2011 annual report tempo scan
TRANSCRIPT
PT Tempo Scan Pacific Tbk Mission Statement
Company Profile
Brief Biography of The Board of Commissioner
Brief Biography of The Board of Director
Financial Highlights
The Board of Commissioner’s Report
The Board of Director’s Report & Management’s Analysis
Corporate Social Responsibility
Corporate Governance
Statement of The Board of Commissioner & Director on The Annual Report
Statement of The Board of Director on The Financial Report
Auditor’s Report
Misi Tempo Scan Pacific Tbk
Profil Perusahaan
Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris
Riwayat Hidup Singkat Direksi
Ikhtisar Keuangan
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi & Analisis Manajemen
Tanggung Jawab & Kegiatan Sosial
Tata Kelola Perusahaan
Surat Pernyataan Direksi & Dewan Komisaris atas Laporan Keuangan
Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan
Laporan Akuntan Publik
2
4
12
14
18
21
27
47
50
58
59
60
T A B L E O F C O N T E N T S
D A F T A R I S I
We are a dynamic organization of qualified and
committed professionals under sound leadership with
the main objective to become market leader in the field
of pharmaceuticals, consumer and cosmetic products
through competence in the area of manufacturing,
marketing and distribution.
Our brand equities offer sustainable quality and
innovative products with excellent value propositions sold
through effective multi-channeled sales coverage that are
delivered by reliable supply chain capability.
Guided by good corporate governance with the aim to
establish sound financial standing and creating value
for our stakeholders as well as winning respect of the
community.
Kami adalah organisasi yang dinamis dari para profesional
handal dan berkomitmen di bawah kepemimpinan yang
kuat dengan tujuan utama menjadi pemimpin pasar
farmasi, produk konsumen dan kosmetika melalui
kompetensi di bidang manufaktur, pemasaran dan
distribusi.
Ekuitas merek kami menawarkan produk berkualitas dan
inovasi berkelanjutan dengan proposisi nilai yang unggul dan
dipasarkan melalui penjualan multi-jalur yang efektif dan
dikirimkan dengan kecakapan rantai-suplai yang handal.
Dipandu oleh tata kelola perusahaan yang baik dengan
tujuan membentuk kondisi keuangan yang sehat dan
menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan serta
dihormati oleh masyarakat.
MISI PT TEMPO SCAN PACIFIC TbkPT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk MISSION STATEMENT
This symbol is the corporate logo of the entire TEMPO
GROUP. Its multiple parallel lines reach upward,
expressing the vitality and energy of the TEMPO
GROUP’s ever increasing activities and growing
enterprising spirit, thereby emphasizing the integration of
the member firms into the GROUP.
Simbol ini merupakan logo seluruh perusahaan yang
tergabung dalam GRUP TEMPO. Beberapa garis sejajar
yang bertumbuh ke atas, melambangkan vitalitas dan
kekuatan GRUP TEMPO yang senantiasa mengembangkan
kegiatan dan semangat usaha yang terus bertumbuh,
dengan menekankan integrasi seluruh anggota perusahaan
ke dalam GRUP.
TEMPO YANG TUMBUH & BERKEMBANGTHE GROWING “T”
2 3
4
yang Pertama, sehingga jumlah saham tercatat Perseroan
seluruhnya berjumlah 450.000.000 lembar saham.
Pada tahun 2006 jumlah saham tercatat meningkat menjadi
4.500.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai
nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 500
menjadi Rp 50 per lembar saham (pemecahan saham).
Adapun nilai kapitalisasi pasar Perseroan per akhir tahun
2011 adalah sekitar Rp 12 triliun.
Perseroan memiliki tiga Divisi Usaha Inti yaitu Divisi
Farmasi, Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika dan
Divisi Distribusi serta satu divisi Penunjang.
In 2006 the number of listed shares increased to
4,500,000,000 shares with a change of nominal value of
shares from Rp 500 to Rp 50 per share (stock split).
The market capitalization of the Company as of the end
of 2011 was around Rp 12 trillion.
The Company has three Core Business Divisions,
namely Pharmaceutical Division, Consumer Products
and Cosmetics Division and Distribution Division as
well as a Supporting Division.
The three Company’s core business divisions are
supported by the following facilities:
I. Pharmaceutical Division consists of
five companies, namely:
1. PT Tempo Scan Pacific Tbk operates the manufacturing
plant on a 76,105 m2 area, in East Jakarta Industrial
Park (EJIP) Plot 1.G and 1.H, EJIP Cikarang, Jakarta,
West Java. This manufacturing plant is a production
facility for tablet/caplet, effervescent powders,
liquid/syrup, cream & ointment and capsules
dosage forms. PT Tempo Scan Pacific Tbk also has
the marketing of pharmaceutical products division
based in the Company’s headquarters on Tempo Scan
Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950.
2. PT Supra Ferbindo Farma operates a manufacturing
plant on a 29,203 m2 area, in East Jakarta Industrial
Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP Cikarang, Jakarta, West Java.
This manufacturing plant is a production facility for
tablet, liquid and cream dosage forms.
3. PT Tempo Natural Products operates a manufacturing
plant on an 11,850 m2 area, in East Jakarta Industrial
Park (EJIP) Plot 2.G.2, EJIP Cikarang, Jakarta, West
Java. This manufacturing plant is a production facility
for carbonated liquid dosage forms in cans.
Ketiga Divisi Usaha Inti Perseroan tersebut
didukung oleh fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
I. Divisi Farmasi terdiri dari lima perusahaan yaitu:
1. PT Tempo Scan Pacific Tbk mengoperasikan pabrik
yang berdiri di atas lahan seluas 76.105 m2, terletak di
Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 1.G dan
1.H, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah
fasilitas produksi untuk bentuk sediaan tablet/kaplet,
serbuk effervescent, liquid/syrup, cream & ointment
dan kapsul. PT Tempo Scan Pacific Tbk juga memiliki
bagian pemasaran produk divisi farmasi yang berkantor
di kantor pusat Perseroan yang berkedudukan di Tempo
Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950.
2. PT Supra Ferbindo Farma mengoperasikan pabrik
yang berdiri di atas lahan seluas 29.203 m2, terletak di
Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah fasilitas
produksi untuk bentuk sediaan tablet, liquid dan cream.
3. PT Tempo Natural Products mengoperasikan pabrik
yang berdiri di atas lahan seluas 11.850 m2, terletak
di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot
2.G.2, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini
adalah fasilitas produksi untuk bentuk sediaan liquid
berkarbonasi dalam kemasan kaleng.
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
PT Tempo Scan Pacific Tbk dan anak perusahaannya
(Perseroan) merupakan bagian dari kelompok usaha swasta
nasional Grup Tempo yang telah memulai usaha perdagangan
produk farmasi sejak tahun 1953. PT Tempo Scan Pacific Tbk
dibentuk melalui proses restrukturisasi pada tahun 1991
dan semula bernama PT Scanchemie yang pada tahun 1970
memulai kegiatan produksi komersial produk farmasi dalam
skala besar. Seiring dengan perjalanan waktu, Perseroan
melalui anak perusahaannya memproduksi produk kosmetika
dan produk konsumen sejak tahun 1977.
Pada tahun 1994 Perseroan menjadi perusahaan Publik dan
mencatatkan saham-sahamnya sejumlah 75.000.000 lembar
saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Pada tahun 1995 jumlah saham tersebut telah meningkat
menjadi 150.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai
nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 1.000
menjadi Rp 500 per lembar saham (pemecahan saham).
Selanjutnya pada tahun 1998, BEJ telah menyetujui
pencatatan saham Perseroan sebanyak 300.000.000 lembar
saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas
PT Tempo Scan Pacific Tbk and its subsidiaries
(“Company”) is part of Tempo Group–a national private
business group–that started the trading business of
pharmaceutical products since 1953. PT Tempo Scan
Pacific Tbk established through the restructuring
process in 1991 and originally named PT Scanchemie
which in 1970 started its large-scale commercial
production of pharmaceutical products. Over time,
the Company through its subsidiaries manufactures
cosmetics and consumer products since 1977.
In 1994 the Company became public company and listed
75,000,000 shares on the Jakarta Stock Exchange (JSX).
In 1995 the number of shares has increased to
150,000,000 shares with a change of nominal value of
shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock split).
Subsequently in 1998, JSX has approved the listing of
300,000,000 shares of the Company which coming from
the First Limited Public Offering, bringing the total
number of listed shares of the Company to a total of
450,000,000 shares.
4 5
8. International Beauty Products Ltd memasarkan dan
mendistribusikan produk kosmetika yang berkantor di
Sino Thai Tower Lt. 24, 32/54 Sukhumvit 50121, Bangkok
Metropolis, Thailand 10110.
III. Divisi Distribusi terdiri dari tujuh perusahaan yaitu:
1. PT Perusahaan Dagang Tempo
2. PT Supra Usadhatama
3. PT Tempo Logistics
Ketiga perusahaan di atas berkantor pusat di Tempo
Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta
Selatan, yang mengoperasikan gudang di setiap cabang
dan titik penjualan yang tersebar di ibukota propinsi
dan kota kabupaten di seluruh Indonesia.
4. PT Global Eramas, berkantor di Gedung Bina Mulia
I, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 10, Jakarta Selatan dan
bergerak di dua bidang usaha, yaitu Apotik Tempo
yang mengoperasikan apotek-apotek yang tersebar di
wilayah Jabodetabek dan Tempo Direct yang menjual
produk-produknya langsung ke konsumen dengan
sistem direct selling.
5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc, berkedudukan di
Manila, Filipina sebagai unit usaha Perseroan untuk
distribusi dan pemasaran di negara Filipina.
6. PT Tri Nagaharda Satria, perusahaan distribusi
minuman ringan dan minuman kesehatan yang
menjangkau konsumen di daerah Jabodetabek dan
sekitarnya. Perusahaan ini terletak di Jl. Daan Mogot
Km. 19, Tangerang.
7. PT Kendaga Isi Mulia, perusahaan distribusi minuman
ringan dan minuman kesehatan yang menjangkau
konsumen di daerah Jawa Timur dan Bali. Perusahaan
ini terletak di Jl. Rungkut Industri I No. 16, Surabaya.
Perseroan juga memiliki Divisi Penunjang yang berperan
sebagai “Strategic Business Units” untuk menciptakan
sinergi internal dan menghindari duplikasi pada alokasi
investasi dan sumber daya manusia di bidang system
teknologi informasi, procurement, periklanan & promosi,
8. International Beauty Products Ltd conducts marketing
and distribution of cosmetic products. The company
headquartered on Sino Thai Tower 24th floor, 32/54
Sukhumvit 50421, Bangkok Metropolis, Thailand 10110.
III. Distribution Division consists of seven companies,
namely:
1. PT Perusahaan Dagang Tempo
2. PT Supra Usadhatama
3. PT Tempo Logistics
The three companies above headquartered on
Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4,
South Jakarta, operates warehouses and sales points
which spread across provincial capitals and regency
cities throughout Indonesia.
4. PT Global Eramas headquartered on Bina Mulia I
Building, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 10, South Jakarta.
This company engages in two business areas,
namely Apotek Tempo which operates pharmacies
spread across Greater Jakarta area and Tempo Direct
which sells its products directly to consumers using
direct selling system.
5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc. headquartered in
Manila, Philippines as the Company’s business unit
for distribution and marketing in the Philippines.
6. PT Tri Nagaharda Satria is a distribution company for
soft drinks and health drinks that reach consumers in
Greater Jakarta and surrounding areas. This company
is on Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang.
7. PT Kendaga Isi Mulia ia a distribution company for
soft drinks and health drinks that reach consumers
in East Java and Bali areas. This company is on Jl.
Rungkut Industri I No. 16, Surabaya.
The Company also has a Supporting Division which act as
“Strategic Business Units” to create internal synergies and
avoid duplications on allocation of investments and human
resources in the field of information technology system,
procurement, advertising & promotion, research & product
4. PT Tempo Rx Farma yang melakukan kegiatan
pemasaran produk obat resep dokter dan rumah sakit.
Perusahaan ini berkantor pusat di Tempo Scan Tower, Jl.
HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
5. PT Polari Limunusainti, mengoperasikan pabrik
minuman ringan dan minuman kesehatan yang berdiri
di atas lahan seluas 44,000 m2, beralamat di Jl. Daan
Mogot Km. 19, Tangerang.
4. PT Tempo Rx Farma conducts marketing of
prescription drugs and hospitals products. The
company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl.
HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.
5. PT Polari Limunusainti operates a manufacturing
plant for soft drinks and health drinks on a 44,000
m2 area, on Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang.
II. Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika terdiri dari
delapan perusahaan yaitu:
1. PT Tempo Nagadi mengoperasikan pabrik sabun yang
berdiri di atas lahan seluas 7.200 m2, terletak di Jl. Pulo
Kambing Kav. IIE/5B, Pulogadung, Jakarta Timur.
2. PT Rudy Soetadi mengoperasikan pabrik produk
konsumen dan kosmetika yang berdiri di atas lahan
seluas 36.545 m2, terletak di Jl. Raya Bekasi Km. 28,
Bekasi, Jawa Barat.
3. PT Filma Utama Soap mengoperasikan pabrik produk
konsumen dan pembersih perabot rumah tangga yang
berdiri di atas lahan seluas 9.255 m2, terletak di Jl.
Gresik No. 1-3-5, Surabaya, Jawa Timur.
4. PT Pritho mengoperasikan dua pabrik kemasan plastik,
yang pertama terletak di Jl. Kemuning No. 1, Cengkareng,
Jakarta Barat yang berdiri di atas lahan seluas 44.305 m2
dan yang kedua di Jl. Gresik No.1-3-5, Surabaya, Jawa
Timur yang berdiri di atas lahan seluas 480 m2.
5. PT Barclay Products memasarkan produk konsumen,
kosmetika dan pembersih perabot rumah tangga yang
berkantor di Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said
Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
6. PT Pulau Mahoni memasarkan dan mendistribusikan
produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower,
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
7. PT Eres Revco memasarkan dan mendistribusikan
produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower,
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.
II. Consumer Products and Cosmetics Division consists
of eight companies, namely:
1. PT Tempo Nagadi operates a soap manufacturing
plant on a 7,200 m2 area, on Jl. Pulo Kambing Kav.
IIE/5N, Pulogadung, East Jakarta.
2. PT Rudy Soetadi operates a manufacturing plant for
consumer products and cosmetics on a 36,545 m2
area, on Jl. Raya Bekasi Km. 28, Bekasi, West Java.
3. PT Filma Utama Soap operates a manufacturing
plant for consumer products and household
cleaning products on a 9,255 m2 area, on Jl. Gresik
1-3-5, Surabaya, East Java.
4. PT Pritho operates two manufacturing plants for
plastic packaging materials, the first one is on Jl.
Kemuning No. 1, Cengkareng, West Jakarta on a
44,304 m2 area and the second one on Jl. Gresik
1-3-5, Surabaya, East Java on a 480 m2 area.
5. PT Barclay Products conducts marketing of consumer
products, cosmetics and household cleaning products.
The company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl.
HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.
6. PT Pulau Mahoni conducts marketing and
distribution of cosmetic products. The company
headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna
Said Kav. 3-4, South Jakarta.
7. PT Eres Revco conducts marketing and distribution
of cosmetic products. The company headquartered
on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4,
South Jakarta.
6 7
Revlon kategori lipstick tahun 2008 yang diselenggarakan
oleh Majalah SWA dan MARS Marketing Research.
4. Best Brand Index
Marina untuk kategori Hand & Body Lotion tahun 2011
5. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)
hemaviton kategori multivitamin sebanyak 9 kali tahun
2001-2008 dan 2010; bodrex kategori analgesic tahun 2003,
2004, 2008 dan 2011; Revlon kategori lipstick sebanyak
11 kali tahun 1999, 2000, 2002, 2003 dan 2005-2011 yang
diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan Majalah SWA.
6. Indonesia Customer Satisfaction Index
Marina untuk kategori Hand & Body Lotion dan Bedak
Muka Tabur tahun 2011
7. Word of Mouth Marketing (WOM)
bodrex kategori obat sakit kepala dan NEO rheumacyl kategori
Anti rheuma tahun 2009-2011; hemaviton Energy Drink kategori
minuman energy cair tahun 2009-2010 yang diselenggarakan
oleh Majalah SWA dan Onbee Marketing Research.
8. Top 250 Indonesia Original Brands
bodrex kategori analgesic tahun 2009-2010; hemaviton
kategori multivitamin tahun 2010 yang diselenggarakan
oleh Majalah SWA.
9. Indonesia Customer Loyalty Award (ICLA)
bodrex flu & batuk kategori obat flu tahun 2005 dan Revlon
kategori energy drink tahun 2005 yang diselenggarakan
oleh Majalah SWA dan MARS Marketing Research.
10. The Most Powerful Distribution Performance
Claudia tahun 2008 dan 2010 kategori bar soap yang
diselenggarakan oleh Qasa Consulting dan Majalah SWA.
11. Indonesia Best Packaging
hemaviton Energy Drink kategori minuman energy cair
tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan
Indonesia Brand Identity Summit.
12. Superbrands
bodrex dan oskadon kategori analgesic dan hemaviton
kategori multivitamin tahun 2010-2011.
Revlon lipsticks category in 2008, organized by SWA
Magazine and MARS Marketing Research.
4. Best Brand Index
Marina for Hand & Body Lotion category in 2011
5. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA
hemaviton multivitamins category for 9 years 2001-
2008 and 2010; bodrex analgesics category 2003,
2004, 2008 and 2011. Revlon lipsticks category for 11
years 1999, 2000, 2002, 2003 and 2005-2011, organized
by Frontier Consulting and SWA Magazine.
6. Indonesia Customer Satisfaction Index
Marina for Hand & Body Lotion and Face Powder
category in 2011
7. Word of Mouth Marketing (WOM)
bodrex headache medications category and NEO rheumacyl
for anti rheuma category in 2009-2011; hemaviton Energy
Drink liquid energy drinks category 2009-2010, organized
by SWA Magazine and Onbee Marketing Research.
8. Top 250 Indonesia Original Brands
bodrex analgesics category 2009-2010; hemaviton
multivitamins category in 2010, organized by SWA
Magazine.
9. Indonesia Customer Loyalty Award (ICLA)
bodrex flu & cough for flu medicine category in
2005; Revlon lipsticks category in 2005, organized by
SWA Magazine and MARS Marketing Research.
10. The Most Powerful Distribution Performance
Claudia in 2008 and 2010 bar soap category,
organized by Qasa Consulting and SWA Magazine.
11. Indonesia Best Packaging
hemaviton Energy Drink liquid energy drink
category in 2009, organized by SWA Magazine and
Indonesia Brand Identity Summit.
12. Superbrands
bodrex and oskadon for analgesic category and
hemaviton for multivitamins category in 2010-2011.
riset & pengembangan produk serta pembangunan &
pengelolaan sarana operasional yang dibutuhkan. Divisi ini
terdiri dari lima perusahaan yang beralamat di Tempo Scan
Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan, yaitu:
1. PT Tempo Research, melaksanakan penelitian dan
pengembangan produk (R&D).
2. PT Tempo Data System, memberikan layanan teknologi
informasi dan komunikasi.
3. PT Tempo Promosi, melaksanakan pembuatan dan
pemasangan iklan serta mengadakan market research.
4. PT Tempo Nagadi Trading, memberikan jasa pengendalian
pembelian/pengadaan (centralize procurement).
5. PT Tempo Land, melaksanakan jasa pembangunan dan
pengelolaan bangunan serta lahan untuk mendukung
kegiatan usaha Perseroan.
development, as well as construction & management of
required operational facilities. This division consists of five
companies headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR.
Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta, namely:
1. PT Tempo Research provides product research and
development (R&D) services.
2. PT Tempo Data System provides information and
communication technology services.
3. PT Tempo Promosi provides advertisement production
and placement services as well as market research services.
4. PT Tempo Nagadi Trading provides purchasing/
procurement control service (centralize procurement)
5. PT Tempo Land provides construction and property
management services as well as business space to
support Company’s business activities.
Penghargaan-penghargaan yang diraih Perseroan:
1. Top Brand Award
hemaviton sebanyak 10 kali tahun 2002-2011 kategori
multivitamin; hemaviton Energy Drink kategori minuman
energi cair sebanyak 4 kali tahun 2008-2011; hemaviton
Jreng tahun 2009-2011 kategori minuman energi serbuk/
powder dalam sachet. bodrex kategori analgesic sebanyak
5 kali tahun 2007-2011. Neo hormoviton kategori vitality
enhancer for men tahun 2010-2011. Neo rheumacyl untuk
kategori anti rheuma tahun 2010-2011. Revlon kategori
lipstick sebanyak 5 kali tahun 2007-2011 dan maskara
tahun 2011. Marina sebanyak 10 kali tahun 2002-2011
kategori hand & body lotion yang diselenggarakan oleh
Frontier Consulting dan Majalah Marketing.
2. Top Brand for Kids
bodrexin kategori Children Analgesic tahun 2004. Vidoran
Smart kategori vitamin nutrisi otak tahun 2011, diselenggarakan
oleh Frontier Consulting dan Majalah Marketing.
3. Indonesia Best Brand Award (IBBA)
hemaviton kategori multivitamin tahun 2003-2006, 2008
dan 2011; bodrex kategori analgesic tahun 2009-2011;
Awards achieved by the Company:
1. Top Brand Award
hemaviton multivitamins category for 10 years 2002-
2011; hemaviton Energy Drink liquid energy drinks
category for 4 years 2008-2011; hemaviton Jreng 2009-
2011 powdered energy drinks in sachet packaging
category; bodrex analgesics category for 5 years
2007-2011; Neo hormoviton for vitality enhancer
for men category in 2010-2011; Neo rheumacyl for
anti rheuma category in 2010-2011; Revlon lipsticks
category for 5 years 2007-2011 and mascara in 2011;
Marina for 10 years 2002-2011 hand & body lotions
category, organized by Frontier Consulting and
Marketing Magazine.
2. Top Brand for Kids
bodrexin for Children Analgesic in 2004. Vidoran
Smart for cerebral vitamin category in 2011, organized
by Frontier Consulting and Marketing Magazine.
3. Indonesia Best Brand Award (IBBA)
hemaviton multivitamins category 2003-2006, 2008
and 2011; bodrex analgesics category 2009-2011;
8 9
tenaga cair, bodrex dan oskadon kategori obat sakit
kepala, hemaviton kategori multivitamin tahun 2011,
diselenggarakan oleh Suara Merdeka dan People Facts.
21. Most #1 Recommended Brand
hemaviton sebagai First Winner in Liquid Energy Drink
Category tahun 2009, diselenggarakan oleh Majalah SWA
22. Indonesian Women Brand Champion
Marina kategori Hand & Body Lotion dan SOS
kategori floor cleaner tahun 2011, diselenggarakan oleh
Marketeers dan Markplus Insight.
23. No 1 Choice Brand
bodrex kategori obat sakit kepala dan Revlon kategori lip,
tahun 2011 dipilih oleh wanita Indonesia, diselenggarakan
oleh Women Insight Center dan Majalah Kartini.
24. Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC)
PT Tempo sebagai “Best in Building and Managing
Corporate Image” sebanyak 6 kali berturut-turut tahun
2006-2011 kategori Distributor FMCG (Fast Moving
Consumer Goods) yang diselenggarakan oleh Frontier
Consulting dan Bloomberg Business Week Indonesia.
category, bodrex and oskadon for headache medicine
category, hemaviton for multivitamin category in
2011, organized by Suara Merdeka and People Facts.
21. Most #1 Recommended Brand
hemaviton as First Winner in Liquid Energy Drink
Category in 2009, organized by SWA Magazine.
22. Indonesian Women Brand Champion
Marina for Hand & Body Lotion category and SOS
for floor cleaner category in 2011, organized by
Marketeers and Markplus Insight.
23. No 1 Choice Brand
bodrex for headache medicine and Revlon lip category
in 2011 chosen by Indonesian Women, organized by
Women Insight Center and Kartini Magazine.
24. Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC)
PT Tempo as “Best in Building and Managing
Corporate Image” for 6 straight years 2006-2011
FMCG (Fast Moving Consumer Goods) Distributor
Category, organized by Frontier Consulting and
Bloomberg Business Week Indonesia.
13. Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand
bodrex kategori analgesic tahun 2010. hemaviton
kategori Multivitamin tahun 2011 yang diselenggarakan
oleh Mark Plus Insight and Marketeers.
14. Matahari Dept. Store Supplier Award
PT Eres Revco sebagai Best Supplier kategori Cosmetic
Consignment Division tahun 2010-2011.
15. herworld Beauty Awards
Ultima II sebagai Best Whitening/ Brightening Foundation;
MAC sebagai Best Make Up, Best Lip Gloss dan Best Matte
Lipstick tahun 2010. La Mer sebagai Best Hydrating Moisturizer
tahun 2010-2011. MAC sebagai Best Eye Shadow, Best Concealer
dan Best Compact Powder; Estee Lauder sebagai Best Pore
Minimizer; Clinique sebagai Best of Urban Sunscreen in 2011.
16. Harper’s Bazaar Beauty Awards
MAC sebagai Best Foundation tahun 2010. MAC sebagai
Best Lipstick, Best Eyebrow, Best Compact/Loose Powder
dan Best Foundation/2 Way Cake dan Bobbi Brown sebagai
Best Eyeliner; Estee Lauder sebagai Best of the Best Readers
Choice–Advertising dan Best of the Best Night Treatment;
Clinique sebagai Best Facial Scrub dan Best Sunscreen;
La Mer sebagai one of the Best Five Readers Choice–
moisturizer/lotion dan body facial moisturizer tahun 2011.
17. Cosmopolitan Best Choice Readers Awards
Revlon untuk lip, eye & face products; Estee Lauder
untuk Defined Eyebrows dan High Pigment Lipstick;
Bobbi Brown untuk Premium Concealer tahun 2011.
18. Cosmopolitan Beauty Awards
MAC sebagai Best Eyebrow, Best Eyeliner, Best Eye
Shadow, Best Foundation, Best Powder dan Best
Lipstick dan Clinique sebagai Best Precise Eyeliner, Best
Premium Concealer, Best Miraculous Eye Cream, Best
Dewy moisturizer dan Best Sunblock tahun 2011.
19. Indonesia Perceive Herbal Medicine
hemaviton kategori multivitamin remaja dan dewasa tahun
2008, diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Brandmaker.
20. Satria Brand Award
hemaviton energy Drink kategori minuman penambah
13. Indonesia’s Most Favorite Netizen Brand
bodrex analgesic category in 2010. hemaviton
multivitamin category in 2011, organized by Mark
Plus Insight and Marketeers.
14. Matahari Dept. Store Supplier Award
PT Eres Revco as Best Supplier for Cosmetic
Consignment Division Category in 2010-2011.
15. herworld Beauty Awards
Ultima II as Best Whitening/Brightening Foundation;
MAC as Best Make Up, Best Lip Gloss and Best Matte
Lipstick in 2010. La Mer as Best Hydrating Moisturizer
in 2010-2011. MAC as Best Eye Shadow, Best Concealer
and Best Compact Powder; Estee Lauder as Best Pore
Minimizer; Clinique as Best of Urban Sunscreen in 2011.
16. Harper’s Bazaar Beauty Awards
MAC as Best Foundation in 2010. MAC as Best
Lipstick, Best Eyebrow, Best Compact/Loose Powder
and Best Foundation/2 Way Cake and Bobbi Brown as
Best Eyeliner; Estee Lauder as Best of the Best Readers
Choice–Advertising and Best of the Best Night Treatment;
Clinique as Best Facial Scrub and Best Sunscreen; La Mer
as one of the Best Five Readers Choice–moisturizer/lotion
and body facial moisturizer in 2011.
17. Cosmopolitan Best Choice Readers Awards
Revlon for lip, eye & face products; Estee Lauder for
Defined Eyebrows and High Pigment Lipstick; Bobbi
Brown for Premium Concealer in 2011.
18. Cosmopolitan Beauty Awards
MAC as Best Eyebrow, Best Eyeliner, Best Eye
Shadow, Best Foundation, Best Powder and Best
Lipstick and Clinique as Best Precise Eyeliner, Best
Premium Concealer, Best Miraculous Eye Cream,
Best Dewy moisturizer and Best Sunblock in 2011.
19. Indonesia Perceive Herbal Medicine
hemaviton for teenager and adult multivitamin in
2008, organized by SWA Magazine and Brandmaker.
20. Satria Brand Award
hemaviton energy Drink for liquid energy drink
10 11
12
Wisnu Katim Komisaris Independen
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2001. Lahir
tahun 1937. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Sarjana Farmasi–Apoteker, Institut Teknologi Bandung.
Sebelum bergabung dengan Perseroan beliau menjabat
sebagai Komisaris PT Combiphar dan sebelumnya beliau
pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal BPOM (Badan
Pengawas Obat dan Makanan) Kementerian Kesehatan,
Komisaris PT Indofarma dan Komisaris PT Phapros.
Wisnu Katim Independent Commissioner
Independent Commissioner of the Company since
2001. Born in 1937, he is an Indonesian Citizen. His
educational background is Bachelor of Pharmacy–
Pharmacist of Bandung Institute of Technology. Before
joining the Company he was the Commissioner of PT
Combiphar and before that he was the Director General
of NA-DFC (The National Agency of Drug and Food
Control) of the Ministry of Health, a Commissioner of
PT Indofarma and a Commissioner of PT Phapros.
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya Independent Commissioner
Independent Commissioner of the Company since 1997.
Born in 1958, an Indonesian citizen. Her educational
background is Master of Management of the University
of Indonesia graduated in 1992. Prior to joining the
Company she worked at Drs. Joseph Tanzil Accounting
Firm as the Head of Jakarta Branch in 1982-1983. She
joined the Company in 1983 as a Budget Manager, in
1984-1987 as an Accounting Manager, then in 1987-1991
as the Management Accounting Manager and in 1991-
1996 she acted as the Company’s Finance Director.
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya Komisaris Independen
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 1997. Lahir
tahun 1958. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Magister Manajemen, Universitas Indonesia tahun 1992.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau bekerja di
Kantor Akuntan Drs. Joseph Tanzil sebagai Kepala Cabang
Jakarta pada tahun 1982-1983. Mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 1983 sebagai Budget Manager, tahun
1984-1987 sebagai Accounting Manager, tahun 1987-1991
sebagai Management Accounting Manager, tahun 1991-1996
sebagai Direktur Keuangan Perseroan.
RIWAYAT HIDUP SINGKAT DEWAN KOMISARIS
BRIEF BIOGRAPHY OF THE BOARD OF COMMISSIONER
Dian Paramita Tamzil Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1940.
Pendidikan terakhir di bidang Kedokteran Gigi, Universitas
Airlangga; adalah salah satu pendiri Grup Tempo yang
terus berkembang melalui langkah pengembangan usaha
intern, maupun melalui akuisisi perusahaan lain. Hal ini
dilakukan sejak tahun 1980. Sebelum menjabat sebagai
Presiden Komisaris, menduduki hampir seluruh jabatan
penting di dalam Grup Tempo, dan sejak beberapa tahun
telah berhasil membina manajemen profesional yang secara
bertahap mengambil alih fungsi manajemen di dalam Grup
Tempo. Saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris dari PT
Tempo Scan Pacific Tbk, Komisaris Tunggal PT Bogamulia
Nagadi, serta anggota Dewan Komisaris dari beberapa
anak perusahaan PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum
mengembangkan Grup Tempo, juga sempat mendapatkan
pengalaman beberapa tahun di bidang hukum pada suatu
kantor Notaris dan kantor Penasehat Hukum.
Dian Paramita Tamzil President Commissioner
Indonesian citizen, born in 1940. Educational background
from the Faculty of Dentistry of Airlangga University;
she is one of the founders of the Tempo Group which
is continuously growing through internal business
development, as well as acquisition of other companies.
This initiative has been ongoing since 1980. Before serving
as the President Commissioner, she held almost all
important positions in the Tempo Group, and since several
years ago has successfully developed the professional
management gradually taking over the management
function in the Tempo Group. To date Ibu Dian acts as the
President Commissioner of PT Tempo Scan Pacific Tbk, the
Sole Commissioner of PT Bogamulia Nagadi, and a member
of the Board of Commissioners of several PT Tempo Scan
Pacific Tbk’s subsidiaries. Before developing the Tempo
Group, Ibu Dian had some years of experience in legal
practice with a Notary office and a Legal Counsel firm.
12 13
14
Paulus Harianto Wakil Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 1998. Lahir
tahun 1948. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir
Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Mulai bergabung
dengan Perseroan pada tahun 1997. Sebelum bergabung
dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Direktur PT
Dexa Medica pada tahun 1995 hingga awal tahun 1997. Pada
tahun 1990 hingga 1995 beliau menjabat sebagai Presiden
Direktur PT Dankos Laboratories dan sebagai Direktur
Pengembangan Bisnis Divisi Farma PT Kalbe Farma. Pada
tahun 1981 hingga tahun 1990 bekerja di PT Kalbe Farma
dengan jabatan terakhir sebagai Asisten Direktur Pemasaran.
Diana Wirawan Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir pada tahun 1956.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Program
Magister Manajemen, Universitas Indonesia. Beliau mulai
bergabung dengan Grup Tempo pada tahun 1990. Sebelum
bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai
Finance Controller di PT Panin DKB Oceanic Leasing dan PT
Aribhawana Perkasa. Dari tahun 1980–1984 bekerja sebagai
Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Utomo & Co.
Dewi Murni Sukahar Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir tahun 1954
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 1985. Jabatan terakhir sampai tahun
1997 adalah Chief Executive Controller Perseroan dan
menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pulau Mahoni
dan PT Tempo Nagadi, Anak Perusahaan Perseroan.
Sebelum bergabung dengan Perseroan beliau berkarir
sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Santoso
Harsokusumo, perwakilan dari Arthur Young International.
Ratna Dewi Suryo Wibowo Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2004. Lahir tahun 1953. Warga
Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi
Paulus Harianto Vice President Director
Vice President Director of the Company since
1998. Born in 1948. Indonesian citizen. Educational
background in Post Graduate Education of University
of Indonesia. Started joining the Company in 1997.
Prior joining the Company, he served as Director of
PT Dexa Medica in 1995 until early 1997. In 1990 to
1995 he served as President Director of PT Dankos
Laboratories and as Director of Business Development
Division of PT Kalbe Farma. In 1981 until 1990 he
worked at PT Kalbe Farma with his last position as
Assistant Director of Marketing.
Diana Wirawan Director
Director of the Company since 1997. Born in 1956.
Indonesian citizen. Educational Background in Master
of Management Program of University of Indonesia. She
began to join Tempo Group in 1990. Prior to joining the
Company, he served as Finance Controller in PT Panin
DKB Leasing Oceanic and PT Aribhawana Perkasa.
From the year 1980–1984 she worked as auditor at Drs.
Utomo & Co. Public Accounting Firm.
Dewi Murni Sukahar Director
Director of the Company since 1997. Born in 1954.
Indonesian citizen. Educational background in
Economics Faculty of University of Indonesia. Started
joining the Company in 1985. Her last position until
1997 was Chief Executive Controller of the Company
and served as Finance Director at PT Pulau Mahoni
and PT Tempo Nagadi, subsidiaries of the Company.
Prior joining the Company, she worked as Auditor at
Drs. Santoso Harsokusumo Public Accounting Firm, a
representative of Arthur Young International.
Ratna Dewi Suryo Wibowo Director
Director of the Company since 2004. Born in 1953.
Indonesian citizen. Educational background in Bachelor of
RIWAYAT HIDUP SINGKAT DEWAN DIREKSI
BRIEF BIOGRAPHY OF THE BOARD OF DIRECTORS
Handojo Selamet Muljadi Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1964.
Pendidikan terakhir di New York University. Bergabung
dengan Grup Tempo sejak tahun 1987. Sebelumnya beliau
pernah bekerja di Revlon Inc., New York hingga tahun
1987. Sejak tahun 1987 sampai 1991 beliau mengelola PT
Eres Revco dan PT Rudy Soetadi & Co., perusahaan-
perusahaan tersebut bergerak di bidang produksi dan
pemasaran produk kosmetika dengan jabatan terakhir
sebagai Presiden Direktur dari kedua perusahaan
tersebut. Pada tahun 1990 beliau juga turut mendirikan
PT Bogamulia Nagadi yang selanjutnya menjadi holding
company/induk perusahaan Grup Tempo dan hingga
kini menjabat sebagai Direktur Utama dan secara tidak
langsung sebagai pemegang saham mayoritas dari PT
Bogamulia Nagadi di samping menjabat sebagai Presiden
Direktur dari PT Tempo Scan Pacific Tbk. dan Anak
Perusahaan-Anak Perusahaan Grup Tempo lainnya. Dalam
kapasitas beliau sebagai Presiden Direktur PT Tempo Scan
Pacific Tbk. jabatan tersebut mulai dipangku oleh beliau
sejak bulan Juni 1995.
Handojo Selamet Muljadi President Director
Indonesian citizen, born in 1964. Educational
background from New York University. Joining
the Tempo Group since 1987. Previously, he had
worked at Revlon Inc., New York until 1987. Since
1987 until 1991 he managed PT Eres Revco and PT
Rudy Soetadi & Co., the companies engaged in
the production and marketing of cosmetic products, his
last position as President Director of both companies. In
1990, he also co-founded PT Bogamulia Nagadi which
then became the holding company/parent company of
Tempo Group and until now serves as President
Director and indirectly as majority shareholder of PT
Bogamulia Nagadi in addition to serving
as President Director of PT Tempo Scan Pacific Tbk and
other subsidiaries of the Tempo Group. He become the
President Director of PT Tempo Scan Pacific Tbk. since
June 1995.
14 15
2006. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir
di berbagai perusahaan yang bergerak di bidang Produk
Konsumer dan Kosmetika, yaitu di antaranya dengan Kino
Group sejak tahun 2000 sampai 2006 di berbagai posisi,
yaitu General Manager–Sales & Marketing pada tahun
2000–2002, Director–Sales & Marketing pada tahun 2003–
2004, Director–International & New Business Division pada
tahun 2004 dan kemudian sebagai Commercial Director–
International Business Division sejak tahun 2005 sampai 2006.
Sebelum bergabung dengan Kino Group, beliau berkarir
di PT Gillette Indonesia sejak tahun 1996–1999 sebagai
Business Manager–Stationary Group. Pada tahun 1993–
1996, beliau berkarir di PT Eres Revco sebagai Marketing
Manager tahun 1993–1994 dan Franchise Manager sejak
tahun 1994 sampai 1996; dan sebelumnya di PT Kiwi (Sara
Lee) Indonesia sebagai Brand Manager tahun 1991-1993.
Aviaska Diah Respati H. Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Lahir tahun 1966.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas
Kedokteran Gigi, Universitas Gajah Mada. Mulai bergabung
dengan Perseroan pada tahun 1997 sebagai Marketing
Manager–Analgesic, Cough & Cold sampai dengan tahun
2001. Sejak tahun 2002–2004, beliau menjabat sebagai
General Manager–Brand & Communication Strategy, lalu
sejak tahun 2005–2008 menjabat sebagai General Manager–
Brand Communication & Promotion. Beliau kemudian
dipromosikan menjadi Marketing Director–OTC & Self
Medication sejak tahun 2008 dan menjabat sampai dengan
tahun 2010 sebelum dipromosikan kembali untuk menjabat
sebagai Managing Director–Pharma Consumer Health
PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum bergabung dengan
Perseroan, beliau berkarir di PT Kalbe Farma sejak tahun
1992 hingga tahun 1997 dengan jabatan terakhir sebagai
Group Product Manager OTC.
the Company in 2006. Prior to joining the
Company, he worked in various companies engaged
in Consumer Products and Cosmetics, which among
other Kino Group from 2000 to 2006 in various
positions, namely as General Manager–Sales &
Marketing between 2000 to 2002, Director–Sales &
Marketing between 2003–2004, Director–International &
New Business Division in 2004 and then as Commercial
Director–International Business Division from 2005
to 2006. Prior joining Kino Group, he worked in PT
Gillette Indonesia since 1996–1999 as Business Manager–
Stationary Group. Between 1993–1996, he worked at
PT Eres Revco as Marketing Manager in 1993–1994 and
Franchise Manager from 1994 to 1996, and before that in
PT Kiwi (Sara Lee) as Brand Manager in Indonesia from
1991 to 1993.
Aviaska Diah Respati H. Director
Director of the Company since 2011. Born in 1966.
Indonesian citizen. Educational background in
Faculty of Dentistry of University of Gajah Mada.
Started joining the Company in 1997 as Marketing
Manager–Analgesic, Cough & Cold until 2001. Since
2002–2004, she served as General Manager–Brand &
Communication Strategy, and since 2005–2008 served as
General Manager–Brand Communication & Promotion.
She promoted to Marketing Director–OTC & Self
Medication since 2008 and served until 2010 before
being promoted again to serve as Managing Director–
Consumer Health Pharma PT Tempo Scan Pacific Tbk.
Prior joining the Company, she worked at PT Kalbe
Farma from 1992 to 1997 with her last position as Group
Product Manager OTC.
Manajemen Universitas Tarumanagara. Mulai bergabung
dengan Perseroan pada tahun 1999, sebagai General Manager
PT Perusahaan Dagang Tempo, kemudian sebagai Operations
Director untuk PT Perusahaan Dagang Tempo, PT Eurindo
Combined, PT Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics dan
kemudian sebagai Managing Director untuk PT Perusahaan
Dagang Tempo, PT Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics dan
PT Global Eramas. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau
berkarir di PT Wigo Distribusi Farmasi dari tahun 1974 hingga
tahun 1998 dengan jabatan terakhir sebagai General Manager.
Dondi Sapto Margono Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 1998. Lahir tahun 1954.
Mulai bergabung dengan Perseroan tahun 1995. Warga
Negara Indonesia. Pendidikan terakhir S-1 di bidang
Personnel Management dari Universitas Atma Jaya Jakarta
dan mengikuti Non Degree Post Graduate Program di
University of Pittsburgh, Amerika Serikat di bidang
Personnel & HR Management. Sebelum bergabung dengan
Perseroan beliau berkarir di PT Keramika Indonesia
Asosiasi Tbk, PT Friesche Vlag Indonesia dan PT Foremost
Indonesia (sekarang PT Frisian Flag Indonesia), sebelumnya
bekerja di Pertamina- Maxus Southeast Sumatra Inc.
(Production Sharing Contractor) dan PT 3M Indonesia.
Irawati Sutanto Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Lahir tahun 1952.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Dipl.Ing.
jurusan Teknik Kimia dari Technische Fachhochschule di
Darmstadt, Jerman Barat. Beliau mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 1992, sebelumnya beliau berkarir di
PT Triple Ace Corporation sejak tahun 1983 sampai dengan
tahun 1992 dengan jabatan terakhir sebagai Plant Manager.
Phillips Gunawan Direktur
Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Lahir tahun 1963.
Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana
Business Administration FIA Universitas Atmajaya
Jakarta. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun
Management Economics of University of Tarumanagara.
Started joining the Company in 1999, as General Manager
of PT Perusahaan Dagang Tempo, then as Operations
Director of PT Perusahaan Dagang Tempo, PT Eurindo
Combined, PT Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics
and later as Managing Director of PT Perusahaan Dagang
Tempo, PT Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics and PT
Global Eramas. Prior joining the Company, she worked at
PT Wigo Distribusi Farmasi since 1974 until 1998 with her
last position as General Manager.
Dondi Sapto Margono Director
Director of the Company since 1998. Born in 1954.
Started joining the Company in 1995. Indonesian
citizen. Educational background, Bachelor Degree in
Personnel Management from Atma Jaya University
Jakarta and attended Non-Degree Post Graduate
Program at University of Pittsburgh, United States of
America in Personnel & HR Management. Prior joining
the Company he worked at PT Keramika Indonesia
Asosiasi Tbk, PT Friesche Vlag Indonesia and PT
Foremost Indonesia (now PT Frisian Flag Indonesia) and
before that at Pertamina–Maxus Southeast Sumatra Inc.
(Production Sharing Contractor) and PT 3M Indonesia.
Irawati Sutanto Director
Director of the Company since 2006. Born in 1952.
Indonesian citizen. Educational background in Dipl.
Ing. Majoring in Chemical Engineering of Technische
Fachhochschule in Darmstadt, West Germany. She
started joining the Company in 1992, before that she
worked at PT Triple Ace Corporation since 1983 until
1992 with her last position as Plant Manager.
Phillips Gunawan Director
Director of the Company since 2008. Born
in 1963. Indonesian citizen. Educational
Background in Bachelor of Business Administration
from Atma Jaya University Jakarta. Started joining
16 17
2010*
5.134.242 1.894.330 559.485 488.889
109
2.642.066 784.353
1.857.713
3.589.596 934.756
2.644.733
14,15%
35,31%
35,82%
10,01%8,24%
18,49%
13,62%
336,85%
35,34%
26,04%
2008*
3.633.789 1.414.544 373.507 320.648
71
2.055.155 536.505
1.518.650
2.967.057 648.878
2.311.125
16,32%
10,53%
15,19%
6,99%4,35%
13,87%
10,81%
383,06%
28,08%
21,87%
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember For the years ended December 31
Rp. Juta Penjualan NetoLaba BrutoLaba Usaha Laba Neto Laba Neto per Saham** Total Aset LancarTotal Liabilitas Jangka PendekModal Kerja Bersih Total AsetTotal LiabilitasTotal Ekuitas Rasio Pertumbuhan Penjualan NetoRasio Pertumbuhan Laba UsahaRasio Pertumbuhan Laba Neto Rasio Pertumbuhan Total AsetRasio Pertumbuhan Total EkuitasRasio antara Laba Neto dengan Total EkuitasRasio antara Laba Neto dengan Total AsetRasio antara Aset Lancar dengan Liabilitas Jangka PendekRasio antara Total Liabilitas dengan Total EkuitasRasio antara Total Liabilitas dengan Total Aset
2011
5.780.6642.200.043 662.819 566.048
126
3.121.980 1.012.653 2.109.327
4.250.374 1.194.696 3.045.936
12,59%
18,47%
15,78%
18,41%15,17%
18,58%
13,32%
308,30%
39,22%
28,11%
2009*
4.497.931 1.675.579 413.470 359.964
80
2.354.077 678.728
1.675.349
3.263.103 811.389
2.443.456
23,78%
10,70%
12,26%
9,98%5,73%
14,73%
11,03%
346,84%
33,21%
24,87%
2007*
3.124.073 1.279.594 337.913 278.358
62
1.863.931 459.696
1.404.235
2.773.135 551.906
2.214.765
14,47%
12,60%
2,12%
11,85%9,00%
12,57%
10,04%
405,47%
24,92%
19,90%
Rp. Mio Net SalesGross ProfitIncome from OperationsNet Income * Net Income per Share Total Current AssetsTotal Current LiabilitiesNet Working Capital Total AssetsTotal LiabilitiesTotal Equity Net Sales Growth Ratio Income from Operations Growth RatioNet Income Growth Ratio
Total Assets Growth RatioNet Worth Growth Ratio
Return on Equity Return on Assets Current Ratio Leverage Ratio
Total Liabilities to Total Assets Ratio
** Dalam Rupiah penuh dan dihitung dengan membagi laba neto dengan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007 yaitu sejumlah 4.500.000.000 saham.
* Direklasifikasikan sesuai PSAK No. 1 “Penyajian Laporan Keuangan”
** In Rupiah and computed by dividing net income with the number of issued and fully paid shares for the years ended 31 December 2011, 2010, 2009, 2008 and 2007 of 4,500,000,000 shares.
* Reclassified in accordance with SFAS No. 1 “Presentation of Financial Statements”
Perdagangan Saham Perseroan Company Share Trading2011 2010
Kwartal Quarter
IIIIIIIV
Tertinggi High (Rp.)
1.750 2.225 3.150 2.775
Terendah Low (Rp.)
1.420 1.650 2.100 2.200
Akhir Close (Rp.)
1.750 2.175 2.850 2.550
Jumlah Volume (Unit)
40.180.000 49.923.000 34.528.000 13.754.000
Tertinggi High (Rp.)
7701.1101.8401.900
Terendah Low (Rp.)
670720
1.0001.520
Akhir Close (Rp.)
7301.0501.6801.710
Jumlah Volume (Unit)
25.543.50084.259.500
118.974.500108.357.000
Pembagian Dividen Kas Cash Dividend PaidTanggal Pembayaran
Payment DateTahun Buku Fiscal Year
2009200920102010
Interim/ Final Interim/ Final
InterimFinal
InterimFinal
Jumlah Dividen per Saham Dividend per Share (Rp.)
25353040
17 September 2009 28 September 2010 24 November 2010 23 Agustus 2011
September 17, 2009September 28, 2010November 24, 2010
August 23, 2011
2008 20102009
5.1344.498
3.634
Laba Bruto Gross Profit
2007 2008 2009 2010 2011
Laba Usaha Income From Operations Laba Neto Net Income
Penjualan Netodalam miliar Rupiah in billion Rupiah
dalam miliar Rupiah in billion Rupiah dalam miliar Rupiah in billion Rupiah dalam miliar Rupiah in billion Rupiah
Net Sales
2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
2.200 663 566
1.2801.415
1.6761.894
338 373413
559
278321
360
489
2007
3.124
2011
5.781
18 19
21
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONER’S REPORT
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, kami, Dewan Komisaris PT Tempo Scan Pacific
Tbk ingin menyampaikan penjelasan tentang pengawasan
kami atas kinerja dan kegiatan operasional dari PT. Tempo
Scan Pacific, Tbk dan anak perusahaannya (“Tempo Scan”)
sebagaimana dicapai oleh Direksi Tempo Scan selama 2011.
Keadaan ekonomi global dalam tahun 2011 khususnya
terbayangi oleh proses perbaikan yang rapuh dari ekonomi
negara maju yang besar termasuk beberapa negara Uni
Eropa yang harus melaksanakan program penghematan
besar-besaran agar dapat menerima bantuan keuangan dari
IMF dan dari negara Uni Eropa lain yang lebih kuat.
Akibat pemulihan ekonomi yang rapuh tersebut di atas,
kami telah menyaksikan masuknya modal ke ekonomi
pasar modal negara berkembang, sebagai akibat karena
investor institusi dan para pengelola dana global mengejar
pendapatan yang lebih baik atas modal yang mereka
tanamkan. Ditambah pula bahwa mereka memindahkan
sebagian investasi mereka dari ekonomi negara berkembang
yang disebut BRIC ke pasar modal negara berkembang
lainnya yang antara lain adalah Indonesia, dan karenanya
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 30 Desember
With the blessing of God Almighty, we, the Board
of Commissioners of PT Tempo Scan Pacific Tbk
would like to explain our supervision on the business
performance, and operations of PT. Tempo Scan Pacific,
Tbk and its subsidiaries (“Tempo Scan”) as achieved by
Tempo Scan’s Board of Directors during 2011.
The global economic condition in 2011 was particularly
shadowed by the world major developed economies
fragile recovery process, including several of European
Union’s member countries which had to undergo
massive austerity programs in order to receive the
bailout funds from IMF as well as from other stronger
member countries.
Due to the above mentioned fragile global economic
recovery, we had witnessed inflow of capital entering
the emerging financial markets as a consequence
of global institutional investors and fund managers
pursuing better yield on their invested capital.
Moreover, they had shifted partially their investment
focus from the so called BRIC emerging economies
to the other emerging markets which include among
others Indonesia, and in connection therewith the
21
saham yang beredar bebas untuk diperdagangkan di Bursa
Efek Indonesia relatif kecil.
Selanjutnya, sejalan dengan alur pertumbuhan tersebut
di atas, dalam tahun 2011 hasil kinerja keuangan Tempo
Scan memuaskan dan hal tersebut tercapai melalui kinerja
pertumbuhan positif dari ketiga bidang usaha utamanya
yaitu divisi farmasi, divisi produk konsumen dan kosmetika,
dan divisi distribusi. Hasil positif tersebut tercermin dalam
penjualan bersih konsolidasian Tempo Scan yang meningkat
12,6% serta berjumlah Rp. 5.781 milyar.
Sejalan dengan itu, hasil laba bersih Tempo Scan juga tumbuh
sebesar 15,8% dan berjumlah Rp. 566 milyar, dan peningkatan
laba bersih tersebut dapat dicapai karena laba usahanya
meningkat sebesar 18,5% dan berjumlah Rp. 662.8 milyar
yang antara lain tercapai sebagai hasil dari pengendalian
biaya operasional yang lebih baik oleh manajemen Tempo
Scan. Karenanya Tempo Scan berhasil mempertahankan
pertumbuhan rata-rata dari laba bersih tahunannya sebesar
16% selama jangka waktu 5 tahun terakhir.
Demikian juga, EBITDA Tempo Scan bertumbuh menjadi
Rp. 761 milyar dalam tahun 2011 atau meningkat sebesar
19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, neraca Tempo Scan
pada tanggal 31 Desember 2011 tetap solid dengan ekuitas
mencapai Rp. 3 trilliun serta kas dan setara kas termasuk
investasi jangka pendek telah mencapai Rp. 1,68 trilyun.
Dewan Komisaris juga mengamati bahwa hasil yang baik
tersebut dapat tercapai antara lain karena strategi usaha
Tempo Scan dilaksanakan secara konsisten dan tegas oleh
Direksi beserta tim manajemennya dalam semua bagian
operasional Tempo Scan.
achieved despite the limited liquidity on Tempo Scan
shares trading volume that was due among others to its
relatively small listed shares free float available to be
traded in the Indonesian Stock Exchange.
Furthermore, consistent with the abovementioned
growth path, in 2011 Tempo Scan’s financial result was
satifactory and it was achieved through positive growth
performance in all of its three core businesses namely
the pharmaceutical, consumer products & cosmetics,
and distribution divisions. Such positive results had
been reflected in Tempo Scan’s consolidated net sales
increase of 12.6% and amounting to Rp. 5,781 billion.
Commensurately Tempo Scan’s net profit result had
also managed to grow by 15.8% and it amounted to Rp.
566 billion, and such net profit positive result was on
the back of its operating profit which had managed to
increase by 18.5% and amounting to Rp. 662.8 billion
that was achieved among others through Tempo Scan’s
management better control on its operational expenses.
As a consequence thereof, Tempo Scan had been able to
sustain its yearly net profit average growth of around
16% during the last 5 years period.
In addition, Tempo Scan’s EBITDA grew to become Rp.
761 billion in 2011 or an increase of 19% compared to
the corresponding period last year. In line therewith,
Tempo Scan’s balance sheet as at 31 December 2011
remained solid with its shareholders equity reaching
Rp. 3 trillion and its cash and cash equivalent including
short term investments had reached Rp. 1.68 trillion.
Moreover, the Board of Commissioners had observed
that the said positive results were among others
attributed to Tempo Scan’s business strategies that had
been consistently and persistently pursued by its Board
of Directors and its management team in all parts of
Tempo Scan’s operations.
2011 meningkat sebesar 3,2% dan ditutup pada angka 3822.
Indeks Harga Saham Gabungan tersebut meningkat selama
kwartal kedua dan ketiga 2011 karena lebih kuatnya nilai
tukar Rupiah khususnya terhadap Dollar AS di mana nilai
tukar tersebut berada di bawah Rp. 8.600,- pada akhir
kwartal kedua 2011, akan tetapi berangsur-angsur melemah
mendekati Rp. 9.000,- pada akhir 2011 disebabkan adanya
beberapa perkembangan makro ekonomi termasuk antara
lain kenaikan harga minyak global yang dapat berdampak
pada ekonomi Indonesia sehingga menimbulkan
kekhawatiran dari beberapa investor.
Walaupun berkembang keadaan tersebut di atas, ekonomi
Indonesia mendapat dorongan positif yang telah lama
ditunggu dari 2 lembaga pemeringkat internasional
ialah Fitch yang telah meningkatkan peringkat kredit
pemerintahan Indonesia menjadi peringkat investasi dari
BBB- menjadi BB+ setelah diharapkan selama 14 tahun,
dan juga dari Moody yang meningkatkan peringkat kredit
pemerintahan Indonesia pada akhir 2011.
Keadaan tersebut di atas ikut mempunyai dampak yang
positif terhadap harga saham Tempo Scan yang terdaftar di
pasar modal, di mana harga sahamnya meningkat 49% dari
Rp. 1.710,- per saham pada akhir tahun 2010 menjadi Rp.
2.550,- per saham pada akhir tahun 2011. Peningkatan harga
saham tersebut mencerminkan dasar kinerja usaha Tempo
Scan yang dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan
perjalanan pertumbuhan yang berkesinambungan, dan
karenanya kinerja usaha Tempo Scan tersebut telah menjadi
pendorong bagi peningkatan harga saham yang cepat hingga
melebihi 6 kali lipat dari harga sahamnya sebesar Rp. 400,- per
saham dalam tahun 2008.
Peningkatan harga saham Tempo Scan yang patut dipuji
tersebut di atas menghasilkan peningkatan nilai investasi
para pemegang sahamnya antara lain yang tercermin dalam
kapitalisasi pasar Tempo Scan di mana untuk pertama
kalinya mendekati Rp. 11,5 trilyun. Nilai tersebut berhasil
dicapai walaupun likuiditas saham Tempo Scan yang
diperdagangkan di bursa terbatas karena antara lain jumlah
Jakarta Composite Index on 30 December 2011 had risen
by 3.2% and closed at 3822 level.
The aforesaid equities composite index was at higher
level during the 2nd quarter and 3rd quarter of 2011 on
the back of stronger Rupiah exchange rate particularly
against the US Dollar whereby its exchange rate had
reached below Rp. 8,600.- at the end of 2nd quarter
2011, but it had gradually drifted lower nearing Rp.
9,000.- level toward the end of 2011 due to several
macroeconomic developments including among
others the increasing global energy prices which may
potentially impact the Indonesian economy that had
made some investors concern.
Despite the aforementioned evolving circumstances,
the Indonesian economy had received the long awaited
boost from 2 international rating agencies namely Fitch
which had upgraded Indonesia’s sovereign credit rating
to be within investment grade from BBB- to become
BB+ after a long awaited period of 14 years, and also by
Moody which had upgraded Indonesia sovereign credit
rating at the end of 2011.
The aforementioned market situation had partly
contributed to Tempo Scan listed share price
performance whereas its share price had risen by 49%
from Rp. 1,710.- per share at year end 2010 to become
Rp. 2,550.- per share at year end 2011. The said share
price increase was commensurate with Tempo Scan
fundamental business performance which had been
on a sustainable growth trajectory in the last couple
of years, henceforth such fundamental performance
had been the catalyst for Tempo Scan share price
performance meteoric rise of more than 6 folds from its
share price of Rp. 400.- per share in 2008.
The above mentioned Tempo Scan share price
commendable performance had resulted in its enhanced
shareholders’ value among others as manifested in
its market capitalization which had for the first time
approached Rp. 11.5 trillion. Such valuation was
22 23
hal penting lain yang berkaitan dengan pengelolaan dari
Tempo Scan. Selain itu, Dewan Komisaris juga bertemu
dengan Komite Audit untuk membahas berbagai peraturan
pemerintah yang dapat mempengaruhi usaha dan kegiatan
operasional Tempo Scan serta laporan keuangan Tempo
Scan untuk tahun buku 2011.
Dewan Komisaris telah memberikan persetujuannya atas
laporan keuangan konsolidasian Tempo Scan yang telah
diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember
2011 yang diterbitkan oleh kantor akuntan publik Tanubrata
Sutanto Fahmi & Rekan dengan laporannya tertanggal 15
Maret 2011 No. 215/2-T022/FH-2/12.11.
Oleh karenanya Dewan Komisaris Perseroan mengusulkan
agar Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham
yang akan datang juga menyetujui laporan keuangan
konsolidasian yang telah diaudit tersebut di atas.
Akhir kata, Dewan Komisaris ingin menyampaikan
penghargaannya kepada Direksi, Manajemen, dan seluruh
karyawan/karyawati Tempo Scan atas semua kerja keras
mereka yang telah menghasilkan pencapaian kinerja yang
sangat baik pada 2011 sebagaimana tercantum dalam Laporan
Tahunan Tempo Scan, dan tak lupa kami juga menyampaikan
terima kasih kepada semua mitra usaha Tempo Scan.
the Board of Directors to discuss Tempo Scan’s financial
performance and other important matters relating to
the management of Tempo Scan. In addition, the Board
of Commissioners also met with the Audit Committee
to discuss various government regulations affecting
Tempo Scan’s business and operations as well as Tempo
Scan’s financial statements for the fiscal year 2011.
The Board of Commissioners had approved Tempo
Scan’s audited consolidated financial statements for the
fiscal year ending on 31 December 2011 issued by the
registered public accountant’s office Tanubrata Sutanto
Fahmi & Rekan through its report dated 15 March 2011
No. 215/2-T022/FH-2/12.11.
Therefore the Board of Commissioners proposes that
the upcoming Annual General Meeting of Shareholders
also would approve the aforementioned audited
consolidated financial statements.
Finally, the Board of Commissioners wishes to express
its appreciation to Tempo Scan’s Board of Directors,
Management, and all employees for all their hard work
in achieving an excellent 2011 performance as stated in
Tempo Scan’s Annual Report and, last but not least, we also
extend our thanks to all Tempo Scan’s business partners.
Strategi tersebut di atas yang menurut kami perlu diuraikan
antara lain adalah:
• Untuk melanjutkan otomatisasi proses produksi
baik dalam pabrik farmasi maupun pabrik produk
konsumen dan kosmetika Tempo Scan, guna
mengimbangi peningkatan biaya tenaga kerja serta
kenaikan biaya listrik.
• Mempertahankan fokus strategis divisi farmasi dan
divisi produk konsumen dan kosmetika Tempo Scan
terhadap ekuitas merek utama yang dimiliki Tempo
Scan, dan karena itu ekuitas merek tersebut diberikan
investasi pemasaran yang memadai agar dapat
meningkatkan pangsa pasarnya masing-masing.
• Melanjutkan penanaman modal pada infrastruktur
untuk jasa distribusi dan logistik agar selanjutnya dapat
memperbaiki tingkat layanan divisi distribusi kepada
semua mitra usahanya dan mencari tahu kebutuhan
khusus dari setiap mitra usahanya sehingga dapat
memberikan solusi usaha dan pada saat bersamaan
memberikan layanan tambahan di luar lingkup layanan
yang biasa diberikan.
Selanjutnya, kami telah mengawasi cara Tempo Scan
menjalankan usahanya, untuk memastikan bahwa
pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar Tempo Scan.
Selain itu, untuk memastikan bahwa tindakan korporasi
yang dilaksanakan oleh Tempo Scan adalah sesuai undang-
undang dan peraturan yang berlaku, termasuk ketentuan di
bidang Pasar Modal.
Dewan Komisaris tetap berfokus pada peran
pengawasannya untuk meningkatkan transparansi dalam
sistem pelaporan Tempo Scan, karena kami percaya bahwa
ketepatan dan transparansi dalam pelaporan adalah dasar
sistem tata kelola perusahaan yang baik, dan karenanya
harus terus ditingkatkan.
Dewan Komisaris secara teratur mengadakan rapat dengan
Presiden Direktur dan juga dengan anggota Direksi yang
lain untuk membahas kinerja keuangan Tempo Scan dan
The aforementioned strategies which in our view need
to be highlighted are among others :
• To continue the automation of its manufacturing
process in both Tempo Scan’s pharmaceuticals
manufacturing facilities as well as consumer products
& cosmetics manufacturing plants, in anticipation of
higher labor cost and escalating energy cost.
• To maintain its strategic focus on Tempo Scan’s
pharmaceutical division and consumer products
and cosmetics division toward several core
brand equities that are owned by Tempo Scan,
hence enabling those equities to obtain adequate
marketing investment in order to increase their
respective market share.
• To continue investment in its distribution and
logistics infrastructure in order to further improve
its distribution division’s service level to all of
its business partners and to identify the specific
needs of each respective business partner to be
able to offer business solution and at the same time
provide additional service outside the realm of its
conventional services offering.
Furthermore, we had supervised Tempo Scan’s
business conduct and practice to ensure that their
implementations were executed pursuant to the
provisions of Tempo Scan’s articles of association.
In addition, to ensure that the corporate actions
performed by Tempo Scan were in line with the
prevailing laws and regulations, including those of the
Capital Market.
The Board of Commissioners remained focused
on its supervisory role to promote transparency in
Tempo Scan’s reporting system, since we believe that
reporting accuracy and transparency is part of good
corporate governance guidelines and as such should be
continuously enhanced.
The Board of Commissioners held regular meetings
with the President Director as well as other members of
24 25
27
LAPORAN DIREKSI DAN ANALISIS MANAJEMEN
THE BOARD OF DIRECTOR’S REPORT AND MANAGEMENT’S ANALYSIS
Tahun 2011 dimulai dengan kekhawatiran pasar keuangan
Global dalam mengantisipasi hasil akhir dari krisis ekonomi
Eropa yang berkepanjangan yang telah dimulai di Yunani
dan sejak itu terus bergaung ke negara-negara anggota Uni
Eropa lainnya seperti Italia, Portugal, Irlandia dan Spanyol.
Resolusi oleh negara-negara anggota utama termasuk Jerman
dan Prancis atas krisis Eropa yang terus memburuk telah
menciptakan ketidak-pastian dan hal ini terkait dengan
kesehatan keuangan dari bank-bank terkemuka Eropa tiap
saat bank-bank tersebut terekspos secara substansial dengan
kerugian-kerugian yang dapat memicu keharusan bagi
mereka untuk menghimpun modal secara massif di tengah
berlangsungya krisis Global.
The year 2011 commenced with the Global financial market
was still anxious to anticipate the outcome of the protracted
European economic crisis which began in Greece and has
ever since resonated to other members of European Union
such as Italy, Portugal, Ireland and Spain. Such looming
European crisis resolution by key member states including
Germany and France had created uncertainties and it was
also closely linked to the financial soundness of major
European banks should they be exposed to substantial
losses which could trigger the requirement for them to
raise massive capital in the midst of Global slowdown.
Across the Atlantic in the United States, its economic
Di kawasan Atlantik, di Amerika Serikat, pemulihan ekonomi
masih berada di atas landasan yang rapuh meski ancaman
resesi lebih dalam secara berangsur telah surut, dan program
stimulan kuantitatif bagian III dari Bank Sentral Amerika yang
terus diperdebatkan yang akan menjadi perpanjangan dari
program stimulan kuantitatif bagian II, pada akhirnya berujung
pada pengumuman Bank Sentral Amerika tentang edisi terbaru
program stimulan likuiditasnya yang disebut-sebut sebagai
Operation Twist, kurang dapat diterima baik oleh pasar. Lebih
recovery was still on the fragile ground nevertheless the
treat of double dip recession had gradually receded and,
the intensely debated Fed’s quantitative easing III which
would be an extension of the quantitative easing part II,
had finally put to rest with the announcement from the
Fed of its new version of liquidity easing program called
operation Twist which was not well received by the market.
Moreover, the United States economic recovery process
had managed to yield a growth rate of 1.6% toward the
27
Despite the above economic environment backdrop,
Tempo Scan was able to sustain its commendable business
expansion as manifested in its financial result for the
year ended 31 December 2011, whereas its net sales had
increased by 12.6% and it had reached Rp. 5,781 billion.
Furthermore, its gross profit had also risen by 16.14% and
amounted to Rp. 2,200 billion whereas it was for the first
time that such gross profit had surpassed Rp. 2 trillion
threshold, in addition its gross profit margin has also
improved to become 38.1% compared to the previous year
margin of 36.9%.
The abovementioned result was also commensurate by
Tempo Scan’s operating profit which had managed to
increase by 18,5% in 2011 and it amounted to Rp. 663
billion, while its non-operating income had also increased
to become Rp. 77,3 billion. Moreover, Tempo Scan’s net
profit had increased by 15.8% to become Rp. 566 billion
surpassing for the first time Rupiah half trillion benchmark.
yang menenggelamkan sejumlah asset-aset industri penting,
termasuk yang terletak dekat kawasan Bangkok.
Meski adanya latar belakang situasi ekonomi di atas,
Tempo Scan mampu mempertahankan ekspansi bisnisnya
tetap berjalan baik sebagaimana tercermin dalam laporan
keuangannya untuk tahun buku yang berakhir pada 31
Desember 2011, dimana penjualan bersihnya meningkat 12,6%
dan mencapai Rp. 5.781 miliar. Lebih jauh, laba kotornya juga
naik 16,14% dan mencapai angka Rp. 2.200 miliar, dimana
untuk pertama kalinya laba kotor tersebut melampaui ambang
batas pencapaian Rp. 2 triliun, di samping marjin laba kotornya
yang juga membaik menjadi 38,1% dibanding marjin tahun
sebelumnya yang sebesar 36,9%.
Pencapaian tersebut di atas juga sejalan dengan laba usaha
Tempo Scan yang menunjukkan peningkatan sebesar 18,5%
di tahun 2011 dan mencapai jumlah Rp. 663 miliar, sedang
pendapatan non-perasionalnya juga naik menjadi Rp. 77.3
miliar terutama didorong oleh peningkatan pendapatan bunga
sebesar 17,5%. Lebih jauh, laba bersih Tempo Scan meningkat
15,8% menjadi Rp. 566 miliar melampaui raihan ambang batas
setengah triliun rupiah untuk pertama kalinya.
Divisi Farmasi Tempo Scan
Tahun 2011 menjadi periode penting bagi industri farmasi
Indonesia yang telah mengalami perubahan yang cepat
pada tingkat pertumbuhan pasar dari peningkatan yang
diprediksi rendah besar 8% tahun 2010 menjadi kenaikan
yang kuat sebesar 14,1% di tahun 2011, khususnya untuk
obat-obatan non-resep atau segmen pasar obat-obatan yang
dijual bebas (“OTC”) yang telah meningkat secara signifikan
sebesar 14% hampir serupa dengan tingkat pertumbuhan
industri secara keseluruhan, dimana pemulihan segmen
pasar OTC yang tidak diperkirakan sebelumnya, sangat
berbeda dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan yang
kurang bergairah pada tahun lalu yang hanya mencapai
2,7%. Sebaliknya, segmen pasar obat-obatan berbasis
resep (“Ethical”) mampu mempertahankan suatu tingkat
pertumbuhan stabil sebesar 14,1% dibandingkan tahun 2010
dimana segmen tersebut mencapai pertumbuhan 12,2%.
Tempo Scan’s Pharmaceutical Division
Year 2011 was a pivotal period for the Indonesian
pharmaceutical industry since it had experienced a swift
turnaround in terms of market growth rate from an
estimation of a modest increase of 8% in 2010 to a robust
increase of 14.1% in 2011, especially its non-prescription
drugs or over the counter medicines (“OTC”) market
segment which had grown significantly by 14% almost in
line with the overall industry growth rate, such unexpected
recovery in the OTC market segment was in sharp contrast
compared to its lackluster growth rate last year of a mere
2.7%. On the other hand, the prescription drugs (“Ethical”)
market segment was able to maintain a stable growth rate
of 14.1% compared to 2010 whereas such segment had
grown by 12.2%.
The OTC market segment competitive landscape was
undoubtedly very fierce last year and in the beginning of
jauh, proses pemulihan ekonomi Amerika Serikat telah berhasil
mencapai pertumbuhan 1,6% menjelang kuartal terakhir 2011
dan tingkat pertumbuhan yang kurang bergairah itu serta
tingkat pengangguran yang tetap tinggi telah menjadi fokus
utama berbagai perdebatan politik menyongsong pemilihan
Presiden Amerika 2012 mendatang ini.
Di dalam negeri, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia
telah mencapai tingkat yang telah diprediksi yaitu sekitar 6,5%
setelah beberapa kali dilakukan revisi baik oleh Pemerintah,
Bank Sentral Indonesia serta berbagai lembaga keuangan
internasional. Lebih lanjut, Bank Sentral meski tetap bersikap
waspada terhadap tren inflasi dalam negeri telah menjadi
salah satu bank sentral di kawasan Pasifik yang pertama
dalam menurunkan suku bunga acuannya, keputusan ini telah
dibuat dengan berlatarkan keprihatinan ekonomi Global dan
didorong pula oleh inflasi dalam negeri yang secara relatif dapat
dikendalikan yang berada pada kisaran 3,5-3,8% khususnya
setelah bulan suci Ramadhan yang berlangsung pada kuartal
ketiga tahun 2011. Meski adanya tindakan tersebut oleh Bank
Sentral Indonesia, masih belum terjadi pengurangan tingkat
suku bunga yang diharapkan pada bank-bank terkemuka
di Indonesia yang belum menurunkan suku bunga mereka
guna menyesuaikan dengan pengurangan tingkat suku bunga
tersebut di atas oleh Bank Sentral.
Tingkat pertumbuhan tersebut di atas diperoleh Indonesia
meski sejumlah peristiwa-peristiwa yang merupakan bencana
besar terjadi, antara lain di Jepang yang telah dilanda gempa
berskala besar dan diikuti dengan tsunami yang membinasakan,
dimana malapetaka tersebut ikut mempengaruhi tingkat
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang oleh sejumlah analis
diprediksi dapat menekan pertumbuhan tersebut sekitar 0,65%,
antara lain karena banyak fasilitas-fasilitas produksi besar dari
perusahaan-perusahaan multinasional Jepang di Indonesia
tidak bisa memperoleh pasokan komponen-komponen utama
mereka. Di samping itu, menjelang akhir 2011, Thailand yang
merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia, dan juga di
mana banyak perusahaan-perusahaan multinasional Jepang
mengoperasikan mata rantai produksi dan pemasaran penting
mereka untuk negara-negara ASEAN, telah dilanda banjir besar
last quarter of 2011 and such anemic growth rate together
with its persistent high unemployment rate have taken the
center stage in the numerous political debates leading to
the upcoming U.S. Presidential election in 2012.
Nearer to home, the Indonesian economic growth
rate had reached its projected level at around 6.5%
subsequent after several revisions made by the
Government, the Indonesian Central Bank as well as the
various international financial institutions. Furthermore,
its Central Bank while remaining vigilant toward the
domestic inflation trend has been among the first central
bank within the Pacific basin to lower its benchmark
interests rate, such decision was made on the backdrop
of Global economic concern and also induced by the
relatively tamed domestic inflation which had hovered
around 3.5% to 3.8%, in particular subsequent after the
holy month of Ramadan which had occurred during
third quarter 2011. Despite such action by the Indonesian
Central Bank, it has not yielded as yet the expected
interests rate cut by the major Indonesian banks which
had not lower their interests rate to commensurate the
aforesaid rate cut by the Central Bank.
The abovementioned growth rate was achieved by
Indonesia despite several major catastrophic events
which had occurred among other in Japan where it had
been struck by massive earth quake which then followed
by disastrous tsunami, such calamity had affected
the Indonesian economic growth rate whereas some
analysts had predicted it could set back such growth
by around 0.65%, among other due to many large
Japanese multinationals’ major manufacturing facilities
in Indonesia cannot obtained their essential parts
supplies. In addition, toward the end of 2011 Thailand
which is an important trading partner of Indonesia and
also where many Japanese multinationals operate their
key manufacturing and supply chain hubs particularly
for the ASEAN countries, it had been hit by massive
floods which had inundated several important industrial
estates including those located near Bangkok area.
28 29
Situasi kompetisi dari segmen pasar OTC tidak diragukan
lagi sangatlah sengit tahun lalu dan di awal tahun yang sama
Tempo Scan tidak begitu optimis segmen pasar ini akan cepat
pulih pada tahun 2011; oleh karenanya terhadap segmen pasar
ini telah dilakukan langkah-langkah dalam grup operasional
Consumer Health (“PCH”) dari divisi Farmasinya, yang
mengelola produk-produk OTC, dan merupakan kontributor
andalan dari divisi Farmasi. Di antara langkah-langkah tersebut
adalah proses suksesi manajemen senior, penyusunan kembali
bidang organisasi kepada fungsi-fungsi Brand Development
dan Brand Building, penunjukan brand (creative) agency baru
untuk pengembangan iklan bagi ekuitas merek intinya, dan
lebih ketat dalam melaksanakan metode seleksi pengembangan
produk-produk baru.
Selanjutnya, oleh karena Tempo Scan telah memperkirakan
bahwa segmen pasar OTC akan lambat pulih sehingga sesuai
rencana awalnya pelaksanaan langkah-langkah sebagaimana
tersebut di atas adalah tepat dilakukan selama masa perubahan
pasar secara berangsur-angsur; karenanya, hal ini akan
memberikan waktu penyesuaian yang cukup bagi proses
pelaksanaan langkah-langkah tersebut, namun sebaliknya,
pemulihan segmen pasar OTC lebih cepat dari yang diprediksi
sejak awal. Lebih jauh, obat-obat resep Tempo Scan yang
dikelola oleh grup operasional Ethical yang direstrukturisasi
tahun 2011 dengan sejumlah tantangan-tantangan yang
dihadapi selama tahun pertama perjalanannya, dimana hal itu
telah secara bertahap mengubah operasionalnya di lapangan
dan melakukan perekrutan tenaga-tenaga yang berkualitas,
meski demikian diantisipasi bahwa manajemen harus
menyelesaikan upaya-upaya tersebut pada awal 2012, yang
karenanya harus mengantisipasi lebih lanjut perbaikan kedepan.
Sebagai konsekuensinya, pertumbuhan penjualan bersih
divisi Farmasi Tempo Scan sebesar 9,2% dan jumlahnya
yang mencapai Rp. 1.760 miliar, sehingga kontribusinya
terhadap penjualan bersih konsolidasi Tempo Scan adalah
30,4% , sedang penjualan bersih grup operasional PCH-nya
telah meningkat 10,8% dan jumlahnya mencapai hingga
Rp. 1.551 miliar, sehingga kontribusi grup PCH tersebut
sebesar 88,1% terhadap penjualan bersih keseluruhan divisi
the year Tempo Scan was less sanguine that this market
segment would recover rapidly in 2011; therefore, it has
undertaken few measurers within its Pharmaceutical
division’s Consumers Health (“PCH”) operating
group which managed the OTC products and is the
Pharmaceutical division mainstay contributor. Amongst
the aforementioned measures were senior management
succession process, organization realignment to clearly
define Brand Development and Brand Building functions,
appointing new brand (creative) agencies for its core brand
equities’ advertisement development and, adapting more
stringent new products development screening protocol.
Furthermore, as Tempo Scan had anticipated that the
OTC market segment would recover at slower pace hence
according to its original plan that implementing the
aforementioned measures should have been ideal timing
during the said market gradual turnaround; therefore,
it would provide ample of adjustment time for such
measures implementation process, but to the contrary the
OTC market segment recovery was faster than originally
anticipated. Moreover, Tempo Scan’s prescription drugs
gathered under its Ethical operating group which was
restructured in 2011, it had been faced with numerous
challenges during its first year inroads whereby it has
to revamp gradually its field operation and conduct
recruitment for qualified personnel, nevertheless it is
anticipated that the management shall complete such
undertaking in early 2012, therefore anticipate further
improvement ahead.
As consequence thereof, Tempo Scan’s Pharmaceutical
division’s net sales grew by 9.2% and it amounted to Rp.
1,760 billion hence its contribution towards Tempo Scan
consolidated net sales was 30.4%, whilst its PCH operating
group net sales had increased by 10.8% and amounting
to Rp. 1,551 billion, consequently the said PCH group
contributed 88.1% towards the Pharmaceutical division
aggregate net sales or an increase compared to the previous
year contribution of 86.9%. On the other hand, such
division’s Ethical operating group registered a net sales of
30 31
tahun ke tahun dan mencapai jumlah Rp. 90 miliar, sehingga
kontribusinya terhadap penjualan bersih keseluruhan dari
divisi Farmasi bertahan pada posisi 5,1% atau menurun secara
marjinal dari kontribusinya pada 2010 yang mencapai 5,8%.
Lebih jauh, laba kotor divisi Farmasi mencatat suatu
kenaikan sebesar 7,1% dan mencapai jumlah Rp. 1.110
miliar, sehingga marjin laba kotor dari divisi ini telah
menurun menjadi 63,1% dibandingkan marjin kotor tahun
sebelumnya yang mencapai 64,3%. Penurunan tersebut
terutama disebabkan oleh marjin laba kotor grup Ethical
dan Bisnis Internasionalnya dimana keduanya mengalami
penurunan, sebaliknya marjin laba kotor grup PCH divisi
ini pada dasarnya tetap tidak mengalami perubahan dan
bertahan pada angka 66%. Sehubungan dengan hal tersebut,
kontribusi laba kotor divisi Farmasi terhadap laba kotor
konsolidasi Temp Scan mengalami penurunan dari 54,7%
pada 2010 menjadi 50,5% pada 2011.
division total net sales stood at 5.1% or marginally
declined from its contribution in 2010 which was 5.8%.
Furthermore, Tempo Scan’s Pharmaceutical division’s
gross profit registered an increase of 7.1% and it
amounted to Rp. 1,110 billion, consequently this division
gross profit margin had declined to become 63.1%
compared to the previous year gross margin which
was 64.3%. Such a decline was mainly attributed to
its Ethical group and International Business’ gross
profit margin which both had declined, on the other
hand this division’s PCH group’s gross profit margin
was basically unchanged and sustained at 66%. In
connection thereof, the Pharmaceutical division’s gross
profit contribution towards Tempo Scan consolidated
gross profit had declined from 54.7% in 2010 to become
50.5% in 2011
Divisi Produk Konsumsi & Kosmetik Tempo Scan
Divisi ini telah bergerak dari satu keberhasilan ke tingkat
keberhasilan yang lebih tinggi dan penjualan bersihnya
meningkat hampir 18% dan jumlahnya mencapai Rp.
1.332 miliar di mana penjualan dalam negeri memberikan
kontribusi Rp. 1.228 miliar, sedang Bisnis Internasionalnya
berkontribusi sebesar Rp. 104 miliar, dan kedua kelompok
tersebut masing-masing meraih peningkatan 17,96% dan
17,8% dari tahun ke tahun. Sebagai konsekuensinya,
kontribusi divisi ini terhadap penjualan bersih
konsolidasian Tempo Scan juga meningkat menjadi 23%
dibandingkan 22% pada periode yang sama tahun lalu.
Lebih lanjut, bisnis dalam negeri dari divisi Produk Konsumsi
& Kosmetik menjadi kontributor utama yang memberikan
kontribusi sebesar 92,2% terhadap penjualan bersih keseluruhan
dari divisi ini, dimana dari jumlah tersebut grup Produk
Konsumsi berkontribusi 63,5% bagian, sedang grup Kosmetik
berkontribusi sejumlah sisanya, yaitu 36,5% dari pendapatan
bisnis dalam negeri tersebut di atas, sehingga kedua grup
tersebut meraih peningkatan penjualan bersih masing-masing
19,3% dan 15,8% dari tahun ke tahun.
Tempo Scan’s Consumer Products & Cosmetics Division
This division has gone from strength to strength
and its net sales had increased by almost 18% and
amounted to Rp. 1,332 billion of which its domestic
sales had contributed Rp. 1,228 billion while its
International Business had contributed Rp. 104 billion
and, those two businesses respectively had increased
by 17.96% and 17.8% year on year. As consequence
thereof this division sales contribution towards Tempo
Scan consolidated net sales had also increased to
become 23% compared to 22% in the corresponding
period last year.
Furthermore, Consumer Products & Cosmetics
division’s domestic business is its pillar contributor
which had contributed 92.2% toward the said
division aggregate net sales, out of which its
Consumer Products group held 63,5% share while
its Cosmetics group held the remaining 36,5% share
of the aforementioned domestic business revenue,
respectively those two groups net sales increased by
19.3% and 15.8% year on year.
Farmasi atau suatu peningkatan dibanding kontribusi
tahun sebelumnya, yaitu sebesar 86,9%. Sebaliknya, grup
operasional Ethical dari divisi tersebut mencatat suatu
penjualan bersih sebesar Rp. 119.2 miliar atau meningkat
secara marjinal disbanding penjualan bersih tahun
sebelumnya, sehingga kontribusinya juga menurun menjadi
6,8% dari 7,3% dari tahun ke tahun.
Kendatipun demikian, grup operasional PCH mampu
mempertahankan hampir seluruh posisi pangsa pasarnya dalam
Kelas Therapeutic (“TC”) yang difokuskan, yaitu: (i) analgesik
dewasa (obat sakit kepala), (ii) obat flu dewasa, (iii) analgesic
(antipiretik) anak-anak, (iv) obat flu anak-anak, (v) penghilang
rasa sakit umum bentuk padat (termasuk anti rematik padat
& topical), (vi) multivitamin dewasa,
(vii) multivitamin anak-anak, dan
(ix) minuman tonik/energi, secara
keseluruhan kelompok TC tersebut
memberikan pasar potential
keseluruhan sebesar hampir Rp. 7
triliun atau kurang lebih USD 770 juta
per tahun pada 2011.
Lebih lanjut, ekuitas merek inti dari
grup PCH memberikan pijakan yang kuat bagi grup untuk
terus memperkuat posisi pangsa pasarnya, di mana grup
ini menempati posisi nomor 1 untuk produk TC analgesik
dewasa (obat sakit kepala); TC penghilang rasa sakit umum
(termasuk anti rematik padat & topical) dan multivitamin
dewasa. Di samping itu, grup ini berhasil mempertahankan
posisi nomor 2 untuk produk TC obat flu dewasa; TC
analgesik (antipiretik) anak-anak; dan TC minuman tonik/
energi. Sementara untuk TC multivitamin anak-anak dan
TC obat flu anak-anak, posisi-posisi pangsa pasar grup PCH
masing-masing adalah 5 dan 10, yang meskipun belum
memimpin di pasar, posisi-posisi tersebut menjadi jalan
masuk bagi produk-produk TC tersebut di masa mendatang.
Mengenai kontribusi Bisnis Internasional dari divisi Farmasi
pada 2011, pada dasarnya sedang-sedang saja dalam perspektif
US Dolar dibandingkan tahun sebelumnya, namun dalam
perspektif Rupiah, mencatat suatu penurunan sebesar 4,6% dari
Rp. 119,2 billion or it had increased marginally compared
to its previous year net sales hence its contribution had also
declined to become 6.8% from 7.3% year on year.
Notwithstanding the above situation, the PCH
operating group was able to sustain most of its market
share position within its focused Therapeutic Class
(“TC”) which include: (i) adult analgesic (headache
medicines), (ii) adult cold preparations, (iii) children
analgesic (antipyretic), (iv) children cold preparations,
(v) general pain killer (including anti rheumatism
solid & topical), (vi) adult multivitamins, (vii) children
multivitamins and (viii) tonic/energy drink, in total
those TCs provided an aggregate potential market
of almost Rp. 7 trillion or
approximately USD 770 million
per annum in 2011.
Furthermore, PCH group’s
core brand equities provide
strong foothold for the group
to further leverage its market
share positions, where it held
the number 1 position namely
in the adult analgesic (headache medicines) TC; the
general pain killer (including anti rheumatism solid &
topical) TC, and the adult multivitamins TC. Moreover,
it has secured the number 2 position namely in the
adult cold preparations TC; the children analgesic
(antipyretic) TC and the tonic/energy drink TC. Whilst
in the children multivitamins TC and the children cold
preparations TC, the PCH group market share positions
were at number 5 and 10 respectively, even though
those positions were not leading as yet but they served
as entry platform into those sizable TCs in the future.
As pertains to the Pharmaceutical division’s
International Business contribution in 2011, it was
essentially flat in US Dollar terms compared to the
previous year but in Rupiah terms it registered a decline
of 4.6% year on year and it amounted to Rp. 90 billion,
hence its contribution towards the Pharmaceutical
32 33
Lebih jauh, serupa dengan saudaranya, yaitu grup operasional
PCH dari divisi Farmasi Tempo Scan, grup Produk Konsumsi
yang keseluruhan bisnisnya telah dikonsolidasikan di bawah
PT Barclay, perusahaan ini juga telah menghimpun sumber-
sumber daya untuk mendukung ekuitas-ekuitas merek intinya
guna memfokuskan upaya-upayanya dalam kategori produk-
produk konsumsi terpilih. Fokus tersebut akan mendukung
ekuitas-ekuitas merek tersebut dalam menghadapi persaingan
keras baik dari dalam negeri maupun perusahaan-perusahaan
multinasional mengingat bahwa kategori-kategori di atas
sangat menjanjikan dari segi skala pasarnya secara keseluruhan
yang diperkirakan mencapai sekitar Rp. 6,7 triliun atau kurang
lebih USD 745 juta per tahun pada 2011, disamping potensi
pertumbuhannya sejalan dengan pertumbuhan pesat ekonomi
dalam negeri Indonesia di masa mendatang ini.
Di antara kategori-kategori produk pilihan yang menjadi target
strategi pertumbuhan PT Barclay adalah sebagai berikut:
Kategori produk perawatan tubuh dimana PT Barclay
berkonsentrasi pada segmen pasar Hand & Body Lotion (“HBL”)
dengan ekuitas mereknya Marina yang memimpin di negri ini;
selain itu pangsa pasar Marina (dalam volume) diperkirakan
sebesar 25.1% sehingga menempati posisi nomor 2 dalam pasar
yang sangat besar dan kompetitif senilai Rp. 1,8 triliun/tahun.
Selanjutnya, perusahaan memposisikan merek HBL keduanya,
yaitu Natural Honey pada kelas harga premium dan merek ini
berhasil mencapai peningkatan penjualan sebesar 65% dari tahun ke
tahun sejalan dengan peningkatan daya beli konsumen Indonesia.
Kategori produk perawatan bayi dimana PT Barclay
memfokuskan diri pada pasar produk-produk perawatan
bayi dan ekuitas merek My Baby-nya yang memimpin pasar
memiliki ukuran pangsa pasar yang signifikan di segmen
pasar bedak bayi, yang besarnya diperkirakan sebesar 18.1%
(dalam nilai jual), sehingga ia menempati posisi nomor 3
dalam segmen tersebut, sementara dalam segmen sabun
bayi My Baby secara terus-menerus bertumbuh dan pangsa
pasarnya diperkirakan sebesar 12% (dalam nilai jual). Selain
itu, perusahaan juga telah mengalami kemajuan di segmen
pasar perawatan bayi tradisional (herbal), ekuitas merek My
Baby memiliki pangsa pasar yang diperkirakan sebesar 15%
Moreover, similar to its sibling which is the PCH
operating group of Tempo Scan’ Pharmaceutical division,
the Consumer Products group which overall businesses had
been consolidated under PT. Barclay, it has also garnered the
resources behind its core brand equities in order to focus its
efforts within the selected consumer products categories.
Such focus will support those brand equities to face intense
competition from both domestic as well as multinational
companies, since those categories are highly appealing in
terms of their aggregate market size which was estimated to
be around Rp. 6,7 trillion or approximately USD 745 million
per annum in 2011, in addition to their growth potential
in tandem with the robust Indonesian domestic economy
growth in the immediate future.
Amongst the selected product categories that PT. Barclay is
pursuing for its growth strategy are the following:
The Body care category, PT. Barclay is concentrating in the
Hand & Body Lotion market segment (“HBL”) with its
brand equity Marina as the country leading HBL brand;
moreover, Marina’s estimated market share (in volume)
stood at 25.1% hence it ranked as the number 2 brand
within such competitive and huge market of Rp. 1,8
trillion/annum. In addition, the company has positioned
its second HBL brand which is Natural Honey at more
premium price point and this brand had considerable sales
increase of 65% year on year which commensurate the
Indonesian consumers increasing buying power
The Baby care category, PT. Barclay is focusing in baby
toiletries market and its leading My Baby brand equity
has significant presence in such market’s baby powder
segment which market share was estimated to be at
18.1% (in value), consequently it occupied the number
3 position within such segment, while on baby soap
segment My Baby has steadily growing and its estimated
market share stood at 12% (in value). Moreover, the
company has also made further progressed with its
My Baby brand equity in the traditional (herbal) baby
toiletries market segment where its estimated market
share stood at 15% (in value) hence it occupied number 4
34 35
3 di segmen tersebut. Perusahan telah membuat terobosan lebih
lanjut ke dalam kategori rumah tangga ke segmen pelembut
kain, deterjen cair, pembersih tangan khusus untuk bayi dengan
memanfaatkan ekuitas merek My Baby-nya yang telah mapan.
Selanjutnya, grup Kosmetik dari divisi ini juga menunjukkan
kinerja yang baik dan penjualan bersihnya mencatat suatu
kenaikan sebesar 15,8% mencapai jumlah Rp. 448,4 miliar
dimana penerimaan tersebut terutama berasal dari kontribusi
merek-merek di bawah lisensi yang dipasarkan oleh Tempo
Scan, di samping portfolio untuk produk kosmetik kalangan luas
dan kalangan bergengsi yang masing-masing telah memberikan
kontribusi sebesar 71,5% dan 28,5% terhadap penjualan bersih
keseluruhan grup Kosmetik dari divisi ini di tahun 2011.
Berkaitan dengan kontribusi Bisnis Internasional dari divisi
ini yang secara stabil telah menunjukkan peningkatan hingga
mencapai Rp. 104,3 miliar atau suatu kenaikan sebesar 17,8%,
kemajuan tersebut terutama disebabkan oleh hasil-hasil yang
diperoleh anak perusahaan Tempo Scan di Thailand meski
terjadinya banjir parah di negara itu menjelang akhir 2011
lalu, dimana penjualannya tumbuh sebesar 32,5% antara lain
didorong oleh kenaikan belanja Iklan dan Promosi tahun
2011 yang dibiayai dari penjualan produk-produknya yang
diproduksi di Indonesia yang dengan baik berhasil memperbaiki
marjin laba kotor anak perusahaan tersebut. Lebih jauh, anak
perusahaan divisi ini di Filipina juga menunjukkan kinerja
yang baik selama setahun penuh operasional pertamanya, dan
manajemen divisi ini berencana meluncurkan produk-produk
tambahan melalui anak perusahaan ini dalam waktu dekat.
Kontribusi laba kotor divisi Produk-produk Konsumsi dan
Kosmetik juga meningkat menjadi 33,1% dibandingkan periode
yang sama tahun lalu yang menunjukkan angka 32,4%, suatu
peningkatan yang demikian sejalan dengan kenaikan laba
kotor divisi ini sebesar 18,7% dan jumlahnya mencapai Rp. 728
miliar. Sebagai konsekuensinya, marjin laba kotor divisi ini juga
meningkat meski sedikit hinga mencapai 54,7% dibandingkan
marjin sebesar 54,3% pada tahun sebelumnya, karenanya
divisi ini telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai
kontributor terbesar ke-2 terhadap laba kotor konsolidasian
Tempo Scan setelah divisi Farmasi perusahaan ini.
segment. The company has made further inroads
into the household category to include fabric softener,
liquid detergent, hand sanitizer specifically for baby by
leveraging its established My Baby brand equity.
Furthermore, this division’s Cosmetics group has also
performed well and its net sales registered an increase
of 15.8% amounting to Rp. 448,4 billion such revenue
was mainly contributed by Tempo Scan’s under license
cosmetic brands, in addition the broad appeal cosmetics
portfolio and the prestige cosmetics portfolio had
contributed respectively 71.5% and 28.5% toward this
division Cosmetics group aggregate net sales in 2011.
Pertaining to this division’s International Business
contribution which has risen steadily to Rp. 104,3 billion
or an increase of 17.8%, such development was mainly
attributed to the turnaround of Tempo Scan’s subsidiary
in Thailand despite the severe inundation that such
country had experienced toward the end of 2011, wherein
its sales grew by 32.5% amongst other due to the increase
of Advertising & Promotion spent in 2011 that was
financed from its purchase of Indonesian manufactured
products which has help improved considerably the said
subsidiary gross profit margin. Moreover, this division’s
subsidiary in the Philippines was also performing well
during its first full year of operation and, it is this division
management plan to launch additional products through
this subsidiary in the immediate future.
The Consumer Products and Cosmetics division’s
gross profit contribution had also increased to become
33.1% compared to the corresponding period last year
which stood at 32.4%, such an increase commensurate
this division gross profit increased by 18.7% and it
amounted to Rp. 728 billion. As consequence thereof,
this division gross profit margin has also improved
albeit marginally to become 54.7% compared to its
margin of 54.3% in the previous year, hence this
division has maintained its position as a number 2
contributor toward Tempo Scan’s consolidated gross
profit behind the company’s Pharmaceutical division
(dalam nilai jual) sehingga ia menempati posisi nomor 4 di
segmen yang sedang tumbuh ini.
Kategori produk Pencuci/Pembersih Pribadi, khususnya di
kategori sabun batang di mana pangsa pasar ekuitas merek
Claudia PT Barclay diperkirakan sebesar 5% (dalam volume) yang
menempatkannya di posisi nomor 6 dengan didukung tingkat
pertumbuhan tahunan majemuk sebesar 27% (dalam nilai jual)
selama beberapa tahun terakhir, posisi pasar ini sangat baik dilihat
dari ukuran segmen pasar yang besar, yaitu Rp. 2,2 triliun/tahun
yang diperebutkan dengan sengit baik
oleh pesaing multinasional maupun lokal.
Kategori produk kesehatan mulut,
PT Barclay telah memilih untuk
memfokuskan diri pada segmen
pasar produk pencuci mulut dan
menghindari segmen pasta gigi yang
didominasi segelintir merek dari
sejumlah perusahaan multinasional dan
lokal. Ekuitas merek Total Care, telah
menunjukkan pertumbuhan yang positif
sejak diperkenalkan beberapa tahun lalu
dengan tingkat pertumbuhan tahunan
majemuk sebesar 37% selama beberapa
tahun terakhir.
PT Barclay juga telah memasuki satu
kategori baru di tahun 2009, yaitu pasar
produk Kids Grooming dengan ekuitas merek Dione-nya yang
merupakan evolusi yang logis dari posisi pasarnya yang telah
mapan di kategori perawatan bayi, dan Dione telah berkembang
positif ke dalam pasar tersebut dengan pertumbuhan penjualan
sebesar 56% dari tahun ke tahun meskipun dengan adanya
tekanan kompetisi yang berat para pesaing yang telah mapan di
pasar tersebut.
Kategori perawatan Rumah Tangga, PT Barclay telah membuat
terobosan ke dalam segmen pembersih lantai kategori ini
dengan ekuitas merek SOS-nya dengan positioning anti-bakterial
yang mapan, didukung pertumbuhan penjualan yang pesat
sebesar 16,3% dari tahun ke tahun dan pangsa pasarnya
diperkirakan sebesar 16,2% sehingga menempati posisi nomor
position within such growing segment.
The Personal Wash/Hygiene category, specifically in
such category’s bar soap segment whereby PT. Barclay’s
Claudia brand equity estimated market share stood
at around 5% ( in volume) which had placed it at the
number 6 position on the back of its 27% compounded
annual growth rate (in value) for the last couple of
years, such market position is commendable in view of
this segment’s substantial market size of Rp. 2,2 trillion/
annum which has been contested
fiercely by both multinational
and local competitors.
The Oral hygiene category, PT.
Barclay has chosen to focus
in the mouthwash segment
of the market and avoid the
tooth paste segment which
is dominated by a handful of
brands owned by multinational
and local companies. Its Total
Care brand equity has been in
positive growth trajectory since
its introduction several years
ago with its compounded annual
growth rate of 37% for the last
couple of years.
PT. Barclay has also entered into a new product category
in 2009 which is the Kids Grooming with its Dione brand
equity as a logical evolution of its established market
position in the baby care category and, Dione has made
positive progressed into such market with its sales grew by
56% year on year despite heavy competitive pressure from
the other established competitors within such market.
Household care category, PT. Barclay has made inroads
into this category’s floor cleaners segment with its SOS
brand equity with established anti-bacterial positioning,
on the back of SOS brisk sales growth of 16.3% year
on year and its estimated market share stood at 16.2%
hence it occupied the number 3 position within such
36 37
Divisi Distribusi Tempo Scan
Meski adanya berbagai tantangan yang harus dihadapinya, divisi
Distribusi Tempo Scan tetap menunjukkan performa yang sejalan
dengan ekspektasi manajemen dimana penjualan bersihnya yang
berasal dari produk-produk pihak-pihak ketiga/eksternal (karena
produk-produk internalnya telah dikonsolidasikan dalam
Divisi Farmasi dan Divisi Produk Konsumsi & Kosmetik), telah
tumbuh sebesar 12,4% dan mencapai jumlah Rp. 2,689 miliar
sehingga kontribusinya terhadap penjualan bersih konsolidasian
Tempo Scan tetap bertahan pada posisi sekitar 46%.
Selanjutnya, penggerak pertumbuhan utama divisi ini adalah
Produk-produk prinsipal-prinsipal non-farmasi yang meliputi
produk-produk nutrisi bayi dimana penjualan keseluruhan
grup produk-produk tersebut meningkat sebesar 19,8% dan
mencapai jumlah Rp. 1.405 miliar, sedang Produk-produk
prinsipal-prinsipal Farmasinya tumbuh sedikit lebih rendah
yaitu sebesar 5,2% dan jumlahnya mencapai Rp. 1.284 miliar,
dan selanjutnya masing-masing dari kedua group prinsipal
tersebut berkontribusi sebesar 52,2% dan 47,8%.
Sementara hasil dari divisi Distribusi tersebut di bawah laporan
konsolidasian Tempo Scan hanya menggambarkan penerimaan
dari prinsipal-prinsipal eksternalnya, meski demikian, peranan
divisi ini sangat krusial terhadap perkembangan divisi-divisi
Farmasi dan Produk-produk Konsumsi & Kosmetika Tempo
Scan karena divisi tersebut menyediakan jaringan distribusi
yang penting bagi penetrasi pasar produk-produk dari kedua
divisi tersebut di atas di pasar nusantara Indonesia yang luas
serta lingkungan perdagangan yang terkenal keras.
Divisi ini memfokuskan diri pada operasional intinya, yaitu
(i) grup penjualan; (ii) grup operasional; (iii) departemen
pengembangan distribusi dan trade marketing services, dimana
tanggung-jawab masing-masing grup tersebut meliputi fungsi-
fungsi sebagai berikut:
1. Grup penjualan mengelola tenaga-tenaga penjualan divisi
yang tanggung-jawabnya dibagi menjadi channel-channel
distribusi terpisah, yaitu Channel General Trade (“Channel
GT”) yang mencakup gerai-gerai tradisional yang meliputi
grosir, toko-toko serba ada, dan lain-lain, yang terutama
menjual produk-produk FMCG; Channel Pharmaceutical
Tempo Scan’s Distribution Division
Despite numerous challenges that Tempo Scan’s
Distribution division faced, it has continued to perform
within the management expectation whereby its net
sales which comprise of third parties/external products
(since its internal products have been consolidated to the
Pharmaceutical and Consumer Products & Cosmetics
divisions), had grown by 12.4% and it amounted to Rp.
2,689 billion hence its contribution toward Tempo Scan
consolidated net sales had been maintained at around 46%.
Furthermore, this division main growth driver is its non-
pharmaceutical Principals which include infant nutrition
products whereby these products group’s aggregate
sales had risen by 19.8% and amounted to Rp. 1,405
billion, whilst its pharmaceutical Principals had grown
to a lesser degree by 5.2% and it amounted to Rp. 1,284
billion, henceforth those 2 groups of Principals contributed
respectively 52.2% and 47.8%.
While the Distribution division’s result under Tempo
Scan consolidated statement reflects only the revenue
from its external Principals, nevertheless this division
role is crucial to the development of Tempo Scan’s
Pharmaceuticals and Consumer Products & Cosmetics
divisions since it provides the pivotal distribution network
for those divisions’ products market penetration in the
vast Indonesian archipelago and notoriously tough trade
environment.
This division focuses on its core operations namely (i) sales
group; (ii) operation group; (iii) distribution development
and trade marketing services department whereas each of
those group responsibilities encompassed the following
functions:
The Sales group managed the division sales forces which
responsibilities are divided into separate distribution
channels namely the General Trade channel (“GT
channel”) covering the traditional outlets which include
wholesaler, provisions stores, etc., predominantly
selling FMCG products; Pharmaceutical Trade
channel (“Pharmaceutical channel”) which include
38 39
armada transportasi darat-nya sehingga divisi Distribusi
termasuk diantara sedikit distributor di seluruh Indonesia
yang memiliki dan mengoperasikan armada truk-nya
sendiri. Keputusan demikian telah dibuat karena adanya
fakta bahwa transportasi darat yang selama tahun 2011 saja
digunakan untuk mengangkut hampir 90% dari kurang lebih
165.000 ton produk-produk dari divisi ini yang dikirimkan ke
dan dari Pusat Distribusinya, serta 53 cabang, selain bahwa
ini juga menjadi sebagian solusi terhadap biaya logistik yang
tinggi serta kurang layaknya infrastruktur untuk moda-moda
transportasi lainnya di Indonesia dalam konteks ini.
3. Divisi ini belum lama berselang juga telah membentuk
suatu departemen pengembangan distribusi dan trade
marketing services, dimana masing-masing departemen
tersebut bertanggung-jawab untuk menciptakan suatu
nilai tambah terhadap penjualan konvensional dan
jasa logistik yang biasanya ditawarkan oleh suatu
perusahaan distribusi. Terkait pengembangan distribusi
departemen ini dibebani dengan tugas melakukan
pemetaan atas seluruh lingkup distribusi di kawasan-
kawasan yang potensial melalui berbagai survei yang
dimaksudkan untuk menyesuaikan strategi distribusi
yang tepat atas Produk-produk andalannya.
Lebih jauh, departemen trade marketing akan merespon
terus semakin dipandang pentingnya trade marketing di
seluruh Channel Trade, khususnya Channel MT, yang secara
relative lebih mahal disamping menantang guna memastikan
ketersediaan, visibilitas dan kecukupan stok produk.
Laba kotor divisi Distribusi Tempo Scan telah meningkat
sebesar 48,1% dan jumlahnya mencapai Rp. 361,6 miliar yang
berasal antara lain dari volume penjualan yang meningkat
dan pendapatan tambahan yang diterimanya dari trade
marketing services, sehingga sebagai akibatnya kontribusi laba
kotornya terhadap laba kotor konsolidasian Tempo Scan naik
menjadi 16,4% dibandingkan kontribusi tahun sebelumnya
yang mencapai 12,9%. Sehubungan dengan hal tersebut,
divisi Distribusi telah menjadi elemen penting dari komposisi
keseluruhan pendapatan Tempo Scan dimana divisi tersebut
telah berkontribusi positif terhadap portofolio perimbangan
division is among the few nationwide distributors in
Indonesia who owned and operated its own trucking
fleet. Such decision has been made due to the fact that
land transportation is used to transport almost 90%
of this division’s approximately 165,000 tonnages of
products delivered to and from its Distribution Center
and 53 branches in 2011 alone, in addition it is also the
partial solution to the high logistic cost and inadequate
infrastructure for other modes of transportation in
Indonesia at this juncture.
This division has also recently established a distribution
development and trade marketing services department
which respective department is in charge for creating
value added to the conventional sales and logistic
services that a distribution company is normally
offering. Pertaining to the distribution development this
department is sanctioned with the task of mapping the
distribution universe in potential areas through various
surveys given the ultimate objective to fine tune the
appropriate distribution strategy for its Principal.
Moreover, the trade marketing department is to cater
for the ever escalating recognition pertaining to the
importance of trade marketing in all of trade channels
in particular the MT Channel which is relatively
more costly as well as challenging to ensure products
availability, visibility and adequate inventory.
Tempo Scan’s Distribution division’s gross profit had
risen by 48.1% and it amounted to Rp. 361,6 billion
which among other derived from its increased sales
volume and additional income it received from trade
marketing services, as consequence thereof its gross
profit contribution toward Tempo Scan’s consolidated
gross profit had increased to become 16,4% compared
to the previous year contribution which stood at
12,9%. In connection therewith, the Distribution
division has been an important element of Tempo
Scan’s overall income configuration whereby the said
division contributed positively to Tempo Scan’s balance
income portfolio between its gross profit derived from
Trade (“Channel Pharmaceutical”) yang meliputi toko-toko
obat, apotek-apotek, rumah sakit-rumah sakit, klinik-klinik,
dan lain-lain, yang utamanya menjual baik obat-obat OTC
maupun Resep; dan Channel Modern Trade (“Channel
Modern”) yang meliputi toko-toko jaringan pengecer
modern dengan format-format yang berbeda, termasuk
hipermarket, supermarket dan minimarket.
Grup ini mengelola ratusan tenaga penjual yang dikerahkan
di seluruh Indonesia melalui 53 cabang, 24 poin penjualan
dan 4 apotek milik Divisi Distribusi yang menyebar di lebih
dari 58 kota di wilayah kepulauan nusantara Indonesia
yang terdiri dari kurang lebih 13.000 pulau. Lebih lanjut,
sebagai bagian dari penetrasi pasarnya melalui peningkatan
distribusi numerik Channel Farmasi bagi produk-produk
Tempo Scan tersebut di atas, armada penjualan yang
bertransaksi di hampir 13.000 gerai; armada penjualan
Channel GT-nya yang menjual produk-produk Tempo Scan
ke 45.000 gerai dan, Channel MT yang menjalankan bisnis
dengan lebih dari 15.000 gerai. Dalam melaksanakan tugas
mereka masing-masing, para tenaga penjual tersebut di atas
juga bertanggung-jawab untuk mengelola resiko piutang
dagang Tempo Scan atas dasar pengetahuan menyeluruhnya
terhadap rekam jejak pembayaran dari gerai-gerai serta
dukungan sistem IT untuk memonitor pagu-pagu kredit dan
syarat-syarat pembayaran dari gerai-gerai tersebut.
2. Grup Operasional mengelola 53 cabang divisi ini, 24 poin
penjualan dan 4 operasi apotek termasuk: administrasi sistem
IT yang memproses kurang lebih 8.500 transaksi per hari,
perencanaan sumber daya manusia, armada transportasi,
gudang-gudang cabang dan Pusat Distribusi. Fungsi-fungsi
yang dijalankan oleh divisi ini menjadi tulang punggung dari
operasi rantai suplai divisi Distribusi yang memungkinkan
grup Penjualan beroperasi secara efektif meski tetap
mengawasi ketat biaya logistic dari divisi ini karena sifat dari
bisnis distribusi secara keseluruhan yang bermarjin rendah.
Oleh karenanya, grup ini mengoperasikan sebagian besar
dari Pusat Distribusinya serta cabang-cabang melalui
real estate/properti yang dimiliki oleh Tempo Scan, selain
bahwa grup ini telah berhasil meningkatkan kapasitas
drugstores, drugs dispensaries, hospitals, clinics, etc.,
predominantly selling both OTC and Prescription
medicines; and the Modern Trade channel (“Modern
channel”) which include modern retail chain stores
with different formats including the hypermarket,
supermarket and minimarket.
This group managed hundreds of salesmen deployed
on nationwide basis through the Distribution division’s
53 branches, 24 sales points and 4 pharmacies spread
over 58 cities in the Indonesian vast archipelago
of approximately 13,000 islands. Moreover, as part
of its market penetration through enhancing its
numeric distribution for Tempo Scan’s products the
aforementioned Pharmaceutical channel sales force
transacted with almost 13,000 outlets; its GT channel
sales force sold Tempo Scan’s products to 45,000 outlets
and, its MT channel conducted business with more than
15,000 outlets. In performing their respective duties
those salesmen are also responsible to manage Tempo
Scan’s trade receivables risk based on its comprehensive
knowledge of the outlets payment track records and IT
system support to monitor credit limits as well as term
of payment of those outlets.
The Operation group managed this division 53
branches, 24 sales points and 4 pharmacies operation
including: IT system administration which process
approximately 8,500 transactions on daily basis,
human resources planning, transportation fleet, branch
warehouses and Distribution Center. The functions that
this group runs are the backbone of the Distribution
division supply chain operation which allows the Sales
group operates effectively while it remained hawkish
with the division’s logistic cost due to the nature of the
overall distribution business low margin environment.
Therefore, this group operates majority of its
Distribution Center and branches through real estate/
properties that are owned by Tempo Scan, in addition
this group has endeavored to increase its land
transportation fleet capacity hence the Distribution
40 41
atas, namun demikian setahap demi setahap perusahaan
ini telah mengadopsi suatu pendekatan kombinasi dimana
untuk mempercepat introduksi produk-produk baru,
perusahaan bersedia bekerjasama dengan perusahaan
manufaktur pihak ketiga sementara secara simultan
mengembangkan kemampuan teknisnya dan pada akhirnya
mampu melakukan kegiatan produksi tersebut sendiri
dalam rangka menekan biaya produksi yang sangat penting
guna mendukung strategi proposisi nilai dari ekuitas-
ekuitas merek Tempo Scan dengan tetap mempertahankan
kualitas produk-produknya.
Pabrik-pabrik farmasi Tempo Scan saat ini masih
memfokuskan diri pada bentuk-bentuk sediaan berikut ini,
yaitu: (i) padat yang terdiri dari tablet, kaplet, dan lain-
lain; (ii) kapsul; (iii) sirup; (iv) produk minuman termasuk
minuman energi dan produk-produk minuman lainnya; (v)
produk effervescent; (vi)semi padat, yang terdiri dari krim,
gel, salep, dan lain-lain; (vii) cair berbasis rempah/eksternal,
yang terdiri dari minyak tradisional. Tempo Scan berencana
menambah bentuk sediaan ke-8 yang diperuntukkan
bagi produksi produk steril guna mendukung introduksi
produk-produk barunya ke segmen pasar parenteral.
Bentuk-bentuk sediaan tersebut di atas memiliki kapasitas-
kapasitas produksi tahunan terpasang masing-masing dari
segi volume sebesar: lebih dari 7 miliar tablet/kaplet, lebih
dari 500 juta kapsul, lebih dari 2 juta liter, lebih dari 100 juta
liter, lebih dari 640 juta saset, lebih dari 450 ton dan lebih dari
570.000 Liter. Kapasitas-kapasitas produksi volume besar
tersebut telah sangat berperan bagi Tempo Scan untuk dapat
mempertahankan strategi harga yang kompetitif atas produk-
produknya berkat biaya produksinya yang relatif rendah.
Selanjutnya, serupa dengan tahun sebelumnya tantangan-
tantangan utama dalam mempertahankan tingkat
biaya-biaya produksinya agar tetap kompetitif di tahun
2011 di antaranya adalah biaya personalia dan biaya
utility yang mencapai hampir 60% dari biaya-biaya
produksinya, sehingga divisi ini secara terus menerus
mengupayakan otomatisasi dalam proses produksinya jika
memungkinkan, meskipun bahwa strategi tersebut akan
simultaneously endeavor to develop its knowhow and
eventually bring in house such production in pursuit of
lower production cost that is essential to support Tempo
Scan’s brand equities’ value proposition strategy while
preserving its products’ quality.
Tempo Scan’s pharmaceutical plants are focus on the
following dosage forms (i) solid comprising of tablet,
caplet, etc. ; (ii) capsules; (iii) syrup; (iv) beverages
including energy drink and other beverages; (v)
effervescent; (vi) semi solid comprising of cream, gel,
salve, etc; (vii) external/herbal base liquid comprising
of traditional ointment. It is Tempo Scan plans to add
the 8th dosage form which is for sterile production in
order to support its new products introduction into the
parenteral market segment.
The aforementioned dosage forms installed annual
capacities in terms of volume respectively are as
follows in excess of 7 billion tablets/caplets, 500 million
capsules, 2 million liters, 100 million liters, 640 million
sachets, 450 tons, 570,000 kgs. Such large volume
capacities have been instrumental for Tempo Scan to be
able to sustain its products’ competitive pricing strategy
due to its relatively low production cost.
Furthermore, similar to the previous year amongst the key
challenges in maintaining its manufacturing overheads
competitive in 2011 were personnel costs and utility
costs that made up almost 60% of its manufacturing
overheads, hence this division is persistently pursuing
automation in its manufacturing process wherever
possible, nevertheless such strategy will give rise to
increase depreciation due to higher capital expenditures
but any of such decision had been made with careful
consideration and not made frivolously.
As pertains to Tempo Scan’s Consumer Products &
Cosmetics (“CPC”) products manufacturing operation,
it adapts similar focus to several core products
manufacturing capability comprising of (i) lotion,
(ii) powder, (iii) lipstick, (iv) bar soap, (v) household,
(vi) mouthwash, (vii) plastic packaging (necessary to
pendapatan Tempo Scan antara laba kotor dari bisnis manufaktur
produk-produk farmasi dan konsumsinya dipadukan dengan
pendapatan berbasis fee-nya dari bisnis distribusi.
manufacturing businesses of its pharmaceuticals and
consumer products combined with its fee based income
from the said distribution business.
Divisi Manufaktur Tempo Scan
Telah menjadi intensi dari manajemen Tempo Scan untuk
menghimpun fasilitas-fasilitas produksinya di bawah satu
atap dan mengubah berbagai fasilitas pabriknya menjadi
suatu divisi tersendiri guna menciptakan kepemimpinan
yang terpadu untuk menghasilkan sinergi, pelaksanaan
proyek ekspansi yang tepat waktu,
berbagi dalam praktek-praktek
produksi yang terbaik, dan
pemanfaatan kapasitas produksi
umum yang efektif, dan lain-lain.
Sebagaimana ditetapkan dalam misi
korporasi dari Tempo Scan dimana
manufaktur disamping pemasaran
dan distribusi merupakan tiga dari
kompetensi-kompetensi inti yang ingin
dicapai oleh Tempo Scan sehingga
menjadi keharusan strategis bagi
pabrik-pabrik farmasi Tempo Scan
untuk memiliki teknologi manufaktur,
proses dan formulasi mereka sendiri,
dibanding menggunakan sumber-
sumber luar (outsource) melalui
kerjasama contract manufacturing produk-produk Tempo Scan
dengan perusahaan-perusahaan manufaktur pihak ketiga.
Hingga batas-batas tertentu, ketetapan ini telah menyebabkan
perusahaan mengalami hambatan dalam berinovasi yang
disebabkan lebih panjangnya waktu yang dibutuhkan untuk
mengembangkan kemampuan produksinya sendiri bagi
produk-produk barunya, meskipun ada banyak godaan yang
ditawarkan perusahaan-perusahaan manufaktur pihak ketiga
dari luar negeri untuk dapat memangkas hambatan waktu
dimaksud dengan konsekuensi ketergantungan Tempo Scan
terhadap pihak-pihak ketiga tersebut.
Mengingat hal-hal tersebut di atas, meski Tempo Scan
masih meyakini strateginya sebagaimana diuraikan di
Tempo Scan’s Manufacturing Division
It is Tempo Scan’s management intention to assemble its
manufacturing facilities under one umbrella and transform
those various plants into a separate division in order
to create unified leadership to garner synergy, timely
expansion project implementation, share manufacturing
best practices and effective
common manufacturing capacity
utilization, etc.
As stipulated in Tempo Scan’s
corporate mission whereby
manufacturing in addition to
marketing and distribution
are the three core competences
that Tempo Scan wishes to
accomplish hence it is a strategic
imperative for Tempo Scan’s
pharmaceutical factories to own
their manufacturing technology,
process and formulation, rather
than for them to outsource
through contract manufacturing
arrangement Tempo Scan’s
products with third party manufacturers. To a certain
extent such determination had cost the company with
innovation holdup due to longer lead time to develop its
own production capability for its new products, despite
numerous temptations that were offered by offshore
third party manufacturers to circumvent such lead time
but at the expense of Tempo Scan dependency to those
third parties.
In view of the above, while Tempo Scan still believe on
its aforesaid strategy nevertheless on gradual basis it
has adopted a hybrid approach whereby to accelerate
new products introduction, the company is willing
to collaborate with third party manufacturer while
42 43
divisi ini yang meningkat sebesar 19,8%, dan pertumbuhan
penjualan bersih divisi Farmasinya sebesar 9,2% yang terutama
merupakan kontribusi bisnis Consumer Health yang menjadi
andalannya yang mengalami peningkatan sebesar 10,8%.
Laba kotor konsolidasian Tempo Scan pada 2011 mengalami
peningkatan sebesar 16,1% dan jumlahnya mencapai Rp. 2,2
triliun, dimana untuk pertama kalinya laba kotor tersebut
menembus angka ambang batas Rp. 2 trilun, terutama disebabkan
oleh laba kotor divisi Farmasi Tempo Scan yang menjadi
kontributor dari separuh laba kotor konsolidasian tersebut dan
mencapai jumlah hingga Rp. 1,1 triliun, kemudian disusul oleh
laba kotor divisi CPC dan Distribusi-nya yang masing-masing
mencapai jumlah Rp. 728 miliar dan Rp. 362 miliar, sehingga
marjin laba kotor konsolidasian tersebut pada 2011 lebih tinggi
sebesar 1,2% dan menjadi 38,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selanjutnya, pada 2011 pengeluaran-pengeluaran usaha Tempo
Scan mengalami sedikit kenaikan yaitu 15,2% dibanding
peningkatan laba kotornya yang mencapai 16,1%. Kenaikan
pengeluaran-pengeluaran usaha secara keseluruhan antara
lain disebabkan oleh biaya-biaya Iklan & Promosi (A&P) yang
meningkat sebesar Rp. 113 miliar atau 18,7%, meski belanja
A&P tersebut dari segi perbadingannya (rasio) dengan penjualan
bersih konsolidasian adalah 12,4% atau suatu kenaikan yang
sedikit dibandingkan rasio yang sama di tahun sebelumnya
yang berada pada angka 11,8%.
Selain itu, kontributor lainnya terhadap pengeluaran-
pengeluaran usaha Tempo Scan adalah biaya-biaya terkait tenaga
kerja yang mengalami kenaikan hingga Rp. 63 miliar atau suatu
peningkatan sebesar 17,6%. Namun demikian, meski terjadinya
eskalasi dalam pengeluaran-pengeluaran tersebut, laba usaha
Tempo Scan tercatat mengalami peningkatan yang sangat baik
sebesar 18,5% dan mencapai jumlah Rp. 663 miliar pada 2011.
Sebagai akibatnya, peningkatan kinerja Tempo Scan juga terlihat
dari rasio laba usaha konsolidasiannya terhadap penjualan bersih
konsolidasi dimana marjin operasional tersebut mengalami
kenaikan dari 10,9% menjadi 11,5% dari tahun ke tahun.
Selanjutnya, laba bersih konsolidasian Tempo Scan mencatat
suatu peningkatan sebesar 15,8% dan mencapai jumlah
hingga Rp. 566 miliar dimana peningkatan tersebut didorong
sales growth of 9.2% mainly attributed by its mainstay
Consumers Health business which had risen by 10.8%.
Tempo Scan’s consolidated gross profit in 2011 had
increased by 16.1% and it amounted to Rp. 2.2 trillion
whereas it was for the first time that such gross profit had
surpassed Rp. 2 trillion threshold, primarily contributed
by Tempo Scan’s Pharmaceutical division gross profit
which had contributed half of such consolidated gross
profit and amounting to Rp.1.1 trillion, then followed
by its CPC and Distribution divisions’ gross profit
respectively amounting to Rp. 728 billion and Rp. 362
billion, consequently its aforementioned consolidated
gross profit margin in 2011 was higher by 1.2% and
become 38.1% compared to previous year.
Furthermore, in 2011 Tempo Scan’s operating expenses
had increased to a lesser extent by 15.2% compared to its
gross profit increase which was at 16.1%. Such an increase
in its total operating expenses was contributed amongst
other by the Advertising & Promotion (A&P) expenses
that had risen by Rp. 113 billion or 18.7%, nevertheless
such A&P spent in terms of ratio to its consolidated net
sales was 12,4% or slight increase compared to the same
ratio in the previous year which stood at 11,8%
In addition, the other contributor of Tempo Scan’s
operating expenses was its personnel related cost
which had risen to Rp. 63 billion or an increase of 17.6%.
Notwithstanding those expenses escalation, Tempo
Scan’s operating profit had registered a commendable
increase of 18.5% and it amounted to Rp. 663 billion in
2011. As consequence thereof, Tempo Scan’s performance
improvement is also apparent from its consolidated
operating profit ratio against its consolidated net sales
whereby such operating margin had managed to increase
from 10.9% to become 11.5% year on year.
Furthermore, Tempo Scan’s consolidated net profit had
registered an increase of 15.8% and it amounted to Rp. 566
billion wherein such an increase was also attributed by
its non-operating income in 2011 which had increased to
become Rp. 77 billion, in connection thereof Tempo Scan’s
menyebabkan kenaikan angka depresiasi karena lebih
tingginya pengeluaran-pengeluaran modal namun tentunya
keputusan-keputusan tersebut telah dibuat dengan
pertimbangan yang hati-hati dan tidak dilakukan secara
sembrono.
Berkaitan dengan operasional manufaktur produk-produk
Konsumsi & Kosmetika (“CPC”), perusahaan ini mengadaptasi
fokus yang serupa dengan kemampuan manufaktur sejumlah
produk-produk inti yang mencakup (i) lotion, (ii) bedak,
(iii) lipstik, (iv) sabun batangan, (v) produk rumah tangga,
(vi) pencuci mulut, (vii) kemasan plastic (diperlukan untuk
mendukung strategi penetapan harga yang terjangkau untuk
produk-produknya). Kapasitas-kapasitas tahunan terpasang
dari kemampuan-kemampuan manufaktur inti tersebut masing-
masing hampir mencapai 18.000 ton, 7.000 ton, 7 juta unit, 235
juta unit, 13.000 ton, 650 ton, 190 juta unit.
Lebih jauh, elemen biaya yang sangat penting dalam biaya-
biaya manufaktur CPC adalah sama seperti saudaranya
dalam manufaktur Farmasi yang terdiri dari biaya
personalia dan biaya utility meski biaya-biaya tersebut secara
bersama-sama secara keseluruhan adalah lebih tinggi dari
manufaktur CPC di tahun 2011 yang telah mencapai 77%
dari keseluruhan biaya-biaya manufaktur. Oleh karenanya,
suatu upaya pencapaian yang sama untuk mengadakan
otomatisasi dan proyek-proyek efisiensi energi akan secara
berkesinambungan menjadi bagian dari rencana manajemen.
support its products affordable pricing strategy). Those
core manufacturing capabilities’ installed annual
capacities are respectively almost 18,000 tons, 7,000 tons,
7 million units, 235 million units, 13,000 tons, 650 tons,
190 million units.
Moreover, the crucial cost elements in the CPC’s
manufacturing overheads are similar to its sibling in the
Pharmaceuticals manufacturing comprising of personnel
cost and utility costs even though those costs combined
proportion was higher for CPC manufacturing in 2011
which had reached 77% of its total manufacturing
overheads. Therefore, similar pursuit of further
automation and energy efficiency projects will
continuously be part of the management plan.
Analisa Keuangan Hasil Operasional Tempo Scan 2011
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya dimana Tempo
Scan telah berhasil mencapai suatu pertumbuhan penjualan
bersih yang berkelanjutan sebesar 12,6% dibandingkan
tahun sebelumnya dan mencapai jumlah hingga Rp. 5.781
miliar, peningkatan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan
positif dari penjualan bersih 3 divisi intinya, yaitu divisi CPC
dengan kenaikan penjualan bersih sebesar 18% yang dimotori
oleh pertumbuhan penjualan bersih dari grup Produk-
produk Konsumsi divisi tersebut sebesar 19,3%, disusul oleh
peningkatan penjualan bersih divisi Distribusinya sebesar 12,4%
terutama ditopang oleh penjualan produk-produk non farmasi
Tempo Scan’s 2011 Result Financial Analysis
As elaborated earlier whereby Tempo Scan has managed
a sustainable net sales growth of 12.6% compared to
previous year and it amounted to Rp. 5,781 billion, such
an increase was attributed by the positive net sales
growth of its 3 core divisions namely its CPC division
with its net sales increase of 18.0% driven by such
division’s Consumer Products group net sales growth
by 19.3%, then followed by its Distribution division
net sales increase of 12.4% primarily supported by this
division’s non-pharmaceuticals products sales which
had risen by 19.8% and, its Pharmaceutical division net
44 45
47
TANGGUNG JAWAB DAN KEGIATAN SOSIAL
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
oleh pendapatan non operasionalnya pada 2011 yang naik
menjadi Rp. 77 miliar, dan sehubungan dengan itu maka rasio
laba bersih konsolidasian Tempo Scan terhadap penjualan
bersihnya juga naik menjadi hampir 10% pada 2011.
Sehubungan dengan Pendapatan Sebelum Dipotong Bunga,
Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (“EBITDA”) dari Tempo
Scan dimana terjadi peningkatan sebesar 19% dan mencapai
jumlah hingga Rp. 761 miliar, sebagai konsekuensinya,
pertumbuhan tersebut telah diterjemahkan menjadi suatu
kenaikan marjin EBITDA Tempo Scan, yang menjadi
sebesar 13,2% dibandingkan marjin yang sama pada tahun
sebelumnya yang berada pada angka 12,4% sehingga
kenaikan signifikan tersebut jelas menjadi peningkatan kinerja
lainnya dari hasil-hasil keuangan Tempo Scan.
Lebih lanjut, Tempo Scan berhasil mempertahankan suatu
posisi neraca yang sehat per 31 Desember 2011, dimana aktiva
konsolidasiannya naik menjadi Rp. 4,3 triliun dan ekuitas
pemegang saham menjadi Rp. 3,0 triliun. Sehubungan dengan
itu, rasio imbal hasil terhadap asset dan ekuitas, masing-
masing mencapai 13,3% dan 18,6% pada akhir 2011.
Sebagai antisipasi kebutuhan pembiayaan ekspansi
usahanya di masa mendatang, Tempo Scan telah berhasil
mempertahankan suatu manajemen keuangan yang efektif
yang tampak melalui dana cadangannya yang terdiri dari kas,
setara kas dan investasi-investasi jangka pendek yang tumbuh
sebesar 15,5% dan mencapai jumlah hingga Rp. 1,68 triliun,
dimana posisi likuiditas tersebut mencerminkan kemampuan
manajemennya dalam mengelola arus kas secara efektif.
Peningkatan tersebut dicapai meski pada tahun buku 2010
Tempo Scan melakukan pembayaran dividen dengan total
sebesar Rp. 315 miliar dimana dari jumlah tersebut sebesar
Rp. 180,0 miliar telah dibayarkan pada Agustus 2011.
Sehubungan dengan posisi likuiditas, Tempo Scan juga berhasil
mempertahankan tingkat indikator-indikator modal kerja yang
sehat antara lain dengan dipertahankannya rasio lancar sebesar
3x, rasio perputaran persediaan sebesar 5x, dan jumlah hari
piutang usaha pada 37 hari.
consolidated net profit ratio against its consolidated net
sales had also increased to become almost 10% in 2011.
As pertains to Tempo Scan’s Earnings Before Interest,
Tax, Depreciation & Amortization (“EBITDA”) result
whereby it had risen by 19.0% and it amounted to
Rp. 761 billion, consequently the aforesaid growth
had translated to Tempo Scan’s EBITDA margin
increased to become 13.2% compared to similar
margin in the previous year which stood at 12.4% such
significant increase was another apparent performance
improvement of Tempo Scan financials result.
Moreover, Tempo Scan has been able to maintain a sound
balance sheet position as at 31 December 2011, whereas
its consolidated assets went up to become Rp. 4.3 trillion
and its shareholders’ equity had become Rp. 3.0 trillion.
In connection therewith, Tempo Scan’s return on assets
as well as its return on equity ratios respectively were at
13.3% and 18.6% as of the end of 2011.
In anticipation of its future business expansion funding
requirement, Tempo Scan has maintained a prudent
financial management which was transpired through
its reserve funds comprising of cash, cash equivalents
and short-term investments which had grown by
15.5% and amounted to Rp. 1.68 trillion, such liquidity
position reflects its management’s ability to manage its
cash flow effectively. Such an increase was still attained
despite Tempo Scan’s 2010 financial year cash dividend
payment amounting in total to Rp. 315 billion out of
which Rp. 180.0 billion had been paid in August 2011.
With regards to its liquidity position, Tempo Scan had
also managed to sustain its sound working capital
indicators amongst other by maintaining its current
ratio at 3x, its inventory turnover ratio at 5x and, its
trade receivable days outstanding at 37 days.
46 47
Sebagai bagian dari dedikasi Tempo Scan untuk membantu
anggota masyarakat yang kurang beruntung dan guna
menyusun berbagai program-program tanggung jawab
sosial korporasinya (“CSR”) di bawah satu organisasi yang
terkoordinasi, maka pada 2011 Tempo Scan membentuk CSR
Center-nya yang diamanatkan untuk menjalankan upaya-
upaya pokok CSR, dan keputusan tersebut dimaksudkan
untuk mengurangi duplikasi staf dan tumpang tindihnya
kegiatan-kegiatan sehingga dapat menekan biaya
administratif dalam menjalankan CSR tersebut dan
karenanya dana yang tersedia dapat dipergunakan dengan
lebih baik untuk membantu masyarakat miskin yang
membutuhkan bantuan perusahaan.
Di antara upaya-upaya CSR utama yang dilakukan adalah
Program Sosial Indonesia Tersenyum atau the Indonesian Smile
Program yang menyediakan bantuan medis dalam bentuk
pembedahan evasive bayi dan anak-anak dari keluarga-keluarga
miskin di Indonesia yang mengalami kelainan-kelainan bawaan
seperti macrodactyly, palato cephalo schisis, meningocele, spina
bifida, hernia diaphragmatica, hypertropic pyloric stenosis, morbus
hirschprung, atrial/ventricle septal defect, dan lain-lain.
Sejak pembentukannya di tahun 2007 oleh Ibu Negara
As part of Tempo Scan devotions to help the less
fortunate members of the society and to assemble
the management of its various corporate social
responsibility programs (“CSR”) under one coordinated
organization, in 2011 Tempo Scan formed its CSR
Center which is mandated to manage its major CSR
undertakings, such decision is aimed to reduce staffs
duplication and overlapping activities hence lowering
the administrative costs to conduct such CSRs
henceforth the available funding can be better utilize to
help the poor who need the company assistance.
Among the major CSR undertakings are Program Sosial
Indonesia Tersenyum the equivalent of the Indonesia
Smile Program which provide medical assistance in the
form of evasive surgical procedure aim at infants and
children from poor families in Indonesia who suffer
from congenital abnormalities such as macrodactyly,
palato cephalo schisis, meningocele, spina bifida, hernia
diaphragmatica, hypertropic pyloric stenosis, morbus
hirschprung, atrial/ventricle septal defect and others.
Since its inception in 2007 by the Indonesian First Lady
Mrs. Hj. Ani Yudhoyono whom also has been instrumental
KHITAN MASSAL GRATIS DI YOGYAKARTA
Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility), CSR Center PT Tempo Scan Pacific Tbk melalui program
bodrex Reaksi Cepat (bRC) menyelenggarakan operasi khitan massal
gratis untuk anak-anak di daerah Bantul, Jumoyo, dan sekitarnya pada
26-27 Juni 2011.
FREE MASS CIRCUMCISION IN YOGYAKARTAAs a manifestation of Corporate Social Responsibility, CSR
Center of PT Tempo Scan Pacific Tbk through bodrex Reaksi
Cepat (BRC) program morganized a mass circumcission surgery
free of charge for children in the area of Bantul, Jumoyo and other
surrounding areas on June 26-27, 2011.
PENGOBATAN MASSAL GRATIS DI KELURAHAN KAMPUNG MELAYU, JAKARTA TIMUR “Terima kasih kepada CSR Center PT Tempo Scan Pacific Tbk yang telah
memberikan saya obat. Mudah-mudahan saya cepat sembuh,” tutur
salah seorang peserta pengobatan massal gratis yang digelar CSR
Center PT Tempo Scan Pacific Tbk pada 3 Oktober 2011. Sebagai wujud
tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility)
kepada masyarakat Indonesia, CSR Center PT Tempo Scan Pacific
Tbk melalui program bodrex Reaksi Cepat (bRC) menyelenggarakan
kegiatan pengobatan umum dan gigi, penyuluhan kesehatan dan
pelayanan KB secara gratis untuk masyarakat kurang mampu di
Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur.
FREE MASS TREATMENT IN THE VILLAGE OF KAMPUNG MELAYU, EAST JAKARTA“Thanks to PT Tempo Scan Pacific Tbk’s CSR Center which has
provided medicine for me. Hopefully, I get better soon,”said one
participant of the free mass treatment conducted by PT
Tempo Scan Pacific Tbk’s CSR Center on October 3, 2011. As a
manifestation of Corporate Social Responsibility to the people
of Indonesia, PT Tempo Scan Pacific Tbk’s CSR Center through
its bodrex Reaksi Cepat (BRC) organizes free general and
dental treatment, health education and family planning services
for the poor society in Kampung Melayu Village, East Jakarta.
Ny. Hj. Ani Yudhoyono yang telah amat berperan dalam
menentukan visi dan misi program tersebut, Program Sosial
Indonesia Tersenyum telah membantu sekitar 500 bayi
dan anak-anak dengan pembedahan invasive dimana dari
jumlah tersebut 70% diantaranya adalah kelompok usia 3-12
tahun yang tersebar di lebih dari 13 propinsi di Indonesia.
Lebih jauh, program ini telah menjalin kerjasama dengan
lebih dari 12 rumah sakit di seluruh Indonesia.
Program utama lainnya dari CSR yang dilaksanakan oleh
Tempo Scan adalah “bodrex Reaksi Cepat” (bRC). Tim ini telah
memberikan bantuan bagi masyarakat di Indonesia yang
menjadi korban bencana alam, menyediakan bantuan kesehatan
masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan, khususnya mereka yang tinggal di kawasan kumuh
dan daerah-daerah tertinggal. Tim ini dibentuk oleh Tempo
Scan sebagai manifestasi ungkapan terima kasih dari bodrex,
produk obat sakit kepala yang telah diterima dan dipercaya
selama lebih dari 40 tahun oleh masyarakat dan meraih
penghargaan dari berbagai institusi di Indonesia.
PT Eres Revco, pemegang merek Revlon & Ultima II dan
merupakan salah satu anak perusahaan Tempo Scan, dalam
rangka merayakan Hari Ulang Tahun ke-35 Revlon di
Indonesia telah melaksanakan suatu program yang diberi
nama “Kiss for Life” yang didedikasikan bagi seluruh
wanita Indonesia. Untuk setiap pembelian barang-barang
tertentu dari Revlon, sejumlah Rp. 1500 akan didonasikan
ke yayasan-yayasan yang mendukung kesehatan wanita.
Program ini dimulai pada bulan Januari 2012.
Program CSR Tempo Scan tidak hanya dilaksanakan untuk
para pemangku kepentingan eksternal, akan tetapi juga
bagi para pemangku kepentingan internal. Program ini
diberi nama “Tempo Life Savers”. Program ini menyediakan
bantuan medis atau keuangan untuk perawatan kesehatan
atau medis bagi penyakit-penyakit serius seperti gagal
ginjal, stroke, serangan jantung, kanker dan lain-lain untuk
para karyawan dan keluarga mereka yang tidak memiliki
perlindungan asuransi kesehatan. Program ini mencakup
keluarga dekat atau saudara kandung, seperti suami/isteri,
anak, orang tua dan saudara kandung karyawan.
48
in determining such program vision and mission, the
Indonesian Smile Program has helped approximately 500
infants and children with invasive surgical procedures out
of which 70% were from 3-12 years age group spread out
over 13 provinces of Indonesia. Moreover, this program
has established cooperation with more than 12 hospitals
throughout Indonesia.
Another major CSR program conducted by Tempo Scan
is “bodrex Reaksi Cepat” (bRC). This team has provided
relief to communities in Indonesia suffering from natural
disasters, provided community healthcare assistance and
improving people’s health awareness especially those
who live in the slump and underdeveloped areas. This
team was established by Tempo Scan as manifestation of
gratitude from bodrex, headache medication products
that has been accepted and earned more than 40 years
of trust of the people and achieved awards from various
institutions in Indonesia.
PT Eres Revco holder of brand Revlon & Ultima II and
one of the subsidiaries of Tempo Scan, in celebrating
35th Anniversary of Revlon in Indonesia conducted
a program named “Kiss for Life” dedicated for all
Indonesian women. For every purchase of selected
items from Revlon, Rp. 1500 will be donated to
foundations that support women’s health. This program
started in January 2012.
Tempo Scan’s CSR program was not conducted
only for external stakeholders, but also for internal
stakeholders. The program named “Tempo Life
Savers”. This program provides medical or financial
aid for healthcare or medical treatment of serious
illnesses namely kidney failure, stroke, heart attack,
cancer and others for employees and family members
who are not covered by medical insurance. It covers
immediate family or blood relatives, e.g. spouse,
children, parents and siblings of the employees.
50
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
50 51
Komite Audit
Per tanggal 31 Desember 2011 para anggota
Komite Audit adalah :
Audit Committee
As at 31 December 2010 the members of
the Audit Committee are:
Ketua Komite Audit
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Anggota Komite Audit
Buchari Hanafi, SH
Ulian T. Malik
Chairman of the Audit Committee
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Member of the Audit Committee
Buchari Hanafi, SH
Ulian T. Malik
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit:
Tugas Komite Audit adalah (1) memberikan pendapat
kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal
lain yang disampaikan Direksi Perseroan kepada Dewan
Komisaris, (2) mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris dan (3) memberitahukan Dewan
Komisaris tentang peraturan yang dikeluarkan pihak yang
berwenang sehubungan dengan usaha Perseroan.
Komite Audit sewaktu-waktu bertemu dengan Dewan
Komisaris bilamana dianggap perlu oleh Dewan Komisaris.
Komite Audit secara rutin melaporkan kepada Dewan
Komisaris tentang hal-hal yang adalah tugas Komite Audit.
The Task and Responsibility of the Audit Committee:
The Audit Committee’s tasks are (1) to provide its opinion
to the Board of Commissioners pertaining to the reports
or other matters submitted by the Company’s Board of
Directors to the Board of Commissioners, (2) to identify
matters which need the Board of Commissioners’
attention and (3) to inform the Board of Commissioners
regarding regulations promulgated by the appropriate
authorities related to the Company’s business.
The Audit Committee from time to time meets with the
Board of Commissioners as and when requested by the
Board of Commissioners.
The Audit Committee regularly reports to the Board of
Commissioners matters which are the responsibilities of
the Audit Committee.
Direksi
Per tanggal 31 Desember 2011, susunan
Direksi Perseroan adalah:
Board of Directors
As at 31 December 2011, the composition of
Company Board of Directors is as follows:
President Director
Handojo Selamet Muljadi
Vice President Director
Paulus Harianto
Directors Diana Wirawan Dewi Murni Sukahar Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto
Phillips Gunawan Dondi Sapto Margono Aviaska Diah Respati H.
Presiden Direktur
Handojo Selamet Muljadi
Wakil Presiden Direktur
Paulus Harianto
Direktur Diana Wirawan Dewi Murni Sukahar Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto
Phillips Gunawan Dondi Sapto Margono Aviaska Diah Respati H.
Dewan Komisaris
Per tanggal 31 Desember 2011, susunan
Dewan Komisaris adalah:
Board Of Commissioners
As at 31 December 2011 the composition of
the Board of Comissioners is as follows:
Presiden Komisaris
Dian Paramita Tamzil
Komisaris & Komisaris Independen
Wisnu Katim
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
President Commissioner
Dian Paramita Tamzil
Commissioner & Independent Commissioner
Wisnu Katim
Olga Asihjati Adjiputro Wijaya
Tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan
atas tindakan Direksi Perseroan terkait dengan
kepengurusan usaha Perseroan.
Selanjutnya tugas dan wewenang Dewan Komisaris
sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan
serta peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Besarnya honor Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham Perseroan.
Dewan Komisaris berkomunikasi dengan Direksi Perseroan
secara rutin sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan
tugas Dewan Komisaris
The Board of Commissioners’ task is to supervise
the Board of Directors’ actions pertaining to the
management of the Company’s business.
Furthermore the tasks and authorities of the Board of
Commissioners are as described in the Company’s Articles
of Association and the prevailing laws and regulations.
The amounts of honorarium for the Board of
Commissioners are determined by the General Meeting of
Shareholders of the Company.
The Board of Commissioners regularly communicates
with the Company’s Board of Directors as and when
required to perform its responsibilities.
52 53
Finance Director Ditribution Division & Treasury
Operation Director Procurement Group
Human Resources & General Affairs Director Pharma Division & Corporate
Human Resources Head(s) Distribution Division, CPC Division, Support Units Division
Finance Director Pharma Division, International Business & Support Units Division
Kegiatan-kegiatan Perseroan yang dimaksud antara lain
adalah penyelenggaraan paparan publik dan rapat umum
tahunan atau rapat umum luar biasa bagi para pemegang
saham serta pengumuman informasi keuangan secara
tertulis kepada masyarakat dalam media cetak atau
elektronik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Sekretaris Perusahaan
Perseroan dijabat oleh Dewi Murni Sukahar, yang juga
sebagai Direktur Perseroan.
These activities include organizing public exposés,
annual general meetings or extraordinary meeting of
shareholders and posting of public announcements
on its financial information through various printed
or electronic media in accordance with the prevailing
regulations.
As of December 31, 2011, the Company’s Corporate
Secretary is Dewi Murni Sukahar, who also acts as the
Company’s Director.
Audit Internal
Audit Internal PT Tempo Scan Pacific Tbk berfungsi
memberikan masukan yang independen dan obyektif
mengenai kondisi sistem kontrol internal Perusahaan
atas penggunaan sumber daya yang dimiliki Perseroan
secara optimal sesuai sistem dan prosedur yang telah
ditetapkan sehingga memberikan nilai tambah yang dapat
meningkatkan kegiatan operasional Perseroan, dimana
salah satu peran penting dari Audit Internal dalam
pengendalian operasional Tempo Scan adalah meyakinkan
bahwa standar prosedur operasional telah diterapkan dan
berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan Audit Internal berdasarkan rencana kerja
tahunan dengan jadwal yang dibuat tiap bulan atau
periode tertentu bahkan bisa dilakukan sewaktu-waktu
jika diperlukan. Program kerja Audit Internal meliputi
pengujian dan evaluasi atas penerapan kebijakan
perusahaan maupun kepatuhan terhadap ketentuan
peraturan dan perundang-undangan yang terkait dalam
Internal Audit
The function of Internal Audit of PT Tempo Scan
Pacific Tbk is to provide independent and objective
feedback about the state of the Company’s internal
control system over the use of Company’s resources in
accordance to the Company’s systems and procedures
so it will provide added value to improve Company’s
operations, whereas one of the important role of
Internal Audit in Tempo Scan’s operational control is to
ensure confidence that standard operating procedures
have been implemented and run in accordance with
predetermined requirements.
Implementation of Internal Audit is based on annual
work plan with schedules made on monthly basis or
certain regular period or can even be conducted at any
time if required. Internal Audit work program includes
testing and evaluation of both the implementation of
corporate policies and compliance with regulations
and legislations related to operational activities and
Struktur Organisasi Tingkat Senior Manajemen 2011Senior Management Organization Structure 2011
President Director
Corporate Secretary
Managing Director Pharma Division
Manufacturing Operation Director
Managing Director Distribution Division Sales & Operation Group
Finance Director CPC Division
Managing Director Consumer Products & Cosmetics Division
Business Unit Head(s) Licensed Cosmetics
Pursuant to the Company’s Articles of Association,
the primary responsibility of the Board of Directors is
to administer the Company’s business by managing
its assets and resources for the good of and in the best
interest of the Company.
The Board of Directors performs its duties under
the supervision of the Board of Commissioners,
being accountable to the Shareholders through the
General Meeting of Shareholders held at least once a
year, whereby it submits a report on the Company’s
operations and financial management for the financial
year recently ended. Board of Directors meetings are
conducted at any time deemed necessary.
Remuneration for the Board of Directors is established
regularly by the Board of Commissioners.
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, tugas utama Direksi
adalah melakukan pengurusan kegiatan usaha dengan
mengelola aktiva dan sumber daya yang dimiliki untuk
kepentingan dan tujuan Perseroan.
Dalam melaksanakan tugasnya, di bawah pengawasan
Dewan Komisaris, Direksi bertanggung jawab kepada
Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham
yang diselenggarakan minimal sekali setahun dengan
memberikan laporan perihal jalannya Perseroan dan tata
kelola keuangan untuk tahun buku yang baru berlalu. Rapat
Direksi dilakukan setiap waktu bilamana dipandang perlu.
Besarnya gaji Direksi ditentukan dari waktu ke waktu oleh
Dewan Komisaris.
Corporate Secretary
The Corporate Secretary acts as Liaison Officer, ensuring
effective communication is maintained between the
Company and the regulatory bodies and shareholders.
The Corporate Secretary is responsible for ensuring that
the Board of Directors, are well informed about capital
market regulations as well as corporate compliance
with prevailing Capital Market rules and regulations.
The Corporate Secretary also provides investors and
the public shareholders with information and reports
pertaining to the Company’s activities and performance
as a publicly listed company in accordance with the
prevailing regulations.
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung (Liaison
Officer) dalam hal menciptakan jalur komunikasi yang efektif
antara regulator dan pemegang saham dengan Perseroan.
Sekretaris Perusahaan bertugas memastikan bahwa Direksi
mengetahui perkembangan peraturan-peraturan Pasar
Modal dan juga memastikan kepatuhan Perseroan pada
peraturan dan ketentuan yang berlaku di Pasar Modal.
Selain itu Sekretaris Perusahaan berperan memberikan
informasi dan laporan kepada para pemodal atau
masyarakat umum sehubungan dengan kegiatan-kegiatan
dan kinerja Perseroan sebagai perusahaan publik sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
54 55
mana selain mengikutsertakan unit usaha divisi pengguna
jasa, juga melibatkan SBU terkait lainnya demi memberikan
pelayanan yang maksimal kepada ketiga divisinya.
SOP SBU Tempo Scan menetapkan keharusan adanya
evaluasi sebelumnya atas Pemasok dan selanjutnya berdasar
SOP yang berlaku, Pemasok yang telah disetujui dan
ditunjuk, diwajibkan memberikan pernyataan dan jaminan
untuk pematuhan etika usaha dan secara transparan
menjalankan tata kelola usaha yang baik.
Selain itu Tempo Scan melaksanakan disiplin anggaran/
budget pada tingkat unit usaha, tingkat divisi dan
terintegrasi sampai ke tingkat induk usaha Tempo
Scan, selain itu juga dilakukan pengelolaan biaya-biaya
operasional secara terpadu antara lain melalui penerapan
sistem manajemen informasi terpadu dengan menggunakan
piranti lunak SAP untuk aplikasi distribusi dan produksi.
Kinerja unit usaha dianalisa secara berkala mengacu
pada anggaran/budget dari unit usaha terkait, untuk
mengevaluasi dan memastikan apakah realisasi usaha
telah sesuai dengan tujuan Tempo Scan yang tertuang dan
dijabarkan pada anggaran/budget masing-masing unit
usaha. Kinerja unit usaha tersebut juga merupakan faktor
utama untuk menilai kinerja karyawan pada unit usaha
terkait, dengan demikian hasil kinerja masing-masing unit
usaha yang mengacu pada anggaran/budget yang telah
ditetapkan tersebut juga mencerminkan kinerja dari para
karyawannya.
In terms of internal control, Tempo Scan’s “Strategic
Business Units” (SBU) has SOPs which includes both
business units of user divisions and involves other
related SBUs in order to provide maximum service to
the three divisions.
Tempo Scan SBU’s SOP mandates that pre-evaluation of
Suppliers and subsequent evaluations are based on the
applicable SOP, approved and appointed Suppliers, are
required to provide formal statement and warranty that
they will comply with business ethics and transparently
implement good corporate governance.
Additionally, Tempo Scan implement budgetary
discipline up to business unit level and division level
in an integrated manner up to the level of Tempo Scan’s
holding company, it also manage operational costs
through implementation of integrated information
management system using SAP software for
distribution and production application.
Business units performances are analyze periodically
based on the related business units’ budget, to evaluate
and ensure whether the business realization is aligned
with Tempo Scan’s objectives as stated and explained in
the respective business unit’s budget. The business unit
performance is also a major factor to assess employees’
performance in the related business unit, thus the
performance of each business unit based on its budget is
also reflecting the performance of its employees.
kegiatan operasional dan relevansi sistem prosedur serta
konfirmasi atas data dan dokumentasi pada semua divisi
baik di pabrik, cabang, gerai-gerai yang dimiliki Perseroan
maupun kepada pelanggan secara langsung.
Hasil evaluasi lapangan berupa temuan-temuan dan
rekomendasi disertai analisa yang bersifat independen, akurat
dan positif dalam rangka peningkatan sistem pengendalian
internal dan efisiensi serta efektifitas penggunaan sumber
daya perusahaan, disampaikan dalam rapat kerja bersama
dengan Direktur Keuangan dan Kepala Divisi terkait untuk
mendapat tanggapan atas hasil evaluasi kerjanya.
Selanjutnya Audit Internal melakukan pengawasan
pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi yang telah disetujui
dan ditetapkan oleh manajemen Perseroan untuk memastikan
peningkatan kinerja bagian terkait sehingga mendukung
terciptanya pengelolaan Perseroan yang lebih efektif, efisien
dan berdaya guna secara internal maupun eksternal.
Unit Audit internal pada saat ini beranggotakan 2
Manager, 4 Penyelia dan 11 Staf, berkoordinasi dengan
Direktur Keuangan dalam melakukan tugas-tugasnya
dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Untuk
meningkatkan kinerja, kemampuan dan wawasannya, Audit
Internal mengikuti berbagai macam pelatihan dan seminar
termasuk perkembangan peraturan pemerintah yang
dibutuhkan seiring kemajuan dan perkembangan Perseroan.
the relevance of systems and procedures as well
as confirmation of data and documentations in all
divisions either in the Company’s factory, branch, outlet
or directly at the customer premises.
The results of on site evaluation are findings and
recommendations with independent, accurate and
positive analysis in order to improve internal control
system and efficiency as well as effectiveness of the use
of company resources, presented in working meetings
with Finance Director and related Division Head to
obtain feedback of the result of the work evaluation.
Further, Internal Audit conducts supervisions on follow
ups of the approved and decided recommendations
by Company’s management to ensure performance
improvement of related department to Support the
creation of more effective, efficient and useful Company
management both internally and externally.
Internal Audit Unit currently consists of 2 Managers, 4
Supervisors and 11 Staffs who coordinate with Finance
Director in performing their duties and accountable to
the President Director. To improve their performances,
skills and insights, Internal Auditors attend wide range
of trainings and seminars including the development of
government regulation along with Company’s progress
and development.
Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal diawali dengan adanya
uraian jabatan dari setiap karyawan sesuai jabatan yang
dipegangnya yang berupa penjabaran ruang lingkup
pekerjaan, tugas dan tanggung jawab setiap karyawan.
Dalam mengendalikan kegiatan operasionalnya masing-
masing unit usaha dalam ketiga divisi Tempo Scan
memiliki “Standar Operating Prochedures” (SOP) sebagai
dasar pegangan seluruh kegiatan operasionalnya agar
berjalan sesuai ketentuan dan kebijakan yang berlaku.
Dalam rangka pengendalian internal, setiap “Strategic
Business Units” (SBU) Tempo Scan memiliki SOP yang
Internal Control System
Internal control system begins with the existence of
job description of every employee according to his/
her position in the form of explanation of the scope
of employment, duties and responsibilities of each
employee.
In controlling business unit’s operational activities in
each division, Tempo Scan has “Standard Operating
Procedures” (SOP) as the basis for its operational
activities to ensure that they are in accordance to the
regulations and policies.
Scan is well poised to handle such challenge given its
59 years of experience in the Indonesian distribution
industry hence it will also benefit from the Government
pursuit to develop further the country infrastructure
which will help the distribution business.
Nevertheless similar with the challenges that many
other companies worldwide have encountered, Tempo
Scan’s main challenge is not to obtain financial capital
alone but its greatest challenge is to garner and attract
the valuable human capital not only with their right
academic education and functional skill but with
their correct mindset and attitude which are in sync
with Tempo Scan corporate culture as well as with
its mission, consequently in 2011 Tempo Scan has
formed a new department called Human Capital and
Organizational Development precisely to address the
aforementioned challenge.
On behalf of the Tempo Scan’s management and
employees, I wish to convey my greatest appreciation
towards all of its business partners, suppliers,
customers and professional parties who have supported
Tempo Scan to be where it is now and, we hope that
together we can foster stronger mutual relationship for
a better future.
Handojo S. Muljadi President Director
Closing Message
Year of 2011 has been another milestone in Tempo Scan’s
17 years journey as a publicly listed company whereas it
had been confronted with numerous challenges which
came from variety of sources including the severe Asian
financial crisis and Indonesian political upheaval in late
90ish where Tempo Scan had suffered its first and only
financial loss during the aforementioned long tenure
being a listed company.
Nonetheless with its management relentless effort and
hard work, Tempo Scan has embarked to revamp its
three core businesses by introducing focus strategy
among other through selecting its winning brand
equities that will become its proxy in the respective
therapeutic class and or market segment that Tempo
Scan has chosen to be its potential competing landscape.
In order to support persistently the aforesaid focus
strategy, Tempo Scan is in continuous pursuit to
improve its manufacturing capability through acquiring
technology, production process and formulation
knowhow, since such manufacturing capability is
among the core competence in addition to marketing
and distribution capabilities that Tempo Scan has
determined as its mission going forward. Moreover,
such manufacturing capability is a pivotal leverage for
Tempo Scan to sustain its products value proposition as
manifested in their affordable pricing strategy.
Furthermore, the aforesaid marketing and
manufacturing competency will not be obtained
without the effective and efficient distribution network
especially in country such as Indonesia which is an
epitome of distribution and logistics toughest terrain,
due to its high logistic cost among other caused by the
coverage requirement of a vast archipelago consisting
of approximately 13,000 islands and, diverse ethnicity
which embodied in the country trading universe that
has to be managed with profound understanding of
such market condition. In view of the aforesaid, Tempo
56 57
yang sangat luas yang terdiri dari sekitar 13.000 pulau,
dan keragaman etnis yang terwujud dalam sebuah
semesta perdagangan negara yang harus dikelola dengan
pemahaman yang mendalam tentang kondisi pasar
tersebut. Mengingat hal tersebut di atas, Tempo Scan telah
dengan baik mempersiapkan diri mengatasi tantangan
dengan pengalamannya selama 59 tahun dalam industri
distribusi di Indonesia, oleh karenanya perusahaan ini
juga akan menarik manfaat dari upaya Pemerintah dalam
mengembangkan lebih lanjut infrastruktur negara yang
akan membantu bisnis distribusi.
Namun demikian, serupa dengan tantangan-tantangan
yang juga harus dihadapi oleh banyak perusahaan-
perusahaan lain di seluruh dunia, tantangan utama Tempo
Scan bukan hanya untuk mendapatkan modal finansial
semata akan tetapi tantangan terbesarnya adalah untuk
menghimpun dan menarik modal sumber daya manusia
yang berharga tidak hanya dengan pendidikan akademis
yang sesuai dan keterampilan fungsional mereka, akan
tetapi dengan pola fikir dan sikap yang benar dan sejalan
dengan kultur korporasi Tempo Scan serta sejalan dengan
misinya, sehingga karenanya maka tahun 2011 Tempo
Scan telah membentuk satu departemen baru yang disebut
sebagai departemen Pengembangan Modal Sumber Daya
Manusia dan Organisasi yang akan menghadapi tantangan
tersebut di atas.
Atas nama manajemen dan karyawan Tempo Scan, saya
ingin menyampaikan penghargaan yang tertinggi kepada
seluruh mitra bisnis, para pemasok, para pelanggan dan
pihak-pihak profesional yang telah mendukung Tempo Scan
sehingga sampai pada posisinya saat ini, dan kami berharap
bahwa bersama kita dapat membina hubungan kerjasama
yang lebih kuat demi masa depan yang lebih baik.
Handojo S. Muljadi Presiden Direktur
Pesan Penutup
Tahun 2011 menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan
Tempo Scan selama 17 tahun sebagai sebuah perusahaan
publik dimana perusahaan ini telah menghadapi sejumlah
tantangan-tantangan yang datang dari beragam sumber,
termasuk krisis keuangan parah di Asia dan pergolakan
politik Indonesia pada akhir 90-an dimana Tempo Scan
mengalami kerugian pertama dan satu-satunya selama
jangka waktu panjang sebagai sebuah perusahaan yang
telah tercatat di bursa saham.
Namun demikian, dengan upaya-upaya manajemen yang
tidak kenal lelah dan kerja keras, Tempo Scan telah memulai
perubahan terhadap tiga bisnis intinya dengan memulai
strategi yang terfokus antara lain melalui pemilihan
ekuitas-ekuitas merek yang berdaya saing yang akan
menjadi representasi dari masing-masing therapeutic class
dan/atau segmen pasar yang telah dipilih oleh Tempo Scan
menjadi lahan persaingan bisnis yang potensial.
Guna terus mendukung strategi yang fokus tersebut
di atas, Tempo Scan terus mengupayakan peningkatan
kemampuan manufakturnya melalui penguasaan teknologi,
proses produksi, dan kemampuan teknis formulasi produk,
mengingat bahwa kemampuan manufaktur tersebut
menjadi salah satu di antara kompetensi inti perusahaan
selain dari kemampuan-kemampuan pemasaran dan
distribusi yang oleh Tempo Scan telah ditetapkan sebagai
misinya ke depan. Lebih jauh, kemampuan manufaktur
tersebut menjadi suatu peningkatan yang penting bagi
Tempo Scan untuk mempertahankan nilai proposisi produk
yang dimanifestasikan dalam strategi penetapan harga
yang terjangkau.
Selanjutnya, kompetensi pemasaran dan manufaktur
tersebut di atas tidak akan diperoleh tanpa melalui
jaringan distribusi yang efektif dan efisien khususnya
di negara seperti Indonesia yang merupakan simbol
kawasan distribusi dan logistik yang tersulit oleh karena
biaya logistiknya yang tinggi, antara lain disebabkan
oleh diperlukannya penguasaan atas suatu wilayah
5858
Dondi Sapto MargonoDirektur Director
Irawati SutantoDirektur Director
Phillips GunawanDirektur Director
Aviaska Diah Respati H.Direktur Director
SURAT PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
BOARD OF DIRECTORS’ AND BOARD OF COMMISSIONERS’ STATEMENT
Direktur Director
Diana Wirawan Dewi Murni SukaharDirektur Director
Ratna Dewi Suryo WibowoDirektur Director
Dian Paramita TamzilPresiden Komisaris
President Commissioner
Olga Asihjati Adjiputro WijayaKomisaris & Komisaris Independen
Commissioner & Independent Commissioner
Wisnu KatimKomisaris & Komisaris Independen
Commissioner & Independent Commissioner
Handojo Selamet MuljadiPresiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Paulus Harianto
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
dengan ini menyatakan bahwa :
Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab
penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini.
The Board of Directors and Board of Commissioners of
the Company hereby state that:
The Board of Directors and the Board of Commissioners
are fully responsible for the correctness of the contents
of this Annual Report
Jakarta, April 9, 2012
Board of Directors
Jakarta, 9 April 2012
Direksi
60
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 31 DECEMBER 2011, 2010 AND
1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 1 JANUARY 2010/31 DECEMBER 2009
DAFTAR ISI CONTENTS Laporan Auditor independen Independent Auditors’ report Ekshibit/ Exhibit Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian A Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian B Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian C Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian D Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian E Notes to Consolidated Financial Statements
60 61
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit A/2 Exhibit A/2
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN
1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 AS OF 31 DECEMBER 2011, 2010 AND
1 JANUARY 2010/31 DECEMBER 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan/ Notes
2 0 1 1 2 0 1 0
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/
1 January 2010/ 31 December 2009 LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank 2g,o,13,26 139.740.000.000 113.348.997.702 63.600.000.000 Bank loans Utang usaha 2g,o,14,26 Trade payables
Pihak ketiga 572.894.229.505 411.829.400.305 439.569.819.437 Third parties Pihak berelasi 2g,o,7 1.451.784.097 6.804.546.374 5.492.939.585 Related parties
Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga 119.958.512.002 118.939.079.340 59.371.652.764 Third parties Pihak berelasi 2g,7 4.290.311.016 7.306.342.981 5.486.996.989 Related parties
Biaya masih harus dibayar 2n,15,26 129.383.062.369 83.717.841.285 82.468.200.813 Accrued expenses Utang pajak 2p,17 43.704.276.847 40.623.053.671 21.032.922.319 Taxes payable Utang sewa yang jatuh tempo
dalam satu tahun 2j,l,7,10
1.230.364.939
1.783.241.146 1.705.456.003 Current maturities of
obligations under capital leases Total Liabilitas Jangka Pendek 1.012.652.540.775 784.352.502.804 678.727.987.910 Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang pajak tangguhan, neto 2p 9.742.405.024 10.060.840.370 8.161.556.474 Deferred tax liabilities, net Laba transaksi penjualan dan
penyewaan kembali ditangguhkan, neto 2l
-
45.963.011 96.104.471
Deferred gain on sale-and-
leaseback transactions, net Utang sewa, setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 2j,l,6,10
2.397.984.928
3.625.297.246 5.399.074.375
Obligations under capital leases,
net of current maturities
Liabilitas imbalan kerja karyawan 2r,16
179.645.717.586
146.778.097.198 127.262.374.418 Post-employment benefits
obligation Total Liabilitas Jangka Panjang 191.786.107.538 160.510.197.825 140.919.109.738 Total Non-Current Liabilities E K U I T A S EQUITY
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Equity Attributable to the Equity Holders of the Parent
Company Modal saham - nilai nominal Rp 50
per saham
Share capital –par value Rp 50 per share
Modal dasar – 6.000.000.000 saham
Authorized – 6,000,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.500.000.000 saham
1,19
225.000.000.000
225.000.000.000 225.000.000.000
Issued and fully paid – 4,500,000,000 shares
Agio saham, neto 20 124.457.261.916 124.457.261.916 124.457.261.916 Additional paid-in capital, net Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan 2b
(
9.912.735.367
) ( 9.283.905.240 )( 7.593.646.818 ) Differences arising from foreign
currency translations Komponen ekuitas lainnya 2b 12.327.604.383 12.327.604.383 12.327.604.383 Other reserves
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2b
88.941.036.612
71.376.815.217 71.551.609.076
Differences arising from restructuring transaction
between entities under common control
Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar investasi jangka pendek, neto 2e,5
933.210.170
1.357.846.880 648.858.500
Unrealized gains on changes in fair value of
available for sale financial assets, net
Saldo laba Retained earnings Sudah ditentukan penggunaannya 19
22.500.000.000
20.250.000.000 18.000.000.000 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya
2.542.416.837.135
2.158.618.439.687 1.964.479.180.766 Unappropriated
Sub-Total 3.006.663.214.849 2.604.104.062.843 2.408.870.867.823 Sub-Total Kepentingan Non-Pengendali 2b,18 39.272.532.159 40.629.147.748 34.584.949.537 Non-Controlling Interests Total Ekuitas 3.045.935.747.008 2.644.733.210.591 2.443.455.817.360 Total Equity TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 4.250.374.395.321 3.589.595.911.220 3.263.102.915.008 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part
of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit A Exhibit A
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN
1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 AS OF 31 DECEMBER 2011, 2010 AND
1 JANUARY 2010/31 DECEMBER 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
A S E T
Catatan/ Notes
2 0 1 1 2 0 1 0
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/
1 January 2010/ 31 December 2009
A S S E T S ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2f,4,26 1.608.818.728.324 1.398.375.375.274 1.180.730.614.170 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek, neto 2e,5 66.952.009.447 52.376.646.157 59.269.550.777 Short-term investments, net Piutang usaha 2g,o,6,26 Trade receivables
Pihak ketiga 599.068.886.020 535.646.482.268 464.056.240.077 Third parties Pihak berelasi 2g,6 268.577.331 503.990.193 571.474.113 Related parties
Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga 36.888.094.626 18.414.899.775 17.105.853.926 Third parties Pihak berelasi 2g,7 311.085.460 203.995.601 632.258.426 Related parties
Persediaan, neto 2h,8 726.343.386.672 595.461.383.425 585.060.214.235 Inventories, net Pajak dan biaya dibayar di muka
dan aset lancar lainnya 2i,9 83.329.102.607 41.083.020.105 46.650.408.601
Prepaid taxes and expenses and other current assets
Total Aset Lancar 3.121.979.870.487 2.642.065.792.798 2.354.076.614.325 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset pajak tangguhan, neto 2p,17 36.605.097.328 31.881.427.299 30.841.476.522 Deferred tax assets, net Penyertaan saham 2b,c,10 44.691.418.046 48.708.636.643 47.037.091.575 Investments in shares of stock Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sejumlah Rp 628.233.747.022 pada 2011, Rp 501.384.278.682 pada 2010 dan Rp 443.487.973.378 pada 2009
2j,l,11 886.134.968.731 760.788.196.333
715.003.306.406
Property, plant and equipment, net of
accumulated depreciation of Rp 628,233,747,022 in 2011, Rp 501,384,278,682 in 2010
and Rp 443,487,973,378 in 2009
Goodwill 2b,d,12 23.171.035.698 26.055.080.418 32.549.587.774 Goodwill Lain-lain 2m,17 137.792.005.031 80.096.777.729 83.594.838.406 Others Total Aset Tidak Lancar 1.128.394.524.834 947.530.118.422 909.026.300.683 Total Non-Current Assets T O T A L A S E T 4.250.374.395.321 3.589.595.911.220 3.263.102.915.008 T O T A L A S S E T S
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part
of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
64 65
Laba
yan
g Be
lum
Selis
ih N
ilai
Dir
ealis
asi a
tas
Tran
saks
iKe
naik
an
Rest
rukt
uris
asi
Nila
i Pas
arSe
lisih
Kur
sEn
tita
s In
vest
asi J
angk
aKa
rena
Se
peng
enda
li/Pe
ndek
, N
eto/
Penj
abar
anD
iffe
renc
esU
nrea
lize
d
Lapo
ran
Ari
sing
fro
mG
ains
on
Agi
o Sa
ham
,Ke
uang
an/
Res
truc
turi
ngC
hang
es i
nN
eto/
Dif
fere
nces
Kom
pone
n T
rans
acti
on
Fair
Val
ueKe
pent
inga
n Ek
uita
s, N
eto/
Add
itio
nal
Ari
sing
fro
mEk
uita
s La
inny
a/A
mon
g En
titi
esof
Ava
ilab
leSu
dah
Dit
entu
kan
Belu
m D
iten
tuka
nN
on-p
enge
ndal
i/Sh
areh
olde
rs’s
Mod
al S
aham
/Pa
id-
inFo
reig
n C
urre
ncy
Oth
erU
nder
Com
mon
fo
r Sa
le F
inan
cial
Peng
guna
anny
a/Pe
nggu
naan
nya/
Net
o/N
on-c
ontr
olli
ng
Equi
ty,
Cata
tan
Shar
e C
apit
al
Cap
ital
, N
etT
rans
lati
ons
Res
erve
sC
ontr
olA
sset
s, N
etA
ppro
pria
ted
Una
ppro
pria
ted
Net
Inte
rest
Net
Not
es
Sald
o 31
Des
embe
r 20
09
225
.000
.000
.000
124
.457
.261
.916
(
7.59
3.64
6.81
8)
12
.327
.604
.383
7
1.55
1.60
9.07
6
648
.858
.500
18.
000.
000.
000
1
.964
.479
.180
.766
1.98
2.47
9.18
0.76
6
3
4.58
4.94
9.53
7
2.44
3.45
5.81
7.36
0 Ba
lanc
e as
of
31 D
ecem
ber
2009
Pena
mba
han
kepe
ntin
gan
non-
peng
enda
li A
ddit
ion
non-
cont
roll
ing
inte
rest
enti
tas
anak
--
--
--
--
-17
2.66
2.04
5
17
2.66
2.04
5
of
sub
sidi
arie
s
Selis
ih k
urs
kare
na p
enja
bara
n la
pora
n
Dif
fere
nces
ari
sing
fro
m f
orei
gn
keua
ngan
curr
ency
tra
nsla
tion
s
Dif
fere
nces
ari
sing
fro
m f
orei
gnSe
lisih
nila
i tra
nsak
si r
estr
uktu
risa
si e
ntit
as
rest
ruct
urin
g tr
ansa
ctio
n am
ong
sepe
ngen
dali
ent
itie
s un
der
com
mon
con
trol
Laba
yan
g be
lum
dir
ealis
asi a
tas
penu
runa
n ni
lai
Unr
eali
zed
loss
es o
n de
clin
ein
mar
ket
pasa
r in
vest
asi j
angk
a pe
ndek
, be
rsih
val
ues
of s
hort
-ter
m i
nves
tmen
ts,
net
Laba
ber
sih
kom
preh
ensi
f ta
hun
berj
alan
-
-
-
-
-
-
-
488
.889
.258
.921
48
8.88
9.25
8.92
1
5.87
1.53
6.16
6
49
4.76
0.79
5.08
7 N
et i
ncom
e co
mpr
ehen
sive
for
the
yea
rCa
dang
an u
mum
19 -
-
-
-
-
-
2.
250.
000.
000
(2
.250
.000
.000
) -
-
-
19
App
ropr
iati
on f
or g
ener
al r
eser
ve
Div
iden
kas
19 -
-
-
-
-
-
-
(2
92.5
00.0
00.0
00)
(
292.
500.
000.
000)
-
(
292.
500.
000.
000)
19Ca
sh d
ivid
ends
Sald
o 31
Des
embe
r 20
10
225
.000
.000
.000
124
.457
.261
.916
(
9.28
3.90
5.24
0)
12
.327
.604
.383
7
1.37
6.81
5.21
7
1
.357
.846
.880
20.
250.
000.
000
2
.158
.618
.439
.687
2.17
8.86
8.43
9.68
7
4
0.62
9.14
7.74
8
2.64
4.73
3.21
0.59
1 Ba
lanc
e as
of
31 D
ecem
ber
2010
Pele
pasa
n ke
pent
inga
n no
n-pe
ngen
dali
Div
estm
ent
non-
cont
roll
ing
inte
rest
enti
tas
anak
--
--
--
--
-(2
1.67
0.56
4.57
1)
(2
1.67
0.56
4.57
1)
of
sub
sidi
arie
s
Selis
ih k
urs
kare
na p
enja
bara
n la
pora
n
Dif
fere
nces
ari
sing
fro
m f
orei
gn
keua
ngan
-
curr
ency
tra
nsla
tion
sD
iffe
renc
es a
risi
ng f
rom
for
eign
Selis
ih n
ilai t
rans
aksi
res
truk
turi
sasi
ent
itas
re
stru
ctur
ing
tran
sact
ion
amon
g
sepe
ngen
dali
-
ent
itie
s un
der
com
mon
con
trol
Laba
yan
g be
lum
dir
ealis
asi a
tas
penu
runa
n ni
lai
Unr
eali
zed
loss
es o
n de
clin
ein
mar
ket
pasa
r in
vest
asi j
angk
a pe
ndek
, be
rsih
-
val
ues
of s
hort
-ter
m i
nves
tmen
ts,
net
Laba
ber
sih
kom
preh
ensi
f ta
hun
berj
alan
-
-
-
-
-
-
566
.048
.397
.448
56
6.04
8.39
7.44
8
2
0.31
3.94
8.98
2
58
6.36
2.34
6.43
0 N
et i
ncom
e co
mpr
ehen
sive
for
the
yea
rCa
dang
an u
mum
19 -
-
-
-
-
-
2.
250.
000.
000
(2
.250
.000
.000
) -
-
-
19
App
ropr
iati
on f
or g
ener
al r
eser
ve
Div
iden
kas
19 -
-
-
-
-
-
(1
80.0
00.0
00.0
00)
(
180.
000.
000.
000)
-
(
180.
000.
000.
000)
19Ca
sh d
ivid
ends
Sald
o 31
Des
embe
r 20
11
225
.000
.000
.000
124
.457
.261
.916
(
9.91
2.73
5.36
7)
12
.327
.604
.383
8
8.94
1.03
6.61
2
933
.210
.170
22.
500.
000.
000
2
.542
.416
.837
.135
2.56
4.91
6.83
7.13
5
3
9.27
2.53
2.15
9
3.04
5.93
5.74
7.00
8 Ba
lanc
e as
of
31 D
ecem
ber
2011
2e
Liha
t Ca
tata
n at
as L
apor
an K
euan
gan
Kons
olid
asia
n pa
da E
kshi
bit
E te
rlam
pir
See
acco
mpa
nyin
g N
otes
to
Con
soli
date
d Fi
nanc
ial
Stat
emen
ts o
n Ex
hibi
t E
yang
mer
upak
an b
agia
n ta
k te
rpis
ahka
n da
ri L
apor
an K
euan
gan
Kons
olid
asia
n se
cara
kes
elur
uhan
whi
ch a
re a
n in
tegr
al p
art
of t
he C
onso
lida
ted
Fina
ncia
l St
atem
ents
tak
en a
s a
who
le
-
(
424.
636.
710)
(4
24.6
36.7
10)
-
-
-
-
-
-
17.
564.
221.
395
2e -
-
-
-
-
17.
564.
221.
395
-
2b
-
-
-
-
-
-
(
628.
830.
127)
-
-
-
2b -
-
(62
8.83
0.12
7)
-
-
708.
988.
380
2e
708
.988
.380
-
-
-
-
-
2e
-
-
-
-
(
174.
793.
859)
-
-
-
-
-
(
174.
793.
859)
(1.
690.
258.
422)
2b
-
-
-
-
-
-
-
-
2b -
-
(
1.69
0.25
8.42
2) -
Sald
o La
ba /
Ret
aine
d Ea
rnin
gs
TAH
UN
YA
NG
BER
AKH
IR P
AD
A T
AN
GG
AL
YEA
RS E
ND
ED
31 D
ESEM
BER
2011
DA
N 2
010
31 D
ECEM
BER
2011
AN
D 2
010
(Dis
ajik
an d
alam
Rup
iah,
kec
uali
diny
atak
an la
in)
(Exp
ress
ed in
Rup
iah,
unl
ess
othe
rwis
e st
ated
)
Eksh
ibit
CEx
hibi
t C
PT T
EMPO
SCA
N P
ACI
FIC
Tbk
DA
N A
NA
K PE
RUSA
HA
AN
PT T
EMPO
SCA
N P
ACI
FIC
Tbk
AN
D S
UBS
IDIA
RIES
LAPO
RAN
PER
UBA
HA
N E
KUIT
AS
KON
SOLI
DA
SIA
NCO
NSO
LID
ATE
D S
TATE
MEN
TS O
F CH
AN
GES
IN E
QU
ITY
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit B Exhibit B
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 0 1 1
Catatan/ Notes
2 0 1 0
PENJUALAN NETO
5.780.664.117.037
2g,n,r,6, 21,22
5.134.242.102.154
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 3.580.621.360.619 2g,n,6,23 3.239.912.027.011 COST OF GOODS SOLD LABA BRUTO 2.200.042.756.418 2t,20 1.894.330.075.143 GROSS PROFIT Beban penjualan ( 1.244.275.597.160 ) 2n,23 ( 1.054.568.179.138 ) Selling expenses Beban umum dan administrasi ( 297.978.787.115 ) 2n,23 ( 248.766.455.282 ) General and administrative expenses Pendapatan operasi lain 16.020.772.593 2b,10 4.970.261.945 Other operating income Beban operasi lain ( 10.990.303.754 ) ( 36.480.327.367 ) Other operating expense LABA USAHA 662.818.840.982 21 559.485.375.301 INCOME FROM OPERATIONS Pendapatan keuangan 82.513.767.507 3 70.223.668.852 Finance income Beban keuangan ( 8.632.340.549 ) 2g,k,6,11 ( 7.237.040.789 ) Finance costs Bagian atas laba bersih entitas asosiasi,
neto 3.399.999.400
2b,10
7.020.858.072
Equity in net earnings of associated Companies, net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE INCOME
PENGHASILAN 740.100.267.340 629.492.861.436 TAX EXPENSE Beban Pajak Penghasilan, Neto 153.737.920.910 2p,17 134.732.066.349 Income Tax Expense, Net LABA NETO TAHUN BERJALAN 586.362.346.430 494.760.795.087 NET INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Perubahan laba (rugi) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar investasi jangka pendek, neto
( 424.636.710
)
708.988.380
Unrealized gain (losses) on appreciation
(decline) in market values of short term investment, Net
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
( 628.830.127
)
( 1.690.258.422
)
Differences arising from foreign currency translation
Total Pendapatan Komprehensif Lain ( 1.053.466.837 ) ( 981.270.042 ) Total Other Comprehensive Income TOTAL LABA KOMPREHENSIF, NETO 585.308.879.593 493.779.525.045 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME, NET Laba Neto Tahun berjalan yang Dapat Diatribusikan:
Net Income For the year Attributable to:
Pemilik entitas induk 566.048.397.448 488.889.258.921 Equity holders of the parent company Kepentingan Non-pengendali 20.313.948.982 2b,18 5.871.536.166 Non-controlling Interest
586.362.346.430 494.760.795.087 Laba Komprehensif, Neto yang Dapat Diatribusikan
Comprehensive Income Attributable
Pemilik entitas induk 564.994.930.611 487.907.988.879 Equity holders of the parent company Kepentingan Non-pengendali 20.313.948.982 5.871.536.166 Non-controlling Interest 585.308.879.593 493.779.525.045 LABA PER SAHAM YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2t EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO HOLDERS OF THE PARENT
COMPANY Laba Neto 126 109 Net income
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part
of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
66 67
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E Exhibit E
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M 1. G E N E R A L
a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company
PT Tempo Scan Pacific Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 20 Mei 1970, dengan nama PT Scanchemie dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968, yang diubah dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 37. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/27/4 tanggal 13 Februari 1971, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 26 Maret 1971, Tambahan No. 148. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 25 tanggal 25 Juli 2008 mengenai penyesuaian seluruh anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-85063.AH.01.02.TH.2008 tanggal 12 November 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 36 tanggal 5 Mei 2009, Tambahan No. 12177.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang usaha farmasi dan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1970. Kantor pusat Perusahaan di Tempo Scan Tower, lantai 16, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950, sedangkan lokasi pabriknya terletak di Cikarang - Jawa Barat. PT Bogamulia Nagadi, didirikan di Republik Indonesia, adalah perusahaan induk dari PT Tempo Scan Pacific Tbk dan Entitas anak.
PT Tempo Scan Pacific Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia on 20 May 1970, under its original name PT Scanchemie within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 Year 1968, as amended by Law No. 12 Year 1970, based on Notarial deed No. 37 of Ridwan Suselo, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice (MOJ) in its Decision Letter No. J.A.5/27/4 dated 13 February 1971, and was published in the State Gazette No. 25 date 26 March 1971, Supplement No. 148. The Company’s articles of association has been amended from time to time, the latest of which were drawn up in Notarial deed No. 25 of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., dated 25 July 2008 relating to the adjustment of the Company’s articles of association in compliance with Law No. 40, Year 2007. These amendments were approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-85063.AH.01.02. TH.2008 dated 12 November 2008 and was published in the State Gazette No. 36 dated 5 May 2009, Supplement No. 12177.
The Company started its commercial operations in 1970 and is primarily engaged in pharmaceutical business. The head office of the Company is located at 16th Floor, Tempo Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. 3-4, Jakarta 12950, while its factories are located in Cikarang - West Java. PT Bogamulia Nagadi, incorporated in the Republic of Indonesia, is the parent company of PT Tempo Scan Pacific Tbk and Subsidiaries.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Kegiatan
Perusahaan Lainnya b. Public Offering of the Company’s Shares and
Other Corporate Actions
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-939/PM/1994 tanggal 24 Mei 1994, Perusahaan menawarkan sejumlah 17.500.000 saham baru kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran Rp 8.250 setiap saham. Total nominal dari keseluruhan saham yang ditawarkan tersebut adalah sejumlah Rp 17,5 miliar. Hal ini menyebabkan total saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 75.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 1994.
Based on the letter of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. S-939/PM/1994 dated 24 May 1994, the Company offered 17,500,000 new shares to the public through the Indonesia Stock Exchange at an offering price of Rp 8,250 per share. The total aggregate par value of the shares offered to the public amounted to Rp 17.5 billion. This brought the total number of issued and fully paid shares of the Company to 75,000,000 shares as of 31 December 1994.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit D Exhibit D
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 0 1 1 2 0 1 0 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 5.920.466.655.609 5.215.766.923.561 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan ( 5.060.418.088.652) (4.403.795.407.185 ) Cash paid to suppliers and employees Kas yang dihasilkan dari operasi 860.048.566.957 811.971.516.376 Cash provided by operations Penerimaan penghasilan bunga 82.052.790.345 69.396.640.582 Receipts of interest income Penerimaan klaim atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan
-
3.544.268.472
Receipt of tax refund
Pembayaran pajak ( 345.197.409.918) ( 299.217.875.245 ) Payments of taxes Pembayaran beban keuangan ( 9.104.341.468) ( 7.605.247.182 ) Payments of financing charges Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas
operasi
587.799.605.916
578.089.303.003 Net cash flows provided by operating
activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap
7.627.862.141
11.602.696.149
Proceeds from sales of property, plant and equipment
Pembelian aset tetap ( 202.993.223.450) ( 110.414.774.197 ) Purchases of property, plant and equipment Penempatan investasi jangka pendek ( 15.000.000.000) ( 10.000.000.000 ) Placement of short-term investments Hasil penjualan investasi jangka pendek - 18.458.510.170 Proceeds from sale of short-term investment Perolehan penyertaan saham, setelah Such investments, net of cash
dikurangi kas dan setara kas yang diperoleh 22.089.312.498 - equivalents acquired Penerimaan dividen kas 7.417.218.000 5.349.313.000 Proceeds cash dividend Arus kas neto digunakan untuk aktivitas
investasi ( 180.858.830.811
) (
85.004.254.878
)
Net cash flows used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenerimaan dari utang bank 259.617.500.000 214.068.390.609 Proceeds from bank loansPembayaran utang bank ( 234.290.000.000) ( 163.479.892.907 ) Payments of bank loansPembayaran kepada pihak-pihak berelasi, neto ( 3.001.668.688) ( 3.834.775.033 ) Payments to related parties, netPembayaran liabilitas sewa ( 1.780.538.264)( 1.711.855.184 ) Payments of obligations under capitalleasesPembayaran dividen kas ( 215.251.540.000) ( 292.500.000.000 ) Payment of cash dividends Arus kas neto digunakan untuk aktivitas
pendanaan ( 194.706.246.952
) (
247.458.132.515
)
Net cash flows used in financing activities
Pengaruh bersih atas perubahan kurs pada kas
dan setara kas yang didenominasi dalam mata uang asing
( 1.791.175.103
)
(
27.982.154.506
)
Net effect of changes in foreign exchange rates on foreign currency denominated cash
and cash equivalents KENAIKAN BERSIH DALAM KAS
DAN SETARA KAS
210.443.353.050
217.644.761.104 NET INCREASE IN CASH
AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
1.398.375.375.274
1.180.730.614.170
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
1.608.818.728.324
1.398.375.375.274
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part
of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
68 69
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/3 Exhibit E/3
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
c. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan (Lanjutan) c. Boards of Commissioners and Directors and
Employees (Continued) Direksi Directors Presiden Direktur : Handojo Selamet Muljadi : President Director Wakil Presiden Direktur : Paulus Harianto : Vice President Director Direktur : Diana Wirawan : Director Direktur : Dewi Murni Sukahar : Director Direktur : Ratna Dewi Suryo Wibowo : Director Direktur : Dondi Sapto Margono : Director Direktur : Irawati Sutanto : Director Direktur : Phillips Gunawan : Director Direktur : Aviaska Diah Respati H : Director
Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2010, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Dian Paramita Tamzil : President Commissioner Komisaris Independen : Wisnu Katim : Independent Commissioner Komisaris Independen : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya : Independent Commissioner Direksi Directors Presiden Direktur : Handojo Selamet Muljadi : President Director Wakil Presiden Direktur : Paulus Harianto : Vice President Director Direktur : Diana Wirawan : Director Direktur : Dewi Murni Sukahar : Director Direktur : Ratna Dewi Suryo Wibowo : Director Direktur : Dondi Sapto Margono : Director Direktur : Irawati Sutanto : Director Direktur : Phillips Gunawan : Director
Gaji dan kesejahteraan lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sekitar Rp 19,6 miliar dan 16,5 miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010. Perusahaan dan Entitas anak mempunyai pegawai tetap sekitar 5.400 orang pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (tidak diaudit).
Total salaries and other compensation benefits incurred for the Company’s Commissioners and Directors were approximately Rp 19.6 billion and Rp 16.5 billion for the years ended 31 December 2011 and 2010, respectively. The Company and its Subsidiaries have approximately 5,400 permanent employees as of 31 December 2011 and 2010. (unaudited).
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/2 Exhibit E/2
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Kegiatan Perusahaan Lainnya (Lainnya)
b. Public Offering of The Company’s Shares and Other Corporate Actions (Continued)
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 29 September 1995 yang dinyatakan dalam akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 195 tanggal 29 September 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97, tanggal 5 Desember 1995, Tambahan No. 10015, nilai nominal masing-masing saham Perusahaan diubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 75.000.000 saham menjadi 150.000.000 saham. Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM No.S-106/PM/1998 tanggal 19 Januari 1998, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas sejumlah 300.000.000 saham baru dengan harga penawaran Rp 500 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham tersebut adalah sejumlah Rp 150 miliar. Sebagai akibat penawaran umum terbatas tersebut, total saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi 450.000.000 saham. Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham (RUPSLB) tanggal 30 Juni 2006 yang dinyatakan dalam akta Pernyataan Keputusan RUPSLB Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 41 tanggal 30 Juni 2006, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 66 tanggal 18 Agustus 2006, Tambahan No. 871, nilai nominal saham Perusahaan diubah dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 450.000.000 saham menjadi 4.500.000.000 saham.
Based on the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on 29 September 1995 and was published in the State Gazette No. 97, dated 5 December 1995, Supplement No. 10015, which was stated in Notarial deed No. 195 of Mudofir Hadi, S.H., dated 29 September 1995, the par value of the Company’s shares was changed from Rp 1,000 per share to Rp 500 per share (stock split). Accordingly, the number of issued and fully paid shares of the Company was increased from 75,000,000 shares to 150,000,000 shares. Based on the letter of BAPEPAM No. S-106/PM/1998 dated 19 January 1998, the Company conducted its First Rights Issue involving 300,000,000 new shares at an offering price of Rp 500 per share. The aggregate nominal value of the underlying shares amounted to Rp 150 billion. As a result of this rights issue, the total number of issued and fully paid shares of the Company was increased to 450,000,000 shares.
Based on the resolution of the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on 30 June 2006, which was set forth in the Statement of Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders by Notarial deed No. 41 of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., dated 30 June 2006 that was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 66 dated 18 August 2006, Supplement No. 871, the par value of the Company’s shares was changed from Rp 500 per share to Rp 50 per share (stock split). Accordingly, the number of issued and fully paid shares of the Company was increased from 450,000,000 shares to 4,500,000,000 shares.
c. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan c. Boards of Commissioners and Directors and
Employees Pada tanggal 31 Desember 2011 susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2011, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Dian Paramita Tamzil : President Commissioner Komisaris Independen : Wisnu Katim : Independent Commissioner Komisaris Independen : Olga Asihjati Adjiputro Wijaya : Independent Commissioner
70 71
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/5 Exhibit E/5
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
a. Basis of Consolidated Financial Statements (Continued)
Standar revisian memisahkan perubahan pemilik dan non-pemilik di dalam ekuitas. Laporan perubahan ekuitas hanya meliputi rincian transaksi dengan pemilik, dengan perubahan non pemilik di dalam ekuitas yang disajikan dalam rekonsiliasi tiap komponen ekuitas. Sebagai tambahan, standar memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif: laporan laba rugi komprehensif semua item pendapatan dan beban yang diakui, baik dalam bentuk tunggal satu laporan, atau dalam dua laporan yang terkait. Kelompok Usaha memilih untuk menyajikan dalam bentuk laporan tunggal. Sebagai tambahan, laporan posisi keuangan konsolidasian disyaratkan pada awal periode komparatatif paling awal yang diikuti dengan perubahan kebijakan akuntansi, koreksi kesalah atau reklasifikasi item di dalam laporan keuangan. Informasi komparatif telah disajikan kembali, sehingga kepatuhan terhadap standar revisian dapat dicapai. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali akun-akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun yang bersangkutan. Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan dan fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan Entitas.
The revised standard separates owner and non-owner changes in equity. The statement of changes in equity includes only details of transactions with owners, with non-owners changes in equity presented in a reconciliation of each component of equity. In addition, the standard introduces the statement of comprehensive income: it presents all items of recognized income and expenses, either in one single statement, or in two linked statements. The Group has elected to present a single statement. In addition, a consolidated statement of financial position is required at the beginning of the earliest comparative period following a change in accounting policy, the correction of an error or the reclassification of items in the financial statements. Comparative information has been re-presented so that compliance with the revised standard is achieved. The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are prepared under other measurement basis as described in accounting policies of the respective account. The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. The functional and reporting currency used by the Company and its Subsidiaries.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/4 Exhibit E/4
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian a. Basis of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Kelompok usaha telah mengadopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), berlaku efektif mulai 1 Januari 2011. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“FAS”), which are comprised of the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statements Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended 31 December 2010, except for the adoption of several amended FAS effective 1 January 2011 as disclosed in this note. The group has adopted Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 1 (Revised 2009), effectif 1 January 2011. SFAS No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, and comparative information and consistency, and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
72 73
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/7 Exhibit E/7
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)
Nama Entitas anak/ Name of Subsidiary
Produk Utama atau Kegiatan/
Principal Product or Activity
Kedudukan/ Domicile
Mulai Beroperasi
secara Komersial/
Start of Commercial Operations
Persentase Pemilikan Efektif/ % of Effective Ownership
Total Aset, Sebelum Eliminasi (dalam juta)/Total Assets, Before
Elimination (in millions)
2 0 1 1
2 0 1 0
2 0 0 9
2 0 1 1
2 0 1 0
2 0 0 9
PT Tempo Promosi – TP
Jasa iklan dan promosi/ Advertising and promotion services
Jakarta 1999 100,0 100,0 100,0 90.472 65.425 62.422
PT Pulau Mahoni – PM Pemasaran produk kosmetika/ Cosmetics trading
Jakarta 1971 99,38 96,0 96,0 67.144 49.246 49.682
PT Tempo Nagadi – TN (6)
Produsen produk sabun/ Soap manufacturing
Jakarta 1991 100,0 100,0 100,0 62.252 54.653 59.064
PT Pritho – PTO (6) Produsen produk kemasan plastik/ Plastic packaging manufacturing
Jakarta 1978 100,0 100,0 100,0 56.382 34.296 26.452
PT Polari Limunusainti – PLI
Industri minuman ringan/Industry of beverage
Tangerang dan Surabaya
1987 51,0
- - 55.060 - -
PT Filma Utama Soap – FUS (6)
Produsen produk konsumen dan kosmetika/ Consumer products and cosmetics manufacturing
Surabaya 1974 100,0 100,0 100,0 46.657 33.689 29.762
RT Beauty Care Ltd. – RTB (4) dan (5) (4) and (5)
Produsen produk kosmetika/ Cosmetics manufacturing
Bangkok, Thailand
1985 100,0 100,0 100,0 43.800 40.553 33.406
PT Tempo Data System – TDS (2) dan (4) (2) and (4)
Jasa Sistem Komputer/ Computer systems services
Jakarta 1998 99,2 98,77 98,77 43.132 28.618 40.040
PT Tempo Natural Products – TNP
Produsen produk suplemen makanan, makanan dan minuman/ Food supplement, food and beverages manufacturing
Jakarta 2006 99,98 99,98 99,98 40.896 34.268 36.022
PT Tempo Research – TR Jasa riset dan pengembangan/ Research and development services
Jakarta 1997 99,99 99,99 99,99 36.640 29.462 24.014
PT Tempo Logistics – Tlog (2) dan (3) (2) and (3)
Jasa distribusi/ Distribution services
Jakarta 2000 89,7 84,58 84,58 27.818 30.249 26.758
PT Tempo Rx Farma – TRF (a)
Pemasaran produk farmasi dan alat kesehatan/ Pharmaceutical and medical devices trading
Jakarta 1968 99,97 99,96 84,58 19.786 1.645 1.627
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/6 Exhibit E/6
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas anak (bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai “Kelompok Usaha”). Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, entitas anak yang dimiliki oleh Perusahaan, baik secara langsung dan/atau tidak langsung, dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its Subsidiaries (collectively hereinafter referred to as the “Group”). As of 31 December 2011, 2010 and 2009, these Subsidiaries, in which the Company owns, directly and/or indirectly, more than 50% of the voting shares, are as follows:
Nama Entitas anak/ Name of Subsidiary
Produk Utama atau Kegiatan/
Principal Product or Activity
Kedudukan/ Domicile
Mulai Beroperasi
secara Komersial/
Start of Commercial Operations
Persentase Pemilikan Efektif/ % of Effective Ownership
Total Aset, Sebelum Eliminasi
(dalam juta)/Total Assets, Before Elimination (in millions)
2 0 1 1
2 0 1 0
2 0 0 9
2 0 1 1
2 0 1 0
2 0 0 9 Dimiliki secara langsung atau tidak langsung/ Directly-owned or indirectly
PT Perusahaan Dagang Tempo – PTT
Jasa distribusi/ Distribution services
Jakarta 1953 89,7 84,58 84,58 1.271.937 1.021.613 920.244
Tempo Pacific Holding Ltd. – TPHL
Penyertaan saham/ Investments
Labuan, Malaysia
2002 100,0 100,0 100,0 528.093 493.576 528.237
PT Tempo Land – TL (4)
Pembangunan dan pengusahaan gedung perkantoran (properti)/ Construction and rental of office buildings (property)
Jakarta 1994 100,0 100,0 100,0 462.907 424.721 370.490
PT Barclay Products – BP
Pemasaran produk Konsumen dan kosmetika/ Consumer products and cosmetics
Jakarta 1977 100,0 100,0 100,0 329.372 125.400 126.683
PT Supra Usadhatama – SUT (2)
Jasa distribusi/ Distribution services
Jakarta 1987 89,7 84,58 84,58 156.686 138.342 144.805
PT Rudy Soetadi – RS (6)
Produsen produk kosmetika/ Cosmetics manufacturing
Jakarta 1977 99,51 99,51 99,51 137.221 130.742 113.384
PT Eres Revco – ER (6)
Pemasaran produk kosmetika/ Cosmetics trading
Jakarta 1989 99,51 99,51 99,51 144.299 136.903 107.979
PT Supra Ferbindo Farma – SFF
Produsen produk farmasi/ Pharmaceutical manufacturing
Jakarta 1987 100,0 100,0 100,0 127.682 161.600 125.673
PT Ageng Adi – AA Penyertaan saham/ Investments
Jakarta 1993 99,01 99,01 99,01 79.861 80.896 61.714
International Beauty Products Ltd. – IBP (4)
Pemasaran produk kosmetika/ Cosmetics trading
Bangkok, Thailand
1978 100,0 100,0 100,0 73.453 60.065 62.200
74 75
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/9 Exhibit E/9
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)
Pada tahun 2011, Perusahaan meningkatkan kepemilikan sahamnya di PTT menjadi 87.574.000 saham. Pada tahun yang sama, TNP dan SFF masing-masing membeli 2.400 dan 150 saham PT Polari Limunusainti (PLI) dari BMN. Selisih Lebih Nilai Aset Neto PTT dan PLI di atas biaya perolehan dicatat sebagai bagian dari “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai komponen ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan. Transaksi tersebut diatas tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
In 2011, the Company increased its ownership in PTT to become 87,574,000 shares. In the same year, TNP and SFF respectively purchased 2,400 and 150 shares of PT Polari Limunusainti (PLI) from BMN. The excess of net asset value of PTT and PLI over the cost of acquisition is recorded as part of the “Differences arising from restructuring transaction between entities under common control” are presented as a component of equity on the consolidated statements of financial position of the Company.
Transaksi tersebut di atas tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The above transactions do not have a material impact on the consolidated financial statements.
Pada tahun 2010, TRF (dahulu EC) menerbitkan 700.000 saham baru yang seluruhnya diambil bagian oleh Perusahaan dengan harga nominal dan PTT menjual seluruh kepemilikan sahamnya di TRF kepada Perusahaan, dengan demikian kepemilikan efektif perusahaan di TRF menjadi 99,96%. Transaksi tersebut tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.
In 2010, TRF (formerly EC) issued 700,000 new shares which were taken partly by the Company with nominal price and PTT sold all its shares in at TRF to the Company, thus effective ownership in TRF become 99.96%. This transaction had no material impact on the consolidated financial statements of the Group.
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Kelompok Usaha menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi Entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada Entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
From 1 January 2011 The Group retrospectively adopted SFAS No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interest (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest of a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/8 Exhibit E/8
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)
Nama Entitas anak/ Name of Subsidiary
Produk Utama atau Kegiatan/
Principal Product or Activity
Kedudukan/ Domicile
Mulai Beroperasi
secara Komersial/
Start of Commercial Operations
Persentase Pemilikan Efektif/ % of Effective Ownership
Total Aset, Sebelum Eliminasi (dalam juta)/Total Assets, Before
Elimination (in millions)
2 0 1 1
2 0 1 0
2 0 0 9
2 0 1 1
2 0 1 0
2 0 0 9
PT Tempo Nagadi Trading – TNT
Jasa pembelian/ Purchasing services
Jakarta 1991 100,0 100,0 100,0 15.713 13.728 12.145
PT Kendaga Isi Mulia – KIM (7) Distribusi minuman ringan/distribution of beverage
Surabaya 1979
51,0 - - 13.605 - -
PT Tri Nagaharda Satria – TNS (7)
Distribusi minuman ringan/distribution of beverage
Jakarta 1990 51,0 - - 11.669 - -
PT Global Eramas – GEM Usaha perdagangan/ Trading business
Jakarta 1987 97,2 96,77 96,77 10.117
11.079 8.396
Tempo Scan Pacific Philippines Inc. – TSPP (4)
Jasa distribusi dan pemasaran/ Distribution and marketing services
Manila, Philippines
2007 100,0 100,0 100,0 6.325 2.993 6.369
PT Kian Mulia Manunggal – KMM (7)
Penyewaan bangunan/Rental of buildings
Surabaya 1981 51,0 - - 3.847 - -
PT Tempo Mahoni – TM (b) Perdagangan ekspor dan impor, distributor dan agen/ Export and import trading, distributor and agent
Jakarta 2006 99,96 99,96 99,96 3.214 3.085 2.944
Tempo Nagadi Asia Pte., Ltd. – TNA (1)
Usaha perdagangan dan jasa pembelian/ Trading business and purchasing services
Singapura/ Singapore
1992 100,0 100,0 100,0 820 612 662
a) Dahulu PT Eurindo Combined (EC). a) Formerly PT Eurindo Combined (EC). b) TM adalah perusahaan dalam tahap pengembangan. b) TM is a development stage company. (1) Dimiliki secara tidak langsung melalui TNT. (1) Indirectly-owned through TNT. (2) Dimiliki secara tidak langsung melalui PTT. (2) Indirectly-owned through PTT. (3) Dimiliki secara tidak langsung melalui SUT. (3) Indirectly-owned through SUT. (4) Dimiliki secara tidak langsung melalui TPHLM. (4) Indirectly-owned through TPHLM. (5) Dimiliki secara tidak langsung melalui IBP. (5) Indirectly-owned through IBP. (6) Dimiliki secara tidak langsung melalui BCL pada 2011. (6) Indirectly-owned through BCL in 2011. (7) Dimiliki secara tidak langsung melalui PLI pada 2011. (7) Indirectly-owned through PLI in 2011.
Pembukuan akun beberapa entitas anak dilakukan di dalam mata uang selain Rupiah. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas entitas anak pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, sementara laporan laba rugi komprehensif dijabarkan dengan menggunakan kurs nilai tukar periode yang bersangkutan. Hasil penyesuaian penjabaran ditampilkan sebagai bagian ekuitas sebagai “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan.”
The book of accounts of certain subsidiaries are maintained in currency other than Rupiah. For presentation purposes of the consolidated financial statements, assets and liabilities of the subsidiaries at consolidated statements of financial position date are translated into Rupiah using the exchange rates at consolidated financial position date, while statements of revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of equity as “Differences arising from foreign currency translations”
76 77
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/11 Exhibit E/11
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas anak, maka Kelompok Usaha:
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan
sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
recognizes any surplus or deficit in profit or loss;
and
reclassifies the parent company’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separate from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
Sebelum 1 Januari 2011 Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-entitas anak, perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan diakui sebagai goodwill untuk “selisih positif” dan ke laporan laba rugi untuk “selisih negatif”.
Prior to 1 January 2011 Acquisitions of NCI were accounted for using the parent-entity extension method, whereby the difference between the consideration given/received and the carrying amount of the underlying net assets acquired or given up is recognized as goodwill for “positive excess”, and to profit or loss for “negative excess”.
c. Kombinasi Bisnis c. Business Combinations
Sejak 1 Januari 2011
Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
From 1 January 2011 The Group prospectively adopted SFAS No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year/period commencing on or after 1 January 2011. SFAS No.22 (Revised 2010) stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/10 Exhibit E/10
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) b. Principles of Consolidation (Continued)
Sejak Tanggal 1 Januari 2011 PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Seperti dijelaskan pada catatan terkait, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
From 1 January 2011 SFAS No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent company, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information. As described in this related note, the adoption of SFAS No. 4 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting including the related disclosures in the consolidated financial statements.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha seperti yang disebutkan pada Catatan 2b yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi Entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
The consolidated financial statements include the accounts of the Group mentioned below 2b, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%. All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity. Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas anak, maka Kelompok Usaha: menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill)
dan liabilitas Entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat dari
setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih
penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar dari pembayaran yang
diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
In case of loss of control over a subsidiary, the Group: derecognizes the assets (including goodwill) and
liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI;
derecognizes the cumulative translation differences
recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration
received, recognizes the fair value of any investment
retained;
78 79
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/13 Exhibit E/13
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Kombinasi Bisnis (Lanjutan) c. Business Combinations (Continued) Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity. At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss. After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. Sebelum 1 Januari 2011 Sebagai perbandingan dengan persyaratan-persyaratan tersebut di atas, kebijakan akuntansi atas kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut: i. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan
metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained. Prior to 1 January 2011 In comparison to the above, the following were the accounting policies applied on business combination prior to 1 January 2011:
i. Business combinations were accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI (formerly known as minority interest) was measured at the book value of the proporertionate share of the acquiree’s identifiable net assets;
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/12 Exhibit E/12
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
c. Kombinasi Bisnis (Lanjutan) c. Business Combinations (Continued)
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No 22 (Revisi 2010), sejak 1 Januari 2011, Kelompok Usaha: menghentikan amortisasi goodwill; mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi
goodwill terkait; dan melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai
dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009); "Penurunan Nilai Aset”
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
In accordance with the transitional provisions of SFAS No. 22 (Revised 2010), starting 1 January 2011, the Group:
ceased the amortization of goodwill; eliminated the carrying amount of the related
accumulated amortization of goodwill; and performed an impairment test of goodwill in
accordance with SFAS No. 48 (Revised 2009); “Impairment of Assets”
As described herein, the adoption of SFAS No. 22 (Revised 2010) has a significant impact on the financial reporting including the disclosures in the condolidated financial statements.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or a the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses. When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree. If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss. Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
80 81
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/15 Exhibit E/15
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Investasi pada Entitas Asosiasi
Sejak 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK No. 15 (Revisi 2009) diterapkan secara prospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Penerapan PSAK No. 15 (Revisi 2009) yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.
d. Investment in an Associate
From 1 January 2011
Effective 1 January 2011, the Group applied SFAS No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associated Companies”. SFAS No. 15 (Revised 2009) is applied prospectively and prescribes the accounting for investments in associated companies as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. The adoption of SFAS No. 15 (Revised 2009) has no significant impact on the consolidated financial statements.
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Group’s investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition. The consolidated financial statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of an associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate.
The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investments in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in the associate and its carrying value, and recognizes the amounts in the consolidated statements of comprehensive income.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/14 Exhibit E/14
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Kombinasi Bisnis (Lanjutan) c. Business Combinations (Continued)
ii. Kombinasi bisnis yang diperoleh secara
bertahap tersebut diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya;
iii. Ketika Kelompok Usaha mengakuisisi sebuah bisnis, derivatif melekat yang dipisahkan dari kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi tidak diukur kembali pada saat akusisi, kecuali kombinasi bisnis menyebabkan perubahan syarat-syarat kontrak yang secara signifikan merubah arus kas yang semula disyaratkan dalam kontrak;
iv. imbalan kontinjensi diakui jika, dan hanya jika,
Kelompok Usaha mempunyai liabilitas saat ini, yaitu kemungkinan besar atas arus ekonomis keluar, yang dapat secara memadai diestimasi. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontijensi diakui sebagai bagian dari goodwill.
v. Selisih lebih biaya perolehan saham di atas
nilai wajar aset neto Entitas anak pada tanggal akuisisi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa amortisasi selama dua puluh (20) tahun adalah dengan pertimbangan bahwa sebagian besar Entitas anak tersebut telah mempunyai prestasi usaha dalam beberapa tahun lalu yang cukup baik dan rata-rata telah beroperasi sekitar sepuluh (10) sampai lebih dari lima puluh (50) tahun.
ii. Business combinations achieved in stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired equity interest did not affect previously recognized goodwill;
iii. When the Group acquired a business, embedded derivatives separated from the host contract by the acquiree were not reassessed on acquisition unless the business combination resulted in a change in the terms of the contract that significantly modified the cash flows that otherwise would have been required under the contract;
iv. Contingent consideration was recognized if, and only if, the Group had a present obligation, the economic outflow was more likely than not, and a reliable estimate was determinable. Subsequent adjustments to the contingent consideration were recognized as part of goodwill.
v. The excess of investments costs over the fair values of underlying net assets of Subsidiaries at the date of acquisition was amortized using the straight-line method over twenty (20) years. Management believes that such amortization period of twenty (20) years is justified in view of the proven track records of most of the Subsidiaries, which have been operating for approximately ten (10) to more than fifty (50) years.
82 83
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/17 Exhibit E/17
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)
1. Aset dan Laibilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Financial Assets and Liabilities (Continued)
a. Aset Keuangan a. Financial Assets i. Aset dan Liabilitas Keuangan Diukur Melalui
Laporan Laba Rugi i. Financial Assets and Liabilities at Fair
Value through Profit or Loss
Aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan aset dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss include financial assets and liabilities held for trading and assets and liabilities designated upon initial recognition as at fair value through profit or loss.
Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset dan liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial assets and liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative assets and liabilities are also classified as held for trading unless designated as effective hedging instruments. Financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of comprehensifve income.
ii. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang ii. Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and which the Group not intend to sell immediately or in the near future.
iii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo iii. Held to Maturity Investments
Dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity which the Group has the positive intention and ability to hold to maturity, and are not designated as at fair value through profit or loss or available-for-sale.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/16 Exhibit E/16
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Investasi pada Entitas Asosiasi (Lanjutan) d. Investment in an Associate (Continued)
Sebelum 1 Januari 2011 Prior to 1 January 2011
Penyertaan saham pada entitas asosiasi baik langsung dan/atau tidak langsung dengan persentase kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Kelompok Usaha atas laba (rugi) neto entitas asosiasi dan dividen kas yang diterima sejak tanggal akuisisi. Bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama dua puluh (20) tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan pemilikan proporsional Kelompok Usaha atas nilai wajar aset neto entitas asosiasi pada tanggal akuisisi.
Investments in shares of stock of certain associated companies, in which the Group has direct and/or indirect ownership interest of at least 20% but not exceeding 50%, were accounted for using the equity method. Under the equity method, the cost of investment was increased or decreased by the Group’s equity share in net earnings (losses) of the associated companies and cash dividends received since date of acquisition. Equity share in net earnings (losses) was adjusted for the straight-line amortization, over a twenty (20) year period, of the difference between the cost of such investment and the Group’s proportionate share in the fair values of underlying net assets of the associated company at date of acquisition.
e. Aset dan Liabilitas Keuangan e. Financial Assets and Liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK No. 50 (Revisi 1998), “Akuntansi Investasi Efek tertentu”.
Effective 1 January 2010, the Group adopted SFAS No. 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and SFAS No. 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosure", which replace SFAS No. 55 (Revised 1999), "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities" and SFAS No. 50 (Revised 1998), "Accounting for Investments in Certain Securities", respectively.
1. Aset dan Laibilitas Keuangan 1. Financial Assets and Liabilities
a. Aset Keuangan a. Financial Assets
Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal, sepanjang diperbolehkan, mengevaluasi penentuan klasifikasi aset keuangan setiap akhir tahun. Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, dan piutang lain-lain.
Under SFAS No. 55 (Revised 2006), financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments and available for sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed, re-evaluates the classification of such financial assets at each year-end. The Group’s financial assets consist of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, and other receivables.
84 85
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/19 Exhibit E/19
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)
2. Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan) 2. Fair Value Measurement (Continued)
Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model).
If the market of the financial instrument is inactive, the Group determines fair value by using valuation techniques which include using recent market transactions conducted properly by knowledgeable, willing parties and, if available, reference to the current fair value of another instrument which is substantially the same, discounted cash flow analysis, and option pricing model.
3. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi 3. Amortized Cost Measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE) yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal payments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate (EIR) method, calculated from the difference between the initial amount and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan 4. Impairment of Financial Assets
Sejak tanggal 1 Januari 2010, kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:
Starting 1 January 2010, the accounting policy for impairment of financial assets measured at amortized cost is as follows:
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
At each reporting date, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events occurring subsequent to initial recognition of the asset (loss events), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
The Group considers whether there is objective evidence of impairment individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/18 Exhibit E/18
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)
1. Aset dan Laibilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Financial Assets and Liabilities (Continued)
b. Liabilitas Keuangan (Lanjutan) b. Financial Liabilities (Continued)
iv. Tersedia untuk Dijual Aset Keuangan iv. Available for Sale Financial Assets Kategori tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
Available-for-sale financial assets consist of non-derivative financial assets designated as available-for-sale or are not classified in any of three preceding categories.
b. Liabilitas Keuangan b. Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss, and financial liabilities measured at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
c. Pengakuan c. Recognition
Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, kecuali aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.
At initial recognition, financial assets or liabilities are measured at fair value, except for financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss, plus or minus the transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on the classification of financial assets and liabilities.
2. Pengukuran Nilai Wajar 2. Fair Value Measurement
Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an assets could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm's length transaction on the date of measurement.
Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Group measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and reflect actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
86 87
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/21 Exhibit E/21
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)
5. Penghentian Pengakuan 5. Derecognition
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Kelompok Usaha mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Kelompok Usaha diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Group derecognizes financial assets when the contractual rights to the cash flows arising from the financial assets expire or when the Group transfers all rights to receive contractual cash flows of financial assets in a transaction where the Group has transferred substantially all the risks and rewards of ownership of the financial assets transferred. Any rights or obligations on the transferred financial assets created or retained by the Group are recognized as assets or liabilities separately.
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Kelompok Usaha tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
The Group derecognizes financial liabilities when the obligation specified in the contract is discharged, cancelled or expires.
In transactions in which the Group neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of financial assets, the Group derecognizes the assets if it does not retain control over the assets. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the assets is retained, the Group continues to recognize the assets to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred assets.
6. Saling hapus 6. Offsetting
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai neto yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, ada hak hukum saat ini dilaksanakan untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and liabilities are set off and the net amount presented in the consolidated statements of financial position if, and only if, the Group has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/20 Exhibit E/20
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) e. Financial Assets and Liabilities (Continued)
4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (Lanjutan) 4. Impairment of Financial Assets (Continued)
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists individually for an individually-assessed financial asset, regardless of whether the amount is significant or not, those financial assets will be assessed collectively in a group of financial assets that have similar credit risk characteristics. Assets that are individually assessed, and for which an impairment is or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
The impairment loss of a financial asset, which is assessed individually is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate at the beginning of the financial asset. The carrying amount of the asset is presented by deducting the allowance for impairment losses and the impairment loss in recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not exist currently.
88 89
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/23 Exhibit E/23
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan) g. Transactions with Related Parties (Continued)
b. Suatu pihak yang berelasi dengan Kelompok
Usaha;
c. Suatu pihak adalah ventura bersama di mana Kelompok Usaha sebagai venture;
d. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk;
e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Group.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
b. The party is an associate of the Group;
c. The party is a joint venture in which the Group is a venture;
d. The party is a member of the key management personnel of the Group or its parent company;
e. The party is a close member of the family of
any individual referred to in (a) or (d);
f. The party is an entity that is controlled, jointly controlled, or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or,
g. The party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes herein.
h. Persediaan h. Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk persediaan usang disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method. Allowance for inventory obsolescence is provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values based on periodic reviews of the physical conditions of the inventories.
i. Biaya Dibayar di Muka i. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.
Prepaid expenses are amortized using the straight-line method over the periods benefited.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/22 Exhibit E/22
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Setara Kas f. Cash Equivalents
Call deposit dan deposito berjangka, dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang atau pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
Call and time deposits, which have maturities of three months or less at the time of placement, not pledged as collateral for loans or other borrowings, and not restricted, are considered as “Cash Equivalents”.
g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi g. Transactions with Related Parties Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika: a. Langsung, atau tidak langsung yang melalui
satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Kelompok Usaha; (ii) memiliki kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha;
Effective 1 January 2011, the Group applied SFAS No, 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. SFAS No. 7 (Revised 2010) requires disclosures of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments in the consolidated and separate financial statements, and also applies to individual financial statements. The adoption of the SFAS has an impact on the related disclosures in the consolidated financial statements. A party is considered to be related to the Group if: a. Directly, or indirectly through one or more
intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;
90 91
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/25 Exhibit E/25
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Aset Tetap (Lanjutan) j. Property, Plant and Equipment (Continued)
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan, dan yang meningkatkan manfaat aset tetap sebagaimana dipersyaratkan dalam PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap” dikapitalisasi ke akun aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode yang bersangkutan.
Constructions in progress are stated at cost. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Property, Plant and Equipment” account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use. The costs of repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of comprehensive income as incurred; significant renewals and betterments, as defined under SFAS No. 16 (Revised 2007) “Property, Plant and Equipment”, that will prolong the useful lives of the related assets are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of comprehensive income for the period.
k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan k. Impairment of Non-financial Assets
Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No 48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset", termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK No. 48 (Revisi 2009) juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait, terutama atas uji penurunan nilai bagi goodwill yang diharuskan minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai. Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai asset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
Effective 1 January 2011, the Group prospectively adopted SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before 1 January 2011. SFAS No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and SFAS No. 48 (Revised 2009) requires the entity to recognize an impairment loss. SFAS No. 48 (Revised 2009) also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures. As described herein, the adoption of SFAS No. 48 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting including the related disclosures, mainly on the impairment test of goodwill which is required at least once a year and more frequently when indications for impairment exist. The Group assesses at each annual reporting period whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/24 Exhibit E/24
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Aset Tetap j. Property, Plant and Equipment
Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya. Kelompok Usaha menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain tanah, diakui pada biaya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Tanah diakui pada biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Property, plant and equipment are initially carried at cost. The cost of an asset comprises its purchase price and any directly attributable costs of bringing the asset to the working condition and location for its intended use. The Group has applied the cost model in subsequent recognition for its property, plant and equipment. Property, plant and equipment, other than land, are recognized at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Land is recognized at cost and is not depreciated.
Kecuali disebutkan pada paragraf di bawah, penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut:
Except for those mentioned in paragraph below, depreciation is generally computed using the straight-line method, over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Tahun/Years
Bangunan, instalasi dan prasarana 4 – 30 Buildings, installations and improvements Mesin dan peralatan 3 – 25 Machinery and equipment Peralatan dan perabot kantor 2 – 10 Furniture, fixtures and office equipment Kendaraan 2 – 8 Transportation equipment
Tanah dan hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Aset tetap beberapa Entitas anak tertentu disusutkan dengan menggunakan metode saldo-menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara dua (2) sampai dengan sepuluh (10) tahun (Catatan 11).
Land and landrights are stated at cost and not amortized. The property, plant and equipment of certain Subsidiaries are depreciated using the double-declining balance method based on the estimated useful lives of the assets ranging from two (2) to ten (10) years (Note 11).
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah tersebut. Biaya tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain biaya legal, pengukuran-pematokan-pemetaan ulang, notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47, hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali dalam suatu kondisi yang ditentukan.
In accordance with the provisions of SFAS No. 47, “Accounting for Land”, all incidental costs incurred in relation with the acquisitions of landrights are deferred and presented separately from the main acquisition cost of the landrights. Such costs, which consist of legal fees, area survey and re-measurement fees, notarial fees, taxes and other related fees, are amortized over the legal terms of the related landrights. In addition, SFAS No. 47 also provides that landrights are not subject to amortization, except under certain defined conditions.
92 93
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/27 Exhibit E/27
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (Lanjutan) k. Impairment of Non-financial Assets (Continued)
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai asset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Goodwill is tested for impairment annually (as of 31 December) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods. Management believes that there is no indication of potential impairment in values of fixed assets as of 31 December 2011 and 2010.
l. S e w a l. L e a s e s
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila persyaratan sewa mengalihkan secara substansial manfaat dan risiko kepemilikan kepada lessee. Aset yang disewakan dan liabilitas sewa (jumlah neto beban keuangan) menurut sewa pembiayaan diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebagai aset tetap dan utang sewa pembiayaan, pada saat dimulainya sewa berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara beban keuangan dan pengurangan salod liabilitas sewa. Biaya keuangan diakui di dalam laporan laba rugi menurut dasar yang mencerminkan tingkat suku bunga periodik yang konstan pada liabilitas sewa pembiayaan. Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-and-leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aset sewa yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. The leased assets and the corresponding lease liabilities (net of finance charges) under finance leases are recognized on the consolidated statement of financial position as plant and equipment and finance lease payables respectively, at the inception of the leases based on the lower of fair value of the leased assets and the present value of the minimum lease payments. Each lease payment is apportioned between the finance expense and the reduction of the outstanding lease liability. The finance cost is recognized in the profit or loss on a basis that reflects a constant periodic rate of interest on the finance lease liability. Gains or losses on sale-and-leaseback transactions are deferred and amortized over the remaining useful lives of the leased assets using the straight-line method.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/26 Exhibit E/26
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (Lanjutan) k. Impairment of Non-financial Assets (Continued)
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka asset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk asset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk asset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash flows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operatiosn are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “Impairment Losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets. An assessment is made at each annual reporting period as to whether there s any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine an asset’s recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
94 95
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/29 Exhibit E/29
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban n. Revenue and Expense Recognition
Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No 23 (Revisi 2010), "Pendapatan". PSAK No 23 (Revisi 2010) mengidentifikasi keadaan di mana kriteria pengakuan pendapatan akan dipenuhi dan, oleh karena itu, pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi pendapatan yang timbul dari beberapa jenis transaksi dan peristiwa, dan juga menyediakan praktis pedoman penerapan kriteria pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK No 23 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Kelompok Usaha dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pertimbangan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak pertambahan nilai. Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Effective 1 January 2011, the Group adopted SFAS No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. SFAS No. 23 (Revised 2010) identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of SFAS No. 23 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements. Revenue is recognized to the extent that it is probable that future economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and value added taxes. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized.
Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk Kelompok Usaha, diakui pada saat risiko signifikan dan manfaat kepemilikan barang telah dipindahkan kepada pembeli, yang umumnya bertepatan dengan pengiriman dan penerimaan. Pendapatan dari penjualan ekspor dengan persyaratan "FOB Shipping Point" diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan, sedangkan pendapatan dari penjualan dalam negeri barang/jasa (termasuk kontrak manufaktur) diakui pada saat penyerahan barang/jasa kepada pelanggan.
Sale of Goods Revenue from sales arising from physical delivery of the Group’s products is recognized when the significant risk and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance. Revenue from export sales under “FOB Shipping Point” arrangement is recognized upon shipment of the goods to the customers, while revenue from domestic sales of goods/services (including contract manufacturing) is recognized upon delivery of the goods/services to the customers.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/28 Exhibit E/28
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Aset Tak Berwujud m. Intangible Assets
Biaya perolehan yang terjadi sehubungan dengan akuisisi merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat puluh (40) tahun. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Biaya untuk penelitian dan pengembangan diakui sebagai beban pada periode terjadinya kecuali biaya penelitian dan pengembangan yang secara khusus dapat diidentifikasi dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar – Lain-lain” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya.
Cost incurred in connection with the acquisitions of trademarks, patents and formulas are amortized using the straight-line method over forty (40) years. Trademarks, patents and formulas are presented as part of “Non-Current Assets – Others” account in the consolidated statements of financial position. Costs for research and development is recognized as an expense in the period incurred unless the costs of research and development that can be specifically identified and has benefits in the future are capitalized and recorded as deferred charges and are presented as part of "Non-Current Assets - Others" the consolidated statements of financial position. Deferred charges are amortized using the straight-line method based on the estimated benefits.
Aset tak berwujud sehubungan dengan pembelian program komputer dan biaya penerapannya diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak lancar – Lain-lain” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No 19 (Revisi 2010), "Aset Tak Berwujud", yang mengatur perlakuan akuntansi untuk aset tak berwujud yang tidak ditangani secara khusus dalam PSAK lain dan membutuhkan pengakuan aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria yang ditetapkan terpenuhi, dan juga menentukan bagaimana mengukur nilai tercatat aktiva tak berwujud dan pengungkapan yang terkait. Penerapan PSAK No 19 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tak berwujud diukur sebagai selisih antara hasil pelepasan neto dan nilai tercatat aktiva dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Intangible assets in connection with the purchase of a computer program and its implementation costs are amortized using the straight-line method over their estimated lives and are presented as part of "Non-Current Assets - Others" in the tconsolidated statements of financial position. Effective 1 January 2011, the Group adopted SFAS No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, which prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in other PSAK and requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and the related disclosures. The adoption of SFAS No. 19 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements. Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the asset and are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the asset is derecognized.
96 97
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/31 Exhibit E/31
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
q. Imbalan Kerja Karyawan q. Employee Benefits
Kelompok Usaha mencatat beban imbalan kerja karyawan menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Beban tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria independen dengan menggunakan metode “Projected-Unit Credit”. Laba atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi laba atau kerugian aktuaria melebihi 10% dari nilai kewajiban sekarang. Laba atau kerugian aktuaria yang melebihi 10% tersebut diamortisasi selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa masa lalu diamortisasi selama sisa masa kerja masing-masing karyawan. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional periode berjalan. Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
The Group recognizes provisions for employee service entitlement benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003. The provision is estimated based on actuarial calculations prepared by an independent firm of actuaries using the “Projected Unit of Credit” method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the cumulative actuarial gains or losses exceed 10% of the defined benefit obligation. The said actuarial gains or losses in excess of the 10% threshold are amortized over the expected average remaining service years of the employees using the straight-line method. Past service cost is amortized over the remaining service years of each employee. On the other hand, current service costs are charged directly to operations of the current period. Short-term employee benefits are recognized when paid accrue to the employees.
r. Informasi Segmen r. Segment Reporting
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2010) tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Effective 1 January 2011, the Group applied SFAS No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, which requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. The adoption of SFAS No. 5 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements. A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or inproviding products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments. Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that asegment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/30 Exhibit E/30
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing o. Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the buying and selling rates of exchange as published by Bank Indonesia at the last banking transaction date of the year, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current period.
2 0 1 1
(Rp) 2 0 1 0
(Rp) 2 0 0 9
(Rp)
Dolar Amerika Serikat (USD) 9.068 8.991 9.400 United States Dollar (USD) Euro (EUR) 11.739 11.956 13.510 Euro (EUR) Dolar Australia (AUD) 9.203 9.143 9.432 Australia Dollar (AUD) Dolar Singapura (SGD) 6.974 6.981 6.699 Singapore Dollar (SGD) Baht Thailand (THB) 286 299 282 Thailand Baht (THB) Peso Philipina (PHP) 207 205 204 Phillipina Peso (PHP)
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan.
Transactions in other foreign currencies are considered not significant.
p. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan p. Income Tax Expense (Benefit)
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah aset dan liabilitas berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk mengukur aset dan liabilitas pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Corporate income tax is determined on a per legal entity basis. Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period. Deferred tax is provided on all temporary differences arising between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Tax rates currently enacted or substantively enacted tax laws are used as basis to measure deferred tax assets and liabilities. Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
98 99
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/33 Exhibit E/33
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Penyajian laporan keuangan Kelompok Usaha memerlukan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan liabilitas kontijensi pada tanggal pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the reporting date. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that could require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.
a. Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan
akuntansi
Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen telah melakukan pertimbangan, terpisah dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan:
a. Judgements made in applying accounting policies
In the process of applying the Group's accounting policies, management has made the following judgements, apart from those involving estimations, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements:
i. Pajak penghasilan i. Income Taxes
Kelompok Usaha memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifkan dilakukan di dalam menentukan provisi bagi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan komputasi di mana penentuan akhir perpajakan adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Kelompok Usaha mengakui liabiltias bagi isu pajak yang diharapkan berdasarkan estima apakah tambahan pajak akan jatuh tempo. Pada saat hasil final perpajakan berbeda dari jumlah yang sebelumnya diakui, maka selisih tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan profisi pajak tangguhan di dalam periode di dalam penentuan tersebut dibuat. Jumlah tercatat liabilitas pajak kini Kelompok Usaha pada akhir periode pelaporan adalah Rp 20,7 miliar dan Rp 23,2 miliar untuk tahun-tahun yang berakhir masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010.
The Group has exposure to income taxes. Significant judgement is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the current income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made. The carrying amounts of the Group's current income tax liabilities at the end of the reporting period were approximately Rp 20,7 billion and Rp 23,2 billion for the years ended 31 December 2011 and 2010, respectively.
ii. Penilaian instrumen keuangan ii. Valuation of financial instrument
Kelompok Usaha mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut ini:
The Group measures fair values using the following hierarchy of methods:
- Harga kuotasi di pasar yang aktif untuk
instrumen keuangan yang sejenis. - Quoted market price in an active market for
an identical instrument.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/32 Exhibit E/32
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
s. Penerapan Standar Akuntansi Lainnya Revisi
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya di atas, Kelompok Usaha juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan kecuali bagi pengungkapan terkait:
PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas"
PSAK No. 25 (Revisi 2009), "Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan" PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”
s. Adoption of Other Revised Accounting Standards
Other than the revised accounting standards previously mentioned above, the Group also adopted the following revised accounting standards on 1 January 2011, which are considered relevant to the consolidated financial statements but did not have a significant impact except fot the related disclosures:
SFAS No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”
SFAS No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors”
SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”.
t. Laba per Saham t. Earnings per Share
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba neto per saham dihitung dengan membagi laba neto masing-masing dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yaitu sejumlah 4.500.000.000 saham.
In accordance with SFAS No. 56, “Earnings Per Share”, earnings per share are computed by dividing profit for the year attributable to equity holders of the parent company, respectively, with the weighted average number of issued and fully paid shares for the years ended 31 Desember 2011 and 2010 of 4,500,000,000 shares.
u. Kontinjensi u. Contingencies
Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.
Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.
Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements. They are disclosed in the notes to the consolidated financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when an inflow of economic benefits is probable.
v. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan v. Events After the Reporting Period
Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan laporan keuangan konsolidasian bila material.
Events after the reporting period that provide evidence of conditions that existed at the end of the reporting period (adjusting events) are reflected in the consolidated financial statements. Events after the reporting period that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material.
100 101
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/35 Exhibit E/35
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
b. Sumber utama ketidakpastian estimasi b. Key source of estimation uncertainty
Kunci asumsi tentang masa depan dan kunci sumber estimasi ketidakpastian di akhir periode pelaporan, memiliki risiko yang signifikan menyebabkan penyesuaian materi untuk membawa jumlah aset dan liabilitas dalam tahun anggaran berikutnya dibahas di bawah ini
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below.
i. Masa manfaat aset tetap i. Useful lives of property, plant and equipment
Biaya aset tetap disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap. Manajemen memperkirakan masa manfaat aset tetap tersebut antara 2 - 30 tahun. Aset tetap beberapa entitas anak tertentu disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara 2-10 tahun. Hal ini sesuai taksiran masa manfaat yang umum diaplikasikan pada industri. Perubahan tingkat yang diharapkan dalam penggunaan dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat peralatan dan nilai sisa atas aset-aset tersebut, oleh karena itu, biaya penyusutan di masa yang akan datang dapat saja berubah. Nilai tercatat aset tetap pada akhir periode pelaporan diungkapkan dalam Catatan 11 atas laporan keuangan.
The cost of property, plant and equipment is depreciated on a straight-line method over the assets’ estimated useful economic lives. Management estimates the useful lives of these equipments to be 2 to 30 years. The property, plant and equipment of certain subsidiaries are depreciated using double-declining balance method base on the estimated useful life of the assets ranging from 2 to 10 years. These are common life expectancies applied in the industry. Changes in the expected level of usage and technological developments could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, therefore, future depreciation charges could be revised. The carrying amount of the Group’s property, plant and equipment at the end of the reporting period is disclosed in Note 11 to the financial statements.
ii. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset
keuangan ii. Allowance for impairment losses of financial
assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2e.
Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 2e.
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kolektif.
Collectively assessed impairment allowance cover credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/34 Exhibit E/34
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
a. Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan
akuntansi (Lanjutan) a. Judgements made in applying accounting policies
(Continued)
ii. Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan) ii. Valuation of financial instrument (Continued)
- Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.
- Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
- Teknik penilaian yang menggunakan input
signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya menggunakan input yang bukan merupakan data yang dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen yang sejenis dimana terdapat penyesuaian signifikan yang tidak dapat diobservasi atau asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mencerminkan selisih antara instrumen keuangan yang diperbandingkan.
- Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the instrument's valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.
Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi.
Fair values of financial assets and financial liabilities that are traded in active markets are based on quoted market prices. For all other financial instruments, the Group determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist.
Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian dapat termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.
Assumptions and inputs used in valuation techniques may include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm’s length.
102 103
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/37 Exhibit E/37
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 K a s 5.047.911.611 1.973.579.402 2.076.675.106 Cash on hand
B a n k Cash in banks
Dalam Rupiah In Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 4.545.007.831 6.856.194.700 8.423.337.515 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk
1.952.824.170
1.909.213.850 1.589.536.211
PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.162.795.744 1.017.676.128 977.481.358 PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd. 1.004.127.397 1.111.937.678 496.302.669 Banking Corporation Ltd. Lain-lain (masing-masing di
bawah Rp 1 miliar)
921.792.164
688.471.872 673.587.522
Others (each below Rp 1 billion)
Dalam Dolar AS In US Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
US$ 209.651 (2010: US$ 166.022 dan 2009: US$ 262.818)
1.901.112.709 1.492.694.504 2.470.484.865
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
US$ 209,651 (2010: US$ 166,022 and
2009: US$ 262,818) Lain-lain US$ 160.461
(2010: US$ 117.004 dan 2009: US$ 100.436)
1.457.950.541
1.051.981.887 944.098.494
Others US$ 160,461
(2010: US$ 117,004 and 2009: US$ 100,436)
Dalam Euro In Euro
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
EUR 27.674 (2010: EUR 26.956 dan 2009: EUR 33.263)
324.869.240 322.277.199 449.370.344
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
EUR 27,674 (2010: EUR 26,956 and
2009: EUR 33,263) Lain-lain
EUR 9.022 (2010: EUR 6.927 dan 2009 : EUR19.548)
105.907.406 82.816.801 264.091.203
Others EUR 9,022
(2010: EUR 6,927 and 2009 : EUR19,548)
Dalam Dolar Singapura In Singapore Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. SIN$ 99.389
(2010: SIN$ 61.939 dan 2009: SIN$ 81.575)
693.171.615 432.372.142 546.445.903
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
SIN$ 99,389 (2010: SIN$ 61,939 and
2009: SIN$ 81,575) Dalam Baht Thailand In Thailand Baht
The Siam Commercial Bank THB 34.069.837 (2010: THB 62.973.362 dan 2009: THB 25.700.523)
9.730.686.057 18.807.624.250 7.248.318.445
The Siam Commercial Bank THB 32,949,837
(2010: THB 62,973,362 and 2009: THB 25,700,523)
The Thanacart Bank THB 30.543.754 (2010: THB 7.500.000)
8.723.601.440
2.239.950.000
-
The Thanacart Bank THB 30,543,754
(2010: THB 7,500,000) Lain-lain
THB 1.872.222 (2010: THB 2.894.491 dan 2009: THB 360.119)
534.725.405
864.468.715
101.553.518
Others THB 1,872,222
(2010: THB 2,894,491 and 2009: THB 360,119)
Dipindahkan 33.058.571.719 36.877.679.726 24.184.608.047 Brought forward
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/36 Exhibit E/36
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
b. Sumber utama ketidakpastian estimasi
(Lanjutan) b. Key source of estimation uncertainty
(Continued) ii. Penentuan nilai wajar ii. Determaining fair value
Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perusahaan harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2e. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan (judgement) yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.
The determination of fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2e. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
ii. Manfaat pensiun
Nilai kini liabilitas pensiun bergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan oleh basis aktuaria dengan menggunakan sejumlah asumsi. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (laba) neto untuk pensiun termasuk tingkat diskonto. Setiap perubahan asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas pensiun. Kelompok Usaha menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir tahun. Tingkat bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari estimasi kas keluar di masa depan yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai, Kelompok Usaha mempertimbangkan tingkat bunga berkualitas tinggi obligasi pemerintah yang memiliki denominasi dalam mata uang dimana manfaat akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sesuai masa liabilitas pensiun yang bersangkutan. Asumsi utama yang lain untuk liabilitas pensiun sebagian didasarkan pada kondisi pasar pada saat ini. Informasi tambahan telah diungkapkan dalam Catatan 16 terkait dengan laporan keuangan konsolidasian terkait.
iv. Pension benefits
The present value of the pension obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of pension obligations. The Group determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Group considers the interest rate of high-quality government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension obligation. Other key assumptions for pension obligations are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in the related Note 16 to consolidated financial statements herein.
104 105
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/39 Exhibit E/39
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Setara Kas (Lanjutan) Cash Equivalents (Continued)
Call deposit dan deposito berjangka (Lanjutan)
Call and time deposits (Continued)
Pindahan 1.511.821.580.000 1.303.603.227.200 1.001.436.400.000 Carried forward Dalam Euro In Euro
PT Bank OCBC NISP Tbk EUR 3.277.000 (2010: EUR 3.770.000 dan 2009: EUR 10.099.970)
38.468.670.230 45.073.328.300
136.447.869.000
PT Bank OCBC NISP Tbk EUR 3,277,000
(2010: EUR 3,770,000 and 2009: EUR 10,099,970)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. EUR 336.000
(2010: EUR 41.000)
3.944.300.640 490.187.390
-
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
EUR 336,000 (2010: EUR 41,000)
PT Bank Central Asia Tbk EUR 29.000
(2010: EUR 41.000 dan 2009: EUR 1.014.997)
340.430.710 490.187.390
13.712.335.350
PT Bank Central Asia Tbk EUR 29,000
(2010: EUR 41,000 and 2009: EUR 1,014,997)
Dalam Baht Thailand In Thailand Baht Citibank THB 30.681.094
(2010: THB 30.143.915)
8.762.827.129 9.002.781.696
-
Citibank THB 30,681,094
(2010: THB 30,143,915) The Siam Commercial Bank THB 9.693.798
(2010: THB 979.065 dan 2009: THB 7.581.679)
2.768.645.564 292.407.514
2.138.260.850
The Siam Commercial Bank THB 10,813,798
(2010: THB 979,065 and 2009: THB 7,581,679)
Thai Military Bank THB 7.398.259
(2010: THB 392.227 dan 2009: THB 389.363)
2.113.016.753 117.142.614
109.811.914
Others THB 7,398.259
(2010: THB 392,227 and 2009: THB 389,363)
Kasikorn Bank THB 7.031.527
(2010: 31.125 dan 2009: THB 30.962)
2.008.274.566
9.295.718
8.732.162
Kasikorn Bank THB 7,031,527
(2010: 31,125 and 2009: THB 30,962)
Sub-total 1.570.227.745.592 1.359.078.557.822 1.153.853.409.276 Sub-total T o t a l 1.608.818.728.324 1.398.375.375.274 1.180.730.614.170 T o t a l
Suku bunga tahunan atas deposito berjangka adalah sebagai berikut:
The annual interest rates on time deposits are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah 5,0% - 9,3% 5,8% - 9,3% 5,8% - 13,5% Rupiah Dolar AS 0,2% - 2,9% 0,4% - 2,3% 0,1% - 5,6% US Dollar Euro 0,1% - 1,0% 0,1% - 0,8% 0,1% - 2,0% Euro Baht Thailand 0,6% - 2,4% 0,5% - 1,1% 0,4% - 2,4% Thailand Baht
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/38 Exhibit E/38
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
B a n k (Lanjutan) Cash in Bank (Continued) Pindahan 33.058.571.719 36.877.679.726 24.184.608.047 Carried forward Dalam Peso Filipina In Philippine Peso
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
PHP 1.396.758 (2010: PHP 2.024.327 dan 2009: PHP 2.912.768)
288.919.394
415.553.795 593.622.133
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
PHP 1,396,758 (2010: PHP 2,024,327 and
2009: PHP 2,912,768) Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 200 juta)
172.083.173 -
-
Dalam Dolar Australia In Dolar Australia The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd. AUD 2.533 (2010: AUD 3.282 dan 2009: AUD 2.645)
23.496.835 30.004.529
22.299.608
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
AUD 2,533 (2010: AUD 3,282 and
2009: AUD 2,645) Sub-total 33.543.071.121 37.323.238.050 24.800.529.788 Sub-total
Setara Kas Cash Equivalents Call deposit dan deposito berjangka
Call and Time Deposits Dalam Rupiah In Rupiah
The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 353.584.672.000 210.825.000.000 4.870.000.000 Banking Corporation Ltd
PT Bank CIMB Niaga Tbk 300.415.000.000 369.305.000.000 448.232.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk 154.660.000.000 83.945.000.000 95.875.000.000 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 140.420.000.000 321.980.000.000 237.905.000.000 PT Bank Danamon IndonesiaTbk PT Bank OCBC NISP Tbk 80.000.000 - 14.090.000.000 PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
375.580.000.000 168.125.000.000
-
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
Dalam Dolar AS In US Dollar
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. US$ 10.261.000 (2010: US$ 1.529.000 dan 2009: US$ 226.000)
93.046.748.000 13.747.239.000
2.124.400.000
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
US$ 10,261,000 (2010: US$ 1,529,000 and
2009: US$ 226,000) PT Bank OCBC NISP Tbk
US$ 4.480.000 (2010: US$ 12.720.000 dan 2009: US$ 6.180.000)
40.624.640.000 114.365.520.000
58.092.000.000
PT Bank OCBC NISP Tbk US$ 4,480,000
(2010: US$ 12,720,000 and 2009: US$ 6,180,000)
PT Bank CIMB Niaga Tbk US$ 3.700.000 (2010: US$ 72.000 dan 2009:US$ 2.300.000)
33.551.600.000 647.352.000
21.620.000.000
PT Bank CIMB Niaga Tbk US$ 3,700,000
(2010: US$ 72,000 and 2009: US$ 2,300,000)
PT Bank Central Asia Tbk US$ 1.170.000 (2010: US$ 2.232.000 dan 2009: US$ 7.485.000)
10.609.560.000 20.067.912.000
70.359.000.000
PT Bank Central Asia Tbk US$ 1,170,000
(2010: US$ 2,232,000 and 2009: US$ 7,485,000)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$ 1.020.000
(2010: US$ 11.200 dan 2009: US$ 5.135.000)
9.249.360.000 100.699.200
48.269.000.000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$ 1.020.000
(2010: US$ 11,200 and 2009: US$ 5,135,000)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (US$ 55.000)
-
494.505.000
-
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (US$ 55,000)
Dipindahkan 1.511.821.580.000 1.303.603.227.200 1.001.436.400.000 Brought forward
106 107
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/41 Exhibit E/41
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
7. ACCOUNT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, antara lain berupa penjualan, pembelian, sewa, jasa manajemen, perbaikan dan pemeliharaan, pengelolaan keamanan, sewa, serta transaksi keuangan. Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai hubungan istimewa karena mempunyai kesamaan pemilikan dan/atau pengurus dengan Kelompok Usaha.
Piutang dan utang atas transaksi usaha dengan pihak-pihak berelasi disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” atau “Utang Usaha” (masing-masing Catatan 6 dan 14), sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/penyajian dalam akunnya masing-masing pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Group, in its regular conduct of business, engages in transactions with related parties, which principally consist of sales, purchases, rentals, management services, repairs and maintenance, security management, leasing, and financing transactions. The subject entities are considered related parties to the Group in view of common ownership and/or management.
The account balances with related parties arising from trade transactions are presented as part of “Trade Receivables” or “Trade Payables” (Notes 6 and 14, respectively), while those arising from non-trade transactions are detailed below according to their account classifications/ presentation in the consolidated statements of financial position.
Penjualan kepada pihak-pihak berelasi adalah sekitar 0,04% dan 0,20% dari penjualan neto konsolidasian, sedangkan pembelian dari pihak-pihak berelasi adalah sekitar 0,12% dan 1,21% dari total pembelian konsolidasian, masing-masing untuk tahun 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010. Transaksi penjualan dan pembelian barang jadi, bahan baku dan bahan pembantu selama setahun kepada dan dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Sales to related parties accounted for about 0.04% and 0.20% of consolidated net sales, while purchases from related parties accounted for about 0.12% and 1.21% of consolidated total purchases, in 31 December 2011 and 31 December 2010, respectively. Sales and purchases of finished goods, raw materials and packaging materials to and from related parties are summarized as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 Penjualan: Sales: PT Polari Limunusainti - 6.603.821.791 PT Polari Limunusainti PT Beiersdorf Indonesia 2.116.808.640 1.286.289.792 PT Beiersdorf Indonesia PT Kendaga Isi Mulia - 1.079.772.169 PT Kendaga Isi Mulia PT Tri Nagaharda Satria - 1.053.493.683 PT Tri Nagaharda Satria Lain-lain (kurang dari Rp 1 miliar) - 150.463.117 Others (below Rp 1 billion) T o t a l
2.116.808.640
10.173.840.552
T o t a l
Pembelian: Purchases: PT Polari Limunusainti - 33.732.337.927 PT Polari Limunusainti PT Beiersdorf Indonesia 4.261.953.061 3.829.343.923 PT Beiersdorf Indonesia T o t a l
4.261.953.061
37.561.681.850
T o t a l
Transaksi-transaksi lain di luar usaha dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 25e.
Other non-trade transactions with related parties are disclosed in Note 25e.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/40 Exhibit E/40
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. INVESTASI JANGKA PENDEK, NETO 5. SHORT-TERM INVESTMENTS, NET
Akun ini merupakan investasi berupa Surat Utang Negara Fixed Rate (SUN FR) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dan obligasi korporasi dengan tingkat kupon per tahun (coupon rate) berkisar 7,4% - 11,3%. Investasi jangka pendek ini disajikan sebesar nilai pasarnya pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Laba neto yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar dari investasi jangka pendek ini adalah sekitar Rp 933 juta pada tanggal 31 Desember 2011, Rp 1,4 miliar pada tanggal 31 Desember 2010 dan sekitar Rp 649 juta pada tanggal 31 Desember 2009, yang disajikan sebagai bagian yang terpisah dari Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai “Laba yang Belum Direalisasi atas Nilai Pasar Investasi Jangka Pendek, Neto” pada bagian ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.
This account is an investment in the form of Fixed Rate Government Securities (SUN FR) issued by the Government of Indonesia and corporate bond with annual coupon rate (coupon rate) of about 7,4% - 11,3%. Short-term investments are stated at their market value at December 31, 2011, 2010 and 2009. Unrealized net gains on the appreciation in market value of these short-term investments is approximately Rp 933 million as of 31 Desember 2011, approximately Rp 1.4 billion as of 31 December 2010 and approximately Rp 649 million as of 31 December 2009, which is presented as a separate part of equity in the consolidated statements of financial position as " Unrealized Gain on Changes in Fair Value of Available-for Sale Financial, Net’ the consolidated statements of financial position.
6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
Pihak ketiga Third parties Pelanggan dalam negeri 591.870.574.483 526.026.844.135 455.602.693.835 Domestic customers Pelanggan luar negeri 7.198.311.537 9.619.638.133 8.453.546.242 Overseas customers
Sub-total 599.068.886.020 535.646.482.268 464.056.240.077 Sub-total Pihak–pihak berelasi Related parties
(Catatan 7) (Note 7) PT Kendaga Isi Mulia - 181.726.175 296.582.693 PT Kendaga Isi Mulia Lain-lain (masing-masing di Others (each below
bawah Rp 1 miliar) 268.577.331 322.264.018 274.891.420 Rp 1 billion) Sub-total 268.577.331 503.990.193 571.474.113 Sub-total
T o t a l 599.337.463.351 536.150.472.461 464.627.714.190 T o t a l
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa semua piutang usaha di atas dapat tertagih, oleh karena itu, tidak diperlukan adanya pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha.
Based on the review of the status of individual receivable accounts at end of year, management is of the opinion that all of the above trade receivables are fully collectible and no provision is necessary.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 and 2009, analisa umur piutang usaha di atas adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2011, 2010 and 2009, the aging analysis of the above trade receivables is as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
Belum jatuh tempo 513.780.085.810 459.173.072.082 400.138.535.070 Current Lewat jatuh tempo: Overdue:
1 – 30 hari 69.242.270.876 63.746.800.094 53.486.750.744 1 – 30 days 31 – 60 hari 6.839.221.271 6.528.669.074 5.740.673.164 31 – 60 days 61 – 90 hari 2.164.553.622 1.013.987.733 1.388.556.649 61 – 90 days Lebih dari 90 hari 7.311.331.772 5.687.943.478 3.873.198.563 Above 90 days
T o t a l
599.337.463.351
536.150.472.461
464.627.714.190
T o t a l
108 109
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/43 Exhibit E/43
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. PERSEDIAAN, NETO 8. INVENTORIES, NET
Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Barang jadi 582.254.914.270 471.072.859.657 468.487.433.481 Finished goods Barang dalam proses 20.606.297.227 21.155.404.063 16.767.181.311 Work in process Bahan baku dan pembantu 107.172.966.353 92.147.295.941 90.353.796.486 Raw materials and supplies Suku cadang 2.242.100.381 1.564.208.095 1.375.842.090 Spare parts Barang dalam perjalanan 15.441.286.347 13.465.215.130 11.793.377.713 Materials in-transit T o t a l
727.717.564.578
599.404.982.886
588.777.631.081
T o t a l
Penyisihan persediaan usang
( 1.374.177.906
)(
3.943.599.461
)(
3.717.416.846
)
Allowance for inventory obsolescence
N e t o
726.343.386.672
595.461.383.425
585.060.214.235
N e t
Analisa perubahan saldo penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
An analysis of the movements in the balance of allowance for inventory obsolescence is as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
Saldo awal tahun 3.943.599.461 3.717.416.846 3.754.788.304 Balance at beginning of year Penyisihan selama tahun berjalan 3.965.321.864
9.409.590.448
7.640.187.850
Provisions made during the year
Penghapusan persediaan ( 6.534.743.419)( 9.183.407.833 )( 7.677.559.308 ) Inventories written-off
Saldo akhir tahun
1.374.177.906
3.943.599.461
3.717.416.846
Ending balance Manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari penurunan nilai persediaan. Persediaan di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 744 miliar pada tanggal 31 Desember 2011, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
Management is of the opinion that the above allowance for inventory obsolescence is adequate to cover any possible losses that may arise from the decline in value of the inventories. Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks), with an aggregate coverage amount of approximately Rp 744 billion as of 31 December 2011, which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks.
9. PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA
9. PREPAID TAXES AND EXPENSES AND OTHER CURRENT ASSETS
Akun ini terutama merupakan iklan dan promosi dibayar di muka, uang muka pembelian dan pajak dibayar di muka.
This account mainly consists of prepaid advertising and promotions, advances for purchases and prepaid taxes.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/42 Exhibit E/42
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
7. ACCOUNT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Rincian saldo transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The balances of accounts with related parties arising from the above-mentioned non-trade transactions are as follows:
Persentase terhadap Total Aset/ Liabilitas/
Percentage to Total Assets/ Liabilities (%)
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
Aset Lancar Current Assets Piutang lain-lain, Pihak Other Receivables -
berelasi Related Parties Lain-lain (masing-masing di Others (each below
bawah Rp 1 miliar) 311.085.460 203.995.601 632.258.426 0,01 0,01 0,02 Rp 1 billion)
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Utang lain-lain, Pihak Other Payables -
berelasi Related Parties PT Tempo Realty 2.010.207.119 - - 0,16 - - PT Tempo Realty PT Bogamulia Nagadi 1.075.975.431 3.043.525.804 2.424.861.837 0,09 0,33 0,30 PT Bogamulia Nagadi PT Tempo Centra
Management
84.875.603
1.267.183.403
1.420.004.683
0,007
0,14 0,17 PT Tempo Centra
Management Lain-lain (masing-masing di Others (each below
bawah Rp 1 miliar) 1.119.252.863 2.995.633.774 1.642.130.469 0,09 0,32 0,20 Rp 1 billion) T o t a l 4.290.311.016 7.306.342.981
5.486.996.989
0,35
0,79
0,67
T o t a l
Utang Sewa
Obligations Under Capital Lease
PT Tempo Utama Finance PT Tempo Utama (Catatan 11) Finance (Note 11)
Bagian jatuh tempo dalam satu Tahun
1.161.293.967
1.721.383.445
1.596.931.592
0,09
0,18 0,19
Current portion
Bagian jangka panjang
2.355.894.975
3.517.188.943
5.238.572.395
0,19
0,38
0,64
Long-term portion
Semua akun di atas tidak dikenakan bunga, kecuali liabilitas sewa kepada PT Tempo Utama Finance (TUF).
All of the above accounts are non-interest bearing, except for the leasing obligations to PT Tempo Utama Finance (TUF).
110 111
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/45 Exhibit E/45
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PENYERTAAN SAHAM (Lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK (Continued)
2 0 0 9
Produk utama atau kegiatan/
Principal product or activity
Kedudukan/ Place of domicile
Total saham/ Number
of shares owned
Persentase pemilikan/ Percentage
of ownership
Biaya perolehan/
Cost
Akumulasi bagian atas laba neto
entitas asosiasi, Neto/
Accumulated equity in net earnings of associated
companies, Net
Nilai tercatat/ Carrying value
Perusahaan asosiasi/Associated company
PT Beiersdorf Indonesia
Perawatan Kesehatan/ Health Care
Jakarta 2.000 20,00 % 9.750.000.000 12.697.122.705 *) 22.447.122.705
Efek ekuitas yang tersedia dijual/Equity securities available for sale
PT Bina Mulia Manunggal
Penyewaan Gedung/ Building Rental
Jakarta 5.000 1,44% 24.588.968.870 - 24.588.968.870
PT Adijaya Gemilang Utama
Perdagangan/ Trading
Jakarta 1 0,02% 1.000.000 - 1.000.000
T o t a l
34.339.968.870
12.697.122.705
47.037.091.575
*) Setelah dikurangi akumulasi dividen yang diterima dari
entitas asosiasi sejumlah Rp 12,06 miliar. *) Net of cumulative cash dividends received from the investee
amounting to Rp 12.06 billion.
Rincian bagian atas laba neto entitas asosiasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 terdiri dari:
The details of the related equity shares in net earnings of associated companies for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
PT Beiersdorf Indonesia PT Beiersdorf IndonesiaBagian atas laba neto entitas asosiasi
3.399.999.400
7.417.218.000
5.349.312.600
Equity shares in net earnings of Associated companies
Dikurangi amortisasi selisih
lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset neto entitas asosiasi
-
(
396.359.928
)( 396.359.928
)
Less amortization of excess of investment cost over fair
values of underlying net assets of associated
companies N e t o
3.399.999.400
7.020.858.072
4.952.952.672
N e t
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/44 Exhibit E/44
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PENYERTAAN SAHAM 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
2 0 1 1
Produk utama atau kegiatan/
Principal product or
activity
Kedudukan/ Place of domicile
Total saham/ Number of
shares owned
Persentase pemilikan/
Percentage of ownership
Biaya perolehan/
Cost
Akumulasi bagian atas laba neto
entitas asosiasi, Neto/ Accumulated
equity in net earnings of associated
companies, Net
Nilai tercatat/ Carrying value
Perusahaan asosiasi/Associated company
PT Beiersdorf Indonesia
Perawatan Kesehatan/ Health Care
Jakarta 2.000 20,00 % 9.750.000.000 10.351.449.176 *) 20.101.449.176
Efek ekuitas yang tersedia dijual/Equity securities available for sale
PT Bina Mulia Manunggal
Penyewaan Gedung/ Building Rental
Jakarta 5.000 1,44% 24.588.968.870 - 24.588.968.870
PT Adijaya Gemilang Utama
Perdagangan/ Trading
Jakarta 1 0,02% 1.000.000 - 1.000.000
T o t a l
34.339.968.870
10.351.449.176
44.691.418.046
*) Setelah dikurangi akumulasi dividen yang diterima dari
perusahaan asosiasi sejumlah Rp 7,4 miliar. *) Net of cumulative cash dividends received from the
investee amounting to Rp 7.4 billion.
2 0 1 0
Produk utama atau kegiatan/
principal product or
activity
Kedudukan/ Place of domicile
Total saham/ Number of
shares owned
Persentase pemilikan/
Percentage of ownership
Biaya perolehan/
cost
Akumulasi bagian atas laba neto
entitas asosiasi, Neto/ Accumulated
equity in net earnings of associated
companies, Net
Nilai tercatat/ Carrying value
Perusahaan asosiasi/Associated company
PT Beiersdorf Indonesia
Perawatan Kesehatan/ Health Care
Jakarta 2.000 20,00 % 9.750.000.000 14.368.667.773 *) 24.118.667.773
Efek ekuitas yang tersedia dijual/Equity securities available for sale
PT Bina Mulia Manunggal
Penyewaan Gedung/ Building Rental
Jakarta 5.000 1,44% 24.588.968.870 - 24.588.968.870
PT Adijaya Gemilang Utama
Perdagangan/ Trading
Jakarta 1 0,02% 1.000.000 - 1.000.000
T o t a l
34.339.968.870
14.368.667.773
48.708.636.643
*) Setelah dikurangi akumulasi dividen yang diterima dari
perusahaan asosiasi sejumlah Rp 5,3 miliar. *) Net of cumulative cash dividends received from the
investee amounting to Rp 5.3 billion.
112 113
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/47 Exhibit E/47
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (Lanjutan) 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
2 0 1 0
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Reklasifikasi/
Additions/ Reclassifications
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/
Reclassifications Saldo akhir/
Ending balance 2 0 1 0 Nilai tercatat Carrying value Pemilikan langsung Direct acquisitions Tanah dan hak atas tanah 169.400.164.131 - 214.755.000 169.185.409.131 Land and landrights Bangunan dan prasarana 245.574.684.344 11.443.413.154 101.845.958 256.916.251.540 Buildings and improvements Instalasi 64.671.874.962 2.989.072.671 ( 35.781.871 ) 67.696.729.504 Installations Mesin dan peralatan 320.779.916.097 42.570.052.028 ( 41.450.000 ) 363.391.418.125 Machinery and equipment Peralatan dan perabot kantor
189.307.342.181
18.184.623.974
4.650.770.014
202.841.196.141
Furniture, fixtures and office equipment
Kendaraan 156.770.874.060 44.377.606.652 20.770.678.596 180.377.802.116 Transportation equipment Sub-total 1.146.504.855.775 119.564.768.479 25.660.817.697 1.240.408.806.557 Sub-total Aset sewa Assets Under Capital Lease Bangunan dan prasarana 16.888.113 - - 16.888.113 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 8.620.478.400 - - 8.620.478.400 Machinery and equipment Peralatan dan perabot Furniture, fixtures and office
kantor 174.552.166 - - 174.552.166 equipment Kendaraan 2.198.537.944 - - 2.198.537.944 Transportation equipment Sub-total 11.010.456.623 - - 11.010.456.623 Sub-total
Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress Tanah dan hak atas tanah - 6.334.609.297 - 6.334.609.297 Land and landrights Bangunan dan prasarana 975.967.386 11.686.784.434 8.532.859.419 4.129.892.401 Buildings and improvements Mesin dan peralatan - 352.410.137 69.200.000 283.210.137 Machinery and equipment Peralatan dan perabot kantor
-
60.702.644
55.202.644
5.500.000
Furniture, fixtures and office equipment
Sub-total
975.967.386
18.434.506.512
8.657.262.063
10.753.211.835
Sub-total
Total Nilai Tercatat 1.158.491.279.784 137.999.274.991 34.318.079.760 1.262.172.475.015 Total Carrying Value
Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationPemilikan langsung Direct acquisitionsTanah dan hak atas tanah 19.846.099 - - 19.846.099 Land and landrights Bangunan dan prasarana 79.752.239.189 15.445.473.213 76.414.977 95.121.297.425 Buildings and improvementsInstalasi 22.310.860.937 2.490.392.513 9.671.760 24.791.581.690 InstallationsMesin dan peralatan 110.317.893.634 16.664.317.875 10.451.299 126.971.760.210 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot Furniture, fixtures and office
kantor 144.674.762.153 19.639.812.466 3.526.809.648 160.787.764.971 equipment Kendaraan 83.879.238.308 19.319.228.402 12.990.957.130 90.207.509.580 Transportation equipment
Sub-total 440.954.840.320 73.559.224.469 16.614.304.814 497.899.759.975 Sub-total
Aset Sewa Assets Under Capital LeaseBangunan dan prasarana 16.888.107 - - 16.888.107 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 722.404.017 574.698.564 - 1.297.102.581 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot Furniture, fixtures and office
kantor 174.552.046 - - 174.552.046 equipment Kendaraan 1.619.288.888 376.687.085 - 1.995.975.973 Transportation equipment Sub-total 2.533.133.058 951.385.649 - 3.484.518.707 Sub-total Total Akumulasi Total Accumulated
Penyusutan 443.487.973.378 74.510.610.118 16.614.304.811 501.384.278.682 Depreciation Nilai Buku 715.003.306.406 760.788.196.333 Net Book Value
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/46 Exhibit E/46
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Akun ini terdiri dari: The details of this account are as follows:
2 0 1 1
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Reklasifikasi/
Additions/ Reclassifications
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/
Reclassifications Saldo akhir/
Ending balance 2 0 1 1 Nilai tercatat Carrying value Pemilikan langsung Direct acquisitions Tanah dan hak atas tanah 169.185.409.131 2.296.126.587 - 171.481.535.718 Land and landrights Bangunan dan prasarana 256.916.251.540 52.469.186.677 336.683.474 309.048.754.743 Buildings and improvements Instalasi 67.696.729.504 8.128.678.085 107.539.500 75.717.868.089 Installations Mesin dan peralatan 363.391.418.125 350.704.260.963 255.379.764.155 458.715.914.933 Machinery and equipment Peralatan dan perabot kantor
202.841.196.141
37.074.351.226
5.448.667.166
234.466.880.201
Furniture, fixtures and office equipment
Kendaraan 180.377.802.116 46.588.570.131 13.490.554.746 213.475.817.501 Transportation equipment Sub-total 1.240.408.806.557 497.261.173.669 274.763.209.041 1.462.906.771.185 Sub-total Aset sewa Assets Under Capital Lease Bangunan dan prasarana 16.888.113 - 16.888.113 - Buildings and improvements Mesin dan peralatan 8.620.478.400 - - 8.620.478.400 Machinery and equipment Peralatan dan perabot Furniture, fixtures and office
kantor 174.552.166 - 174.552.166 - Equipment Kendaraan 2.198.537.944 - 111.944.444 2.086.593.500 Transportation equipment Sub-total 11.010.456.623 - 303.384.723 10.707.071.900 Sub-total
Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress Tanah dan hak atas tanah 6.334.609.297 500.000.000 6.834.609.297 - Land and landrights Bangunan dan prasarana 4.129.892.401 72.352.110.498 39.652.914.219 36.829.088.680 Buildings and improvements Instalation - 217.000.000 217.000.000 Mesin dan peralatan 283.210.137 3.677.177.599 251.603.748 3.708.783.988 Machinery and equipment Peralatan dan perabot kantor
5.500.000
-
5.500.000
-
Furniture, fixtures and office equipment
Sub-total
10.753.211.835
76.746.288.097
46.744.627.264
40.754.872.668
Sub-total
Total Nilai Tercatat 1.262.172.475.015 574.007.461.766 *) 321.811.221.028 1.514.368.715.753 Total Carrying Value
Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationPemilikan langsung Direct acquisitionsTanah dan hak atas tanah 19.846.099 - - 19.846.099 Land and landrights Bangunan dan prasarana 95.121.297.425 20.993.187.151 156.939.821 115.957.544.755 Buildings and improvementsInstalasi 24.791.581.690 4.583.278.759 19.416.854 29.355.443.595 InstallationsMesin dan peralatan 126.971.760.210 58.871.839.871 927.926.853 184.915.673.228 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot Furniture, fixtures and office
kantor 160.787.764.971 22.391.383.032 4.946.923.214 178.232.224.781 equipment Kendaraan 90.207.509.580 34.295.491.680 8.613.845.605 115.889.155.655 Transportation equipment
Sub-total 497.899.759.975 141.135.180.485 14.665.052.347 624.369.888.113 Sub-total
Aset Sewa Assets Under Capital LeaseBangunan dan prasarana 16.888.107 - 16.888.107 - Buildings and improvementsMesin dan peralatan 1.297.102.581 574.698.564 - 1.871.801.082 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot Furniture, fixtures and office
kantor 174.552.046 - 174.552.046 - equipment Kendaraan 1.995.975.973 108.026.235 111.944.444 1.992.057.827 Transportation equipment Sub-total 3.484.518.707 682.724.799 303.384.597 3.863.858.909 Sub-total Total Akumulasi Total Accumulated
Penyusutan 501.384.278.682 141.817.905.284*) 14.968.436.944 628.233.747.022 Depreciation Nilai Buku 760.788.196.333 886.134.968.731 Net Book Value *) Termasuk saldo awal nilai tercatat PLI sebesar
Rp 75.042.386.917 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 43.596.793.529.
*) Including the beginning balance of carrying value of PLI
amounting to Rp 75.042.386.917 and accumulated depreciation amounting to Rp 43.596.793.529.
114 115
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/49 Exhibit E/49
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (Lanjutan) 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued) 2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Beban pabrikasi 32.639.539.215 23.698.136.064 21.560.538.204 Manufacturing overhead Beban penjualan 34.977.265.810 28.162.338.566 26.805.579.982 Selling expenses Beban umum dan
administrasi 30.130.203.546 22.482.292.058 21.663.086.308 General and administrative
expenses Lain-lain - 167.843.430 183.983.256 Other expenses
T o t a l 98.221.111.755 74.510.610.118 70.213.187.750
T o t a l Nilai buku aset tetap PM, SUT dan SFF yang disusutkan dengan metode saldo menurun ganda masing-masing adalah sekitar 5,22%, 5,98% dan 6,62% dari jumlah nilai buku aset tetap konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Kelompok Usaha memiliki hak atas tanah berupa “Hak Guna Bangunan” atau “HGB”, dengan sisa hak secara legal berkisar antara 2 sampai dengan 28 tahun. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
The combined carrying values of the property, plant and equipment of PM, SUT and SFF, which are being depreciated using the double-declining balance method, accounted for approximately 5.22%, 5.98% and 6.62% of the consolidated net book value of property, plant and equipment as of 31 December 2011, 2010 and 2009, respectively.
The Group’s titles of ownership on its landrights are all in the form of “Usage Right for Building” or “Hak Guna Bangunan” (“HGB”), with remaining legal terms ranging from 2 to 28 years. Management is of the opinion that the terms of the said landrights can be renewed/extended upon their expirations.
Aset tetap, kecuali tanah dan hak atas tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 1.149 miliar pada tanggal 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Property, plant and equipment, except land and landrights, are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks) with a total coverage amount of approximately Rp 1,149 billion as of 31 December 2011, which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks.
Penambahan aset tetap seperti diperlihatkan tabel di atas termasuk reklasifikasi aset sewa guna usaha dan aset dalam penyelesaian masing-masing total Rp 574,01 miliar pada tahun 2011, Rp 137,99 miliar pada tahun 2010 dan Rp 163,91 miliar pada tahun 2009.
The additions to property, plant and equipment shown in the foregoing table include reclassifications from assets under capital leases and constructions in progress totaling Rp 574.01 billion in 2011, Rp 137.99 billion in 2010 and Rp 163.91 billion in 2009, respectively.
Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, Kelompok Usaha melakukan penjualan aset tetap dengan nilai buku masing-masing sejumlah Rp 6,7 miliar, Rp 8,8 miliar dan Rp 9,7 miliar, yang menghasilkan laba penjualan aset tetap masing-masing sejumlah Rp 912,08 juta, 2,8 miliar dan Rp 1,5 miliar.
In 2011, 2010 and 2009, the Group sold property and equipment with a combined net book value of Rp 6.7 billion, Rp 8.8 billion and Rp 9.7 billion, respectively. The related net gains realized from the said sales of fixed assets amounted to Rp 912.08 million, Rp 2.8 billion and Rp 1.5 billion, respectively.
Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa nilai buku dari seluruh aset tetap Kelompok Usaha di atas dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tetap Kelompok Usaha tersebut.
The Group management is of the opinion that the carrying values of all the Group’s assets are fully recoverable, and hence, no write-down for impairment in asset values is necessary.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/48 Exhibit E/48
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (Lanjutan) 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
2 0 0 9
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Reklasifikasi/
Additions/ Reclassifications
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/
Reclassifications Saldo akhir/
Ending balance 2 0 0 9Nilai tercatat Carrying valuePemilikan langsung Direct acquisitionsTanah dan hak atas tanah 173.316.756.403 1.237.077.750 5.153.670.022 169.400.164.131 Land and landrights Bangunan dan prasarana 208.228.254.393 38.785.272.521 1.438.842.570 245.574.684.344 Buildings and improvementsInstalasi 62.973.800.649 1.816.930.922 118.856.609 64.671.874.962 InstallationsMesin dan peralatan 284.008.703.564 45.487.949.755 8.716.737.222 320.779.916.097 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot kantor
173.830.355.469
21.754.922.638
6.277.935.926
189.307.342.181
Furniture, fixtures and office equipment
Kendaraan 146.390.723.451 30.328.459.878 19.948.309.269 156.770.874.060 Transportation equipment Sub-total 1.048.748.593.929 139.410.613.464 41.654.351.618 1.146.504.855.775 Sub-total Aset sewa Assets Under Capital LeaseBangunan dan prasarana 122.138.100 - 105.249.987 16.888.113 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 2.895.478.400 5.725.000.000 - 8.620.478.400 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot Furniture, fixtures and office
kantor 308.948.517 - 134.396.351 174.552.166 equipment Kendaraan 2.115.383.993 313.617.360 230.463.409 2.198.537.944 Transportation equipment Sub-total 5.441.949.010 6.038.617.360 470.109.747 11.010.456.623 Sub-totalAset dalam Penyelesaian Construction in ProgressBangunan dan prasarana 4.806.030.554 16.905.046.112 20.735.109.280 975.967.386 Buildings and improvementsInstalasi - 32.504.000 32.504.000 - InstallationsMesin dan peralatan - 626.260.770 626.260.770 - Machinery and equipmentPeralatan dan perabot kantor
-
417.291.035
417.291.035
-
Furniture, fixtures and office equipment
Kendaraan - 14.000.000 14.000.000 - Transportation equipment Sub-total 4.806.030.554 17.995.101.917 21.825.165.085 975.967.386 Sub-total Total Nilai Tercatat 1.058.996.573.493 163.444.332.741 63.949.626.450 1.158.491.279.784 Total Carrying Value Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationPemilikan langsung Direct acquisitionsTanah dan hak atas tanah 19.846.099 - - 19.846.099 Land and landrights Bangunan dan prasarana 65.889.270.691 13.757.718.511 ( 105.249.987 ) 79.752.239.189 Buildings and improvementsInstalasi 20.011.709.137 2.418.008.409 118.856.609 22.310.860.937 InstallationsMesin dan peralatan 96.031.106.861 14.582.196.434 295.409.661 110.317.893.634 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot Furniture, fixtures and office
kantor 128.956.302.616 22.136.957.769 6.418.498.232 144.674.762.153 equipment Kendaraan 80.757.910.229 16.582.209.210 13.460.881.131 83.879.238.308 Transportation equipment
Sub-total 391.666.145.633 69.477.090.333 20.188.395.646 440.954.840.320 Sub-total
Aset sewa Assets Under Capital LeaseBangunan dan prasarana 122.138.094 - 105.249.987 16.888.107 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 402.149.775 320.254.242 - 722.404.017 Machinery and equipmentPeralatan dan perabot Furniture, fixtures and
kantor 308.948.397 - 134.396.351 174.552.046 office equipment Kendaraan 1.433.909.122 415.843.175 230.463.409 1.619.288.888 Transportation equipment Sub-total 2.267.145.388 736.097.417 470.109.747 2.533.133.058 Sub-totalTotal Akumulasi Total Accumulated
Penyusutan 393.933.291.021 70.213.187.750 20.658.505.393 443.487.973.378 Depreciation Nilai Buku 665.063.282.472 715.003.306.406 Net Book Value
Total beban penyusutan aset tetap masing-masing adalah sejumlah Rp 141.817.905.284, Rp 74.510.610.115 dan Rp 70.213.187.750 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang dibebankan ke dalam operasi sebagai berikut:
Depreciation of property, plant and equipment amounted to Rp 141,817,905,284, Rp 74,510,610,115 and Rp 70,213,187,750 for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009, respectively, which were charged to operations as part of the following:
116 117
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/51 Exhibit E/51
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. GOODWILL 12. GOODWILL
Analisa saldo atas akun ini pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
An analysis of the balance of this account as of 31 December 2011, 2010 and 2009 is as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
Biaya perolehan C o s t Saldo awal tahun 123.791.218.290 123.791.218.290 200.751.519.944 Balance at beginning year
Pengurangan tahun berjalan (Catatan 2b)
( 2.884.044.720
)
-
( 76.960.301.654
)
Deduction in current year (Note 2b)
Saldo akhir tahun 120.907.173.570 123.791.218.290 123.791.218.290 Balance at end of year
Akumulasi amortisasi Accumulated amortization Saldo awal tahun 97.736.137.872 91.241.630.516 129.985.970.705 Balance at beginning of year Amortisasi tahun berjalan - 6.494.507.356 6.149.169.100 Amortization during the year Pengurangan tahun berjalan (Catatan 2b)
-
-
( 44.893.509.289
)
Deduction in current year (Note 2b)
Saldo akhir tahun
97.736.137.872
97.736.137.872
91.241.630.516
Balance at end of year
N e t o
23.171.035.698
26.055.080.418
32.549.587.774
N e t
13. UTANG BANK 13. BANK LOANS
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta (termasuk US$ 5.000.000 pada tahun 2011, US$ 6.000.000 2010 dan US$ 2.000.000 pada tahun 2009)
90.340.000.000
103.946.000.000
38.800.000.000
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
Ltd., Jakarta (includes US$ 5,000,000 in 2011
US$ 6,000,000 in 2010 and US$ 2,000,000 in 2009)
The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. 49.400.000.000 9.402.997.702 24.800.000.000 Banking Corporation Ltd.
T o t a l
139.740.000.000
113.348.997.702
63.600.000.000
T o t a l
Utang bank tersebut dibebani suku bunga tahunan sebagai berikut:
The above loans bear annual interest at the following rates:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
Rupiah 9,1% - 9,9% 9,5% - 10,3% 10,0% - 14,0% Rupiah Dolar AS 2,3% - 2,4% 2,3% 2,3% - 3,0% US Dollar
Pinjaman dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta merupakan saldo pinjaman entitas anak tertentu dari beberapa fasilitas yang diperoleh Perusahaan dan entitas anak tertentu dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 40 miliar dan US$ 8,5 juta. Pada bulan April 2010, jumlah fasilitas maksimum ini berubah menjadi Rp 75 miliar dan US$ 11 juta. Perusahaan telah mengeluarkan “comfort letter” sehubungan dengan saldo pinjaman entitas anak tertentu tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Mei 2012.
The loan from The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta, represents outstanding loan of a certain subsidiary drawn from some facilities obtained by the Company and a certain subsidiary from the said bank, which have maximum limits of Rp 40 billion and US$ 8.5 million. In April 2010, the maximum facility amount was changed to Rp 75 billion and US$ 11 million. The Company has issued a comfort letter in relation to the outstanding amount drawn by certain subsidiary. The aforementioned facilities will mature in May 2012.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/50 Exhibit E/50
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (Lanjutan) 11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
Entitas Anak tertentu melakukan perjanjian sewa (capital lease) aset tetap tertentu dengan jangka waktu antara tiga (3) sampai dengan lima (5) tahun, yang akan berakhir pada berbagai tanggal. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Certain Subsidiaries have capital lease commitments covering certain property and equipment, with terms ranging from three (3) to five (5) years, and expiring on various dates. Future minimum lease payments required under the said lease commitments as of 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:
T a h u n 2 0 1 1 2 0 1 0
2 0 0 9
Y e a r s
2009 - - 123.364.999 2009 2010 - - 2.329.878.378 2010 2011 - 2.268.599.932 2.264.710.107 2011 2012 1.548.738.121 1.551.790.569 1.525.911.432 2012 2013 1.526.469.921 1.528.504.646 1.481.932.800 2013 2014 1.111.449.600 1.111.449.855 1.111.449.856 2014 T o t a l 4.186.657.642 6.460.345.002 8.837.247.572 T o t a l Dikurangi bunga yang belum
jatuh tempo ( 558.307.775
)
( 1.051.806.610
)
( 1.732.717.194
)
Less amounts applicable to interest
Nilai sekarang dari pembayaran minimum Present value of future
di masa yang akan datang 3.628.349.867 5.408.538.392 7.104.530.378 minimum lease payments Jatuh tempo dalam
satu tahun ( 1.230.364.939
)
( 1.783.241.146
)
( 1.705.456.003
)
Current portion
Bagian jangka panjang
2.397.984.928
3.625.297.246
5.399.074.375
Long-term portion
118 119
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/53 Exhibit E/53
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG USAHA (Lanjutan) 14. TRADE PAYABLES (Continued)
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
Pihak ketiga (Lanjutan) Third parties (Continued) Dalam Rupiah (Lanjutan) In Rupiah (Continued)
Pindahan 415.130.443.517 288.459.904.126 321.373.161.184 Carried forward PT Dynaplast Tbk 1.175.511.096 432.780.128 1.539.407.621 PT Dynaplast Tbk PT Multi Saka Abadi 1.036.421.891 370.521.574 1.818.561.853 PT Multi Saka Abadi PT Unilever Indonesia Tbk 1.000.512.423 - - PT Unilever Indonesia Tbk PT Amcor Flexibles Indonesia (d/h PT Flexipack)
-
468.521.166
1.373.814.006
PT Amcor Flexibles Indonesia (Formerly PT Flexipack)
PT Aventis Pharma - - 3.268.203.128 PT Aventis Pharma Lain-lain (masing-masing di Others (each below
bawah Rp 1 miliar) 75.436.319.424 53.172.316.355 55.764.853.700 Rp 1 billion)
Dalam Dolar AS In US Dollar Eli Lily Export S.A US$ 1.764.479 (2010: US$ 1.864.156 dan 2009: US$ 1.658.808)
27.077.415.525 16.760.629.832 15.592.798.490
Eli Lily Export S.A US$ 1,764,479 (2010: US$ 1,864,156 and 2009: US$ 1,658,808)
Revlon Manufacturing Ltd. US$ 2.743.079 (2010: 1.954.921 dan 2009: 1.267.777)
24.874.244.240
17.576.695.010
11.917.102.881
Revlon Manufacturing Ltd. US$ 2,743,079 (2010:
1,954,921 and 2009: 1,267,777)
Alcon Pharmaceuticals Ltd. US$ 812.476 (2010: US$ 619.949 dan 2009: US$ 377.099)
7.367.530.193 5.573.959.301 3.544.729.848
Alcon Pharmaceuticals Ltd. US$ 812,476 (2010:
US$ 619,949 and 2009: US$ 377,099)
PT Essence Indonesia US$ 169.289 (2010: US$ 131.132 dan 2009: US$ 91.807)
1.535.112.208
1.179.005.754
862.985.800
PT Essence Indonesia US$ 169,289 (2010:
US$ 131,132 and 2009: US$ 91,807)
PT Finzelbergsi Nach Folger US$ 160.875
1.458.814.500
-
-
PT Finzelbergsi Nach Folger US$ 160,875
Dalam Baht In Thailand Baht
Milott Labora Co., Ltd. THB 5.881.599 (2010: THB 4.725.481 dan 2009: THB 2.999.872)
1.679.843.410
1.411.312.096
846.054.030
Milott Labora Co., Ltd. THB 5,881,599 (2010: THB 4,725,481 and
2009: THB 2,999,872) Dalam SGD In Singapore Dollar
Estee Lauder Cosmetics Pte. Ltd. SGD 747.887 (2010: SGD 1.021.342 dan 2009: SGD 587.755)
5.216.013.042
7.129.587.805
3.937.088.757
Estee Lauder Cosmetics Pte. Ltd. SGD 747,887 (2010: SGD 1,021,342 dan 2009:
SGD 587,755) Dalam mata uang asing lainnya In other foreign currencies
Lain-lain (masing-masing di Others bawah Rp 1 miliar) 9.906.048.036 19.294.167.158 17.731.058.139 (each below Rp 1 billion)
Sub-total 572.894.229.505 411.829.400.305 439.569.819.437 Sub-total
Pihak berelasi (Catatan 7) Related parties (Note 7)
PT Beiersdorf Indonesia 1.451.784.097 977.587.608 1.125.549.544 PT Beiersdorf Indonesia PT Polari Limunusainti - 5.826.958.766 4.367.390.041 PT Polari Limunusainti
Sub-total
1.451.784.097
6.804.546.374
5.492.939.585
Sub-total
T o t a l
574.346.013.602
418.633.946.679
445.062.759.022
T o t a l
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/52 Exhibit E/52
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UTANG BANK (Lanjutan) 13. BANK LOANS (Continued)
Pada tahun 2010 fasilitas dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC) merupakan beberapa fasilitas gabungan yang diberikan kepada Perusahaan dan Entitas Anak tertentu yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 50,5 miliar dan US$ 4 juta. Berkaitan dengan fasilitas tersebut, Perusahaan mengeluarkan “Corporate Guarantee” atas fasilitas yang digunakan oleh Entitas anak tertentu. Pada tahun 2011, fasilitas tersebut diatas mengalami beberapa perubahan, yang terakhir pada bulan November 2011, yaitu jumlah fasilitas maksimum berubah menjadi Rp 175,5 miliar dan US$ 6 juta. Perusahaan telah mengeluarkan “Comfort Letter” sebagai pengganti “Corporate Guarantee” sehubungan dengan fasilitas ini yang akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2012.
In 2010 the facilities from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC) represent some joint facilities of the Company and certain Subsidiaries obtained from the said bank, which have combined maximum limits of Rp 50,5 billion and US$ 4 million. In relation to these facilities, the Company issued a Corporate Guarantee for the drawdowns made by certain Subsidiaries from the said facilities. In 2011, the above mentioned facilities have been amended from time to time, the latest was in November 2011, in which the maximum facility limit changed to Rp 175.5 billion and US$ 6 million. The Company has issued a “Comfort Letter" as a replacement of "Corporate Guarantee" related to the said facilities. These facilities will be mature on October 2012.
14. UTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES
Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian bahan baku dan barang jadi dari beberapa pemasok lokal dan luar negeri; pembelanjaan barang dan jasa iklan dan promosi; serta pembelian jasa lainnya. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Trade payables mainly represent liabilities arising from purchases of raw materials and finished goods from several local and foreign suppliers; purchases of advertising and promotion materials and services; and purchases of other services. The details of this account are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
Pihak ketiga Third parties Dalam Rupiah In Rupiah
PT Nutricia Indonesia Sejahtera
178.563.990.735
121.237.633.202
74.305.383.659
PT Nutricia Indonesia Sejahtera
PT Dentsu Young 70.771.173.586 - - PT Dentsu Young PT Boehringer Ingelheim 55.850.466.618 52.837.344.233 35.445.677.012 PT Boehringer Ingelheim PT Merck Indonesia Tbk 55.265.917.428 37.940.841.092 126.257.054.703 PT Merck Indonesia Tbk PT Roche Indonesia 34.380.950.032 34.174.854.994 36.346.043.656 PT Roche Indonesia PT Kangar Consolidated Indonesia
2.448.355.140
2.854.475.910
2.825.948.290
PT Kangar Consolidated Indonesia
PT Menjangan Sakti 2.225.933.650 209.580.802 86.928.292 PT Menjangan Sakti PT Pura Barutama 2.012.983.543 2.239.429.547 4.457.755.347 PT Pura Barutama PT Asian Agro Agung Jaya 1.945.730.600 1.437.769.625 1.658.959.550 PT Asian Agro Agung Jaya PT Palko Sari Eka 1.670.680.000 740.096.506 179.949.693 PT Palko Sari Eka PT Global Chemindo
Megatrading
1.572.809.991
220.465.073
976.142.439 PT Global Chemindo
Megatrading PT Symrise 1.461.825.607 616.921.943 1.176.406.015 PT Symrise PT Topan Sampurna 1.145.956.778 909.635.828 1.126.059.431 PT Topan Sampurna PT Dainippon 1.097.935.200 1.321.472.656 520.133.720 PT Dainippon PT Cahaya Bumi Cemerlang 1.002.976.813 512.118.272 83.659.151 PT Cahaya Bumi Cemerlang CV Mediatama Perkasa 990.637.407 808.336.309 1.538.164.410 CV Mediatama Perkasa PT Supernova Flexible Packaging
931.175.905
688.329.400
1.917.718.601
PT Supernova Flexible Packaging
PT Phyto Kemo Agung Farma 870.507.065 1.222.665.840 1.063.269.096 PT Phyto Kemo Agung Farma PT Cahaya Sam Perindasa 834.037.419 1.242.528.273 936.866.423 PT Cahaya Sam Perindasa PT Surya Citra Televisi 86.400.000 10.883.064.960 5.266.453.680 PT Surya Citra Televisi PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
-
5.989.554.720
11.265.431.402
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia
-
4.540.250.880
1.720.409.921
PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia
PT Duta Visual Nusantara - 1.472.869.440 1.829.528.344 PT Duta Visual Nusantara PT Indosiar Visual Mandiri - 1.054.045.549 7.711.941.549 PT Indosiar Visual Mandiri PT Televisi Transformasi Indonesia
-
3.305.619.072
2.677.276.800
PT Televisi Transformasi Indonesia
Dipindahkan 415.130.443.517 288.459.904.126 321.373.161.184 Brought forward
120 121
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/55 Exhibit E/55
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 16. POST-EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)
Analisa atas mutasi saldo liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan selama tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
An analysis of the movements in the balance of the above-mentioned net estimated liabilities for employee service entitlement benefits during 2011, 2010 and 2009 is as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Saldo awal tahun 146.778.097.198 127.262.374.418 110.984.516.569 Balance at beginning of year Penyesuaian atas koreksi data 8.259.928.930 Penyisihan imbalan kerja
selama tahun berjalan
33.451.999.972
28.345.657.618
26.054.887.596
Provision during the year Pembayaran selama tahun berjalan
( 8.844.308.514
)(
8.829.934.838
)( 9.777.029.747
)
Benefit payments during the year
Saldo akhir tahun
179.645.717.586
146.778.097.198
127.262.374.418
Balance at end of year
Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan untuk tanggal yang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing berjumlah Rp 33,5 miliar, Rp 28,3 miliar dan Rp 26,05 miliar, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan” di dalam laporan laba rugi komprehensif. Dengan rincian sebagai berikut:
The related costs of employee benefits charged to operations as of 31 December 2011, 2010 and 2009 amounted to Rp 33.5 billion, Rp 28.3 billion and Rp 26.05 billion, respectively, which are presented as part of “Salaries, Wages and Employee Benefits Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income.
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Biaya jasa masa kini 14.924.404.457 11.319.738.745 9.377.981.631 Currents service costs Biaya bunga 18.441.410.962 15.614.138.810 13.315.433.170 Interest costs Amortization of deferred past Amortisasi biaya jasa masa lalu 1.721.103.934 1.671.939.331 2.418.857.990 service costs Rugi (laba) aktuaria yang diakui Actuarial gains recognized
dalam tahun berjalan, neto 861.162.236 ( 730.199.706)( 794.272.644 ) during the year, net Rugi atas penghentian dan
penyelesaian, neto ( 2.532.747.401
)
-
19.209.821
Losses on curtailments and settlements, net
Lain-lain 36.665.784 470.040.438 1.717.677.628 Others
T o t a l
33.451.999.972
28.345.657.618
26.054.887.596
T o t a l
Penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut, antara lain:
The above-mentioned provisions for employee service entitlement benefits are estimated by management based on the actuarial calculations prepared by PT Padma Radya Aktuaria, using the “Projected Unit of Credit” method. The key assumptions used for the said actuarial calculations in 2011, 2010 and 2009 are as follows, among others:
Tingkat mortalita/ : TMI2 Mortality rate : TMI2 Tingkat diskonto/ : 7,25% pada 2011, 11,25% pada tahun 2010 dan
12% pada tahun 2009 Discount rate : 7.25% in 2011, 11.25% in 2010 and 12% in 2009 Tingkat kenaikan gaji tahunan/ : 6% pada 2011, 7% 2010 dan 2009 Annual salary increment rate : 6% in 2011, 7% 2010 and 2009 Umur pensiun/ : 55 - 60 tahun Retirement age : 55 - 60 years
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/54 Exhibit E/54
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG USAHA (Lanjutan) 14. TRADE PAYABLES (Continued)
Pada tanggal 31 December 2011, 2010 and 2009, analisa umur utang usaha di atas adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2011, 2010 and 2009, the aging analysis of the above trade payables is as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
Belum jatuh tempo 510.129.180.398 378.558.556.368 368.130.797.641 Current Lewat jatuh tempo: Overdue:
1 – 30 hari 55.330.522.174 26.312.614.782 52.522.305.030 1 – 30 days 31 – 60 hari 3.090.514.680 1.902.310.874 12.942.672.380 31 – 60 days 61 – 90 hari 868.088.675 4.535.102.883 4.221.176.494 61 – 90 days Lebih dari 90 hari 4.927.707.675 7.325.361.772 7.245.807.477 Above 90 days
T o t a l
574.346.013.602
418.633.946.679
445.062.759.022
T o t a l
15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 15. ACCRUED EXPENSES
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Iklan dan promosi 48.681.761.023 25.025.859.488 28.618.261.692 Advertising and promotions Royalti 24.946.161.009 20.525.323.609 18.811.476.459 Royalty fees Management fee 19.898.630.731 17.465.328.743 15.640.478.329 Management fees Pengangkutan 5.600.163.747 3.926.790.805 2.935.890.912 Transportation Gaji upah dan kesejahteraan karyawan
4.375.732.730
2.267.479.873
2.508.531.373
Salary and employee benefit
Jasa profesional 3.610.080.266 2.941.465.147 2.650.981.345 Professional fees Lain-lain 22.270.532.863 11.565.593.620 11.302.580.703 Others T o t a l
129.383.062.369
83.717.841.285
82.468.200.813
T o t a l
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 16. POST-EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
Kelompok Usaha mencatat liabilitas diestimasi neto untuk imbalan kerja karyawan sejumlah Rp 179,6 miliar, Rp 146,8 miliar dan Rp 127,3 miliar masing-masing pada tanggal 31 December 2011, 2010 and 2009 yang disajikan sebagai akun “Liabilitas Tidak Lancar-Liabilitas Diestimasi Imbalan Kerja Karyawan” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut:
The Group recorded the net estimated liabilities for employee service entitlement benefits as of 31 December 2011, 2010 and 2009 amounting to Rp 179.6 billion, Rp 146.8 billion and Rp 127.3 billion, respectively, which are presented in the consolidated statements of financial position as “Non-current Liabilities - Estimated Liabilities for Employee Service Entitlement Benefits”. The details of the balance of this account are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Nilai kini liabilitas imbalan
kerja karyawan
240.679.901.833
165.946.353.852
133.530.898.133 Present value
of benefit obligations Biaya jasa masa lalu yang
belum diakui ( 2.420.728.001
)( 4.032.641.902
)( 3.508.138.717
)
Unrecognized past service costs
Kerugian aktuaria yang belum diakui, neto
( 58.613.456.246
)( 15.135.614.752
)( 2.760.384.998
)
Unrecognized actuarial losses, net
N e t o
179.645.717.586
146.778.097.198
127.262.374.418
N e t
122 123
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/57 Exhibit E/57
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) 17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued)
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Pindahan 536.604.734.000 356.129.415.330 324.090.428.860 Carried forward Permanent differences: Beda tetap: Depreciation of property,
Penyusutan aset tetap 2.153.638.423 1.979.554.149 2.197.636.366 plant and equipment Beban yang tidak dapat dikurangkan:
Non-deductible expenses:
Kesejahteraan karyawan 1.649.194.422 2.260.439.503 2.034.281.083 Employee benefits in kind Sumbangan dan representasi 1.991.563.020 3.769.109.922 1.795.873.875 Donations and representations Penghasilan bunga yang telah
dipungut pajak penghasilan final
(
51.719.438.292
) (
46.935.908.552
) (
42.427.285.656
)
Interest income already subjected to final tax
Laba atas penjualan penyertaan saham
-
(
701.340.950
) (
26.260.672.630
)
Gain on sale of investment in shares
Laba atas penjualan aset tetap
(
754.379.423
) (
1.118.761.935
) (
269.198.943
)
Gain on sale of property and equipment
Lain-lain ( 166.496.633.125 ) 12.720.397 7.906.579.542 Others Taksiran penghasilan kena
pajak Perusahaan
323.428.679.025
315.395.227.864
269.067.642.497 Estimated taxable income
of the Company
Perhitungan beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran utang (tagihan restitusi) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The computation of current income tax expense and the estimated income tax payable (claims for tax refund) are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Taksiran penghasilan kena pajak
– dibulatkan Perusahaan
323.428.679.000
315.395.227.000
269.067.642.000 Estimated taxable income –
rounded-off Company Entitas anak 267.975.090.000 252.690.266.947 190.697.982.000 Subsidiaries
Beban pajak penghasilan – tahun berjalan
Income tax expense – current
Perusahaan 80.857.169.750 78.848.806.750 75.338.939.760 Company Entitas anak 67.343.966.408 48.267.699.423 38.289.108.068 Subsidiaries Entitas anak – final 6.094.626.265 5.779.222.742 5.250.063.600 Subsidiaries – final Entitas anak luar negeri 3.786.169.459 958.482.301 1.763.746.157 Foreign Subsidiaries
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian – tahun berjalan
158.081.931.882
133.854.211.216
120.641.857.585
Income tax expense per consolidated statements of
income – current Dikurangi pajak penghasilan
dibayar di muka : Less prepayments of
income taxes : Perusahaan Company
Pasal 22 5.708.214.000 5.305.761.773 6.410.133.664 Article 22 Pasal 23 1.724.982.954 1.738.347.297 2.746.906.163 Article 23 Pasal 25 69.186.359.418 61.908.875.166 65.592.851.506 Article 25
Dipindahkan 76.619.556.372 68.952.984.236 74.749.891.333 Brought forward
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/56 Exhibit E/56
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN 17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
Pajak Penghasilan Income Taxes Pasal 21 3.375.136.298 2.446.681.171 2.559.417.810 Article 21 Pasal 23 6.345.921.380 7.165.621.451 6.851.182.609 Article 23 Pasal 25 9.944.778.239 7.139.488.420 5.861.549.235 Article 25 Pasal 26 116.847.491 20.867.207 153.552.151 Article 26 Pasal 29 20.692.356.476 23.244.110.500 4.873.607.452 Article 29 Entitas anak luar negeri 3.229.236.963 606.284.922 733.613.062 Foreign Subsidiaries
T o t a l
43.704.276.847
40.623.053.671
21.032.922.319
T o t a l
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax expense (benefit), as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
Laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian
740.100.267.340
629.492.861.436
480.586.456.582
Income before income tax
expense (benefit) per consolidated statements of income
Laba neto Entitas anak sebelum
beban (manfaat) pajak penghasilan
(
317.653.166.512
)
(
265.051.569.629
)
(
200.114.927.443
)
Income of Subsidiaries before income tax expense
(benefit) Eliminasi 115.780.130.235 393.968.349 53.811.442.687 Eliminations Laba sebelum beban
(manfaat) pajak penghasilan Perusahaan
538.227.231.063
364.835.260.156
334.282.971.826
Income before income tax expense (benefit) attributable to
the Company Beda temporer: Temporary differences:
Laba atas penjualan aset tetap
(
25.414.170
)
(
567.322.084
)
9.774.472 Loss (gain) on sales
of property and equipment Penyusutan aset tetap
(
8.450.005.123
)
(
7.316.333.272
) (
5.828.021.182
)
Depreciation of property, plant and equipment
Beban iklan 846.211.231 - ( 3.726.618.046 ) Advertising expenses Amortisasi selisih lebih biaya
Perolehan saham di atas nilai Wajar aset neto Anak perusahaan dan entitas asosiasi
-
( 2.260.132.543
)
( 2.015.775.102
)
Amortization of excess of investment costs over fair
values of underlying net assets of Subsidiaries and
associated companies Lain-lain 6.006.710.999 1.437.943.073 1.368.096.892 Others Dipindahkan 536.604.734.000 356.129.415.330 324.090.428.860 Brought forward
124 125
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/59 Exhibit E/59
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) 17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued)
Atas putusan pengadilan pajak, Dirjen Pajak mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Sampai dengan tanggal laporan akuntan independen belum ada hasil keputusan pengajuan PK tersebut.
For this tax court decree, the Directorate General of Taxes filled an appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia. As of the date of the independent accountants’ report, there has been no results yet.
Pada tahun 2010, Entitas anak tertentu menerima Surat Ketetapan Pajak dari Kantor Pajak yang menyebabkan tambahan liabilitas PPh dan PPN untuk tahun pajak 2007 - 2008, dengan jumlah neto sebesar Rp 2.859 juta. Beban pajak tersebut dibebankan langsung pada operasi tahun 2010.
In 2010, certain Subsidiaries received tax assessment letters from the Tax Office, which resulted to additional income tax and value added tax liabilities for fiscal years 2007 - 2008, with the net amount of Rp 2,859 million. The said tax penalties were charged directly to operations in 2010.
Pada tahun 2011 dan 2010, Entitas anak tertentu menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Kantor Pajak atas tambahan liabilitas PPh dan PPN untuk tahun Pajak 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sejumlah Rp 0,2 miliar, Rp 3 miliar dan Rp 10,4 miliar. Selanjutnya Entitas anak tertentu mengajukan keberatan dan banding atas SKPKB tahun pajak 2008 dan 2007 tersebut di atas. Sampai dengan tanggal dikeluarkannya laporan keuangan interim konsolidasian, Entitas anak tertentu belum menerima hasil keputusan atas surat keberatan dan surat banding yang diajukan tersebut di atas.
In 2011 and 2010, certain subsidiaries received tax assessment Under payment from the Tax Office on the additional income tax liability and Value Added Tax for fiscal years 2009, 2008 and 2007 amounting to Rp 0.2 billion, Rp 3 billion and Rp 10.4 billion, respectively. Furthermore, certain subsidiaries filed an objection and an appeal against the assessment for fiscal years 2008 and 2007. As of the date of the interim consolidated financial statements, certain subsidiaries have not received the decision on the above letter of objection and the results of the appeal decision.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan tanggal 12 Maret 2012, permohonan keberatan entitas anak tertentu dikabulkan seluruhnya sehingga entitas anak tertentu akan menerima restitusi sebesar Rp 6,7 miliar di tahun 2012.
Based on the Notice on March 12, 2012, certain subsidiary objection petition is granted entirely so certain subsidiaries will receive a refund amounting to Rp 6.7 billion in 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, rincian saldo tagihan restitusi pajak (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian) adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2011, 2010 and 2009, the balance of claims for tax refund (presented as part of “Non-current Assets-Others” account in the consolidated statements of financial position) consists of the following:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9
Perusahaan Company - 2006 - 701.424.211 2.135.896.531 - 2006 - 2003 - 434.849.520 - - 2003 Entitas anak Subsidiaries - 2010 312.786.905 183.714.623 - - 2010 - 2009 90.154.370 219.305.862 219.305.862 - 2009 - 2008 83.574.495 83.574.495 4.309.952.277 - 2008 - 2007 7.325.862.891 127.415.691 127.415.691 - 2007 - 2006 80.126.700 80.126.700 80.126.700 - 2006 - Sebelum 2006 305.400.182 305.400.182 305.400.182 - Prior to 2006 T o t a l
8.197.905.543
2.135.811.284
7.178.097.243
T o t a l
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/58 Exhibit E/58
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) 17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued)
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Pindahan 76.619.556.372 68.952.984.236 74.749.891.333 Carried forward
Entitas anak Subsidiaries
Pasal 22 7.154.650.183 4.798.063.115 3.769.322.145 Article 22 Pasal 23 4.397.077.796 4.354.262.194 4.946.746.456 Article 23 Pasal 4(2) 6.094.626.265 - - Article 4(2) Pasal 25 38.982.925.633 25.882.288.244 25.507.786.304 Article 25
Sub-total 56.629.279.877 35.034.613.553 34.223.854.905 Sub-total
Total pajak penghasilan dibayar
di muka
133.248.836.249
103.987.597.789
108.973.746.238 Total prepayments
of income taxes
Taksiran utang pajak penghasilan -
Estimated income tax payable -
Pasal 29 Article 29 Perusahaan 4.237.613.378 9.895.822.514 589.048.427 Company Entitas anak 16.454.743.098 13.348.287.986 4.284.559.025 Subsidiaries
T o t a l
20.692.356.476
23.244.110.500
4.873.607.452
T o t a l
Taksiran tagihan restitusi pajak
penghasilan – tahun berjalan Estimated claims for tax refund –
current year Entitas anak - 183.714.623 219.305.862 Subsidiaries
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun 2011 yang akan dilaporkan oleh Perusahaan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2011 adalah berdasarkan angka yang dinyatakan di atas. Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun 2010 dan 2009, seperti dinyatakan di atas, telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan pada SPT tahun 2010 dan 2009 yang dilaporkan kepada Kantor Pajak.
The amount of estimated taxable income for 2011 that will be reported by the Company in its 2011 tax return will be based on the related amount as shown above. The amount of estimated taxable income for 2010 and 2009, as stated above, conformed with the related amount reported in the Company’s 2010 and 2009 tax return submitted to the Tax Office.
Pada bulan Januari 2006, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) diterima dari Kantor Pelayanan Pajak, yang memerintahkan Perusahaan untuk membayar tambahan Rp 22,4 miliar untuk Pajak Penghasilan (PPh) Badan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tahun pajak 2003. Atas surat ketetapan tersebut, Perusahaan mengajukan keberatan. Hasil keputusan keberatan, pajak kurang dibayar menjadi Rp 14,7 miliar, dimana telah dibayar penuh oleh Perusahaan.
In January 2006, Tax Assessment Letters were received from the Tax Office ordering the Company to pay additional Rp 22.4 billion representing Corporate Income Tax and Value Added Tax liabilities for the fiscal year 2003. For such tax assessment letters, the Company submitted an objection. The result of such objection decision, the tax liability becomes Rp 14.7 billion and has been fully paid by the Company.
Perusahaan mengajukan banding atas Surat Keputusan Dirjen Pajak tersebut dan pada tanggal 28 April 2008 Dirjen Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan tentang pelaksanaan putusan pengadilan pajak dimana jumlah pajak terutang dari Rp 14,7 miliar menjadi Rp 434,8 juta. Kelebihan pembayaran pajak sebagai akibat putusan pengadilan pajak ini telah diterima seluruhnya di bulan Mei 2008.
The Company submitted an appeal to the Directorate General of Taxes’ letter and on 28 April 2008, the latter issued a Decision Letter on the tax court’s decision declaring the Company’s liability from Rp 14.7 billion to be Rp 434.8 million. The tax overpayment as a result of this tax court decree has been received in full in May 2008.
126 127
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/61 Exhibit E/61
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) 17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued)
Beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan atas perbedaan temporer untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, masing-masing dengan menggunakan tarif pajak maksimum adalah sebagai berikut:
The details of deferred income tax expense (benefit) recognized on temporary differences for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009, each based on the maximum tax rate are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Perusahaan Company
Aset tetap 1.493.445.507 1.418.047.435 1.454.561.678 Property, plant and equipment Amortisasi selisih lebih biaya
perolehan saham di atas nilai wajar aset neto Entitas anak dan entitas asosiasi
-
507.978.733
503.943.776
Amortization of excess of investment costs over fair
values of underlying net assets of Subsidiaries and associated
companies Biaya iklan ( 211.552.808) 565.033.133 931.654.512 Advertising expenses Lain-lain ( 876.268.433) ( 314.598.097) ( 342.024.224 ) Others Penyesuaian tarif pajak - - ( 412.644.916 ) Adjustment for income tax rate
Sub-total
405.624.266
2.176.461.204
2.135.490.826
Sub-total
Entitas anak 3.938.386.706 ( 1.298.606.071) ( 3.115.125.365 ) Subsidiaries Manfaat pajak penghasilan -
tangguhan, neto menurut laporan laba rugi konsolidasian
4.344.010.972
877.855.133
(
979.634.539
)
Net income tax benefit – deferred, per consolidated
statements of income
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara jumlah aset dan liabilitas Perusahaan berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The deferred tax effects of the significant temporary differences between the financial and tax bases of the Company’s assets and liabilities as of 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Lain-lain 8.230.588.218 7.354.319.785 7.039.721.688 Others Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities
Aset tetap 11.710.701.605 10.217.256.098 8.799.208.663 Property, plant and equipment Selisih lebih biaya perolehan
saham di atas nilai wajar aset neto Entitas anak dan perusahaan asosiasi
3.175.149.269
3.175.149.269
2.667.170.536
Excess of investment costs over fair values of
underlying net assets of Subsidiaries and associated
companies Biaya dibayar di muka 1.913.666.197 2.125.219.005 1.560.185.872 Prepaid expenses
Sub-total
16.799.517.071
15.517.624.372
13.026.565.071
Sub-total
Liabilitas Pajak Tangguhan, Net Deferred Tax Liabilities neto Perusahaan ( 8.568.928.853) ( 8.163.304.587) ( 5.986.843.383 ) of the Company
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/60 Exhibit E/60
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) 17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulations to the income before income tax expense (benefit) and income tax expense as shown in the consolidated statements of income for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 is as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0
Laba sebelum beban (manfaat) pajak
penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian
740.100.267.339
629.492.861.436
Income before income tax expense (benefit) per consolidated
statements of income Beban pajak penghasilan berdasarkan
Income tax expense based on tarif pajak yang berlaku 213.803.761.020 142.767.329.095 applicable tax rates
Tax effects of permanent Pengaruh pajak atas beda tetap: differences:
Depreciation of property, Penyusutan aset tetap 1.625.118.483 1.358.726.428 plant and Equipment Sumbangan dan representasi 989.785.610 1.177.433.148 Donations and representation Kesejahteraan karyawan 1.071.701.836 1.263.284.457 Employee benefits Beban pajak 525.474.554 1.004.662.548 Tax expenses Penghasilan bunga yang telah
dipungut pajak penghasilan final
(
18.412.874.519
)
(
15.104.956.651
)
Interest income already subjected to final tax
Rugi atas penjualan penyertaan saham (
4.084.306
)
(
175.335.238
)
Loss on sale of investment in shares
Bagian atas laba neto perusahaan Equity in net earnings of associated asosiasi, setelah dikurangi dividen kas yang diterima
(
5.815.793.524
)
79.563.395
companies, net of cash dividends received
Laba atas penjualan aset tetap
(
188.434.802
)
(
404.584.139
)
Gain on sales of property and equipment
Lain-lain ( 39.856.733.442 ) 375.607.256 Others
Penyesuaian atas: Adjustment on: Penyesuaian tarif
pajak penghasilan -
125.594.170
Adjustment for income tax rate Rugi fiskal yang tidak diakui
sebagai aset pajak tangguhan - 2.415.167.843
Fiscal loss not subjected to deferred tax
Rugi fiskal yang dikompensasi - - Compensation on fiscal loss Penghasilan sewa yang Rental income already subjected
pajaknya bersifat final - ( 150.425.963 ) to final tax Beban pajak penghasilan, neto Income tax expense per
menurut laporan laba rugi konsolidasian
153.737.920.910
134.732.066.349
consolidated statements of income, net
128 129
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/63 Exhibit E/63
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM (Lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (Continued)
31 Desember 2010
Pemegang Saham
Persentase pemilikan/
Percentage of ownership
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued and fully paid
Total/Amount
31 December 2010
Shareholders PT Bogamulia Nagadi 95,03% 4.276.414.818 213.820.740.900 PT Bogamulia Nagadi Masyarakat (masing-
masing dengan pemilikan Public (with ownership interest kurang dari 5%) 4,97% 223.585.182 11.179.259.100 of less than 5% each)
T o t a l
100,00%
4.500.000.000 225.000.000.000
T o t a l
31 Desember 2009
Pemegang Saham
Persentase pemilikan/
Percentage of ownership
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued and fully paid
Total/Amount
31 December 2009
Shareholders PT Bogamulia Nagadi 95,11% 4.279.812.318 213.990.615.900 PT Bogamulia Nagadi Masyarakat (masing-
masing dengan pemilikan Public (with ownership interest kurang dari 5%) 4,89% 220.187.682 11.009.384.100 of less than 5% each)
T o t a l
100,00%
4.500.000.000 225.000.000.000
T o t a l
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan yang juga pemegang saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan yang diterbitkan oleh biro administrasi efek yaitu PT Blue Chip Mulia pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:
The Boards of Commissioners and Directors who are also shareholders of the Company, based on the records maintained by the share registrar, PT Blue Chip Mulia, as of 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:
31 Desember 2011
Pemegang Saham
Persentase pemilikan/
Percentage of ownership
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued and fully paid
Total/ Amount
31 December 2011
Shareholders
Dewan Komisaris Boards of Commissioners Dian Paramita Tamzil 0,0133% 600.000 30.000.000 Dian Paramita Tamzil Wisnu Katim 0,0011% 50.000 2.500.000 Wisnu Katim Direksi Directors Dondi Sapto Margono 0,0162% 730.000 36.500.000 Dondi Sapto Margono Diana Wirawan 0,0113% 510.500 25.525.000 Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo Wibowo 0,0092% 415.500 20.775.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto 0,0077% 345.500 17.275.000 Irawati Sutanto Aviaska Diah Respati H 0,0076% 342.500 17.125.000 Aviaska Diah Respati H Phillips Gunawan 0,0073% 327.500 16.375.000 Phillips Gunawan Paulus Harianto 0,0071% 320.000 16.000.000 Paulus Harianto Dewi Murni Sukahar 0,0068% 308.000 15.400.000 Dewi Murni Sukahar T o t a l
0,0878%
3.949.500 197.475.000
T o t a l
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/62 Exhibit E/62
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) 17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued)
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets and liabilities as shown in the consolidated balance sheets are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 Aset Pajak Tangguhan – Neto Deferred Tax Assets - Net
Entitas anak 36.605.097.328 31.881.427.299 30.841.476.522 Subsidiaries
Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto
Deferred Tax Liabilities - Net
Perusahaan 8.568.928.853 8.163.304.587 5.986.843.383 Company Entitas anak 1.173.476.171 1.897.535.783 2.174.713.091 Subsidiaries
T o t a l
9.742.405.024
10.060.840.370
8.161.556.474
T o t a l
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
Management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.
18. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 18. NON-CONTROLLING INTEREST
Kepentingan Non Pengendali (NKP) atas aset neto Entitas anak merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset neto Entitas anak yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Kelompok Usaha tertentu (Catatan 2b).
Non-controlling interest in net assets of Subsidiaries represents the shares of minority shareholders in the net assets of Subsidiaries that are not wholly-owned by the Group (Note 2b).
19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL
Rincian pemilikan saham adalah sebagai berikut: The details of share ownership of the Company are as follows:
31 Desember 2011
Pemegang saham
Persentase pemilikan/
Percentage of ownership
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued and fully paid
Total/Amount
31 December 2011
Shareholders
PT Bogamulia Nagadi 95,06% 4.277.791.818 213.889.590.900 PT Bogamulia Nagadi Masyarakat (masing- Public (with ownership
masing dengan pemilikan interest of less than kurang dari 5%) 4,94% 222.208.182 11.110.409.100 5% each)
T o t a l
100,00%
4.500.000.000 225.000.000.000
T o t a l
130 131
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/65 Exhibit E/65
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM (Lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (Continued)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 Juni 2010, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 270.000.000.000 atau Rp 60 per saham (termasuk dividen sejumlah Rp 112.500.000.000 atau Rp 25 per saham yang telah dibayarkan pada bulan September 2009) dari laba neto Perusahaan tahun 2009 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan September 2010. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 29 Mei 2009, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 225.000.000.000 atau Rp 50 per saham (termasuk dividen sejumlah Rp 157.500.000.000 atau Rp 35 per saham yang telah dibayarkan pada bulan September 2008) dari laba neto Perusahaan tahun 2008 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan Juli 2009. Pada tanggal 7 Agustus 2009, Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah memutuskan dan menyetujui pembagian dividen sejumlah Rp 112.500.000.000 atau Rp 25 per saham dari laba Perusahaan yang akan ditahan per tanggal 31 Desember 2009. Dividen tersebut telah dibayar kas pada bulan September 2009.
During the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 21 June 2010, the stockholders approved the distribution of final cash dividends totaling Rp 270,000,000,000 or Rp 60 per share (inclusive of the dividends totaling Rp 112,500,000,000 or Rp 25 per share paid in September 2009), which were taken from the Company’s 2009 net income; and the appropriation of a portion of its retained earnings amounting to Rp 2,250,000,000 for general reserve purposes in accordance with the Company’s articles of association. Actual payments of the final cash dividends were made in September 2010. During the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 29 May 2009, the shareholders approved the distribution of final cash dividends totaling Rp 225,000,000,000 or Rp 50 per share (inclusive of the dividend totaling Rp 157,500,000,000 or Rp 35 per share paid in September 2008), which were taken from the Company’s 2008 net income; and the appropriation of a portion of its retained earnings amounting to Rp 2,250,000,000 for general reserve purposes in accordance with the Company’s articles of association. Actual payments of the final cash dividends were made in July 2009. On 7 August 2009, the Company’s Boards of Commissioners and Directors resolved and approved the distribution of dividends totaling Rp 112,500,000,000 or Rp 25 per share, which were taken from the Company’s 2009 income. Payment of these dividends were made in September 2009.
20. AGIO SAHAM, NETO 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL, NET
Akun ini merupakan selisih antara jumlah keseluruhan nilai nominal saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat dan hasil netoyang diterima dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut.
This account represents the difference between the aggregate nominal value of the Company’s shares offered to the public and the actual net proceeds received from such public offering.
21. INFORMASI SEGMEN USAHA 21. SEGMENT INFORMATION
a. Informasi segmen primer Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Kelompok Usaha diklasifikasikan menjadi tiga (3) segmen usaha, yaitu Obat-obatan, Perawatan Kesehatan dan Kosmetika, dan Jasa Distribusi. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut:
a. Primary segment information For management purposes, the Group’s business activities are categorized into three (3) core business segments, namely, Pharmaceuticals, Personal Care and Cosmetics, and Distribution Services. Information concerning these business segments is as follows:
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/64 Exhibit E/64
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM (Lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (Continued)
31 Desember 2010
Pemegang Saham
Persentase pemilikan/
Percentage of ownership
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued and fully paid
Total/Amount
31 December 2010
Shareholders
Dewan Komisaris Boards of Commissioners Dian Paramita Tamzil 0,0133% 600.000 30.000.000 Dian Paramita Tamzil Wisnu Katim 0,0011% 50.000 2.500.000 Wisnu Katim Direksi Directors Dondi Sapto Margono 0,0162% 730.000 36.500.000 Dondi Sapto Margono Diana Wirawan 0,0113% 510.500 25.525.000 Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo Wibowo 0,0092% 415.500 20.775.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto 0,0087% 390.500 19.525.000 Irawati Sutanto Phillips Gunawan 0,0073% 327.500 16.375.000 Phillips Gunawan Paulus Harianto 0,0071% 320.000 16.000.000 Paulus Harianto Dewi Murni Sukahar 0,0068% 308.000 15.400.000 Dewi Murni Sukahar T o t a l
0,0810%
3.652.000 182.600.000
T o t a l
31 Desember 2009
Pemegang Saham
Persentase pemilikan/
Percentage of ownership
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued and fully paid
Total/ Amount
31 December 2009
Shareholders
Dewan Komisaris Boards of Commissioners Dian Paramita Tamzil 0,0133% 600.000 30.000.000 Dian Paramita Tamzil Wisnu Katim 0,0011% 50.000 2.500.000 Wisnu Katim Direksi Directors Dondi Sapto Margono 0,0141% 635.000 31.750.000 Dondi Sapto Margono Diana Wirawan 0,0056% 253.000 12.650.000 Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo Wibowo 0,0051% 230.500 11.525.000 Ratna Dewi Suryo Wibowo Paulus Harianto 0,0044% 200.000 10.000.000 Paulus Harianto Dewi Murni Sukahar 0,0044% 200.000 10.000.000 Dewi Murni Sukahar Irawati Sutanto 0,0044% 200.000 10.000.000 Irawati Sutanto Phillips Gunawan 0,0044% 200.000 10.000.000 Phillips Gunawan T o t a l 0,0568%
2.568.500 128.425.000
T o t a l
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 20 Mei 2011, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 315.000.000.000 atau Rp 70 per saham (termasuk dividen interim sejumlah Rp 135.000.000.000 atau Rp 30 per saham yang telah dibayarkan pada bulan Nopember 2010) dari laba neto Perusahaan tahun 2010 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan Agustus 2011.
During the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 20 May 2011, the shareholders approved the distribution of final cash dividends totaling Rp 315,000,000,000 or Rp 70 per share (inclusive of the interim dividends totaling Rp 135,000,000,000 or Rp 30 per share paid in November 2010), which were taken from the Company’s 2010 net income; and the appropriation of a portion of its retained earnings amounting to Rp 2,250,000,000 for general reserve purposes in accordance with the Company’s articles of association. Actual payments of the final cash dividends were made in August 2011.
132 133
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/67 Exhibit E/67
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 21. SEGMENT INFORMATION (Continued)
b. Informasi segmen sekunder (Lanjutan) b. Secondary segment information (Continued)
31 Desember 2010
Obat-obatan/ Pharmaceutical
Produk konsumen dan kosmetika/
Consumer products and
Cosmetics
Jasa Distribusi/ Distribution
Services
T o t a l
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
31 December 2010 Penjualan eksternal External salesDomestik 1.517.711.466.114 1.040.611.879.242 2.393.200.065.858 4.951.523.411.214 - 4.951.523.411.214 DomesticLuar Negeri 94.094.918.668 88.623.772.272 - 182.718.690.940 - 182.718.690.940 International T o t a l 1.611.806.384.782 1.129.235.651.514 2.393.200.065.858 5.134.242.102.154 - 5.134.242.102.154 T o t a l
Total aset konsolidasian yang tidak dapat Un-allocable consolidated dialokasi - - - - - 3.589.595.911.220 total assets
Pengeluaran modal yang Un-allocable capitaltidak dapat dialokasi - - - - - 150.867.271.172 expenditure
22. PENJUALAN NETO 22. NET SALES
Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut:
The details of net sales are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0 Domestik 5.586.548.714.167 4.951.523.411.214 Domestic Luar Negeri 194.115.402.870 182.718.690.940 International T o t a l
5.780.664.117.037
5.134.242.102.154
T o t a l
Selama tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan selama setahun melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian.
During the years ended 31 December 2011 and 2010, there were no sales made to any single customer with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net sales.
23. BEBAN POKOK PENJUALAN 23. COST OF GOODS SOLD
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: The details of cost of goods sold are as follows:
2 0 1 1 2 0 1 0
Bahan baku yang digunakan 1.062.667.402.235 924.518.934.880 Raw materials used Upah buruh langsung 108.308.436.716 93.258.279.090 Direct labor Beban pabrikasi 107.616.679.099 80.702.240.098 Manufacturing overhead
Total beban produksi 1.278.592.518.050
1.098.479.454.068
Total manufacturing cost
Persediaan barang dalam proses Work in process inventory
Awal tahun 21.155.404.063 16.767.181.311 At beginning of year Akhir tahun ( 20.606.297.230 ) ( 21.155.404.063 ) At end of year Beban pokok produksi (Dipindahkan)
1.279.141.624.883
1.094.091.231.316
Cost of goods manufactured (Brought forward)
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/66 Exhibit E/66
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 21. SEGMENT INFORMATION (Continued)
a. Informasi segmen primer (Lanjutan) a. Primary segment information (Continued)
31 Desember 2011
Obat-obatan/ Pharmaceutical
Produk konsumen dan kosmetika/
Consumer products and
Cosmetics
Jasa Distribusi/ Distribution
Services
T o t a l
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
31 December 2011 PENDAPATAN REVENUES Penjualan ekstern 1.759.586.209.713 1.332.157.698.378 2.688.920.208.946 5.780.664.117.037 - 5.780.664.117.037 External sales HASIL RESULTS Laba kotor 1.110.410.454.703 727.977.261.258 361.655.040.455 2.200.042.756.415 - 2.200.042.756.415 Gross profit Laba usaha yang tidak Unallocated income
dialokasikan - - - - - 662.818.840.981 from operations INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION Total aset Consolidated total
konsolidasian 4.365.218.947.293 1.029.713.877.878 1.611.136.765.581 7.006.069.590.751 ( 2.755.695.195.430 ) 4.250.374.395.321 Assets Total liabilitas Consolidated total
konsolidasian 592.995.871.200 468.899.885.748 1.085.475.069.786 2.147.370.826.734 ( 952.674.583.445 ) 1.194.696.243.289 Liabilities Pengeluaran Modal Capital expenditures Berwujud dan tak berwujud 119.863.002.759 44.616.992.795 91.516.264.104 255.996.259.658 - 255.996.259.658 Tangible and intangible Penyusutan dan amortisasi 45.039.324.030 24.349.079.581 28.832.708.144 98.221.111.755
-
98.221.111.755
Depreciation and amortization
31 Desember 2010
Obat-obatan/ Pharmaceutical
Produk konsumen dan kosmetika/
Consumer products and
Cosmetics
Jasa Distribusi/ Distribution
Services
T o t a l
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
31 December 2010 PENDAPATAN REVENUES Penjualan ekstern 1.611.806.384.782 1.129.235.651.514 2.393.200.065.858 5.134.242.102.154 - 5.134.242.102.154 External sales HASIL RESULTSLaba kotor 1.036.895.297.862 613.268.140.865 244.166.636.416 1.894.330.075.143 - 1.894.330.075.143 Gross profitLaba usaha yang tidak Unallocated income
dialokasikan - - - - - 559.485.375.301 from operations INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATIONTotal aset Consolidated total
konsolidasian 3.753.493.338.853 734.348.449.234 1.299.523.929.110 5.787.365.717.197 ( 2.197.769.805.977 ) 3.589.595.911.220 Assets Total liabilitas Consolidated total
konsolidasian 467.076.529.415 346.114.612.251 818.342.558.585 1.631.533.700.251 ( 686.670.999.622 ) 944.862.700.629 Liabilities Pengeluaran Modal Capital expendituresBerwujud dan tak berwujud 69.054.562.765 40.710.909.016 41.514.076.515 151.279.548.295 ( 412.277.123 ) 150.867.271.172 Tangible and intangible Penyusutan dan amortisasi 36.729.786.207 22.941.324.995 23.604.622.011 83.275.733.213
167.843.428
83.443.576.641
Depreciation and Amortization
b. Informasi segmen sekunder
Informasi mengenai segmen usaha geografis Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
b. Secondary segment information Information concerning the Group’s geographical business segments is as follows:
31 Desember 2011
Obat-obatan/ Pharmaceutical
Produk konsumen dan kosmetika/
Consumer products and
Cosmetics
Jasa Distribusi/ Distribution
Services
T o t a l
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
31 December 2011 Penjualan eksternal External salesDomestik 1.669.832.678.655 1.227.795.826.566 2.688.920.208.946 5.586.548.714.167 - 5.586.548.714.167 DomesticLuar Negeri 89.753.531.058 104.361.871.812 - 194.115.402.870 - 194.115.402.870 International T o t a l 1.759.586.209.713 1.332.157.698.378 2.688.920.208.946 5.780.664.117.037 - 5.780.664.117.037 T o t a l
Total aset konsolidasian yang tidak dapat Un-allocable consolidated dialokasi - - - - - 4.250.374.395.321 total assets
Pengeluaran modal yang Un-allocable capitaltidak dapat dialokasi - - - - - 255.996.259.658 expenditure
134 135
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/69 Exhibit E/69
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. BEBAN USAHA (Lanjutan) 24. OPERATING EXPENSES (Continued)
2 0 1 1 2 0 1 0 Pindahan 1.244.275.597.160 1.054.568.179.138 Carried forward Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses
Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages and employee karyawan 174.779.861.895 146.861.733.386 benefits
Penyusutan dan amortisasi 30.130.203.546 26.053.706.336 Depreciation and amortization Sewa (Catatan 25g) 19.199.725.633 12.767.660.590 Rent (Note 25g) Jasa manajemen dan honorarium Management fees and honorarium
(Catatan 25e) 14.986.824.070 12.580.363.143 (Note 25e) Perlengkapan kantor 13.839.856.030 9.666.465.415 Office supplies Perbaikan dan pemeliharaan Repairs and maintenance
(Catatan 25g) 8.287.738.731 7.342.612.706 (Note 25g) Perjalanan dinas 7.881.706.263 6.166.048.427 Traveling Asuransi, pajak dan perizinan 7.737.418.352 5.855.639.450 Insurance, tax and licenses Sumbangan dan representasi 6.761.397.588 5.119.359.804 Donations and representation Pos dan telekomunikasi 5.070.205.581 4.958.105.791 Postage and telecommunications Air dan listrik 2.079.224.084 1.476.185.935 Water and electricity Beban bank 1.832.959.810 1.676.403.270 Bank charges Pengelolaan keamanan
(Catatan 25h)
577.106.166 4.154.625.755Security management service
(Note 25h) Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 miliar) 4.814.559.366 4.087.545.274 Others (each below Rp 1 billion)
Sub-total
297.978.787.115
248.766.455.282
Sub-total
T o t a l
1.542.254.384.275
1.303.334.634.420
T o t a l 25. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN
KONTIJENSI 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND
CONTINGENCY
a. Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan beberapa prinsipal luar negeri. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan memperoleh hak eksklusif untuk mendistribusikan produk-produk prinsipal tersebut di seluruh Indonesia. Masa berlaku perjanjian ini berkisar antara dua (2) sampai sepuluh (10) tahun, yang umumnya dapat diperpanjang, kecuali diberhentikan sesuai dengan perjanjian.
b. Sejak tanggal 1 Januari 1986, PM mengadakan
perjanjian lisensi dengan Estee Lauder International Inc. USA (Lauder), dimana dalam perjanjian tersebut berikut perubahannya disebutkan bahwa Lauder memberikan hak kepada PM untuk menggunakan merk dagang dan formula produk-produk Estee Lauder, Clinique, MAC, Aramis, DKNY, La Mer dan Bobbi Brown di Indonesia. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali dan berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2012.
a. The Company has distribution agreements with various foreign principals. Under these agreements, the Company has been granted exclusive rights to distribute the licensed products in Indonesia. The terms of these agreements range from two (2) to ten (10) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements.
b. Since 1 January 1986, PM has a license agreement
with Estee Lauder International Inc. USA (Lauder), whereby in said agreement and subsequent amendments the latter granted to PM the rights to use the trademarks and formulas of Estee Lauder, Clinique, MAC, Aramis, DKNY, La Mer and Bobbi Brown products in Indonesia. This agreement has been extended several times and remains valid until 31 December 2012.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/68 Exhibit E/68
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 23. COST OF GOODS SOLD (Continued)
2 0 1 1 2 0 1 0 Pindahan 1.279.141.624.883 1.094.091.231.316 Carried forward Persediaan barang jadi Finished goods inventory
Awal tahun 471.072.859.657 468.487.433.481 At beginning of year Pembelian 2.614.412.427.252 2.201.872.692.941 Purchases Pemakaian untuk kepentingan Inventories used for marketing
pemasaran ( 23.118.011.223 ) ( 16.189.952.830 ) Purposes Lain-lain ( 178.632.625.680 ) ( 37.276.518.240 ) Others Akhir tahun ( 582.254.914.270 ) ( 471.072.859.657 ) At end of year
Beban Pokok Penjualan 3.580.621.360.619 3.239.912.027.011 Cost of Goods Sold
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat pembelian kepada satu pemasok yang jumlah pembelian selama setahun melebihi 10% dari harga pokok penjualan konsolidasian.
During years ended 31 December 2011 and 2010, there were no purchases made from any single supplier with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net cost of goods sold.
24. BEBAN USAHA 24. OPERATING EXPENSES
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows: 2 0 1 1 2 0 1 0
Beban Penjualan Selling Expenses Iklan dan promosi 718.902.005.756 605.711.827.308 Advertising and promotions Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages and employee
karyawan 249.151.333.283 213.706.921.350 benefits Perjalanan dinas 54.122.205.398 45.685.518.068 Traveling Pengangkutan 49.626.372.054 43.580.605.771 Transportation Royalti (Catatan 25a, 25b dan 25f) 46.756.399.138 35.253.221.137 Royalty fees (Notes 25a, 25b and 25f) Penyusutan dan amortisasi 34.977.265.810 29.760.827.176 Depreciation and amortization Jasa manajemen dan honorarium 31.316.723.237 20.544.803.452 Management fees and honorarium Asuransi, pajak dan perizinan 13.054.568.014 13.853.489.550 Insurance, tax and licenses Perbaikan dan pemeliharaan Repairs and maintenance
(Catatan 25g) 9.663.637.428 7.281.227.233 (Note 25g) Perlengkapan kantor 8.010.955.687 7.602.411.318 Office supplies Sewa (Catatan 25g) 7.326.173.052 7.778.195.667 Rent (Note 25g) Pos dan telekomunikasi 6.387.642.258 7.015.534.754 Postage and telecommunication Sumbangan dan representasi 4.195.560.598 4.297.930.871 Donations and representation Air dan listrik 3.971.242.378 3.934.748.379 Water and electricity Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 miliar) 6.813.513.069 8.560.917.104 Others (each below Rp 1 billion)
Sub-total (Dipindahkan) 1.244.275.597.160 1.054.568.179.138 Sub-total (Brought forward)
136 137
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/71 Exhibit E/71
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
g. Perusahaan dan Entitas Anak tertentu
mengadakan perjanjian sewa-menyewa dengan PT Bina Mulia Manunggal (BMM) dan PT Tempo Realty (TRL), pihak-pihak berelasi, dimana BMM dan TRL setuju untuk menyewakan bangunan kantor kepada Perusahaan dan Entitas anak tertentu. Sehubungan dengan hal ini, Perusahaan dan Entitas anak tertentu juga mengadakan perjanjian dengan BMN, dimana BMN setuju untuk memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan atas bangunan kantor yang disewa tersebut. Perjanjian dengan BMM dan BMN berlaku selama tiga (3) tahun, sedangkan perjanjian dengan TRL berlaku selama satu (1) tahun. Secara umum, perjanjian-perjanjian tersebut dapat diperpanjang, kecuali diakhiri oleh kedua pihak. Sejak tanggal 1 Januari 2010, perjanjian dengan BMN tentang jasa perbaikan dan pemeliharaan atas bangunan kantor yang disewa tersebut telah diakhiri dan selanjutnya jasa tersebut dilakukan oleh BMM. Efektif sejak 1 September 2011, Perusahaan dan Entitas anak tertentu setuju untuk mengakhiri perjanjian dengan BMM tesebut sedangkan perjanjian sewa menyewa dengan TRL tetap dilanjutkan dengan beberapa perubahan.
g. The Company and certain Subsidiaries entered into rental agreements with PT Bina Mulia Manunggal (BMM) and PT Tempo Realty (TRL), related parties, whereby BMM and TRL agreed to lease out their office buildings to the Company and certain Subsidiaries. In relation thereto, the Company and the said Subsidiaries also entered into agreements with BMN, whereby the latter agreed to provide repairs and maintenance services for the said leased office buildings. The agreements with BMM and BMN are valid for three (3) years, while the agreements with TRL are valid for one (1) year. In general, these agreements are renewable, unless terminated upon mutual consent of the contracting parties. Since 1 January 2010, the agreement with BMN regarding the repairs and maintenance services for the said lease office buildings has been terminated and thereafter such services will be performed by BMM. Effective as of 1 September 2011, the Company and certain Subsidiaries agree to terminate the said agreements with BMM while the rental agreements with TRL are continued with several alterations.
h. Perusahaan dan entitas anak tertentu
memperoleh beberapa fasilitas dari The Royal Bank of Scotland N.V. (d/h ABN Amro Bank N.V., Jakarta) yang merupakan fasilitas gabungan Kelompok Usaha tertentu yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 40,5 miliar dan US$ 2,5 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Kelompok Usaha tertentu tidak memiliki saldo pinjaman atas fasilitas yang diperoleh dari bank tersebut.
h. The Group obtained some facilities from The Royal Bank of Scotland N.V. (formerly ABN Amro Bank N.V., Jakarta) which represents joint facilities of the Group obtained from the said bank,, which have maximum combined limits of Rp 40.5 billion and US$ 2.5 million. As of 31 December 2011, 2010 and 2009, the Group do not have any loan for the facilities obtained from the said bank.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/70 Exhibit E/70
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
c. Sejak tahun 1985, TN mengadakan perjanjian
produksi dengan beberapa prinsipal, dimana TN setuju untuk memproduksi dan mengepak produk-produk tertentu milik prinsipal-prinsipal tersebut berdasarkan suatu kontrak produksi. Masa berlaku perjanjian tersebut berkisar antara dua (2) sampai tiga (3) tahun dan umumnya dapat diperpanjang, kecuali diberhentikan sesuai dengan perjanjian.
c. Since 1985, TN has several production agreements with various principals whereby TN agreed to produce and package, on a contract manufacturing basis, certain specified products of the said principals. The validity terms of such agreements range from two (2) to three (3) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements.
d. PTT mengadakan perjanjian distribusi dengan
beberapa prinsipal. Berdasarkan perjanjian tersebut, PTT memperoleh hak untuk mendistribusikan produk-produk prinsipal tersebut di seluruh Indonesia. Masa berlaku perjanjian tersebut adalah selama satu (1) sampai dengan lima (5) tahun, yang umumnya dapat diperpanjang, kecuali diakhiri sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum pada perjanjian.
e. Kelompok Usaha mengadakan perjanjian jasa
manajemen dengan PT Blue Chip Mulia (BCM) dan PT Bogamulia Nagadi (BMN), pihak-pihak berelasi, dimana jasa yang diberikan kepada Kelompok Usaha antara lain jasa bantuan dalam sistem penggajian dan dokumentasi. Dengan demikian, Kelompok Usaha membayar imbalan tertentu kepada BCM dan BMN sebagai kompensasi atas jasa yang telah diberikan oleh pihak-pihak tersebut. Perjanjian dengan BCM akan tetap berlaku, kecuali bila ada kesepakatan kedua pihak untuk mengakhirinya, sedangkan perjanjian dengan BMN berlaku untuk dua (2) tahun dan dapat diperpanjang, kecuali ada kesepakatan kedua pihak untuk mengakhirinya.
d. PTT has distribution agreements with various principals. Under these agreements, PTT obtained the rights to distribute the principals’ products in Indonesia. The terms of these agreements range from one (1) to five (5) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements.
e. The Group has management agreements with PT Blue Chip Mulia (BCM) and PT Bogamulia Nagadi (BMN), related parties, whereby services rendered to the Group are, among others, services and assistance in payroll and documentation. Accordingly, the Group pays BCM and BMN certain agreed fees as compensation for the said services and assistances rendered. The agreements with BCM remain valid unless terminated upon mutual consent of both parties, while the agreements with BMN is valid for two (2) years and are renewable unless terminated upon mutual consent of both parties.
f. Sejak tanggal 1 Januari 1993, ER mengadakan
perjanjian distribusi dengan Cendico B.V. (Cendico) dimana ER diberi hak secara eksklusif untuk mendistribusikan dan menjual produk “Revlon” di Indonesia. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, ER juga mengadakan perjanjian bantuan teknis dengan Riros Corporation (Riros) dimana Riros setuju untuk memberikan jasa pelatihan dengan tujuan untuk membantu ER menjalankan fungsi distribusi secara efektif sesuai dengan perjanjian dengan Cendico. Sebaliknya, ER wajib untuk membayar imbalan tertentu kepada Riros dan juga beban royalti kepada Cendico sesuai dengan perjanjian tersebut. Perjanjian-perjanjian tersebut tetap berlaku dan dapat diakhiri berdasarkan kesepakatan para pihak yang terkait. Pada tanggal 1 Oktober 2006, Cendico mengalihkan kepada Revlon B.V. (Revlon) semua hak dan kewajibannya sehubungan dengan perjanjian distribusi di atas.
f. Since 1 January 1993, ER has a distribution agreement with Cendico B.V. (Cendico), whereby ER is granted the exclusive rights to distribute and sell “Revlon” products in Indonesia. In connection with the said distribution agreement, ER also entered into a technical services agreement with Riros Corporation (Riros), whereby the latter agreed to provide the necessary training services that aim to help ER effectively undertake its distributorship function under the aforesaid agreement with Cendico. In return, ER pays certain compensation to Riros and royalty fees to Cendico, in accordance with the relevant terms specified in the respective agreements. Each of these agreements shall remain valid unless terminated by mutual consent of all the parties involved. On 1 October 2006, Cendico assigned and transferred all of its rights and obligations under the above-mentioned Distribution Agreement to Revlon B.V.
138 139
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/73 Exhibit E/73
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
(Lanjutan) 26. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
(Continued)
Pada tanggal 15 Maret 2012 (tanggal laporan auditor independen), kurs rata-rata mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah US$ 1 = Rp 9.193, EUR 1 = Rp 11.980,33 dan THB 1 = Rp 298,43. Apabila kurs tukar tersebut digunakan untuk menyajikan kembali aset dan liabilitas Kelompok Usaha dalam mata uang Dolar AS, Euro dan THB, proforma aset neto dalam mata uang Dolar AS, Euro dan THB akan naik sejumlah Rp 4,63 miliar. Pengaruh aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing lainnya selain mata uang Dolar AS, Euro dan THB dianggap tidak signifikan.
As of 15 March 2012 (the date of independent auditors’ report), the average foreign exchange rates published by Bank Indonesia are US$ 1 = Rp 9,193, EUR 1= Rp 11,980.33 and THB 1 = Rp 298.43. Had these foreign exchange rates been used to restate the above-mentioned US Dollar, Euro and THB denominated assets and liabilities of the Group, the US Dollar, Euro and THB denominated net assets would have increased by Rp 4.63 billion. The impact of other monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies other than the US Dollar, Euro and THB are considered not significant.
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko keuangan yang dihadapi Kelompok Usaha, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan.
Group financial risk management policy aims to identify and analyze the financial risks faced by the Group, set appropriate risk limits and controls, and oversee compliance with the limits established.
Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Kelompok Usaha dalam menghadapi risiko tersebut adalah sebagai berikut:
Financial risk management policies implemented by the Group in the face of these risks are as follows:
a. Risiko kredit a. Credit risk
Eksposur risiko kredit Kelompok Usaha terutama adalah dalam mengelola piutang dagang. Kelompok Usaha melakukan pengawasan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan juga melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan dan jika perlu membentuk pencadangan berdasarkan hasil penelaahan tersebut.
The Group’s exposure to credit risk is in managing accounts receivable. The Group monitors receivables so that these are collected in a timely manner and also conduct a review of individual customer accounts on a regular basis to assess the potential for failure of collection and, if necessary, provide an allowance based on the results of the review.
b. Risiko mata uang asing
b. Foreign exchange risk
Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing Kelompok Usaha timbul terutama dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang asing yang berbeda dengan mata uang fungsional Kelompok Usaha. Kelompok Usaha melakukan pengelolaan aset dan liabilitas moneternya dengan diversifikasi aset (kas dan setara kas) dalam mata uang asing dengan beberapa mata uang fungsional. Dalam mengelola liabilitas, Kelompok Usaha meminimalisasi pinjaman dalam mata uang asing.
Exposure to currency exchange risk arises mainly from the Group' monetary assets and liabilities recognized in foreign currencies different from the functional currency of the Group. The Group manages monetary assets and liabilities with the diversification of assets (cash and cash equivalents) in foreign currency with multiple functional currency. In managing the liabilities, the Group minimizes loans in foreign currency.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/72 Exhibit E/72
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING 26. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok Usaha tertentu memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of 31 December 2011, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, with details as follows:
Total ekuivalen
Rupiah/ Equivalent
in Rupiah amount
A S E T A S S E T S
Dalam Dolar AS In US Dollar Kas dan setara kas (US$ 20.975.906) 190.209.516.041 Cash and cash equivalents (US$ 20,975,906) Piutang pihak ketiga (US$ 605.693) 5.492.427.117 Receivables from third parties (US$ 605,693)
Dalam Euro In Euro
Kas dan setara kas (EUR 3.679.411) 43.192.574.068 Cash and cash equivalents (EUR 3,679,411)
Dalam Baht In Thailand Baht Kas dan setara kas (THB 121.295.825) 34.643.300.644 Cash and cash equivalents (THB 121,295,825) Piutang pihak berelasi (THB 625.525) 178.656.127 Receivable from related party (THB 625,525) Piutang pihak ketiga (THB 58.149.494)
16.608.077.090
Receivables from third parties (THB 58,149,494)
Dalam mata uang asing lainnya In other foreign currencies
Kas dan setara kas 2.524.669.210 Cash and cash equivalents Piutang pihak ketiga 353.971.001 Receivable from third party
Sub-total
293.203.191.298
Sub-total
Liabilitas Liabilities
Dalam Dolar AS In US Dollar Utang bank (US$ 5.000.000) 45.340.000.000 Bank loan (US$ 5,000,000) Utang dan biaya masih harus dibayar Payables and accrued expenses
Pihak ketiga (US$ 15.404.613) 139.689.030.684 Third parties (US$ 15,404,613) Dalam Euro In Euro
Utang dan biaya masih harus dibayar Payables and accrued expenses Pihak ketiga (EUR 687.899) 8.075.244.530 Third parties (EUR 687,899)
Dalam Baht In Thailand Baht Utang dan biaya masih harus dibayar Payables and accrued expenses Pihak ketiga (THB 21.230.985) 6.063.781.652 Third parties (THB 21,230,985)
Dalam mata uang asing lainnya In other foreign currencies Utang dan biaya masih harus dibayar Payables and accrued expenses
Pihak ketiga 150.509.336 Third parties Sub-total
199.318.566.202
Sub-total
Aset Neto
93.884.625.096
Net Assets
140 141
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/75 Exhibit E/75
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
YANG DIREVISI 28. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING
STANDARDS
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan belum berlaku efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan Efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and interpretations of Financial Accounting Standards (IFAS) which were issued by the Indonesian Institute of Accountants and not yet effective for the financial statements ended 31 December 2011 and effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012:
- PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing” . - SFAS No. 10 (Revised 2010) – “The Effect of
Changes in Foreign Exchange Rates”.
- PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi”. - SFAS No. 13 (Revised 2011), “Investment Properties”.
- PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. - SFAS No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”. - PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja. - SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee
Benefits”. -
- PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
-
- SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”.
- PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrument Keuangan: Penyajian”.
- SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”.
- PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrument Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
- SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
- - PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. - SFAS No. 56 (Revised 2011), “Earning per
Share”. -
- PSAK No. 60 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
- SFAS No. 60 (Revised 2010), “Financial Instruments: Disclosures”.
- ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Kegiatan Usaha Luar Negeri”.
- IFAS 13 – “Hedge in Net Investment in Foreign Operation”.
- ISAK No. 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Inferaksinya”.
ISAK No. 15, “SFAS 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their interaction”.
- ISAK No. 25, “Hak Atas Tanah”. ISAK No. 25, “Land Right”. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised SFAS on its financial statements.
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/74 Exhibit E/74
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk
Eksposur risiko likuiditas Kelompok Usaha timbul terutama dari penempatan dana dari kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan fasilitas bank dengan terus memonitor arus kas perkiraan dan actual. Kelompok Usaha juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan.
The liquidity risk exposure of the Group arises primarily from the placement of funds from the excess cash proceeds after deduction of the use of cash to support the business activities of the Group. The Group manages liquidity risk by maintaining sufficient cash flows and bank facilities and continuously monitoring estimated and actual cash flow. The Group is also implementing a prudent liquidity risk management to maintain adequate cash balances derived from billing the sale, puts the excess cash in financial instruments with low risk but provide adequate returns, and pays attention to the reputation and credibility of financial institutions.
d. Manajemen permodalan d. Capital management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa dipertahankannya peringkat kredit yang kuat dan rasio modal yang sehat agar dapat mendukung kelancaran usahanya dan memaksimalkan nilai dari pemegang saham. Kelompok Usaha mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya. Agar dapat menjaga dan menyesuaikan struktur modalnya, Kelompok Usaha akan menyesuaikan jumlah dari pembayaran dividen kepada para pemegang saham atau tingkat pengembalian modal. Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti penerapan tahun-tahun sebelumnya.
The main objective of the Group's capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group manages its capital structure and makes adjustments with respect to changes in economic conditions and the characteristics of its business risks. In order to maintain and adjust its capital structure, the Group may adjust the amount of dividend payments to shareholders or return capital structure. No changes have been made in the objectives, policies and processes as they have been applied in previous years.
142 143
These Consolidated Financial Statements are originally
issued in Indonesian language
Ekshibit E/76 Exhibit E/76
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. RE KLAS IF IKAS I AKUN 29. ACCOUNT RECLASSIFICATION
Akun tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, sebagai berikut:
Certain accounts in the consolidated statements of financial position as of 31 December 2010 and 1 January 2010/31 December 2009 have been reclassified to conform with the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2011, as follow:
Deskripsi Sebelum
reklasifikasi/ Before
reclassification
Reklasifikasi/ Reclassification
Sesudah reklasifikasi/After reclassification
Description
Kepentingan non-pengendali yang sebelumnya dicatat diantara liabilitas dan ekuitas
40.629.147.748 (40.629.147.748) - Non-controlling interest which has been previously recorded
Kepentingan non-pengendali yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas
- 40.629.147.748 40.629.147.748 Non-controlling interest presented as part of equity
30. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30. PREPARATION AND COMPLETION OF THE
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha yang diselesaikan pada tanggal 15 Maret 2012.
The management is responsible for the preparation of the Group consolidated financial statements that were completed on 15 March 2012.
144
BERBAGI KEHARMONISAN Menanam bibit unggul di ladang subur,
menuai kemakmuran di masa depan.
Memupuk ladang bersama alam,
menebar kesejahteraan dalam kehidupan.
SHARING HARMONYPlanting superior seeds in a fertile land,
harvesting prosperity in the future.
Fertilizing the land with nature,
diffusing welfare in life.
SAMPUL MUKA COVER Thanksgiving, Samudra
HALAMAN PAGE 20 Harvesting, Budi Ag.
HALAMAN PAGE 26 Field of Gold, Joko Mullono
Tempo Scan Tower, 16th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950, Indonesiawww.thetempogroup.com [email protected]