3323059gol.ahli waris

Upload: robert-de-anis

Post on 10-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    1/17

    Pengantar Ilmu FaraidBAB III

    AHLI WARIS

    Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal duniamempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan

    pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum

    untuk menjadi ahli waris (KHI. Pasal : 171). Ahli waris ada 25

    orang, yaitu 15 orang dari pihak laki-laki, dan 10 orang dari

    pihak wanita.

    NO PIHAK LAKI-LAKI NO PIHAK WANITA1 Anak laki-laki 1 Anak perempuan

    2Anak laki-laki dari anak laki-laki (cucu

    laki-laki) 2Anak perempuan dari

    anak laki-laki3 Bapak

    4 Kakek 3 Ibu

    5 Saudara laki-laki seibu sebapak 4 Nenek dari pihak Ibu

    6 Saudara laki-laki sebapak 5 Nenek dari pihak bapak

    7 Saudara laki-laki seibu 6 Saudara perempuanseibu sebapak8

    Anak laki-laki dari saudara laki-laki

    seibu sebapak

    9Anak laki-laki dari saudara laki-laki

    sebapak 7Saudara perempuan

    sebapak10 Paman seibu sebapak dengan bapak

    11 Paman sebapak dengan bapak 8Saudara perempuan

    seibu

    12Anak laki-laki dari paman seibu

    sebapak dengan bapak 9 Istri

    13Anak laki-laki dari paman sebapak

    dengan bapak

    10

    Orang perempuan yang

    memerdekakan budak

    (mantan Tuan bagi si

    mayit)

    14 Suami

    15Orang laki-laki yang memerdekakan

    budak (mantan Tuan bagi si mayit)

    Mereka mendapat harta waris secara berurutan, menurut

    ketentuan hukum yang telah digariskan dalam Al-Qur'an danHadis. Bila semua ahli waris dari pihak laki-laki ada, maka yang

    1

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    2/17

    Pengantar Ilmu Faraiddapat menerima waris hanya 3 orang. Kalau ahli waris dari pihak

    wanita semuanya ada, maka berhak yang mendapatkan waris

    hanya 5 orang. Tetapi, Apabila semua ahli waris, baik dari pihak

    laki-laki maupun dari pihak wanita semuanya ada, maka yangmendapatkan warisan hanyalah 5 orang saja.

    PIHAK LAKI-LAKI(bila semua ada)

    PIHAK WANITA(bila semua ada)

    KEDUA PIHAK(bila semua ada)

    Bapak Ibu Bapak

    Anak Anak Perempuan Ibu

    Suami

    Anak Perempuan

    dari Anak Laki-

    Laki

    Anak Laki-Laki

    Saudara

    Perempuan SeibuSebapak

    Anak Perempuan

    Istri Suami atau Istri

    DIAGRAM AHLI WARIS2

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    3/17

    Pengantar Ilmu Faraid( Menurut Ijma Para Ulama )

    3

    CucuLaki-laki

    kebawah

    Nenekdari Ibu

    Nenekdari Ayah

    Kakekkeatas

    Ayah Ibu

    Saudara

    Kandung(Laki /

    Perempuan)

    SaudaraSeayah

    (Lain Ibu)(Laki/

    Perempuan)

    SaudaraSeibu

    (Lain Ayah)

    (Laki /Perempuan)

    Anak Laki-laki

    AnakLaki-laki AnakPerempuan

    Cucu

    Perempuan

    Paman

    Seayah(lain Ibu) Paman

    Sekandung

    Suami/Istri(tergantung

    status

    pewaris)

    Pewaris

    (orangyang

    meninggal)

    Anak

    Laki-laki

    Anak

    Laki-laki

    Anak

    Laki-laki

    Laki/Perempauan

    yangMemerdekakan

    pewaris

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    4/17

    Pengantar Ilmu FaraidBAB IV

    GOLONGAN DZAWIL FURUDH

    Ahli waris terbagi menjadi dua golongan yaitu :

    1. Dzawil Furudh2. Ashabah

    Golongan Dzawil Furudh

    Dzawil Furudh atau Ashhabul furudh adalah golongan ahli

    waris yang mendapatkan harta waris secara fardh (plural :

    furudh), yakni mendapatkan bagian waris secara tetap

    sebagaimana yang sudah Allah tetapkan di dalam Al-Quran

    secara jelas.

    Fardh (bagian) yang ditentukan di dalam Al-Qur'an ada 6

    fardh/bagian untuk 21 ahli waris, yaitu sebagai berikut :

    1. 1/2 (seperdua) : Ada 5 Ahli Waris

    2. 1/4 (seperempat) : Ada 2 Ahli Waris

    3. 1/8 (seperdelapan) : Ada 1 Ahli Waris

    4 1/3 (sepertiga) : Ada 2 Ahli Waris

    5. 2/3 (dua pertiga) : Ada 4 Ahli Waris

    6. 1/6 (seperenam) : Ada 7 Ahli Waris

    Jumlah : Ada 21 Ahli Waris

    4

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    5/17

    Pengantar Ilmu Faraid

    NO

    BAGIAN

    JUMLAH

    DZAWIL FURUDH KETENTUAN

    I

    1/2 1 SUAMI ) )1. Tidak ada anak kandung2. Tidak ada anak dari anak

    laki-laki

    1/2 2 ANAK PEREMPUAN

    ()

    1. Bila sendirian

    2. Tidak ada anak laki-laki

    1/2 3

    ANAK PEREMPUAN

    DARI ANAK LAKI-LAKI

    ( )

    1. Bila sendirian

    2. Tidak ada anak kandung3. Tidak ada anak laki-laki

    dari anak laki-laki

    1/2 4

    SAUDARAPEREMPUAN

    SEKANDUNG( )

    1. Bila sendirian

    2. Tidak ada anak kandung

    3. Tidak ada anak (laki-laki/perempuan) dari

    anak laki-laki4. Tidak ada bapak

    5..Tidak ada kakek/buyut

    6. Tidak ada saudara laki-

    laki kandung

    1/2 5

    SAUDARAPEREMPUANSEBAPAK

    ()

    1. Bila sendirian

    2. Tidak ada anak kandung

    3. Tidak ada anak (laki-laki/perempuan) dari

    anak laki-laki4. Tidak ada bapak

    5..Tidak ada kakek

    6. Tidak ada saudara laki-

    laki kandung

    7. Tidak ada saudara laki-

    laki sebapak

    5

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    6/17

    Pengantar Ilmu Faraid

    NO

    BAGIAN

    JUMLAH

    DZAWIL FURUDH KETENTUAN

    II

    1/4 1 SUAMI ( )1. Ada anak kandung2. Ada anak dari anak laki-

    laki

    1/4 2 ISTRI ( )1. Tidak ada anak kandung

    2. Tidak ada anak dari anak

    laki-laki

    III 1/8 1 ISTRI ( ) 1. Ada anak kandung

    IV

    1/3 1 IBU ( )

    1. Tidak ada anak kandung2. Tidak ada anak dari anak

    laki-laki

    3. Tidak ada saudara laki-laki

    /perempuan atau hanya

    ada satu saudara laki-laki /

    perempuan4. Tidak beserta bapak dan

    suami atau istri, bila ada

    bapak beserta suami/istri,

    maka ibu dapat 1/3 sisa

    (tsulutsul baqy)

    1/3 2

    SAUDARA SEIBU(laki-laki/perempuan)

    ()

    1. Bila ada dua orang atau

    lebih

    2. Tidak ada anak kandung3. Tidak ada bapak

    4. Tidak ada kakek

    5. Tidak ada cucu laki-laki

    atau perempuan *

    Q.S. An-Nisa 12 berbicara mengenai bagian saudara laki-

    laki/perempuan seibu, apabila seseorang meninggal tidak mempunyai

    ayah dan anak. Masalah ini dinamakan dengan Kalalah,

    6

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    7/17

    Pengantar Ilmu Faraid

    NO

    BAGIA

    N

    DZAWIL FURUDH KETENTUAN

    V

    2/3 1ANAK PEREMPUAN

    ( )1. Bila lebih dari seorang

    2. Tidak ada anak laki-laki

    2/3 2

    ANAK PEREMPUANDARI ANAK LAKI-LAKI

    ( )

    1. Bila lebih dari seorang

    2. Tidak ada anak kandung

    3. Tidak ada anak laki-lakidari anak laki-laki

    2/3

    SAUDARA PEREMPUANSEKANDUNG

    ( )

    1. Bila lebih dari seorang

    2. Tidak ada anak kandung

    3. Tidak ada anak (laki-laki

    atau perempuan) dari anak

    laki-laki

    4. Tidak ada bapak

    5..Tidak ada kakek/buyut6. Tidak ada saudara laki-laki

    kandung

    2/3 4

    SAUDARA PEREMPUAN

    SEBAPAK( )

    1. Bila lebih dari seorang2. Tidak ada anak kandung

    3. Tidak ada anak (laki-laki

    atau perempuan) dari anak

    laki-laki

    4. Tidak ada bapak5..Tidak ada kakek

    6. Tidak ada saudara laki-laki

    kandung

    7. Tidak ada laki-laki

    sebapak

    7

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    8/17

    Pengantar Ilmu Faraid

    NO

    BAGIAN

    JUMLAH

    DZAWIL FURUDH KETENTUAN

    VI

    1/6 1 BAPAK ( )1. Ada anak kandung

    2. Ada anak laki-laki dari anak

    laki-laki

    1/6 2 IBU ( )

    1. Ada anak kandung

    2. Ada anak (laki-

    laki/perempuan) dari anak

    laki-laki

    3. Ada dua saudara atau lebih

    (laki-laki / perempuan)

    sekandung, sebapak atau

    seibu

    1/6 3SAUDARA PEREMPUANSEBAPAK

    ( )

    1. Bila sendirian

    2. Tidak ada anak kandung

    3. Tidak ada anak (laki-

    laki/perempuan) dari anaklaki-laki

    4. Tidak ada bapak

    5..Tidak ada kakek

    6. Tidak ada saudara laki-laki

    kandung

    7. Bersama seorang saudara

    perempuan sekandung untuk

    melengkapi 2/3

    1/6 4

    SAUDARA SEIBU (laki-laki/perempuan)

    ()

    1. Bila sendirian2. Tidak ada anak kandung

    3. Tidak ada bapak

    4. Tidak ada kakek

    5. Tidak ada cucu laki-laki atau

    perempuan

    8

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    9/17

    Pengantar Ilmu Faraid

    1/6 5

    ANAK PEREMPUANDARI ANAK LAKI-LAKI

    ( )

    1. Bila sendirian

    2. Tidak ada anak laki-laki

    2. Tidak ada anak laki-laki

    dari anak laki-laki3. Bersama seorang anak

    perempuan untuk

    menyempurnakan 2/3

    1/6 6 KAKEK (pihak Bapak)

    ( )1. Tidak ada bapak

    2. Ada anak kandung

    1/6 7 NENEK ( pihak bapak/ibu )

    ()

    1. Tidak ada Ibu, kalau

    nenek dari pihak ibu

    2. Tidak ada ibu dan bapak,

    bila nenek dari pihak

    bapakBagian 1/6 dibagi untuk

    kedua nenek, bukanmasing-

    masing memperoleh 1/6.

    Golongan dzawil furudh/ashhabul furudh dilihat dari sudutkedudukannya dalam waris dapat dibedakan menjadi 3 golongan

    Yaitu ;

    A. Dzawil furudh (asli), kelompok ahli waris yang pertamakali diberi bagian harta warisan. Mereka adalah orang-

    orang yang telah ditentukan bagiannya dalam Al-Quran,

    as-Sunnah, dan ijma' secara tetap. Mereka berjumlah

    tujuh orang, yaitu:1. Ibu

    2. Saudara laki-laki seibu

    3. Saudara perempuan seibu

    4. Nenek dari ayah

    5. Nenek dari ibu

    6. Suami

    7. Istri

    9

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    10/17

    Pengantar Ilmu FaraidB. Dzawil Furudh atau Ashabah

    Yaitu kelompok ahli waris yang pada kondisi tertentu bisa

    menjadi dzawil furudh atau bisa juga menjadi ashabah, hal

    itu tergantung dengan kondisi yang menjadi syaratutamanya. Mereka adalah:

    1. Anak perempuan

    2. Cucu perempuan dari keturunan anak laki-laki dan

    seterusnya kebawah

    3. Saudara perempuan sekandung

    4. Saudara perempuan seayah

    Mereka akan digolongkan kedalam kelompok dzawilfurudh, selama tidak ada saudara laki-laki mereka. Namun

    jika ada saudara laki-laki mereka, walaupun hanya

    berjumlah satu orang, maka mereka digolongkan ke dalam

    kelompok ashabah.

    C. Dzawil Furudh dan AshabahYaitu kelompok ahli waris yang pada kondisi tertentu bisa

    menjadi dzawil furudh, bisa juga menjadi ashabah, dan bisajuga sebagai gabungan dari keduanya, yaitu sebagai dzawil

    furudh dan ashabah secara sekaligus dalam satu waktu, hal

    itu tergantung dengan kondisi yang menjadi syarat

    utamanya. Mereka adalah:

    1. Ayah

    2. Kakek (bapak dari ayah)

    Hal ini terjadi karena semua ahli waris dari kelompokdzawil furudh yang ada sudah menerima bagiannya, namun

    masih ada harta waris yang tersisa, sedangkan disana tidak

    ada ashabah yang lain, maka sisanya diberikan kepada

    kelompok ini.

    10

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    11/17

    Pengantar Ilmu FaraidBAB V

    GOLONGAN ASHABAH(yang menghabiskan sisa harta)

    Yaitu kelompok ahli waris yang menerima sisa harta warisan

    setelah dibagikan kepada dzawil furudh. Bahkan, jika

    ternyata tidak ada dzawil furudh serta ahli waris lainnya, ia

    berhak mengambil seluruh harta peninggalan yang ada.

    Begitu juga, jika harta waris yang ada sudah habis dibagikan

    kepada dzawil furudh, maka merekapun tidak mendapat

    bagian. Mereka berjumlah dua belas, yaitu sepuluh dari

    kerabat yang merupakan kerabat pewaris berdasarkan silsilahkeluarga dari garis laki-laki (nasab) dan dua lagi dari luar

    kerabat, yaitu karena ia yang telah memerdekakan pewaris

    jika status pewaris sebelumnya adalah sebagai budak dia.

    Sepuluh ashabah yang merupakan kerabat laki-laki tersebut

    adalah:

    1. Anak laki-laki

    2. Cucu laki-laki dari anak laki-laki dan seterusnya kebawah3. Saudara laki-laki sekandung

    4. Saudara laki-laki seayah

    5. Anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung

    6. Anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah

    7. Paman sekandung

    8. Paman seayah

    9. Anak laki-laki dari paman sekandung10. Anak laki-laki dari paman seayah

    Sedangkan dua orang diluar kerabat adalah :

    1. Laki-laki yang memerdekakan budak

    2. Perempuan yang memerdekakan budak

    Dari seluruh ashabah diatas, ada satu ashabah yang paling

    kuat, yaitu anak laki-laki. Walau banyaknya dzawil furudhyang merupakan ahli waris, maka anak laki-laki ini pasti

    mendapatkan bagian warisan, karena ia dapat menghalangi

    11

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    12/17

    Pengantar Ilmu Faraidsejumlah dzawil furudh dan ashabah lainnya untuk

    mendapatkan bagian warisan.

    A. Macam Macam Ashabah :

    1. Ashabah Nasabiyah (karena keturunan), yaitu merekaadalah kerabat dan keturunan langsung dari pewaris baik

    laki-laki maupun perempuan yang mempunyai hak

    ashabah atas harta pewaris.

    2. Ashabah Sababiyah (karena sebab - memerdekakanbudak -), yaitu tuan laki-laki atau perempuan yang telah

    memerdekakan pewaris ketika menjadi budaknya, dan

    tuan berhak atas ashabah bila pewaris tidak mempunyaiahli waris.

    B. Macam Macam Ashabah Nasabiyah :1. Ashabah Binafsih ( )

    yaitu ahli waris yang menghabiskan sisa harta waris

    karena status dirinya sendiri bukan karena bersama atau

    dengan adanya ahli waris lain yang dekat kedudukannya

    dengan si mayit.Ashabah binafsih adalah laki-laki yangnasabnya kepada pewaris tidak tercampuri atau diselingi

    oleh kaum wanita. Jadi ashabah ini harus dari kalangan

    laki-laki, sedangkan dari kalangan wanita hanyalah

    wanita pemerdeka budak. Seperti anak laki-laki, hak dia

    adalah menghabisi sisa harta sesudah ahli waris lain

    menerima bagiannya. Bahkan, ia bisa mengambil

    seluruh harta apabila sendirian tidak ada ahli waris lain.Ashabah binafsih ini terdiri dari 4 arah, yaitu:

    1. Arah anak (jihat bunuwah), yakni anak laki-laki, cucu

    laki-laki dari anak laki-laki dan seterusnya kebawah.

    2. Arah ayah (jihat ubuwah), yakni ayah, kakek shahih,

    dan generasi seterusnya ke atas, yang pasti hanya dari

    pihak laki-laki.

    3. Arah saudara laki-laki (jihat ukhuwah), yakni saudaralaki-laki sekandung, saudara laki-laki seayah, anak

    12

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    13/17

    Pengantar Ilmu Faraidlaki-laki dari saudara laki-laki sekandung dan

    generasi seterusnya ke bawah, dan anak laki-laki dari

    saudara laki-laki seayah dan generasi seterusnya ke

    bawah. Jadi arah ini hanya terbatas pada saudara laki-laki sekandung dan yang seayah, termasuk keturunan

    mereka, namun hanya yang laki-laki. Adapun saudara

    laki-laki yang seibu tidak termasuk ashabah

    disebabkan mereka termasuk dzawil furudh.

    4. Arah paman (jihat umumah), yakni paman

    sekandung, paman seayah, anak laki-laki dari paman

    sekandung dan generasi seterusnya ke bawah, anak

    laki-laki dari paman seayah dan generasi seterusnya

    ke bawah.

    Keempat arah ashabah binafsih di atas skala

    prioritasnya adalah sesuai dengan urutan nomornya.

    Jadi arah anak lebih didahulukan daripada arah ayah,

    arah ayah lebih didahulukan daripada arah saudara

    laki-laki, dan arah saudara laki-laki lebih didahulukan

    daripada arah paman. Bila salah satunya menjadi ahliwaris tunggal pewaris, maka ia berhak mengambil

    seluruh harta warisan yang ada. Namun bila ternyata

    pewaris mempunyai ahli waris dari dzawil furudh,

    maka sebagai ashabah mendapat sisa harta setelah

    dibagikan kepada dzawil furudh tersebut. Dan bila

    setelah dibagikan kepada dzawil furudh ternyata tidak

    ada sisanya, maka para ashabah pun tidak mendapatbagian.

    2. Ashabah Bilghair( )yaitu ahli waris yang pada dasarnya bukan muashib (yang

    mengambil sisa), ia hanya mengambil bagian yang

    ditentukan. Akan tetapi karena ia berdampingan dengan

    ahli waris yang sederajat dengannya (yang statusnya

    muashib), maka ia turut serta mengambil sisa harta

    13

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    14/17

    Pengantar Ilmu Faraidbersama ahli waris yang muashib tersebut. Misalnya,

    anak perempuan tidak lagi menjadi dzawil furudh tetapi

    turut serta menghabisi sisa harta disebabkan adanya anak

    laki-laki (muashib) yang mendampinginya, denganketentuan bagian laki-laki dua kali lipat bagian

    perempuan.

    Kaidah ini hanya berlaku bagi keempat ahli waris dari

    kalangan wanita, yakni anak perempuan, cucu perempuan

    dari anak laki-laki, saudara perempuan sekandung, dan

    saudara perempuan seayah.

    Adapun sebab penamaan ashabah bilghair adalah

    karena hak ashabah keempat wanita itu bukanlah karena

    kedekatan kekerabatan mereka dengan pewaris, akan

    tetapi karena adanya ashabah binafsih, yakni anak laki-

    laki, cucu laki-laki dari keturunan anak laki-laki, saudara

    laki-laki sekandung ataupun saudara laki-laki seayah.

    Bila para ashabah binafsih itu tidak ada, maka keempat

    wanita tersebut akan mendapat hak warisnya secara

    furudh. Yaitu berhak mendapat bagian setengah jikasendirian, dan ia berhak mendapatkan bagian dua per tiga

    bila bersama saudara perempuannya.

    3. Ashabah Ma'al Ghair( )yaitu ahli waris yang sebetulnya belum dapat memiliki

    hak bagian harta selagi ada ahli waris lain yang lebih

    dekat dari si mayit. Akan tetapi, karena ia bersama dzawil

    furudh tertentu, maka ia menjadi muashib dengan dzawil

    furudh itu. Misalnya. Seorang saudara perempuan berada

    disamping anak perempuan ; saudara perempuan dapat

    bagian 1/2 karena anak perempuan dapat bagian 1/2 ;

    saudara perempuan dapat bagian 1/3 karena bersama dua

    atau lebih anak perempuan, yang mendapat bagian 2/3.

    Ashabah ma'al ghair ini khusus bagi para saudara

    perempuan sekandung maupun saudara perempuan

    14

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    15/17

    Pengantar Ilmu Faraidseayah apabila mewarisi bersamaan dengan kelompok

    furu dari pihak perempuan, yakni anak perempuan, cucu

    perempuan dari anak laki-laki, dan generasi seterusnya ke

    bawah, dimana mereka (anak perempuan, cucuperempuan dari anak laki-laki dan generasi seterusnya ke

    bawah tersebut) tidak mempunyai saudara laki-laki.

    Maka dalam hal ini, saudara perempuan sekandung

    ataupun saudara perempuan seayah akan menjadi

    ashabah. Adapun saudara laki-laki seibu dan saudara

    perempuan seibu tidak berhak menjadi ahli waris bila

    pewaris mempunyai anak perempuan. Bahkan anak

    perempuan pewaris menjadi penggugur hak saudara (laki-

    laki atau perempuan) seibu sehingga tidak dapat menjadi

    ashabah.

    C. Perbedaan Ashabah Bilghair dengan Ashabah MaalGhairPerbedaan ashabah bilghair dengan ashabah maal ghair

    setidaknya dapat dilihat dari dua sudut ;

    1. Sudut sandaran ashabah,Ahli waris dari golongan ashabah bilghair ikut

    menghabisi sisa harta karena disampingnya ada ahli

    waris golongan ashabah binafsih. Misalnya anak

    perempuan menjadi ashabah bilghair karena

    disampingnya ada saudaranya laki-laki yang menjadi

    ashabah binafsih. Sedangkan, ahli waris dari ashabahmaal ghair dapat mengambil sisa bila disampingnya ada

    golongan dzawil furudh . Misalnya, saudara perempuan

    akan menghabisi sisa harta bila disampingnya ada anak

    perempuan kandung yang kedudukannya menjadi

    dzawil furudh.

    2. Sudut penerimaan waris,

    15

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    16/17

    Pengantar Ilmu FaraidAhli waris dari golongan ashabah bilghair ikut sama-

    sama dengan ahli waris golongan ashabah binafsih

    dalam menghabisi sisa harta sesudah ahli waris lain

    mengambil bagiannya (furudh). Dengan ketentuanbagian ashabah binafsih lebih banyak dibanding ashabah

    bilghair, yaitu 2 : 1. Sedangkan, pada ashabah maal

    ghair hanya mengambil sisa bagian dari dzawil furudh

    yang menjadi pendampingnya untuk melengkapi atau

    menyempurnakan bagian yang diterima oleh dzawil

    furudh tersebut. Misalnya, seorang anak perempuan

    kandung (dzawil furudh) mendapat bagian 1/2 , maka

    bagian saudara perempuan adalah 1/2 . Dan ia akan

    mendapat 1/3 bila ada dua atau lebih anak perempuan

    kandung yang mendapat bagian 2/3.

    ASHABAH

    BINAFSIH

    ASHABAH

    BILGHAIR

    ASHABAH

    MA'AL GHAIR

    16

  • 7/22/2019 3323059Gol.ahli Waris

    17/17

    Pengantar Ilmu Faraid

    1. Anak laki-laki

    2. Anak laki-laki dari

    anak laki-laki (cuculaki-laki)3. Bapak

    4. Kakek

    5. Saudara laki-laki

    seibu sebapak

    6. Saudara laki-laki

    sebapak

    7. Anak laki-laki darisaudara laki-laki seibu

    sebapak

    8. Anak laki-laki dari

    saudara laki-laki

    sebapak9. Paman seibu sebapak

    dengan bapak

    10.Paman sebapak

    dengan bapak

    11.Anak laki-laki dari

    paman seibu sebapakdengan bapak

    12.Anak laki-laki dari

    paman sebapak dengan

    bapak13.Orang laki-laki yang

    memerdekakan budak(mantan Tuan bagi si

    mayit)

    1. Anak perempuan

    bila bersama anak

    laki-laki2. Saudaraperempuan

    sekandung bila

    bersama saudara

    laki-laki

    sekandung

    3. Anak perempuan

    dari anak laki-lakibila bersama anak

    laki-laki dari anak

    laki-laki

    4. Saudara

    perempuansebapak bila

    bersama saudara

    laki-laki sebapak

    1. Saudara

    perempuan

    sekandung bilabersama Anakperempuan atau

    anak perempuan

    dari anak laki-

    laki

    2. Saudara

    perempuan

    sebapak bilabersama Anak

    perempuan atau

    anak perempuan

    dari anak laki-

    laki

    17