2506100114-presentation -...

7
8/4/2010 1 PERANCANGAN SISTEM BERBAGI PENGETAHUAN ANTAR PERAWAT MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING (Studi Kasus Di Rawat Inap Rumah Sakit Umum Haji Surabaya) Nama : Etika Marga Saputri NRP : 2506.100.114 DosenPembimbing : AriefRahman, ST. M.Sc. Dosen ko-Pembimbing : Adithya Sudiarno, ST., M.T Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PENELITIAN EKSPLORASI KNOWLEDGE DAN PERANCANGAN SISTEM INTERPRETASI DAN ANALISA SISTEM KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penulisan Latar Belakang Kepmenkes Nomor 1239 Tahun 2001 bab III pasal 8 “Perawat dapat melaksanakan praktik keperawatan pada sarana pelayanan kesehatan, praktik perorangan dan/atau berkelompok” Kegagalan komunikasi menyebabkan 80% kasus malpraktik, meningkatnya biaya penyelenggaraan pelayanan, dan menimbulkan kebingungan antar petugas menyangkut rencana pelayanan. (Muhajir,Anis Fuad, Mubasysyir Hasanbasri, 2007). 21% 46% 33% 0% Presentase Jumlah Pasien Yang Tidak Puas Dengan Pelayanan Rawaat Inap pelayanan dokter pelayanan perawat survey yang dilakukan oleh manajemen rumah sakit RSUD dr. H. M. Rabain terhadap pasien pada tahun 2005 Tidak ada di tempat Tidak memperhatikan kondisi pasien Kurang komunikasi Penyebab kegagalan komunikasi: Sistem yang kurang mendukung Metode komunikasi yang salah Dalam merancang sistem menyangkut rencana pelayanan perlu memenuhi kebutuhan kognitif pengguna, dan diperlukansistem yang dapat memudahkan komunikasi antar perawat Study examines nursing error frequency. Available on: BigNews. Network.com. Menurut Institute of Medicine (IoM) sekitar 98.000 orang meninggal di Amerika Serikat setiap tahun karena kesalahan medis Menurut WHO, kesalahan medis berdampak pada satu dari sepuluh pasien di seluruh dunia Sebuah studi di the University of Pennsylvania School of Nursing tentang kesalahan kerja dari 393 perawat yang didata menunjukkan 30% diindikasi melakukan paling sedikit satu kesalahan dalam waktu 28 hari. (The Kaiser Daily HIV/AIDS Report, 2007) Kalra, Jawahar. 2004. ERGONOMI KOGNITIF Perawat - Perawat Proses berbagi pengetahuan tidak terdokumentasi dengan baik Waktu berkumpul antar perawat seminggu sekali 1 3 2 1 Perawat - Sistem Sistem kurang usable bagi perawat Tidak bisa melakukan update knowledge Tidak terdapat media knowledge sharing antar perawat Perawat - Dokter Kunjungan dokter pada waktu yang tidak tentu 2 3 Pemanfaatan Knowledge dan Ergonomi Kognitif KONDISI EKSISTING Problem: • Penentuan diagnosa merupakan proses yang paling kritis dan rawan terjadi malpraktik • Sistem yang disediakan RSU Haji Surabaya belum membantu perawat dalam melakukan diagnosa secara optimal • Sistem tersebut juga belum mampu menjembatani perawat untuk melakukan knowledge sharing • Perawat perlu melakukan penyesuaian dengan sistem Standar Asuhan Keperawatan Perumusan Masalah Bagaimana merancang sistem berbagi pengetahuan antar perawat sebagai upaya mencegah malpraktik menggunakan Case Base Reasoning dan dengan pemenuhan aspek kognitif?” KNOWLEDGE DEVELOPER Teknik Industri Problem Solving Framework Pembuatan Design Interface sesuai Usability Heuristics Evaluasi sistem repositori Knowledge Capturing Tasit Eksplisit Eksplisit Eksplisit COGNITIVE MAP Tujuan Penelitian Mengidentifikasidan mengeksplorasi knowledge yang dibutuhkan dalam layanan keperawatan Mendokumentasikanknowledge layanan keperawatan berdasar kasus-kasus Merancang kriteria similaritas dalam proses pencocokan knowledge Membuat sistem repositori untuk kasus yang telah terkumpul dengan menggunakan Usability Heuristics dalam pembuatan tampilan sistem

Upload: vukien

Post on 04-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2506100114-Presentation - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12636-Presentation.pdf · berdampak pada satu dari sepuluh pasien di seluruh dunia Sebuah studi

8/4/2010

1

PERANCANGAN SISTEM BERBAGI PENGETAHUAN

ANTAR PERAWAT MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING

(Studi Kasus Di Rawat Inap Rumah Sakit Umum Haji Surabaya)

Nama : Etika Marga Saputri

NRP : 2506.100.114

Dosen Pembimbing : Arief Rahman, ST. M.Sc.

Dosen ko-Pembimbing : Adithya Sudiarno, ST., M.T

Jurusan Teknik IndustriFakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN

EKSPLORASI KNOWLEDGE DAN PERANCANGAN SISTEM

INTERPRETASI DAN ANALISA SISTEM

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian

Sistematika Penulisan

Latar Belakang Kepmenkes Nomor 1239 Tahun 2001 bab III pasal 8

“Perawat dapat melaksanakan praktik keperawatan pada sarana pelayanan kesehatan,

praktik perorangan dan/atau berkelompok”

Kegagalan komunikasi menyebabkan

• 80% kasus malpraktik, • meningkatnya biaya penyelenggaraan pelayanan, • dan menimbulkan kebingungan antar petugasmenyangkut rencana pelayanan.

(Muhajir, Anis Fuad, Mubasysyir Hasanbasri, 2007).

21%

46%

33%

0%

Presentase Jumlah Pasien Yang Tidak Puas

Dengan Pelayanan Rawaat Inap

pelayanan dokter

pelayanan

perawat

survey yang dilakukan oleh manajemen rumah sakit RSUD dr.

H. M. Rabain terhadap pasien pada tahun 2005

• Tidak ada di tempat

• Tidak memperhatikan kondisi pasien

• Kurang komunikasi

Penyebab kegagalan komunikasi:

Sistem yang kurang mendukungMetode komunikasi yang salah

Dalammerancang sistemmenyangkutrencana pelayananperlumemenuhikebutuhankognitif pengguna, dandiperlukansistemyang dapat

memudahkankomunikasi antar perawat

Study examines nursing error frequency. Available on: BigNews.

Network.com.

Menurut Institute of Medicine

(IoM) sekitar 98.000 orang meninggal di Amerika Serikat setiap tahun karena kesalahan

medis

Menurut WHO,

kesalahan medis berdampak pada satu dari sepuluh pasien di

seluruh dunia

Sebuah studi di the University of

Pennsylvania School of Nursing tentang kesalahan kerja dari 393 perawat yang didata menunjukkan 30% diindikasi

melakukan paling sedikit satu kesalahan dalam waktu 28 hari.

(The Kaiser Daily

HIV/AIDS Report,

2007)

Kalra, Jawahar. 2004.

ERGONOMI KOGNITIF

Perawat - Perawat

• Proses berbagi pengetahuantidak terdokumentasi denganbaik

• Waktu berkumpul antarperawat seminggu sekali

1

3

2 1

Perawat - Sistem

• Sistem kurang usable bagiperawat

• Tidak bisa melakukan update knowledge

• Tidak terdapat media knowledge sharing antar perawat

Perawat - Dokter

• Kunjungan dokter padawaktu yang tidak tentu

2

3

Pemanfaatan Knowledge dan Ergonomi Kognitif KONDISI EKSISTING

Problem:• Penentuan diagnosa

merupakan proses yang paling kritis dan rawan terjadimalpraktik

• Sistem yang disediakan RSU Haji Surabaya belummembantu perawat dalammelakukan diagnosa secaraoptimal

• Sistem tersebut juga belummampu menjembataniperawat untuk melakukanknowledge sharing

• Perawat perlu melakukanpenyesuaian dengan sistem

Standar Asuhan Keperawatan

Perumusan Masalah

” Bagaimana merancang sistem berbagi pengetahuan antarperawat sebagai upaya mencegah malpraktik menggunakan

Case Base Reasoning dan dengan pemenuhan aspek kognitif?”

KNOWLEDGE DEVELOPER

Teknik Industri

Problem Solving Framework

Pembuatan Design InterfacesesuaiUsability

Heuristics

Evaluasi

sistemrepositori

Knowledge Capturing

Tasit� EksplisitEksplisit� Eksplisit

COGNITIVE MAP

Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi dan mengeksplorasi knowledgeyang dibutuhkandalam layanan keperawatan

Mendokumentasikanknowledge layanankeperawatan berdasar kasus-kasus

Merancang kriteria similaritas dalam prosespencocokan knowledge

Membuat sistem repositori untuk kasus yang telah terkumpul dengan menggunakanUsability Heuristics dalam pembuatan tampilan sistem

Page 2: 2506100114-Presentation - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12636-Presentation.pdf · berdampak pada satu dari sepuluh pasien di seluruh dunia Sebuah studi

8/4/2010

2

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu RSU Haji Surabaya dapat mencegah kasus malpraktik

dalam penanganan pasien akibat kurangnyaknowledge yang dimiliki perawat dan proses

transfer knowledge antar perawat berlangsunglebih cepat.

RUANG LINGKUP PENELITIAN

Asumsi

hasil pengujian sistemdari kepala ruangan

mewakili semuaperawat.

BATASAN

Penelitian dilakukan di RSU HajiSurabayaPengumpulan knowledge dilakukanuntuk penentuan diagnosakeperawatanTerdapat 5 jenis penyakit yang diambildalam pembuatan kasus yaitu demamberdarah, diare, diabetes, stroke danintervensi bedahKasus awal yang dimasukkan dalamsistem repositori berjumlah 30Proses CBR dilakukan sampai tahapanretrieve saja

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kelalaian, Malpraktik

KONSEP

Kelalaian, malpraktik

KMSErgonomi Kognitif

TOOLS

PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian TerdahuluTerdahuluTerdahuluTerdahulu dandandandan PosisiPosisiPosisiPosisi PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

ME

TO

DO

LO

GIPE

NE

LIT

IAN

BAB IVEKSPLORASI KNOWLEDGE DAN

PERANCANGAN SISTEM

Gambaran Objek Penelitian

VISI• “ Memberikan Pelayanan Kesehatan Prima

Secara Alami”

MISI• menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang

bermutu, paripurna dan profesional• mengelola rumah sakit secara swadana• menyelenggarakan pengembangan & penelitian

kesehatan masyarakat serta jamaah haji• menciptakan lingkungan kerja sejahtera yang

islami

Page 3: 2506100114-Presentation - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12636-Presentation.pdf · berdampak pada satu dari sepuluh pasien di seluruh dunia Sebuah studi

8/4/2010

3

Dokumentasi Asuhan Keperawatan

•lembar MRS & KRS•lembar catatan harian dokter•lembar rencana keperawatan•lembar hasil hasil pemeriksaan laboratorium•lembar tindakan keperawatan•lembar konsultasi•lembar grafik•lembar persetujuan tindakan media•lembar ringkasan penyakit•lembar surat penolakan•lembar keterangan pemberian obat

Standar Asuhan Keperawatan (SAK) KNOWLEGDE CAPTURING

MenggaliTasitPerawat yang dengan carawawancara

Mendokumentasikanhasil wawancara(eksternalisasi)

LANGKAH 2

LANGKAH 1

Mencariknowledge yang

sudahterdokumentasi

PembuatanCognitive

Map

LANGKAH 3

LANGKAH 4

KNOWLEGDE CAPTURINGWawancara dan Pengamatan

• Jobdesk Perawat• Bisnis Proses• Alur pelayanan Pasien• Tugas yang paling kritis• Bagaimana kondisi eksisting?• Apa kelemahannya?• Apa yang dibutuhkan perawat?• Bagaimana cara perawatmenyelesaikan masalah?

LANGKAH 1

SAKStandar Asuhan Keperawatan

Knowledge yang sudah tereksternalisasi

LANGKAH 3

Dokumentasi HasilWawancara

LANGKAH 2

EKSPLISIT

EKSTERNALISASI

TASIT

KNOWLEGDE CAPTURING KNOWLEGDE CAPTURING LANGKAH 4

ND1

ND2

ND30

Dewasa

Anak-anak

IntervensiBedah

DemamBerdarah

K1

K2

K30

Diagnosa

Penderita Penyakit

Kasus

Cognitive Map

Knowledge Index Matching

(Retrieve Process)

Penentuanindex

Penentuanbobot tiap

index

Penentuansimilar case

Hitungnilai index matching, case to case

Hitungsimilarity percent

Rekapnilai

COGNITIVE MAP

Uji SimilaritasCBR

30 kasus5 penyakit

3 penderita30 diagnosa

Initial Knowledge

Initial Knowledge Retrieve Process

INDEX

Penentuanindex

Penentuanbobot tiap

index

Penentuansimilar case

Hitung nilaiindex

matching, case to case

Hitungsimilarity percent

Rekap nilai

Jenis Penyakit Penderita Data yang ditemukan

PENENTUAN BOBOT

Penentuanindex

Penentuanbobot tiap

index

Penentuansimilar case

Hitung nilaiindex

matching, case to case

Hitungsimilarity percent

Rekap nilai

Dari 30 knowledge awal,

untuk jenis penyakit demam

berdarah dengan penderita

dewasa hanya ada 4 kasus

Tingkat similarity

Penyakit Demam Berdarah

Penderita Dewasa

peningkatan suhu tubuh

kuli t kemerahan

hangat waktu disentuh

KASUS 1

Data yang

ditemukan

penyakit demam berdarahpenderita dewasa

hangat waktu disentuhpeningkatan suhu tubuhurine pekat

contoh kasus

data yang ditemukan

penyakit demam berdarahpenderita dewasa

hangat waktu disentuhpeningkatan suhu tubuhurine pekat

contoh kasus

data yang ditemukan

Penyakit Demam Berdarah

Penderita Dewasa

penurunan turgor kulitpeningkatan nadi dan

suhu

penurunan tekanan darah

kulit dan membran

mukosa kering

urine pekat

penurunan haluaran urine

CRT lebih dari normal

Data yang

ditemukan

KASUS 2

penyakit demam berdarahpenderita dewasa

hangat waktu disentuhpeningkatan suhu tubuhurine pekat

contoh kasus

data yang ditemukan

Penyakit Demam Berdarah

Penderita Dewasa

berat badan menurun

kelemahan

nafsu makan berkurang

adanya rasa mual dan

muntah

KASUS 3

Data yang

ditemukan

penyakit demam berdarahpenderita dewasa

hangat waktu disentuhpeningkatan suhu tubuhurine pekat

contoh kasus

data yang ditemukan

Penyakit Demam Berdarah

Penderita Dewasa

trombosit kurang dari

100.000

pendarahan gusi

nafsu makan berkurang

adanya rasa mual dan

muntah

KASUS 4

Data yang

ditemukan

Page 4: 2506100114-Presentation - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12636-Presentation.pdf · berdampak pada satu dari sepuluh pasien di seluruh dunia Sebuah studi

8/4/2010

4

Retrieve ProcessPenentuan

index

Penentuanbobot tiap

index

Penentuansimilar case

Hitung nilaiindex

matching, case to case

Hitungsimilarity percent

Rekap nilai

Diagnosa:Hipertermi Berhubungan dengan Proses Infeksi Dengue

LAMPIRAN 2

Tahapan Perancangan Sistem

Identifikasipengguna

Tentukankebutuhanpengguna

Tentukan media yang akandigunakan

Rancanginterface sesuaidengan prinsip

usability heuristics

Uji coba sistem

Pengguna Sistem

Pengguna sistem

Admin tiap

ruangan

Kabid dankepalaruangan

Perawatpelaksana

Perancangan Sistem Pengguna Sistem

HakAksesPerawat

PelaksanaAdmin

RuanganKabid

KeperawatanSimple search v v vAdvance search v v vUbah case diagnosa vTambah Pengguna v vTampilan data pasien v v vTambah data pasien v v vTampilan shift jaga v v vUbah shift jaga v v vBertanya pada forum v v vUpload knowledge baru darikomentar diagnosa

v

Alur Sistem

AlurTiap Menu dalam Sistem

Heuristic Evaluation - A System Checklist1. Kejelasan status sistem(Visibility)Sistem harus selalu menjaga agar pengguna memahami informasi tentang apa yang terjadi, melalui umpan balik yang sesuai dalam waktu yang wajar.

no. kebutuhan usabilitypenerapan pada sistem repositori

1setiap tampilan halaman harus diawali dengan judul yang merepresentasikan isi dari halaman tersebut

V

2setiap instruksi, petunjuk, dan pesan error berada pada tempat yang sama di semua menu

V

3terdapat beberapa bentuk sistem umpan balik untuk setiap tindakan yang dilakukan pengguna

v

4terdapat umpan balik visual ketika menu tersebut dipilih

v

5penggunaan istilah menu harus sesuai dengan istilah yang digunakan pengguna dalam menjalankan tugas

v

Atribut usability heuristics dalam

perancangan design tampilan sistem

Tampilan Sistem Repositori

Login

Advance search

Advance Search

Page 5: 2506100114-Presentation - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12636-Presentation.pdf · berdampak pada satu dari sepuluh pasien di seluruh dunia Sebuah studi

8/4/2010

5

Tampilan Sistem Repositori

HasilDiagnosa

TindakanKeperawatan

PenyakitRuangan

Ruangan

Forum

Tampilan Sistem Repositori Evaluasi Sistem

evaluasi

CBR USABILITY

Tahapan CBRSiklus Case Based Reasoning

Retrieve

Reuse

Revise

Retain

KUISIONER (Jugdement Sampling)

BAB VInterpretasi Dan Analisa Data

PerbandinganSistemEksistingDan Perbaikan

SistemRepositori

Sistem Eksisting

Kelemahan

• Admin tidak bisa merubah data yang berkaitandengan rencana tindakan keperawatan

• perawat harus menentukan diagnosanya terlebihdahulu dan diagnosa tersebut harus ada di sistemdatabase

• Untuk perawat baru, maka diperlukan waktuadaptasi dengan sistem terlebih dahulu berbedadengan perawat senior yang sudah terbiasadengan sistem tersebut

• Tidak bisa dilakukan update secara cepat bila adaknowledge baru tentang rencana tindakan maupundiagnosa

• Karena tiap ruangan hanya memiliki satukomputer maka penggunaannya akan dilakukanbergantian

• Tampilan sistem susah dipahami, perlu pelatihankhusus

• Sistem ini belum mengakomodasi kebutuhanknowledge sharing antar perawat

Kelebihan

• Sudah terintegrasi dengansistem cetak

• Sudah terintegrasi dengansistem perhitungan biayarawat inap pasien

Kognitif

KemudahandanKecepatanAkses

BisnisProses

Page 6: 2506100114-Presentation - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12636-Presentation.pdf · berdampak pada satu dari sepuluh pasien di seluruh dunia Sebuah studi

8/4/2010

6

Analisa Kognitif

Kognitif merupakan keterbatasan panca indera manusia yang berhubungandengan memory, kecepatan respon, mental, stress, perilaku dalam meresponrangsangan maupun informasi dari sekitarnya. Proses kognitif yang dialamimanusia meliputi proses planning, observasi, interpretasi, eksekusi.

Analisa Kognitif

Manusia cenderung senang menggunakan kodifikasi atau memvisualisasikansesuatu untuk mengingat, untuk itu suatu design interface sebaiknya dibuatmenarik dan mudah, karena hal ini akan memudahkan proses kognitif dalamdiri manusia. Dalam penggunaan sistem nursing diagnose ini, proses kognitifyang banyak dilakukan perawat adalah interpretasi. Dari sistem ini,pengetahuan yang sudah dieksplisitkan akan dibaca oleh perawat dan akhirnyamenjadi tasit knowledge yang tersimpan dalam memori perawat. Prosesperubahan eksplisit ke tasit ini merupakan proses interpretasi dalam kognitif,yang mempekerjakan sensor motorik perawat. Untuk itu sistem telah didesainagar memudahkan perawat dalam menginterpretasikan knowledge dalamsistem tersebut dengan menerapkan atribut dalam usability heuristics.

Kemudahan dan Kecepatan Akses

Kemudahan

• kemudahanmenemukansitus

• kemudahanmempelajarisitus

• kemudahanmencariinformasi

• kemudahanmemahamisitus

• kemudahanmenggunakan situs

• kemudahan dibaca

Kecepatan

• kecepatan akses kehomepage atau halamanpertama web

• kecepatan akses antarhalaman-halamanweb

• kecepatan menemukaninformasi yang dicari

• kecepatan menampilkaninformasi detail yang dicari

Perbandingan Sistem

Proses Bisnis Eksisting Hasil Penelitian

Penentuan DiagnosaTersedia,

Semi otomatisTersedia, Otomatis

Rencana tindakanTersedia,

otomatisTersedia, Otomatis

Mencetak Rencana

Tindakan

Tersedia

otomatis

Tidak tersedia

Belum diintegrasi

Knowledge Sharing Tidak ada Tersedia

Dokumentasi Data

PasienTidak ada Tersedia

Update SAK Tidak ada Tersedia

BEFORE AFTER

Nursing Diagnose System

• Belum dilakukan integrasi dengansistem lain

• untuk mengakses sistem akandikenakan biaya

• Tidak bisa melakukanpendokumentasian berupa gambaratau video

Kekurangan

• Mampu menyimpan safety knowledge danmenampilkan knowledge yang dibutuhkansecara cepat

• Tersedianya forum diskusi sebagai media transfer knowledge yang harus ditampilkandalam sistem repositori

• tersedia sharing informasi terkait dengandata pasien dan shift perawat

Kelebihan

Kontribusi Keilmuan

Ergonomi Kognitif

Knowledge Index Matching

Usability Heuristics

Kontribusi Aplikasi Sistem

Mobile handphone

Media knowledge sharing

Knowledge Retrieval

BAB VKesimpulan dan Saran

KESIMPULAN

SARAN

Page 7: 2506100114-Presentation - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12636-Presentation.pdf · berdampak pada satu dari sepuluh pasien di seluruh dunia Sebuah studi

8/4/2010

7

Kesimpulan

sistem eksisting yang digunakan untuk menyimpan SAK belum dapatmengakomodasi kebutuhan knowledge sharing perawat.

Sistem nursing diagnosemampu mengeksternalisasi knowledge perawat dalammenentukan diagnosa keperawatan

Secara keseluruhan perancangan knowledge management system berbasis case base reasoning akan membantu pembuat keputusan untuk membuat solusi

Metode CBR merupakan metode yang tepat digunakan sebagai metodeknowledge capturing, perawat bisa melakukan tindakan berdasarkan solusikasus-kasus yang pernah terjadi sebelumnya

Tampilan sistem repositori yang dibuat telah sesuai dengan prinsip usability heuristics dan memudahkan proses interpretasi kognitif perawat

Saran

Membutuhkan studi lanjutan terkait dengan efektifitas peranrepositori dalam kerangka perancangan knowledge management systems dihubungkan dengan kesiapan organisasi atau sumberdaya manusia sebagai objek dari knowledge management

Melakukan penambahan knowledge untuk penyakit lainnya

Memerlukan integrasi dengan sistem cetak untuk rekammedik

Melakukan pengembangan untuk desain web, sehingga dapatdigunakan untuk menyimpan eksternalisasi dalam bentukvideo maupun gambar

Daftar Pustaka

Aji, Andika Kusuma. 2006. Perancangan Prototype Knowledge Management System Untuk Pengelolaan Pengetahuan Rumah Sakit.Surabaya: ITS.

Allen, Mureen. Currie, Leanne M. 2006.Heuristic Evaluation Of Paper-Based Web Pages: A SimplifiedInspection Usability Methodology. New York, NY, USA: Journal of Biomedical Informatics. Elsevier.

Astuti, Cacik Suci Astuti. 2008. Pengembangan Prototype Knowledge Management Systems Berbasis Case Based Reasoning Untuk Mengelola SistemKlaimKonsumen. Surabaya: ITS.

Baxter, Gordon D. Et al .2005. Using Cognitive Task Analysis To Facilitate The Integration Of Decision Support Systems Into The Neonatal Intensive Care Unit. UK: Elsevier

Chalmers, Patricia A. 2003. The Role Of Cognitive Theory In Human–Computer Interface. USA: Computers in Human Behavior. Pergamon.

Davenport, T. H. & Prusak, L. 1998. Working knowledge. Harvard Business School Press.

Dwivedi, A., Bali, R.K., James, A.E., & Naguib, R.N.G. 2001. Workflow Management Systems: The Healthcare Technology Of The Future?Proceedings of the IEEE EMBC-2001 23rd Annual International Conference of the IEEE Engineering in Medicine and Biology Society (EMBS), Istanbul, Turkey.

Ersyad, M. 2009. Prototype Knowledge Management Systems Untuk Program Peningkatan K3. Surabaya: ITS.

Green, Marc. 2004. Nursing Error . Journal of Nursing Law, Vol. 9, pp 37-44. MARC GREEN Ph D.

Hsia, Tzyh-Lih. dan Lin, Li-Min. 2006.A Framework for Designing Nursing Knowledge Management. Taiwan: Interdisciplinary Journal of Information, Knowledge, and Management. Systems.

Hanafiah, Amir. 1999. Malpraktik DalamKeperawatan. Askep kesehatan.blogspot.com

I, Watson. 2003. Applying Knowledge Management. USA: Elseiver.

Iversen, I. H. dan Ghanayim, N. 2008. A Brain–Computer Interface Tool To Assess Cognitive Functions In Completely Paralyzed Patients With Amyotrophic Lateral Sclerosis. USA: International Federation of Clinical Neurophysiology. Elsevier.

ISO 9241-11, 1998. Ergonomic Requirements For Office Work With Visual Display Terminals (VDTs), Part 11: Guidance on usability.

Johnson, Constance M. dan Turley, James P. 2006. The Significance Of Cognitive Modeling In Building Healthcare Interfaces. Houston, Texas, USA: International Journal of Medical Informatics. Elsevier.

Daftar Pustaka

Joseph M. Firestone. Mark W. McElroy. 2005.Doing Knowledge Management. Emerald Group Publishing.

Kalra, Jawahar. 2004.Medical errors: an introduction to concepts. Kanada: Clinical Biochemistry. Elsevier.

Keputusan MenteriKesehatan Republik Indonesia Nomor 1239/Menkes/SK/XI/2001

KushnirukAW, Patel VL. Cognitive And Usability Engineering Methods For The Evaluation Of Clinical Information Systems. J Biomed Inform 2004;37(1):56–76.

Lilgejren, Erik. 2006. Usability In A Medical Technology Context Assessment Of Methods For Usability Evaluation Of Medical Equipment. Sweden: Elsevier.

Muhajir. et al. 2007.KomunikasiAntar Shift di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. H. M. Rabain Kabup atenMuara Enim Provinsi Sumatera Selatan. Yogyakarta: KMPK Universitas Gajah Mada.

Munir, Ningky .2001. Proses Penciptaan Pengetahuan Di Perusahaan. Jakarta: Seminar Ikatan PustakawanIndonesia

Murray E. Jennex. 2005.Case Studies in Knowledge Management. USA: Idea Group Publishing.

Nielsen J. Finding Usability Problems Through Heuristic Evaluation.In: Proceedings of the SIGCHI conference on human factors in computing systems. Monterey, California, USA: ACM Press; 1992. p. 373–80.

Daftar Pustaka

Noh, J B, et al. 2000. A Case-Based Reasoning Approach To Cognitive Map-Driven Tacit Knowledge Management. Expert Systems with Applications 19 (2000) 249±259. Elsevier.

Nonaka, I. 1991. The Knowledge Creating Company. Harvard Business Review, 69(6), 96-104.

Pierotti, Deniese. Heuristic Evaluation: A System Checklist. ISBN: 0-471-01877-5

Tiwana, Amrit. 1999. The Knowledge Management Toolkit. USA: Prentice Hall.

The Kaiser Daily HIV/AIDS Report, 2007.

Van Hoof, Viviane. 2004. Medical Expert Systems Developed in j.MD, a Java Based Expert System Shell Application in Clinical Laboratories. Amsterdam: IOS Press

Yolles, Maurice. 2005. Knowledge Cycles and Sharing: Considerations for Healthcare Management. UK: Idea Group Inc.

Zhang J, Johnson TR, Patel VL, Paige DL, Kubose T. Using Usability Heuristics To Evaluate Patient Safety Of Medical Devices.J Biomed Inform 2003;36(1–2):23–30.

Daftar Pustaka