2011-2-00626-mn bab 2.pdf

46
11 BAB ll LANDASAN TEORI 2.1 Capital Budgeting Menurut Van Horne (2005,P324) Penganggaran modal (capital budgeting) merupakan proses mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi kegiatan-kegiatan investasi yang pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun. Penganggaran modal merupakan alat managerial yang sangat dibutuhkan. Salah satu tugas seorang manajer keuangan adalah untuk memilih investasi dengan arus kas dan tingkat pengembalian yang memuaskan. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan harus mampu memutuskan apakah suatu investasi cukup berharga untuk ditanamkan modalnya ddan bisa memilih dengan cerdas diantara dua atau lebih alternatif. Untuk dapat melakukan ini suatu prosedur untuk mengevaluasi, membandingkan, dan memilih proyek diperlukan. Prosedur ini juga bisa kita sebut capital budgeting. Capital expenditure adalah sejumlah dana yang dibutuhkan untuk suatu proyekyang diharapkan dapat memberikan pemasukan dalam kurun waktu tertentu melebihi jangka waktu satu tahun. Contohh-contohh proyek ini antara lain: investasi di bidang pertambangan, properti, pabrik dan peralatan, riset, proyek pengembangan dan kampanye periklanan atau proyek-proyek lainnya yang membutuhkan pengeluaran modal dan menciptakan perputaran uang di masa yang akan datang. Terdapat banyak kriteria untuk menentukan suatu proyek. Beberapa pemegang saham mungkin menginginkan perusahaan memilih proyek yang dapat menghasilkan pendapatan yang besar dalam waktu yang singkat, sementara itu pemegang saham lain mungkin akan menekankan pada pertumbuhan jangka panjang dengan memberikan lebih sedikit perhatian terhadap performa jangka pendek.

Upload: andreuw-maga

Post on 14-Jul-2016

15 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

11

BAB ll

LANDASAN TEORI

2.1 Capital Budgeting

Menurut Van Horne (2005,P324) Penganggaran modal (capital budgeting) merupakan

proses mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi kegiatan-kegiatan investasi yang

pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun. Penganggaran modal

merupakan alat managerial yang sangat dibutuhkan. Salah satu tugas seorang manajer

keuangan adalah untuk memilih investasi dengan arus kas dan tingkat pengembalian yang

memuaskan. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan harus mampu memutuskan apakah

suatu investasi cukup berharga untuk ditanamkan modalnya ddan bisa memilih dengan

cerdas diantara dua atau lebih alternatif. Untuk dapat melakukan ini suatu prosedur untuk

mengevaluasi, membandingkan, dan memilih proyek diperlukan. Prosedur ini juga bisa kita

sebut capital budgeting.

Capital expenditure adalah sejumlah dana yang dibutuhkan untuk suatu proyekyang

diharapkan dapat memberikan pemasukan dalam kurun waktu tertentu melebihi jangka

waktu satu tahun. Contohh-contohh proyek ini antara lain: investasi di bidang

pertambangan, properti, pabrik dan peralatan, riset, proyek pengembangan dan kampanye

periklanan atau proyek-proyek lainnya yang membutuhkan pengeluaran modal dan

menciptakan perputaran uang di masa yang akan datang. Terdapat banyak kriteria untuk

menentukan suatu proyek. Beberapa pemegang saham mungkin menginginkan perusahaan

memilih proyek yang dapat menghasilkan pendapatan yang besar dalam waktu yang singkat,

sementara itu pemegang saham lain mungkin akan menekankan pada pertumbuhan jangka

panjang dengan memberikan lebih sedikit perhatian terhadap performa jangka pendek.

Page 2: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

12

Dilihat dari sudut pandang ini, akan cukup sulit untuk memuaskan kepentingan yang

berbeda-beda dari semua pemegang saham. Dengan adanya keterbatasan modal,

manajemen perlu secara hati-hati memutuskan apakah proyek tertentu secara ekonomis

bisa diterimakarena itu kepemimpinan CEO dibutuhkan dalam hali ini, dalam Jurnal Leading

Corporate Citizenship: governance, structure, systems, tahun 200, menyatakan bahwa

“Leadership by the CEO is typically cited as the number one driver of effective coporate

citizenship by firms” yaitu kepemimpinan bagi CEO adalah sebagai salah satu perusahaan

menuju perusahaan bermasyarakat.

2.1.1 Pengertian Arus Kas (Cash Flow)

Menurut Kasmir dan Jakfar (2010, P92) cash flow merupakan arus kas atau aliran

kas yang ada diperusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan

beberapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut.

Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya

yang dikeluarkan.

Uang masuk dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan atau hibah dari pihak

tertentu. Uang masuk juga dapat diperoleh dari penghasilan atau pendapatan yang diperoleh

dari yang berhubungan langsung dengan usaha yang sedang dijalankan seperti penjualan. Di

samping itu, uang masuk bisa pula berasal dari pendapatan lainnya yang bukan dari usaha

utama.

Uang keluar merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu

periode, baik yang langsung berhubungan dengan usaha yang dijalankan, maupun yang

tidak ada hubungannya sama sekali dengan usaha utama. Uang keluar ini merupakan biaya-

biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan

Page 3: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

13

kegiatan usaha, seperti pembayaran cicilan utang dan bunga pinjaman, biaya produksi, biaya

tenaga kerja, biaya pemasatan, dan biaya-biaya lainnya.

Dalam cash flow semua data pendapatan yang akan diterima dan biaya yang akan

dikeluarkan baik jenis, maupun jumlahnya diestimasi sedemikian rupa, sehingga

menggambarkan kondisi pemasukan dan pengeluaran di masa yang akan datang.

Estimasi pendapatan dan biaya merupakan perkiraan berapa pendapatan yang akan

diperoleh dan berapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam suatu periode. Kemudian

jenis-jenis pendapatan dan biaya apa saja yang dikeluarkan serta berapa besar pendapatan

yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan tiap pos. Pada akhirnya cash flow akan terlihat

pada kas akhir yang diterima perusahaan.

Jadi, arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan

mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut. Dalam hal ini

diinvestasikan disuatu usaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan

laba yang diterima perusahaan dikarenakan:

1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.

2. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.

3. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.

Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:

• Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran-

pengeluaran pada awal periode untuk investasi. Contohh biaya pra-investasi

adalah pembelian tanah, gedung, mesin peralatan, dan modal kerja.

• Operational cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat

operasi usaha, seperti penghasilan yang diterima dan pengeluaran yang

dikeluarkan pada suatu periode.

• Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut

berakhir.

Page 4: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

14

2.1.2 Klasifikasi Kegiatan Investasi

Untuk jenis kegiatan investasi tertentu harus dilakukan analisis yang lebih detail,

sementara kegiatan investasi lainnya analisis yang dilakukan dapat lebih sederhana

mengingat pertimbangan biaya dan manfaat. Oleh sebab itu, perusahaan pada umumnya

mengelompokan dan menganalisis kegiatan investasi yang ada dalam kategori-kategori

sebagai berikut:

1. Pembelian produk baru/penambahan dan perluasan dari produk atau fasilitas yang

sudah ada.

2. Penggantian peralatan atau gedung yang sudah ada dengan peralatan atau gedung

yang baru.

3. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan perusahaan.

4. Eksplorasi sumber daya alam maupun hal-hal yang dapat mendatangkan

keuntungan bagi perusahaan.

5. Lain-lain (misalnya pembelian alat keamanan, pembelian alat pengontrol polusi

seperti alat untuk mendaur ulang limbah, dll).

Pada umumnya untuk kategori pergantian, analisis/perhitungan yang dilakukan cukup

secara sederhana saja dan dokumen pendukung yang dibutuhkan pun tidak terlalu banyak.

Analisis yang lebih rinci diperlukan untuk penelitian dan pengembangan, maupun eksplorasi

yang akan dilakukan perusahaan. Hal ini disebabkan karena untuk penelitian dan

pengembangan maupun eksplorasi yang dilakukan, belum diketahui hasil yang akan

diperoleh perusahaan. Selain dibedakan berdasarkan kategorinya, jenis investasi dapat juga

dikelompokan berdasarkan besarnya nilai investasi yang diperlukan. Untuk keputsan

mengenai pembelian/penambahan produk baru, pada umumnya tidak tersedia data statistik

Page 5: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

15

yang memadai, karena itu penilaian atau judgement lah yang menjadi elemen kunci dalam

pengambilan keputusan ini, bukan data biaya yang terinci

2.1.3 Langkah-Langkah Dalam Capital Budgeting

Secara konseptual, capital budgeting mencakup lima langkah yaitu :

1. Menghasilkan proposal kegiatan investasi yang sesuai dengan tujuan strategis

perusahaan.

2. Memperkirakan arus kas operasi tambahan setelah pajak bagi kegiatan-kegiatan

investasi.

3. Melakukan evaluasi arus kas tambahan dari kegiatan investasi.

4. Memilih kegiatan investasi berdasarkan kriteria nilai yang memaksimalkan nilai.

5. Melakukan evaluasi setelah kegiatan investasi dilakukan dan melakukan pemeriksaan

audit setelah kegiatan investasi selesai, secara berkesinambungan.

2.1.4 Kriteria Penetapan Peringkat atas Capital buddgeting

Ada delapan (8) metode utama untuk menetapkan peringkat kegiatan investasi dan

untuk memutuskan apakah kegiatan investasi bersangkutan dinilai layak untuk dimasukan

dalam anggaran modal. Metode pemeringkatan (rangking methods) adalah metode yang

digunakan untuk mengevaluasi usulan pengeluaran untuk pengadaan modal. Kedelapan

metode tersebut adalah :

1. Periode pengembalian atau pelunasan (Payback Period)

2. Periode pengembalian yang didiskontokan (Discounted Payback Period )

3. Tingkat pengembalian akutansi (Accounting Rate of Return)

4. Nilai tunai netto (Net Present Value)

5. Tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return)

Page 6: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

16

6. Tingkat pengembalian internal modifikasi ( Modified Internal Rate of Return )

7. Indeks profitabilitas (Profitability Index )

8. Tingkat pengembalian perpetuitas (Perpeetuity Rate of Return )

Metode-metode pemeringkatan (rangking methods) yang digunakan dalam penelitian

ini adalah :

1. Nilai tunai netto (NPV).

2. Periode Pengembalian (PP).

3. Periode pengembalian yang didiskontokan (DPP).

4. Tingkat pengembalian hasil intern (IRR).

5. Indeks profitabilitas (PI).

Metode tersebut menggunakan teknik arus kas diskonto (discounted cash flow).

Metode arus kas diskonto memungkinkan pemisahan perbedaan dalam waktu arus kas dari

berbagai proyek dengan mendiskontokan arus-arus kas tersebut ke dalam nilai sekarang

2.1.4.1 Periode Pengembalian (Payback Period = PP)

Periode pengembalian proyek investasi memberitahukan lamanya waktu yang

dibutuhkan untuk memulihkan investasi kas awal berdasarkan arus kas yang diharapkan dari

proyek tersebut, selain itu payback period menggambarkan “Berapa lama suatu investasi

dapat ditutup dengan aliran kas masuk (proceed)” (Koniyo, 2007, p72). Kas masuk

merupakan selisih manfaat yang diperoleh sistem baru dikurangi dengan biaya-biaya yang

dikeluarkan. Suatu investasi bisa dilanjutkan bila masa manfaat lebih lama dari periode

pengembalian. Metode ini juga digunakan untuk mengukur seberapa cepat investasi akan

Page 7: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

17

kembali. Dalam metode ini bunga tidak dimasukan ke dalam perhitungan. Contohh

perhitungannya adalah sebagai berikut :

Target impas (BEP) = 2 Tahun

Nilai investasi = Rp 18.333.570

Porceed tahun 1 = Rp 15.191.112 -

Sisa investasi tahun 2 = Rp. 3.142.458

= Rp 3.142.458 x 12 bulan = Rp 18.333.570 (2.06 bulan)

Dengan demikian nilai investasi ini layak untuk digunakan dalam proses penanaman

modal dalam proyek, karena mencapai titik impas ( break even point) dalam jangka waktu 1

tahun 2 bulan 2 hari dari target maksimum periode pengembalian investasi.

2.1.4.2 Periode Pengembalian Yang Didiskontokan (Discounted Payback Period)

DPBP (Discounted Payback Period) adalah jumlah tahun yang diperlukan agar jumlah

arus kas yang didiskontokan dengan biaya modal, sama dengan nilai sekarang pengeluaran

awal. Kita dapat menggunakan data kegiatan investasi A untuk mengilustrasikan

perhitungannya :

Tabel 2.1. Contohh Perhitungan Pengembalian Yang Didiskontokan

Tahun Arus Kas A PVIF @ 10% Nilai Sekarang (PV) Nilai Sekarang Kumulatif

0 ($1,500) 1000 ($1,500) ($1,500) 1 300 0.909 273 (1,227) 2 450 0.826 372 (855) 3 750 0.751 563 (292) 4 750 0.683 512 220 5 900 0.621 559 779

Berdasarkan tabel diatas maka periode pengembalian yang didiskontokan adalah:

Page 8: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

18

Discounted Payback Period = 3+(292/512) = 3+0,57 = 3,57 tahun

atau dapat dikatakan bahwa 3,57 tahun adalah 3 tahun 7 bulan. Arus masuk kas yang

didiskontokan sama dengan pengeluaran investasi awal dalam tahun keempat sehingga

periode DPB adalah antara 3 dan 4 tahun.

Metode pengembalian arus kas yang didiskontokan memang memperhitungkan nilai

waktu dari uang. Akan tetapi, metode ini tetap mempunyai kelemahan yaitu tidak

memperhitungkan seluruh arus kas. Dalam contohh kita, arus masuk kas yang terbesar

terjadi setelah periode DPB.

2.1.4.3 Nilai Tunai Netto (Net Present Value=NPV)

Mengingat adanya kelemahan-kelemahan dalam metode periode pengembalian,

metode-metode baru dikembangkan untuk memperbaiki evaluasi kegiatan investasi. Upaya

pengembangan ini mengarah pada apa yang disebut teknik arus kas yang didiskontokan

(DCF techniques), dimana nilai waktu dari uang ikut dipertimbangkan. DCF techniques adalah

metode yang digunakan untuk menyusun peringkat dari usulan investasi dengan

menerapkan konsep nilai waktu dari uang. Dua diantaranya adalah metode nilai sekarang

dan metode internal rate of return. Salah satu metode DCF adalah metode nilai tunai netto

(NPV method) adalah metode untuk menetapkan peringkat dari usulan investasi dengan

menggunakan NPV, yaitu nilai sekarang dari arus kas bersih di masa mendatang dengan

didiskontokan terhadap biaya modal marjinal.

Langkah-langkah penerapan dan kriteria penerimaan dari metode ini adalah sebagai

berikut:

1. Hitung nilai sekarang dari setiap arus kas, baik arus kas masuk maupun keluar,

dengan faktor diskonto sebesar biaya modal kegiatan investasi.

Page 9: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

19

2. Jumlahkan arus kas yang telah didiskontokan tersebut, hasil penjumlahan inilah

yang disebut NPV kegiatan investasi.

3. Jika NPV positif, kegiatan investasi dapat disetujui, jika NPV negatif kegiatan

investasi sebaiknya ditolak, dan jika kegiatan investasi yang dikaji bersifat

mutually exclusive, maka kegiatan investasi yang menghasilkan NPV terbesar

harus dipilih

NPV dari suatu kegiatan investasi adalah nilai sekarang dari arus kas bersih kegiatan

investasi dikurangi dengan arus keluar kas awal kegiatan invesatasi. NPV dapat dinyatakan

sebagai berikut:

NPV = ∑

= ∑ , - IO

(2-1)

Dimana:

= Arus kas tahunan dalam jangka waktu kegiatan investasi.

= Tingkat biaya modal yang disesuaikan.

I0 = Pengeluaran investasi pertama kali.

= Umur kegiatan investasi yang diharapkan

Page 10: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

20

2.1.4.4 Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return = IRR)

Metode internal rate of return (IRR) adalah metode pemeringkatan usulan investasi

dengan berpatokan pada IRR dari aktiva berssangkutan, dimana IRR dihitung dengan

menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk masa mendatang dengan nilai sekarang dari

biaya investasi. IRR untuk kegiatan investasi merupakan tingkat diskonto yang menyamakan

nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa depan (CFs) dengan arus kas keluar

kas awal (Initial Cash Outflow = ICO). Oleh karena itu, IRR dapat diasumsikan sebagai

tingkat bunga yang mendiskontokan aliran arus kas di masa depan untuk menyamakan nilai

sekarang arus keluar kas awal. IRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan PV (present

value) dari arus kas masuk kegiatan investasi dengan PV dari biaya kegiatan investasi

tersebut.

PV arus kas masuk = PV biaya investasi

Dengan mentransposnya, kita mendapatkan :

PV arus kas masuk – PV biaya investasi = 0

Yang bisa dinyatakan sebagai :

1

(2-2)

Yang selanjutnya bisa ditulis dengan

= ∑ , = IO

(2-3)

Page 11: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

21

Kriteria Penerimaan

Kriteria penerimaan dalam IRR adalah membandingkan IRR sesungguhnya dengan

IRR yang diminta, hal ini dikenal dengan tingkat batas (hurdle rate). Selanjutnya diasumsikan

tingkat pengembalian yang diminta sudah diketahui. Jika IRR melebihi tingkat pengembalian

yang diminta maka kegiatan investasi akan diterima, jika tidak kegiatan investasi akan ditolak

2.1.4.5 Indeks Profitabilitas (Profitability Index = PI)

Indeks profitabilitas atau resiko manfaat biaya dari suatu kegiatan investasi adalah

rasio dari nilai sekarang arus kas bersih dimasa depan terhadp arus keluar kas awal. “PI

hanya menyatakan tingkat keuntungan relatif” (Van Horne, 2005, 346). Maksudnya, PI

menghasilkan suatu ukuran relative dari hasil yang diinginkan dalam suatu kegiatan

investasi. Hal ini merupakan perbandingan nilai saat ini dari keuntungan yang didapatkan

pada masa mendatang dari nilai awalnya. PI dapat dinyatakan sebagai berikut :

∑ 1

Dimana :

= Arus kas tahunan dalam jangka waktu kegiatan investasi.

= Tingkat biaya modal yang disesuaikan.

I0 = Pengeluaran investasi pertama kali.

= Umur kegiatan investasi yang diharapkan.

PI = Indeks profitabilitas.

(2-4)

Page 12: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

22

2.2 Eksplorasi

2.2.1 Pengertian Eksplorasi

Menurut Koesoemadinata (2003.p208). Eksplorasi merupakan kegiatan penting

dalam industri energi pada umumnya dan pada khususnya industri pertambangan, minyak,

dan gas bumi. Sudah jelas terbukti bahwa demi kelangsungan peradaban kita, diperlukan

produksi mineral, minyak, dan gas bumi secara terus menerus. Dengan demikian cadangan

makin menciut, dan hanya dengan kegiatan eksplorasi sajalah cadangan akan bertambah

atau setidaknya dipertahankan. Suatu pengertian yang salah dewasa ini adalah bahwa

eksplorasi adalah suatu aktifitas sekali saja. Banyak ahli ekonomi atau hal layak ramai

mengira, bahwa apabila suatu daerah telah diselidiki atau dieksplorasi dapatlah diketahui

apakah daerah itu mengandung bahan endapan tambang atau tidak. Meraka kemudian

mengharapkan bahwa dengan dilakukannya eksplorasi untuk daerah tersebut, misalnya

seluruh daerah Indonesia dapatlah diadakan inventarisasi mengenai jumlah endapan

Mangaan dan sampai kapan habisnya.

Penting pada dasarnya eksplorasi itu, contohh kasus yang terjadi di Indonesia,

seperti misalnya suatu daerah di Sumatera Tengah yang telah dieksplorasi oleh perusahaan

asing yang cukup besar dan telah mengadakan 20 pemboran dan menyatakan daerah itu

tidak menghasilkan minyak. Tetapi kemudian daerah tersebut diambil oleh perusahaan lain

dan tenyata dapat menghasilkan beberapa lapangan minyak dan cadangan baru dalam

daerah yang sama. Semua hal tersebut bukanya karena kesalahan para ahli geologi yang

ditugaskan pada waktu itu melainkan disebabkan oleh kemajuan pengetahuan ilmu geologi

serta digunakannya metoda baru. misalnya saja pada zaman dahulu belum ada pengertian

mengenai batuan induk, fungsi gradient geothermal, cara pertumbuhan terumbu koral,

sedimentasi karbonat. Selain itu juga, pada waktu itu metoda seismic tech mengalami

Page 13: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

23

kemajuan begitu pesat, dengan penggunaan komputer untuk mengolah datanya sedemikian

rupa sehingga telah jauh lebih maju dari sebelumnya

2.2.2 Dasar Filsafat Eksplorasi

Menurut Sukandarrumidi (2007, P6) eksplorasi jangan hanya diartikan sebagai usaha

penambahan lapangan mineral baru atau perluasan daerah produksi, sebab hal ini jelaslah

bukan demikian dilihat dari pandangan bahwa tidaklah mungkin survey di suatu daerah

dapat mengetahui segala sesuatu yang terdapat di bawahnya. Usaha eksplorasi harus

dianggap sebagai suatu bagian integral dari pada produksi, yaitu setidak-tidaknya

mempertahankan besarnya cadangan. Jika kita harus meningkatkan mineral lebih banyak,

maka kita harus mendapatkan cadangan lebih banyak.

Motto dari pada suatu eksplorasi mineral adalah untuk setiap ton mineral yang

diproduksikan, paling sedikit harus ditemukan satu ton cadangan baru. Hali ini berarti kalau

kita meningkatkan produksi mineral harus kita tingkatkan pula penemuan cadangan baru.

Dengan dasar filsafat ini sesuai dengan konsepsi bahwa usaha eksplorasi mineral itu bukan

hanya merupakan suatu survey atau inventarisasi tempat terdapatnya mineral dalam suatu

daerah, tetapi lebih merupakan peningkatan cadangan mineral bumi, dengan menguji kita

sendiri untuk dapat berfikir serta menemukan mineral dalam daerah yang sama

2.2.3 Pentahapan Kegiatan Eksplorasi

Eksplorasi mineral itu tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan umum itu

secara positif menemukan tanda-tanda adanya letakan bahan galian, tetapi pengertian

eksplorasi itu merujuk kepada seluruh urutan golongan besar pekerjaan (Sukandarrumidi,

2007,P8). Pentahapan kegiatan eksplorasi terdiri dari berbagai tahap, antara lain adalah :

Page 14: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

24

2.2.3.1 Tinjauan Umum

Bertujuan untuk meninjau lokasi apakah lokasi tersebut layak untuk segaera

dieksplorasi dan untuk menentukan prospek Tugas-tugas menetapkan bijih tambahan di

suatu tambang Di Indonesia sendiri nama-namaa dinas atau divisi suatu organisasi

perusahaan, lembaga pemerintahan serta penelitian memakai istilah eksplorasi untuk

kegiatannya yang mencakup mulai dari mencari prospek sampai menentukan besarnya

cadangan mineral.

Sebaliknya ada beberapa negara, misalnya Perancis dan Uni Soviet (sebelum negara

ini bubar) yang menggunakan istilah eksplorasi untuk kegiatan mencari mineralisasi dan

prospeksi untuk kegiatan penilaian ekonomi suatu prospek (Peters, 2008). Selanjutnya istilah

eksplorasi mineral yang dipakai dalam buku ini berarti keseluruhan urutan kegiatan mulai

mencari letak mineralisasi sampai menentukan cadangan insitu hasil temuan mineralisasi.

Selanjutnya istilah eksplorasi mineral yang dipakai dalam buku ini berarti keseluruhan urutan

kegiatan mulai dari mencari letak mineralisasi sampai menentukan cadangan insitunya.

2.2.3.2 Prospeksi

Merupakan kegiatan penyelidikan, pencarian dan atau penemuan endapan mineral

berharga yang merupakan tahap awal eksplorasi pada suatu daerah berdasarkan data

geologi, geokimia dan geofisika. Secara umum aliran kegiatan industri pertambangan dimulai

dengan tahapan prospeksi yang kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi. Tahapan ini

mempunyai resiko yang sangat tinggi (high risk), karena berhubungan dengan resiko

geologi. Pada saat memasuki tahapan pra-studi kelayakan (prefeasibility study) sampai

dengan tahapan studi kelayakan (feasibility study), resiko kegagalan mulai diperkecil.

Kegiatan eksplorasi menurut UU No. 11 tahun 1967 berupa penyelidikan geologi

Page 15: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

25

pertambangan, yang berarti suatu penerapan ilmu geologi terhadap operasi penambangan.

Dasar suatu operasi penambangan ialah kepastian geologi dan ekonomi tentang adanya

suatu kuantitas (tonase atau volume) bahan galian, yang disebut sebagai cadangan.

2.2.3.3 Tahap Eksplorasi Pendahuluan

Menurut White (1997), dalam tahap eksplorasi pendahuluan ini tingkat ketelitian

yang diperlukan masih kecil sehingga peta-peta yang digunakan dalam eksplorasi

pendahuluan juga berskala kecil 1:50.000 sampai 1:25.000. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan pada tahap ini adalah :

a) Studi Literatur

Dalam tahap ini, sebelum memilih lokasi-lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap

data dan peta-peta yang sudah ada (dari survei-survei terdahulu), catatan-catatan lama,

laporan-laporan temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disurvei. Setelah pemilihan lokasi

ditentukan langkah berikutnya, studi faktor-faktor geologi regional dan provinsi metalografi

dari peta geologi regional sangat penting untuk memilih daerah eksplorasi, karena

pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan tergantung pada proses-proses geologi

yang pernah terjadi, dan tanda-tandanya dapat dilihat di lapangan.

b) Survei dan Pemetaaan

Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia, maka survei

dan pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya sudah dapat dimulai (peta

topografi skala 1:50.000 atau 1:25.000). Tetapi jika belum ada, maka perlu dilakukan

pemetaan topografi lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut sudah ada peta geologi, maka hal

ini sangat menguntungkan, karena survei bisa langsung ditujukan untuk mencari tanda-tanda

Page 16: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

26

endapan yang dicari (singkapan), melengkapi peta geologi dan mengambil contoh dari

singkapan-singkapan yang penting.

Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batubara (sasaran

langsung), yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi lapisan

batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan tanda-tanda lainnya. Hal-hal

penting tersebut harus diplot pada peta dasar dengan bantuan alat-alat seperti kompas

geologi, inklinometer, altimeter, serta tanda-tanda alami seperti bukit, lembah, belokan

sungai, jalan, kampung, dll. Dengan demikian peta geologi dapat dilengkapi atau dibuat baru

(peta singkapan).

Tanda-tanda yang sudah diplot pada peta tersebut kemudian digabungkan dan

dibuat penampang tegak atau model penyebarannya (model geologi). Dengan model geologi

hepatitik tersebut kemudian dirancang pengambilan contoh dengan cara acak, pembuatan

sumur uji (test pit), pembuatan paritan (trenching), dan jika diperlukan dilakukan pemboran.

Lokasi-lokasi tersebut kemudian harus diplot dengan tepat di peta (dengan bantuan alat

ukur, teodolit, BTM, dll.). Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran

endapan, gambaran mengenai cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai untuk menetapkan

apakah daerah survei yang bersangkutan memberikan harapan baik (prospek) atau tidak.

Kalau daerah tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan dengan tahap

eksplorasi selanjutnya.

2.2.3.4 Tahap Eksplorasi Detail

Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada

mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail (White,

1997). Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat

(rapat), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data

Page 17: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

27

yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan (volume cadangan),

penyebaran kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak. Dari sampling yang rapat

tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang

kecil (<20%),

Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan,

kemiringan, dan penyebaran cadangan secara 3-Dimensi (panjang-lebar-tebal) serta data

mengenai kekuatan batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran struktur (kalau ada)

akan sangat memudahkan perencanaan kemajuan tambang, lebar/ukuran bahwa bukaan

atau kemiringan lereng tambang. Juga penting untuk merencanakan produksi

bulanan/tahunan dan pemilihan peralatan tambang maupun prioritas bantu lainnya.

2.2.3.5 Studi Kelayakan

Pada tahap ini dibuat rencana produksi, rencana kemajuan tambang, metode

penambangan, perencanaan peralatan dan rencana investasi tambang. Dengan melakukan

analisis ekonomi berdasarkan model, biaya produksi penjualan dan pemasaran maka

dapatlah diketahui apakah cadangan bahan galian yang bersangkutan dapat ditambang

dengan menguntungkan atau tidak.

Page 18: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

28

2.3 Manganese

2.3.1 Pengertian Mangaan (Mn)

Sekitar 90% Mangaan dunia digunakan untuk tujuan metalurgi, yaitu untuk proses

produksi besi-baja, sedangkan penggunaan mangan untuk tujuan non-metalurgi antara lain

untuk produksi baterai kering, keramik dan gelas, kimia, dan lain-lain.

Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di berbagai lokasi

yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan

Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Menurut Sukandrrumidi (2007, 145) Pada awalnya penggunaan bijih mangaan adalah

sebagai bahan untuk menghilangkan warna gelas atau kaca yang telah dilakukan oleh

bangsa Mesir dan Romawi pada masa lampau. Saat sekarang mangaan merupakan logam

yang sangat penting pada proses pembuatan alloy.

Hampir semua alloy memanfaatkan logam Mangaan. Kebanyakan logam mangaan

berasal dari endapan sendimeter dan endapan residual. Endapan residual berasal dari hasil

pelapukan sekis yang mengandung MN seperti yang terdapat di India (Sukandarrumidi.

2007, p146). MN yang berasal dari mineral garnet mangaan. Disamping itu dapat pula

berasal dari hutan pagmatit, batuan sendimen marin, urat-urat ataupun karena proses

penggantian. Endapan mangaan sering juga didapati berasosiasi dengan batuan gamping,

misalnya mangaan yang didapati di daerah Kiliripan, Nanggulan, Jogyakarta, dan didaerah

Karangnunggal Tasikmalaya, Jawa Barat. Disamping berasosiasi dengan batu gamping

mangan juga berasosiasi dengan breksi volkanik yang banyak mengandung andesit dan

basalt. Mineral-mineral bijih mangan yang penting dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai

Berikut:

Page 19: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

29

Tabel 2.2 Mineral yang Terkandung Dalam Mangaan

Nama Mineral Senyawa Kimia Kadar MN %

Pirolusit MnO2 63

Mangaanit Mn2O3H2O 62,4

Psilomelan MnO.MnO2h2O 45-60

Hausamanit Mn3O4 72,5

Rodokrosit MnCO3 47,6

Rodonit MnSiO3 41,9

Bementit 2MnSiO3.H2O 39,1

2.3.2 Endapan Mangaan

Menurut Sukandarruimidi (2007, P146) Macam dan asal endapan mangaan yang

penting antara lain:

• Endapan Hidrothermal seperti yang didapatkan di Butte Montana Amerika

• Endapan sendimeter seperti yang ditemukan di Tsechiaturi dan Nikopol rusia

• Akibat konsentrasi residual seperti yang didapatkan di India, Pantai emas Afrika,

Brasilia

• Endapan yang mengalami metamorfoe seperti yang didapatkan di Postmasburg

Afrika Selatan dan di India

Penelitian yang intensif saat ini terus berlangsung, sehingga dimungkinkan terdapat

penemuan lokasi baru dimana endapan mangaan dapat ditambang. Penyelidikan endapan

Page 20: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

30

mangaan diawali dengan pemetaan geologi diikuti dengan pembuatan test pit atau

pemboran. Pada umumnya ekploitasi detail dilakukan dengan pemboran inti. Penambangan

dilakukan dengan penambangan terbuka (open pit) atau tambang dalam, dengan berbagai

variasi tergantung pda keadaan jebakan. Kurang lebih 95% penggunaan mangan untuk

keperluan metalurgi, lainnya untuk industry batere dan kimia. Dalam metalurgi mangaan

dapat dimanfaatkan untuk memproduksi baja yang tahan belerang, baja kuat, keras, tetapi

liat

Alloy perunggu yang digunakan untuk Propeller kapal. Dalam industri kimia untuk

melindi bijih uranium. Batang-batang las, bahan celup, cat, pernis, pupuk, dan obata-obatan,

kaca/gelas, keramik. Menurut sukandarruimidi (2004, P150) Dalam elektronik dikenal alloy

mangaanin yaitu paduan antara mangaan (12%), tembaga (86%), dan nikel (2%). Alloy

ini ini dimanfaatkan sebagai bahan untuk tahanan alat-alat ukur dan untukkotak tahanan,

serta tahanan standard dan shunt. Sifat–sifat mangaanin antara lain, warna kemerah-

merahan, cepat oksidasi, tahanan jenis 0,42 ohm mm2/M, kekuatan tarik 40-50 kg/mm2,

suhu kerja paling tinggi 70c.

Sejarah pertambangan mangaan, terlihat tidak demikian semarak seperti jenis

tambang yang lain. Orang mulai mengenal tambang mangaan sejak pertengahan abad yang

lalu, yaitu tahun 1854, tetapipengusahaannya baru menjelang akhir abadSemula daerah

Kulomn Progo Yogyakarta merupakan penghasil terbesar mangaan, sedangkan daerah

tasikmalaya mulai berproduksi setelah tahun 1930. Keduanya diusahakan oleh

NV.Algeemeene Indische Mijbouw en Exploitatie Maatschappij (AIME). Melalui berbagai

pergolakan semenjak , perang dunia kedua meletus. Maka akhirnya sampailah usaha itu

ketangan pemerintah daerah. Produksi di tasikmalaya Selatan berasal dari Kompeang

Cihamerung, Bantarkalong, Pasir Bentang-Kadal Meteng, Bibijilan, Pakishaji, Pasir Bangka.

Pengusahaannya dilakukan dengan cara sederhana. Di daerah Kulon Progo yang masih ada

usahannya adalah di Krengseng. Penyelidkin lebih lanjut hanya membuktikan bahwa letak

Page 21: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

31

endapannya terlalu dalam, yaitu sekitar 100 meter dibawah permukaan tanah, lagi pula

ukurannya dalam bentuk konkresi relative lebih kecil, sehingga pengusahaan besar-besaran

tidak lagi ekonomis. Sebagian kecil bijih mangaan bermutu tinggi (MnO2 hingga (90%),

dipakai untuk industry batere dalam negeri. Selebihnya diekspor ke Jepang. Selain

penambangan mangaan di Jawa, eksplorasi dilakukan oleh PN.Aneka Tambang, sebuah

pulau di utara Halmahera, Maluku Utara telah menemukan cadangan sebesar 150.000 ton

dengan kadar rata-rata sebesar 42.05%. diharapkan pelaksanaan penambangannya bisa

dilakukan segera. Penyelidikan endapan mangaan rupanya kurang banyak peminat. Hal ini

disebabkan penggunaan bijih mangaan dalam jumlah besar antara lain untuk membuat baja

campuran di Indonesia masih sebuah wacana.

2.3.3 Penggunaan Bijih Mangaan

Bijih mangaan, 95% dimanfaatkan dalam industri baja. Selain itu mangaan

dimanfaatkan dalam industri kimia, batere kering, korek api, gelas, cat, bahan celup dan lain-

lain. Menururt sukandarrumidi (2004, P151) khusus mangan untuk batere kering terdapat

persyaratan yang harus dipenuhi antara lain seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 2.3 Persyaratan Bijih Mangaan untuk Batere Kering

Kadar oksigen sebagai MnO2 75-85%

Mn total 48-58%

Kelembaban 3-5%

Besi sebagai Fe 0,2-3%

Silikon sebagai SiO2 0,5-5%

Pengotor logam lain 0,1-0,2%

Page 22: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

32

Di Amerika dikenal 3 jenins Mangan Grade Batere yakni:

• Grade A (untuk militer), sekurang-kurangnya bijih mangaan mengandung kadar

oksigen yang setara dengan 85% MnO2

• Grade A (untuk komersial), mengandung sekurang-kurangnya 75% MnO2, timbal

maksimum 0,5%, besi maksimum 3,0%, Logam berat selain Fe atau Pb total 0,5%,

bahan yang tidak larut total 10%, Mn total maksimum 48%, pH antara 4-7

• Grade B (untuk komersil), mengandung kadar oksigen sekurang-kurangnya

setara dengan 68% MnO2

Menurut Sukandarrumidi (2004, P152) mangaan dioksida dalam batere kering

berfungsi sebagai depolarisator, oksigen yang terdapat dalam mangaan dioksida bereaksi

dengan hydrogen membentuk air dan dengan demikian hubungan antaraelektroda dengan

larutan berair tetap dipertahankan. Agar memenuhi fungsinya sebagai depolarisator,

mangaan dioksida yang digunakan harus memiliki sifat tertentu yang menonjol. Penyelidikan

yang dilakukan Electrochemical Society di USA menunjukan bahwa sifat tersebut dipengaruhi

oleh beberapa factor antara lain struktur Kristal, luas permukaan, penyebaran ukuran pori,

bentuk dan ukuran partikel, penghantaran listrik, keadaan permukaan, komposisi kimia,

macam pengotor dan cacat dalam struktur. Sifat fisik yang penting ialah bijih harus

mempunyai struktur Kristal yang buruk (struktur gamma) dan harus keras tetapi sarang.

Untuk penggunaan pembuattan batere kering mangaan dioksida yang daigunakan dapat

mangaan dioksida alama (bijih), mangaan dioksida buatan atau campuran dari keduanya. Di

alam terdapat lebih dari 20 mangaan dioksida. Dia= antara mangaan tersebut hanya

beberapa yang cocok untuk batere kering antara lain:

• Kelompok kriptomelan, hollandit, terdapat dioksida kriptomelan yang dapat dipakai

untuk bahan batere kering yang menghasilkan kinerja yang cukup bagus dan

dengan daya tahan lama.

Page 23: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

33

• Pirolusit, pada umumnya merupakan depolarisator batere yang buruk. Beberapa

pirolusit memberikan daya guna yang tahan lama boleh jadi karena adanya sisa

magnit.

• Ramdelit, sebagai ubahan dari goutif, bkan merupakan depolarisator yang baik,

mungin komposisinya mendekati mangaan dioksida yang stoichimetric.

• Nsutit, bersifat non stoichiometric dan sarang, memberikan daya guna yang baik

• Birnessit, salah satu mineral yang paling banyak ditemukan dalam bintil mangaan

dasar samodra. Bahan ini relative memberikan daya tahan yang baik dalam

penggunaan batere bisaa dan relative lebih unggul dalam penggunaan heavy duty.

• Todoraktif, adalah managaan yang umum. Terdapat sebagai endapan mangaan di

darat juga merupakan salah satu mineral utama dalam bintil mangaan dasar laut,

mineral sekunder dibentuk melalui atau oleh aksi air meteor yang dingin,

penggantian batu gamping, sebagian terbentuk karena pelapukan dan proses

hydrothermal.

Menurut Sukandarruimidi (2004,P154) mangaan dioksida buatan adalah mangaan

dioksida yang dihasilkan oleh proses kimia dan fisika. Dalam industri batere kering dikenal 3

jenis mangaan dioksida buatan yaitu:

1. Mangaan dioksida Elektronik = Electronic Mangaan Diokside = EMD. Jenis ini dibuat

dengan elektrolisa larutan mangaan sulfat. Larutan MnSO4 dibuat dari larutan

rhodokrosit (MnCO3) atau dari mangaan dioksida. Mangaan karbonit akan lebih

baik karna akan mudah larut oleh asam sulfat. Pemakaian bijih mangaan akan lebih

ekonomis bila kadar MnO2 lebih dari 75%. Bijih dipanggang dan direduksi menjadi

MnO agar dapat larut dalam asam sulfat

2. Mangaan dioksida yang diaktifkan secara kimia = Chemical Mangaan Diokside =

CMD. Merupakan jenis mangaan hidrat buatan yang diperoleh dengan penguraian

Page 24: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

34

thermal senyawa mangaan selain oksida, missal mangaan nitrat untuk

menghasilkan oksida yang padat dan halus

3. Mangaan hidrat buatan diperoleh dari permanganat, bersifat sangat reaktif

Mangaan dioksida buatan kebanyakan digunakan dalam batere kering terutama jenis batere

mangaanis alkali, premium atau heavy duty dan sebagai campuran dengan bijih alam untuk

batere Lechance bisaa. Pencampuran ini dimaksudkan untuk meningkatkan tegangan jepit

dan waktu tegangan

Page 25: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

35

2.4 Studi Kelayakan Bisnis

Sebelum kita mengerti secara mendalam apa yang dimaksud dengan studi kelayakan

bisnis serta kegiatan apa saja yang dilakukan dalam studi kelayakan bisnis, maka ada

baiknya terlebih dahulu kita mengetahu pengertian investasi, jenis-jenis investasi dan

kegiatan dalam investasi serta pengertian proyek dan bisnis.

Kasmir dan Jakfar (2010,p4) dalam bukunya berjudul “Studi Kelayakan Bisnis”

menggunakan teori William F.S. Investasi diartikan sebagai mengorbankan dollar sekarang

untuk dollar dimasa yang akan datang. Dari pengertian ini terkandung 2 (dua) atribut

penting didalam investasi yaitu adanya resiko dan tenggang waktu. Mengorbankan uang

artinya menanamkan sejumlah dana dalam suatu usaha saat sekarang atau saat investasi

dimulai. Kemudian mengharapkan pengembalian investasi dengan disertai tingkat

keuntungan yang diharapkan di masa yang akan datang. Pengorbanan sekarang

mengandung suatu kepastian bahwa uang yang digunakan untuk investasi sudah pasti

dikeluarkan. Sedangkan hasil di masa yang akan datang bersifat tidak pasti.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2010, p4) investasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang

usaha, oleh karena itu investasi pun dibagi dalam beberapa jenis. Dalam praktiknya, jenis

investasi dibagi 2 macam yaitu :

1. Investasi Nyata (Real Investment)

Investasi nyata atau real investment merupakan investasi yang dibuat dalam harta

tetap (fixed assets) seperti tanah, bangunan, peralatan, atau mesin-mesin.

2. Investasi Finansial (Financial Investment)

Investasi finansial atau financial investment merupakan investasi dalam bentuk

kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi atau surat berharga lainnya seperti

sertifikat deposito.

Page 26: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

36

Investasi dapat diartikan pula sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang

memiliki jangka waktu relatif panjang dalam bidang usaha. Penanaman modal yang

ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifat fisik ataupun nonfisik,

seperti proyek pendirian pabrik jalan, jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian

dan pengembangan.

Secara umum pengertian proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber

daya yang terhimpun dalm suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka waktu tertentu

untuk melakukan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya atau untuk mencapai sasaran

tertentu. Kegiatan proyek bisaanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain :

• Pembangunan fasilitas baru,

Artinya merupakan kegiatan yang benar-benar baru dan belum pernah ada

sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha baru.

• Perbaikan fasilitas yang ada,

Merupakan kelanjutan dari usaha yang sudah ada sebelumnya. Artinya sudah ada

kegiatan sebelumnya,, namun perlu ada penambahan dan perbaikan yang

diinginkan.

• Peneitian dan pengembangan.

Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk suatu fenomena yang muncul di

masyarakat, kemudian dikembangkan sedemikian rupa sesuai keinginan yang

diharapkan.

Dalam praktiknya, timbulnya suatu proyek disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:

1. Adanya permintaan pasar,

Artinya ada suatu kebutuhan dan keinginan dalam masyarakat yang harus

disediakan. Hali ini disebakan karena adanya jenis produk yang tesedia belum

mencukupi atau memang belum ada sama sekali.

2. Untuk meningkatkan kualitas produk,

Page 27: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

37

Bagi perusahaan tertentu proyek dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas atau

mutu suatu produk. Hal ini dilakukan karena tingginya tingkat persaingan yang ada.

3. Kegiatan pemerintah,

Artinya merupakan kehendak pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan

masyarakat atas suatu produk atau jasa, sehingga perlu disediakan berbahai produk

melalui proyek-proyek tertentu.

Kemudian, pengertian bisnis adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk

memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam berbagai

bidang, baik jumlah maupun waktunya. Keuntungan merupakan tujuan utama dalam dunia

bisnis, terutama bagi pemilik bisnis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Bentuk keuntungan yang diharapkan lebih banyak dalam bentuk finansial. Besarnya

keuntungan telah ditetapkan sesuai target yang diinginkan sesuai dngan batas waktunya.

Bidang usaha yang digeluti beragam mulai dari perdagangan, pariwisata, industri, agrobisnis,

atau jasa-jasa lainnya. Dengan demikian menurut Kasmir dan Jakfar (2010, p6) studi

kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari ssecara mendalam tentang suatu

usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha

tersebut dijalankan.

2.4.1 Definisi Studi Kelayakan Bisnis

• Menurut Umar, Husein (2005, p8) studi kelayakan bisnis merupakan penelitian

terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak bisnis

dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian

keuntungan yang maksimal untuk waktu tang tidak ditentukan.

• Menurut Wikipedia Indonesia, studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang

menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hokum, social, ekonomi, budaya,

Page 28: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

38

aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek

manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian

studi kelayakan bisnis dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah

suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan dijalankan

• Menurut Kamaluddin (2004,p1-2)studi kelayakan bisnis dalam arti sempit adalah

suatu penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan

pertimbangan akan mendapatkan manfaat ekonomis suatu bisnis.

• Menurut Subagyo, Ahmad (2007, p6), studi kelayakan bisnis adalah studi kelayakan

yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan sebuah usaha.

Dari beberapa pandangan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan bisnis

adalah suatu penelitian atau studi yang digunakan untuk menganalisa layak atau tidaknya

suatu bisnis dijalankan, yang mana hasil analisa tersebut dapat dipergunakan ntuk

pengambilan keputusan selanjutnya, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang

maksimal secara berkelanjutan dimas yang akan datang, dan agar dapt terhindar dari sutu

resiko yang besar apabila bisnis tersebut tidak layak dijalankan.

Menurut buku Kasmir dan Jakfar (2010) yang berjudul “Studi Kelayakan Bisnis” dan buku

Husnan dan Muhamamad (2008) yang berjudul “Studi Kelayakan Proyek” perbedaan Studi

kelayakan bisnis dan studi kelayakan proyek:

Tabel 2.4 Perbedaan Studi Kelayakan Bisnis dan Studi Kelayakan Proyek

Faktor Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan Proyek

Definisi Merupakan penelitian terhadap rencana

bisnis yang tidak hanya menganalisa

layak atau tidak layak bisnis dibangun

tetapi juga saat dioperasionalkna secara

rutin dalam rangka pencapaian

Merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya

suatu proyek dibangun untuk jangka waktu

tertentu.

Page 29: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

39

keuntungan yang maksimal untuk waktu

yang tidak ditentukan.

Tujuan Memiliki tujuan jangka panjang, yakni

pencapaian keuntungan maksimal.

Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir, atau

hasil kerja akhir.

Kegiatan • Kegiatan bersifat rutin,

terutama operasionalisasi, sehingga

beberapa aspek yang menjadi perhatian,

termasuk mengenai layanan pada pasar

potensialm dan kepuasan konsumen, dan

persaingan bisnis menjadi hal yang

penting.

• Kegiatan bersifat sementara, dalam arti

umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal

dan akhir kegiatan-kegiatan telah ditentukan

dengan jelas.

Biaya, jadwal kerja, sumber daya, kriteria mutu

yang diperlukan telah ditentukan.

• Kegiatan bersifat tidak rutin, tidak

berulan-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan

berubah hanya sepanjang proyek berlangsung

Secara skematis perbedaan studi kelayakan degan rencana bisnis dapat digambarkan

sebagai berikut.

Tabel 2.5 Perbedaan Studi Kelayakan Dengan Rencana Bisnis

Faktor Studi Kelayakan Rencana Bisnis

Jenis data Data estimasi Berdasarkan data empiris

perusahaan

Sumber data Data ekternal Data internal

Penyusun Pihak Eksternal

(konsultan/pakar)

Pihak intern (manajemen)

Tujuan Menilai kelayakan

gagasan bisnis

Merencanakan kegiatan bisnis di

masa yang akan datang

Page 30: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

40

User Investor, bank,

pmerintah

Manajemen, kreditor

Waktu

pembuatan

Bisa lebih dari 1 tahun Kurang dari 1 tahun

Biaya Relatif besar, bisa lebih

dari 1 milyar

Relatif lebih kecil

Sumber : Subagyo, Ahmad (2007, p9-10)

2.4.2 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kasmir dan Jakfar (2010, p12-13), paling tidak ada 5 (lima) tujuan mengapa

sebelum suatu bisnis atau proyek dijalankan perlu adanya dilakukan studi kelayakan, yaitu :

1. Menghindari resiko kerugian,

Untuk menghindari resiko kerugian di masa yang akan datang, Karen di masa yang

akan datang ada situasi ketidakpastian. Kondisi ini yang dapat diramalkan akan

terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal

ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan

baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapay kita kendalikan

2. Memudahkan perencanaan,

Jika kita dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang , maka

akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hall hal-hal apa saja

yang perlu direncannakan. Perencanaan meliputi beberapa jumlah dana yang

diperlukan, kapan usaha atau proyek akan dijalankan, dimana lokasi proyek akan

dibangun, siapa-siapa yang akan melaksanakannya, bagaimana cara

menjalankannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh, serta bagaimana

mengawasinya jika terjadi penyimpangan. Yang jelas dalam perencanaan sudah

Page 31: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

41

terdapat jadwal pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai waktu

tertentu.

3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan

pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki

pedoman yang dapat dikerjakan. Kemudian pengerjaan usaha dalpat dilakukan secar

sistematik sehiingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun.

Rencana yang sudah disusun dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap yang

sudah direncanakan.

4. Memudahkan pengawasan,

Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyekk sesuai dengan rencana

yang sudah disusun, maka akan memudah kan perusahaan untuk melakukan

pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar

pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun. Pelaksanaan

pekerjaan bisa sungguh-sungguh melakukan pekerjaanya karena merasa ada yang

mengawasi, sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat oleh adanya hal-hal

yang tidak perlu.

5. Memudahkan pengendalian,

Jika dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila terjadi

suatu penyimpangan akan mudah terdeksi, sehingga akan bisa dilakukan

pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk

mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang sesungguhnya,

sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.

Page 32: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

42

2.4.3 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kasmir dan Jakfar (2010, p13-14), hasil dari suatu kelayakan bisnis adalah

laporan tertulis. Isi laporan studi kelayakan bisnis menyatakan bahwa suatu rencana bisnis

layak direalisasikan. Hasil penilaian melalui studi kelayakan ini sangat diperlukan dan

dibutuhkanoleh berbagai pihak, terutama pihak-pihak yang berkepentingan terhadap usaha

atau proyek yang akan dijalankan. Perusahaan yang akan melakukan studi kelayakan kan

bertanggung jawab terhadap hasil yang mereka katakana layak, sehingga pihak-pihak yang

berkepentingan meras yakin dan sangat percaya dengan hasil studi kelayakan yang telah di

lakukan. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan tersebut

antara lain:

1. Pemilik usaha

Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadapa hasil dari analisis studi

kelayakan yang telah dibuat, hali ini disebabkan para pemilik tidak mau jika sampai

dana yang ditanamkan akan mengalami kerugian. Oleh sebab itu, hasil studi

kelayakan yang telah dibuat benar-benar dipelajari oleh para pemilk, apakah akan

memberikan keuntugan atau tidak.

2. Kreditor

Jika dana tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari bank atau lembaga keuangan

lainnya, maka pihak mereka pun sangat berkepentingan terhadap hasil studi

kelayakan yang telah dibuat. Bank atau lembaga keuangan lainnya tidak mau

sampai kreditnya atau pinjaman yang diberikan akan macet, akibat usaha atau

proyek tersebut sebenarnya tidak layak untu dijalankan. Oleh karena itu, untuk

usaha-usaha tertentu piha perbankan akan melakukan studi kelayakan terlebih

dahulu secara mendalam sebelum pinjaman dikucurkan kepada pihak peminjam

Page 33: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

43

3. Pemerintah

Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adlah untuk menyakinkan apakah

bisnis yang akan dijalankan akan men=mberi manfaat baik bagi perekonomian

secara umum. Kemudian bisnis juga harus memberikan manfaat kepada

masyarakat luas, seperti penyediaan lapangan pekerjaan. Pemerintah juga

berharap bahwa bisnis yang akan dijalankan tidak merusak lingkungan sekitarnya,

baik terhadap manusia, binatang maupun tumbuh-tumbuhan.

4. Masyarakat luas

Bagi masyarakat luas dengan adanya bisnis, terutama bagi masyarakat sekitarnya

akan memberikan manfaat seperti tersedia lapangan kerja baik bagi pekerja di

sekitar lokasi proyek maupun bagi masyarakat lainnya. Kemudiann manfaat lain

adalah terbukanya wilayah tersebut dari ketertutupan (isolasi0. Dengan adanya

bisnis juga akan menyediakan sarana dan prasarana seperti tersedianya fasilitas

umum seperti jalan, jembatan, listrik, telepon, rumah sakit, sekolah, sarana ibadah,

saran olahraga, taman, dan fasilitas lainnya

5. Manajemen

Hasil studi kelayakan bisnis merupakan ukuran kinerja bagi pihak manajemen

perusahaan untuk menjalankan apa-apa yang sudah ditugaskan. Kinerja tersebut

dapat dilihat dari hasil yang telah dicapai, sehingga terlihat prestasi kerja pihak

manajemen yang menjalankan usaha

Page 34: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

44

2.4.4 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Aspek-aspek yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.6 Aspek-Aspek Studi Kelayakan bisnis

Komponen Aspek yang Diteliti

Pasar Aspek pasar dan Pemasaran

Internal Perusahaan Aspek Teknsiis Atau Oper

Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Aspek Keuangan

Eksternal Perusahaan Aspek Ekonomi dan Sosial

Aspek Hukum

Aspek Dampak Lingkungan

Sumber : Kasmir dan Jakfar (2010, p 15-16)

Proses Analisis setiap aspek berkaitan antara satu aspek dan aspek lainnya

senhingga hasil analisis aspek-aspek tersebut menjadi integrasi. Sebagai misal, ketika

seorang peneliti tengah menganilisis aspek keuangan, hendaknya ia memanfaatkan hasil

analisis aspek-aspek lain, walaupun tetap dimungkinkan mencari data yang dibuuhkan sesuai

dengan kebutuhannya langsung dari lapangan.

Page 35: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

45

Gambar 2.4 Alur Informasi Antar Aspek yang Diteliti

Sumber: Kasmir dan Jakfar (2010, p17)

Berikut ini adalah penjelasan dari aspek-aspek studi kelayakan bisnis :

2.4.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran

Dalam kaitan dengan studi kelayakan suatu usaha atau proyek, aspek pasar dan

pemasaran merupakan salah satu aspek yang paling penting. Ini disebabkan aspek pasar dan

pemasaran sangat menentukan hidup matinya suatu perusahaan. Apabila aspek pasar dan

pemasaran tidak diteliti secara benar, bagaimana prospeknya di masa yang akan datang,

bukan mustahil tujuan perusahaaan tidak pernah tercapai. Bahkan bukan tidak mungkin

kehidupan perusahaan akan terancam. Intinya aspek dan pemasaran adalah untuk

mengetahui berapa besar pasar yang akan dimasuki, struktur pasarr dan peluang pasar yang

Aspek Hukum

Aspek Pasar/Pemasaran

Aspek Keuangan

Aspek Teknis/Operasi

Aspek Manajemen/Organisasi

Aspek Sosial/Ekonomi

Aspek AMDAL

Hasil Studi Aspek Penilaian

Page 36: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

46

ada, prospek pasar di masa yang akan datang serta bagaimana strategi pemasaran yang

harus dilakukan.

Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama

lainnya. Pengertian pasar secara sederhana bisa diartikan sebagai tempat bertemunya para

penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Sedangkan pengetian dari pemasaran yang

dikemukaan oleh Philip Kotler adalah suatu proses social dan manajerial dimana individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan

serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.

A. Strategi Bauran Pemasaran ( Marketing Mix)

1. Strategi Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Oleh karena itu strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan

suatu produk:

• Penentuan logo dan moto.

• Menciptakan merek.

• Menciptakan kemasan.

• Keputusan label.

2. Strategi harga

Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga

merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Salah dalam

menentukankan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat

tidak lakunya produk tsb di pasar.

3. Strategi lokasi dan distribusi:

Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasrakan

produk, khususnya barang, dengan cara membangun suatu saluran distribusi, yaitu

Page 37: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

47

sekelompok organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan mereka ada proses yang

memungkinkan suatu produk tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh pengguna

industrial

4. Strategi promosi:

Promosi adalah usaha perusahaan untuk mengkomunikasikan atau mengenalkan

manfaat dari produknya ke public atau pembeli potensi. Promosi yang efektif dengan

memperhatikan target pasar, tempat promosi, jenis promosi, staff yang handal, dan

sebagainya.

2.4.4.2 Aspek Teknis atau Operasi

Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian kelayakan

tehadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan dijalankan. Penentuan

kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis

atau operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi

perusahaan dalam perjalanannya dikemudian hari.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2010, p145) analisis dari aspek operasi adalah untuk

menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usaha dengan menilai ketepatan lokasi,

luas produksi, dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan.

Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan jumlah produksi yang dihasilkan dalam

waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki serta

biaya yang paling efisien, luas produksi dapat dilihat dari segi teknis. Dari segi ekonomis

yang dilihat adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan

biaya yang paling efisien. Sedangkan dari segi teknis yang dilihat adalah jumlah produk yang

dihasilkan atas dasar kemampuan mesin dan peralatan serta persyaratan teknis. (Kasmir dan

Jakfar, 2010,p152)

Page 38: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

48

Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas

yang dapat menentukan efisiensi produksi atau operasi(Kasmir dan Jakfar, 2010, p152)

Dengan adanya layout akan diperoleh berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut

(Kasmir dan Jakfar, 2010, p152):

- Memberikan ruang gerak yang memadai untuk beraktifitas dan pemeliharaan.

- pemakaian ruangan yang efisien

- Mengurangi biaya produksi maupun investasi

- Aliran material menjadi lancer

- Pengangkutan material dan barang jadi yang rendah

- Kebutuhan persediaan rendah

- Memberikan kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja yang lebih baik.

Layout yang akan dipakai adalah tata letak kantor, layout jenis ini berkaitan dengan layout

posisi pekerja, peralatan kerja, tempat yang diperuntukkan untuk perpindahan informasi

(Kasmir dan Jakfar,2008f,p153)

2.4.4.3 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

1. Analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia dapat digambarkan sebagai

berikut (Subagyo, 2007b,p159):

2. Job Analysis, yaitu menganalisis jabatan yang diperlukan untuk menylesaikan jenis

pekerjaan tertentu.

3. Job specificartion, yaitu menentukan persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan

untuk mengisi suatu jabatan.

4. Mendesain struktur organisasi, yaitu menyusun struktur organisasi yang

menggambarkan Jojenjang manajemen, kedudukan jabatan, dan struktur

pertanggungjawaban.

Page 39: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

49

5. Job Description, yaitu uraian pekerjaan yang menjelaskan tentang pekerjaan teknis

anggota organisasi yang menjabat pekerjaan tertentu.

6. Mendesain sistem kompensasi, yaitu menguraikan struktur penggajian secara

lengkap untuk semua jabatan dalam pekerjaan berdasarkan garis structural dan

fungsional.

7. Sistem pengembangan karyawan, yaitu menyusun rencana pendidikan dan pelatihan

untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, produktifitas, dan kinerja

karyawan secara keselluruhan

2.4.4.4 Aspek Keuangan

Menurut Subagyo, Ahmad (2007,p60) aspek ekonomi dan keuangan mmbahas tentang

kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian atau pengembangan usaha

yang direncanakan, kemudian merangkumnya dalam bentuk laporan keuangan, dan

menganalisisnya untuk menentukan kelayakan usaha tersebut. Tinjauan analisis dalam aspek

ini adalah untuk mengevaluasi keseluruhan pembahasan tiao-tiap aspek yang membutuhkan

dana dan modal kerja ke dalam analisis investasi yang ditinjau dari waktu pengembalian

modal, tingkat pengembalian, tingkat pengembalian investasi, dan nilai sekarang bersih.

Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti (Kasmir dan

Jakfa, 2010, pb7) :

• Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.

• Kebutuhan biaya investasi.

• Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-

jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.

• Proyeksi neraca dan laporan laba rugi untuk beberapa periode ke depan.

• Kriteria penilaian investasi.

Page 40: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

50

• Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.

Menurut Husnan dan Muhammad, perusahaan yang memiliki beberapa usulan proyek

investasi yang ternyata layak untuk direalisasikan, sementara itu, dana anggaran yang

tersedia tidak mencukupi, maka perlu menerapkan prioritas terhadap beberapa usulan

tersebut. Penilaian terhadap investasi dan melakukan analisis terhadap urutan prioritas dapat

dilakukan dengan beberapa cara:

Metode penilaian investasi

Terdapat lima metode yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk dipakai

dalam penilaian arus kas dari investasi, yaitu:

• Nilai tunai netto (NPV). Periode Pengembalian (PBP).

• Periode pengembalian yang didiskontokan (DPBP).

• Nilai tunai netto (NPV).

• Tingkat pengembalian hasil intern (IRR).

• Indeks profitabilitas (PI).

2.4.4.5 Aspek Ekonomi dan Sosial

Menurut Husnan dan Muhammad (2008, p314) Analisis ekonomi dilakukan dengan alas

an karena adanya:

• Ketidaksempurnaan pasar (termasuk didalamnya berbagai distorsi yang timbul

karena peraturan pemerintah).

Contohh-contohh yang bisa dijumpai adalah adanya pengendalian harga (termasuk

pengendalian suku bunga kredit), proteksi, kedudukan monopoli, dan sebagainya.

• Adanya pajak dan subsidi.

Pajak berarti pendistribusian sebagian kekayaan konsumen (dalam hal pajak

penjualan) atau perusahaan (dalam pajak penghasilan) ke pemerintah. Adanya pajak

Page 41: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

51

penghasilan akan mengurangi profitabilitas proyek di mata perusahaan, tetapi

meningkatkan kekayaan pemerintah.

• Berlakunya konsep consumers surplus dan producers surplus.

Pada saat terjadi penambahan supply karena adanya suatu proyek, maka mungkin

sekali terjadi penurunan harga. Bagi perusahaan yang melaksanakan proyek

tersebut, harga yang relevan tentu saja adalah harga yang baru (yang lebih rendah

dari harga yang lama karena terjadi penurunan harga). Dari sisi konsumen,

sebaliknya, mereka diuntungkjan dalam hal bisa memperoleh barang sama dengan

harga yang lebih murah.

Sedangkan analisis biaya dan manfaat Sosial (SCBA) melakukan analisis dengan

memperhatikan tambahan faktor-faktor berikut ini.

• Masalah externalities. Externality menunjukan suatu “produk” spesifik yang

mempunyai karakteristik sebagai berikut, (i) tidak dengan sengaja diciptakan oleh

sponsor proyek tersebut (perusahaan), tetapi timbul karena kegiatan ekonomi yang

sah, (ii) di luar kendali mereka yang terkena dampak externality tersebut, entah

dampak yang menguntungkan ataupun merugikan, (iii) externality tidak

diperdagangkan

• Perhatian akan pendistribusian penghasilan yang lebih merata

• perhatian akan peningkatan savings yang diharapkan akan meningkatkan investasi.

• Faktor kesehatan pekerja Tambang juga diperhitungkan karena pekerjaan tambang

sangat beresiko, sepert dalam jurna Connecting Worker to Patient Safety:A New

Imperative for Health Care Leader, tahun 2009, pengarang Joseline Sikorski yaitu

“Health care is a high risk, high demand, high stress industry in perpetual change,

one with unique healthy and safety challanges” perawatan kesehatan sangatlah

tinggi dengan resiko, tinggi dengan kebutuhan pengobatan, dimana level stress yang

Page 42: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

52

tinggi di daerah industri, dimana setiap orang mempunyai masing-masing pantangan

kesehatan

2.4.4.6 Aspek Hukum

Untuk memulai studi kelayakan suatu usaha pada umumnya dimulai dari aspek

hukum, walaupun banyak pula yang melakukan dari aspek lain. Tujuan dari aspek hokum

adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen yang

dimiliki (Kasmir dan Jakfar, 2010i, p24).

Penelitian keabsahan dokumen dapat dilakukan sesuai dengan lembaga yang

mengeluarkan dan yang mengesahkan dokumen yang bersangkutan. Penelitian ini sangat

penting mengingat sebelum usaha tersebut dijalankan, maka segala prosedur yang berkaitan

dengan izin-izin atau berbagai persyaratan harus terlebih dahulu sudah terpenuhi.

Banyaknya dokumen yang akan diteliti sangat bergantung dari jenis usahanya. Yang

terpentinf adalah urutan prioritas dokumen menjadi pokok perhatian. Urutan prioritas

menunjukan bahwa dokumen tersebut sangat penting bagi usaha yang akan diajukan nanti.

Secara umum dokumen-dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek

hukum ini adalah sebagai berikut (Kasmir dan Jakfar, 2010j,p33-34)

• Bentuk Badan Usaha

Ada beberapa jenis badan hokum yang lazim di Indonesia, misalnya Perseroan

Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), koperasi yayasan, firma(Fa), dan lain-lainnya.

Kebanyakan perusahaan yang akan melakkukan suatu investasi, bisaanya merupakan

perusahaan besar, baik dari segi modal maupun jangkauan usahanya. Oleh karena itu,

Page 43: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

53

bisaanya perusahaan yang banyak melakukan studi kelayakan sebelum melakukan usahanya

adalah perusahaan berbadan hokum Perseroan Terbatas (PT). Penilaian PT harus ke berita

Negara.

• Bukti Diri

Yaitu kartu identitas diri para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan

setempat yang dikenal dengan nama Kartu Tanda Penduduk (KTP)

• Tanda Daftar Perusahaan

Setiap perusahaan yang akan beroperasi di Indonesia, haruslah membuat surat

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang usahanya masing-masing. Dalam hal

ini yang perlu diteliti adalah ke departemen teknis yang mengeluarkan surat tanda daftar

perusahaan adalah Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Bisaanya pengurusan TDP

adalah saat perusahaan mengurus akta pendirian perusahaan tersebut.

• Nomor Pokok Wajib Pajak

Nomor Pokok Wajib Pajak merupakan hal yang penting untuk diteliti. Pengurusan

NPWP juga dilakukan bersamaan dengan pengajuan akta notaries ke Departemen

Kehakiman. Pentingnya NPWP agar setiap usaha yang dijalankan nantinya akan memberikan

penghasilan kepada pemerintah.

Page 44: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

54

• Izin-izin Pertambangan

Izin-izin pertambangan meliputi izin pertambangan eksplorasi dan izin pertambangan

eksploitasi.

2.4.4.7 Aspek Dampak Lingkungan

Analisis dampak lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa Negara maju sejak

tahun 1970 dengan nama Enviromental Impact Analysis atau Environment Impact Assesment

yang keduany disingkat EIA. AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan

dengan dua alasan pokok, yaitu:

1. Karena undang-undang dan peraturan pemerintah menghendaki demikian.

Jawaban ini cukup relative untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang memperhatikan

kualitas lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan proyeknya sebesar mungkin tanpa

menghiraukan dampak samping yang timbul.

2. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan

beroperasinya proyek-proyek industri. Manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan

dan meningkatkan kesejahteraan melakukan aktivitas yang makin lama makin mengubah

lingkungannya. Pada awalnya perubahan lingkungan itu belum menjadi masalah, tapi setelah

perubahan itu menjadi di luar ambang batas, maka manusia tidak dapat mentolerir lagi

perubahan yang merugikan itu.

Pengertian analisis dampak lingkungan hidup (AMDAL) menurut PP No.27 Tahun

1999 Pasal 1 adalah telahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan

penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan adaalh

Page 45: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

55

teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akaan dijalankan akan mencemarkan

lingkungan atau tidak dan jika ya, maka diberikan jalan alternative pencegahannya.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2010, p208) ada beberapa hal yang dilakukan untuk

mencapai tujuan AMDAL berikut dengan kegunaan nya.

1. Hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan studi AMDAL :

• Mengidentifikasi semua rencana usaha atau kegiatan yang akan dilaksanakan

terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan

hidup.

• Mengidentifikasi komponen-kompone lingkungan hidup yang akan terkena

dampak besar dan penting.

• Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usaha dan/atau kegiatan usaha

yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.

• Merumuskan RKL dan RPL.

2. Kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL adalah :

• Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan

wilayah.

• Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan

hidup dari rencana usaha dan kegiatan.

• Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha

dan/atau kegiatan.

• Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan

lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.

• Member informasi bagi masyarakat atas dampak yang akan ditimbulkan dari

suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.

Page 46: 2011-2-00626-mn bab 2.pdf

56

2.5 Kerangka Pemikiran

Menurut Sugiyono (2004, P1) metodologi penelitian merupakan suatu langkah

sistematis yang akan menjadi pedoman dalam menyelesaikan masalah. Kerangka pemikiran

teoritis merupakan jaringan hubungan antar variabel yang dibangun dari pemikiran logis dan

hasil tinjauan literatur untuk memberi jawaban atas masalah penelitian secara teoritis.

Kerangka teoritis tersebut diwujudkan dalam bentuk model.

Sumber: Penulis

Sampel Lokasi

Ukur Kadar Mangan (Mn)

Inputs Uji Statistik Spesifikasi Calon Buyer

Proyeksi Produksi Analisis Faktor Fundamental Mn

Process

Proyeksi Arus Kas Investasi Cost

Uji Kelayakan Bisnis Outputs

Kesimpulan dan Saran

Outcomes