3/12/2014kaswanto.staff.ipb.ac.id/files/2018/06/13-pengelolaan-pesisir-2018... · saling pengaruh...
TRANSCRIPT
3/12/2014
1
M.K. PENGELOLAAN LANSKAP (ARL 412)
Tim Dosen:P f D I H di S il A ifi MSProf. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, MS
Prof. Dr. Ir. Wahju Qamara Mugnisjah, MAgrDr. Syartinilia, SP, MSiDr. Kaswanto, SP, MSi
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAPFAPERTA – IPB
LANSKAP PESISIR1. WILAYAH PESISIR Daerah pantai, merupakan jalur
saling pengaruh antara lingkungan daratan dansaling pengaruh antara lingkungan daratan danlingkungan lautan.
2. Indonesia Negara kepulauan dengan panjang garispantai 81.000 km.
3. Wilayah pesisir memiliki produktivitas hayati yang sangat tinggi: 90% hasil tangkapan ikan dunia daril t i i (FAO 1999)laut pesisir (FAO, 1999).
4. 85% biota laut tropis hidupnya bergantung padaekosistem pesisir (seperti: mangrove, terumbu karang, padang lamun, dan estuari) (Berwick, 1982).
PADANG LAMUN atau “rumput laut” adalah ekosistemkhas laut dangkal di perairan hangat dengandasar pasir dan didominasi tumbuhan lamun.
PADANG LAMUN hanya dapat terbentuk pada perairanlaut dangkal (kurang dari tiga meter) namun dasarnyatidak pernah terbuka dari perairan (selalu tergenang).
PADANG LAMUN dapat dianggap sebagai bagiandari ekosistem mangrove, walaupun padang lamun dapatg , p p g pberdiri sendiri. Padang lamun juga dapat dilihat sebagaiekosistem antara EKOSISTEM MANGROVE dan TERUMBU KARANG.
Lamun adalah sumber pakan utama duyung.5. Lahan pesisir yang sebagian besar aluvial merupakan lahan
pertanian yang produktif.
6. Kendati luasnya hanya 10% dari permukaan bumi, tetapisekitar 45% SDA dan environmental services (jasa-jasalingkungan) bumi terdapat di wilayah pesisir (Costanza, 1998).
3/12/2014
2
7 Wil h i i j k l k i t t k7. Wilayah pesisir juga merupakan lokasi utama untuk: mendistribusikan barang, komoditas, dan orang; mendapatkan air pendingin (cooling water) untuk
pembangkit listrik dan berbagai jenis pabrik; dan ‘malangnya’ membuang limbah yang relatif lebih mudah
dan murah.
Vegetasi
DAERAH PANTAI :
BATASAN DAERAH PANTAI
Muka laut tinggiMuka laut rata-rata
Bangunan
Jalan
PESISIR PANTAI
Muka laut rendahSEMPADAN PANTAI
PESISIR DARATAN
LAUTDARAT
Sempadan Pantai adalah daratan sepanjang tepianyang lebarnya
i l
UU No. 27/2007
proporsional dengan bentuk dankondisi fisik pantai, minimal 100 (seratus) meterdari titik pasang tertinggi ke arah darat.
Konfigurasi Pantai Dipengaruhi Oleh:1. Faktor Alam:
endapan hasil erosi sungai endapan lahar gunung berapi gerakan kulit bumi erosi akibat hantaman gelombang laut
2. Faktor Manusia: Pembabatan tanaman pelindung pantai Penggalian material di kawasan pesisir Pembuatan bangunan di daerah pengaruh
keseimbangan pantai
Faktor Dominan yang Berpengaruh pada Perubahan Pantai : ~ stabilitas garis pantai1. Faktor dari Daratan1. Faktor dari Daratan2. Faktor dari Lautan3. Faktor Biotik
1. Faktor dari Daratan Suplai material pembentuk garis pantai dari hulu, melalui
jaringan sungai diendapkan di dataran pantai.j g g p p
sedimen tergantung pada intensitas dan lamanya hujanturun, kelandaian lereng, kerapatan vegetasi pada DAS, dantingkat ketahanan material pembentuk lahan terhadap erosi.
Suplai sedimen dapat bertambah akibat: aktivitas gunungberapi, longsoran tebing, penggundulan hutan, dan “run off” akibat berkurangnya daya serap lahan. Peningkatan suplaisedimen oleh sungai menghasilkan pantai akresi.
3/12/2014
3
Suplai sedimen dapat berkurang akibat: pembangunan waduk, bendung, banjir kanal dan penambangan di alur sungai. Pengurangan suplai sedimen menyebabkan erosi garis pantai.
2. Faktor dari LautanPerubahan garis pantai tergantung pada:
Energi dari angin yang menghasilkan gelombang Energi dari angin yang menghasilkan gelombang. Tingkat pasang surut yang bekerja sepanjang garis pantai.
Tsunami gelombang luar biasa yang terjadi secaramendadak akibat terjadinya topan/badai/gempa bumi.
3. Faktor Biotik Proses biologi memainkan peranan penting
pada pembentukan garis pantaipada pembentukan garis pantai. Tumbuhan pantai amat menunjang untuk
meredam energi gelombang yang menerpakawasan pantai.
Penambangan karang pantai danpenggundulan vegetasi pantai mengganggupenggundulan vegetasi pantai mengganggustabilitas garis pantai akan mundur akibaterosi.
Pendekatan Teknis Untuk Perlindungandan Pengamanan Daerah Pantai
1. Pembuatan tembok laut atau “revetment” untuk melindungi danmemperkuat pantai bagian darat terhadap erosi akibat gempuranmemperkuat pantai bagian darat terhadap erosi akibat gempurangelombang dan arus.
2. Pembuatan krib tegak lurus pantai untuk mengurangi lajuangkutan sedimen sejajar pantai yang menyebabkan erosi pantai.
3. Pembuatan bangunan pemecah gelombang sejajar pantai ataupulau tiruan untuk mengurangi energi gelombang yang menyeretsedimen baik arah sejajar maupun arah tegak lurus pantai.
4 P b h l i di d t i t i4. Penambahan suplai sedimen pada pantai yang tererosi, sehingga sedimen pada pantai yang diangkut dari pantaitersebut dapat diimbangi. Wisata pantai berpasir bentuk garispantai dikombinasikan dengan pembuatan bangunan kendali.
5. Penghijauan daerah pantai mengurangi laju erosi karena akartanaman pantai cukup kuat meredam arus dan gelombang yang menerjang pantai.
4 Karakter Wilayah PesisirKTGR PENDUDUK INTENSITAS
PEMBANGUNAN KARAKTER
A PADAT TINGGI Pertumbuhan ekonomi TINGGI, kesenjangan kaya vs miskin LEBAR, mayoritas penduduk lokal MISKIN, dan kualitas lingkungan BURUK. Contoh: Medan, Batam, sebagianbesar Pantura, dan Pantai Makassar.
B PADAT RENDAH Pertumbuhan ekonomi RENDAH, B ,kesenjangan kaya vs miskin KECIL, mayoritas penduduk lokal hidupSEDERHANA, dan kualitaslingkungan BURUK/BAIK. Contoh: sebagian kecil Pantura di luarkota dan kawasan industri, dansebagian P. Rempang dan P. Galang.
KTGR PENDUDUK INTENSITAS PEMBANGUNAN KARAKTER
C SEDIKIT RENDAH Pertumbuhan ekonomi RENDAH, kesenjangan kaya vs miskinRENDAH, penduduk umumnya hidupp y pSEDERHANA, dan kualitaslingkungan BAIK. Contoh: sebagian besar Pantai Barat Sumatera, dan sebagian besarwilayah KTI.
D SEDIKIT TINGGI Pertumbuhan ekonomi TINGGI, kesenjangan kaya vs miskin TINGGI, penduduk lokal umumnya MISKIN, dan kualitas lingkungan BURUK. Contoh: Timika (PT. Freeport), Sumbawa Barat (PT. Newmont), Pesisir P. Bangka (PT. Kobatin, PT. Timah), dan daerah tambang lain.
3/12/2014
4
Manajer Profesional bio-fisik, sosek.
Bio-fisik: Keanekaragaman hayati dan lanskap, jenis langka dan eksotik, kondisi iklim dan tanah, keunikan s.d. tk. Nasional/regional/ internasional. Struktur tegakan hutan, frekuensi lama penggenangan, dinamika populasi dan perilaku satwa.
Sosial ekonomi: Aksesibilitas terhadap lokasi Sosial-ekonomi: Aksesibilitas terhadap lokasi rekreasi melalui sarana angkutan darat/air, kedekatan dengan tempat tinggal penduduk, aksesibilitas di dalam hutan, tingkat pendidikan, kesadaran, pendapatan dan lapangan kerja penduduk, karakteristik calon pengunjung, dll.
Manajemen ~ Daya Dukung
Untuk pengembangan rekreasi pantai/hutanmangrove harus dipertimbangkan DD, meliputi
faktor-faktor: Frekuensi kunjungan, Intensitas kunjungan, Waktu
kunjungan, Toleransi/ kepekaan ekosistem.
Menentukan: Kapasitas pengunjung,
Pengembangan akomodasi/fasilitas
PENGGUNAAN KAWASAN PESISIR
Hutan, kegiatan pertanian, perkampungannelayan, resor permukiman, hotel, dan rekreasi.
Wisata bahari: Beach-huts/bungalows, Beach-hotel, Beach-resort, Coastal-resort, Island- resort., , ,
Ecotourism - pariwisata alam ~ pendidikan danpenelitian: Bunaken, P. Menjangan, KepulauanSeribu.
DAMPAK PARIWISATA BAHARI Dampak (+) dan (-) Dampak langsung dan tidak langsung Dampak jangka pendek / panjang Dampak (-) pembangunan hotel dan gedung
yang terlalu dekat dengan garis pantai erosi pantai serius di Kuta, Sanur, Nusa Dua, danpantai serius di Kuta, Sanur, Nusa Dua, dan Candi Dasa. Pengambilan batu karang. Buangan limbah cair dan padat.
STUDI KASUS 1MANAJEMEN PANTAI
KOTA MAKASAR
3/12/2014
5
• Pertambahan jumlah penduduk dan kebutuhan fasilitas menimbulkan berbagai perubahan lingkungan.
• Pembangunan perumahan dengan reklamasiPembangunan perumahan dengan reklamasi pantai menimbulkan permasalahan.
Pembusukan organik laut akibat tidak optimalnya pertukaran air laut
Pendangkalan sehingga perahu tidak dapat
berlabuh dengan baik di dermaga pelelangan ikan
Bangunan yang tidak teratur di tepi pantai
Pantai dan laut menjadiPantai dan laut menjadi “halaman belakang”
tempat membuang limbah “halaman depan” atau
waterfront yang dijaga kebersihannya.
• Kota Makassar dengan panjang pantai 32 km, 12 pulau kecil memiliki potensi untuk dikembangkan.
• Pantai Losari dengan keindahan alam, hutan mangrove, kekayaan perikanan, tambak ikan/udang, dan terumbu y p , g,karang.
Sunset dari Fort Rotterdam
Pantai Kota MakassarPermasalahan lingkungan
Inventarisasi
Visi Kota Makassar
Potensi lanskap pantai
RENCANA MANAJEMEN LANSKAP PANTAI
Evaluasi kesesuaian lahanAnalisis daya dukungAnalisis manfaat biaya
Analisis tingkat kenyamanan
Inventarisasi
Aspek biofisik, sosial, dan ekonomi
Aspek visual Aspek kenyamanan
Analisis visual
Alternatif-alternatif pengembangan dan pengelolaan kawasan pantai
Rekomendasi pengembangan dan rencana pengelolaan pantai sebagai waterfront city
Konsep/desain pengembangan
Konsep/rencana pengelolaan
U
3/12/2014
6
1 A li i K i L h
Analisis:
1. Analisis Kesesuaian Lahan.2. Analisis Daya Dukung3. Analisis Manfaat Biaya4. Analisis Visual5 A li i Ti k t K5. Analisis Tingkat Kenyamanan
Analisi aspek biofisik untuk memperoleh
1. Analisis Kesesuaian Lahan
penggunaan lahan yang terbaik. Pendekatan analisis spasial Sistem Informasi
Geografis (SIG) dengan software ArcGIS danERDAS Imagine.
Penetapan persyaratan (parameter dan kriteria), pembobotan dan skoring
Teknik:
pembobotan dan skoring. Perhitungan nilai peruntukan lahan. Pembagian kelas lahan dan nilainya: S1, S2, S3, N. Pembandingan nilai lahan dengan nilai masing-
masing kelas lahan.Pemetaan kelas kesesuaian lahan menggunakan Pemetaan kelas kesesuaian lahan menggunakan matriks berdasarkan kisaran total skor yang diperoleh. Metode SIG digunakan untuk menentukan dan mencari kawasan pantai dengan metode tumpang susun (overlay).
Analisis kemampuan kawasan untuk d k t k i t d l h l i i
2. Analisis Daya Dukung
mendukung suatu kegiatan dalam hal ini pariwisata.
Formula Boullon (Libosada, 1998) yaitu daya dukung kawasan dihitung berdasarkanstandar rata-rata individu dalam m2/orang.
K = NR
T = DD KDD = AS
K = NR
T = DD KDD = AS RS
DD = Area yang digunakan wisatawan (A) Rata-rata Kebutuhan Area Per Individu (S)
Daya Tampung (T) = DD x Koefisien Rotasi (K)
Koefisien Rotasi (K) = Jumlah Jam Area Terbuka (N)Rata-rata waktu satu kunjungan (R)
3/12/2014
7
Analisis manfaat dan biaya yang mungkinditimbulkan apabila tidak ada pengelolaan Metode
3. Analisis Manfaat Biaya
ditimbulkan apabila tidak ada pengelolaan MetodePerbandingan Eksponensial.
Kriteria: pendapatan, peluang usaha, kesempatankerja, keamanan dan ketertiban, kesejahteraan dankesehatan, pencemaran, dan pariwisata.
Pendapat ahli sebagai responden digunakan untukmenentukan bobot dari setiap kriteria denganmenggunakan metode pembobotan (MetodeEckenrode).
Menggunakan metode Scenic Beauty Estimation(SBE)
4. Analisis Visual
(SBE). Terdiri atas tiga tahap: (1) pemotretan lanskap, (2)
evaluasi, dan (3) analisis kualitas visual. Karakter dan atribut yang digunakan: kealamiahan,
kompatibilitas TGL, variasi internal, warna, d i i k l k d k ti itdominansi, skala, keragaman, dan kontinuitas.
Perhitungan melalui lima faktor, yakni suhu udara,
5. Analisis Tingkat Kenyamanan
kelembaban udara, penyinaran matahari, curah hujan, dan penutupan lahan.
Dibedakan menjadi empat tingkatan dan pembobotan.
Indeks tingkat kenyamanan:ITN=(1TNSU+1TNKU+1TNPM+1TNCH+1TNJP)/5
STUDI KASUS 2MODEL PENGELOLAAN PANTAI
TERHADAP GELOMBANG BADAI (TSUNAMI)BADAI (TSUNAMI)
MENGGUNAKAN VEGETASI
3/12/2014
8
3/12/2014
9
EKOSISTEM MANGROVEHutan mangrove salah satu formasi hutan
yang tumbuh di kawasan pesisir
Tumbuh pada pantai-pantai terlindung yang p p p g y gberlumpur, delta, muara sungai besar, laguna, dan teluk yang terlindung.
PERMASALAHANPengelolaan pantai tanpa pertimbangan
komprehensif bencana hilangnya daratan pantai akibat erosi gelombang.
Pemahaman fungsi teknis mangrove rendah.
Kon ersi dan eksploitasi mangro e angKonversi dan eksploitasi mangrove yang berlebihan.
3/12/2014
10
Peran dari Vegetasi Pantaitergantung dari:tergantung dari:Kerapatan vegetasi mangroveKetebalan hutan mangroveKedalaman airTinggi gelombang dan periode gelombang
Dunia: 170 000 km2 (ISME, 1992) Indonesia: 3,8 juta ha, di Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, Papua (BADAN INTAG, 1993)
Terbesar di dunia (FAO, 1982)Terbesar di dunia (FAO, 1982)
Ekosistem mangrove unik, karena mencakup ekosistem daratan dan akuatik.
MANAJEMEN HUTAN REKREASI MANGROVE Menginventarisasi komponen-komponen
ekosistem mangrove. Menentukan dan mengetahui karakterisitik
komponen ekosistem mangrove yang akan dikelola secara intensif untuk menarik perhatian pengunjung.pengunjung.
Menentukan alternatif tujuan pengelolaan hutan rekreasi mangrove
Menentukan dan mengembangkan teknik untuk mencapai tujuan pengelolaan yang ditetapkan.
Pengelolaan Hutan Rekreasi Mangrove Alternatif Tujuan Konservasi ekosistem secara keseluruhan Komponen-komponen ekosistem tertentu (ex.
habitat untuk burung,buaya,fishing, etc.). Atraksi adat-istiadat penduduk setempat yang
memanfaatkan mangrove sebagai penopang utama kelangsungan hidupnya.utama kelangsungan hidupnya.
Bentuk-bentuk pemanfaatan mangrove (land use) yang dikelola secara rasional pertambakan, penebangan, etc.
Harus konsisten dengan RencanaHarus konsisten dengan Rencana Pengelolaan Hutan Mangrove dan Kawasan Pesisir Nasional
Teknik Pengelolaan Hutan Rekreasi Mangrove: Taman Nasional, Hutan Wisata, gTaman, Cagar Alam, etc.
3/12/2014
11
VEGETASI MANGROVEVEGETASI MANGROVEBakau (Rhizophora sp.) Kiapi-api (Avicinea, Ceriops)Pedada (Burgurea sp.)
Kajian Efektifitas Vegetasi Terhadap Gelombang dan Badai Gelombang
1. Model Analitik2. Model Numerik
1. MODEL ANALITIK
Pantai Eretan - IndramayuPondok Bali – Pamanukan - Subang
Hasil Model ANALITIK
V t i b k d ki i i d k t Vegetasi bakau dan kiapi-api dengan kerapatantinggi dapat meredam energi gelombang badaisampai 90%.
Tinggi tanaman antara 3-5 meter. Pertanyaan: bagaimana jika tsunami mencapai
tinggi 10-20 meter?
2. MODEL NUMERIK
Pantai Pancer – Banyuwangi – Jawa Timur, yang terkena Tsunami pada tahun 1994
3/12/2014
12
Hasil Simulasi Model Numerik Penambahan ketebalan hutan mangrove dapat
mengurangi daerah rendaman tsunami secaramengurangi daerah rendaman tsunami secarasignifikan.
Masih harus dikaji: Penentuan ketebalan hutan mangrove (green
b l ) i d i i ibelt) yang optimum dari garis pantai Perancangan (desain) pemancang barisan
bambu dengan diameter dan ketebalan tertentuyang digunakan untuk melindungi bibit mangrove dari gempuran gelombang.