3323059gol.ahli waris
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
1/17
Pengantar Ilmu FaraidBAB III
AHLI WARIS
Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal duniamempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan
pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum
untuk menjadi ahli waris (KHI. Pasal : 171). Ahli waris ada 25
orang, yaitu 15 orang dari pihak laki-laki, dan 10 orang dari
pihak wanita.
NO PIHAK LAKI-LAKI NO PIHAK WANITA1 Anak laki-laki 1 Anak perempuan
2Anak laki-laki dari anak laki-laki (cucu
laki-laki) 2Anak perempuan dari
anak laki-laki3 Bapak
4 Kakek 3 Ibu
5 Saudara laki-laki seibu sebapak 4 Nenek dari pihak Ibu
6 Saudara laki-laki sebapak 5 Nenek dari pihak bapak
7 Saudara laki-laki seibu 6 Saudara perempuanseibu sebapak8
Anak laki-laki dari saudara laki-laki
seibu sebapak
9Anak laki-laki dari saudara laki-laki
sebapak 7Saudara perempuan
sebapak10 Paman seibu sebapak dengan bapak
11 Paman sebapak dengan bapak 8Saudara perempuan
seibu
12Anak laki-laki dari paman seibu
sebapak dengan bapak 9 Istri
13Anak laki-laki dari paman sebapak
dengan bapak
10
Orang perempuan yang
memerdekakan budak
(mantan Tuan bagi si
mayit)
14 Suami
15Orang laki-laki yang memerdekakan
budak (mantan Tuan bagi si mayit)
Mereka mendapat harta waris secara berurutan, menurut
ketentuan hukum yang telah digariskan dalam Al-Qur'an danHadis. Bila semua ahli waris dari pihak laki-laki ada, maka yang
1
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
2/17
Pengantar Ilmu Faraiddapat menerima waris hanya 3 orang. Kalau ahli waris dari pihak
wanita semuanya ada, maka berhak yang mendapatkan waris
hanya 5 orang. Tetapi, Apabila semua ahli waris, baik dari pihak
laki-laki maupun dari pihak wanita semuanya ada, maka yangmendapatkan warisan hanyalah 5 orang saja.
PIHAK LAKI-LAKI(bila semua ada)
PIHAK WANITA(bila semua ada)
KEDUA PIHAK(bila semua ada)
Bapak Ibu Bapak
Anak Anak Perempuan Ibu
Suami
Anak Perempuan
dari Anak Laki-
Laki
Anak Laki-Laki
Saudara
Perempuan SeibuSebapak
Anak Perempuan
Istri Suami atau Istri
DIAGRAM AHLI WARIS2
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
3/17
Pengantar Ilmu Faraid( Menurut Ijma Para Ulama )
3
CucuLaki-laki
kebawah
Nenekdari Ibu
Nenekdari Ayah
Kakekkeatas
Ayah Ibu
Saudara
Kandung(Laki /
Perempuan)
SaudaraSeayah
(Lain Ibu)(Laki/
Perempuan)
SaudaraSeibu
(Lain Ayah)
(Laki /Perempuan)
Anak Laki-laki
AnakLaki-laki AnakPerempuan
Cucu
Perempuan
Paman
Seayah(lain Ibu) Paman
Sekandung
Suami/Istri(tergantung
status
pewaris)
Pewaris
(orangyang
meninggal)
Anak
Laki-laki
Anak
Laki-laki
Anak
Laki-laki
Laki/Perempauan
yangMemerdekakan
pewaris
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
4/17
Pengantar Ilmu FaraidBAB IV
GOLONGAN DZAWIL FURUDH
Ahli waris terbagi menjadi dua golongan yaitu :
1. Dzawil Furudh2. Ashabah
Golongan Dzawil Furudh
Dzawil Furudh atau Ashhabul furudh adalah golongan ahli
waris yang mendapatkan harta waris secara fardh (plural :
furudh), yakni mendapatkan bagian waris secara tetap
sebagaimana yang sudah Allah tetapkan di dalam Al-Quran
secara jelas.
Fardh (bagian) yang ditentukan di dalam Al-Qur'an ada 6
fardh/bagian untuk 21 ahli waris, yaitu sebagai berikut :
1. 1/2 (seperdua) : Ada 5 Ahli Waris
2. 1/4 (seperempat) : Ada 2 Ahli Waris
3. 1/8 (seperdelapan) : Ada 1 Ahli Waris
4 1/3 (sepertiga) : Ada 2 Ahli Waris
5. 2/3 (dua pertiga) : Ada 4 Ahli Waris
6. 1/6 (seperenam) : Ada 7 Ahli Waris
Jumlah : Ada 21 Ahli Waris
4
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
5/17
Pengantar Ilmu Faraid
NO
BAGIAN
JUMLAH
DZAWIL FURUDH KETENTUAN
I
1/2 1 SUAMI ) )1. Tidak ada anak kandung2. Tidak ada anak dari anak
laki-laki
1/2 2 ANAK PEREMPUAN
()
1. Bila sendirian
2. Tidak ada anak laki-laki
1/2 3
ANAK PEREMPUAN
DARI ANAK LAKI-LAKI
( )
1. Bila sendirian
2. Tidak ada anak kandung3. Tidak ada anak laki-laki
dari anak laki-laki
1/2 4
SAUDARAPEREMPUAN
SEKANDUNG( )
1. Bila sendirian
2. Tidak ada anak kandung
3. Tidak ada anak (laki-laki/perempuan) dari
anak laki-laki4. Tidak ada bapak
5..Tidak ada kakek/buyut
6. Tidak ada saudara laki-
laki kandung
1/2 5
SAUDARAPEREMPUANSEBAPAK
()
1. Bila sendirian
2. Tidak ada anak kandung
3. Tidak ada anak (laki-laki/perempuan) dari
anak laki-laki4. Tidak ada bapak
5..Tidak ada kakek
6. Tidak ada saudara laki-
laki kandung
7. Tidak ada saudara laki-
laki sebapak
5
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
6/17
Pengantar Ilmu Faraid
NO
BAGIAN
JUMLAH
DZAWIL FURUDH KETENTUAN
II
1/4 1 SUAMI ( )1. Ada anak kandung2. Ada anak dari anak laki-
laki
1/4 2 ISTRI ( )1. Tidak ada anak kandung
2. Tidak ada anak dari anak
laki-laki
III 1/8 1 ISTRI ( ) 1. Ada anak kandung
IV
1/3 1 IBU ( )
1. Tidak ada anak kandung2. Tidak ada anak dari anak
laki-laki
3. Tidak ada saudara laki-laki
/perempuan atau hanya
ada satu saudara laki-laki /
perempuan4. Tidak beserta bapak dan
suami atau istri, bila ada
bapak beserta suami/istri,
maka ibu dapat 1/3 sisa
(tsulutsul baqy)
1/3 2
SAUDARA SEIBU(laki-laki/perempuan)
()
1. Bila ada dua orang atau
lebih
2. Tidak ada anak kandung3. Tidak ada bapak
4. Tidak ada kakek
5. Tidak ada cucu laki-laki
atau perempuan *
Q.S. An-Nisa 12 berbicara mengenai bagian saudara laki-
laki/perempuan seibu, apabila seseorang meninggal tidak mempunyai
ayah dan anak. Masalah ini dinamakan dengan Kalalah,
6
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
7/17
Pengantar Ilmu Faraid
NO
BAGIA
N
DZAWIL FURUDH KETENTUAN
V
2/3 1ANAK PEREMPUAN
( )1. Bila lebih dari seorang
2. Tidak ada anak laki-laki
2/3 2
ANAK PEREMPUANDARI ANAK LAKI-LAKI
( )
1. Bila lebih dari seorang
2. Tidak ada anak kandung
3. Tidak ada anak laki-lakidari anak laki-laki
2/3
SAUDARA PEREMPUANSEKANDUNG
( )
1. Bila lebih dari seorang
2. Tidak ada anak kandung
3. Tidak ada anak (laki-laki
atau perempuan) dari anak
laki-laki
4. Tidak ada bapak
5..Tidak ada kakek/buyut6. Tidak ada saudara laki-laki
kandung
2/3 4
SAUDARA PEREMPUAN
SEBAPAK( )
1. Bila lebih dari seorang2. Tidak ada anak kandung
3. Tidak ada anak (laki-laki
atau perempuan) dari anak
laki-laki
4. Tidak ada bapak5..Tidak ada kakek
6. Tidak ada saudara laki-laki
kandung
7. Tidak ada laki-laki
sebapak
7
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
8/17
Pengantar Ilmu Faraid
NO
BAGIAN
JUMLAH
DZAWIL FURUDH KETENTUAN
VI
1/6 1 BAPAK ( )1. Ada anak kandung
2. Ada anak laki-laki dari anak
laki-laki
1/6 2 IBU ( )
1. Ada anak kandung
2. Ada anak (laki-
laki/perempuan) dari anak
laki-laki
3. Ada dua saudara atau lebih
(laki-laki / perempuan)
sekandung, sebapak atau
seibu
1/6 3SAUDARA PEREMPUANSEBAPAK
( )
1. Bila sendirian
2. Tidak ada anak kandung
3. Tidak ada anak (laki-
laki/perempuan) dari anaklaki-laki
4. Tidak ada bapak
5..Tidak ada kakek
6. Tidak ada saudara laki-laki
kandung
7. Bersama seorang saudara
perempuan sekandung untuk
melengkapi 2/3
1/6 4
SAUDARA SEIBU (laki-laki/perempuan)
()
1. Bila sendirian2. Tidak ada anak kandung
3. Tidak ada bapak
4. Tidak ada kakek
5. Tidak ada cucu laki-laki atau
perempuan
8
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
9/17
Pengantar Ilmu Faraid
1/6 5
ANAK PEREMPUANDARI ANAK LAKI-LAKI
( )
1. Bila sendirian
2. Tidak ada anak laki-laki
2. Tidak ada anak laki-laki
dari anak laki-laki3. Bersama seorang anak
perempuan untuk
menyempurnakan 2/3
1/6 6 KAKEK (pihak Bapak)
( )1. Tidak ada bapak
2. Ada anak kandung
1/6 7 NENEK ( pihak bapak/ibu )
()
1. Tidak ada Ibu, kalau
nenek dari pihak ibu
2. Tidak ada ibu dan bapak,
bila nenek dari pihak
bapakBagian 1/6 dibagi untuk
kedua nenek, bukanmasing-
masing memperoleh 1/6.
Golongan dzawil furudh/ashhabul furudh dilihat dari sudutkedudukannya dalam waris dapat dibedakan menjadi 3 golongan
Yaitu ;
A. Dzawil furudh (asli), kelompok ahli waris yang pertamakali diberi bagian harta warisan. Mereka adalah orang-
orang yang telah ditentukan bagiannya dalam Al-Quran,
as-Sunnah, dan ijma' secara tetap. Mereka berjumlah
tujuh orang, yaitu:1. Ibu
2. Saudara laki-laki seibu
3. Saudara perempuan seibu
4. Nenek dari ayah
5. Nenek dari ibu
6. Suami
7. Istri
9
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
10/17
Pengantar Ilmu FaraidB. Dzawil Furudh atau Ashabah
Yaitu kelompok ahli waris yang pada kondisi tertentu bisa
menjadi dzawil furudh atau bisa juga menjadi ashabah, hal
itu tergantung dengan kondisi yang menjadi syaratutamanya. Mereka adalah:
1. Anak perempuan
2. Cucu perempuan dari keturunan anak laki-laki dan
seterusnya kebawah
3. Saudara perempuan sekandung
4. Saudara perempuan seayah
Mereka akan digolongkan kedalam kelompok dzawilfurudh, selama tidak ada saudara laki-laki mereka. Namun
jika ada saudara laki-laki mereka, walaupun hanya
berjumlah satu orang, maka mereka digolongkan ke dalam
kelompok ashabah.
C. Dzawil Furudh dan AshabahYaitu kelompok ahli waris yang pada kondisi tertentu bisa
menjadi dzawil furudh, bisa juga menjadi ashabah, dan bisajuga sebagai gabungan dari keduanya, yaitu sebagai dzawil
furudh dan ashabah secara sekaligus dalam satu waktu, hal
itu tergantung dengan kondisi yang menjadi syarat
utamanya. Mereka adalah:
1. Ayah
2. Kakek (bapak dari ayah)
Hal ini terjadi karena semua ahli waris dari kelompokdzawil furudh yang ada sudah menerima bagiannya, namun
masih ada harta waris yang tersisa, sedangkan disana tidak
ada ashabah yang lain, maka sisanya diberikan kepada
kelompok ini.
10
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
11/17
Pengantar Ilmu FaraidBAB V
GOLONGAN ASHABAH(yang menghabiskan sisa harta)
Yaitu kelompok ahli waris yang menerima sisa harta warisan
setelah dibagikan kepada dzawil furudh. Bahkan, jika
ternyata tidak ada dzawil furudh serta ahli waris lainnya, ia
berhak mengambil seluruh harta peninggalan yang ada.
Begitu juga, jika harta waris yang ada sudah habis dibagikan
kepada dzawil furudh, maka merekapun tidak mendapat
bagian. Mereka berjumlah dua belas, yaitu sepuluh dari
kerabat yang merupakan kerabat pewaris berdasarkan silsilahkeluarga dari garis laki-laki (nasab) dan dua lagi dari luar
kerabat, yaitu karena ia yang telah memerdekakan pewaris
jika status pewaris sebelumnya adalah sebagai budak dia.
Sepuluh ashabah yang merupakan kerabat laki-laki tersebut
adalah:
1. Anak laki-laki
2. Cucu laki-laki dari anak laki-laki dan seterusnya kebawah3. Saudara laki-laki sekandung
4. Saudara laki-laki seayah
5. Anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung
6. Anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah
7. Paman sekandung
8. Paman seayah
9. Anak laki-laki dari paman sekandung10. Anak laki-laki dari paman seayah
Sedangkan dua orang diluar kerabat adalah :
1. Laki-laki yang memerdekakan budak
2. Perempuan yang memerdekakan budak
Dari seluruh ashabah diatas, ada satu ashabah yang paling
kuat, yaitu anak laki-laki. Walau banyaknya dzawil furudhyang merupakan ahli waris, maka anak laki-laki ini pasti
mendapatkan bagian warisan, karena ia dapat menghalangi
11
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
12/17
Pengantar Ilmu Faraidsejumlah dzawil furudh dan ashabah lainnya untuk
mendapatkan bagian warisan.
A. Macam Macam Ashabah :
1. Ashabah Nasabiyah (karena keturunan), yaitu merekaadalah kerabat dan keturunan langsung dari pewaris baik
laki-laki maupun perempuan yang mempunyai hak
ashabah atas harta pewaris.
2. Ashabah Sababiyah (karena sebab - memerdekakanbudak -), yaitu tuan laki-laki atau perempuan yang telah
memerdekakan pewaris ketika menjadi budaknya, dan
tuan berhak atas ashabah bila pewaris tidak mempunyaiahli waris.
B. Macam Macam Ashabah Nasabiyah :1. Ashabah Binafsih ( )
yaitu ahli waris yang menghabiskan sisa harta waris
karena status dirinya sendiri bukan karena bersama atau
dengan adanya ahli waris lain yang dekat kedudukannya
dengan si mayit.Ashabah binafsih adalah laki-laki yangnasabnya kepada pewaris tidak tercampuri atau diselingi
oleh kaum wanita. Jadi ashabah ini harus dari kalangan
laki-laki, sedangkan dari kalangan wanita hanyalah
wanita pemerdeka budak. Seperti anak laki-laki, hak dia
adalah menghabisi sisa harta sesudah ahli waris lain
menerima bagiannya. Bahkan, ia bisa mengambil
seluruh harta apabila sendirian tidak ada ahli waris lain.Ashabah binafsih ini terdiri dari 4 arah, yaitu:
1. Arah anak (jihat bunuwah), yakni anak laki-laki, cucu
laki-laki dari anak laki-laki dan seterusnya kebawah.
2. Arah ayah (jihat ubuwah), yakni ayah, kakek shahih,
dan generasi seterusnya ke atas, yang pasti hanya dari
pihak laki-laki.
3. Arah saudara laki-laki (jihat ukhuwah), yakni saudaralaki-laki sekandung, saudara laki-laki seayah, anak
12
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
13/17
Pengantar Ilmu Faraidlaki-laki dari saudara laki-laki sekandung dan
generasi seterusnya ke bawah, dan anak laki-laki dari
saudara laki-laki seayah dan generasi seterusnya ke
bawah. Jadi arah ini hanya terbatas pada saudara laki-laki sekandung dan yang seayah, termasuk keturunan
mereka, namun hanya yang laki-laki. Adapun saudara
laki-laki yang seibu tidak termasuk ashabah
disebabkan mereka termasuk dzawil furudh.
4. Arah paman (jihat umumah), yakni paman
sekandung, paman seayah, anak laki-laki dari paman
sekandung dan generasi seterusnya ke bawah, anak
laki-laki dari paman seayah dan generasi seterusnya
ke bawah.
Keempat arah ashabah binafsih di atas skala
prioritasnya adalah sesuai dengan urutan nomornya.
Jadi arah anak lebih didahulukan daripada arah ayah,
arah ayah lebih didahulukan daripada arah saudara
laki-laki, dan arah saudara laki-laki lebih didahulukan
daripada arah paman. Bila salah satunya menjadi ahliwaris tunggal pewaris, maka ia berhak mengambil
seluruh harta warisan yang ada. Namun bila ternyata
pewaris mempunyai ahli waris dari dzawil furudh,
maka sebagai ashabah mendapat sisa harta setelah
dibagikan kepada dzawil furudh tersebut. Dan bila
setelah dibagikan kepada dzawil furudh ternyata tidak
ada sisanya, maka para ashabah pun tidak mendapatbagian.
2. Ashabah Bilghair( )yaitu ahli waris yang pada dasarnya bukan muashib (yang
mengambil sisa), ia hanya mengambil bagian yang
ditentukan. Akan tetapi karena ia berdampingan dengan
ahli waris yang sederajat dengannya (yang statusnya
muashib), maka ia turut serta mengambil sisa harta
13
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
14/17
Pengantar Ilmu Faraidbersama ahli waris yang muashib tersebut. Misalnya,
anak perempuan tidak lagi menjadi dzawil furudh tetapi
turut serta menghabisi sisa harta disebabkan adanya anak
laki-laki (muashib) yang mendampinginya, denganketentuan bagian laki-laki dua kali lipat bagian
perempuan.
Kaidah ini hanya berlaku bagi keempat ahli waris dari
kalangan wanita, yakni anak perempuan, cucu perempuan
dari anak laki-laki, saudara perempuan sekandung, dan
saudara perempuan seayah.
Adapun sebab penamaan ashabah bilghair adalah
karena hak ashabah keempat wanita itu bukanlah karena
kedekatan kekerabatan mereka dengan pewaris, akan
tetapi karena adanya ashabah binafsih, yakni anak laki-
laki, cucu laki-laki dari keturunan anak laki-laki, saudara
laki-laki sekandung ataupun saudara laki-laki seayah.
Bila para ashabah binafsih itu tidak ada, maka keempat
wanita tersebut akan mendapat hak warisnya secara
furudh. Yaitu berhak mendapat bagian setengah jikasendirian, dan ia berhak mendapatkan bagian dua per tiga
bila bersama saudara perempuannya.
3. Ashabah Ma'al Ghair( )yaitu ahli waris yang sebetulnya belum dapat memiliki
hak bagian harta selagi ada ahli waris lain yang lebih
dekat dari si mayit. Akan tetapi, karena ia bersama dzawil
furudh tertentu, maka ia menjadi muashib dengan dzawil
furudh itu. Misalnya. Seorang saudara perempuan berada
disamping anak perempuan ; saudara perempuan dapat
bagian 1/2 karena anak perempuan dapat bagian 1/2 ;
saudara perempuan dapat bagian 1/3 karena bersama dua
atau lebih anak perempuan, yang mendapat bagian 2/3.
Ashabah ma'al ghair ini khusus bagi para saudara
perempuan sekandung maupun saudara perempuan
14
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
15/17
Pengantar Ilmu Faraidseayah apabila mewarisi bersamaan dengan kelompok
furu dari pihak perempuan, yakni anak perempuan, cucu
perempuan dari anak laki-laki, dan generasi seterusnya ke
bawah, dimana mereka (anak perempuan, cucuperempuan dari anak laki-laki dan generasi seterusnya ke
bawah tersebut) tidak mempunyai saudara laki-laki.
Maka dalam hal ini, saudara perempuan sekandung
ataupun saudara perempuan seayah akan menjadi
ashabah. Adapun saudara laki-laki seibu dan saudara
perempuan seibu tidak berhak menjadi ahli waris bila
pewaris mempunyai anak perempuan. Bahkan anak
perempuan pewaris menjadi penggugur hak saudara (laki-
laki atau perempuan) seibu sehingga tidak dapat menjadi
ashabah.
C. Perbedaan Ashabah Bilghair dengan Ashabah MaalGhairPerbedaan ashabah bilghair dengan ashabah maal ghair
setidaknya dapat dilihat dari dua sudut ;
1. Sudut sandaran ashabah,Ahli waris dari golongan ashabah bilghair ikut
menghabisi sisa harta karena disampingnya ada ahli
waris golongan ashabah binafsih. Misalnya anak
perempuan menjadi ashabah bilghair karena
disampingnya ada saudaranya laki-laki yang menjadi
ashabah binafsih. Sedangkan, ahli waris dari ashabahmaal ghair dapat mengambil sisa bila disampingnya ada
golongan dzawil furudh . Misalnya, saudara perempuan
akan menghabisi sisa harta bila disampingnya ada anak
perempuan kandung yang kedudukannya menjadi
dzawil furudh.
2. Sudut penerimaan waris,
15
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
16/17
Pengantar Ilmu FaraidAhli waris dari golongan ashabah bilghair ikut sama-
sama dengan ahli waris golongan ashabah binafsih
dalam menghabisi sisa harta sesudah ahli waris lain
mengambil bagiannya (furudh). Dengan ketentuanbagian ashabah binafsih lebih banyak dibanding ashabah
bilghair, yaitu 2 : 1. Sedangkan, pada ashabah maal
ghair hanya mengambil sisa bagian dari dzawil furudh
yang menjadi pendampingnya untuk melengkapi atau
menyempurnakan bagian yang diterima oleh dzawil
furudh tersebut. Misalnya, seorang anak perempuan
kandung (dzawil furudh) mendapat bagian 1/2 , maka
bagian saudara perempuan adalah 1/2 . Dan ia akan
mendapat 1/3 bila ada dua atau lebih anak perempuan
kandung yang mendapat bagian 2/3.
ASHABAH
BINAFSIH
ASHABAH
BILGHAIR
ASHABAH
MA'AL GHAIR
16
-
7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris
17/17
Pengantar Ilmu Faraid
1. Anak laki-laki
2. Anak laki-laki dari
anak laki-laki (cuculaki-laki)3. Bapak
4. Kakek
5. Saudara laki-laki
seibu sebapak
6. Saudara laki-laki
sebapak
7. Anak laki-laki darisaudara laki-laki seibu
sebapak
8. Anak laki-laki dari
saudara laki-laki
sebapak9. Paman seibu sebapak
dengan bapak
10.Paman sebapak
dengan bapak
11.Anak laki-laki dari
paman seibu sebapakdengan bapak
12.Anak laki-laki dari
paman sebapak dengan
bapak13.Orang laki-laki yang
memerdekakan budak(mantan Tuan bagi si
mayit)
1. Anak perempuan
bila bersama anak
laki-laki2. Saudaraperempuan
sekandung bila
bersama saudara
laki-laki
sekandung
3. Anak perempuan
dari anak laki-lakibila bersama anak
laki-laki dari anak
laki-laki
4. Saudara
perempuansebapak bila
bersama saudara
laki-laki sebapak
1. Saudara
perempuan
sekandung bilabersama Anakperempuan atau
anak perempuan
dari anak laki-
laki
2. Saudara
perempuan
sebapak bilabersama Anak
perempuan atau
anak perempuan
dari anak laki-
laki
17