prosidingerepo.unud.ac.id/id/eprint/17477/1/4142a97eebc59b1c2025... · 2020. 7. 21. · studi...
TRANSCRIPT
PROSIDING
Volume 1 (Geoteknik, Kawasan & Lingkungan, Keairan, Manajemen Konstruksi)
Meningkatkan Daya Saing Industri Konstruksi Dalam
Persaingan di Tingkat Global Menuju Pembangunan
Infrastruktur Berkelanjutan
Editor: Anissa Noor Tajudin, S.T., M.Sc.
Arif Sandjaya, S.T., M.T.
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara
DAFTAR ISI
xi
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iii
SAMBUTAN KETUA PANITIA KoNTekS 11 ................................................................. v
SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FT UAJY ........................... vii
SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS TARUMANAGARA ....................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xi
KELOMPOK PEMINATAN GEOTEKNIK
ANALISIS TIMBUNAN DI ATAS TANAH LUNAK TERSTABILISASI SERBUK
KACA DAN SERBUK KERAMIK DENGAN PROGRAM GEO5
GEO-1
Dyah Pratiwi Kusumastuti, Indah Handayasari dan Irma Sepriyanna
KARAKTERISTIK DAYA DUKUNG LATERAL PONDASI HELICAL PADA
TANAH GAMBUT
GEO-11
Ferry Fatnanta, Syawal Satibi dan Muhardi
KECEPATAN ALIRAN HORISONTAL DENGAN IJUK DAN LIMBAH PLASTIK
SEBAGAI DRAINASI VERTIKAL
GEO-19
Sumiyati Gunawan dan Agatha Padma Laksitaningtyas
KONTRIBUSI AKAR BAMBU KEPADA PARAMETER KEKUATAN GESER
TANAH TERHADAP STABILITAS LERENG
GEO-29
Mukhsin, Maimun Rizalihadi, Banta Chairullah dan Haris Novian Saputra
DAYA DUKUNG PONDASI KACA PURI PADA TANAH ALUVIAL PASANG
SURUT DI MANDOMAI KALIMANTAN TENGAH
GEO-37
Putu Ratna Suryantini dan I Ketut Suwantara
KAJIAN RENTANG KADAR AIR TERHADAP NILAI KUAT GESER PERBAIKAN
SIRTU DENGAN METODE CTB
GEO-47
Soewignjo Agus Nugroho, Suratman dan Dodi Pratama
STUDI PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN
MENGGUNAKAN SEMEN
GEO-55
Parea Russan Ranggan, Hendrianto Masiku, Marthen Luther Paembonan, Israel Padang
dan Yudistira Upa
ANALISIS PENGARUH BEBAN GEMPA DAN PONDASI TIANG BOR
TERHADAP KEAMANAN LERENG DI TEGALALANG, GIANYAR-BALI
GEO-65
I Gusti Ngurah Putu Dharmayasa dan Dewa Ayu Nyoman Ardi Utami
PENGEMBANGAN ALAT UJI PNEUMATIC RAPID IMPACT COMPACTION
PADA SKALA UJI MODEL LABORATORIUM
GEO-75
Arifin Beddu, Lawalenna Samang, Tri Harianto dan Achmad Muhiddin
xii
PENGARUH PEMILIHAN TARGET SPEKTRA PADA ANALISIS RESIKO
GEMPA BENDUNGAN LEUWIKERIS, PROVINSI JAWA BARAT
GEO-83
Fioliza Ariyandi dan Muhammad Riza.H
UJI KUAT TEKAN BEBAS PADA STABILITASI TANAH LEMPUNG DENGAN
CAMPURAN SEMEN DAN ADITIF ALKALIN
GEO-93
Tri Harianto, Abd. Rahman Djamaluddin dan Jasruddin
PENGARUH PENAMBAHAN BAKTERI (BACILLUS SUBTILIS) PADA TANAH
LUNAK TERHADAP KARAKTERISTIK KUAT TEKAN
GEO-101
Hasriana, Lawalenna Samang, M.Natsir Djide dan Tri Harianto
MENAMBAH KUALITAS INVESTIGASI GEOTEKNIK LAPANGAN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE GELOMBANG PERMUKAAN
GEO-109
Khaizal Jamaluddin, Banta Chairullah, Muhazir, Irwandi dan Ibnu Rusydy
STUDI PENGENDALIAN EROSI LERENG DI WILAYAH BUKIT WONGGE
KABUPATEN ENDE
GEO-115
Veronika Miana Radja, Fransiskus Xaverius Ndale dan Kristoforus Je
DAYA LAYAN UJI GEOLISTRIK UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR
TANAH
GEO-121
I Wayan Redana, I Nengah Simpen dan Kadek Suardika
TUNTUTAN DAN TANTANGAN PEMBUATAN PETA BAHAYA GEMPA BUMI :
STUDY KASUS PIDIE JAYA DAN BANDA ACEH
GEO-129
Irwandi, Yunita Idris, Khaizal Jamaluddin dan Mohamad Ridwan
KEMAMPUAN BAMBU PETUNG MENERIMA TEKANAN TANAH LATERAL
PADA TANAH NON KOHESIF DENGAN MUKA AIR TINGGI
GEO-137
Kurniadi Wahyudianto, Yusep Muslih Purwana dan Niken Silmi Surjandari
UJI KOMPAKSI DAN CBR DENGAN CARA MANUAL DAN OTOMATIS
PENGARUHNYA PADA NILAI CBR, DAN KEPADATANNYA
GEO-145
Aniek Prihatiningsih, Gregorius Sandjaja Sentosa dan Djunaidi Kosasih
KELOMPOK PEMINATAN KAWASAN DAN LINGKUNGAN
DESAIN IPAL KOMUNAL UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN SANITASI
DI DESA LUENGBARO, KABUPATEN NAGAN RAYA, ACEH
KL-1
Meylis Safriani dan Cut Suciatina Silvia
PERENCANAAN DESAIN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS,
DESA CISARUA KECAMATAN NANGGUNG, BOGOR
KL-9
Femylia Nur Utama, Lina Aryani, Yanuar Chandra Wirasembada dan Yudi Chadirin
PERANAN BAMBU DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN WILAYAH YANG
BERKELANJUTAN
KL-15
Noverma
PEMANFAATAN TUMBUHAN AIR UNTUK MEREDUKSI LIMBAH LOGAM
TIMBAL DAN BESI MODEL REAKTOR “CONSTANT HEAD” TIPE FILTRASI
KL-21
Nurul Fitri Rasyid, Lawalenna dan Achmad Zubair
xiii
FITOREMEDIASI AIR TERCEMAR LOGAM KADMIUM (Cd) DENGAN
TANAMAN ECENG GONDOK
KL-31
Achmad Zubair, Nurelly dan Lawalenna Samang
STUDI KUALITAS DAN KUANTITAS AIR SUNGAI KARAJAE SEBAGAI
SUMBER AIR BERSIH UNTUK KOTA PAREPARE
KL-41
Rahmawati, Muh. Saleh Pallu, Mary Selintung dan Farouk Maricar
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA PENGELOLAAN TEMPAT
PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPA) MANDUNG DI KABUPATEN TABANAN
KL-47
Kadek Diana Harmayani, Anak Agung Diah Parami Dewi
dan I Gusti Agung Bagus Kresna Indrawijaya
ANALISIS PENERAPAN GREENSHIP NEIGHBORHOOD VERSION 1.0 PADA
KAWASAN PERUMAHAN
KL-55
Iqbal Sadjarwo dan Arianti Sutandi
KELOMPOK PEMINATAN KEAIRAN
UNJUK KERJA SUMUR PERESAPAN DALAM SISTEM DRAINASE AIR-1 Bambang Sulistiono dan Khalis Fatmawati
APLIKASI ALGORITMA SAWAH PADA PROGRAM SWAT UNTUK
MEMPREDIKSI HASIL AIR SUB-DAS CISADANE HULU
AIR-9
Asep Sapei, Yuli Suharnoto, Sutoyo dan Eri Stiyanto
SISTEM LOCK-BRICK MENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
BIAYA RENDAH DAN BERKELANJUTAN
AIR-19
Susilawati, Veronika dan Shuayib
ANALISIS JENIS LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN INFILTRASI PADA LAHAN KAMPUS UNIVERSITAS TEUKU
UMAR
AIR-27
Muhammad Ikhsan, Meidia Refiyanni dan Teuku Rizkika Agusti
EVALUASI SISTEM PEMBAGIAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI BISOK
BOKAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
AIR-37
Siti Nurul Hijah dan Ahmadi Sahraen
KEBUTUHAN SUMUR RESAPAN SEBAGAI KONSERVASI AIR TANAH UNTUK
BERBAGAI TIPE RUMAH
AIR-47
Zufrimar
EMISI GAS RUMAH KACA PADA BUDIDAYA PADI SYSTEM OF RICE
INTENSIFICATION (SRI) DENGAN BERBAGAI PERLAKUAN IRIGASI
AIR-55
Chusnul Arif, Budi Indra Setiawan, Deka Trisnardi Munarso, Muhammad Didik Nugraha,
Paradha Wihandi Simarmata, Ardiansyah dan Masaru Mizoguchi
SYSTEM PLANNING KEBUTUHAN AIR BAKU KECAMATAN SUKAKARYA
KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN
AIR-63
Anna Emiliawati
xiv
PENGISIAN DATA HUJAN YANG HILANG DENGAN PENGUJIAN DEBIT
ANDALAN DI DAS TIRTOMOYO
AIR-75
Siti Dwi Rahayu, Rintis Hadiani dan Setiono
POTENSI PENGENDALI BANJIR DENGAN EMBUNG DI SUNGAI TUNGGUL
KABUPATEN JEPARA
AIR-85
Hannah Nuril Layaliya, Rintis Hadiani dan Adi Yusuf Muttaqien
SIMULASI STOKASTIK PENENTUAN LUAS LAYANAN EMBUNG SURUHAN,
BLORA
AIR-93
Hari Abrianto, Adeline Larisa, Suharyanto dan Hari Nugroho
KALIBRASI MODEL HEC-HMS PADA SIMULASI DEBIT AKIBAT PERUBAHAN
TATAGUNA LAHAN DI SUBDAS KAMPAR KANAN
AIR-103
Bambang Sujatmoko, Ferry Vergiawan dan Mudjiatko
ANALISIS EMBUNG PADA DAERAH TOMRA UNTUK MENGATASI RAWAN
AIR
AIR-113
Ony Frengky Rumihin
PENANGANAN BANJIR DAN GENANGAN DI DAERAH JALAN KYAI TAPA
DENGAN KONSEP SISTEM DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN
AIR-123
Ivan Fahreza Wiratama, Sih Andayani dan Dina P.A. Hidayat
STUDI ANGKUTAN SEDIMEN DASAR SUNGAI SERAYU DI LABORATORIUM AIR-133
Wati A. Pranoto dan Lucky Sumanton
KELOMPOK PEMINATAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
ANALISIS KEBUTUHAN TULANGAN PELAT LANTAI BETON BERTULANG
PADA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
MK-1
Tripoli, Nurisra dan Mubarak
PERCEPATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE PERTUKARAN
WAKTU DAN BIAYA (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG
SEKOLAH SMP ISLAM FARADISA TANGGERANG SELATAN)
MK-11
Mardiaman, Iwan Bahtiar dan Kristina Sembiring
PEMBOROSAN MATERIAL DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA: SURVAI
PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI YOGYAKARTA
MK-21
Albani Musyafa
KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR BESAR INDONESIA MK-27
Peter Kaming, Ferianto Raharjo dan Putu Ika Swantari
IDENTIFIKASI PENYEBAB, DAMPAK, SERTA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
RISIKO CHANGE ORDER PADA PROYEK WISATA EDUKASI AKUARIUM DI
JAKARTA
MK-37
Adi Nugroho Hudiono, Andreas F. V. Roy dan Adrian Firdaus
xv
ANALISA FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN BUILDING INFORMATION
MODELING DALAM PROYEK KONSTRUKSI
MK-45
Handika Rizky Hutama dan Jane Sekarsari Tamtana
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TENAGA KERJA WANITA DALAM
PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN PAMEKASAN
MK-55
Dedy Asmaroni
EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SECARA
SWAKELOLA DI KABUPATEN PAMEKASAN
MK-65
Muhammad Saifuddin
MODEL FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH PADA PERBAIKAN PROYEK
KONSTRUKSI JALAN RAYA
MK-75
Darmawan Pontan dan Nurluthfi Kusumawardhani
PEMODELAN SYSTEM DYNAMICS UNTUK ALIRAN KNOWLEDGE
MANAGEMENT DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI: SEBUAH STUDI KASUS
MK-85
Rudi Waluyo
PENGARUH KOMUNIKASI DAN TIM KERJA TERHADAP KEBERHASILAN
KOLABORASI DESAIN PADA KONSULTAN TEKNIK DI JAWA TENGAH
MK-93
Raflis, Yani Rahmawati, Yuni Ulfiyati dan Christiono Utomo
STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS
TENAGA KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUANG KELAS SMK
NEGERI 1 SESEAN
MK-101
Parea Russan Ranggan, Hendrianto Masiku, Harni E Tarru dan Novianty Ylimbu
STANDARISASI PENATAAN PASAR TRADISIONAL DI INDONESIA (STUDI
KASUS REVITALISASI PASAR DI KOTA SEMARANG)
MK-111
Gita Anggraini, Dina Amalia, Ferry Hermawan dan Ismiyati
KONFLIK ANTARA KONTRAKTOR DAN PEMILIK PROYEK YANG
BERPOTENSI MENIMBULKAN KLAIM
MK-121
Sondang Dwiputra Paiding Lewa dan Harijanto Setiawan
EFISIENSI ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG PERKANTORAN RAMAH
LINGKUNGAN (GREEN OFFICE BUILDING)
MK-131
Lina Yuliastina dan Johny Johan
RASIO KEBUTUHAN TULANGAN PONDASI BETON BERTULANG PADA
KONSTRUKSI GEDUNG DI PROVINSI ACEH
MK-141
Nurul Malahayati, Saiful Husin, Fachrurrazi dan Febriyanti Maulina
PENGEMBANGAN PROFIL KINERJA PEMBINA JASA KONSTRUKSI DI
INDONESIA
MK-147
Adrianto Oktavianus dan Anjar Pramularsih
ESTIMASI DURASI PROYEK PEMBANGUNAN TERMINAL PETIKEMAS
KALIBARU
MK-157
Dian Setyowati dan Muhamad Abduh
xvi
ANALISIS PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP PENYEBAB DAN AKIBAT
CONTRACT CHANGE ORDER (CCO) PADA BIAYA DAN WAKTU DI PROYEK
KONSTRUKSI JALAN RAYA
MK-169
Subrata Aditama K.A.Uda
KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR MENENGAH DAN KONTRAKTOR
KECIL DI INDONESIA
MK-179
Peter F Kaming, Wulfram I. Ervianto dan Eveline N. Anggriawan
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN
PROYEK KONSTRUKSI
MK-187
I.A.Rai Widhiawati, I G.A.Adnyana Putera dan Lia Arista
UNSAFE ACTION PEKERJA KONSTRUKSI PADA K3 PROYEK KONSTRUKSI MK-193
Dewi Yustiarini
PENGARUH PERUBAHAN DESAIN PADA PELAKSANAAN PROYEK
KONSTRUKSI TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI
MK-201
Agung Yana, A.A. Gde
PERUMUSAN STRATEGI KONTRAKTOR KELAS MENENGAH DIBIDANG SDM
DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
MK-207
Fajar S Handayani, Josua Rian Adinda dan Sugiyarto
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PEKERJAAN ULANG (REWORK)
PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BADUNG
MK-215
G.A.P Candra Dharmayanti, I.B Rai Adnyana dan I Putu Gede Wiryawan Ari Putra
ANALISIS TOTAL BIAYA PROYEK PENINGKATAN JALAN NASIONAL
SECARA EKONOMI DI PROVINSI BALI
MK-223
Dewa Ketut Sudarsana, Nyoman Marthajaya, AA Gde Asmara dan Ida Bagus Made Artamana
FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN
DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
MK-231
Rinaldy Aldi, Fajar Sri Handayani dan Sugiyarto
STUDI MANAJEMEN PEMELIHARAAN ASET PADA INFRASTRUKTUR
SUNGAI (STUDI KASUS BANGUNAN REVETMENT SUNGAI PEPE DI
SURAKARTA)
MK-239
Nectaria Putri Pramesti
ANALISIS INDIKATOR KEPUASAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN
TERHADAP KINERJA BIAYA, MUTU DAN WAKTU
MK-247
Manlian Ronald A. Simanjuntak dan Andreas Kruniawan Djukardi
MODEL VALIDASI PENERAPAN HASIL PENGEMBANGAN EARNED VALUE
METHOD UNTUK PERKIRAAN DURASI AKHIR PROYEK KONSTRUKSI
DI JAKARTA
MK-259
Basuki Anondho, Henny Wiyanto dan Dicky Dwi Putra
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017
KL - 47
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA PENGELOLAAN TEMPAT
PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPA) MANDUNG DI KABUPATEN TABANAN
Kadek Diana Harmayani 1, Anak Agung Diah Parami Dewi 2, dan I Gusti Agung Bagus Kresna Indrawijaya 3
1Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Denpasar
Email: [email protected] 2Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Denpasar
Email: [email protected] 3Alumni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Denpasar
Email: [email protected]
ABSTRAK
Saat ini kondisi TPA Mandung sudah dalam keadaan jenuh (overload). Hal ini disebabkan karena
belum optimalnya pengelolaan TPA Mandung. Terbatasnya dana yang dialokasikan untuk
pengelolaan persampahan dan pendapatan operasi persampahan tidak dapat menutupi biaya operasi
dan pemeliharaan. Peranan pemerintah dan kepedulian masyrakat setempat sangat dibutuhkan dalam
penanggulangan permasalahan ini, sehingga diperlukan sistem pengelolaan serta kelayakan finansial
TPA Mandung. Data primer diperoleh dengan cara observasi sistem pengelolaan eksisting. Data
sekunder yang meliputi jumlah penduduk yang di peroleh melalui data BPS (Badan Pusat Statistik),
perkiraan pertumbuhan penduduk didapat dari data penduduk 5 tahun terakhir, volume timbulan
sampah dicari menggunakan rumus laju timbulan sampah. Tujuan dari perhitungan volume timbulan
sampah untuk mendapatkan proyeksi volume timbulan sampah sampai tahun 2025 di Kecamatan
Tabanan dan Kecamatan Kediri. Rencana perluasan lahan urug TPA Mandung selama 10 tahun
proyeksi diperoleh dengan pengukuran langsung dan observasi daya tampung lahan urug eksisting.
analisis kelayakan finansial digunakan metode NPV, BCR dan IRR. Hasil dari penelitian
mendapatkan volume timbulan sampah Kecamatan Tabanan sampai tahun 2025 sebesar 787,193 m³
dan volume timbulan sampah Kecamatan Kediri sampai 2025 adalah sebesar 1,073,483 m³. Metode
perencanaan yang digunakan untuk TPA Mandung adalah sanitary landfill, terdapat sistem
pengomposan metode open windrow, sistem penangkapan gas metan dan sistem pengolahan lindi.
Perluasan lahan urug TPA Mandung diperoleh sebesar 5 Ha terdapat 8 unit zona penimbunan
dengan ukuran 80 m x 50 m x 15 m, dengan total volume zona penimbunan 480,000 m³. Sampah
yang masuk ke zona penimbunan selama 10 tahun proyeksi dengan faktor reduksi 0.25 adalah
sebesar 465.169 m³. Untuk pengoperasian landfill selama 10 tahun dibutuhkan 1 unit ekskavator dan
1 unit bulldozer. Retribusi naik 11.9%/tahun. Hasil kelayakan finansial diperoleh NPV sebesar -Rp
26,646,201,663, BCR sebesar 0.473092085 dengan discount rate 10% dan IRR sebesar - 14. 65%
sehingga analisis kelayakan finansial dianggap tidak layak dari segi ekonomi.
Kata kunci: TPA Mandung, Analisis Kelayakan, Pengelolaan Sampah, Kabupaten Tabanan
1. PENDAHULUAN
TPA untuk wilayah Kabupaten Tabanan terdapat di Desa Mandung Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.
Berdasarkan data dari DKP Kabupaten Tabanan, TPA Mandung mulai beroperasi dari tahun 1995 dengan luas TPA
adalah 2,75 hektar. Saat ini kondisi TPA Mandung sudah berada pada ambang overload/keadaan jenuh
Maka dari itu perlu dilakukan analisis untuk sistem pengelolaan, analisis perluasan lahan, analisis penambahan alat
operasional dan analisis kelayakan finansial perluasan lahan, serta pembelian alat operasional pada TPA Mandung.
Bila perbaikan sistem pengelolaan dapat dilaksanakan maka pengelolaan sampah dapat membantu menangani
permasalahan penumpukan sampah di Kabupaten Tabanan agar tercapai tujuan Kota Tabanan yang bebas sampah.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Teknik operasi pengelolaan sampah
Teknik operasi pengelolaan sampah terdiri dari kegiatan pewadahan sampah sampai dengan pembuangan akhir
sampah harus bersifat terpadu dengan melakukan pemilahan sejak dari sumbernya.
KL - 48
Sampah yang digunakan sebagai bahan baku kompos adalah sampah dapur (terseleksi) dan daun potongan tanaman,
serta metode pembuatan kompos dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan open windrow dan
caspary.
Sistem penanganan dalam lahan urug saniter, gas bio harus dialirkan ke udara terbuka melalui ventilasi sistem
penangkap gas, lalu dibakar pada gas flare. Sangat dianjurkan menangkap gas bio tersebut untuk dimanfaatkan. Pada
sistem lahan urug terkendali, gas bio harus dialirkan ke udara terbuka melalui ventilasi sistem penangkap gas,
sedemikian sehingga tidak berakumulasi yang dapat menimbulkan ledakan atau bahaya toksik lainnya. Kriteria
desain perpipaan vertikal pipa gas: 80.
Pola tulang ikan atau pola lurus dipakai dalam konstruksi sistem under drain yang direncanakan pada landfill,
dengan kemiringan saluran pengumpul lindi antara 1 - 2 % yang menggunakan pengaliran secara gravitasi menuju
instalasi pengolah lindi (IPL). Sistem penangkap lindi diarahkan menuju pipa berdiameter minimum 200 mm, atau
saluran pengumpul lindi. Pada lahan urug saniter, pertemuan antar pipa penangkap atau antara pipa penangkap
dengan pipa pengumpul dibuat bak kontrol (junction box), yang dihubungkan sistem ventilasi vertikal penangkap
atau pengumpul gas.
Menghitung laju timbulan
Laju timbulan sampah (Cs) dihitung dengan menggunakan data tingkat pertumbuhan penduduk, pertumbuhan
sektor industri, pertumbuhan sektor pertanian, dan laju peningkatan pendapatan per kapita.
(1)
Dimana Cs = timbulan sampah, untuk Ci,Cp,Cqn digunakan rata-rata pertumbuhan perkapita dan untuk p
digunakan rata-rata pertumbuhan penduduk (r) yang didapat pada perhitungan pertumbuhan penduduk.
Produksi excavator
Produksi perjam dari excavator dapat dihitung dengan rumus berikut :
(m3/jam) (2)
Produksi per siklus;
(3)
Waktu Siklus ( CT )
(4)
Dimana: Q = produksi perjam (m3/jam) ,q = produksi per siklus (m3), Cm = waktu siklus (menit), E = job factor,
ql = kapasitas bucket, K = faktor bucket (Rochmanhadi, 1985)
Produksi bulldozer
Produksi perjam dari bulldozer dapat dihitung dengan rumus pada persamaan 2, 3, dan 4.
Kebutuhan unit excavator dan bulldozer
(5)
Dimana: V = Total volume sampah sampai akhir tahun rencana, T = Waktu kerja alat jam/hari, P = Produksi alat
jam/hari
Harga oli / jam
Ganti oli diasumsikan setiap 3 bulan sekali
Harga oli/jam
Kebutuhan oli = (kapasitas oli )/(kapsitas botol oli)
Harga oli = Kebutuhan oli x Harga oli/botol
(Harga oli )/(3 bulan)= harga oli per bulan
Efektif jam kerja = 1 hari 8 jam kerja
= 1 bulan 20 hari kerja
= 8 x 20 = 160 jam/bulan
KL - 49
Harga oli per jam=(harga oli per bulan )/(efektif jam kerja)
Biaya pemeliharaan per tahun alat berat
Ongkos reparasi = 12% s/d 17,5% x B
Ongkos suku cadang = 6,75 % s/d 8,75% x B
Biaya operasional alat berat per tahun
Ongkos bahan bakar = 12% s/d 15% x HP x Harga bahan bakar x jam kerja dalam setahun
Ongkos pelumas = 2,5% s/d 3% x HP x Harga oli/jam x jam kerja dalam setahun
Gaji operator = gaji per bulan x 12
Dimana: B = Harga alat berat, HP = Horse Power
Proyeksi pertumbuhan penduduk
Proyeksi penduduk dengan metode aritmatik
Metoda ini dapat dipakai apabila pertambahan penduduk relatif konstan tiap tahunnya.
(6)
Dimana: Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n, Po = jumlah penduduk mula-mula, n = periode waktu proyeksi, r
= % pertumbuhan penduduk tiap tahun
Net Present Value (NPV)
NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social
opportunity cost of capital sebagai diskon factor, Dimana rumusnya:
(7)
Dimana : t = waktu arus kas, i = suku bunga diskonto yang digunakan, Rt = arus kas bersih (the net cash flow)
dalam waktu
Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah metode penilaian untuk mengetahui tingkat kemampuan cash flow untuk mengembalikan investasi. Nilai
IRR dijelaskan dalam persen (%)/periode waktu. IRR dapat dihitung saat tercapai NPV=0, sehingga suku bunga
dapat diketahui, Dimana rumusnya:
(8)
Penyusutan / Depresisasi
Penyusutan / Depresiasi secara umum dapat di definisikan sebagai berkurangnya nilai suatu aset sesuai dengan
waktu.
(9)
Dimana:
Dt = laju depresiasi pada tahun pertama, P = nilai asset, S = nilai akhir
3. METODE PENELITIAN
Data-data primer hasil observasi di TPA Mandung dan data sekunder yang telah dikumpulkan dianalisis untuk
kemudian diketahui hasilnya. Adapun hasil yang ingin diketahui adalah Menghitung analisis finansial perluasan
lahan dan penambahan sarana dan prasarana TPA menggunakan metode NPV, IRR, dan Benefit Cost ratio maka
akan diketahui kelayakan investasi lahan dan sarana prasarana TPA.
KL - 50
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Prediksi pertumbuhan penduduk kabupaten tabanan tahun 2016 Sampai Tahun 2025
Digunakan Proyeksi Penduduk dengan Metode Aritmatik, metoda ini dapat dipakai apabila pertambahan penduduk
relatif konstan tiap tahunnya. Jika diplot grafik maka pertambahan penduduk adalah linear. Karena r belum
diketahui maka digunakan rumus
(10)
r x 100 agar mendapatkan hasil dalam bentuk %
Tabel 1. Proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Tabanan dan Kediri tahun 2016 sampai tahun 2025
No. Kecamatan Proyeksi Penduduk
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
1 Tabanan
70,210
71,346
72,500
73,674
74,866
76,077
77,308
78,559
79,830
81,122
2 Kediri
86,866
90,052
93,354
96,777
100,325
104,004
107,818
111,771
115,870
120,118
Proyeksi timbulan sampah Kecamatan Tabanan dan Kediri Tahun 2015-2025
Laju timbulan sampah (Cs) dihitung dengan menggunakan data tingkat pertumbuhan penduduk, pertumbuhan
sektor industri, pertumbuhan sektor pertanian, dan laju peningkatan pendapatan per kapita.
(1)
Untuk Ci,Cp,Cqn digunakan rata-rata pertumbuhan perkapita dan untuk p digunakan rata-rata pertumbuhan
penduduk (r) yang didapat pada perhitungan pertumbuhan penduduk
Jadi laju timbulan sampah di Kabupaten Tabanan sebesar 2.20%
Tabel 3. Proyeksi Timbulan Sampah Kecamatan Tabanan dan Kediri Tahun 2015-2025
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
1 Tabanan
Jmlh.Penduduk Jiwa 67,774 70,210 71,346 72,500 73,674 74,866 76,077 77,308 78,559 79,830 81,122
Timbulan sampah lt/org/hari 2.54 2.60 2.65 2.71 2.76 2.82 2.88 2.93 2.99 3.04 3.10
Total Timbulan m3/hari 172 182 189 196 204 211 219 227 235 243 251
ton/hari 51.64 54.68 56.76 58.89 61.08 63.32 65.62 67.98 70.40 72.87 75.41
m3/tahun 62,833 66,523 69,055 71,650 74,312 77,041 79,840 82,708 85,649 88,663 91,752
2 Kediri
Jmlh.Penduduk Jiwa 80,250 86,866 90,052 93,354 96,777 100,325 104,004 107,818 111,771 115,870 120,118
Timbulan sampah lt/org/hari 2.54 2.60 2.65 2.71 2.76 2.82 2.88 2.93 2.99 3.04 3.10
Total Timbulan m3/hari 204 225 239 253 267 283 299 316 334 353 372
ton/hari 61.15 67.65 71.64 75.83 80.23 84.86 89.71 94.81 100.16 105.77 111.66
m3/tahun 74,400 82,305 87,160 92,259 97,616 103,241 109,148 115,349 121,858 128,690 135,859
TOTAL
Jumlah Penduduk Jiwa 148,024 157,076 161,398 165,854 170,450 175,191 180,081 185,126 190,330 195,700 201,240
Timbulan sampah m3/hari 376 408 428 449 471 494 518 543 569 595 624
ton/hari 112.79 122.32 128.40 134.72 141.31 148.18 155.33 162.79 170.55 178.65 187.08
m3/tahun 137,233 148,829 156,214 163,910 171,928 180,282 188,987 198,057 207,507 217,353 227,611
No Uraian SatuanPROYEKSI TIMBULAN SAMPAH
KL - 51
Cara pengomposan sampah organik
Diperoleh hasil analisis alat pencacah dengan daya < 5 kW yaitu mesin pencacah kelas A dengan hasil produksi 500
kg/jam dan mesin ayakan kompos tipe yanmar 5,5 HP dengan bahan bakar solar dengan kapasitas 5 m³
Sistem penangkapan dan pemanfaatan gas metan
Setelah dilakukan analisis maka direncanakan sistem penangkapan gas metan yaitu disalurkan ke kompor untuk
dimanfaatkan sebagai sumber energi pembakaran yang berpedoman pada Peraturan Menteri Nomor 03/PRT/M/2013
Tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan
Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Sistem pengolahan lindi
Sistem pengolahan lindi direncanakan sistem alternatif 1 (Anaerobik, Fakultatif, Maturasi, Biofilter) yang diperoleh
dari Peraturan Menteri Nomor 03/PRT/M/2013 dengan rincian:
-1 Kolam anaerobik: panjang 30 m, lebar 24 m dan kedalaman 5 m
-1 Kolam fakultatif: panjang 20 m, lebar 20 m dan kedalaman 2 m
-1 Kolam maturasi: panjang 20 m, lebar 20 m dan kedalaman 1.5 m
-1 Kolam biolfilter: panjang 30 m, lebar 28 m dan kedalaman 2 m
Luas rencana perluasan lahan urug TPA Mandung
Data-data yang diperlukan untuk menghitung kapasitas lahan terdapat pada tabel 4.
Tabel 4. Data Untuk Perhitungan Kapasitas Lahan
Luas
lahan Kedalaman Faktor Faktor Faktor
rencana tumpukan lahan sarana Reduksi
5 Ha 15 m 0.7 0.3 0.25
Faktor reduksi sampah ke zona penimbunan adalah 0.25. Jadi jumlah sampah yang masuk setiap tahun dikalikan
0.25, rincian perhitungan terdapat pada tabel 5.
Tabel 5. Jumlah Sampah ke Zona Pengurugan
No. Tahun Jumlah Sampah
(m³/Tahun) Faktor Reduksi
Jumlah Sampah ke Zona Pengurugan
(m³/Tahun)
1 2016 148828.514 0.25 37207
2 2017 156214.106 0.25 39054
3 2018 163909.531 0.25 40977
4 2019 171927.676 0.25 42982
5 2020 180281.973 0.25 45070
6 2021 188987.183 0.25 47247
7 2022 198057.158 0.25 49514
8 2023 207507.090 0.25 51877
9 2024 217352.806 0.25 54338
10 2025 227610.797 0.25 56903
TOTAL 465169
Analisis kebutuhan zona penimbunan
Didapatkan volume zona penimbunan sebesar 480.000 m³ > 465.169 m³ total jumlah sampah yang tereduksi untuk
akhir tahun perencanaan 2025 dengan ukuran 80 m x 50 m x 15 m dan 8 unit zona pengurugan.
Kebutuhan alat berat
Perluasan lahan seluas 5 Ha dan produksi samnpah sebesar 155.90 m³/hari diperlukan masing masing 1 unit
ekskavator dan bulldozer dengan jam kerja 8 jam per hari.
Biaya perluasan lahan TPA Mandung
Data yang diperoleh dari hasil observasi adalah harga tanah di Desa Mandung adalah Rp 72.000.000 / are
KL - 52
Untuk mengetahui harga total pembelian tanah perluasan digunakan perhitungan:
Harga Tanah x Luas Tanah yang dibeli = Rp 72.000.000 x 500 are
= Rp 36.000.000.000
Biaya pembelian alat berat
Harga Excavator type komatsu PC 200 = $ 30.000 / Rp 393.060.000
Harga Bulldozer type Komatsu D85ESS-2A = $ 40.000 / Rp 524.080.000
Sumber: Komatsu unit price japan 2016
( 1 USD = Rp 13.102 Kurs Agustus 2016 )
Biaya investasi dan sumber dana
Biaya investasi terdiri dari:
- Biaya pembelian lahan seluas 5 Ha = Rp 36.000.000.000
- Biaya 2 buah alat berat (ekskavator dan bulldozer) = Rp 917.140.000
- Biaya operasional alat berat selama 10 tahun = Rp 8.665.163.494
Sumber dana
Jumlah dana investasi yang dibutuhkan di tahun awal yaitu sebesar Rp 36,917,140,000 dengan asumsi meminjam
dana pada Bank, syarat kredit diperhitungkan dengan tingkat suku bunga 10% per tahun, pengembalian cicilan
setiap tahun selama 10 tahun. Rincian pinjaman bank terdapat pada tabel 8 dan total biaya investasi terdapat pada
tabel 6.
Tabel 6. Rincian Pinjaman Bank BUNGA MENURUN
Tahun Pokok Pinjaman Angsuran Pokok Bunga (10%) Saldo Kredit
Rp Rp Rp Rp
2016 36,917,140,000 3,691,714,000 3,691,714,000 7,383,428,000
2017 33,225,426,000 3,691,714,000 3,322,542,600 7,014,256,600
2018 29,533,712,000 3,691,714,000 2,953,371,200 6,645,085,200
2019 25,841,998,000 3,691,714,000 2,584,199,800 6,275,913,800
2020 22,150,284,000 3,691,714,000 2,215,028,400 5,906,742,400
2021 18,458,570,000 3,691,714,000 1,845,857,000 5,537,571,000
2022 14,766,856,000 3,691,714,000 1,476,685,600 5,168,399,600
2023 11,075,142,000 3,691,714,000 1,107,514,200 4,799,228,200
2024 7,383,428,000 3,691,714,000 738,342,800 4,430,056,800
2025 3,691,714,000 3,691,714,000 369,171,400 4,060,885,400
Tabel 7. Total Biaya Investasi
KL - 53
Total Pendapatan Hasil Produksi Kompos dan Retribusi Tahun 2016-2025
Dalam penelitian ini benefit atau pendapatan diperoleh dari retribusi dan hasil penjualan produksi kompos, rincian
terdapat pada tabel 8.
Tabel 8. Pendapatan Hasil Produksi Kompos dan Retribusi Tahun 2016-2025
Tahun Pendapatan Retribusi Retribusi kendaraan
Total Pendapatan Kompos Penduduk ke TPA Mandung
2016 Rp 29,924,533 Rp 942,457,727 Rp 1,063,060,811 Rp 2,035,443,071.2
2017 Rp 31,063,205 Rp 1,083,623,328 Rp 1,248,597,034 Rp 2,363,283,567.4
2018 Rp 32,230,893 Rp 1,246,055,785 Rp 1,466,008,013 Rp 2,744,294,690.5
2019 Rp 33,428,236 Rp 1,432,976,925 Rp 1,720,711,326 Rp 3,187,116,487.1
2020 Rp 34,655,889 Rp 1,648,099,275 Rp 2,019,038,555 Rp 3,701,793,719.3
2021 Rp 35,914,666 Rp 1,895,701,182 Rp 2,368,398,342 Rp 4,300,014,190.7
2022 Rp 37,205,106 Rp 2,180,713,480 Rp 2,777,429,388 Rp 4,995,347,973.8
2023 Rp 38,527,904 Rp 2,508,819,493 Rp 3,256,233,268 Rp 5,803,580,665.3
2024 Rp 39,883,770 Rp 2,886,570,443 Rp 3,816,611,081 Rp 6,743,065,294.4
2025 Rp 41,273,427 Rp 3,321,518,635 Rp 4,472,348,145 Rp 7,835,140,206.7
Kelayakan Investasi
Kelayakan investasi dihitung dengan metode NPV, IRR dan BCR.
Tabel 9. Kelayakan Investasi Dengan Metode NPV, IRR, dan BCR
Tahun Biaya Pendapatan DF
PV Cost PV Benefit (i=10%)
0 Rp 36,917,140,000 1 Rp 36,917,140,000
1 Rp 2,409,853,244 Rp 2,035,443,071 0.909 Rp 2,190,556,599 Rp 1,850,217,752
2 Rp 2,352,565,112 Rp 2,363,283,567 0.826 Rp 1,943,218,783 Rp 1,952,072,227
3 Rp 2,297,665,308 Rp 2,744,294,690 0.751 Rp 1,725,546,646 Rp 2,060,965,313
4 Rp 2,245,392,662 Rp 3,187,116,487 0.683 Rp 1,533,603,188 Rp 2,176,800,561
5 Rp 2,196,009,893 Rp 3,701,793,719 0.621 Rp 1,363,722,143 Rp 2,298,813,900
6 Rp 2,149,805,986 Rp 4,300,014,191 0.565 Rp 1,214,640,382 Rp 2,429,508,018
7 Rp 2,107,098,828 Rp 4,995,347,974 0.513 Rp 1,080,941,699 Rp 2,562,613,511
8 Rp 2,068,238,095 Rp 5,803,580,665 0.467 Rp 965,867,191 Rp 2,710,272,171
9 Rp 2,033,608,429 Rp 6,743,065,294 0.424 Rp 862,249,974 Rp 2,859,059,685
10 Rp 2,003,632,936 Rp 7,835,140,207 0.386 Rp 773,402,313 Rp 3,024,364,120
TOTAL Rp 50,570,888,918 Rp 23,924,687,255
NPV -Rp 26,646,201,663
BCR 0.473092085
IRR -14.65%
Dari Tabel 11 didapatkan hasil sebagai berikut:
NPV = -Rp 26,646,201,663 < 0
BCR = 0.473092085 < 0
IRR = - 14. 65% < i/10%
Maka dari hasil perhitungan kelayakan investasi dengan metode NPV, BCR dan IRR diperoleh hasil investasi
dianggap tidak layak dari segi ekonomi
KL - 54
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Volume timbulan sampah total Kecamatan Tabanan dari tahun 2015 sampai 2025 adalah sebesar 787,193
m³ dan Volume timbulan sampah total Kecamatan Kediri dari tahun 2015 sampai 2025 adalah sebesar
1,073,483 m³.
2. Dalam perencanaan ini sistem pengelolaan yang digunakan untuk TPA Mandung adalah metode sanitary
landfill, untuk sistem pengomposan digunakan metode open windrow dengan 1 unit mesin pencacah kelas a
dengan kapasitas produksi 500kg/jam dan mesin ayakan type Yanmar 5,5 HP, untuk sistem penangkapan
gas metan digunakan desain penangkapan Pipa gas dengan casing PVC: 150 mm, Lubang bor berisi kerikil
: 100 cm; Perforasi: 12 mm, Kedalaman : 80%, Jarak antara ventilasi vertikal : 25 m, Jarak antara ventilasi
horizontal : 15 m, untuk sistem pengolahan lindi digunakan alternatif 1 yaitu metode Anaerobik,
Fakultatif, Maturasi dan Biofilter sebanyak 4 kolam.
3. Kondisi landfill eksisting TPA Mandung sudah mengalami kelebihan kapasitas landfill, karena volume
lahan penimbunan (43,353 m³) < produksi sampah tahun 2016 (148.829 m³). Maka direncanakan perluasan
lahan urug TPA Mandung sebesar 5 Ha dengan jumlah 8 unit zona penimbunan, 1 unit zona menampung
60,000 m³ dengan ukuran panjang 80 m, lebar 50 m, dan kedalaman 15 m , dengan total volume zona
penimbunan 480,000 m³. Untuk pengoperasian landfill selama 10 tahun dibutuhkan 1 unit ekskavator dan 1
unit bulldozer. Sampah yang masuk ke zona penimbunan selama 10 tahun proyeksi dengan faktor reduksi
0.25 adalah sebesar 465.169 m³, maka untuk 10 tahun proyeksi mencukupi dilihat dari total volume zona
penimbunan (480,000 m³) > (465,169m³) Sampah yang masuk ke zona penimbunan.
4. Retribusi untuk penduduk dan kendaraan yang masuk ke TPA Mandung naik 11,9%/tahun menurut rata-
rata pendapatan Kabupaten Tabanan, dari retribusi awal tahun 2016 retribusi penduduk sebesar Rp.
3.000/bulan dan tarif retribusi awal tahun 2016 kendaraan yang masuk ke TPA Mandung sebesar Rp
50.000/kendaraan, dari hasil kelayakan investasi diperoleh Net Present Value sebesar -Rp 26,646,201,663,
Benefit Cost Ratio sebesar 0.473092085 dengan discount rate 10% dan IRR sebesar - 14. 65% sehingga
analisis kelayakan finansial perluasan lahan, pembelian alat berat dan biaya operasional alat berat selama
10 tahun dengan dana 100% pinjaman bank dianggap tidak layak dari segi ekonomi.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai pelaksanaan perencanaan metode TPA sanitary landfill secara
mendetail.
2. Perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai pelaksanaan pengolahan gas metan di TPA Mandung.
3. Perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai pelaksanaan unit pengolahan lindi di TPA Mandung.
4. Perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai pelaksanaan sistem pengomposan di TPA Mandung.
5. Perlu ditinjau lebih mendalam untuk penentuan tarif retribusi di Kabupaten Tabanan.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Y., 2008, Analisis Kebutuhan Peralatan Pengangkutan dan Pengolahan Sampah di Kota Amplapura,
Kab. Karangasem, Tugas Akhir, Program Studi, Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Udayana,
Denpasar, Bali.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03/PRT/M/2013, 2013, Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah
Tangga, Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta.
Rochmanhadi, 1992, Alat Alat Berat dan Penggunaanya, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta
Standar Nasional Indonesia, 1994, Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan, Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta.
Standar Nasional Indonesia, 1995, Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan Sedang di Indonesia, Badan
Standarisasi Nasional, Jakarta.
Standar Nasional Indonesia, 2002, Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan, Badan
Standarisasi Nasional, Jakarta.
Standar Nasional Indonesia, 2008, Pengelolaan sampah di permukiman, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.