266

9
komunikasi efektif antara dokter dan pasien,mengetahui hak dan kewajiban baik dokter maupun pasien dalam melakukan komunikasi tersebut,dan juga mengetahui bagaimana sikap yang baik dalam melakukan komunikasi tersebut. BAB II ISI 2.1 Skenario F Seorang perempuan dengan tumor di buah dadanya, dokter yang dikunjunginya langsung mengatakan bahwa ia bisa menghilangkan tumor itu dengan suntikan sebanyak 3 kali dan sembuh selamannya. Dikatakan bahwa ia sudah sering menghadapi kasus seperti ini. Tumor seperti ini bila tidak cepat diobati bisa menimbulkan kematian dalam waktu yang tidak lama. Pasien menganggap dokter ini hebat sekali, karena belum banyak bertanya sudah bisa memastikan diagnosis, prognosis dan terapi penyakitnya. 2.2 Pembahasan 2.2.1 Pengertian Komunikasi Dokter-Pasien Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin communicatio yang berarti “pemberitahuan” atau “penukaran pikiran’. Sehingga,dalam proses komunikasi haruslah terdapat unsur- unsur kesamaan makna agar terjadi pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan

Upload: vtina177220

Post on 13-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sdvdsvds

TRANSCRIPT

komunikasi efektif antara dokter dan pasien,mengetahui hak dan kewajiban baik dokter maupun pasien dalam melakukan komunikasi tersebut,dan juga mengetahui bagaimana sikap yang baik dalam melakukan komunikasi tersebut.BAB II ISI 2.1 Skenario F

Seorang perempuan dengan tumor di buah dadanya, dokter yang dikunjunginya langsung mengatakan bahwa ia bisa menghilangkan tumor itu dengan suntikan sebanyak 3 kali dan sembuh selamannya. Dikatakan bahwa ia sudah sering menghadapi kasus seperti ini. Tumor seperti ini bila tidak cepat diobati bisa menimbulkan kematian dalam waktu yang tidak lama. Pasien menganggap dokter ini hebat sekali, karena belum banyak bertanya sudah bisa memastikan diagnosis, prognosis dan terapi penyakitnya.

2.2 Pembahasan

2.2.1 Pengertian Komunikasi Dokter-Pasien

Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin communicatio yang berarti pemberitahuan atau penukaran pikiran. Sehingga,dalam proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).1Sehingga komunikasi dokter-pasien adalah proses dimana dokter dan pasien memberitahu/bertukar pikiran sehingga dapat terjadi saling pengertian mengenai kondisi yang ada.

Komunikasi dokter-pasien terdiri dari 2 macam:

Komunikasi 1 arah : Komunikasi dimana terjadi kontak terbatas antara dokter dan pasien.Pada komunikasi jenis ini dokter memiliki peran yang lebih dominan,dan tidak ada respon balik dari pasien.3 Dalam komunikasi ini dokter hanya berbicara dan memberi informasi saja.4Contohnya adalah komunikasi dokter-pasien pada pasien yang koma,dokter tidak dapat mendengar respon pasien ataupun keluh kesah pasien. Komunikasi 2 arah : Komunikasi dimana terjadi kontak bebas antara dokter dan pasien,tetapi tetap ada batasan tertentu bagi pasien 3.Pada komunikasi ini dokter tidak hanya memberi informasi dan berbicara saja tetapi juga perlu untuk mendengar yang diucapkan pasien.Hal penting yang membedakan komunikasi satu arah dan dua arah adalah adanya peran dokter sebagai pendengar yang aktif,yaitu dengan:

Terima pasien apa adanya,dan perlakukan secara individual

Mendengarkan masalah pasien,sambil melihat ekspresi dan bahasa tubuhnya

Tempatkan diri pada posisi pasien

Memberi kesempatan pasien untuk berpikir,dan menanyakan sesuatu

Ulangi hal yang telah didengar sehingga pasien tau bahwa ia dimengeti.4

Dengan mendengar apa yang disampaikan pasien ,dokter tidak hanya mengetahui informasi tentang penyakit pasien ,tetapi juga perasaan dibalik kata-kata dan bahasa tubuhnya.Karena terkadang tidak semua orang dapat mengatakan apa yang sebenarnya ia rasakan.4 Dengan begitu dokter dapat memiliki informasi yang tepat,dan proses pengobatan pasien juga dapat berjalan dengan baik.

2.2.1.2 Penerapan dalam kasus

Dalam kasus diceritakan bahwa seorang perempuan dengan tumor di buah dadanya mengunjungi seorang dokter yang langsung mengatakan bahwa ia dapat menghilangkan tumor tersebut dengan suntikan sebanyak 3 kali dan sembuh selamanya,tanpa memeriksa terlebih dahulu.Hal tersebut bukan merupakan komunikasi efektif,karena dokter tersebut menerapkan komunikasi satu arah.Dokter tersebut tidak menjadi pendengar yang baik dengan tidak memberikan kesempaatn bagi pasien untuk berbicara tentang riwayat penyakit pasien tersebut, dan juga keluhan-keluhan yang selama ini dirasakan pasien.Dokter juga tidak memberikan kesempatan bagi pasien untuk bertanya tentang penyakitnya,tetapi langsung menyarankan untuk melakukan suntik yang menjanjikan kesembuhan selamanya itu.Apa yang dilakukan dokter tersebut membuat ia kurang memahami pasien, informasi yang diterima kurang akurat sehingga berujung kepada kesalahan penyampaian saran pengobatan selanjutnya oleh dokter tersebut.2.2.2 Hak dan Kewajiban dalam Komunikasi Efektif Dokter-Pasien

2.2.2.1 Hak dan Kewajiban Dokter dalam Komunikasi Efektif

Dalam melakukan komunikasi antara dokter dan pasien terdapat beberapa tindakan yang harus dilakukan dokter agar tercipta suatu komunikasi yang efektif.Tindakan tersebut dibedakan menjadi hak dan kewajiban seorang dokter dalam melakukan komunikasi efektif.Hak dokter adalah berbagai tindakan yang berhak dokter lakukan kepada pasien dalam rana pengobatan untuk pasien.Hak dokter menurut Undang-undang No.29 Tahun 2004 pasal 35 ayat (1) tentang praktik kedokteran yang berhubungan dengan komunikasi dokter-pasien : Mewawancarai pasien Melakukan pemeriksaan fisik dan mental

Menegakan diagnosa

Menentukan penatalaksanaan dan pengobatan

Menulis,meracik,dan menyerahkan obat kepada pasien

Menerbitkan surat keterangan dokter

Melakukan tindakan kedokteran.

Kewajiban dokter sendiri adalah berbagi tindakan maupun perilaku yang harus dilakukan dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.Berdasarkan Undang-undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan pasal 53 ayat (2) ,yang termasuk kewajiban dokter yang berhubungan dengan komunikasi dokter-pasien,antara lain kewajiban untuk:

Menghormati hak pasien ,yaitu hak informasi,hak untuk memberikan persetujuan,hak atas rahasia kedokteran, dan hak mendapat pilihan keduaSelain itu ada juga kewajiban dokter untuk memberikan terapi,dan membuat rekam medis.

2.2.2.2 Hak dan Kewajiban Pasien dalam Komunikasi Efektif

Dalam melakukan komunikasi bukan hanya peran dokter yang dibutuhkan dalam mewujudkan komunikasi efektif,tetapi juga pasien.Peran pasien untuk mewujudkan komunikasi efektif dibagi menjadi hak dan kewajiban.Hak pasien adalah sesuatu yang berhak diterima pasien dalam rangka memperoleh pengobatan. Berdasarkan Undang-undang No.29 Tahun 2004 Tentang Kesehatan pasal 22 ayat (1) ,yang dimaksud hak pasien yang berhubungan dengan komunikasi dokter-pasien,antara lain: hak informasi,hak untuk memberikan/menolak persetujuan,hak atas rahasia kedokteran, dan hak mendapat pilihan kedua.Sedangkan berdasarkan undang-undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan pasal 52 ,yang dimaksud hak pasien ,antara lain:

Mendapat penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (3) yang mencangkup:

- Diagnosis dan tata cara medis

- Tujuan tindakan medis yang di lakukan

- Alternatif tindakan lain dan resiko tindakan tersebut

- Risiko dan komlikasi yang mungkin terjadi

- Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan

Meminta pendapat dokter lain

Mendapat pelayanan sesuai kebutuhan medis

Menolak tindakan medis

Mendapatkan isi rekam medis

Kewajiban pasien adalah hal-hal yang harus dilakukan pasien,untuk mempermudah proses pelayanan kesehatan yang di lakukan dokter maupun tenaga medis lainnya.Berdasarkan undang-undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan pasal 53 yang dimaksud kewajiban pasien ,diantaranya:

Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya

Mematuhi nasihat dokter

Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan

Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

Apabila setiap hak dan kewajiban dilakukan oleh kedua belah pihak dengan baik,maka akan tercipta komunikasi yang efektif.

2.2.2.3 Penerapan dalam kasus

Dalam kasus yang diceritakan dokter langsung mengatakan bisa menghilangkan tumor itu dengan 3 kali suntikan.Dokter tersebut tidak mengikuti prosedur pemeriksaan yang semestinya ia lakukan dalam memberikan pelayanan kesehatanDalam memberikan pelayanan kesehatan terdapat beberapa prosedur/tahapan yang harus dilakukan,yang didalamnya juga terdapatpenerapan hak dan kewajiban dokter-pasien dalam melakukan komunikasi efektif.Hal pertama yang dilakukan seorang dokter adalah melakukan anamnesis atau wawancara.Wawancara atau anamnesis yang dilakukan dapat mengenai riwayat penyakit pasien maupun riwayat penyakit keluarga pasien.Setelah itu dokter melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang.Pemerikasaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan dokter.Sedangkan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium,pemeriksaan rontgen,dan lainnya.5 Setelah dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan ,barulah dokter dapat melakukan diagnosis.Diagnosis sendiri adalah formulasi yang dibuat oleh dokter tentang penyakit apa yang ada pada resiko dari tindakan penyuntikan tersebut. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.Dokter hanya memastikan kepada pasien bahwa dengan tindakan penyuntikannya tersebut dapat sembuh . Mendapatkan isi rekam medis.Pasien tidak mendapat rekaman medis tentang penyakitnya karena dokter pun tidak membuat rekam medis.

Dengan tidak dilakukan nya hak dan kewajiban dalam komunikasi dokter pasien maka seperti dapat terlihat pada kasus tersebut,bahwa penanganan terhadap pasien tersebut tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan pasien .Saran yang diberikan dokter tersebut untuk melakukan penyuntikan tidak berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan yang tepat.Dokter sama sekali tidak melakukan pemeriksaan apapun tetapi langsung menyarankan tindakan ditambah dengan memastikan kesembuhan pasien selamanya.Komunikasi yang tidak melakukan hak dan kewajiban dokter-pasien menghasilkan kesalahan dalam penanganan pasien.2.2.3 Sikap yang tepat dalam melakukan komunikasi efektif dokter-pasien2.2.3.1 Berbagai sikap dalam melakukan komunikasi efektif dokter-pasien

Dalam melakukan komunikasi efektif ada berbagai sikap yang terlihat ,diantaranya antipasti,simpati,dan empati. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Antipati merupakan penolakan atau perasaan tidak suka yang kuat; perasaan menentang objek tertentu yg bersifat persona dan abstrak.Sehingga antipasti merupakan perasaan tidak suka kepada orang lain (secara personal)karena tindakan buruk /hal salah yang ia lakukan,apabila hal tersebut terus dilakukan maka akan menjadi perasaan tidak suka pada semua hal yang di lakukan termasuk perbuatan baiknya.Dalam komunikasi dokter pasien sikap ini termasuk menghambat komunikasi efektif,karena menjurus kepada terputusnya komunikasi akibat rasa tidak suka tersebut.Dokter yang tidak suka pada perilaku tertentu pasien,tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan maksimal karena terfokus pada rasa tidak sukanya disbandingkan proses penyembuhan pasien.Pasien yang tidak suka kepada seorang dokter juga tidak dapat bebas memberikan informasi tentang penyakitnya,sehingga komunikasi tidak dapat berjalan efektif.Sehingga pa