260110140039_iflakhatul ulfa

20
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II VISKOSITAS NAMA : IFLAKHATUL ULFA NPM : 260110140039 HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : SENIN, 27 APRIL 2015 ASISTEN : 1. ANUGRAH RAHMAWAN 2. FERSTY ANDINI LABORATORIUM FARMASI FISIKA II FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2015

Upload: iflakhatul-ulfa

Post on 26-Sep-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan Akhir Praktikum Farmasi Fisik II - Viskositas

TRANSCRIPT

  • LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II

    VISKOSITAS

    NAMA : IFLAKHATUL ULFA

    NPM : 260110140039

    HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : SENIN, 27 APRIL 2015

    ASISTEN : 1. ANUGRAH RAHMAWAN

    2. FERSTY ANDINI

    LABORATORIUM FARMASI FISIKA II

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    JATINANGOR

    2015

  • ABSTRAK

    VISKOSITAS

    Telah dilakukan percobaan penentuan viskositas dengan menggunakan

    viskometer Rion pada rotor 3 dan rotor 1 serta dilakukan pembuatan larutan

    gelatin dengan konsentrasi 5 % dan 10 %. Viskositas adalah suatu cara untuk

    menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang diberikan oleh suatu cairan.

    Prinsip dasar penerapan viskositas digunakan dalam sifat alir zat cair atau reologi.

    Viskositas dipengaruhi oleh suhu, tekanan, berat molekul, dan kehadiran zat lain.

    Gelatin meleleh bila dipanaskan, namun akan segera menjadi padat lagi apabila

    didinginkan. Larutan uji ini harus dikembangkan terlebih dahulu dengan

    menggunakan air panas kemudian digerus dan akan terbentuk mucilago. Pada

    praktikum ini, gelatin 5 % yang diukur pada rotor 3 memiliki viskositas sebesar

    0,6 dpas dan pada rotor 1 viskositas sebesar 10 dpas; untuk gelatin 10 %, pada

    rotor 3 viskositas sebesar 0,5 dpas dan pada rotor 1 viskositas sebesar 8 dpas.

    Kata kunci: viskositas, viskometer rion, gelatin, mucilago, rotor, reologi

  • ABSTRACT

    VISCOSITY

    Has conducted experiments viscosity determination using Rion viscometer

    on the rotor 3 and the rotor 1 and do manufacture gelatin solution with a

    concentration of 5% and 10%. Viscosity is a way to express how the durability of

    a given stream by a fluid. The basic principle used in the application viscosity

    liquid flow properties or rheology. The viscosity is affected by temperature,

    pressure, molecular weight, and the presence of other substances. Gelatin melts

    when heated, but will soon become solid again when cooled. The test solution

    must be developed in advance using hot water and then crushed and will form

    mucilago. At this lab, gelatin 5% as measured at the rotor 3 has a viscosity of 0.6

    DPAs and the rotor 1 viscosity at 10 DPAs; to 10% gelatin, the rotor 3 viscosity

    of 0.5 DPAs and the rotor 1 viscosity at 8 DPAs.

    Keywords: viscosity, viscometer rion, gelatin, mucilago, rotor, rheology

  • I. TUJUAN

    1.1.Membuat larutan uji yang sesuai dengan konsentrasi tertentu.

    1.2.Membuat viskositas sampel dengan Viskometer Brookfield dan Viskositas

    Rion.

    II. PRINSIP

    1. Viskositas

    Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari

    aliran yang diberikan oleh suatu cairan (Dudgale. 1986)

    Rumus:

    F = gaya yang bekerja (N)

    A = luas keping yang bersentuhan dengan fluida (m2)

    v = kelajuan fluida

    L = jarak antar keping

    = koefisien viskositas Kg m-1

    s-1

    atau pascal.secon (Rumushitung, 2013)

    2. Aliran Newton dan Non-Newton

    Aliran Newton:

    Jika bidang cairan paling atas bergerak dengan suatu kecepatan konstan,

    setiap lapisan dibawahnya akan bergerak dengan suatu kecepatan konstan,

    setiap lapisan dibawahnya akan bergerak dengan suatu kecepatan yang

    berbanding lurus dengan jarak dari lapisan dasar yang diam.

    Aliran Non Newton:

    Terdapat pada emulsi, suspensi lap. Lendir (Muchilago) pekat

    (Martin,2008)

    3. Viskometer Brookfield

    http://rumushitung.com/wp-content/uploads/2013/10/rumus-gaya-untuk-menggerakkan-viskositas.jpg
  • Merupakan salah satu viskometer yang menggunakan gasing atau

    kumparan yang dicelupkan ke dlaam zat uji dan mengukur tahanan gerak

    dari bagian yang berputar

    (Polban,2013).

    4. Rheologi

    Adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran cairan dan deformasi

    (Kosman,2005)

    III. REAKSI

    -

    IV. TEORI DASAR

    Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan

    dari aliran yang diberikan oleh suatu cairan. Kebanyakan viskometer

    mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas

    kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka berarti viskositas dari cairan

    itu rendah (misalnya air). Dan bila cairan itu mengalir lambat, maka

    dikatakan cairan itu viskositas tinggi. Viskositas dapat diukur dengan

    mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung silinder. Cara ini

    merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik

    untuk cairan maupun gas. Menurut poiseulle, jumlah volume cairan yang

    mengalir melalui pipa per satuan waktu (Dudgale, 1986).

    Viskositas dapat dengan mudah dipahami dengan meninjau satu

    lapisan titips fluida yang ditempatkan diantara duan lempeng logam yang

    rata. Satu lempeng bergerak (lempeng atas) dan lempeng yang lain diam

    (lempeng bawah). Fluida yang bersentuhan dengan lempeng ditahan oleh

    gaya adhesi antara molekul fluida dan molekul lempeng. Dengan

    demikian, lapisan fluida yang bersentuhan dengan lempeng yang bergerak

    akan ikut bergerak, sedangkan lapisan fluida yang bersentuhan dengan

    lempeng diam akan tetap diam (Purwoko, 2007).

  • Prinsip dasar penerapan viskositas digunakan dalama sifat alir zat

    cair atau rgeologi. Rheologi merupakan ilmu tentang sifat alir suatu zat.

    Rheologi terlibat dalam pembuatan, pengemasan atau pemakaian,

    konsistensi, stabilitas dan ketersediaan hayati sediaan (Moechtar, 1990).

    Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir

    daripada gas, hingga cairan mempunyai koefisien viskositas yang lebih

    besar daripadagas. Viskositas gas bertambah dengan naiknya temperatur,

    sedang viskositas cairan turun dengan naiknya temperatur. Koefisien

    viskositas gas pada tekanan tidak terlalu besar, tidak tergantung tekanan,

    tetapi untuk cairan naik dengan naiknya tekanan. Makin tinggi viskositas

    maka akan semakin besar tahanannya. Bila viskositas gas meningkat

    dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan justru menurun jika

    temperatur dinaikkan (Martin, 1993).

    Pada hukum aliran viskositas Newton menyatakan hubungan

    antara gaya-gaya mekanika dari suatu aliran viskos. Geseran dalam

    viskositas (fluida) adlah konstan sehubungan dengan gesekannya.

    Hubungan tersebut berlaku untuk fluida Newtonian, dimana perbandingan

    antara tegangan geser (s) dengan kecepatan geser (g) nya konstan.

    Parameter inilah yang disebut dengan viskositas. Aliran viskositas dapat

    digambarkan dengan dua buah bidang tersebut. Suatu bidang permukaan

    bawah yang tetap dibatasi oleh lapisan fluida setebal h, sejajar dengan

    permukaan atas itu ringan, yang berarti tidak memberikan beban pada

    lapisan fluida dibawahnya, maka tidak ada gaya tekan yang berkerja pada

    lapidan fluida (Dudgale, 1986).

    Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai

    berikut:

    1) Tekanan

    Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas

    gas tidak dipengaruhi oleh tekanan.

    2) Temperatur

  • Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas

    naik dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-

    molekulnya memperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak

    sehingga gaya interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian

    viskositas cairan akan turun dengan kenaikan temperatur.

    3) Kehadiran zat lain

    Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahan

    tambahan seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak

    ataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan viskositas

    akan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer, waktu

    alirnya semakin cepat.

    4) Ukuran dan berat molekul

    Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran

    alkohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya

    tinggi seta laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi.

    5) Berat molekul

    Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.

    6) Kekuatan antar molekul

    Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO

    dengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama

    (Bird, 1987).

    Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi ada 2 yaitu

    Sistem Newton dan Sistem Non-Newton :

    1. Sistem Newton

    Aliran Newton adalah aliran yang mengikuti hukum Newton yakni jika

    bidang cairan bergerak dengan suatu kecepatan konstan setiap lapisan

    dibawahnya akan bergerak dengan suatu kecepatan yang berbanding

    lurus dengan jarak dari lapisan yang diam.

    Rate of shear (D) dv/dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan (dv)

    antara dua bidang cairan yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil

  • (dr). Shearing stress ( atau F ) F/A untuk menyatakan gaya per satuan

    luas yang diperlukan untuk menyebabkan aliran.

    F/A = dv/dr

    = F/A = F

    dv/dr G

    Viskositas merupakan perbandingan antara Shearing stress F/A dan

    Rate of shear dv/dr. Satuan viskositas adalah poise atau dyne detikcm-2

    2. Sistem Non Newton

    Aliran yang zat-zatnya tidak mngikuti persamaan aliran Newton

    disperse heterogen cairan dn padatan seperti larutan koloid, emulsi,

    suspense, cair.

    Ada 3 jenis tipe aliran dalam sistem Non-Newtonian, yaitu :Plastis,

    Pseudoplastis, dan Dilatan :

    a) Aliran Plastis adalah Cairan yang viskositasnya menurun

    dengan meningkanya gaya irisan, tetapi diperukan tekanan yang

    besar untuk memulai gaya irisan

    b) Aliran Pseudoplastis adalah citran yang viskositasnya menurun

    dengan meningkatnya gaya irisan

    c) Aliran Dilatan adalah cairan yang viskositasnya naik seiring

    dengan meningkatnya gaya irisan

    (Suyitno,2000).

    V. Alat dan Bahan

    5.1. Alat 5.2. Bahan

    5.1.1. Beaker glass 5.2.1. Air

    5.1.2. Gelas ukur 5.2.2. Gelatin

    5.1.3. Kertas perkamen

    5.1.4. Mortir + stamper

    5.1.5. Neraca analitik

    5.1.6. Pipet tetes

    5.1.7. Penangas air

  • 5.1.8. Spatel

    5.1.9. Viscometer Rion

    5.2. Gambar Alat

    Gelas Kimia Gelas Ukur

    Pipet tetes

    Viskometer Rion

    Mortir + stamper Penangas Air

    Neraca Analitik

    Spatel

    Kertas perkamen

  • VI. PROSEDUR

    Pertama yaitu alat dan bahan disiapkan. Bahan uji yang digunakan

    ialah gelatin. Lalu ditimbang gelatin untuk dua konsentrasi, konsetrasi 5 %

    sebanyak 15 gr dan konsentrasi 10 % sebanyak 30 gr. Untuk konsentrasi 5%

    gelatin dikembangkan dengan air panas sebanyak 300 ml. Air panas

    dimasukkan terlebih dahulu kedalam mortir sebanyak 75 ml, lalu gelatin

    ditaburkan secara merata diatas air panas. Dan tunggu hingga campuran

    tersebut mengembang lalu gerus menggunakan stamper dan ditambahkan air

    hingga 300 ml dan gerus kembali lalu pindahkan kedalam beaker glass. Lalu

    viskositas ditentukan dengan menggunakan viskometer rion pada rotor 1 da 3.

    Untuk konsentrasi 10 %, gelatin dilarutkan dengan air panas sebanyak 300 ml.

    Air panas dimasukkan terlebih dahulu kedalam mortir, lalu gelatin ditaburkan

    secara merata diatas air, tunggu hingga mengembang. Lalu digerus dan

    ditambahkan air sampai 300ml. Dimasukkan ke dalam wadah uji viskositas.

    Ditentukan viskositasnya menggunakan viskometer rion, lalu rotor yang

    digunakan yaitu rotor 1 dan 3 dan viskositas dibaca.

    VII. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

    No Perlakuan Hasil Ganmbar

    1. Gelatin ditimbang untuk

    konsentrasi 5 % dan 10 %

    Gelatin 15 gr untuk

    konsentrasi 5 % dan

    30 gr untuk

    konsentrasi 10 %

  • 2. Gelatin dikembangkan di

    dalam mortir dengan air

    panas dan digerus lalu

    ditambahkan dengan air

    hingga 300 ml

    Terbentuk muchilago

    dan didapat larutan

    Gelatin

    3. Dikeluarkan larutan

    gelatin ke gelas kimia

    Gelatin berada di

    gelas kimia

    4. Ditentukan viskositasnya

    dengan Viskometer Rion

    pada rooter 1 dan 3

    Hasil viskositas dari

    larutan uji

    Perhitungan konsentrasi

    Konsentrasi 5 % =

    Air panas untuk mengembangkan gelatin 5 % adalah 75 ml

    Konsentrasi 10 % =

    Air panas untuk mengembangkan gelatin 10 % adalah 150 ml

  • Konsentrasi Rotor Viskositas (dpas)

    5 % 3 0,6

    1 10

    10 % 3 0,5

    1 8

    VIII. PEMBAHASAN

    Pada praktikum kali ini langkah pertama yang dilakukan adalah

    disiapkan alat dan bahan. Alat-alat yang digunakan yaitu viskometer rion,

    gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, neraca analitik, kertas perkamen,

    penangas air, spatel, serta mortir dan stamper. Serta bahan yang digunakan

    yaitu Gelatin. Semua alat dibersihkan terlebih dahulu dan dibiarkan dalam

    keadaan kering agar semua steril terbebas dari pengotor sehingga akan

    mendapat hasil uji yang akurat.

    Selanjutnya yaitu alat viskometer dikalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi

    merupakan proses untuk menentukan nilai kebenaran suatu alat ukur yang

    berguna untuk menjaga kondisi alat ukur tetap sesuai dengan spesifikasinya.

    Kemudian disiapkan bahan yang akan digunakan yaitu Gelatin. Gelatin

    adalah zat kimia padat, tembus cahaya, tak berwarna, rapuh (jika kering), dan

    tak berasa, yang didapatkan dari kolagen yang berasal dari berbagai produk

    sampingan hewan. Gelatin umumnya digunakan sebagai zat pembuat gel pada

    makanan, farmasi, fotografi, dan pabrik kosmetik. Gelatin merupakan

    campuran antara peptida dengan protein yang diperoleh dari hidrolisis

    kolagen yang secara alami terdapat pada tulang atau kulit binatang. Gelatin

    komersial biasanya diperoleh dari ikan, sapi, dan babi. Dalam industri

    pangan, gelatin luas dipakai sebagai salah satu bahan baku dari permen lunak,

    jeli, dan es krim.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kolagenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Farmasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Fotografihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kosmetikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Peptidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrolisishttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolagenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulithttp://id.wikipedia.org/wiki/Binatanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sapihttp://id.wikipedia.org/wiki/Babihttp://id.wikipedia.org/wiki/Permenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jelihttp://id.wikipedia.org/wiki/Es_krim
  • Dalam praktikum ini, gelatin dibuat dengan dua konsentrasi yaitu

    konsentrasi 5 % dan 10 %. Sesuai perhitungan, untuk konsentrasi 5 % gelatin

    ditimbang sebanyak 15 gram dan untuk konsentrasi 10 % ditimbang sebanyak

    30 gram. Dalam penimbangan ini gelatin beralaskan kertas perkamen karena

    berupa serbuk. Kemudian disiapkan air panas untuk mengembangkan gelatin.

    Sebelumnya air panas dimasukkan ke dalam gelas kimia yang sudah

    dikalibrasi dengan gelas ukur sebanyak 300 ml. Lalu air panas dimasukkan ke

    dalam mortir. Gelatin ditaburkan diatas air panas secara merata dan perlahan

    setipis mungkin agar tidak menggumpal di satu titik sehingga akan

    mengembang dengan sempurna. Ditunggu 15 menit hingga serbuk-serbuk

    gelatin terlihat telah menyerap air. Menurut literatur, gelatin dapat

    mengembang dan menyerap air 5-10 kali bobot asalnya. Setelah itu di gerus

    hingga homogen dan gelatin mengembang. Hal ini dilakukan agar viskositas

    pada setiap bagian yang ada dalam sampel gelatin homogen. Kemudian,

    larutan uji dikeluarkan dari mortir dan dimasukkan ke gelas kimia.

    Selanjutnya larutan uji diambil beberapa mililiter dan masukkan ke dalam

    wadah viskometer Rion. Larutan uji diukur viskositasnya dengan

    menggunakan viskometer Rion pada rotor 1 dan 3.

    Viskometer Rion adalah viskometer yang menggunakan baterai kering

    sebagai sumber tegangan yang dapat membaca viskositas suatu larutan uji

    dengan segera setelah diaktifkan. Dalam menentukan viskositas dengan

    viskotester Rion, rotor yang akan digunakan harus sesuai dengan viskositas

    sampel dan ukuran tempat sampel pun berubah sesuai dengan rotor yang

    digunakan. Jenis rotornya ada 3 yaitu dibagi berdasarkan rentang ukuran

    viskositasnya :

    Rotor no.3 : 0,3-13 dPa.s (dengan cup no.3,,kurang lebih 170ml)

    Rotor no.1 : 3-150 dPa.s (dengan wadah sampel beaker 400-500ml)

    Rotor no.2 : 100-4000 dPa.s (dengan wadah sampel beaker 400-500ml)

  • Urutan penggunaan rotor adalah dari rotor no.3 kemudian no.1. Hal ini

    dilakukan dari rentang viskositas terendah agar skala yang terbaca dapat

    lebih jelas dan dapat lebih ditentukan. Dalam penggunaan viskometer ini

    perlu diperhatikan penggunaan wadah sampel yang sesuai. Jika

    menggunakan rotor no.3 wadah sampel menggunakan cup no.3, jika

    menggunakan rotor no.2 dan no.1, wadah sampel dapat menggunakan beaker

    glas 600ml. Selain itu juga, bagian alat tempat melihat hasil harus dalam

    keadaan datar dan hal ini dapat dilihat dengan memperhatikan indikator air

    yang berada pada bagian atas alat. Gelembung udara pada airnya harus

    berada di tengah dan hal ini menunjukan bahwa pengukuran yang dilakukan

    adalah tegak lurus. Selain itu pengukuran yang dilakukan pada cairan harus

    berada pada suhu kamar karena suhu yang tinggi akan menurunkan

    viskositas. Ikatan antar partikel akan menjadi lebih renggang ketika suhu dari

    cairan meningkat. Hal inilah yang menyebabkan viskositasnya menurun.

    Untuk viskometer Rion ini dipilih rotor nomor 1 dan rotor nomor 3

    karena larutan uji yang digunakan tidak terlalu kental, sedangkan rotor

    nomor 2 digunakan untuk larutan uji yang mempunyai kekentalan yang

    sangat tinggi. Adapun kerja rotor sendiri yaitu dengan menguji ketahanan

    suatu larutan uji yang akan memunculkan nilai viskositasnya. Satuan

    viskositas yang digunakan adalah dpas. Hasil yang di dapat dari percobaan

    ini dengan menggunakan viskometer Rion rotor 3, larutan uji konsentrasi 5%

    menghasilkan viskositas sebesar 0,6 dpas sedangkan pada larutan uji 10%

    menghasilkan viskositas sebesar 0,5 dpas.

    Hasil yang di dapat dari praktikum ini dengan menggunakan viskometer

    Rion rotor 1, larutan uji konsentrasi 5% menghasilkan viskositas sebesar 10

    dpas sedangkan pada larutan uji 10% menghasilkan viskositas sebesar 8

    dpas. Kemudian dibuat grafik hubungan antara viskositas dengan konsentrasi

    yaitu grafik yang menurun. Ini artinya viskositas menurun dengan

    dipengaruhi kenaikan konsentrasi. Hal ini tidak sesuai dengan literatur

    dimana viskositas cairan akan naik seiring dengan naiknya konsentrasi.

  • Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk

    membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Kekentalan adalah sifat dari

    suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul

    zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut. Gesekan-gesekan inilah

    yang menghambat aliran zat cair.

    Pada praktikum kali ini, terjadi kesalahan saat menambahkan air di

    mortir yaitu air yang ditambahkan pada saat setelah gelatin dikembangkan

    tidak panas sehingga menyebabkan gelatin konsentrasi 5 % tidak

    mengembang sempurna. Adanya kesalahan penggunaan air panas pada

    larutan uji konsentrasi 5%. Suhu air panas menjadi menurun karena terlalu

    lama didiamkan, sehingga pada saat dimasukkan ke dalam mortir air sudah

    berada dalam keadaan suhu hangat (suhu menurun) dan hal ini

    mempengaruhi proses pembentukan mucilago. Mucilago tidak terbentuk

    melainkan gel dari gelatin yang tidak dapat larut dengan air. Peristiwa ini

    yang mempengaruhi nilai viskositas yang dibaca oleh viskometer Rion. Gel

    mempunyai viskositas yang lebih tinggi sehingga apabila dibandingkan

    dengan larutan uji konsentrasi 10% dihasilkan grafik yang menurun

    (viskositas konsentrasi 5% > viskositas 10%).

    Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada praktikum kali ini disebabkan

    oleh beberapa hal yaitu:

    Kurang mengembangnya gelatin yang menyebabkan larutan uji tidak

    terbentuk mucilago dengan sempurna

    Kurang telitinya dalam pembacaan viskometer rion

    Kurang tepatnya pada saat pengerjaannya

  • IX. SIMPULAN

    9.1.Dapat dibuat larutan uji gelatin dengan konsentrasi 5 % dan 10 %

    9.2.Dapat ditentukan nilai viskositas dari gelatin dengan menggunakan

    Viskometer Rion, dimana hasilnya yaitu: gelatin 5 % pada rotor 3

    viskositasnya 0,6 dpas dan pada rotor 1 viskostas sebesar 10 dpas; untuk

    gelatin 10 %, pada rotor 3 viskositas sebesar 0,5 dpas dan pada rotor 1

    viskositas sebesar 8 dpas.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Bird, Tony. 1987. Penuntun Praktikum Kimia Fisika untuk Universitas.

    Gramedia. Jakarta.

    Dudgale. 1986. Mekanika Fluida Edisi 3. Jakarta : Erlangga

    Kosman,R.2005.Farmasi Fisika. Makassar: Universitas Muslim Indonesia.

    Martin, Alfred. 1993. Farmasi Fisik, jilid I Edisi III. Jakarta: UI-Press.

    Martin, A. 2008.Kimia Fisika Edisi ke-3.Jakarata : UI Press.

    Moechtar, 1990, Farmasi Fisik, UGM-press: Yogyakarta.

    Polban,Himka.2013.Viskositas.Available at

    https://himka1polban.com/laporan/kimia-instrumen/laporan-penentuan-

    viskositas/

    [Diakses pada tanggal 1 Mei 2015]

    Purwoko. Efendi. 2007. Fisika: SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira

    Rumus Hitung. 2013. Rumus Viskositas. Available at

    http://rumushitung.com/2013/10/03/rumus-definisi-viskositas/

    [Diakses pada tanggal 24 April 2015]

    Suyitno.2000.Viskositas.Available at

    http://www.Akademik.UNSRI.ac.id/downloadfiles

    [Diakses pada tanggal 1 Mei 2015]

    https://himka1polban.com/laporan/kimia-instrumen/laporan-penentuan-viskositas/https://himka1polban.com/laporan/kimia-instrumen/laporan-penentuan-viskositas/http://rumushitung.com/2013/10/03/rumus-definisi-viskositas/http://www.akademik.unsri.ac.id/downloadfiles
  • LAMPIRAN

    Grafik Hubungan antara Viskositas dan Konsentrasi

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    5 10

    Rotor 1

    viskositas

    Konsentrasi (%)

    Viskositas (dpas)

    0

    0,1

    0,2

    0,3

    0,4

    0,5

    0,6

    0,7

    5 10

    Rotor 3

    viskositas

    Konsentrasi (%)

    Viskositas (dpas)

  • Lampiran Teori Dasar