destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/materi+3.docx ·...

33
AKUNTANSI MANAJEMEN “ ALOKASI BIAYA” Disusun oleh: Bobby Farhan Syaifullah (11217241) Devi Riyandhini (17217238) Gondo Wiji Pamungkas (12217579) Riyandika Darmawan (15217277) Safira Audria Khalifatuni (15217440) Kelas 2EA21

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

AKUNTANSI MANAJEMEN

“ ALOKASI BIAYA”

Disusun oleh:

Bobby Farhan Syaifullah (11217241)

Devi Riyandhini (17217238)

Gondo Wiji Pamungkas (12217579)

Riyandika Darmawan (15217277)

Safira Audria Khalifatuni (15217440)

Kelas 2EA21

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS GUNADARMA

2018

Page 2: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat

dan Karunia-Nya yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah ini

dengan harapan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan kita.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Akuntansi Manajemen. dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu

pengetahuan yang skami miliki, kami berusaha mencari sumber data dari berbagai

sumber informasi. Kegiatan penyusunan makalah ini memberikan kami tambahan

ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami, dan semoga bagi

para pengguna makalah ini.

Sebagai manusia biasa, kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini

masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami berharap akan adanya

masukan yang membangun, sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi

sendiri mapun pengguna makalah ini.

Bekasi, 22 Maret 2019

Penyusun

i

Page 3: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................1

C. TUJUAN..............................................................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN

A. DEFINSI ALOKASI BIAYA.....................................................................................................2

B. TUJUAN ALOKASI BIAYA.....................................................................................................3

C. BIAYA OVERHEAD PABRIK DAN KARAKTERISTIK OVERHEAD PABRIK.................................3

D. ALOKASI BIAYA JOINT PRODUCT........................................................................................7

E. ALOKASI BIAYA PEMASARAN DAN ADMINISTRASI............................................................10

F. KETERBATASAN ALOKASI BIAYA TRADISIONAL..................................................................10

BAB III. PENUTUP

A. KESIMPULAN.....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................14

ii

Page 4: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Alokasi biaya merupakan salah satu isu penting dalam akuntansi

manajemen.Bagaimana biaya-biaya yang terjadi di dialokasikan ke objek biaya, seperti

produk, kelompok pelanggan, aktivitas, dan divisi.

Perusahaan biasanya membedakan antara departemen operasi atau produksi

(operating departement ) dan departemen jasa ( supporting departemen).Departemen

operasi merupakan departemen yang secara langsung memberikannilai tambah kepada

produk atau jasa. sementara departemen jasa merupakandepartemen yang memberikan

jasa yang membantu departemen internal lainnya, baik departemen operasi maupun

departemen jasa yang lain.

Dalam alokasi biaya akan mengalokasikan biaya-biaya yang terjadi didepartemen

jasa (supporting department) ke departemen produksi dan akhirnyadialokasikan ke

produk atau jasa yang dihasilkan. Proses alokasi biaya inimemerlukan pemilihan dasar

alokasi biaya (cost driver) yang tepat

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Bentuk Alokasi Biaya ?

2. Apa Sajakah Tujuan Alokasi Biaya ?

3. Apa Definisi Biaya Overhead Pabrik Dan Karakteristik Overhead Pabrik ?

4.Apa Itu Alokasi Biaya Joint Product ?

5.Apa Alokasi Biaya Pemasaran Dan Administrasi ?

6. Bagaimana Keterbatasan Alokasi Biaya Tradisional ?

C. Tujuan 1

Page 5: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

1. Untuk Mengetahui Apa Itu Alokasi Biaya.

2. Untuk Mengetahui Tujuan Alokasi Biaya.

3. Untuk Mengetahui Definisi Biaya Overhead Pabrik Dan Karakteristik Overhead

Pabrik.

4. Untuk Mengetahui Biaya Joint Product.

5. Untuk mengetahui Alokasi Biaya Pemasaran Dan Administrasi.

6. Untuk mengetahui Keterbatasan Alokasi Biaya Tradisional.

BAB II

2

Page 6: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

PEMBAHASAN

1. ALOKASI BIAYA

Merupakan biaya – biaya yang memberikan manfaat bersama, yang

terjadi ketika sumber daya yang sama digunakan dalam keluaran dua atau

lebih jasa atau produk, disebut sebagai biaya bersama (commont cost).

Contohnya upah yang dibayarkan pada penjaga keamanan di suatu pabrik

merupakan biaya bersama semua produk berbeda yang diproduksi di pabrik

tersebut. Manfaat keamanan dapat dirasakan oleh semua produk, tetapi

pembebanaan biaya keamanan kesetiap produk adalah arbitrer.

1. Jenis – Jenis Departemen

Dalam model fungsi diperusahaan, obyek biaya adalah

departemen. Terdapat dua kategori departemen yaitu : Departemen

produksi dan departemen pendukung. Departemen produksi secara

langsung bertanggung jawab pada pembuatan produk atau jasa yang dijual

pada pelanggan.

Departemen produksi adalah departemen secara langsung

mengerjakan produksi yang diproduksi. Contoh, departemen pengesahan

dan perakitan. Departemen pendukung menyediakan pelayanan pendukung

yang diperlukan oleh departemen produksi. Departemen ini berhubungan

secara tidak langsung dengan suatu jasa atau produk organisasi tersebut,

misalnya : pemeliharan, pemesinan.

Dalam perusahaan jasa dapat dibagi menjadi departemen produksi

dan departemen pendukung. Pabrik pembuat furniture dapat dibagi dua

departemen produksi (perakitan dan penyelesaian) serta empat departemen

pendukung (ruang penyimpanan bahan baku, kafetaria, pemeliharaan,

general factory).

3

Page 7: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

2. Jenis – Jenis Dasar Alokasi

Departemen produksi membutuhkan jasa pendukung oleh sebab

itu, biaya departemen pendukung ditimbulkan oleh aktivitas departemen

produksi. Faktor – faktor penyebabny adalah variabel atau aktivitas dalam

departemen produksi, yang menyebabkan munculnya biaya jasa

pendukung. Dalam memilih dasar pengalokasian biaya departemen

pendukung, berbagai usaha harus dilakukan untuk mengidentifikasi faktoe

penyebab yang sesuai (penggerak biaya). Menggunakan faktor penyebab

akan menghasilkan biaya produk yan lebih akurat. Selanjutnya, jika faktor

penyebab diketahui, para manajer dapat mengontrol konsumsi jasa

pendukung dengan lebih baik.

2.TUJUAN ALOKASI BIAYA

Beberapa tujuan penting berhubungan dengan alokasi biaya

departemen pendukung ke departemen produksi, dan akhirnya ke produk

tertentu :

1. Bentuk menghasilkan satu kesepakatan harga yang

menguntungkan.

2. Bentuk menghitung probilitas lini produk.

3. Bentuk memprediksi pengaruh ekonomi dari perencanaan dan

pengendalian.

4. Bentuk meniai persedian.

5. Bentuk memotivasi para manajer.

Jika biaya tidak dialokasikan dengan akurat, biaya beberapa dapat

terlalu tinggi, hingga mengakibatkan penawaran yang terlalu tinggi dan

hilangnya potensi bisnis, sebaliknya, jika biaya terlalu rendah dan

mengakibatkan kerugian pada jasa ini. Hal yang berhubungan dekat

dengan penentuan harga adalah laba. Dengan menilai laba berbagai jasa,

seseorang manajer dapat mengevaluasi bauran jasa yang ditawarkan oleh

4

Page 8: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

perusahaan. Tentu saja biaya yang akurat adalah hal yang penting untuk

menentukan laba.

Alokasi dapat digunakan untuk memotivasi para manajer. Jika

biaya departemen pendukung tidak di alokasikan ke departemen produksi,

para manajer dapat memperlakukan jasa ini seakan – akan jasa tersebut

gratis. Tentu saja, pada kenyataannya, biaya marginal sebuah jasa lebih

besar dari nol. Dengan mengalokasikan biaya dan meminta para manejer

departemen produksi bertanggung jawab atas kinerja ekonomi unit

mereka, suatu organisasi dapat memastikan bahwa para manajer akan

menggunakan suatu jasa hingga manfaat marginal duatu jasa sama dengan

biaya marginalnya. Jadi, mengalokasiakan biaya jasa membantu tiap

departemen produksi memilih tingkat konsumsi yang benar.

3. ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DAN KARAKTERISTIK

OVERHEAD PABRIK

Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya produksi selain bahan

baku dan biayatenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik didefinisikan

sebagai bahan tidak langsung, buruh tidak langsung, dan biaya-biaya

lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan ataudibebankan

langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi, atau tujuan akhir biaya

tertentuseperti kontrak-kontrak pemerintah.

Overhead pabrik memiliki dua karakteristik yang harus

dipertimbangkan dalam pembebanannya sebagai hasil produksi

secara layak. Karakteristik ini menyangkut hubungankhusus antara

overhead pabrik dengan (Carter dan Usry, 2006: 411) :

1) Produk itu sendiri

Karakteristik pertama dalam hubungannya dengan produk itu sendiri. Berbeda

dengan bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik 

merupakan bagianyang tidak berwujud dari barang jadi. Tidak ada surat

permintaan bahan ataupun kartu jamtenaga kerja yang dipergunakan untuk

menyatakan jumlah biaya overhead pabrik seperti

5

Page 9: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

pada perlengkapan pabrik atau tenaga kerja tidak langsung yang diperhitung

kan dalam suatu pekerjaan atau produk

2) Jumlah volume produksi

Karakteristik kedua menyangkut perubahan sebagian unsur biaya overhead

karenaadanya perubahan volume produksi yaitu overhead bisa bersifat tetap,

variabel atausemivariabel. Biaya overhead tetap secara relatif tetap konstan,

biarpun ada perubahan dalamvolume produksi, sedangkan overhead tetap per

unit output akan bervariasi berlawanandengan volume produksi. Overhead

variabel variasi secara sebanding dengan

output produksi. Overhead semivariabel bervariasi, tetapi tidak sebanding deng

an unit yangdiproduksi. Apabila volume produksi berubah, efek gabungan dari

berbagai pola overheadyang berbeda ini dapat mengakibatkan biaya pabrikase

per unit berfluktuasi besar.

Penggolongan Biaya Overhead Pabrik

Penggolongan biaya overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara,

yaitu (Mulyadi, 1990: 55-57): 1.

1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya

overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku

dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya produksi yang

termasuk dalam biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi

beberapa golongan berikut ini:

a. Biaya Bahan Penolong.

Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian

produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian

produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan

denganharga pokok produk tersebut. Dalam perusahaan

percetakan misalnya, yang termasuk dalam bahan penolong

antara lain adalah: bahan perekat, tinta koreksi dan pita

mesin ketik

6

Page 10: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

b. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan.

Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang

(spareparts), biaya bahanhabis pakai (factory supplies) dan

harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan

untukkeperluan perbaikan atau pemeliharaan emplasemen,

perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin dan ekuipmen,

kendaraan, perkakas laboratorium dan aktiva tetap lain

yang digunakanuntuk keperluan pabrik.

c. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung.

Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang

upahnya tidak dapatdiperhitungkan secara langsung kepada

produk atau pesanan tertentu. Biaya ini terdiri dariupah,

tunjangan dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk

tenaga kerja tak langsungtersebut. Tenaga kerja tidak

langsung terdiri dari:

Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu,

seperti departemen - departemen pembangkit tenaga

listrik, uap, bengkel dan departemen gudang.

Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen

produksi, seperti kepala departemen produksi,

karyawan administrasi pabrik dan mandor.

d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva

tetap.

Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain

adalah biaya-biayadepresiasi emplasemen pabrik, bangunan

pabrik, mesin dan ekuipmen, perkakaslaboratorium, alat

kerja dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik.

e. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.

Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain

adalah biaya-biayaasuransi gedung dan emplasemen,

7

Page 11: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

asuransi mesin dan ekuipmen, asuransi kendaraan,asuransi

kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-

run.

f. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung

memerlukan pengeluaran uang tunai.

Biaya overhead yang termasuk dalam kelompok ini antara

lain adalah biaya reparasiyang diserahkan kepada pihak luar

perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya.

Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam

hubungan dengan perubahan volume produksi.

Ditinjau dari perilaku unsur-unsur biaya overhead pabrik dalam

hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik

dapat dibagi menjadi tiga golongan :

Biaya Overhead Pabrik Tetap, adalah biaya overhead

pabrik yang tidak berubahdalam kisar perubahan volume

kegiatan tertentu.

Biaya Overhead Pabrik Variabel, adalah biaya overhead

pabrik yang berubahsebanding dengan perubahan volume

kegiatan.

Biaya Overhead Pabrik Semivariabel, adalah biaya

overhead pabrik yang berubahtidak sebanding dengan

perubahan volume kegiatan.

Untuk keperluan penentuan tarif biaya overhead pabrik dan untuk

pengendalian biaya, biaya overhead pabrik yang bersifat

semivariabel dipecah menjadi dua unsur: biaya tetap dan biaya

variabel.

8

Page 12: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan

departemen.

Jika disamping memiliki departemen produksi, perusahaan juga memiliki

departemen pembantu (seperti misalnya departemen pembangkit tenaga lis

trik, departemen bengkel dan departemen air). Ditinjau dari hubungannya

dengan departemen-departemen yang ada dalam pabrik, biaya overhead

pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok:

a) Biaya overhead pabrik langsung departemen (direct departemental

overhead expenses),adalah biaya overhead pabrik yang terjadi

dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanyadinikmati oleh

departemen tersebut.

b) Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen (indirect departe

mental overheadepenses), adalah biaya overhead pabrik yang

manfaatnya dinikmati oleh lebih satu departemen.

Metode Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik

Dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik, perusahaan perlu

memperhatikan jumlah tarif biaya overhead pabrik yang akan digunakan. 

Ada tiga alternatif yang dapatdigunakan yaitu :

1. Plantwide Rate / Tarif Tunggal

Perusahaan hanya menggunakan tarif biaya overhead pabrik untuk

pembebanan biayaoverhead pabrik ke pesanan maupun produknya dari

awal proses sampai akhir.

2. Departemental Rate / Tarif Departementalisasi

Perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik untuk setiap

tahapan ataudepartemen produksi yang ada di perusahaan. Jumlah tarif

biaya overhead pabrik tergantungdari tahapan atau departemen

produksi yang ada.

3. Activity Rate / Tarif Setiap Aktivitas

9

Page 13: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

Perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik untuk setiap

aktivitas yang terjadidalam pembuatan produknya. Cara ini dikenal

dengan Activity Based Costing (ABC).

4. ALOKASI BIAYA JOINT PRODUCT

Joint Product atau Produk bersama adalah beberapa produk yang

diproduksi secara bersamaan dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja,

dan overhead pabrik dan akan menghasilkan jenis-jenis produk bersama dalam

perbandingan-perbandingan tertentu. Produk sampingan adalah produk yang

dihasilkan dari proses produk bersama tetapi produk ini nilainya relatif lebih

rendah dibanding produk utama.

Biaya bersama ialah biaya overhead bersama yang harus dialokasikan

ke berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya

berdasarkan pesanan maupun massal. Biaya produk bersama adalah biaya

yang dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat

berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya.

Pengertian pertama biaya bersama tersebut disebut biaya bergabung.

Biaya bergabung adalah biaya-biaya untuk memproduksi dua/lebih produk

yang terpisah dengan fasilitas sama pada saat yang bersamaan. Biaya

bergabung tidak meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Sedangkan pengertian kedua disebut biaya bersama.

Biaya bergabung dan biaya bersama dapat dibedakan ditinjau dari

sudut alokasinya. Dasar yang dipakai untuk mengalokasikan biaya bergabung

harus menggambarkan aliran biaya tersebut dalam proses produksi / kepada

produk. Dalam alokasi biaya bersama, dasar yang dipakai untuk alokasi tidak

menggambarkan aliran biaya bersama tersebut ke dalam produk.

Biaya bersama dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi

berbagai macam produk yang dapat berupa :

o Produk bersama (joint product) : dua produk atau lebih yang

diproduksi secara serentak dengan serangkaian proses atau dengan

proses gabungan.

10

Page 14: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

o Produk sampingan (by-product) : satu produk atau lebih yang nilai

jualnya relatif rendah,yang diproduksi bersama dengan produk lain

yang nilai jualnya tinggi.

o Produk sekutu (co-product) : dua produk atau lebih yang

diproduksi pada waktu yang bersamaan, tetapi tidak dari kegiatan

pengolahanyang sama atau tidak berasal dari bahan baku yang

sama.

Karakteristik Joint product ( Produk Bersama ) :

a) Merupakan produk-produk utama yang dihasilkan dengan sengaja

sesuai dengan tujuan produksi, melalui suatu proses atau serangkaian

proses dan dilakukan secara simultan.

b) Nilai penjualan adalah relatif lebih besar bila dibandingkan dengan

produk-produk sampingan yang dihasilkan, dan relatif sama diantara

produk-produk umum.

c) Biasanya dihasilkan dalam jumlah unit atau kuantitas yang besar.

d) Seringkali memerlukan pengolahan lebih lanjut dan pembungkusan.

e) Salah satu produk tidak dapat dihasilkan tanpa memproduksi yang lain.

AKUNTANSI PRODUK BERSAMA

Perusahaan yang menghasilkan produk bersama pada umumnya

menghadapi masalah pemasaran produknya, karena masing-masing produk

memiliki masalah pemasaran dan harga jual yang berbeda. Manajemen

biasanya ingin mengetahui kontribusi masing-masing produk terhadap

pendapatan perusahaan. Untuk itu, perlu diketahui seteliti mungkin bagian

dari seluruh biaya produksi yang dibebankan kepada masing-masing produk

bersama.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya

bersama kepada tiap-tiap produk bersama, antara lain :

1. Metode Nilai Jual Relatif

11

Page 15: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

Metode ini menggunakan dasar pemikiran bahwa harga jual suatu

produk merupaka perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam

mengolah produk tersebut. Jika salah satu produk terjual lebih

tinggi daripada produk lain, hal ini karena biaya yang dikeluarkan

oleh produk tersebut lebih banyak bila dibandingkan dengan

produk lain.

Contoh :

PT Jaya mengeluarkan biaya bersama yang digunakan untuk memproduksi

barang A, B, dan C sebesar Rp 20.000.000,00. Jumlah produksi dan harga

jual masing-masing produk tersaji dalam tabel di bawah ini :

Produk Jmh produk Harga/Kg

A 6000 3000

B 8000 4000

C 10000 5000

Bagaimana alokasi biaya bersama dengan metode nilai jual relatif ?

Jawab :

PRODU JML HARGA/KG NILAI JUAL

NILAI JUAL

ALOKASI

BIAYA

HARGA

PRODUK

12

Page 16: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

K PRODUK RELATIF(%) BERSAMA BERSAMA

PER KG1 2 3 4 5 6

(1 x 2)

(3/100.000.000

x 100 %)

(4 x

20.000.000) (5 : 1)

A 6.000 3.000 18.000.000 18% 3.600.000 600

B 8.000 4.000 32.000.000 32% 6.400.000 800

C 10.000 5.000 50.000.000 50% 10.000.000 1.000

24.000 100.000.000 100% 20.000.000 2.400

Variasi penggunaan metode nilai jual relatif seperti apabila satu

atau beberapa produk bersama  memerlukan biaya pengolahan tambahan

setelah saat terpisah (split-off).Nilai jual diketahui setelah produk diolah

lebih lanjut. Namun, pada saat terpisah produk bersama belum memiliki

nilai jual. Untuk itu, perlu dihitung nilai jual hipotesis yaitu mengurangi

nilai jual produk bersama yang telah diolah lebih lanjut dengan biaya yang

dikeluarkan untuk pengolahan produk saat terpisah.

2. Metode Satuan Fisik

Metode satuan fisik mencoba menentukan harga pokok

produk bersama sesuai dengan manfaat yang ditentukan oleh

masing-masing produk akhir. Metode ini menghendaki bahwa

produk bersama yang dihasilkan harus dapat diukur dengan satuan

ukuran pokok yang sama. Jika produk bersama mempunyai satuan

ukuran yang berbeda, harus ditentukan koefisien ekuivalensi yang

digunakan untuk mengubah berbagai satuan tersebut menjadi

satuan yang sama.

13

Page 17: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

3. Metode Rata-Rata Biaya per Satuan

Metode ini hanya dapat digunakan bila produk bersama

yang dihasilkan diukur dalam satuan yang sama. Pokok pikiran

yang mendasari pemakaian metode ini adalah karena semua

produk dari proses yang sama, harga pokok masing-masing produk

dihitung sesuai dengan proporsi kuantitas yang diproduksi.

4. Metode Rata-Rata Tertimbang

Dalam metode ini kuantitas produksi dikalikan dengan

angka penimbang dan hasil kalinya baru dipakai sebagai dasar

alokasi. Angka penimbangnya berdasarkan jumlah bahan yang

dipakai, sulitnya pembuatan produk, waktu yang dikonsumsi dan

pembedaanjenis tenaga kerja yang dipakai tiap jenis produk.

5. ALOKASI BIAYA PEMASARAN DAN ADMINISTRASI

Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan

kegiatan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya iklan, biaya

promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji

karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya

contoh (sample).

Biaya Administrasi dan Umum, merupakan biaya-biaya untuk

mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh

biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi

personalia dan bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan,

biaya photocopy.

6. KETERBATASAN ALOKASI BIAYA TRADISIONAL

14

Page 18: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

Sistem akuntansi biaya tradisional membuat distorsi biaya sering terjadi

sehingga keputusan yang diambil manajemen menjadi tidak tepat, hal ini

disebabkan karena :

1. Penggunaan jam kerja langsung satu-satunya alat untuk dasar alokasi biaya

overhead pada produk.

2. Margin laba sulit dijelaskan.

3. Titik berat hanya pada fase produksi, tidak termasuk desain dan distribusi.

4. Biaya fase desain dan distribusi masuk pada biaya periode.

ACTIVITY BASED COSTING

Definisi Activity Based Costing Menurut Mulyadi (2007:40) : Activity based cost

system adalah sistem informasi biaya berbasis aktivitas yang didesain untuk

memotivasi personel dalam melakukan pengurangan biaya dalam jangka panjang

melalui pengelolaan aktivitas.

Menurut Supriyono (2002: 230) : Activity based costing merupakan sistem yang

terdiri dari 2 tahap yaitu pertama melacak biaya pada berbagai aktivitas, dan

kemudian kedua adalah melacak biaya ke berbagai produk.

Menurut Brimson (1991:47) :“…is a process of accumulating and tracing cost and

performance and to a firm’s activities and providing feed back of actual result

agains the planned cost to initiated corrective action where required.”

“… adalah proses pengumpulan dan penelusuran data biaya dan kinerja aktivitas

aktivitas perusahaan dan pengujian informasi umpan balik antara biaya yang

sesungguhnya dengan biaya yang direncanakan untuk membuat tindakan korelasi

yang diperlukan.”

Berdasarkan beberapa pengertian tentang ABC System, dapat disimpulkan bahwa

ABC System adalah sistem akuntansi biaya dengan cara mengumpulkan biaya

dari aktivitas yang terjadi lalu membebankan biaya aktivitas tersebut ke

15

Page 19: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

produk/jasa. Informasi biaya tersebut akan digunakan oleh manajemen untuk

perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Tahapan ABC System

ABC System adalah aktivitas yang terdiri dari 2 tahap yaitu pertama

melacak biaya pada berbagai aktivitas dan kemudian ke berbagai produk.

Menurut Supriyono

(2002:231) ada 2 tahap pada ABC System, tahap pertama terdiri dari 4

langkah yakni penggolongan ke berbagai aktivitas, pengasosiasian

berbagai biaya dengan berbagai aktivitas, penentuan kelompok biaya yang

homogen (cost pool) dan penentuan tarif kelompok (pool rate). Sedangkan

pada tahap kedua meliputi pelacakan biaya ke berbagai produk.

Asumsi Dasar ABC System

Menurut Cooper dan Kaplan (1991:212) ada 2 asumsi dasar yang

mendasari ABC System yakni :

1. Kegiatan menyebabkan timbulnya biaya

ABC System dimulai dari anggapan bahwa sumber daya tidak

langsung menyediakan kemampuan untuk melakukan aktivitas

bukan hanya sekedar menyebabkan timbulnya biaya yang harus

dialokasikan.

2. Produk dan pelanggan menyebabkan munculnya permintaan dan

aktivitas Untuk membuat produk diperlukan berbagai aktivitas dan

tiap aktivitas perlusumber daya dalam pelaksanaannya.

Kondisi Dalam Penerapan ABC System

Kondisi yang mendasari penerapan ABC System, dalam

perusahaan manufaktur dan juga perusahaan jasa menurut Supriyono

(2002:247) adalah sebagai berikut :

16

Page 20: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

1. Perusahaan menghasilkan lebih dari satu produk jual.

2. Biaya yang berbasis non unit harus merupakan prosentase

signifikan dari biaya overhead.

3. Rasio konsumsi masing-masing aktivitas dari tiap produk yang

dijual berbeda.

Manfaat Penerapan ABC System

Menurut Supriyono (2002: 247) ada beberapa manfaat dari penerapan

ABC System di perusahaan yakni :

1. Sebagai penentu harga pokok produk yang lebih akurat.

2. Meningkatkan mutu pembuatan keputusan.

3. Menyempurnakan perencanaan strategik.

4. Meningkatkan kemampuan yang lebih baik dalam mengelola

aktivitas yang Melalui penyempurnaan yang berkesinambungan.

Selain itu menurut Mulyadi (2007:195) kekuatan ABC System

sesungguhnya terletak pada 2 hal yakni :

1. Informing

ABC System mampu menyediakan informasi untuk memantau

kinerja personel.

2. Empowering

Informasi yang dihasilkan ABC System mampu memberdayakan

manajemen dan karyawan dalam pengurangan biaya dan memberi

perkiraan biaya yang handal.

Kegagalan Penerapan ABC System

ABC System telah banyak digunakan oleh perusahaan di Amerika

namun dalam penerapannya di perusahaan pernah terjadi sebuah

kegagalan, kegagalan ini terjadi karena banyak perusahaan hanya

menekankan pada desain arsitektur dan perangkat lunak ABC System

namun kurang memperhatikan faktor perilaku manusia dan organisasi.

Menurut Supriyono (2002:248) ABC System dapat berhasil jika

memperhatikan aspek letak, maksudnya apa arti ABC System dalam

17

Page 21: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

hubungannya dengan manajemen biaya dan tujuan organisasi. Aspek ini

mencakup : bagaimana ABC System digunakan, siapa pengguna ABC

System

18

Page 22: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Biaya produk bersama muncul dari produksi secara simultan atas berbagai

produk dalam proses yang sama. Ketika dua atau tiga produk di produksi dari

sumber daya yang sama maka akan terbentuk biaya gabungan. Biaya gabungan

terjadi sebelum titik pisah (split-off). Titik pisah adalah saat dihasilkannya dua

atau lebih produk bersama, dimana pada saat itu produk bersama bisa langsung

dijual atau diproses lebih lanjut.

Pengakuan adanya produk sampingan ini menyangkut perlakuan terhadap

harga pokok produk sampingan, biaya untuk memproses produk sampingan, dan

hasil penjualan produk sampingan. Alokasi biaya bersama kepada produk utama

dan produk sampingan pada umumnya dianggap tidak perlu, karena nilai produk

sampingan relatif rendah bila dibandingkan dengan produk utama.

SARAN

Biaya Produk bersama juga bisa diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan

sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam

produk dapat dipisahkan identitasnya. Hal ini menjadikan masalah baru bagi

perusahaan dalam perhitungan akuntansinya jika sesuatu perusahaan tidak

memahami hal ini, Oleh sebab itu sangat penting untuk bias memahai makalah ini

karena makalah ini sudah membahas tentang Biaya Produk bersama dan Produk

Sampingan.

19

Page 23: destidirnaemi.staff.gunadarma.ac.iddestidirnaemi.staff.gunadarma.ac.id/.../66431/MATERI+3.docx · Web viewBiaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biayadepresiasi

DAFTAR PUSTAKA

1. http://risaristanti.blogspot.com/2016/04/makalah-harga-pokok-produk-bersama-

dan.html

2. https://www.academia.edu/10013829/Makalah_Biaya_Overhead_Pabrik

3. https://www.academia.edu/33049120/

BAB_II_AKUNTANSI_MANAJEMEN_KONSEP_BIAYA

20