24858139-makalah-kelompok-3
TRANSCRIPT
5/12/2018 24858139-makalah-kelompok-3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24858139-makalah-kelompok-3 1/14
Pendidikan Kewarganegaraan
Politik dan Kenegaraan
“Hak Angket Bank Century”
Tugas ini dikumpulkan untuk memenuhi sebagian
persyaratan kelulusan matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun oleh kelompok 3 Kelas 2B
Ketua : Ega Arie Pramiadi (08501051)
Anggota : Aditya Legowo P. U. (08501039)
Faza Budiarti (08501055)
Julian Ruspratama (08501063)
Jurusan Teknik Komputer
Program Studi DIII Teknik Informatika
Politeknik Negeri Bandung
2010
5/12/2018 24858139-makalah-kelompok-3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24858139-makalah-kelompok-3 2/14
Kelompok 3 – Politik dan Kenegaraan 1
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memberikankemudahan dalam setiap kesulitan yang dihadapi, atas segala rahmat dan karunia-
Nya yang mengiringi penyelesaian makalah yang bertemakan Politik Kebangsaan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak diselesaikan hanya dengan
memanfaatkan kemampuan penulis saja. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak N.S.Djunaedi, selaku pengajar matakuliah Pendidikan
Kewarganegaraan dan pada semua pihak terkait yang tidak bisa disebutkan satu per
satu yang telah membantu dan mendukung penulis sehingga makalah ini dapatselesai tepat pada waktunya.
Walaupun penulis telah mencoba melakukan yang terbaik dalam penulisan
laporan ini, penulis tetap menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mohon agar kekurangan dalam penulisan dapat dimaklumi
dan dimaafkan dan penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
untuk memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.
Terima kasih.
Bandung, Desember 2009
Penulis
5/12/2018 24858139-makalah-kelompok-3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24858139-makalah-kelompok-3 3/14
Kelompok 3 – Politik dan Kenegaraan 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan topik yang diangkat, yaitu “Politik dan Kenegaraan”. Dan
mengangkat contoh kasus “Hak Angket Bank Century”, tanpa disadari seluruh
lapisan masyarakat khususnya kalangan mahasiswa yang disebut sebagai kaum
intelek masyarakat selalu mengikuti dalam menyimak perkembangan kasus tersebut
khususnya yang menyangkut pengambilan “Hak Angket” oleh DPR sebagai salah
satu upaya, daya dan usaha menyelesaikan kasus ini.
Karena pentingnya peran serta masyarkat sebagai elemen pembangun dan
khususnya kaum “mahasiswa” sebagai kaum intelek bangsa, maka haruslah menjadi
cerminan bangsa dalam berperilaku dan menentukan sikap yang baik dalam
menyikapinya. Ini adalah suatu pembelajaran jika dalam lingkup mahasiswa, institusi
dan pengajar. Dimana kasus ini diangkat sebagai contoh kasus dalam suatu topik
dengan judul Politik Kebangsaan, sehingga banyak hal yang bisa diangkat sebagai
prioritas permasalahan dan pengambilan kesimpulan terhadap suatu masalahtersebut. Selain menambah wawasan tentang kasus yang akan dibahas, ada banyak
hal yang dapat dipelajari dalam kasus ini.
1.2 Rumusan Masalah
Awal dalam pengangkatan kasus ini adalah analisis kembali kejadian dalam
tidak mampunya Bank Century untuk membayar dana permintaan dari para
nasabahnya. Setelah berjalan begitu jauh, dan tidak banyak pelaku pemerintahan
yang menyadari, ini telah menimbulkan kerugian yang besar bagi Negara. Tentunya
DPR selaku badan legislatif yang ada dalam roda pemerintahan secara sepakat
mengeluarkan haknya yang disebut sebagai “Hak Angket” untuk menyelesaikan
sampai sejauh mana uang Negara yang bisa diselamatkan. Hal itu adalah hanya
target yang minimal dalam penyelesaian kasus ini, sedangkan secara optimal target
yang ingin dicapai oleh para lembaga dan juga komite yang terkait dalam kasus ini
5/12/2018 24858139-makalah-kelompok-3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24858139-makalah-kelompok-3 4/14
Kelompok 3 – Politik dan Kenegaraan 3
adalah selesainya permasalahan dengan tidak ada pihak yang sama sekali dirugikan
tentu dengan memperhatika instrumental yang ada dalam bangsa ini.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat yang dapat diambil dari berjalannya kasus yang sedang
dihadapi oleh bangsai ini adalah tidak lain untuk selalu melihat instrumental atau
aturan-aturan atau undang-undang yang terikat terhadap suatu kasus yang sedang
dihadapi. Pentingya aturan tersebut adalah untuk selalu mengingatkan kita dalam
bersikap ataupun dalam pengambilan keputusan. Jika dalam kehidupan
berorganisasi kita selalu dituntut untuk saling berkoordinasi antara anggotaorganisasi dalam menjalankan program kerja maupun sosialisasi antar anggota
organisasi. Melihat nasib bangsa yang sedang dialami saat ini dengan kehadiran
kasus Skandal Bank Century tersebut, tentunya hal ini akan menjadi suatu
pengalaman yang tak mungkin dilupakan oleh seluruh masyarakat dan khususnya
para kaum intelek bangsa, Mahasiswa. Sebagai pembelajaran kita semua agar hal
ini tidak sampai terjadi kembali.
5/12/2018 24858139-makalah-kelompok-3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24858139-makalah-kelompok-3 5/14
Kelompok 3 – Politik dan Kenegaraan 4
BAB II
STUDI PUSTAKA
POLITIK
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya
dalam negara.[1] Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai
definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional
maupun nonkonstitusional.
Lembaga politik secara awam berarti suatu organisasi, tetapi lembaga bisa
juga merupakan suatu kebiasaan atau perilaku yang terpola. Perkawinan adalah
lembaga sosial, baik yang diakui oleh negara lewat KUA atau Catatan Sipil di
Indonesia maupun yang diakui oleh masyarakat saja tanpa pengakuan negara.
Dalam konteks ini suatu organisasi juga adalah suatu perilaku yang terpola dengan
memberikan jabatan pada orang-orang tertentu untuk menjalankan fungsi tertentu
demi pencapaian tujuan bersama, organisasi bisa formal maupun informal. Lembaga
politik adalah perilaku politik yang terpola dalam bidang politik.
HAK ANGKET
Hak Angket berdasarkan Pasal 77 UU No 27 Tahun 2009 adalah Hak DPR RI
untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-undang dan / atau kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan
berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang
diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Penyelidikan ini memang bukan penyelidikan sebagaimana tugas penyidik
pro justitia dari aparat penegak hukum (misal kepolisian atau KPK) untuk
menentukan suatu peristiwa merupakan tindak pidana atau bukan sehingga
diperlukan penyidikan.
5/12/2018 24858139-makalah-kelompok-3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24858139-makalah-kelompok-3 6/14
Kelompok 3 – Politik dan Kenegaraan 5
Hak Angket berdasarkan UU tersebut haruslah diusulkan oleh paling sedikit
25 (dua puluh lima) orang anggota DPR dan lebih dari 1 (satu) fraksi. pengusulan ini
harus memuat: (a.) materi kebijakan dan / atau pelaksanaan undang-undang yang
akan diselidiki; dan (b.) alasan penyelidikan.
Usul tersebut menjadi hak angket DPR apabila mendapat persetujuan dari
rapat paripurna DPR yang dihadiri lebih dari 1/2 (setengah) jumlah anggota DPR dan
keputusan diambil dengan persetujuan lebih dari 1/2 (setengah) jumlah anggota DPR
yang hadir.
Apabila usul ini diterima maka DPR akan membentuk panitia angket yang
mempunyai kewenangan untuk memangil dan melakukan penyelidikan terhadap
pemerintah, dan saksi, pakar, organisasi profesi dan lain-lain.
Ketika Panitia Angket sudah menyelesaikan tugasnya, semuanya akan
tergantung pada fakta-fakta dan bukti-bukti yang terungkap selama penyelidikan dan
tergantung pula pada analisis Panitia Angket terhadap fakta-fakta dan bukti-bukti
yang berhasil diungkapkan. Kalau semua yang terungkap disimpulkan bahwa
kebijakan pemerintah sekitar masalah yang diangkat, menguntungkan rakyat, dan
sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Pemerintah
tentu aman-aman saja. Laporan Panitia Angket kepada rapat paripurna yangditerima oleh fraksi-fraksi dan disahkan DPR, selanjutnya diserahkan kepada
Presiden. Presiden akan dengan senang hati menerima hasil angket DPR yang
ternyata membenarkan segala kebijakan yang ditempuh Pemerintah. Ini sekaligus
berarti DPR telah keliru mengasumsikan sesuatu, yang setelah diselidiki ternyata
tidak benar.
Jika penyelidikan yang dilakukan Panitia Angket menyimpulkan telah terjadi
kebijakan yang merugikan negara, merugikan rakyat serta bertentangan denganperaturan perundang-undangan yang berlaku, apalagi melanggar ketentuan UUD
1945, laporan Panitia Angket harus disampaikan ke rapat paripurna DPR untuk
mendengarkan pendapat fraksi-fraksi sebelum laporan itu diputuskan untuk diterima
atau ditolak, baik secara aklamasi maupun melalui pemungutan suara. Keputusan
DPR tersebut disampaikan kepada Presiden. Selanjutnya DPR dapat
menindaklanjuti keputusan itu sesuai kewenangan DPR.
Tindak lanjut atas keputusan DPR tentang penggunaan hak angket diaturdalam Pasal 184 ayat (1a) ialah menyampaikan “Hak Menyatakan Pendapat” atas
5/12/2018 24858139-makalah-kelompok-3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24858139-makalah-kelompok-3 7/14
Kelompok 3 – Politik dan Kenegaraan 6
keputusan hasil penyelidikan melalui penggunaan hak angket, atau langsung
menggunakan ketentuan Pasal 184 ayat (1b) yakni Hak Menyatakan Pendapat untuk
menduga bahwa “Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum
berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat
lainnya atau perbuatan tercela maupun tidak memenuhi syarat sebagai Presiden
dan/atau Wakil Presiden”. Penggunaan ketentuan pasal ini - yang merupakan
ketentuan yang bersumber dari ketentuan Pasal 7B ayat (1) UUD 1945 - memang
sangat serius. Ketentuan inilah yang dikenal dengan istilah “impeachment” terhadap
Presiden.
Ketentuan Pasal 7B ayat (1) UUD 1945 di atas belum pernah ada praktiknya
dalam sejarah ketatanegaraan kita. Kalau pendapat DPR bahwa benar hal itu terjadi,
maka Mahkamah Konstitusilah yang harus memutuskan apakah pendapat DPR itu
terbukti atau tidak. Kalau MK memutuskan memang terbukti, maka DPR
menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian
Presiden dan/atau Wakil Presiden kepada MPR (Pasal 7B ayat 5 UUD 1945 jo Pasal
190 Peraturan Tata Tertib DPR. Sejarah Indonesia mencatat dua kali sidang
istimewa MPRS dan MPR yang terjadi pada masa Presiden Sukarno dan Presiden
Abdurrahman Wahid. Dan keduanya adalah presiden yang menjadi korban hak
angket, karena harus dipaksa turun dari jabatanya sebelum masa kepemimpinannya
berakhir.
5/12/2018 24858139-makalah-kelompok-3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24858139-makalah-kelompok-3 8/14
Kelompok 3 – Politik dan Kenegaraan 7
BAB III
PEMBAHASAN
Pada tanggal 13 November 2008 Bank Century mengalami keadaan tidak
bisa membayar dana permintaan dari nasabah atau umumnya disebut sebagai kalah
kliring keadaan ini hingga membuat terjadinya kepanikan atau rush dalam penarikan
dana pada Bank Century selanjutnya pada tanggal 14 November 2008 manajemen
Bank Century melapor kejadian tersebut serta ikut mengajukan permohonan untuk
mendapatkan fasilitas pendanaan darurat kepada Komite Stabilitas Sektor Keuangan
(KSSK) selanjutnya pada tanggal 20 November 2008 Bank Indonesia (BI) melakukan
penetapan status Bank Century menjadi bank gagal, Menteri Keuangan yang dijabat
oleh Sri Mulyani selaku Ketua dari Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK)
mengadakan rapat untuk pembahasan nasib Bank Century, dalam rapat tersebut,
Bank Indonesia (BI) diwakili oleh Gubenur Bank Indonesia yang dijabat oleh
Boediono melalui data per 31 Oktober 2008 menyatakan bahwa rasio kecukupan
modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Century telah minus hingga 3,52
persen, dalam agenda rapat tersebut antara lain turut dibahas dampak yang akan
terjadi atau akan timbul apakah akan berdampak sistemik, seperti dalam istilah
teknis disebut bank run atau run on the bank bila Bank Century diperlakukan sebagai
bank gagal yang akan dilikuidasi kemudian dalam rapat tersebut diputuskan untuk
menyerahkan Bank Century kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam laporan awal menyebutkan adanya
dugaan ada rekayasa untuk menyuntikkan dana Dalam pasal 32, 33 dan 39
Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 5/PLPS/2006 tanggal 28 September
2006 menyatakan bahwa selama bank gagal sistemik dalam penanganan Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS), jika berdasarkan penilaian Lembaga Pengawas
Perbankan (LPP) kondisi bank menurun sehingga menyebabkan diperlukan
tambahan modal disetor untuk memenuhi tingkat kesehatan bank, maka Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) meminta Komite Koordinasi untuk membahas
permasalahan bank serta langkah-langkah yang akan diambil untuk penanganan
bank tersebut, oleh sementara pihak mentenggarai terubah melalui pasal 6
Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan Nomor 3/PLPS/2008 tanggal 4 Desember
2008 dan sudah dibantah oleh LPS mengenai adanya rekayasa aturan.
5/12/2018 24858139-makalah-kelompok-3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24858139-makalah-kelompok-3 9/14
Kelompok 3 – Politik dan Kenegaraan 8
Pihak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ikut
terbawa dicurigai berusaha untuk menutup-nutupi data aliran dana tersebut akan
tetapi kemudian dibantah oleh Yunus Husein, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan (PPATK) dengan mengatakan bahwa telah diberikan informasi
mengenai aliran dana Bank Century sesuai dengan permintaan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) akan tetapi pada tanggal 23 November 2009 menurut Maruarar
Sirait, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang ikut dalam saat penyerahan
laporan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Bank Century yang
diberikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengatakan bahwa laporan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut tidak menyertakan soal aliran dana
Bank Century tanggal 1 Desember 2009 Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) mengatakan baru menyampaikan informasi transaksi keuangan
kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dari 51 nasabah yang terdiri dari 44
nasabah perorangan dan 7 nasabah perusahaan senilai Rp 147,6 miliar dan tak
temukan aliran dana Bank Century kepada parpol.
Dalam penyaluran modal sementara (PMS) oleh Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) kepada Bank Century dicurigai bermuara pada kepentingan politik
atau partai politik karena bertepatan dengan saat-saat pemilu 2009. Terdapat upaya
dari sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengusulkan agar
dilakukan penggunaan salah satu hak kewenangan konstitusional Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) yakni Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terhadap aliran
dana pada Bank Century.
Pada tanggal 1 Desember 2009 dalam Sidang Paripurna Pengesahan Hak
Angket Bank Century terhadap usulan penggunaan hak angket DPR yang diusulkan
oleh 503 Anggota DPR tersebut disahkan dan disetujuinya penggunaan hak angket
untuk mengungkap skandal Bank Century dengan didukung oleh seluruh fraksi yang
berada di DPR yakni 9 Fraksi.
Fokus pelaksanaan hak angket dalam kasus Bank century antara lain
mengetahui sejauh mana pemerintah melaksanakan peraturan perundang-undangan
terkait keputusannya mencairkan dana talangan Rp 6,76 triliun untuk Bank Century;
mengurai secara transparan komplikasi yang menyertai kasus pencairan dana
talangan Bank Century, termasuk mengapa bisa terjadi perubahan Peraturan Bank
Indonesia secara mendadak, keterlibatan Kabareskrim Mabes Polri ketika itu,
Komjen Susno Duadji, dalam pencairan dana nasabah Bank Century, dan
5/12/2018 24858139-makalah-kelompok-3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24858139-makalah-kelompok-3 10/14
Kelompok 3 – Politik dan Kenegaraan 9
kemungkinan terjadi konspirasi antara para pemegang saham utama Bank Century
dan otoritas perbankan dan keuangan pemerintah; menyelidiki mengapa bisa terjadi
pembengkakan dana talangan menjadi Rp 6,76 triliun bagi Bank Century?
Sementara Bank Century hanyalah sebuah bank swasta kecil yang sejak awal
bermasalah, bahkan saat menerima bail out, bank ini dalam status pengawasan
khusus; lebih jauh lagi, panitia hak angket juga akan mengetahui seberapa besar
kerugian negara akibat Bank Century, dan sejauh mana kemungkinan penyelamatan
uang negara bisa dilakukan.
Kebijakan pemerintah "menyelamatkan" Bank Century dengan sendirinya
dapat dijadikan sebagai objek dari hak angket DPR karena berdampak luas pada
kehidupan bermasyarakat dan bernegara, apalagi kebijakan itu juga berkaitan
dengan keuangan negara. Namun, apakah kebijakan itu benar-benar bertentangan
dengan UU sebagaimana dugaan DPR, inilah yang harus "dibuktikan" melalui
penggunaan hak angket itu.
Dalam proses penyelidikan, Panitia Hak Angket DPR dapat mengumpulkan
fakta dan bukti bukan saja dari kalangan pemerintah, tetapi dari siapa saja yang
dianggap perlu, termasuk mereka yang dianggap ahli mengenai masalah yang
diselidiki. Mereka wajib memenuhi panggilan Panitia Angket dan menjawab semua
pertanyaan dan memberikan keterangan lengkap, termasuk menyerahkan semua
dokumen yang diminta, kecuali apabila penyerahan dokumen itu akan bertentangan
dengan kepentingan negara. Mereka yang dipanggil namun tidak datang tanpa
alasan yang sah, dapat disandera selama-lamanya seratus hari (Pasal 17 ayat 1 UU
Nomor 6 Tahun 1954). Panitia Angket juga dapat meminta pengadilan untuk
memerintahkan pejabat yang tidak mau menyerahkan dokumen negara yang mereka
minta agar menyerahkannya.
Fungsi hak angket Bank Century sudah menjadi perhatian publik dan harus
diselesaikan. Penting bagi DPR menggali keterangan ahli dan semua pihak terkait
dengan aliran dana dan masalah lainnya yang terkait dengan "penyelamatan" Bank
Century. Dengan memakai hak angket, diharapkan ada konklusi yang lebih objektif,
bukan asal kritis. Sebab, orientasi angket menyelidiki dan mencari solusi. Yang ingin
diketahui DPR bukan sebatas mendengar apologi pemerintah, melainkan menguak
lebih jauh ada apa sebenarnya dibalik kebijakan pemerintah terhadap pengawasan
bank-bank selama ini. Sebab, sejauh ini terlalu banyak hal terkait dengan
pengawasan yang tidak akuntabel dan terkesan ditutup-tutupi.
5/12/2018 24858139-makalah-kelompok-3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24858139-makalah-kelompok-3 11/14
Kelompok 3 – Politik dan Kenegaraan 10
Urgensi usul hak angket Bank Century terkait pula dengan kelirunya struktur
berpikir pemerintah. Pemerintah melupakan amanat konstitusi bahwa salah satu
tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti termaktub dalam
Pembukaan UUD 1945 paragraf ke-4, ialah memajukan kesejahteraan umum. Di
tengah badai krisis ekonomi dan rentetan bencana alam yang terjadi di hampir
seluruh wilayah RI, pemerintah "memanjakan" Bank Century.
Hasil audit dari BPK menyangkut Bank Century dapat digunakan (atau tidak
digunakan) oleh panitia angket DPR. Nantinya, DPR dapat saja berpendapat lain
dengan BPK. Dengan kata lain, bila hasil audit BPK berkesimpulan aliran dana
pemerintah ke Bank Century sudah sesuai dengan prosedur, kesimpulan itu dapat
dikesampingkan oleh DPR. Apalagi Wapres Boediono memiliki peran terkait
pencairan dana Rp 6,7 triliun saat dirinya menjadi Gubernur BI. Pada titik inilah
kehadiran Panitia Hak Angket DPR untuk menguak persoalan seputar penyelamatan
Bank Century menjadi amat penting dilakukan.
5/12/2018 24858139-makalah-kelompok-3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24858139-makalah-kelompok-3 12/14
Kelompok 3 – Politik dan Kenegaraan 11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Sampai dengan informasi terakhir penanganan kasus Hak Angket Bank Century
yang sedang berjalan, kami selaku mahasiswa yang memandang dengan objektif
sesuai dengan fakta dan pendapat yang ada dalam setiap hal yang bergulir dalam
kasus ini berpendapat bahwa pemerintah memang sudah seharusnya mengeluarkan
Hak Angket terhadap kasus Bank Century yang sedang mengalami krisis pada saat
itu. Dan khusunya Pansus Hak Angket tersebut harus senantiasa bersikap objektif
dan melihat fakta yang ada serta memang fakta tersebut terbukti benar adanyasehingga bisa dipertanggungjawabkan terhadap semua pihak yang terkait serta
diduga bermasalah dengan keputusan untuk mengalirkan dana yang dikucurkan
kepada Bank Century pada saat itu. Selain memperhatikan fakta, bukti dan pendapat
yang ada, instrumental yang ada dalam lingkup kasus Hak Angket Bank Century pun
harus senantiasa diperhatikan dalam kasus ini. Instrumental yang dimaksud dalam
pembahasan ini adalah segala Undang-undang, dan peraturan yang berlaku.
Memang masyarakatpun selalu dibuat bingung dengan adanya informasi
yang diedarkan oleh beberapa media dalam bentuk yang bermacam-macam, tetapi
inilah tantangan dan ancaman yang sedang dihadapi tidak hanya dalam kasus Hak
Angket Bank Century, tetapi tidak menutup kemungkinan pada kasus yang lain juga.
Diharapkan masyarakat juga haruslah senantiasa bersikap objektif dalam segala
informasi yang mengalir seiring berjalannya penyelidikan yang sedang dilakukan
pemerintah saat ini.
Saran dan kritik dalam pengangkatan tema “Politik dan Kenegaraan” dengan
mengangkat kasus Hak Angket Bank Century ini senantiasa diharapkan oleh penulis
beserta segenap pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini untuk
penulisan dan pembahasan laporan yang serupa maupun yang mendekati.
5/12/2018 24858139-makalah-kelompok-3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24858139-makalah-kelompok-3 13/14
Kelompok 3 – Politik dan Kenegaraan 12
DAFTAR PUSTAKA
1. Judul : Aliran Dana Penjamin pada Bank CenturyTautan : http://id.wikipedia.org
Waktu Akses : Minggu, 20-12-2009, 4:04:54 PM
Tautan lengkap
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aliran_Dana_Lembaga_Pen
jamin_Simpanan_pada_Bank_Century&
2. Judul : DPR pertimbangkan bentuk Hak Angket Century
Tautan : http://rss.vivanews.com
Waktu Akses : Minggu, 20-12-2009, 4:04:54 PM
Tautan lengkap
http://rss.vivanews.com
3. Judul : Hak Angket Century
Tautan : http://www.ahmadheryawan.com
Waktu Akses : Minggu, 20-12-2009, 4:04:54 PM
Tautan lengkap
http://www.ahmadheryawan.com
4. Judul : Masyarakat perlu awasi perjalanan Angket Century
Tautan : http://www.antaranews.com/
Waktu Akses : Jumat, 11-12-2009, 3:12:06 PM
Tautan lengkap
http://www.antaranews.com/
5. Judul : Angket DPR – mungkinkah mengimpeach Presiden?
Tautan : http://yusril.ihzamahendra.com/xmlrpc.php
Waktu Akses : Jumat, 11-12-2009, 3:12:06 PM
Tautan lengkap
http://yusril.ihzamahendra.com/xmlrpc.php