praktikumsde.elektro.ub.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/sde-new... · 2020. 3. 31. · laporan...
TRANSCRIPT
PRAKTIKUM
SISTEM DAYA ELEKTRIK
ELECTRICAL POWER SYSTEM
AND RENEWABLE ENERGY LABORATORY
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM DAYA ELEKTRIK
DISUSUN OLEH:
NAMA :
NIM :
PERIODE :
ELECTRICAL POWER SYSTEM
AND RENEWABLE ENERGY LABORATORY
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM DAYA ELEKTRIK
Laboratorium Sistem Daya Elektrik
dan
Energi Baru Terbarukan
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
Malang
Disusun oleh:
NAMA :
NIM :
PERIODE :
Praktikum telah dilaksanakan dari tanggal .........
s/d ..............
Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Laboratorium Koordinator Asisten
Ir. Mahfudz Shidiq, M.T.
NIP. 19580906 198703 1 003 NIM.
ELECTRICAL POWER SYSTEM
AND RENEWABLE ENERGY LABORATORY
Peraturan dan Tata tertib Praktikum
1. Sebelum mengikuti praktikum, pendaftar wajib mengikuti pre-test sesuai jadwal yang
telah ditetapkan.
2. Setiap praktikan diwajibkan mematuhi 'Peraturan dan Tata tertib Praktikum' ini.
3. Sebelum melaksanakan praktikum, praktikan diwajibkan menguasai dasar teori dan
percobaan yang beisangkutan.
4. Selama proses praktikum:
a. Praktikan wajib memakai baju/kaos berkerah, jas praktikum dan bersepatu.
b. Setiap praktikan diwajibkan memiliki buku petunjuk praktikum dan kartu peserta
praktikum (KPP) yang harus dilengkapi dengan pas foto.
c. Toleransi keteriambatan maksimal 10 menit dan waktu percobaan.
d. Apabila terlambat lebih dari waktu yang telah ditentukan maka dianggap telah
mengundurkan diri.
e. Tidak diijinkan untuk pindah kelompok kecuali telah mendapat rekomendasi tertulis
dari asisten jadwal yang lama dan asisten jadwal yang baru. f. Praktikan harus menyediakan sendiri alat-alat tulis/gambar yang diperlukar.
g. Selama di dalam laboratorium, praktikan dilarang makan, minurn, dan merokok serta
harus menjaga ketertiban.
h. Untuk setiap percobaan sudah disediakan alat, tempat dan bahan sendiri yang tidak
boleh diubah, diganti, atau ditukar kecuali oleh asisten yang bersangkutan. i. Apabila menjumpai kesalahan, kerusakan, atau ketidaksesuaian dengan buku petunjuk
praktikum, praktikan harus segera melapor pada asisten.
j. Setelah selesai menyusun rangkaian sesuai dengan buku petunjuk praktikum, praktikan
harap segera melapor pada asisten, dan dilarang menghubungkan rangkaian dengan
sumber tegangan sebelum mendapat ijin dari asisten yang bersangkutan.
5. Hal-hal rnengenai alat ukur:
a. Kerusakan alat yang disebabkan oleh kesalahan praktikan menjadi tanggung jawab
kelompok praktikan dan kelompok tersebut tidak diperkenankan mengikuti praktikum
berikutnya sebelum menyelesaikan tanggung jawabnya.
b. Setiap selesai melaksanakan praktikum, praktikan diwajibkan mengembalikan alat-alat
yang digunakan dan dilarang meninggalkan ruang praktikum sebelum mendapat ijin dari
asisten yang bersangkutan. 6. Praktikan terkena sanksi gugur jika :
a. Tidak mengikuti praktikum sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
b. Tidak mengikuti 1(satu) atau lebih percobaan dalam 1(satu) praktikum.
c. Tidak mengikuti post-test sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
d. Tidak mengambil surat puas pada masa pengambilan yang telah ditetapkan oleh kepala
laboratoriiun (paling lambat satu minggu setelah batas akhir pelaksanaan post test).
e. Saat jilid atau evaluasi tandatangan asisten belum lengkap.
ELECTRICAL POWER SYSTEM AND
RENEWABLE ENERGY LABORATORY JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PRAKTIKUM SISTEM DAYA ELEKTRIK
SEMESTER : TAHUN :
NAMA PERCOBAAN :
DISUSUN OLEH :
NIM :
DILAKSANAKAN TANGGAL :
ASISTEN PENDAMPING :
NIM :
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
1
PERCOBAAN I
TRANSMISI PENDEK
1.1 Tujuan Percobaan
Mengetahui karakteristik saluran transmisi pendek pada kondisi berbeban maupun
tidak berbeban.
1.2 Dasar Teori
Pada saluran transmisi terdapat empat parameter yang mempengaruhi kinerjanya
sebagai bagian dari suatu sistem tenaga listrik yaitu resistansi (R), induktansi (L), kapasitansi
(C), dan konduktansi (G).
1.2.1 Klasifikasi Saluran Transmisi
Berdasarkan besaran kapasitansi saluran nya terhadap tanah, saluran transmisi dibagi
dalam tiga jenis, yaitu:
a) Saluran Transmisi Pendek
b) Saluran Transmisi Menengah
c) Saluran Transmisi Panjang
1.2.1.1 Saluran Transmisi Pendek
Panjang saluran ini kurang dari 80 km. Nilai kapasitansi kecil, maka arus
bocor ke tanah nilainya sangat kecil dibandingkan dengan arus beban. Oleh karena
itu nilai kapasitansinya dapat diabaikan.
1.2.1.2 Saluran Transmisi Menengah
Panjang saluran ini antara 80 km s/d 250 km. Nilai kapasitansi pada saluran ini
cukup besar dan tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu dapat dianggap sebagai
kapasitansi terpusat.
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
2
1.2.1.3 Saluran Transmisi Panjang
Panjang saluran ini lebih dari 250 km. Nilai kapasitansi pada saluran ini sangat
besar. Namun tidak dianggap sebagai kapasitansi terpusat, tetapi kapasitansi
terdistribusi merata sepanjang saluran.
1.2.2 Saluran Transmisi Pendek
Diagram pengganti saluran transmisi pendek diberikan dalam gambar 1, dengan
VS : Tegangan sisi kirim
VR : Tegangan sisi terima
IS : Arus sisi kirim
IR : Arus sisi terima
ZL : Impedansi beban
Nilai Z = R + jX. Z adalah impedansi seri saluran
IS
IR
z=R+jX
~ VS VR ZL
Gambar 1: Rangkaian Pengganti Saluran Pendek
Relasi arus dan tegangan untuk saluran ini adalah
VS = VR + Z IR
IS = IR
Dapat dinyatakan dalam bentuk matrik,
Dengan A = 1, B= Z, C=0, dan D = A.
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
3
A, B, C, dan D disebut konstanta ABCD. Diagram fasor tegangan saluran transmisi
pendek diberikan dalam gambar 2, dalam gambar itu dimisalkan beban listriknya
merupakan beban yang bersifat induktif (L) dengan Vr sebagai acuan.
Vs
d
δ (Ir.X)
o Vr
φr
(Ir.R) c
Ir
a
b
Gambar 2: Diagram pasor tegangan saluran pendek
1.3 Alat-alat yang digunakan
o Sumber Tegangan AC 3 fasa
o Simulator saluran 3 fasa
o Power Analyzer
o Trafo Regulator
o Kabel Penghubung
1.4 Langkah-langkah Pengambilan Data
a. Buat rangkaian listrik sebagai model transmisi pendek seperti tampak pada gambar 3
dengan parameter saluran sebagai berikut:
Rsal = . . . . . . . Ω/fasa
Lsal = . . . . . . . . mH/fasa
b. Dengan menggunakan trafo, dapatkan tegangan V1 sesuai dengan yang ditetapkan
dalam tabel 1, kemudian catatlah semua besaran yang tercatat oleh alat ukur.
c. Dengan menggunakan trafo, dapatkan tegangan V2 sesuai dengan yang ditetapkan
dalam tabel, kemudian catatlah semua besaran yang tercatat oleh alat ukur.
d. Masukkan beban R = . . . . . . Ω/fasa, ulangi langkah b dan c.
e. Masukkan beban L = . . . . . . .mH/fasa, ulangi langkah b dan c.
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
4
Gambar 3: Rangkaian Percobaan Saluran Pendek
Tabel 1: Data Hasil Pengukuran Transmisi Pendek
Beban R Beban L
Beban Sisi Kirim Sisi Terima
(Ohm) V1(volt) I1(A) P1(watt) Cos ɸ Q1(var) V2(volt) I2(A) P2(watt) Cos ɸ Q2(var)
TANPA
BEBAN
90
110
130
R = ……Ω
90
110
130
R= …….Ω
L= ......mH
90
110
130
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
5
1.5 Tugas
Pada kondisi berbeban (beban R dan R-L), hitunglah rugi-rugi daya nyata dengan
menggunakan rumus: a) Ploss (teori) = I1
2Rsal
b) Ploss (praktek) = P1 – P2
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
6
1.6 Kesimpulan
ELECTRICAL POWER SYSTEM AND
RENEWABLE ENERGY LABORATORY JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PRAKTIKUM SISTEM DAYA ELEKTRIK
SEMESTER : TAHUN :
NAMA PERCOBAAN :
DISUSUN OLEH :
NIM :
DILAKSANAKAN TANGGAL :
ASISTEN PENDAMPING :
NIM :
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
7
PERCOBAAN II
TRANSMISI MENENGAH
2.1 Tujuan Percobaan
Mengetahui karakteristik saluran transmisi menengah baik pada kondisi berbeban
maupun tidak berbeban.
2.2 Dasar Teori
Saluran Transmisi Menengah
Pada saluran menengah kapasitansi dipusatkan pada satu titik (nominal T), atau pada
dua titik (nominal pi).
2.2.1 Nominal T
Diagram pengganti saluran transmisi menengah nominal T diberikan dalam gambar 4.
Gambar 4: Rangkaian Pengganti Saluran Menengah Nominal T
Relasi arus dan tegangan nominal T adalah
𝑉𝑆 = (1 +𝑌 𝑍
2) 𝑉𝑅 + (𝑍 +
𝑌 𝑍2
4) 𝐼𝑅
𝐼𝑆 = 𝑌 𝑉𝑅 + (1 +𝑌 𝑍
2) 𝐼𝑅
,atau
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
8
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
9
2.2.2 Nominal Pi
Gambar 5: Rangkaian Pengganti Saluran Menengah Nominal
Pi
Relasi arus dan tegangan nominal Pi adalah
𝑉𝑆 = (1 +𝑌 𝑍
2) 𝑉𝑅 + 𝑍 𝐼𝑅
𝐼𝑆 = (𝑌 +𝑍 𝑌2
4) 𝑉𝑅 + (1 +
𝑌 𝑍
2) 𝐼𝑅
2.3 Alat-alat yang digunakan
o Sumber Tegangan AC 3 fasa
o Simulator saluran 3 fasa
o Power Analyzer
o Trafo Regulator
o Kabel Penghubung
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
10
Gambar 7: Rangkaian Percobaan Saluran Menengah Model Phi
2.4 Langkah-langkah Pengambilan Data
a. Buat rangkaian listrik sebagai model transmisi menengah phi seperti tampak pada
gambar 8 dengan parameter saluran sebagai berikut:
Rsal = . . . . . . Ω/fasa Lsal
Lsal = . . . . . . mH/fasa
CE/2 = . . . . . . μF/fasa
b. Dengan menggunakan trafo, dapatkan tegangan V1 sesuai dengan yang ditetapkan
dalam tabel 2, kemudian catatlah semua besaran yang tercatat oleh alat ukur.
c. Dengan menggunakan trafo, dapatkan tegangan V2 sesuai dengan yang ditetapkan
dalam tabel 2, kemudian catatlah semua besaran yang tercatat oleh alat ukur.
d. Masukkan beban R = . . . . . . Ω/fasa , ulangi langkah b dan c.
e. Masukkan beban L = . . . . . . mH/fasa, ulangi langkah b dan c.
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
11
Tabel 2: Data Hasil Pengukuran Transmisi Menengah Phi
Beban Sisi Kirim Sisi Terima
(Ohm) V1(volt) I1(A) P1(watt) Cos ɸ Q1(var) V2(volt) I2(A) P2(watt) Cos ɸ Q2(var)
TANPA
BEBAN
90
110
130
R = ……Ω
90
110
130
R= …….Ω
L= ......mH
90
110
130
2.5 Tugas
Pada kondisi berbeban komplek, hitunglah rugi-rugi daya nyata dengan
menggunakan rumus: a. Ploss = P1 – P2
b. Ploss = I12. Rsal
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
12
2.6 Kesimpulan
ELECTRICAL POWER SYSTEM AND
RENEWABLE ENERGY LABORATORY JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PRAKTIKUM SISTEM DAYA ELEKTRIK
SEMESTER : TAHUN :
NAMA PERCOBAAN :
DISUSUN OLEH :
NIM :
DILAKSANAKAN TANGGAL :
ASISTEN PENDAMPING :
NIM :
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
13
PERCOBAAN III
INJEKSI DAYA REAKTIF
3.1 Tujuan Percobaan
Menentukan lokasi kapasitor yang paling tepat untuk menurunkan rugi-rugi daya nyata
pada sistem transmisi/distribusi tenaga listrik.
3.2 Alat-alat yang digunakan ➢ Simulator saluran
➢ Voltmeter
➢ Wattmeter
➢ Trafo Regulator
3.3 Dasar Teori
Persamaan sistem daya elektrik dalam bentuk admitansi adalah
Ibus = Ybus Ebus
Sedangkan dalam bentuk impedansi adalah
Ebus = Zbus Ibus
Ibus dan Ebus masing-masing adalah vektor kolom arus dan tegangan bus seperti
ditunjukkan dalam gambar 8. Persamaan jaringan untuk sistem gambar 5 adalah
Admitansi beban bus i dapat dihitung dengan menggunakan persamaan,
dengan Pi = -PLi dan Qi = - QLi
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
14
Gambar 8: Sistem 4 bus, 1 generator
Jika admitansi beban yio dimasukkan dalam pembentukan matrik Ybus, maka
elemen diagonal bus i mengalami perubahan,
Gambar 9 menunjukkan pembentukan matrik Ybus dengan melibatkan admitansi beban.
Pada gambar itu, jelas bahwa semua arus beban menjadi sama dengan nol, dan
persamaan jaringan menjadi,
S
Gambar 9:Pembentukan matrik Ybus dengan melibatkan beban
Tegangan bus dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
15
Jika E1 diketahui dan Zij adalah elemen-elemen matrik Zbus yang diperoleh dengan
menginvers matrik Ybus diatas, maka tegangan-tegangan bus lainnya dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan,
3.4 Langkah-langkah Pengambilan Data
Gambar 10: Simulator Jaringan Distribusi LOOP
a. Buat rangkaian listrik jaringan loop satu fasa seperti tampak pada gambar di atas dengan
impedansi saluran, beban masing-masing bus, dan tegangan slack bus serta kapasitas
kapasitor adalah seperti diberikan dalam tabel 3 dibawah ini:
Tabel 3: Data saluran dan beban Teg. slack bus (V0) = . . . . . . . .volt
Kapasitor C = . . . . . . . . μF
No Saluran Beban
R (Ohm) L (mH) (Watt)
1
2
3
4
5
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
16
b. Dengan menggunakan trafo, dapatkan tegangan V0 sesuai dengan yang ditetapkan,
kemudian catatlah dalam tabel 4 daya sumber dan tegangan di semua bus.
c. Secara bergantian, masukkan kapasitor melalui bus 1 s/d 6 dan ulangi langkah b
untuk setiap lokasi kapasitor.
Gambar 11: Jaringan Distribusi LOOP (kiri)
Gambar 12: Jaringan Distribusi Loop dengan Kapasitor (kanan)
Tabel 4: Kompensasi Daya Reaktif
No Lokasi P0 Tegangan bus (volt)
kap (watt) (1) (2) (3) (4) (5)
1 --
2 1
3 2
4 3
5 4
6 5
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
17
3.5 Tugas Dengan menggunakan teori aliran daya atau teori lain, dapatkan semua tegangan bus dan
daya sumber pada kondisi
a. Tanpa kapasitor.
b. Ada kapasitor pada bus tertentu (tanyakan pada asisten).
Tuliskan listing program dibawah ini kedalam editor pada program matlab, setiap bagian
merupakan listing pada tab yang berbeda dan harus diberi nama sesuai dengan nama
bagiannya. Run program tersebut secara berurut dari program pertama hingga keempat
kemudian amati hasil nya di command window pada aplikasi matlab. Jalankan program
dua kali, untuk program pertama tanpa kapasitor dan program kedua dengan menambahkan
kapasitor pada salah satu saluran.
LISTING PROGRAM MATLAB
Bagian 1 [busdata6()] % Bus data for Load Flow Analysis. % Praviraj P G, MTech I Year, EE Dept., IIT Roorkee, India, Email
function busdata = busdata6() % Returns busdata. % |Bus | Type | Vsp | theta | PGi | QGi | PLi | QLi | Qmin |
Qmax | busdata = [ 1 1 Vin 0 0.0 0.0 0 0 0
0; 2 3 Vin 0 0.0 0 P 0 0
0; 3 3 Vin 0 0.0 0 P 0 0
0; 4 3 Vin 0 0.0 0 P 0 0
0; 5 3 Vin 0 52.46 0 P 0 0
0; ];
Bagian 2 [linedata6()]
% Line Data for Y-Bus Formation. % Praviraj P G, MTech I Year, EE Dept., IIT Roorkee, India, Email
function linedata = linedata6() % Returns linedata. %C = -802.761
% | From | To | R | X | B/2 | % | Bus | Bus | | | | linedata = [ 1 2 Rsal Xsal 0; 1 3 Rsal Xsal 0; 2 4 Rsal Xsal 0; 3 5 Rsal Xsal 0; 2 5 Rsal Xsal 0; ];
Bagian 3 [ybusppg()]
% Program to form Admittance And Impedance Bus Formation.... % Praviraj P G, MTech I Year, EE Dept., IIT Roorkee, India, Email :
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
18
function ybus = ybusppg(); % Returns ybus
linedata = linedata6(); % Calling "linedata6.m" for Line Data... fb = linedata(:,1); % From bus number... tb = linedata(:,2); % To bus number... r = linedata(:,3); % Resistance, R... x = linedata(:,4); % Reactance, X... b = linedata(:,5); % Ground Admittance, B/2... z = r + i*x; % Z matrix... y = 1./z; % To get inverse of each element... b = i*b; % Make B imaginary...
nbus = max(max(fb),max(tb)); % no. of buses... nbranch = length(fb); % no. of branches... ybus = zeros(nbus,nbus); % Initialise YBus...
% Formation of the Off Diagonal Elements... for k=1:nbranch ybus(fb(k),tb(k)) = -y(k); ybus(tb(k),fb(k)) = ybus(fb(k),tb(k)); end
% Formation of Diagonal Elements.... for m=1:nbus for n=1:nbranch if fb(n) == m | tb(n) == m ybus(m,m) = ybus(m,m) + y(n) + b(n); end end end ybus; % Bus Admittance Matrix zbus = inv(ybus); % Bus Impedance Matrix end
Bagian 4 [gausppg()] % Program for Gauss - Seidel Load Flow Analysis % Praviraj P G, MTech I Year, EE Dept., IIT Roorkee, India, Email
% Assumption, Bus 1 is considered as Slack bus.
ybus = ybusppg(); % Calling program "ybusppg.m" to get Y-Bus. busdata = busdata6(); % Calling "busdata6.m" for bus data.
bus = busdata(:,1); % Bus number. type = busdata(:,2); % Type of Bus 1-Slack, 2-PV, 3-PQ. V = busdata(:,3); % Initial Bus Voltages. th = busdata(:,4); % Initial Bus Voltage Angles. GenMW = busdata(:,5); % PGi, Real Power injected into the buses. GenMVAR = busdata(:,6); % QGi, Reactive Power injected into the
buses. LoadMW = busdata(:,7); % PLi, Real Power Drawn from the buses. LoadMVAR = busdata(:,8); % QLi, Reactive Power Drawn from the buses. Qmin = busdata(:,9); % Minimum Reactive Power Limit Qmax = busdata(:,10); % Maximum Reactive Power Limit nbus = max(bus); % To get no. of buses P = GenMW - LoadMW; % Pi = PGi - PLi, Real Power at the buses. Q = GenMVAR - LoadMVAR; % Qi = QGi - QLi, Reactive Power at the
buses.
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
19
Vprev = V; toler = 1; % Tolerence. iteration = 1; % iteration starting while (toler > 0.00001) % Start of while loop for i = 2:nbus sumyv = 0;
for k = 1:nbus if i ~= k sumyv = sumyv + ybus(i,k)* V(k); % Vk * Yik end end if type(i) == 2 % Computing Qi for PV bus Q(i) = -imag(conj(V(i))*(sumyv + ybus(i,i)*V(i))); if (Q(i) > Qmax(i)) || (Q(i) < Qmin(i)) % Checking for Qi
Violation. if Q(i) < Qmin(i) % Whether violated the lower limit. Q(i) = Qmin(i); else % No, violated the upper limit. Q(i) = Qmax(i); end type(i) = 3; % If Violated, change PV bus to PQ bus. end end V(i) = (1/ybus(i,i))*((P(i)-j*Q(i))/conj(V(i)) - sumyv); %
Compute Bus Voltages. if type(i) == 2 % For PV Buses, Voltage Magnitude remains same,
but Angle changes. V(i) = pol2rect(abs(Vprev(i)), angle(V(i))); end end iteration = iteration + 1; % Increment iteration count. toler = max(abs(abs(V) - abs(Vprev))); % Calculate tolerance. Vprev = V; % Vprev is required for next iteration, V(i) =
pol2rect(abs(Vprev(i)), angle(V(i))); end % End of while loop / Iteration
iteration % Total iterations. V % Bus Voltages in Complex form. Vmag = abs(V) % Final Bus Voltages. Ang = 180/pi*angle(V) % Final Bus Voltage Angles in Degree. Ibus = ybus*V % Ibus Sbus = diag(V)*conj(Ibus) Smag = abs(Sbus) SudutDaya = 180/pi*angle(Sbus) Srugi = transpose(V)*conj(Ibus)
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
20
3.6 Kesimpulan
LABORATORIUM SISTEM DAYA ELEKTRIK TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
@lab.sde @zus1712www.sde.ub.ac.id
21
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTO
KARTU PESERTA PRAKTIKUM
NAMA : .............................................................
NIM : .............................................................
TANGGAL : .............................................................
PRAKTIKUM : SISTEM DAYA ELEKTRIK
Kegiatan
Tanggal Asisten
No Praktikum Praktikum Asistensi
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 JILID
Malang, . .. . . . . . . . . . . . . . . . .
Koordinator Asisten,
NIM.
.
FOTO
3 x 4