2 - studi tenorm untuk mendukung pengawasan
TRANSCRIPT
STUDI TENORM UNTUK MENDUKUNG PENGAWASAN
Oleh : SURYAWATI Pusat Pengkajian Sistim dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIRP2STPFRZR - BAPETEN
JAKARTA, 22 Januari 2008
1
PANDUAN INTERNASIONAL YANG BERKAITAN DENGAN PENGATURAN/PENGAWASAN TENORM
Pengaturan TENORM dijumpai di berbagai negara maju dan rekomendasi organisasi internasional IAEA, ICRP, Komisi Eropa (Proteksi Radiasi Bagian No. 122 Bag. II), Dapat diacu sebagai bahan pengaturan TENORM yang pada umumnya bersifat non-pemanfaatan radiasi/nuklir.P2STPFRZR - BAPETEN 2
NORM (Naturally Occurring Radioactive Material) zat radioaktif yang secara alami terdapat dialam (PP No.33 /2007) - Pada batuan: uranium, torium, anak-anak radioaktif turunannya, dan potassium. - Radium dan keturunannya lebih mudah terlarut dlm air. - Sebagian besar bahan yg tidak mudah larut seperti uranium dan torium akan tetap berada dlm batuan. TENORM (Technologically Enhanced Naturally Occurring Radioactive Materials), zat ra alam yang karena kegiatan manusia atau proses teknologi mengalami peningkatan paparan radiasi potensial jika dibandingkan dengan keadaan awal ( PP No. 33 /2007)
P2STPFRZR - BAPETEN 3
TELADAN INTERNASIONAL YG BERKAITAN DGN PENGATURAN/PENGAWASAN TENORM1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. ICRP 60 ; Limitasi Dosis 1 mSv/th, instrumen pengendalian 1 Bq/gr. BSS-115; Tk pengecualian 10 Sv/th (exemption level) IAEA-RS-G-1.7; Action Level = 0,5 Sv/j, Tk. Klirens /exclusi pengecualian C aktivitas = 1 Bq/gr UNSCEAR; Distribusi Global dlm tanah, ekslusi, pengecualian dan klirens = 1Bq/gr ( u/ K-40 10 Bq/gr) EC-RP 122 , Berdasarkan Work activity ; dose constraint = 300 Sv/j, pengecualian & tk klirens 0,5 Bq/gr (u &th), 5 Bq/gr ( wet sludge) ICRP No. 77 ; Dose constrain u/ masy = 0,3 mSv/th, tk pengecualian ICRP No. 82 ; masy 1 mSv/th (intervention exemption level ) 10 mSv/th (Iterv start line), 100 mSv/th (intv obligation line) Jepang; Intervention exemption ; 1mSv/th, action level = 0,5 Sv/j SSRCR vol 1,2004 ;(Amerika) Regulation and Licensing of TENORM kriteria pengecualian 185 Bq/kg; SSCR vol 1 1991Pengawasan Bahan Nuklir; dikecualikan dr izin bila < 0,05 % berat U, Th,U+Th; tdk memproses/ mengkonsentrat biji Canada, ; 1 mSv/th ( pekerja TENORM / licence) Malaysia : Memandang TENORM sbg radioaktif diatur oleh AELB, Radiation Safety mengikuti konsep Internasional.P2STPFRZR - BAPETEN 4
10. 11.
KEBERADAAN TENORMTENORM DAPAT DIJUMPAI PADARESIDU atau PRODUK SAMPING DARI PROSES PERTAMBANGAN - INDUSTRI (MISALNYA TIN SLAG, GARNET BEKAS PAKAI, dll) KERAK AIR (SCALE) PADA PIPA (PENGERASAN GARAM PADA PERMUKAAN PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS) SLUDGE (LUMPUR) DARI PROSES PERTAMBANGAN & INDUSTRI Keberadaan TENORM pada pertambangan/industri terbentuksebagai bahan radioaktif terkonsentrasi melalui suatu proses P2STPFRZR - BAPETEN produksi.5
Di Indonesia sudah banyak kegiatan industri pertambangan yang menghasilkan TENORM (Technologically Enhanced Naturally Occurring Radioactive Materials), antara lain tambang minyak dan gas bumi, tambang metal (besi, tembaga, aluminium, timah), PLTU (batubara dan panas bumi), pabrik papan gypsum (Gypsum Plaster Board), pabrik pulp dan kertas dan pengolahan air minum. Radionuklida yang terkandung di dalam NORM/TENORM tersebut adalah U-238, Th-232, Th-228 bersama dengan anak luruhnya Ra-226, Ra-228, Rn-222, Rn-220, Pb-210, Po-210, dan K-40.P2STPFRZR - BAPETEN 6
Tambang & Industri penghasil TENORM yang di surveiPertambangan :1. Migas 2. Batu bara 3. Emas 4. Nikel 5. Granit 6. Timah
Industri :1. Pembangkit listrik batu bara, panas bumi, gas 2. Penjernihan air 3. Sandblasting 4. Plaster board 5. Pupuk fospat 6. Produksi baja 7. Pulp & paper 8. Migas 9. Peleburan timah & tembaga 10. Gelas 11. Keramik P2STPFRZR - BAPETEN 12. Bahan bangunan
7
METODE STUDI1. TELAAHAN PERPU TERKAIT & TELADAN/ PENGATURAN INTERNASIONAL DALAM PENGAWASAN TENORM 2. 3. 4. SURVEI LAPANGAN (Kualitatif & Kuantitatif) ANALISIS & HASIL KAJIAN USULAN RUMUSAN BAHAN PENGATURAN/PENGAWASAN TENORM : PERKA/PEDOMAN
P2STPFRZR - BAPETEN 8
SURVEY TENORM1. Identifikasi keberadaan TENORM (Laju dosis action Level 50 Sv/jam, untuk kepentingan intervensi) 2. Pengukuran konsentrasi radioaktivitas (sampel : udara, padat, slag, sludge, cair > 1 Bq/gram)
P2STPFRZR - BAPETEN 9
TENORM SUPERVISED AREA
Area Penyimpanan Pipa Bekas
Area Penyimpanan Pipa Bekas
INDUSTRI MIGASP2STPFRZR - BAPETEN 10
Area Penyimpanan Pipa Bekas
Area Penyimpanan Pipa Bekas
Pipa Tanki Softener
INDUSTRI MIGAS
P2STPFRZR - BAPETEN
Pipa T Brine Disposal Tank11
Tangki R7 (Katup luar)-Pertamina
Tangki T38 (8500 KL Crude Oil)-Pertamina
INDUSTRI MIGAS
P2STPFRZR - BAPETEN
Area Sludge Pond 1-Pertamina12
Pekerja Sandblasting
Area Sandblasting
Pengukuran Konsentrasi Debu P2STPFRZR - BAPETEN
Proses Sandblasting 13
INDUSTRI SANDBLASTING
Mixing komposisi
Penimbunan Slag II
Penimbunan Slag I P2STPFRZR - BAPETEN
Penimbunan Slag II 14
INDUSTRI PELEBURAN TIMAH
Tin slag
Ilmenite
Tin slag
INDUSTRI PELEBURAN TIMAH
P2STPFRZR - BAPETEN
Tin slag15
Pasir Belitung
Feldspar Lokal (CaCO3)
Sodium Sulfat
INDUSTRI GELAS
P2STPFRZR - BAPETEN
Pasir M2 Tuban16
Silika Basah
Silika Kering
Kalet
INDUSTRI GELAS
P2STPFRZR - BAPETEN
Karbon (arang)17
Tumpukan Clay
Tumpukan Ball Clay
INDUSTRI KERAMIK
P2STPFRZR - BAPETEN
Limbah padat
18
Rangkuman hasil survei di pertambangan dan industri Tahun anggaran 2002 2007Tambang/ industri Radionuklida Konsentrasi Aktivitas Bq/gram0,009 ~ 75,376 0,021 ~ 76,246 0,001 ~ 48,811 0,011 0,001 ~ 0,069 ttd ~ 0,086 ttd ~ 0,098 ttd ~ 0, 337 0,116 ~ 0,322 0,212 ~ 0,345 0,231 ~ 0, 355 0,172 ~ 1,228 ttd ~ 0,034 ttd ~ 0,035 ttd ~ 0,009 ttd ~ 0,271
Laju Paparan Sv/jam
Lokasi penemuanTangki, pipa, dan bahan bekas proses Pirit/contoh lapisan antara
KeteranganNilai maks untuk scale pada pipa bekas Nilai maks pada lapisan yang mengandung pirit Nilai maks pada Tumpukan batu lapuk
Minyak & Gas
Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40 Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40 Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40 Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40 Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40
0,10 ~ 22
Batubara
0,04 ~ 0,30
Granit
0,20 ~ 1,20
Tumpukan batu lapuk
Nickel
0,04 ~ 0,05
-
-
Penjernihan Air
0,012 ~ 0.021 0,013 ~ 0,025 0,04 ~ P2STPFRZR - BAPETEN 0,13 0,016 ~ 0,032 0,025 ~ 0,045
Bahan Nilai maks bekas/filt pada filter er proses proses
19
Rangkuman hasil survei di pertambangan dan industri Tahun anggaran 2002 2007Tambang/ industri P. Listrik panas bumi Radionuklida Konsentrasi Aktivitas Bq/gram 0,010 ~ 0,029 0,018 ~ 0,046 0,023 ~ 0,044 0,209 ~ 0,494 0,002 ~0,063 0,002 ~ 0,044 0,003 ~ 0,076 0,037 ~ 0,208 0,007 ~ 0,040, 0,78, 0,3 0,006 ~ 0,169, 1,48,0,37 0.002 ~ 0,132 , 0,370 0,002 ~ 0,014 1,73 0,051, 0,033 0,440 ~ 0,509 0,004 ~ 0,005 0,002 ~ 0,03 0,003 ~ 0,071 0,00159 ~ 0,013, 0,596 0,165 ~ 50,835 0,096 ~ 40,511 0,011 ~ 2,240 0,03 ~ 10,20 Maks pada timbunan tin slag Konsentrasi radioaktif untuk garnet Laju Paparan Sv/jam Lokasi penemuan Paparan tertinggi di sekitar HOT Basin Keterangan
P. Listrik Batubara
Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40 Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40 Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40 Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40 Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40 Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40
0,03 ~ 0,09
0,06 ~ 0,11
Sandblasting (variasi bahan)
Plaster-board
0,05 ~ 0,32
Maks pada hoper
Konsentrasi terendah 0,3 Bq/gram
Timah
0,40 ~ 30,00
Maks pada timbunan Slag
Emas
0,001 ~ 0,115 0,001 ~ P2STPFRZR - BAPETEN 0,112 0,01 ~ 0,08 0,0011 ~ 0,107 0,029 ~ 0,203
20
Rangkuman hasil survei di pertambangan dan industri Tahun anggaran 2002 2007Tambang/ industri Radionuklida Konsentrasi Aktivitas Bq/gram 1,7356 0,09, ttd 2,122,03 0,0044 ~ 0,035 0,0028 ~ 0,04,99 0,0015 ~ 0,0679 ttd ~ 0, 246 Laju Paparan Sv/jam Lokasi penemuan Keterangan
Pupuk Fosfat Peleburan dan pemurnian tembaga Pulp & kertas
Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40 Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40 Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40 Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40 Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40 Ra-226 Ra-228 Th-228 K-40
0,03 ~17,40
Phosfat rock storage Konsentrat tembaga storage Decker (Bleaching plant) Alumina Silo
Produsen pupuk fosfat
0,04 ~ 0,56
0,02 ~ 0,07 ttd ttd 0,037 ttd
Pulp yang ada berasal dari kertas daur ulang Nilai latar di kantor relatif tinggi Pada lokasi timbunan scrap tidak terdapat peningkatan paparan
Alumunium
0,08 ~ 0,26
Pengolahan baja
0,03 ~ 0,07 0,0754 ~ 0,0867 0,1186 ~ 0,1369 0,05 ~ 0,23 0,1339 P2STPFRZR - BAPETEN ~ 0,1485 1,295 ~ 1,3412 Area penempatan Granit African Red
Bahan bangunan granit
21
KRITERIA RADIOLOGIK HASIL STUDI UNTUK BAHAN PERATURAN TENORMInisiasi analisis keselamatan radiasi diperlukan apabila nilai laju paparan gama sekitar dua kali nilai latar setempat dan kontaminasi permukaan 1 Bq/cm2Tabel 1. Rata-rata dosis ekivalen efektif dari radiasi pengion alam untuk global (UNSCEAR) Kosmik Komponen foton dan pengion langsung 0.28 mSv Komponen netron 0.10 Radionuklida kosmik 0.01 Survey pulau Jawa (peneliti Indonesia): Radiasi terrestrial eksternal 11130 nanoSv/jam (113 rem/jam) Outdoors 0.07 Indoors 0.41 Paparan inhalasi Deret uranium dan torium 0.006 222 Radon ( Rn) 1.15 220 Toron ( Rn) 0.10 Paparan ingesi (penelanan) 40 K 0.17 Deret uranium dan torium 0.12 mSv Total 2.4The whole body limit in Indonesia for occupational exposure is 50 mSv per year and for nonoccupational exposure is 1 mSv per year above background. 1 mSv= 100 mrem Source: UNSCEAR 2000 Report to the General Assembly.
P2STPFRZR - BAPETEN 22
KRITERIA RADIOLOGIK HASIL STUDI UNTUK BAHAN PERATURAN TENORM
Intervention level yang disarankan meliputi: a. 1 Bq/g utk setiap radionuklida alam dlm deret uranium dan torium, 10 Bq/g utk K-40 b. Dosis efektif 1 mSv/tahun, dan c. Analisis lab utk radionuklida yg diperhatikan adlh (dgn gama spektrometri): Th-234, Th-230, Ra-226, Pb-210, Ra-228 dan Th-228 Cukup utk mewakili deret uranium dan torium * Memadai utk proteksi general worker dan publik (acceptable risk: 6 x 10 -5)
Dasar exemption level for practice dari BSS-115: negligiblerisk 1 x 10-6 utk trivial dose 10 Sv/tahun
P2STPFRZR - BAPETEN 23
DERET URANIUMPeluruhan radioaktif Uranium-238
P2STPFRZR - BAPETEN 24
DERET THORIUMPeluruhan radioaktif Torium-232
P2STPFRZR - BAPETEN 25
KRITERIA RADIOLOGIK HASIL STUDI UNTUK BAHAN PERATURAN TENORM
Opsi pelaksanaan intervensi : a. Clean up (pembersihan)/dekontaminasi b. Isolasi c. Penempatan/Disposal, . a. Pelepasan tanpa syarat (Unconditional Derived Release Limits=UDRLs) b. Pelepasan bersyarat (Conditional Derived Release Limits=CDRLs)P2STPFRZR - BAPETEN
Tahapan berikutnya setelah dilakukan tindakan intervensi
26
KRITERIA RADIOLOGIK HASIL STUDI UNTUK BAHAN PERATURAN TENORM
pelepasan tanpa syarat terhadap barang atau peralatan terkontaminasi TENORM
kriteria < 0.5 Sv/jam dan kontaminasi permukaan 1 Bq/cm2
pelepasan bersyarat terhadap barang atau peralatan terkontaminasi TENORM
kriteria > 0.5 Sv/jam dan kontaminasi permukaan 1 Bq/cm2
+
melengkapi analisis keselamatan spesifik yg menyimpulkan penerimaan dosis efektif < 300 Sv/tahun dan disetujui oleh BAPETEN
P2STPFRZR - BAPETEN 27
KRITERIA RADIOLOGIK HASIL STUDI UNTUK BAHAN PERATURAN TENORM
Pengangkutan bahan mengandung TENORM dengan konsentrasi:
> 70 Bq/g
diberlakukan
persyaratan pengangkutan zat radioaktif
< 70 Bq/g
Tidak diberlakukan persyaratan pengangkutan ZRA
P2STPFRZR - BAPETEN 28
KRITERIA RADIOLOGIK HASIL STUDI UNTUK BAHAN PERATURAN TENORM
Opsi disposal usulan pengelola limbah disetujui BAPETEN apabila dipenuhi kriteria: 1. Penerimaan dosis efektif publik 300 Sv/tahun, 2. Mengikuti engineering yg memadai untuk isolasi radiologik, dan 3. Peraturan perundangan terkait lain.
P2STPFRZR - BAPETEN 29
KESIMPULAN- Berdasarkan hasil studi beberapakegiatan pertambangan dan industri memberikan paparan dan konsentrasi yang melampaui tingkat intervensi sehingga diperlukan pengaturan - Kriteria radiologik yg diperlukan untuk pengaturan TENORM telah diperolehP2STPFRZR - BAPETEN 30
TERIMA KASIHwassalam
P2STPFRZR - BAPETEN 31