2011-2-01703-mc bab1001
DESCRIPTION
nnTRANSCRIPT
![Page 1: 2011-2-01703-MC Bab1001](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022020219/55cf9abb550346d033a322cd/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reportase Investigasi merupakan acara news jenis feature yang membahas suatu
topik secara mendalam dan menguak berbagai kecurangan yang terjadi di sekitar
lingkungan masyarakat. Program Reportase Investigasi telah tayang sejak 31 Desember
2005 dan telah menyajikan tayangan dengan berbagai topik hasil penelusuran secara
investigasi dan tetap tayang hingga kini pada tahun 2012
Kekuatan pada program acara Reportase Investigasi ini terdapat pada proses
pengemasan dimana proses pengemasan ini meliputi proses penentuan kru yang
bertugas, proses peliputan, ruang lingkup topik acara, penentuan sudut kamera, hingga
proses editing untuk memperkuat content dari program acara.
Teknik narasi yang luwes, dan cara pengambilan gambar yang jelas walaupun
menggunakan kamera tersembunyi, serta penekanan terhadap hasil liputan dengan
menggunakan berbagai efek merupakan cara yang digunakan pada program Reportase
Investigasi untuk memperkuat content dari topik yang mereka angkat.
Sebagai salah satu jenis program acara feature yang berpengaruh kuat, Reportase
Investigasi memiliki kekuatan dalam mendorong terjadinya perubahan terhadap persepsi
bagi orang yang menontonnya. Menurut teori dari Quail, Audience dari mass media
bukan hanya formasi sosial saja namun kata mass juga mengacu pada konsumen dalam
1
![Page 2: 2011-2-01703-MC Bab1001](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022020219/55cf9abb550346d033a322cd/html5/thumbnails/2.jpg)
2
arti mass market dan mass media digunakan untuk keperluan mengontrol konsumen dan
sikap politik (Quail, 2005, p. 59).
Dari teori karya quail ini dapat ditarik kesimpulan singkat bahwa media massa
mampu mengarahkan masyarakat sesuai dengan agenda yang sudah ditentukan oleh
pemilik media massa dan teori ini mengacu pada program Reportase Investigasi.
Berdasarkan pada teori dari Quail, Untuk mengetahui dampak dari menonton
acara Reportase Investigasi, maka diperlukan audience yang menonton program acara
Reportase Investigasi untuk dijadikan tolak ukur.
Menurut Sven Windahl, seorang penemu teori komunikasi massa lainnya,
Audience sebagai pengguna media massa juga memiliki peran tersendiri dalam
menentukan jenis acara yang ingin dikonsumsi oleh dirinya dan hal tersebut juga
dipengaruhi oleh ekspektasi, persepsi media, serta tingkat keseringan mengakses media
yang mengarahkan individu pada keputusan untuk menggunakan atau tidak
menggunakan isi dari pesan yang disampaikan melalui mass media (Windahl, 1979)
Dalam konteks pembahasan skripsi ini, penulis ingin mengungkapkan bahwa
tayangan reportase investigasi di Trans TV memiliki dampak terhadap proses perubahan
persepsi audience, namun persepsi audience menurut Sven Windahl juga dipengaruhi
oleh persepsi, ekspektasi, serta sikap karakteristik dari audience sendiri dalam
menentukan apakah akan menggunakan atau tidak menggunakan isi pesan yang
disampaikan oleh tayangan tersebut.
Dalam skripsi ini penulis juga ingin membahas lebih spesifik tentang tayangan
reportase investigasi khususnya pada episode tentang siomay – batagor berbalut pemicu
![Page 3: 2011-2-01703-MC Bab1001](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022020219/55cf9abb550346d033a322cd/html5/thumbnails/3.jpg)
3
kanker karena menurut data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM ) dalam
lima tahun terakhir yakni tahun 2006 hingga 2010 menunjukkan bahwa sebanyak 40 –
44 persen jajanan anak di sekolah tidak memenuhi syarat keamanan pangan. Sementara
berdasarkan pengambilan sampel pangan jajanan anak sekolah di 6 ibu kota provinsi
yakni ( DKI Jakarta, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya )
ditemukan 72,08 persen jajanan anak sekolah yang positif mengandung zat berbahaya.
Zat berbahaya yang dimaksud antara lain formalin, boraks, zat pewarna rhodamin B dan
methanyl yellow yang dapat menimbulkan reaksi akut berupa alergi, batuk, diare, atau
keracunan jika dikonsumsi dalam jangka panjang dan pada tahap akhir akan menjadi
pemicu kanker.
Berdasarkan data pengujian mutu kimia dan mikrobiologi yang dilakukan oleh
BPOM pada jenis makanan antara lain olahan beras, olahan mi dan bihun, olahan
daging, unggas, ikan, telur, serta olahan sayur, ditemukan bahwa 12,98 persen
mengandung formalin, 9,74 persen boraks, serta bakteri S aureus melebihi 32,61 persen,
dan 45,8 persen memiliki nilai total bakteri melebihi batas aman.
Serta menurut riset yang dilakukan oleh Dr. Ida Gunawan Ms, SpGK bahwa saat
ini hanya sekitar 5 persen anak sekola yang membawa bekal dari rumah dan sebanyak
95 persen lainnya memilih jajan di sekolah dan menurut data yang dilansir oleh PT.
Orang Tua Group terhadap 400 anak usia sekolah dasar, tiga jenis makanan jajanan
teratas yang digemari adalah siomay, batagor, dan es.
Penulis melakukan survey terhadap mahasiswa binus university sebagai target
penelitian karena masih terdapat pedagang siomay dan batagor yang berjualan di sekitar
![Page 4: 2011-2-01703-MC Bab1001](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022020219/55cf9abb550346d033a322cd/html5/thumbnails/4.jpg)
4
area kampus Bina Nusantara. Penulis memilih Binus University sebagai ruang lingkup
penelitian karena Binus University memiliki 3 kampus yang lokasinya berdekatan dan
merupakan area perekonomian yang strategis.
Karenanya penulis memilih untuk melakukan penelitian ini dalam rangka untuk
mengetahui hubungan antara pengaruh tayangan reportase investigasi di Trans TV
terhadap persepsi mahasiswa Binus University dalam mengkonsumsi batagor dan
siomay yang menurut tayangan reportase investigasi dapat memicu terjadinya kanker..
1.2 Ruang Lingkup
Program acara reportase investigasi adalah salah satu program berita yang
menerapkan sistem investigasi dan disiarkan pada sabtu dan minggu sore pukul 17.00
WIB. Ruang lingkup penelitian penulis mencangkup pengaruh tayangan reportase
investigasi terutama episode siomay – batagor berbalut pemicu kanker dan persepsi
mahasiswa dalam mengkonsumsi siomay dan batagor.
Dengan menggunakan teori uses and effect karya Sven Windahl, penulis ingin
mencari tahu “apakah media memiliki dampak terhadap penciptaan persepsi dari
penonton?” dan “apakah hasil dari penyampaian persepsi ini mampu mengarahkan
audience pada suatu tindakan untuk mengikuti isi dari pesan yang diterimanya melalui
media massa ?”
![Page 5: 2011-2-01703-MC Bab1001](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022020219/55cf9abb550346d033a322cd/html5/thumbnails/5.jpg)
5
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari karya tulis ini adalah :
- Untuk mengetahui persepsi mahasiswa mengenai tayangan reportase investigasi
episode siomay – batagor berbalut pemicu kanker terhadap tingkat konsumsi
batagor dan siomay mahasiswa
- Untuk mengetahui seberapa besar dampak yang ditimbulkan dari tayangan
reportase investigasi episode siomay – batagor berbalut pemicu kanker terhadap
tingkat konsumsi batagor dan siomay mahasiswa.
Manfaat yang akan di peroleh :
- Manfaat akademis
Untuk mencari tahu sejauh mana teori komunikasi yang telah dipelajari oleh
penulis selama perkuliahan dapat diterapkan dalam suatu kasus demi kemajuan
pengembangan ilmu komunikasi khususnya pada bidang Broadcasting.
- Manfaat praktis
Manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan
gambaran kepada para produser program televisi khususnya untuk bagian news
dan feature untuk lebih mengedepankan factor kebenaran namun harus tetap
berimbang dalam isi penyajian berita.
![Page 6: 2011-2-01703-MC Bab1001](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022020219/55cf9abb550346d033a322cd/html5/thumbnails/6.jpg)
6
1.4 Hipotesis
Hipotesis yang dapat ditarik sementara oleh penulis mengenai penelitian ini
terbagi menjadi tiga yaitu :
Hipotesis penelitian yang terbagi menjadi dua yaitu :
Ha : ada pengaruh tayangan Reportase Investigasi terhadap persepsi.
H0 : tidak ada pengaruh tayangan Reportase Investigasi terhadap persepsi.
1.5 Metodologi Penelitian
Untuk melakukan penelitian ini, penulis menggunakan teori secara kuantitatif
dengan menyebarkan kuesioner yang berhubungan dengan tayangan reportase
investigasi bertemakan siomay – batagor berbalut pemicu kanker dengan target audiens
mahasiswa binus.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahama terhadap isi skripsi ini, penulis membagi
penulisan skripsi kedalam 5 bab yakni :
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan
dan manfaat penelitian, hipotesis sementara, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan
![Page 7: 2011-2-01703-MC Bab1001](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022020219/55cf9abb550346d033a322cd/html5/thumbnails/7.jpg)
7
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas tentang berbagai macam teori yang digunakan untuk
mendukung penelitian dan diisi dengan kerangka teori dan kerangka berpikir serta
hipotesis sementara yang ditarik berdasarkan teori.
BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI
Pada bab ini berisikan informasi mengenai profil perusahaan yang digunakan oleh
penulis sebagai materi penelitian skripsi penulis. Dalam konteks ini adalah trans tv
dimana penulis akan membahas mulai dari sejarah organisasi, struktur organisasi, dan
alur sistem operasional.
BAB 4 PEMBAHASAN
Pada bab ini berisikan informasi tentang pembahasan yang berisikan informasi
mengenai acara reportase investigasi dengan tema siomay – batagor berbalut pemicu
kanker, penerapan teori komunikasi dalam kasus tersebut, serta evaluasi yang membahas
tentang kesimpulan akhir dari hasil penelitian.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis menari kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta
memberikan saran – saran dari penulis pribadi yang kiranya dapat bermanfaat bagi
khalayak yang menggunakan hasil karya tulis penulis dikemudian harinya.