3. metodologi penelitian 3.1. model analisis · metodologi penelitian 3.1. model analisis berikut...
TRANSCRIPT
33 Universitas Kristen Petra
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Model Analisis
Berikut hubungan antar variabel yang akan digunakan untuk menguji
hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan pada Gambar 3.1 dibawah ini :
Gambar 3.1 Model Analisis Hipotesis
Berdasarkan Model Analisis Hipotesis diatas, maka hipotesis akan diuji
menggunakan model regresi linear yang dinyatakan sebagai berikut :
EMt = α + β1OS + β2FDL + β3OS*FDL + β4 CS + β5 CS*FDL + ε (3.1)
Keterangan :
EM = Earnings Management
α = Koefisien konstanta
Financial
Distress
Likelihood
Ownership
Structure Capital
Structure
Earnings
Managemen
Institutional
Ownership
Managerial
Ownership
Debt Ratio
Absolute Value
Discretionary Accruals
Profitability Market Value
34 Universitas Kristen Petra
β1-β5 = Koefisien variable
OS = Ownership Structure
CS = Capital Structure
FDL = Financial Distress Likelihood
ε = Perkiraan kemungkinan eror
3.2. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran
Penelitian ini menggunakan 5 (lima) variabel yaitu : Institutional
Ownership, Managerial Ownership, Financial Distress Likelihood, Capital
Structure dan Earnings Quality. Dimana Ownership Structure yang diukur
menggunakan indikator institutional ownership dan managerial ownership serta
Capital Structure yang diukur dengan menggunakan indikator Debt ratio sebagai
variabel independen, Earnings Quality yang diukur dengan menggunakan
absolute abnormal discretionary accrual sebagai variabel dependen, dan
Financial Distress Likelihood sebagai variabel moderasi. Berikut ini definisi atas
atribut-atribut yang telah teridentifikasi dan skala pengukuran yang dipergunakan
dalam menganalisa penelitian ini :
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran
Variable
Penelitian
Skala
Pengukuran
Definisi Operasional
Institutional
Ownership Ratio
Instituional Ownership (kepemilikan
institusional) merupakan kepemilikan
saham oleh perusahaan atau instasi lain
yang memiliki peran penting dalam
pengawasan tata kelola perusahaan(Masud
& Mazumder, 2016).
Kepemilikan pemegang saham institusional
dapat diukur melalui jumlah saham yang
dimiliki oleh investor institusional atas
seluruh saham yang yang beredar (Kamran
& Shah, 2014) :
Institutional Ownership =
35 Universitas Kristen Petra
Managerial
Ownership Rasio
Managerial ownership (kepemilikan
manajerial) merupakan kondisi dimana
manajemen memiliki saham pada
perusahaan yang dikelola sehingga tindakan
manajemen dapat dipengaruhi oleh motivasi
sebagai pemegang saham (Ogbonnaya et al,
2016)
Kepemilikan manajerial dapat diukur
melalui presentase kepemilikan saham oleh
manajemen atas seluruh saham yang
beredar (Alzoubi, 2016) :
Managerial Ownership =
Financial
Distress
Likelihood
Rasio
Financial distress (tekanan keuangan)
merupakan kondisi dimana perusahaan
mengalami tekanan/kesulitan keuangan
untuk membayar/memenuhi kewajiban
keuangannya (Pindado et al.,2008).
Menurut penelitian Pindado et al.(2008)
bahwa perusahaan yang berpotensi
mengalami financial distress apabila
memenuhi salah satu dari dua kriteria
berikut :
a. Profitability yang diukur dengan
EBITDA lebih kecil daripada
financial expenses yang diukur
dengan interest expenses selama dua
tahun berturut-turut
b. Market value yang diukur dengan
average stock price per year
mengalami penurunan selama dua
tahun berturut-turut.
Berdasarkan kriteria diatas EBITDA dan
36 Universitas Kristen Petra
average stock price per year dapat
dirumuskan sebagai berikut :
EBITDAit = ∑ Revenueit – ∑ Expenses
(Interest, Tax, Depreciation
and Amortization)it
Dimana :
EBITDAit = Earnings Before
Interest,Tax,Depreciation
and Amortization pada
perusahaan i periode t
∑ Revenueit = Total pendapatan pada
perusahaan i periode t
∑ Expenses(interest,tax,depreciation and
amortization)it = Total beban bunga,
pajak,
depresiasi dan amortisasi
pada perusahaan i periode t
Average stock price per yearit = Rata –
rata nilai pasar saham per
tahun pada perusahaan i
periode t
∑ stock price per monthit = Total harga
saham per bulan pada
perusahaan i periode t
Capital
Structure Rasio
Capital Structure (struktur modal)
merupakan mekanisme / cara perusahaan
mengelola berbagai sumber pendanaan untuk
membiayai keseluruhan kegiatan
operasionalnya (Ghafoor et al., 2011).
Finacial leverage digunakan sebagai
alat ukur capital structure (struktur modal)
37 Universitas Kristen Petra
(Chadha & Sharma, 2015).
Menurut Obeidat (2016) financial
leverage dapat menunjukkan komposisi
hutang yang digunakan dalam struktu
pendanaan. Financial leverage dapat diukur
dengan menggunakan rumus :
Debt Ratioit =
Dimana :
Debt Ratioit = Rasio hutang yang digunakan
pada perusahaan i periode t
Total Debtit = Total hutang pada perusahaan
i periode t
Total Assetsit = Total aset pada perusahaan i
periode t
Earnings
Quality Rasio
Earnings quality adalah nilai kualitas
laba semakin tinggi apabila informasi
kinerja perusahaan semakin relevan dan
dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan oleh pengambil
keputusan/stakeholder (Amos , Ibrahim ,
Nasidi, & Ibrahim, 2016).
Accruals Quality merupakan alat ukur
untuk menentukan kualitas earnings quality
dimana earnings yang dihasilkan akan
semakin merepresentasikan nilai cash flow
from operation (Abeysekera & Ma, 2014).
Rumus untuk menghitung discretionary
accrual adalah sebagai berikut :
Tait = Niit – OCFit
Kemudian, nilai total accruals yang
diestimasi dengan persamaan regresi OLS
38 Universitas Kristen Petra
adalah sebagai berikut :
= + +
+
Dari persamaan regresi di atas, kemudian
untuk mencari nondiscretionary accruals
(NDA) dapat dihitung dengan memasukkan
kembali koefisien-koefisien yang telah
diperoleh
NDAit= + 2 + 3
Total accruals memiliki komponen yang
terdiri dari discretionay accrual dan non
discretionary accrual (TA = DA + NDA).
Sehingga perhitungan discretionay accrual
(tingkat accruals hasil rekayasa laba) dapat
dirumuskan sebagai berikut :
DAit = - NDAit
Dimana:
Dait = Discretionay accrual pada
perusahaan i pada periode t
NDAit = Nondiscretionary accruals
perusahaan i pada periode t
TAit = Total accruals perusahaan i pada
periode t
NIit = Laba bersih pada perusahaan i pada
periode t
CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi
perusahaan i pada periode t
39 Universitas Kristen Petra
Ait-1 = Total aktiva perusahaan i pada
periode t-1
= Pendapatan perusahaan i pada
periode t dikurangi pendapatan periode t-1
= Piutang perusahaan i pada periode
t dikurangi piutang periode t-1
PPEit = Saldo dari (asset tetap) bruto
perusahaan i pada periode t
= Koefisien
= Eror term perusahaan i pada periode t
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan
kualitatif. Dimana data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder, data sekunder merupakan data yang diperoleh dari penelitian orang lain
atau sumber yang telah dipublikasikan.
Berikut ini rincian data dan sumber perolehannya sebagai berikut:
Jenis Data Sumber Data
Institutional Ownership Annual Report
Managerial Ownership Annual Report
EBITDA Bloomberg
Interest Expenses Bloomberg
Market Value Bloomberg
Debt Ratio Bloomberg
Discretionary Accruals Bloomberg
3.4. Instrumen dan Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode
dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data sekunder yaitu laporan
tahunan (annual report) dan laporan keuangan tahunan perusahaan pada sektor
40 Universitas Kristen Petra
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diakses melalui
idx.co.id atau Bloomberg tahun 2011 – 2017.
3.5. Populasi
Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah 43 perusahaan pada
sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011-
2017. Populasi yang digunakan terdiri dari 4 sub sektor pertambangan yaitu sub
sektor batubara, minyak & gas bumi, logam & mineral, dan batu-batuan. Alasan
memilih sektor pertambangan karena pada tahun 2015 hingga awal 2016 sektor
pertambangan mengalami penurunan kapitalisasi pasar, selain itu menurut Sacha
Winzenried, Lead Adviser for Energy, Utilities & Mining PwC Indonesia,
kapitalisasi pasar keseluruhan perusahaan pertambangan yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia turun dari Rp 255 triliun pada tanggal 31 Desember 2014 menjadi
Rp 161 triliun pada tanggal 31 Desember 2015 (Rembert, 2016).
3.6. Sampel dan Teknik Sampling
Hasil akhir sample yang digunakan adalah sekitar 63% dari total populasi
perusahaan yaitu sebanyak 27 perusahaan dari industri yang telah ditetapkan,
terdaftar dalam BEI selama tahun 2011-2017. Penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, di mana sample yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Perusahaan dari sektor pertambangan (sub-sektor sektor
batubara, minyak & gas bumi, logam & mineral, dan batu-batuan).
2. Melakukan Initial Public Offering (IPO) sebelum tahun 2010.
3. Laporan keuangan harus dalam satuan rupiah.
4. Laporan keuangan harus lengkap selama tahun 2011-2017.
3.7. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah 27 perusahaan pada sektor
pertambangan (sub-sektor sektor batubara, minyak & gas bumi, logam & mineral,
dan batu-batuan) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011-2017.
Jenis olah data yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional, dimana
penelitian dilakukan pada 27 perusahaan pada periode tertentu.
41 Universitas Kristen Petra
3.8. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini untuk menguji kemampuan financial distress
memoderasi pengaruh Ownership Structure dan Capital Structure terhadap
Earnings Management.
Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis data structural equation
modelling (SEM), dengan menggunakan software SPSS dan WarpPLS. Software
WrapPLS 5.0 digunakan mengolah data untuk hubungan antar variabel penelitian
dikarenakan variabel penelitian merupakan variabel laten yang dapat diukur
dengan indikator – indikator untuk meminimalisir hasil yang bias atas pengolahan
data. Teknik analisis data dengan WrapPLS memiliki beberapa tahap analisis,
yaitu (Kock, 2015):
1. Mengumpulkan dan mempersiapkan data
Data yang dibutuhkan diambil dari laporan tahunan (annual report) untuk
perusahaan-perusahaan yang telah menjadi sample penelitian ini dengan
periode 2011-2017. Selain itu, angka yang dibutuhkan untuk perhitungan
variabel independen dan variabel dependen diperoleh dari Bloomberg.
2. Melakukan perhitungan variabel dependen, independen, moderasi, dan
mediasi.
3. Merancang model struktural (inner model)
Dalam WarpPLS, hubungan model struktural antara variabel laten
didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis.
4. Merancang model pengukuran (outer model)
Langkah ini mengacu pada variabel operasionalisasi dalam penelitian ini.
Pada langkah ini, indikator diklasifikasikan sebagai formatif atau reflektif.
Indikator harus diklasifikasikan dengan benar karena klasifikasi yang tidak
semestinya dapat menyebabkan hasil yang bias.
5. Membuat Diagram Path
Diagram path menunjukkan hubungan terhadap alur kausal antar variabel
eksogen dan endogen. Hubungan-hubungan kausal yang ada merupakan
justifikasi dari teori yang telah ada. Kemudian konsep tersebut
divisualisasikan ke dalam gambar sehingga lebih mudah dipahami.
Diagram path dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1.
42 Universitas Kristen Petra
6. Mengkonversi diagram path ke persamaan dari:
a. Outer model (outer relation): mengacu pada spesifikasi hubungan
antara variabel laten dengan indikator pengukurnya.
b. Inner model (inner relation): mengacu pada hubungan antara variabel
dependen (endogenous) dengan variabel independen (exogenous).
c. Weight relation: weight relation memperkirakan nilai variabel laten.
Inner dan outer model akan memberikan spesifikasi yang diikuti oleh
weight relation pada alogaritma PLS.
7. Estimasi Parameter
Algoritma analisis outer model adalah proses perhitungan variabel laten
dari data yang diperoleh dari indikatornya. Ada 5 jenis algoritma outer
model yaitu regresi PLS (inner model tidak mempengaruhi outer model),
mode M (inner model mempengaruhi outer model), mode A (untuk model
indikator reflektif), mode B (model indikator formatif) dan Robust Path
Analysis (data variabel laten berupa rata-rata skor indikator).
Algoritma analisis model dalam mencakup proses perhitungan koefisien
jalur yang merupakan hubungan antara variabel laten. Ada tiga algoritma
untuk inner model yang linier (hubungan linier antara variabel laten),
Warp2 (hubungan berbentuk U) dan Warp3 (hubungan berbentuk S).
8. Goodness of fit test
Uji goodness of fit dalam penelitian ini hanya berlaku untuk inner model
karena penelitian ini hanya menggunakan data keuangan. Goodness of fit
yang dimaksud adalah indeks dan ukuran seberapa baik hubungan antar
variabel laten. Model harus sesuai dengan kriteria berikut:
Tabel 3.2 Model Fit And Quality Indices
Model fit and quality indeces Kriteria Fit
Average path coefficient (APC) p < 0.05
Average R-squared (ARS) p < 0.05
Average adjusted R-sqaured (AARS) p < 0.05
Average block VIF (AVIF) Acceptable if <= 5,
ideally <= 3.3
43 Universitas Kristen Petra
Average full collinearity VIF (AFVIF) Acceptable if <= 5,
ideally <= 3.3
Tenenhaus GoF (GoF) Small >= 0.1,
medium >= 0.25,
large >= 0.36
Sympson’s paradox ratio (SPR) Acceptable if <= 0.7,
ideally <= 1
R-squared contribution ratio Acceptable if <= 0.9,
ideally <= 1
Statistical suppression ratio (SSR) Acceptable if >= 0.7
Nonlinear bivariate causality direction
ratio (NLBCDR)
Acceptable if >= 0.7
9. Pengujian Hipotesa
Pengujian hipotesis menggunakan uji statistik untuk menentukan daerah
penerimaan hipotesis sehingga penulis dapat memperoleh kesimpulan hasil
hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis menggunakan metode resampling
Boostrap sedangkan uji statistik yang digunakan adalah uji-t. Uji t-statistik
digunakan untuk menguji secara parsial dari variabel-variabel independen
terhadap dependennya. Selain itu, pengujian ini juga menguji tingkat
signifikansi setiap variabel bebas (independen). Pengujian dilakukan
dengan t-test, bila mana diperoleh p-value ≤ 0,05 (alpha 5%) atau
maksimal p-value < 0,1 (alpha 10%), maka dapat disimpulkan signifikan.
Pengujian tipe moderasi juga dilakukan karena dalam penelitian ini juga
melihat tipe moderasi mana yang dapat diterapkan dalam hipotesis.
Pengertian variabel moderasi adalah variabel yang bersifat memperkuat
atau memperlemah pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Ciri yang terpenting dari variabel moderasi adalah tidak
dipengaruhi oleh variabel independen. Pendekatan moderasi yang dipakai
dalam penelitian ini adalah regresi moderasi, karena melibatkan variabel
moderasi dalam membangun model hubungannya. Berikut ringkasan 5
jenis klasifikasi variabel moderasi dapat dilihat pada tabel :
44 Universitas Kristen Petra
Tabel 3.3 Tipe Moderasi dan Koefisien
No Tipe Variabel Moderasi Koefisien
1 Absolute Moderation b1 dan b2 not significant, b3
significant
2 Pure Moderation b2 not significant, b3 significant
3 Quasi Moderation b2 significant, b3 significant
4 Homologister Moderation b2 not significant, b3 not significant
5 Predictor
Moderation
b2 significant, b3 not significant
Dimana : b1 : Independen; b2 : Moderasi; b3 : Independen*Moderasi
10. Menarik kesimpulan atas pengujian hipotesa