3. metode penelitian 3.1. gambaran umum perusahaan …...adalah voucher hotel meliputi hotel...
TRANSCRIPT
23 Universitas Kristen Petra
3. METODE PENELITIAN
3.1. Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1. Profil PT ArtoJaya Surabaya
Gambar 3.1 Logo PT. ArtoJaya Surabaya
ArtoJaya adalah perusahaaan perjalanan yang bekerjasama dengan
perusahaan-perusahaan dari semua ukuran, perusahaan multinasional dan lembaga
pemerintahan mengelola wisata secara profesional dan hemat biaya.
PT. ArtoJaya Groups didirikan sejak 1 Januari 1989. Seiring dengan
perkembangan jaman perusahaan ini menunjukkan eksistensinya terletak di
daerah pusat kota Surabaya di BG Junction Blauran Mall. PT. ArtoJaya sebagai
perusahaan berlisensi untuk beroprasi sebagai Agen Travel dengan jumlah
karyawan mencapai 112 karyawan berpusat di Bali, denpasar. ArtoJaya disahkan
sebagai agent perjalanan wisata berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan dengan merk dagang PT.ArtoJaya. Selanjutnya
ArtoJaya tergabung sebagai anggota penuh Asosiasi Perusahaan Perjalanan
Indonesia (ASITA) dan Asosiasi Transport Udara Internasional (IATA) akhir
tahun 2005.
PT. Artojaya Groups yang beroperasi di kantor pusat Denpasar Bali
dengan kantor cabang di Surabaya, Jakarta, Kuala Lumpur Malaysia, Taipei
Taiwan, dan Shanghai China. ArtoJaya yang dulunya melayani harga tiket
pesawat Domestik dan Internasional dan pemesanan hanya dilakukan dengan
datang ke perusahaan, namun seiring perkembangan jaman kini ArtoJaya
memberikan fasilitas tambahan dengan sistem reservasi online. Layanan lainnya
adalah voucher hotel meliputi hotel domestik dan Internasional, paket wisata
domestik dan internasional group tour, pengurusan dokumen perjalanan (meliputi
Passport, Visa, Exit-Permit, KITAS), Cruise wisata kapal pesiar mewah, transport
kendaraan dan bus turis nyaman dengan pengemudi yang berpengalaman.
24 Universitas Kristen Petra
Keuntungan dalam segi penjualan yang diraih ArtoJaya sangat
menguntungkann dengan jumlah besar. Tentunya harapan ini sesuai dengan
slogan ArtoJaya “ArtoJaya give you the best solution”, karena ArtoJaya dapat
memenuhi keinginan pelanggan dan selalu puas dalam pelayanan yang diberikan
ArtoJaya.
Sebagai agent perjalanan, PT. ArtoJaya telah membangun reputasi yang
solid untuk layanan dan efisiensi di Industri Travel dan telah dihargai sebagai
CAKRA 3 yang merupakan kategori tinggi untuk agen perjalanan di Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa PT. ArtoJaya telah menangani banyak pelanggan
yang puas dan membuatnya menikmati manfaat dari memiliki pelanggan tetap.
PT. ArtoJaya ingin berperan aktif dan berkontribusi dalam pembangunan
bangsa dan selalu berkomitmen menjaga pelayanan terbaik terhadap konsumen
dan hubungan dengan mitra kerja sama perusahaan, sehingga dapat diterima oleh
seluruh konsumen.
Perusahaan ini memiliki prinsip kerja untuk melakukan segala aktivitas yaitu :
1. MOTIVASI : Bekerja untuk mencapai misi perusahaan.
2. INOVATIF : Berusaha untuk meningkatkan pelayanan yang berkualitas
3. KREATIF : Mencari ide-ide baru untuk meningkatkan pelayanan.
4. KOMPETITIF : Bersaing secara sehat,untuk meningkatkan pelayanan
terbaik.
5. LEADERSHIP: Menanamkan nilai kepemimpinan.
6. EKONOMIS : Berusaha memberikan pelayanan terbaik dan harga
ekonomis.
7. DEDIKASI : Berperan aktif dalam memajukan lapangan pekerjaan di
Indonesia.
PT. ArtoJaya juga selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan
terbaik kepada semua konsumen dengan cara:
1. Pelayanan yang terbaik dan semaksimal mungkin.
2. Harga yang ekonomis.
3. Kerjasama antara semua mitra bisnis untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan terbaik.
25 Universitas Kristen Petra
3.1.2. Visi dan Misi
Adapun visi dan misi dari PT. ArtoJaya adalah sebagai verikut:
1. Visi ArtoJaya
Menjadi perusahaan terdepan dalam pelayanan dan penyediaan kebutuhan
perjalanan pariwisata bagi setiap konsumen.
2. Misi ArtoJaya
Selalu berinovasi untuk pelayanan perjalanan terhadap konsumen,
Meningkatkan kepercayaan konsumen akan pelayanan yang diberikan,
Menguatkan system pemasaran dengan nilai–nilai kejujuran dan ekonomis.
3.1.3. Struktur Organisasi
PT. ArtoJaya Groups Tour & Travel ini memiliki sebuah struktur
organisasi sebagai berikut :
Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Artojaya Groups
DIREKTUR
UTAMA
ACCOUNTING
MANAGEMENT
FINANCE&TAX
MANAGER
OPERATION
MANAGER
TRAVEL
MANAGER
TOUR
MANAGER
MARKETING
MANAGER
TRAVEL,
DOCUMENT
HOTEL
DOMESTIC
INTERNATIONAL
MARKETING
SALES
26 Universitas Kristen Petra
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Desain Penelitian
Desain Penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian, mulai tahap persiapan sampai tahap
penyusunan laporan (Moh. Nazir, 2012). Sedangkan menurut Husein Umar (2013)
desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat
sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Dari dua definisi diatas, penulis berasumsi desain penelitian merupakan cara
ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan
penelitian kausal. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang,
atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan
baik dengan angka-angka maupun kata-kata. Dalam penelitian deskriptif, peneliti
menggunakan strategi kuantitatif (misalnya, teknik kuesioner dan observasi) untuk
mengumpulkan data (misalnya, berupa skor) atau informasi tentang ciri-ciri orang,
kelompok orang, program, atau sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, peneliti melakukan analisis,
misalnya melalui mengidentifikasi, menjumlahkan, menghitung, dan sebagainya
kemudian peneliti mendeskripsikan hasil analisis data tersebut.
Sedangkan penelitian kausal atau sering disebut dengan “desain kausal”
menurut Umar (1999:34) adalah desain yang bertujuan untuk menganalisis
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dalam penelitian kausal
terdapat tiga sifat hubungan yang mungkin terjadi diantara variabel-variabel,
terdiri atas :
a) Hubungan simetris, apabila sebuah variabel berhubungan dengan variabel
lain, tetapi adanya variabel tersebut bukan disebabkan atau bukan
dipengaruhi oleh variabel lain.
b) Hubungan asimetris, sejenis hubungan antara variabel dimana satu
variabel atau lebih mempengaruhi variabel lainnya, tetapi hubungan
tersebut tidak timbal balik.
27 Universitas Kristen Petra
c) Hubungan timbal balik, jika ada dua variabel X dan Y yang berhubungan,
maka hubungan antara X dan Y tersebut mempunyai hubungan timbal
balik dan hubungan menpunyai dua arah.
Sesuai dengan karakteristik masalah dan tujuan penelitian serta hubungan
variabel-variabelnya, maka pola hubungan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan pola hubungan asimetris yaitu seperangkat variabel
independen mempengaruhi variabel dependen baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Menurut Riduwan
(2011) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi
data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari sebuah populasi,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar
variabel.
3.2.2. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel
3.2.2.1. Populasi
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari
obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan
yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Umar, 2010, p77). Populasi
yang akan diteliti pada penelitian ini adalah seluruh konsumen pengguna jasa
ArtoJaya yang berdomisili di wilayah Jawa Timur.
3.2.2.2. Sampel
Menurut malhotra (2012, p.367) sampel adalah kelompok dari unsur-unsur
populasi yang dipilih untuk berpartisipasi dalam penelitian. Dalam suatu survey
tidaklah perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi karena akan banyak
biaya dan waktu. Dengan meneliti sebagian dari populasi, diharapkan bahwa hasil
yang didapat mampu menggambarkan populasi yang bersangkutan. Sampel yang
diteliti oleh peneliti adalah sebanyak 78 responden.
3.2.2.3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel dengan Nonprobability Sampling. Menurut
Husan Musafa (2012) Nonprobability sampling atau sampel tidak acak merupakan
teknik yang tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan yang
28 Universitas Kristen Petra
sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih menjadi
sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau faktor lain yang sebelumnya sudah
direncanakan oleh peneliti. Sesuai dengan uraian diatas, sampel dalam penelitian
ini diambil dengan maksud atau tujuan tertentu maksudnya adalah seseorang atau
sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau
sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya.
3.2.2.4. Teknik Penentuan Jumlah Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
purposive sering juga disebut dengan selected sampling yaitu suatu sampling
dimana pemilihan elemen-elemen untuk menjadi anggota sampel berdasarkan
pada pertimbangan yang tidak acak dan setiap elemen tidak mendapatkan
kesempatan yang sama untuk dipilih (Sugiyono, 2010). Pendapat lain
menyebutkan bahwa purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang
dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan (Durbin,2008).
Pelaksanaan purposive sampling dalam penelitian ini diberikan kepada
konsumen yang melakukan pembelian pada jasa ArtoJaya yang melakukan
pembelian dalam kurun waktu tiga bulan terakhir (Juni - Agustus). Untuk
menentukan ukuran sampel pada penelitian ini, penulis menggunakan rumus Issac
dan Michael (Sugiono, 1999:79), rumus ini digunakan untuk menghitung ukuran
sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya untuk tingkat kesalahan 1%, 5%,
dan 10% sebagai berikut:
dimana : s = Jumlah sample
N = Jumlah populasi
λ2 = Chi Kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%
d = 0,05
P = Q = 0,5
Berdasarkan rumus di atas, Isaac dan Michael melakukan penghitungan
penentuan jumlah sampel terhadap jumlah populasi antara 10 – 100000 yang
diringkaskan dalam tabel 3.1 berikut ini:
29 Universitas Kristen Petra
Tabel 3.1. Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi dengan Taraf Kesalahan 1%,
5%, dan 10%
N S
1% 5% 10%
10 10 10 10
15 15 14 14
20 19 19 19
25 24 23 23
30 29 28 27
35 33 32 31
40 38 36 35
45 42 40 39
50 47 44 42
55 51 48 46
60 55 51 49
65 59 55 53
70 63 58 56
75 67 62 59
80 71 65 62
85 75 68 65
90 79 72 68
95 83 75 71
100 87 78 73
Sumber: Sugiono (1999:81)
Berdasarkan tabel rumus yang dibuat Isaac dan Michael dengan tingkat
kesalahan ditetapkan sebesar 5%, diperoleh jumlah sampel sebesar 78 responden.
3.2.3. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono. 2012, p. 137), sehingga dalam penelitian
ini data diperoleh langsung dari jawaban responden melalui kuisioner
yang dibagikan kepada responden. Data responden sangat diperlukan
untuk mengetahui gaya hidup konsumen ArtoJaya yang dilihat dari
30 Universitas Kristen Petra
pemilihan tempat tujuan wisata, harga dan promosi yang ditawarkan
ArtoJaya
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen (Sugiyono, 2012, p. 137), penelitian ini diperoleh dari jurnal,
arsip perusahaan, artikel, serta literatur-literatur yang mendukung.
3.2.4. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data
Untuk menunjang hasil penelitian, maka penulis melakukan pengumpulam
data yang diperlukan dengan cara study lapangan dan study kepustakaan.
3.2.4.1. Study Lapangan
Study lapangan menurut Sulistyo Basuki (2010) meliputi metode
observasi, metode wawancara tersetruktur, metode kuisioner atau angket. Berikut
penjelasan ilmiahnya:
1. Metode observasi menurut Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa
observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologi dan psikologis. Pengertian lainnya
menurut Prof. Heru adalah studi yang disengaja dan dilakukan secara
sistematis, terencana, terarah pada suatu tujuan dengan mengamati dan
mencakup fenomena satu atau sekelompok orang dalam kompleks
kehidupan sehari-hari.
2. Metode wawancara terstruktur adalah wawancara dengan menggunakan
daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Pertanyaan yang sama
diajukan kepada semua responden, dalam kalimat dan urutan yang
seragam (Sulistyo-Basuki, 2010, p. 110).
3. Metode kuisioner atau angket menurut Riduwan (2012) adalah metode
yang berisikan pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi darin responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal
yang responden ketahui. Sedangkan menurut Sugiyono (2012) metode
angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Kuesioner atau angket yang digunakan
31 Universitas Kristen Petra
dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner atau angket langsung yang
tertutup karena responden hanya tinggal memberikan tanda pada salah satu
jawaban yang dianggap benar.
3.2.4.2. Study Kepustakaan
Study kepustakaan adalah satu bentuk metode yang mendapatkan data-
data dengan mengadakan study literatur dan kepustakaan (referensi) melalui buku
yang berhubungan dengan materi-materi yang menjadi pokok pembahasan
penelitian, dalam hal ini berkaitan dengan teori-teori dan konsep-konsep variabel
yang diteliti. Study kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari buku,
makalah, situs website, dan majalah (Sugiyono, 2007).
Scoring adalah suatu kegiatan yang berupa penelitian atau pengharapan
yang berupa angka-angka kuantitatif yang diperlukan dalam penghitungan
hipotesa. Dalam penghitungan scoring digunakan skala likert.Skala likert adalah
skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena (Zeni, 2011).
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert memiliki gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain :
1. Sangat Tidak Setuju (STS) SKOR = 1
2. Tidak Setuju (TS) SKOR = 2
3. Netral (N) SKOR = 3
4. Setuju (S) SKOR = 4
5. Sangat Setuju (SS) SKOR = 5
Penyebaran kuesioner dilakukan sepanjang jam kerja perusahaan dan
waktu penyebaran kuesioner misalnya hari Senin-Jumat pada pukul 09.00-17.00
WIB, sedangkan pada hari Sabtu pada pukul 09.00-14.00 WIB. Pemilihan waktu
tersebut dimaksudkan agar seluruh populasi konsumen dapat terwakili, sehingga
diharapkan hasil yang diperoleh merupakan kesimpulan dari keseluruhan populasi
di Perusahaan ArtoJaya.
3.2.5. Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian
32 Universitas Kristen Petra
yang akan dilakukan terdapat dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel
independen.
Penjelasan kedua variabel tersebut yaitu :
1. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Malhotra, 2014:254).
Variabel dependen pada penelitian ini adalah destinasi (Y).
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang dimanipulasi oleh peneliti
dan yang efeknya diukur dan dibandingkan pada variabel dependen
(Malhotra, 2014:254). Variabel independen pada penelitian ini adalah
gaya hidup (X1), harga (X2) dan promosi (X3).
Indikator dari variabel bebas (Independent) dan variabel terikat
(dependent) akan dijelaskan sebagai berikut:
X1 LIFESTYLE
Adalah perilaku individu yang diwujudkan dalam bentuk aktivitas, minat
dan pandangan individu untuk mengaktualisasikan kepribadiannya karena
pengaruh interaksi dengan lingkungannya (Widjaja, 2008). Indikatornya :
Membeli tiket karena sesuai kelompok sosial
Menggunakan jasa ArtoJaya untuk menyelesaikan kesulitan dalam
membeli tiket
Mengajak keluarga untuk menggunakan jasa ArtoJaya
Membeli tiket di ArtoJaya karena sesuai dengan keinginan
Menggunakan jasa ArtoJaya untuk keperluan pekerjaan
X2 HARGA
Adalah jumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas produk atau jasa
(Kotler, 2003) Indikatornya :
Pembayaran dapat menggunakan cash atau kartu kredit
Harga terjangkau
Daftar harga mudah dimengerti dan terperinci
Adanya diskon atau potongan harga
33 Universitas Kristen Petra
Harga sesuai dengan kualitas
X3 PROMOSI
Adalah segala usaha yang dilakukan oleh penjual untuk memperkenalkan
produk kepada calon konsumen dan melakukan pembelian ulang (Asri,
1986). Indikatornya :
Penyampaian informasi rute perjalanan melalui mass media cetak (brosur)
mudah dipahami
Papan nama perusahaan terlihat dan terlihat dari kejauhan
Salesman menjelaskan dapaat dimengerti
Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth)
Iklan lebih menarik dibanding iklan kompetitor
Y DESTINASI
adalah suatu kawasan spesifik yang dipilih seseorang pengunjung selama
waktu tertentu (Suryabrata, 1990). Indikatornya :
Kemudahan menuju objek wisata
Kejelasan jalur atau rute yang dilalui menuju tempat wisata
Daya tarik lingkungan tempat objek wisata
Kenyamanan penjadwalan koneksi/transportasi menuju objek wisata
Tempat objek wisata yang menyenangkan
3.2.6. Uji Hipotesis
3.2.6.1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2012), uji validitas adalah suatu langkah pengujian
yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk
mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Suatu
kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuisioner tersebut. Validitas cenderung
membahas tentang ketepatan.
Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel untuk degree of freedom (df) = n – 4, dalam hal ini n adalah jumlah sampel.
Suatu indikator dikatakan valid, apabila df = n – 4 = 100 – 4 = 96 dan α = 0,05 ,
maka r tabel = 0,197 dengan ketentuan (Ghozali, 2011):
Hasil r hitung > r tabel (0,197) = valid
34 Universitas Kristen Petra
Hasil r hitung < r tabel (0,197) = tidak valid
Hasil validitas dapat dilihat pada ouput Alpha Cronbach pada kolom
Corrected Item-Total Correlation. Bandingkan nilai Correlated Item-Total
Correlation dengan hasil perhitungan r tabel. Jika r hitung > r tabel dan nilai positif,
maka butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2011).
3.2.6.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2011). Pendapat lain mengatakan
bahwa uji reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur
yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu
dilakukan secara berulang (Sugiono :2012). Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan
reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban
tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal
yang sama. Jika jawaban terhadap indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa
tidak reliabel (Ghozali, 2011).
Pengukuran realibilitas dapat dilakukan dengan one shot atau pengukuran
sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha Cronbach. Suatu
variabel dikatakan reliabel, apabila (Ghozali, 2011) :
Hasil Alpha Cronbach > 0,60 = reliabel
Hasil Alpha Cronbach < 0,60 = tidak reliable
3.2.7. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik untuk menguji hipotesis penelitian akan dilakukan
analisis regresi linier berganda. Sebelum dilakukan interpretasi hasil analisis
regresi, perlu dilakukan pengujian asumsi klasik, yaitu asumsi dasar sebagai
syarat agar model regresi yang dihasilkan merupakan model yang dapat dipercaya.
Pengujian asumsi klasik yang akan dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).
35 Universitas Kristen Petra
3.2.7.1. Uji Normalitas
Analisis regresi mensyaratkan residual berdistribusi normal. Untuk
menguji normalitas residual digunakan normal probability plot. Jika titik-titik
pada normal probability plot menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagional, maka disimpulkan residual model regresi berdistribusi
normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan
statistik Kolgomorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan dalam tes ini adalah
dengan membandingkan antara tingkat signifikansi yang didapat dengan tingkat
alpha yang digunakan, dimana data tersebut dikatakan berdistribusi normal bila
sig > alpha (Ghozali, 2009).
3.2.7.2. Uji Multikolineritas
Analisis regresi mensyaratkan tidak ada multikolinieritas di dalam model.
Multikolinieritas adalah terjadinya korelasi yang kuat antara variabel bebas dalam
model regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari
nilai tolerance dan VIF ( Variance Inflation Factor ). Apabila nilai VIF < 10
mengindikasikan bahwa model regresi bebas dari multikolinearitas, sedangkan
untuk nilai tolerance > 0,1 (10%) menunjukkan bahwa model regresi bebas dari
multikolinearitas.
3.2.7.3. Uji Heteroskedatisitas
Analisis regresi mensyaratkan tidak ada heteroskedastisitas di dalam
model. Heteroskedastisitas adalah ketidakhomogenan ragam antar residual dalam
model regresi. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model
regresi digunakan scatterplot. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas
pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot, jika scatterplot
menghasilkan titik-titik yang tidak membentuk pola tertentu dan titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka nol sumbu Y, maka disimpulkan tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
3.2.8. Teknik Analisis Data
Setelah data yang dibutuhkan untuk penelitian telah terkumpul, langkah
berikutnya adalah kontrol data yang dilakukan melalui analisa data. Analisa data
ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel bebas
36 Universitas Kristen Petra
terhadap variabel tidak bebas dalam sebuah penelitian. Untuk membantu
mengolah dan menganalisa data - data yang telah terkumpul, penulis
menggunakan bantuan program SPSS 17 for Windows. Teknik analisa data yang
digunakan adalah analisa kuantitatif dengan menggunakan rumus – rumus
statistik.
3.2.8.1. Analisa Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan
atau memberi gambaran terhadap proyek yang diteliti melalui data sampel atau
populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2007, p.21).
1. Mean
Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai
rata – rata dari kelompok tersebut (Sugiyono, 2007, p.42).
∑
Keterangan :
= rata – rata dari data yang ada
∑ = jumlah data yang akan dihitung
n = banyak data yang ada
Dalam penelitian ini akan dicari mean atau rata – rata dari semua variabel
yang ada.
2. Top Two Boxes atau Bottom Two Boxes
Top two boxes atau Bottom two boxes membagi skala Likert 1-5 menjadi 2
(dua) kategori yang berbeda. Jawaban pertanyaan responden yang masuk
dalam tingkatan setuju dan sangat setuju (jawaban 4 dan 5) masuk ke
dalam kategori Top two boxes, sedangkan jawab responden yang masuk ke
dalam tingkatan tidak setuju dan sangat tidak setuju (jawaban 2 dan 1)
masuk ke dalam kategori Bottom two boxes.
37 Universitas Kristen Petra
3. Standar Deviasi
Standar deviasi adalah akar kuadrat dari varians dan menunjukkan standar
penyimpangan data terhadap nilai rata – ratanya (Suharyadi dan Purwanto,
2007, p.101).
√(∑
)
Dimana :
Sd = simpangan baku dari nilai rata- rata
= rata – rata dari data yang ada
Xi = skor dari tiap pertanyaan
n = jumlah responden
3.2.8.2. Analisis Regresi Berganda
Secara umum analisis ini digunakan untuk meneliti pengaruh dari
beberapa variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variabel
Y) (Ghozali, 2006). Pada regresi berganda variabel independen (variabel X) yang
diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel dependen (variabel Y), jumlahnya
lebih dari satu. Dalam penelitian ini, variabel independen gaya hidup (X1), harga
(X2) dan promosi (X3), sedangkan variabel dependen adalah destinasi (Y),
sehingga persamaan regresi bergandanya adalah:
Y= β0 + β1 X1 +β2 X2 + β3 X3 + e
Dimana :
Y = Destinasi
α = Konstanta
X1 = Lifestyle
X2 = Harga
X3 = Promosi
β1 = Koefisien regresi variabel lifestyle
β2 = Koefisien regresi variabel harga
β3 = Koefisien regresi variabel promosi
e = Standard Error
38 Universitas Kristen Petra
3.2.8.3 Uji Goodness of Fit
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai
dengan Goodness of Fitnya. Secara staistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik
disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
kritis (daerah di mana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai
uji statistiknya berada dalam daerah di mana Ho diterima (Ghozali, 2006).
3.2.8.3.1 Uji F (Uji Simultan)
Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali 2006).
a) Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-test di atas yaitu:
Ho : β1, β2, β3 = 0
Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen yaitu gaya hidup (X1), harga (X2) dan promosi (X3)
secara simultan terhadap variabel dependen yaitu destinasi (Y).
Ha : β1, β2, β3 > 0
Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen
yaitu gaya hidup (X1), harga (X2) dan promosi (X3) secara
simultan terhadap variabel dependen yaitu destinasi (Y).
Menentukan F tabel dan F hitung dengan tingkat kepercayaan
sebesar 95% atau taraf signifikasi sebesar 5% (α = ,0 05 ), maka:
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
masing-masing variabel independen secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti
masing-masing variabel independen secara bersama-sama tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
3.2.8.3.2 Uji t (Uji Parsial)
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel
independen secara parsial atau individual terhadap variabel dependen. Kriteria
yang digunakan adalah:
39 Universitas Kristen Petra
Ho : β1 = 0
Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing-
masing variabel independen.
Ha : β1 > 0
Artinya, ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing-masing
variabel independen.
Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
a) Taraf Signifikan (α = ,0 05 )
b) Distribusi t dengan derajat kebebasan ( n )
c) Apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
d) Apabila thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
3.2.8.4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisisen Determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2006). Nilai koefisian determinasi adalah antara nol (0) dan
satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekatkati satu
(1) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi (R2) adalah bias
terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap
tambahan satu variabel independen, maka R2
pasti meningkat tidak peduli apakah
variabel tersebut berpengaruh secara signifikasi terhadap variabel dependen. Maka
digunakan nilai Adjusted R2
pada saat mengevaluasi model regresi yang terbaik
karena Adjusted R2 dapat naik turun apabila satu variabel independen di
tambahkan ke dalam model.