari
Klorin
0,1%
(1 bag. 5% : 49
bag. Air matang)
20’Ganti setiap
hari atau
keruh
Alat &
kanul
Hidrogen
peroksida
6%
(1 bag. 30% : 4
bag. Air)
30’Ganti setiap
hari atau
keruh
Formalin
8%
(1 bag. 35-40% : 4
bag. air)
20’ Ganti 14 hari
Infection
International
ANTISEPTIK YANG TIDAK DAPAT
DIGUNAKAN SEBAGAI DESINFEKTAN
• Derivat akridin (gentian violet)
• Benzalkonium klorida (zephiran)
• Setrimid (cetavlon)
• Setrimid + klorheksidin glukonat (savlon)
• Chlorinated lime dan asam borat (eusol)
• Klorheksidin glukonat
• Klorosilenol (dettol)
• Komponen merkuri
Infection
International
Infection
International
INFEKSI NOSOKOMIAL SUATU
ANGKAU.S. HOSPITAL WIDE NOSOCOMIAL
SURVEILLANCE
SERVICE INFECTION TYPE OF ICU INFECTION
RATE RATE
BURN/TRAUMA 14.64 CORONARY 12.1
CARDIAC SURG. 10.1 RESPIRATORY 19.4
GENERAL SURG. 7.03 MEDICAL 22.3
NEW BORN 13.86 SURGICAL 27.9
NEUROSURG. 6.42 BURN 33.5
ALL SERVICES 3.54 TRAUMA 34.2
diambil dari artikel : The Epidemiology & Prevention of Nosocomial Infection
Infection
International
Tahukah Anda?(diambil dari berbagai sumber)
• Di negara maju, 5% dari pasien yang dirawat,
tertular infeksi nosokomial ( Graig, 1983)
• Infeksi nosokomial yang paling sering
ditemukan yaitu Infeksi Saluran Kemih dan Luka
Operasi (Schaffner, 1987)
• Di negara berkembang paling banyak terjadi
gastroentitis & diare, kadang menimbulkan
kematian.
• Di Indonesia, infeksi pasca bedah (sebagian
besar infeksi nosokomial) memperpanjang
masa perawatan 15-19 hari (Djojosugito,1990)
Infection
International
Tahukah Anda?(diambil dari berbagai sumber)
• 1 dari 2 orang pernah terinfeksi Hepatitis B
• Jarum yang digunakan utk pasien HBsAg+ jika
menusuk tangan kita beresiko 30% menularkan
penyakit tsb.
• Untuk HIV, resiko tertular 0,4% jika pasien HIV+
• 1/10juta ml darah HBsAg+ jika terpercik ke mata
dapat menularkan virus tsb ke orang yg rentan.
• di Indonesia orang yang terdaftar berpenyakit
AIDS sebanyak 942 (Sept’99).
Infection
International UNIVERSAL
PRECAUTION
INFECTION
CONTROL
1960’S
UNIVERSAL
PRECAUTION
1980’S
PERUBAHAN POLA PIKIR
Infection
International
Perubahan Pola Pikir
Infection Control (1960’s) :Mengendalikan infeksi, biasanya difokuskan pada kasus
penyebaran infeksi dari sumber yang telah di identifikasi.
Berawal dari adanya outbreak Staphylococcus a. di UK&US.
Universal Precaution (1980’s) :Mencegah terjadinya infeksi dengan berasumsi bahwa
semua kontak langsung dengan cairan tubuh dan darah
mengandung resiko penularan.
Hal ini berawal dari kekhawatiran akan resiko yang
dihadapi pekerja rumah sakit sehubungan dengan kasus
- kasus HIV & Hepatitis B.
Infection
International
STANDAR KEWASPADAAN
~ Penggunaan perlindungan pada
saat terdapat kontak dengan
cairan tubuh / darah.
~ Merupakan metoda untuk menekan terjadinya
perpindahan mikroorganisma penyebab infeksi
antara :
1. Pasien ke Pasien
2. Pasien ke Tenaga Medis
3. Tenaga Medis ke Pasien
Infection
International
STANDAR KEWASPADAAN
KOMPONEN DARI STANDAR
KEWASPADAAN :
• PERLINDUNGAN DIRI
• CUCI TANGAN
• PENANGANAN BENDA
TAJAM
• PENANGANAN
INSTRUMEN
• SANITASI LINGKUNGAN
HIV
Hepatitis B
Infection
International
PERLINDUNGAN DIRI
(BARRIER)
Gunakan sarana
PERLINDUNGAN DIRI
untuk menghindari kontak
kulit, darah atau cairan
tubuh dari pasien
• SARUNG TANGAN
• MASKER
• PELINDUNG MATA
• PENUTUP KEPALA
• GAUN, SEPATU, DLL
Infection
International
CUCI TANGAN
Mengapa cuci tangan MUTLAK dilakukan ?“ Handwashing is the single most
important procedure in preventing
nosocomial infections” (CDC,1985)
“Hands are the most common
“instrument” used to give
patient care, and because the
hands are made up of intricate,
multi-shaped crevices and
surfaces, they are ideal homes
for microorganisms and debris”(Hand Hygiene, 1992)
Infection
International
PENANGANAN BENDA TAJAM
Infection
International
PENANGANAN BENDA TAJAM
Jangan mematahkan benda tajam.
Gunakan teknik yang aman.
Buang di tempat khusus dan bertanda
khusus.
Tempat pembuangan benda tajam sebaiknya
tidak diisi melebihi 3/4 dari kapasitasnya.
Hindari pemberian benda tajam dari tangan
ke tangan dengan menunjukkan ujung
tajam ke arah penerima (paling aman
gunakan kidney dish/nampan).
Infection
International
PENANGANAN INSTRUMEN
UNTUK SEMUA PASIEN, SEMUA INSTRUMEN HARUS
DIPERLAKUKAN SAMA. TIDAK DILIHAT APAKAH
PASIEN TERSEBUT HIV/HEPATITIS ATAU POTENSI
INFEKSI APAPUN. SEMUA HARUS DIWASPADAI !
INSTRUMEN HARUS DIGOLONGKAN BERDASAR
EKSPOSURNYA TERHADAP PASIEN. DARI SITU
DITENTUKAN JENIS STERILISASI /
DESINFEKSINYA.
DEKONTAMINASI INSTRUMEN
PASCA PEMAKAIAN PERLU
DIPERHATIKAN.
Infection
International
Desinfeksi
Atau
Sterilisasi ?
Infection
International
NONKRITIKAL
Kontak dengankulit utuh
Desinfeksitingkatrendah/menengah
Membunuhsebagian besarmikroorganisma
SEMIKRITIKAL
Kontak denganmukosa utuh /kulit yang luka
DesinfeksiTingkatTinggi
Membunuh semuamikroorganismakecuali bbrp spora
KRITIKAL Kontak denganorgan dibawahkulit/mukosa
Sterilisasi Membunuh semuamikroorganisma
Kriteria Instrumen Spaulding:
Infection
International
Contoh dalam kriteria Spaulding
Non Kritikal
alat tensi darah, bed pasien, lantai ICU, toilet.
Semi Kritikal
Alat dokter gigi, Endotracheal Tube, Respiratory Tube,
Endoscopy
Kritikal
Instrumen Bedah
Infection
International
ANTISEPTIK , DISINFEKTAN &
STERILAN ?
Antiseptik : membunuh sebagian besar kuman, selalu
ditujukan untuk benda hidup (kulit tangan, cuci tangan &
luka)
Desinfektan : membunuh sebagian besar kuman, selalu
ditujukan untuk benda mati (instrumen, permukaan
benda/lantai)
Sterilan : membunuh semua kuman termasuk spora, selalu
ditujukan untuk benda mati (instrumen)
Infection
International
Alur Penanganan Instrumen
Dekontaminasi
(Hepatitis/HIV)Chlorine (Presept*)
15 menit
Pre-Cleaning> Mekanikal
> Kimiawi
Sterilisasi1. Autoclave
2. E.T.O
3. Sterad Plasma
Desinfeksi
Tgk. Tinggi(Glutaraldehyde 2%)
Desinfeksi
Tgk. Menengah(Presept*)
Infection
International
SANITASI LINGKUNGAN
PEMBERSIHAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT,
MISALNYA RUANGAN, TOILET, BED PASIEN, TOILET,
WASTAFEL & MEJA OPERASI HARUS MENGIKUTI
KONSEP UNIVERSAL PRECAUTION. SEMUA PASIEN
BAIK DIKETAHUI ATAU TIDAK, MESTI DIANGGAP
BERPOTENSI MENULARKAN PENYAKIT.
STANDAR PEMAKAIAN DESINFEKTAN YANG RASIONAL
PERLU DIKETAHUI BERSAMA.
(S.O.P. PERLU DISUSUN)
Infection
International
UNIVERSAL PRECAUTION
ADALAH SUATU KEHARUSAN DAN KONSEKUENSI
MUTLAK BAGI TENAGA MEDIS UNTUK :
• MEMPROTEKSI DIRI dari
darah, cairan tubuh pasien yang
potensial menularkan infeksi.
• Proteksi harus dilaksanakan
secara KONSISTEN dengan tidak
pandang bulu pada seluruh
pasien (irrespective of diagnosis).
• Tenaga medis harus berusaha
MEMUTUS RANTAI INFEKSI.
Infection
International
RANTAI INFEKSI
SUMBER
PENYAKIT
PENERIMA
INFEKSIMEDIA
Infection
International
KEWAJIBAN TENAGA MEDIS
Tenaga Medis HARUS memproteksi diri dari
darah / cairan tubuh pasien, tusukan benda
tajam dan bahaya resiko medis lainnya.
Tenaga Medis HARUS selalu berusaha
memutuskan rantai infeksi.
Proteksi dan usaha memutuskan rantai infeksi
harus dilaksanakan secara KONSISTEN
dengan tidak pandang bulu pada seluruh
pasien (Irrespective of Diagnosis).
Infection
International